Disusun Oleh:
Esti Mulyani
(I4B018115)
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. L BB: 60 Kg Penanggung Jawab:
Usia : 67 tahun Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 54 tahun
Pendidikan : SD Suku bangsa : jawa
Pekerjaan : Dagang Agama : islam
Suku/Bangasa : Jawa Pendidikan : SD
Agama : Islam Pekerjaan : IRT
Diagnosa : Penurunan kesadaran, Contusio Cerebri Alamat:
No RM : 021037xx
Alamat : Purbalingga
II. PENGKAJIAN PRIMER (Primary Survey)
Air Way
Terpasang Ventilasi Mekanik (VM) mode siMV dengan fiO2 50%, PEEP 5.0 ; mulut
banyak mengeluarkan air liur.
Breathing
Perkusi sonor pada kedua paru. Suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan tidak
ditemukan. RR: 29 x/mnt, ada retraksi dinding dada.
Circulation
Akral hangat pada kedua ekstrimitas inferior, irama nadi teratur dan kuat, cyanosis tidak
ditemukan, CRT < 2 detik, terpasang infus RL: 20 tpm makro di tangan kanan dan
Asering 16 tpm, TD: 111/73 mmHg.
Disability
GCS: E3, M3, V2, pupil isokor, asimetris diameter 2-3 mm, respon pupil terhadap
cahaya ada.
III. Pengkajian Sekunder (Secondary Survey)
A. Wawancara
1. Keluhan Utama : -
2. Riwayat Penyakit Sekarang : klien masuk ke ruang ICU dengan
penurunan kesadaran
3. Riwayat Penyakit Dahulu : klien masuk Rumah Sakit Margono
Soekarjo pada tanggal 01 Agustus 2019 (03.10 wib) melalui IGD. Pagi hari
sebelum masuk IGD klien kontrol rutin di poli syaraf, namun saat sedang
menunggu antrian kondisi klien menurun dan langsung dibawa keluarga ke IGD.
Keluarga klien mengatakan belum satu bulan yang lalu jatuh dan terbentur
kepalanya karena diserempet motor. Klien memiliki riwayat hipertensi tapi tidak
ada riwayat diabetes.
4. Riwayat Pekerjaan : klien adalah pedagang
5. Riwayat Geografi : -
6. Riwayat Alergi : keluarga mengatakan klien tidak memiliki riwayat
alergi makanan maupun obat
7. Kebiasaan Sosial : keluarga mengatakan klien tidak memiliki riwayat
kebiasaan merokok dan tidak konsumsi minuman beralkohol.
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
1) Kepala dan leher
Kepala Meshochepal, rambut bersih, tidak ditemukan luka pada area kepala
Mata Asimetris, pupil isokor, berespon terhadap cahaya, sklera tidak
ikterik, konjunctiva tidak anemis
Hidung Simetris, terpasang NGT no.16 di hidung kanan
Mulut Bibir merah muda, terlihat kering, terpasang ETT no 7
Telinga Simetris, tidak ditemuakn perdarahan berasal dari telinga
Leher Tidak tampak pembesaran kelnjar tiroid
2) Dada
Paru
Inspeksi Tidak ditemukan jejas pada area thorax, pergerakan simetris,
terdapat tarikan dinding dada, terpasang piece ECG
Palpasi Tidak ditemukan krepitasi
Perkusi Sonor pada kedua area thorax
Auskultas Suara nafas vesikuler pada kedua paru, tidak ditemukan suara nafas
i tambahan
Jantung
Inspeksi Tidak tampak ictus cordis, pernafasan thoraco abdomen dan mulut
Palpasi Teraba ictus cordis di Inter Costae 5
Perkusi Pekak
Auskultas Suara jantung I dan II (lub dub), tidak ditemukan bunyi jantung
i tambahan
3) Abdomen
Inspeksi Terdapat balutan arah vertikal sepanjang 25 cm, terlihat kering dan
bersih tanpa ada rembesan darah dan terpasang selang drainage
pada sebelah kanan.
