Kimia Saintek 2017 115
Kimia Saintek 2017 115
www.amaldoft.wordpress.com
DISUSUN OLEH
—AMALDO FIRJARAHADI TANE—
www.amaldoft.wordpress.com
1.
www.amaldoft.wordpress.com
Berbeda dengan ikatan pi, yaitu ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom
yang berlektron tunggal bertumpang tindih
dengan dua cuping orbital atom lainnya
yang juga berelektron tunggal. Hanya
terdapat satu bidang simpul dari orbital yang
melewati dua inti atom. Pada gambar di
samping, ikatan pi memiliki bidang tegak
lurus dengan atom yang terikat sehingga
tergambarkan secara vertikal.
Pada struktur di soal terlihat bahwa atom oksigen (O) mengikat 2 buah senyawa
alkil berbeda, yaitu CH2 dan CH3. Karena seluruh atom pada struktur tersebut
berikatan tunggal, maka ikatan sigma lebih dominan. Di bawah ini adalah kondisi
sesaat sebelum terjadi hibridisasi (pembastaran) dan setelahnya saat berikatan
dengan gugus alkil. Saat terjadi pembastaran, bagian berwarna merah adalah hasil
promosi elektron di mana tempat berikatan atom oksigen dengan CH2 dan CH3.
Dikarenakan pada pembastaran di atas terikat pada sebuah subkulit s dan tiga buah
subkulit p (yaitu px, py, dan pz), maka tipe hibridisasinya adalah sp3.
JAWABAN: C
3.
MATERI: STOIKIOMETRI
Di soal diketahui dan ditanya data:
Massa O2 = 9,6 gram
Massa M2O = 28,4 gram
Ar M = … ?
www.amaldoft.wordpress.com
Untuk mendapatkan nilai massa atom relatif M bisa didapatkan dari konsep mol,
yaitu membagi massa M2O yang terbentuk dengan mol M2O yang terbentuk, lalu
nanti dicari lagi dengan konsep massa molekul relatif (Mr).
Nilai Mr senyawa M2O bisa kita dapatkan dengan reaksi stoikiometri setara di
bawah ini, lalu membandingkan koefisiennya:
2M2S (s) + 3O2 (g) 2M2O (s) + 2SO2 (g)
Mol O2 = 9,6 gram/32 = 0,3 mol
Mol M2O (ditanya) = koefisien M2O (ditanya) x mol O2 (diketahui)
koefisien O2 (diketahui)
= 2 x 0,3 mol
3
= 0,2 mol M2O
Dalam 28,4 gram senyawa M2O dengan jumlah mol 0,2 mol bisa dipastikan dengan
konsep mol bahwa massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut adalah 142
sehingga nilai Ar M adalah:
Mr M2O = 2 (Ar M) + Ar O
142 = 2 (Ar M) + 16
Ar M = 63
Dalam tabel periodik, unsur M yang dimaksud adalah unsur Cu.
JAWABAN: D
4.
MATERI: STOIKIOMETRI
Di soal diketahui dan ditanya data:
Volume HC2H3O2 = 50 mL
[HC2H3O2] = 0,2 M
Volume KOH = 50 mL
[KOH] = 0,1 M
[HC2H3O2]akhir = … M ?
Untuk mendapatkan konsentrasi asam asetat, HC2H3O2, setelah reaksi, kita dapat
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa). Nantinya pasti ada
senyawa bagian reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas. Perhatikan
skema reaksi berikut!
www.amaldoft.wordpress.com
n HC2H3O2 = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
n KOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
HC2H3O2 (aq) + KOH (aq) KC2H3O2 (aq) + H2O (l)
M 10 mmol 5 mmol - -
B -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
S 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
Tersisa sebanyak 5 mmol asam asetat pada label ―S‖, sehingga banyaknya
konsentrasi asam cuka setelah reaksi adalah konsentrasi dalam volume total
reaktan yang digunakan:
[HC2H3O2]akhir = n HC2H3O2 akhir
volume reaktan
= 5 mmol .
(50 + 50) mL
= 0,05 M
JAWABAN: A
5.
