Anda di halaman 1dari 14

Vol.3 No.

2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-


based Creative Tourism) Di Bintan
Aditha Agung Prakoso1, Yohana Aprilia de Lima2
aaprakoso@gmail.com

Abstract
The main focus of this research is to analyze and identify opportunities for
developing community-based creative tourism in Bintan. Data analysis was
performed by understanding and compiling both primary and secondary data that
had been systematically collected. The results of the data analysis in this study were
to create the concept of community-based creative tourism in Bintan based on its
potential by developing creative zones based on seven creative sectors in Bintan with
sustainable concepts and community empowerment to attract tourists, especially
tourists from Singapore because the location of Bintan with Singapore is quite close
and strategic. This is certainly an opportunity that must be utilized in terms of
attracting foreign tourists visiting Singapore as well as foreign tourists from
Singapore itself. It is also expected to increase the number of tourist visits to
Indonesia, especially in Bintan.
Keywords: Community-based Creative Tourism, Tourist, Bintan, Singapura

Abstrak
Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi
peluang pengembangan pariwisata kreatif berbasis masyarakat di Bintan. Analisis
data dilakukan dengan memahami dan merangkai data-data baik primer maupun
sekunder yang telah dikumpulkan secara sistematis. Hasil analisa dan interpretasi
data dalam penelitian ini adalah untuk menciptakan konsep pariwisata kreatif
berbasis masyarakat di Bintan berdasarkan potensinya dengan mengembangkan
zona-zona kreatif berdasarkan tujuh sektor kreatif yang ada di Bintan dengan konsep
berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat untuk menarik wisatawan terutama
wisatawan dari singapura karena lokasi Bintan dengan Singapura yang cukup dekat
dan strategis. Hal ini tentu saja merupakan kesempatan yang harus di manfaatkan
dalam hal menarik wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Singapura sekaligus
wisatawan mancanegara asal Singapura itu sendiri. Sekaligus diharapkan dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia khususnya di Bintan.
Kata Kunci: Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat,Wisatawan, Bintan, Singapura

1
Dosen S1 Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta
2
Mahasiswa S1 Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 101
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Pendahuluan memiliki bandara kecil bernama


Kijang. Bandara ini menyediakan
Bintan adalah pulau terbesar dari
penerbangan rute-rute domestik dengan
total 3,214 pulau di Propinsi Kepulauan
pesawat penumpang kecil, seperti ke
Riau. Pulau seluas 59.852,01 Km² ini
Kepulauan Natuna, Pekanbaru,
sekarang dihuni oleh lebih dari 117.000
Palembang, Jambi.
jiwa. Sesuai dengan Peraturan
Sejak awal, Bintan memang
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006,
diproyeksikan sebagai pulau wisata dan
Pulau Bintan ditetapkan menjadi
peristirahatan. Pantai-pantai indah yang
Kabupaten Bintan sejak 23 Februari
telah dihiasi dengan berbagai fasilitas
2006. Secara geografis, Kabupaten
berkelas kebanyakan berada di
Bintan terletak di posisi yang strategis.
sepanjang pantai utara pulau ini,
Bintan hanya terpaut sekitar 40 km dari
tepatnya di daerah Lagoi. Lagoi dipilih
negara tetangga, Singapura. Penetapan
sebagai kawasan wisata pantai karena
Segitiga Emas Singapura-Johor-Riau
memiliki pantai yang berarus tenang
(Sijori) sebagai wilayah pengembangan
hampir sepanjang tahun dan
terpadu menempatkan Kepulauan Riau
berhadapan langsung dengan Singapura
di pusat perkembangan ekonomi di
dan Malaysia. Tempat-tempat wisata
ASEAN.
yang ada di daerah ini adalah Kawasan
Sebagai kepulauan yang sudah
Wisata Terpadu Eksklusif Lagoi
maju, Kabupaten Bintan sangat mudah
(Bintan Resort), Desa wisata Sebong
dijangkau dari berbagai tempat dengan
Pereh yang menawarkan wisata bahari,
transportasi laut. Dari Batam, 3
dan Pantai Sebong Pereh. Di kawasan
pelabuhan penumpang di Bintan dapat
ini terdapat berbagai fasilitas wisata
dijangkau menggunakan perahu motor
selayaknya kaum jet set, antara lain
yang berangkat tiap 15 menit. Beberapa
beberapa hotel berbintang, bar dan
kapal penumpang juga berangkat dari
diskotik, spa mewah, serta beberapa
dan menuju Tanjung Pinang di Bintan
lapangan golf.
bagian selatan tiap harinya. Selain itu,
Tidak hanya kawasan Lagoi, Pulau
Pulau Bintan juga dapat diakses dengan
Bintan juga menyediakan tempat-
mudah melalui transportasi laut dari
tempat wisata lain mulai dari wisata
Tanjung Balai di Kepulauan Karimun,
alam, wisata ekologi, wisata budaya,
pulau Singkep, dan Natuna.
serta wisata sejarah. Pantai Tanjung
Kabupaten Bintan juga bisa diakses
Berakit, Pantai Trikora dan
secara langsung melalui jalur laut dari
perkampungan Nelayan Kawal, pantai-
negara-negara tetangga. Karena
pantai di Pulau Kecil di Sekitar Pulau
banyaknya pelanggan tetap angkutan
Bintan, dan Bintan Leisure Park, serta
laut antar negara, banyak perahu feri
Air Terjun Gunung Bintan, Goa
yang melayani jalur Singapura-Tanjung
Gunung Bintan, dan Danau Bekas
Pinang. Perjalanan dengan feri hanya
Galian Bouksit Alam Tirta di
menghabiskan waktu kurang dari 1
kecamatan Teluk Bintan, bisa memberi
jam. Dari pelabuhan Tanjung Pinang,
alternatif tempat wisata yang tak kalah
sebanyak 5 trip dengan feri yang
cantik dengan kawasan Lagoi. Wisata
melayani perjalanan dari dan menuju
ekologi bisa di lakukan dengan
pelabuhan Stulang Laut di Johor Bahru,
mengunjungi dan turut melakukan
Malaysia. Untuk pelayaran jalur ini,
penanaman pohon di hutan bakau
anda diharuskan membayar tiket
sepanjang pantai timur Pulau Bintan
seharga 75 Ringgit Malaysia sekali
dan hutan lindung.
jalan.Pulau Bintan sendiri juga

