Disusun Oleh :
Pembimbing :
Lulu Nurdini, ST., MT.
NID. 412 178 685
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi
Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 Ton/Tahun” dengan tepat waktu
guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Achmad Yani. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini:
1. Lulu Nurdini, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ir. Gatot Trilaksono, MSc. selaku Koordinator Pra Rancangan Pabrik yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Dr. Hendriyana, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Seluruh Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Jenderal Achmad Yani atas segala bantuannya dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
5. Teman-teman Teknik Kimia Angkatan 2015 yang telah menjadi teman diskusi
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas akhir
ini, maka dari itu kami memohon maaf dan berharap semoga tugas akhir ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iv
LEMBAR PERUNTUKAN I
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan pertolongan-Nya sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan, dan tidak lupa
salawat serta salam semoga tetap terlimpahkan curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Ijinkan saya mempersembahkan Tugas Akhir kepada semua pihak yang
telah berperan penting dalam penulisan, pemikiran dan juga dukungan. Oleh
karena itu dengan kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih.
v
tersuratkan semuanya pada kalian wahai pujangga,. Adapun tempat dimna
menemukan sebuah jalan cerita baru dengan orang baru yang telah kulalui
di HIMATEK dan CAR, terimakasih atas pengalaman dan jalan ceritanya.
6. Partner yang telah bersama dalam melakukan kerja sama untuk hasil
terbaik, partner Lab terimakasih banyak,. Partner TA yang dimulai dengan
adanya Peneltian yang di tambah Kerja Pratik, kepada dirimu Thoriqotul
Fatah dengan segala jerih payah agar terlampaui tujuan sebelumnya,.
Partner TA Rancangan Pabrik yang senantiasa sabar menghadapi kelakuan
partnernya, Ade Trihastuti NP terimakasih kerja kerasnya sehingga
mencapai target akhir di perkuliahan ini,. Kalian partner sekaligus
sahabatku,.
7. Kepada dosen wali, bapak Bambang H P.ST.MT dan dosen pembimbing
TA, bapak Febrianto A N,.Ir.MM, bapak Dr Suhartono ST.MSc, dan ibu
Lulu Nurdini ST.MT yang membantu kelancaran dalam penyusunan
Tugas Akhir,. Seluruh Dosen Teknik Kimia UNJANI yang memberikan
bantuan dalam mata kuliah yang diajarkan dan menjadi berkah untuk saya.
Seluruh Staff TU yang memperlancar informasi dan penanganan
administrasi.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas
Akhir, yang tak bisa kusebutkan satu persatu.
Sandi Agustian
vi
LEMBAR PERUNTUKAN II
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, persembahkan karya tugas akhir
ini untuk berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan masa kuliah dan
tugas akhir, dari mulai Penelitian, Kerja Praktek sampai Pra Rancangan Pabrik.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Yang Utama dari Segalanya
Saya bersyukur kepada Allah SWT, sumber dari segala kekuatan. Karena atas
kehendak dan kemudahan saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
lancar dan tepat waktu. Percayalah hanya Allah, doa dan usaha yang membuat
sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah.
2. Keluarga Tercinta
Dukungan dan doa dari Mamah dan Bapa yang telah menjadi alasan untuk
tetap semngat dalam segala hal, karena ingin sekali membahgiakan dan
membagakan mereka. Teruntuk kedua kakak saya juga yang telah memberi
dukungan dan motivasi untuk adiknya ini. Terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada keluarga tercintaku.
3. Adnan Sukma Perdana
Adnan patner dari segala patner, orang yang paling berpengaruh selain
keluarga dalam pacuan semangat kuliah yang kadang bikin pusing dengan
sejuta materi. Terima kasih untuk semua yang kita telah lewati dengan begitu
banyaknya drama yang kita harus hadapi, semangat terus untuk kita supaya apa
yang telah kita recanakan terlaksana dengan cepat... AAMIIN...
4. Sahabat Cimahi
Sahabat seperjuangan di Teknik Kimia UNJANI yang telah menemani waktu
4 tahun kuliah di sini yaitu: Fina, Anbar, Wulan, Nadia, Milfa, Ulfa, Febby
dan Zahra. Sahabat yang selalu ngerayain ulang tahun dari tahun awal masuk
kuliah, sahabat mengerjakan tugas-tugas sampai bergadang dan bahkan tidak
tidur, sahabat belajar bareng sebelum UTS dan UAS, dan banyak sekali cerita
kita yang mungkin harus 1 rim hvs kalau harus dielaskan semuanya. Semoga
vii
Allah mengizinkan kami berkumpul kembali di lain waktu, lain kesempatan
untuk saling bertukar kabar maupun cerita setelah Wisuda nanti.
5. Teman Kontrakan Berhantu
Teman-teman yang dalam menyelesaikan tugas akhir ini kita selalu bertemu
setiap harinya padahal sudah tidak kuliah lagi yah kita..banyak cerita horor
yang bikin ketakutan tapi takutnya hilang ko karena kalian jagain aku. Terima
kasih Alpin dan Agmon.
6. Partner Tugas Akhir
Partner Penelitian sekaligus partner Kerja Praktek Listia yang telah menjadi
teman dalam menyelesaikan tugas akhir terutama untuk penelitaian yang
Alhamdulillah hasilnya memuaskan dosen pembimbing kita yaitu Pak
Hendriyana. Terima kasih juga kepada dosen pembimbing penelitian kita yang
sudah begitu membimbing.
Partner Pra Rancangan Pabrik, Sandi Agustian. Partner terima kasih telah
rajin dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan setiap bimbingan kita selalu
bingung dan belum memahami terlalu dalam mengenai RP kita.
7. Teman-teman Teknik Kimia dan HIMATEK UNJANI
Saya bersyukur karena menjadi bagian dari keluarga besar Teknik Kimia
terutama angkatan 2015 dan HIMATEK. Melewati masa 4 tahun kuliah saya
bersama orang-orang yang Inshaa Allah akan menjadi orang-orang besar
nantinya, Aamiin. Semoga lelah kita dalam menuntut ilmu menjadi lillah.
Sesungguhnya masih banyak pihak yang saya tidak disebutkan secara
langsung pada lembar ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas dukungan dan
bantuannya. Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir
ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat membantu pembaca dalam memahami
perancangan pabrik Aseton.
viii
DAFTAR ISI
ix
3.2.2 Panas Reaksi .............................................................................. 17
BAB IV NERACA MASSA DAN ENERGI
NM dan NE ................................................................................................ 19
BAB V SPESIFIKASI ALAT
5.1 Spesifikasi Peralatan Utama ................................................................ 20
5.1.1 Mixing Tank ............................................................................... 20
5.1.2 Reaktor ....................................................................................... 21
5.1.3 Flash Drum ................................................................................ 22
5.1.4 Kolom Absorber ......................................................................... 23
5.1.5 Kolom Distilasi (T-102) ............................................................. 24
5.1.6 Kolom Distilasi (T-103) ............................................................. 25
5.2 Spesifikasi Peralatan Penunjang ......................................................... 26
5.2.1 Tangki Penyimpanan Bahan Baku dan Produk .......................... 26
5.2.2 Tangki Penyimpanan Akumulator ............................................. 29
5.2.3 Alat Perpindahan Panas .............................................................. 31
BAB VI UTILITAS DAN PENANGANAN LIMBAH
6.1 Utilitas ................................................................................................. 42
6.1.1 Unit Penyediaan Air ................................................................... 42
6.1.2 Unit Penyediaan Steam .............................................................. 49
6.1.3 Unit Penyediaan Tenaga Listrik ................................................. 50
6.1.4 Unit Penyediaan Bahan Bakar ................................................... 51
6.2 Jenis Limbah Limbah .......................................................................... 53
6.2.1 Waste Water Treatment Plant (WWTP) ..................................... 53
6.2.2 Pengolahan Limbah Padat .......................................................... 55
6.2.3 Waste Gas Recovery (WGR) ..................................................... 55
BAB VII SISTEM PERPIPAAN DAN INSTRUMENTASI
7.1 Sistem Perpipaan ................................................................................. 57
7.2 Instrumentasi ....................................................................................... 67
BAB VIII TATA LETAK PABRIK
8.1 Tata Letak Pabrik ................................................................................ 71
8.2 Tata Letak Peralatan Proses ................................................................ 71
x
BAB IX EVALUASI EKONOMI
9.1 Perkiraan Biaya Investasi dan Biaya Operasi ..................................... 75
9.1.1 Biaya Investasi ........................................................................... 75
9.1.2 Biaya Produksi ........................................................................... 79
9.2 Kelayakan Ekonomi ............................................................................ 80
9.2.1 Aliran Dana Tunai ...................................................................... 80
9.2.2 Waktu Pengembalian Modal (Payback Periode) ....................... 86
9.2.3 Return On Investment (ROI) ...................................................... 87
9.2.4 Laju Pengembalian Modal (Internal Rate of Return) ................ 87
9.2.5 Titik Impas (Break Event Point) ................................................ 88
BAB X MANAJEMEN PERUSAHAAN
10.1 Sistem Organisasi dan Manajemen .................................................. 91
10.2 Bentuk Badan Usaha ........................................................................ 91
10.3 Tugas dan Wewenang ...................................................................... 92
10.4 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ........................ 103
10.4.1. Penggolongan Jabatan ............................................................. 103
10.4.2. Jumlah karyawan dan Gaji ..................................................... 105
10.5. Kesejahteraan Sosial Karyawan ...................................................... 106
10.6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja .................................................. 107
10.7. Pemasaran ...................................................................................... 108
BAB XI KESIMPULAN ................................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 5.21 Spesifikasi Reboiler (E-110) ....................................................... 40
Tabel 5.22 Spesifikasi Cooler (E-111) ......................................................... 41
Tabel 6.1 Kebutuhan Air Pendingin dan Air Proses..................................... 47
Tabel 6.2 Kebutuhan Air Umpan Boiler ...................................................... 48
Tabel 6.3 Kebutuhan Sanitasi ...................................................................... 49
Tabel 6.4 Total Kebutuhan Air Pabrik Aseton ............................................ 49
Tabel 6.5 Kebutuhan Steam Masing-masing Alat ....................................... 49
Tabel 6.6 Jenis Medium Pemanas Berdasarkan Temperature Range........... 50
Tabel 6.7 Kebutuhan Medium Pemanas Dowtherm A ................................ 50
Tabel 6.8 Kebutuhan ListrikTotal................................................................. 51
Tabel 7.1 Sistem Perpipaan dari Tangki Penyimpanan Isopropil Alkohol
ke Mixing Tank (M-101) .............................................................. 57
Tabel 7.2 Sistem Perpipaan dari Mixing Tank (M-101) ke Vaporizer
(E-101) .......................................................................................... 57
Tabel 7.3 Sistem Perpipaan dari Vaporizer (E-101) ke Heater (E-102) ..... 58
Tabel 7.4 Sistem Perpipaan dari ke Heater (E-102) ke Reaktor (R-101) .... 58
Tabel 7.5 Sistem Perpipaan dari Reaktor (R-101) ke Cooler (E-103) ........ 58
Tabel 7.6 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-103) ke Cooler (E-104) .......... 59
Tabel 7.7 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-104) ke Kondensor (E-105) .... 59
Tabel 7.8 Sistem Perpipaan dari Kondesnor (E-105) ke Flash Drum
(V-101) ........................................................................................ 59
Tabel 7.9 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke Mixing Point ..... 60
Tabel 7.10 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke Absorber (T-101) 60
Tabel 7.11 Sistem Perpipaan dari Utilitas ke Absorber (T-101) ................... 60
Tabel 7.12 Sistem Perpipaan dari Absorber (T-101) ke Tangki
Penyimpanan Hidrogen (TK-103) ............................................... 61
Tabel 7.13 Sistem Perpipaan dari Absorber (T-101) ke Mixing Point .......... 61
Tabel 7.14 Sistem Perpipaan Mixing Point ke Distilasi (T-102) ................... 61
Tabel 7.15 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-102) ke Kondensor (E-106)... 62
Tabel 7.16 Sistem Perpipaan dari Kondensor (E-106) ke Refluk Drum
(V-102) ......................................................................................... 62
Tabel 7.17 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-102) ke Distilasi
xiii
(T-102) ......................................................................................... 62
Tabel 7.18 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-102) ke Cooler (E-107) 63
Tabel 7.19 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-107) ke Tangki Aseton
(TK-103) ....................................................................................... 63
Tabel 7.20 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-102) ke Reboiler (E-108) ...... 63
Tabel 7.21 Sistem Perpipaan dari Reboiler (E-108) ke Distilasi (T-102) ...... 64
Tabel 7.22 Sistem Perpipaan dari Reboiler (E-108) ke Distilasi (T-103) ...... 64
Tabel 7.23 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-103) ke Kondensor (E-109)... 64
Tabel 7.24 Sistem Perpipaan dari Kondensor (E-109) ke Reflux Drum
(V-103) .......................................................................................... 65
Tabel 7.25 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-103) ke Distilasi
(T-103) .......................................................................................... 65
Tabel 7.26 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-103) ke Mixing Tank
(M-101) ......................................................................................... 65
Tabel 7.27 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-103) ke Reboiler (E-110) ...... 66
Tabel 7.28 Sistem Perpipaan dari Reboiler (E-110) ke Distilasi (T-103) ...... 66
Tabel 7.29 Sistem Perpipaan dari Reboiler (E-110) ke Cooler (E-111)......... 66
Tabel 7.30 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-111) ke Waste Treatment ........ 67
Tabel 9.1 Harga Peralatan Utama ................................................................ 76
Tabel 9.2 Fixed Capital Investment ............................................................. 78
Tabel 9.3 Investasi Kantor ............................................................................ 78
Tabel 9.4 Total Biaya Produksi (Manufacturing Cost) ............................... 79
Tabel 9.5 Pembayaran Pinjaman Bank ........................................................ 80
Tabel 9.6 Tabel Proyeksi Laba Bersih ......................................................... 81
Tabel 9.7 Perhitungan Aliran Dana ............................................................. 83
Tabel 9.8 Kumulatif Net Cash Flow (NCF) ................................................ 86
Tabel 9.9 Present Value (PV) untuk 20% dan 30% ..................................... 88
Tabel 9.10 Total Biaya Berubah .................................................................... 88
Tabel 9.11 Total Biaya Tetap ........................................................................ 89
Tabel 9.12 Data Break Even point (BEP) ...................................................... 89
Tabel 9.13 Hasil Analisis Ekonomi ............................................................... 90
Tabel 10.1 Jadwal Kerja Tiap Regu .............................................................. 102
xiv
Tabel 10.2 Pengelolaan Jabatan ..................................................................... 104
Tabel 10.3 Jumlah dan Gaji Karyawan .......................................................... 105
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
ABSTRAK
xviii
ABSTRACT
Chemicals that are widely used as industrial solvents, such as for paints,
varnishes, cellulose acetate, fibers, plastics and cosmetics. The need for Acetone
in Indonesia must be fulfilled so that the industrialization process can run well
and continue to grow. Therefore, the Aseton plant called PT Aset Dehindo was
located in Gunung Jati-Cirebon with a production capacity of 40,000 tons per
year with the Isopropyl Alcohol Dehydrogenation process. Aceton is a derivative
if ketones, with the moleculer formula CH3COCH3. Acetone is made from
Isopropyl Alcohol with dehydrogenation process at a pressure of ± 2 bar and
temperature of 350oC with ZnO catalyst on a Packed Bed Multitube Reactor.The
reactor runs in isothermal at these operating conditions the conversion is 92%.
This factory uses raw materials with purity Isopropyl Alcohol 88% w/t (12%
w/t of water) 47,337.50 tons/year and will produce Acetone 40,000 tons/year with
a purity of 99,4% w/t (0,6% w/t Isopropyl Alcohol) as well as by products such as
hydrogen 1,610.26 ton/year with a purity of 86.40% w/t (13.60% w/t Acetone).
The plant requires 7,522.98 m3/day of water, 417.15 m3/day of steam, 9,023.13
ton/year heating medium of dowtherm A and 313.63 kW of electricity.
From the preliminary study, it has been calculated that the total fixed
capital requires Rp.224,047,404,065 while the working capital Rp.
1,518,076,633,683. This Acetone plant provides profitability as such, profit before
tax Rp.65,218,365,301 in case of feasibility parameter ROI is 28.92% meaning
that it is classified as a low risk industry. POT is 3.92 years with IRR is 43.70%
and BEP at 43.70%. Based on consideration of the results of the evaluation, the
Acetone plant from Isopropyl Alcohol with a capacity of 40,000 tons/year is worth
to be further studied.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Dari data impor yang didapat berdasarkan data BPS diatas, maka kebutuhan
Aseton di Indonesia dapat diperkirakan dengan menggunakan regresi polynomial
yang akan disajikan pada Gambar 1.2.
20000
Kebutuhan (ton)
15000
Kebutuhan = 155,04(Tahun)2 - 623914(Tahun) +627713059
R² = 0,9313
10000
5000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Dari data tersebut, dapat di hitung kebutuhan Aseton pada tahun 2025 dengan
persamaan polynomial yang didapat pada gambar 1.2.
Konversi 100%
x=100%
(CH3)2CHOH (CH3)2CO + H2
%
1/1x17,22 mol 1 kg = 17,22 mol 1/1x17,22 mol
=17,22 mol =17,22 mol
1,03 kg 1 kg 0,03 kg
MKK = Rp29.811,33
Konversi 92%
x=92%
(CH3)2CHOH (CH3)2CO + H2
%
1/1x17,22 mol 1 kg = 17,22 mol 1/1x17,22 mol
=17,22 mol =17,22 mol
1, 12 kg 1 kg 0,03 kg
MKK = Rp28.941,12
Kondisi operasi ini umumnya pada tekanan 2 bar dan temperatur 350˚C
dengan konversi sekitar 85%-92%. Campuran azeotropic dari IPA dan air (88%wt
IPA) di umpankan ke vessel ketika itu dicampurkan dengan IPA/air yang tidak
bereaksi atau IPA/air yang di gunakan kembali. Kemudian material di pompakan
dan di uapkan sebelum memasuki reaktor. Panas di dapatkan dari reaksi yang
berlangsung secara endotermis dengan digunakannya aliran lelehan. Aliran dari
reaktor mengandung aseton, hidrogen dan IPA yang tidak bereaksi. Sebelum
memasuki pemisah fasa Vessel didinginkan terlebih dahulu oleh 2 alat penukar
panas. Uap yang keluar dari separator di tangkap air untuk mendapatkan kembali
aseton tambahan. Kemudian cairan ini di gabung dengan liquid yang dihasilkan
oleh separator untuk dikirim ke bagian pemisahan. Dua tower pemisahan aseton
sampai dengan (99,9%mol aseton) dan menghilangkan air berlebih yang terbawa
pada IPA. Seng oksida atau tembaga digunakan sebagai katalis, dan reaksi
dilakukan pada 400 hingga 500oC dan tekanan 40 sampai 50 psig (4,5 bar). Hasil
terhadap aseton adalah sekitar 98 persen, dan konversi isopropil alkohol per pass
melalui reaktor adalah 85 hingga 90 persen (Turton, 1998).
2.4.2 Cumene Hydroperoxide
Langkah prosesnya adalah oksidasi cumene menjadi hidroperoksida pekat,
pembelahan hidroperoksida, netralisasi produk yang dibelah, dan distilasi untuk
memperoleh aseton. Pada proses ini, Benzene dialkilasi menjadi Kumene, yang
dioksidasi menjadi cumene hydroperoxide. Cumene dioksidasi menjadi cumene
.........(2.3)
Katalis memiliki tipe umum yang sama dengan yang digunakan untuk proses
dehidrogenasi. Berbeda dengan dehidrogenasi, oksidasi sangat eksotermik (180 Kj
/ mol pada 295 oC). Oleh karena itu, pengkontrol yang baik terhadap kondisi
Spesifikasi Nilai
Massa molekul, kg/kmol 81,408
Kenampakan Padat granular
3
Bulk density, kg/m 1050
Titik didih, °C 1975
Titik beku, °C 2360
(Sumber : Kirk-Othmer, 1990)
1. ZnO bila direaksikan dengan HCl membentuk zinc chloride dan air
Reaksi : ZnO + 2HCl → ZnCl2 + H2O ........................................(3.9)
2. ZnO bereaksi lambat dengan fatty acid pada minyak untuk produksi
karboksilat seperti oleat atau stearate.
Tahap persiapan bahan baku, yaitu fresh feed yang terdiri dari 88% massa
Isopropil Alkohol (Isopropil Alkohol) dan 12% massa air dengan temperatur 25oC
dan tekanan 1 atm serta produk atas dari kolom distilasi (T-103) dengan temperatur
115oC dan tekanan 2,1 atm dipompakan ke dalam Mixer (M-101) untuk proses
pencampuran. Produk dari Mixer digunakan sebagai umpan kedalam Reaktor (R-
101) untuk proses reaksi.
3.1.2 Tahap Reaksi
Pada proses reaksi dengan menggunakan Fixed Bed Multitube Reactor (FBR)
(R-101). Pemilihan reaktor jenis ini didasarkan pada beberapa pertimbangan
diantaranya beroperasi pada fasa gas, katalis diam sehingga tidak terjadi
channeling, dapat digunakan pada temperatur dan tekanan tinggi, biaya operasi dan
perawatan murah. Campuran yang tediri dari Isopropil Alkohol, air dan sedikit
aseton diumpankan kedalam reaktor FBR melalui bagian bawah reaktor yang
sebelumnya pada tube-tube telah diisi dengan katalis padat ZnO. Reaktor beroperasi
pada temperatur 350oC dan tekanan 2 bar, didalam reaktor (R-101) terjadi reaksi
dehidrogenasi Isopropil Alkohol dengan bantuan katalis untuk mempercepat proses
reaksi dengan cara meningkatkan energi aktivasi, reaksi yang terjadi dalam reaktor
yaitu :
Konversi Isopropil Alkohol menjadi Aseton sebesar 92%. Produk utama dari
reaktor adalah Aseton sementara produk samping yaitu gas Hidrogen sehingga
komponen pada aliran keluar reaktor berupa gas Hidrogen, Isopropil Alkohol,
Aseton, dan Air.
3.1.3 Tahap Pemisahan dan Pemurnian
Produk dari Reaktor (R-101) masih mengandung komponen yang tidak
diinginkan sehingga perlu dilakukan proses pemisahan dan pemurnian, sebelum
proses pemisahan diperlukan pengkondisian operasi untuk mempermudah proses
pemisahan dengan cara produk didinginkan dengan menggunakan Cooler (E-103
dan E-104) hingga temperatur mencapai 110oC dan dikondensasi menjadi 45oC,
setelah melalui proses penurunan temperatur, produk reaktor yang mempunyai
komposisi hidrogen akan dipisahkan dengan alat Flash Drum (V-101), sebelum
memasukin Flash Drum (V-101) produk dikondensasi menggunakan Kondensor
(E-105) hingga temperatur 45oC tujuannya supaya menghasilkan 2 fasa yaitu gas
dan cair. Pada alat Flash Drum (V-101), diasumsikan gas Hidrogen terpisahkan
100%. Selanjutnya produk atas yang masih mengandung massa Aseton dipisahkan
dari gas Hidrogen menggunakan Kolom Absorber (T-101), produk atas pada Kolom
Absorber (T-101) berupa gas Hidrogen akan ditampung kedalam tangki
penyimpanan, sementara produk bawah dari Kolom Absorber (T-101) akan
dicamprkan dengan produk bawah dari Flash Drum (V-101) sebelum memasuki
unit pemurnian menggunakan Kolom Distilasi (T-102).
Hasil produk bawah Kolom Absorber dan Flash Drum dipompakan sebagai
umpan Kolom Distilasi (T-102), pada Kolom Distilasi (T-102) dilakukan
pemurnian berdasarkan titik didih. Produk atas dari Kolom Distilasi (T-102) berupa
produk utama. Sementara produk bawah dari Kolom Distilasi (T-102) yang terdiri
dari Isopropil Alkohol, Air dan Aseton yang tidak bereaksi diumpankan ke dalam
Kolom Distilasi (T-103) tujuannya untuk mendapatkan Isopropil Alkohol yang
tidak bereaksi pada Reaktor (R-101).
1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
Kode M-101
Fungsi Tempat pencampuran umpan segar (fresh feed)
dengan recycle
Jenis Tangki Silinder Vertikal
Kondisi Operasi
Temperatur 304,56 K
Tekanan 120,00 kPa
Tekanan desain 132,00 kPa
Dimensi Tangki
Tinggi tangki 3,53 m
Tinggi tutup 0,47 m
Diameter 2,35 m
Tebal dinding 0,05 m
Tebal tutup 0,05 m
Volume 10,25 m3
Pengaduk
Tipe pengaduk flat six-blade turbine with disk
Diameter pengaduk 0,71 m
Lebar blade 0,14 m
Panjang blade 0,79 m
Lebar baffle 0,20 m
Daya motor pengaduk 1,82 kW
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis tutup Torispherical
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
20
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.1.2 Reaktor (R-101)
Kode R-101
Fungsi Tempat dehidrogenisai Isopropil Alkohol
Membentuk Aseton dan Hidrogen
Jenis Fixed Bed Multitube Reactor
Laju alir masuk reaktor 6455,24 kg/jam
Konversi 92%
Katalis ZnO
Massa katalis 23868,85 kg katalis
Kondisi operasi
Tekanan operasi 200,00 kPa
Temperatur operasi 623,15 K (isothermal)
Tekanan desain 204,86 kPa
Sistem Pemanas
Jenis pemanas Dowtherm-A
Laju pemanas 1361,58 kg/jam
Luas perpindahan panas 643,06 m2
Koefisien perpindahan panas 3,27 W/(m2.K)
keselurun
ΔTLMTD 298,00 K
Dimensi Reaktor
Diameter 2,33 m
Tinggi 10,27 m
Volume 22,73 m3
Tebal dinding 0,05 m
Tebal tutup dan bottom 0,06 m
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis head dan bottom Torispherical
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
21
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.1.3 Flash Drum (V-101)
Kode V-102
Fungsi Memisahkan fasa uap dan cair
Tipe Drum Vertikal
Kondisi Operasi
Temperatur 318,15 K
Tekanan 186,24 kPa
Dimesi Flash Drum
Diameter 0,78 m
Tinggi 3,80 m
Tebal dinding 0,06 m
Tebal tutup dan bottom 0,06 m
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis tutup dan bottom 2:1 Ellipsoidal
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
22
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.1.4 Kolom Absorber (T-101)
Kode T-101
Fungsi Memisakan gas Hidrogen yang terkandung
dalam gas campuran produk atas Flash Drum
Jenis Packed Tower
Kondisi Operasi Gas masuk (G1) Liquid masuk (L1)
Temperatur 318,15 K 303,15 K
Tekanan 186,24 kPa 200,00 kPa
Tekanan desain 205,00 kPa
Dimensi Kolom Absorber
Tinggi packing 3,29 m
Diameter 0,48 m
Flooding 66%
Tebal dinding 0,05 m
Tebal tutup dan bottom 0,05 m
Tinggi tutup dan bottom 0,29 m
Tinggi kolom total 3,86 m
Packing
Jenis packing Metal Pall Rings
Ukuran packing 25 mm (1 in)
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis tutup Torispherical
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
23
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.1.5 Kolom Distilasi (T-102)
Kode T-102
Memurnikan produk Aseton agar diperoleh kemurnian
Fungsi
99,4 % massa
Tipe Sieve Tray
Kondisi Operasi
Tekanan operasi 210,00 kPa
Temperatur operasi 369,55 K
Tbubble 393,72 K
Tdew 352,98 K
Tekanan desain 231,00 kPa
Jumlah tahap minimun 12 tahap
Jumlah tahap aktual 20 tahap
Dimensi Kolom Enriching Stripping
Diameter 1,04 m 1,19 m
Kecepatan flooding 1,00 m/s 1,02 m/s
Luas dalam kolom (Ac) 0,85 m2 1,12 m2
Luas kolom total (An) 0,74 m2 0,98 m2
Luas downcomer (Ad) 0,10 m2 0,13 m2
Luas aktif (Aa) 0,64 m2 0,85 m2
Luas lubang (Ah) 0,06 m2 0,08 m2
Panjang weir (lw) 0,80 m 0,92 m
Tinggi kolom 11,09 m
Jarak antar tahap 0,50 m
Tebal dinding 0,049 m
Tebal tutup dan bottom 0,049 m
Dimensi Tray
Tinggi weir (hw) 0,045 m
Diameter lubang (dh) 0,005 m
Tebal plate (t) 0,005 m
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis tutup 2:1 Ellipsoidal
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
24
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.1.6 Kolom Distilasi (T-103)
Kode T-103
Fungsi Memurnikan bahan Isopropil Alkohol sebesar 88%
Massa agar dapat di-recycle ke Feed Drum
Tipe Sieve Tray dengan Kondensor Total dan Reboiler
Kondisi Operasi
Tekanan operasi 250 kPa
Temperatur operasi 399,75 K
Tbubble 400,79 K
Tdew 387,90 K
Tekanan desain 275 kPa
Jumlah tahap minimun 13 tahap
Jumlah tahap aktual 17 tahap
Posisi umpan 6 tahap dari puncak kolom
Dimensi Kolom Enriching Stripping
Diameter 1,08 m 1,08 m
Kecepatan flooding 1,27 m/s 1,31 m/s
2
Luas dalam kolom (Ac) 0,92 m 0,92 m2
Luas kolom total (An) 0,81 m2 0,81 m2
Luas downcomer (Ad) 0,11 m2 0,11 m2
Luas aktif (Aa) 0,70 m2 0,70 m2
Luas lubang (Ah) 0,07 m2 0,07 m2
Panjang weir (lw) 0,83 m 0,84 m
Tinggi kolom 9,68 m
Jarak antar tahap 0,5 m
Tebal dinding 0,05 m
Tebal tutup dan bottom 0,05 m
Dimensi Tray
Tinggi weir (hw) 0,045 m
Diameter lubang (dh) 0,005 m
Tebal plate (t) 0,005 m
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel SA-285 Grade C
Jenis tutup 2:1 Ellipsoidal
Allowable stress 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
25
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.2 Spesifikasi Peralatan Penunjang
5.2.1 Tangki Penyimpanan Bahan Baku dan Produk
26
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.8 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Hidrogen (TK-102)
Kode TK-102
Fungsi Menyimpan produk samping gas Hidrogen
Jenis Tangki spherical
Kapasitas 203,32 kg/jam
Kondisi Operasi
Tekanan 14000 kPa
Temperatur 318,15 K
Tekanan desain 15400 kPa
Dimensi Tangki
Diameter 12,88 m
Volume 1679,56 m3
Tebal dinding 0,15 m
Jumlah tangki 2 buah
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel Type 285 Grade C
Jenis Tutup Spherical
Allowable stress (psi) 15954,5 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
27
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.9 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Aseton (TK-103)
Kode TK-103
Fungsi Menyimpan produk cair Aseton 99,5% massa
Jenis Tangki silinder vertical dengan elliptical head
dan flat bottom
Kapasitas 5050,5 kg/jam
Kondisi Operasi
Tekanan Atmosfir
Temperatur 308,15 K
Tekanan desain 292,93 kPa
Dimensi Tangki
Diameter 5,94 m
Tinggi 8,91 m
Volume 164,47 m3
Tebal dinding 0,06 m
Tebal tutup 0,06 m
Jumlah tangki 8 buah
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel Type 283 Grade C
Jenis Tutup 2:1 Ellipsoidal
Allowable stress (psi) 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
28
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.2.2 Tangki Penyimpanan Akumulator
29
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.11 Spesifikasi Akumulator Kolom Distilasi (V-103)
Kode V-103
Fungsi Menyimpan sementara hasil kondensat dari
Kondensor (E-107) yaitu produk Isopropil
Alkohol yang akan di-recycle
Jenis Tangki silinder horizontal
Kapasitas 10814,15 kg/jam
Kondisi Operasi
Tekanan 250 kPa
Temperatur 385,32 K
Tekanan desain 272,86 kPa
Waktu tinggal 5 menit
Dimensi Tangki
Diameter 1,25 m
Panjang 2,62 m
Volume 1,53 m3
Tebal dinding 0,06 m
Tebal tutup 0,05 m
Tinggi tutup 0,39 m
Bahan Konstruksi
Bahan Carbon Steel Type 285 Grade C
Jenis Tutup Torispherical
Allowable stress (psi) 13700 psi
Laju korosi 0,125 in/tahun
30
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5.2.3 Alat Perpindahan Panas
31
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.13 Spesifikasi Heater (E-102)
Kode E-102
Fungsi Menaikan temperatur bahan untuk mencapai
temperatur reaksi di Reaktor
Jenis Shell and Tube
Beban 3245503,6 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Dowtherm-A C3H8O, H2O dan C3H6O
Laju alir 4090,63 kg/jam 6455,24 kg/jam
Temperatur masuk 673,15 K 393,64 K
Temperatur keluar 653,15 K 623,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,01 atm 2,27 x10-3 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 259,82 Hitung 259,95
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 55 Hitung 54,97
2
UC 39,35 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,007
ΔTLMTD 374,81 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,44 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 118 buah
Panjang - 2,57 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
32
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.14 Spesifikasi Cooler (E-103)
Kode E-103
Fungsi Menurunkan temperatur gas keluaran Reaktor
Jenis Shell and Tube
Beban 1792869 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O, H2O, C3H6O dan H2
Laju alir 21508,11 kg/jam 6455,24 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 623,15 K
Temperatur keluar 318,15 K 503,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,49 atm 7,5x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 200,42 Hitung 200,52
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 19 Hitung 18,99
2
UC 68,72 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,038
ΔTLMTD 503,14 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,54 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 188 buah
Panjang - 1,24 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
33
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.15 Spesifikasi Cooler (E-104)
Kode E-104
Fungsi Menurunkan temperatur gas keluaran Reaktor
Jenis Shell and Tube
Beban 1610879 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O, H2O, C3H6O dan H2
Laju alir 19324,9 kg/jam 6455,24 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 503,15 K
Temperatur keluar 318,15 K 383,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,45 atm 7,5x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 225,53 Hitung 225,64
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 30 Hitung 29,98
2
UC 61,91 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,017
ΔTLMTD 380,59 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,54 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 188 buah
Panjang - 1,4 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
34
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.16 Spesifikasi Kondensor (E-105)
Kode E-105
Mengembunkan sebagian condensable gas
Fungsi
umpan Flash Drum
Jenis Shell and Tube
Beban 3480202,39 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O, H2O, C3H6O dan H2
Laju alir 41750,1 kg/jam 6455,24 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 383,15 K
Temperatur keluar 318,15 K 318,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,62 atm 7,01x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 727,25 Hitung 727,62
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 80 Hitung 79,96
2
UC 30,6 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,02
ΔTLMTD 286,72 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,79 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 454 buah
Panjang - 1,87 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
35
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.17 Spesifikasi Kondensor (E-106)
Kode E-106
Mengembunkan produk atas Kolom Distilasi
Fungsi
(T-102)
Jenis Shell and Tube
Beban 5521541 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O dan C3H6O
Laju alir 66239 kg/jam 11188,4 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 362,98 K
Temperatur keluar 318,15 K 352,98 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,51 atm 7x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 746,65 Hitung 747,04
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 80 Hitung 79,96
2
UC 19,52 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,04
ΔTLMTD 303,9 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,94 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 664 buah
Panjang - 1,31 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
36
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.18 Spesifikasi Cooler (E-107)
Kode E-107
Menurunkan temperatur cairan yang akan
Fungsi
disimpan di Tangki Aseton (TK-103)
Jenis Shell and Tube
Beban 534670,6 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O dan C3H6O
Laju alir 12846,69 kg/jam 5050,5 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 352,98 K
Temperatur keluar 308,15 K 307,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,67 atm 9,8x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 207,66 Hitung 207,77
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 75 Hitung 74,96
2
UC 511,65 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,017
ΔTLMTD 273,3 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,44 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 118 buah
Panjang - 2,05 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
37
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.19 Spesifikasi Reboiler (E-108)
Kode E-108
Fungsi Menguapkan sebagian produk bawah Kolom
Distilasi (T-102)
Tipe Kettle Reboiler
Beban 10722045 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida C3H8O, H2O dan C3H6O Saturated Steam
Laju alir 21441,63 kg/jam 7758,5 kg/jam
Temperatur masuk 333,5 K 453,15 K
Temperatur keluar 393,72 K 413,15 K
-4
Pressure drop 2,4x10 atm 0,05 atm
2
Luas perpindahan panas 553,9 ft
UD (Btu/jam.ft2.°F) Teori 110 Hitung 259,71
-3
Faktor kekotoran 0,5 x 10
ΔTLMTD 347,88 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Square -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,59 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 188 buah
Panjang - 3,1 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
38
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.20 Spesifikasi Kondensor (E-109)
Kode E-109
Mengembunkan produk atas Kolom Distilasi
Fungsi
(T-103)
Jenis Shell and Tube
Beban 9447079 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O, H2O dan C3H6O
Laju alir 80713,44 kg/jam 11611,01 kg/jam
Temperatur masuk 305,15 K 398,05 K
Temperatur keluar 333,15 K 388,05 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,66 atm 6,8x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 455,54 Hitung 455,78
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 150 Hitung 149,92
2
UC 28,82 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,03
ΔTLMTD 328,02 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,84 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 552 buah
Panjang - 1,02 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
39
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.21 Spesifikasi Reboiler (E-110)
Kode E-110
Fungsi Menguapkan sebagian produk bawah Kolom
Distilasi (T-103)
Tipe Kettle Reboiler
Beban 5421704 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida C3H8O, H2O dan C3H6O Saturated Steam
Laju alir 13902,8 kg/jam 3923,16 kg/jam
Temperatur masuk 389,1 K 453,15 K
Temperatur keluar 400,8 K 413,15 K
-4
Pressure drop 4,9x10 atm 0,053 atm
2
Luas perpindahan panas 317,68 ft
UD (Btu/jam.ft2.°F) Teori 105 Hitung 376,55
-3
Faktor kekotoran 0,5 x 10
ΔTLMTD 340,81 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Square -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,44 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 112 buah
Panjang - 3,31 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
40
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 5.22 Spesifikasi Cooler (E-111)
Kode E-111
Menurunkan temperatur cairan yang akan di
Fungsi
alirkan ke tempat Pengolahan Limbah
Jenis Shell and Tube
Beban 896318 kJ/jam
Data Unit Shell Tube
Fluida Cooling Water C3H8O, C3H6O dan H2O
Laju alir 16558,9 kg/jam 2291,83 kg/jam
Temperatur masuk 298,15 K 400,94 K
Temperatur keluar 311,15 K 308,15 K
Jumlah pass 1 2
Pressure drop 0,49 atm 5,75x10-4 atm
Luas perpindahan panas (ft2) Teori 202,86 Hitung 202,96
2
UD (Btu/jam.ft .°F) Teori 80 Hitung 79,96
2
UC 28,75 Btu/jam.ft °F
Faktor kekotoran 0,022
ΔTLMTD 284,3 K
Bahan Konstruksi
Tube pitch 1,25 in Triangular -
Diameter luar - 2,54 x10-2 m
BWG - 14
Diameter dalam 0,48 m 2,12 x10-2 m
Jumlah tube - 152 buah
Panjang - 1,56 m
Shell material Carbon steel
Tube material Carbon steel
Baffle material Carbon steel
41
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
BAB VI
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas penunjang yang diperlukan suatu industri kimia
untuk proses produksi. PT. Aset Dehindo Mempunyai beberapa unit utilitas yang
terdapat dalam Water Treatment Plant (WTP) dan Power Plant. Unit utilitas
pembuatan Aseton ini diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Unit Penyediaan Air
2. Unit Penyediaan Steam
3. Unit Penyediaan Listrik
4. Unit Penyediaan Bahan Bakar
42
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Air sanitasi
Diperkirakan kebutuhan air pendingin untuk make up sebesar 20% dari total
air pendingin yaitu 52.090,36 kg/jam. Sehingga Total air yang diperlukan untuk
Diperkirakan air yang hilang sebesar 20% sehingga kebutuhan make up air
umpan boiler, sebesar 2.888,45 kg/jam. Total kebutuhan air umpan boiler sebesar
17.330,70 kg/jam. Densitas air pada 25oC = 997,08 kg/m3 (Gean Koplis, Apendix
A.2-3 hal.962).
17.330,70 kg/jam
Kebutuhan air umpan boiler = = 17,38 m3 /jam
997,08 kg/m3
Kebutuhan air umpan boiler = 417,15 m3 /hari
Maka Total kebutuhan air yang diperlukan untuk kebutuhan pabrik aseton ini
disajikan pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4 Total Kebutuhan Air Pabrik Aseton
Kebutuhan
No. Nama Unit
(kg/jam) (m3/hari)
1 Air pendingin dan Proses 312.542,19 7.522,98
2 Air umpan Reboiler 17.330,70 417,15
3 Air sanitasi 2.629,59 63,300
Total 332.502,48 8.003,43
Adapun kebutuhan listrik di pabrik untuk kantor 30 kWh dengan asumsi untuk
menghidupkan peralatan elektronik yang digunakan dalam kantor selama 24 jam.
Kebutuhan listrik untuk alat laboratorium 20 kWh yang digunakan selama 24 jam.
Air sanitasi
Ekualisasi Netralisasi Pengendapan efluent
Chimney
BFW Steam
Condenser
Converter
Gas Cooler
SO2 (g) + O2(g) -> SO3(g)
Flue Gas
Bahan Bakar
Burner Elektrofilter
Acid Vessel
Tabel 7.2 Sistem Perpipaan dari Mixing Tank (M-101) ke Vaporizer (E-101)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,054 m
Nominal Pipe Size 2 In
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,053 m
Diameter luar (OD) 0,06 m
Kecepatan fluida (v) 1,17 m/s
Total friksi (ΣF) 8,44 J/kg
Pompa Single stage centrifugal
57
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.3 Sistem Perpipaan dari Vaporizer (E-101) ke Heater (E-102)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,333 m
Nominal Pipe Size 12 in
Schedule Number (SN) 30
Diameter dalam (ID) 0,307 m
Diameter luar (OD) 0,324 m
Kecepatan fluida (v) 9,26 m/s
Total friksi (ΣF) 477,69 J/kg
58
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.6 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-103) ke Cooler (E-104)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,431 m
Nominal Pipe Size 16 in
Schedule Number (SN) 30
Diameter dalam (ID) 0,387 m
Diameter luar (OD) 0,406 m
Kecepatan fluida (v) 13,06 m/s
Total friksi (ΣF) 924,33 J/kg
Tabel 7.8 Sistem Perpipaan dari Kondensor (E-105) ke Flash Drum (V-101)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,310 m
Nominal Pipe Size 12 in
Schedule Number (SN) 30
Diameter dalam (ID) 0,307 m
Diameter luar (OD) 0,324 m
Kecepatan fluida (v) 7,41 m/s
Total friksi (ΣF) 128,39 J/kg
59
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.9 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke Mix Point
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,048 m
Nominal Pipe Size 2 In
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,053 m
Diameter luar (OD) 0,06 m
Kecepatan fluida (v) 0,86 m/s
Total friksi (ΣF) 4,18 J/kg
Tabel 7.10 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke Absorber (T-101)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,251 m
Nominal Pipe Size 10 In
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,255 m
Diameter luar (OD) 0,273 m
Kecepatan fluida (v) 9,72 m/s
Total friksi (ΣF) 502,66 J/kg
60
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.12 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke
Tangki Hidrogen(TK-102)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,176 m
Nominal Pipe Size 8 In
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,203 m
Diameter luar (OD) 0,219 m
Kecepatan fluida (v) 11,92 m/s
Total friksi (ΣF) 1004,38 J/kg
Tabel 7.13 Sistem Perpipaan dari Flash Drum (V-101) ke Mix Point
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,037 m
Nominal Pipe Size 1,5 In
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,041 m
Diameter luar (OD) 0,048 m
Kecepatan fluida (v) 0,78 m/s
Total friksi (ΣF) 1,48 J/kg
61
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.15 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-102) ke Kondensor (E-106)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,382 m
Nominal Pipe Size 16 in
Schedule Number (SN) 30
Diameter dalam (ID) 0,387 m
Diameter luar (OD) 0,406 m
Kecepatan fluida (v) 7,15 m/s
Total friksi (ΣF) 235,39 J/kg
Tabel 7.16 Sistem Perpipaan dari Kondensor (E-106) ke Reflux Drum (V-102)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,073 m
Nominal Pipe Size 3 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,078 m
Diameter luar (OD) 0,089 m
Kecepatan fluida (v) 1 m/s
Total friksi (ΣF) 2,89 J/kg
Tabel 7.17 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-102) ke Distilasi (T-102)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,056 m
Nominal Pipe Size 2 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,053 m
Diameter luar (OD) 0,06 m
Kecepatan fluida (v) 1,21 m/s
Total friksi (ΣF) 4,59 J/kg
62
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.18 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-102) ke Cooler (E-107)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,051 m
Nominal Pipe Size 2 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,053 m
Diameter luar (OD) 0,06 m
Kecepatan fluida (v) 1 m/s
Total friksi (ΣF) 5,93 J/kg
Tabel 7.19 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-107) ke Tangki Aseton (TK-103)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,05 m
Nominal Pipe Size 2 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,053 m
Diameter luar (OD) 0,06 m
Kecepatan fluida (v) 0,93 m/s
Total friksi (ΣF) 5,55 J/kg
63
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.21 Sistem Perpipaan dari Reboiler (E-108) ke Distilasi (T-102)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,427 m
Nominal Pipe Size 16 in
Schedule Number (SN) 30
Diameter dalam (ID) 0,387 m
Diameter luar (OD) 0,406 m
Kecepatan fluida (v) 9,39 m/s
Total friksi (ΣF) 372,94 J/kg
64
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.24 Sistem Perpipaan dari Kondensor (E-109) ke Reflux Drum (V-103)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,075 m
Nominal Pipe Size 3 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,078 m
Diameter luar (OD) 0,089 m
Kecepatan fluida (v) 1,07 m/s
Total friksi (ΣF) 3,32 J/kg
Tabel 7.25 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-103) ke Distilasi (T-103)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,073 m
Nominal Pipe Size 3 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,078 m
Diameter luar (OD) 0,089 m
Kecepatan fluida (v) 1,03 m/s
Total friksi (ΣF) 2,4 J/kg
Tabel 7.26 Sistem Perpipaan dari Reflux Drum (V-103) ke Mixing Tank (M-101)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,018 m
Nominal Pipe Size 0,75 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,021 m
Diameter luar (OD) 0,027 m
Kecepatan fluida (v) 0,61 m/s
Total friksi (ΣF) 20,02 J/kg
65
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.27 Sistem Perpipaan dari Distilasi (T-103) ke Reboiler (E-110)
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,08 m
Nominal Pipe Size 3 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,078 m
Diameter luar (OD) 0,089 m
Kecepatan fluida (v) 1,23 m/s
Total friksi (ΣF) 4,35 J/kg
66
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 7.30 Sistem Perpipaan dari Cooler (E-111) ke Waste Treatment
Jenis pipa Commercial steel
Diameter optimum 0,032 m
Nominal Pipe Size 1,25 in
Schedule Number (SN) 40
Diameter dalam (ID) 0,035 m
Diameter luar (OD) 0,042 m
Kecepatan fluida (v) 0,72 m/s
Total friksi (ΣF) 21,9 J/kg
7.2. Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal
yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka
operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol
dengan cermat, mudah, dan efisien sehingga kondisi operasi selalu berada dalam
kondisi yang diharapkan. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut
adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan yang paling
minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 2008).
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya yang dilakukan secara manual
atau otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk mengukur variabel-
variabel proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas, panas spesifik,
konduktivitas, pH, kelembapan, titik embun, tinggi cairan, laju alir, dan komposisi.
Instrumen-instumen tersebut mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan
kebutuhan pengolahan (Timmerhaus, 2003).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
tersebut adalah :
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas,
pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya.
67
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
1. Sensing Element / Elemen Perasa (Primary Element) Elemen yang merasakan
(menunjukkan) adanya perubahan dari harga yang diukur
2. Elemen Pengukur (measuring element) Elemen pengukur adalah suatu elemen
yang sensitif terhadap adanya perubahan temperatur, tekanan, laju alir, maupun
tinggi fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh
elemen pengukur ke elemen pengendali.
3. Elemen Pengendali (controlling element) Elemen pengontrol yang menerima
sinyal kemudian akan segera mengatur perubahan-perubahan proses tersebut
sama dengan nilai set point (nilai yang diinginkan). Dengan demikian elemen ini
dapat segera memperkecil ataupun meniadakan penyimpangan yang terjadi.
4. Elemen Pengendali Akhir (final control element) Elemen ini merupakan elemen
yang akan mengubah masukan dari pengendali ke dalam proses sehingga
variabel yang diukur tetap berada dalam batas yang diinginkan dan merupakan
hasil yang dikehendaki. (Coughanowr & Leblanc, 2009)
68
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Variabel tekanan
Pressure Controller (PC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati tekanan operasi suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat
melakukan pengendalian.
Pressure Indicator Controller (PIC) adalah instrumentasi yang digunakan
untuk mengamati tekanan operasisuatu alat.
d. Variabel aliran cairan
Flow Controller (FC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat dan bila terjadi perubahan
dapat melakukan pengendalian.
Flow Indicator Controller (FIC) adalah suatu instrumentasi yang digunakan
untuk mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat.
69
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar 7.1 Diagram Alir Proses Aseton Melalui Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
70
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
BAB VIII
TATA LETAK PABRIK
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan supaya
lancar, hal ini berjutuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada
suatu tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia yang
berbahaya, sehingga membahayakan keselamatan kerja, disamping itu perlu
diperhatikan arah hembusan angin.
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai, dan pada tempat-tempat proses
yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan.
6. Perhitungan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat
menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran serta keamanan produksi,
sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi.
CEPCI
640
620
600
Indeks Harga
580
560
540
500
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 76
Tabel 9.1 Harga Peralatan Utama (Lanjutan)
Rasio index Harga Alat
Jumlah Indeks Harga
No Jenis Alat Harga Standar Dalam
Alat standar 2014 2025 Sekarang
USD Dalam IDR
20 Reboiler E-108 1 652,30 684,72 $ 25.200 $ 26.452 $ 26.452 Rp.371.233.746
21 Kondensor E-109 1 652,30 684,72 $ 25.800 $ 27.082 $ 27.082 Rp.380.072.644
22 Reboiler E-110 1 652,30 684,72 $ 18.400 $ 19.314 $ 19.314 Rp.271.059.560
23 Cooler E-111 1 652,30 685,77 $ 10.600 $ 11.127 $ 11.127 Rp.156.153.877
24 Reaktor R-101 1 666,90 700,90 $ 96.575 $ 101.375 $ 101.375 Rp.1.422.694.404
25 Absorber T-101 1 666,90 700,90 $ 54.900 $ 57.629 $ 57.629 Rp.808.759.231
26 Distilasi T-102 1 666,90 700,90 $ 111.400 $ 116.937 $ 116.937 Rp.1.641.088.859
27 Distilasi T-103 1 666,90 700,90 $ 106.000 $ 111.268 $ 111.268 Rp.1.561.538.771
28 Generator 1 656,00 688,60 $ 65.200 $ 68.440 $ 68.440 Rp.960.493.659
29 Boiler 1 652,30 684,72 $ 180.000 $ 188.946 $ 377.892 Rp.5.303.339.222
Total $ 3.081.790 Rp.43.249.836.218
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 77
Tabel 9.2 Fixed Capital Investment
Range Faktor
No. Uraian Harga (Rp)
Faktor Lang Lang
1 Peralatan Utama 1 1 43.249.836.218
2 Perpipaan 0,15 - 0,7 0,35 15.137.442.676
3 Kelistrikan 0,1 - 0,15 0,15 6.487.475.433
4 Instrumentasi 0,1 - 0,35 0,35 15.137.442.676
5 Utilitas 0,3 - 0,75 0,35 15.137.442.676
6 Fasilitas Pelayanan 0,02 - 0,1 0,1 4.324.983.622
7 Bangunan 0,05 - 1 0,5 21.624.918.109
8 Lahan 0 - 0,1 0,095 4.108.734.441
9 Kesehatan Lingkungan 0,1 - 0,3 0,1 4.324.983.622
10 Perbaikan dan Perawatan 0,05 - 0,15 0,06 2.594,990.173
Total Physical Plant Cost 132.128,249.645
11 Engineering & Construction 0,3 - 0,75 0.35 15.137.442.676
Total Biaya Langsung (Direct Cost) 147.265.692.322
12 Biaya Kontraktor 0,1 - 0,45 0,3 12.974.950.865
13 Dana Taktis 0,15 - 0,8 0,5 21.624.918.109
14 Plant Startup 0,05 - 0,1 0,1 4.324.983.622
Total Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) 38.924.852.596
Fixed Capital Investment 186.190.544.918
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 78
Total biaya investasi = Fixed Capital Investment + Working Capital Investment
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 79
9.2 Kelayakan Ekonomi
9.2.1 Aliran Dana Tunai
Dalam perencanaan pendirian pabrik total biaya investasi tidak semua dari dana
pribadi melainkan dari pinjaman bank sebesar 80% dan 20% dari modal pribadi.
Dengan bunga 11,2% (www.BI.com). Perhitungan pembayaran pinjaman bank
disajikan pada Tabel 9.4.
Tabel 9.5 Pembayaran Pinjaman Bank
Tahun Bunga Pada Total
Cicilan Pokok Saldo Pinjaman
ke Akhir Tahun Pembayaran
0 Rp..179.237.923.252
1 Rp.20.074.647.404 Rp.17.923.792.325 Rp.37.998.439.729 Rp.161.314.130.927
2 Rp.18.067.182.664 Rp.17.923.792.325 Rp.35.990.974.989 Rp.143.390.338.602
3 Rp.16.059.717.923 Rp.17.923.792.325 Rp.33.983.510.249 Rp.125.466.546.276
4 Rp.14.052.253.183 Rp.17.923.792.325 Rp.31.976.045.508 Rp.107.542.753.951
5 Rp.12.044.788.443 Rp.17.923.792.325 Rp.29.968.580.768 Rp.89.618.961.626
6 Rp.10.037.323.702 Rp.17.923.792.325 Rp.27.961.116.027 Rp.71.695.169.301
7 Rp.8.029.858.962 Rp.17.923.792.325 Rp.25.953.651.287 Rp.53.771.376.976
8 Rp.6.022.394.221 Rp.17.923.792.325 Rp.23.946.186.546 Rp.35.847.584.650
9 Rp.4.014.929.481 Rp.17.923.792.325 Rp.21.938.721.806 Rp.17.923.792.325
10 Rp.2.007.464.740 Rp.17.923.792.325 Rp.19.931.257.066 Rp0
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 80
Tabel 9.6 Tabel Proyeksi Laba Bersih
Tahun
No. Uraian
1 2 3 4 5
1 Pendapatan Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043
2 Biaya Produksi Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683
3 Depresiasi Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318
Laba Kotor Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041
4 Bunga pinjaman Rp.20.074.647.404 Rp.18.067.182.664 Rp.16.059.717.923 Rp.14.052.253.183 Rp.12.044.788.443
Laba bersih sebelum pajak Rp.47.151.182.637 Rp.49.158.647.377 Rp.51.166.112.118 Rp.53.173.576.858 Rp.55.181.041.599
5 Pajak 20 % Rp.9.430.236.527 Rp.9.831.729.475 Rp.10.233.222.424 Rp.10.634.715.372 Rp.11.036.208.320
Laba bersih Rp.37.720.946.110 Rp.39.326.917.902 Rp.40.932.889.694 Rp.42.538.861.487 Rp.44.144.833.279
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 81
Sehingga aliran dana tunai bisa dihitung.
Contoh perhitungan pada tahun ke-0
1. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF = 0 - Rp.224.047.404.065
Net Cash Flow (NCF = - Rp.224.047.404.065
Kumulatif NCF = (Rp.224.047.404.065)
Contoh perhitungan pada tahun ke-1
2. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF) = Rp1.601.128.660.043 - Rp.1.543.333.066.529
Net Cash Flow (NCF) = Rp.57.795.593.514
Kumulatif NCF = - Rp.224.047.404.065+ Rp.57.795.593.514
Kumulatif NCF = (Rp.166.251.810.551)
Contoh perhitungan pada tahun ke-4
3. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF) = Rp1.601.128.660.043 - Rp.1.544.537.545.373
Net Cash Flow (NCF) = Rp.56.591.114.670
Kumulatif NCF = - Rp.51.865.102.368+ Rp.56.591.114.670
Kumulatif NCF = Rp.4.726.012.302
Hasil perhitungan aliran dana disajikan pada Tabel 9.7.
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 82
Tabel 9.7 Perhitungan Aliran Dana
Tahun
No. Uraian
0 1 2 3
Cash Flow In
1 Pendapatan - Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - - - -
Total Cash In Flow - Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 83
Tabel 9.7 Perhitungan Aliran Dana (Lanjutan)
Tahun
No. Uraian
4 5 6 7
Cash Flow In
1 Pendapatan Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - - -
Total Cash In Flow Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 84
Tabel 9.7 Perhitungan Aliran Dana (Lanjutan)
Tahun
No. Uraian
8 9 10
Cash Flow In
1 Pendapatan Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - -
Total Cash In Flow Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 85
9.2.2 Waktu Pengembalian Modal (Payback Periode)
Hasil perhitungan Kumulatif NCF disajikan pada Tabel 9.8 dan diplot
kedalam grafik pada Gambar 9.2.
Tabel 9.8 Kumulatif Net Cash Flow (NCF)
Tahun Ke Kumulatif (NCF)
0 -Rp.224.047.404.065
1 -Rp.166.251.810.551
2 -Rp.108.857.709.985
3 -Rp.51.865.102.368
4 Rp.4.726.012.302
5 Rp.60.915.634.023
6 Rp.116.703.762.797
7 Rp.172.090.398.622
8 Rp.227.075.541.499
9 Rp.281.659.191.429
10 Rp.335.841.348.410
Total Rp.647.989.862.113
Rp400000000000.0
Rp300000000000.0
Rp200000000000.0
Kumulatif NCF
Rp100000000000.0
Rp.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-Rp100000000000.0
-Rp200000000000.0
-Rp300000000000.0
Tahun ke -
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 86
0-(- Rp.51.865.102.368)
Payback periode = ×(4-3)+3
Rp.4.726.012.302-(-Rp.51.865.102.368)
Payback periode = 3,92 Tahun
Masa pengembalian modal berdasarkan perhitungan
0-(- Rp 71.457.294.204)
Payback periode = ×(3-2)+2
Rp 23.477.143.739 -(-Rp 71.457.294.204)
Payback periode = 2,753 Tahun
Sehingga masa pengembalian modal adalah selama 2,753 Tahun.
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 87
Tabel 9.9 Present Value (PV) untuk 20% dan 30%
Faktor Faktor
Tahun
Aliran Dana (NCF) Bunga PV (I=30%) Bunga PV (I=20%)
Ke-
(30%) (20%)
0 -Rp.224.047.404.065 1 -Rp.224.047.404.065 1,00 -Rp.224.047.404.065
1 Rp.57.795.593.514 0,77 Rp.44.444.811.412 0,83 Rp.48.143.729.397
2 Rp.57.394.100.566 0,59 Rp.33.977.307.535 0,69 Rp.39.831.505.793
3 Rp.56.992.607.618 0,46 Rp.25.931.636.466 0,58 Rp.32.998.719.811
4 Rp.56.591.114.670 0,35 Rp.19.806.890.134 0,48 Rp.27.276.917.271
5 Rp.56.189.621.722 0,27 Rp.15.115.008.243 0,40 Rp.22.588.227.932
6 Rp.55.788.128.773 0,21 Rp.11.548.142.656 0,34 Rp.18.689.023.139
7 Rp.55.386.635.825 0,16 Rp.8.806.475.096 0,28 Rp.15.452.871.395
8 Rp.54.985.142.877 0,12 Rp.6.763.172.574 0,23 Rp.12.811.538.290
9 Rp.54.583.649.929 0,09 Rp.5.130.863.093 0,19 Rp.10.589.228.086
10 Rp.54.182.156.981 0,07 Rp.3.955.297.460 0,16 Rp.8.777.509.431
Total Rp.751.648.372.140 -Rp48.567.799.395 Rp.13.111.866.480
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 88
Tabel 9.11 Total Biaya Tetap
No. Uraian Biaya (Rp/tahun)
1 Depresiasi 15.826.196.318
2 Taxes dan asuransi 30.271.073.391
3 Plant overhead cost 30.271.073.391
4 Maintenance 30.271.073.391
5 Upah Karyawan 12.378.000.000
6 Environmental 30.271.073.391
7 Payroll Overhead 2.475.600.000
8 Supervisor 3.094.500.000
Total 154.858.589.884
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 89
Tabel 9.12 di tampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 9.4.
Rp1800000000000.0
Rp1600000000000.0
Rp1400000000000.0
Hasil Penjualan
Rp1200000000000.0
Rp1000000000000.0
Rp800000000000.0
Rp600000000000.0
Rp400000000000.0
Rp200000000000.0
Rp.0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas (%)
eton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun 90
BAB X
MANAJEMEN PERUSAHAAN
Bentuk badan usaha yang cocok bagi pabrik ini adalah Perseroan Terbatas
(PT). Sehingga pabrik ini didirikan dengan nama PT. Aset Dehindo. Pemilihan ini
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham
perusahaan.
2. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan, sehingga pemegang saham hanya menderita kerugian sebesar
jumlah saham yang dimilikinya.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin sebab kehilangan seorang
pemegang saham tidak begitu mempengaruhi jalannya perusahaan.
4. Adanya pemisahan antara pemili dan pegurus, sehingga menjadi faktor
pendorong positif bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar.
5. Terdapat efisiensi yang baik dalam kepemimpinan karena dalam perusahaan
yang berbentuk PT dipekerjakan tenaga-tenaga yang ahli pada bidangnya
masing-masing.
Bagian Keselamatan Kerja dan Proteksi Kebakaran (Safety and Fire Protection)
Tugas seksi keselamatan kerja dan proteksi kebakaran meliputi :
1. Mengatur manajemen keselamatan kerja secara menyeluruh.
2. Memberikan training dasar kepada seluruh karyawan tentang keselamatan kerja.
3. Memberikan training dasar kepada seluruh karyawan tentang pencegahan dan
tindakan awal terhadap bahaya kebakaran dan sumber bahaya yang bisa terjadi.
4. Melakukan pemeriksaaan terhadap alat-alat pemadam api di pabrik.
Bagian Keamanan
Tugas bagian keamanan meliputi :
1. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
2. Mengawasi dan memeriksa keluar masuknya orang-orang dan mobil baik
karyawan maupun bukan ke dalam lingkungan perusahaan.
3. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang behubungan dengan intern
perusahaan.
Staff Ahli
Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian
Process Engineer Medis Pengendalian Proses Administrasi dan Pembelian &
Humas Pemasaran
Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian
Konservasi Energi Keselamatan Kerja Laboratorium dan Kepala Bagian
dan Proteksi Jaminan Mutu Kepala Bagian
Human Resources
Kebakaran Keuangan & Akuntansi
Kepala Bagian & Depelopment
Utilitas Kepala Bagian
Kepala Bagian Perencanaan dan Kepala Bagian
Lingkungan Evaluasi Proses Keamanan
Kepala Bagian
Pemeliharaan Mesin
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 100
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
14. Sistem Kerja
Pabrik pembuatan Aseton direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam
satu tahun dan 24 jam perhari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk
perawatan, perbaikan, shutdown sedangkan pembagian jadwal karyawan
digolongkan menjadi dua golongan :
Karyawan non shift
Karyawan yang termasuk kedalam karyawan non shift adalah karyawan
yang tidak langsung menangani proses produksi. Karyawan harian dalam satu
minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Senin – Kamis :
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 13.10 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 13.10 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Jumat :
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 14.00 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 14.00 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Karyawan Shift.
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Termasuk
karyawan shift adalah karyawan pada Divisi proses, sebagian Divisi laboratorium,
Divisi pemeliharaan mesin, Divisi utilitas, Divisi pengendalian proses, dan Divisi
keamanan.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 101
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Shift I : Jam 06.00 – 14.00 WIB
Shift II : Jam 14.00 – 23.00 WIB
Shift III : Jam 22.00 – 06.00 WIB
Karyawan yang mendapatkan jadwal shift akan bekerja selama 6 hari kerja
dan 2 hari libur dan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dengan
pembagian shift masing-masing regu mendapatkan jadwal 2 hari dan apa bila ketika
shift pada hari besar maka dihitung sebagai lembut, berikut pada Tabel 10.1 adalah
pembagian jadwal shift tiap kelompok :
Dengan Keterangan :
I : Shift Pagi II : Shift Siang
III : Shift Malam IV : Off atau Libur
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 102
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
oleh pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para
karyawan di perusahaan.
Karyawan Borongan
Apabila diperlukan, perusahaan dapat menambah jumlah karyawan yang
dipekerjakan secara kelompok dari perusahaan atau agensi lain selama kurung
waktu tertentu yang ditentukan menurut kebijakaan perusahaan.
Kelancaran produksi secara tidak langsung akan mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan
perusahaan diberlakukan presensi yang nantinya dapat digunakan oleh pimpinan
perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karir para karyawan di
perusahaan.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 103
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel 10.2 Pengelolaan Jabatan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 104
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
10.4.2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Tabel 10.3 Jumlah dan Gaji Karyawan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 105
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
10.5. Kesejahteraan Sosial Karyawan
Salah satu faktor dalam meningkatkan efektifitas kerja pada perusahaan ini
adalah kesejahteraan dari karyawan. Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan berupa:
1. Tunjangan
a. Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang
bersangkutan.
b. Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
c. Tunjangan gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan
yang bersangkutan.
d. Tunjangan kesehatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegan
oleh karyawan.
2. Cuti
a. Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
satu tahun.
b. Cuti sakit diberikan kepada setiap karyawan yang menderita sakit
berdasarkan keterangan dokter.
c. dan apabila tidak cuti tidak dipergunakan, maka hak tersebut digantikan
dengan imbalan finansial
3. Pakaian Kerja
Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah tiga pasang
untuk setiap tahunnya.
4. Kesehatan
a. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang
yang berlaku
b. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak diakibatkan
kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 106
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5. Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)
ASTEK diberikan perusahaan untuk memberikan jaminan sosial dan
perlidungan kepada karyawan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Peralatan Safety.
Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan pabrik, diberikan peralatan
safety berupa safety helmet, safety shoes, masker, goggle, glove dan alat-alat
safety lainnya.
Selain itu perusahaan juga menyediakan fasilitas untuk kemudahan bagi
semua karyawan dalam melaksanakan aktivitas di pabrik, antara lain :
1. Penyediaan mobil dan sopir untuk kegiatan operasional maupun bus untuk
transportasi antar jemput karyawan.
2. Kantin untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi karyawan. Untuk makan
siang dan makan malam ditanggung oleh perusahaan.
3. Sarana peribadatan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 107
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3. Adanya tanda-tanda peringatan keamanan
4. Area yang bersih, tidak licin atau yang tidak beresiko menimbulkan bahaya
10.7. Pemasaran
Dalam dunia bisnis, ada hal yang penting selain dari produk yang dibuat, yaitu
bagian pemasaran atau marketing dari suatu perusahaan. Produk yang kita buat
akan sampai konsumen jika pemasarannya bagus dan merata sehingga banyak
industri yang membutuhkan menggunakan produk yang dibuat. Oleh karena itu,
pemasaran industri memiliki peran yang sangat penting dan menentukan
kesuksesan dari bisnis yang dijalankan. Dengan melakukan strategi pengendalian
produksi dimana kualitas sesuai dengan nilai mutu, mengidentifikasi pelanggan
atau target pemasaran untuk aseton yang dapat digunakan sebagai pelarut industri,
seperti untuk cat, pernis, selulosa asetat, serat, plastik, karet, kosmetik, perekat, dan
pembuatan minyak pelumas. Pasar terbesar menggunakan bahan aseton yaitu
industri cat di Indonesia salah satunya PT. ICI Paints Indonesia (Dulux) di
Cikarang, perusahaan pengecer bahan kimia salah satunya PT. Mada Putra Perkasa
Jakarta Timur serta di ekspor ke industri – industri di Luar Negeri. Dan
menggunakan teknologi dalam mengembangkan marketing pemasaran.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 108
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
BAB XI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi kelayakan pabrik melalui evaluasi ekonomi pada Pra-
Rancangan pabrik Aseton dengan kapitas 40.000 ton/Tahun, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pendirian pabrik Aseton ini memerlukan Total Capital Investment sebesar
Rp.224.047.404.065 yang terdiri dari fix capital investment sebesar
Rp.186.190.544.918 dan Working Capital Investment sebesar
Rp.37.856.859.147.
2. Total Production Cost yang dikeluarkan oleh pabrik adalah sebesar Rp.
1.518.076.633.683 yang terdiri dari Manufacturing Cost dan Generan
Expenses.
3. Laba sebelum pajak sebesar Rp.65.218.365.301 dan setelah dikenakan pajak
sesuai UU No 17 Dirjen Pajak Tahun 2010 sebesar 25% maka laba setelah pajak
sebesar Rp.16.304.591.325.
4. Rate On Investment (ROI) sebesar 28,92%.
5. Pay Back Periode (POT) sebesar 3,92 Tahun.
6. Internal Return Rate (IRR) sebesar 43,70%.
7. Break Even Point (BEP) sebesar 54,79% .
Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi ekonomi di atas, maka pabrik aseton
dari isopropil alcohol dengan kapasitas 40.000 ton/tahun layak untuk dikaji lebih
lanjut.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 109
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S dan R.D. Newton, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation,
McGraw-Hill Book Company, New York
Branan, C., 2002, Rules of Thumb for Chemical Engineers, Gulf Publication, New
York, USA.
Brownell, L.E. dan E.H. Young, 1979, Process Equipment Design, John Wiley
dan Sons, Inc., New York.
Coughanowr, Donald R. dan Steven E. LeBlanc, 2009, Process Systems Analysis
and Control, 3rd ed, McGraw-Hill’s Company, Inc., New York
Coulson, J.M. dan J.F. Richardson, 1954, Chemical Engineering, 6th ed., Vol. 1,
Pergamon Press, Oxford.
Coulson, J.M. dan J.F. Richardson, 1983, Chemical Engineering, 4th ed., Vol. 6,
Pergamon Press, Oxford
Dow, 2014, Material Safety Data Sheet : DOWTHERM A, A Heat Transfer Fluid,
Dow Chemical Canada ULC, Canada
Fogler, S.H., 1999, Element of Chemical Reaction Engineering, Prentice Hall
PTR, New Jersey
Geankoplis, C.J., 1983, Transport Processes and Unit Operations, 2nd ed., Allyn
and Bacon Inc., Boston
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York
Kirk, R.E. dan D.F. Othmer, 1990, Encyclopedia of Chemical Technology, 4th ed.,
Vol. 1, The Inter Science Encyclopedia, Inc., New York
Kirk, R.E. dan D.F. Othmer, 1990, Encyclopedia of Chemical Technology, 4th ed.,
Vol. 20, The Inter Science Encyclopedia, Inc., New York
Perry, R.H. and D.W. Green, 1997, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th
ed., McGraw-Hill Book Company, New York
Peters, M.S. dan K.D. Timmerhaus, 1991, Plant Design and Economic for
Chemical Engineering, 4th ed., McGraw-Hill International Book Company
Inc., New York
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 110
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Smith, J.M. dan H.C. Van Ness, 1987, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics, 4th ed., McGraw-Hill Book Co., New York
Thakore, Suchen B. dan Bharat I. Bhatt, 2007, Introduction to Process
Engineering and Design, McGraw-Hill’s Company, Inc., New Delhi
Turton, Richard, 1998, Analysis, Synthesis, and Design of Chemical Processes, 3rd
ed., Upper Saddle River, New Jersey.
