Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Kimia Farmasi

Penimbangan NaCl Padat dengan Timbangan


Analitik, Pembuatan Larutan NaCl 0,1 M, dan
Pengenceran Larutan HCl 0,5 M menjadi HCl 0,1 M

MATA KULIAH Praktikum Kimia Farmasi

KELAS C1

NAMA LENGKAP CYNTHIA CHRISTI LISTIANA DEWI

NIM E20101
A. ALAT DAN BAHAN

a. Alat-alat yang digunakan antara lain :

1) Kaca Arloji
2) Spatula
3) Kuas
4) Neraca analitik
5) Pipet tetes
6) Labu takar 100 mL
7) Batang pengaduk
8) Gelas kimia
9) Bola hisap karet

b. Bahan Bahan yang digunakan antara lain :

1) Padatan NaCl 0.29 gram


2) Larutan HCl 0.5 M
3) Aquadest

B. CARA KERJA

a. Penimbangan NaCl padat dengan timbangan analitik

1) Siapkan padatan NaCl, kaca arloji, spatula, kuas dan neraca


analitik

2) Bersihkan bagian dalam timbangan analitik dari serbuk sarbuk atauj


kotoran yang menempel menggunakan kuas

3) Pastikan posisi mata ikan berada lingkaran paling dalam. Apabila


posisi mata ikan belum ditengah, putar roda timbangan yang ada
disebelah kanan dan kiri untuk mengatur letak mata ikan.

4) Hubungkan timbangan analitik ke sumber listrik dan tekan tombol


ON

5) Kalibrasi timbangan sampai monitor menunjukkan angka 0

6) Atur satuan sesuai yang diinginkan dengan menekan tombol prt

7) Masukkan wadah timbangan(kaca arloji)

8) Tekan tombol tar untuk menghilangkan bobot wadah

9) Ambil padatan NaCl yang sedikit demi sedikit menggunakan


spatula sebanyak 0,29 gram

10)Pastikan jumlah massa padatan yang diambil sudah tepat atau


belum dengan posisi kaca pada neraca analitik tertutup.
11)Keluarkan wadah timbangan dari dalam timbangan analitik

12)Bersihkan timbangan apabila ada bahan yang tercecer


menggunakan kuas

13)Tekan tombol off pada neraca analitik

14)Cabut kabel neraca analitik sehingga neraca analitik tidak lagi


terhubung pada sumber listrik

b. Pembuatan larutan NaCl 0,1 M

1) Siapkan NaCl sebanyak 0,29 gram, spatula, pipet tetes, labu takar
100ml, botol semprot isi aquades, batang pengaduk, gelas kimia

2) Masukkan padatan NaCl dalam gelas kimia, kemudian


campurkan dengan sedikit akuades. Aduk hingga larut sempurna
menggunakan batang pengaduk

3) Bilas cawan porselin menggunakan sedikit aquades agar tidak ada


bahan yang tertinggal

4) Masukkan larutan NaCl ke dalam labu takar 100 mL secara


perlahan-lahan

5) Tambahkan akuades melalui dinding labu takar sampai tanda


batas dengan miniskus cekung.

6) Tutup labu takar dan kocok-kocok agar larutan homogen.

c. Pengenceran larutan HCl 0,5 M menjadi 0,1 M

1) Siapkan bola hisap karet/glass fin, pipet gondok 5ml, pipet tetes,
aquadest, gelas kimia, larutan HCl 0,5 M

2) Ambil HCl 0,5 M dari labu takar ke dalam gelas kimia menggunakan
pipet gondok sampai tanda batas

3) Masukkan HCl 0,5 M ke dalam labu takar 25 mL

4) Tambahkan aquadest ke dalam labu takar sampai tanda batas,


hentikan pada saat meniscus cekung tepat pada tanda batasnya

5) Tutup, kocok hingga homogen

6) Larutan HCl 0,1 M selesai dibuat


C. DATA PENGAMATAN
N Nama Alat Gambar Alat Kegunaan
o
1 Labu Untuk mencampur,
Erlenmeyer mengukur, dan menyimpan
cairan

2 Labu Takar Untuk mengencerkan


larutan hingga mencapai
volume tertentu

3 Tabung Reaksi Mencampur, menampung,


dan memanaskan bahan-
bahan kimia carir atau padat
utamanya untuk uji kualitatif

4 Gelas Kimia Untuk tempat larutan

5 Gelas Ukur Mencampur, menampung,


dan memanaskan bahan-
bahan kimia cair atau padat,
utamanya untuk uji kualitatif
6 Gelas Arloji  Penutup gelas kimia
Ketika proses
pemanasan sampel
 Tempat mengeringkan
padatan dalam desikator
 Tempat menyimpan
bahan yang akan
ditimbang
7 Pipet Tetes Memindahkan volume
cairan yang telah terukur

