Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi hematoma epidural

Hematoma epidural paling sering terjadi di daerah parietotemporal akibat robekan arteri meningea
media. Hematoma epidural di daerah frontal dan oksipital sering tidak dicurigai dan member tanda-
tanda setempat yang tidak jelas.

Arteri meningea media yang masuk didalam tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara
durameter dan tulang dipermukaan dan os temporal.perdarahn yang terjadi menimbulkan hematoma
epidural, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut dari tulang kepala sehingga
hematoma bertambah besar.

Hematoma yang meluas didaerah temporal menyebabkan tertekannya lobus temporalis otak kea rah
bawah dan dalam. Tekanan ini menyebabkan bagian media lobus (unkus dan sebagian dari girus
hipokampus) mengalami herniasi dibawah tepi tentorium. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tanda
neurologic yang dapat dikenal oleh tim medis.

Tekanan herniasi unkus pada sirkulasi arteria ke farmasio retikularis medulla oblongata menyebabkan
hilangnya kesadaran. Ditempat ini juga terdapat nuclei saraf cranial III (okulomotius). Tekanan pada
saraf ini mengakibatkan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. Tekanan pada jaras kortikospinalis
asendens pada area ini menyebabkan kelemahan renspon motorik kontralateral ( berlawanan dengan
tempat hematoma), reflex hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif.

Dengan maki meluasnya hematoma, seluruh isi otak akan terdorong ke arah yang berlawanan sehingga
terjadi peningkatan ICP, termasuk kekakuan deserebrasi dan gangguan tanda vital dan fungsi
pernapasan.

Karena perdarahan ini berasal dari arteri, maka darah akan terpompa terus keluar hingga makin lama
makin besar. Ketika kepala terbanting atau terbentur mungkin penderita pingsan sebentar dan segera
sadar kemballi. Dalam waktu beberapa jam, penderita akan merasakan nyeri kepala yang progresif
memberat. Kemudian kesadaran berangsur menurun.

Masa antara dua penurunan kesadaran ini selama penderita sadar setelah terjadi kecelakaan disebut
dengan interval lucid . fenomena lucid interval karena pasien langsung tidak sadarkan diri dan tidak
pernah mengalami fase sadar.

 Arteri meningea (lucid interval 2-3 jam)


 Sinus duramatis
 Diploe (lubang mengisis kalvaria kranii) yang berisi arteri diploica dan vena diploica.
Definisi

Hematoma epidural adalah kondisi dimana darah masuk dan menumpuk pada ruang yang aa diantara
tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak atau disebut dura. Masuknya darah keruang
tersebut disebabkan oleh adanya cedera kepala yang menimbulkan keretakan tulang tengkorak,
kerusakan atau sobeknya lapisan dura, atau pembuluh darah otak.

Menumpuknya darah diruang yang terdapat diantara tulang tengkorak dan lapisan dura ini
meningkatkan tekanan dikepala dan berpotensi menekan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan
gangguan penglihatan, pergerakan, kesadaran, dan kemampuan berbicara. Epidural hematoma harus
segera ditangani. Jika tidak, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai