Anda di halaman 1dari 34

BAB VI

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama dalam


memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan
prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kelangsungan operasi suatu pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan melamin
adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan uap (steam)
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Kebutuhan listrik
6. Unit pengolahan limbah

6.1 Kebutuhan Uap (Steam)

Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Kebutuhan uap pada
pabrik pembuatan melamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6.1 Kebutuhan SteamPabrik

Nama Alat Jumlah steam (kg/jam)


Reaktor (R-02) 4740,7882
Heater (E-01) 12474,5541
Vaporizer (V-01) 1217,7051
Melter (ML-01) 8034,1361
Jumlah 26467,1818

Steam yang digunakan adalah medium pressure steam dengan temperatur


455°C. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 26467,1818 kg/jam.
Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20%dan faktor kebocoran
sebesar 10%.
Maka:

VI-1
VI-2

Total steam yang dibutuhkan = 1,3×26467,1818 kg/jam


= 34407,3389kg/jam
Diperkirakan 80% kondensat dapat digunakan kembali, sehingga :
Kondensat yang digunakan kembali = 80% ×34407,3389kg/jam
= 27525,8711kg/jam
Kebutuhan tambahan untuk ketel uap= 20% × 34407,3389kg/jam
= 6881,5678kg/jam

6.2 Kebutuhan Air

Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk


kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik
pembuatan melamin adalah sebagai berikut:
6.2.1 Kebutuhan air pendingin
Kebutuhan air pendingin pada keseluruhan pabrik pembuatan melamin
ditunjukkan pada tabel 6.2.
Tabel 6.2 Kebutuhan Air Pendingin

Nama Alat Jumlah Air Pendingin (kg/jam)


Heat Exchanger (HE-01) 28084,0802
Heat Exchanger (HE-02) 105626,5335
Jumlah (WC) 133710,6137

Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara


pendingin air. Dengan menganggap terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi,
maka air tambahan yang diperlukan adalah jumlah air yang hilang karena
penguapan, drift loss, dan blowdown (Perry, 1999).
Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan:
We = 0,00085 Wc (T2 – T1) (Pers. 12-10, Perry, 1999)
Di mana:
Wc = jumlah air pendingin yang diperlukan
T1 = temperatur air pendingin masuk = 30°C = 86°F
T2 = temperatur air pendingin keluar = 50°C = 122°F
Maka:
We = 0,00085 ×133710,6137 × (122 – 86)
VI-3

= 4091,5447kg/jam
Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1 – 0,2 % dari air pendingin
yang masuk ke menara air (Perry, 1997). Ditetapkan drift loss 0,2 %, maka:
Wd = 0,002 ×133710,6137 kg/jam
= 267,4212kg/jam
Air yang hilang karena blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi
air pendingin, biasanya antara 3-5 siklus (Perry, 1997). Ditetapkan 5 siklus, maka:
We
Wb = (Pers. 12-12, Perry, 1999)
S−1
401,5447
Wb =
5−1
= 1022,8862kg/jam
Sehingga air tambahan yang diperlukan = We + Wd + Wb
= 4091,5447+ 267,4212+ 1022,8862
= 5381,1852kg/jam
Total kebutuhan air pendingin adalah = 133710,6137+ 5381,1852
= 139092,466 kg/jam
= 139.0924 m3/jam

6.2.1 Kebutuhan Air Proses

Air proses hanya dibutuhkan pada Mother Liquor Tank (ML-01) yaitu
sebanyak :887,346kg/jam. Dengan faktor keamanan 20%, maka :
Total kebutuhan air proses =887,346 × 1,2
= 1064,8152kg/jam
= 1.0648 m3/jam

6.2.2 Kebutuhan air domestik (kantor)

Menurut Metcalf et.al. (1991) kebutuhan air domestik untuk tiap


orang/shift adalah 40 – 100 liter/hari.
1 hari
Diambil 100 liter/hari × 24 jam = 4,16 ≈ 4 liter/jam
VI-4

ρair = 1000 kg/m3 = 1 kg/liter


Jumlah karyawan = 148 orang
Maka total kebutuhan air kantor = 4 × 148 = 592 liter/jam×1 kg/liter = 592kg/jam
Perhitungan kebutuhan air perumahan :
Diperkirakan untuk perumahan karyawan mempunyai luas 2025 m 2 terdiri
dari 1 mess karyawan ( 21 orang ) dan 127 rumah
Dengan perkiraan kebutuhan per rumah dan mess ± 800 liter/hari
1 hari
Maka total air perumahan = 128 × 800 liter/hari = 102400liter/harix 24 jam
= 4266,66liter/jam
Perkiraan pemakaian air untuk berbagai kebutuhan ditunjukkan pada tabel 6.3.

Tabel 6.3 Pemakaian Air Untuk Kebutuhan Domestik

Kebutuhan Jumlah air (kg/jam)


Kantor 592
Laboratorium 50
Perumahan 4266,66
Kantin dan tempat ibadah 100
Poliklinik 30
Total 5038,66

Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal adalah:


= (6881,5678+ 139092,466+1064,8152+5038,66) kg/jam
= 152077,509kg/jam

6.3 Pengolahan Air

Sumber air untuk pabrik pembuatan melamin ini adalah dari air
SungaiMusi, Sumatera Selatan.Adapun kualitas air SungaiMusi dapat dilihat pada
tabel 6.4.
Tabel 6.4 Kualitas Air Sungai Musi

Parameter Satuan Kadar


0
Suhu C 26,6
VI-5

Total Ammonia (NH3-N) mg/L 0,142


Besi (Fe) mg/L 0,52
Cadmium (Cd) mg/L 0,02
Clorida (Cl) mg/L 60
Mangan (Mn) mg/L 0,023
Calcium (Ca) mg/L 75
Magnesium (Mg) mg/L 27
Oksigen terlarut (O2) mg/L 7,66
Seng (Zn) mg/L >0,024
Sulfat (SO4) mg/L 50
Tembaga (Cu) mg/L 0,02
Timbal (Pb) mg/L 0,784
Hardness (CaCO3) mg/L 95
Nitrat (NO3) mg/L 0,084
Posfat (PO4) mg/L 0,245

Sumber: Laporan Akhir Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan,


Bapedalda Sumsel, 2013.

Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi


pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air (water intake) yang juga
merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi
penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air
dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan
keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Screening
2. Sedimentasi
3. Klarifikasi
4. Filtrasi
5. Demineralisasi
6. Deaerasi

6.3.1 Screening
VI-6

Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening,


partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit
pengolahan selanjutnya (Degremont, 1991).

6.3.2 Sedimentasi

Setelah air disaring pada tahapscreening, didalam air tersebut masih


terdapat partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan-padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi
dimasukkan ke dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel
padatan yang tidak terlarut.

6.3.3 Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air


dari screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan larutan alum,
Al2(SO4)3 dan larutan abu Na2CO3. Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan
utama dan larutan Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai
bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak
clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan
menyingkirkan Suspended Solid (SS) dan koloid (Degremont, 1991).
Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalent. Reaksi hidrolisis
akan terjadi menurut reaksi:

M3+ + 3H2O M(OH)3 +3H

Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid.
Dua jenis reaksi yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991):

Al2(SO4)3 + 6 Na2CO3 + 6H2O 2Al(OH) 3↓ + 12Na+ + 6HCO3- +


3SO43-
2Al2(SO4)3 + 6 Na2CO3 + 6H2O 4Al(OH)3↓ + 12Na+ + 6CO2 + 6SO43-
Reaksi koagulasi yang terjadi :
VI-7

Al2(SO4)3 + 3H2O + 3Na2CO3 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2

Selain penetralan pH, soda abu juga digunakan untuk menyingkirkan


kesadahan permanen menurut proses soda dingin menurut reaksi (Degremont,
1991):
CaSO4 + Na2CO3 Na2SO4 + CaCO3
CaCl4 + Na2CO3 2NaCl + CaCO3

Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok-


flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air
jernih akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya akan masuk ke
penyaring pasir (sand filter) untuk penyaringan.
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air
yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 :
0,54 (Crities, 2004).
Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan:
Total kebutuhan air = 299.166,1579 kg/jam
Pemakaian larutan alum = 50 ppm
Pemakaian larutan soda abu = 0,54 × 50 = 27 ppm
Larutan alum yang dibutuhkan = 50.10-6×299.166,1579= 14,9583kg/jam
Larutan abu soda yang dibutuhkan = 27.10-6×299.166,1579= 8,0775kg/jam

6.3.4 Filtrasi

Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan
tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam air
(Metcalf, 1991).
Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam:
pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular Carbon
Active atauGAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon Active atau PAC) dan
batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika dan Asia adalah
VI-8

pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, sebab tipe lain cukup mahal
(Kawamura, 1991).
Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan melamin menggunakan media filtrasi
granular (Granular Medium Filtration) sebagai berikut:
1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (green sand). Lapisan ini bertujuan
memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air.
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium
berpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap
atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan
dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar,
seperti Biolite, pozzuolanaataupun Granular Active Carbon/GAC)
(Degremont, 1991).
3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel(Metcalf & Eddy, 1991).
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
filter, air dipompakan ke tangki utilitas sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan.
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses
softener dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat
ibadah, serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan
klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya
berupa kaporit, Ca(ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses
klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system) sehingga air yang
keluar merupakan air sehat dan memenuhi syarat-syarat air minum.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2:
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 5038,66 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
Kebutuhan klorin = ppm dari berat air (Gordon, 1968)
Total kebutuhan kaporit = (1.10-5×5038,66)/0,7 = 0,072kg/jam

6.3.5 Demineralisasi
VI-9

Air untuk umpan ketel dan air pada mother liquor tank harus murni dan
bebas dari garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi.
Alat demineralisasi dibagi atas:
1. Penukar Kation (Cation Exchanger)
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi
kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara
kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin.
Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek IRR–122 (Lorch, 1981).
Reaksi yang terjadi :

2H+R + Ca2+ →Ca2+R + 2H+


2H+R + Mg2+ → Mg2+R + 2H+
2H+R + Mn2+ → Mn2+R + 2H+

Untuk regenerasi dipakai H2SO4 dengan reaksi :

Ca2+R + H2SO4 → CaSO4 + 2H+R


Mg2+R + H2SO4 → MgSO4 + 2H+R
Mn2+R + H2SO4 → MnSO4 + 2H+R
Perhitungan Kesadahan Kation :
Air sungai Musimengandung kation Fe2+,Cd+2, Mn2+,Ca2+,Mg2+,Zn+2,Cu2+, Pb+2,
dan NO3+masing-masing 0,52 ppm, 0,02 ppm, 0,023 ppm, 75 ppm, 27 ppm, 0,024
ppm, 0,02 ppm, 0,784 ppmdan 0,084 ppm (Tabel 7.4).
1 gr/gal = 17,1 ppm
Total kesadahan kation = 0,52+0,02+0,023+75+27+0,024+0,02+0,784+0,084
= 103,391 ppm / 17,1
= 6,04626 gr/gal
Jumlah air yang diolah = 7946,283kg/jam
7946,283 kg/ jam
= ×264,1721 gal/m3
996,24 kg/m 3
= 2107,1089gal/jam
Kesadahan air = 6.04626 gr/gal × 2107,1089gal/jam × 24 jam/hari
= 305763,0923gr/hari= 305,7631 kg/hari
Perhitungan ukuran Cation Exchanger:
VI-10

Jumlah air yang diolah = 2107,109gal/jam = 35,1185gal/menit


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh data-data berikut:
a. Diameter penukar kation = 4 ft
b. Luas penampang penukar kation = 12,6 ft2
c. Jumlah penukar kation = 1 unit
Volume resin yang diperlukan:
Total kesadahan air = 305,7631kg/hari

Dari Tabel 12.2, The Nalco Water Handbook (1988) diperoleh:


a. Kapasitas resin = 20 kgr/ft3
b. Kebutuhan regenerant = 6 lb H2SO4/ft3 resin

Jadi, kebutuhan resin = 305,7631 = 30,5763 ft3/hari

305,7631
Tinggi resin = 12 ,6 = 1,22ft
Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft(Tabel 12.4, The Nalco Water
Handbook)
Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft × 12,6 ft2 = 31,5 ft3

31,5 ft 3 × 20 kg /ft 3
Waktu regenerasi = =2,0604hari
305,7631kg /hari
= 49,44jam
= 2966,4 menit

6 lb/ft3
3
Kebutuhan regenerantH2SO4 = 305,7631kg/hari × 20 kgr/ft
= 91,7289lb/hari
= 41,5991 kg/hari = 1,7333 kg/jam

2. Penukar Anion (Anion Exchanger)

Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air
dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410. Resin
ini merupakan kopolimer melamin DVB (Lorch,1981). Reaksi yang terjadi:
VI-11

2ROH + SO42-R2SO4 + 2OH-


ROH + Cl-RCl + OH-

Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi:

R2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2ROH


RCl + NaOH NaCl + ROH

Perhitungan Kesadahan Anion :


Air sungaiMusi mengandung Anion Cl-, SO42-, CO32-,PO43-masing-masing 60
ppm, 50 ppm, 95 ppm, dan 0,245 ppm(Tabel 7.4).
1 gr/gal = 17,1 ppm
Total kesadahan anion = 60 + 50 + 95 + 0,245
= 205,245 ppm / 17,1
= 12,0026gr/gal
Jumlah air yang diolah = 2107,109gal/jam + 6 +15 +20
= 2107, 109 gal/jam + 41
= 2148,109 gal/jam
Kesadahan air = 12,0026gr/gal×2148,109 gal/jam × 24 jam/hari
= 618789,434gr/hari
= 618,789434kg/hari

Ukuran Anion Exchanger :


Jumlah air yang diolah = 2148,109 gal/jam = 35,8018gal/menit
Dari Tabel 12.4 , The Nalco Water Handbook, diperoleh:
a. Diameter penukar anion = 4 ft
b. Luas penampang penukar kation = 12,6 ft2
c. Jumlah penukar anion = 1 unit

Volume resin yang diperlukan :


Total kesadahan air = 618,789434kg/hari
VI-12

Dari Tabel 12.7, The Nalco Water Handbook, diperoleh :


a. Kapasitas resin = 30 kgr/ft3
b. Kebutuhan regenerant = 12 lb NaOH/ft3 resin

618,789434 kg/hari
3
Jadi, kebutuhan resin = 30 kgr/ft = 20,6263ft3/hari
20,6263ft3/hari
Tinggi resin = 12 ,6 = 1,64 ft
20,6263 ft 3 /hari ×30 kg /ft 3
Waktu regenerasi = = 0,99999 hari = 24 jam
618,78943kg /hari
3
12 lb/ft
3
Kebutuhan regenerant NaOH = 618,789434 kg/hari × 30 kgr/ft
= 247,5157736 lb/hari
= 112,3721612 kg/hari
= 4,682 kg/jam

6.3.6 Deaerator

Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar
ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan
ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas-gas yang
terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut
dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil
pemanas di dalam deaerator.