102 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Selain Daya tarik wisata yang strategis. Dengan positioning yang


tersebar di Pulau Bintan, Pemerintah tepat bagi perkembangan
daerah Bintan juga mengadakan even- kepariwisataan di Bintan serta dapat
even budaya dan olahraga yang menangkap tren kepariwisataan global,
diselenggarakan secara tahunan, maka Bintan dapat menjadi alternatif
maupun even yang insidental. berpariwisata bagi para wisatawan
Beberapa diantaranya adalah: Triatlon regional. Penawaran daya tarik wisata
di Lagoi; Bintan Tracking dan yang berbeda dengan Singapura dan
Mountain Party; Bintan Merine Malaysia tentunya akan menambah
Festival (lomba Perahu Duyung atau pilihan yang rasa ketertarikan
Dugong Boat, Lomba Jong Indah, wisatawan untuk tidak hanya
Lomba Tepuk Bantal, Lomba Tangkap berkunjung ke Singapura dan Malaysia,
Bebek, Lomba Panjat Pinang, Lomba namun tentunya mengunjungi Bintan.
layang-layang dan Gasing); Tour The Selain mempunyai kaitan strategis
Bintan; Malay Food Exhibition; Bintan dengan Bintan dalam pengembangan
Culture di Lago; dan Festival Layang- kepariwisataan, Singapura juga
layang. membutuhkan perluasan ruang
Singapura merupakan salah satu pariwisata baru dan variasi daya tarik
tujuan wisata di dunia yang sudah wisata. Wisatawan asal Singapura
sangat terkenal. Pada tahun 2007, sebesar 15 juta merupakan pasar yang
Jumlah kedatangan total mencapai 10,3 sangat potensial bagi Bintan dan Bintan
juta wisatawan mancanegara hingga dapat menawarkan variasi daya tarik
pada tahun 2012 menjadi sekitar 14,4 baru yang belum ada di Singapura
juta wisatawan. Selain menjadi daerah (resort, budaya, minat khusus).
tujuan wisata yang sangat terkenal,
Singapura juga sebagai Hub regional Tinjauan Pustaka
pariwisata di kawasan Asia Tenggara,
Pariwisata Berbasis Masyarakat
hal ini berdampak langsung dalam
(Community-Based Tourism
pengembangan kepariwisataan di
Development)
Bintan, nilai strategis lainnya adalah:
1. Ada sekitar 1 Juta orang dari Weaver (2010:206) menjelaskan
Singapura setiap tahunnya bahwa pariwisata berbasis komunitas
berkunjung ke wilayah Kepri (community-based tourism) pada awal
dimana sekitar 15% nya 1980 adalah suatu sine qua non3 dari
mengunjungi Bintan (2012). pariwisata alternatif. Konsep pariwisata
2. Segmen pasar yang relatif sama ini diharapkan menjadi alternatif wisata
dengan Bintan. dari wisata massal yang mulai
3. Aksesible (jarak tempuh singkat) 45 ditinggalkan karena lebih banyak
menit dengan Ferry Cepat. menimbulkan penurunan bahkan
4. Para ekspatriat Singapura yang perusakan atas lingkungan, baik
memiliki penghasilan di atas rata- lingkungan alam maupun lingkungan
rata dan dapat menjadi wisatawan budaya dan sosial. Sedangkan menurut
potensial di Bintan. Hausler (2005) Community-based
Hal ini diharapkan Bintan dapat Tourism merupakan suatu pendekatan
menjadi komplementaritas Singapura,
3
dan bukan kompetitor, sehingga Istilah ini mengacu pada suatu (atau ciri) yang
sangat diperlukan atau niscaya , yang harus dimiliki
Pengembangan kepariwisataan Bintan suatu hal atau ide untuk menjadi apa adanya.
secara eksternal sangat prospektif dan http://arti-definisi-pengertian.info/sine-qua-non/
(diakses pada 31 Oktober 2017)

