JURNAL PENATALAKSANAAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dari terapi akupuntur ini adalah Untuk menilai efektivitas dan
keamanan terapi akupunktur pada glaukoma.
1.3 MANFAAT
Manfaat akupunktur terhadap pengobatan penyakit glaukoma adalah sebagai
berikut :
A. Bagi Peneliti :
1) Menyepakati standar dasar tertentu
2) Administrasi akupunktur dalam uji klinis
3) Data yang memadai tentang TIO
4) Ketajaman visual sentral
5) Sensitivitas kontras
6) Perubahan bidang visual
7) Saraf optik dan analisis serat serabut saraf retina
8) Aliran darah okular
9) Pola electroretinography (PERG)
10) ERG multi - fokus
11) Potensi membangkitkan visual (VEP)
12) Multi-fokus fokus potensi visual yang ditimbulkan (mfVEP)
13) Potensi bahaya
14) Kualitas hidup terkait visual
1.4 INDIKASI
Untuk indikasi akupuntur terhadap pasien glaukoma adalah :
1) Untuk pasien dengan Usia 30 tahun atau lebih
2) Wanita atau pria
3) Kesadaran yang jelas
4) Pasien dengan glaukoma dirawat setidaknya selama 1 tahun
5) Penggunaan satu atau tanpa obat hipotensi intraokular
A. Persiapan pasien :
1. Identitas klien
2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
4. Posisikan klien senyaman mungkin
B. Persiapan lingkungan :
1. Menjaga privasi klien dengan cara menutup tirai, pintu ataupun jendela
2. Nyalakan lampu jika diperlukan
3. Menyuruh 1 orang keluarga untuk menemaninya didalam
C. Persiapan alat :
1. Jarum akupuntur ( ukuran jarum : 0,5 cun, 1 cun, 1,5 cun)
2. Kursi atau tempat tidur datar
3. Kapar alkohol
4. Bengkok atau bak instrumen
D. Cara bekerja :
1. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang (supinasi),
duduk, duduk atau dengan tanganbertumpu di meja, berbaring miring, atau
tengkurap, dan berikan alas.
2. Bantu melepas kan pakaian klien dan aksesories yang digunakan akan
menghambat tindakan akupuntur yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan bila perlu
4. Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan ke jarum dengan kapas
alohol yang telah disediakan.
5. Ambil jarum sesuai ukuran (0,5 cun : wajah, 1 cun : lengan, 1,5 cun : gluteal)
ukuran jarun sesuaikan dengan ketebalan kulit.
6. Jika menggunakan alat bantu masukkan jarun kedalam alat bantu dan dekatkan
dengan kulit untuk ditusukkan, alat bantu biasanya berupa tabung kecil yang
terbuat dari bahan plastik seperti sedotan.
7. Jika tanpa bantuan alat atau jari telanjang :
1) Jika jarum tebal : jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum,
arahkan mata jarum pada titik akupuntur terpilih, dan tusukkan dengan
teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain – lain).
2) Jika jarum tipis : jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan
tangan lainnya memegang batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan
penunjang jarum.
3) Jika jarum berukuran kecil : jari telunjuk dan ibu jari batang jarum
(dekatkan mata jarum), kemudian jarum ditusukkan dengan cara
“memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut.
8. Kemudian masukkan jarum sesuai dengan ukuran pada permukaan kulit sesuai
dengan titik titik yang telah ditentukan selama 20 menit sekaligus.
9. Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah merasa nyaman
atau tidak.
10. Jarum kemudian dihubungkan ke mesin EA setelah Der-qi, dengan frekuensi
stimulus 6Hz dan intensitas stimulus cukup untuk menghasilkan kedutan otot
yang terlihat minimal.
11. Diamkan jarum ditempat penusukan selama 15 – 20 menit
12. Setelah selesai terapi selama 15 – 20 menit, cabut jarum dan deinfeksi dengan
kapas alkohol.
2. MAPPING JURNAL
3. PEMBAHASAN
3.1 FAKTA
Berdasarkan fakta jurnal terapi akupuntur pada glaukoma dapat mengurangi
TIO, meningkatkan ketajaman visual sentral, Meningkatkan aliran darah okular,
Pelestarian karakteristik gelombang normal multi focal electroretinography
(mfERG), perubahan fungsi visual yang diuji oleh potensi visual yang ditimbulkan
(VEP), serta meningkatkan faktor pertumbuhan saraf retina pada mata. Sebagaimana
dinilai dari hasil penelitian jurnal akupuntur pada glaukoma bahwa hasil tersebut
dapat diperoleh setelah melakukan intervensi pada klien kurang lebih 2 kali dalam
seminggu selama 8 minggu berturut - turut (empat intervensi), setiap intervensi
adalah 20 menit. Selain itu juga dengan mudah dilakukan terapi ini oleh para terapi
ahli akupuntur karena terapi akupuntur ini sangat meminimalkan efek samping yang
diterima oleh klien.
