Anda di halaman 1dari 131

ANALISIS KELENGKAPAN DAN KELAYAKAN SARANA BENGKEL

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA MATA


PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN DI
SMK NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK

SKRIPSI

Diajukan sebagi persyaratan untuk menyelesaikan program Strata Satu pada


Program Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang

Oleh :
SANDRES MAI PUTRA
NIM. 15073049/2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha mulia
Yang mengajar manusia dengan pena
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS: Al-’Alaq 1-5)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?


(QS: Ar-Rahman 13)

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu


dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat
(QS : Al-Mujadilah 11)

Ya Allah,
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,
bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang
telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu,
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai
di penghujung awal perjuanganku
Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepada Mu Tuhan yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah Kau jadikan aku
manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk
meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan


doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan
sebuah karya kecil ini untukmu Papa Defrianto dan Mama Ermawati tercinta, yang
tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan
kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat
menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Papa,.. Mama... terimalah bukti kecil
ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam
hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah,
dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Ma,,, Pa,,
masih saja Andre menyusahkanmu.. ketahuilah Ma.., Pa.. skripsi ini hanya Andre buat
40% dengan usaha 60% lagi merupakan dukungan dan doa Mama Papa. Dan sungguh
bagi Andre dunia akan terasa berhenti berputar tanpa do’a Mama Papa untuk Andre. .

v
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tanganku
menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah Kau tempatkan aku
diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,,
membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus
untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api
nerakamu..
Untukmu Papa (Defrianto),,, Mama (Ermawati)...Terimakasih....
we always loving you... ( ttd.Anakmu)
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang
kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa
dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu
kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada:
Buat abang Afrindo Salo dan adikku sikembar Rahma Sinta Gusfina dan Rahmi
Santi Gusfani mungkin dimata kalian Andre jauh dri kata seorang adik dan abang
yang baik. Tapi ketahuilah disetiap keributan yang Andre picu itu hanya salah satu
cara Andre biar kita bisa dekat lagi. Andre pun merasa semakin kesini kita semakin
jauh karna kesibukan masing-masing, tapi kalian harus tau tak ada satu hari pun yg
berlalu bagi Andre tanpa merindukan kalian. Jika Papa Mama seperti dunia bagi
andre, kalian merupakan pengisi dunia tersebut yang membuat dunia Andre rame.

Abang, adik kita masih punya misi untuk membahagiakan Papa Mama.
Mari Kita taklukkan dunia.
"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan
Tuhan dan orang lain.
"Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat
terbaik”..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan OTOMOTIF 15’

“Tanpamu teman aku tak pernah berarti,,tanpamu teman aku bukan siapa-
siapa yang takkan jadi apa-apa”, buat saudara sekaligus sahabatku Agung, Andre,
Ary, Ikbal, Jali, Juan, Koir, Nanda, Naufal, Rido, Rifqi, Rizki, Syahrul dan semua
Otomotif 15’. Bro 4 tahun waktu yang cukup panjang, tapi entah kenapa masih terlalu
sedikit kenangan baik yg kita lalui bersama. Nilai yang berbanding terbalik dengan
jam tidur dan uang yang dikeluarkan demi sebuah tugas. Menunggu berjam-jam
hanya untuk mendengar kabar bahwa ternyata dosennya tidak hadir. Bangun
kesiangan karna push rank yang keasyikan. Itulah cerita kita teman yang nanti akan
kita dongengkan ke anak cucu kita. Sekarang tibalah saatnya kita memilih jalan kita
masing-masing. Terimakasih banyak, semoga kita tidak lupa untuk saling mendoakan.
See you on top.

Kalian semua bukan hanya menjadi teman yang baik,


kalian adalah saudara bagiku!!

vi
Spesial buat seseorang !!
Teruntuk seseorang di relung hati percayalah bahwa hanya ada satu namamu
yang selalu kusebut-sebut dalam benih-benih doaku, semoga keyakinan dan takdir ini
terwujud, insyallah jodohnya kita bertemu atas ridho dan izin Allah S.W.T . Novika
Angraini mungkin aku bukan orang yang pandai mengungkapkan rasa kasih sayang
lewat lisan maupun perbuatan, namun kamu pasti tau bahwa rute perjalanan Koto
Tinggi, Napa, Padang lah yang menjadi saksi bisu kalau melalui kebersamaan selama
ini tercurahlah ungkapan rasa tanpa harus berkata-kata disetiap canda dan amarah.
Dan aku selalu bersyukur kau pantang menyerah untuk selalu mendampingi ku.
Jadilah tahan banting karna masih banyak yang harus kita capai
bersama.
^.^

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar,
untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi
ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa
untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan..
Atas segala kekhilafan salah dan kekuranganku,
kurendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu kata maaf tercurah.
Skripsi ini kupersembahkan. -by” Sandres Mai Putra

Padang, Februari 2020

vii
ABSTRAK

Sandres Mai Putra (2020): Analisis Kelengkapan dan Kelayakan Sarana


Bengkel Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin
Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 1 Kecamatan
Guguak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa masalah diantaranya tamatan


SMK hanya diakui oleh sekolah sendiri dan masih minimnya kepercayaan dunia
usaha dan dunia industri. Hal ini mungkin karena pembelajaran pendidikan
kejuruan belum mengacu pada standar-standar yang diterapkan oleh dunia usaha
dan dunia industri. SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah menerapaka
Kurikulum 2013 (sebelumnya Kurikulum 2006) yang menyebabkan banyaknya
sarana dan prasarana yang harus dilengkapi agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik Kendaraan
Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1
Kecamatan Guguak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini
mendeskripsikan dan menyelidiki kondisi kelengkapan dan kelayakan sarana
prasarana bengkel program keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada mata pelajaran
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak tanpa
memberikan perlakuan atau pengubahan pada variabel bebas. Data yang disajikan
yaitu kondisi apa adanya yang didapatkan ketika pengambilan data.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tingkat kelengkapan dan
kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada mata
pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan
Guguak sudah memenuhi standar minimal.

Kata Kunci: Kelengkapan, Kelayakan, Sarana, Standar

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Alhamdulillahhirrabbil’alamin. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Kelengkapan dan Kelayakan

Sarana Bengkel Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Pada Mata

Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak”. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi S1

Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang.

Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,

para sahabat dan orang-orang yang memperjuangkan risalah beliau sampai akhir

zaman. Selama penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan dari

berbagai pihak, yang secara akademis membantu kelancaran peneliti dalam

menyempurnakan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Padang.

2. Bapak Prof. Dr. Wakhinuddin S, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

3. Bapak Wagino, S.Pd., M.Pd.T selaku Sekretaris Jurusan yang telah membantu

dan memberikan masukan selama ini.

ix
4. Bapak Drs. Martias, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi penelitian ini.

5. Bapak Drs. Bahrul Amin, ST selaku Dosen Penasehat Akademis yang telah

membimbing dan memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi penelitian

ini.

6. Seluruh dosen, teknisi dan staf administrasi Jurusan Teknik Otomotif Fakultas

Teknik Universitas Negeri Padang.

7. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan moral dan materil serta kasih sayang yang tak ternilai harganya.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri

Padang dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis berharap semoga bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi

amal kebajikan dan mendapat balasan dari Allah SWT. Amiin yaa rabbal ‘alamin.

Untuk memperbaiki skripsi ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak sehingga skripsi ini lebih baik.

Padang, Januari 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ iii
KETERANGAN TIDAK PLAGIAT............................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C.Batasan Masalah ................................................................................. 5
D.Rumusan Masalah .............................................................................. 5
E.Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
F.Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI
A.Kajian Teori ....................................................................................... 8
1.Sarana Pendidikan........................................................................ 8
2.Pendidikan Menengah Kejuruan ................................................. 13
3.Kelengkapan ................................................................................ 22
4.Kelayakan .................................................................................... 27
5.Bengkel ........................................................................................ 29
B.Penelitian yang Relavan..................................................................... 30
C.Kerangka Berpikir ............................................................................. 32
D.Pertanyaan Peneliti ............................................................................ 35

xi
BAB III METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian .............................................................................. 37
B.Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 38
C.Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................ 38
D.Instrumen Penelitian........................................................................... 39
E.Teknik Analisis Data........................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................. 44
1.Kelengkapan Sarana Bengkel Otomotif ...................................... 45
2.Kelayakan Sarana Bengkel Otomotif .......................................... 55
3.Hasil Wawancara ......................................................................... 64
B.Pembahasan........................................................................................ 65
1.Kelengkapan Sarana Bengkel Otomotif ...................................... 66
2.Kelayakan Sarana Bengkel Otomotif .......................................... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ........................................................................................ 73
B.Saran .................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.Kompetensi dasar pemeliharaan mesin kendaraan ringan............................. 20
2.Konversi persentase skor menjadi skala kelengkapan................................... 23
3.Jenis, rasio, dan deskripsi standar sarana ruang praktik kompetensi
keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif........................................... 24
4.Standar persyaratan peralatan utama............................................................. 26
5.Standar persyaratan peralatan pendukung..................................................... 27
6.Rating Scale................................................................................................... 29
7.Kisi-kisi instrumen observasi kelengkapan peralatan dan bahan bengkel
TKR........................................................................................................... 40
8.Kisi-kisi instrumen observasi kelengkapan sarana dan kaitannya
dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan........................................................................................................ 40
9.Kisi-kisi instrumen observasi kelayakan peralatan dan bahan bengkel
TKR........................................................................................................... 40
10.Kisi-kisi instrumen observasi kelayakan sarana dan kaitannya
dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan........................................................................................................ 41
11.Kriteria pencapaian kelengkapan................................................................. 43
12.Kriteria pencapaian kelayakan..................................................................... 43
13.Data Kelengkapan Alat Praktik Jurusan TKR............................................. 46
14.Data Kelengkapan Bahan Praktik Jurusan TKR.......................................... 49
15.Data kelengkapan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi
Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan..................... 51
16.Data Kelayakan Alat Praktik Jurusan TKR................................................. 55
17.Data Kelayakan Bahan Praktik Jurusan TKR.............................................. 58
18.Data kelayakan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi
Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan..................... 61

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Bagan klasifikasi sarana pendidikan............................................................. 10


2.Kerangka Berpikir......................................................................................... 35
3.Grafik kelengkapan peralatan toolbox.......................................................... 67
4.Grafik kelengkapan peralatan SST/ alat ukur .............................................. 68
5.Grafik kelengkapan peralatan trainer unit.................................................... 68
6.Grafik kelengkapan peralatan alat pendukung.............................................. 69
7.Grafik kelengkapan bahan paraktik.............................................................. 70
8.Grafik kelengkapan bahan paraktik.............................................................. 70

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Data Hasil Observasi Fasilitas Praktik.......................................................... 78


2.Lembar Pedoman Wawancara...................................................................... 96
3.Check list Standar Peralatan Minimal SMK................................................. 97
4.Data Inventaris Peralatan Praktik SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak........ 102
5.Surat Izin Penelitian Fakultas Teknik........................................................... 110
6.Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan........................................................ 111
7.Surat Keterangan Telah Penelitian di SMK Negeri 1 Kecamatan
Guguak....................................................................................................... 112
8.Foto Dokumentasi......................................................................................... 113

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

No. 20 Tahun 2003: 1). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003: 3).

Tahap pertama untuk mendukung hal tersebut terlebih dahulu

menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan

pendidikan, maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang

kemudian dibentuk pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai

badan yang menentukan 8 (delapan) standar dan kriteria pencapaian

penyelenggaraan pendidikan. Standar-standar yang menjadi dasar bagi

penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2

1
2

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Peraturan Pemerintah, 2005: 4)

tersebut yaitu: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi

lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan

prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar

penilaian pendidikan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada dasarnya bertujuan untuk

menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang sesuai dengan sifat spesialisasi kejuruan dan persyaratan dunia industri

dan dunia usaha. Menghadapi era industrialisasi dan persaingan bebas

dibutuhkan tenaga kerja yang produktif, efektif, disiplin dan bertanggung

jawab sehingga mereka mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas

lapangan kerja.

Kenyataannya, tamatan SMK hanya diakui oleh sekolah sendiri dan

masih minimnya kepercayaan dunia usaha dan dunia industri. Hal ini

mungkin karena pembelajaran pendidikan kejuruan belum mengacu pada

standar-standar yang diterapkan oleh dunia usaha dan dunia industri.

Penyelenggaraan pendidikan secara sepihak seperti ini menyebabkan anak

didik tertinggal oleh kemajuan dunia usaha/dunia industri, tidak jelas

kompetensi yang dicapai, tidak mengakui keahlian yang diperoleh di luar

sekolah.

SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah menerapkan Kurikulum

2013 (sebelumnya Kurikulum 2006) yang menyebabkan banyaknya sarana

dan prasarana yang harus dilengkapi agar proses pembelajaran dapat berjalan
3

dengan baik. Proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

ini terdiri dari sekitar 30% teori dan 70% praktik. Hal tersebut membuat

kebutuhan akan sarana dan prasarana untuk praktik sangat tinggi. Kebutuhan

bengkel untuk praktik dimaksudkan sebagai antisipasi dinamika kurikulum

maupun untuk mempersiapkan tuntutan dunia industri yang semakin

meningkat dalam hal kualitas lulusan SMK. SMK Negeri 1 Kecamatan

Guguak sebagai penyedia lulusan yang siap diterjunkan dalam dunia industri

ternyata masih memiliki bengkel praktik yang belum sesuai dengan standar

industri.

Berdasarkan observasi peneliti di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

pada tanggal 17 sampai 22 Juni 2019 kondisi sarana praktik banyak yang

belum memadai dan lengkap. Hal ini terlihat dari banyaknya peralatan praktik

yang rusak, tidak layak pakai dan hilang seperti toolset, kunci momen, dan

peralatan lainnya. Permasalahan lainnya adalah kuantitas sarana dan

prasarana praktik yang tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah siswa

yang akan melaksanakan praktik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan ketua jurusan otomotif SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak,

permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya pemeliharaan dan kurangnya

ketersediaan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di SMK

Negeri 1 Kecamatan Guguak.

Keterbatasan sarana dan prasarana praktik di SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak dikarenakan kemampuan sekolah dalam pengadaan

sarana dan prasarana relatif terbatas. Kondisi ekonomi sekolah yang kurang
4

memadai menyebabkan sekolah kesulitan untuk menambah sarana dan

prasarana praktik yang dibutuhkan. Berdasarkan wawancara dengan ketua

Jurusan Otomotif SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak, secara umum sumber

pendanaan sekolah adalah dana operasional yang bersumber dari pemerintah

daerah. Pos-pos yang harus dibiayai dari dana tersebut relatif banyak

sehingga perlu adanya pemerataan. Bukan hanya mata pelajaran pemeliharaan

mesin kendaraan ringan tetapi mata pelajaran praktik lain juga membutuhkan

dana pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam proses belajar mengajar. Kurang memadainya jumlah sarana praktik

kendaraan ringan, menghambat proses belajar mengajar. Sehingga

mempengaruhi terhadap hasil belajar dan kemampuan peserta didik dalam

memahami pelajaran saat praktik. Oleh karena itu masalah kelengkapan

sarana dan prasarana merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas bahwa khususnya

pembelajaran praktik dengan menggunakan bengkel di Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak dengan tujuan yang

hendak dicapai ternyata memerlukan dukungan dari berbagai aspek.

Sehubungan dengan itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: “Analisis Kelengkapan dan Kelayakan Sarana Bengkel

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Pada Mata Pelajaran

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 1 Kecamatan

Guguak”. Hasil penelitian diharapkan dapat mengetahui tingkat kelengkapan

dan kelayakan sarana bengkel, sehingga dapat dilakukan penambahan atau


5

perbaikan sarana pada beberapa sarana yang belum terpenuhi dan kurang

terawat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pendanaan sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana

praktik sekolah.

2. Kurang memadainya sarana pada bengkel praktik Jurusan Teknik Otomotif

yang ada di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.

3. Kurang memadainya kondisi prasarana pada bengkel praktik Jurusan

Teknik Otomotif yang ada di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang harus diteliti, dengan

keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan peneliti maka penelitian ini

dibatasi pada pokok permasalahan yang menyangkut pada “Analisis

kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan yaitu

sebagai berikut:
6

1. Bagaimana tingkat kelengkapan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak?

2. Bagaimana tingkat kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Mengetahui tingkat kelengkapan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.

2. Mengetahui tingkat kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi guru

pada umumnya dan bagi seluruh guru pada bidang otomotif, khususnya

untuk memberikan informasi tentang tingkat kelengkapan dan kelayakan

sarana di sekolah tersebut khususnya program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.


7

a. Memberikan gambaran tentang standar sarana bagi sekolah dengan

program keahlian terkait.

b. Memberikan motivasi terhadap sekolah untuk memaksimalkan

potensi sekolah agar dapat mencapai standar pemerintah.

2. Praktis

a. Bagi SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai informasi dan

masukan dalam meningkatkan pengelolaan Bengkel Otomotif.

Sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah

untuk pengembangan sarana sekolah tersebut.

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini akan memberikan pengetahuan pada seluruh

siswa jurusan otomotif mengenai sarana di Bengkel Otomotif SMK

Negeri 1 Kecamatan Guguak, sehingga para siswa nantinya akan

lebih sadar diri dalam melaksanakan proses perawatan pada sarana

agar tetap terjaga kelayakannya.

c. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan dan sebagai wahana dalam

melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah, disamping itu

diharapkan dapat membangkitkan minat mahasiswa yang lain untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bidang pendidikan

otomotif.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Sarana Pendidikan

a. Pengertian Sarana Pendidikan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal

1 ayat 8 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang dimaksud

dengan standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang

belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,

laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi (Undang-Undang, 2005:2).

Sarana pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan

dalam dunia pendidikan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan

sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-

pindah (PERMENDIKNAS, 2008: 2). Sedangkan menurut Barnawi

dan Arifin (2012: 47) sarana pendidikan adalah semua perangkat

peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam

proses pendidikan disekolah. Sejalan dengan pendapat tersebut

8
9

menurut Mulyasa (2014: 49) Sarana pendidikan adalah peralatan dan

perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang

proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti

gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media

pembelajaran. Sarana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sarana

pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot

yang dapat digunakan secara langsung untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Sedangkan sarana praktik dapat diartikan sebagai

semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang dapat

digunakan secara langsung dalam kegiatan praktik untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

b. Klasifikasi Sarana Pendidikan

Menurut “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 40

Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah

Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan” sarana adalah

perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Perabot

adalah sarana pengisi ruang. Peralatan adalah sarana yang secara

langsung digunakan untuk pembelajaran. Media Pendidikan adalah

peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam

pembelajaran. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan


10

peralatan tambahan yang digunakan dan habis dalam waktu relative

singkat (PERMENDIKNAS, 2008: 2). Menurut Barnawi dan Arifin

(2012: 49), sarana pendidikan di klasifikasikan menjadi 3 macam

yaitu berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan bergerak tidaknya,

dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran. Dari

klasifikasi jenis sarana pendidikan diatas, masing-masing sarana

pendidikan masih dibedakan menjadi beberapa macam seperti bagan

dibawah ini.

Sarana Pendidikan

Hubungan dalam proses


Habis tidaknya Bergerak tidaknya
pembelajaran

Media
Habis pakai Tahan pakai Bergerak Tidak bergerak Alat peraga
pembantu

Gambar 1. Bagan klasifikasi sarana pendidikan

1) Ditinjau dari habis tidaknya dipakai

Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam

sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai

dan sarana pendidikan tahan lama. Sarana pendidikan yang

habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila

digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh,

kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa,

dan sebagainya.
11

Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk,

misalnya kayu, besi, dan kertas karton yangsering digunakan

oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer,

bola lampu, dan kertas. Sarana pendidikan tahan lama adalah

keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus

menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh, bangku

sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan

olahraga.

2) Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan

Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada

dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang

bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak. Sarana

pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa

digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,

contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dan

sebagainya. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah

semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit

untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM).

3) Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

Sarana Pendidikan dibedakan menjadi 2 macam bila

ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar,

yaitu: alat peraga, dan media pembantu. Alat peraga adalah alat
12

pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan-

perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian

kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai

dengan yang konkret. Media pembantu adalah sarana

pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses

belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan

efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis

media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.

c. Macam-macam Sarana Pendidikan

Menurut Mulyasa (2014) macam-macam sarana sebagai

berikut:

1) Sarana belajar di kelas adalah peralatan dan perlengkapan yang

secara langsung dipergunakan dan untuk menunjang proses

pembelajaran di kelas seperti ruang kelas, meja, kursi, buku

tulis, spidol, papan tulis, serta alat-alat dan media pengajaran

lainnya.

2) Sarana olahraga merupakan peralatan atau benda yang

digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah dan peralatan itu dapat dipindah

atau dibawa oleh siswa. Seperti bola, raket, pemukul, tongkat,

balok, selendang, gada, bet, shuttle cock, dll alat yang di

dipergunakan untuk berolahraga seperti lapangan olahraga dan

perlengkapan olahraga lainnya.


13

3) Sarana ibadah yang dimaksudkan seperti masjid dan musholah.

4) Sarana pelayanan administrasi adalah alat yang dipergunakan

dalam bidang administrasi dan persuratan.

5) Sarana Internet seperti wifi atau jaringan internet yang

disediakan sekolah untuk dipergunakan.

6) Prasarana sekolah adalah semua fasilitas yang secara tidak

langsung dipergunakan dalam proses pembelajaran seperti

lapangan, bangunan, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,

kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar

kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala

sekolah dan tempat parker kendaraan.

2. Pendidikan Menengah Kejuruan

a. Pengertian Pendidikan Menengah Kejuruan

Menurut Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 pasal 1

ayat 21 disebutkan bahwa “Sekolah Menengah Kejuruan yang

disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal

pada jenjang formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

pada jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai lanjutan dari

SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil

belajar yang diakui sama atau setara dengan SMP atau MTs”.

(Peraturan Pemerintah, 2008: 4).

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Bab 1, pasal

1 ayat 3 menyebutkan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan


14

adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang

mengutamakan perkembangan kemampuan siswa untuk

melaksanakan jenis pekerjaan tertentu” (Peraturan Pemerintah, 1990:

1). Menurut penjelasan yang ditulis dalam Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15

dijelaskan bahwa “Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja

dalam bidang tertentu” (Undang-Undang, 2003: 27).

Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu tujuan bangsa

yang termuat dalam Undang-Undang Dasar tahun 1995 yang

dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan nasional adalah

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selain itu Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Nasional, pada pasal 2 yaitu: Pendidikan Nasional berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan

nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman (UU No.

20, 2003: 6).

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional maka kebijakan-

kebijakan dalam pendidikan harus berdasarkan Pancasila dan


15

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan menjelaskan tentang jalur, jenjang dan jenis

pendidikan. Dalam bab IV disebutkan bahwa ada 3 jalur pendidikan

jalur formal, nonformal dan informal. Jenis pendidikan di Indonesia

dibagi menjadi pendidikan umum, kejuruan, akademik, vokasi,

keagamaan dan khusus. Jalur formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Bentuk dari pendidikan

menengah yaitu sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah

(MA) sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah aliyah

kejuruan (MAK).

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa bentuk

pendidikan menengah kejuruan pada jalur formal yaitu SMK dan

MAK. Pengertian tentang pendidikan menengah kejuruan disebutkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990. Menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 Bab 1, Pasal 1 ayat 3

menyebutkan “Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan

pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan

pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis

pekerjaan tertentu” (Peraturan Pemerintah Nomor 29, 1990: 1).

Pendidikan kejuruan adalah semua jenis dan bentuk

pengalaman belajar yang membantu anak didik meniti tahap-tahap

perkembangan vokasionalnya, mulai identifikasi, eksplorasi,


16

orientasi, persiapan, pemilihan dan pemantapan karier di dunia kerja

(Sukamto dalam Husain Usman, 2012:6). Menurut Sugiyono (2003:

13) pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang

tertentu.

Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa pendidikan

menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

menengah yang berorientasi mengembangkan kemampuannya pada

praktik-praktik dalam bidang tertentu untuk mempersiapkan peserta

didik bekerja. Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu

bentuk pendidikan kejuruan. Pengertian sekolah menengah kejuruan

disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan Pasal 1 ayat 15 menyebutkan bahwa: “Sekolah

Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai

lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau

lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau

MTs” (Peraturan Pemerintah Nomor 17, 2010: 5).

Jadi SMK merupakan salah satu pendidikan formal pada

jenjang pendidikan menengah lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk

lain yang sederajat. Tujuan dari SMK yaitu untuk mempersiapkan


17

peserta didik untuk siap bekerja sesuai kompetensi keahlian yang

telah dipilih. Materi pembelajaran yang diberikan kebanyakan

praktikum sesuai kompetensi keahlian yang dipilih. Kegiatan

praktikum tersebut disesuaikan dengan kebutuhan keterampilan yang

dibutuhkan di industri.

b. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Kurikulum dalam KBBI diartikan sebagai perangkat mata

pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Menurut

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 19 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang, 2003:

2). Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa Kurikulum adalah

suatu pedoman dalam kegiatan belajar mengajar yang direncakan

oleh sekolah. Dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2009 Program

Studi Keahlian Teknik Otomotif dibagi menjadi beberapa

Kompetensi Keahlian, yaitu:

1) Teknik kendaraan ringan

2) Teknik sepeda motor

3) Teknik perbaikan body otomotif

4) Teknik alat berat

5) Teknik ototronik
18

c. Pembelajaran Pratikum

Pembelajaran di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar. Sedangkan menurut KBBI belajar

diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

Menurut KBBI praktik adalah pelaksanaan nyata apa yang disebut

dalam teori. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran praktik adalah suatu proses untuk memperoleh

ilmu yang dilakukan dengan cara melaksanakan kegiatan secara

nyata apa yang di dapatkan pada saat teori.

Pembelajaran praktik merupakan suatu proses yang bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan peserta didik sesuai keterampilan

yang diberikan dan peralatan yang digunakan dengan berbagai

metode. Dalam pembelajaran praktik terdapat beberapa kompetensi

yang harus dicapai oleh siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Kompetensi tersebut seperti yang diatur dalam Permendiknas No. 28

Tahun 2009 disebutkan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

(SKKD) untuk Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

(Permendiknas, 2009: 86). Standar Kompetensi tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara


19

2) Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan

dengan panas dan pemanasan

3) Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen–

komponennya

4) Memelihara/ servis sistem bahan bakar bensin

5) Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel

6) Memelihara/ servis engine dan komponen-komponennya

7) Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem

pengoperasian

8) Memelihara transmisi

9) Memelihara unit final drive/ garden

10) Memperbaiki poros penggerak roda

11) Memperbaiki roda dan ban

12) Memperbaiki sistem rem

13) Memperbaiki sistem kemudi

14) Memperbaiki sistem suspensi

15) Memelihara baterai

16) Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem

kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan

17) Memperbaiki sistem pengapian

18) Memperbaiki sistem starter dan pengisian

19) Memelihara/ servis sistem AC (Air Conditioner)


20

d. Kompentensi Dasar Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Tabel 1. Kompetensi dasar pemeliharaan mesin kendaraan ringan

KD 3 Pengetahuan KD 4 Keterampilan
3.1. Menerapkan cara perawatan 4.1. Merawat berkala sistem
sistem utama engine dan utama engine dan
mekanisme katup mekanisme katup
3.2. menerapkan cara perawatan 4.2. Merawat berkala sistem
sistem pelumasan pelumasan
3.3. menerapkan cara perawatan 4.3. Merawat berkala sistem
sistem pendinginan pendinginan
3.4. menerapkan cara perawatan 4.4. Merawat berkala sistem
sistem bahan bakan bensin bahan bakar bensi
konvensional/karburator kenvensional/karburator
3.5. menerapkan cara perawatan 4.5. Merawat berkala sistem
sistem bahan bakan bensin bahan bakar bensin injeksi
injeksi
3.6. menerapkan cara perawatan 4.6. Merawat berkala engine
engine management system managemen sistem (EMS)
(EMS)
3.7. menerapkan cara perawatan 4.7. Merawat berkala sistem
sistem bahan bakal diesel bahan bakar diesel pompa
pempa injeksi in-line injeksi in-line
3.8. menerapkan cara perawatan 4.8. Merawat berkala sistem
sistem baham bakar diesel bahan bakar diesel pompa
pompa injeksi rotary injeksi rotary
3.9. menerapkan cara perawatan 4.9. Merawat berkala sistem
sistem bahan bakar diesel bahan bakar diesel
common rail commong rail
3.10. mengevaluasi hasil 4.10. Melakukan pemeriksaan
perawatan berkala mesin hasil perawatan berkala
kendaraan ringan mesin kendaraan
3.11. mendiagnosis kerusakan 4.11. Memperbaiki mekanisme
mekanisme kepala silinder kepala silinder dan
21

dan kelengkapannya kelengkapannya


3.12. mendiagnosis kerusakan 4.12. Memperbaiki mekanisme
mekanisme blok silinder dan blok silinder dan
kelengkapannya kelengkapannya
3.13. mendiagnosis kerusahakan 4.13. Memperbaiki sistem
sistem pelumasan pelumasan
3.14. mendiagnosis kerusakan 4.14. Memperbaiki sistem
sistem pendinginan pendinginan
3.15. mendiagnosis kerusakan 4.15. Memperbaiki sistem bahan
sistem bahan bakar bensin bakar bensin konvensional/
konvensional/karburator karburator
3.16. mendiagnosis kerusakan 4.16. Memperbaiki sistem bahan
sistem bahan bakar bensin bakar bensin injeksi
injeksi
3.17. mendiagnosis kerusakan 4.17. Memperbaiki engine
engine management sistem managemen sistem (EMS)
(EMS)
3.18. mendiagnosis kerusakan 4.18. Memperbaik sistem bahan
system bahan bakar diesel bakar diesel pompa injeksi
pompa injeksi in-line in-line
3.19. mendiagnosis kerusakan 4.19. Memperbaiki sistem bahan
sistem bahan bakar diesel bakar diesel pompa injeksi
pompa injeksi rotary rotary
3.20. mendiagnosis kerusakan 4.20. Memperbaiki sistem bahan
sistem bahan bakar diesel bakar diesel common rail
common rail
3.21. mengevaluasi hasil perbaikan 4.21. Melakukan laporan hasil
mesin kendaraan ringan perbaikan mesin kendaraan
ringan

(Sumber: KIKD Kurikulum 13)


22

3. Kelengkapan

Kelengkapan peralatan atau sarana adalah tingkat ketercapaian

yang berupa jumlah sarana yang secara langsung digunakan untuk

pembelajaran praktik oleh siswa pada pratik Teknik Kendaraan Ringan

dengan jumlah standar yang seharusnya dimiliki oleh sekolah atau jurusan.

Peralatan tersebut meliputi peralatan yang digunakan untuk praktik setiap

standar kompetensi pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan (PMKR).

Pengukuran atau menilai tingkat kelengkapan diperlukan sebuah

acuan sebagai standarisasi. Standar yang digunakan untuk Standar Sarana

dan Prasarana SMK/MAK adalah Permendikbud No 34 Tahun 2018 dan

check list standar peralatan minimal SMK jurusan Teknik Kendaraan

Ringan yang dikeluarkan oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas tahun 2006.

Dalam Permendikbud tersebut dituliskan ruang praktik Program Keahlian

Teknik Mekanik Otomotif memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya

kegiatan pembelajaran: pekerjaan mesin otomotif, kelistrikan otomotif,

serta chasis otomotif dan sistem pemindah tenaga (Permendikbud, 2018:

114).

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2013:133). Pada penelitian ini

skala yang digunakan adalah Rating Scale (skala bertingkat). Rating Scale
23

sendiri adalah skala pengukuran dimana data mentah yang diperoleh

berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif. Hal yang

terpenting dari penggunaan skala pengukuran rating scale adalah harus

dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban

pada setiap item instrumen (Sugiyono, 2013:141).

Untuk mengetahui deskripsi secara keseluruhan mengenai variabel

kelengkapan alat praktik maka digunakan skor total maksimum yaitu 116

dan nilai total minimum yaitu 29, sehingga diperoleh interval sebagai

berikut:

Interval = (skor tertinggi – skor terendah) / jumlah kategori

= (116 – 0) / 4 = 29 (Mulyono, 1991:9)

Tabel 2. Konversi persentase skor menjadi skala kelengkapan

Peringkat Rentang Skor Persentase Skor


Kelengkapan
Sangat Kurang Lengkap 0 – 29 0% - 25%
Kurang Lengkap > 29 – 58 26% - 50%
Lengkap > 58 – 87 51% - 75%
Sangat Lengkap > 87 – 116 >76%

Berikut ini adalah tabel standar sarana praktik program keahlian

teknik kendaraan ringan otomotif berdasarkan Permendikbud No. 34

Tahun 2018.
24

Tabel 3. Jenis, rasio, dan deskripsi standar sarana praktik kompetensi keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

No Jenis Rasio Deskripsi


A. Perabot
1 Kursi kerja 1 buah/ 2 Desain dan bahan yang
peserta digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Didik dengan jenis pekerjaan.

2 Meja kerja 1 buah/ 4 Desain dan bahan yang


peserta digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Didik dengan jenis pekerjaan.

3 Meja alat 1 buah/ 18 Desain dan bahan yang


peserta digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Didik dengan jenis pekerjaan.

4 Meja persiapan 1 buah/ 9 Desain dan bahan yang


peserta digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Didik dengan jenis pekerjaan.

5 Kursi kerja bengkel 1 buah/ 4 Desain dan bahan yang


(stool) peserta digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Didik dengan jenis pekerjaan.

6 Lemari alat (tools 1 buah/ 9 Desain dan bahan yang


cabinet) peserta digunakan sesuai dengan alat
dan bahan yang disimpan.
Didik
7 Lemari 1 buah/ 6 Desain dan bahan yang
peserta digunakan sesuai dengan alat
dan bahan yang disimpan.
Didik
B. Peralatan
1 Seperangkat 1 set/sub ruang Kelengkapan peralatan
peralatan praktik memperhatikan jenis, jumlah
Praktik dan spesifikasi yang
mendukung ketercapaian
kompetensi keahlian.
25

C. Media Pendidikan
1 Papan tulis 1 buah/sub Desain, ukuran dan bahan
ruang digunakan memperhatikan
fungsi penggunaan sesuai
Praktik kegiatan belajar teoritis.

2 Papan tugas/ 1 buah/ruang Desain, ukuran dan bahan


kemajuan siswa praktik digunakan memperhatikan
fungsi/ kegunaan memonitor
penyelesaian tugas/ pekerjaan
yang telah ditetapkan.

D. Perlengkapan Lain
1 Kotak kontak Minimum 12 Penempatan dan daya listrik
buah/ ruang memperhatikan daya dukung
praktik terhadap pengoperasian
peralatan yang memerlukan.

2 Alat kebersihan Minimum 1 set/ Kelengkapan alat kebersihan


ruang praktik memperhatikan jenis, jumlah
dan spesifikasi yang
mendukung kebersihan ruang
kerja/praktik.

3 Alat-alat K3 Minimum 1 set/ Kelengkapan alat K3


ruang praktik memperhatikan jenis, jumlah
dan spesifikasi yang
mendukung penanganan awal
kecelakaan kecil.

4 Alat pelindung diri 1 set/ ruang Kelengkapan alat pelindung


praktik diri memperhatikan jenis,
jumlah dan spesifikasi yang
mendukung keselamatan dan
kesehatan pengguna/peserta
didik pada saat melaksanakan

praktik.
(Sumber: Permendikbud No 34 Tahun 2018)

Selain Permendikbud No 34 Tahun 2018, acuan yang digunakan

untuk standar sarana praktik Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


26

adalah Instrumen Verifikasi SMK penyelenggara ujian praktik kejuruan

yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang

didalamnya disebutkan tentang standar persyaratan peralatan utama,

standar persayaratan peralatan pendukung, standar persyaratan ruangan,

dan persyaratan penguji.

Tabel 4. Standar persyaratan peralatan utama

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Kondisi


1 Unit a. Umum di 4 Unit Dapat
Indonesia berjalan/hidup
Kendaraan
b. Displacement: dan semua system
1500-2000 cc berfungsi
c. Engine : Gasoline
2 Caddy tools Metric 8-24 mm 8 set Presisi
sets
3 AVO Meter Analog/Digital 8 pcs Presisi
4 Timing light General 3 pcs Presisi
5 Feeler gauge 0,05 – 1,00 8 pcs Baik
6 Outset 0-100mm/0,01 6 sets Baik
micrometer
7 Vernier 300 mm 6 pcs Presisi
caliper
8 Dial test 0-10mm/0,01 4 set Presisi
indicator
9 Radiator cap General 2 pcs Presisi
tester
10 Torque wrench 6-25 kgm 4 pcs Presisi
11 Compresion For diesel engine 2 set Presisi
tester
12 Hydraulic 3 ton 2 pcs Baik
floor jack
13 Jack stand General 4 pcs Baik
14 Mistar baja General 2 pcs Baik
(Sumber: BSNP, 2013: 2-3)

Tabel 5. Standar persyaratan peralatan pendukung


27

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Kondisi


1 Meja Kerja 70 x 200 x 70 cm 8 buah Baik
2 Battery 12 – 24 Volt 1 Unit Baik
Charger
3 Trolley 40 x 100 cm 8 pcs Baik
4 Impact Screw General 1 set Baik
Driver
5 Compresor Max. 8 bar 1 unit Baik
6 Fender cover General 4 set Baik
set
7 Air Gun General 4 pcs Baik
8 Sheet cover General 4 set Baik
(Sumber: BSNP, 2013: 2-3)

4. Kelayakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) layak

diartikan sebagai wajar, pantas, patut, sehingga kelayakan dapat diartikan

sebagai hal yang pantas. Menurut Trianto (2008: 35) kelayakan

mempunyai arti kata yang sesuai atau baik. Menurut Nugroho (2014: 22)

kelayakan dipandang sebagai suatu kondisi tertentu yang dianggap sudah

pantas.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kelayakan merupakan kondisi suatu hal yang pantas atau sesuai dengan

kriteria tertentu. Untuk mengetahui kelayakan maka harus ada kriteria

untuk menyatakan hal tersebut dianggap layak. Kriteria untuk menentukan

layak atau tidaknya sarana untuk sekolah yaitu mengacu pada

Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dan check list standar peralatan

minimal SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang dikeluarkan oleh

Inspektorat Jenderal Depdiknas tahun 2006. Sarana akan dianggap layak


28

apabila kondisi dan fungsi sarana sesuai Permendikbud No. 34 Tahun

2018 dan check list standar peralatan minimal SMK jurusan Teknik

Kendaraan Ringan yang dikeluarkan oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas

tahun 2006. Jika kondisi dan fungsi sarana tidak sesuai dengan

Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dan check list standar peralatan

minimal SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang dikeluarkan oleh

Inspektorat Jenderal Depdiknas tahun 2006 berarti sarana dianggap tidak

layak.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2013:133). Pada penelitian ini

skala yang digunakan adalah Rating Scale (skala bertingkat). Rating Scale

sendiri adalah skala pengukuran dimana data mentah yang diperoleh

berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif. Yang

terpenting dari penggunaan skala pengukuran rating scale adalah harus

dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban

pada setiap item instrumen (Sugiyono, 2013:141).

Tabel 6. Rating Scale

No Definisi Kriteria Pencapaian


1 Tidak Layak 0% - 25%
2 Kurang Layak 26% - 50%
3 Layak 51% - 75%
4 Sangat Layak 76% - 100%

5. Bengkel
29

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pada bab VII pasal 42

ayat 2 menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki

prasarana yang lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,

ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,

ruang bengkel kerja, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berekreasi, dan ruang atau tempat lain untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (Peraturan Pemerintah,

2005: 14).

Menurut “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 40 Tahun

2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah

Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/ MAK)” lahan praktik adalah

sebidang lahan untuk melaksanakan kegiatan praktik. Sedangkan ruang

laboratorium atau bengkel adalah ruang untuk melakukan kegiatan

pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus

(PERMENDIKNAS, 2008: 3). Laboratorium atau bengkel merupakan

tempat untuk melaksanakan pembelajaran praktik yang memerlukan

peralatan khusus. Laboratorium atau bengkel berfungsi sebagai tempat

untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih kemampuan,

ketrampilan, dan mengembangkan sikap (Barnawi dan M. Arifin, 2012:

185).

Menurut Maran (2017:2) bengkel adalah tempat dimana seorang

mekanik melakukan pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan

kendaraan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bengkel


30

adalah tempat melangsungkan kegiatan belajar mengajar yang meliputi

kegiatan teori dan praktikum, yang berfungsi untuk melatih siswa agar

memiliki ketrampilan dalam bidangnya khususnya dalam bidang otomotif.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Natsir Hendra Pratama (2011) yang

berjudul Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Laboratorium Komputer

Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Dari hasil

penelitian Tingkat Kelayakan Prasarana Ruang Laboratorium Komputer

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta tersebut dinyatakan

75% (layak). Sedangkan Sarana yang berupa perabot di Ruang

Laboratorium Komputer Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Yogyakarta tersebut dinyatakan 85% (sangat layak). Tingkat kelayakan di

tinjau dari Media Pendidikan di Ruang Laboratorium Komputer Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta tersebut dinyatakan100%

(sangat layak). Tingkat Kelayakan dari Peralatan Di Ruang Laboratorium

Komputer Program Keahlian Gambar Bangunan adalah 50% (tidak layak).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Janu Triyatmoko (2015) yang berjudul

“Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Praktik Program Studi Keahlian

Teknik Sepeda Motor di SMK Muhammadiyah 1 Salam”. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan sarana dan prasarana

yang di miliki kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) di SMK

Muhammadiyah 1 Salam.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh tingkat ketercapaian kelayakan


31

sarana yang dimiliki kompetensi keahlian TSM di SMK Muhammadiyah 1

salam ditinjau dari kelayakan lahan adalah 75%, kelayakan bangunan

100%, kelayakan ruang kelas 50%, kelayakan ruang praktik gambar teknik

66,67% dan kelayakan ruang praktik / bengkel TSM. kemudian kelayakan

sarana pengisi ruang yang dimiliki kompetensi keahlian TSM di SMK

Muhammadiyah 1 salam ditinjau dari kelayakan sarana pengisi ruang kelas

adalah 62,5 %, kelayakan sarana pengisi ruang praktik gambar teknik

sebesar 50%, kelayakan sarana pengisi ruang praktik / bengkel TSM area

kerja mesin 14,28%; kelayakan sarana pengisi ruang praktik / bengkel

TSM area kerja chasis dan pemindah tenaga 28,57%; kelayakan sarana

pengisi ruang praktik / bengkel TSM area kerja kelistrikan 28,57%; dan

kelayakan sarana pengisi ruang praktik / bengkel TSM ruang penyimpanan

dan instruktur 71,42%.

3. Bintar Pandu Wiyana (2013) yang berjudul “Studi Kelayakan Sarana Dan

Prasarana LaboratoriumKomputer Jurusan TOI SMKN 2 Depok

Yogyakarta Ditinjau dari Permendiknas No. 40 Tahun 2008”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan sarana dan

prasarana laboratorium komputer pada Program Keahlian Teknik Otomasi

Industri di SMK Negeri 2 Yogyakarta berdasarkan standar yang

diprasyaratkan oleh Permendiknas RI No.40 Tahun 2008. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan metode studi

kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian

kelayakan ditinjau dari luas ruang laboratorium komputer adalah 92,35%


32

(sangat layak), perabot pada ruang laboratorium komputer 95% (sangat

layak). Kelayakan ditinjau dari media pendidikan di ruang laboratorium

komputer 100% (sangat layak), peralatan di ruang laboratorium computer

78,57% (sangat layak), dan perangkat lain diruang laboratorium komputer

55,58% (layak).

C. Kerangka Berpikir

Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era saat ini adalah

mempersiapkan siswa untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan dalam

masyarakat yang sangat cepat perubahannya. Tantangan yang dihadapi para

siswa lulusan SMK adalah menjadi pekerja yang memiliki keterampilan dan

keahlian dalam era sekarang. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau,

kenyataan teknologi di dunia ini memang harus dihadapi.

Dunia pendidikan pun juga mulai melakukan perubahan-perubahan

untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Salah satu perubahan yang

dilakukan adalah dengan penerapan kurikulum 2013 yang mengedepankan

pendidikan karakter namun tidak meninggalkan aspek pengetahuan dan

ketrampilan. Namun dengan perubahan kurikulum diatas, sekolah perlu

mencukupi kebutuhan sarana agar pelaksanaan kurikulum 2013 dapat

maksimal dan cita-cita yang tersirat dari kurikulum dapat tercapai.

Dengan adanya perubahan kurikulum, ada beberapa materi yang

sebelumnya tidak ada menjadi ada, atau yang pada kurikulum lama ada

dibahas secara global tetapi pada kurikulum 2013 ini dibahas secara

terperinci, maka akan dibutuhkan sarana praktik penujang guna


33

mempermudah penyampaian ilmu seperti yang diharapkan. Selain itu,

kompetensi-kompetensi yang mengalami perubahan tersebut akan lebih cepat

dipahami dan dikuasai siswa apabila dalam pelaksanaannya bisa dicontohkan

dan dikerjakan langsung oleh siswa melalui praktik, bukan hanya dengan

membayangkan dan mendengarkan cerita dari guru terkait kompetensi baru

tersebut. Dinamika inilah yang mengharuskan sekolah untuk menyediakan

peralatan baru.

Salah satu strategi peningkatan mutu pendidikan di SMK adalah

penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu dengan adanya

peningkatan minat peserta didik masuk ke SMK, mengakibatkan bertambah

banyaknya kebutuhan fasilitas pembelajaran. Pembelajaran praktik adalah

suatu proses untuk memperoleh ilmu yang dilakukan dengan cara

melaksanakan kegiatan secara nyata apa yang di dapatkan pada saat teori.

Pembelajaran praktik merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

meningkatkan ketrampilan peserta didik sesuai keterampilan yang diberikan

dan peralatan yang digunakan dengan berbagai metode. Dalam pembelajaran

praktik terdapat beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh siswa jurusan

Teknik Kendaraan Ringan. Kompetensi tersebut seperti yang diatur dalam

Permendiknas No. 28 Tahun 2009 disebutkan Standar Kompetensi dan

Kompetensi dasar (SKKD) untuk Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan (Permendiknas, 2009:86).

Dalam pelaksanaan SMK perlu adanya sarana untuk mendukung

kegiatan praktik tersebut. Sarana tersebut harus bisa membantu siswa untuk
34

menguasai ketrampilan tertentu dan tentunya sesuai dengan kondisi dunia

industri saat ini. Sehingga dalam penyelenggaraan SMK sarana yang

diperlukan lebih banyak dari pada SMA. Bengkel yang tidak mempunyai

sarana yang tidak layak atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh

pemerintah akan menyulitkan siswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum

dan akan kesulitan dalam mencapai kompetensi.

Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Guguak

Kurikulum 2013

Sarana

Kelengkapan Kelayakan

Lengkap Tidak Lengkap Layak Tidak Layak

Gambar 2. Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian yang dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam menganalisa data. Pertanyaan peneliti tersebut antara lain:


35

1. Apakah tingkat kelengkapan sarana bengkel program keahlian

Teknik Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin

Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah sesuai

standar minimal?

2. Apakah tingkat kelayakan sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah sesuai standar

minimal?
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang membahas tentang kelengkapan dan kelayakan sarana

bengkel program keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada mata pelajaran

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata (2006: 72)

penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan

menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek

yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Menurut Arikunto (2010: 3) Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain

yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

penelitian. Dalam penelitian ini mendeskripsikan dan menyelidiki kondisi

kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel program keahlian teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak tanpa memberikan perlakuan

atau manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas. Data yang

disajikan yaitu kondisi apa adanya yang didapatkan ketika pengambilan data.

36
37

B. Tempat dan Waktu.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

tepatnya berada di bengkel jurusan Teknik Kendaraan Ringan pada Semester

1 (satu) tahun ajaran 2019/2020.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian merupakan orang atau sekelompok orang yang

menjadi responden sekaligus sebagai pengguna fasilitas praktik untuk

kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini yang menjadi subyek

penelitian adalah teknisi bengkel otomotif dan guru praktik yang

semuanya dari jurusan otomotif. Data yang telah didapat berdasarkan

observasi di bengkel dan wawancara dengan teknisi serta guru praktik

akan dilakukan analisis terhadap dokumentasi yang dimiliki sekolah dan

standarisasi fasilitas praktik.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan informasi

tentang sesuatu yang akan diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah

sarana praktik bengkel program keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada

mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak. Obyek tersebut diteliti guna untuk mengetahui

tingkat kelayakan dan kelengkapan fasilitas praktiknya berdasarkan

analisa dengan ketentuan standarisasi fasilitas yang semestinya.


38

D. Instrumen Penelitian

Setiap penelitian yang dilaksanakan salah satu hal yang penting yaitu

teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data. Teknik

pengumpulan data yaitu cara-cara yang dilakukan oleh peneliti untuk

mendapatkan data. Fungsi teknik pengumpulan data yaitu untuk menjaga data

yang kita peroleh sesuai standar data yang ditetapkan sehingga hasil

penelitian bisa valid. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah triangulasi. Teknik pengumpulan data triangulasi

diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada

(Sugiyono, 2015:330). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah, observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Hadi (2004: 151) mengemukakan bahwa metode observasi adalah

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena

yang diteliti. Nasution dalam Sugiyono (2015:310) menyatakan bahwa

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi dalam

penelitian ini merupakan pengamatan secara langsung kondisi obyek

penelitian yaitu terkait sarana bengkel Teknik Kendaraan Ringan yang

meliputi perabot, peralatan praktik dan media pembelajaran praktik

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan

Guguak. Observasi tersebut selain untuk memperoleh data juga untuk


39

melakukan verifikasi data dokumentasi yang dimiliki dengan kondisi

langsung di bengkel praktik Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan.

Tabel 7. Kisi-kisi instrumen observasi kelengkapan peralatan dan bahan bengkel


TKR

Kriteria
Jumlah
No. Nama Alat dan Bahan Kelengkapan
Minimal Ada 1 2 3 4
1
2
3
4 Dst

Tabel 8. Kisi-kisi instrumen observasi kelengkapan sarana dan kaitannya dengan


Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Kriteria
KD 3 KD 4 Ketersediaan
No Kelengkapan
Alat
. Pengetahuan Keterampilan Tidak
Ada 1 2 3 4
Ada
1 3.1. 4.1 1.
2.
3.
2 1.
2.
3.
3 Dst. 1.
2.
3.

Tabel 9. Kisi-kisi instrumen observasi kelayakan peralatan dan bahan bengkel


TKR

Kriteria
No.
Nama Alat dan Bahan Kondisi Kelayakan
1 2 3 4
1
2
3
4 Dst
40

Tabel 10. Kisi-kisi instrumen observasi kelayakan sarana dan kaitannya dengan
Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

KD 3 KD 4 Kriteria
No
Alat Kondisi Kelayakan
. Pengetahuan Keterampilan 1 2 3 4
1 3.2. 4.2 1.
2.
3.
2 1.
2.
3.
3 Dst. 1.
2.
3.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015: 329) menyatakan bahwa dokumentasi

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

yang merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Menurut Arikunto

(2010: 274) metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dsb.

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

data tentang sarana bengkel otomotif meliputi: media pembelajaran,

inventaris peralatan bengkel, jumlah siswa dan lain sebagainya sesuai

standar sarana yang telah ditetapkan.

3. Wawancara

Wawancara atau interview dilaksanakan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka secara individual (Sukmadinata, 2012: 216).

Menurut Sugiyono (2015: 194) wawancara digunakan sebagai teknik


41

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

dalam jumlah yang sedikit. Subjek wawancara dalam penelitian ini adalah

kepala bengkel Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak. Wawancara digunakan untuk mengungkap bagaimana

kondisi sarana bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1

Kecamatan guguak.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dalam

statistik deskriptif data yang telah diperoleh dideskripsikan atau digambarkan

sebagaimana adanya dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan sarana

bengkel praktik Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak. Analisis data ini menggunakan Skala Persentase yaitu

perhitungan dalam analisis data yang akan menghasilkan persentase yang

selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai yang diperoleh. Proses

perhitungan persentase dilakukan dengan cara mengalikan hasil bagi skor riil

dengan skor ideal dengan seratus persen (Natsir Hendra, 2011: 53), dengan

rumus sebagai berikut:

Pencapaian = x 100%
42

Tabel 11. Kriteria pencapaian kelengkapan

No Definisi Kriteria Pencapaian


1 Tidak Lengkap 0% - 25%
2 Kurang Lengkap 26% - 50%
3 Lengkap 51% - 75%
4 Sangat Lengkap >76%

Pencapaian = x 100%

Tabel 12. Kriteria pencapaian kelayakan

No Definisi Kriteria Pencapaian


1 Tidak Layak 0% - 25%
2 Kurang Layak 26% - 50%
3 Layak 51% - 75%
4 Sangat Layak 76% - 100%

Analisis data yang digunakan berupa data kuantitatif yang diuraikan

menurut kategori dan kemudian disimpulkan. Rekomendasi yang diberikan

terhadap presentase pencapaian yang diperoleh berupa sangat layak, layak,

kurang layak, dan tidak layak dengan berpedoman pada kriteria diatas.

Apabila nilai yang diperoleh dengan mengalikan hasil bagi skor riil

dengan skor ideal dengan seratus persen mendapatkan hasil 76% - 100%

masuk dalam kategori sangat layak, jika mendapatkan hasil 51% - 75%

masuk dalam kategori layak. Apabila mendapatkan hasil 26% - 50% masuk

dalam kategori kurang layak dan mendapatkan hasil 0% - 25% masuk dalam

kategori tidak layak.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pengumpulan data penelitian tentang “Analisis Kelengkapan dan

Kelayakan Sarana Bengkel Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Di SMK Negeri

1 Kecamatan Guguak” dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 November

2019. Data kelengkapan dan kelayakan sarana praktik teknik Kendaraan

Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan ditinjau

dari aspek kondisi kelengkapan dan kelayakan peralatan serta bahan praktik

yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan menganalisis dengan

cara membandingkan data dengan standar yang dijadikan kriteria

kelengkapan dan kelayakan sarana praktik, serta dengan dokumentasi data

inventaris yang dimiliki sekolah.

Deskripsi data penelitian analisis kelengkapan dan kelayakan sarana

bengkel program keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada mata pelajaran

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

yang ditinjau dari aspek kondisi kelengkapan serta kelayakan peralatan dan

bahan praktik juga dengan wawancara terhadap guru dan toolman dibidang

otomotif. Data mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel praktik

dengan standar Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dan check list standar

peralatan minimal SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang dikeluarkan

oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas tahun 2006 (disajikan pada lampiran 3)

43
44

serta keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) pada mapel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan diperoleh dari hasil observasi dan

diperoleh data sebagai berikut:

1. Kelengkapan Sarana Bengkel Otomotif

Kelengkapan sarana bengkel program keahlian teknik kendaraan

ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan dalam

penelitian ini dilihat dari aspek peralatan dan bahan yang ada pada bengkel

otomotif tersebut. Data mengenai sarana bengkel program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan

oleh peneliti. Mengenai penataan sarana bengkel program keahlian teknik

kendaraan ringan pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan

Ringan sudah mengikuti prosedur yang baik dan rapi.

Data kelengkapan dan kelayakan diperoleh dari jumlah peralatan

yang tersedia serta kondisi fisik peralatannya. Kondisi peralatan pada

penelitian ini hanya ditinjau sebatas pada kondisi ketersediaan dan kondisi

fungsional dari peralatan tersebut. Perhitungan kebutuhan minimal alat,

distandarkan dengan mengacu pada kurikulum yang terbaru yaitu

Kurikulum 2013 yang telah dijabarkan dalam satuan pelajaran, kebutuhan

fasilitas peralatan praktik terdapat dalam satuan pelajaran. Data mengenai

kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel praktik dengan standar

Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dan check list standar peralatan

minimal SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang dikeluarkan oleh


45

Inspektorat Jenderal Depdiknas tahun 2006 (disajikan pada lampiran 3)

serta keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) pada mapel

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan diperoleh dari hasil observasi yang

dilakukan. Deskripsi data kondisi kelengkapan peralatan praktik disajikan

pada Tabel 13 sebagai berikut:

Tabel 13. Data Kelengkapan Alat Praktik Jurusan TKR

Jumlah
No. Nama Alat
Minimal Ada Persentase
A Tool Box

1 Kunci Pas 6-24 8 buah 4 buah 50%


2 Kunci Kombinasi 6-24 8 buah 3 buah 37,5%
3 Obeng Plus 8 buah 5 buah 62,5%
4 Obeng Minus 8 buah 5 buah 62,5%
5 Palu Besi 8 buah 5 buah 62,5%
6 Palu Plastik 8 buah 5 buah 62,5%
7 Tang Kombinasi 8 buah 5 buah 62,5%
8 Tang Potong 8 buah 3 buah 37,5%
9 Penggaris 8 buah 10 buah 125%
10 Penitik 8 buah 4 buah 50%
11 Tes Lamp 8 buah 2 buah 25%
12 Feeler Gauge 8 buah 10 buah 125%
13 Kunci Shock 8 buah 5 buah 62,5%
Jumlah 825%
Rata-rata 63,46%
Standar Deviasi 29,96
46

B SST/Alat Ukur
47

1 Feeler Gauge 6 buah 10 buah 166,67%


Mikrometer dalam
2 2 buah 1 buah 50%
(25 mm - 150 mm)
Mikrometer luar
3 2 buah 2 buah 100%
(0 mm - 25 mm)
Mikrometer luar
4 2 buah 2 buah 100%
(25 mm - 50 mm)
Mikrometer luar
5 2 buah 4 buah 200%
(50 mm - 75 mm)
Mikrometer luar
6 2 buah 4 buah 200%
(75 mm - 100 mm)
7 Mistar Baja 8 buah 10 buah 125%
8 Dial Tester Indikator 8 buah 4 buah 50%
9 Jangka Sorong 8 buah 14 buah 175%
10 Cylinder Bore Gauge 2 buah 2 buah 100%
11 Kunci Momen 6 buah 3 buah 50%
12 AVO Meter 6 buah 15 buah 250%
13 Ampermeter 6 buah 0 0%
14 Engine Analizer 2 buah 1 buah 50%
15 Termometer 8 buah 2 buah 25%
16 Stetoskop 3 buah 1 buah 33,33%
17 Radiator Tester 2 buah 2 buah 100%
18 Kunci Filter Oli 2 buah 2 buah 100%
19 Timing Light 5 buah 5 buah 100%
20 Dwell dan Tacho Meter 4 buah 2 buah 50%
21 Injektor Tester 2 buah 1 buah 50%
22 Hidrometer 6 buah 3 buah 50%
23 Koil Tester 6 buah 0 0%
24 Meja Perata 6 buah 2 buah 33,33%
25 Mistar Baja 4 buah 10 buah 250%
26 Tansion Tester 4 buah 0 0%
48

Jumlah 2.408,33%
Rata-rata 92,63%
Standar Deviasi 73,84
C Trainer Unit
1 Stand motor bensin 6 buah 7 116,67%
2 Stand motor diesel 6 buah 4 66,67%
3 Stand motor bensin (EFI) 2 buah 10 500%
4 Mobil instruksi hidup 2 buah 1 50%
Jumlah 733.34%
Rata-rata 183,34%
Standar Deviasi 212,91
D Alat Pendukung
1 Kompresor 2 buah 3 buah 150%
2 Mesin Bor Meja 2 buah 3 buah 150%
3 Air Gun 2 buah 3 buah 150%
4 Locker 8 buah 4 buah 50%
5 Nampan 8 buah 8 buah 100%
6 Caddy 8 buah 5 buah 62,5%
7 Sleeper 6 buah 0 0%
8 Battery Charger 2 buah 3 buah 150%
9 Part Cleaner 4 buah 2 buah 50%
10 Hydraulic Jack 4 buah 2 buah 50%
11 Jack Stand 4 pasang 4 pasang 100%
12 Buku Manual 8 buah 8 buah 100%
13 Modul Motor Otomotif 8 buah 8 buah 100%
Jumlah 1.212,5%
Rata-rata 93,27%
Standar Deviasi 48,578
49

Jumlah Total 5.179,17%


Rata-rata Total 92,49%

Berdasarkan tabel data observasi di atas, maka dapat kita ketahui

bahwa peralatan praktik teknik kendaraan ringan ada yang terpenuhi dan

ada beberapa yang belum terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena beberapa

faktor yaitu salah satunya terkendala pada anggaran dana yang tersedia

untuk memenuhi kebutuhan peralatan praktik yang diperlukan pada

kegiatan operasional praktikum di bengkel praktik teknik kendaraan

ringan. Untuk menghindari bias pada hasil penelitian dikarenakan ada

beberapa data yang lebih 100% dan ada beberapa data 0%, maka peneliti

menggunakan Standar Deviasi.

Hasil observasi dan perhitungan persentase pada data bahan praktik

jurusan teknik kendaraan ringan dapat dilihat pada Tabel 14 yang disajikan

dibawah ini:

Tabel 14. Data Kelengkapan Bahan Praktik Jurusan TKR

Jumlah
No. Nama Bahan Praktik Persentase
Minimal Ada
1 Minyak Pelumas 2,5 galon 2 galon 80%
2 Solar 10 liter 15 liter 150%
3 Bensin 10 liter 20 liter 200%
4 Filter Oli 30 buah 3 buah 10%
5 Filter Udara 30 buah 5 buah 16,67%
6 Gasoline Fuel Filter 16 buah 5 buah 31,25%
7 Diesel Fuel Filter 32 buah 2 buah 6,25%
50

8 Fuel Pump 16 unit 2 unit 12,5%


9 Nozzle 16 set 0 0%
10 Baterai 16 buah 6 buah 37,5%
11 Busi 32 set 20 set 62,5%
12 Distributor Cap 4 buah 5 buah 125%
13 Rotor Distributor 4 buah 5 buah 125%
14 Kondensor 32 buah 10 buah 31,25%
15 Ignition Coil 8 buah 6 buah 75%
16 Radiator Cap 4 buah 5 buah 125%
17 Thermostat 4 buah 0 0%
18 Water Coolant 8 liter 0 0%
19 Visco fan 6 buah 0 0%
20 Electric Fan 8 buah 1 buah 12,5%
21 Coolant Pipe 8 set 2 set 25%
22 Fuel Pipe 8 set 8 set 100%
23 Majun / Kain Lap 10 kg 20 kg 200%
24 Mur dan Baut 4 box 4 box 100%
25 Packing Set 16 set 3 set 18,75%
26 Repair Kit 8 set 8 set 100%
27 V-Belt 10 buah 5 buah 50%
28 Bearing 16 set 0 0%
29 Piston Set 16 set 0 0%
30 Timing Chain 8 buah 0 0%
31 Timing Belt 8 buah 0 0%
32 Tensioner 8 buah 0 0%
33 Engine Mounting 8 set 0 0%
34 Exhaust Set 8 set 8 set 100%
Jumlah 1.794,17%
51

Rata-rata 52,77%
Standar Deviasi 59,87

Berdasarkan tabel observasi di atas, maka dapat kita ketahui bahwa

bahan praktik bengkel TKR belum terpenuhi semuanya serta kondisi

bahan bahan pratik tersebut sebagian tidak tersedia di bengkel TKR. Hal

tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu salah satunya adanya

kendala pada anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan bahan

praktik yang diperlukan pada kegiatan operasional praktikum di bengkel

TKR.

Deskripsi data kondisi kelengkapan peralatan praktik dan

keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan

Mesin Kendaraan Ringan disajikan pada Tabel 15 sebagai berikut:

Tabel 15. Data kelengkapan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan


Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan

KD 3 KD 4 Ketersediaan
No. Alat Tidak Persentase
Pengetahuan Keterampilan Ada
Ada
1 3.1. Menerapkan cara 4.1 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
perawatan sistem sistem utama
2. Valve Expander  100%
utama engine dan engine dan
3. Compresion Tester  75%
mekanisme katup mekanisme katup
4. Caddy tool set  100%
5.

2 3.2. Menerapkan cara 4.2 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota


5K
 100%
perawatan sistem sistem pelumasan
pelumasan
2. Feller Gauge  100%
3. Majun  100%
4. Caddy tool set  100%
52

5.
3 3.3. Menerapkan cara 4.3 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
perawatan sistem sistem pendinginan
pendinginan
2. Radiator Cap Tester  75%
3. Caddy tool set  100%
4.
5.
4 3.4. Menerapkan cara 4.4 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
perawatan sistem sistem bahan bakar
bahan bakan bensin bensi
2. Rpm Tester  100%

konvensional/karbur kenvensional/karbur
3. Caddy tool set  100%
4.
ator ator
5.
5 3.5. Menerapkan cara 4.5 Merawat berkala 1. Engine Stand Soluna  100%
perawatan sistem sistem bahan bakar 2. Scan Tool  75%
bahan bakan bensin bensin injeksi
3. Injector Cleaner  0%
injeksi
4. Caddy tool set  100%
5.
6 3.6. Menerapkan cara 4.6 Merawat berkala 1. Engine Stand Avanza  100%
perawatan engine engine managemen 2. Scan Tool  75%
management system sistem (EMS)
3. Caddy tool set  100%
(EMS)
4.
5.
7 3.7. Menerapkan cara 4.7 Merawat berkala 1. Engine Stand Colt
Diesel
 0%
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel
bahan bakal diesel diesel pompa injeksi Type In Line
 100%

pempa injeksi rotary in-line 3. Nozzel Tester  50%


4. Caddy tool set  100%
5.
8 3.8. Menerapkan cara 4.8 Merawat berkala 1. Engine Stand Diesel
L300
 100%
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel
baham bakar diesel diesel pompa injeksi Type Rotary
 100%

pompa injeksi in- rotary 3. Nozzel Tester  50%


line 4. Caddy tool set  100%
5.

9 3.9. Menerapkan cara 4.9 Merawat berkala 1. Engine Stand Diesel


Common Rail
 0%
perawatan sistem sistem bahan bakar
bahan bakar diesel diesel common rail
2. Scan Tool  75%

common rail
3. Caddy tool set  100%
4.
53

5.
10 3.10. Mengevaluasi 4.10 Melakukan 1. Engine Stand Avanza  100%
hasil perawatan pemeriksaan hasil 2. Scan Tool  75%
berkala mesin perawatan berkala
3. Injector Cleaner  0%
kendaraan ringan mesin kendaraan
4. Multimeter Digital  100%
ringan
5. Tespen  75%
6. Caddy tool set  100%
11 3.11. Mendiagnosis 4.11 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
kerusakan mekanisme kepala
mekanisme kepala silinder dan
2. Valve Expander  100%

silinder dan kelengkapannya


3. Compresion Tester  75%

kelengkapannya
4. Meja Perata  100%
5. V Blok  100%
6. Feller Gauge  100%
7. Mistar Baja  100%
8. Caddy tool set  100%
12 3.12. Mendiagnosis 4.12 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
kerusakan mekanisme blok
mekanisme blok silinder dan
2. Cylinder Bore Gauge  75%

silinder dan kelengkapannya


3. Jangka Sorong  100%

kelengkapannya
4. Micrometer  100%
5. V Blok  100%
6. Feller Gauge  100%
7. Mistar Baja  100%
8. Caddy tool set  100%
13 3.13. Mendiagnosis 4.13 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
kerusahakan sistem sistem pelumasan
pelumasan
2. Feller Gauge  100%
3. Plastik Gauge  100%
4. Majun  100%
5. Caddy tool set  100%
14 3.14. Mendiagnosis 4.14 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
kerusakan sistem sistem pendinginan
pendinginan
2. Radiator Cap Tester  75%
3. Solder dan Timah  100%
4. Caddy tool set  100%
5.
15 3.15. Mendiagnosis 4.15 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota
5K
 100%
kerusakan sistem sistem bahan bakar
bahan bakar bensin bensin
2. Rpm Tester  100%

konvensional/karbur konvensional/
3. Caddy tool set  100%
4.
54

ator karburator 5.
16 3.16. Mendiagnosis 4.16 Memperbaiki
1. Engine Stand Soluna  100%
kerusakan sistem sistem bahan bakar 2. Scan Tool  75%
bahan bakar bensin bensin injeksi
3. Injector Cleaner  0%
injeksi
4. Caddy tool set  100%
5.
17 3.17. Mendiagnosis 4.17 Memperbaiki
1. Engine Stand Avanza  100%
kerusakan engine engine managemen 2. Scan Tool  75%
management sistem sistem (EMS)
3. Caddy tool set  100%
(EMS)
4.
5.
18 3.18. Mendiagnosis 4.18 Memperbaik 1. Engine Stand Colt
Diesel
 0%
kerusakan system sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel
bahan bakar diesel diesel pompa injeksi Type In Line
 100%

pompa injeksi in- in-line 3. Nozzel Tester  50%


line 4. Caddy tool set  100%
5.
19 3.19. Mendiagnosis 4.19 Memperbaiki1. Engine Stand Diesel
L300
 100%
kerusakan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel
bahan bakar diesel diesel pompa injeksi Type Rotary
 100%

pompa injeksi rotary rotary 3. Nozzel Tester  50%


4. Caddy tool set  100%
5.
20 3.20. Mendiagnosis 4.20 Memperbaiki 1. Engine Stand Diesel
Common Rail
 0%
kerusakan sistem sistem bahan bakar
bahan bakar diesel diesel common rail
2. Scan Tool  75%

common rail
3. Caddy tool set  100%
4.
5.
21 3.21. Mengevaluasi 4.21 Melakukan 1. Engine Stand Avanza  100%
hasil perbaikan laporan hasil 2. Scan Tool  75%
mesin kendaraan perbaikan mesin
3. Injector Cleaner  0%
ringan kendaraan ringan
4. Multimeter Digital  100%
5. Tespen  100%
6. Caddy tool set  100%

Berdasarkan tabel observasi di atas, maka dapat kita ketahui bahwa

kelengkapan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi

Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di bengkel


55

TKR ada yang terpenuhi dan ada beberapa yang belum terpenuhi. Hal

tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu salah satunya adanya

kendala pada anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan bahan

praktik yang diperlukan pada kegiatan operasional praktikum di bengkel

TKR.

2. Kelayakan Sarana Bengkel Otomotif

Kelayakan fasilitas praktik bengkel otomotif dalam penelitian ini

dilihat dari aspek peralatan dan bahan yang ada pada bengkel otomotif

tersebut. Data mengenai fasilitas praktik bengkel otomotif dalam

penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. Data

mengenai fasilitas praktik Bengkel Otomotif yang dilihat dari aspek

kelayakan peralatan praktik dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini:

Tabel 16. Data Kelayakan Alat Praktik Jurusan TKR

No. Nama Alat Kondisi Persentase

A Tool Box

1 Kunci Pas 6-24 Sangat baik 100%


2 Kunci kombinasi 6-24 Sangat baik 100%
3 Obeng plus Baik dan layak pakai 75%
4 Obeng minus Baik dan layak pakai 75%
5 Palu besi Baik dan layak pakai 75%
6 Palu plastik Baik dan layak pakai 75%
7 Tang kombinasi Baik dan layak pakai 75%
8 Tang potong Baik dan layak pakai 75%
9 Penggaris Baik dan layak pakai 75%
10 Penitik Baik dan layak pakai 75%
56

11 Tes Lamp Baik dan layak pakai 75%


12 Feeler Gauge Baik dan layak pakai 75%
13 Kunci Shock Baik dan layak pakai 75%
Jumlah 1.025%
Rata-rata 78,85%
Standar Deviasi 9,388
B SST/Alat Ukur
1 Feeler Gauge Baik dan layak pakai 75%
Mikrometer dalam
2 Sangat baik 100%
(25 mm - 150 mm)
Mikrometer luar
3 Sangat baik 100%
(0 mm - 25 mm)
Mikrometer luar
4 Baik dan layak pakai 75%
(25 mm - 50 mm)
Mikrometer luar
5 Baik dan layak pakai 75%
(50 mm - 75 mm)
Mikrometer luar
6 Sangat baik 100%
(75 mm - 100 mm)
7 Mistar Baja Baik dan layak pakai 75%
8 Dial Tester Indikator Baik dan layak pakai 75%
9 Jangka Sorong Baik dan layak pakai 75%
10 Cylinder Bore Gauge Baik dan layak pakai 75%
11 Kunci Momen Sangat baik 100%
12 AVO Meter Baik dan layak pakai 75%
13 Ampermeter Tidak tersedia 0%
14 Engine Analizer Rusak, tidak layak 25%
15 Termometer Baik dan layak pakai 75%
16 Stetoskop Baik dan layak pakai 75%
17 Radiator Tester Kurang layak 50%
18 Kunci Filter Oli Baik dan layak pakai 75%
19 Timing Light Tidak layak 25%
57

20 Dwell dan Tacho meter Kurang layak 50%


21 Injektor Tester Kurang layak 50%
22 Hidrometer Baik dan layak pakai 75%
23 Koil tester Tidak tersedia 0%
24 Meja Perata Sangat baik 100%
25 Mistar baja Baik dan layak pakai 75%
26 Tansion Tester Tidak tersedia 0%
Jumlah 1.675%
Rata-rata 64,42%
Standar Deviasi 28,614
C Trainer Unit
1 Stand motor bensin Baik dan layak pakai 75%
2 Stand motor diesel Kurang layak 50%
Stand motor bensin
3 Baik dan layak pakai 75%
(EFI)
4 Mobil instruksi hidup Baik dan layak pakai 75%
Jumlah 275%
Rata-rata 68,75%
Standar Deviasi 12,500
D Alat Pendukung
1 Kompresor Kurang layak 50%
2 Mesin Bor Meja Rusak, tidak layak 25%
3 Air Gun Baik dan layak pakai 75%

4 Locker Baik dan layak pakai 75%


5 Nampan Baik dan layak pakai 75%
6 Caddy Baik dan layak pakai 75%
7 Sleeper Tidak tersedia 0%
58

8 Battery Charger Kurang layak 50%


9 Part Cleaner Baik dan layak pakai 75%
10 Hydraulic Jack Baik dan layak pakai 75%
11 Jack stand Baik dan layak pakai 75%
12 Buku Manual Baik dan layak pakai 75%
13 Modul Motor Otomotif Baik dan layak pakai 75%
Jumlah 800%
Rata-rata 61,54%
Standar Deviasi 24,185
Jumlah Total 3.775%
Rata-rata Total 67,41%

Deskripsi data kondisi kelayakan bahan praktik disajikan pada

Tabel 17 sebagai berikut:

Tabel 17. Data Kelayakan Bahan Praktik Teknik Kendaraan Ringan

No. Nama Bahan Praktik Kondisi Persentase

1 Minyak Pelumas Baik dan layak pakai 75%


2 Solar Sangat baik 100%
3 Bensin Sangat baik 100%
4 Filter Oli Baik dan layak pakai 75%
5 Filter Udara Baik dan layak pakai 75%

6 Gasoline Fuel Filter Baik dan layak pakai 75%


7 Diesel Fuel Filter Baik dan layak pakai 75%
8 Fuel Pump Baik dan layak pakai 75%
9 Nozzle Tidak tersedia 0%
59

10 Baterai Baik dan layak pakai 75%


11 Busi Sangat baik 100%
12 Distributor Cap Baik dan layak pakai 75%
13 Rotor Distributor Baik dan layak pakai 75%
14 Kondensor Baik dan layak pakai 75%
15 Ignition Coil Baik dan layak pakai 75%
16 Radiator Cap Baik dan layak pakai 75%
17 Thermostat Tidak tersedia 0%
18 Water Coolant Tidak tersedia 0%
19 Visco fan Tidak tersedia 0%
20 Electric Fan Baik dan layak pakai 75%
21 Coolant Pipe Baik dan layak pakai 75%
22 Fuel Pipe Baik dan layak pakai 75%
23 Majun / Kain Lap Baik dan layak pakai 75%
24 Mur dan Baut Baik dan layak pakai 75%
25 Packing Set Baik dan layak pakai 75%
26 Repair Kit Baik dan layak pakai 75%
27 V-Belt Baik dan layak pakai 75%
28 Bearing Tidak tersedia 0%
29 Piston Set Tidak tersedia 0%
30 Timing Chain Tidak tersedia 0%
31 Timing Belt Tidak tersedia 0%
32 Tensioner Tidak tersedia 0%
33 Engine Mounting Tidak tersedia 0%
34 Exhaust set Baik dan layak pakai 75%
Jumlah 1.875%
Rata-rata 55,15%
Standar Deviasi 36,814
60

Berdasarkan tabel observasi di atas, dapat dilihat bahwa kondisi

fisik peralatan dan bahan yang tersedia di SMK Negeri 1 Kecamatan

Guguak masih layak pakai. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya

tingkat kesadaran para pengguna peralatan praktik untuk melakukan

perawatan pada alat yang digunakan untuk kegiatan praktikum, namun

masih terdapat beberapa peralatan yang kotor dan sudah aus. Jadi pada

dasarnya masih perlu dilakukan penegasan oleh guru praktikum terhadap

siswa agar lebih meningkatkan kesadaran diri untuk melakukan perawatan

peralatan praktik, namun keausan yang terjadi pada alat praktik wajar

terjadi karena pemakaian sehari-hari. Sehingga apabila dilakukan

perawatan yang baik pada peralatan praktikum, akan memperpanjang usia

dari sarana praktik tersebut.

Deskripsi data kondisi kelengkapan peralatan praktik dan

keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan

Mesin Kendaraan Ringan disajikan pada Tabel 18 sebagai berikut:


61

Tabel 18. Data kelayakan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan


Kompetensi Dasar (KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan

KD 3 KD 4
No. Alat Kondisi Persentase
Pengetahuan Keterampilan
1 3.1 Menerapkan cara 4.1 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
perawatan sistem sistem utama engine 2. Valve Expander Sangat baik 100%
utama engine dan dan mekanisme Baik dan layak
3. Compresion Tester 75%
mekanisme katup katup pakai
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
2 3.2 Menerapkan cara 4.2 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
100%
5K pakai
perawatan sistem sistem pelumasan
Baik dan layak
2. Feller Gauge 75%
pelumasan pakai
Baik dan layak
3. Majun 75%
pakai
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
3 3.3 Menerapkan cara 4.3 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
perawatan sistem sistem pendinginan
Baik dan layak
2. Radiator Cap Tester 75%
pendinginan pakai
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
4.
5.
4 3.4 Menerapkan cara 4.4 Merawat berkala 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
perawatan sistem sistem bahan bakar Baik dan layak
2. Rpm Tester 75%
bahan bakan bensin bensi kenvensional/ pakai
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
konvensional/ karburator
4.
karburator
5.
5 3.5 Menerapkan cara 4.5 Merawat berkala Baik dan layak
1. Engine Stand Soluna 75%
pakai
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Scan Tool Kurang layak 50%
bahan bakan bensin bensin injeksi
3. Injector Cleaner Tidak tersedia 0%
injeksi
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
6 3.6 Menerapkan cara 4.6 Merawat berkala Baik dan layak
1. Engine Stand Avanza 75%
pakai
perawatan engine engine managemen
2. Scan Tool Kurang layak 50%
management system sistem (EMS)
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
(EMS)
4.
5.
7 3.7 Menerapkan cara 4.7 Merawat berkala 1. Engine Stand Colt
Tidak tersedia 0%
Diesel
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel Sangat baik 100%
bahan bakal diesel diesel pompa injeksi Type In Line
62

pempa injeksi rotary in-line 3. Nozzel Tester Kurang layak 50%


4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
8 3.8 Menerapkan cara 4.8 Merawat berkala 1. Engine Stand Diesel Baik dan layak
75%
L300 pakai
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel Baik dan layak
75%
baham bakar diesel diesel pompa injeksi Type Rotary pakai
pompa injeksi in-line rotary 3. Nozzel Tester Kurang layak 50%
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
9 3.9 Menerapkan cara 4.9 Merawat berkala 1. Engine Stand Diesel
Tidak tersedia 0%
Common Rail
perawatan sistem sistem bahan bakar
2. Scan Tool Kurang layak 50%
bahan bakar diesel diesel common rail
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
common rail
4.
5.
10 3.10 Mengevaluasi 4.10 Melakukan Baik dan layak
1. Engine Stand Avanza 75%
pakai
hasil perawatan pemeriksaan hasil
2. Scan Tool Kurang layak 50%
berkala mesin perawatan berkala
3. Injector Cleaner Tidak tersedia 0%
kendaraan ringan mesin kendaraan Baik dan layak
4. Multimeter Digital 75%
ringan pakai
Baik dan layak
5. Tespen 75%
pakai
6. Caddy tool set Sangat baik 100%
11 3.11 Mendiagnosis 4.11 Memperbaiki
1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
kerusakan mekanisme kepala
2. Valve Expander Sangat baik 100%
mekanisme kepala silinder dan Baik dan layak
3. Compresion Tester 75%
silinder dan kelengkapannya pakai
Baik dan layak
kelengkapannya 4. Meja Perata 75%
pakai
Baik dan layak
5. V Blok 75%
pakai
Baik dan layak
6. Feller Gauge 75%
pakai
Baik dan layak
7. Mistar Baja 75%
pakai
8. Caddy tool set Sangat baik 100%
12 3.12 Mendiagnosis 4.12 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
kerusakan mekanisme blok
Baik dan layak
2. Cylinder Bore Gauge 75%
mekanisme blok silinder dan pakai
silinder dan kelengkapannya Baik dan layak
3. Jangka Sorong 75%
pakai
kelengkapannya Baik dan layak
4. Micrometer 75%
pakai
Baik dan layak
5. V Blok 75%
pakai
Baik dan layak
6. Feller Gauge 75%
pakai
Baik dan layak
7. Mistar Baja 75%
pakai
8. Caddy tool set Sangat baik 100%
13 3.13 Mendiagnosis 4.13 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak 75%
63

kerusahakan sistem sistem pelumasan 5K pakai


Baik dan layak
pelumasan 2. Feller Gauge 75%
pakai
Baik dan layak
3. Plastik Gauge 75%
pakai
Baik dan layak
4. Majun 75%
pakai
5. Caddy tool set Sangat baik 100%
14 3.14 Mendiagnosis 4.14 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
kerusakan sistem sistem pendinginan
2. Radiator Cap Tester Kurang layak 50%
pendinginan Baik dan layak
3. Solder dan Timah 75%
pakai
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
15 3.15 Mendiagnosis 4.15 Memperbaiki 1. Engine Stand Toyota Baik dan layak
75%
5K pakai
kerusakan sistem sistem bahan bakar
Baik dan layak
2. Rpm Tester 75%
bahan bakar bensin bensin pakai
konvensional/karbur konvensional/ 3. Caddy tool set Sangat baik 100%

ator karburator 4.
5.
16 3.16 Mendiagnosis 4.16 Memperbaiki Baik dan layak
1. Engine Stand Soluna 75%
pakai
kerusakan sistem sistem bahan bakar
2. Scan Tool Kurang layak 50%
bahan bakar bensin bensin injeksi
3. Injector Cleaner Tidak tersedia 0%
injeksi
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
17 3.17 Mendiagnosis 4.17 Memperbaiki Baik dan layak
1. Engine Stand Avanza 75%
pakai
kerusakan engine engine managemen
2. Scan Tool Kurang layak 50%
management sistem sistem (EMS)
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
(EMS)
4.
5.
18 3.18 Mendiagnosis 4.18 Memperbaik 1. Engine Stand Colt
Tidak tersedia 0%
Diesel
kerusakan system sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel Baik dan layak
75%
bahan bakar diesel diesel pompa injeksi Type In Line pakai
pompa injeksi in-line in-line 3. Nozzel Tester Kurang layak 50%
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
19 3.19 Mendiagnosis 4.19 Memperbaiki 1. Engine Stand Diesel Baik dan layak
75%
L300 pakai
kerusakan sistem sistem bahan bakar
2. Injec Pump Diesel Baik dan layak
75%
bahan bakar diesel diesel pompa injeksi Type Rotary pakai
pompa injeksi rotary rotary 3. Nozzel Tester Kurang layak 50%
4. Caddy tool set Sangat baik 100%
5.
20 3.20 Mendiagnosis 4.20 Memperbaiki
1. Engine Stand Diesel
Tidak tersedia 0%
Common Rail
kerusakan sistem sistem bahan bakar
2. Scan Tool Kurang layak 50%
bahan bakar diesel diesel common rail
3. Caddy tool set Sangat baik 100%
64

common rail 4.
5.
21 3.21 Mengevaluasi 4.21 Melakukan Baik dan layak
1. Engine Stand Avanza 75%
pakai
hasil perbaikan laporan hasil
2. Scan Tool Kurang layak 50%
mesin kendaraan perbaikan mesin
3. Injector Cleaner Tidak tersedia 0%
ringan kendaraan ringan Baik dan layak
4. Multimeter Digital 75%
pakai
Baik dan layak
5. Tespen 75%
pakai
6. Caddy tool set Sangat baik 100%

Berdasarkan tabel observasi di atas, maka dapat kita ketahui bahwa

kelayakan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar

(KD) mapel Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan di bengkel TKR ada

yang terpenuhi dan ada beberapa yang belum terpenuhi. Hal tersebut

terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu salah satunya adanya kendala

pada anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan bahan praktik

yang diperlukan pada kegiatan operasional praktikum di bengkel TKR.

3. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan, diperoleh

data mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana praktik teknik kendaraan

ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sebagai berikut:

a. Kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel TKR di SMK Negeri 1

Kecamatan Guguak

Sarana di bengkel praktik sangat penting karena sebagai

penunjang utama siswa untuk melaksanakan kelangsungan praktik

baik berupa peralatan utama maupun peralatan penunjang lainnya.

Seperti dalam petikan wawancara dengan Kepala Bengkel Teknik


65

Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak yang

dilakukan pada tanggal 13 November 2019 yaitu:

“Peralatan dan bahan di bengkel TKR secara umum bisa dikatakan


mencukupi untuk melayani pembelajaran praktik dari kelas 10 sampai
kelas 12, namun masih ada beberapa peralatan yang rusak dan belum
diperbaiki serta bahan yang tersedia kadang telah habis namun belum
dibeli kembali”

b. Kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel TKR pada mata pelajaran

pemeliharaan mesin kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan

Guguak

“Peralatan dan bahan di bengkel TKR untuk mata pelajaran


pemeliharaan mesin kendaraan ringan secara umum bisa dikatakan
mencukupi, namun masih ada beberapa peralatan yang rusak dan
belum diperbaiki serta bahan yang tersedia kadang telah habis namun
belum dibeli kembali”

B. Pembahasan

Kelayakan bengkel otomotif yang ditinjau dari aspek kelengkapan dan

kelayakan fasilitas praktik dapat diketahui dengan cara membandingkan data

hasil observasi yang diperoleh di lapangan dengan data standarisasi yang

digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

Berdasarkan data observasi kelengkapan dan kelayakan fasilitas

bengkel otomotif dilihat dari aspek peralatan dan bahan praktik bengkel

otomotif meliputi kondisi ketersediaan dan kondisi fungsional fasilitas

peralatan dan bahan di bengkel otomotif SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

didapat data dengan cara membandingkan jumlah alat dan dan bahan yang

ada dengan kebutuhan alat dan bahan yang harus tersedia.

1. Kelengkapan Sarana Bengkel Otomotif


66

Data kondisi fasilitas peralatan dan bahan praktik, dapat dihitung

dengan cara mengalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan

seratus persen. Kondisi peralatan pada penelitian ini hanya ditinjau sebatas

pada kondisi ketersediaan dan kondisi fungsional dari peralatan tersebut.

Perhitungan kebutuhan minimal alat, distandarkan dengan mengacu

pada kurikulum yang digunakan pada saat ini yaitu Kurikulum 2013 yang

telah dijabarkan dalam satuan pelajaran, kebutuhan fasilitas peralatan

praktik terdapat dalam satuan pelajaran. Kebutuhan standar minimal

diambil dari panduan “Instrumen Pemantauan dan Pengendalian Terpadu

Sarana dan Prasarana SMK (Departemen Pendidikan Nasional)”.

a. Peralatan Praktik

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelengkapan peralatan

praktik yang telah disajikan pada tabel 13 dapat kita ketahui bahwa

jenis alat yang termasuk dalam kategori kurang dari segi jumlahnya

adalah ; Kunci Pas 6-24, Kunci Kombinasi 6-24, Obeng Plus, Obeng

Minus, Palu Besi, Palu Plastik, Tang kombinasi, Tang Potong, Penitik,

Tes Lamp, Kunci Shock, Mikrometer Dalam, Dial Test Indicator,

Kunci Momen, Ampermeter, Engine Analizer, Termometer,

Stetoskop, Dwell dan Tacho Meter, Injector Tester, Hidrometer, Koil

Tester, Meja Perata, Tansion Tester, Stand motor diesel, Mobil

instruksi hidup, Locker, Caddy, Part Cleaner, Hydraulic Jack.

Sehingga untuk alat yang lainnya berarti telah memenuhi standar

kebutuhan minimal yang disesuaikan dengan Pemantauan dan


67

Pengendalian Terpadu Sarana dan Prasarana SMK oleh Direktorat

Pendidikan Nasional.

Berikut ini adalah gambar grafik dari perbandingan antara

standar kebutuhan minimal peralatan praktik teknik kendaraan ringan

dengan fasilitas yang telah tersedia :

Tool Box
Jumlah Minimal Jumlah Ada

12

10

Gambar 3. Grafik kelengkapan peralatan toolbox


10
12
14
16

0
2
4
6
8
Feeler Gauge
Mi krometer dalam…
Mi krometer luar 0…
Mi krometer luar 25…
Mi krometer luar 50…
Mi krometer luar 75…
Mistar Baja
Dial Tester Indikator
Jangka Sorong
Cylinder Bore Gauge
Kunci Momen
AVO Meter
Jumlah Minimal

Ampermeter
Engine Analizer
Termometer
Stetoskop
SST/Alat Ukur

Radiator Tester
Jumlah Ada

Kunci Filter Oli


Timing Light
Dwell dan Tacho…

Gambar 5. Grafik kelengkapan peralatan trainer unit


Injektor Tester
Gambar 4. Grafik kelengkapan peralatan SST/ alat ukur

Hidrometer
Koil Tester
Meja Perata
Mistar Baja
Tansion Tester
68
69

Gambar 6. Grafik kelengkapan peralatan alat pendukung

b. Bahan Praktik

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelengkapan bahan

praktik yang telah disajikan pada tabel 14 dapat kita ketahui bahwa

jenis bahan yang termasuk dalam kategori kurang dari segi

jumlahnya adalah ; Minyak Pelumas, Filter Oli, Filter Udara,

Gasoline Fuel Filter, Diesel Fuel Filter, Fuel Pump, Nozzel, Baterai,

Busi, Kondensor, Ignition Coil, Thermostat, Water Coolant, Visco

Fan, Electric Fan, Coolant Pipe, Packing Set, V-Belt, Bearing,

Piston Set, Timing Chain, Timing Belt, Tensioner, dan Engine

mounting. Sehingga untuk bahan yang lainnya berarti telah

memenuhi standar kebutuhan minimal yang disesuaikan dengan

Pemantauan dan Pengendalian Terpadu Sarana dan Prasarana SMK


70

oleh Direktorat Pendidikan Nasional.

Berikut ini adalah gambar grafik dari perbandingan antara

standar kebutuhan minimal bahan praktik teknik kendaraan ringan

dengan fasilitas yang telah tersedia :

Gambar 7. Grafik kelengkapan bahan paraktik


71

Gambar 8. Grafik kelengkapan bahan paraktik

c. Kelengkapan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan

Kompetensi Dasar (KD) mapel pemeliharaan mesin kendaraan

ringan

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelengkapan peralatan

praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel

pemeliharaan mesin kendaraan ringan yang telah disajikan pada

tabel 15, dapat kita ketahui bahwa jenis alat yang termasuk dalam

kategori kurang dari segi kelengkapannya adalah; Injector Cleaner,

Engine Stand Colt Diesel, Engine Stand Diesel Common Rail.

2. Kelayakan Sarana Bengkel Otomotif

a. Peralatan Praktik

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelayakan atau kondisi

fungsional peralatan praktik yang telah disajikan pada tabel 16, dapat
72

kita ketahui bahwa terdapat beberapa alat dalam kondisi rusak/ kurang

layak, diantaranya ; Engine Analizer, Radiator Tester, Timing Light,

Dwell dan Tacho Meter, Injector Tester, Stand motor diesel,

Kompresor, Mesin Bor Meja dan Battery Charger, sedangkan untuk

peralatan lain dalam kondisi baik.

b. Bahan Praktik

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelayakan atau kondisi

fungsional bahan praktik yang telah disajikan pada tabel 16, dapat kita

ketahui bahwa bahan praktik dalam kondisi baik namun masih

terdapat beberapa bahan praktik yang belum tersedia.


73

c. Kelengkapan peralatan praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi

Dasar (KD) mapel pemeliharaan mesin kendaraan ringan

Berdasarkan deskripsi data mengenai kelayakan peralatan

praktik dan keterkaitannya dengan Kompetensi Dasar (KD) mapel

pemeliharaan mesin kendaraan ringan yang telah disajikan pada tabel

15, dapat kita ketahui bahwa terdapat beberapa alat dalam kondisi

rusak/ kurang layak, diantaranya ; Scan tool dan Nozzel tester.


BAB V

Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di tarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan temuan di lapangan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa kelengkapan sarana alat dan bahan yang ada di

Bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

meliputi alat praktik dengan persentase rata-rata total adalah 92,49%,

sedangkan rata-rata untuk kelengkapan bahan praktik adalah 52,77%, jadi

dapat disimpulkan bahwa persentase alat praktik jurusan TKR telah

tercukupi atau masuk dalam kategori sangat lengkap, sedangkan untuk

bahan praktik TKR masuk dalam kategori lengkap namun masih sangat

perlu dilakukan penyediaan bahan praktik agar lebih lengkap dan

tercukupi.

2. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan temuan di lapangan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa kelengkapan sarana bengkel program keahlian

teknik kendaraan ringan pada mata pelajaran pemeliharaan mesin

kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah lengkap,

namun ada beberapa peralatan utama yang termasuk dalam kategori

kurang dari segi kelengkapannya adalah; Injector Cleaner, Engine Stand

Colt Diesel, Engine Stand Diesel Common Rail.

74
75

3. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan temuan di lapangan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa kelayakan sarana alat dan bahan yang ada di

Bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

meliputi alat praktik dengan persentase rata-rata total adalah 67,41%,

sedangkan rata-rata untuk kelayakan bahan praktik adalah 55,15%, jadi

dapat disimpulkan bahwa persentase alat dan bahan praktik jurusan TKR

masuk dalam kategori layak.

4. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan temuan di lapangan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa kelayakan sarana bengkel program keahlian

teknik kendaraan ringan pada mata pelajaran pemeliharaan mesin

kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak sudah layak,

namun ada beberapa peralatan utama yang termasuk dalam kategori

kurang dari segi kelayakannya adalah ; Scan tool dan Nozzel tester.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal

penting sebagai berikut:

1. Bagi guru: Sebaiknya lebih menegaskan aturan bagi para siswa supaya

dalam menggunakan peralatan praktik tidak dengan cara yang tidak

bertanggungjawab ketika menggunakan peralatan praktik dikarenakan usia

dari peralatan praktik bisa menjadi lebih singkat karena peralatan semakin

cepat rusak.

2. Bagi siswa: Supaya lebih meningkatkan kedisiplinan, kesadaran diri, dan

rasa tanggung jawab karena hal tersebut sangat berpengaruh pada


76

keberlangsungan usia dari peralatan praktik. Karena untuk memenuhi

kebutuhan peralatan praktik tidak mudah dan memerlukan anggaran dana

yang tidak sedikit.

3. Bagi peneliti lain: Apabila ada peneliti yang ingin melakukan penelitian

dengan topik sarpras, akan lebih baik jika batasan dalam penelitian lebih

diperluas. Sehingga nantinya hasil penelitian akan lebih lengkap, jelas dan

bermanfaat bagi para pembaca hasil penelitian atau bagi para peneliti-

peneliti yang selanjutnya akan melakukan penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M dan Barnawi. (2012). Managemen Sarana dan Prasarana Sekolah.


Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hadi, S. 2004. Penelitian Research. Yogyakarta: BPFE.
Janu, T. (2015). “Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Program Studi
keahlian Teknik Sepeda Motor Di SMK Muhammadiyah 1 Salam.”
Skripsi Yogyakarta: UNY.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Natsir, H, P. (2011). “Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Laboratorium
Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta.”
Skripsi Yogyakarta: UNY.
Nugroho, (2014). “Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Bengkel Teknik
Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah 1 Salam” Skripsi Yogyakarta:
UNY.
Pemerintah Republik Indonesia, 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah.
Peraturan Menteri. (2008). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan Prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
Peraturan Menteri Pendidik Nasional No. 28 Tahun 2009 Program Studi Keahlian
Teknik Otomotif.
Permendikbud No 34 Tahun 2018 tentang standar sarana dan prasarana.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Graha Aksara.

77
78

Sukmadinata, N, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.
Undang-undang RI No.20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wiyana, B. P., & Elekto, J. P. T. (2012). “Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana
Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Otomasi Industri SMK Negeri 2
Depok Yogyakarta ditinjau dari Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008”.
79

Lampiran 1
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96

Lampiran 2
97

Lampiran 3
98
101
102

Lampiran 4
103
104
105
106
107
108
109
110

Lampiran 5
111

Lampiran 6
112

Lampiran 7
113

Lampiran 8
Foto dokumentasi analisis kelengkapan dan kelayakan sarana bengkel
program keahlian teknik kendaraan ringan pada mata pelajaran pemeliharaan
mesin kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak

Foto dokumentasi peralatan bengkel


114

Foto dokumentasi stand mesin kendaraan ringan


115

Foto dokumentasi stand mesin kendaraan ringan

Foto dokumentasi mobil instruksi

Anda mungkin juga menyukai