Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2

UNIVERSITAS HAMZANWADI LOMBOK


TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : Citra Devi Yulyana, S.Pd


No Ukg : 201698278861
Kelas/Kelompok : BK/A
Asal Instansi : SMAN 2 ABAB, Kec. Abab,
Kab. Pali, Prov. Sumatera Selatan

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMA NEGERI 2 ABAB


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi PPL Siklus ke-1:
Dengan menggunakan layanan Bimbingan Klasikal dengan
metode Project Based Learning peserta didik mampu :
1. Menafsirkan pentingnya arti dari karir
2. Memahami arah karir yang ada setelah lulus SMA
3. Mengenali minat dan bakat yang dimiliki yang sesuai
arah karir mereka
4. Merancang arah karir yang mereka inginkan

Tujuan Aksi PPL Siklus ke-2:


Dengan menggunakan layanan Bimbingan Kelompok
dengan metode Problem Based Learning peserta didik
mampu :
1. Memahami pengertian dari gadget
2. Membandingkan dampak positif dan negatif dalam
menggunakan gadget
3. Menggunakan gadget secara bijak dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menerapkan langkah untuk tidak kecanduan pada
gadget

Tujuan Aksi PPL Siklus ke-3:


Dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok
dengan metode Problem Based Learning peserta didik
mampu :
1. Memberi saran dalam pemecahan masalah temannya.
2. Membuat komitmen untuk dirinya terkait dengan
kepercayaan diri.
3. Melaksanakan komitmen yang sudah dibuat untuk
dirinya sendiri terkait dengan etika berkomunikasi
dengan guru.
4. Menyelesaikan permasalahan bersama-sama
5. Membiasakan menerapkan etika yang baik saat
berkomunikasi dengan guru.

Tujuan Aksi PPL Siklus ke-4:


Dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok
dengan Pendekatan Behavior Tekhnik Assertive Training
peserta didik mampu :
1. Mengatasi masalah konsep diri yang negatif.
2. Merencanakan komitmen diri yang akan dibuat.
3. Menyusun kebiasaan baru yang lebih positif dan
bermanfaat bagi dirinya.
4. Melaksanakan komitmen konsep diri yang positif dalam
kehidupan sehari-hari..
5. Mempertahankan perilaku konsep diri positif tersebut.
Penulis Citra Devi Yulyana, S.Pd
Tanggal Aksi PPL Siklus Ke-1 Tanggal 24 Oktober 2022
Aksi PPL Siklus Ke-2 Tanggal 02 November 2022
Aksi PPL Siklus Ke-3 Tanggal 14 November 2022
Aksi PPL Siklus Ke-4 Tanggal 26 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah untuk
Kondisi yang menjadi latar Aksi Siklus ke-1:
belakang masalah, mengapa Identifikasi masalah bermula dari data dan fenomena di
praktik ini penting untuk lapangan yang dilihat bahwa masih ada siswa ketika ditanya
dibagikan, apa yang menjadi akan memilih atau merencanakan karir kemana mereka
peran dan tanggung jawab anda masih bingung dan belum tahu arah karir yang akan di pilih
dalam praktik ini. setelah lulus SMA Sehingga saya memberikan layanan
bimbingan klasikal dengan topik merencanakan arah karir
setelah lulus SMA agar mereka bisa merencanakan kemana
arah karir yang akan mereka tentukan.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah untuk


Aksi Siklus ke-2:
Identifikasi masalah didapat dari catatan kasus atau masalah
siswa kelas 10,11, dan 12 yang menyalahgunakan
penggunaan gadget untuk bermain game, kecanduan
bermain media sosial sehingga berdampak pada kegiatan
belajar di sekolah tidak fokus dan hasil belajar mereka
menurun. Maka dari itu saya berinisiatif mengajak siswa
untuk melakukan bimbingan kelompok dengan topik video
“menggunakan gadget dengan bijak” dan menyaksikan
video serta berdiskusi bersama dengan harapan agar siswa
mampu memahami dampak dari penggunaan gadget yang
tidak bijak dan juga siswa memperoleh informasi baru
terkait menggunakaan gadget dengan bijak dari kegiatan
bimbingan kelompok ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah untuk


Aksi Siklus ke-3:
Berdasarkan pengamatan Guru BK bahwa terdapat siswa
yang etika komunikasinya yang baik dengan guru masih
rendah. Maka dari itu saya ingin mengajak siswa yang lain
untuk membahas dan menyelesaikan masalah ini dengan
konseling kelompok agar tidak berpengaruh pada siswa
yang lainnya dan bisa membiasakan siswa lain untuk
menerapkan etika berkomunikasi yang baik dengan guru
baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah untuk


