Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BOB PT.BUMI SIAK PUSAKO-PERTAMINA HULU

PERANCANGAN POMPA INJEKSI AIR BERKAPASITAS 1000


BARREL/DAY DENGAN TEKANAN 1000 PSI

Oleh :
YUSRON AFRIALSON SURBAKTI
1707122733

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Kerja Praktik dengan judul :

PERANCANGAN POMPA INJEKSI AIR BERKAPASITAS 1000


BARREL/DAY DENGAN TEKANAN 1000 PSI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:


YUSRON AFRIALSON SURBAKTI
NIM. 1707122733

Program Studi Sarjana Teknik Mesin, Fakultas Teknik


Universitas Riau, Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Kerja Praktik,

Muftil Badri, ST.,MT


NIP. 198000728 200501 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin Koordinator Prodi Sarjana Teknik Mesin


Fakultas Teknik Universitas Riau Fakultas Teknik Universitas Riau

Dr. Awaludin Martin, ST.,MT Asral, ST.,M.Eng.,Ph.D


NIP. 19720301 200003 1 003 NIP. 19720305 199802 1 001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya karena Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Perancangan Pompa
Injeksi Air Berkapasitas 1000 Barrel/Day Dengan Tekanan 1000 Psi” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Kerja Praktek ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan Program Strata-1 di Program Studi Teknik Mesin Universitas
Riau. Kerja Praktek ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 bulan, terhitung sejak
tanggal 21 April 2021 sampai 21 Mei 2021 di BOB PT BSP-Pertamina Hulu pada
Departemen Operation Support Zamrud & West Area (OSZ & WA).
Selama Kerja Praktik, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat melaksanakan Kerja Praktek ini.
2. Orang tua untuk dukungan moral dan material yang telah diberikan kepada
penulis.
3. Bapak Muftil Badri, ST., MT selaku dosen pembimbing yang membantu
penulis dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam melaksanakan
Kerja Praktek ini.
4. Bapak Asral,ST.,M.Eng.,Ph.D selaku Koordinator Prodi Sarjana Teknik
Mesin yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan kerja praktek.
5. Iwan Kurniawan, ST.,MT selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi
S1 Teknik Mesin Universitas Riau.
6. Bapak Hamdani Wahab dan bapak Andre Pasca Atmojo selaku pembimbing
lapangan yang telah banyak membantu dan memberi masukan dalam
melaksanakan Kerja Praktek.
7. Jajaran staf BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu yang telah
memberikan ilmunya selama Kerja Praktek dan telah banyak membantu
penulis di lapangan untuk menyelesaikan kerja praktek ini.
8. Teman-teman seperjuangan Prodi S1 Teknik Mesin UNRI Angkatan 2017.
Terus kibarkan semangat perjuangan.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas
bantuannya dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini masih
banyak kekurangan, baik dalam isi maupun dalam penyajiannya, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Laporan Kerja Praktek ini. Penulis telah menyanggupi untuk tidak
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk makalah tanpa seizin dan tanpa
bersama pihak pembimbing dari BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat untuk diri pribadi dan masyarakat
umumnya.

Pekanbaru, Juni 2021


Penulis,

Yusron Afrialson Surbakti


1707122733
PERNYATAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Bahwa Saya:
Nama : Yusron Afrialson Surbakti
NIM : 1707122733
Tempat, Tanggal Lahir : Binjai, 30 April1999
Status : Mahasiswa Kerja Praktek
Institut Asal : Universitas Riau
Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesin
Periode : 21 April 2021 – 21 Mei 2021
Telah melakukan penelitian dalam rangka Kerja Praktek dengan judul:
“Perancangan Pompa Injeksi Air Berkapasitas 1000 Barrel/Day Dengan
Tekanan 1000 Psi”, Sehingga, berdasarkan perjanjian awal, isi kontrak
pelaksanaan diatas dan perlindungan hak kekayaan intelektual, dengan ini saya
dan pihak perguruan tinggi asal saya menyanggupi untuk tidak mempublikasikan
hasil Kerja Praktek ini dalam bentuk apapun. Kecuali untuk kebutuhan laporan
Kerja Praktek dan karya tulis ilmiah yang akan saya buat sebagai salah satu syarat
dari kegiatan penelitian saya yang dilakukan bersama pihak pembimbing dari
BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu dan Dosen Pembimbing dari
Jurusan Teknik Mesin Universitas Riau. Jika saya dan pihak perguruan tinggi saya
melanggar pernyataan ini, maka kami siap untuk dituntut secara hukum.