Walas, S.M., 1990, Chemical Process Equipment : Design and Selection,
Butterworth Publishers, Stoneham, MA, USA
Yaws, 1979, Thermodynamic and Physical Properties Data, Mc Graw Hill Book
Co. Singpore
Sumber Website :
http://m.Detik.com (diakses pada 3 Juli 2018)
www.alibaba.com (diakses pada 8 Februari 2018)
www.bi.go.id (diakses pada 31 Juli 2018)
www.bps.go.id (diakses pada 8 Februari 2018)
www.chemengonline.com (diakses pada 5 Agustus 2018)
www.gajimur.com (diakses pada 1 Agustus 2018)
www.liputan6.com (diakses pada 3 April 2018)
www.matche.com (diakses pada 5 Agustus 2018)
www.sigmaaldrich.com (diakses pada 6 Maret 2018)
www.tribunnews.com (diakses pada 31 Juli 2018)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol 111
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
Komponen B
[ln(P)=A- ]
T+C
A B C
IPA (C3H8O) 15,6491 3109,34 -73,5459
Air (H2O) 16,5362 3985,44 -38,9974
Aseton (C3H6O) 14,7171 2975,95 -34,5228
Hidrogen (H2) 12,7844 232,32 8,08
(Sumber : Buku Reklaitis, halaman 649)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol A-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
A.4 Data Kapasitas Panas Gas dan Cair
Tabel A.5 Data Kapasitas Panas Cair Masing-Masing Komponen
Cp (J/mol.K)
Komponen [Cp = a + bT + cT2 + dT3 ]
a b c d
IPA (C3H8O) 9,1496 1,4413 -4,610x10-3 5,882x10-6
Air (H2O) 18,2964 0,4721 -1,339x10-3 1,314x10-6
Aseton (C3H6O) 16,8022 0,8484 -2,641x10-3 3,391x10-6
Hidrogen (H2) 58,8663 -0,2307 -8,042x10-2 1,378x10-3
(Sumber : Buku Reklaitis, halaman 657)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol A-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN B
NERACA MASSA DAN ENERGI
Keterangan notasi
F : Laju alir massa
N : Laju alir molar
x : fraksi liquid
y : fraksi gas
z : fraksi campuran gas dan liquid
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.1.1 Neraca Massa Mixing Tank (M-101)
F1 = 5976,96 kg/jam
xIPA = 88,00% massa
xAir = 12,00% massa
Isopropil Alkohol
xIPA,1 ×F1 + xIPA,28 ×F28 = xIPA,2 ×F2
Air
xAir,1 × F1 + xAir,28 × F28 = xAir,2 × F2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Aseton
xAseton,1 × F1 + xAseton,28 × F28 = xAseton,2 × F2
F6 =?
yIPA =?
yAir =?
yAseton = ?
F5 = 6455,24 kg/jam yHidrogen = ?
yIPA = 88,00% massa
yAir = 11,95% massa
yAseton = 0,05 % massa
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
FIPA,5
NIPA,5 =
MIPA
5680,61 kg/jam
NIPA,5 =
60,10 kg/kmol
NIPA,5 = 94,52 kmol/jam
Sehingga diperoleh r sebesar :
92% × 94,52 kmol/jam
r =
-(-1)
r = 86,96 kmol/jam
yIPA,6 = 7,04%-massa
Air
yAir,5 × N + σ× r = yAir,6 × N6
5
11,95% × 6455,24 kg/jam
+ (0) × 86,96 kmol/jam = yAir,6 × 6455,24 kg/jam
18,02 kg/kmol
yAir,6 × 6455,24 kg/jam = 42,79 kmol/jam × 18,02 kg/kmol
yAir,6 = 11,95%-massa
Aseton
yAseton,5 × F + σ× r = xAseton,6 × F6
5
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
yAseton,6 = 78,29%-massa
Hidrogen
yHidrogen,5 × F + σ× r = yHidrogen,6 × F6
5
0,00% × 6455,24 kg/jam
+(1)× 86,96 kmol/jam = yHidrogen,6 × 6455,24 kg/jam
2,02 kg/kmol
yHidrogen,6 × 6455,24 kg/jam = 86,96 kmol/jam × 2,02 kg/kmol
yHidrogen,6 = 2,72%
F10 =?
yIPA =?
F9 = 6455,24 kg/jam yAir =?
zIPA = 7,04% massa yAseton = ?
zAir = 11,95% massa yHidrogen = ?
zAseton = 78,29% massa
zHidrogen = 2,72% massa
P = 186,24 kPa F11 =?
T = 45°C xIPA =?
xAir =?
xAseton = ?
xHidrogen = ?
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Isopropil Alkohol
B
ln Psat = A-
T+C
3109,34
ln Psat = 15,65 -
318,15 - 73,54
Psat = 18,87 kPa
Air
B
ln Psat = A-
T+C
3985,44
ln Psat = 16,54 -
318,15 - 39,00
Psat = 9,58 kPa
Aseton
B
ln Psat = A-
T+C
2975,95
ln Psat = 14,72 -
318,15 - 34,52
Psat= 68,35 kPa
Hidrogen
B
ln Psat = A-
T+C
232,32
ln Psat = 12,78 -
318,15 + 8,08
Psat= 174951,56 kPa
Menghitung Ki
yi Psat
Ki = =
xi P
Isopropil Alkohol
yi Psat
KIPA = =
xi P
18,87 kPa
KIPA = = 0,10
186,24 kPa
Air
yi Psat
KAir = =
xi P
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
9,58 kPa
KAir = = 0,05
186,24 kPa
Aseton
yi Psat
KAseton = =
xi P
68,35 kPa
KAseton = = 0,37
186,24 kPa
Hidrogen
yi Psat
KHidrogen = =
xi P
174951,56 kPa
KHidrogen = = 939,40
186,24 kPa
membuktikannya ∑xi= 1 dan ∑yi= 1 sebagai berikut. Pada xhidrogen bernilai 0 karena
dianggap 100% menjadi produk atas pada absorber.
zIPA zAir zAseton zHidrogen
+ + +
V V V V
1+ F (KIpa -1) 1+ F (KAir -1) 1+ F (KAseton -1) 1+ F (KHidrogen -1)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Isopropil Alkohol
yIPA = KIPA × xIPA
yIPA = 0,10 × 0,06
yIPA = 0,01
Air
yAir = KAir × xAir
yAir = 0,05 × 0,37
yAir = 0,02
Aseton
yAseton = KAseton × xAseton
yAseton = 0,37 × 0,57
yAseton = 0,21
Hidrogen
yHidrogen =1- yIPA - yAir - yAseton
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Hidrogen
N10Hidrogen= N10 × yHidrogen
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.1.4 Neraca Massa Kolom Absorber (T-101)
F12 = ? F13 =?
xAir = 100% massa yAseton = ?
yHidrogen = ?
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
42801,54 g/jam 1382867,70 g/jam
VAir = +
1 g/mL 0,91 g/mL
VAir = 42801,54 mL + 1519634,83 mL
VAir = 1562436,37 mL/jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Menghitung laju alir massa produk atas (F12)
F13 =F13Aseton + F13Hidrogen
F13Aseton= (1-0,98) × 23,81 kmol/jam × 58,08 kg/kmol = 27,66 kg/jam
F13Hidrogen= 100% × 86,96 kmol/jam × 2,02 kg/kmol = 175,66 kg/jam
F13 = 27,66 kg/jam + 175,66 kg/jam = 203,32 kg/jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel B.4 Neraca Massa Kolom Absorber (T-101)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
xAir,15 × 7820,61 kg/jam= 2339,83 kg/jam
xAir,15 = 29,92%
Aseton
xAseton,11 × F11 +xAseton,,14 × F14 = xAseton,15 × F15
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
F23 = 7820,61 kg/jam - 5050,51 kg/jam
F23 = 2770,11 kg/jam
Neraca massa komponen
Isopropil Alkohol
xIPA,15 × F15 = xIPA,19 × F19 + xIPA,23 × F123
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.1.7 Neraca Massa Kolom Distilasi (T-103)
F28 =?
xIPA = 88,00% massa
xAir = 11,99% massa
F24 = 2770,11 kg/jam xAseton = 0,01 % massa
xIPA = 15,31% massa
xAir = 84,47% massa
xAseton = 0,22% massa F31 =?
xIPA =?
xAir =?
xAseton =?
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
xIPA,31 × F31 = 424,15 kg/jam - 420,88 kg/jam
xIPA,31 × F31 = 3,27 kg/jam
Aseton
xAseton,24 × F24 = xAseton,28 × F28 +xAseton,31 × F31
Jadi untuk produk bawah distilasi F31 =2291,83 kg/jam. Maka untuk produk
atas, F28= 2770,11 kg/jam-2291,83 kg/jam= 478,37 kg/jam.
Tabel B.7 Neraca Massa Kolom Distilasi (T-103)
Aliran Masuk (kg/jam) Aliran Keluar (kg/jam)
Komponen
24 28 31
Isopropil Alkohol 424,15 420,88 3,27
Air 2339,83 53,91 2285,92
Aseton 6,13 3,48 2,65
478,27 2291,83
Total 2770,11
2770,11
N1 = 127,32 kmol/jam
T1 = 303,15 K
P1 = 120 kPa
xIPA = 68,74% mol
xAir = 31,26% mol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Asumsi dalam Mixing Tank jumlah kalor yang masuk sama dengan kalor
yang keluar.
Qmasuk = Qkeluar
N1 × ∆H1 +N28 × ∆H28 =N × ∆H2
2
Kalor liquid campuran (fresh feed) yang masuk Mixing Tank (Q1)
Tref = T1=30°C ≈ 303,15 K
∆H1 =0
Q1 =N × ∆H1
1
Q1 =0
Isopropil Alkohol
T28
∆HIPA,28 = xIPA,28 ∫ Cp,IPA dT
Tref
T28 T28
∫ Cp,IPA dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T28 388,05
∫ Cp,IPA dT = ∫ (9,15+1,44T-4,61× 10-3T2 +5,88× 10-6T3 )dT
Tref 303,15
T28
1,44
∫ Cp,IPA dT = [9,15× (388,05-303,15)]+ [ × (388,052 -303,152 )] −
Tref 2
4,61× 10-3 5,88× 10-6
[ × (388,053 -303,153 )] + [ × (388,054 -303,154 )]
3 4
T28
∫ Cp,IPA dT = 5107,55 kJ/kmol
Tref
Air
T28
∆HAir,28 = xAir,28 ∫ Cp,Air dT
Tref
T28 T28
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 )dT
Tref Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T28 388,05
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
Tref 303,15
T28
0,47
∫ Cp,Aseton dT = [18,30× (388,05-303,15)]+ [ × (388,05-303,152 )] −
Tref 2
Aseton
T28
∆HAseton,28 = xAseton,28 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T28 T28
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T28 388,05
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (16,80+0,85T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
Tref 303,15
T28
0,85
∫ Cp,Aseton dT = [16,80× (388,05-303,15)]+ [ × (388,052 -303,152 )] −
Tref 2
2,64× 10-3 3,39× 10-6
[ × (388,053 -303,153 )] + [ × (388,054 -303,154 )]
3 4
T28
∫ Cp,Aseton dT = 3989,57 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kJ
Qmasuk = 44979,06 ≈ 12,49 kJ/s
jam
Air
T2
∆HAir,2 =xAir,2 ∫ Cp,Air dT
Tref
T2 T2
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 )dT
Tref Tref
T2 T2
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
Tref 303,15
T2
∆HAir,2 =31,15%× ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
303,15
Aseton
T2
∆HAseton,2 =xAseton,2 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T2 T2
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T2 T2
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (16,80+0,85T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
Tref 303,15
T14
∆HAseton,2 =0,04%× ∫ (16,80+0,85T-2,64× 10-3T2 +3,39×10-6T3 )dT
303,15
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Qmasuk =Qkeluar
5634,38 kJ/kmol = N2 × ∆H2
5634,38 kJ/kmol = NIPA,2 × ∆HIPA,2 + NAir,2 × ∆HAir,2 + NAseton,2 × ∆HAseton,2
5634,38 kJ/kmol = 94,52 kmol/jam × ∆HIPA,2 +42,79 kmol/jam ×
∆HAir,2 + 0,06 kmol/jam ∆HAseton,2
Dari persamaan diatas, dengan mensubstitusi nilai entalpi masing-masing
komponen yang keluar dari Mixing Point, dengan menggunakan solver
Qmasuk=Qkeluar maka didapatkan suhu suhu keluaran liquid campuran T2 = 304,56 K
atau 31,41°C.
Tabel B.8 Neraca Energi Mixing Tank (M-101)
Aliran Masuk (kJ/jam) Aliran Keluar (kJ/jam)
Kalor (Q)
1 28 2
Isopropil Alkohol 0 35768,19 24865,13
Air 0 8971,50 19968,35
Aseton 0 239,37 145,58
0 44979,06
Total 44979,06
44979,06
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3109,34
ln (200)=15,65 -
Tsat
IPA- 73,54
Tsat
IPA = 373,94 K
Komponen Air
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (200)=16,54 -
Tsat
- 39,00
Air
Tsat
Air = 393,64 K
Komponen Aseton
B
ln (P)=A -
T+C
2975,95
ln (200)=14,72 -
Tsat
Aseton - (34,52)
Tsat
Aseton = 350,48 K
∆H3 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Entalpi masing-masing komponen :
IPA
T4
∆HIPA = yIPA ∫ CpIPA ( T) dT
Tref
T4
∆HIPA = yIPA ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,28
∆HIPA = 68,81%× [8,51(393,64-304,56)+ (393,642 -
2
-5
1,93x10 -2,30x10-7
304,562 ) + (393,643 -304,563 ) + (393,644 -
3 4
4 1,14x10-10
304,56 )+ (393,645 -304,565 )]
5
kJ
∆HIPA = 6186,79
kmol
Air
T4
∆HAir = yAir ∫ CpAir ( T) dT
Tref
T4
∆HAir = yAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
-0,01
∆HAir = 31,15%× [34,05(393,64-304,56)+ (393,642 -304,562 ) +
2
3,30x10-5 3 3 -2,00x10-8
(393,64 -304,56 )+ (393,644 -
3 4
-12
4,30x10
304,564 ) (393,645 -304,565 )]
5
kJ
∆HAir = 940,81
kmol
Aseton
T4
∆HAseton = yAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T4
∆HAseton = yAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,16
∆HAseton = 0,04%× [23,13(393,64-304,56)+ (393,642 -304,562 ) +
2
8,02x10-5 -1,60x10-7
(393,643 -304,563 )+ (393,644 -
3 4
4 5,81x10-12
304,56 )+ (393,645 -304,565 )]
5
kJ
∆HAseton = 3,23
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sehingga diperoleh :
∆H4 = (∆HIPA + ∆HAir + ∆HAseton + λIPA + λAseton + λAseton )
kJ
∆H4 = (6186,79 + 940,81 + 3,23 + 26122,24 + 12296,80 + 12,11)
kmol
kJ
∆H4 = 45561,98
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.3 Neraca Energi Heater (E-102)
∆H4 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-26
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,13x10-10 5
(623,155 - 393,64 )]
5
kJ
∆HIPA = 21090,58
kmol
Air
T5
∆HAir = yAir ∫ CpAir ( T) dT
Tref
T5
∆HAir = yAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
-0,01
∆HAir = 31,15%× [34,05(623,15 - 393,64)+ (623,152 - 393,642 ) +
2
-5
3,30x10 -2,04x10-8
(623,153 - 393,643 )+ (623,154 - 393,644 )
3 4
4,30x10-12
(623,155 - 393,645 )]
5
kJ
∆HAir = 2524,35
kmol
Aseton
T5
∆HAseton = yAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T5
∆HAseton = yAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,02
∆HAseton = 0,04%× [16,14(623,15 - 393,64)+ (623,152 - 393,642 ) +
2
-1,48x10-5 3 3 -4,14x10-9
(623,15 - 393,64 )+ (623,154 - 393,644 )
3 4
-12
1,32x10
(623,155 - 393,645 )]
5
kJ
∆HAseton = 10,55
kmol
Sehingga diperoleh :
∆H5 = (∆HIPA + ∆HAir + ∆HAseton )
kJ
∆H5 = (21090,58 + 2524,35 + 10,55)
kmol
kJ
∆H5 = 23625,48
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-27
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menghitung Q yang diserap
Q = N5 ×∆H5 − N4 ×∆H4
kmol kJ kmol kJ
Q = 137,37 ×23625,48 − 137,37 ×0
Jam kmol Jam kmol
kJ
Q = 3245503,6 = 901,53 kW
Jam
F6 = 224,33 kmol/jam
T6 = 350°C
F5 = 137,37 kmol/jam P6 = 186,24 kPa
T5 = 350°C yIPA = 3,37% mol
P5 = 200 kPa yAir = 19,08% mol
yIPA = 68,81% mol yAseton = 38,79% mol
yAir = 31,15% mol yHidrogen = 38,76% mol
yAseton = 0,04% mol
a. Persamaan Reaksi
(CH3)2CHOH (CH3)2CO + H2
b. Menentukan r
Untuk menentukan r diperlukan konversi reaksi, dalam reaksi ini digunakan
konversi sebesar XIPA = 92%, maka :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-28
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
XIPA ×NIPA
𝑟=
σIPA
kmol
92%× (68,74%×137,50 Jam )
𝑟=
-(-1)
kmol
𝑟 = 86,96
Jam
c. Menghitung ∆HR(Tref)
Data ∆Hof diperoleh dari Lampiran A:Tabel A.4. Untuk menghitung
∆HR(Tref) digunakan Tref = T5 = T6 =623,15 K.
Tref
∆HR(633,15 K) = ∆HR(298,15 K) + ∑ σi ∫ Cpi ( T ) dT
298,15
Menghitung ∆HR(298,15 K)
0,28
∆HIPA = ( − 1)× [8,51(623,15 - 298,15)+ (623,152 - 298,152 ) +
2
1,93x10-5 -2,26x10-7 4
(623,153 -298,153 )+ (623,154 -298,15 )
3 4
-10
1,13x10 5
(623,155 -298,15 )]
5
kJ
∆HIPA = − 38138,3
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-29
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Aseton
Tref
∆HAseton = σAseton ∫ CpAseton ( T) dT
298,15
Tref
∆HAseton = σAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
298,15
0,16
∆HAseton = (1)× [23,13(623,15-298,15)+ (623,152 -298,152 ) +
2
8,02x10-5 3 3 -1,60x10-7
(623,15 -298,15 )+ (623,154 -298,154 )
3 4
-12
5,81x10
(623,155 -298,155 )]
5
kJ
∆HAseton = 31918,28
kmol
- Hidrogen
Tref
∆HHidrogen = σHidrogen ∫ CpHidrogen ( T) dT
298,15
Tref
∆HHidrogen = σHidrogen ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
298,15
0,07
∆HHidrogen = (1)× [17,64(623,15-298,15)+ (623,152 -298,152 ) +
2
-1,31x10-4 3 3 1,06x10-7
(623,15 -298,15 )+ (623,154 -298,154 )
3 4
-11
-2,29x10
(623,155 -298,155 )]
5
kJ
∆HHidrogen = 10102,42
kmol
Maka nilai ∆HR(633,15 K) diperoleh :
kJ kJ
∆HR(623,15 K) = 55062,00 + (−38138,3+ 31918,28 + 10102,42 )
kmol kmol
kJ
∆HR(623,15 K) = 58944,41
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-30
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T5
∆H5 = ∑ yi ∫ Cpi ( T ) dT
Tref
T5
∆H5 = ∑ yi ∫ (ai + bi T + ci T2 + di T4 + ei T5 ) dT
Tref
∆H5 = 0 kJ/kmol
∆H6 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-31
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.5 Neraca Energi Cooler (E-103)
∆H6 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-32
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,13x10-10
(503,155 − 623,155 )]
5
kJ
∆HIPA = − 581,27
kmol
Air
T7
∆HAir = yAir ∫ CpAir ( T) dT
Tref
T7
∆HAir = yAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
-0,01
∆HAir = 19,08%× [34,05(503,15 − 623,15)+ (503,152 − 623,152 ) +
2
-5
3,30x10 -2,04x10-8
(503,153 − 623,153 )+ (503,154 − 623,154 )
3 4
4,30x10-12
(503,155 − 623,155 )]
5
kJ
∆HAir = − 821,03
kmol
Aseton
T7
∆HAseton = yAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T7
∆HAseton = yAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,16
∆HAseton = 38,79%× [23,13(503,15 − 623,15)+ (503,152 − 623,152 )+
2
8,02x10-5 3 3 -1,60x10-7
(503,15 − 623,15 )+ (503,154 − 623,154 )
3 4
-12
5,81x10
(503,155 − 623,155 )]
5
kJ
∆HAseton = - 5211,08
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-33
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,07
∆HHidrogen = 38,76%× [17,64(503,15 − 623,15)+ (503,152 -623,152 ) +
2
-1,31x10-4 1,06x10-7
(503,153 − 623,153 )+ (503,154 − 623,154 )
3 4
-2,29x10-11
(503,155 − 623,155 )]
5
kJ
∆HHidrogen = − 1378,7
kmol
Sehingga diperoleh :
∆H7 = (∆HIPA + ∆HAir + ∆HAseton + ∆HHidrogen )
kJ
∆H7 = ( − 581,27 − 821,03 − 5211,08 − 1378,7 )
kmol
kJ
∆H7 = − 7992,08
kmol
kJ
HAir = −1502,11
kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−1792869,44 jam kmol
mAir = = 1193,57
kJ Jam
−1502,11 kmol
kg
mAir = 21508,11
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-34
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.6 Neraca Energi Cooler (E-104)
∆H7 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-35
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,13x10-10
(383,155 − 503,155 )]
5
kJ
∆HIPA = − 490,81
kmol
Air
T8
∆HAir = yAir ∫ CpAir ( T) dT
Tref
T8
∆HAir = yAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
-0,01
∆HAir = 19,08%× [34,05(383,15 − 503,15)+ (383,152 − 503,152 ) +
2
-5
3,30x10 -2,04x10-8
(383,153 − 503,153 )+ (383,154 − 503,154 )
3 4
4,30x10-12
(383,155 − 503,155 )]
5
kJ
∆HAir = − 793,19
kmol
Aseton
T8
∆HAseton = yAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T8
∆HAseton = yAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,16
∆HAseton = 38,79%× [23,13(383,15 − 503,15)+ (383,152 − 503,152 )+
2
8,02x10-5 3 3 -1,60x10-7
(383,15 − 503,15 )+ (383,154 − 503,154 )
3 4
-12
5,81x10
(383,155 − 503,155 )]
5
kJ
∆HAseton = - 4521,35
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-36
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,07
∆HHidrogen = 38,76%× [17,64(383,15 − 503,15)+ (383,152 -503,152 ) +
2
-1,31x10-4 1,06x10-7
(383,153 − 503,153 )+ (383,154 − 503,154 )
3 4
-2,29x10-11
(383,155 − 503,155 )]
5
kJ
∆HHidrogen = − 1375,47
kmol
Sehingga diperoleh :
∆H7 = (∆HIPA + ∆HAir + ∆HAseton + ∆HHidrogen )
kJ
∆H7 = ( − 490,81 − 793,19 − 4521,35 − 1375,47 )
kmol
kJ
∆H7 = − 7180,82
kmol
kJ
HAir = −1502,11
kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−1610879 jam kmol
mAir = = 1072,41
kJ Jam
−1502,11 kmol
kg
mAir = 19324,86
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-37
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.7 Neraca Energi Kondensor (E-105)
Air
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (186,24)=16,54 -
Tsat
- 39,00
Air
Tsat
Air = 391,4 K
Aseton
B
ln (P)=A -
T+C
2975,95
ln (186,24)=14,72 -
Tsat - 34,52
Aseton
Tsat
Aseton = 348,11 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-38
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Hidrogen
B
ln (P)=A -
T+C
232,32
ln (186,24)=12,78 -
Tsat + 8,08
Hidrogen
Tsat
Aseton = 22,66 K
∆H9 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-39
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Air
T8
∆HAir = yAir ∫ CpAir ( T) dT
Tref
T8
∆HAir = yAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
-0,01
∆HAir = 19,08%× [34,05(383,15-318,15)+ (383,152 -318,152 ) +
2
3,30x10-5 -2,04x10-8
(383,153 -318,153 )+ (383,154 -318,154 )
3 4
4,30x10-12
(383,155 -318,155 )]
5
kJ
∆HAir = 420,46
kmol
Aseton
T8
∆HAseton = yAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T8
∆HAseton = yAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,16
∆HAseton = 38,79%× [23,13(383,15-318,15)+ (383,152 -318,152 ) +
2
-5
8,02x10 -1,60x10-9
(383,153 -318,153 )+ (383,154 -318,154 )+
3 4
5,81x10-12
(383,155 -318,155 )]
5
kJ
∆HAseton = 2098,26
kmol
Hidrogen
T8
∆HHidrogen = yHidrogen ∫ CpHidrogen ( T) dT
Tref
T8
∆HHidrogen = yHidrogen ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,07
∆HHidrogen = 38,76%× [17,64(383,15-318,15)+ (383,152 -318,152 ) +
2
-1,31x10-4 3 3 1,06x10-7
(383,15 -318,15 )+ (383,154 -318,154 )
3 4
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-40
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
-2,29x10-11
(383,155 -318,155 )]
5
kJ
∆HHidrogen = 732,61
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-41
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sehingga diperoleh :
∆H7 = (∆HIPA + ∆HAir + ∆HAseton + ∆HHidrogen )
kJ
∆H7 = (222,03 + 420,46 + 2098,26 + 732,61)
kmol
kJ
∆H7 = 3473,36
kmol
λTotal = λIPA + λAir + λAseton
kJ
λTotal = (1287,12 + 7555,32 + 10819,5)
kmol
kJ
λTotal = 19661,94
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-42
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.8 Neraca Energi Absorber (T-101)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-43
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T12 303,15
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
Tref 298,15
T12
0,47
∫ Cp,Air dT = [18,30× (303,15-298,15)]+ [ × (303,152 -298,152 )] -
Tref 2
Air
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-44
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T10
∆HAir,10 =yAir,10 ∫ Cp,Air dT
Tref
T10 T10
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T10 318,15
∫ Cp,Air dT = ∫ (34,05-0,01T+3,30× 10-5T2 -2,04× 10-8T3 +1,14× 10-10T4 )dT
Tref 298,15
T10
0,01
∫ Cp,Air dT =[34,05× (318,15-298,15)]- [ × (318,152 -298,152 )] +
Tref 2
3,30× 10-5 3 3 2,04× 10-8
[ × (318,15 -298,15 )] - [ × (318,154 -298,154 )] +
3 4
-10
1,14× 10
[ × (318,155 -298,155 )]
5
T10
∫ Cp,Air dT = 672,95 kJ/kmol
Tref
Aseton
T10
∆HAseton,10 =yAseton,10 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T10 T10
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T10 318,15
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (23,13+0,16T+8,02×10-5T2 -1,60× 10-7T3 +5,81×10-12T4 )dT
Tref 298,15
T10
0,16
∫ Cp,Aseton dT = [23,13× (318,15-298,15)]+ [ × (318,152 -298,152 )] +
Tref 2
8,02× 10-5 3 3 1,60× 10-7
[ × (318,15 -298,15 )] - [ × (318,154 -298,154 )]
3 4
5,81× 10-12
+[ × (318,155 -298,155 )]
5
T9
∫ Cp,Aseton dT = 1525,42 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-45
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Hidrogen
T10
∆HHidrogen,10 =yHidrogen,10 ∫ Cp,Hidrogen dT
Tref
T10 T10
∫ Cp,Hidrogen dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T10 318,15
∫ Cp,Hidrogen dT = ∫ (17,64+0,07T-1,31×10-4T2 +1,06×10-7T3 -2,29×10-11T4 )dT
Tref 298,15
T10
0,07
∫ Cp,Hidrogen dT =[17,647× (318,15-298,15)]+ [ × (318,152 -298,152 )] +
Tref 2
1,31× 10-4 1,06×10-7
[ × (318,153 -298,153 )] + [ × (318,154 -
3 4
4 2,29×10-11
298,15 )] - [ × (318,155 -298,155 )]
5
T10
∫ Cp,Hidrogen dT = 572,69 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-46
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kJ
λIPA = 240,14
kmol
Air
0,38
Tc − Tsat
λAir = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 647,301-391,4 0,38
λAir = 78,77%×40656,2 ×( )
kmol 647,301-373,161
kJ
λAir = 31196,24
kmol
Aseton
0,38
Tc − Tsat
λAseton = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 509,461-343,77 0,38
λAseton = 20,6%×29087,2 ×( )
kmol 509,461-329,281
kJ
λAseton = 5747,19
kmol
λTotal = λIPA + λAir + λAseton
kJ
λTotal = (240,14 + 31196,24 + 5747,19) = 37183,57
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-47
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Kalor bahan keluar Absorber
Kalor bahan yang keluar Absorber (Qkeluar) sama dengan kalor bahan yang
masuk Absorber (Qmasuk), karena proses diasumsikan adiabatik.
Tref =25°C ≈298,15 K
Kalor gas keluar Absorber (Q12)
T13 = 45°C ≈ 318,15 K
Aseton
T13
∆HAseton,13 =yAseton,13 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T13 T13
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T13 318,15
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (23,13+0,16T+8,02×10-5T2 -1,60× 10-7T3 +5,81×10-12T4 )dT
Tref 298,15
T13
0,16
∫ Cp,Aseton dT =[23,13× (318,15-298,15)]+ [ × (318,152 -298,152 )] +
Tref 2
8,02×10-5 1,60× 10-7
[ × (318,153 -298,153 )] - [ × (318,154 -
3 4
4 5,81×10-122
298,15 )] + [ × (318,155 -298,155 )]
5
T13
∫ Cp,Aseton dT = 1525,42 kJ/kmol
Tref
Hidrogen
T13
∆HHidrogen,13 =yHidrogen,13 ∫ Cp,Hidrogen dT
Tref
T13 T13
∫ Cp,Hidrogen dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T13 318,15
∫ Cp,Hidrogen dT = ∫ (17,64+0,07T-1,31× 10-4T2 +1,06× 10-7T3 -2,29× 10-11T4 )dT
Tref 298,15
T13
0,07
∫ Cp,Hidrogen dT =[17,64× (318,15-298,15)]+ [ × (318,152 -298,152 )] -
Tref 2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-48
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,31× 10-4 1,06× 10-7
[ × (318,153 -298,153 )] + [ × (318,154 -298,154 )] -
3 4
2,29× 10-11
[ × (318,155 -298,155 )]
5
T12
∫ Cp,Hidrogen dT = 572,69 kJ/kmol
Tref
Untuk mendapatkan nilai kalor keluar yang sama dengan nilai kalor yang
masuk, maka dilakukan trial dan error suhu liquid yang keluar Absorber (N14).
Hasil trial dan error diperoleh suhu liquid keluar Absorber (T14) 32,28°C.
Kalor Liquid keluar Absorber (Q14)
T14 = 32,28°C ≈ 305,43 K
Aseton
T14
∆HAseton,14 =xAseton,14 ∫ Cp,IPA dT
Tref
T14 T14
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T14 305,43
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (16,80+0,85T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
Tref 298,15
T14
0,85
∫ Cp,Aseton dT =[16,80× (305,43-298,15)]+ [ × (305,432 -298,152 )] -
Tref 2
2,64× 10-35 3,39× 10-6
[ × (305,433 -298,153 )] + [ × (305,434 -298,154 )]
3 4
T14
∫ Cp,Aseton dT = 913,63 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-49
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Air
T14
∆HAir,14 =xAir,14 ∫ Cp,Air dT
Tref
T14 T14
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T14 305,43
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3T2 +1,31× 10-6T3 )dT
Tref 298,15
T14
0,47
∫ Cp,Air dT =[18,30× (305,43-298,15)]+ [ × (305,432 -298,152 )] -
Tref 2
1,34× 10-3 1,31× 10-6
[ × (305,433 -298,153 )] + [ × (305,434 -298,154 )]
3 4
T13
∫ Cp,Air dT = 545,7 kJ/kmol
Tref
Isopropil Alkohol
T14
∆HIPA,14 = xIPA,14 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T14 T14
∫ Cp,IPA dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T14 305,43
∫ Cp,IPA dT = ∫ (9,15+1,44T-4,61× 10-3T2 +5,88× 10-6T3 )dT
Tref 298,15
T14
1,44
∫ Cp,IPA dT =[9,15× (305,43-298,15)]+ [ × (305,432 -298,152 )] -
Tref 2
4,61× 10-3 5,88× 10-6
[ × (305,433 -298,153 )] + [ × (305,434 -298,154 )]
3 4
T13
∫ Cp,IPA dT = 1353,56 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-50
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
∆H14 = ∆HAseton,14 +∆HAir,14 +∆HIPA,14
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-51
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Asumsi dalam Mixing Point jumlah kalor yang dilepas sama dengan kalor
yang diterima.
