Oleh :
NIM: 2019004
AKADEMI FARMASI
PADANG
2022
Karya Tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
akhir program studi D-III pada Akademi Farmasi Yayasan Ranah Minang
Padang
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui Oleh:
ii
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Akhir
iii
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT taburan cinta dan kasih
berikan akhirnya Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Ya Allah….
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi
takdirku, sedih, bahagia dan bertemu dengan orang-orang yang memberiku sejuta
Engkau telah memberikan aku kesempatan untuk bisa sampai pada titik
iv
Alhamdulillaahirabbil`aalamiin
Rasa syukur berlimpah hanya kepada Allah…
Manjadda wajadda…
Kata sakit yang membuatku bangkit
Meskipun jalan yang ditempuh sulit
Tak menyurutkan semangatku walau sedikit
Aku percaya janji Allah pasti
Walau sulit tetap kujalani
Karna tidak ada yang berharga didunia ini
Selain senyum bangga dibibir orang tuaku
Saat kupersembahkan karya ini…
Teristimewa untuk yang terhormat Ayahanda (Sapari Heryanto) berkat
jerih payah Ayahandalah aku bisa meraih mimpi-mimpi yang bagiku besar,
yang telah ayah berikan kepadaku. Maafkan anakmu ini yang masih belum bisa
pendapat tapi aku tau kau begitu mencintaiku. Maafkan anak mu ini karna sering
mengeluh padamu. Love you mam and dad. Do`aku selalu berharap menjadi anak
yang berbakti kepadamu sampai akhir hayat. Aku sangat bersyukur karena telah
dilahirkan didalam keluarga ini yang tiada kata menyerah, selalau bersyukur atas
apa yang diberikan oleh Allah, tiada mengeluh demi mewujudkan cita-cita
anaknya meskipun kadang-kadang dihina atau diremehkan oleh orang lain, dibalik
semuanya itu ada banyak dorongan dan dukungan dari keluarga maupun
lingkungan sekitar. Alhamdulillah satu persatu cita-cita anak mu ini telah sampai,
v
yang aku salut dari keluarga aku ini, mau tak mau tahun ini juga aku harus
cukup tapi selalu diusahakan karena mimpi mereka berdua adalah ingin aku
Untuk my sister and brother… adikku yang kalau dirumah sering berantem
tapi aku tau kalian sangat menyayangiku. Maafkan kakak mu yang sering
bagaimana kabar hari ini kak, nangis dan marah kalau kakaknya nggak angkat
telpon.
Terimakasih kepada abang angkat dan kak ipar yang telah mensuport dan
memberi motivasi dan bimbingan selama ini. Maafkan aku karena sering
nyusahin.
Pak (apt. Vivaldi Ersil, M. Farm) yang paling banyak memberiku ilmu,
bimbingan motivasi yang sangat berharga bagiku. Meskipun bapak sering marah
kepadaku, tapi marahnya bapak tidak aku ambil hati karena aku tau itu sebuah
pelajaran yang berharga yang berguna untuk kedepannya. Marahnya bapak akan
selalu dirindukan dikemudian hari. Maaf selama ini Aqilla sering buat bapak kesal
dan hal-hal yang mungkin tidak bapak sukai. Selama ini bapak marah Aqilla tidak
nangis bukan karena nggak takut, tapi menurut Aqilla untuk apa sih nangis kan ini
pelajaran juga. Selama penelitian dan bimbingan bukannya Aqilla nggak takut
pak, cuma hanya beranikan diri dengan modal nekat sebenarnya didalam hati
vi
degdekan parah karena takut dimarahi. Terima kasih pak untuk ilmu dan pelajaran
yang berharga yang bapak berikan. Pelajaran dan marahnya bapak akan selalu
Ibu (apt. Nedita Putri Bandaro, M. Farm) terima kasih atas bimbingan
selama ini buk, maafkan Aqilla sering buat ibuk kesal atau marah. Ilmu dan
penuh perhatian dan kasih sayang. Terima kasih juga buat bunda (apt. Selvi
Merwanta, M. Farm) yang tiada henti memberikan arahan dan motivasi setiap
belajar, bahkan bisa dikatakan lebih banyak ceritanya dari pada belajarnya. Maaf
ya bun jika selama ini qila bikin kesalahan dan mungkin ada kata kata-kata yang
dapat menyinggung hati bunda. Bakalan rindu ni ceritanya bunda. Tiga tahun
lamanya kita bersama, kadang sering membuat Bapak/Ibuk kesal atas sikap dan
kelalaian kami. Tetapi Bapak/Ibu selalu memberikan yang terbaik buat kami.
Terima kasih telah melalui suka dan duka selama tiga tahun bersama.
Maafkan teman mu ini sering membuat kesal atau hal-hal yang tidak disengajai.
Keseruan selama ini akan dirindukan dan dikenang. Perpisahan ini bukan akhir
dari pertemuan, semoga kita semua saling sapa dan mengingat teman
vii
Teristimewa kepada teman-teman ku yang selalu ada suka dan duka (Pijah,
Ante Sinta, Nadya, Ica, Ingka, Ginta, Mia, Vina, Wulan dan Cece) yang selalu
membuat hari-hari penuh cerita, tiada hari tanpa cerita. Bakalan sangat
dirindukan. Kita sering masak-masak, mandi di air terjun, bikin rujak sampai-
sampai jatuh dari pohon mangga dikos cece, apalagi ditaplau tempat ternyaman
Teruntuk pijah teman sekamar sekaligus besti paling best makasih yang
selalu perhatian dan bawa makanan ketika aku belum makan ketika penelitian.
Sangat dirindukan nanti ya pijah apalagi diingat-ingat kita pernah pada titik
Tak lupa juga buat wulan dan cece yang bantuin selama penelitian,
pergi pagi pulang sore bawa alat dan bahan penelitan yang bagitu banyak bahkan
pernah sampai magrib hanya tinggal kami bertiga dilabor. Lelahnya selama
penelitan dan revisi hilang ketika bertemu dengan kalian. Semoga ini bukan akhir
dari pertemanan kita. Jangan pernah lupakan ini semua yaa teman. Maaf selama
Buat Ingka, Ginta dan Mia sipaling makan banyak tapi masih kurus
makasih jadi teman sekaligus aku anggap sendiri sebagai saudara tempat suka dan
duka berkeluh kesah dan teman yang selalu siap siaga bantuin aku pindah kos
wkwkw. Tak lupa aku ucapkan kepada Vina teman pulang kampung aku sipaling
viii
suhu sipaling gas kalo kemana-mana makasih yaaa udah hadir dihidupku teman
cerita dan teman tempat berbagi kebahagiaan, bakalan rindu nih masa-masa
pulkam. Thanks juga buat geng mantap-mantap Pijah, ante Sinta, Icha dan Nadya
teman seperjuangan dari maba sampai alhamdulillah sekarang udah wisuda yaa…
bakalan rindu kalian semua..Jangan pernah lupa ya teman sama kita semua.
Teristimewa diri sendiri terima kasih telah kuat sampai titik ini meskipun
dibalik ini ada cerita yang tidak dilupakan. Terkadang aku merasa heran dan
sempat drop pas disemester 3 ada sih beberapa teman yang bisa dibilang entah iri
atau nggak senang ya yang membuat mental aku drop dan mengkompori teman
dengan menuduh aku punya soal ujian dikarena ketika ujian aku selalu cepat
selesai dan alhamdulillah dapat nilai yang bagus. Aku heran kok tega sih nuduh
kayak gitu, karena gini prinsip aku kalo ujian ya buat apa nunggu lama buat isi
ujian kalo nggak tau jawabannya yaa isi aja semampunya, tohh kalau nyontek
Alhamdulillah dibalik beberapa teman yang kayak gitu aku punya banyak
teman kampus yang selalu mensuport dan memotivasi aku untuk tetap kuat dan
makasih buat kak Resti sipaling dewasa pemikiran diantara teman kelas atas
nasehat sehingga aku bisa bangkit lagi. Selang setelah kejadian ini teman yang
buat aku gini minta maaf dan mengakui kesalahannya. Kejadian yang aku alami
ini bisa menjadi motivasi untuk adik-adik agar tetap semangat dalam menjalani
pendidikan, setiap pendidikan pasti ada rintangan dan masalah yang dihadapi.
Terimakasih pula aku ucapkan kepada teman yang membuat aku terpuruk
ix
sehingga aku mendapat pengalaman dan pelajaran yang berharga. Disini
bukannya aku ingin mengungkapkan cerita perjalanan kuliah tetapi hanya ingin
memberi pelajaran untuk yang membaca KTI ini. Aku sangat beruntung bisa
Teruntuk teman dekat ku apt. Yogi Saputra, S. Farm yang nggak sengaja
aku temui pas PKL di PBF makasih telah bantuin perjuangan selama proses
x
xi
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 2019004
berjudul "Formulasi Gel Spiritus Dengan Penambahan Carbopol Dan Na-cmc "
adalah benar-benar karya sendiri kecuali dalam pengutipan dari substansi yang
telah disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan di instansi manapun, dan
saya siap bertanggung jawab penuh atas keabsahan isinya sesuai dengan sikap
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi
Penulis
xii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
Adapun hasil penelitian ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar hasil penelitian ini. Untuk itu
1. Ibu dr. Efrida Aziz, M. Sc, Selaku ketua Yayasan Ranah Minang
Padang.
xiii
5. Bapak/ibu penguji yang telah memberikan masukan dalam
7. Kedua orang tua serta keluarga penulis yang sangat penulis cintai
wulan, yuni dan teman dekat apt.Yogi Saputra S.Farm yang telah
kepada penulis.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran kritik kepada penulis
pembacanya.
xv
DAFTAR ISI
xvi
BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................................... 17
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 17
3.2 Variabel Penelitan ........................................................................................... 18
3.2.1 Variabel Bebas ......................................................................................... 18
3.2.2 Variabel Terkendali ................................................................................. 18
3.2.3 Variabel Tergantung ................................................................................ 18
3.3 Defenisi Operasional ....................................................................................... 18
3.4 Hipotesa Penelitian .......................................................................................... 19
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................ 20
4.1 Jenis penelitian ................................................................................................ 20
4.2 Tempat dan WaktuPenelitian .......................................................................... 20
4.3 Pola Penelitian ................................................................................................. 20
4.3.1 Alat dan Bahan....................................................................................... 20
4.3.2 Formula Dasar Gel ................................................................................. 21
4.3.3 Formulasi Gel Spiritus ........................................................................... 21
4.3.4 Prosedur Kerja ....................................................................................... 21
4.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data .................................................... 23
4.5 Skema Kerja .................................................................................................... 24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 25
5.1 Hasil ................................................................................................................ 25
5.2 Pembahasan ..................................................................................................... 28
5.2.1 Pengaruh Jumlah Carbopol Dan Na-cmc Terhadap Warna
Nyala Sterno gel ..................................................................................... 21
5.2.2 Warna Nyala Api Sterno Gel Menggunakan
Pembanding ............................................................................................. 21
5.2.3 Pengaruh Jumlah Carbopol Dan Na-cmc Terhadap Warna
nyala Sterno Gel ...................................................................................... 21
5.2.4 Lama Waktu Nyala Api Sterno Gel Menggunakan
Pembanding ............................................................................................ 21
5.2.5 Pengaruh Jumlah Caropol Dan Na-cmc Terhadap Berat Sisa
Sterno Gel Yang Terbakar ....................................................................... 25
xvii
5.2.6 Berat Sisa Gel Yang Terbakar Pada Sterno Gel Menggunakan
Pembanding ............................................................................................. 25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 35
6.1 Kesimpulan...................................................................................................... 35
6.2 Saran ................................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 37
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 39
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
xix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
xx
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
campuran spiritus dan alkohol yang berbentuk gel. Dengan bentuknya yang
bersifat gel, biasanya sterno gel banyak digunakan oleh industri makanan sebagai
bahan bakar penghangat makanan dalam sajian dan kegiatan outdoor sebagai
kompor. Biasanya, sterno gel diproduksi dari spiritus yang dicampurkan oleh
berbagai bahan kimia sehingga berbentuk gel. Gel adalah sistem padat atau
setengah padat paling sedikit dua konstituen yang terdiri dari massa seperti agar
pengganti spiritus cair menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan sterno gel
merupakan salah satu bahan bakar berbentuk padat, yang pengemasannya lebih
praktis dan tidak mudah menguap. Selain itu, selama proses pembakaran tidak
mengeluarkan asap, serta tidak menghasilkan emisi gas yang berbahaya dan
Etanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang
menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bensin
atau sejenisnya. Etanol jelas lebih menguntungkan karena lebih ramah lingkungan
dan bahan bakar alternatif yang satu ini dapat diperbarui (Aziz, 2016).
safety yaitu sulit untuk dibawa kemana-mana karena bahan bakar cair mudah
1
sekali tumpah. Dari segi safety, bahan bakar cair mempunyai resiko yang besar
untuk disimpan mudah sekali tersambar api. Pada saat tertentu bahan bakar cair
ini juga sangat berguna untuk bahan bakar bagi kendaraan. Dari kekurangan itu
diambil alternatif untuk membuat bahan bakar semi padat untuk mengurangi
bakar padat parafin yaitu terbarukan, selama pembakaran tidak berasap, tidak
karagenan, alginat dan lain-lain. Na-CMC dengan variasi massa sebesar 3 gram
ditambahkan dalam bioethanol cair dengan berat 100 gram, melalui proses gelasi
dapat menghasilkan bioethanol gel yang mempunyai nilai kalor sebesar 2,3
kal/gram dan laju pembakaran 0,03 gram/detik dengan residu pembakaran sekitar
dengan bahan pengental jenis Na-CMC pada massa 1,5 gram akan menghasilkan
nilai kalor sebesar 11,75 j/gr dengan banyaknya residu pembakaran sebesar
29,44%.
Menurut Az-zahra et al. (2020) Untuk bioethanol gel dari sugar cane
dengan bahan pengental carbopol akan dihasilkan nilai kalor sebesar 33064,25
kj/kl. Sedangkan Tyastando et al. (2019) dengan variasi tertentu dari bahan
2
pengental CMC air pada penambahan bioethanol 90% akan dihasilkan nilai kalor
stearat pada kondisi tertentu (1 g CMC : 2 g asam stearat) didapatkan nilai kalor
Higer Heating Value (HHV) dan Lower Heating Value (LHV) sebesar 3163,2
cal/g dan 2562,6 cal/g. Terdapat juga penelitian yang menggunakan pengental
Sterno merupakan salah satu jenis bahan bakar gel berbahan dasar ethanol
yang mempunyai peluang besar untuk di proses menjadi bahan bakar alternatif.