8 Pipet Volume Alat ukur kuantitatif dengan


tingkat ketelitian tinggi

9 Botol Semprot Sebagai tempat aquadest

10 Buret Digunakan untuk titrasi,


yaitu untuk mengukur
volume cairan yang keluar
seperti halnya pipet

11 Cawan Wadah untukmereaksikan /


Penguapan mengubah suatu zat pada
suhu tinggi, misalnya
penguapan larutan dari
suatu bahan yang tidak
mudah menguap,
mengabukan kertas saring
12 Lumpang dan Menghancurkan /
Alu menghaluskan suatu
bahan / zat yang masih
bersifat padat atau kristal

13 Spatula Mengambil zat bahan kimia


padat yang akan ditimbang
atau direaksikan

14 Oven Untuk mengeringkan zat


atau menguapkan air yang
terkandung dalam zat atau
bahan

15 Autoklaf Sebagai ruangan untuk


mensterilisasi alat-alat dan
perlengkapan kedokteran

16 Termometer Untuk mengukur suhu

17 Corong   Sebagai alat bantu


untuk memindah  /
memasukkan  larutan ke
wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi
pemasukkan sampel
bahan kecil.
 Sebagai alat bantu dalam
melakukan penyaringan,
yaitu sebagai tempat
meletakkan kertas saring
18 Corong Pisah Digunakan dalam proses
ekstraksi cair yaitu proses
memisahkan komponen –
komponen fase pelarut
dengan densistas yang
berbeda

19 Pembakar Membakar zat atau


Spritus memanaskan larutan dan
dapat pula digunakan
sebagai strelisasi suatu
proses
20 Kaki Tiga dan Untuk meletakkan benda
Kasa yang akan dipanaskan
diatas lampu Bunsen

21 Batang Untuk mencampur cairan


Pengaduk dengan bahan kimia untuk
keperluan praktek di
laboraturium

22 Statif dan Klem Klem digunakan untuk


menjepit alat kimia gelas.
Sedangkan statif merupakan
stand yang menjadi tempat
meletakkan klem

23 Kertas Saring Untuk menyaring larutan


agar dapat dipisahkan
dengan endapannya

24 Rak Tabung Sebagai tempat menyimpan


Reaksi tabung reaksi,
mengeringkan tabung
reaksi, dan menjaga tabung
reaksi agar tidak mudah
berjamur
25 Sendok Mengambil zat bahan kimia
Tanduk padat yang akan ditimbang
atau direaksikan

26 Penjepit Untuk memegang tabung


Tabung Reaksi reaksi pada saat
pemanasan

27 Hot plate Untuk memanaskan bahan


atau zat kimia

28 Desikator Untuk menjaga


keseimbangan kelembapan
udara dan bahan setelah
dikeringkan

29 Neraca Analitik Mengukur massa suatu zat

30 Lemari Asam Melindungi personil dari


bahaya terhirup gas beracun
selama proses pengujian,
riset mau pun pembelajaran
di laboratorium
31 Bola Hisap Untuk menghisap atau
Karet mengambil zat cair dengan
menggunakan pipet ukur
dan pipet volume

32 Glassfirn Untuk menghisap atau


mengambil zat cair dengan
menggunakan pipet ukur
dan pipet volume

D. PEMBAHASAN

1) Penimbangan mengunakan neraca analitik


Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan di
laboratorium yang berfungsi untuk menimbang bahan/zat yang akan
digunakan sebelum melakukan suatu percobaan yang membutuhkan suatu
penimbangan. Bahan yang ditimbang biasanya berbentuk padatan, namun
tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan yang berbentuk
cairan. Neraca analitik mempunyai ketelitian yang tinggi, karena sampai 4
desimal di belakang koma.
Bagian-bagian neraca analitik
a. Mata ikan
b. Roda timbangan
c. Tombol ON/OFF
d. Tombol Tar
e. Tombol PRT