Qmasuk =Qkeluar
N11 × ∆H11 +N14 × ∆H14 =N × ∆H15
15
Air
T11
∆HAir,11 =xAir,11 ∫ Cp,Air dT
Tref
T11 T11
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 )dT
Tref Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-52
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T11 318,15
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,30+0,47T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
Tref 305,43
T11
0,47
∫ Cp,Air dT =[18,30× (318,15-305,43)] + [ × (318,152 -305,432 )] −
Tref 2
Aseton
T11
∆HAseton,11 =xAseton,11 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T11 T11
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T11 318,15
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (16,80+0,85T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
Tref 305,43
T11
0,85
∫ Cp,Aseton dT = [16,80× (318,15-305,43)] + [ × (318,152 -305,432 )] −
Tref 2
2,64× 10-3 3,39× 10-6
[ × (318,153 -305,433 )] + [ × (318,154 -305,434 )]
3 4
T10
∫ Cp,Aseton dT = 1620,32 kJ/kmol
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-53
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Qmasuk = 110,7 kmol/jam× 1424,84 kJ/kmol + 113,24 kmol/jam×0 kJ/kmol
kJ
Qmasuk = 157734,95 = 43,82 kJ/s
jam
Air
T15
∆HAir,15 =xAir,15 ∫ Cp,B dT
Tref
T15 T15
∫ Cp,Air dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 )dT
Tref Tref
T15 T15
∫ Cp,Air dT = ∫ (18,296+0,472T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
Tref 305,43
T15
∆HAir,15 =57,98%× ∫ (18,296+0,472T-1,34× 10-3 T2 +1,31× 10-6 T3 )dT
305,43
Aseton
T15
∆HAseton,15 =xAseton,15 ∫ Cp,Aseton dT
Tref
T15 T15
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (a+bT+cT2 +dT3 +dT4 )dT
Tref Tref
T15 T15
∫ Cp,Aseton dT = ∫ (16,802+0,848T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
Tref 305,43
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-54
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T15
∆HAseton,15 =38,64%× ∫ (16,802+0,848T-2,64× 10-3T2 +3,39× 10-6T3 )dT
305,43
Qmasuk =Qkeluar
157734,95 kJ/jam= N15 × ∆H15
157734,95 kJ/jam= NIPA,15 ×∆HIPA,15 + NAir,15 ×∆HAir,15 + NAseton,15 ×∆HAseton,15
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-55
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
a. Menentukan Dew point dan Relative volatility
Mencari temperatur jenuh masing-masing komponen mengguanakan
persamaan Antoine (Reklaitis, hal 401) :
B
Tsat = -C
A - ln P
Dengan Menggunakan data A,B dan C dari setiap komponen pada Lampiran A,
maka :
Untuk Komponen IPA :
B
Tsat IPA = -C
A - ln P
3109,34
Tsat IPA = - (-17,5459)
15,6491 - ln (210)
Tsat IPA = 375,36 K
Untuk Komponen Air :
B
Tsat Air = -C
A - ln P
3985,44
Tsat Air = - (-38,9974)
16,5362 - ln (210)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-56
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Untuk Komponen IPA :
B
Psat IPA = exp (A- )
T+C
3109,34
Psat IPA = exp (15,6491- )
352,98-73,5459
Psat IPA = 92,02 kPa
- Untuk Komponen Aseton :
B
Psat Aseton = exp (A- )
T+C
2975,95
Psat Aseton = exp (14,7171- )
352,98-34,5228
Psat Aseton = 215,37 kPa
Mencari ki untuk masing-masing komponen pada distilat :
Psat
ki =
P
92,02 kPa
kIPA = = 0,44
210 kPa
215,37 kPa
kAseton = = 1,03
210 kPa
Mencari αi untuk masing-masing komponen pada distilat :
ki
αi = dengan kc adalah k Heavy Key
kc
kIPA 0,44
αIPA = = =1
kc 0,44
kAseton 1,03
αAseton = = = 2,34
kc 0,44
Mencari xi untuk masing-masing komponen pada distilat :
y
xi = i
ki
yIPA 1,9%
xIPA = = = 4,35%
kIPA 0,44
yAseton 98,1%
xAseton = = = 95,65%
kAseton 1,03
Hasil akhir disajikan pada Tabel B.11.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-57
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel B.11 Hasil Perhitungan TDew Kolom Distilasi (T-102)
2975,95
Psat Aseton = exp (14,7171- )
393,72-34,5228
Psat Aseton = 621,42 kPa
Mencari ki untuk masing masing komponen pada distilat :
Psat
ki =
P
379,02 kPa
kIPA = = 1,8
210 kPa
200,48 kPa
kAir = = 0,95
210 kPa
621,42 kPa
kAseton = = 2,96
210 kPa
Mencari αi untuk masing-masing komponen pada distilat :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-58
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ki
αi = dengan kc adalah k Heavy Key
kc
kIPA 1,8
αIPA = = =1
kc 1,8
kAir 0,95
αAir = = = 0,53
kc 1,8
kAseton 2,96
αAseton = = = 1,64
kc 1,8
Mencari yi untuk masing-masing komponen pada distilat :
xi
yi =
ki
xIPA 5,15%
yIPA = = = 9,29%
kIPA 1,8
xAir 94,77%
yAir = = = 90,48%
kAir 0,95
xAseton 0,08%
yAseton = = = 0,23%
kAseton 2,96
Hasil akhir disajikan pada Tabel B.12
Tabel B.12 Hasil Perhitungan TBubble Kolom Distilasi (T-102)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-59
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
a. Menghitung Tsat Masing- Masing Komponen
Menghitung Tsat pada tekanan 210 kPa dengan menggunakan persamaan
Antoine. Nilai A, B dan C diperoleh dari lampiran A.
B
ln(P)=A -
T+C
Komponen IPA :
B
ln (P)=A -
T+C
3109,34
ln (210)=15,6491 -
Tsat
IPA - 73,5459
Tsat
IPA = 375,37 K
Komponen Air :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (210)=16,5362 -
Tsat
Air- 38,9974
Tsat
Air = 395,19 K
Komponen Aseton :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (210)=16,5362 -
Tsat
Aseton - 38,9974
Tsat
Aseton = 352,13 K
∆H17 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-60
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T16
∆H16 = ∑ yi [∫ Cpi (T) dT+ λi ]
Tref
T16
∆H16 = ∑ yi [∫ (ai + bi T + ci T2 + di T4 + ei T5 ) dT + λi ]
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-61
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,38
Tc − Tsat
λi = λTn × ( )
Tc − Tn
Untuk komponen IPA
0,38
Tc − Tsat
λIPA = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 508,331-375,37 0,38
λIPA = 1,9%×39874,9 ×( )
kmol 508,331-355,421
kJ
λIPA = 721,61
kmol
Untuk komponen Aseton
0,38
Tc − Tsat
λAseton = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 509,461-352,13 0,38
λAseton = 98,1%×29087,2 ×( )
kmol 509,461-329,281
kJ
λAseton = 27099,28
kmol
Sehingga diperoleh :
∆Hin = (∆HIPA + ∆HAseton + λIPA + λAseton )
kJ
∆Hin = (19,67 + 828,13 + 721,61 + 27099,28)
kmol
kJ
∆Hin = 28668,69
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-62
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tin
HAir = ∫ CpAir ( T) dT
out
kJ
HAir = −1502,11
kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−5521541,3 jam kmol
mAir = = 3675,86
kJ Jam
−1502,11 kmol
kg
mAir = 66239,01
Jam
∆H19 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-63
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
T20
∆H20 = ∑ xi [∫ (ai + bi T + ci T2 + di T4 + ei T5 ) dT]
Tref
0,8484
∆HAseton = 98,1%× [16,8022(307,15-352,98)+ (307,152 -352,982 ) +
2
-2,641x10-3 3 3 3,391x10-6
(307,15 -352,98 )+ (307,154 -352,984 )
3 4
kJ
∆HAseton = -5897,66
kmol
Sehingga diperoleh :
∆H17 = (∆HIPA + ∆HAseton )
kJ
∆H17 = ( − 170,04 − 5897,66)
kmol
kJ
∆H17 = − 6067,70
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-64
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kJ
Q = − 534670,6 = − 148,52 kW
Jam
kJ
HAir = −749,98
kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−534670,6 jam kmol
mAir = = 712,91
kJ Jam
−749,98 kmol
kg
mAir = 12846,69
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-65
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
a. Menghitung Tsat Masing- Masing Komponen
Menghitung Tsat pada tekanan 210 kPa dengan menggunakan persamaan
Antoan. Nilai A, B dan C diperoleh dari lampiran A.
B
ln(P)=A -
T+C
Komponen IPA :
B
ln (P)=A -
T+C
3109,34
ln (210)=15,6491 -
Tsat
IPA - 73,5459
Tsat
IPA = 375,37 K
Komponen Air :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (210)=16,5362 -
Tsat
Air- 38,9974
Tsat
Air = 395,19 K
Komponen Aseton :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (210)=16,5362 -
Tsat
Aseton - 38,9974
Tsat
Aseton = 352,13 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-66
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kJ
λIPA = 721,61
kmol
Untuk komponen Aseton
0,38
Tc − Tsat
λAseton = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 509,461-352,13 0,38
λAseton = 98,1%×29087,2 ×( )
kmol 509,461-329,281
kJ
λAseton = 27099,28
kmol
Sehingga diperoleh :
λTotal = (λIPA + λAseton )
kJ
λTotal = (721,61 + 27099,28)
kmol
kJ
λTotal = 27820,89
kmol
kJ
∆HV' = 0 kJ/kmol +27820,89
kmol
kJ
∆HV' = 27820,89
kmol
∆H23 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-67
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
e. Menghitung Entalpi Aliran Masuk (ΔHL’)
Untuk menghitung ΔHin diperlukan Tref, maka diambil Tref = Tout sehingga :
TL'
∆HL' = ∑ xi [∫ Cpi (T) dT]
Tref
TL'
∆HL' = ∑ xi [∫ (ai + bi T + ci T2 + di T4 + ei T5 ) dT]
Tref
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-68
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,8484
∆HAseton = 61,95%× [16,8022(333,48-393,72)+ (333,482 -390,722 ) +
2
-2,641x10-3 3,391x10-6
(333,483 -393,723 )+ (333,484 -393,724 )
3 4
kJ
∆HAseton = -5203,92
kmol
Sehingga diperoleh :
∆HL' = (∆HIPA + ∆HAir +∆HAseton )
kJ
∆HL' = (-11935,97) + (-1616,92) + (-5203,92)
kmol
kJ
∆HL' = -18756,81
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-69
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.14 Neraca Energi Kolom Distilasi (T-103)
N19 = 10,05 kmol/jam
yIPA = 69,65% %mol
yAir = 29,75% %mol
yAseton = 0,60% %mol
N15 = 137,01 kmol/jam T19= ? K
xIPA = 5,15% %mol P19= 250,00 kPa
xAseton = 0,08% %mol
xAir = 94,77% %mol
T15= 393,72 K N23 = 126,95 kmol/jam
P15= 250,00 kPa xIPA = 0,04% %mol
xAir = 99,92% %mol
xAseton = 0,04% %mol
T23 = ? K
P23 = 250,00 kPa
Gambar B.21 Neraca Energi Kolom Distilasi (T-103)
B
Tsat = -C
A - ln P
Dengan Menggunakan data A,B dan C dari setiap komponen pada Lampiran A,
maka :
Untuk Komponen IPA :
B
Tsat IPA = -C
A - ln P
3109,34
Tsat IPA = - (-17,5459)
15,6491 - ln (250)
Tsat IPA = 380,56 K
Untuk Komponen Air :
B
Tsat Air = -C
A - ln P
3985,44
Tsat Air = - (-38,9974)
16,5362 - ln (250)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-70
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Untuk Komponen Aseton :
B
Tsat Aseton = -C
A - ln P
2975,95
Tsat Aseton = - (-34,5228)
14,7171 - ln (250)
Tsat Aseton = 358,15 K
Tsat yang diperoleh diatas digunkan untuk menentukan T trial and error
dengan rumus Tdew,trial = Tsat x yi dan Tbubble, trial = Tsatx xi sebagai perkiraan awal
tujuannya untuk menentukan Bubble Point dan Dew Point. Kemudian dengan
menggunakan solver agar xi dan yi menjadi 1, maka diperoleh TDew = 387,9 K dan
TBubble = 400,79 K.
Mencari Psat untuk Dew Point :
- Untuk Komponen IPA :
B
Psat IPA = exp (A- )
T+C
3109,34
Psat IPA = exp (15,6491- )
387,9-73,5459
Psat IPA = 316,7 kPa
- Untuk Komponen Aseton :
B
Psat Aseton = exp (A- )
T+C
2975,95
Psat Aseton = exp (14,7171- )
387,9-34,5228
Psat Aseton = 542,22 kPa
- Untuk Komponen Air :
B
Psat Air = exp (A- )
T+C
3985,44
Psat Air = exp (16,5362- )
387,9-38,9974
Psat Air = 166,24 kPa
Mencari ki untuk masing-masing komponen pada distilat :
Psat
ki =
P
316,7 kPa
kIPA = = 1,27
250 kPa
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-71
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
542,22 kPa
kAseton = = 2,17
250 kPa
166,24 kPa
kAir = = 0,66
250 kPa
Mencari αi untuk masing-masing komponen pada distilat :
ki
αi = dengan kc adalah k Heavy Key
kc
kAir 0,66
αAir = = =1
kc 0,66
kIPA 1,27
αIPA = = = 1,90
kc 0,66
kAseton 2,17
αAseton = = = 2,17
kc 0,66
Mencari xi untuk masing-masing komponen pada distilat :
y
xi = i
ki
yAir 29,75%
xAir = = = 44,74%
kAir 0,66
yIPA 69,65%
xIPA = = = 54,98%
kIPA 1,27
yAseton 0,6%
xAseton = = = 0,28%
kAseton 2,17
Hasil akhir disajikan pada Tabel B.13.
Tabel B.13 Hasil Perhitungan TDew Kolom Distilasi (T-103)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-72
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Psat IPA = 467,56 kPa
- Untuk Komponen Air :
B
Psat Air = exp (A- )
T+C
3985,44
Psat Air = exp (16,5362- )
400,79-38,9974
Psat Air = 249,73 kPa
- Untuk Komponen Aseton :
B
Psat Aseton = exp (A- )
T+C
2975,95
Psat Aseton = exp (14,7171- )
400,79-34,5228
Psat Aseton = 729,26 kPa
Mencari ki untuk masing masing komponen pada distilat :
Psat
ki =
P
467,56 kPa
kIPA = = 1,87
250 kPa
249,73 kPa
kAir = = 0,99
250 kPa
729,26 kPa
kAseton = = 2,92
250 kPa
Mencari αi untuk masing-masing komponen pada distilat :
ki
αi = dengan kc adalah k Heavy Key
kc
kIPA 1,87
αIPA = = = 1,87
kc 0,99
kAir 0,99
αAir = = =1
kc 0,99
kAseton 2,92
αAseton = = = 2,92
kc 0,99
Mencari yi untuk masing-masing komponen pada distilat :
xi
yi =
ki
xIPA 0,04%
yIPA = = = 0,08%
kIPA 1,87
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-73
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
xAir 99,2%
yAir = = = 99,82%
kAir 0,99
xAseton 0,04%
yAseton = = = 0,10%
kAseton 2,92
Hasil akhir disajikan pada Tabel B.14
Tabel B.14 Hasil Perhitungan TBubble Kolom Distilasi (T-103)
Psat
Komponen xi ki αi yi
(kPa)
IPA (LK) 0,04% 467,56 1,87 1,87 0,08%
Bottom (W)
Air (HK) 99,92% 249,73 0,99 1 98,82%
Aseton 0,04% 729,26 2,92 2,92 0,10%
Σ 100%
Komponen Air :
B
ln (P)=A -
T+C
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-74
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3985,44
ln (250)=16,5362 -
Tsat
Air- 38,9974
Tsat
Air = 400,82 K
Komponen Aseton :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (250)=16,5362 -
Tsat
Aseton - 38,9974
Tsat
Aseton = 358,15 K
∆H26 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-75
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,134x10-10
(398,055 -388,055 )]
5
kJ
∆HIPA = 772,54
kmol
-0,01
∆HAir = 29,75%× [34,05(398,05-388,05)+ (398,052 -388,052 ) +
2
3,3x10-5 -2x10-8
(398,053 -388,053 )+ (398,054 -388,054 )
3 4
4x10-12
(398,055 -388,055 )]
5
kJ
∆HAir = 101,79
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-76
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Untuk komponen IPA
0,38
Tc − Tsat
λIPA = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 508,331-380,56 0,38
λIPA = 69,65%×39874,9 ×( )
kmol 508,331-355,421
kJ
λIPA = 25940,46
kmol
Untuk komponen Aseton
0,38
Tc − Tsat
λAseton = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 509,461-358,15 0,38
λAseton = 0,60%×29087,2 ×( )
kmol 509,461-329,281
kJ
λAseton = 162,43
kmol
Untuk komponen Air
0,38
Tc − Tsat
λAir = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 647,3-400,82 0,38
λAir = 29,75%×40656,2 ×( )
kmol 647,3-373,16
kJ
λAir = 11617,33
kmol
Sehingga diperoleh :
∆Hin = (∆HIPA + ∆HAseton + ∆HAir + λAir + λIPA + λAseton )
kJ
∆Hin = (772,54 + 5,36 + 101,79 + 11617,33 + 25940,46 + 162,43)
kmol
kJ
∆Hin = 38599,92
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-77
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Menghitung Kebutuhan Medium Pendingin
Medium pendingin yang digunakan memiliki tekanan 1 atm dengan
temperatur 32oC,dan keluar 60oC (Turton,Hal 370) maka:
Tin
kJ
HAir = ∫ CpAir ( T) dT = −2109,15
out kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−9422009,4 jam kmol
mAir = = 4467,22
kJ Jam
−2109,15 kmol
kg
mAir = 80499,25
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-78
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Komponen IPA :
B
ln (P)=A -
T+C
3109,34
ln (250)=15,6491 -
Tsat
IPA - 73,5459
Tsat
IPA = 380,56 K
Komponen Air :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (250)=16,5362 -
Tsat
Air - 38,9974
Tsat
Air = 400,82 K
Komponen Aseton :
B
ln (P)=A -
T+C
3985,44
ln (250)=16,5362 -
Tsat
Aseton - 38,9974
Tsat
Aseton = 358,15 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-79
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kJ 509,461-358,15 0,38
λAseton = 0,60%×29087,2 ×( )
kmol 509,461-329,281
kJ
λAseton = 162,43
kmol
Untuk komponen Air
0,38
Tc − Tsat
λAir = yi × λTn × ( )
Tc − Tn
kJ 647,3-400,82 0,38
λAir = 29,75%×40656,2 ×( )
kmol 647,3-373,16
kJ
λAir = 11617,33
kmol
Sehingga diperoleh :
λTotal = (λIPA + λAseton + λAir )
kJ
λTotal = (25940,46 + 162,43 + 11617,33)
kmol
kJ
λTotal = 37720,22
kmol
kJ
∆HV' = 0 kJ/kmol +37720,22
kmol
kJ
∆HV' = 37720,22
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-80
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
∆H31 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-81
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
TL'
∆HAseton = xAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,8484
∆HAseton = 0,40%× [16,8022(389,06-400,94)+ (389,062 -400,942 ) +
2
-2,641x10-3 3,391x10-6
(389,063 -400,943 )+ (389,064 -400,944 )
3 4
kJ
∆HAseton = -7,16
kmol
Sehingga diperoleh :
∆HL' = (∆HIPA + ∆HAir +∆HAseton )
kJ
∆HL' = (-1207,52) + (-491,16) + (-7,16)
kmol
kJ
∆HL' = -1705,84
kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-82
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B.2.17 Neraca Energi Cooler (E-111)
N31 = 126,95 kmol/jam N32 = 126,95 kmol/jam
xIPA = 4,28% %mol xIPA = 4,28% %mol
xAir = 99,92% %mol xAir = 99,92% %mol
xAseton = 3,60% %mol xAseton = 3,60% %mol
yHidrogen = 0,0% %mol yHidrogen = 0,0% %mol
T31= 400,94 K T32 = 308,15 K
P31 = 250 kPa P32 = 250 kPa
∆H31 = 0 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-83
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Entalpi komponen Aseton
T32
∆HAseton = xAseton ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T32
∆HAseton = xAseton ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,8484
∆HAseton = 3,60%× [16,8022(308,15-400,94)+ (308,152 -400,942 ) +
2
-2,641x10-3 3,391x10-6
(308,153 -400,943 )+ (308,154 -400,944 )
3 4
kJ
∆HAseton = -29,47
kmol
Entalpi komponen Air
T32
∆HAir = xAir ∫ CpAseton ( T) dT
Tref
T32
∆HAir = xAir ∫ (a + bT + cT2 + dT4 +eT5 ) dT
Tref
0,47
∆HAir = 99,92%× [18,29(308,15-400,94)+ (308,152 -400,942 ) +
2
-1,34x10-3 3 3 1,31x10-6
(308,15 -400,94 )+ (308,154 -400,944 )
3 4
kJ
∆HAseton = -32762,83
kmol
Sehingga diperoleh :
∆H32 = (∆HIPA + ∆HAseton + ∆HAir )
kJ
∆H32 = ( − 54,37 − 29,47 - 32762,83)
kmol
kJ
∆H32 = − 32846,67
kmol
g. Menghitung Q yang dilepaskan
Q = N32 ×∆H32 − N31 ×∆H31
kmol kJ kmol kJ
Q = 126,95 × − 32846,67 − 126,95 ×0
Jam kmol Jam kmol
kJ
Q = − 4170036,28 = − 1158,34 kW
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-84
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
h. Menghitung Kebutuhan Medium Pendingin
Medium pendingin yang digunakan memiliki tekanan 1 atm dengan
temperatur masuk 25 oC dan keluar 38oC (Turton,Hal 370),maka:
Tin
HAir = ∫ CpAir ( T) dT
Tout
kJ
HAir = −975,4
kmol
Dengam menggunakan rumus pada buku Thakore & Bath, hal.226
Q
mAir =
HAir
kJ
−4170036,28 Jam kmol
mAir = = 4275,19
kJ Jam
−975,4 kmol
kg
mAir = 77038,89
Jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol B-85
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN C
PERANCANGAN REAKTOR
Dengan nilai,
k0 = 3,51×105 m3 gas/m3 reaktor.s
Ea = 72380 kJ/kmol (72380 kPa.m3/kmol)
R = 8,314 kPa.m3/kmol.K
T = 350°C (623,15 K)
Perhitungan nilai δ
δ = σb +σb +σb
δ = 1+1+(-1) =1
Perhitungan nilai ε
ε = yA0 ×δ
ε =68,75%×1= 0,69
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Perhitungan nilai θA
FA0
θA = =1
FA0
Perhitungan nilai CT0
P0
CT0 =
RT
200 kPa
CT0 = 3
8,314 kPa.m /kmol.K × 623,15 K
CT0 = 0,04 kmol/m3
Perhitungan nilai CA0
CA0 = yA0 × CT0
CA0 =68,75% × 0,04 kmol/m3
CA0 =0,03 kmol/m3
Perhitungan nilai CA
θA -aaX
CA =CA0 × ( )
1+εX
1-X
CA =0,03× ( )
1+0,69X
Laju reaksinya menjadi
-Ea
-rIPA =k0 ×exp ( ) ×CIPA
RT
-72380 1-X
-rIPA =3,51×105 ×exp ( ) ×0,03× ( )
8,314×623,15 1+0,69X
1-X
-rIPA =0,01× ( )
1+0,69X
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Persamaan yang digunakan, sebagai berikut.
X
dX
W=FA0 ∫
X -rA
1-X
-rA = 0,01× ( )
1+0,69X
dX
0.92
= 476,60 m3katalis.s/kmol
0 rA
0,92
dX
W = FA0 ×ρc ∫
0 -rA
1 jam
W =94,52 kmol/jam ×1909 kg/m3×476,22 m3katalis.s/kmol×
3600 s
W = 23868,85 kg katalis
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Volume katalis
W
Vkatalis =
ρc
23868,85 kg katalis
Vkatalis =
1909 kg/m3
Vkatalis = 12,50 m3
Volume reaktor
Vkatalis
Vreaktor =
(1 − Ø)
12,50 m3
Vreaktor =
(1-0,45)
Vreaktor = 22,73 m3
Tabel C.2 Data Pipa Baja untuk Perancangan Reaktor PBR Produksi Aseton
Nominal Pipe Size 2 in 0,05 m
Outside Diameter (OD) 2,38 in 0,06 m
Schedule Number 80S
Wall Thickness 0,22 in 0,55×10-2 m
Inside Diameter (ID) 1,94 in 0,49×10-1 m
Cross-Sectional Area (Ac) 0,02 ft2 0,19×10-2 m2
(Sumber : Robert W Serth, Tabel B.2)
Susunan pipa yang digunakan adalah triangular pitch (segitiga sama sisi)
dengan tujuan agar memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan
memperbesar koefisien transfer panas konveksi (ho) dan transfer panasnya lebih
baik dibandingkan dengan square pitch (Kern, 1983).
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar C.1 Susunan model pipa triangular
Tebal tube
OD-ID
Tebal tube =
2
0,06-0,05
Tebal tube =
2
Tebal tube = 0,55×10-2 m = 0,22 in
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Densitas gas masuk, gas 0 : 1,814 kg/m3
G×(1-∅) 150×(1-∅)×μ
β0 = [ +1,75×G]
ρ0 ×gc×Dp ×∅3 Dp
1,12×(1-0,45) 150×(1-0,45)×1,24×10-5
β0 = [ +1,75×1,12]
1,81×1×5×10-2 ×0,453 5×10-2
β0 = 940,65 N/m3
β0 = 0,94 kPa/m
Menghitung nilai α
2×β0
α=
At×ρc ×(1-∅)×P0
2×0,94 kPa/m
α=
1,60 kg/m3×(1-0,45)×200 kPa
m2 ×1909
α = 5,59×10-6 /kg katalis
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Menghitung nilai tekanan keluar reaktor
P 2×β0 ×Ltube
y= = (1- )
P0 P0
P 2×0,94×7,32
= (1- )
200 200
P=0,93×200
P=186.24 kPa
Tekanan Desain
keamanan
Pd =110%×Poperasi
Pd =110%×186,24 kPa
Pd =204,86 kPa = 29,71 psi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Faktor korosi (Cc)
P×R
ts= +Cc
(S×E)-(0,6×P)
29,71 psi × 45,81 in
ts= +1,88 in
(13200×0,85)-(0,6×29,71 Psi)
ts= 2,00 in = 0,05 m
Tebal komersial shell, yaitu 2 in atau 0,05 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar C.2 Dimensi untuk flanged dan dished head (Brownell & Young, 1959)
Tekanan desain (P) : 29,27 psi
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Faktor korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Diameter dalam shell (IDs) : 91,61 in = 2,33 m
Jari-jari dalam shell (R) : 45,81 in = 1,16 m
Allowable stress (S) : 13200 psi
P×L×M
th= +Cc
(2×S×E)-(0,2×P)
dengan nilai :
L=IDs
1 L
M= × (3+√ )
4 icr
r=icr
1 91,61
M= × (3+√ )
4 6
M=1,73
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
th = 2,30 in = 0,06 m
Dengan tebal tutup 2,30 in, maka diambil tebal komersial tutup 2¼ in atau
2,25 in.
BC = r-icr
BC=84-6
BC=78 in
b =r-√BC2 -AB2
b=84-√782 - 39,812
b= 16,92 in = 0,43 m
Nilai standar straight flange (sf) dari tebal 2,25 in dipilih 3 in. Sehingga tinggi
tutup dan bottom (OA)
OA = b + sf + th
OA = 16,92 in+ 3 in + 2,25 in
OA = 22,17 in= 0,56 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Berdasarkan buku Wallas: Chemical Process Equipment nilai 3 ≥ L/D ≤ 6,
maka untuk perancangan reaktor dengan nilai L/D = 4,41 dapat diterima.
Volume reaktor total (Vreaktor total)
π
Vhead = 2× (0,76×10-4 ×IDs3 + ×IDs2 ×sf)
4
π
Vhead = 2× (0,76×10-4 ×2,333 + ×2,332 ×0,08)
4
Vhead = 0,33 m3
(400-350)-(360-350)
∆TLMTD =
(400-350)
ln (360-350)
∆TLMTD =24,85℃
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel C.3 Sifat-sifat Fluida dalam Reaktor
Sifat Fluida Tube Side (tave = 623,15 K) Shell Side (Tave = 653,15 K)
μ (kg/m.s) 5,2 x 10-5 1,35 x 10-4
Cp (kJ/kg.°C) 2,49 2,58
k (W/m.°C) 0,04 0,10
ρ (kg/m3) 1,81 709
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ṁ = 0,38 kg/s
ṁ = 1361,58 kg/jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Reynold’s Number (Re)
De ×Gs
Re= (Thakore,halaman 170)
μ
Dimana de adalah diameter ekivalen untuk tube triangular
1,1
De = ×(P2T -0,907×OD2t ) (Thakore, halaman 170)
ODt
1,1
De = ×(0,082 -0,907×0,062 )
0,06
De = 0,04 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dengan nilai
0,14
μ
( ) =1
μW
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol C-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN PERANCANGAN ALAT PEMISAH
kg kg
ρL - ρV 792,42 3 - 1,26 3
u = k ×√ = 0,03 ×√ m m
ρV kg
1,26 3
m
m
u = 1,68
s
Kinerja yang baik diperoleh antara 30%-100%, akan tetapi pada umumnya
kecepatan optimum diperoleh pada 75% dari kecepatan hasil perhitungan
(Turton, hal 240), sehingga nilai kecepatan actual yang digunakan adalah
sebagai berikut.
uact = 45% ×u
m
uact = 45% × 1,68
s
m
uact = 0,76
s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
𝑚𝑣
Ac =
uact × 3600 s × ρv
1639,99 kg/jam
Ac =
0,76 m/s × 3600 s ×1,26 kg/m3
Ac = 0,48 m2
Maka untuk diameter flash drum,
4 Ac
D=√
π
4 × 0,48 m2
D=√
3,14
D = 0,78 m
V = 0,51 m3
L = 2,12 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
e. Perhitungan ketinggian total Flash Drum
Ketinggian total Flash Drum tanpa adanya lubang-lubang kecil didasarkan
pada gambar D.1 dengan ketinggian cairan selama 5 menit (liquid holdup time)
2,12 m maka ketinggian total Flash Drum adalah :
2,54 m
Ltotal = 2,12 m +(18+48) in ×
100 in
Ltotal = 3,80 m
Faktor kemanan untuk perancangan tekanan desain adalah 10% dari tekanan
operasinya (Walas, hal 623), sehingga :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Pdesain = 110% × Poperasi
Pdesain = 110% × 186,24 = 204,86 kPa = 29,71 Psi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Efisiensi sambungan (E) : 0,85 (Jawad, hal 687)
Laju korosi (Cc) : 1,88 in
PD
Tebal tutup(t) = +C
2SE - 0,2 P C
29,71 Psi × 30,70 in
t= +1,88 in
2×13700×0,85-0,2 ×29,71
t = 1,91 in = 0,05 m
Diambil tebal tutup komersial 21/4 in (2,25 in) atau 0,06 m.
G1 = 113,63 kmol/jam
= 1639,99 kg/jam L1 = 113,24 kmol/jam
Y1 = 0,21 = 3005,36 kg/jam
y1 = 0,27 X1 = 0,26
x1 = 0,21
Gambar D.2 Kolom Absorber (T-101)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Keterangan :
G1 : Laju alir molar gas campuran (kmol/jam)
y1 : Fraksi mol Aseton yang terkandung dalam gas campuran
Y1 : Rasio molar gas yang terlarut terhadap gas yang tidak larut dalam gas
Masuk absorber
G2 : Laju alir molar gas keluar absorber (kmol/jam)
y2 : Fraksi mol Aseton yang terkandung dalam gas keluaran absorber
Y2 : Rasio molar Aseton yang terlarut terhadap molar gas yang tidak larut
dalam gas keluaran absorber
L1 : Laju alir molar pelarut (solvent) (kmol/jam)
x1 : Fraksi mol Aseton yang terkandung dalam pelarut (solvent)
X1 : Rasio molar Aseton terhadap molar air
L2 : Laju alir molar larutan (solute) yang keluar dari absorber (kmol/jam)
x2 : Fraksi mol Aseton yang terkandung dalam liquid keluaran absorber
X2 : Rasio molar Aseton terhadap molar liquid campuran keluaran absorber
Pada suhu 45°C dan tekanan 1,86 bar atau 186 kPa, Persamaan Antoine dari
Aseton adalah sebagai berikut.
B
ln P =A-
T+C
2975,95
ln P =14,72-
(45+273,15)-34,52
ln P = 4,23
P = e4,23
P = 68,35 kPa
Slope (m) dapat dicari dengan menggunakan Hukum Raoult’s
PA
y=m= x
P
68,35
y= x
186,24
y = 0,37 x
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G +G π
Gm ( 1 2 2 )⁄4 ×D2
m = m×
Lm L +L π
( 1 2 2 )⁄4 ×D2
113,63+87,44 π 2
Gm ( )⁄4 ×D
m = 0,37× 2
Lm 113,24+87,05 π 2
( )⁄4 ×D
2
Gm
m = 0,37
Lm
1 Gm y1 Gm
NOG = ×ln [(1-m ) × +m ]
Gm Lm y2 Lm
1-m Lm
1 0,21
NOG = ×ln [(1-0,37)× +0,37]
1-0,37 0,01
NOG = 5,08
Nilai NOG juga dapat dicari menggunakan grafik yang ada pada gambar D.3,
Coulson Vol.6, halaman 597 dengan memplot nilai y1/y2 = 49,97 terhadap
m×Gm/Lm = 0,37 didapat nilai NOG = 5,00
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.3 Nilai NOG Sebagai Fungsi y1/y2 dengan parameter m×Gm/Lm
(Coulson, 1983)
1639,99 kg/jam⁄3600 s
GW =
(π⁄4)×D2
π
GW = 0,46⁄( ×D2 ) kg/m2 .s
4
ρG = 1,06 kg/m3
μG =0,013 mPa.s ≈ cP
μG =1,30×10-5 kg/m.s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
F11 ⁄3600
LW =
(π⁄4)×D2
3005,36 kg/jam⁄3600 s
LW =
(π⁄4)×D2
π
LW = 0,83⁄( ×D2 ) kg/m2 .s
4
ρL = 957,03 kg/m3
μL = 0,80 mPa.s ≈ cP
μL = 8,00×10-4 kg/m.s
Flow parameter
LW ρG
FLG = √
GW ρL
π
0,83⁄( ×D2 ) 1,06
FLG = 4 √
π
0,46⁄(4 ×D2 ) 957,03
FLG = 0,06
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.4 Generalized Flooding and Pressure Drop Correlation for Packings
(Thakoree, 1999)
Kf =0,17
Kecepatan sebenarnya gas melewati kolom adalah 66% dari kecepatan flooding
K=(0,66)2 ×Kf
K=(0,66)2 ×0,17
K=0,07
Dengan nilai K = 0,07 dan FLG = 0,03, maka pressure drop/m pada ketinggian
packing adalah ΔPflood = 48.5 mm H2O/m
K×ρG ×ρL ×g 1
⁄2
GW = [ ]
FP ×φ×μL 0,2
ρL
φ = =096, ρL = 957,03 kg/m3
ρair
g = 9,8 m2 /s
Jenis isiian (packed) adalah Metal Pall Rings 1 in, dengan void fraction 0,90
dan packing factor (Fp) 160 per meter. Sehingga nilai Gw adalah :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
K×ρG ×ρL ×g 1
⁄2
GW = [ ]
FP ×φ×μL 0,2
1⁄2
0,08×1,06×957,03×9,8
GW = [ ]
160×0,96×0,790,2
GW = 2,51 kg/m2 .s
Luas kolom yang dicapai
0,46
Areq =
2,61
Areq = 0,18 m2
Diameter
4
D =√ ×A
π
4
D =√ ×0,18
π
D = 0,48 m
Karena diameter kolom berada dalam range 0,3-0,9 m, maka dipilih jenis isiian
(packed) adalah Metal Pall Rings dengan ukuran packing 25 mm (0,025 m)
(Coulson, 1983).