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 103
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

pembangunan pariwisata yang (sustainability) dengan menekankan


menekankan pada masyarakat lokal pada aspek ekonomi, sosial dan ekologi
(baik yang terlibat langsung dalam yang saling berkaitan erat. Dalam hal
industri pariwisata maupun tidak) ini pengembangan komunitas lokal
dalam bentuk memberikan kesempatan (social sustainability) akan
(akses) dalam manajemen dan diselaraskan dengan pengembangan
pembangunan pariwista yang berujung ekologi (enviromental sustainability)
pada pemberdayaan politis melalui sehingga hal ini akan menarik
kehidupan yang lebih demikratis, wisatawan untuk berkunjung yang
termasuk dalam pembagian keuntungan tentunya akan berdampak positif bagi
dari kegitan pariwisata yang lebih adil kesejahteraan ekonomi lokal (economic
bagi masyarakat lokal. sustainability).
Dalam pengembangan pariwisata
berbasis komunitas (Community-based Ekonomi Kreatif
tourism) diperlukan prinsip-prinsip Konsep Ekonomi Kreatif
keberhasilan. Prinsip dasar dari merupakan sebuah konsep ekonomi di
keberhasilan konsep CBT seperti yang era ekonomi baru yang
diungkapkan oleh The Society of mengintensifkan informasi dan
Kanko-Mancizukuri dalam Yotsumoto kreativitas dengan mengandalkan ide
et al (2016:185) yaitu sebuah aktivitas dan stock of knowledge dari Sumber
yang dilakukan oleh komunitas lokal Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
sebagai aktor utamanya dalam produksi utama dalam kegiatan
mewujudkan suatu kegiatan yang ekonominya. Struktur perekonomian
berbasis nilai kelokalan, seperti alam, dunia mengalami transformasi dengan
budaya,sejarah dan ekonomi lokal. cepat seiring dengan pertumbuhan
Ditegaskan lagi oleh Wearing ekonomi, dari yang tadinya berbasis
(2001) yang menegaskan bahwa sukses Sumber Daya Alam (SDA) sekarang
atau keberhasilan jangka panjang menjadi berbasis SDM, dari era
industri pariwisata sangat tergantung pertanian ke era industri dan informasi.
pada tingkat penerimaan dan dukungan Alvin Toffler (1980) dalam
dari komunitas lokal. Karena itu, untuk
teorinya melakukan pembagian
memastikan bahwa pengembangan gelombang peradaban ekonomi
pariwisata di suatu tempat dapat kedalam tiga gelombang. Gelombang
dikelola dengan baik dan pertama adalah gelombang ekonomi
berkelanjutan, maka hal mendasar yang pertanian. Kedua, gelombang ekonomi
harus diwujudkan untuk mendukung industri. Ketiga adalah gelombang
tujuan tersebut adalah bagaimana ekonomi informasi. Kemudian
memfasilitasi keterlibatan yang luas diprediksikan gelombang keempat
dari komunitas lokal dalam proses yang merupakan gelombang ekonomi
pengembangan dan memaksimalkan kreatif dengan berorientasi pada ide
nilai manfaat sosial dan ekonomi dari dan gagasan kreatif.
kegiatan pariwisata. Industri kreatif didefinisikan sebagai
Sebagaimana dikemukakan di industri yang berasal dari pemanfaatan
atas tentang pariwisata berbasis kreativitas, keterampilan serta bakat
komunitas (Community-based tourism) individu untuk menciptakan
terdapat beberapa hal yang digaris kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
bawahi. Pengembangan pariwisata dengan menghasilkan dan
telah menuju ke era keberlanjutan memberdayakan daya kreasi dan daya

104 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

cipta individu tersebut. Kreativitas Kehadiran gelombang ekonomi


tidak hanya berbasis artistik, namun kreatif setelah menyadari pertama kali
bisa juga berbasis sains dan teknik. pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta
Ide adalah barang ekonomi yang Amerika Serikat mempunyai nilai
sangat penting, lebih penting dari objek penjualan sebesar US$ 60,18 miliar
yang ditekankan di kebanyakan model- yang jauh melampaui ekspor sektor
model ekonomi. Di dunia dengan lainnya seperti otomotif, pertanian, dan
keterbatasan fisik ini, adanya pesawat. Menurut Howkins ekonomi
penemuan ide-ide besar bersamaan baru telah muncul seputar industri
dengan penemuan jutaan ide-ide kecil- kreatif yang dikendalikan oleh hukum
lah yang membuat ekonomi tetap kekayaan intelektual seperti paten, hak
tumbuh. Ide adalah instruksi yang cipta, merek, royalti dan desain.
membuat kita mengkombinasikan Ekonomi kreatif merupakan
sumber daya fisik yang penyusunannya pengembangan konsep berdasarkan
terbatas menjadi lebih bernilai. Romer aset kreatif yang berpotensi
juga berpendapat bahwa suatu negara meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
miskin karena masyarakatnya tidak Ruang lingkup dari Ekonomi
mempunyai akses pada ide yang kreatif berbasis seni dan budaya di
digunakan dalam perindustrian Indonesia ada 4 (empat) bidang, antara
nasional untuk menghasilkan nilai lain: Media, Seni Budaya, Desain dan
ekonomi. Iptek.

