Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SY


DENGAN FRAKTUR FEMUR SINISTRA
DI RUANG EDELWIS RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

Disusun untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun Oleh:
Esti Mulyani
I4B018115

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K
DENGAN POST OPERASI SIMPLE MASTECTOMY CA MAMAE
DI RUANG EDELWIS RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny. SY Alamat : Kembaran kulon
Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam
Tanggal lahir : 06-07-1954 Status Perkawinan : Kawin
Usia : 64 tahun No. RM : 00723632
Pekerjaan : Pensiunan Diagnosa Medis : Fraktur femur sinistra
Pendidikan terakhir : SMA Tanggal Pengkajian : 12/05/2019
Tanggal masuk RS : 10/05/2019 Jam : 16.00 wib

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di daerah luka post operasi
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS pada tanggal 10 Mei 2019 dengan keluhan kaki tidak dapat
digerakan setelah jatuh dan di urut di rumah. Operasi tanggal 12 Mei 2019 jam 11.30
WIB dengan GA. Pada saat pengkajian pada pasien mengatakan nyeri cenat-cenut
skala 9 di daerah luka post operasi yang terbalut elastic bandage dan terdapat slang
drain dengan produk 10cc kemerahan. TD: 130/90 mmHg, N: 94x/mnt, RR: 20x/
mnt, S: 36,0°C, kesadaran compos mentis, GCS 15 E4V5M6. Pasien bedrest 24 jam.
Pasien terpasang infus dan DC.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami sakit yang serupa. Tidak ada
riwayat hipertensi atau diabetes.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit serupa dengan pasien.
Genogram

Ps dg fr. femur

Keterangan:
: perempuan

: laki-laki

: laki-laki meninggal

: Pasien

---------- : tinggal serumah

C. Pola Kesehatan Fungsional


1. Persepsi kesehatan & pola manajemen kesehatan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, pasien
mengetahui penyebab sakitnya. Pasien mengunjungi fasilitas
kesehatan jika sedang sakit.
Setelah sakit : Pasien mengatakan bahwa akan mengikuti semua perawatan dan
pengobatan yang akan diberikan oleh Rumah Sakit untuk
menunjang kesehatan.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Makan 2-3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, ikan dan
sering. Minum air putih 6-7 gelas per hari.
Setelah sakit : Pasien makan sesuai diit yang disediakan RS yaitu diit bebas 3x
sehari nasi tim habis 1 porsi.

3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari dengan konsistensi padat lunak warna kuning,
BAK 6-8 kali per hari dengan warna kuning jernih.
Setelah sakit : Sejak di RS pasien BAB 1x warna kuning, konsistensi lunak,
urine berwarna kuning 5-7 x sehari.
4. Pola Aktivitas Kegiatan
Sebelum sakit : Pasien di rumah dengan cucu dan suami serta 2 orang anak dan 1
menantu di Purbalingga. Pasien seorang pensiunan dinas
Perhubungan Purbalingga.
Setelah sakit : Pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa selama sakit. Aktivitas
dibantu total oleh anak/suami serta perawat.

No. Item yang dinilai Skor Nilai


1. Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan disuapi 1
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 1 = Tergantung orang lain
1
2 = Mandiri
3. Perawatan 1 = Membutuhkan bantuan orang lain
diri (Grooming) 2 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan 1
bercukur
4. Berpakaian (Dressing) 1 = Tergantung orang lain
2 = Sebagian dibantu orang lain 1
3 = Mandiri
5. Buang air kecil (Bowel) 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) 1
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
air besar (Bladder) 1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu) 2
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa
0
hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
0
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Immobile (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang 0
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti
tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 0
2 = Mandiri
Skor Indeks Barthel 7

Intepretasi hasil:

20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
5. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan istirahat tidur 4-5 jam sehari, kadang
terbangun dimalam hari.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak dapat tidur dikarenakan nyeri yang
sangat dirasa di daerah kaki yang dioperasi.

6. Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum sakit : Pasien jarang mengeluh. Pasien mengatakan pendengaran dan
penglihatan normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian mata dan
telinganya. Pasien mampu mengenali orang, ruang dan waktu
dengan baik.
7. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan, pasien adalah seorang Ibu yang baik,
pasien berinteraksi sosial secara baik di keluarga dan
lingkungannya.
Setelah sakit : Pasien selalu berdoa dan berserah diri terhadap kondisinya saat
ini.
8. Pola Peran Hubungan
Pasien mempunyai 2 orang anak, 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan dan pasien
tinggal bersama suami, kedua anaknya, 1 anak mantu dan 1 cucu . Pasien mempunyai
hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain. Pasien dibawa ke RS
merupakan keputusan dari pasien dan pihak keluarganya.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien adalah seorang perempuan. Pasien sudah menikah.
10. Pola Koping-Toleransi Stres
Pasien mengatakan jika terdapat masalah diselesaikan dengan berdiskusi bersama
keluarganya. Pasien terlihat mengeluh dengan keadaannya sekarang. Pasien bingung
saat nyeri berlangsung.
11. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit : Pasien beragama islam, sholat 5 waktu dirumah.
Setelah sakit : Selama sakit pasien tidak mampu melakukan ibadah fisik di
tempat tidur.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan : Kesadaran Compos Mentis, GCS 15 E4M6V5
umum
2. Tanda-tanda : TD: 130/90 mmHg, N: 94x/mnt, RR: 20x/ mnt, S: 36,0°C
vital
3. Postur : Pasien memiliki tinggi badan 160 cm dengan BB 95 kg
tubuh
4. Kepala : Bentuk kepala nomal, kulit kepala cukup bersih, rambut
tebal, pendek dan beruban.
5. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva anemis dan tidak ikterik,
tidak ada peradangan.
6. Hidung : Hidung bersih, bentuk simetris, tidak ada sekret dan
polip, tidak ada massa, tidak ada pernafasan cuping
hidung
7. Telinga : Telinga bersih, daun telinga simetris, tidak ada serumen,
tidak ada nyeri tekan, kartilago lentur.
8. Mulut : Mukosa bibir lembab, warna bibir merah jambu,
9. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis atau tiroid, tidak
ada pembengkakan trakea
10 Dada
.
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, iktus
kordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak nyeri tekan
Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung pekak
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, bunyi jantung lub dub
11 Abdomen
.
Inspeksi : Tidak asites dan bentuk simetris, tidak kembung
Auskultasi : Bising usus terdengar ± 8x/menit
Palpasi : Tidak teraba massa, nyeri tekan perut tengah atas skala 2
Perkusi : Bunyi perut timphani

12 Ekstremitas : Akral hangat, tangan kiri tampak terpasang infus RL 20


. tpm, capilary refil <2 detik, edema (-)
Paha kiri tertutup elastic bandage dan terpasang drain
dengan produk darah sekitar 10cc.
Kekuatan otot:
5 5
1 0
0=Tidak ada gerakan
1=Kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak
2=Otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
3=Gerakan otot dapat melawan gravitasi tapi tidak bila melawan tahanan
pemeriksa
4=Gerakan otot dengan tahanan ringan dan dapat melawan gravitasi
5=Gerakan otot dengan tahanan maksimal
14. Genetalia : Pasien terpasang kateter
15. Status Neurologis
Kesadaran : compos mentis, GCS 15 E4V5M6
Pendengaran, penglihatan dan bicara normal.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium Tanggal : 12-05-2019 jam 12.00 wib
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal Intepretasi
Hemoglobin 13,4 g/dL 11,7-15,5 Normal
Leukosit 12,3 10^3/uL 3,6-11 Tinggi
Hematokrit 40 % 40-52 Normal
Eritrosit 4,7 10^6/uL 4,4-5,9 Normal
Trombosit 480 10^3/uL 150 – 440 Tinggi
MCH 29 pg 26-34 Rendah
MCHC 34 g/dl 32-36 Normal
MCV 85 fl 80-100 Normal
Eusinofil 0 % 1-3 Normal
Basofil 0 % 0-1 Normal
Netrofil Segmen 79 % 50-70 Tinggi
Limfosit 16 % 25-40 Rendah
Monosit 6 % 2-8 Normal
GDS 85,0 mg/dL 100-150 Rendah
CT 4.00 menit 3-5 Normal
BT 3.30 menit 2-5 Normal
HBsAg Negative Negative Normal
Anti HCV Negative Negative Normal

2. Pemeriksaan EKG
Tanggal 12-05-2019
Hasil: Sinus rhythm

3. Terapi
No Nama Obat Rute Dosis Indikasi
.
1. RL IV 20 tpm Dehidrasi (syok hipovolemik dan
asidosis) pada kondisi : gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF),
luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi
berat, trauma.
Keunggulan : mempunyai efek
vasodilator
2. Inj Ranitidin IV 50 mg/ 12 jam Mengurangi produksi asam lambung
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri ulu
hati akibat ulkus atau tukak lambung dan
masalah lambung tinggi lainnya.
3. Inj. Ceftriaxone IV 1 g/12 jam Antibiotic untuk mengurangi infeksi
bakteri.
4. Inj. Ketorolac IV 30 mg/ 8jam Mengurangi rasa nyeri luka post operasi
5. Inj. Asam IV 250 mg / 12 jam Mengurangi perdarahan di luka operasi
Tranexamat

II. Analisa Data


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif: Agen injuri fisik : post Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri cenat-cenut pembedahan
skala 9 di daerah luka operasi di paha
kiri

Data Obyektif:
- ada luka post op fraktur femur kiri
tertutup elastic bandage dan terdapat
slang drain dan bedrest 24 jam
2 Data Subyektif: kerusakan rangka Kerusakan mobilitas
Pasien mengatakan tidak dapat neuromuskuler, nyeri, fisik
beraktivitas seperti biasa selama sakit. terapi restriktif
Aktivitas dibantu total oleh anak/suami (imobilisasi)
serta perawat
Data Obyektif:
Post op dengan General Anastesi GA
dan RA, Paha kiri tertutup elastic
bandage dan terpasang drain dengan
produk darah sekitar 10cc. indeks
Bartel:7

III. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik : post pembedahan.
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi restriktif
(imobilisasi)

IV. Rencana Keperawatan


N Diagnosa NOC NIC Rasional
o
1. Nyeri akut Tujuan: NIC :
b.d agen Setelah dilakukan tindakan Pain Management
injuri fisik : keperawatan selama 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian - Memantau
post diharapkan nyeri berkurang nyeri secara perubahan
pembedahan. dengan kriteria: komprehensif termasuk nyeri yang
lokasi, karakteristik, dialami
Nyeri terkontrol durasi, frekuensi, pasien
Indikator A T kualitas dan faktor
Mampu mengontrol presipitasi
1 5 2. Observasi reaksi - Dengan
nyeri
Melaporkan bahwa nonverbal dari menghindari
1 5 ketidaknyamanan factor
nyeri berkurang
Mampu mengenali 3. Kaji hal yang pencetus/pe
2 5 mempengaruhi respon mberat
nyeri
nyeri maka dapat
Menyatakan rasa
2 5 4. Evaluasi pengalaman mengurangi
nyaman
nyeri masa lampau intensitas
5. Evaluasi bersama nyeri
pasien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol - Lingkungan
nyeri masa lampau yang tenang
6. Kontrol lingkungan dapat
yang dapat mengurangi
mempengaruhi nyeri stimulus
seperti suhu ruangan, nyeri
pencahayaan dan
kebisingan - Alterntaif
7. Kurangi faktor selain obat
presipitasi nyeri analgetik
8. Pilih dan lakukan yang dapat
penanganan nyeri dilakukan
(farmakologi, non sewaktu-
farmakologi dan inter waktu saat
personal) nyeri
9. Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
10. Ajarkan tentang
teknik non farmakologi
11. Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
12. Evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
13. Tingkatkan
istirahat
14. Kolaborasikan
dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
15. Monitor
penerimaan pasien
tentang manajemen
nyeri

2. Kerusakan Tujuan: Setelah dilakukan ExerciseTherapy:


mobilitas fisik tindakan keperawatan selama Ambulation
b/d kerusakan 3x24 jam diharapkan dapat a) Bantu pasien untuk
rangka meningkatkan mobilisasi pada menggunakan fasilitas
neuromuskule tingkat yang paling tinggi alat bantu jalan dan
r, nyeri, terapi dengan kriteria: cegah kecelakaan atau
restriktif jatuh.
(imobilisasi) Mobility level b) Latih ROM pasif
Indikator c) Tempatkan tempat
Memposisikan tidur pada posisi yang
tubuh mudah
Gerakan otot dijangkau/diraih
Gerakan sendi pasien.
Ambulansi jalan d) Konsultasikan dengan
fisioterapi tentang
rencana ambulansi
sesuai kebutuhan
e) Monitor pasien dalam
menggunakan alat
bantu jalan yang lain
f) Instruksikan
pasien/pemberi
pelayanan ambulasi
tentang teknik
ambulasi.

V. Implementasi

No. Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Respon Paraf


1. Jumat, 14.40 1,2 - Mengkaji keluhan pasien - Pasien mengatakan
12-05-2019 - Melakukan pemeriksaan fisik nyeri di daerah luka
post operasi skala nyeri
9, cenat-cenut di daerah
paha kiri
- kaki masih berat, nyeri
saat bergerak
15.00 1,2 - Mengajarkan pasien teknik - Pasien mampu
relaksasi dan nafas dalam melakukan teknik nafas
- Memotivasi pasien untuk dalam dan relaksasi
bedrest sesuai yang diajarkan

18.15 1 - Mengukur suhu, nadi, - TD: 120/80 mmHg


respirasi dan tekanan darah - Nadi : 79 x/menit
2 - RR : 18 x/menit
1 - Suhu : 36,4 oC
20.00 1, 2 - Menyuntikan inj. Ceftriaxone
1gr IV, dexketoprofen/drip, - Injeksi masuk
radin 50mg IV
- Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan

3. Sabtu, 07.00 1 - Mengkaji keluhan pasien - Pasien mengatakan


13-05-2019 masih, lemes, nyeri
skala 8 di daerah paha
kiri
08.00 1 - Memonitor produk drain - Drain 20cc
- Memfasilitasi lingkungan
1 yang tenang
09.15 - Memberitahu kepada keluarga
pasien untuk mengurangi
stimulus dalam lingkungan
1 pasien.
2 - Mengajarkan teknik reaksasi - Mobilisasi miring
- Melatih ROM pasif miring +
10.30 2
- Memfasilitasi pasien
mobilisasi duduk bertahap - Mobilisasi duduk +
12.30 denagn bed
- Mengedukasi diit yang harus
13.15 ditaati pasien
- Membantu pasien moblisasi
makan dengan posisi
semifowler

5. Minggu, 08.00 1,2 - Mengkaji keluhan pasien hari - Pasien mengatakan


14-05-2019 ini. nyeri berkurang skala 5
08.30 1 - Mengajarkan teknik relaksasi - Pasien melakukan
dengan baik
09.00 1 - Mengobservasi dan mencatat - TD: 150/ 80 mmHg
perkembangan pasien - Nadi : 84 kali per menit
12.00 1,2 - RR : 18 kali per menit
- Mengkaji nutrisi pasien - Suhu : 36,3 oC
- Diit habis 1 porsi
VI. EVALUASI

Tgl/Jam NO. Evaluasi Paraf


DX
Jumat, 1 S: Pasien mengatakan nyeri di daerah luka post operasi skala
12-05-2019 nyeri 9 , cenat-cenut