3.2 TEORI
Berdasarkan teori jurnal terapi akupuntur pada glaukoma ini sangat penting
untuk mengurangi TIO, meningkatkan ketajaman visual sentral, Meningkatkan aliran
darah okular, Pelestarian karakteristik gelombang normal multi focal
electroretinography (mfERG), perubahan fungsi visual yang diuji oleh potensi visual
yang ditimbulkan (VEP), serta meningkatkan faktor pertumbuhan saraf retina pada
mata. Dikatakan penting karena dinilai telah dari hasil penelitian jurnal akupuntur
pada glaukoma bahwa dilakukan 137 pasien yang di lakukan dengan metode apapun
acak dan paralel, pada penelitian tersebut dilakukan 3 uji coba lengkap termasuk
peserta dengan glaukoma atau hipertensi intraokular. Intervensi yang diselidiki
bervariasi antar percobaan. Satu percobaan membandingkan akupresur auricular –
teknik akupunktur yang tidak standar - dengan prosedur palsu pada 33 pasien.
Percobaan lain membandingkan stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) dengan
prosedur palsu pada 82 pasien. Percobaan ketiga membandingkan 12 sesi akupunktur
pada titik mata dibandingkan pada titik non mata pada 22 pasien. Ketiga percobaan
dinilai berisiko tinggi bias untuk setidaknya satu domain. Kepastian bukti di semua
hasil sangat rendah karena risiko bias yang tinggi dalam setidaknya satu studi yang
berkontribusi, heterogenitas klinis substansial dan heterogenitas metodologis, dan
ketidaktepatan hasil, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien dapat dikatakan bisa
melihat dalam jangka waktu kurang lebih 1 tahun. Serta membantu pasien untuk dapat
mencapai potensi mereka setelah menderita glaukoma.
3.3 OPINI
Menurut pendapat saya dan dihubungkan dengan teori beserta fakta terapi
akupuntur pada pasien yang menderita glaukoma ini, saya sangat merekomendasikan
terapi akupuntur untuk penderita glaukoma dan terapi akupuntur ini juga lebih efisien
dan lebih menjaga keamanan serta meminimalkan efek samping yang ditimbulkan
oleh terapi akupuntur ini, dikarenakan pasien juga diberikan edukasi oleh para terapis
mengenai terapi akupuntur, dan efek samping yang ditimbulkan serta bagaimana cara
menjaga glaukoma agar tidak mengalami kebutaan permanen.
4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Akupunktur adalah cabang pengobatan Tiongkok tradisional yang telah
digunakan selama lebih dari 2000 tahun dalam pengobatan berbagai penyakit. Dalam
pengobatan Tiongkok tradisional, tubuh dipandang mewakili keseimbangan halus dari
dua kekuatan yang berlawanan dan tidak dapat dipisahkan: yin dan yang. Yin
mewakili prinsip dingin, lambat, atau pasif, dan yang mewakili prinsip panas,
bersemangat, atau aktif. Ketidakseimbangan dalam dua kekuatan yang berlawanan ini
dikaitkan dengan penyumbatan dalam aliran Chi (kekuatan vital atau energi), yang
menyebabkan berbagai penyakit. Chi mengalir di sepanjang jalur yang dikenal
sebagai meridian dengan titik akupunktur pada tubuh manusia yang terhubung dengan
mereka (NCCAM, 2007).
4.2 SARAN
Adapun saran yang penulis berikan agar tercapai kesehatan medikal bedah
secara optimal adalah Diharapkan pada klien yang mempunyai faktor resiko penderita
glaukoma, baik dibawah usia 35 tahun ataupun usia diatas 35 tahun dianjurkan untuk
menjalani pemeriksaan berkala pada oftalmologis untuk mengkaji TIO, lapang
pandang, kaput neuri optisi. Meskipun tidak ada penaganan untuk glaukoma, namun
dapat dikontrol dengan obat, pengobatan akupuntur, laser atau konvesional
(insisional), tujuannya adalah untuk memperlambat perkembangan agar dapat
mempertahankan penglihatan yang baik sepanjang hidup
DAFTAR PUSTAKA
Hukum SK, Wang L, Li T, (2020) Akupunktur untuk glaukoma (Ulasan), Cochrane dari
Tinjauan Sistematis 2020, Edisi 2. Seni. Tidak, https://doi.org/10.1002 /14651858.
CD006030. pub4.
Shu-Yuan Chen, Feng-Shuen Yieh, dkk (2020) Pengaruh Akupunktur pada Tekanan
Intraokular pada Pasien Glaukoma: Uji Coba Tunggal Blinded, Acak, dan
Terkendali. Pengobatan Alternatif dan Komplementer, https://doi.org/
10.1155/2020/7208081
M. Vanzini 1 , M. Gallamini, (2018) Akupunktur Laser dalam Pengobatan Glaukoma Sudut
Terbuka: Studi Retrospektif tentang Aliran Darah Mata, Jurnal Akupunktur dan
Studi Meridian oleh Elsevier, https://doi.org/10.1016/j.jams. 2018.11.005