Demikian, surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tanpa unsur
paksaan dari pihak manapun.

Penanggung Jawab Yang Menyatakan

Hamdani Wahab Yusron Afrialson Surbakti


NIP. NIM. 1707122733
Pekanbaru, 01 Juni 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Kerja Praktek (KP) merupakan mata kuliah praktikum yang
mewajibkan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Riau untuk bekerja pada salah
satu perusahaan atau industri selama 1 bulan dan untuk memenuhi persyaratan
mendapatkan gelar Strata-1 (S1). Pelaksanaan KP adalah salah satu media
penghubung antara materi pembelajaran teori yang diperoleh diperkuliahan
dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Perbedaan antara materi pembelajaran
teori yang diperoleh diperkuliahan, bisa saja sangat berbeda dengan penerapan di
lingkungan kerja. Sebagai seorang mahasiswa Fakultas Teknik, khususnya
program studi Teknik Mesin, sudah menjadi sebuah keharusan untuk memahami
serta mengerti akan situasi lingkungan kerja yang sangat penting untuk dipelajari
dan diamati. Sehingga hal ini dapat meminimalisir kesalahan dalam menghadapi
setiap masalah yang terjadi dalam dunia kerja yang akan dihadapi nanti.
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan juga mampu bersaing seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, setiap mahasiswa lulusan Teknik
Mesin akan mendapatkan peluang pekerjaan yang besar. Fakultas Teknik sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Provinsi Riau, terus berusaha untuk melakukan hal
tersebut. Melalui program KP yang merupakan wadah dimana setiap mahasiswa
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dan potensi yang
dimilikinya dan mengaplikasikan keahlian yang diperoleh pada perusahaan atau
instansi yang telah dipilih.
Industri Migas merupakan industri yang sangat berperan penting di
masyarakat, terutama bagi para pengguna kendaraan bermotor. BOB PT. Bumi
Siak Pusako – Pertamina Hulu merupakan perusahaan milik Daerah (BUMD)
yang bergerak di bidang pengolahan minyak bumi. PT. BSP disiapkan untuk
mengelola wilayah kerja Coastal Plains dan Pekanbaru Block (CPP Block)
setelah berakhirnya perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) CPP Block
yang dilaksanakan oleh PT. CPI.
Pada BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu juga terdapat berbagai
macam jenis pompa, salah satunya pompa yang digunakan adalah jenis pompa
multistage sentrifugal. Pompa multistage sentrifugal sendiri adalah jenis pompa
sentrifugal yang memiliki dua impeller atau lebih yang biasanya disusun secara
seri guna untuk menghendaki tekanan tinggi pada keluaran pompa.
Dari uraian di atas penulis tertarik pada proses perancangan pompa
multistage sentrifugal dengan kapasitas 1000 barrel/day bertekanan 1000 psi.
Pelaksanaan Kerja Praktek ini sebagai apresiasi yang nyata dalam mendalami
ilmu Teknik Mesin, sehingga terdapat suatu kesinambungan antara teori dan
praktek sebagai wujud nyata dari kemampuan yang telah penulis dapat dalam
perkuliahan.

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Tanggal pelaksanaan : 21 April 2021 s/d 21 Mei 2021
Tempat pelaksanaan : BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.
Alamat : Jl. Raya Lintas Timur sumatera, Dayun,
Kabupaten Siak, Riau 28773
Web : www.bsp.co.id

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan
masalah yang ada adalah :
1. Melakukan rancangan pompa sentrifugal yang mampu menghasilkan
debit 1000 barrel/day untuk menginjeksikan air
2. Mengetahui rangkaian pompa yang digunakan ?