Auskultas Peristaltik 5-6 x/mnt
i
Palpasi Supel tidak teraba masa
Perkusi Timpani pada semua area abdomen
4) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tanggal/ Kanan Kiri
jam (WIB) Kesemutan Edema Nyeri Kesemutan Edema Nyeri
- - - - - -
2. Pemeriksaan Diagnostik
IV. PROGRAM TERAPI
Tanggal : 01 Agustus 2019
No Nama Fungsi Dosis Rute
1 Ranitidine Menurunkan prod. As. 2 x 50m g iv
Lambung
2 Azytromicyn Antibiotik 1 x 500 mg oral
3 Ceftriaxone Antibiotik 2x 1 gram iv
4 NS:RL:Asering Cairan dan elektrolit 1:2 (/24 iv
jam)
5 Antrain Antipiretik, analgetik 3x1gr iv
6 Bicnat Mengatasi defisiensi natrium 3x1 iv
7 Norepinephrine Mencegah penurunan tekanan 1x 10 mg iv
darah
V. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
S: Hambatan ventilasi spontan Efek sedasi
O:
- Terpasang VM mode siMV PEEP 5,0
- SPO2: 98 %,
- RR 21 x/mnt
S:
O:
-
S: Risiko ketidak seimbangan
O: cairan
- Produk urine 50 cc warna oranye pekat
- Lab :
Tanggal 01Agustus 2019
- Ureum 169,70 mg/dL (Normal 14,98 – 38,52
mg/dL)
- Kreatinin 5,51 mg/dL (Normal 0,70 – 1,30 mg/dL)
S: Risiko Infeksi
O:
- Terpasang ETT, NGT, DC, IV line
- Leukosit 5.910 (nilai normal 4.500 – 13.500 U/L)
P: Lanjutkan intervensi
- Mengatur aliran Oksigen
- Monitoring SPO2
- Monitoring respiratori rate
- Mengatur posisi kepala pada posisi netral
- Monitoring status pernafasan (dilakukan setiap jam)
- Monitoring kesadaran
- Menawarkan pilihan peralatan oksigenisasi lainnya kepada
klien
2 S: M. Romli
- Klien mengatakan sudah flatus dua kali
- Klien mengatakan terasa lapar
- Klien mengatakan mampu menelan tanpa rasa nyeri
O:
- Bising usus terdengar 3-4 kali permenit
- Klien mampu menelan air minum
Klien minum dengan beberapa tetes air minum dengan spuit
A:
Indikator Awal Hasil
Nyeri 3 5
Distensi abdomen 2 5
Flatus 4 5
Keterangan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P: Lanjutkan intervensi
- Mengauskultasi bising usus
- Memberikan nutrisi cair peroral
- Tingkatkan diet dari cairan jernih, lembut sampai dengan diet
reguler
3 S: M. Romli
- Klien mengatakan merasa haus
O:
- Mukosa bibir terlihat kering
- BB klien 70 Kg
- Intake cairan 322 ml, output 925 ml
- Balance cairan -603ml, balance sebelumnya +501 maka
balance kumulatif -102
A: Masalah belum teratasi
Indicator Awal Tujuan
Asupan cairan 4 5
Keluaran urin 4 5
Kelemnbaban membran mukosa 3 5
Edema 4 5
Keterangan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji status hidrasi klien
- Mengukur berat badan sebelum dialisis
- Mengukur berat badan setelah dialisis
- Catat intake-output cairan
- Menghitung balance cairan /6 jam
- Memberi minum klien
S: (-)
O:
- Cuci tangan menggunakan aseptic gel setiap sebelum dan setelah
tindakan pada klien
- Menggunakan sarung tangan setiap tindakan invasive
- Klien terpasang infus RL 20 pm macro
- Verban pada area post operasi belum diganti.
- Luka post operasi pada elbow bilateral terpasang drainage dengan
tekanan negative
A: masalah teratasi sebagian
Indicator Awal Tujuan
Kemerahan 3 5
Demam 2 5
Peningkatan sel darah putih 2 4
Keterangan
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P: lanjutkan intervensi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan kepasien
- Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
- Lakukan tindakan universal precaution
- Perawatan luka yang tepat
- Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Berikan antibiotic yang sesuai (kolaborasi)
30/07/19 1 S: (-) M. Romli
13.30 wib O:
- Terpasang Oksigen kanul nasal 3 Lpm, SPO2: 96%, RR: 20
x/mnt
- Posisi kepala head up 15o
- Nadi: 85 x/mnt,
- GCS: 15 E: 4, M: 6, V: 5
- Pupil isokor, simetris diameter 2-3 mm, respon pupil terhadap
cahaya ada
A: masalah teratasi
Indikator Awal Hasil
Frekuensi pernapasan 2 4
Irama pernapasan 2 4
Kepatenan jalan napas 2 4
Saturasi Oksigen 2 4
Keterangan:
1. Deviasi berat dari kisaran normal
2. Deviasi cukup berat dari kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi
P: Lanjutkan intervensi
- Mengatur aliran Oksigen
- Monitoring SPO2
- Monitoring respiratori rate
- Mengatur posisi kepala pada posisi netral
- Monitoring status pernafasan (dilakukan setiap jam)
- Monitoring kesadaran
- Menawarkan pilihan peralatan oksigenisasi lainnya kepada
klien
2 S: M. Romli
- Klien mengatakan perutnya semakin membesar
O:
- Terdapat distensi abdomen
- Bising usus tidak terdengar
- Perkusi terdengar melenting
Klien minum dengan beberapa tetes air minum dengan spuit
A:
Indikator Awal Hasil
Nyeri 3 5
Distensi abdomen 2 2
Flatus 4 4
Keterangan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P: Lanjutkan intervensi
- Auskultasi bising usus
- Insersi selang nasogastrik
- Perawatan selang: Gastrointestinal
S: M. Romli
- Klien mengatakan merasa haus
O:
- Mukosa bibir terlihat lembab
- BB klien sebelum dialisis 70 Kg, BB setelah dialisis 69,5
Kg
- Intake cairan 325 ml, tidak terkaji selama dialisis
- Hasil Lab tgl 30/07/19; Ureum 112 mg/dL, Kreatinin 2,74
mg/dL
A: Masalah teratasi
Indicator Awal Hasil
Asupan cairan 4 5
Keluaran urin 4 5
Kelemnbaban membran mukosa 3 5
Edema 4 5
Keterangan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji status hidrasi klien
- Mengukur berat badan sebelum dialisis
- Mengukur berat badan setelah dialisis
- Catat intake-output cairan
- Menghitung balance cairan /6 jam
- Memberi minum klien
4 S: (-) M. Romli
O:
- Cuci tangan menggunakan aseptic gel setiap sebelum dan setelah
tindakan pada klien
- Menggunakan sarung tangan setiap tindakan invasive
- Klien terpasang infus RL 20 pm macro
- verban pada area post operasi belum diganti.