6.4 Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan Melamin adalah sebagai


berikut:
1. Al2(SO4)3 = 7,4791kg/jam
2. Na2CO3 = 4,0405kg/jam
3. Kaporit = 0,00719kg/jam
4. H2SO4 = 1,7355kg/jam
VI-13

5. NaOH = 8,4126kg/jam

6.5 Kebutuhan Listrik

Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut:


Unit proses = 350 Hp
Tabel 6.5Perincian kebutuhan listrik untuk utilitas
Nama Kode Alat Daya (Hp)
Pompa PU – 01 17,25
Pompa PU – 02 6,9
Pompa PU – 03 0,05
Pompa PU – 04 0,05
Pompa PU – 05 6,9
Pompa PU – 06 11,79
Pompa PU – 07 0,32
Pompa PU – 08 0,35
Pompa PU – 09 0,49
Pompa PU – 10 12,66
Pompa PU – 11 0,05
Pompa PU – 12 0,09
Clarifier CL 0,7
Cooling Tower CT 9,56
Ketel Uap KU 224,0260
Belt Conveyor BC 3,7
Total 283,206

Ruang kontrol dan laboratorium = 30 Hp


Penerangan dan kantor = 30 Hp
Bengkel = 40 Hp
Perumahan = 100 Hp
Total kebutuhan listrik = (350 + 283,206+ 30 + 30 + 40 + 100)Hp
= 833,206 Hp x 0,7457 kW/Hp
= 621,3217 kW
Efisiensi generator 85%, maka;
Daya output generator = 621,3217/0,85
= 730,9667 kW

Untuk perancangan dipakai 2 unit diesel generator AC 650 kW,220 – 240


V, 50 Hz, 3 phase yang mempunyai keuntungan :
VI-14

a. Tenaga dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan dengan


menggunakan transformator
b. Daya dan tenaga listrik yang dihasilkan relatif besar
c. Tenaga listrik stabil
d. Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
e. Motor 3 phase harganya relatif lebih murah dan sederhana

6.6 Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap dan pembangkit tenaga
listrik (generator) adalah minyak solar karena minyak solar efisien dan
mempunyai nilai bakar yang tinggi.
Keperluan Bahan Bakar Generator :
Nilai bahan bakar solar = 19.860Btu/lb (Perry, 1999)
Densitas bahan bakar solar = 0,89 kg/liter (Perry, 1999)
Daya yang dibutuhkan = 730,9667kW = 1090,1344 Hp
= 1090,1344Hp x 2.544,5 Btu/jam
= 2.773.846,981 Btu/jam

Jumlah solar yang dibutuhkan untuk bahan bakar:


2773846,981 Btujam
Kebutuhansolar= =139.670 lb/ jam
19.860 Btu /lb
¿63,3424 kg/jam
63,3424 kg / jam
¿
0,89 kg /liter
¿ 71,1712liter / jam

6.6.1 Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar Boiler

Enthalpi steam (Hs1) pada 4550C; 16 atm


Hs1 = 2105 kJ/kg
Uap yang dihasilkan ketel uap = 34407,3389kg/jam
VI-15

Panas yang dibutuhkan ketel


= 34407,3389kg/jam x 2105 kJ/kg
=72.427.448 kJ/jam/1,05506kJ /Btu
= 68.647.705,82Btu/jam
Efisiensi ketel uap = 85%
Panas yang harus disuplai ketel
68647705,82 Btu/ jam
= = 80.762.006,84 Btu/jam
0,85
Bahan bakar yang digunakan batubara, dengan nilai panas = 15.100 Btu / lb
Densitas = 1.346 kg/m3
80762006,84 Btu / jam
Kebutuhan bahan bakar =
15.100 Btu /lb
= 5348477,274 lb/jam
= 2.425.536 kg/jam
= 1,803 m3

6.7 Unit Pengolahan Limbah

Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau
atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian
lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah cair pabrik pembuatan melamin meliputi:
1. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran–kotoran yang
melekat pada peralatan pabrik.
2. Limbah domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari
kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat
dan limbah cair. Limbah domestik dari pabrik melamin diolah pada septic
VI-16

tank yang tersedia di lingkungan pabrik sehingga tidak membutuhkan


pengolahan tambahan.
3. Limbah laboratorium dan limbah cair dari proses
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia
yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang digunakan, mutu
produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan
pengembangan proses.
Pengolahan limbah cair pada pabrik ini direncanakan melalui bak
penampungan, bak pengendapan awal dilanjutkan dengan bak netralisasi dan bak
pengendapan akhir.
Perhitungan untuk Sistem Pengolahan Limbah :
Diperkirakan jumlah air buangan pabrik adalah sebagai berikut :
1. Pencucian peralatan pabrik = 50 liter/jam
2. Limbah domestik dan kantor
Diperkirakan air buangan tiap orang untuk:
Domestik = 10 ltr/hari (Metcalf & Eddy, hal:19, 1991)
Kantor = 20 ltr/hari (Metcalf & Eddy, hal:18, 1991)
Jadi, jumlah limbah domestik dan kantor
= 200 x (20 + 10) ltr/hari x (1 hari/24 jam)= 250 ltr/jam
3. Laboratorium = 15 ltr/jam
Limbah laboratorium termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) sehingga dalam penanganannya harus diendapkan terlebih
dahulu padatan dari impuritis bahan baku untuk selanjutnya dikirim ke
pengumpul limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Total air buangan = 50 + 250 + 15
= 315 ltr/jam
= 0,315 m3/jam

6.7.1 Bak Penampungan

Fungsi :tempat menampung buangan air sementara


VI-17

Laju volumetrik air buangan = 0,315 m3/jam


Waktu penampungan air buangan = 15 hari
Volume air buangan = 0,315 x 15 x 24
= 113,4 m3
113,4 m 3
Bak terisi 90%, maka volume bak =
0,9
= 126 m3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:
1. Panjang bak (p) = 2 x lebar bak (l)
2. Tinggi bak (t) = lebar bak (l)
Maka,
Volume bak =pxlxt
126m3 = 2.l x l x l
l3 = 63 m3
l = 3,979 m
Jadi, panjang bak = 2 x 3,979 m
= 7,958 m
Lebar bak = 3,979 m
Tinggi bak = 3,979 m
Luas bak = 7,958 m x 3,979 m
= 31,665 m2

6.7.2 Bak Pengendapan Awal

Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan


Laju volumetrik air buangan = 0,315 m3/jam
Waktu tinggal air = 2 jam (Perry&Green, 1997)
Volume bak (V) = 0,315 m3/jam x 2 jam = 0,63 m3
Bak terisi 90 % maka volume bak = 0,63 m3/ 0,9 = 0,7 m3

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:


1. panjang bak, p = 2 × lebar bak, l
2. tinggi bak, t = 1 × lebar bak, l
VI-18

Maka : Volume bak = p× l × t


0,7 m3 = 2l × l × l
l = 0,705 m
Jadi, panjang bak = 1,409 m
Lebar bak = 0,705 m
Tinggi bak = 0,705m
Luas bak = 0,993 m2

6.7.3 Bak Netralisasi

Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah


Kebutuhan Na2CO3 untuk menetralkan pH air limbah ditentukan sebesar 10 mg
Na2CO3/ 1 l air limbah.
Jumlah air buangan = 0,315 m3/jam = 7560 liter/hari = 315 liter/jam
Kebutuhan Na2CO3 :
= (315 liter/jam) × (10 mg/ 1 liter) × (1 kg/106 mg)
= 0,00315 kg/jam
Laju volumetrik air buangan = 0,315 m3/jam
Direncanakan waktu penampungan air buangan selama 1 hari.
Volume air buangan = 0,315 m3/jam× 1 hari × 24 jam/1 hari = 7,56 m3
Bak terisi 90 % maka volume bak = 7,56 m3/ 0,9 = 8,4 m3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:
1. panjang bak, p = 2 × lebar bak, l
2. tinggi bak, t = 1 × lebar bak, l
Maka : Volume bak = p × l × t
8,4 m3 = 2l × l× l
l = 1,613 m
Jadi, panjang bak = 3,227 m
Lebar bak = 1,613 m
Tinggi bak = 1,613 m
Luas bak = 5,206 m2
Air buangan pabrik yang mengandung bahan organik mempunyai pH = 5
(Hammer 1998). Limbah pabrik yang terdiri dari bahan-bahan organik harus
VI-19

dinetralkan sampai pH = 6 (Kep.42/MENLH/10/1998) . Untuk menetralkan


limbah digunakan soda abu(Na2CO3). Kebutuhan Na2CO3 untuk menetralkan pH
air limbah adalah 0,15 gr Na2CO3/ 30 ml air limbah (Lab. Analisa FMIPA
USU,1999).
Jumlah air buangan = 19.903,3333 m3/hari = 19.903,3333 x 103 L/hari
Kebutuhan Na2CO3 :
= (19.903,3333 x 103 L/hari) x (12 mg/L) x (1 kg/10 6 mg)
x (1 hari/24 jam)
= 0,01 kg/jam

Kadar BOD dan COD yang terdapat dalam limbah cair pabrik
melaminadalah sebesar 45 mg/l. Dari data baku mutu limbah cair industri sesuai
Kep – 03/MENKLH/II/1991, kadar BOD dan COD maksimum yang diizinkan
adalah 50 mg/l dan 100 mg.

6.7.4 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)

Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis di mana flok biologis


(lumpur yang mengandung biologis) tersuspensi di dalam campuran lumpur yang
mengandung O2. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur
campuran. Flok biologis ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini
sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.
Data:
Laju volumetrik (Q) air buangan = 0,315 m3/jam = 1997,058 gal/hari

BOD5 (So) = 783 mg/l (Beckart Environmental, Inc., 2004)


Efisiensi (E) = 95 % (Metcalf & Eddy, 1991)
Koefisien cell yield (Y) = 0,8 mg VSS/mg BOD5 (Metcalf & Eddy, 1991)
Koefisien endogenous decay (Kd) = 0,025 hari-1 (Metcalf & Eddy, 1991)
Mixed Liquor Suspended Solid = 441 mg/l (Beckart Environmental, Inc., 2004)
VI-20

Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (X) = 353 mg/l(Beckart Environmental, Inc., 2004)

Direncanakan:
Waktu tinggal sel (θc) = 10 hari
1. Penentuan BOD Effluent (S)
S o−¿ S
E= ¿ × 100 (Metcalf & Eddy, 1991)
S0
783−S
95 = × 100
783
S = 39,15 mg/l

2. Penentuan Volume aerator (Vr)


θc . Q .Y (S o−S)
Vr = (Metcalf & Eddy, 1991)
X (1 × K d .θ c )
gal

Vr =
(
( 10 hari ) 1997,048
hari )
( 0,8 ) ( 783−39,15 ) mg/l

(353 mgl ). 1+(0,025× 10 hari)


= 3284,4699 gal = 12,403 m3
3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi
Direncanakan
Panjang bak = 2 x tinggi bak
Lebar bak = 2 x tinggi bak
Selanjutnya :
V= pxlxt
V = 2t x 2t x t
12,403m3 = 4 t3
t = 1,45 m

Jadi, ukuran aeratornya sebagai berikut:


Panjang = 2,9164 m
Lebar = 2,9164 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air (Metcalf & Eddy, 1991)
Tinggi = (1,45+ 0,5 ) m = 1,95m
VI-21

4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi (Qr)

Q Q+Q r Q e
Tangki Tangki
aerasi X sedimentasi X e

Q w
Q r
X r Q w'
X r

Asumsi:
Qe = Q = 1997,058 gal/hari
Xe = 0,001 X = 0,001 x 353 mg/l = 0,353 mg/l
Xr = 0,999 X = 0,999 x 353 mg/l = 352,647 mg/l
Px = Q w x Xr (Metcalf & Eddy, 1991)
Px = Yobs .Q.(So – S) (Metcalf & Eddy, 1991)
Y
Yabs = (Metcalf & Eddy, 1991)
1+ Cd θ c
0,8
Yabs = = 0,64
1+ ( 0,025 ) (10)
Px = (0,64).(1997,058 gal/hari).(783–39,15 )mg/l
= 950.727,41971 gal.mg/l.hari

Neraca massa pada tangki sedimentasi :


Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar
0 = (Q + Qr)X – Qe Xe – Qw Xr
0 = QX + QrX – Q(0,001X) - Px

Q. X ( 0,001−1 ) + P x
Qr =
X
( 1997,058 )( 353 ) ( 0,001−1 ) +950.727,41971
=
353
= 698,217 gal/hari = 2,605 m3/hari

5. Penentuan Waktu Tinggal di Aerator (θ)


VI-22

Vr
θ=
Q+ Qr
3284,4699
= = 1,64
1997,058+ 2,605

6. Penentuan Daya yang Dibutuhkan


Type aerator yang digunakan adalah surface aerator.
Kedalaman air = 1,45 m, dari Tabel 10-11, Metcalf & Eddy, 1991 diperoleh
daya aeratornya 5 hp.

6.7.4 Tangki Sedimentasi

Fungsi : mengendapkan flok biologis dari tangki aerasi dan sebagian


diresirkulasi kembali ke tangki aerasi
Laju volumetrik air buangan = (1997,058+ 298,217) gal/hari
= 2295,275 gal/hari = 8,5644m3/hari

Diperkirakan kecepatan overflow maksimum = 33 m3/m2 hari (Perry, 1999)


Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari (Perry, 1999)
Volume tangki (V) = 8,5644m3/hari x 0,0833 hari = 0,713 m3
Luas tangki (A) = (8,5644m3/hari) / (33 m3/m2 hari)
= 0,259 m2
A = ¼ π D2
D = (4A/π)1/2
= (4 x 0,259/ 3,14 )1/2 = 0,5744 m
Kedalaman tangki, H = V/A = 0,713/ 0,259= 2,750 m.

6.8 Spesifikasi Peralatan Utilitas


6.8.1 Screening (SC)

Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar


Jenis : Bar screen
Bahan konstruksi : Stainless steel
Jumlah : 1 unit
Ukuran bar :
VI-23

Lebar bar= 5 mm
Tebal bar= 20 mm
Bar clear spacing = 20 mm
Slope = 300
Ukuran screening:
Panjang screen = 2m
Lebar screen = 2m

6.8.2 Pompa Screening (PU-01)

Fungsi : Memompa air dari sungai ke bak pengendapan


Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1,4728ft3/s
Daya motor : 8,78hp

6.8.3 Bak Sedimentasi (BS)

Fungsi : Mengendapkan lumpur yang terikut dengan air


Jenis : Bak dengan desain persegi panjang
Bahan konstruksi : Beton bata kedap air
Jumlah : 1 unit.
Volume : 360,3542 m3
Ukuran :
1. Panjang (P) = 10,04 m
2. Lebar (L) =10,04 m
3. Tinggi (t) =5,042m

6.8.4 Pompa Bak Sedimentasi (PU-02)

Fungsi :Memompakan air dari bak sedimentasi (BS) menuju


clarifier (CL)
VI-24

Jenis : Pompa sentrifugal


Desain : Diameter 1 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 1/8 HP

6.8.5 Tangki Al2(SO4)3 (TP-01)

Fungsi : Membuat larutan alum, Al2(SO4)3 30% berat


Desain : Tangki berpengaduk berbentuk silinder tegak, dengan
tutup dan alas berbentuk segmen datar (flat flanged)
Jenis pengaduk : Marine propeller daun tiga
Bahan konstruksi : Polimer (polyethylene)
Jumlah : 1 unit
Volume : 0,5256m3
Ukuran :
a. Tinggi tangki (Ht) =1,4454 m
b. Diameter tangki (Dt) =0,9636 m
c. Tinggi pengaduk dari dasar (C) =0,0414m
d. Diameter pengaduk (Da) =0,3212 m
e. Lebar daun pengaduk (W) =0,0642 m
f. Daya motor pengaduk (Pm) =0,0031 HP

6.8.6 Pompa Al2(SO4)3 (PU-03)

Fungsi : Memompakan larutan Al2(SO4)3 dari tangki


Al2(SO4)3 (TU-01) menuju aliran pemompaan pompa bak sedimentasi
(PU-02)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 1/4 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 1/20 HP
VI-25

6.8.7 Tangki Na2CO3 (TP-02)

Fungsi : Membuat larutan natrium karbonat (Na2CO3) 30%


berat
Desain : Tangki berpengaduk berbentuk silinder tegak,
dengan tutup dan alas berbentuk segmen datar (flat flanged)
Jenis pengaduk : Marine propeller daun tiga
Bahan konstruksi : Polimer (polyethylene)
Umur alat (A) : 2 tahun
Jumlah : 1 unit
Volume : 0,2502m3
Ukuran:
1. Tinggi cairan dalam tangki (H1) =0,94 m
2. Tinggi tangki (Ht) =1,1279 m
3. Diameter tangki (Dt) =0,7519 m
4. Tinggi pengaduk dari dasar (C) =0,0627 m
5. Diameter pengaduk (Da) =0,2506 m
6. Lebar daun pengaduk (W) =0,0501 m
7. Daya motor pengaduk (Pm) =0,1723 HP

6.8.8 Pompa Na2CO3 (PU-04)

Fungsi : Memompakan larutan Na2CO3 dari tangki Na2CO3


(TU-02) menuju aliran pemompaan pompa bak sedimentasi (PU-02)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 1/8 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 1/20 HP

6.8.9 Clarifier (CL)


VI-26

Fungsi :Sebagai wadah pemisahan kontaminan-kontaminan


terlarut dan tersuspensi dari air dengan
menambahkan alum (Al2(SO4)3) yang menyebabkan
flokulasi dan penambahan soda abu (Na2CO3) agar
reaksi alum dengan lumpur dapat terjadi lebih
sempurna.
Jenis : Continuous thickener
Jenis pengaduk : Arm and blade system
Bahan konstruksi : Carbon SteelSA-283, GradeC
Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 5 unit
Kapasitas : 109923,6 lb/jam
Ukuran : Tinggi cairan dalam clarifier (Hl) = 9,4m

Tinggi Clarifier (Ht) = 2,01 m

Diameter Clarifier (D) = 8,8 ft


Tebal silinder (ts) = 0,5056in
Putaran motor (m) = 1,5 rps
Daya pengaduk (P) = 0,7HP

6.8.10 Pompa Clarifier (PU-05)

Fungsi : Memompakan air dari clarifier (CL) menuju


sandfilter(SF)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 12 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 6,9HP

6.8.11 Granular Medium Filter (GF)

Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran dari Clarifier (CL)


Desain :Silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk segmen
elips (ellipsoidal)
VI-27

Bahan kontruksi : Carbon steelSA-283, GradeC


Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 4 unit
Volume : 24m3
Ukuran :

1. Tinggi cairan dalam tangki (H1)= 2,1810 m


2. Tinggi tangki (Ht) =3,57m
3. Tinggi head (h) =0,6375 m
4. Tebal silinder (ts) =0,2352 in
5. Tebal head (th) =0,2352 in
6. Diameter tangki (Dt) = 2,55 m

6.8.12 Pompa Sand Filter (PU-06)

Fungsi : Memompakan air dari granular medium filter (GF)


menuju menara air (TU-01)
Jenis :Pompa sentrifugal
Desain :Diameter 12 in schedule 40
Bahan konstruksi :Commercial steel
Jumlah :1 unit
Daya pompa (P) :10,35 Hp

6.8.13 Tangki Utilitas (TU-01)

Fungsi : Penampung air sementara sebelum didistribusikan


sebagai air proses, air domestik, air pendingin, air
umpan boiler.
Desain : Tangki dengan tutup konis
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-515 (55)
Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 1 unit (dengan 2 tangki)

Volume : 45,0631 m3
VI-28

Ukuran :
a. Tinggi cairan dalam tangki (H1) = 5,3073 m
b. Tinggi tangki (Ht) = 6,3338 m
c. Tinggi head (Hs) = 0,3179 m
d. Diameter tangki (Dt) = 4,2225 m

6.8.14 Pompa Cation Exchanger dan air tambahan untuk menara air
pendingin (PU-07)

Fungsi : Memompakan air tangki utilitas menuju cation


exchanger dan menara air pendingin (Water Cooling
Tower) sebagai air tambahan.
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 4 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 0,63 Hp

6.8.15 CationExchanger (CE)

Fungsi : Mengurangi kesadahan ion-ion Al2+, Mn2+, Fe2+, dan


Zn2+ yang terkandung di dalam air
Desain : Silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
segmen elips (ellipsoidal)
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 1 unit
Volume : 1,4598 m3
Ukuran :
1. Tinggi tangki (Ht) =1,524 m
2. Tebal head (th) =3/4 in
3. Diameter (Dt) =1,219 m
VI-29

6.8.16 AnionExchanger (AE)

Fungsi : Mengikat ion negatif logam (anion) yang terdapat


dalam air umpan boiler
Desain : Silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
segmen elips (ellipsoidal)
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283, GradeC
Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 1 unit