Gambar 1. Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya


Sumber: Parekraf, 2013

Metode Penelitian primer dikumpulkan dengan teknik


observasi, wawancara, dan kuesioner,
Metode yang digunakan dalam
sedangkan data sekunder dikumpulkan
penelitian ini adalah metode kualitatif.
dengan metode wawancara dengan
Metode penelitian terdiri dari teknik
instansi terkait dan telaah dokumen
pengumpulan data, teknik pengambilan
atau studi pustaka. Dalam pengambilan
sampel, dan teknik analisis data.
sampel, digunakan teknik purposive
Teknik pengumpulan data terbagi
sampling untuk menentukan
menjadi teknik pengumpulan data
narasumber wawancara, yaitu kepada
primer dan sekunder, dimana data
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 105
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Kabupaten Bintan, pelaku Industri sektor pariwisata, seperti hotel dan


Pariwisata dan Wisatawan. Metode restoran, angkutan, industri kerajinan
analisis yang digunakan dalam dan lain-lain. Melalui multiplier effect-
penelitian ini adalah teknik analisis nya, pariwisata dapat dan mampu
data kualitatif, menurut Bogdan & mempercepat pertumbuhan ekonomi
Biklen, (1982) teknik analisis data dan penciptaan lapangan kerja. Itulah
kualitatif adalah upaya yang dilakukan mengapa, percepatan pertumbuhan
dengan jalan bekerja dengan data, ekonomi dan penciptaan lapangan kerja
mengorganisasikan data, memilah- yang lebih luas dapat dilakukan dengan
milahnya menjadi satuan yang dapat mempromosikan pengembangan
dikelola, mensintesiskannya, mencari pariwisata.
dan menemukan pola, menemukan apa Sedangkan ekonomi kreatif pada
yang penting dan apa yang dipelajari 2016, turut berkontribusi terhadap
serta memutuskan apa yang dapat perekonomian nasional sebesar 7, 44%
diceritakan kepada orang lain. dan diproyeksikan akan terus
mengalami pertumbuhan. Tiga
Pembahasan subsektor ekonomi kreatif dengan
pendapatan tertinggi tahun 2016 yaitu,
Kontribusi Ekonomi Pariwisata dan
Kuliner (41, 69%), Fesyen (18, 15%),
Ekonomi Kreatif
dan Kriya (15, 70%). Sementara
Pariwisata dan ekonomi kreatif subsektor dengan pertumbuhan
memberikan kontribusi yang signifikan tertinggi tahun 2016 adalah TV &
bagi perekonomian Indonesia. Peranan Radio (10, 33%), Film-Animasi &
sektor pariwisata nasional semakin Video (10, 09%), serta Seni
penting sejalan dengan perkembangan Pertunjukan (9, 54%). Dengan total
dan kontribusi yang diberikan sektor jumlah usaha yang bergerak di sektor
pariwisata melalui penerimaan devisa, ekraf 2016 sebesar Rp8.203.826, 00.
pendapatan daerah, pengembangan Untuk nilai ekspor ekonomi kreatif
wilayah, maupun dalam penyerapan Indonesia pada 2016 mencapai US$20
investasi dan tenaga kerja serta miliar atau sebesar 13, 77% dari total
pengembangan usaha yang tersebar di ekspor Indonesia pada 2016.
berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Mengalami peningkatan sebesar 3,
Menurut Buku Saku Kementerian 23% dari tahun 2015 dimana nilai
Pariwisata (2016) dalam website Resmi ekspor ekonomi kreatif sebesar US$19,
Kemenpar mengenai kajian dampak 3 miliar. Serta, tiga subsektor
sector pariwisata terhadap penyumbang ekspor tertinggi adalah
perekonomian Indonesia, kontribusi Fesyen, Kriya, dan Kuliner.
sektor pariwisata terhadap Produk Setiap daerah yang secara serius
Domestik Bruto (PDB) nasional pada mengembangkan sektor pariwisata dan
tahun 2014 telah mencapai 9 % atau ekonomi kreatif akan merasakan
sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara dampak langsung, seperti peningkatan
devisa dari sektor pariwisata pada kesejahteraan dan pengurangan angka
tahun 2014 telah mencapai Rp 120 pencari kerja. Untuk itu diperlukan
triliun dan kontribusi terhadap pembangunan dan pengembangan
kesempatan kerja sebesar 11 juta orang produk unggulan di sektor pariwisata
(Anggraini, 2017). Melalui mekanisme dan ekonomi kreatif di tiap daerah
tarikan dan dorongan terhadap sektor tersebut. Sementara daerah-daerah di
ekonomi lain yang terkait dengan Indonesia memiliki sejumlah

