DENGAN JUDUL
TELAH DISETUJUI
SEMARANG,..........................................
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISIONALITAS
NIM : C.411.15.0045
Tanda Tangan :
Tanggal :
Yang Menyatakan,
iii
ABSTRAK
Kata kun
ci : PJU, jalan tol ,SNI
iv
ABSTRACT
Key
words: PJU, toll Road, SNI
v
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini yang tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
penyusunan
vi
5. Ibu Harmini, ST, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
8. Tidak lupa juga kepada pihak-pihak lain yang tidak disebutkan satu
persatu.
mana yang diharapkan, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan
sebagai
demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga hasil p enelitian ini dapat
kesalahan yang ada pada penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga dapat
(Penulis)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT.......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah .............................................................................................. 3
1.5 Metode Penelitian ................................................................ ............................ 3
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 4
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................................. 24
3.2 Lokasi Penelitian............................................................................................ 25
3.3 Data-data Yang Dibutuhkan........................................................................... 25
3.4 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data .................................................... 25
3.5 Single Line Diagram ...................................................................................... 26
3.6 Analisa Data ................................................................................................... 28
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 46
5.2 Saran .............................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penataan Lampu Penerangan pada Jalan Dua Arah ...................... 11
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dimana energi listrik mempunyai fungsi yang penting pada segala aspek dalam
telekomunikasi, penghasil panas dan gerak. Salah satu pemanfaatan energi listrik
yang banyak digunakan adalah sebagai penerangan, dimana sebuah instalasi listrik
penerangan terdapat berbagai jenis keperluan yaitu untuk rumah tangga, industri
Penerangan jalan umum merupakan instalasi penerangan yang bersifat publik dan
taman dan tempat umum lainnya sehingga memberi rasa aman dan nyaman
dan peraturan yang ada agar instalasi penerangan jalan umum dapat bekerja
dengan baik sesuai fungsinya dan memiliki umur pakai yang panjang. Dalam
2
instalasi penerangan jalan umum yang telah beroperasi tapi jarang di lakukan
perawatan, akan muncul permasalahan pada penerangan jalan umum, antara lain
lampu penerangan yang rusak, pengaman yang tidak berfungsi lagi, penghantar
yang rusak. Cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dalam pelaksanaan
efisiensi yang tinggi, mempunyai kuat penerangan yang cukup. Untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan memilih jenis lampu yang tepat, yang akan
jalan umum juga harus sesuai dengan ketentuan agar lampu p enerangan jalan
penerangan jalan umum (PJU) pada gerbang exit toll Pemalang” adalah :
Pemalang ?
exit toll Pemalang. Apakah sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
2. Dapat menentukan intensitas cahaya pada pemasangan instalasi
Mengingat luas dan banyaknya hal-hal yang perlu diperhatikan, tugas akhir ini
1. Studi Literatur
Studi literatur meliputi pengumpulan pustaka dari buku, jurn al, maupun
umum.
2. Pengumpulan Data
exit tol Gandulan Pemalang maupun di kantor Pemalang Batang Toll Road
(PBTR).
Sistematika pembahasan laporan Tugas Akhir ini dibagi dalam lima bab.
BAB I PENDAHULUAN
Penulisan Laporan.
penerangan.
TEORI
Jalan tol di Indonesia sering dinamakan dengan jalan bebas hambatan adalah
suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih dan
bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke
tempat lain.
Penggunaan fasilitas ini, para pengguna jalan tol harus memba yar sesuai tarif
yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kend araan. Bangunan
atau tempat fasilitas tol dikumpulkan disebut sebagai gerban g tol. Bangunan ini
biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan (misal:
ini sebenarnya
hambatan, meskipun hal salah. Di dunia secara keseluruha n, tidak
Pada abad ke-21, jalan tol diperkenalkan pertama kali di Indonesia yang
dimulai pada tahun 1987 dengan dioperasikannya Jalan Tol Jagorawi dengan
Ciawi. Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh
pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang
diserahkan kepada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.
6
PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan
tanah yang dibiayai oleh pemerintah. Mulai tahun 1987 perusahaan swasta mulai
ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan
Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di
Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa
Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh perusahaan swasta lain. Proses
pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada
29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator jalan
tol di Indonesia.
Upaya untuk mengurangi lalu lintas di dalam kota, maka London menerapkan
tarif kemace tan London pada tahun 2003, yang secara efekti f membuat semua
jalan di da lam kota dikenai tarif. Di Amerika Serikat, saat nega ra bagian mencari
cara untuk membangun jalan baru tanpa pendanaan fe deral lagi, untuk
pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan atau medan yang
akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu
lintas, kenyamanan pengguna jalan dan memberikan keamanan dari aksi
kriminalitas.