Aksi Siklus ke-4:
Berdasarkan hasil observasi Guru BK bahwa terdapat
perilaku siswa yang mempunyai indikator kepercayaan diri
rendah, menutup diri dengan teman sekitarnya dan
cenderung merasa rendah diri. Hal itu terlihat ketika siswa
diskusi secara berkelompok, siswa tersebut cenderung diam
dan tidak bersuara bahkan terkadang hanya menulis saja
dan menuruti apa yang diperintahkan oleh temannya
padahal siswa tersebut juga bisa mengeluarkan pendapatnya
saat berdiskusi kelompok. Maka dari itu saya melakukan
konseling individu pada siswa tersebut agar bisa mencari
tahu akar permasalahannya dan menindaklanjuti dari apa
yang akan diungkapkan oleh siswa tersebut. Dalam hal ini
saya menggunakan pendekatan behavioral karena terkait
perilaku siswa tersebut harus di ubah menjadi perilaku yang
positif dan membawa ke arah yang lebih baik abgi dirinya.
Tantangan : Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu :
Apa saja yang menjadi Aksi 1
tantangan untuk mencapai - Beberapa siswa cenderung masih pasif dalam
tujuan tersebut? Siapa saja yang kegiatan diskusi kelompok
terlibat, - Saat pembuatan proyek masih ada siswa yang pasif
- Ketika melaksanakan persentasi dan penyajian hasil
diskusi kelompok, siswa masih ragu-ragu.
- Listrik yang sering padam maka menggunakan
mesin genset.

Aksi 2
- Bekerja sama dengan guru mapel untuk meminjam
siswa untuk latihan melaksanakan bimbingan
kelompok.
- Bekerja sama dengan rekan sejawat untuk
mengkondisikan keadaan jika listrrik padam.
- Pada video kedua ini saya dikunjungi dosen dan
sedikit kendala pada bagian suara di laptop.
- Mengkondisikan siswa untuk tenang dan aktif
ketika take video.

Aksi 3
- Bekerja sama dengan guru mapel untuk meminjam
siswa untuk latihan melaksanakan konseling.
- Mengkondisikan peserta didik untuk aktif ketika
take video
- Ruangan yang kurang pencahayaan karena cuaca
mendung gelap.
- Pemakaian kelas yang suaranya bergema sehingga
perlu penyesuain speaker wirelless.

Aksi 4
- Pelaksanaan aksi 4 ini berbarengan dengan kegiatan
PAS sehingga perlu membagi waktu dengan siswa.
- Ruangan BK tidak ada jadi menggunakan ruangan
Kepala Sekolah.
- Listrik padam dan menggunakan genset tetapi
lampu yang meredup saat take video berlangsung
- Wirelless speaker tiba-tiba panas dan harus di
istirahatkan jadi ada bagian video yang suaranya
tidak jelas.
- Siswa yang kesulitan menggunakan bahasa
indonesia jadi beberapa kali take video.

Yang terlibat dalam kegiatan yaitu:


1. Siswa sebagai sentral dalam proses pemberian
layanan
2. Guru BK sebagai fasilitator dalam proses pemberian
layanan
3. Rekan sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan ini
4. Kepala sekolah sebagai pembimbing dalam
kelancaran kegiatan ini

Aksi : Langkah-langkah yang saya lakukan untuk


Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah :
dilakukan untuk menghadapi Aksi 1
tantangan tersebut/ strategi apa - Membiasakan siswa melaksanakan model layanan/
yang digunakan/ bagaimana pembelajaran PjBL dengan lebih menjelaskan
prosesnya, siapa saja yang secara terperinci mengenai tugas dan langkah yang
terlibat / Apa saja sumber daya akan dilakukan oleh siswa dalam pembuatan proyek
atau materi yang diperlukan serta mempresentasikan hasil proyek yang telah di
untuk melaksanakan strategi ini buat di depan teman-temannya.
Aksi 2
- Memberikan pemahaman kepada rekan sejawat/
guru mapel ketika meminjam siswa pada saat jam
pelajarannya.
- Memberi penguatan serta motivasi dalam layanan
supaya siswa tenang, rileks dan terlibat secara aktif
saat take video berlangsung yang dikunjungi oleh
dosen dan guru pamong.

Aksi 3
- Menggunakan lampu emergency karena ruangan
yang minim penerangan.
- Volume pada wirelless speaker di full kan karena
ruangan yang digunakan suaranya menggema.

Aksi 4
- Mengkondisikan waktu agar tidak menganggu
waktu belajar Siswa..
- Menggunakan bantuan teks dialog agar siswa dapat
berbahasa indonesia dengan lancar.