106 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

permasalahan yang harus diatasi untuk


meningkatkan kualitas pariwisata dan Keterkaitan Pariwisata dengan
ekonomi kreatif. Ekonomi Kreatif
Permasalahan yang dialami Dalam mewujudkan
sektor pariwisata antara lain dalam hal kesejahteraan masyarakat sebagai buah
infrastruktur, pengembangan destinasi, dari usaha ekonomi nasional yang
perluasan pasar wisata di dalam dan mandiri, maka mengembangkan
luar negeri, kelembagaan, dan sumber industri pariwisata beserta industri
daya manusia dan permasalahan yang kreatifnya merupakan suatu keharusan
dialami oleh sektor industri kreatif di masa sekarang. Pengembangan
adalah dalam hal pengembangan industri ini sangat dimungkinkan
industri kreatif, iklim usaha, perluasan mengingat begitu kayanya Indonesia
pasar produk kreatif, teknologi dan dengan banyaknya ragam pesona,
konten, sumber daya baik alam maupun mulai dari alam, sejarah, hingga
manusia, dan akses pembiayaan bagi budaya.
pelaku ekonomi kreatif.

Gambar 2. Dampak Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap Pembangunan Ekonomi


Sumber: Analisis Penulis, 2019

Dari gambar di atas Indonesia Years (Tahun Kunjungan


pengembangan pariwisata dan ekonomi Wisata) atau pameran kreativitas
kreatif memberikan beberapa dampak industri dan karya anak bangsa dari
positif dalam mewujudkan berbagai daerah dengan
keseimbangan sosial, budaya, memperkenalkan dan
lingkungan dan ekonomi. Hal tersebut mempromosikannya ke berbagai
itu tentu tidak dapat begitu saja negara di dunia. Hal ini dapat
memberi nilai tambah bila kemudian dilakukan salah satunya dengan
tidak diiringi dengan usaha menggugah meningkatkan jalinan hubungan untuk
minat pasar untuk mengunjungi serta memperkuat komitmen bersama
menikmati berbagai objek wisata serta sebagai pemangku kepentingan dari
hasil industri kreatif yang ada. Di industri pariwisata, yaitu kalangan
antara usaha untuk menarik minat pasar pemerintah, swasta, dan masyarakat.
itu adalah adanya inisiatif dari industri Kebersamaan ketiga unsur ini
pariwisata secara periodik dan dalam pengembangan industri
berkelanjutan untuk mengadakan Visit pariwisata beserta industri kreatif di

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 107
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

dalamnya memiliki posisi yang sangat Kejadian ini bukanlah tanggung jawab
menentukan karena keterkaitannya dari jajaran pariwisata, tetapi
secara langsung terlibat dalam berbagai sesungguhnya jajaran keamanan
aktivitas kepariwisataan. Mengingat negara. Jadi industri pariwisata
bahwa lahirnya sebuah kebijakan membutuhkan sinergi penguatan-
pemerintah kemudian diiringi dengan penguatan dengan berbagai sektor
usaha melakukan pelayanan yang pemerintahan yang terkait, termasuk
profesional dari pihak swasta serta berbagai unsur keamanan dan lembaga-
hadirnya dukungan berupa partisipasi lembaga penegak hukum.
kreatif dari masyarakat, maka dengan Membangun daya saing bangsa
sendirinya akan terakselerasi gerakan di tengah bangsa-bangsa lain yang
kepariwisataan nasional. telah lebih dulu unggul, maka jalan
Maka tidak hanya yang harus ditempuh adalah bagaimana
mengefektifkan kinerja di bidang memetakan persoalan-persoalan yang
ekonomi bila menghendaki adanya dihadapi bangsa ini, sekaligus memilah
lompatan kesuksesan bagi industri sektor mana yang kiranya dapat
pariwisata, tetapi juga harus melibatkan menjadi pendongkrak keunggulan
kerja unsur-unsur keamanan negara, bangsa ini, sehingga punya posisi
termasuk dalam hal ini unsur intelejen tawar, bisa sejajar, bahkan bila
serta penegakan hukum. Sebab tidak mungkin, selangkah lebih maju dari
bisa dianggap ringan tentang adanya bangsa lain. Tentu bagi orang
gerakan terorisme, anarkis, apakah itu pariwisata, sektor itu adalah pariwisata
atas dasar agama, kesukuan, atau atas karena mampu menjalin kedekatan,
dasar ketidakadilan tatanan. Apalagi bahkan meningkatkan kinerja di bidang
bila kemudian negeri ini menjadi ekonomi dan bidang-bidang lain yang
sasaran kapitalisme. Sehingga disadari strategis, sehingga apa yang menjadi
ataupun tidak, negeri ini sudah menjadi cita-cita kemerdekaan hidup yang
arena pertempuran bagi kapitalisme aman, damai, adil, dan sejahtera bagi
dan terorisme. Sebab masih segar seluruh rakyat Indonesia dapat
dalam ingatan kita bagaimana bom terealisasi. Di sini pariwisata dapat
yang meledak di sebuah daerah dijadikan media untuk menempatkan
kawasan wisata yang cukup luar biasa rakyat sebagai manusia yang memiliki
memprihatinkan bagi kemanusiaan. potensi, harkat, dan martabat.