MATERI: STOIKIOMETRI
Di soal diketahui dan ditanya data:
Jenis tabung = isokhorik (volume tetap) dan isotermis (suhu tetap)
m H2 = 6 gram
Po = 12 atm
P1 = 40 atm
Massa gas total = … gram?
Gas yang dimaksud di soal mungkin adalah jenis gas ideal. Berdasarkan
persamaannya di bawah ini, nilai V adalah konstan sehingga bisa dihilangkan,
begitu juga dengan nilai R karena sebuah tetapan, dan nilai T juga konstan karena
suhu pada soal tidak berubah sehingga disebut juga kondisi isotermis.
PV = nRT
P=n
Tekanan = jumlah mol
www.amaldoft.wordpress.com
Perbandingan tekanannya bukanlah tekanan awal dan akhir (tekanan total), tetapi
perbandingan tekanan sebelum di tambah gas Ne dan saat tekanan setelah ditambah
gas Ne atau dengan kata lain tekanan masing-masing gas.
Tekanan total = tekanan awal + tekanan akhir
40 atm = 12 atm + tekanan akhir
Tekanan akhir = tekanan gas Ne = 28 atm
Cukup perbandingan antara tekanan banding mol, yang nantinya didapatkan massa
gas Ne yang ditambahkan, sebagai berikut.
Po gas H2 = n H2
Pt gas Ne n Ne
12 atm = 6 gram/2 n Ne = 7 mol
28 atm n Ne
Dalam 7 mol gas Ne (Ar = 20) terdapat massanya 140 gram
Jadi, massa gas totalnya adalah 140 gram (Ne) + 6 gram (H2) atau 146 gram
JAWABAN: D
6.
MATERI: TERMOKIMIA
Di soal diketahui dan ditanya data:
m KCl = 7,45 gram
Volume H2O = 217,55 mL
ΔHh = +18 kJ/mol
ΔT = (22,5 – 25)°C = -2,5°C
c KCl = … J/g.°C ?
Di soal tertera bahwa kalorimeter sederhana tersebut kapasitas kalornya diabaikan,
artinya kalorimeter tersebut berjenis kalorimeter yang terbuat dari styrofoam dengan
kondisi isobarik. Jenis kalorimeter ini nilai kalor kalorimeter (qkal) dianggap nol
karena tidak menyerap panas. Besarnya harga entalpi bisa ΔHh dianggap sama
dengan negatif kalor larutan (qlar):
ΔHf = - (qlar + qkal)
ΔHf = - (qlar + 0)
ΔHf = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)
www.amaldoft.wordpress.com
Nilai entalpi pelarutan KCl bernilai +18 kJ untul 1 mol KCl, namun kita
memerlukan ΔHh KCl untuk 7,45 gram!
n KCl = 7,45 gram/74,5 = 0,1 mol
ΔHh KCl (1) = n KCl (1)
ΔHh KCl (2) n KCl (2)
18 kJ = 1 mol
x 0,1 mol
x = 1,8 kJ
= 1800 J
Cari nilai kalor jenis KCl!
Massa larutan pada persamaan kimia di atas adalah massa air yang bisa
didapatkan dari massa jenis (ρ) air:
ρ = massa air
volume air
1 g/mL = massa air
217,55 mL
mlar = 217,55 gram
ΔHh = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)
+1800 J = - (217,55 gram . clar . (-2,5°C))
clar = 3,2 J/g.°C
JAWABAN: C
7.
www.amaldoft.wordpress.com
In [A]t = In [A]0 – kt … (persamaan a)
t1/2 = In 2 … (persamaan b)
k
2) Dari persamaan (b) di atas kita sudah dapat mencari nilai waktu paruh (t1/2)
senyawa N2F2, dengan mencari terlebih dahulu nilai k (tetapan laju reaksi) pada
persamaan (a) sebagai berikut. (In dibaca logaritma natural)
In [A]t = In [A]0 – kt
kt = In [A]0 – In [A]t
kt = In [A0/At]
k.(20 jam) = In [2/0,125]
20k = In [16] Nilai In 16 sekitar 2,77
20k = 2,77
k = 0,1385
3) Cari nilai waktu paruh senyawa N2F2!
t1/2 = In 2 Nilai In 2 sekitar 0,693
k
t1/2 = 0,693
0,1385
= 5 jam (pembulatan)
CARA 2 (Konsep peluruhan radioaktif):
1) Persamaan kimia peluruhan radioaktif adalah sebagai berikut.