- Luka post operasi Laparotomi terpasang drainage dengan tekanan
negative
A: masalah teratasi sebagian
Indicator Awal Tujuan
Kemerahan 3 5
Demam 2 5
Peningkatan sel darah putih 2 4
Keterangan
6. Berat
7. Cukup berat
8. Sedang
9. Ringan
10. Tidak ada
P: lanjutkan intervensi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan kepasien
- Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
- Lakukan tindakan universal precaution
- Dorong intake cairan yang sesuai
- Perawatan luka yang tepat
- Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Berikan antibiotic yang sesuai (kolaborasi)
31/07/19 1 S: (-) M. Romli
13.30 wib O:
- Terpasang Oksigen kanul nasal 3 Lpm, SPO2: 96%, RR: 25
x/mnt
- Posisi kepala head up 15o
- Nadi: 105 x/mnt,
- GCS: 15 E: 4, M: 6, V: 5
- Pupil isokor, simetris diameter 2-3 mm, respon pupil terhadap
cahaya ada
A: masalah teratasi
Indikator Awal Hasil
Frekuensi pernapasan 2 4
Irama pernapasan 2 4
Kepatenan jalan napas 2 4
Saturasi Oksigen 2 4
Keterangan:
1. Deviasi berat dari kisaran normal
2. Deviasi cukup berat dari kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi
P: Lanjutkan intervensi
- Auskultasi bising usus
- Insersi selang nasogastrik
Perawatan selang: Gastrointestinal
S: M. Romli
- Klien mengatakan haus
O:
- Mukosa bibir terlihat kering
- BB klien sebelum dialisis 70 Kg, BB setelah dialisis 69,5
Kg
- Intake cairan 325 ml, tidak terkaji selama dialisis
- Hasil Lab tgl 30/07/19; Ureum 112 mg/dL, Kreatinin 2,74
mg/dL
A: Masalah belum teratasi
Indicator Awal Hasil
Asupan cairan 4 5
Keluaran urin 4 5
Kelemnbaban membran mukosa 3 4
Edema 4 5
Keterangan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji status hidrasi klien
- Mengukur berat badan sebelum dialisis
- Mengukur berat badan setelah dialisis
- Catat intake-output cairan
- Menghitung balance cairan /6 jam
- Memberi minum klien
4 S: (-) M. Romli
O:
- Cuci tangan menggunakan aseptic gel setiap sebelum dan
setelah tindakan pada klien
- Menggunakan sarung tangan setiap tindakan invasive
- Klien terpasang infus RL 20 pm macro
- verban pada area post operasi belum diganti.
- Luka post operasi Laparotomi terpasang drainage dengan
tekanan negative
- Leukosit: 16.350 (3.800 – 10.600 U/L),
- Hb: 12,5 (13,2 – 17,3 g/dL)
A: masalah teratasi sebagian
Indicator Awal Tujuan
Kemerahan 3 5
Demam 2 5
Peningkatan sel darah putih 2 4
Keterangan
- Berat
- Cukup berat
- Sedang
- Ringan
- Tidak ada
P: lanjutkan intervensi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan kepasien
- Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
- Lakukan tindakan universal precaution
- Dorong intake cairan yang sesuai
- Perawatan luka yang tepat
- Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Berikan antibiotic yang sesuai (kolaborasi)
Catatan:
Perawatan klien di ruang ICU dihentikan
Klien alih rawat inap diruang Soeparjo Roestam