Lampu penerangan jalan yang baik adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari
elemen elektrik, struktur penopang yang terdiri dari lengan penopang vertikal dan
pondasi tiang lampu. Dimana penerangan jalan umum biasa dipasang pada bagian
kanan dan kiri jalan atau di tengah (median jalan) yang digunakan untuk
2017).
jalan.
c) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal,
dll.
daerah sekitarnya.
a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
tajam).
parkir, dll.
d) Jalan-jalan berpohon.
f) Jembatan sempit atau panjang, jalan layang, dan jalan bawah tanah
(terowongan).
g) Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak
tepi jalan.
warna tertentu.
Merupakan jalur jalan penampung kegiatan lokal dan regional, lalu lintas
pendukung jalan arteri primer, dimana kondisi lalu li ntas pada jalur ini
c) Kolektor primer
akan bermuara pada jalan arteri primer maupun arte ri sekunder. Jenis
d) Jalan lingkungan
perkampungan.
Keterangan :
e) Kombinasi
f) Katenasi
tinggi tiang, lebar jalan. Jarak antar tiang lampu penerangan secara umum dapat
meter) atau pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur setiap arah)
perlu dipertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu penerangan jalan
kombinasi dari cara-cara tersebut di atas dan pada kondisi seperti ini, pemilihan
arah lalu lintas. Penataan letak lampu penerangan jalan di atur seperti Tabel 2.3.
Beberapa jenis tiang yang digunakan untuk lampu jalan adalah tiang besi dan
tiang octanginal. Berdasarkan bentuk lengannya, tiang lampu jalan dapat dibagi
jalan dengan syarat jika kondisi jalan yang akan diterangi masih
mampu dilayani oleh satu tiang, yang dituangkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Tiang Lampu Lengan Ganda
(Sumber : BSN SNI 7391:2008 hlm 21)
2.4.
ditempatkan di luar ruangan atau di alam terbuka. Dimana kondisi cuaca berubah-
ubah, sehingga peralatan yang digunakan harus tahan terhadap cuaca agar tidak
mudah rusak. Oleh karena itu, bahan-bahan yang digunakan sebagai lampu jalan
adalah jenis merkuri, lampu natrium, lampu hologen, lampu tabung dan juga
lampu LED.
Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. Analisa hal teknis terhadap lampu
penerangan jalan umum dilakukan untuk mendapatkan sistem pengaman yang
Lampu adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya, untuk
tersebut bekerja (hidup). Persamaan yang digunakan untuk mencari besaran energi
Dimana :
tentang teknik penerangan. Besaran dan satuan yang dipakai dalam perhitungan
t = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.2)
cos = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.3)
Dimana : h = tinggi tiang
2. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya adalah fluks cahaya per satuan sudut ruang dalam arah
I = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.4)
Keterangan :
= K x P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.5)
Keterangan :
I= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.6)
3. Menghitung iluminasi pada titik ujung jalan
Sebelum menghitung iluminasi pada titik ujung jalan, harus mencari jarak
r= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.7)
sehingga nilai iluminasi pada titik ujung jalan dapat diperoleh dengan
E= cos . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.8)
T = + 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.9)
Keterangan :
Light Emiting Diode (LED) atau dioda pancaran cahaya sangat umum
tampilan pada peralatan elektronik. Banyaknya pilihan warna serta output LED
yang rendah membuat LED banyak digunakan dalam peralatan elektronik. LED
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Efek ini dikenal dengan
LED memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Hal ini dikar enakan hampir
perbandingan, lampu pijar mengubah hanya 5% cahaya tampa k dari daya yang
Dari sis i lifetime, umur LED tidak ditentukan dari waktu s ampai mati/habis
karena itu a kan butuh waktu yang sangat lama. Sebagai ganti, umur LED
bertahan selama 30.000 – 100.000 jam atau 50 kali lebih panjang dibanding
sumber cahaya lampu pijar biasa (200 jam) atau sampai 10 kali lebih panjang
dibanding lampu neon (10.000 jam). Jika lampu LED sering dimatikan, tentunya
lifetime meningkat.
Gambar 2.5 Lampu LED
(Sumber : http://www.indiamart.com)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Hitung Iluminasi : E =
TIDAK
YA
Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Tol Ruas Exit Toll Gandulan
kedua bidang jalan masing-masing. Jumlah titik lampu sebanyak 162 titik (stang
ganda) dengan jarak antar tiang 50 meter. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
September 2019.
menghitung intensitas cahaya, iluminasi yang ada pada ruas Exit Toll
Pemalang.