(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2
dengan, Nt = massa zat akhir
N0 = massa zat awal
t = waktu awal reaksi
t1/2 = waktu paruh
2) Cari nilai waktu paruh senyawa N2F2!
(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2
(0,125/2) = (1/2)20 jam/t/12
(1/16) = (1/2)20 jam/t1/2
t1/2 = 5 jam
JAWABAN: C
www.amaldoft.wordpress.com
8.
www.amaldoft.wordpress.com
2
= [3] .
[3] [3]
=1
Qc = Kc, jadi reaksi tidak bergeser. (BENAR)
b) Tidak bergeser jika ditambahkan 2 mol gas NO, 1 mol N2, dan 1 mol O2
n NO (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
n O2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
n N2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [3]2 .
[2] [2]
= 2,25
Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke kiri. (SALAH)
c) Tidak bergeser jika ditambahkan 1 mol gas NO, 2 mol N2, dan 2 mol O2
n NO (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
n O2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [2]2 .
[3] [3]
= 0,44
Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)
d) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 mol gas NO, 2 mol N2, dan 2 mol O2
n NO (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
n O2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [2]2 .
[3] [3]
= 0,44
Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)
e) Tidak bergeser jika ditambahkan 2 mol gas NO, 1 mol N2, dan 2 mol O2
n NO (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
n O2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
www.amaldoft.wordpress.com
2
Qc = [NO] .
[N2] [O2]
= [3]2 .
[2] [3]
= 1,5
Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke kiri. (SALAH)
JAWABAN: A
9.
www.amaldoft.wordpress.com
10.
[HOBr]
[HOBr] = 1 x 10-1
[BrO-]
JAWABAN: D
www.amaldoft.wordpress.com
11.
www.amaldoft.wordpress.com
Dari uraian di atas sudah dapat disimpulkan bahwa kelarutan senyawa PbI2 lebih
besar daripada senyawa PbSO4, dipandang dari kelarutannya pada konsep
kesetimbangan maupun rumus cepat.
Obsein B memiliki jawaban yang salah karena kelarutan PbSO4 lebih kecil
dibanding kelarutan PbI2, artinya PbSO4 sukar larut sementara PbI2 mudah larut.
Jadi, tidak mungkin dong anion SO42- ditambahkan lebih banyak, toh PbSO4 sudah
pasti sukar larut dan kalau ditambahkan lagi malah menjadi lebih sukar larut. Jadi,
harus dibutuhkan anion I- lebih banyak agar PbI2 yang semula mudah larut menjadi
sukar larut akibat lewat batas maksimum jumlah zat terlarut PbI2 yang ditambahkan.
JAWABAN: E
12.
www.amaldoft.wordpress.com
terletak dekat dengan gugus fungsinya utamanya (—OH), yaitu atom H, yang
ditunjukkan pada gambar berikut.
2) Senyawa pada bagian produk reaksi (1) di atas mengandung dua buah gugus
alkohol (—OH) akibatnya kurang stabil. Untuk mencapai kestabilan, senyawa
tersebut harus mengalami reaksi dehidrasi atau pelepasan gugus H2O (ditandai
dengan coretan cokelat reaksi di bawah). Gambar di bawah ini menunjukkan
skemanya. Mengapa atom O yang berikatan rangkap dengan C tetap berada di
tempat gugus alkohol (—OH) pada senyawa awalnya dan bukan di tempat
gugus alkohol satunya lagi? Hal ini dipengaruhi oleh letak gugus fungsi utama
(yaitu alkohol —OH) pada senyawa yang akan dioksidasi tadi.
3) Hasil tahap (2) adalah senyawa yang mengandung gugus aldehid (—CHO)
bentuk siklik. Sekilas di obsein jawaban yang hampir benar berdasarkan struktur
hasil oksidasi tahap (2) adalah sikloheksanal, tetapi nama sikloheksanal salah
besar dalam tata nama aldehid siklik. Hanya mengingatkan (sebenarnya
dipelajari di kuliah) bahwa tata nama senyawa aldehid siklik harus berakhiran
karbaldehid atau berawalan formil, contohnya senyawa siklobutanakarbaldehid
atau formilsiklobutana. Jadi, jawaban C SALAH.