Hal hal yang harus diperhatikan saat proses penimbangan :


a. Posisi mata ikan
Posisi mata ikan harus tepat berada di lingkaran yang paling dalam
karena hal ini dapat mempengaruhi keakurasian dalam pengukuran
b. Kaca penutup timbangan analitik
Pada saat melihat massa benda yang ditimbang menggunakan neraca
analitik, posisi kaca penutup harus tertutup rapat. Hal ini dikarenakan
agar tidak ada debu/ kotoran atau angin yang masuk dalam timbangan
sehingga mempengaruhi ketelitian neraca analitik saat penimbangan.

2) Pembuatan larutan NaCl 0,1 M


Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih.
Proses pembuatan larutan wajib menggunakan labu takar dan tidak boleh
menggunakan gelas kimia. Hal ini disebabkan ketelitian pada gelas kimia
tidak seakurat labu takar. Dalam pembuatan larutan NaCl 0,1 M
menggunakan pelarut yang sesuai yaitu aquadest. Aquadest dinyatakan
sebagai pelarut yang sesuai karena keduanya memiliki sifat sama yaitu polar,
sehingga padatan NaCl dapat larut dalam aquadest.
Saat proses melarutkan padatan NaCl, praktikan melakukan proses
pembilasan pada kaca arloji dengan sedikit aquadest. Hal ini dilakukan
supaya tidak ada sedikitpun bahan yang tertinggal pada kaca arloji,
Pada saat pembacaan volume pada labu takar, praktikan membaca
pada garis meniscus cekung dimana posisi meniscus cekung ini harus tepat
pada garis batar pada labu takar. Meniskus cekung ini timbul karena adanya
gaya adhesi yang lebih kuat daripada gaya kohesi, Gaya adhesi adalah
gaya tarik-menarik antar molekul yang tidak sejenis, sementara gaya kohesi
adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang sama
Setelah volume larutan yang dimasukkan ke dalam labu takar sudah
sesuai, kemudian Praktikan mengocok labu takr 180 o kurang lebih 10x. Hal ini
dimaksudkan supaya larutan sudah benar benar homogen.

3) Pengenceran larutan HCl 0,5 M menjadi 0,1 M

Pengenceran larutan adalah proses yang dilakukan untuk menurunkan


konsentrasi suatu larutan menjadi lebih kecil dengan cara menambahkan
sejumlah pelarut yang sesuai. Kali ini praktikan henak mengencerkan HCl 0,5
M menjadi 0,1 M dengan menggunakan aquadest sebagai pelarutnya.
Saat melakukan pengenceran, Praktikan menggunakan bola hisap
sebagai alat untuk mengambil larutan HCl 0,5 M. Berikut adalah cara
menggunakan pipet bola hisap :
1. Hubungkan bola isap dengan
pipet.
2. Pencet/tekan huruf A pada bola
isap dengan menggunakan ibu
jari dan telunjuk, lalu jari tengah,
manis, dan kelingking
mengempeskan bola isap.
3. Masukkan ujung pipet kedalam
gelas kimia yang berisi larutan.
4. Pencet/tekan huruf S pada bola
isap dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk, untuk
menghisap larutan.
5. Pencet/tekan huruf P pada bola
isap dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk, untuk mengeluarkan kembali larutan untuk
dipindahkan ketempat lain.

Apabila tidak ada bola hisap karet, bisa juga digantikan alat lain yaitu
glassfin.
Setelah HCl 0,5 M diambil menggunakan bola hisap karet, Praktikan
mengeluarkan larutan HCl 0,5 M kedalam labu takar dari dalam bola hisap
karet. Kemudian Praktikan menambahkan aquadest ke dalam labu takar
sampai dengan tanda batas. Praktikan memastikan posisi pandangan
mata sejajar pada garis batas supaya pembacaan lebih akurat dan teliti.
Setelah itu praktikan mengocok labu takar 180 o kurang lebih 10x atau
secukupnya. Hal ini dilakukan Praktikan agar mendapatkan larutan yang
homogen.

Anda mungkin juga menyukai