4. Menganalisa apakah hasil sudah sesuai dengan standart yang telah di
jalan umum yang dipasang pada ruas Exit Toll Pemalang memenuhi
7391:2008 .
Berikut adalah gambaran Single Line Diagram yang digunakan pada Ruas Exit
3.6.1 Data Penerangan Jalan Umum di ruas exit tol Gandulan Pemalang :
menggunakan rumus :
Intensitas cahaya adalah fluks cahaya per satuan sudut ruang dalam
menggunakan rumus
Hitung Intensitas cahaya : I = /
Hitung Iluminasi : E =
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
lintas yang berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air,
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari fasilitas pe len gkap jalan yang
dapat dipasang pada kedua sisi jalan dan dapat pula dipasang pa da median tengah
jalan yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan.
Jalan toll Pemalang-Batang merupakan salah satu mega proyek Trans Jawa
yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Jokowi untuk memba ntu pembangunan
infrastruktur dan peningkatan wisata pada setiap daerah yan g dilalui oleh jalan
toll, dimana kondisi lingkungan pada jalan ini ramai setiap harin ya karena jalan ini
digunakan oleh masyarakat dalam beraktifitas setiap harinya untuk berpergian dari
4.1
31
Keterangan Ukuran
Ef isiensi tinggi
kungan
Tidak ada merkuri dalam cahaya sehingga ramah ling
Pada perencanaan penerangan lampu jalan ini mengguna kan jenis lampu
Jarak Tiang 25-50 ditengah-tengah dan di kiri atau di kanan (simpang susun)
Jenis lampu yang digunakan pada pemasangan penerangan jalan umum yaitu
lampu LED dengan daya 150 watt. dengan perhitungan sebagai berikut :
E=
Pemilihan lampu yang tepat dan sesuai standart yang mengacu pada SNI
menetapkan standart minimal rata-rata luminasi sebesar 15- 20 lux untuk jalan
bebas hambat an didapatkan hasil di ruas exit tol Pemalang men ggunakan lampu
dengan daya 150 watt hanya mampu mencapai lux optimal yaitu sebesar 11,49 lux
dimana nilai tersebut kurang dari rata-rata luminasi standart yang digunakan pada
Power : 150 W
LED 150 Watt (Berdasarkan Hinolux). Dengan tinggi tiang 8 meter dan daya
lampu 150 Watt belum didapatkan tingkat pencahayaan sesuai standarisasi yang
telah di tentukan yaitu antara 15- 20 lux. Tabel 4.3 menunjukkan ukuran tiang
Weight 9 kg
Pada pemasangan penerangan jalan umum ini, jarak antar tiang lampu
ditentukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh BSN tentang spesifikasi
berdasarkan jenis lampu, besar daya lampu dan tinggi tiang lampu yang
digunakan. Karena pada tabel BSN SNI 7391 tahun 2008 tidak ditentukan standar
jarak antar tiang untuk jenis lampu LED, maka pada perencanaan ini akan
mengarah ke tengah jalan, maka terlebih dahulu harus mengetahui jarak lampu
h=8M
3M
C=3 M
6M
Penyelesaian : t =
=
=
= 8,54 meter
Maka, cos =
= cos-10,93
= 21,56o
I=
Keterangan :
I=
Dengan besa rnya nilai efikasi cahaya rata-rata lampu led se besar 120 lm/Watt,
dengan daya lampu 150 Watt dan besar sudut ruang adal ah = 4 , maka
diperoleh :
I=
= Cd
4.7 Menghitung Iluminasi pada Titik Ujung Jalan
Sebelum menghitung iluminasi pada titik ujung jalan, maka sebelumnya perlu
o
Tinggi tiang 8 m 21,56 r
r=
= 10 meter
Dengan tinggi tiang 8 meter dan lebar jalan 6 meter maka didapatkan persebaran
Persamaan 2.8.
E = cos
= x
= x
= lux
dengan stand ar yang sudah ditetapkan oleh BSN SNI 7391:2008, bahwasannya
untuk ruas ex it tol Pemalang termasuk jenis jalan Arteri denga n akses jalan bebas
jalan yang digunakan terhadap iluminasi yang dihasilkan dengan data jalan seperti
1 7 12,83
2 8 11,49
15-20
3 9 10,21
4 10 9,03
Dengan data yang ditunjukkan pada tabel 4.4, iluminasi dari lampu 150 watt
belum mendapatkan nilai iluminasi yang sesuai standar iluminasi rata-rata yaitu
15-20 lux.