Prosesnya, siapa yang terlibat


- Dewan guru dan rekan sejawat yang memberikan
motivasi dan membantu dalam prosesnya untuk
saling berkolaborasi

Sedangkan sumber daya/ materi yang diperlukan seperti


: Proyektor, Laptop, Kertas HVS, Video Youtube, Kabel
panjang
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi yaitu:
dari Langkah-langkah yang Aksi 1
dilakukan? Apakah hasilnya - Semua dapat dilaksanankan sesuai dengan apa yang
efektif? Atau tidak efektif? telah direncanakan sehingga tujuan layanan bisa
Mengapa? Bagaimana respon tercapai
orang lain terkait dengan strategi - Siswa bisa belajar berkelompok dan berdiskusi
yang dilakukan, Apa yang dalam menyelesaikan suatu permasalahan
menjadi faktor keberhasilan atau - Siswa menjadi aktif dalam proses layanan BK
ketidakberhasilan dari strategi - Siswa merasa tertarik dengan media yang digunakan
yang dilakukan? Apa - Keprofesionalan guru dalam memberikan layanan
pembelajaran dari keseluruhan BK
proses tersebut - Kemampuan guru untuk berinovasi dalam kegiatan
layanan BK
- Siswa sudah mulai memahami akibat dan dampak
dari putus sekolah
Aksi 2
- Siswa bisa belajar berkelompok dan berdiskusi
- Siswa menjadi aktif dalam proses layanan BK
- Siswa merasa tertarik dengan layanan BK karena
menggunakan media yang menarik
- Keprofesionalan guru dalam memberikan layanan
BK
- Kemampuan guru untuk berinovasi dalam kegiatan
layanan BK
- Siswa sudah mulai mampu memanfaatkan gadget
secara bijak
- Sudah tidak ada lagi laporan dari guru dan wali
kelas mengenai Siswa bermain HP ketika jam
belajar.

Aksi 3
- Siswa menjadi aktif dalam proses layanan BK
- Siswa menjadi ketagihan untuk melakukan
konseling kelompok
- Siswa secara aktif memberikan pendapat dan
membantu temannya dalam menyelesaikan masalah
- Keprofesionalan guru dalam memberikan layanan
BK
- Kemampuan guru untuk berinovasi dalam kegiatan
layanan BK
- Siswa sudah mulai mencoba menerapkan etika
berkomunikasi yang baik dengan guru saat
berjumpa.

Aksi 4
- Siswa secara mandiri mampu menyelesaikan
permasalahannya sendiri.
- Siswa menjadi aktif dalam proses layanan BK.
- Siswa mulai percaya diri saat berinteraksi dengan
temannya di kelas.
- Keprofesionalan guru dalam memberikan layanan
BK.
- Kemampuan guru untuk berinovasi dalam kegiatan
layanan BK.

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Mengapa?


- Hasilnya sangat efektif, karena Siswa sangat
antusias saat proses layanan baik aksi 1,2,3 dan 4
berlangsung, mulai dari tahap awal hingga proses
layanan selesai dan tujuan dari layanan BK setiap
aksi bisa tercapai.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan:
- Respon kepala sekolah sangat baik, positif dan
selalu mendukung penuh atas kegiatan layanan yang
telah dilaksanakan untuk kebaikan layanan BK.
- Guru dan rekan sejawat sangat positif dan antusias
sehingga mereka juga ingin melaksanakan
pembelajaran dengan media atau tampilan tertentu
agar proses pembelajaran tidak monoton.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:


- Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang
turut membantu mempersiapkan alat dalam proses
kegiatan layanan
- Berusaha melaksanakan kegiatan semaksimal
mungkin apa yang telah direncanakan
- Kerjasama yang baik dari Siswa dan dewan guru,
sarana dan prasarana yang memadai untuk
menjalankan aksi tersebut
- Kemampuan guru dalam menguasai materi dan
menggunakan media yang kreatif
- Kemampuan guru dalam mengembangkan inovasi
dalam pemberian layanan BK

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut:


- Untuk melaksanakan proses layanan sehari-hari
lebih tertib dan terstruktur.
- Siswa lebih tertarik ketika menggunakan media
audio-visual.
- Layanan konseling menyenangkan bagi siswa untuk
bercerita dan menyelesaikan masalah.
- Mengubah mindset siswa bahwa guru BK adalah
sahabat siswa bukan musuh siswa atau “polisi
sekolah”.
- Media dan alat layanan lebih inovatif dan mengikuti
zaman.

Anda mungkin juga menyukai