Rasio ukuran packing terhadap diameter kolom
0,47
= 19,22
0,03
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
VA = 0,03m3 /kmol
TL = 305,43 K
μL =4.59×10-4 kg/m.s
ф=2,26
Dengan menggunakan persamaan Wilke dan Chang (Thakoree, halaman 601)
0,5
117,3×10-18 ×(ф×Mliquid ) ×TL
DL =
μ×VA 0,6
DL = 2,38×10-9 m2 /s
μL
(Sc)L =
ρL ×DL
4,59×10-4
(Sc)L = = 226,93
851,40×2,38×10-9
Difusivitas gas
Diketahui :
Tv =318,15 K
P=186,24 kPa ≈186237,94 N/m2
Tabel D.1 Laju Alir pada Kolom Absorber (T-101)
Vc Vi Vi M
Komponen
(cm3/mol) (cm3/mol) (m3/kmol) (kg/kmol)
IPA 220 81,228 0,081 60,1
Air 55,9 19,326 0,019 18,02
Aseton 209 76,976 0,077 58,08
Hidrogen 64,1 22,306 0,022 2,02
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4,3×10-4 ×318,151,5 ×√(1⁄60,1 + 1⁄18,02 + 1⁄58,08 + 1⁄2,02)
Dv ==
1,86×105 ×(0,0811⁄3 +0,0191⁄3 +0,0771⁄3 +0,0221⁄3 )
Dv = 1,51×10-4 m2 /s
μv
(Sc)v =
ρv ×Dv
1,20×10-5
(Sc)v =
0.98×1,51×10-4
(Sc)v = 0,08
0,83
L*W = = 4,61 kg/m2 .s
0,18
Dari gambar D.5 Thakoree halaman 584, pada saat 60% flooding, C = 0,82
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.6 Parameter Korelasi ψ untuk Metode Cornell’s
(Thakoree, 1999)
Dari gambar D.7 Thakoree halaman 584, pada saat Lw = 4,61 kg/m2.s, фh =
0,05
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
HL =0,22 m
0,5 0,6
HG = 0,017×ψh ×D1,24 ×Z0,33 ×(Sc)v ⁄(L*W ×f1 ×f2 ×f3 )
(Thakoree, halaman 580)
0,16 0,16
μ 4,59×10-4
f1 = ( L ) =( ) = 0,88
μW 0,01×10-1
1,25
ρW 1000 1,25
f2 = ( ) =( ) = 1,06
ρL 957,03
Gm
HOG = HG + (m ) ×HL
Lm
HOG = 0,44+(0,37)×0,22
HOG = 0,52 m
Z= HOG ×NOG
Z= 0,52 m ×5,08
Z= 2,63 m
Ztower =125%×Z
Ztower =125%×2,63 m
Ztower = 3,29 m
d. Perhitungan Desain Shell dan Head
Tekanan desain diambil 10% diatas tekanan operasi sebagai faktor keamanan
P=110%×Poperasi
P=110%×1,86
P=2,05 bar ≈ 29,71 psi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Faktor korosi (Cc)
PR
ts= +Cc
(SE)-(0,6P)
29,71 Psi × 9,46 in
ts= +1,88 in
(13700×0,85)-(0,6×29,71 Psi)
ts= 1,90 in
Diambil tebal standar shell, yaitu 2 in atau 0,051 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
e. Menghitung Dimensi Head dan Bottom
Jenis tutup yang digunakan adalah Torispherical, karena tekanan desain 30,313
psi dimana untuk head dan bottom dengan tekanan desain 15-200 psi dapat
menggunakan head jenis ini.
Gambar D.8 Dimensi untuk flanged dan dished head(Brownell & Young, 1959)
Tekanan desain (P) : 29,71 psi
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Faktor korosi (Cc) : 1,88 in
Diameter dalam shell (IDs) : 18,91 in
Jari-jari dalam shell (R) : 9,46 in
Allowable stress (S) : 13700 psi
Tebal tutup (th)
PLM
th= +Cc
(2SE)-(0,2P)
dengan :
L=IDs
1 L
M= × (3+√ )
4 r
r=icr
1 18,91
M= × (3+√ )
4 6
M= 1,19
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
29,71 Psi × 18,91 in × 1,19
th= +1,88 in
(2×13700×0,85)-(0,2×29,71 Psi)
th=1,90 in
Dengan tebal tutup 1,90 in, maka diambil tebal standar tutup 2 in atau 0,051 m.
b=r-√BC2 -AB2
b=24-√182 - 3,462
b=6,34 in
Nilai standar straight flange (sf) dari tebal 2 in dipilih 3 in. Sehingga tinggi
tutup dan bottom (OA) adalah
OA=b+sf+th
OA=6,34 in + 3 in + 2 in
OA=11,34 in ≈0,29 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
D.2 Kolom Distilasi (T-102)
Perhitungan yang digunakan untuk menentukan desain kolom distilasi,
dengan uraian sebagai berikut.
a. Menghitung dew point, bubble point, dan relative volatility
TUmpan = 313,15 K
PUmpan = 210,00 kPa
Toperasi = 369,55 K
Laju alir molar umpan (F) = 223,95 kmol/jam
Laju alir molar distilat (D) = 88,12 kmol/jam
Laju alir molar residu (W) = 137,01 kmol/jam
Menghitung tekanan jenuh tiap komponen pada aliran produk atas dan produk
bawah dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. (Thakore, hal 385)
B
Psat = exp (A- )
T+C
Psat
ki =
P
yi
xi =
ki
ki
αi =
kc
Σxi = 1 maka Tsolver = TDew
Dengan menggunakan solver diperoleh TDew 352,98 K dan berikut ini hasil
perhitungan pada produk atas proses distilasi.
Tabel D.2 Hasil Perhitungan TDew Kolom Distilasi (T-102)
Komponen Tsat (K) yi (%) Psat (kPa) ki αi xi (%)
Distillate IPA 375,36 1,91 92,02 0,44 1,00 4,36
(D) Aseton 352,13 98,09 191,36 1,02 2,34 95,64
Σ 100
Dengan menggunakan solver diperoleh TBubble 393,72 K dan berikut ini hasil
perhitungan pada produk bawah proses distilasi.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel D.3 Hasil Perhitungan TBubble Kolom Distilasi (T-102)
αLK = √2,34×1,64
αLK = 1,96
Menghitung Nm
c. Menghitung q Line
Dalam menghitung q line diperlukan langkah-langkah dibawah ini.
Menghitung Tsat masing-masing komponen pada umpan menggunakan
persamaan dibawah ini.
B
Tsat = -C
A - ln P
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3109,34
Tsat IPA = - (-73,54)
15,65 - ln (210,00)
Tsat IPA = 375,36 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Menghitung Cp(T) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
b 2 c 3 d 4 e 5
∫ Cp,i (T) = aT + T+ T+ T + T
2 3 4 5
Hasil dari perhitungan disajikan pada Tabel D.5 dibawah ini.
Tabel D.4 Hasil Perhitungan Panas Laten dan Kapasitas Panas pada T-102
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dengan nilai q 1,18 maka menggunakan solver pada program Ms. Excel
diperoleh nilai θ sebesar 0,81.
Menghitung Refluks Ratio Minimum (Rm)
Rumus Rm diperoleh dari buku Thakore-Hal. 416.
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖𝐷
Rm + 1 = ∑
𝛼𝑖 − θ
Dari hasil perhitungan disajikan pada Tabel D.7 dibawah ini.
Tabel D.6 Hasil Perhitungan Refluks Minimum Pada Kolom Distilasi (T-102)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.9 Kurva (R/R+1) terhadap Nm/N
Nm
= 0,60
N
11,51
N= = 20,18 ≅ 20 tahap
0,63
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Nr 3,38 % 137,01 kmol/jam 0,08 % 2
log ( ) =0,206 × log ( × ×( ) )
Ns 38,64 % 88,12 kmol/jam 1,91 %
Nr
log ( ) = -0,75
Ns
Nr
= 0,47
Ns
N = Nr +Ns
N = 0,47 Ns +Ns
20,18
Ns = = 13,72 ≅ 14 tahap dibawah umpan
1,47
Nr = N-Ns = 20,18-13,72 = 6,46 ≅ 6 tahap diatas umpan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
L' = 368,42 kmol/jam
V' = F x (q-1)+V = 223,95 kmol/jam x (1,18-1) + 192,60 kmol/jam
V' = 232,58 kmol/jam
Menghitung densitas pada bagian distilat (enriching point)
Data BM masing-masing komponen :
BMIPA =60,1 kg/kmol
BMAir =18,02 kg/kmol
BMAseton =58,08 kg/kmol
BMHidrogen =2,02 kg/kmol
BMAv = yi ×BMi
BMAv = (0,60%×60,1 kg/kmol)+(0,00%×18,02 kg/kmol)+
(94,40%×58,08kg/kmol) = 58,09 kg/kmol
Ptop = 210 kPa
R = 8,314 m3.kPa/kmol.K
Ttop = 352,98 K
Maka diperoleh,
P×BMAv 210 kPa×58,09 kg/kmol
ρV = = = 4,16 kg/m3
R×T 8,314 m3.kPa/kmol.K×352,98
1 1
ρL = = = 717,93 kg/m3
Wi 0,60% 0 99,40%
Σ ρi 725,41 + 975,65 + 717,93
Menghitung densitas pada bagian bottom (stripping point)
Tbottom = 393,67 K
BMAv = xi ×BMi
BMAv = (81,75%×60,1 kg/kmol)+(3,82%×18,02 kg/kmol)+
(14,43%×58,08kg/kmol) = 58,20 kg/kmol
Ptop = 210 kPa
R = 8,314 m3.kPa/kmol.K
Maka diperoleh,
P×BMAv 210 kPa×58,20 kg/kmol
ρV = = = 3,74 kg/m3
R×T 8,314 m3.kPa/kmol.K×393,67 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-26
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1 1
ρL = = = 755,88 kg/m3
Wi 81,75% 3,82% 14,43%
Σ ρi 746,96 + 994,64 + 743,15
Maka nilai flow factor pada bagian distilat (enriching point)
0,5
L ρ
FLV = × ( V )
V ρL
0,5
104,48 kmol/jam 4,16 kg/m3
FLV = ×( )
192,60 kmol/jam 717,93 kg/m3
FLV = 0,04
Maka nilai flow factor pada bagian bottom (stripping point)
0,5
L ρ
FLV = × ( V )
V ρL
0,5
368,42 kmol/jam 3,74 kg/m3
FLV = ×( )
232,58 kmol/jam 755,88 kg/m3
FLV = 0,11
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-27
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.10 Flooding Velocity
Diperoleh nilai K1 = 0,90×10-1
0,5
ρ -ρ
vf = K1× ( L V )
ρV
0,5
717,98 kg/m3 - 4,16 kg/m3
-1
vf = 0,90×10 × ( )
4,16 kg/m3
vf = 1,18 m/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-28
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.11 Flooding Velocity
Diperoleh nilai K1 = 0,80×10-1
0,5
ρ -ρ
vf = K1× ( L V )
ρV
0,5
755,88 kg/m3 - 3,74 kg/m3
-1
vf = 0,85×10 × ( )
3,74 kg/m3
vf = 1,21 m/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-29
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Pada bagian bottom (stripping point)
V×BMAv 232,58 kmol/jam × 58,20 kg/kmol
Qv = = = 3624,02 m3 /jam
ρV 3,74 kg/m3
Qv = 1,01 m3 /s
j. Menghitung Laju Alir Volumetrik Cairan
Pada bagian distilat (enriching point)
L×BMAv 104,48 kmol/jam × 58,09 kg/kmol
QL = = 3
= 8,45 m3 /jam
ρL 717,98 kg/m
QL = 0,23×10-2 m3 /s
Pada bagian bottom (stripping point)
L×BMAv 368,42 kmol/jam × 58,20 kg/kmol
QL = = = 28,37 m3 /jam
ρL 755,88 kg/m3
QL = 0,79×10-2 m3 /s
Berdasarkan pada Tabel 8.33 pada buku Thakore & bath hal.445 keduanya
menggunakan single pass tray.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-30
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Ah =10% xAa =10% × 0,64 m2 =0,06 m2
Pada bagian bottom (stripping point)
Qv 1,01 m3 /s
An = = = 0,98 m2
vf 1,02 m/s
Asumsikan luas downcomer, Ad =12%×Ac
Ac =Luas kolom bagian dalam
An = Ac -Ad
An = Ac -12%×Ac
An =0,88Ac
0,98 m2
Ac = = 1,12 m2
0,88
Ad =12%×Ac = 12% × 1,12 m2 = 0,13 m2
Luas aktif maksimum, Aa
Aa =76%×Ac = 76% × 1,12 m2 = 0,85 m2
Luas lubang ,Ah
Ah = 10% xAa =10% × 0,85 m2 = 0,08 m2
4Ac 4 × 0,85 m2
Di,top = √ =√ =1,04 m
π π
4Ac 4 × 1,12 m2
Di,bottom = √ =√ =1,19 m
π π
m. Memeriksa Wepping
Laju minimum uap yang melewati lubang dapat dicari menggunakan persamaan
dibawah ini.
𝐾 − 0,9(25,4 − 𝑑ℎ )
vh,min =
√𝜌𝑣
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-31
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dengan nilai K diperoleh dari Gambar 8.19 buku Thakore, hal.511, sebagai
fungsi dari (hw + how )
Tinggi weir (hw) = 45 mm (untuk tekanan atmosfir 40-90 mm,
direkomendasikan pada 40 - 50 mm.
Diameter lubang (dh) = 5 mm
Tebal Plate (t) = 5 mm
Untuk daerah distilat
Tinggi cairan yang overflow pada weir
2
Lm
how = 750 ( )
ρL ×lw
Untuk memeriksa kondisi weping nilai minimal dari how pada 70%.
Lm = 0,7×L×Mav
kmol kg
Lm = 0,7×104,48 ×58,09
jam kmol
kg kg
Lm = 4248,65 = 1,18
jam s
Ad lw
Mengacu pada Tabel 8.34, untuk =0,12 dan =0,77
Ac Di
lw =0,77×Di =0,77×1,04 m= 0,80 m
Maka diperoleh,
2/3
kg
1,18 s
how = 750 ( ) = 12,12 mm
kg
717,98 3 ×0,80 m
m
Pada laju minimum (hw + how ) = 45 mm+12,12 mm = 57,12 mm
Dari Gambar 8.19 buku Thakore & Bath hal.449 diperoleh nilai K
K = 30,25
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-32
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.12 Weep-Point Correlation
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-33
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kg kg
Lm = 15009,14 = 4,17
jam s
Ad lw
Mengacu pada Tabel 8.34, untuk =0,12 dan =0,77
Ac Di
lw = 0,77×Di = 0,77×1,19 m = 0,92 m
Maka diperoleh,
2/3
kg
4,17 s
how = 750 ( ) = 24,79 mm
kg
755,87 3 ×0,92 m
m
Pada laju minimum (hw + how ) = 45 mm+24,79 mm = 69,79 mm
Dari Gambar 8.19 buku Thakore & Bath hal.449 diperoleh nilai K
K = 30,60
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-34
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Karena vh,act > vh,min maka laju minimum pada bagian stripping dapat
beroperasi dengan baik.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-35
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Residual Pressure Drop
12,5×103 12,5×103
hr = = =17,41 mmLC
ρL kg
717,98 3
m
Total Tray Pressure Drop
ht = hd + (hw + how ) + hr
ht = 56,12 + 57,12 + 17,41 =130,65 mmLC
Pada daerah bottom
vh 2 ρ
hd = 51 ( ) × v
Co ρL
m3
Qv 1,01 s m
vh = = 2
= 11,87
Ah 0,08 m s
Dari Gambar 8.20 buku Thakoree & Bath hal.450
Plat tickness Ah Ah
=1 dan ≅ =0,1
Hole diameter Ap Aa
Didapat nilai Co 0,84
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-36
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
m 2 kg
11,87 s 3,74 3
hd = 51 ( ) × m = 50,10 mmLC ;LC=Liquid Column
0,84 kg
755,88 3
m
Residual Pressure Drop
12,5×103 12,5×103
hr = = =16,54 mmLC
ρL kg
755,88 3
m
Total Tray Pressure Drop
ht = hd + (hw + how ) + hr
ht = 50,10 + 69,79 + 16,54 = 136,42 mmLC
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-37
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
2
kg
1,69 s
hdc = 166 ( ) = 1,17 mm
kg
717,98 3 ×0,03 m2
m
Menghitung liquid backup in downcomer
hb = ht + (hw + how ) + hdc
hb = (130,65 + 57,12 + 1,17) mm
hb = 188,93 mm =0,19 m
lt = 0,5 m = 500 mm
𝑙𝑡 + ℎ𝑤 500+45
= =272,50 mm
2 2
𝑙𝑡 + ℎ𝑤
hb = 188,93 mm < maka perancangan diterima. (Thakore, hal 450)
2
Waktu tinggal di Downcomer
Ad ×hb ×ρL
θr =
Lmd
kg
0,10 m2 ×0,19 m×717,98
θr = m3 = 8,14 s
kg
1,69 s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-38
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ℎ𝑎𝑝 = ℎ𝑤 − 10 = 45 − 10 = 35 mm = 0,04 m
𝐴𝑎𝑝 = 0,04 m × 0,92 m =0,04 m2
Karena 𝐴𝑎𝑝 ≪ 𝐴𝑑 maka 𝐴𝑚 = 𝐴𝑎𝑝
𝐴𝑚 = 𝐴𝑎𝑝 = 0,04 m2
Maka pressure drop in downcomer
2
kg
5,96 s
h'dc = 166 ( ) = 7,64 mm
kg 2
755,88 3 ×0,04 m
m
Liquid Backup in Downcomer
hb = ht + (hw + how ) + hdc
hb = (136,42 + 69,79 + 7,64) mm
hb = 213,85 mm =0,21 m
lt = 0,5 m = 500 mm
𝑙𝑡 + ℎ𝑤 500+45
= =272,50 mm
2 2
𝑙𝑡 + ℎ𝑤
hb = 206,78 mm < maka perancangan diterima. (Thakore, hal 450)
2
Waktu tinggal di Downcomer
Ad ×hbc ×ρL
θr =
Lmd
kg
0,13 m2 ×0,21 m×755,88
θr = m3 = 3,51 s
kg
5,96 s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-39
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,00
%Flooding= ×100% = 85%
1,18
FLV = 0,04
Dari Gambar 8.18 buku Thakoree & Bath hal. 447 diperoleh
Ψ = 0,09
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-40
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.17 Entrainment Correlation for Sieve Plates
%Entrainment = 3,90% < 10%, maka efisiensi tray baik.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-41
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Umur pakai alat = 15 tahun
in
CC = 0,12 ×15 tahun
tahun
CC = 1,88 in = 0,05 m
t = 1,96 in = 0,05 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-42
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
D.4 Kolom Distilasi (T-103)
Perhitungan yang digunakan untuk menentukan desain kolom distilasi,
dengan uraian sebagai berikut.
a. Menghitung dew point, bubble point, dan relative volatility
TUmpan = 393,72 K
PUmpan = 250,00 kPa
Toperasi = 399,75 K
Laju alir molar umpan (F) = 137,01 kmol/jam
Laju alir molar distilat (D) = 10,05 kmol/jam
Laju alir molar residu (W) = 126,95 kmol/jam
Menghitung tekanan jenuh tiap komponen pada aliran produk atas dan produk
bawah dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. (Thakore, hal 385)
B
Psat = exp (A- )
T+C
Psat
ki =
P
yi
xi =
ki
ki
αi =
kc
Σxi = 1 maka Tsolver = TDew
Dengan menggunakan solver diperoleh TDew 387,90 K dan berikut ini hasil
perhitungan pada produk atas proses distilasi.
Tabel D.8 Hasil Perhitungan TDew Kolom Distilasi (T-103)
Komponen Tsat (K) yi (%) Psat (kPa) ki αi xi (%)
Air 400,82 29,75 166,24 0,66 1,00 44,74
Distillate
Aseton 358,15 0,60 542,22 2,17 3,26 0,28
(D)
IPA 380,56 69,65 316,70 1,27 1,90 54,98
Σ 100,00
Dengan menggunakan solver diperoleh TBubble 400,79 K dan berikut ini hasil
perhitungan pada produk bawah proses distilasi.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-43
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel D.9 Hasil Perhitungan TBubble Kolom Distilasi (T-103)
αLK = √1,90×1,87
αLK = 1,89
Menghitung Nm
c. Menghitung q Line
Dalam menghitung q line diperlukan langkah-langkah dibawah ini.
Menghitung Tsat masing-masing komponen pada umpan menggunakan
persamaan dibawah ini.
B
Tsat = -C
A - ln P
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-44
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
B
Tsat IPA = -C
A - ln P
3109,34
Tsat IPA = - (-73,54)
15,65 - ln (250,00)
Tsat IPA = 380,56 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-45
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
λAseton = 27219,82 J/mol
Menghitung Cp(T) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
b 2 c 3 d 4 e 5
∫ Cp,i (T) = aT + T+ T+ T + T
2 3 4 5
Hasil dari perhitungan disajikan pada Tabel D.10 dibawah ini.
Tabel D.10 Hasil Perhitungan Panas Laten dan Kapasitas Panas pada T-103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-46
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel D.11 Hasil Perhitungan 1-q pada Kolom Distilasi (T-103)
Dengan nilai q 1,00 maka menggunakan solver pada program Ms. Excel
diperoleh nilai θ sebesar 0,96.
Menghitung Refluks Ratio Minimum (Rm)
Rumus Rm diperoleh dari buku Thakore-Hal. 416.
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖𝐷
Rm + 1 = ∑
𝛼𝑖 − θ
Dari hasil perhitungan disajikan pada Tabel D.7 dibawah ini.
Tabel D.12 Hasil Perhitungan Refluks Minimum Pada Kolom Distilasi (T-103)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-47
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.18 Kurva (R/R+1) terhadap Nm/N
Nm
= 0,78
N
13,46
N= = 17,35 = 17 tahap
0,78
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-48
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Nr 94,77 % 126,96 kmol/jam 0,04 % 2
log ( ) =0,206 × log ( × ×( ) )
Ns 5,15 % 10,05 kmol/jam 29,75 %
Nr
log ( ) = -0,68
Ns
Nr
= 0,50
Ns
N = Nr +Ns
N = 0,50 Ns +Ns
17,35
Ns = = 11,53 = 11 tahap dibawah umpan
1,50
Nr = N-Ns = 17,35-11,53 = 5,82= 6 tahap diatas umpan
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-49
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
V' = F x (q-1)+V = 137,01 kmol/jam x (1,00-1) + 244,09 kmol/jam
V' = 244,09 kmol/jam
Menghitung densitas pada bagian distilat (enriching point)
Data BM masing-masing komponen :
BMIPA =60,1 kg/kmol
BMAir =18,02 kg/kmol
BMAseton =58,08 kg/kmol
BMHidrogen =2,02 kg/kmol
BMAv = yi ×BMi
BMAv = (69,65%×60,1 kg/kmol)+(29,75%×18,02 kg/kmol)+
(0,60%×58,08kg/kmol) = 47,57 kg/kmol
Ptop = 250,00 kPa
R = 8,314 m3.kPa/kmol.K
Ttop = 387,75 K
Maka diperoleh,
P×BMAv 250 kPa×47,57 kg/kmol
ρV = = = 3,69 kg/m3
R×T 8,314 m3.kPa/kmol.K×387,75
1 1
ρL = = = 705,14 kg/m3
Wi 88,00% 11,27% 0,73%
Σ ρi 683,51 + 940,70 + 669,75
Menghitung densitas pada bagian bottom (stripping point)
Tbottom = 400,64 K
BMAv = xi ×BMi
BMAv = (45,83%×60,1 kg/kmol)+(53,76%×18,02 kg/kmol)+
(0,40%×58,08kg/kmol) = 37,47 kg/kmol
Pbottom = 250,00 kPa
R = 8,314 m3.kPa/kmol.K
Maka diperoleh,
P×BMAv 250,00 kPa×37,47 kg/kmol
ρV = = = 2,81 kg/m3
R×T 8,314 m3.kPa/kmol.K×400,64 K
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-50
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1 1
ρL = = = 733,93 kg/m3
Wi 73,52% 25,86% 0,63%
Σ ρi 682,02 + 939,50 + 668,05
Maka nilai flow factor pada bagian distilat (enriching point)
0,5
L ρ
FLV = × ( V )
V ρL
0,5
234,04 kmol/jam 3,69 kg/m3
FLV = ×( )
244,09 kmol/jam 705,14 kg/m3
FLV = 0,07
Maka nilai flow factor pada bagian bottom (stripping point)
0,5
L' ρ
FLV = × ( V )
V' ρL
0,5
371,05 kmol/jam 2,81 kg/m3
FLV = ×( )
244,09 kmol/jam 733,93 kg/m3
FLV = 0,09
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-51
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.19 Flooding Velocity
Diperoleh nilai K1 = 0,92×10-1
0,5
ρ -ρ
vf = K1× ( L V )
ρV
0,5
705,14 kg/m3 -3,69 kg/m3
vf = 0,09× ( )
3,69 kg/m3
vf = 1,27 m/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-52
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.20 Flooding Velocity
Diperoleh nilai K1 = 0,81×10-1
0,5
ρ -ρ
vf = K1× ( L V )
ρV
0,5
733,93 kg/m3 - 2,81 kg/m3
-1
vf = 0,81×10 × ( )
2,81 kg/m3
vf = 1,31 m/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-53
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Pada bagian bottom
V×BMAv 244,09 kmol/jam × 37,47 kg/kmol
Qv = = = 3252,224 m3 /jam
ρV 2,81 kg/m3
Qv = 0,90 m3 /s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-54
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Luas lubang ,Ah
Ah =10%×Aa =10% × 0,70 m2 = 0,07 m2
Pada bagian bottom
Qv 0,90 m3 /s
An = = = 0,81 m2
Uf 1,11 m/s
Asumsikan luas downcomer, Ad =12%×Ac
Ac =Luas kolom bagian dalam
An = Ac - Ad
An = Ac - 12%×Ac
An =0,88Ac
0,81 m2
Ac = = 0,92 m2
0,88
Ad =12%×Ac = 12% × 0,92 m2 = 0,11 m2
Luas aktif maksimum, Aa
Aa =76%×Ac = 76% × 0,92 m2 = 0,70 m2
Luas lubang ,Ah
Ah = 10% xAa =10%×0,70 m2 = 0,07 m2
4Ac 4 × 0,92 m2
Di,top = √ =√ =1,08 m
π π
4Ac 4 × 0,92 m2
Di,top = √ =√ =1,08 m
π π
m. Memeriksa Wepping
Laju minimum uap yang melewati lubang dapat dicari menggunakan persamaan
dibawah ini.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-55
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
𝐾 − 0,9(25,4 − 𝑑ℎ )
vh,min =
√𝜌𝑣
Dengan nilai K diperoleh dari Gambar 8.19 buku Thakore, hal.511, sebagai
fungsi dari (hw + how )
Tinggi weir (hw) = 45 mm (untuk tekanan atmosfir 40-90 mm,
direkomendasikan pada 40 - 50 mm.
Diameter lubang (dh) = 5 mm
Tebal Plate (t) = 5 mm
Untuk daerah distilat
Tinggi cairan yang overflow pada weir
2
Lm
how = 750 ( )
ρL ×lw
Untuk memeriksa kondisi wepping nilai minimal dari how pada 70%.
Lm = 0,7×L×Mav
kmol kg
Lm = 0,7×234,04 ×47,57
jam kmol
kg kg
Lm = 7792,91 = 2,16
jam s
Ad lw
Mengacu pada Tabel 8.34, untuk =0,12 dan =0,77
Ac Di
lw =0,77×Di =0,77×1,08 m = 0,83 m
Maka diperoleh,
2/3
kg
2,16 s
how = 750 ( ) = 17,88 mm
kg
705,14 3 ×0,7 m
m
Pada laju minimum (hw + how ) = 45 mm+17,88 mm = 62,88 mm
Dari Gambar 8.19 buku Thakore & Bath hal.449 diperoleh nilai K
K = 30,40
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-56
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.21 Weep-Point Correlation
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-57
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
kg kg
Lm = 9731,99 = 2,70
jam s
Ad lw
Mengacu pada Tabel 8.34, untuk =0,12 dan =0,77
Ac Di
lw = 0,77×Di = 0,77×1,08 m = 0,84 m
Maka diperoleh,
2/3
kg
2,70 s
how = 750 ( ) = 20,16 mm
kg
733,93 3 ×0,84 m
m
Pada laju minimum (hw + how ) = 45 mm+20,16 mm = 65,16 mm
Dari Gambar 8.19 buku Thakore & Bath hal.449 diperoleh nilai K
K = 30,50
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-58
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
m3
0,7×Qv 0,7×0,90 s m
vh,act = = 2
= 9,00
Ah 0,07 m s
Karena vh,act > vh,min maka laju minimum pada bagian bottom dapat beroperasi
dengan baik.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-59
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
m 2 kg
12,49 s 3,69 3
hd = 51 ( ) × m = 58,67 mmLC ;LC=Liquid Column
0,84 kg
705,14 3
m
Residual Pressure Drop
12,5×103 12,5×103
hr = = =17,73 mmLC
ρL kg
705,14 3
m
Total Tray Pressure Drop
ht = hd + (hw + how ) + hr
ht = 58,67 + 62,88 + 17,73 =139,27 mmLC
Pada daerah bottom
vh 2 ρ
hd = 51 ( ) × v
Co ρL
m3
Qv 0,90 s m
vh = = = 12,85
Ah 0,07 m2 s
Dari Gambar 8.20 buku Thakoree & Bath hal.450
Plat tickness Ah Ah
=1 dan ≅ =0,1
Hole diameter Ap Aa
Didapat nilai Co 0,84
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-60
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
m 2 kg
12,85 s 2,81 3
hd = 51 ( ) × m = 45,54 mmLC ;LC=Liquid Column
0,84 kg
733,93 3
m
Residual Pressure Drop
12,5×103 12,5×103
hr = = =17,03 mmLC
ρL kg
733,93 3
m
Total Tray Pressure Drop
ht = hd + (hw + how ) + hr
ht = 45,54 + 65,16 + 17,03 = 127,74 mmLC
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-61
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
2
kg
3,09 s
hdc = 166 ( ) = 3,75 mm
kg
705,14 3 ×0,03 m2
m
Menghitung liquid backup in downcomer
hb = ht + (hw + how ) + hdc
hb = (139,27 + 62,88 + 3,75) mm
hb = 205,90 mm =0,20 m
lt = 0,5 m = 500 mm
𝑙𝑡 + ℎ𝑤 500+45
= = 272,5 mm
2 2
𝑙𝑡 + ℎ𝑤
hb = 205,90 mm < maka perancangan diterima. (Thakore, hal 450)
2
Waktu tinggal di Downcomer
Ad ×hb ×ρL
θr =
Lmd
kg
0,11 m2 ×0,20 m×705,14
θr = m3 = 5,19 s
kg
3,09 s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-62
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ℎ𝑎𝑝 = ℎ𝑤 − 10 = 45 − 10 = 35 mm = 0,04 m
𝐴𝑎𝑝 = 0,04 m × 0,84 m =0,03 m2
Karena 𝐴𝑎𝑝 ≪ 𝐴𝑑 maka 𝐴𝑚 = 𝐴𝑎𝑝
𝐴𝑚 = 𝐴𝑎𝑝 = 0,03 m2
Maka pressure drop in downcomer
2
kg
3,86 s
hdc = 166 ( ) = 4,11 mm
kg 2
733,93 3 ×0,03 m
m
Liquid Backup in Downcomer
hb = ht + (hw + how ) + hdc
hb = (127,74 + 65,16 + 4,11) mm
hb = 197,01 mm =0,20 m
lt = 0,5 m = 500 mm
𝑙𝑡 + ℎ𝑤 500+45
= =272,5 mm
2 2
𝑙𝑡 + ℎ𝑤
hb = 197,01 mm < maka perancangan diterima. (Thakore, hal 450)
2
Waktu tinggal di Downcomer
Ad ×hbc ×ρL
θr =
Lmd
kg
0,11 m2 ×0,20 m×733,93
θr = m3 = 4,16 s
kg
3,86 s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-63
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,08
%Flooding= ×100% = 85%
1,27
FLV = 0,07
Dari Gambar 8.18 buku Thakoree & Bath hal. 447 diperoleh
Ψ = 0,67×10-1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-64
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar D.26 Entrainment Correlation for Sieve Plates
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-65
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Laju korosi = 0,12 in/tahun.