4) Nah, tahap ke (3) adalah oksidasi senyawa aldehid siklik tersebut karena masih
bisa dioksidasi lagi. Pada gugus aldehid (—CHO) tersebut karena atom oksigen
sudah berikatan rangkap dengan atom C, maka terjadi penambahan atom O pada
bagian yang reaktif lainnya, yaitu atom H sehingga senyawa aldehid siklik
tersebut menjadi senyawa asam karboksilat siklik dengan skema reaksi sebagai
berikut.
www.amaldoft.wordpress.com
www.amaldoft.wordpress.com
Biloks Cl = -1 (HCl) 0 (Cl2) = oksidasi
Merupakan reaksi redoks. (BENAR)
JAWABAN: C
14.
MATERI: ELEKTROKIMIA
Di soal diketahui data:
Volume CuSO4 = 100 mL
[CuSO4] = 0,1 M
Volume AgNO3 = 100 mL
[AgNO3] = 0,1 M (ralat soal)
i=1A
t = 60 detik
Ingat, pada elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah aliran arus listrik (i) yang
digunakan sehingga jumlah elektron (e) yang dibawa tiap satuan waktu (t) bernilai
sama di katode maupun anode karena dihubungkan secara seri.
mol e = i x t .
96500
= 1 A x 60 detik = 0,000622 mol
96500
0,01 mol CuSO4 serta 0,01 mol AgNO3 di soal adalah jumlah mol total awal kedua
senyawa saat dielektrolisis. Nah, di bawah ini tertera reaksi-reaksi yang terjadi di
CuSO4 dan AgNO3:
a) CuSO4
Reaksi ionisasi: CuSO4 Cu2+ + SO42-
Reaksi katode: Cu2+ + 2e Cu
Reaksi anode: 2H2O 4H+ + O2 + 4e
Reaksi elektrolisis: 2Cu2+ + 2H2O 2Cu + 4H+ + O2
b) AgNO3
Reaksi ionisasi: AgNO3 Ag+ + NO3-
www.amaldoft.wordpress.com
+
Reaksi katode: Ag + e Ag
Reaksi anode: 2H2O 4H+ + O2 + 4e
Reaksi elektrolisis: 4Ag+ + 2H2O 4Ag + 4H+ + O2
Analisis pernyataannya satu per satu!
1) Massa Cu yang mengendap lebih besar daripada massa Ag
Massa Cu yang mengendap
0,01 mol CuSO4 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Cu2+
juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sesuai reaksi:
CuSO4 Cu2+ + SO42-
0,01 mol 0,01 mol
Nah, dalam reaksi elektrolisis CuSO4 di katode terbentuk padatan Cu,
maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Cu yang terbentuk
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).
Cu2+ + 2e Cu
M 0,01 0,000622
B -0,000311 -0,000622 +0,000311
S 0,009689 - 0,000311
Terbentuk 0,000311 mol padatan Cu (Ar = 63,5) dengan massa 0,01975
gram
Massa Ag yang mengendap
0,01 mol AgNO3 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Ag+
juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sebagai berikut.
AgNO3 Ag+ + NO32-
0,01 mol 0,01 mol
Nah, dalam reaksi elektrolisis AgNO3 di katode terbentuk padatan Ag,
maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Ag yang terbentuk
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).
Ag+ + e Ag
M 0,01 0,000622
B -0,000622 -0,000622 +0,000622
S 0,009378 - 0,000622
Terbentuk 0,000622 mol padatan Ag (Ar = 108) dengan massa 0,067176
gram
Jelas pernyataan ini SALAH karena massa Ag yang mengendap lebih
banyak daripada massa Cu yang mengendap.
www.amaldoft.wordpress.com
2) Jumlah atom Cu yang mengendap sama dengan jumlah atom Ag
Jumlah atom Cu
Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000311 mol padatan Cu,
sehingga banyaknya jumlah atom Cu adalah:
N=nxL
N = n x 6,02 x 1023
N = 0,000311 x 6,02 x 1023
N = 18,72 x 1019 atom
Jumlah atom Ag
Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000622 mol padatan Ag,
sehingga banyaknya jumlah atom Ag adalah:
N=nxL
N = n x 6,02 x 1023
N = 0,000622 mol x 6,02 x 1023
N = 37,44 x 1019 atom
Jelas bahwa pernyataan ini SALAH.
3) Volume gas O2 yang dihasilkan pada bejana A lebih besar dibandingkan volume
gas O2 pada bejana B
Volume gas O2 berjana A (CuSO4), misalkan pada keadaan STP
Volume gas O2 bisa didapatkan dari reaksi di anode, lalu
membandingkan mol elekron (e) dengan mol O2 sehingga didapatkan
jumlah mol oksigen sebesar 0,0001555 mol karena perbandingan
koefisien O2 banding elektron adalah 1 : 4.
2H2O 4H+ + O2 + 4e
0,000155 0,000622
Terbentuk 0,000155 mol oksigen jika pada keadaan STP (22,4), maka
volumenya adalah 0,0034832 L
Volume gas O2 bejana B (AgNO3), misalkan pada keadaan STP
Sebenarnya reaksi di anode bejana B sama dengan reaksi di anode
bejana A (lihat reaksi-reaksinya kembali!). Jadi, volume gas oksigen di
bejana B juga bernilai 0,0034832 liter.
Jelas pernyataan ini SALAH.
4) pH larutan dalam bejana A sama dengan pH larutan dalam bejana B
pH bejana A (CuSO4)
Nilai pH dapat ditentukan oleh konsentrasi [H+] dan [OH-]. Nah, di
bejana A ion H+ maupun OH- hanya ditemukan pada reaksi di anode,
yaitu kation H+ atau ion proton. Jadi, besarnya mol ion proton tersebut
www.amaldoft.wordpress.com
banding mol elektron adalah 0,000622 mol karena perbandingan
koefisien keduanya adalah 4 : 4 atau 1 : 1.
2H2O 4H+ + O2 + 4e
0,000622 0,000622
Nilai pH dapat ditentukan sebagai berikut.
pH = – log [H+]
pH = – log [0,000622 mol/(0,1 L + 0,1 L)]
pH = – log [3,11 x 10-3]
pH = 3 – log 3,11
pH = 2,51
Terbukti bahwa pH tersebut berada pada suasana asam (pH < 7)
pH bejana B (AgNO3)
Nah, ion H+ pada reaksi elektrolisis AgNO3 juga ditemukan pada reaksi
di anode. Reaksi di anode elektrolisis AgNO3 ini sama dengan reaksi di
anode elektrolisis CuSO4 sehingga nilai pH kedua senyawa setelah
elektrolisis bernilai sama, yaitu 2,51.
Jelas pernyataan ini BENAR.
JAWABAN: D
15.
www.amaldoft.wordpress.com
Panjang rantai induk berbeda
Gugus fungsi berbeda
1-metilsikloheksanol adalah senyawa organik bergugus fungsi alkohol (—OH) dan
bercabang metil (CH3). Senyawa ini adalah jenis alkohol primer karena gugus
alkoholnya terletak pada cabang pertama rantai utama. Di bawah ini
menggambarkan struktur 1-metilsikloheksanol dengan rumus kimia C7H14O.
www.amaldoft.wordpress.com
3) 2-metilpentanoat adalah senyawa organik bergugus fungsi ester, dengan struktur
CH3CH2CH2CH2COOCH3 berumus kimia C6H12O2. Jelas bahwa ester tidak
berisomer gugus fungsi dengan alkohol. Jadi, pernyataan ini SALAH.
4) 3-metil-5-heksanon adalah senyawa organik bergugus fungsi keton dengan
struktur CH3CH2CH(CH3)CH2COCH3. Nah, struktur tersebut bukan bernama 3-
metil-5-heksanon karena gak mungkin penomoran cabang (metil) lebih dahulu
dibanding penomoran gugus utama yaitu keton (—CO). Jadi, nama senyawa
yang benar adalah 4-metil-2-heksanon. Alkohol pun tidak berisomer gugus
fungsi dengan senyawa keton, melainkan berisomer gugus fungsi dengan
senyawa eter. (SALAH)
JAWABAN: -
#SBMPTN2017