Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab


No. Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
masalah
1 Sikap siswa yang menutup diri. Guru kurang berempati Berdasarkan hasil diskusi dan analisis yang
(Pribadi-Sosial) terhadap sikap siswa. telah dilakukan dapat ditentukan bahwa akar
penyebab masalah dari siswa yang menutup
1. Trauma masa lalu diri adalah :
2. Tidak percaya diri
3. Siswa kaku berinteraksi 1. Akar penyebab masalah adalah Guru
4. Siswa bersikap pesimis kurang berempati terhadap sikap siswa.
5. Merasa dikucilkan
6. Sikap guru yang cuek 2. Dalam hal ini guru kurang berempati
terhadap sikap siswa ikut berkontribusi
mempengaruhi faktor penyebab lainnya,
yaitu siswa menjadi tidak percaya diri dan
kaku untuk berinteraksi sehingga merasa
dikucilkan dengan teman atau gurunya saat
di kelas yang menjadikan siswa bersikap
pesimis saat melaksanakan tugasnya.

3. Guru BK berupaya melaksanakan layanan


BK yaitu dengan melakukan konseling
individu kepada siswa yang bersangkutan,
serta memberikan layanan klasikal pada
siswa yang lain agar siswa diharapkan
mampu mengaktualisasikan diri di sekolah
dalam hal positif dan bersikap terbuka saat
berinteraksi dengan teman dan guru di
sekolah.

4. Dilakukan pula kerja sama guru BK dengan


Wali kelas untuk mengatasi masalah sikap
siswa yang menutup diri, misalnya dengan
mengadakan diskusi kelompok dengan tema
yang sesuai dari apa yang diminati siswa
tersebut dan guru senantiasa melibatkan
siswa tersebut untuk aktif berpartisipasi
dalam kegiatan diskusi, serta bisa juga guru
memberikan reward saat dia mampu
menyelesaikan kegiatan berdiskusinya
sehingga menjadikan siswa tersebut kembali
percaya diri dan memiliki sikap diri yang
positif serta terbuka.

2 Rendahnya sopan santun saat Rendahnya kesadaran guru Berdasarkan hasil diskusi dan analisis yang
berinteraksi dengan guru di dalam menerapkan tata telah dilakukan dapat ditentukan bahwa akar
sekolah. (Sosial) tertib sekolah terhadap penyebab masalah dari Rendahnya sopan
siswa. santun saat berinteraksi dengan guru di
1. Belum menerapkan tata sekolah yaitu :
tertib sekolah 1. Akar penyebab masalah adalah rendahnya
2. Siswa acuh pada tata tertib kesadaran guru dalam menerapkan tata
3. Siswa merasa benar tertib sekolah terhadap siswa.
4. Belum tahu batasan
interaksi 2. Rendahnya kesadaran guru dalam
5. Kurangnya pembiasaan menerapkan tata tertib sekolah terhadap
sopan dan santun siswa ikut berkontribusi mempengaruhi
6. Kontrol guru rendah faktor penyebab lainnya, yaitu siswa
7. Keadaan emosional guru menjadi acuh pada tata tertib sehingga
mereka merasa benar terhadap apa yang
dilakukan dan berpengaruh pada interaksi
mereka yang belum tahu batasan antara
guru dan siswa yang mengakibatkan
memudarnya sikap sopan dan santun.

3. Upaya yang dilakukan Guru BK yaitu


melaksanakan layanan BK dengan
melakukan layanan klasikal dan bimbingan
kelompok kepada siswa serta pembinaan
kepada siswa mengenai pentingnya
menerapkan tata tertib sekolah yang
diharapkan siswa mampu menerapkannya
dan akan berdampak pada kebiasaan
perilaku sopan dan santun saat berinteraksi
di sekolah terutama dengan guru yang ada
di sekolah.