Umur pakai alat = 15 tahun
in
CC = 0,12 ×15 tahun
tahun
CC = 1,88 in = 0,05 m
t = 1,95 in = 0,05 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol D-66
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN E
PERANCANGAN ALAT PENUKAR PANAS
o o
Tin = T2 = 88,8 F Tout = T1= 249,1 F
o o
Tout = t2= 284,3 F Tin = t1 = 356,3 F
ΔT2 = 194,5 o
F ΔT1 = 107,2 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT
(ln ΔT2 )
1
(194,5 - 107,2)°F
ΔTLMTD =
194,5
ln (107,2) °F
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ΔTLMTD = 146,89 °F ≈ 336,83 K
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.1 dibawah ini:
t1 − t2 356,3 − 284,3
R= = = 0,45
T1 − T2 249,2 − 89,5
T1 − T2 249,2 − 88,8
S= = = 0,60
t1 − T2 356,3 − 88,8
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,9 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu
5945516 jam
A=
Btu
75 × 0.9 × 132,19 °F
ft2 °F
A = 599,65 ft2 = 55,71 m2
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.2 dibawah ini :
Tabel E.2 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Vaporizer (E-101)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 12,19 ft 3,72 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 21,25 in 0,54 m
Jumlah Tube (N’t) 188 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube
- Menghitung luas area per tube (at)
Nt×a't
at =
144×n
188×0,546 in2
at = = 0,36 = 0,03 𝑚2
144×2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Re,t = 2136,33
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1
0,1334 0,8246×0,537×2,419 3
hi = 4× ×( ) ×1
0,834 0,1334
12
Btu
hi = 15,37 2
ft .jam.°F
ID
hio =hi ( )
OD
Btu 0,834 Btu
hio =15,37 2 ) = 12,82 2
(
ft .jam.°F 1 ft .jam.°F
f. Perhitungan Pada Shell
- Menghitung luas permukaan aliran pada Shell (as)
Baffle Spacing (B) = 25% x IDs
= 25% x 21,25 in = 5,31 in
C’=Pt-OD = 1,25 in – 1 in = 0,25 in
IDs ×C'×B 21,25 in × 0,25 in × 5,31 in
as = =
144×Pt 144×1,25 in
as = 0,16 ft2 = 0,015 m2
Re,s = 67475,7
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (Ho)
Pada Gambar E.3 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
599,96 ft2
A= = 55,74 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
5945516 jam Btu
UD = = 74,96
599,96 ft2 × 0,9 × 132,19 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc-Ud
Rd = ( )
UcxUd
10,19 -74,96
Rd = ( )
10,19 x 74,96
Rd =0,08
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,00049 diperoleh dari Gambar 26 – Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.4 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern,
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0098 Psi
0,8151
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0064 +0,0098 Psi
∆Ptotal = 1,62 x10-2 Psi = 1,2 x10-3 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0016 diperoleh dari Gambar 29 – Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.5 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.2 Perancangan Heater (E-102)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 393,64 K = 249,15 oF
Tout = T1 = 623,15 K = 662,27 oF
Laju alir (wt) = 6455,24 kg/jam =14231,21 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 673,15 K = 752,27 oF
Tout = t1 = 653,15 K = 716,27 oF
Laju alir (ws) = 4090,63 kg/jam = 9018,2 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.3 dibawah ini :
Tabel E.3 Sifat fisik fluida untuk perancangan Heater (E-102)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 455,7 Tav (oF) = 734,27
µ (cp) 0,012 0,012
Cp (BTU/lbm.oF) 0,574 0,486
s (Specifik Grafity) 0,815 8,8
k (BTU/h.ft.oF) 0,019 0,019
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 249,15 F Tout = T1= 662,27 F
o o
Tout = t2= 716,27 F Tin = t1 = 752,27 F
ΔT2 = 467,12 o
F ΔT1 = 90 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(467,12 - 90)°F
ΔTLMTD =
467,12
ln ( 90 ) °F
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 752,27 − 716,27
R= = = 0,09
T1 − T2 662,27 − 249,15
T1 − T2 662,27 − 249,15
S= = = 0,82
t1 − T2 752,27 − 249,15
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,94 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
288,6 ft2
Nt = = 118 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft×8,42 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.4 dibawah ini :
Tabel E.4 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Heater (E-102)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 8,42 ft 2,57 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 17,25 in 0,44 m
Jumlah Tube (N’t) 118 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube
- Menghitung luas area per tube (at)
Nt×a't
at =
144×n
118×0,546 in2
at = = 0,223 ft2 = 0,021𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 63616,96
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,012×2,419 ft.jam
Re,t = 152314,28
Pada Gambar E.7 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=350.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =91,61 ( ) = 76,4
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 180413,1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (Ho)
Pada Gambar E.8 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=280.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
3076132 jam Btu
UD = 2 = 54,97 2
259,95 ft × 0,94 × 215,26 °F ft .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
𝑈𝑐 − 𝑈𝑑
Rd = [ ]
𝑈𝑐 𝑥 𝑈𝑑
39,35 − 54,97
Rd = [ ]
39,35 𝑥 54,97
Rd =0,0072
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f =0,00017 diperoleh dari Gambar 26 – Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.9 dibawah ini:
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
V2 62,5
× = 0,003
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,003 = 0,0294 Psi
0,815
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,00392 +0,0294 Psi
∆Ptotal = 0,0333 Psi = 2,27 x10-3 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0012 diperoleh dari Gambar 29 – Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.10 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.3 Perancangan Cooler (E-103)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 623,15 K = 662,27 oF
Tout = T1 = 503,15 K = 446,27 oF
Laju alir (wt) = 6455,24 kg/jam =14231,21 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 318,15 K = 113,27 oF
Laju alir (ws) = 21508,11 kg/jam = 47416,77 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.5 dibawah ini :
Tabel E.5 Sifat fisik fluida untuk perancangan Cooler (E-103)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 554,3 Tav (oF) = 95,3
µ (cp) 0,019 0,72
Cp (BTU/lbm.oF) 0,567 1,001
s (Specifik Grafity) 0,795 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,048 0,361
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 662,27 F Tout = T1= 446,27 F
o o
Tout = t2= 113,27 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 549 o
F ΔT1 = 369 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(549 - 369)°F
ΔTLMTD =
549
ln (369) °F
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.11 dibawah ini:
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 77,27 − 113,27
R= = = 0,19
T1 − T2 446,27 − 662,27
T1 − T2 446,27 − 662,27
S= = = 0,37
t1 − T2 77,27 − 662,27
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,985 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
200,42 ft2
Nt = = 188 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft×4,073 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.6 dibawah ini :
Tabel E.6 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Cooler (E-103)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in 2
3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 4,073 ft 1,24 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 21,25 in 0,54 m
Jumlah Tube (N’t) 188 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
188×0,546 in2
at = = 0,356 ft2 = 0,033𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
14231,21 lbm/jam lbm Kg
Gt = = 39918,6 = 194900
0,356 ft2 ft2 .jam m2 .jam
Re,t = 60362,9
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =95,27 ( ) = 79,46
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 8681,77
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.13 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=50.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
200,52 ft2
A= = 18,63 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
1699306 jam Btu
UD = = 18,99
200,52 ft2 × 0,985 × 446,26 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc-Ud
Rd = ( )
Uc x Ud
68,72-18,99
Rd = ( )
68,72 x 18,99
Rd =0,038
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,0002 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.14 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern,
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0101 Psi
0,795
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0009 +0,0101 Psi
∆Ptotal = 0,011 Psi = 7,5 x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0022 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.15 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.4 Perancangan Cooler (E-104)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 503,15 K = 446,27 oF
Tout = T1 = 383,15 K = 230,27 oF
Laju alir (wt) = 6455,24 kg/jam =14231,21 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 318,15 K = 113,27 oF
Laju alir (ws) = 19324,9 kg/jam = 42603,6 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.7 dibawah ini :
Tabel E.7 Sifat fisik fluida untuk perancangan Cooler (E-104)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 338,3 Tav (oF) = 95,3
µ (cp) 0,015 0,72
Cp (BTU/lbm.oF) 0,501 1,001
s (Specifik Grafity) 0,795 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,038 0,361
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 446,27 F Tout = T1= 230,27 F
o o
Tout = t2= 113,27 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 333 o
F ΔT1 = 153 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(333 - 153)°F
ΔTLMTD =
333
ln (153) °F
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 77,27 − 113,27
R= = = 0,17
T1 − T2 230,27 − 446,27
T1 − T2 230,27 − 446,27
S= = = 0,58
t1 − T2 77,27 − 446,27
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,975 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-26
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
225,53 ft2
Nt = = 188 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft×4,585 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.8 dibawah ini :
Tabel E.8 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Cooler (E-104)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 4,585 ft 1,4 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 21,25 in 0,54 m
Jumlah Tube (N’t) 188 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
188×0,546 in2
at = = 0,356 ft2 = 0,033𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-27
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 39932,6
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,015×2,419 ft.jam
Re,t = 76486,6
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-28
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =84,76 ( ) = 70,69
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 7800,5
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-29
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.18 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=49.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-30
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
1526813 jam Btu
UD = 2 = 29,98 2
225,64 ft × 0,975 × 225,66 °F ft .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc-Ud
Rd = ( )
Uc x Ud
61,91 - 29,98
Rd = ( )
61,91 x 29,98
Rd =0,017
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,00019 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.19 di bawah ini :
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-31
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0101 Psi
0,795
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0009 +0,0101 Psi
∆Ptotal = 0,011 Psi = 7,5 x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0022 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.20 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-32
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.5 Perancangan Kondensor (E-105)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 383,15 K = 230,27 oF
Tout = T1 = 318,15 K = 113,27 oF
Laju alir (wt) = 6455,24 kg/jam =14231,21 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 318,15 K = 113,27 oF
Laju alir (ws) = 41750,1 kg/jam = 92042,4 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.9 dibawah ini :
Tabel E.9 Sifat fisik fluida untuk perancangan Kondensor (E-105)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 171,8 Tav (oF) = 95,3
µ (cp) 0,012 0,72
Cp (BTU/lbm.oF) 0,444 1,001
s (Specifik Grafity) 0,795 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,030 0,361
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 230,27 F Tout = T1= 113,27 F
o o
Tout = t2= 113,27 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 117 o
F ΔT1 = 36 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(117 - 36)°F
ΔTLMTD =
117
ln ( 36 ) °F
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.21 dibawah ini:
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-33
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 77,27 − 113,27
R= = = 0,31
T1 − T2 113,27 − 230,27
T1 − T2 113,27 − 230,27
S= = = 0,76
t1 − T2 77,27 − 230,27
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,825 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-34
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
727,25 ft2
Nt = = 454 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft×6,12 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.10 dibawah ini :
Tabel E.10 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Kondensor (E-105)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 6,12 ft 1,87 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 31 in 0,79 m
Jumlah Tube (N’t) 454 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
454×0,546 in2
at = = 0,86 ft2 = 0,08𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-35
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 16534,78
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,012×2,419 ft.jam
Re,t = 39588,24
Pada Gambar E.22 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=120.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-36
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =39,1 ( ) = 32,6
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 7918,79
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-37
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.23 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=49.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-38
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
727,62 ft2
A= = 67,6 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
3298582 jam Btu
UD = = 79,96
727,62 ft2 × 0,825 × 56,69 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc-Ud
Rd = ( )
UcxUd
30,6-79,96
Rd = ( )
30,6x79,96
Rd =0,02
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,00021 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.24 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-39
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0101 Psi
0,795
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,00024 +0,0101 Psi
∆Ptotal = 0,0103 Psi = 7,01 x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0022 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.25 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-40
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.6 Perancangan Kondensor (E-106)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 362,98 K = 193,97 oF
Tout = T1 = 352,98 K = 175,97 oF
Laju alir (wt) = 11188,4 kg/jam =24666 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 318,15 K = 113,27 oF
Laju alir (ws) = 66239 kg/jam = 146031 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.11 dibawah ini :
Tabel E.11 Sifat fisik fluida untuk perancangan Kondensor (E-106)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 185 Tav (oF) = 95,3
µ (cp) 0,008 0,72
Cp (BTU/lbm.oF) 0,362 1,001
s (Specifik Grafity) 0,790 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,010 0,361
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 193,97 F Tout = T1= 175,97 F
o o
Tout = t2= 113,27 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 80,7 o
F ΔT1 = 98,7 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(80,7 - 98,7)°F
ΔTLMTD =
80,7
ln (98,7) °F
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.26 dibawah ini:
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-41
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 77,27 − 113,27
R= = =2
T1 − T2 113,27 − 230,27
T1 − T2 113,27 − 230,27
S= = = 0,16
t1 − T2 77,27 − 230,27
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,98 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-42
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
746,65 ft2
Nt = = 664 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft×4,297 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.12 dibawah ini :
Tabel E.12 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Kondensor (E-106)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 4,297 ft 1,31 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 37 in 0,94 m
Jumlah Tube (N’t) 664 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
664×0,546 in2
at = = 1,26 ft2 = 0,12 𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-43
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 19593,1
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,008×2,419 ft.jam
Re,t = 70366
Pada Gambar E.27 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=190.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-44
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =24,28 ( ) = 20,25
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 8819,3
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-45
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.28 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=49.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-46
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
747,04 ft2
A= = 69,4 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
3298582 jam Btu
UD = = 79,96
747,04 ft2 × 0,98 × 56,69 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc-Ud
Rd = ( )
UcxUd
19,52-79,96
Rd = ( )
19,52x79,96
Rd =0,04
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,0002 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.29 di bawah ini :
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-47
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0101 Psi
0,790
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0002 +0,0101 Psi
∆Ptotal = 0,0103 Psi = 7x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0021 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.30 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-48
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.7 Perancangan Cooler (E-107)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 352,98 K = 175,97 oF
Tout = T1 = 307,15 K = 93,47 oF
Laju alir (wt) = 5050,5 kg/jam = 11134,34 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 308,15 K = 95,27 oF
Laju alir (ws) = 12846,69 kg/jam = 28321,82 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.13 dibawah ini :
Tabel E.13 Sifat fisik fluida untuk perancangan Cooler (E-107)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 134,7 Tav (oF) = 86,27
µ (cp) 0,23 0,797
Cp (BTU/lbm.oF) 0,53 1,001
s (Specifik Grafity) 0,790 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,084 0,357
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 175,97 F Tout = T1= 93,47 F
o o
Tout = t2= 113,27 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 80,7 o
F ΔT1 = 16,2 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(80,7 - 16,2,)°F
ΔTLMTD =
80,7
ln (16,2) °F
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.31 dibawah ini:
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-49
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 77,27 − 95,27
R= = = 0,22
T1 − T2 93,47 − 175,97
T1 − T2 93,47 − 175,97
S= = = 0,83
t1 − T2 77,27 − 175,97
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,81 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-50
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
207,66 ft2
Nt = = 118 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft× 6,725 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.14 dibawah ini :
Tabel E.14 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Cooler (E-107)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 6,725 ft 2,05 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 17,25 in 0,44 m
Jumlah Tube (N’t) 118 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
118×0,546 in2
at = = 0,224 ft2 = 0,02 𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-51
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 49767,21
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,23×2,419 ft.jam
Re,t = 6216,76
Pada Gambar E.32 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=23.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-52
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =42,46 ( ) = 35,41
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 7109,05
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-53
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.33 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=49.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-54
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
207,77 ft2
A= = 19,3 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
506768 jam Btu
UD = = 74,96
207,77 ft2 × 0,81 × 32,54 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
𝑈𝑐 − 𝑈𝑑
Rd = [ ]
𝑈𝑐𝑥𝑈𝑑
33,12 − 74,96
Rd = [ ]
33,12 𝑥 74,96
Rd =0,017
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,00037 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.34 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-55
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0101 Psi
0,790
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0043 +0,0101 Psi
∆Ptotal = 0,0144 Psi = 9,8x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0022 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.35 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-56
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.8 Perancangan Reboiler (E-108)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T1 = 453,15 K = 356 oF
Tout = T2 = 413,15 K = 248 oF
Laju alir (wt) = 7758,5 kg/jam = 17104,39 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 333,5 K = 140,6 oF
Tout = t1 = 393,72 K = 249,02 oF
Laju alir (ws) = 21441,63 kg/jam = 47270,22 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.15 dibawah ini :
Tabel E.15 Spesifikasi Fluida Untuk Perancangan Alat Reboiler (E-108)
Umpan Liquid Vapor Fluida pada
Sifat Fisik Fluida
Reboiler Overflow Return Tube
T (oF) 140,87 249,29 249,29 302,27
Cp (Btu/lbm.oF) 0,6136 0,9048 0,3793 0,4944
o
k (BTU/h.ft. F) 0,1545 0,3682 0,0113 0,0172
μ (cp) 0,2823 0,2648 0,0087 0,015
ρ (lbm/ft3) 48,25 55,83 0,2327 0,0625
σ (Dyne/cm) 36,02 54,71 - -
Sumber : Program Hysys
Komposisi umpan reboiler dalam %-mol dan tekanan kritis setiap komponen
disajikan pada Tabel E.16 dibawah ini :
Tabel E.16 Komposisi Umpan dan Tekanan Kritis Pada Reboiler (E-108)
Tekanan Kritis
Komponen %-mol
(Psia)
IPA 2,80% 691.006
H2O 35,24% 3206.667
Aseton 61,95% 693.651
Sumber : Buku Reklaitis
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-57
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tops = 415,81 oF
∆TM = Tops - Tbuble (W.Sert halaman,454)
∆TM = 415,81oF - 249,02 oF
∆TM = 166,79 oF = 347,88 K
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.17 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-58
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel E.17 Spesifikasi Alat Reboiler (E-108)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a't) 0,5463 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Square Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 10,18 ft 3,1 m
jumlah pass 2
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (ID) 23,25 in 0,59 m
Jumlah tube (N't) 188 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
Pc,mix = ∑ xi × Pc,i
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-59
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
P 210 kPa
Pr = = = 0,0193
Pc (1579,27) kPa
6,895
FP = 1,8×0,01930,17 +4×0,01931,2 +10×0,019310 =0,955
-1
Fm =(1+0,017×q0,15 ×BR0,75 )
BR =249,02 ℉-140,6℉ =108,42 ℉
Fm =(1+0,017×18346,97 0,15 × 108,420,75 )−1 = 0,2865
- Menghitung Nucleate Boiling Coefisien (hnb)
Persamaan diperoleh dari buku Robert.W.Sert Halaman: 455
hnb = 0,00622×P0,69 0,7
c ×q ×FP ×Fm
Btu
hnb = 264,43
jam.ft2 ℉
0,785×Db
Fb = 1+0,1× -1
Pr 2
C × Do ) ×Do
1 (
[ ]
C1 =1 untuk Square layout
𝐷𝑏 = 22,75 𝑖𝑛
𝐷𝑜 = 1 𝑖𝑛
𝑃𝑇 = 1,25 𝑖𝑛
0,75
0,785×22,75
Fb = 1+0,1× [ -1]
1,25 2
1× ( 1 ) ×1
Fb = 1,58
- Menghitung Outside Coeficient (ho)
ho =Fb × hnb
Btu Btu
ho =1,58×264,43 2 = 417,89
Jam.ft ℉ Jam.ft2 ℉
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-60
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Mencari Inside Coeficient (hi)
Untuk Condensing steam nilainya :
Btu
hi = 1500 nilai ini dari buku Robert.W.Sert Halaman: 452
Jam.ft2 ℉
Btu
UD = 259,71
Jam.ft2 ℉
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-61
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Untuk mencari diameter Shell ketinggian cairan pada bundle 3 - 5 in, maka
diasumsikan ketinggiannya 4 in. (Sumber : Buku Robert.W.Sert). Kemudian
Rasio ketinggian cairan terhadap diameter Shell dicari sehingga SA mendekati
hasil perhitungan.
Tinggi cairan dari diameter Shell = 50,4%
4 in+Db 4 in+22,75 in
Ds = = = 53,08 in=4,42 ft = 1,35 m
50,4% 50,4%
h
=1-50,4%= 49,6%
Ds
Dari Apendix 10.1 Buku Robert.W.Sert Halaman : 528 diperoleh :
A = 0,3887
SA= D2s ×A= 4,422 ×0,3887= 7,6 ft2 = 0,71 m2
- Menentukan Panjang Bendungan hingga Dome
Lb= 50,4% x Ds = 50,4% x 4,42 ft = 2,23 ft
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-62
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
lbm
G = 43374,24
jam.ft2
kg
G = 211776,62
jam.m2
- Menghitung Bilangan Reynold
𝐷𝑖 × 𝐺
Re =
π
0,834 lbm
12 ft × 43374,24 jam.ft2
𝑅𝑒 =
π
𝑅𝑒 = 83080,59
- Menghitung Faktor Friksi
f =0,4137×Re-0,2585 =0,4137×83080,59-0,2585 =0,022
- Pressure drop pada Tube
1 f×G2t ×L×𝑛𝑝
∆Pt = × ; dengan Ø=1
2 7,5×1012 ×IDt ×s×Ø
1 0,022×43375,242 ×10,18×2
∆Pt = ×
2 7,5×1012 × 0,834 ×0,001×1
12
∆Pt = 0,812 Psia = 0,05 atm
∆Pt <10 Psi maka perancangan diterima
C” = Pt – OD
= 1,25 – 1 = 0,25 in
B = 75% dari Ids (sumber buku kern)
B = 17,44 in = 1,453 ft
C" x B x IDs
as =
144 x Pt
0,25 𝑥 17,44 𝑥 23,25
as =
144 x 1,25
as = 0,563 𝑓𝑡 2 = 0,05 m2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-63
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Ws
Gs =
as
47270,22
Gs =
0,563
lb
Gs = 83948,5
ft 2 . 𝑗𝑎𝑚
kg
Gs = 409873
m2 . 𝑗𝑎𝑚
- Menghitung Bilangan Reynold
Ds x Gs
Nre =
µ
23,25 x 83948,5
Nre =
0,5932
Nre = 274213,4
- Menghitung Faktor Friksi
f = (0,0016 + 5,8 x 10-5 x Ds) x Nre-0,157
f = (0,0016 + 5,8 x 10-5 x 23,25) x 274213,4-0,157
f = 2,4x10-4
- Menghitung Pressure Drop
Densitas Larutan
s=
Densitas Air
48,25
s=
62,43
s = 0,773
12 x L
𝑛+1 =
Baffle space (B)
12 x 10,18
𝑛+1 =
1,453
𝑛 + 1 = 84,04
f×G2s ×IDs×(𝑛 + 1)
∆Ps = ; dengan Ø=1
5,22×1010 ×IDs ×s×Ø
2,4x10-4 ×83948,52 ×23,25×84,04
∆Ps =
5,22×1010 ×23,25×0,773×1
∆Ps = 0,004 Psi = 2,4 x10-4 atm
∆Ps < 10 Psi, maka perancangan memenuhi syarat
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-64
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.9 Perancangan Kondensor (E-109)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 398,05 K = 257,09 oF
Tout = T1 = 388,05 K = 239,09 oF
Laju alir (wt) = 11611,01 kg/jam = 25597,62 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 305,15 K = 89,87 oF
Tout = t1 = 333,15 K = 140,27 oF
Laju alir (ws) = 80713,44 kg/jam = 177490,8 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.18 dibawah ini :
Tabel E.18 Sifat fisik fluida untuk perancangan Kondensor (E-109)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 248,1 Tav (oF) = 115,3
µ (cp) 0,009 0,46
Cp (BTU/lbm.oF) 0,442 1,001
s (Specifik Grafity) 0,814 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,012 0,369
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 257,09 F Tout = T1= 239,09 F
o o
Tout = t2= 140,27 F Tin = t1 = 89,87 F
ΔT2 = 116,8 o
F ΔT1 = 149,2 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT2
(ln )
ΔT1
(116,8 - 149,2)°F
ΔTLMTD =
116,8
ln (149,2) °F
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.36 dibawah ini:
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-65
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
t1 − t2 89,87 − 140,27
R= = = 2,8
T1 − T2 239,1 − 257,1
T1 − T2 239,1 − 257,1
S= = = 0,11
t1 − T2 89,87 − 257,1
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,99 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-66
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Perhitungan Spesifikasi Tube
Spesifikasi Tube dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
A
Nt =
π×OD×L
455,54 ft2
Nt = = 522 𝑡𝑢𝑏𝑒
1
π× 12 ft× 3,34 ft
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.19 dibawah ini :
Tabel E.19 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Kondensor (E-109)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 3,34 ft 1,02 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 33 in 0,84 m
Jumlah Tube (N’t) 522 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
522×0,546 in2
at = = 0,99 ft2 = 0,09 𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-67
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung Bilangan Reynold pada Tube (Re,t)
0,834 lbm
ft × 25865,11
ID × Gt 12 2
ft .jam
Re,t = =
μ lbm
0,009×2,419 ft.jam
Re,t = 84446,3
Pada Gambar E.37 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=220.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-68
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Btu 0,834 Btu
hio =35,61 ( ) = 29,69
ft2 .jam.°F 1 ft2 .jam.°F
Re,s = 47560
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-69
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.38 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=110.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-70
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
455,78 ft2
A= = 42,34 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
8954068 jam Btu
UD = = 149,92
455,78 ft2 × 0,99 × 131,04 °F ft2 .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
𝑈𝑐 − 𝑈𝑑
Rd = [ ]
𝑈𝑐𝑥𝑈𝑑
28,82 − 149,92
Rd = [ ]
28,82 𝑥 149,92
Rd =0,028
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,0002 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.39 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-71
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,0098 Psi
0,814
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,0003 +0,0098 Psi
∆Ptotal = 0,01 Psi = 6,8x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0015 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.40 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-72
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.10 Perancangan Reboiler (E-110)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T1 = 453,15 K = 356 oF
Tout = T2 = 413,15 K = 248 oF
Laju alir (wt) = 3923,16 kg/jam = 8649 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 389,1 K = 240,64 oF
Tout = t1 = 400,8 K = 261,75 oF
Laju alir (ws) = 13902,8 kg/jam = 30650,2 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.20 dibawah ini :
Tabel E.20 Spesifikasi Fluida Untuk Perancangan Alat Reboiler (E-110)
Umpan Liquid Vapor Fluida pada
Sifat Fisik Fluida
Reboiler Overflow Return Tube
T (oF) 240.9 262,02 262,02 302,27
Cp (Btu/lbm.oF) 0,8919 1,011 0,4523 0,4944
k (BTU/h.ft.oF) 0,195 0,397 0,0127 0,0172
μ (cp) 0,32 0,217 0,009 0,015
ρ (lbm/ft3) 45,59 57,68 0,223 0,0625
σ (Dyne/cm) 37,04 53,35 - -
Sumber : Program Hysys
Komposisi umpan reboiler dalam %-mol dan tekanan kritis setiap komponen
disajikan pada Tabel E.21 dibawah ini :
Tabel E.21 Komposisi Umpan dan Tekanan Kritis Pada Reboiler (E-108)
Tekanan Kritis
Komponen %-mol
(Psia)
IPA 45,84% 691.006
H2O 53,76% 3206.667
Aseton 0,40% 693.651
Sumber : Buku Reklaitis
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-73
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tops = 415,81 oF
∆TM = Tops - Tbuble (W.Sert halaman,454)
∆TM = 415,81oF – 261,75 oF
∆TM = 154,06 oF = 340,81 K
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.22 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-74
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel E.22 Spesifikasi Alat Reboiler (E-110)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a't) 0,5463 in2 3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Square Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 10,84 ft 3,31 m
jumlah pass 2
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (ID) 17,25 in 0,44 m
Jumlah tube (N't) 112 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
Pc,mix = ∑ xi × Pc,i
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-75
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
P 250 kPa
Pr = = = 0,0177
Pc (2043,47) kPa
6,895
FP = 1,8×0,01770,17 +4×0,01771,2 +10×0,017710 =0,94
-1
Fm =(1+0,017×q0,15 ×BR0,75 )
BR =261,75 ℉-240,64℉ =21,11 ℉
Fm =(1+0,017×16176,1 0,15 × 21,11)−1 = 0,583
- Menghitung Nucleate Boiling Coefisien (hnb)
Persamaan diperoleh dari buku Robert.W.Sert Halaman: 455
hnb = 0,00622×P0,69 0,7
c ×q ×FP ×Fm
Btu
hnb = 578,15
jam.ft2 ℉
0,785×Db
Fb = 1+0,1× -1
Pr 2
C × Do ) ×Do
1 (
[ ]
C1 =1 untuk Square layout
𝐷𝑏 = 16,5 𝑖𝑛
𝐷𝑜 = 1 𝑖𝑛
𝑃𝑇 = 1,25 𝑖𝑛
0,75
0,785×16,5
Fb = 1+0,1× [ -1]
1,25 2
1× ( 1 ) ×1
Fb = 1,44
- Menghitung Outside Coeficient (ho)
ho =Fb × hnb
Btu Btu
ho =1,44×578,15 2 = 834,63
Jam.ft ℉ Jam.ft2 ℉
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-76
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Mencari Inside Coeficient (hi)
Untuk Condensing steam nilainya :
Btu
hi = 1500 nilai ini dari buku Robert.W.Sert Halaman: 452
Jam.ft2 ℉
Btu
UD = 376,55
Jam.ft2 ℉
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-77
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Untuk mencari diameter Shell ketinggian cairan pada bundle 3 - 5 in, maka
diasumsikan ketinggiannya 4 in. (Sumber : Buku Robert.W.Sert). Kemudian
Rasio ketinggian cairan terhadap diameter Shell dicari sehingga SA mendekati
hasil perhitungan.
Tinggi cairan dari diameter Shell = 50%
4 in+Db 4 in+16,5 in
Ds = = = 41 in= 3,42 ft = 1,04 m
50% 50%
h
=1-50%= 50%
Ds
Dari Apendix 10.1 Buku Robert.W.Sert Halaman : 528 diperoleh :
A = 0,3927
SA= D2s ×A= 3,422 ×0,3927= 4,58 ft2 = 0,43 m2
- Menentukan Panjang Bendungan hingga Dome
Lb= 50% x Ds = 50% x 3,42 ft = 1,71 ft
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-78
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
lbm
G = 40732,9
jam.ft2
kg
G = 198876
jam.m2
- Menghitung Bilangan Reynold
𝐷𝑖 × 𝐺
Re =
π
0,834 lbm
12 ft × 40732,9 jam.ft2
𝑅𝑒 =
π
𝑅𝑒 = 78019,5
- Menghitung Faktor Friksi
f =0,4137×Re-0,2585 =0,4137×78019,5-0,2585 =0,0225
- Pressure drop pada Tube
1 f×G2t ×L×𝑛𝑝
∆Pt = × ; dengan Ø=1
2 7,5×1012 ×IDt ×s×Ø
1 0,0225×40732,9 2 ×10,84×2
∆Pt = ×
2 7,5×1012 × 0,834 ×0,001×1
12
∆Pt = 0,78 Psia = 0,053 atm
∆Pt <10 Psi maka perancangan diterima
C” = Pt – OD
= 1,25 – 1 = 0,25 in
B = 75% dari Ids (sumber buku Kern)
B = 12,94 in = 1,08 ft
C" x B x IDs
as =
144 x Pt
0,25 𝑥 12,94 𝑥 17,25
as =
144 x 1,25
as = 0,31 𝑓𝑡 2 = 0,03 m2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-79
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Ws
Gs =
as
30650,2
Gs =
0,31
lb
Gs = 98884,1
ft 2 . 𝑗𝑎𝑚
kg
Gs = 482795
m2 . 𝑗𝑎𝑚
- Menghitung Bilangan Reynold
Ds x Gs
Nre =
µ
17,25 x 98884,1
Nre =
0,217
Nre = 292433
- Menghitung Faktor Friksi
f = (0,0016 + 5,8 x 10-5 x Ds) x Nre-0,157
f = (0,0016 + 5,8 x 10-5 x 17,25) x 292433-0,157
f = 2,3x10-4
- Menghitung Pressure Drop
Densitas Larutan
s=
Densitas Air
45,59
s=
62,43
s = 0,73
12 x L
𝑛+1 =
Baffle space (B)
12 x 10,84
𝑛+1 =
1,08
𝑛 + 1 = 120,65
f×G2s ×IDs×(𝑛 + 1)
∆Ps = ; dengan Ø=1
5,22×1010 ×IDs ×s×Ø
2,4x10-4 ×98884,12 ×17,25×120,65
∆Ps =
5,22×1010 ×17,25×0,73×1
∆Ps = 0,007 Psi = 4,9x10-4 atm
∆Ps < 10 Psi, maka perancangan memenuhi syarat
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-80
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
E.11 Perancangan Cooler (E-111)
a. Kondisi Operasi
Fluida pada tube :
Tin = T2 = 400,94 K = 262,3 oF
Tout = T1 = 308,15 K = 95,27 oF
Laju alir (wt) = 2291,83 kg/jam = 5052,58 lbm/jam
Fluida pada shell :
Tin = t2 = 298,15 K = 77,27 oF
Tout = t1 = 311,15 K = 100,67 oF
Laju alir (ws) = 16558,9 kg/jam = 36505,8 lbm/jam
Sifat fisik fluida disajikan kedalam Tabel E.23 dibawah ini :
Tabel E.23 Sifat fisik fluida untuk perancangan Cooler (E-111)
Pada Tube Pada Shell
Sifat Fisik Fluida o
Tav ( F) = 178,8 Tav (oF) = 88,97
µ (cp) 0,35 0,78
Cp (BTU/lbm.oF) 1,03 1,001
s (Specifik Grafity) 0,999 1
k (BTU/h.ft.oF) 0,387 0,358
Sumber : Buku Kern,1983 & Program Hysys
b. Perhitungan Nilai ΔTLMTD
Perhitungan ΔTLMTD dengan aliran counter flow :
o o
Tin = T2 = 262,3 F Tout = T1= 95,27 F
o o
Tout = t2= 100,67 F Tin = t1 = 77,27 F
ΔT2 = 161,63 o
F ΔT1 = 18 o
F
Rumus yang digunakan dari buku Robert and Thomas,2014-Hal.76.
(ΔT2 − ΔT1 )
ΔTLMTD =
ΔT
(ln ΔT2 )
1
(161,63 - 18)°F
ΔTLMTD =
161,63
ln ( 18 ) °F
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-81
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Untuk mengkoreksi ΔTLMTD dapat dicari menggunakan bantuan grafik pada buku
Kern halaman 828 yang di tampilkan pada gambar E.41 dibawah ini:
t1 − t2 77,27 − 100,67
R= = = 0,14
T1 − T2 95,27 − 262,3
T1 − T2 95,27 − 262,3
S= = = 0,9
t1 − T2 77,27 − 262,3
Maka diperoleh nilai F sebesar 0,8 yang digunakan untuk 1-2 Heat Exchanger.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-82
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Karena luas > 200 ft2 maka menggunakan Shell and Tube, buku Kern-Hal. 103
Dari hasil Trial and Error diperoleh hasil perhitungan yang disajikan dalam
Tabel E.24 dibawah ini :
Tabel E.24 Spesifikasi Shell and Tube pada alat Cooler (E-110)
Spesifikasi Tube*
Outside Diameter (OD) 1 in 2,54 x10-2 m
BWG 14
Wall Thickness 0,083 in 2,1 x10-3 m
Inside Diameter (ID) 0,834 in 2,12 x10-2 m
Flow area per tube (a’t) 0,546 in 2
3,52x10-4 m2
Surface per line (ao) 0,2618 ft2/ft 7,97 x10-2 m2/m
Triangular Pitch
Tube pitch (Pt) 1,25 in 3,18 x10-2 m
Length of Tube (L) 5,1 ft 1,56 m
Spesifikasi Shell**
Shell Diameter (IDs) 19,25 in 0,48 m
Jumlah Tube (N’t) 152 tube
*Data diperoleh dari Tabel 10-Hal 843 Buku Kern, 1983
** Data diperoleh dari Tabel 9-Hal 842 Buku Kern, 1983
e. Perhitungan Pada Tube (at)
- Menghitung luas area per tube
Nt×a't
at =
144×n
152×0,546 in2
at = = 0,29 ft2 = 0,027 𝑚2
144×2
- Menghitung laju alir per tube (Gt)
wt
Gt =
at
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-83
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
5052,58 lbm/jam lbm Kg
Gt = = 17532,2 = 85599,7
0,29 ft2 ft2 .jam m2 .jam
Re,t = 1439,2
Pada Gambar E.42 (dari buku Kern,1983 halaman 834) diperoleh nilai jH=5.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-84
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ID
hio =hi ( )
OD
Btu 0,834 Btu
hio =36,54 2 ) = 30,47 2
(
ft .jam.°F 1 ft .jam.°F
Re,s = 7518,53
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-85
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
- Menghitung nilai transfer panas pada Shell (ho)
Pada Gambar E.43 (dari Gambar 28 hal 838 buku Kern) diperoleh nilai jH=49.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-86
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
A = 202,96 ft2
202,96 ft2
A= = 18,85 m2
10,764
Q
UD =
A × F × ΔTLMTD,act
Btu
849542 jam Btu
UD = 2 = 79,96 2
201,02 ft × 0,8 × 52,35 °F ft .jam.°F
i. Menghitung faktor kekotoran (Rd)
𝑈𝑐 − 𝑈𝑑
Rd = [ ]
𝑈𝑐𝑥𝑈𝑑
28,75 − 79,96
Rd = [ ]
28,75 𝑥 79,96
Rd =0,022
j. Menghitung Pressure Drop pada Tube
Nilai f = 0,00052 diperoleh dari Gambar 26 –Hal 836 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.44 di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-87
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
4𝑛 V2 62,5
∆Pr = × ×
𝑠 2×g 144
V2 62,5
Nilai × dicari dengan memplot pada Gambar 27-hal 837 Buku Kern
2×g 144
bila nRe kurang dari 90.000 maka nilainya 0,001.
V2 62,5
× = 0,001
2×g 144
4×2
∆Pr = ×0,001 = 0,008 Psi
0,999
∆Ptotal = ∆Pt + ∆Pr = 0,00042 +0,008 Psi
∆Ptotal = 0,00845 Psi = 5,75x10-4 atm
k. Menghitung Pressure Drop pada Shell
Nilai f = 0,0021 diperoleh dari Gambar 29 –Hal 839 buku kern, yang
ditampilkan pada Gambar E.45 dibawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol E-88
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN F
PERANCANGAN TANGKI DAN MIXER
Dengan umpan 10041129,85 selama 7 hari maka volume umpan didalam tangki
penyimpan sebagai berikut.
kg 24 jam
5976,96 jam × hari × 7 hari
VL =
kg
807,19 3
m
VL = 1243,98 m3
Dengan volume umpan 1243,98 m3 jika disimpan dalam satu tangki maka akan
membutuhkan tangki penyimpanan yang berukuran besar, maka tangki
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
penyimpanan dibagi menjadi 14 buah. Sehingga volume umpan tiap tangki
sebagai berikut.
1243,98 m3
VL =
14
VL = 88,86 m3
Dengan faktor keamanan over design 20%, maka volume tangki sebagai berikut.
VT = 120%× VL
VT = 120%× 88,86 m3
VT = 106,63 m3
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × HT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × DT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D3T )
4
Diameter tangki
3 VT
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
3 106,63 m3
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
DT = 5,14 m = 202,37 in
HT = 1,5DT
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tinggi larutan dalam tangki (HL)
VL
HL = × HT
VT
248,80 m3
HL = × 7,71 m
298,56 m3
HL = 6,42 m
c. Tekanan Desain
Tekanan desain untuk tangki terdiri dari tekanan hidrostatik dan tekanan operasi.
PT = Phidrostatik +Poperasi
PT = (ρcamp × g× HL ) +Poperasi
PT =152,15 kPa
Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1988 hal.637).
Jika faktor keamanan sebesar 10%, maka tekanan desainnya sebagai berikut.
PD = 110%× PT
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Jari-jari tangki (R) : 101,19 in = 2,57 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
P× R
tT = +Cc
(S× E)-(0,6× P)
24,27 Psi × 101,19 in
tT = +1,88 in
(13700× 0,85)-(0,6× 24,27 Psi)
tT =2,09 in = 0,05 m
Dipilih tebal komersial tangki, komersial yaitu 2 ½ in (2,5 in) atau 0,06 m.
