Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI (LEARNING JOURNAL)

Program Pelatihan : Pengawasan Mutu Pelaksanaan Pekerjaan Sungai


Nama Mata Pelatihan : Perubahan Pola Pikir (Mindset)
Nama Peserta : Ahmad Husni Mubarak K.Z, S.T
Nomor Daftar Hadir : 03
Nama Balai Penyelenggara Pelatihan : Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wil. VI Surabaya

A. Ringkasan Materi Substansi


1. Pengertian dan Konsepsi Mindset/Pola Pikir
 Mindset atau pola pikir adalah pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar
seseorang. Keyakinan merupakan bagian dari pola pikir (Sandy, 2006).
 Menurut Gardner,Howard (2007) Five Minds for The Future , adalah:
a) Discipline Mind, kerangka dasar kecerdasan pikiran
b) Synthesizing Mind, mensinergikan ide dan pemikiran
c) Creativity mind,memecahkan masalah melalui kreatifitas dan ide inovatif
d) Respectifull Mind ,menghargai dan dapat menerima pendapat dan perbedaan
orang lain;
e) Ethical Mind ,berpikir untuk orang lain demi kepentingan bersama
 Cara merubah mindset/pola pikir untuk menjadi lebih baik adalah:
a) Pahami lingkunganmu  perbaiki lingkungan
b) Sering membaca buku  membuka wawasan, mendapatkan inspirasi
c) Menonton/mendengarkan konten positif
d) Perbanyak pengalaman  merupakan guru terbaik walaupun mendapat
kegagalan akan menjadi pembelajaran
e) Harus punya mimpi  malas menjadi giat dan punya gambaran dimasa depan

2. Kebijakan dan Tantangan Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Pembangunan


SDM dan Penataan Birokrasi
 Dasar Hukum Perubahan Mindset antara lain:
1) Undang undang No.25/2009 , tentang Pelayanan Publik
2) Undang undang No. 5/2014, tentang Aparatur Sipil Negara
3) Peraturan Pemerintah No. 53/2010, tentang Disiplin PNS
4) Permen Pendayagunaan Aparatur Negara No. 27/2014, tentang Penyelenggaraan
Negara
5) Permen PUPR No. 7/2017, tentang Kode Etik dan Kode Perilaku

 Beberapa kebijakan perlunya melakukan perubahan mindset ASN-PUPR antara lain:


1) Arahan Presiden Jokowi untuk Pemrograman 2020-2024, terdiri dari :
o Pembangunan SDM
o Pembangunan Infrastruktur
o Penyederhanaan Regulasi
o Penyederhanaan Birokrasi
o Transformasi Ekonomi
2) Nilai-Nilai Dasar ASN menurut UU No. 5 Tahun 2014, yaitu Visioner,
Integritas, Profesional, Tanggung Jawab dan Melayanai. Jati diri insan PUPR
adalah I-PROVE (Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner dan Etika
Akhlakul Karimah)
3) Kode Etik dan Perilaku Pegawai PUPR yaitu:
o Pegawai PUPR harus memberikan pelayanan prima, berpakaian rapi dan
sopan, inovatif dalam pekerjaan dan menjauhi KKN, berdedikasi dan
berkomitmen pada organisasi, berkahlak baik, jujur dalam ucapan dan
perbuatan, serta bersikap dan berperilaku positif, berpikir antisipatif dan
terpadu serta mengutamakan kerjasama, bekerja tuntas, bekerja akurat danb
optimal
o Pegawai PUPR dilarang mengkonsumsi/mengedarkan narkoba dan
minuman keras, melakukan perbuatan asusila, memasuki tempat yang dapat
menurunkan martabat kehormatan pegawai, memberi janji dan menerima
hadiah, menyalahgunakan wewenang

4) Beberapa contoh perubahan mindset yang telah dilakukan antara lain:


o Tata kelola managemen ASN (lelang jabatan, Latsar, Jafung )
o Pola pembangunan (Wil. Timur, perbatasan, dll), pembangunan tidak Jawa
Centris
o Pelaksanaan Kegiatan (lelang dini,SMK3, SMM)
o Pembiayaan Kegiatan (KPBU / PPP )
o Pelayanan Publik (percepatan perijinan)
o Pengelolaan irigasi berbasis partisipatif (P3TGAI)
o Pengembangan Zone Integritas, Narkoba, Korupsi
o Kode Etik dan Perilaku.
o Restrukturisasi pegawai, Pusdiklat – Pusbangkom

5) Dalam pelaksanaan pembangunan, perlu memperhatikan 7 prinsip integritas


publik:
o bertindak sesuai dengan prinsip legitimasi kekuasaan;
o menghargai hasil dari proses yang sah secara hukum dan pertimbangan
professional;
o akuntabel terhadap semua tindakan baik terhadap atasan maupun publik;
o bertindak secara kompeten dan efektif
o menghindari favoritisme,berusaha independen dan obyektif
o menggunakan dana publik secara hati hati dan efisien untuk tujuan publik
menjaga kepercayaan dan legitimasi lembaga-lembaga negara

