Anda di halaman 1dari 3

Intraoseus merupakan prosedur yang menyediakan akses vaskular langsung ke dalam

sumsum tulang. Prosedur ini dilakukan apabila terjadi kegagalan akses vena sistemik.
Teknik ini digunakan untuk pemberian cairan, obat-obatan, darah/produk-produk
darah.

Indikasi:
1. Sulit menemukan akses intravena
2. Intraoseus merupakan teknik yang direkomendasikan untuk akses vaskular
pada kasus henti jantung (cardiac arrest), kecuali pada bayi baru lahir dimana
akses vena umbilical tetap menjadi pilihan utama.
3. Ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Hipotermi dan hipovolemi yang membutuhkan penggantian cairan atau darah
dengan segera

Kontraindikasi:
1. Penyakit-penyakit tulang; osteogenesis imperfecta, osteopetrosis
2. Cedera vaskular ipsilateral
3. Fraktur proksimal ipsilateral

Perlengkapan yang diperlukan yaitu:


1. Bone Marrow needle ukuran 15-18G (bila tidak ada, 21G). Jika tidak tersedia
dapat dipakai spinal needle atau hypodermic needle ukuran 14-16G
2. Larutan antiseptik dan kasa steril untuk membersihkan tempat tusukan.
3. Spoit 5ml yang berisi garam normal
4. Spoit 5ml untuk cadangan
5. Peralatan infus, cairan infus RL
6. Sarung tangan steril
7. Kasa Steril
8. Plester
Lokasi pemasangan intraoseus yaitu:
a. Proksimal humerus
b. Proksimal tibia
c. Distal tibia
d. Distal Femur
e. Sternum (butuh peralatan khusus)
f. Krista iliaka

Cara pemasangan intaoseus yaitu:


1. Pasien dalam posisi berbaring dan letakkan bantalan di bawah lutut anak hingga
lutut fleksi 30º dengan tumit berada di meja tindakan.
2. Tentukan lokasi pemasangan akses intraoseus
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril
4. Lakukan tindakan desinfeksi pada area pemasangan
5. Fiksasi pada area antara paha dan lutut di sebelah proksimal dan lateral dari
tempat suntikan.
6. Palpasi ulang tempat tusukan dengan tangan yang terbungkus sarung tangan
steril (tangan kanan)
7. Tusukkan Jarum dengan sudut 90º
8. Dorong jarum perlahan dengan gerakan memutar sampai terasa ada tahanan yang
berkurang secara tiba-tiba atau keluar cairan.
9. Keluarkan jarumnya (stylet) secara perlahan.
10. Lakukan aspirasi menggunakan spuit 5ml guna memastikan lokasi intraoseus
sudah tepat.
11. Sambungkan dengan selang infus dan pastikan cairan mengalir lancar.
12. Lakukan fiksasi menggunakan kasa steril dan plester.
13. Evaluasi setelah melakukan pemasangan intraoseus.

Hentikan infus intraoseus segera bila infus vena tersedia. Dalam keadaan
bagaimanapun, infus intraoseus tidak boleh melebihi 8 jam.

Komplikasi pemasangan intraoseus meliputi:


a. Penembusan yang tidak sempurna pada korteks tulang
Tanda: Jarum tidak terfiksasi dengan baik, terjadi pembengkakan di bawah
kulit.
b. Penembusan pada korteks tulang posterior (lebih umum terjadi)
Tanda: Timbul penimbunan cairan, betis menegang
c. Terjadi infeksi
Tanda: Selulitis di tempat infus, sindrom kompartemen, mikroemboli lemak
dan tulang juga dilaporkan namun jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai