Anda di halaman 1dari 2

Bisnis Pertashop

Pertamina mengajak pemerintahan desa untuk menjalankan bisnis kemitraan


penyaluran BBM dan LPG melalui outlet SPBU mini yang dinamai Pertashop. Desa
yang tertarik bisa menyiapkan lahan, perizinan, dan investasi mulai dari Rp 300 juta.

Terdapat tiga kategori Pertashop yang ditawarkan Pertamina. Pertama, kategori gold
dengan investasi sebesar Rp 300 juta. Lalu platinum dengan investasi Rp 500 juta dan
diamond sebesar Rp 700 juta.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid mengatakan


Pertamina menargetkan 3.827 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki lembaga
penyalur BBM atau LPG melalui Pertashop.

Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa, termasuk melalui BUMDes, sebagai


pengelola Pertashop. Hal ini sejalan dengan Program Pertamina One Village One
Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru.

"Tujuannya, masyarakat seluruh Indonesia menikmati layanan BBM dan LPG dengan
kualitas yang bagus, takaran yang benar, dan harga yang sama. Kedua, mendorong
ekonomi perdesaan karena melibatkan BUMDes itu,"

"Beda dengan eceran. Jadi ini harganya sama dengan SPBU Pertamina, kita
sebenarnya mengeluarkan biaya distribusi tambahan karena ke desa, tapi ini agar
energi di desa sustainability sesuai yg diamanahkan undang-undang," jelasnya.

Pemerintah desa yang berminat kerja sama bisnis Pertashop, bisa menyiapkan lahan
atau lokasi yang sesuai dan dilengkapi dokumen badan usaha atau badan hukum.

Selanjutnya, pihak Pertamina akan survei lapangan untuk melihat kelayakan dari omzet
dan jarak dengan SPBU atau lembaga penyalur Pertamina yang telah dibangun
sebelumnya.

Setelah itu, pengurusan administrasi perizinan ke pemda, mengajukan desain,


pembangunan, dan tahap akhir adalah kontrak kerja sama dengan Pertamina antara
10 sampai dengan 20 tahun.
"Caranya ada dua, BUMDes beberapa desa bersatu bikin SPBU atau masing-masing
desa bikin pertashop. Syaratnya, sepanjang jalan desa bisa dilalui mobil penyalur untuk
menyalurkan

"Jadi investornya adalah BUMDes. Tim BUMDes (nanti) kita latih oleh tim Pertamina
Retail untuk mengoperasikan Pertashop ini," imbuhnya.

Keuntungan bersih yang didapat dari Pertashop kategori gold sekitar Rp 3,5 juta hingga
Rp 7,5 juta per bulan. Lalu kategori platinum sekitar Rp 4,75 juta hingga Rp 12,5 juta
dan kategori diamond Rp 14 juta hingga Rp 28 juta.

Kategori gold bisa menyalurkan 400 liter per hari dengan tangki penyimpanan 3 kilo liter
(KL) (portable). Luasan lahan yang dibutuhkan 144 meter persegi dan sesuai untuk
desa atau kecamatan yang berjarak lebih dari 5 km dari SPBU atau sesuai hasil survei.
Produk yang dijual yaitu Pertamax, LPG 12 kg, bright gas, dan pelumas.

Lalu kategori platinum bisa menyalurkan 1.000 liter per hari dengan tangki
penyimpanan 10 KL (pendam). Luasan lahan yang dibutuhkan 200 meter persegi (lebar
muka minimal 20 meter) dan sesuai untuk kecamatan yang belum terdapat SPBU atau
sesuai hasil survei. Produk yang dijual sama dengan kategori gold ditambah produk
UMKM dan outlet pulsa.

Sedangkan kategori diamond hampir sama dengan gold, tetapi dengan luasan lahan
yang lebih besar, yaitu 500 meter persegi. Lalu produk yang dijual sama dengan
kategori gold ditambah consumer goods dan warkop.

Anda mungkin juga menyukai