Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

TARI TRADISIONAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester Pembelajaran Gerak Dan
Lagu
Dosen pengampu : Astarina Arif M.Psi

Disusun oleh:
Siti Halimah Sya’diyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL FALAH
BANDUNG BARAT
2020
A. Cerita Tarian
Dalam tarian Bungong Jeumpa berasal dari daerah Aceh, bungong jeumpa
sendiri artinya dalam bahasa indonesia yaitu bunga cempaka.
Bungong jeumpa mengisahkan sebuah bunga yang terkenal di Aceh, yang memiliki
warna Putih, Kuning dan Merah.
Tari Yamko Rambe Yamko yang berasal dari Papua ini bertemakan tentang
peperangan. Walaupun tempo lagunya cepat dan terkesan riang, sebenarnya makna dari
tari ini cukup menyedihkan. Tari ini menceritakan tentang sebuah pertikaian yang terjadi
di dalam negeri. Di dalam  tari ini, pelantun lagu ingin menjadi bunga bangsa. Bunga
bangsa yang dimaksud adalah pahlawan yang rela berkorban, bahkan sampai mati, untuk
mempertahankan negara Indonesia ini dari para penjajah.
Tari Cublak Cublak Suweng berasal dari jawa timur, bermakna bahwa untuk
sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang
harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri,
rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah
tajam Sir-nya hati nuraninya

B. Durasi Lagu
4 menit 47 detik

C. Judul Lagu
 Bungong jeumpa (aceh)
 Yamko rambe yamko (papua)
 Cublak cublak suweng (jawa timur)

D. Pesan Tarian
Dalam tarian Bungong Jeumpa dalam bahasa Aceh berarti bunga
cempaka. Lagu ini memiliki arti penting dalam budaya suku Aceh dimana lagu ini
menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh yang disimbolkan dengan bunga
khas di Kesultanan Aceh yaitu Bungong Jeumpa.
Dalam tarian yamko rambe yamko memiliki Pesan moral tentang perjuangan dan
pengorbanan bagi bangsa. Keikhlasan akan pengorbanan tanpa pamrih terhadap bangsa.

Dalam tarian cublak cublak suweng mempunyai pesanuntuk mencari


harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri
atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani, sehingga harta
kebahagiaan itu dapat berlimpah dan menjadi berkah.
POLA LANTAI

Masuk menit ke
00.15 -01.30

Menit ke 01.30-01.48

Menit ke 01.48-02.41

Menit ke 02.41-02.46

Menit ke 02.46 – 04.31

Menit ke 04.31 – 04.47

Anda mungkin juga menyukai