Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STERILISATOR

FISIKA KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU : AYUNINGTIYAS,SST.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX

SRI FITRIYATI
ARIFAH INDRIARTTI
TRI HENY PUJIASTUTI
ROMALIA
LINA ROBIYANINGSIH
IMAS RAHAYU NINGSIH
KURNIATI
SOLIHATIN

POLITEKNIK KESESEHATAN SEMARANG


PROGRAM ALIH JENJANG D IV KEBIDANAN MAGELANG DAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2020/2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. LATAR BELAKANG..........................................................................
B. TUJUAN...............................................................................................
C. LANDASAN TEORI............................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. TEORI DASAR STERILISASI...........................................................


B. PENGGUNAAN AUTOKLAF............................................................
C. PRINSIP CARA KERJA AUTOKLAF...............................................
D. STERILISASI PANAS KERING.........................................................

BAB III KESIMPULAN..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jenis dari mikroba sangat berbeda. Hampir di semua daerah biosfir dapat
dijumpai mikroba. Di semua tempat yang dihuni manusia dapat dijumpai
mikroba yang mampu hidup dan berkembangbiak, contohnya pada cuaca
tertentu, pada organisme yang memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair
atau pada udara, air, makanan, kotoran, ataupun ruang berdebu. Baru-baru ini
telah ditemukan mikroba yang hidup di puncak gunung dan di dasar laut
dalam, dimana manusia tidak dapat bertahan hidup.
Mikroba memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
kehadiran mereka, dunia penuh dengan limbah. Berdasarkan peranannya,
mikroba dapat dibagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah
mikroba yang memiliki peran berguna bagi manusia, yaitu mikroba pengurai,
nitrifikasi, nitrogen, usus, dan penghasil antibiotic. Golongan kedua adalah
mikroba yang memiliki peran merugikan bagi manusia, yaitu mikroba
pembusuk dan patogen. Golongan ketiga adalah mikroba yang belum
diketahui peranannya bagi kepeningan manusia. Mikroba jenis ketiga ini
termasuk mikroba yang peranannya kadang berguna bagi manusia, tetapi
dilain waktu berperan merugikan. Mikroba patogen merupakan mikroba yang
sering menimbulkan penyakit bagi manusia. Aktivitas mikroba patogen dalam
bahan pangan adalah memperbesar populasi mikroba dan menghasilkan
senyawa racun. Mengkonsumsi bahan pangan demikian akan menyebabkan
sakit atau keracunan. Oleh karena itu, digunakan cara untuk memusnahkan
dan mengontrol kehidupan mikroba, yaitu salah satunya dengan mensterilisasi
alat-alat keperawatan dengan menggunakan alat sterilisasi (sterilisator).

3
B. TUJUAN
Tujuan dari ditulisnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penggunaan autoklaf.
2. Untuk mengetahui petunjuk dalam pemakaian autoklaf dan sterilisator
kering.
3. Untuk mempelajari tentang sterilisasi kering.
4. Untuk mengetahui salah satu contoh dari alat sterilisator kering.

C. LANDASAN TEORI
Autoclave dan sterilisator adalah salah satu jenis alat-alat kesehatan dari
tabung bertekanan yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran dan
laboratorium. Dalam bidang kedokteran dan laboratorium, autoclave dan
sterilisator sebagai bagian dari alat-alat kesehatan berfungsi untuk
mensterilkan instrumen alat-alat kesehatan dari kuman ataupun bakteri
dengan cara memberikan udara uap panas dengan tekanan tertentu.
Hakekatnya alat ini merupakan alat untuk mendidihkan air dan bekerja
membuat tekanan pada uap panas. Karena uap panas di bawah tekanan akan
lebih efektif dalam membunuh mikroorganisme bakteri atau kuman dalam
udara lembab dengan temperature dan tekanan yang sama, udara dikeluarkan
dan diganti dengan uap. Tekanan uap air panas didalam alat kesehatan
autoclave dan sterilisator sebesar kurang lebih sampai 1,0 atm.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI DASAR STERILISASI


Sterilisasi adalah tahap awal yang penting dari proses pengujian
mikrobiologi. Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap
semua mikroba hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi
yaitu : Sterilisasi uap (panas lembap): Sterilisasi uap dilakukan dengan
autoklaf menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Sterilisasi
panas kering: Sterilisasi panas kering dilakukan dengan menggunakan oven
pensteril. Sterilisasi dengan penyaringan Sterilisasi gas Sterilisasi dengan
radiasi Metode yang paling umum digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan
pengujian mikrobiologi adalah metode sterilisasi uap (panas lembap) dan
metode sterilisasi panas kering.