Gambar 3. Keterkaitan Antara Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif


Sumber: Analisis Penulis, 2016

108 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

1. Penguatan kualitas kepariwisataan, wisatawan yang tertarik pada hal-hal


yaitu Kualitas kepariwisataan yang bersifat privasi dan alami, hal ini
seringkali diukur dari lama tinggal dikarenakan wisatawan mancanegara
dan besaran pengeluaran wisatawan. yang mengunjungi Bintan sebagian
2. Penciptaan daya tarik wisata, yaitu besar adalah wisatawan mancanegara
Produk dan jasa ekonomi kreatif, dari Singapura. Wisatawan ini
dapat menjadi daya tarik utama di mengunjungi Singapura dengan
suatu daerah destinasi wisata. motivasi wisata berbasis urban/ city
3. Promosi, yaitu Produk dan jasa tourism yang lebih bersifat massal.
ekonomi kreatif merupakan media Oleh karena itu, untuk dapat semakin
promosi yang efektif bagi suatu menarik minat wisatawan mancanegara
destinasi wisata, dan sebaliknya. dari Singapura, Bintan perlu
menawarkan wisata yang lebih privat/
Komparasi Produk Wisata Bintan
special interest tourism.
dan Singapura
Pasar wisatawan yang
mengunjungi Bintan merupakan

Tabel 1. Perbandingan Produk Wisata Bintan dan Singapura


KATEGORI BINTAN SINGAPURA
PRODUK
Alam Pantai – Resort, Mangrove Resort
Budaya Kerajaan Melayu, Makam,
Kesenian, Produk kerajinan
Minat Khusus Kuliner, Snorkling, Diving, Kuliner, Shopping, Zoo,
SPA, Outdoor activities Botanical Garden,
Landmark/Architecture, City Tour
Event Tour De Bintan, Kiteboard
Tour Asia, Kite Festival

Dengan menempatkan Lagoi Identifikasi dan Analisis Produk


sebagai magnet dalam menarik wisatan Ekonomi Kreatif
serta positioning dan tawaran daya 1. Sektor Kreatif
tarik wisata yang tepat bagi Seperti yang sudah dijelaskan
perkembangan kepariwisataan di pada bagian kajian teori bahwa,
Bintan, maka Bintan dapat menjadi terdapat 15 bidang Ruang Lingkup
alternatif berpariwisata bagi para Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan
wisatawan regional. Penawaran daya Budaya. Dari hasil penelitian, telah
tarik wisata yang berbeda dengan dilakukan inventarisasi produk
Singapura tentunya akan menambah ekonomi kreatif di wilayah Bintan,
pilihan yang rasa ketertarikan berikut adalah daftar produk bekraf
wisatawan untuk tidak hanya yang dibagi berdasarkan sektor
berkunjung ke Singapura, namun kreatif.
tentunya mengunjungi Bintan.

109 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Tabel 2. Produk Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bintan