1.4 Batasan Masalah


Untuk memudahkan dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapangan,
maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Jenis material yang digunakan oleh pompa
2. Komponen pompa yang dirancangan adalah impeller, poros dan
spesifikasi pompa .
3. Fluida yang dipindahkan oleh pompa adalah air dengan themperatur
60°C

1.5 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek


Secara umum, tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mendapatkan pengetahuan praktis melalui pengamatan lapangan
langsung, guna melengkapi pengetahuan teoritis yang telah diperoleh di
lingkungan kampus agar menjadi pengetahuan yang lengkap dan utuh.
2. Mengenali dengan baik suasana yang terjadi di lingkungan tempat
pelaksanaan Kerja Praktek.
3. Mengenali dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sebagai
modal mahasiswa memasuki dunia kerja nantinya.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja Pompa Multistage Sentrifugal di BOB
PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.
5. Untuk mengetahui cara Maintenance Pompa yang baik di BOB PT. Bumi
Siak Pusako – Pertamina Hulu.
6. Untuk mengetahui cara Pemilihan Pompa Multi Stage Sentrifugal di
BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.

1.6 Manfaat Kerja Praktek


Adapun maanfaat dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut ;
1. Membantu memberikan pembekalan pengetahuan, wawasan dan
keterampilan kepada mahasiswa tentang dunia kerja.
2. Memberikan pengalaman praktek kerja secara langsung dan mengetahui
berbagai masalah yang timbul dilapangan saat praktek kerja
dilaksanakan.
3. Saling bertukar informasi dibidang teknologi dengan perkembangan
pengetahuan yang terjadi di lembaga perguruan tinggi.
4. Mengetahui cara kerja dari Pompa Multistage Sentrifugal di BOB PT.
Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.
5. Mengetahui cara pemilihan material yang baik dan benar untuk Impeller
pompa.

1.7 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang dilakukannya kerja praktek, Waktu dan
Tempat dilaksanakannya kerja praktek, Rumusan Masalah dan Batasan
Masalah, Tujuan dan Manfaat kerja praktek bagi mahasiswa, serta
Sistematika Penulisan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Membahas tinjauan umum yang berisikan Sejarah Singkat BOB PT. BSP
– Pertamina Hulu, Visi dan Misi BOB PT. BSP – Pertamina Hulu,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Nilai-Nilai, dan Struktur Organisasi.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori mengenai pompa multistage sentrifugal dan jenis-jenis
impeller serta tentang tahap pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan
di BOB PT. BSP – Pertamina Hulu.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang menentukan spesifikasi pompa, dimensi poros dan
impeller pompa
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran untuk BOB PT. BSP – Pertamina Hulu.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Izin penambangan minyak bumi pertama di Riau diberikan oleh Sultan Siak
Ke-12, Sultan Syarif Qasim II, kepada perusahaan minyak asal Amerika N.V.
Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij (NPPM) pada tahun 1930. NPPM
merupakan perusahaan patungan Standard Oil Company of California (Socal)
dengan Texas Oil Company (Texaco). Pada dekade 1970-an, NPPM berubah
nama menjadi PT. Caltex Pacific Indonesia (PT. CPI).
Sejak diberlakukannya otonomi daerah, masyarakat Riau berkeinginan
untuk mengelola sendiri sumber daya alam minyak dan gas bumi, sejalan dengan
lahirnya Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang
antara lain menyatakan bahwa kegiatan usaha hulu dan hilir dapat dilaksanakan
oleh badan usaha milik daerah (BUMD). BUMD dimaksud adalah PT. Bumi Siak
Pusako (PT. BSP), yang didirikan berdasarkan akta Notaris H. Asman Yunus, SH,
Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2001, dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-09895 HT.01.01. TH.2002
tanggal 6 Juni 2002. PT. BSP disiapkan untuk mengelola wilayah kerja Coastal
Plains and Pekanbaru Block (CPP Block) setelah berakhirnya
perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) CPP Block yang dilaksanakan
oleh PT. CPI pada tanggal 8 Agustus 2002.
Pada tanggal 6 Agustus 2002, PT. BSP dan Pertamina menandatangani
perjanjian PSC dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BP MIGAS) untuk mengelola wilayah kerja CPP Block selama 20 tahun
dan pengelolaannya dimulai pada tanggal 9 Agustus 2002. Dalam mengelola Blok
CPP, PT. BSP dan Pertamina, yang menugaskan Pertamina Direktorat Hulu,
membentuk konsorsium yang diberi nama Badan Operasi Bersama PT. Bumi Siak
Pusako – Pertamina Hulu (BOB BSP-PHE). Pola kerjasama yang diterapkan
adalah kerjasama Konsorsium Manajemen dan Konsorsium Operasi yang
dipayungi oleh Joint Management Agreement (JMA) dan Joint Operating
Agreement (JOA) sebagai pedoman operasional. PT. BSP dan PT. PHE
memiliki participating interest (PI) masing-masing 50 %. pada BOB BSP-PHE.
Dalam kedudukannya sebagai pemegang PSC, PT. BSP tidak hanya dipacu
meraih keuntungan finansial, namun juga memiliki peran strategis dalam
mengelola sumber daya manusia dan potensi lain yang ada di daerah guna
mendorong terciptanya kesejahteraan, kemakmuran dan kehidupan di daerah yang
lebih baik di masa depan.

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan


1. Visi PT. Bumi Siak Pusako
Menjadi tiga besar Perusahaan (BUMD) Migas Nasional Indonesia yang
dikagumi dan mampu bersaing dengan Perusahaan Migas kelas dunia.

2. Misi PT. Bumi Siak Pusako


a. Mengelola industri hulu dan hilir Migas secara profesional.
b. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di sektor migas.
c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan melakukan
pengembangan usaha.
d. Berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
melalui program sosial kemasyarakatan.
e. Menerapkan teknologi tepat guna dalam peningkatan produksi migas.

2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Manajemen PT BSP berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan
kenyamanan karyawan dan tempat kerja selama melakukan pekerjaan dan
kegiatan operasional yang meliputi setiap aspek kegiatan usaha perusahaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja tersebut meliputi pula pelatihan pegawai dan
mitra kerja dalam menerapkan kebijakan, prosedur, kebiasaan dan hukum yang
berlaku bagi pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka dengan menitik beratkan
pada tanggung jawab masing-masing demi terciptanya pengelolaan keselamatan,
kesehatan dan lindungan lingkungan yang baik dan benar.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga ditujukan untuk melindungi
perusahaan dan sumber daya alam dengan cara mengelola secara tepat buangan
gas dan limbah cair dan menghilangkan limbah yang tidak perlu.

2.4 Nilai-Nilai
1. Peduli : Mengutamakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
2. Usaha : Profesional yang pantang menyerah dan selalu berusaha.
3. Selalu Unggul: Usaha yang dilakukan bertujuan untuk mencapai hasil yang
sempurna.
4. Adab : Dalam melaksanakan usahanya selalu berdasarkan adab atau etika
yang mengacu pada ciri organisasi berstandar internasional, namun juga
menganut adab setempat.
5. Kebanggaan : Bangga sebagai warga Bumi Siak Pusako yang mendapatkan
amanah dari masyrakat Riau dan Negara Republik Indonesia.
6. Orientasi Bisnis : Tetap berorientasi pada bisnis guna menjamin
kesinambungan.
2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pompa
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan
mesin kerja. Pompa berfungsi untuk mengalirkan fluida dari tempat yang rendah
ke tempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan rendah ke tempat
yang bertekanan lebih tinggi. Disamping itu juga pompa digunakan untuk
memindahkan fluida dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah,
misalnya pada sistem pemipaan yang panjang dan berkelok-kelok.
Klasifikasi pompa berdasarkan cara pemindahan dan pemberian energi
pada cairan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif
(positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive
displacement pump). Klasifikasi pompa dapat dilihat pada di bawah ini:

Gambar

1. Pompa pemindah positif (positive displacement pump)


Pompa jenis ini merupakan pompa dengan ruangan kerja yang secara
periodik berubah dari besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa bekerja.
Energi yang diberikan kepada cairan ialah energi potensial, sehingga cairan
berpindah volume per volume.
Yang termasuk dalam kelompok pompa pemindah positif antara lain:
 Pompa Reciprocating
 Pompa Diaphragma
 Pompa Rotari

2. Pompa kerja dinamis (non positive displacement pump)


Pompa jenis ini adalah pompa dengan volume ruang yang tidak berubah
pada saat pompa bekerja. Energi yang diberikan pada cairan adalah energi
kecepatan, sehingga cairan berpindah karena adanya perubahan energi kecepatan
yang kemudian diubah menjadi energi dinamis di dalam rumah pompa itu sendiri.
Yang termasuk dalam kelompok pompa kerja dinamis antara lain:
 Pompa kerja khusus
 Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)

Dikarenakan materi diatas sebatas pengenalan pompa, maka yang akan


dibahas selanjutnya hanyalah jenis pompa yang sesuai dengan dengan
pembahasan materi ini karena banyak ditemukan pada pengolahan minyak bumi,
yaitu pompa sentrifugal.

3.2 Pompa Sentrifugal


Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya memindahkan energi mekanik menjadi energi kinetik dan energi
potensial fluida melalui suatu impeler yang berputar dalam casing. Kemudian
fluida melaui lintasan volute yang berfungsi menurunkan kecepatan dan menaikan
tekanannya. Gaya sentrifugal yang timbul karena adanya gerakan sebuah benda
atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar). Pompa sentrifugal merupakan
pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk
yang sederhana dan harga yang relatif murah.

Gambar

3.2.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non positive
displacement pump dengan prinsip kerja sebagai berikut:
1. Energi mekanik dari unit penggerak dikonversikan menjadi energi
cairan akibat adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler
yang berputar.
2. Energi kecepatan cairan kemudian dirubah menjadi energi potensial
didalam volute dan melalui diffuser dengan cara memperlambat laju
cairan.
3. Energi tekanan cairan yang keluar dari pompa sentrifugal merupakan
tekanan cairan dibagian sisi tekan discharge.
Dengan demikian pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja
mengkonversikan energi mekanik menjadi kecepatan fluida selanjutnya
energi kecepatan fluida diubah menjadi energi tekanan keluar dari pompa.

3.2.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Pompa diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal sesuai dengan
kegunaannya, adapun klasifikasi pompa adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Kapasitas
Berdasarkan kapasitas kerjanya, pompa dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
 Rendah = < 20 m³/jam
 Sedang = 20 m³/jam - 60 m³/jam
 Tinggi = > 60 m³/jam

2. Berdasarkan Tekanan Discharge


Berdasarkan tekanan discharge, pompa juga diklasifikasikan
sebagai berikut:
 Rendah = < 5 kg/cm2
 Sedang = 5 – 50 kg/cm2
 Tinggi = > 50 kg/cm2

3. Berdasarkan Jenis Aliran


 Pompa Radial Flow
Pompa yang arah alirannya tegak lurus terhadap garis
sumbu poros pompa. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi
tapi dengan kapasitas yang rendah.

Gambar
 Pompa Mixed Flow
Pompa yang arah alirannya membentuk sudut terhadap
sumbu poros pompa. Pompa jenis ini mengahilkan head yang lebih
rendah dibanding pompa radial tapi kapasitasnya lebih besar.
Gambar
 Pompa Axial Flow
Pompa yang arah alirannya sejajar dengan sumbu poros
pompa. Pompa jenis ini menghasilkan head yang rendah tapi
kapasitasnya besar.

Gambar

4. Berdasarkan Bentuk Rumah


 Pompa Volute
Bentuk rumah pompa seperti rumah keong/siput (volute),
sehingga kecepatan aliran keluar bisa dikurangi dan menhasilkan
kenaikan tekanan, arah aliran impelernya langsung dibawa ke volute.