Gambar F.1 2:1 Ellipsoidal Head (Brownell & Young, halaman 85)
Jenis tutup yang digunakan adalah ellipsoidal
Tekanan desain (P) : 24,27 psi
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Laju korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Diameter dalam tangki (DT) : 202,37 in = 5,14 m
Jari-jari tangki (R) : 101,19 in = 2,57 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
P×D
th= +Cc
(2× S× E)-(0,2× P)
24,27 Psi × 202,37 in
th= +1,88 in
(2× 13700× 0,85)-(0,2× 24,27 Psi)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
th= 1,88 in ≈ 0,05 m
Dipilih tebal komersial tangki komersial, yaitu 2 ½ in (2,50 in) atau 0,06 m.
kg 24 jam
203,32 jam × hari × 7 hari
VL =
kg
12,20 3
m
VL = 2799,26 m3
Dengan volume Hidrogen 2799,26 m3 jika disimpan dalam satu tangki maka
akan membutuhkan tangki penyimpanan yang berukuran besar, maka tangki
penyimpanan dibagi menjadi 2 buah. Sehingga volume Hidrogen tiap tangki
sebagai berikut.
2799,26 m3
VL =
2
VL = 1399,63 m3
Dengan faktor keamanan over design 20%, maka volume tangki sebagai berikut.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
VT = 120%× VL
VT = 120%× 1399,63 m3
VT = 1679,56 m3
3 VT
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
3 1679,56 m3
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
DT = 12,88 m = 507,30 in
c. Tekanan Desain
Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1988 hal.637).
Jika faktor keamanan sebesar 10%, maka tekanan desainnya sebagai berikut.
PD = 110%× Poperasi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
e. Tebal Tangki (tT)
Bahan yang digunakan adalah ASI 316L
Tekanan desain (P) : 2233,60 psi = 15400 atm
Laju korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Diameter dalam tangki (L) : 507,30 in = 12,88 m
Jari-jari tangki (R) : 253,65 in = 6,44 m
Allowable stress (f) : 159541,50 psi
5×P×L
tT =
6×f
5×2233,60 Psi × 507,30 in
tT =
6×159541,50 Psi
tT = 5,92 in = 0,15 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dengan massa aseton 848484,80 kg selama 7 hari maka volume umpan didalam
tangki penyimpan sebagai berikut.
848484,50 kg
VL =
kg
773,81 3
m
VL = 1096,50 m3
Dengan volume umpan 1096,50 m3 jika disimpan dalam satu tangki maka akan
membutuhkan tangki penyimpanan yang berukuran besar, maka tangki
penyimpanan dibagi menjadi 8 buah. Sehingga volume umpan tiap tangki
sebagai berikut.
1096,50 m3
VL =
8
VL = 137,06 m3
Dengan faktor keamanan over design 20%, maka volume tangki sebagai berikut.
VT = 120%× VL
VT = 120%× 137,06 m3
VT = 164,47 m3
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × HT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × DT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D3T )
4
Diameter tangki
3 VT
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3 164,47 m3
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
DT = 5,94 m = 233,83 in
248,80 m3
HL = × 8,91 m
298,56 m3
HL = 7,42 m
i. Tekanan Desain
Tekanan desain untuk tangki terdiri dari tekanan hidrostatik dan tekanan operasi.
PT = Phidrostatik +Poperasi
PT = (ρcamp × g× HL ) +Poperasi
(773,81 kg/m3× 9,8 m/s2 × 7,42 m)
PT = + 210,00 kPa
1000
PT = 266,30 kPa
Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1988 hal.637).
Jika faktor keamanan sebesar 10%, maka tekanan desainnya sebagai berikut.
PD = 110%× PT
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Cc=1,88 in ≈ 0,05 m
Gambar F.2 2:1 Ellipsoidal Head (Brownell & Young, halaman 85)
Jenis tutup yang digunakan adalah ellipsoidal
Tekanan desain (P) : 42,49 psi
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Laju korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Diameter dalam tangki (DT) : 233,83 in = 5,94 m
Jari-jari tangki (R) : 116,91 in = 2,97 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
P× D
th= +Cc
(2× S× E)-(0,2× P)
42,49 Psi × 233,83 in
th= +1,88 in
(2× 13700× 0,85)-(0,2× 42,49 Psi)
th= 1,88 in ≈ 0,05 m
Dipilih tebal komersial tangki komersial, yaitu 2 ½ in (2,50 in) atau 0,06 m.
Dengan massa aseton 932,37 kg selama 5 menit maka volume umpan didalam
tangki penyimpan sebagai berikut.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
932,37 kg
VL =
kg
717,98 3
m
VL = 1,30 m3
Dengan faktor keamanan over design 20%, maka volume tangki sebagai berikut.
VT = 120%× VL
VT = 120%× 1,30 m3
VT = 1,56 m3
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × HT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × DT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D3T )
4
Diameter tangki
3 VT
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
3 1,56 m3
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
DT = 1,26 m = 49,48 in
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1,30 m3
HL = × 3,14 m
1,56 m3
HL = 2,62 m
c. Tekanan Desain
Tekanan desain untuk tangki terdiri dari tekanan hidrostatik dan tekanan operasi.
PT = Phidrostatik +Poperasi
PT = (ρcamp × g× HL ) +Poperasi
(717,98 kg/m3× 9,8 m/s2 × 2,62 m)
PT = + 210,00 kPa
1000
PT = 228,42 kPa
Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1988 hal.637).
Jika faktor keamanan sebesar 10%, maka tekanan desainnya sebagai berikut.
PD = 110%× PT
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
36,44 Psi × 24,74 in
tT = +1,88 in
(13700× 0,85)-(0,6×36,44 Psi)
tT = 1,95 in = 0,05 m
Dipilih tebal komersial tangki, komersial yaitu 2 ½ in (2,5 in) atau 0,06 m.
Gambar F.3 Dimensi untuk flanged dan dished head (Brownell & Young, 1959)
Tekanan desain (P) : 36,44 psi = 251,26 kPa
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Faktor korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Diameter dalam shell (IDs): 49,48 in = 1,26 m
Jari-jari dalam shell (R) : 24,74 in = 0,63 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tebal tutup (th)
P×L×M
th= +Cc
(2×S×E)-(0,2×P)
Dimana, L=IDs.
1 L
M= × (3+√ )
4 r
r=icr
1 49,48 Psi
M= × (3+√ )
4 6 in
M=1,47
Dengan tebal tutup komersial 2,66 in, maka diambil tebal standar tutup 2 in atau
0,05 in.
b = r-√BC2 -AB2
b = 48-√422 -18,742
b = 10,41 in = 0,26 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Nilai standar straight flange (sf) dari tebal dipilih 3 in. Sehingga bottom (OA)
sebagai berikut.
OA=b +sf + th
OA= 10,41 in + 3 in + 2 in
OA=15,41 in = 0,39 m
Dengan massa IPA 901,18 kg selama 5 menit maka volume umpan didalam
tangki penyimpan sebagai berikut.
901,18 kg
VL =
kg
708,44 3
m
VL = 1,27 m3
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dengan faktor keamanan over design 20%, maka volume tangki sebagai berikut.
VT = 120%× VL
VT = 120%× 1,27 m3
VT = 1,53 m3
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × HT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D2T × DT )
4
π
VT = (0,76×10-4× D3T )+ ( × D3T )
4
Diameter tangki
3 VT
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
3 1,53 m3
DT = √ π
(0,76×10-4+ 4)
DT = 1,25 m = 49,14 in
1,27 m3
HL = × 3,12 m
1,53 m3
HL = 2,62 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Tekanan Desain
Tekanan desain untuk tangki terdiri dari tekanan hidrostatik dan tekanan operasi.
PT = Phidrostatik +Poperasi
PT = (ρcamp × g× HL ) +Poperasi
(708,44 kg/m3× 9,8 m/s2 × 2,62 m)
PT = + 230,00 kPa
1000
PT = 248,05 kPa
Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1988 hal.637).
Jika faktor keamanan sebesar 10%, maka tekanan desainnya sebagai berikut.
PD = 110%× PT
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Diameter luar tangki (ODT)
ODT = IDT +(2× ts)
ODT = 49,14 in + (2× 2,5) in
ODT = 53,06 in = 1,35 m
Dipilih diameter luar shell standar (ODs), yaitu 54 in atau 1,36 m. Dengan
diameter luar shell (ODs) 54 in, maka icr = 6 in dan r = 48 in (Brownell & Young,
Tabel 5.7 halaman 90).
Gambar F.4 Dimensi untuk flanged dan dished head (Brownell & Young, 1959)
Tekanan desain (P) : 39,58 psi = 272,86 kPa
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Faktor korosi (Cc) : 1,88 in = 0,05 m
Diameter dalam shell (IDs) : 49,14 in = 1,25 m
Jari-jari dalam shell (R) : 24,57 in = 0,62 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
1 L
M= × (3+√ )
4 r
r=icr
1 49,14 Psi
M= × (3+√ )
4 6 in
M=1,46
Dengan tebal tutup komersial 2,66 in, maka diambil tebal standar tutup 2 in atau
0,05 in.
b = r-√BC2 -AB2
b = 48-√422 -18,572
b = 10,33 in = 0,26 m
Nilai standar straight flange (sf) dari tebal dipilih 3 in. Sehingga bottom (OA)
sebagai berikut.
OA=b +sf + th
OA= 10,33 in + 3 in + 2 in
OA=15,33 in = 0,39 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
F.6 Perancangan Mixer
Fungsi : Tempat pencampuran bahan baku (fresh feed) dengan produk
recycle
Waktu Operasi : 1 jam, kontinyu
Bahan yang digunakan Carbon Steel type SA 285 Grade C dengan pertimbangan:
memiliki allowable stress yang cukup besar, harganya relatif murah, dan Bahan
relatif tahan terhadap korosi.
Kondisi Operasi :
Suhu operasi : 31,41°C = 304,56 K
Tekanan operasi : 1,2 bar = 120,00 kPa
Faktor keamanan : 20%
Laju alir massa (F) : 6454,23 kg/jam
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
HT=1,5DT
π×D2T
VT = ×DT
4
π×D3T
VT =
4
Diameter tangki (DT)
3 V ×4
T
DT = √
π
3 10,25 m3 × 4
DT = √
3,14
DT = 2,35 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Lebar pengaduk
1
W= ×Da
5
1
W = ×0,71 m
5
W = 0,14 m
Tinggi fluida
1
L = ×Da
4
1
L = ×0,71 m
4
L = 0,18 m
Tinggi pengaduk
1
C = ×DT
3
1
C = ×2,36 m
3
C = 0,79 m
Lebar baffle
1
J= ×D
12 T
1
J = ×2,36 m
12
J = 0,20 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,712 m×1,4 rps×755,42 kg/m3
N'Re =
(1,48 cP⁄1000)
N'Re = 3,57×105
Dari Gambar C.4, Geankoplis halaman 145, didapat nilai Np dari hasil plot
nilai N’Re terhadap kurva 1, yaitu kurva untuk pengaduk flat six-blade turbine
with disk karena Dt/J=12 dan Da/W=5.
Np = 5
P = NP ×ρcamp ×N3 ×D5a
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Cc=laju korosi×umur pakai alat
Cc=0,125×15
Cc=1,878 in 0,05 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Gambar F.6 Dimensi untuk flanged dan dished head (Brownell & Young, 1959)
Tekanan desain (P) : 18,25 psi = 110,00 kPa
Efisiensi sambungan (E) : 0,85
Laju korosi (Cc) : 1,88 in
Diameter dalam tangki (DT) : 92,52 in = 2,35 m
Jari-jari tangki (R) : 46,26 in = 1,18 m
Allowable stress (S) : 13700 psi
P×L×M
th = +Cc
(2×S×E)-(0,2×P)
Dimana
L=IDs
1 L
M= × (3+√ )
4 icr
r=icr
1 92,52 in
M= × (3+√ )
4 5,5 in
M=1,78
18,25 Psi × 92,52 in ×1,78
th = +1,88 in
(2×13800×0,85)-(0,2×18,25 Psi)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-26
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
th =2,01 in = 0,05 m
Digunakan tebal head komersial 2¼ in. Untuk th 2¼ in maka sf=1,5-4,5 in.
Tinggi tutup
Dengan diameter luar shell (ODs) 108 in, maka icr = 5,5 in dan r = 90 in.
Menghitung nilai AB
IDs
AB= -icr
2
92,52
AB= - 5,50
2
AB= 40,76 in = 1,04 m
Menghitung nilai BC
BC= r-icr
BC= 90-5,5
BC= 84,5 in = 2,15 m
Menghitung nilai b
b= r-√BC2 -AB2
b=90-√84,502 - 40,962
b=16,09 in = 0,41 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol F-27
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN G
SISTEM PERPIPAAN
Q =0,076 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%×0,076
Q=0,084 ft3 /s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Q=0,084 ×448,831 gal/min
Q=37,604 gal/menit
Dengan kapasitas perancangan 46,494 gal/min berada di range 15-5000 gpm, maka
dipilih pompa jenis sentrifugal (Walas, halaman 144).
ρ×v×ID
NRe =
μ
48,06×3,596×0,172
NRe =
1,07×10−3
NRe =2,78×104 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Tangki Penyimpanan Isopropil Alkohol
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,096)2
hex =(1- 0)× =0,601 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 2,78 x 104, f = 0,007.
ΔL = 26,7 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
26,7 (1,096)2
Ff =4×0,007× × = 8,553 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,096)2
hf =3×0,75× =1,351 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,096)2
hf =2×0,17× =0,204 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,33+0,601+8,553+1,351+0,204
ΣF=11,039 J/kg
Diketahui :
P1 = 101,3 x 103 Pa
P2 = 120 x 103 Pa
z1 = 0,1 m
z2 = 4,6 m
v22av-v21av = 0
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
brake kW=0,206 kW
Dimana :
(NPSH)A =m
g = 9,8 m/s2
ρ = densitas liquid, kg/m3
P1 = tekanan liquid, Pa
Pvp = tekanan uap fluida sebagai fungsi temperature, Pa
z1 = tinggi pipa , m
ΣF = hilang friksi pada pipa menuju pompa
Untuk aliran fluida dari Tangki Isopropil Alkohol ke Feed Drum (V-101), diketahui
data sebagai berikut :
P1 = 101,3 x 103 Pa
Pvp = 13830 Pa (Hysys)
z1 = 0,1 m
ΣF = friction head pada 1 valve dan pipa lurus
(1,096)2
hf =1×0,17× = 0,102 J/kg
2
26,7 (1,096)2
Ff =4×0,0075× × =8,553 J/kg
0,063 2
ΣF=0,102+8,553
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ΣF= 8,655 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Beroperasi dengan kecepatan tinggi sehingga dapat digerakkan langsung oleh
motor listrik.
Kecepatan putaran stabil, dapat mengalirkan slurry dan tidak membutuhkan
ruang yang besar.
Q =0,081 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%×0,081
Q=0,089 ft3 /s
Q=0,089 ×448,831 gal/min
Q=40,112 gal/menit
Dengan kapasitas perancangan 40,112 gal/min berada di range 15-5000 gpm, maka
dipilih pompa jenis sentrifugal (Walas, halaman 144).
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Digunakan pipa standar dari Appendix A.5, Geankoplis:
Tabel G.2 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 2 in
Schedule Number (SN) 40
ID 2,067 in 0,172 ft 0,053 m
OD 2,375 in 0,198 ft 0,060 m
Luas penampang pipa (A) 0,0233 ft2 = 2,16 x 10-3 m2
e. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Mixing Tank
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,169)2
hex =(1- 0)× =0,683 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 3,16 x 104, f = 0,007.
ΔL = 14 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
14 (1,169)2
Ff =4×0,007× × = 5,103 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,169)2
hf =4×0,75× =2,05 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,169)2
hf =2×0,17× =0,232 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,376+0,683+5,103+2,05+0,232
ΣF=8,444 J/kg
Diketahui :
P1 = 120 x 103 Pa
P2 = 200 x 103 Pa
z1 = 0,1 m
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
z2 = 2,1 m
v22av-v21av = 0
1 200×103 -120×103
-Ws = (0)+9,8(2)+ +8,444
2×1 779,4
-Ws =130,687 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dimana :
(NPSH)A =m
g = 9,8 m/s2
ρ = densitas liquid, kg/m3
P1 = tekanan liquid, Pa
Pvp = tekanan uap fluida sebagai fungsi temperature, Pa
z1 = tinggi pipa , m
ΣF = hilang friksi pada pipa menuju pompa
Untuk aliran fluida dari Mixed Drum (V-101) ke Vaporizer (E-101), diketahui data
sebagai berikut :
P1 = 120 x 103 Pa
Pvp = 14470 Pa (Hysys)
z1 = 0,1 m
ΣF = friction head pada 1 valve dan pipa lurus
(1,169)2
hf =1×0,17× = 0,116 J/kg
2
14 (1,169)2
Ff =4×0,0075× × =5,103 J/kg
0,063 2
ΣF=0,116+5,103
ΣF= 5,219 J/kg
Total friction head loss adalah 5,219 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Diketahui :
rpm = 3500 (Walas, halaman 133)
gpm = 36,47
S = 7900 (untuk single suction) (Walas, halaman 133)
0,3048 m
(NPSH)R =([(3500)(36,47)0,5 /7900]4⁄3 )×
1 ft
(NPSH)R =1,132 m
Nilai (NPSH)A paling sedikit harus 1 m di atas nilai (NPSH)R (Geankoplis, halaman
146). Dari hasil perhitungan (NPSH)A>(NPSH)R, sehingga pompa tidak akan
mengalami kavitasi.
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 22,05
Q =24,25 ft3 /s
Q=24,25 ×448,831 gal/min
Q=10888,52 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Dopt =3,9×Q0,45 ×ρ0,13 (untuk aliran turbulen) (Walas,halaman 100)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Vaporizer
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(9,26)2
hex =(1- 0)× =42,87 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,307 = 0,0001. Kemudian NRe = 9,17 x 105, f = 0,0035.
ΔL = 13 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
13 (9,26)2
Ff =4×0,0035× × = 25,41 J/kg
0,307 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,26)2
hf =4×0,75× =128,61 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,26)2
hf =1× 6 × = 257,22 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=23,58+42,87+25,41+128,61+257,22
ΣF=477,69 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.4. Aliran Fluida dari Heater (E-102) ke Reaktor (R-101)
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Q = 34,91 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 34,91
Q=38,4 ft3 /s
Q= 38,4 ×448,831 gal/min
Q=17237,2 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Digunakan pipa standar dari Appendix A.5, Geankoplis:
Tabel G.4 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 16 in
Schedule Number (SN) 30
ID 15,25 in 1,27 ft 0,387 m
OD 16 in 1,33 ft 0,406 m
Luas penampang pipa (A) 1,27 ft2 = 0,12 m2
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,11×30,22×1,27
NRe =
1,1×10−5
NRe =4,04×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Heater
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(9,21)2
hex =(1- 0)× =42,43 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 4,04 x 105, f = 0,0035.
ΔL = 12,7 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
12,7 (9,21)2
Ff =4×0,0035× × = 19,47 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,21)2
hf =2×0,75× = 63,64 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,21)2
hf =1× 6 × = 254,56 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=23,34+42,43+19,47+63,64+254,56
ΣF=403,44 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Viskositas fluida (μ) = 2,1x10-2 cP
Viskositas fluida (μ) = 1,4x10-5 ft3/s
ṁ
Debit (Q)=
ρ
6455,24
𝑄=
1,033
Q = 6249,02 m3 /jam= 61,3 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 61,3
Q=67,43 ft3 /s
Q= 67,43 ×448,831 gal/min
Q= 30264,38 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Kecepatan fluida (v) =16,17 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,065×53,06×1,27
NRe =
1,4×10−5
NRe =3,07×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Reaktor
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(16,17)2
hex =(1- 0)× =130,79 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 3,06 x 105, f = 0,004.
ΔL = 16 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
16 (16,17)2
Ff =4×0,004× × = 86,44 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(16,17)2
hf =2×0,75× = 196,18 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(16,17)2
hf =1× 6 × = 784,74 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=71,94+130,79+86,44+196,18+784,74
ΣF=1270,09 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 49,49
Q=54,45 ft3 /s
Q= 54,45 ×448,831 gal/min
Q= 24437,67 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
b. Diameter Optimum Pipa
Asumsi aliran dalam pipa adalah turbulen.
Dopt =3,9×Q0,45 ×ρ0,13 (untuk aliran turbulen) (Walas,halaman 100)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Cooler E-103)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
(13,06)2
hc =0,55 ×(1- 0)× =46,9 J/kg
2×1
Expansion Loss pada saat memasuki Cooler (E-104)
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(13,06)2
hex =(1- 0)× =85,28 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 3,8 x 105, f = 0,0035.
ΔL = 8 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
8 (13,06)2
Ff =4×0,0035× × = 24,66 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(13,06)2
hf =4×0,75× = 255,83 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(13,06)2
hf =1× 6 × = 511,66 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=46,90+85,28+24,66+255,83+511,66
ΣF=924,33 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.7. Aliran Fluida dari Cooler (E-104) ke Kondensor (E-105)
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 37,69
Q=41,46 ft3 /s
Q= 41,46 ×448,831 gal/min
Q= 18608,99 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menentukan Jenis Aliran
Q
Kecepatan fluida (v)=
A
41,46
𝑣=
1,27
v =32,63 ft/s
v =9,94 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,105×32,63×1,27
NRe =
9×10−6
NRe =5,06×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Cooler (E-104)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(9,94)2
hex =(1- 0)× =49,45 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 5,06 x 105, f = 0,0035.
ΔL = 8 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
8 (9,94)2
Ff =4×0,0035× × = 14,3 J/kg
0,387 2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,94)2
hf =4×0,75× = 148,35 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,94)2
hf =1× 6 × = 296,69 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=27,2+49,45+14,3+148,35+296,69
ΣF=535,99 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Q=110%× 17,65
Q=19,42 ft3 /s
Q= 19,42 ×448,831 gal/min
Q= 8716,4 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-26
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-105)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(7,41)2
hex =(1- 0)× =27,47 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,307 = 0,0001. Kemudian NRe = 6,8 x 105, f = 0,004.
ΔL = 13,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
13,5 (7,41)2
Ff =4×0,004× × = 19,32 J/kg
0,307 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(7,41)2
hf =3×0,75× = 61,81 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,94)2
hf =1× 0,17 × = 4,68 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-27
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=15,11+27,47+19,32+61,81+4,68
ΣF=128,39 J/kg
Q = 0,06 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,06
Q=0,066 ft3 /s
Q= 0,066 ×448,831 gal/min
Q= 29,51 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-28
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Digunakan pipa standar dari Appendix A.5, Geankoplis:
Tabel G.9 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 2 in
Schedule Number (SN) 40
ID 2,067 in 0,172 ft 0,053 m
OD 2,375 in 0,198 ft 0,063 m
Luas penampang pipa (A) 0,0233 ft2 = 0,0022 m2
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Flash Drum
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,86)2
hex =(1- 0)× =0,37 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-29
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 9,8 x 104, f = 0,0055.
ΔL = 19,3 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
19,3 (0,86)2
Ff =4×0,0055× × = 2,99 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,86)2
hf =2×0,75× = 0,555 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,86)2
hf =1× 0,17 × = 0,063 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,203+0,37+2,99+0,555+0,063
ΣF=4,18 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-30
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Viskositas fluida (μ) = 0,012 cP
Viskositas fluida (μ) = 8x10-6 ft3/s
ṁ
Debit (Q)=
ρ
1639,98
𝑄=
1,015
Q = 1616,55 m3 /jam= 15,86 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 15,86
Q=17,44 ft3/s
Q= 17,44 ×448,831 gal/min
Q= 7829,03 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-31
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
17,44
𝑣=
0,547
v =31,88 ft/s
v =9,72m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,063×31,88×0,835
NRe =
8×10−6
NRe =2,05×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Flash Drum
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(9,72)2
hex =(1- 0)× = 47,2 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,255 = 0,0002. Kemudian NRe = 2,04 x 104, f = 0,004.
ΔL = 13,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
13,5 (9,72)2
Ff =4×0,004× × = 40,06 J/kg
0,255 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-32
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,72)2
hf =3×0,75× = 106,21 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,72)2
hf =1× 6 × = 283,22 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=25,96+47,2+40,06+106,21+ 283,22
ΣF=502,66 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-33
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
ṁ
Debit (Q)=
ρ
1568,69
𝑄=
1003,6
Q = 1,563 m3 /jam = 0,015 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,015
Q=0,017 ft3/s
Q= 0,017 ×448,831 gal/min
Q= 7,57 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-34
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
v =2,81 ft/s
v =0,86m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
62,65×2,81×0,087
NRe =
5,36×10−4
NRe =2,8×104 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
e. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Tangki di utilitas
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,86)2
hex =(1- 0)× = 0,367 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,026 = 0,0017. Kemudian NRe = 2,8 x 104, f = 0,008.
ΔL = 80 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
85 (0,86)2
Ff =4×0,008× × = 37,47 J/kg
0,026 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × 2
(Geankoplis, halaman 99)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-35
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
(0,86)2
hf =4×0,75× = 1,11 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,86)2
hf =2× 0,17 × = 0,12 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,2+0,37+37,47+1,11+ 0,12
ΣF=39,27 J/kg
Diketahui :
P1 = 101,3 x 103 Pa
P2 = 200 x 103 Pa
z1 = 0,1 m
z2 = 5 m
v22av-v21av = 0
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-36
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Head pump = 185,6 m
Dengan nilai head pump di bawah 334,975 m (1099 ft) maka tipe pompa sentrifugal
yang digunakan adalah horizontal single stage impeller (Walas, halaman 144).
Dimana :
(NPSH)A =m
g = 9,8 m/s2
ρ = densitas liquid, kg/m3
P1 = tekanan liquid, Pa
Pvp = tekanan uap fluida sebagai fungsi temperature, Pa
z1 = tinggi pipa , m
ΣF = hilang friksi pada pipa menuju pompa
Untuk aliran fluida dari Tangki Utilitas ke Flash Drum (T-101), diketahui data
sebagai berikut :
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-37
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
P1 = 101,3 x 103 Pa
Pvp = 6553 Pa (Hysys)
z1 = 0,1 m
ΣF = friction head pada 1 valve dan pipa lurus
(0,86)2
hf =1×0,17× = 0,06 J/kg
2
85 (0,86)2
Ff =4×0,0075× × = 37,47 J/kg
0,027 2
ΣF=0,06+37,47
ΣF= 37,53 J/kg
Total friction head loss adalah 37,53 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-38
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.12. Aliran Fluida dari Absorber (T-101) ke Tangki Hidrogen (TK-102)
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 12,35
Q=13,58 ft3/s
Q= 13,58 ×448,831 gal/min
Q= 6097,03 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-39
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menentukan Jenis Aliran
Q
Kecepatan fluida (v)=
A
13,58
𝑣=
0,3474
v =39,1 ft/s
v =11,92m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,01×39,1×0,67
NRe =
6×10−6
NRe =4,25×104 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Absorber (T-101)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(11,92)2
hex =(1- 0)× = 71,03 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,203 = 0,0002. Kemudian NRe = 4,25 x 104, f = 0,004.
ΔL = 45,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
45,5 (11,92)2
Ff =4×0,004× × = 255,06 J/kg
0,203 2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-40
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(11,92)2
hf =4×0,75× = 213,08 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(11,92)2
hf =1× 6 × = 426,15 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=39,06+71,03+255,06+213,08+ 426,15
ΣF=1004,38 J/kg
Q = 0,033 ft3/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-41
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,033
Q=0,036 ft3/s
Q= 0,036 ×448,831 gal/min
Q= 16,18 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-42
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Absorber (T-101)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,78)2
hex =(1- 0)× = 0,3 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,041 = 0,0011. Kemudian NRe = 4,85 x 104, f = 0,004.
ΔL = 6,2 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
6,2 (0,78)2
Ff =4×0,004× × = 0,73 J/kg
0,041 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,78)2
hf =1×0,75× = 0,23 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,78)2
hf =1× 0,17 × = 0,05 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-43
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,17+0,3+0,73+0,23+ 0,05
ΣF=1,48 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,092
Q=0,101 ft3/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-44
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Q= 0,101 ×448,831 gal/min
Q= 45,43 gal/menit
e. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Mix Point
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-45
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Untuk kontraksi A1 dianggap besar dibandingkan A2 (Geankoplis, halaman 104)
(0,93)2
hc =0,55 ×(1- 0)× =0,24 J/kg
2×1
Expansion Loss pada saat memasuki Distilasi (T-102)
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(0,93)2
hex =(1- 0)× = 0,43 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,063 = 0,0007. Kemudian NRe = 1,08 x 105, f = 0,005.
ΔL = 16,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
16,5 (0,93)2
Ff =4×0,005× × = 2,27 J/kg
0,063 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,93)2
hf =3×0,75× = 0,97 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,93)2
hf =2× 0,17 × = 0,15 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,24+0,43+2,27+0,97+ 0,15
ΣF=4,06 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-46
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Kerja Pompa (-Ws) dan Daya
Neraca Energi Mekanik :
1 P2 -P1
(v22av -v21av)+g(z2 -z1 )+ +ΣF+Ws =0 (Geankoplis, halaman 68)
2α ρ
Diketahui :
P1 = 186 x 103 Pa
P2 = 210 x 103 Pa
z1 = 0,1 m
z2 = 6,5 m
v22av-v21av = 0
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-47
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,35
Daya listrik =
75%
Daya listrik =0,46 kW
Dimana :
(NPSH)A =m
g = 9,8 m/s2
ρ = densitas liquid, kg/m3
P1 = tekanan liquid, Pa
Pvp = tekanan uap fluida sebagai fungsi temperature, Pa
z1 = tinggi pipa , m
ΣF = hilang friksi pada pipa menuju pompa
Untuk aliran fluida dari Mix Point ke Distilasi (T-102), diketahui data sebagai
berikut :
P1 = 186 x 103 Pa
Pvp = 41570 Pa (Hysys)
z1 = 0,1 m
ΣF = friction head pada 1 valve dan pipa lurus
(0,93)2
hf =1×0,17× = 0,07J/kg
2
16,5 (0,93)2
Ff =4×0,0075× × = 2,27 J/kg
0,063 2
ΣF=0,07+2,27
ΣF= 2,34 J/kg
Total friction head loss adalah 2,34 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-48
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Net Positive Suction Head Required (NPSH)R
(NPSH)R =[(rpm)(gpm)0,5 /S]4⁄3 (Walas, halaman 133)
Dimana :
(NPSH)R = Net Positive Suction Head required, ft
gpm = kapasitas volumetrik, gal/menit
rpm = kecepatan putaran, rpm
S = konstanta antara 7000-10000 (Carl Branan, halaman 108)
Diketahui :
rpm = 3500 (Walas, halaman 133)
gpm = 41,3
S = 7900 (untuk single suction) (Walas, halaman 133)
0,3048 m
(NPSH)R =([(3500)(41,3)0,5 /7900]4⁄3 )×
1 ft
(NPSH)R =1,23 m
Nilai (NPSH)A paling sedikit harus 1 m di atas nilai (NPSH)R (Geankoplis, halaman
146). Dari hasil perhitungan (NPSH)A>(NPSH)R, sehingga pompa tidak akan
mengalami kavitasi.
Q = 27,09 ft3/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-49
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 27,09
Q=29,81 ft3/s
Q= 29,81 ×448,831 gal/min
Q= 13379,34 gal/menit
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,25×23,46×1,27
NRe =
5×10−6
NRe =1,4×106 (Aliran Turbulen)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-50
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Distilasi (T-102)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(7,15)2
hex =(1- 0)× = 25,56 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 1,4 x 106, f = 0,003.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (7,15)2
Ff =4×0,003× × = 3,96 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × 2
(Geankoplis, halaman 99)
(7,15)2
hf =2×0,75× = 38,34 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(7,15)2
hf =1× 6 × = 153,37 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-51
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=14,06+25,56+3,96+38,34+ 153,37
ΣF=235,29 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,153
Q=0,169 ft3/s
Q= 0,169 ×448,831 gal/min
Q= 75,65 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-52
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel G.16 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 3 in
Schedule Number (SN) 40
ID 3,068 in 0,256 ft 0,078 m
OD 3,5 in 0,292 ft 0,089 m
Luas penampang pipa (A) 0,051 ft2 = 4,76 x 10-3 m2
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-106)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1)2
hex =(1- 0)× = 0,5 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-53
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,078 = 0,0006. Kemudian NRe = 2,98 x 105, f = 0,004.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (1)2
Ff =4×0,004× × = 0,52 J/kg
0,078 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1)2
hf =4×0,75× = 1,51 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1)2
hf =1× 0,17 × = 0,8 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,28+0,5+0,52+1,51+ 0,08
ΣF=2,89 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-54
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.17. Aliran Fluida dari Reflux Drum (V-102) Ke Distilasi (T-102)
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,084
Q=0,093 ft3/s
Q= 0,093 ×448,831 gal/min
Q= 41,5 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-55
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menentukan Jenis Aliran
Q
Kecepatan fluida (v)=
A
0,093
𝑣=
0,023
v =3,97 ft/s
v =1,21 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
44,72×3,97×0,172
NRe =
1,3×10−4
NRe =2,42×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Tangki Reflux
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,21)2
hex =(1- 0)× = 0,73 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 2,42 x 105, f = 0,005.
ΔL = 10 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
10 (1,21)2
Ff =4×0,005× × = 2,79 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-56
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,21)2
hf =1×0,75× = 0,55 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,21)2
hf =1× 0,17 × = 0,12 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,4+0,73+2,79+0,55+ 0,12
ΣF=4,59 J/kg
Q = 0,07 ft3/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-57
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,07
Q=0,08 ft3/s
Q= 0,08 ×448,831 gal/min
Q= 34,15 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-58
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Tangki Reflux
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1)2
hex =(1- 0)× = 0,5 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 1,99 x 105, f = 0,005.
ΔL = 21 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
21 (1)2
Ff =4×0,005× × = 3,96 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1)2
hf =3×0,75× = 1,11 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1)2
hf =1× 0,17 × = 0,09 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-59
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,27+0,5+3,96+1,11+ 0,09
ΣF=5,93 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,064
Q=0,07 ft3/s
Q= 0,07 ×448,831 gal/min
Q= 31,78 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-60
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel G.19 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 2 in
Schedule Number (SN) 40
ID 2,067 in 0,172 ft 0,053 m
OD 2,375 in 0,198 ft 0,06 m
Luas penampang pipa (A) 0,023 ft2 = 2,17 x 10-3 m2
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Cooler (E-107)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,93)2
hex =(1- 0)× = 0,43 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-61
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,053 = 0,0009. Kemudian NRe = 1,3 x 105, f = 0,005.
ΔL = 25,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
25,5 (0,93)2
Ff =4×0,005× × = 4,17 J/kg
0,053 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,93)2
hf =2×0,75× = 0,64 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,93)2
hf =1× 0,17 × = 0,07 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,24+0,43+4,17+0,64+ 0,07
ΣF=5,55 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-62
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Viskositas fluida (μ) = 1,91x10-4 ft3/s
ṁ
Debit (Q)=
ρ
21441,63
𝑄=
773,57
Q = 27,72 m3 /jam = 0,27 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,27
Q=0,3 ft3/s
Q= 0,3 ×448,831 gal/min
Q= 134,24 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-63
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
v =1,03 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
48,29×3,39×0,34
NRe =
1,91×10−4
NRe =2,88×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Distilasi (E-102)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,03)2
hex =(1- 0)× = 0,53 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,102 = 0,0004. Kemudian NRe = 2,88 x 105, f = 0,004.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (1,03)2
Ff =4×0,004× × = 0,42 J/kg
0,102 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,03)2
hf =4×0,75× = 1,6 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-64
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,03)2
hf =1× 0,17× = 0,09J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,29+0,53+0,42+1,6+0,09
ΣF=2,94 J/kg
Q = 35,59 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 35,59
Q=39,16 ft3/s
Q= 39,16 ×448,831 gal/min
Q= 17575,65 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-65
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
b. Diameter Optimum Pipa
Asumsi aliran dalam pipa adalah turbulen.