Jm 21.00 O: pasien mampu melakukan teknik nafas dalam dan relaksasi


sesuai yang diajarkan

A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
1 5
nyeri 1
Melaporkan bahwa
1 5
nyeri berkurang 1
Mampu mengenali
2 5 3
nyeri
Menyatakan rasa
2 5
nyaman 2

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk


lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Jumat 2 S: kaki masih berat, nyeri saat bergerak

12-05-2019 O: pasien post op dengan GA, bedrest 24 jam

14.00 A: masalah nutrisi belum teratasi

Mobility level

Indikator S
Memposisikan
tubuh 1
Gerakan otot
1
Gerakan sendi
3
Ambulansi jalan
2

P: lanjutkan intervensi

a) Bantu pasien untuk menggunakan fasilitas alat bantu jalan dan


cegah kecelakaan atau jatuh.
b) Latih ROM pasif
c) Tempatkan tempat tidur pada posisi yang mudah
dijangkau/diraih pasien.
d) Konsultasikan dengan fisioterapi tentang rencana ambulansi
sesuai kebutuhan
e) Monitor pasien dalam menggunakan alat bantu jalan yang lain
f) Instruksikan pasien/pemberi pelayanan ambulasi tentang
teknik ambulasi

Sabtu, 1 S : Pasien mengatakan masih, lemes, nyeri skala 8 di daerah


paha kiri
13-05-2019
O: pasien tidak lagi mengerang kesakitan
Jm 14.00
A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
2 5
nyeri 4
Melaporkan bahwa 4
2 5
nyeri berkurang
Mampu mengenali 4
3 5
nyeri
Menyatakan rasa 4
2 5
nyaman

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk


lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Sabtu, 2 S: kaki masih berat, nyeri saat bergerak

13-05-2019 O: Mobilisasi miring miring + s/d semifowler

Jm 14.00 A: masalah kerusakan mobilitas teratasi sebagian

Mobility level

Indikator S
Memposisikan
tubuh 2
Gerakan otot
3
Gerakan sendi
3
Ambulansi jalan
1

P: lanjutkan intervensi

1. Bantu pasien untuk menggunakan fasilitas alat bantu


jalan dan cegah kecelakaan atau jatuh.
2. Latih ROM pasif
3. Tempatkan tempat tidur pada posisi yang mudah
dijangkau/diraih pasien.
4. Konsultasikan dengan fisioterapi tentang rencana
ambulansi sesuai kebutuhan
5. Monitor pasien dalam menggunakan alat bantu jalan
yang lain
6. Instruksikan pasien/pemberi pelayanan ambulasi tentang
teknik ambulasi

Minggu, 1 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang skala 5

14-05-2019 O: Luka kering dan bersih, pasien mampu mengntrol nyeri


denagan teknik nafas dalam
14.00 wib
A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator A T S
Mampu mengontrol
2 5
nyeri 4
Melaporkan bahwa 4
2 5
nyeri berkurang
Mampu mengenali 4
3 5
nyeri
Menyatakan rasa 4
2 5
nyaman

P: lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk


lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kaji hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Minggu, 2 S: : Pasien mengatakan tidak merasa mual dan tidak muntah.

14-05-2019 - Diit habis 1 porsi, mobilisasi duduk +

14.00 O : turgor kulit baik

A: masalah nutrisi belum teratasi

Status nutrisi

Indikator
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda 5
tanda malnutrisi

P: lanjutkan intervensi

1. Bantu pasien untuk menggunakan fasilitas alat bantu


jalan dan cegah kecelakaan atau jatuh.
2. Latih ROM pasif
3. Tempatkan tempat tidur pada posisi yang mudah
dijangkau/diraih pasien.
4. Konsultasikan dengan fisioterapi tentang rencana
ambulansi sesuai kebutuhan
5. Monitor pasien dalam menggunakan alat bantu jalan
yang lain
6. Instruksikan pasien/pemberi pelayanan ambulasi
tentang teknik ambulasi

Anda mungkin juga menyukai