Volume : 1,4599 m3
Ukuran :
1. Tinggi tangki (Ht) =1,1704m
2. Tinggi head (h) =0,3048 m
3. Tebal silinder (ts) = 3/4 in
4. Tebal head (th) =3/4 in
5. Diameter (Dt) =1,219 m

6.8.17 Pompa Anion Exchanger (PU-08)

Fungsi :Memompakan air dari anion exchanger (AE)


menuju Deaerator (DA) dan Mother Liquor (ML-01)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain :Diameter 3 in schedule 40
Bahan konstruksi:Commercial steel
Jumlah :1 unit
Daya pompa (P):0,31 HP

6.8.18 Deaerator (DA)

Fungsi : Menghilangkan oksigen (O2) dan gas terlarut


lainnya dari air umpan boiler
VI-30

Jenis : Vacuum deaerator


Desain : Tangki berbentuk silinder tegak dengan alas dan
tutupberupa segmen elips (ellipsoidal)
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 (A)
Umur alat (A) : 10 tahun
Jumlah : 1 unit
Volume :
8,2916 m3

Ukuran :
1. Tinggi cairan dalam tangki (H1)= 1,9536 m
2. Tinggi tangki (Ht) = 3,7674 m
3. Tebal silinder (ts) = 3/4 in
4. Tebal head (th) = 3/4 in
5. Diameter (Dt) = 2,5116 m

6.8.19 Pompa Deaerator (PU-09)

Fungsi : Memompakan air umpan dari deaerator (DA) menuju


boiler (BO)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 3 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P):1,4 HP

6.8.20 Boiler (BO)

Fungsi : Menyediakan uap air (steam) untuk keperluan


proses
Jenis : Boiler pipa air
Desain : Jumlah tubes (Ni) 145tubes, panjang (L) 39,3696ft
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 (A)
Jumlah : 1 unit
VI-31

Daya Boiler (PB) :


224,0260HP

6.8.21 WaterCoolingTower (WCT)


Fungsi : Menurunkan temperatur air pendingin buangan dari
50oC menjadi 30oC
Jenis : Mechanical draft cooling tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 515 (55)
Jumlah : 1 unit
Daya kipas (Pf) : 19,132 HP

6.8.22 Pompa Water Cooling Tower (PU-10)


Fungsi : Memompakan air pendingin dari menara air
pendingin (WCT) menuju sistem perpipaan
pendingin.
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 12 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 9,56HP

6.8.23 Tangki Ca(ClO)2 (TP-03)

Fungsi : Membuat larutan kalsium kaporit (Ca(ClO)2) 30%


berat
Desain : Tangki berpengaduk berbentuk silinder tegak,
dengan tutup dan alas datar.
Jenis pengaduk : Marine propeller daun tiga
Bahan konstruksi : Polimer (polyethylene)
Umur alat (A) : 3 tahun
Jumlah : 1 unit
Volume : 0,053 m3
Ukuran :
1. Tinggi cairan dalam tangki (H1) =0,2714m
VI-32

2. Tinggi tangki (Ht) = 0,3232m


3. Diameter tangki (Dt) = 0,1616m
4. Diameter pengaduk (Da) = 0,1077 m
5. Lebar daun pengaduk (W) = 0,0215 m

6.8.24 Pompa Ca(ClO)2 (PU-11)

Fungsi : Memompakan larutan Ca(ClO)2 dari tangki


Ca(ClO)2 (TP-03) menuju aliran masuk tangki air
domestik (TU-02)
Jenis : Pompa sentrifugal
Desain : Diameter 1/8 in schedule 40
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 1/20 HP

6.8.25 Tangki Air Domestik (TU-02)

Fungsi : Sebagai wadah penampung sementara air domestik


sebelum digunakan
Desain : Bak berbentuk persegi panjang
Bahan konstruksi : Beton bata kedap air
Jumlah : 1 unit
Volume :
36,4271 m3

Ukuran :
1. Panjang (P) = 3,4477 m
2. Lebar (L) = 2,2985 m

3. Tinggi (t) = 1,2 m

6.8.26 Pompa Air Domestik (PU-12)

Fungsi : Memompakan air domestik ke tempat-tempat yang


memerlukan
VI-33

Jenis : Pompa sentrifugal


Desain : Diameter 2 in schedule 40.
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya pompa (P) : 0,099 HP

6.8.27 Gudang Batubara (GB)

Fungsi : untuk menyimpan bahan bakar batubara dalam


kemasan karung plastik selama 7 hari
Bentuk : prisma segi empat beraturan
Bahan Konstruksi : dinding dan atap dari seng
Jumlah : 1 unit
Ukuran :
1. panjang = 17,55 m
2. Lebar = 11,7 m
3. Tinggi = 7,8 m

6.8.28 Belt Conveyor (BC)


Fungsi : alat angkut batubara menuju dapur boiler
Tipe : plat belt
Bahan Konstruksi : karet
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 5,9473 ton/jam
Ukuran :
1. Lebar (L1) = 14 in
2. Kecepatan belt conveyer, v = 200 rpm
3. Tebal belt conveyer = 3 in
4. Power tripper = 2 Hp
5. Panjang belt conveyer, L = 10 m= 32,808 ft
VI-34

Power : 3,7 HP

Anda mungkin juga menyukai