Pola hubungan konselor - konseli Konselor dapat memberikan Adanya larangan dilangsungkannya Larangan untuk tidak menjalin
bantuan profesional kepada sanak proses konseling dalam relasi intim hubungan konselor-konseli yang
keluarga, teman karib, sepanjang (terhadap keluarga, relasi privat akan berdampak pada sulitnya
hubungannya profesional lainnya) membangun objektivitas.
Pendokumentasian Tidak ada aturan rinci mengenai 1. Penekanan akan adanya informed
pendokumentasian, namun tiap consent.
dokumentasi terkait konseli adalah 2. Aturan rinci tentang bagaimana
rahasia. dokumentasi digunakan
3. Aturan rinci tentang bagaimana
dokumentasi dihapuskan
Asesmen Penjabaran kode etik dalam ABKIN penjabaran kode etik lebih ASCA pun menekankan bahwa hanya
terkait asesmen menekankan bahwa komprehesif, seperti bahwa konselor yang terlatih dan
asesmen hanya dapat dilakukan oleh penggunaan insrtumen hendaknya berkompeten-lah yang
konselor yang berkompeten dan up to date dan tidak kadaluarsa, hal diperbolehkan melaksanakan
memiliki wewenang. Pelaksanaan ini menjadi sangat penting karena asesmen. Asesmen yang
asesmen harus dengan tujuan yang akan mempengaruhi interpretasi diperbolehkan pun hanya asesmen
jelas dan konseli wajib terhadap permasalahan konseli. Tes yang dilakukan dalam lingkup
mengetahuinya sehingga yang digunakan juga sebaiknya valid sekolah. ASCA memperbolehkan
mendukung pelaksanaan asesmen dan reliabel. memperbolehkan penggunaan asesmen yang berbasis
untuk kepentingan layanan. penggunaan teknologi dalam elektronik sepanjang hal tersebut
Selanjutnya, hasil tes diperbolehkan asesmen sepanjang hasil yang sudah dipertimbangkan dan
untuk diberitahukan kepada pihak diperoleh akurat. disesuaikan. ASCA juga menekankan
lain (termasuk profesi lain) jika hal ACA juga menjabarkan bahwa bahwa konselor hendaknya
tersebut akan mendukung konseli berhak mengetahui hasil tes mempertimbangkan perkembangan
pemberian bantuan kepada konseli yang dilakukan. Maka itu, konselor usia, keterampilan bahasa dan level
dan sejauh konseli memberikan izin hendaknya mampu menjelaskan kompetensi dalam melaksanakan
kepada konselor. hasil tes kepada konseli dengan asesmen kepada konseli. Selanjutnya
bahasa yang mudah dipahami oleh dalam menginterpretasi hendaknya
konseli dengan mempertimbangkan konselor mampu menggunakan
latar belakang konseli, seperti bahasa yang mudah dipahami oleh
budaya, level pemahaman, dan konseli.
efeknya jika konseli mengetahui hasil
tesnya. Lebih baik lagi jika konselor
juga mampu menjelaskan validitas
dan reliabilitas tes yang digunakan.
Kerahasiaan Cukup diatur secara garis besar, 1. Sama halnya dengan ABKIN, ACA 1. Sangat mengatur tentang
bahwa segala bentuk tindakan juga menekankan pada kerahasiaan dan meminta
konselor harus terlebih dahulu pentingnya asas kerahasiaan konselor untuk memberikan
mendapat izin dari konselinya. terkait hasil tes. ACA penjelasan sejak awal kepada
menyebutkan jika konselor konselinya mengenai situasi-
membutuhkan informasi situasi yang menyebabkan
tambahan dari profesi lain maka keterbatasan asas rahasia
konselor harus mendapatkan izin 2.
dari konseli, selain itu lebih
lengkapnya jika konselor
membutuhkan referal terkait
asesmen untuk mendapatkan
informasi yang lebih lengkap
maka konselor harus memberikan
pertanyaan referal yang spesifik
serta data konseli yang objektif
agar asesmen tersebut dapat
dimanfaatkan.
2. Penjelasan mengenai kerahasiaan
dan kapan informasi yang rahasia
itu perlu untuk diberitahukan
kepada pihak lain
3. Situasi-situasi khusus yang perlu
diperhatikan terkait kerahasiaan
(keputusan klien untuk
mengakhiri kehidupannya,
penyakit menular yang dimiliki
klien (HIV/AIDS), keperluan
hukum)
Evaluasi Tidak terlihat adanya keharusan Kode etik dalam ACA juga
evaluasi dalam program layanan menjelaskan pentingnya evaluasi,
konseling evaluasi dapat dilakukan melalui
opini profesional konselor dari data-
data yang sudah dikumpulkan.
Selanjutnya, walaupun dalam
pelaksanaan konseling, konselor
meminta bantuan kepada rekan atau
keluarga konseli, konselor tidak
perlu melakukan evaluasi terhadap
mereka.