Dopt =3,9×Q0,45 ×ρ0,13 (untuk aliran turbulen) (Walas,halaman 100)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Reboiler (E-108)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-66
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
(9,39)2
hc =0,55 ×(1- 0)× =24,26 J/kg
2×1
Expansion Loss pada saat memasuki Distilasi (T-102)
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(9,39)2
hex =(1- 0)× = 44,11 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0001. Kemudian NRe = 1,56 x 106, f = 0,003.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (9,39)2
Ff =4×0,003× × = 6,83 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,39)2
hf =1×0,75× = 33,08 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(9,39)2
hf =1× 6 × = 264,66 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=24,26+44,11+6,83+33,08+264,66
ΣF=372,94 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-67
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.22. Aliran Fluida dari Reboiler (E-108) ke Distilasi (T-103)
a. Jenis Pompa yang Digunakan
Pompa yang dipilih adalah pompa jenis sentrifugal, dengan pertimbangan
(Walas, halaman 141) :
- Konstruksi sederhana, tidak mahal, tersedia dalam berbagai macam bahan
konstruksi dan biaya perawatan murah.
- Beroperasi dengan kecepatan tinggi sehingga dapat digerakkan langsung
oleh motor listrik.
- Kecepatan putaran stabil, dapat mengalirkan slurry dan tidak membutuhkan
ruang yang besar.
Q = 0,03 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,03
Q=0,033 ft3/s
Q= 0,033 ×448,831 gal/min
Q= 15 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-68
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Diameter Optimum Pipa
Asumsi aliran dalam pipa adalah turbulen.
Dopt =3,9×Q0,45 ×ρ0,13 (untuk aliran turbulen) (Walas,halaman 100)
e. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Reboiler (E-108)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-69
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
(0,72)2
hc =0,55 ×(1- 0)× =0,143 J/kg
2×1
Expansion Loss pada saat memasuki Distilasi (T-103)
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(0,72)2
hex =(1- 0)× = 0,26 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,041 = 0,0011. Kemudian NRe = 9,95 x 104, f = 0,006.
ΔL = 17 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
17 (0,72)2
Ff =4×0,006× × = 2,59 J/kg
0,041 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,72)2
hf =3×0,75× = 0,58 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,72)2
hf =2× 0,17 × = 0,09 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,14+0,26+2,59+0,58+ 0,09
ΣF=3,66 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-70
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
f. Kerja Pompa (-Ws) dan Daya
Neraca Energi Mekanik :
1 P2 -P1
(v22av -v21av)+g(z2 -z1 )+ +ΣF+Ws =0 (Geankoplis, halaman 68)
2α ρ
Diketahui :
P1 = 210 x 103 Pa
P2 = 250 x 103 Pa
z1 = 0,1 m
z2 = 6 m
v22av-v21av = 0
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-71
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
0,18
Daya listrik =
75%
Daya listrik =0,24 kW
Dimana :
(NPSH)A =m
g = 9,8 m/s2
ρ = densitas liquid, kg/m3
P1 = tekanan liquid, Pa
Pvp = tekanan uap fluida sebagai fungsi temperature, Pa
z1 = tinggi pipa , m
ΣF = hilang friksi pada pipa menuju pompa
Untuk aliran fluida dari Reboiler (E-108) ke Distilasi (T-103), diketahui data
sebagai berikut :
P1 = 210 x 103 Pa
Pvp = 11670 Pa (Hysys)
z1 = 0,1 m
ΣF = friction head pada 1 valve dan pipa lurus
(0,72)2
hf =1×0,17× = 0,04J/kg
2
17 (0,72)2
Ff =4×0,006× × = 2,59 J/kg
0,063 2
ΣF=0,04+2,59
ΣF= 2,63 J/kg
Total friction head loss adalah 2,63 m.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-72
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Net Positive Suction Head Required (NPSH)R
(NPSH)R =[(rpm)(gpm)0,5 /S]4⁄3 (Walas, halaman 133)
Dimana :
(NPSH)R = Net Positive Suction Head required, ft
gpm = kapasitas volumetrik, gal/menit
rpm = kecepatan putaran, rpm
S = konstanta antara 7000-10000 (Carl Branan, halaman 108)
Diketahui :
rpm = 3500 (Walas, halaman 133)
gpm = 13,64
S = 7900 (untuk single suction) (Walas, halaman 133)
0,3048 m
(NPSH)R =([(3500)(13,64)0,5 /7900]4⁄3 )×
1 ft
(NPSH)R =0,59 m
Nilai (NPSH)A paling sedikit harus 1 m di atas nilai (NPSH)R (Geankoplis, halaman
146). Dari hasil perhitungan (NPSH)A>(NPSH)R, sehingga pompa tidak akan
mengalami kavitasi.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-73
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 31,64
Q=34,8 ft3/s
Q= 34,8 ×448,831 gal/min
Q= 15620,22 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-74
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Distilasi (T-103)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(8,35)2
hex =(1- 0)× = 34,84 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,387 = 0,0006. Kemudian NRe = 1,3 x 105, f = 0,003.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (8,35)2
Ff =4×0,003× × = 5,41 J/kg
0,387 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(8,35)2
hf =2×0,75× = 52,26 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(8,35)2
hf =1× 6 × = 209,04 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-75
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=19,16+34,84+5,41+52,26+ 209,04
ΣF=320,71 J/kg
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,164
Q=0,18 ft3/s
Q= 0,18 ×448,831 gal/min
Q= 81,09 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-76
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel G.24 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 3 in
Schedule Number (SN) 40
ID 3,068 in 0,256 ft 0,078 m
OD 3,5 in 0,292 ft 0,089 m
Luas penampang pipa (A) 0,051 ft2 = 4,76 x 10-3 m2
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-109)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,07)2
hex =(1- 0)× = 0,58 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-77
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,078 = 0,0006. Kemudian NRe = 1,7 x 105, f = 0,004.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (1,07)2
Ff =4×0,004× × = 0,59 J/kg
0,078 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,07)2
hf =4×0,75× = 1,73 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,07)2
hf =1× 0,17 × = 0,1 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,32+0,58+0,59+1,73+ 0,1
ΣF=3,32 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-78
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Viskositas fluida (μ) = 0,335 cP
Viskositas fluida (μ) = 2,25x10-4 ft3/s
ṁ
Debit (Q)=
ρ
11132,73
𝑄=
693,5
Q = 16,05 m3 /jam
Q = 0,158 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,158
Q=0,173 ft3/s
Q= 0,173 ×448,831 gal/min
Q= 77,75 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-79
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menentukan Jenis Aliran
Q
Kecepatan fluida (v)=
A
0,173
𝑣=
0,051
v =3,38 ft/s
v =1,03 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
43,29×3,38×0,256
NRe =
2,25×10−4
NRe =1,66×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-109)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,03)2
hex =(1- 0)× = 0,53 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,078 = 0,0006. Kemudian NRe = 1,66 x 105, f = 0,004.
ΔL = 10 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
10 (1,03)2
Ff =4×0,004× × = 1,09 J/kg
0,078 2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-80
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,03)2
hf =1×0,75× = 0,4 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,03)2
hf =1× 0,17 × = 0,09 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,29+0,53+1,09+0,4+ 0,09
ΣF=2,4 J/kg
G.26. Aliran Fluida dari Reflux Drum (V-103) ke Mix Drum (M-101)
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Q = 0,0068 ft3/s
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-81
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,0068
Q=0,0074 ft3/s
Q= 0,0074 ×448,831 gal/min
Q= 3,34 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-82
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Tangki Reflux (V-103)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,61)2
hex =(1- 0)× = 0,19 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,021 = 0,0022. Kemudian NRe = 2,6 x 104, f = 0,008.
ΔL = 65,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
65,5 (0,61)2
Ff =4×0,008× × = 18,72 J/kg
0,021 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 3
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,61)2
hf =7×0,75× = 0,98 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,61)2
hf =1× 0,17 × = 0,03 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-83
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,1+0,19+18,72+0,98+ 0,03
ΣF=20,02 J/kg
Q = 0,188 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,188
Q=0,207 ft3/s
Q= 0,207 ×448,831 gal/min
Q= 92,88 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-84
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel G.27 Standar pipa
Nominal Pipe Size (in) 3 in
Schedule Number (SN) 40
ID 3,068 in 0,256 ft 0,078 m
OD 3,5 in 0,292 ft 0,089 m
Luas penampang pipa (A) 0,051 ft2 = 4,76 x 10-3 m2
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-109)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(1,23)2
hex =(1- 0)× = 0,76 J/kg
2×1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-85
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,078 = 0,0006. Kemudian NRe = 2,14 x 105, f = 0,004.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (1,23)2
Ff =4×0,004× × = 0,78 J/kg
0,078 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 4
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,23)2
hf =4×0,75× = 2,27 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(1,23)2
hf =1× 0,17 × = 0,13 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,42+0,76+0,78+2,27+ 0,13
ΣF=4,36 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-86
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Viskositas fluida (μ) = 6x10-6 ft3/s
ṁ
Debit (Q)=
ρ
4406,48
𝑄=
3,57
Q= 1232,93 m3 /jam = 12,09 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 12,09
Q=13,3 ft3/s
Q= 13,3 ×448,831 gal/min
Q= 5971,14 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-87
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
v =7,41 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
0,22×24,31×0,835
NRe =
6×10−6
NRe =7,49×105 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Kondensor (E-109)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(7,41)2
hex =(1- 0)× = 27,46 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,255 = 0,0002. Kemudian NRe = 7,49 x 105, f = 0,004.
ΔL = 5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
5 (7,41)2
Ff =4×0,004× × = 8,63 J/kg
0,255 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(7,41)2
hf =1×0,75× = 20,6 J/kg
2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-88
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Valve
Kf Globe Valve, Wide open = 6
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(7,41)2
hf =1× 6 × = 164,75 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=15,1+27,56+8,63+20,6+ 164,75
ΣF=236,54 J/kg
Q = 0,024 ft3/s
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,024
Q=0,027 ft3/s
Q= 0,027 ×448,831 gal/min
Q= 11,98 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-89
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
b. Diameter Optimum Pipa
Asumsi aliran dalam pipa adalah turbulen.
Dopt =3,9×Q0,45 ×ρ0,13 (untuk aliran turbulen) (Walas,halaman 100)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Reboiler (E-110)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-90
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
(0,78)2
hc =0,55 ×(1- 0)× =0,17 J/kg
2×1
Expansion Loss pada saat memasuki Cooler (E-111)
A1 v2
hex = (1- ) × 2α1 (Geankoplis, halaman 98)
A2
(0,78)2
hex =(1- 0)× = 0,31 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,035 = 0,0013. Kemudian NRe = 1,14 x 105, f = 0,006.
ΔL = 8,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
8,5 (0,78)2
Ff =4×0,006× × = 1,78 J/kg
0,035 2
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 5
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,78)2
hf =5×0,75× = 1,14 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,78)2
hf =1× 0,17 × = 0,05 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,17+0,31+1,78+1,14+ 0,05
ΣF=3,45 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-91
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
G.30. Aliran Fluida dari Cooler (E-111) ke Waste Treatment
a. Kapasitas Volumetrik Fluida
Sebagai faktor keamanan, kapasitas volumetrik fluida yang digunakan sebesar 10%
dari kapasitas perancangan.
Q=110%× 0,023
Q=0,025 ft3/s
Q= 0,025 ×448,831 gal/min
Q= 11,11 gal/menit
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-92
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
c. Menentukan Jenis Aliran
Q
Kecepatan fluida (v)=
A
0,025
𝑣=
0,0104
v =2,38 ft/s
v =0,72 m/s
ρ×v×ID
NRe =
μ
62,38×2,38×0,115
NRe =
4,83×10−4
NRe =3,53×104 (Aliran Turbulen)
Karena aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, halaman 98)
d. Frictional Loss
Contraction loss pada keluaran Reboiler (E-110)
A2 v2
hc =0,55× (1- ) × 2α2 (Geankoplis, halaman 98)
A1
(0,72)2
hex =(1- 0)× = 0,26 J/kg
2×1
Friksi pada pipa lurus
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, untuk pipa commercial steel ε = 4,6 x 10-5 m dan
ε/D = 4,6 x 10-5/0,035 = 0,0013. Kemudian NRe = 3,53 x 104, f = 0,007.
ΔL = 100,5 m
∆L v2
Ff =4×f× × (Geankoplis, halaman 93)
D 2
100,5 (0,72)2
Ff =4×0,007× × = 21,06 J/kg
0,035 2
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-93
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Friksi pada Elbow
Kf Elbow 90° = 0,75
Jumlah Elbow (n) = 2
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,78)2
hf =2×0,75× = 0,39 J/kg
2
Friksi pada Valve
Kf Gate Valve, Wide open = 0,17
Jumlah Valve (n) = 1
v21
hf =n×Kf × (Geankoplis, halaman 99)
2
(0,72)2
hf =1× 0,17 × = 0,05 J/kg
2
Total Friksi (ΣF)
ΣF=hc +hex +Ff +hf (Geankoplis, halaman 100)
ΣF=0,14+0,26+21,06+0,39+ 0,05
ΣF=21,9 J/kg
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol G-94
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
LAMPIRAN H
ANALISA EKONOMI
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-1
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.1 Data Indeks harga Tahun 2008 - 2018
No. Tahun CEPCI
1 2008 575,00
2 2009 522,00
3 2010 551,00
4 2011 585,70
5 2012 584,60
6 2013 567,30
7 2014 567,10
8 2015 556,80
9 2016 557,00
10 2017 563,00
11 2018 617,80
Sumber : Chemical Engineering Plant Cost Index
(http://www.chemengonline.com)
Berdasarkan data indeks tersebut maka diprediksikan indeks harga pada tahun
pabrik didirikan dengan melakukan regresi linier. Berikut ini hasil regresi linier
ditampilkan pada gambar H.1.
CEPCI
640
620
600
Indeks Harga
580
560
540
500
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-2
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Keterangan :
I = Indeks Harga
T = Tahun
Dari persamaan tersebut dapat diperkirakan nilai indeks harga pada tahun
pembelian alat yaitu 2025 sebagai berikut.
Contoh perhitungan menentukan rasio indeks alat pada Flash drum (V-101)
604,73
Rasio indeks alat = 666,90 x = 700,05
576,10
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-3
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Hasil perhitungan untuk alat-alat lainnya yang diperlukan untuk keberlangsungan proses pembuatan Aseton dengan kapasitas
40.000 Ton/Tahun disajikan pada Tabel H.1.
Tabel H.2 Harga Peralatan Utama
Rasio index Harga Alat
Jumlah Indeks Harga
No. Jenis Alat Harga Standar Dalam
Alat standar 2014 2025 Sekarang
USD Dalam IDR
1 Tangki TK-101 14 652,30 684,72 $ 61.200 $ 64.242 $889.383 Rp.12.621.947.348
2 Tangki TK-102 2 652,30 684,72 $ 160,700 $ 168.687 $337.374 Rp.4.734.703.405
3 Tangki TK-103 8 652,30 684,72 $ 71.200 $ 74.739 $597.909 Rp.8.391.061.169
4 Flash Drum V-101 1 666,90 700,05 $ 42.500 $ 44.612 $44.612 Rp.626.088.658
5 Vessel V-102 1 652,30 684,72 $ 14.900 $ 15.641 $15.641 Rp.219.499.318
6 Vessel V-103 1 652,30 684,72 $ 14.000 $ 14.696 $14.696 Rp.206.240.970
7 Mixer M-101 1 652,30 685,77 $ 36.500 $ 38.314 $38.314 Rp.537.699.671
8 Pompa P-101 A/B 1 941,10 987,87 $ 5.100 $ 5.353 $10.707 Rp.150.261.278
9 Pompa P-102 A/B 1 941,10 987,87 $ 5.200 $ 5.458 $10.917 Rp.153.207.578
10 Pompa P-103 A/B 1 941,10 987,87 $ 3.400 $ 3.569 $7.138 Rp.100.174.185
11 Pompa P-104 A/B 1 941,10 987,87 $ 5.400 $ 5.668 $11.337 Rp.159.100.177
12 Pompa P-105 A/B 1 941,10 987,87 $ 4.000 $ 4.199 $8.398 Rp.117.851.983
13 Vaporizer E-101 1 652,30 684,72 $ 32.400 $ 34.010 $34.010 Rp.477.300.530
14 Heater E-102 1 652,30 684,72 $ 16.000 $ 16.795 $16.795 Rp.235.703.965
15 Cooler E-103 1 652,30 684,72 $ 10.500 $ 11.022 $ 11.022 Rp.154.680.727
16 Cooler E-104 1 652,30 684,72 $ 12.300 $ 12.911 $ 12.911 Rp.181.197.423
17 Kondensor E-105 1 652,30 684,72 $ 38.400 $ 40.309 $ 40.309 Rp.565.689.727
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-4
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.2 Harga Peralatan Utama (Lanjutan)
Rasio index Harga Alat
Jumlah Indeks Harga
No Jenis Alat Harga Standar Dalam
Alat standar 2014 2025 Sekarang
USD Dalam IDR
18 Kondensor E-106 1 652,30 684,72 $ 39.300 $ 41.253 $ 41.253 Rp.578.947.865
19 Cooler E-107 1 652,30 684,72 $ 11.000 $ 11.547 $ 11.547 Rp.162.046.476
20 Reboiler E-108 1 652,30 684,72 $ 25.200 $ 26.452 $ 26.452 Rp.371.233.746
21 Kondensor E-109 1 652,30 684,72 $ 25.800 $ 27.082 $ 27.082 Rp.380.072.644
22 Reboiler E-110 1 652,30 684,72 $ 18.400 $ 19.314 $ 19.314 Rp.271.059.560
23 Cooler E-111 1 652,30 685,77 $ 10.600 $ 11.127 $ 11.127 Rp.156.153.877
24 Reaktor R-101 1 666,90 700,90 $ 96.575 $ 101.375 $ 101.375 Rp.1.422.694.404
25 Absorber T-101 1 666,90 700,90 $ 54.900 $ 57.629 $ 57.629 Rp.808.759.231
26 Distilasi T-102 1 666,90 700,90 $ 111.400 $ 116.937 $ 116.937 Rp.1.641.088.859
27 Distilasi T-103 1 666,90 700,90 $ 106.000 $ 111.268 $ 111.268 Rp.1.561.538.771
28 Generator 1 656,00 688,60 $ 65.200 $ 68.440 $ 68.440 Rp.960.493.659
29 Boiler 1 652,30 684,72 $ 180.000 $ 188.946 $ 377.892 Rp.5.303.339.222
Total $ 3.081.790 Rp.43.249.836.218
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-5
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.1.3 Perhitungan Biaya Investasi Total
A. Perhitungan Fixed Capital Investment
Fixed Capital Investment terdiri dari biaya langsung (direct cost) dan biaya
tidak langsung (indirect cost). Untuk menghitung fixed capital investment
digunakan Faktor Lang untuk memprediksikan persentase biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Karena produk aseton ini fluida maka Faktor Lang yang digunakan
yaitu untuk fluida (Timmerhaus edisi 4 hal 183).
Contoh perhitungan biaya langsung peralatan utama
Faktor Lang untuk peralatan utama adalah sebesar 100% dari harga peralatan
utama.
Peralatan utama = Faktor Lang x harga peralatan utama = 100% x
Rp.43.249.836.218 = Rp.43.249.836.218
Instalasi perpipaan = Faktor Lang x harga peralatan utama
Instalasi perpipaan = 35% x Rp.43.249.836.218 = Rp.15.137.442.676
Akumulasi hasil perhitungan fixed capital investment disajikan pada Table H.3
Range
No. Uraian Faktor Lang Harga (Rp)
Faktor Lang
1 Peralatan Utama 1 1 43.249.836.218
2 Perpipaan 0,15 - 0,7 0,35 15.137.442.676
3 Kelistrikan 0,1 - 0,15 0,15 6.487.475.433
4 Instrumentasi 0,1 - 0,35 0,35 15.137.442.676
5 Utilitas 0,3 - 0,75 0,35 15.137.442.676
6 Fasilitas Pelayanan 0,02 - 0,1 0,1 4.324.983.622
7 Bangunan 0,05 - 1 0,5 21.624.918.109
8 Lahan 0 - 0,1 0,095 4.108.734.441
9 Kesehatan Lingkungan 0,1 - 0,3 0,1 4.324.983.622
10 Perbaikan dan Perawatan 0,05 - 0,15 0,06 2.594,990.173
Total Physical Plant Cost 132.128,249.645
11 Engineering & Construction 0,3 - 0,75 0.35 15.137.442.676
Total Biaya Langsung (Direct Cost) 147.265.692.322
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-6
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.3 Fixed Capital Investment (Lanjutan)
Range
No. Uraian Faktor Lang Harga (Rp)
Faktor Lang
12 Biaya Kontraktor 0,1 - 0,45 0,3 12.974.950.865
13 Dana Taktis 0,15 - 0,8 0,5 21.624.918.109
14 Plant Startup 0,05 - 0,1 0,1 4.324.983.622
Total Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) 38.924.852.596
Fixed Capital Investment 186.190.544.918
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-7
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.2 Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
Biaya produksi terdiri dari bahan baku, utilitas, upah tenaga kerja, biaya
kebutuhan tenaga kerja, capital related cost dan sales related cost.
H.2.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku dan Bahan Pendukung
1. Isopropil Alkohol (IPA)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-8
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
2. Kebutuhan Bahan Bakar (Gas Alam)
Kebutuhan : 10.056.914,15 m3/Tahun
Harga : Rp.6.250 /m3 (https://m.Detik.com)
Total Harga = Kebutuhan x Harga beli
Total Harga = 10.056.914,15 m3/Tahun x Rp.6.250 /m3
Total Harga = Rp. 62.855.713.438/Tahun
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-9
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.2.3 Perhitungan Upah tenaga Kerja
Upah tenaga kerja ditetapkan berdasarkan upah minimum regional (UMR)
Kota Cilegon, yaitu sebesar Rp.3.331.997,62 (www.gajiumr.com). Berikut ini hasil
perhitungan upah tenaga kerja berdasarkan jabatannya ditampilkan pada tabel H.7.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-10
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.2.4 Perhitungan Pendapatan Penjualan Produk
1. Aseton
Kapasitas : 5.050,51 kg/jam = 40.000.039.20 kg/Tahun
Harga Jual : US$ 2,78/kg = Rp.39.014,52/kg
Total Pendapatan = Kapasitas x Harga jual
Total Pendapatan = 40.000.039.20 kg/Tahun x Rp.39.014,52/kg
Total Pendapatan = Rp.1.560.582.329.369,18/Tahun
2. Hidrogen
Kapasitas : 203,32 kg/jam = 1.610.259,36 kg/Tahun
Harga Jual : US$ 1,79/kg = Rp.25.180/kg
Total Pendapatan = Kapasitas x Harga jual
Total Pendapatan = 1.610.259,36 kg/Tahun x Rp.25.180/kg
Total Pendapatan = Rp. 40.546.330.673,32/Tahun
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-11
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Maintenance = 0,05 x Rp.605.421.467.828 = Rp.30.271.073.391
Untuk menghitung kebutuhan penyuplaian barang, environmental, pajak,
dan asuransi serta biaya tambahan plant digunakan cara yang sama seperti pada
perhitungan maintenance.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-12
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.3 Analisa Kelayakan
H.3.1 Pembayaran Pinjaman Bank
Biaya investasi untuk mendiri pabrik ini diperoleh dari peminjaman bank
sebesar 80% dan 20% dari modal pribadi. Dana pinjaman akan dikembalikan
dengan bunga pinjaman sebesar rata rata 11,18 % = 11,2 % pertahun dengan cicilan
selama 10 tahun (10 kali pembayaran) sumber www.BI.com
Saldo pinjaman = 80% x Total capital investment
Saldo pinjaman = 80% x Rp. 224.047.404.065
Saldo pinjaman = Rp.179.237.923.252
Cicilan pokok = Saldo pinjaman/lama cicilan
Cicilan pokok = Rp.179.237.923.252/10 Tahun
Cicilan pokok = Rp.17.923.792.325/Tahun
Contoh perhitungan pada tahun ke-1
Bunga tahun ke-1 = Saldo pinjaman awal x Suku bunga
Bunga tahun ke-1 = Rp.179.237.923.252 x 11,2%
Bunga tahun ke-1 = Rp.20.074.647.404
Total cicilan ke-1 = Bunga tahun ke-1 + Cicilan pokok
Total cicilan ke-1 = Rp.20.074.647.404+Rp.17.923.792.325/Tahun
Total cicilan ke-1= Rp.37.998.439.729
Hasil perhitungan disajikan pada Tabel H.9.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-13
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.3.2 Proyeksi Laba Bersih
Untuk memproyeksikan lab bersih diperlukan tahapan tahapan perhitungan seperti
berikut.
Contoh perhitungan tahun ke-1
Nilai aktiva = fixed capital investment = Rp.186.190.544.918
Nilai Sisa = 10% x Rp.186.190.544.918
Nilai Sisa = Rp.27.928.581.738
Nilai Aktiva-Nilai Sisa
Depresiasi =
Waktu
Rp.186.190.544.918 - Rp.27.928.581.738
Depresiasi =
10 Tahun
Depresiasi = Rp.15.826.196.318
Laba Kotor = Pendapatan – (Biaya Operasi + Derpresiasi)
Laba Kotor = Rp.1.601.128.660.043 - (Rp.1.518.076.633.683+
Rp.15.826.196.318)
Laba Kotor = Rp.67.225.830.041
Laba Sebelum Pajak = Laba Kotor – Bunga Pinjaman
Laba Sebelum Pajak = Rp.67.225.830.041 - Rp.2.007.464.740
Laba Sebelum Pajak = Rp.65.218.365.301
Pajak penghasilan untuk industri berdasarkan UU No.7 tahun 2010 Direktorat
Jenderal Pajak RI sebesar 25%.
Pajak Penghasilan = 25% x Laba Sebelum Pajak
Pajak Penghasilan = 25% x Rp.65.218.365.301
Pajak Penghasilan = Rp.16.304.591.325
Laba Besih = Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan
Laba Besih = Rp.65.218.365.301- Rp.16.304.591.325
Laba Besih = Rp.48.913.773.976
Berikut ini ditampilkan hasil perhitunga proyeksi laba bersih selama sepuluh
tahun pada Tabel H.10.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-14
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.10 Tabel Proyeksi Laba Bersih
Tahun
No. Uraian
1 2 3 4 5
1 Pendapatan Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043 Rp.1.601.128.660.043
2 Biaya Produksi Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683 Rp.1.518.076.633.683
3 Depresiasi Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318 Rp.15.826.196.318
Laba Kotor Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041 Rp.67.225.830.041
4 Bunga pinjaman Rp.20.074.647.404 Rp.18.067.182.664 Rp.16.059.717.923 Rp.14.052.253.183 Rp.12.044.788.443
Laba bersih sebelum pajak Rp.47.151.182.637 Rp.49.158.647.377 Rp.51.166.112.118 Rp.53.173.576.858 Rp.55.181.041.599
5 Pajak 20 % Rp.9.430.236.527 Rp.9.831.729.475 Rp.10.233.222.424 Rp.10.634.715.372 Rp.11.036.208.320
Laba bersih Rp.37.720.946.110 Rp.39.326.917.902 Rp.40.932.889.694 Rp.42.538.861.487 Rp.44.144.833.279
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-15
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.3.3 Aliran Dana Tunai (Cash In Flow)
Contoh perhitungan pada tahun ke-0
1. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF = 0 - Rp.224.047.404.065
Net Cash Flow (NCF = - Rp.224.047.404.065
Kumulatif NCF = (Rp.224.047.404.065)
Contoh perhitungan pada tahun ke-1
2. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF) = Rp1.601.128.660.043 - Rp.1.543.333.066.529
Net Cash Flow (NCF) = Rp.57.795.593.514
Kumulatif NCF = - Rp.224.047.404.065+ Rp.57.795.593.514
Kumulatif NCF = (Rp.166.251.810.551)
Contoh perhitungan pada tahun ke-4
3. Net Cash Flow
Net Cash Flow (NCF) = Total Cash in Flow – Total Cash out Flow
Net Cash Flow (NCF) = Rp1.601.128.660.043 - Rp.1.544.537.545.373
Net Cash Flow (NCF) = Rp.56.591.114.670
Kumulatif NCF = - Rp.51.865.102.368+ Rp.56.591.114.670
Kumulatif NCF = Rp.4.726.012.302
Hasil perhitungan aliran dana disajikan pada Tabel H.11.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-16
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.11 Perhitungan Aliran Dana
Tahun
No. Uraian
0 1 2 3
Cash Flow In
1 Pendapatan - Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - - - -
Total Cash In Flow - Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-17
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.11 Perhitungan Aliran Dana (Lanjutan)
Tahun
No. Uraian
4 5 6 7
Cash Flow In
1 Pendapatan Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - - -
Total Cash In Flow Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-18
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.11 Perhitungan Aliran Dana (Lanjutan)
Tahun
No. Uraian
8 9 10
Cash Flow In
1 Pendapatan Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
2 Nilai Sisa - -
Total Cash In Flow Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043 Rp1.601.128.660.043
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-19
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
H.3.4 Waktu Pengembalian Modal (Payback Periode)
Waktu Pengembalian (Payback Period) adalah waktu yang dibutuhkan agar
jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran/investasi. Diterima atau
tidaknya suatu proyek dengan periode pengembalian tertentu tergantung pada
periode pengembalian terpendek yang diinginkan investor. Waktu pengembalian
modal dapat diketahui dengan cara grafis ataupun dihitung berdasarkan kumulatif
net cash flow (NCF). Hasil perhitungan Kumulatif NCF disajikan pada Tabel H.12
dan diplot kedalam grafik pada Gambar H.2.
Tabel H.12 Kumulatif Net Cash Flow (NCF)
Tahun Ke Kumulatif (NCF)
0 -Rp.224.047.404.065
1 -Rp.166.251.810.551
2 -Rp.108.857.709.985
3 -Rp.51.865.102.368
4 Rp.4.726.012.302
5 Rp.60.915.634.023
6 Rp.116.703.762.797
7 Rp.172.090.398.622
8 Rp.227.075.541.499
9 Rp.281.659.191.429
10 Rp.335.841.348.410
Total Rp.647.989.862.113
Berikut ditampikan hasil grafik kumulatif NCf (After Tax) pada Gambar H.2.
Rp400000000000.0
Rp300000000000.0
Rp200000000000.0
Kumulatif NCF
Rp100000000000.0
Rp.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-Rp100000000000.0
-Rp200000000000.0
-Rp300000000000.0
Tahun ke -
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-20
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Masa pengembalian modal berdasarkan perhitungan
0-(- Rp.51.865.102.368)
Payback periode = ×(4-3)+3
Rp.4.726.012.302-(-Rp.51.865.102.368)
Payback periode = 3,92 Tahun
Dari hasil perhitungan Payback Periode dapat disimpulkan bahwa industri
aseton ini telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan untuk kategori Industri Kimia
yaitu untuk Low risk (resiko rendah) maksimal 5 tahun sementara untuk High Risk
maksimal 2 tahun sehingga industry aseton ini layak untuk dioperasikan (Aries &
Newton, Tabel 55 Halalam 196).
Rp.647.989.862.113/10 Tahun
ROI = ×100%
Rp.224.047.404.065
ROI = 28,92 %
Dari hasil perhitungan ROI dapat disimpulkan bahwa industri aseton ini telah
memenuhi ketentuan untuk kategori industri kimia yaitu Low Risk minimal 11%
dan High Risk minimal 44%, maka industri aseton ini tergolong Low risk (Beresiko
rendah). (Aries & Newton,Tabel 54 Halaman193)
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-21
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
PV = Aliran NCF x Faktor bunga
PV = Rp.57.795.593.514 x 0,83
PV = Rp.48.143.729.397
PV (Faktor bunga=30%, i=0,7692, n=1)
PV = Aliran NCF x Faktor bunga
PV = Rp.57.795.593.514 x 0,77
PV = Rp.44.444.811.412
Berikut ini hasil akumulasi perhitungan present value (PV) ditampilkan pada
tabel H.13.
Tabel H.13 Present Value (PV) untuk 20% dan 30%
Faktor Faktor
Tahun
Aliran Dana (NCF) Bunga PV (I=30%) Bunga PV (I=20%)
Ke-
(30%) (20%)
0 -Rp.224.047.404.065 1 -Rp.224.047.404.065 1,00 -Rp.224.047.404.065
1 Rp.57.795.593.514 0,77 Rp.44.444.811.412 0,83 Rp.48.143.729.397
2 Rp.57.394.100.566 0,59 Rp.33.977.307.535 0,69 Rp.39.831.505.793
3 Rp.56.992.607.618 0,46 Rp.25.931.636.466 0,58 Rp.32.998.719.811
4 Rp.56.591.114.670 0,35 Rp.19.806.890.134 0,48 Rp.27.276.917.271
5 Rp.56.189.621.722 0,27 Rp.15.115.008.243 0,40 Rp.22.588.227.932
6 Rp.55.788.128.773 0,21 Rp.11.548.142.656 0,34 Rp.18.689.023.139
7 Rp.55.386.635.825 0,16 Rp.8.806.475.096 0,28 Rp.15.452.871.395
8 Rp.54.985.142.877 0,12 Rp.6.763.172.574 0,23 Rp.12.811.538.290
9 Rp.54.583.649.929 0,09 Rp.5.130.863.093 0,19 Rp.10.589.228.086
10 Rp.54.182.156.981 0,07 Rp.3.955.297.460 0,16 Rp.8.777.509.431
Total Rp.751.648.372.140 -Rp48.567.799.395 Rp.13.111.866.480
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-22
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Tabel H.14 Total Biaya Berubah
No. Uraian Biaya (Rp/tahun)
1 Bahan Baku 457.927.439.520
2 Utilitas 605.421.467.828
3 Distribution and sales 48.033.859.801
4 Research and Development 32.022.573.201
5 Laboratorium 2.475.600.000
6 penyuplaian barang 60.542.146.783
7 Hak paten dan royalti 32.022.573.201
8 administrasi 48.033.859.801
9 pengepakan 32.022.573.201
Total 1.318.502.093.335
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-23
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
3. Break Even Point (BEP)
Berdasarkan Tabel H.16 dapat diketahui BEP yang disajikan pada Gambar G.3.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-24
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun
Rp1800000000000.0
Rp1600000000000.0
Rp1400000000000.0
Hasil Penjualan Rp1200000000000.0
Rp1000000000000.0
Rp800000000000.0
Rp600000000000.0
Rp400000000000.0
Rp200000000000.0
Rp.0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas (%)
Kesimpulan
Dari hasil analisis eknomi terhadap pabrik aseton dengan kapasitas 40.000
ton/Tahun dapat disimpulkan bahwa pabrik aseton ini tergolong pada resiko
kerugian yang rendah hal ini ditunjukan pada nilai ROI diatas batas minimum. Hasil
analisis disajikan kedalam Tabel H.20.
Tabel H.20 Hasil Analisis Ekonomi
No. Analisis Hasil Perhitungan Keterangan
Low Risk minimal 11% dan
1 Return On Investment (ROI) 28,92%
High Risk minimal 44%
Low Risk maksimal 5 Tahun
2 Payback Period (POT) 3,92 dan High Risk maksimal 2
Tahun
Diatas bunga pinjaman bank
3 Internal Rate of Return(IRR) 43,70%
yaitu 11,2 %
4 Break Even Point (BEP) 54,79% Minimum 40%
Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa pabrik aseton dengan
kapasitas 40.000 Ton/Tahun layak untuk didirikan.
Pra Rancangan Pabrik Aseton dengan Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol H-25
Kapasitas Produksi 40.000 ton/Tahun