B. PENGUNAAN AUTOKLAF
Autoklaf secara luas digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tatto,
body piercing, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan
kaki dan fabrikasi prostetik. Banyak autoklaf bervariasi dalam ukuran dan
fungsi tergantung pada media mereka sterilisasi. Contohnya gelas
laboratorium, instrumen bedah, limbah medis, peralatan perawatan pasien,
tempat tidur hewan kandang, dan kaldu Lysogeny. Sebuah aplikasi penting
dari autoklaf tumbuh dalam perawatan pra-pembuangan dan sterilisasi bahan
limbah, seperti limbah rumah sakit patogenik. Mesin dalam kategori ini
sebagian besar beroperasi di bawah prinsip yang sama seperti autoclaf asli
bahwa mereka mampu menetralisir agen berpotensi menular dengan
memanfaatkan uap bertekanan dan air panas.
Sebuah generasi baru dari limbah konverter mampu mencapai efek yang
sama tanpa pembuluh tekanan apapun untuk mensterilkan media kultur,
bahan karet, gaun, rias, sarung tangan, dan lain-lain. Hal ini terutama berguna
untuk bahan yang tidak dapat menahan suhulebih tinggi dari oven udara

5
panas. Untuk semua-kaca jarum suntik, sebuah oven udara panas adalah
metode sterilisasi yang lebih baik.
Autoclaf juga banyak digunakan untuk menyembuhkan komposit dan
dalam vulkanisasi karet. Panas tinggi dan tekanan yang autoklaf
memungkinkan membantu untuk memastikan bahwa sifat fisik tertinggi yang
mungkin dicapairepeatably. Aerospace dan sparmakers (untuk perahu layar
khususnya) telah autoklaf lebih dari 50 kaki panjang, beberapa lebih dari 10
kaki lebar. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua udara yang
terjebak dihapus, karena udara panas yang sangat miskin untuk mencapai
kemandulan. Uap pada 134° C dapat dicapai dalam 3 menit sterilitas yang
sama bahwa udara panaspada 160° C membutuhkan waktu dua jam untuk
mencapai. Metode untukmencapai penghapusan udara meliputi: perpindahan
ke bawah (atau jenis gravitasi), sebagai uap memasuki ruangan, mengisi
daerah atas karena kurang padat dari udara. Seringkali perangkat
penginderaan suhu ditempatkan di saluran pembuangan. Hanya ketika
evakuasi udara lengkap harus debit berhenti. Arus ini biasanya dikendalikan
melalui penggunaan perangkap uap atau katup solenoid, tetapi lubang
berdarah kadang-kadang digunakan, sering bersamaan dengan katup solenoid.
Sebagai campuran uap dan udara juga mungkin untuk memaksa keluar
campuran dari lokasi di ruang lain daripada bagian bawah. Air pengenceran
dengan menggunakan serangkaian pulsa uap, di mana ruangan tersebut
bergantian bertekanan dan kemudian depressurized tekanan atmosfer dekat.
Pompa untuk menghisap vacum campuran udara atau udara/uap dari ruangan.
Superatmospheric menggunakan pompa vakum. Ini dimulai dengan sebuah
vakum diikuti oleh pulsa uap dan kemudian vakum diikuti oleh pulsa uap.
Jumlah pulsa tergantung pada autoklaf tertentu dan siklus dipilih. Serupa
dengan siklus superatmospheric, tetapi tekanan atmosfer ruang tidak pernah
melebihi sampai mereka menekan hingga suhu sterilisasi.

6
C. PRINSIP CARA KERJA AUTOKLAF
Seperti yang telah dijelaskan sebagian pada bab pengenalan alat, autoklaf
adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121ºC. Untuk cara kerja
penggunaan autoklaf telah disampaikan di depan. Suhu dan tekanan tinggi
yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.
Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 121ºC dan tekanan 15
lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121ºC atau
249,80F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan
tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea
level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang
diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan
memdididh pada suhu 121ºC. Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea
level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan
tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian
2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu
121ºC untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika
dididihkan pada suhu 121ºC dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Pada saat
sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih
dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah
semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan
suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dantimer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh
dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat
digunakan mikroba pengguji yang bersifat termofilik dan memiliki endospora
yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnya mikroba ini tersedia secara
komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam

7
autoklaf dan disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada
media. Jika media tetap bening maka menunjukkan autoklaf telah bekerja
dengan baik.