No Sektor Produk
1. Arsitektur Kelong
Kelong berfungsi sebagai penangkapan ikan oleh para nelayan. Keunikan
Kelong sebagai atraksi aktif wisatawan adalah dilibatkannya wisatawan dalam
menangkap ikan seperti memancing, menarik jaring bersama nelayan
sekaligus menikmati masakan ikan segar sembari menikmati keindahan
alam/laut di waktu Matahari akan terbenam dan sepanjang malam. Kelong
melaksanakan fungsinya pada malam hari dengan menggunakan )aring dan
lampu sebagai pemancing (cahaya) ikan untuk mendekat. Semakin cahaya
bulan gelap, semakin banyak ikan mendekat ke Kelong.
Kota Tua Kijang
Kota ini memiliki populasi yang heterogen , umumnya didominasi oleh suku
Melayu, Tiongha, Jawa dan Padang berbaur dengan pendatang dari berbagai
penjuru Indonesia menjadi satu kesatuan Warga Kijang.
2. Kerajinan Kerajinan Tulang dan Kulit Ikan, Aksesoris Batu Bauksit, dan Kerajinan
Cangkang Kerang Laut
3. Fashion Kain Tenun Khas Bintan
4. Musik Musik Melayu
Pulau Bintan telah menjadi pusat kegiatan perdagangan sejak zaman kerajaan
Melayu Riau. Menilik sejarahnya sebagai pusat pemerintahan kerajaan
Melayu Riau, sejak dahulu kebudayaan dan adat-istiadat yang berkembang di
pulau ini adalah budaya Melayu. Letaknya yang berdekatan dengan Singapura
dan Malaysia menjadikan pulau Bintan adalah daerah yang strategis. Budaya
pun berkembang seiring dengan lalu-lintas perdagangan yang ramai.
5. Permainan Perahu Jong
Interaktif Perahu Jong merupakan peruhu tanpa awak menjadi seni budaya andalan
kabupaten Bintan yang terus diperkenalkan setipa even wisata, Komunitas
dari perahu Jong ini adalah masyarakat Teluk Bakau, Gunung Kijang.
6. Seni Kesenian Makyong
Pertunjuk Makyong adalah seni teater tradisional yang menarik untuk disaksikan karena
an menggabungkan berbagai unsur di dalamnya yaitu agama, adat Melayu,
sandiwara, gerak tari, syair lagu, vokal, instrumental tradisional, serta naskah
sederhana namun memikat. Sejak dahulu makyong dipentaskan di desa-desa
sekitar pematang sawah seusai panen padi. Pihak kerajaan juga akan
mementaskannya secara khusus dengan mengambil pelakon terbaik dari desa-
desa.
Tari Melemang
Tari melemang merupakan tarian tradisional masyarakat di daerah Bintan.
Tarian ini telah dikenal sejak lama oleh Melayu di Bintan. Menurut
sejarahnya, tari Melemang merupakan tarian tradisional yang berasal dari
Tanjungpisau Negeri Bentan Penaga, kecamatan Bintan. Tari Melemang
dimainkan kali pertama sekitar abad ke-12. Ketika itu, tari Melemang hanya
dimainkan di istana Kerajaan Melayu Bentan yang pusatnya berada di Bukit
Batu, Bintan.
7. Kuliner Kuliner Khas Bintan
Selain itu banyak objek wisata alam dan pantai yang telah dikelola dengan
bagus dibeberapa tempat seperti dikawasan wisata Lagoi dan kawasan wisata
pantai Trikora. Banyak hotel dan berbagai fasilitas dibangun untuk tujuan
wisata, yang pada akhirnya juga memajukan usaha kuliner masyarakat yang
ada di pulau Bintan ini. Berbagai makanan khas baik yang berbahan dasar
seafood maupun yang non seafood seperti misalnya keripik keladi atau bolu
gulung keladi yang mulai dilirik wisatawan untuk dijadikan oleh oleh khas
bintan.

110 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Di sektor industri kreatif, kepariwisataan Kabupaten Bintan


Kabupaten Bintan memiliki produk- dalam peta kepariwisataan regional,
produk unggulan yang berpotensi besar nasional maupun Internasional.
dalam kontribusi peningkatan Bintan memiliki Segmen Pasar
perekonomian daerah. Dari 15 sektor Wisman lebih dominan, Bintan lebih
industri kreatif yang ditetapkan banyak dikunjungi oleh pasar
kemenparekraf, Bintan sudah memiliki wisatawan mancanegara (80%)
produk-produk ekraf unggulan di 7 dibandingkan dengan pasar domestic
sektor industri. (20%). Hal ini banyak dipengaruhi oleh
Seperti dijelaskan sebelumnya, karakteristik produk yang tersedia dan
bahwa ekonomi kreatif dan kedekatan geografis antara Bintan
kepariwisataan saling memiliki dengan negara tetangga (Singapura)
hubungan keterkaitan. Dimana produk yang ditunjukkan dengan dominasi
dan jasa ekonomi kreatif ini akan pasar Singapura untuk kelompok pasar
menjadi daya tarik wisata. Sebuah wisman di Bintan. Hal ini ditambah
daerah yang memiliki kuliner, seni dengan Singapura yang sekaligus
pertunjukan, musik, fesyen yang unik berperan sebagai kawasan HUB
dapat dikembangkan sebagai wisata internasional dalam pariwisata. Fakta
kuliner, wisata belanja fesyen, wisata tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
budaya, dan lain-lain. Untuk salah satu kekuatan kepariwisataan
mengembangkan kepariwisataan salah Bintan, Bintan dapat memanfaatkan hal
satunya dengan menciptakan zona tersebut dengan menarik sebagian
kreatif di destinasi pariwisata. wisatawan yang datang ke Singapura
Zona kreatif ini berdampak maupun wisatawan dari Singapura
mendorong kreativitas dan inovasi untuk mengunjungi Bintan.
masyarakat untuk mengekspresikan
kemampuan berdasarkan ide kreatif Saran
berbasis kearifan lokal, sehingga Dari beberapa permasalahan
mampu memperkaya pengalaman yang ditemukan, dapat dirumuskan
berwisata, menghasilkan karya-karya beberapa saran yang dapat menjadi titik
kreatif, dan dapat memberikan nilai
fokus strategi pengembangan
tambah pada masyarakat sekitar.Dari kepariwisataan Kabupaten Bintan,
produk dan jasa yang dimiliki oleh yaitu:
Bintan, kedepannya akan dibangun 1. Kekuatan budaya dan ekonomi
zona-zona kreatif berdasarkan kreatif, diharapkan Bintan dapat
klasifikasi program pengembangan menjadi destinasi pariwisata yang
zona kreatif. memberikan tawaran yang berbeda
dengan Singapura sebagai
Kesimpulan destinasi pariwisata utama,
Sejalan dengan perkembangan sehingga Bintan dapat ikut
industri pariwisata yang semakin berkembang sebagai destinasi
kompetitif dan tren pasar dunia yang wisata yang melengkapi Singapura
semakin dinamis, maka pembangunan sebagai destinasi wisata modern.
kepariwisataan Kabupaten Bintan harus 2. Melakukan strategi pengembangan
didorong pengembangannya secara pariwisata kreatif berbasis
lebih kuat dan diarahkan secara tepat masyarakat lokal (Community-
untuk meningkatkan keunggulan Based Creative Tourism), Bintan
banding dan keunggulan saing diharapkan menjadi destinasi