Dikarenakan bahan bakar gel bersifat tidak dapat menimbulkan emisi gas beracun
serta merupakan bahan yang terbarukan. Selain itu sterno juga dapat digunakan
sebagai bahan pengganti spiritus cair atau parafin. Pada pembuatan sterno, bahan
dilakukan analisa warna nyala, lama waktu nyala dan berat sisa ethanol gel yang
Adapun kegunaan dari sterno gel pada umumnya dapat dijadikan sebagai
kompor pada industri katering dan kegiatan outdoor seperti pendakian gunung dan
sehingga bisa untuk mendidihkan masakan dengan cara yang mudah. Akan tetapi
masih belum banyak masyarakat yang menyadari tentang keberadaan sterno gel
tersebut (Lubena, dkk, 2020). Maka dari itu, pada penelitian kali ini peneliti
3
mengkaji proses pembuatan gel spiritus dengan penambahan carbopol dan Na-
CMC.
membentuk gel dengan baik dan juga memiliki kekentalan yang baik. Bahan
sediaan yang dibutuhkan sehingga didapatkan hasil bioetanol gel yang terbaik.
Namun basis gel Na-CMC memiliki kekurangan yang dapat membentuk larutan
koloida dalam air yang membentuk bintik-bintik dalam gel yang membuat sediaan
gel menjadi tidak jernih. Dengan menggunakan basis gel carbopol dapat
memperbaiki kekurangan dari basis gel Na-CMC dan dapat dihasilkan gel yang
dan terhadap karakteristik sterno gel (warna nyala, lama penyalaan dan
4
1.4 Manfaat Penelitian
adalah:
Minang Padang
sebagai bahan bakar semi padat alternatif untuk ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sterno gel merupakan bahan bakar gel berbahan dasar etanol yang
mempunyai peluang yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bakar
alternatif. Sterno gel dapat juga disebut juga ethanol gel atau bioetanol gel.
Mengingat bahan bakar gel mempunyai keunggulan dan dapat dijadikan sebagai
bahan bakar alternatif. Menurut Purba, dkk (2017) kalsium asetat sangat
viskositas, nilai kalor, efisiensi termal, persentase residu pembakaran dan kadar
abu. Sedangkan Lubena, dkk (2020) membuat biosterno gel dari limbah kulit
Pada prinsipnya pembentukan gel terjadi karena adanya pembentukan jala atau
jaringan tiga dimensi oleh molekul primer yang terentang pada seluruh volume gel
penting dalam tekstur dan karakteristiknya. Sterno gel adalah bahan semi padat
yang berwarna biru dan digunakan untuk memasak ataupun untuk memanaskan
masakan. Secara umum sterno gel dijual dalam bentuk refill atau kemasan dalam
kaleng. Untuk dapat menghasilkan sterno gel ada bahan pengental yang
ditambahkan seperti gel atau polimer organik seperti gum alam (natrium alginat,
6
karagenan, pektin, asam stearat), carbopol, Na-CMC dan polietilen (Kartika, dkk,
2021). Bioethanol padat sangat cocok digunakan untuk memasak, dibawa saat
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
Bahan bakar yang berbentuk cair, paling populer adalah bahan bakar
minyak atau BBM. Selain bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi
bahan bakar cair seperti bensin bisa dibakar dan menjalankan mesin
(Azis, 2016).
7
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compresed Natural Gas
(CNG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG). CNG pada dasarnya terdiri dari
metaa sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butana dan bahan
kimia lainnya. LPG yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama
bahannya dengan bahan bakar gas yang biasa digunakan untuk sebagian
Gel adalah sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit dua
konstituen yang terdiri dari massa seperti agar yang rapat dan diisi oleh cairan.
Gel terdiri dari dua fase kontinyu yang saling berpenetrasi. Fase yang satu
Teori ini menyatakan bahwa gel terjadi sebagai akibat adsorpsi molekul
satu sama lain sehingga seluruh sistem menjadi tetap dan kaku. Adsorpsi zat
8
terjadinya reaksi didalam molekul itu sendiri dan membentuk serat. Selama
dari gugus fungsional dan ikatan sekunder yang terdiri dari ikatan hidrogen
atau dapat juga terjadi antara gugus alkil. Tipe ikatan yang terdapat dalam
jaringan tiga dimensi akan menetukan tipe gel yang dihasilkan (Azis, 2016).