3. Kebijakan dan Tantangan Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Pengelolaan SDA
 Isu Strategis Kementerian PUPR:
1) Pengelolaan tanah, air baku berkelanjutan (tingkat layananan penyediaan air baku
yang masih rendah, permasalahan kuantitas dan kualitas air, permasalahan
pemanfaatan teknologi)
2) Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur (kerawanan bencana pada kawasan
perkotaan, ancaman kenaikan air laut, dsb)
3) Waduk multiguna dan modernisasi irigasi (rendahnya kapasitas tampungan air,
belum optimalnya fungsi bendungan multiguna, rendahnya kinerja OP sistem
irigasi)
 Tantangan ketahanan air:
1) Peryumbuhan penduduk (Meningkatnya kebutuhan air per kapita per hari;
Meningkatnya pertumbuhan kawasan metropolitan dan kawasan perkotaan;
Masyarakat di pulau terluar, perbatasan, dan daerah tertinggal belum terlayani air
2) Perubahan iklim (Perubahan pola dan intensitas curah hujan, Daya rusak air
meningkat, karena kerusakan di kawasan hulu
3) Urbanisasi (Meningkatnya kebutuhan air untuk kegiatan perkotaan, Perubahan
pola penggunaan air di kawasan perkotaan, alih fungsi lahan dari kawasanm non-
terbangun menjadi kawasan terbangun (masif), Pencemaran sumber-sumber air
 Tiga kriteria utama mewujudkan pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM)
adalah efisiensi ekonomi, keadilan dan keberlanjutan
 Prinsip pengelolan SDA adalah one river, one plan, one management

4. Kebijakan Dan Tantangan Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Penjaminan dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi
 Sumber Permen No.21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
 Tantangan Daya Saing Global Indonesia. Indeks Daya Saing Global (GCI) dan
Indeks Daya Saing Infrastruktur Indonesia masih dibawah negara Singapura,
Malaysia dan Thailand
 Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi adalah Upaya pengguna & penyedia untuk
memastikan dan mengendalikan agar target mutu yang ditetapkan dalam perencanaan
& spesifikasi dapat terpenuhi
 Penjaminan Mutu - Pemerintah/Pengguna : Memastikan secara terus menerus bahwa
pekerjaan kontraktor memenuhi spesifikasi kontrak
 Pengendalian Mutu - Penyedia Jasa : Memastikan dan mengendalikan seluruh proses
dan hasil pekerjaan yang dilakukan memenuhi persyaratan dalam kontrak ➔
Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan “Rencana Mutu” yang disusun
 Pelaporan dalam pekerjaan konstruksi terdiri dari laporan pengendalian, laporan
pengawasan dan laporan pelaksanaan

5. Pengarusutamaan Gender PUPR


 Gender : Konsep yang mengacu pada peran dan tanggungjawab laki-laki dan
perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan
budaya masyarakat
 Pengarusutamaan Gender : strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender
menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional
 Kesetaraan Gender : kesamaan kondisi laki2 dan perempuan untuk memperoleh
kesempatan dan hak2 nya sebagai manusia ,termasuk dalam kegiatan
politik,ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan nasional dan kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan
 Keadilan Gender: suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki2 dan perempuan
(lansia, anak2,diffable)
6. Pencegahan Bahaya Narkoba
 Dasar Hukum NARKOTIKA
1) Undang – undang RI nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
3) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika dan Preskutor Narkotika (P4GN)
4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika
5) Inpres RI No 2 Tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika Dan Prekusor
Narkotika
6) Peraturan Ka Badan Narkotika Nasional Ri No 6 Tahun 2020 Tentang Renstra
Bnn Tahun 2020-2024

 Penyalahgunaan Narkoba
Seorang ASN wajib memerangi NARKOBA, jika seorang ASN terlibat kasus
narkoba akan mendapat hukuman berupa sanksi penurunan jabaatan atau pemecatan
sebagai seorang ASN

 Mensikapi perubahan Pola Pikir menuju keberhasilan perubahan dapat dilakukan


dengan sikap :
1) Bekerja sebagai Ibadah, jabatan hanya alat bukan tujuan
2) Menghindari sikap tidak terpuji,
3) Bekerja secara profesional,
4) Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus,(termasuk
teknik komunikasi)
5) Menjadi pelayan dan pengayom masyarakat,
6) Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku
7) Tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap realistis.

B. Penerapan
1. Di bidang pembangunan infrastruktur, pola pembangunan tidak Jawa Centris, pola
pembangunan sudah mengarah ke pembangunan di wilayah timur, perbatasan dsb.
2. Penyederhanaan birokrasi dengan tata kelola manajemen ASN seperti jabatan
fungsional, lelang jabatan dsb.
3. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan lelang dini
4. Penerapan dalam pengarusutamaan gender seperti penyediaan rumah untuk kelompok
disabilitas, baik akses mendapatkan rumah murah maupun akses pendanaan
perumahan; Fasilitas di dalam rumah aman bagi kelompok disabilitas; Sarana di
Lingkungan perumahan aman bagi berbagai kelompok masyarakat termasuk anak-
anak

Anda mungkin juga menyukai