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 111
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

pariwisata yang berdaya saing Giarci, G.G. 2001. Caught in Nets: A


tinggi sekaligus dapat memberikan Critical Examination of the Use
pengalaman wisata yang of the Concept of “Network” in
berkualitas. Community Development
3. Menawarkan konsep keberlanjutan Studies, Community Development
dan pemberdayaan masyarakat Journal, Vol.36 (1): 63-71,
yang berbasis budaya dan ekonomi January 2001, Oxford University
kreatif dengan mengacu pada Press
upaya-upaya mempromosikan Gunn, Clare A. (1994). Tourism
destinasi secara bertanggung jawab Planning: Basics, Concepts,
(responsible) yang tujuannya Cases. Washington DC.
adalah memaksimalkan benefit Hausler, N. (2005). Definition of
bagi masyarakat lokal dan Community-based tourism.
berkelanjutan. Dalam hal ini Tourism Forum International at
pemasaran suatu destinasi tidak the Reisepavillon. Hanover 6
hanya diorientasikan pada meraih Februari 2005.
kunjungan yang sebesar-besarnya Inskeep, E. 1991. Tourism Planning:
tetapi juga memperhitungkan daya An Integrated and Sustainable
dukung lingkungan dan Development Approach. Van
sumberdaya yang tersedia Nostrand Reinhold: New York
(sumberdaya ekonomi kreatif). Kotler, P. 2009. Marketing
Management. Pearson Prentice
Daftar Pustaka Hall
Malo, Manasse dan Trisnoningtias, Sri.
Anggraini, D. 2017. Analisis
1986. Metode Penelitian
Hubungan Komplementer Dan
Masyarakat. Jakarta: Pusat Antar
Kompetisi Antar Destinasi
Universitas Ilmu Ilmu Sosial
Pariwisata (Studi Kasus: 10
Universitas Indonesia.
Destinasi Pariwisata Prioritas Di
Mckean, P. 1978. Cultural Involution:
Indonesia). Tesis MPKP FEB UI.
Bartle, P. 2003. Key Words C of Tourist, Balinese and The
Community Development, Process of Modernization in an
Anthropological Perspective.
Empowerment, Participation.
Brown University
Bogdan, R.C dan Biklen, S.K. 1982.
Murphy, P.E., 1988, Community
Qualitative Research for
Driven Tourism Planning,
Education : An Introduction to
Theory and Mehtods, Boston : Tourism Management
Subejo dan Supriyanto. 2004.
Allyn and Bacon, Inc
Cook, James B, 1994. Community Metodologi Pendekatan
Pemberdayaan Masyarakat,
Development Theory,
Kuliah Intensif Pemberdayaan
Community Development
Masyarakat Pedesaan (SORem).
Publication MP568, Dept. of
Dewan Mahasiswa Fak
Community Development,
Pertanian, UGM, 16 Mei 2004.
University of Missouri-
Supriyanto dan Subejo. 2004.
Columbia
Edi. Ph.d. 2005. Membangun Harmonisasi Pemberdayaan
Masyarakat Pedesaan dengan
Masyarakat Memberdayakan
Pembangunan Berkelanjutan.
Rakyat, Bandung: Refika
Buletin Ekstensia--Pusat
Aditama.

112 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Penyuluhan Pertanian Deptan RI


Vol 19/Th XI/2004
Sutarso, J. 2007. Model
Pembelajaran Pendidikan Budi
Pekerti Berbasis Budaya Lokal:
Kasus Wayang Purwo. Hasil
Penelitian. Surakarta: LPPM
UMS
Toffler, A . 1980. The Third Wave.
Bantam Books (USA)
Usman, S. 2006. Pembangunan dan
pemberdayaan Masyarakat,
Yogyakarta: Pustaka pelajar
offset
Undang-Undang No.10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun
2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
Nasional Tahun 2010 – 2025
Weaver, D. 2010. Community-based
tourism as strategic dead-end.
Tourism Recreation Research
35(2), 206–208. doi:
10.1080/02508281.2010.1108163
5
Wearing, S. 2001. Volunteer Tourism:
Experiences That Make a
Difference. Sydney: CABI
Yotsumoto, Y; Han, J; Hatada, N.
2016. An Overview of Japanese
Tourism - Based Community
Development : Definitions and
Successes. 25(2)

Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan | 113
Vol.3 No.2 Juli 2019 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

114 | Strategi Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Masyarakat (Community-based Creative Tourism) Di Bintan

Anda mungkin juga menyukai