Berdasarkan titik lampu dengan daya 150 Watt, maka da ya yang mengalir
pada peneran gan jalan umum ini dapat dihitung dengan Persa ma an 2.10 sebagai
berikut :
= 24000 Watt
= 24,0 kW
Jumlah daya yang di konsumsi PJU pada ruas exit tol Pemalang adalah 24,0 kW.
4.9 Perhitungan Energi Listrik
tertentu, yaitu pukul 17.00 menyala dan 05.00 akan mati, sehingga lampu
Eload = Pload x t
= (150 x 160) x 12
= 288000 Wh
Dalam satu bulan energi listrik yang dikonsumsi adalah sebagai berikut :
energi listrik dan daya lampu yang terpasang pada masing-masing titik PJU.
Gambar 4.5 merupakan perhitungan biaya listrik tiap bulan untuk PJU
berdasarkan PLN :
Gambar 4.5 Tarif Tenaga Listrik
Kajian ini menggunakan tarif per bulan yaitu Rp. 1467,28. Da ri tabel 4.2 dapat
diketahui pe rhitungan biaya energi listrik tiap bulan untuk P JU adalah sebagai
berikut :
Berikut ini tabel biaya listrik lampu penerangan jalan umum di Ruas exit tol
Pemalang :
Dengan perincian biaya pemakaian listrik tersebut belum didapa tkan hasil optimal
dari pemiliha n lampu, tinggi tiang dan iluminasi sesuai denga n standar rata-rata
Berikut merupakan gambar ilustrasi peneranga jalan umum yang terpasang pada
50 m
Panjang
4000 m
Lebar 6 m
Gambar 4.4 Ilustrasi Penerangan Jalan Umum di ruas exit tol Pemalang
Ruas jalan exit tol Pemalang termasuk jenis jalan Arteri dengan akses
jalan bebas hambatan dengan panjang jalan 4050 meter dan lebar jalan 6 meter.
Pada perencanaan penerangan jalan umum ini terdapat 162 titik lampu dengan
jarak antar tiang 50 meter. Pada PJU ini menggunakan lampu jenis LED 150 Watt,
jenis tiang yang digunakan yaitu tiang lengan ganda dengan tinggi 8 meter.
Dengan menggunakan jenis LED 150 Watt dengan tiang 8 meter didapatkan
tingkat pencahayaan yang belum optimal yaitu sebesar 11,49 lux, hal ini belum
sesuai standarisasi yang telah di tentukan BSN yaitu antara 15-20 lux.
iluminasi dengan menggunakan daya lampu 150 Watt dan tinggi tiang 8 meter
didapatkan hasil luminasi kurang dari standar iluminasi rata-rata yaitu 15-20 lux.
Standarisasi yang ada pada SNI 7391:2008 perlu diperhat ikan dengan baik
agar menjami n keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa jal an toll maka
perlu dilakukan kajian ulang untuk penggantian unit lampu dengan daya diatas
150 Watt agar dapat mencapai standar pencahayaan penera ngan jalan umum
(PJU) yang sesuai standar SNI dan mencapai nilai rata-ra ta iluminasi yang
ditentukan yaitu 15-20 lux. penggantian lampu berdaya 250 W att dapat mencapai
nilai iluminasi maksimal yaitu 19,09 lux sehingga masuk kriteria standar iluminasi
yang telah dit entukan dan didapatkan iluminasi yang optimal. Berikut merupakan
I=
= 2387,32 Cd
r=
= 10 meter
E = cos
= x
= x
= 19,09 lux
Hasil perhitungan diatas merupakan hasil perhitungan lampu dengan daya 250
Watt dimana lampu tersebut dapat mencapai nilai iluminasi optimal yang sesuai
dengan SNI 7391:2008 dengan nilai rata-rata 15-20 lux sehing ga bisa dijadikan
rekomendasi penggantian unit lampu pada ruas exit toll Pemala ng yang belum
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil analisa dan perencanaan lampu penerangan jalan umum di ruas exit tol
1. Ruas exit tol Pemalang memiliki panjang jalan 4050 meter dengan
lebar jalan 6 meter (kiri dan kanan). Jumlah titik lampu yang
dipasang yaitu 162 titik lampu dengan jarak antar tiang adalah 50
0
meter. Pada perhitungan didapatkan hasil sudut kemiringan 21,56 ,
daya diatas 150 Watt perlu dilakukan agar mencapai nilai iluminasi
standar sebesar 15-20 lux. lampu dengan daya 250 Watt dapat
5.2 Saran
tiang.