D. STERILISASI PANAS KERING


Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk sterilisasi produk
farmasi yang berbeda termasuk ampul, botol injeksi dan peralatan produksi.
Karena menggunakan sterilisasi panas kering dianggap lebih baik dari
sterilisasi uap diberikan bahwa hal itu tidak menimbulkan korosi mesin.
Mesin ini juga digunakan untuk mensterilkan cairan dengan kadar air sangat
rendah dan juga untuk perawatan serbuk obat. Proses di bantu sebenarnya
dalam kehancuran lengkap dari mikro-organisme dan ternyata tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan atau ketidak nyamanan bagi manusia.
Biasanya dibuat dari stainless steel, bentuk dan posisi elemen pemanas di
ruang menjamin distribusi temperatur biasa. Keseluruhan proses terdiri dari
pengeringan, pemanasan, sterilisasi dan pendinginan tahap.
Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven
pensteril. Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba
dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature
yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang. Sterilisasi panas kering
biasanya ditetapkan pada temperature 160-170oC dengan waktu 1-2 jam.
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang
tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang
tidak dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air. Senyawa-senyawa
tersebut meliputi minyak lemak, gliserin (berbagai jenis minyak), dan serbuk
yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini juga efektif untuk mensterilkan
alat-alat gelas dan bedah. Karena suhunya sterilisasi yang tinggi sterilisasi
panas kering tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan
keakuratan (contoh alat ukur) dan penutup karet atau plastik.

8
Sterilisasi kering corona
Sterilisasi dengan menggunakan teknologi ozone, sinar
gelombang/lightwave bertemperatur tinggi. Menggunakan ozone generator,
proses cleaning, desinfeksi dan heat drying by light wavedapat dilakukan
bersamaan. Mesin akan berhenti bekerja jika pintu ruang dibuka pada saat
proses ozonisasi berjalan. Kapasitas : 78 liter. Ukuran : 34 x 42 x 72. Berat
bersih /kotor : +/-10,5/11,5kg Temperatur : 125 - 150ºCE.

Petunjuk Pemakaian Sterilisator


Petunjuk pemakaian autoclave:
a) Isi autoclave dengan air sesuai kebutuhan.
b) Masukan bahan-bahan yang akan disterilkan.
c) Tutup dan putar pengunci hingga kencang.
d) Pasang steker listrik.
e) Atur temperatur sesuai keinginan (biasanya 121 derajat).
f) Atur waktu sterilisasi (biasanya 20 menit).
g) Geser saklar ke posisi “STER”.
h) Sterilisasi akan berhenti sesuai waktu yang ditentukan.
i) Posisikan Saklar pada “OFF”.
j) Buka Kran uap agar posisi tekanan “O”.
k) Cabut steker listrik.
l) Lepaskan Pengunci dan buka tutup sterilisator.
m) Tunggu sampai dingin dan ambil bahan yang telah disterilkan.

Petunjuk pemakaian sterilisator kering (tanpa air):


a) Pasang steker listrik.
b) Masukan bahan yang akan disterilkan (hanya untuk sterilkan bahan
tahan panas).
c) Tekan tombol ON/OFF.
d) Atur temperatur yang diinginkan (120 derajat).
e) Atur waktu sesuai kebutuhan (15 menit).
f) Bila waktu selesai steril akan berhenti automatis.

9
g) Matikan sterilisator.
h) Cabut Steker Listrik.
i) Ambil Bahan yang telah disteril.

Gambar D.1. Alat Autoclaf

Gambar D.2. Alat Sterilisator Kering

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1) Autoklaf secara luas digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tatto,
body piercing, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi,
perawatan kaki dan fabrikasi prostetik. Autoklaf juga banyak digunakan
untuk menyembuhkan komposit dan dalam vulkanisasi karet.
2) Prinsip penggunaan autoclave didasarkan pada mikroorganisme, termasuk
spora yang tahan panas, mudah terbunuh dengan panas lembab pada
tempratur sedikit di atas titik didih air.
3) Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven
pensteril. Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-
senyawa yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena
sifatnya yang tidak dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-2-media-
pertumbuhan.htmlhttp://www.scribd.com/doc/16574529/petunjuk-praktikum-
mikrobiologi-dasar

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.

PAU. Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Granedia: Jakarta.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.

Lim, D. 1998. Microbiology, 2nd Edition, McGrow-hill book. New York.

12

Anda mungkin juga menyukai