bagi partikel terlarut dan solven untuk berorientasi dalam konfigurasi yang
dan sifat-sifatnya adalah gel yang dibentuk oleh gelatin, suatu jenis protein
1. Asam stearat
dibanding asam lemak jenuh lain didalam makanan. Tidak seperti asam
9
myristat dan laurat dimana meningkatkan tingkat kolestrol dalam darah,
kolestrol dalam darah dan tingkat low density lipoprotein dalam darah
ganda yang dimiliki, yaitu grup polar yang dapat menempel pada kation
logam dan grup non polar yang dapat larut pada pelarut organic
2.Carboxymethyl cellulose
didalam air dingin dan air panas dan menghasilkan larutan yang
pengental yang larut dalam air, anionik dan polimer linier. Na-CMC
adalah salah satu turunan selulosa yang disebut dengan eter selulosa
(CH3X). Adapun sifat dan fungsi Na-CMC yaitu mudah larut dalam
air dingin maupun panas dan dapat membentuk lapisan yang bersifat
stabil terhadap lemak dan tidak larut dalam pelarut organik serta
terkandung dalam udara dimana banyaknya air yang terserap dan laju
10
dalam Na-CMC serta kelembaban dan temperatur udara sekitarnya
salah satu bahan pengemulsi. Selain itu larut dalam air hangat,
4. Karagenan
5. Pektin
dan waktu tertentu, dari kulit jeruk dengan metode ekstraksi ultrasonic
industri antara lain sebagai bahan tambahan selai, jelly juga dapat
11
6. Natrium alginat
diektraksi dari bahan baku alga coklat melalui basa lemah. Sifat dari
natrium alginat larut sangat lambat didalam air, tidak larut dalam ethanol
dan eter serta dapat membentuk larutan kental. Menurut Putriyana, dkk
(2018) natrium alganat dapat dihasilkan dengan proses ekstraksi padat cair
dari bahan baku Sargassum Sp. Selain itu natrium alginat bisa juga
1. Konsentrasi
maka sifat alirannya akan berubah menjadi non Newtonian. Hampir semua
rendah antara 1 - 5% kecuali pada gom arab yang sifat Newtoniannya tetap
2. Temperatur
3. pH
12
kekentalan dengan meningkatnya pH hingga mencapai 6 - 8 dan kemudian
4. Pengaruh ion
adanya hidrokoloid lain. Pengaruh ini dapat bersifat negatif dalam arti sifat
6. Pengadukan (Agitasi)
dengan kecepatan yang berkala dapat membuat gel yang terbentuk dalam
rosa sinensis L.) dengan variasi penambahan Carbopol-940 sebagai salah satu
13
Hasil Penelitian : Hasil yang terbaik apabila dilihat dari nilai emisi gas dan
nilai kalor terdapat pada perbandingan massa fitrat daun bunga sepatu 60
gram pada carbopol 2 gram dengan nilai emisi gas NOx 3 ppm, SO2 3 ppm
dan H2S 2 ppm dan nilai kalor sebesar 3.500 kal/gram. Sedangkan untuk
lama waktu penyalaan didapatkan yang terbaik adalah 25,02 menit yang
terdapat pada massa filtrat daun bunga sepatu 60 gram dan massa carbopol
bahwa daun bunga sepatu dapat diproses menjadi sterno gel atau bahan bakar
alternatif.
kadar alkohol 56 %. Lama waktu nyala bioetanol gel kadar 56 % hanya 1,5
menit dengan warna nyala api yang kurang stabil. Hal ini dikarenakan kadar
alkohol hanya 56 %. Nyala api yang stabil akan didapat jika kadar alkohol
diatas 65%. Penggunaan limbah kulit mangga untuk pembuatan biosterno gel
3. Nama Peneliti : Dwi Ana A., Harimbi S., Dian Kurnia S., Mona Riso S.
14
Hasil Penelitian : Asam stearat memberikan hasil terbaik bila dibandingkan
CMC dan xantham gum. Nilai kalor dan residu hasil pembakaran terbaik
adalah bioetanol padat dengan zat pemadat asam stearat dengan rasio
bioethanol padat dengan zat pemadat asam stearat dengan rasio perbandingan
antara bioetanol 85 % berat dan zat pemadat ditambah air 15 % berat sebesar
Judul Penelitian : Pembuatan Etanol Gel sebagai bahan bakar semi padat
Gelling Agent.
terbentuk, bila dilihat dari uji nyala, temperatur nyala dan stabil nyala apinya
maka etanol gel yang terbaik diperoleh pada konsentrasi etanol 70%, pada
waktu nyala etanol gel selama 1 menit dan temperatur nyala adalah 476 °C.
Konsentrasi etanol berpengaruh pada temperatur nyala, warna nyala dan lama
waktu nyala. Sedangkan rasio Na-CMC lebih berpengaruh pada sifat gel yang
terbentuk. Na-CMC dapat digunakan sebagai pembentuk gel pada etanol gel
15
5. Nama peneliti : Rinaldi, Fauziah, Azmalina Adriani, Ernita Silviana, Rita
Zahara.
16
BAB III
KERANGKA KONSEP
Formulasi
Carbopol Parameter Yang Diuji
Gel Spiritus
Aquadest
Berat Sisa Sterno Gel
Yang Terbakar
17
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Bebas
Sifat fisik gel spiritus berupa warna nyala, lama penyalaan dan
variabel bebas pada penelitian ini adalah carbopol dan Na-CMC. Carbopol
adalah basis gel yang pembentukan gel tergantung pada pH. Na-CMC adalah
zat pengental dan sebagai zat tambahan yang berfungsi sebagai penstabil dan
pengemulsi.
2.Variabel terkendali adalah variabel yang dari awal sampai akhir tetap
variabel terkendali pada penelitian ini adalah konsentrasi spiritus 90% dan
aquadest. Spiritus adalah zat cair yang mengandung alkohol, mudah menguap
dan terbakar.Aquadest adalah air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat
4. Sifat fisik merupakan respon yang dihasilkan yaitu warna nyaladan berat sisa
18
3.4 Hipotesis Penelitian
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
eksperimental.
gelas ukur, stopwatch, corong, lumpang dan stamper, hot plate dan kaleng sterno
gel.
20
Tabel 2. Formulasi standar gel dengan basis Na-CMC (Voigt, 1994).
No Bahan Kadar
1. Na-CMC 5%
2. Gliserin 10%
3. Propilen glikol 5%
4. Aquadest Ad 100 ml
(Nailufar, 2013) .
2010) .
21
3. Pembuatan Sterno Gel
sterno gel.
2. Lama waktu nyala sterno gel untuk setiap gram per satuan waktu
a. Menyiapkan stopwatch
stopwach
(Azis, 2016).
a. Membakar sterno gel sampai gel sudah tidak bisa terbakar lagi
22
c. Berat sterno gel yang terbakar adalah selisih berat awal dengan
analisis data dengan mengamati pengujian pada warna nyala, lama waktu nyala
23
4.5 Skema Kerja
Formulasi Gel
Spiritus
Pembuatan Kadar
Etanol Dari Carbopol
Dan Na-CMC
F1 : F2 : F3 : F4 :
Analisis Data
Hasil
Kesimpulan
24
BAB V
5.1 Hasil
carbopol dan Na-cmc yang dipakai. Variasi konsentrasi carbopol yaitu 1 gram, 0,5
gram, 0 gram dan 2 gram. Sedangkan variasi untuk bahan Na-cmc yaitu 0,5 gram,
1 gram, 2 gram dan 0 gram. Setelah didapatkan sterno gel kemudian dilanjutkan
dengan analisa untuk melihat kualitas sterno gel yang terbaik. Analisa tersebut
antara lain warna nyala, lama waktu nyala dan berat sisa sterno gel yang terbakar.
1. F1 1 Merah
2 Biru-merah
3 Merah-biru
2 F2 1 Biru-merah
2 Biru-merah
3 Merah-biru
3. F3 1 Merah-biru
2 Biru-merah
3 Merah-biru
4. F4 1 Merah-biru
2 Biru-merah
25
3 Biru-merah
5. Pembanding 1 Biru-merah
2 Biru-merah
3 Biru-merah
Tabel 5. data hasil analisa sterno gel terhadap lama waktu nyala
1. F1 1 25 menit 40 1 jam 25
detik menit 33
detik
2 1 jam 55
detik
3 1 jam 4 detik
2. F2 1 29 menit 40 1 jam 12
detik menit 40
detik
2 1 jam 1 menit
3 1 jam 6 menit
2 1 jam 2 menit
2 detik
3 1 jam 18
menit
4. F4 1 34 menit 55 1 jam 20
detik menit 29,5
detik
2 1 jam
3 1 jam 6 menit
4 detik
26
5. Pembanding 1 2 jam 57 2 jam 27,67
menit 52 menit 52
detik detik
2 2 jam 16
menit
3 2 jam 10
menit
Tabel 6. data hasil analisa sterno gel terhadap berat sisa gel yang terbakar
2 98 gram
3 96 gram
2 114 gram
3 104 gram
2 78 gram
3 92 gram
2 97 gram
3 91 gram
2 38 gram
3 43 gram
27
5.2 Pembahasan
Perubahan fase dari cair menjadi gel (semi padat) tentu akan merubah
beberapa sifat fisik yang ada pada suatu senyawa atau larutan tersebut. Hal ini
terjadi pada spiritus yang berubah fase dari cair menjadi gel.
bentuk gel yang akan dihasilkan. Pada penambahan carbopol sebanyak 1 gram
dan Na-cmc 0,5 gram menghasilkan gel yang kental dan jernih sedangkan
penambahan carbopol sebanyak 0,5 dan Na-cmc 1 gram juga menghasilkan gel
yang kental dan jernih. Untuk penambahan Na-cmc 2 gram menghasilkan gel
yang padat dan kental dan gel yang dihasilkan tidak jernih sedangkan carbopol 2
gram menghasilkan gel yang padat dan kental dan gel yang dihasilkan jernih.
yang dihasilkan akan kental dan jernih sedangkan semakin banyak Na-cmc yang
digunakan maka gel yang dihasilkan akan padat dan gel yang dihasilkan menjadi
tidak jernih. Penambahan bahan pengental yang terlalu banyak dapat berpengaruh
terhadap gel yang terbentuk. Salah satunya adalah berat gel yang terbentuk.
Sterno Gel
Pada pengujian ini berat tiap kaleng sterno gel yang digunakan adalah 180
28
Pada formula 2 pengulangan 1 warna nyala yang dihasilkan adalah warna
yang dihasilkan adalah warna biru yang lama-kelamaan akan muncul warna
merah. Pada pengulangan 3 warna nyala yang dihasilkan adalah warna merah
beberapa menit api menyala, muncul warna api berwarna biru. Pengulangan 2
warna nyala api berwarna biru setelah beberapa menit muncul api berwarna
merah. Pada pengulangan 3 warna nyala api berwarna merah setelah itu muncul
api yang dihasilkan adalah warna biru yang lama-kelamaan berubah warna
menjadi warna merah. Pengulangan 3 untuk warna nyala yang dihasilkan adalah
warna biru setelah itu muncul warna api berwarna merah. Pada penelitian
sebelumnya menggunakan Na-cmc warna api yang dihasilkan adalah warna merah
menggunakan spiritus menghasilkan warna nyala api berwarna biru dan merah.
29
5.2.3 Pengaruh Jumlah Carbopol Dan Na-cmc Terhadap Lama Waktu Nyala
Sterno Gel
Pada pengujian ini berat masing-masing kaleng sterno gel adalah 180
dan Na-cmc dapat mempengaruhi lamanya waktu nyala sterno gel. Semakin
banyak penambahan carbopol dan Na-cmc maka gel yang terbentuk akan semakin
kental dan padat. Sifat inilah yang akan mempengaruhi lama waktu nyala dari
sterno gel. Dimana semakin padat gel, maka semakin sulit spiritus menguap,
sehingga pada saat pembakaran, sterno gel dapat menyala untuk waktu yang lebih
dan Na-cmc 1 gram menghasilkan lama waktu nyala sterno gel adalah 25 menit
0,5gram dan Na-cmc 1 gram menghasilkan lama waktu nyala 29 menit 40 detik.
menghasilkan waktu nyala api 1 jam 2 menit 2 detik. Pengulangan 3 lama waktu
30
lama waktu nyala yang dihasilkan 1 jam. Pengulangan 3 lama waktu nyala adalah
jam 12 menit 40 detik. Rata-rata pengujian lama waktu nyala dilakukan 3 kali
pengulangan formula 3 didapatkan rata-rata 1 jam 16,33 menit 23,5 detik. Rata-
lama waktu nyala api pada sterno gel paling lama pada formula 1 yaitu dengan
penambahan jumlah carbopol sebanyak 1 gram. Pada pengujian ini dapat dilihat
bahwa banyaknya carbopol yang digunakan maka lama waktu nyala api akan
lebih lama dan sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu nyala sterno gel
tersebut.
lama waktu nyala api yang bagus serta api yang dihasilkan stabil dan tinggi. Pada
etanol 50 % dan berat gel 5 gram memiliki waktu nyala paling lama dibandingkan
dengan yang lain, dengan lama waktu nyala 2 menit 9 detik (Azis, 2016).
31
5.2.4 Lama Waktu Nyala Api Sterno Gel Menggunakan Pembanding
menghasilkan lama waktu nyala api yaitu 2 jam 57 menit 52 detik. Pengulangan 2
lama waktu nyala api yang dihasilkan adalah 2 jam 16 menit. Pengulangan 3
menghasilkan lama waktu nyala api yaitu selama 2 jam 10 menit. Setelah
pembanding menghasilkan lama waktu nyala yang sangat lama tapi api yang
pembanding lama waktu nyala yang dihasilkan yaitu 2 jam 27,67 menit 52 detik.
5.2.5 Pengaruh Jumlah Carbopol Dan Na-cmc Terhadap Berat Sisa Sterno
sebanyak 123 gram. Pada pengulangan 2 menghasilkan berat sisa gel yang
terbakar yaitu 98 gram. Pengulangan 3 menghasilkan berat sisa gel yang terbakar
sebanyak 96 gram.
121 gram. Formula 2 pengulangan 2 didapatkan hasil berat sisa gel yang terbakar
yaitu 114 gram. Pengulangan 3 menghasilkan berat sisa gel yang terbakar yaitu
104 gram.
sebanyak 141 gram. Pada pengulangan 2 menghasilkan berat sisa gel yang
terbakar yaitu 78 gram. Pengulangan 3 berat sisa gel yang terbakar sebanyak 92
32
gram.
adalah 112 gram. Pengulangan 2 berat sisa gel yang terbakar sebanyak 97 gram.
Pengulangan 3 berat sisa gel yang terbakar yang dihasilkan adalah 91 gram.
didapatkan rata-rata pada formula 1 yaitu 97,33 gram, formula 2 sebanyak 113
gram, formula 3 sebanyak 103,67 gram dan formula 4 sebanyak 100 gram. Pada
gram paling banyak meninggalkan berat sisa gel yang terbakar yaitu 1,796 gram
(Azis, 2016).
Sterno gel yang terbakar ternyata tidak dapat habis semuanya. Semakin
banyak Na-cmc yang digunakan maka semakin banyak pula sisa sterno gel yang
carbopol dan Na-cmc, Na-cmc lebih banyak menghasilkan berat sisa gel yang
pengental dapat berpengaruh terhadap berat sisa gel yang terbakar pada sterno gel.
Sterno gel yang banyak mengandung bahan pengental juga banyak meninggalkan
konsentasi serta menggunakan spiritus menghasilkan sisa arang yang sedikit. Pada
pengujian berat sisa gel yang terbakar paling banyak meninggalkan sisa pada
33
5.2.6 Berat Sisa Gel Yang Terbakar Pada Sterno Gel Menggunakan
Pembanding
berat sisa gel yang terbakar adalah 38 gram. Pengulangan 3 didapatkan hasil berat
sisa gel yang terbakar sebanyak 43 gram. Rata-rata berat sisa gel yang terbakar
pembanding yang menggunakan spiritus menghasilkan sedikit berat sisa gel yang
terbakar dikarenakan lama waktu nyala api dapat bertahan lama. Semakin lama
waktu nyala api, maka semakin sedikit pula hasil berat sisa gel yang terbakar yang
didapatkan. Pada pembanding sterno gel ini menghasilkan sisa arang yang cukup
34
BAB VI
6.1 Kesimpulan
mempengaruhi warna nyala, lama waktu nyala dan berat sisa gel yang
terbakar.
