Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

SENI BUDAYA

KESENIAN TRADISIONAL ACEH

Disusun Oleh
Kelas VIII B
Kelompok 3

 Gina Kania
 Siti Rohimah
 Ahmad Arifin

MTS MUHAMMADIYAH
Jln.Raya Campaka KM.03,Campaka – Purwakarta 41181

ISI
KESENIAN TRADISIONAL PAPUA

A. TARIAN TRADISIONAL PAPUA


Tari Saman

Tari Saman, tarian tradisional ini dulunya adalah tarian etnis Suku Gayo, dimana ras tersebut
sebagai ras tertua di pesisir Aceh saat masa itu.

Tari Laweut Aceh

Tarian tradisional selanjutnya adalah tari laweut, kata ‘laweut’ berasal dari shalawat atau
pujian pada Nabi Muhammad SAW. Tarian ini berasal dari Kab. Pidie, Aceh. Dulunya tarian
ini disebut tari seudati.

Tari Tarek Pukat

Tari ini sangat unik karena menggambarkan akitifitas nelayan yang akan menangkap ikan.

Tari Bines

Tarian ini berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Biasanya ditarikan oleh sekelompok
perempuan.

Tari Didong
Awal-awalnya tarian ini muncul ketika ada salah seorang seniman yang bernama Abdul
Kadir To’et yang peduli dengan kesenian ini. Saat itu kesenian ini digemari oleh masyarakat
Takengon dan Bener Meriah.

Rapai Geleng

Tarian ini awalnya berasal dari Manggeng, salah satu daerah di Aceh Selatan. Dikembangkan
oleh seorang anonim. Biasanya tarian ini dibawakan oleh laki-laki.

Tari Ula ula lembing

Kesan pertama ketika saya mendengarkan lagu latar tarian ini, saya seperti mendengarkan
lagu Arab.Kalau tidak ada yang menyanyikannya mungkin saya terkecoh dengan musik
latarnya, dari sekian video yang saya liat, penyanyi dan musik latarnya masih itu-itu juga.

Tari Ratoh Duek Aceh

Kata ratoh diambil dari bahasa Arab yang artinya Rateb, dan kata ‘duek’ berasal dari bahasa
Aceh sendiri yang artinya duduk. Tarian ini pun kadang disebut dengan ratoh jaroe.

Tari Pho

Tarian tradisional berikutnya memiliki nama lucu yaitu Pho, mengingatkan saya pada salah
satu nama telletubies. Namun Pho disini bukan diambil dari film anak.
B. ALAT MUSIK TRADISIONAL ACEH DAN CARA MEMAINKANNYA
Arbab

Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh dan cara menggunaakannya dengan cara
digesek, alat musik tradisional ini biasa dipakai  pada acara pementasan hiburan rakyat
seperti pasar malam atau pawai dan sebagainya.

Bangsi Alas

Bangsi atau Bansi merupakan sebuah jenis alat musik tradisional Aceh yang digunakan
dengan menggunakan cara meniupnya. Bangsi mempunyai panjang kurang lebih 41 cm dan
berdiameter 3 cm dan mempunyai 7 lubang dibagian atas yang gunanya untuk mengatur
sebuah melodi seperti apa yang dihasilkan.

Canang

Canang merupakan bagian dari alat musik tradisional provinsi Aceh yang dipukul , Alat
musik ini bisa ditemukan pada kelompok masyarakat Gayo, Tamiang, dan Alas. Seringnya
mereka menjulukinya dengan sebutan Canang Trieng, Teganing  atau Keciapi.Kegunaan dari
Canang biasanya untuk pengiring tarian tradisional. Canang juga dipakai untuk penghibur
bagi anak gadis yang berkumpul pada masa itu. Canang dipakai disaat waktu senggang atau
selepas bekerja di sawah.
Bereguh

Bereguh merupakan alat musik tradisional dari Aceh yang dibuat dari tanduk kerbau,
Bereguh mempunyai kegunaan untuk alat musik yang bukan untuk menghibur, melainkan
alat yang dipakai untuk berkomunikasi antar masyarakat Aceh pada zaman dulu yang hidup
di tengah hutan.

Talempong

Talempong Aceh merupakan instrumen tradisional yang mempunyai prinsip yang mirip
denagn Sharo. Talempong di prediksi telah mempunyai usia lebih dari 100 tahun berada pada
daerah sekitar Tamiang, dan sekarang keberadaannya sudah hampir tidak terlihat seorang
putri bangsa yang menggunakannya lagi.

Geundrang

Geundrang merupakan bagian dari instrumen yang memiliki bentuk layaknya gendang, alat
musik tradisional Aceh ini digunakan dengan memakai cara dipukul pada bagian yang
bergetar memakai telapak tangan atau kayu pemukul khusus. Fungsi alat musik ini
merupakan untuk pengatur nada dari sebuah pementasan.

Rapai

Rapai adalah instrumen ritmis yang dipakai dari bahan kayu dan kulit ternak (lembu).
Menurut Z.H Idris, alat musik rapai asalnya dari Irak (Bahdad) dan dibawa ke Indonesia oleh
penyiar agama Islam yang namanya Syeh Rapi.
Serune Kalee

Alat musik tradisional Aceh yang ini mempunyai bentuk seperti terompet yang memang
mempunyai ciri khusus dari Aceh, bentuk sama seperti klarinet yang memanjang, ketika
digunakan seringnya Serune Kalee, diiringi oleh alat musik lain seperti geundrang, rapai, dan
sejumlah instrumen tradisional lainnya.

Taktok Trieng

seperti halnya alat musik rapai, Taktok Trieng juga digunakan dengan cara dipukul, alat
musik ini dibuat dari bahan dasar bambu, Alat musik ini gampang di jumpai pada daerah
Aceh besar, dan Kab. Aceh lainnya.

Tambo

Tambo merupakan bagian dari musik tradisional Aceh yang menggunakan cara dipukul saat
menggunakannya dengan memakai sepasang pemukul, mungkin anda mengira saat
mendengarnya alat musik ini layaknya gitar, tetapi ternyata alat musik ini berukuran cukup
besar dan hanya bisa dibawa oleh 1 orang.

Anda mungkin juga menyukai