Gambar
 Pompa Diffuser
Pompa yang impelernya dikelilingi sudu – sudu pengarah
sebelum memasuki volute, hal ini bertujuan unutuk menaikkan
tekanan cairan dengan cara mengubah arah alirannya.

Gambar

5. Berdasarkan jumlah tingkat.


 Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler. Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini impeller rendah, namun
konstruksinya sederhana.

Gambar
 Pompa bertingkat banyak
Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang
dipasang secara berderet pada satu poros. Zat cair yang keluar dari
impeller tingkat pertama akan diteruskan ke impeler tingkat kedua
dan seterusnya hingga tingkat terakhir. Head total pompa merupakan
penjumlahan head yang dihasilkan oleh masing-masing impeler.
Gambar

6. Berdasarkan Jenis Impeller


 Impeler tertutup (closed impeller)
Sudu‐sudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan
satu kesatuan, digunakan untuk pemompaan zat cair yang bersih
karena ruang impeler yang kecil.

Gambar
 Impeler Setengah Terbuka (Semi open impeller)
Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan
tertutup di sebelah belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair
yang sedikit mengandung kotoran misalnya : air yang mengandung
pasir, zat cair yang mengauskan, slurry, dll.
Gambar
 Impeler terbuka (open impeller)
Impeler jenis ini tidak memiliki dinding di depan maupun
di belakang. Jenis ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair
yang banyak mengandung kotoran / kental.

Gambar

7. Berdasarkan Posisi Pemasangannya


 Pompa Horizontal
Pompa yang pemasangannya sejajar dengan permukaan
tanah, pompa ini adalah yang sering digunakan.
Gambar
 Pompa Vertical
Pompa yang pemasangannya tegak lurus terhadap
permukaan tanah. Pompa ini biasa digunakan untuk mengalirkan
air karena ada perbedaan elevasi dengan debit yang besar dan
tekanan yang tidak terlalu tinggi.

Gambar

3.2.3 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal


Secara umum adapun bagian-bagian pompa bisa dilihat pada gamabar
berikut
Gambar
a. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk menerima kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menembus casing.
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari
casing pompa melalui poros.
c. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeler dan bagian–bagian
berputar lainnya.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi, dan
keausan pada stuffing box.
e. Vane
Sudu dari impeler sebagai tempat berlalunya cairan pada impeler.
f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane),
inlet dan outlet nozzle serta tempat memberikan arah aliran dari impeler
dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis
(single stage).
g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeler.
h. Bearing (bantalan)
Berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
i. Casing Wear Ring
Casing Wear Ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan
yang melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler,
dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeler.
j. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu,
sehingga cairan pada sisi isap secara terus-menerus akan masuk mengisi
kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
k. Discharge Nozzle
Discharge nozzle berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari impeler.
Di dalam nozzle ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head
tekanan.

3.3 Dasar Perhtiungan Pompa


Adapun dasar perhitungan dalam merancang sebuah pompa sentrifugal adalah
sebagai berikut:

1. Head Pompa
Dalam merancang suatu sistem pompa, pertama-tama harus
diketahui debit dan head yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang
akan dipompakan. Pengertian head pompa adalah energi yang dapat diberikan
pompa dalam satuan elevasi. Head pompa berbeda-beda tergantung dari berat
jenis fluida yang dialirkan, tetapi standard yang biasa digunakan produsen
pompa untuk memberikan spesifikasi head pompa adalah head pompa dalam
kolom air.
144 x P d
H=
62,4 x SG
2. Spesific Gravity
Specific gravity (SG) adalah perbandingan massa yang dihasilkan
oleh sejumlah volume tertentu cairan pada 60 0F terhadap massa yang
dihasilkan oleh sejumlah volume yang sama air murni pada temperatur yang
sama. SG suatu cairan dapat dihitung menggunakan persamaan:
ρthem zatcair
S G=
ρ zat cair murni
3. Putaran Spesifik Pompa
Putaran spesifik pompa adalah besarnya putaran impeler untuk
menghasilkan kapasitas 1 m3/det dan head 1 meter pada efisiensi maksimum.
Putaran spesifik ini diperlukan untuk menentukan jenis impeler dan jumlah
tingkat suatu pompa. Putaran spesifik dapat dihitung dengan persamaan:
n √Q
ns = 3
H4
4. Efisiensi Pompa
Pada pemakaian pompa yang terus menerus, masalah efisiensi
pompa menjadi perhatian khusus. Efisiensi pompa tergantung pada kapasitas
tinggi tekan head dan kecepatan aliran yang kesemuanya sudah termasuk
dalam putaran spesifik. Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang
diberikan pompa kepada fluida dengan daya yang diberikan motor listrik
kepada pompa.
Gambar
5. Daya Pemompaan
Daya pemompaan merupakan daya yang akan digunakan untuk
memindahkan fluida. Besarnya dapat diperoleh dengan persamaan:
P v = γ .g.H.Q
Guna menggerakkan pompa rancangan tersebut dengan daya
pempmpaan P v maka dibutuhkan daya motor listrik yang lebih besar dari
daya pemompaan tersebut. Daya motor listrik penggerak dapat diperoleh
dengan persamaan:
Pv
P= n
e

6. Perhitungan diamter poros


Diameter poros impeler dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
1
5,1
Ds = ( σa
x K t x Cb x T ) 3
Moment puntir yang diterima oleh poros dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan
5 Pd
T =9,74 x 10 x
n
Tabel

Untuk mneghindari beban poros secara berlebih maka diperlukan


faktor keamanan. Sehingga tegangan geser pada poros dapat diperoleh
dengan persamaan:
σb
τ a=
SF 1 x SF 2
Untuk menyambung poros dengan impeler perlu pasak. Kedalaman
pasak pada poros harus ditambahkan pada diameter poros hasil perhitungan
D s = D s perhitungan +( t 1 x 2)

7. Diameter Hub (diamter leher)


Diameter hub harus lebih besar dari diameter poros impeler, sehingga
diameter hub dapat ditentukan dengan persamaan
Dh=1,3 x Ds
Sedangan diameter hub bagian belakang dapat diperoleh melalui
persamaan berikut
D'h = 1,5 x Ds
8. Diameter mata impeler
Diameter mata impeler dapat diperoleh melalui persamaan berikut:

4 144 x Q t
Do =
√ π
x
Vo
x dh

9. Diameter sisi masuk impeler


Diameter sisi masuk impeler biasanya dibuat sama dengan diameter
mata impeler agar terjadi aliran yang mulus dan turbulensi berlebihan
dapat dihindari, sehinga
D 1=Do

10. Lebar impeler sisi masuk


Lebar impeler sisi masuk dapat diperoleh menggunakan persamaan
144 x Q
b 1=
π x D 1 x vr 1 x ε 1
Faktor kontraksi biasanya antara 0,8-0,9.

11. Diamter sisi luar impeler


Penentuan diameter sisi luar imepler dapat dicari dengna persamaan
60 x U 2
D 2=
πxn

12. Lebar sisi keluar impeler


Lebar sisi imepeler keluar dapat dicari dengan persamaan
144 x Q
b 2=
π x D2 x v r 2 x ε
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Beradasrakan data lapangan yang diberikan didapatkan data sebagai berikut :

 Q pompa = 1000 barrel/hari


 T air = 60°C
 n = 3500 rpm
 V¿ = 78 m/s
 Pdis = 1000 psi
 Psuct = 130 psi
 ρair = 1000 Kg/m3

4.2 Perhitungan Pompa


Adapun perhitungan yang akan dicari dalam merancan sebuah pompa adalah:

1. Perhitungan Spesific Gravity


Rho air yang digunakan pada suhu 60°C adalah 983,24 Kg/m3
ρthemp zat cair
S G=
ρ zat cair murni
983,24 Kg/ m3
S G=
1000 Kg/m3
S G=¿ 0,98324

2. Perhitungan Head pompa


Pada perhitungan head pompa tekanan yang digunakan yaitu 5 tinggkat,
sehingga tekanan pompa tersebut yaitu 200 psi per tingkat.
144 x P d
H=
62,4 x SG
144 x 200
H=
62,4 x 0,98324
H=469,4 ft /143,07m

3. Perhitungan putaran spesifik


n √Q
ns = 3
4
H
3500 √ 2916,7
ns = 3
469,4 4
n s = 1874,3 rpm

4. Efisiensi pompa
Penentuan efisiensi pompa dengan 5 tingkatan yang akan disusun secara seri
bisa diketahui dengan melihat grafik efisiensi pompa, yaitu :

Berdasarkan grafik antara putaran spesifik vs kapasitas pompa didapat nilai


efisiensi pompa dengan 5 tingkat yaitu , 85 %.

5. Perhitungan daya pemompaan


P v = γ .g.H.Q
P v = 983,31 x 9,8 x 715,5 x 0,1840
P v = 1269963,798 w
P v = 1703,04 HP

6. Daya motor listrik


Daya motor listrik penggerak harus lebih besar dari daya pemompaan tersebut
sehingga daya motor dapat diperoleh dengan persamaan:
Pv
P=
ne
1269963,798 w
P=
0,85
P = 1494075,056 w
P = 2003,59 HP

7. Perancangan impeler
Bentuk utama impeler dapat dilihat pada gambar dibawah ini
 Perhitungan moment puntir
Pd
T = 9,74 x 105 x
n
5 1269,963798
T = 9,74 x 10 x
3500
T = 353412,783 Kg.mm
 Kekuatan tarik yang diizinkan
Berdasarkan tabel yang ada kita tentukan material dari poros yaitu JIS G
4501-s55C dengan nilai kekuatan tarik yang diizinkan sebesar 66 Kg/m m2

Untuk menghindari beban yang diterima poros secara berlebih maka


diperlukan faktor keamanan untuk nilai kemanan 1 sebesar 6,0 dan untuk nilai
kemanan 2 sebesar 3,0. Sehingga tegangan geser pada poros dapat diperoleh
dengan
τa
σa =
Sf 1 xSf 2
66
σa =
6,0 x 3,0
σ a = 3,7 Kg/m m2

 Perhitungan diameter poros


Untuk nilai Kt(faktor koreksi moment puntir diambil 1,0, dan untuk Cb
(faktor koreksi untuk beban lentur diambil 1,5
1
5,1
Ds = ( σa
x K t x Cb x T ) 3

1
D s = 5,1 x 1,0 x 1,5 x 353412,783
(
3,7 )
3

D s = 90 mm

Untuk menyambung poros dengan impeler perlu digunakan pasak.


Kedalaman pasak pada poros harus ditambahkan pada diameter poros hasil
perhitungan. Pada perhitungan diatas diperoleh ukuran pasak yang akan diapakai
yaitu 24x16” (Sularso & kiyokatsu suga,1991, hal 10).
Dengan kedalaman alur pasak pada poros t 1=8 mm
Maka diameter poros menjadi
D s = D s perhitungan +( t 1 x 2)
D s = 90+(8 x 2)
D s = 106 mm
 Diameter hub (diameter leher)
D h = 1,3+D s
D h = 1,3+106
D h = 107,6 mm
D h = 4,23 ”
 Diameter hub bagian belakang
D'h = 1,4 x D s
D'h = 1,4 x 106
D'h = 148,4 mm
D'h = 5,8425197 ”
 Diameter mata impeler

4 144 x Q t
Do =
√ π
x
Vo
x d h2

4 144 x 6,4978987
Do =
√ π
x
255,91
x 4,232

Do =¿9,1”
D o =¿231,14 mm ≈ 231 mm
 Diameter sisi masuk impeler
D I =Do
D I =¿ 231 mm
 Lebar impeler sisi masuk
144 x 7,18458
b 1=
π x D 1 x vr 1 x ε 1
144 x 7,18458
b 1=
π x 9,09449 x 78,02 x 0,85
b 1=¿

Anda mungkin juga menyukai