3. Warna nyala api yang dihasilkan warna biru dan merah. Lama waktu nyala
sterno gel paling lama pada formula 1 yaitu menggunakan carbopol 1 gram
dan Na-cmc 0,5 gram dengan rata-rata lama waktu nyala 1 jam 25 menit 33
detik. Berat sisa gel terbakar paling banyak dihasilkan pada formula 2 dengan
penambahan carbopol 0,5 gram dan Na-cmc 1 gram dengan berat 113 gram.
35
6.2 Saran
analisa yang lebih banyak seperti pengujian nilai kalor atau viskositas
36
DAFTAR PUSTAKA
37
R. D. Tyastando, J. Ardiansah, A. E. Pramudita, and D. Riandadari,
“Studi Experimental pembuatan Bioethanol Gel Dengan Pengental
Carboxymethyl cellulose Dan Pengujian performance Bioethanol Gel,“
Indones. J. Eng. Technol., vol. 1, no. 2, pp. 2623-2464, 2019.
R. S. Putriyana, I. Abdullah, I. Purwaningsih, and L. Silvia, “Sintesis Natrium
Alginat dari sargassum sp. dengan Proses Leaching, “Pros. Ind. Res.
Work. Natl. Semin., vol. 9, pp. 89-93, 2018.
Rahman DA. “Optimasi Formula Sediaan Gel Gigi Yang Mengandung Ekstrak
Daun Jambu Biji (Psidium guajaya L.) Dengan Na-CMC Sebagai Gelling
Agent”. 2009.
Rinaldi, Fauziah, Azmalina Adriani, Ernita Silviana and Rita Zahara. “Studi
Formulasi Gel Ekstrak Ethanol Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus
Lam. L) Dengan Basis Na-CMC dan Carbopol,” Vol. 4, no 3. 2020 : 99-
107.
Rini Kartika, Muyassaroh, and Jimmy,”Karakteristik Sterno Gel Daun Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Dengan Variasi Penambahan Carbopol-
940 Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif,” Departement of
Chemical Enginering, Institut Teknologi Nasional Malang, Fakultas
Teknologi Industri, vol. 02 no. 02, 2021.
Sukma Budi Ariyani, and Nana Supriyatna, “Perbandingan Carbopol Dan
Karboksimetil Selulosa Sebagai Pengental Pada Pembuatan Bioethanol
Gel,” Biopropal Industri, vol. 4 n0. 2, 2013 : 59-64.
Voigt R, Soewandi SN. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada
University Press; 1994.
W. Az-zahra, N. Harahap, S. Putra, and M. Sinaga, “Production of Bioethanol Gel
from Sugar Cane Waste with Carbopol as Alternative Fuel,” in
International Conference on Chemical Science and Technology Innovation,
Jan. 2019, pp. 124-129, doi: 10.5220/0008857501240129.
Yohanes Wikan Yogesthinaga,”Optimasi Gelling Agent Carbopol Dan Humektan
Propilen Glikol Dalam Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Ethanol Daun
Binahong (Anredera Cordifolia Ten.Steenis), ”Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016.
Zafar, S. 2018. Energy Potential Sumber : http://www. Bioenergy consult.
com/energy-potential-bagasse/Diakses : Jum`at, 21 Desember 2018 pukul
3:53 WIB.
38
Lampiran 1. Data Analisa
Tabel 6. Data Pengamatan Proses Pembuatan Data Analisa Sterno Gel
No Perlakuan Pengamatan
3. Analisa warna nyala - Api yang menyala warna biru dan merah
- Api yang dihasilkan stabil dan tinggi.
39
Lampiran 2. Perhitungan Bahan Sterno Gel
1. Perhitungan formula 1
= 1 gram
= 0,5 gram
Spiritus = 35 ml
= 100 - 36,5
= 63,5 ml
= 0,5 gram
= 1 gram
Spiritus = 35 ml
= 100 - 36,5
= 63,5 ml
40
3. Perhitungan bahan formula 3
= 0 gram
= 2 gram
Spiritus = 35 ml
= 100 - 39
= 63 ml
= 2 gram
= 0 gram
Spiritus = 35 ml
= 100 - 39
= 63 ml
41
Lampiran 3. Gambar
42
Lampiran 3 (lanjutan)
43
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 5. Air dan spiritus untuk pencampuran sediaan air untuk carbopol
(A) air panas untuk Na-cmc (B) spiritus (C)
44
Lampiran 3 (lanjutan)
45
Lampiran 3 (lanjutan)
46
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 8. Pengulangan 1 saat api masih menyala (A) api tidak menyala (B)
47
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 9. Pengulangan 2 saat api masih menyala (A) api tidak menyala (B)
48
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 10. Pengulangan 3 saat api masih menyala (A) api tidak menyala (B)
49
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 11. Pengujian menggunakan perbandingan produk lain saat api masih
menyala (A) api tidak menyala (B)
50
Lampiran 3 (lanjutan)
Gambar 12 . Berat sisa gel yang sudah terbakar sediaan yang dibuat
(A) pembanding (B)
51