4. Adanya koordinasi antara Guru BK, Wali


kelas dan Wakil Kepala bidang kesiswaan
mengenai tindak lanjut dari penerapan tata
tertib di sekolah seperti diberikannya
punishment yang membangun, dalam hal
ini yang terjadi dilapangan siswa di berikan
point pada awal masuk sekolah dan akan
dikurangi point siswa jika masih ada yang
melanggar tata tertib di sekolah dan
diberikan award pada siswa yang sudah
menerapkan tata tertib di sekolah, dengan
harapan diberlakukannya aturan ini siswa
dapat membentuk perilaku sopan dan
santun saat berinteraksi dengan guru di
sekolah hingga dapat menjadi kebiasaan
yang baik.
3 Rendahnya minat belajar siswa Kurang aktifnya peran guru Berdasarkan hasil diskusi dan analisis yang
pada mata pelajaran sejarah dalam menerapkan cara telah dilakukan dapat ditentukan bahwa akar
(Belajar) belajar yang baik dan benar. penyebab masalah dari Rendahnya minat
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah
1. Kesehatan jasmani siswa yaitu :
2. Kondisi emosional siswa 1. Akar penyebab masalah adalah kurang
3. Perhatian siswa teralihkan aktifnya peran guru dalam menerapkan
4. Minat belajar rendah cara belajar yang baik dan benar.
5. Cara belajar siswa
6. Siswa sulit memahami 2. Kurang aktifnya peran guru dalam
7. Intelegensi siswa menerapkan cara belajar yang baik dan
8. suasana belajar siswa benar ikut berkontribusi mempengaruhi
kurang nyaman faktor penyebab lainnya, yaitu siswa sulit
9. Kemampuan guru belum memahami materi yang diberikan sehingga
optimal minat belajar siswa rendah dan perhatian
10.Guru memberikan soal siswa teralihkan pada hal lain yang
HOTS berdampak pada suasana belajar yang
kurang nyaman saat di kelas.

3. Guru BK berupaya melaksanakan layanan


BK yaitu dengan memberikan layanan
informasi mengenai cara belajar yang baik
dan benar kepada siswa sehingga siswa
mampu mengikuti kegiatan belajar dengan
baik, fokus dan penuh konsentrasi serta
mereka dapat memahami materi yang
dijelaskan oleh guru dan menciptakan
suasana belajar yang nyaman di dalam
kelas dan dapat meningkatkan minat belajar
siswa.

4. Guru BK bekerja sama dengan guru mata


pelajaran untuk memberikan contoh pada
siswa mengenai cara belajar yang baik dan
benar agar siswa dapat menerapkannya saat
pembelajaran berlangsung dan menjadi
kebiasaan baik saat belajar di kelas yang
berdampak pada meningkatnya minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran
sejarah di sekolah.
4 Bingung dalam mengambil Guru belum maksimal dalam Berdasarkan hasil diskusi dan analisis yang
keputusan untuk melanjut ke membangun keyakinan diri telah dilakukan dapat ditentukan bahwa akar
perguruan tinggi atau tidak. pada siswa. penyebab masalah dari Bingung dalam
(Karir) mengambil keputusan untuk melanjut ke
1. Ragu dengan kemampuan perguruan tinggi atau tidak, yaitu :
diri.
2. Faktor keluarga. 1. Akar penyebab masalah adalah Guru belum
3. Rendahnya kesadaran maksimal dalam membangun keyakinan diri
pentingnya kuliah pada siswa.
4. Semangat yang tidak stabil
5. Kurangnya peran guru 2. Guru belum maksimal dalam membangun
dalam bersosialisasi keyakinan diri pada siswa ikut
6. Tidak siap bersaing berkontribusi mempengaruhi faktor
7. Pengaruh teman sebaya penyebab lainnya, yaitu semangat siswa
8. Kondisi emosional siswa yang masih tidak stabil dan menjadikan
siswa ragu dengan kemampuan yang ada
pada dirinya sehingga tidak siap untuk
bersaing pada kegiatan akademik yang ada
di perguruan tinggi.

3. Usaha yang dilakukan guru BK yaitu


melaksanakan layanan BK berupa layanan
klasikal dan bimbingan kelompok untuk
membangun keyakinan dalam diri siswa
agar meningkatnya semangat dalam diri
siswa, dan tidak ada lagi keraguan terhadap
kemampuan yang ada pada dirinya sehingga
mereka siap untuk bersaing di perguruan
tinggi.

4. Adanya kolaborasi antara Guru BK dan Wali


kelas untuk memberikan respon positif dan
dorongan berupa keyakinan yang kuat
kepada siswa yang ingin melanjutkan
pendidikan pada jenjang perguruan tinggi
sehingga semangat siswa meningkat dan
tidak ada lagi keraguan dalam diri mereka
serta siswa siap untuk bersaing dalam
kegiatan akademik yang ada di perguruan
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai