EPIDEMOLOGI KECELAKAAN LALU LINTAS RENUNGKAN : JALAN RAYA ADALAH KUBURAN TERPANJANG DIDUNIA KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL) DAPAT TERJADI DI DARAT (KKL DARAT) DI LAUT (KKL LAUT), DI UDARA (KLL UDARA) e KKL YANG DIBICARAKAN ADALAH KLL DARAT : YAKNI KECELAKAAN TERKAIT KEGIATAN MANUSIA BERTRANSPORTASI ATAU BERKENDARAAN DI JALAN RAYA. SEKITAR 3,5 JUTA JIWA MANUSIA DIDUNIA TERENGGUT NYAWANYA AKIBAT KECELAKAAN DAN KEKERASAN (WHO 1993). © PERHATIAN TERHADAP KECELAKAAN, KEKERASAN MENJADI PERHATIAN KHUSUS WHO DENGAN DIJADIKAN SEWA KESEHATAN SEDUNIA. TAHUN 1993 YAKNI : SAYANGI HIDUP, HINDARI KELALAIAN, KEKERASAN.. EPIDEMOLOGI KECELAKAAN LALU LINTASa en WN MASALAH KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL) DIANGGAP PENTING SEBAGAI MASALAH KES MASYARAKAT KARENA : KLL ADALAH SUATU MASALAH YANG LUAS DAN KOMPLEKS SEKITAR 90% DISEBABKAN OLEH FAKTOR MANUSIA (HUMAN FACTOR) DAPAT TERJADI DIMANA TEMPAT (UDARA, LAUT DAN DARAT) ANGKA KEJADIAN DAN KEMATIAN TINGGI . ‘TAHUN 1992 (INDONESIA) : 30 ORANG MATI DI JALAN SETIAP HARI, 54 LUKA BERAT, 76 LUKA RINGAN. DARI ANGKA: 40.000 KLL/TAHUN ATAU 100-150/HARI. DAN DIPROYEKSI ANGKR INE MENJADI 3 KALI LEBIH BESAR SAAT INI KARENA JUMLAH KENDARAAN YANG MENINGKAT PESAT TIDAK SEBANDING DENGAN PENAMBAHAN PANJANG JALAN (BUDIHARTO, DKK) SEKITAR 2 JUTA JIWA MANUSIA DIDUNIA MENGALAMI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA. DI INDONESIA BELUM ADA DATA NASIONAL YANG PASTI SULTRA TERMASUK URUTAN KE EMPAT TERTINGGI KLL.. TAHUN 1998 MENURUT CATATAN JASA RAHARJA 36.000 KORBAN MENINGGAL, CACAT ATAU LUKA KARENA KECELAKAAN LALU LINTAS DAN CEDERA KEPALA ADALAH PENYEBAB KEMATIAN TERTINGGI. TAHUN 1990 MENJADI 40.500 JIWA, TAHUN 1996 SEKITAR 47.000 JIWA. KORNAN INI BELUM TERMASUK YANG TIDAK DIPANTAU JASA RAHARIJA. KECELAKAAN DAPAT TERJADI KAPAN SAJA & DIMANA SAJA, NAMUN FOKUS KITA PADA KECELAKAN DI DARATb, FAKTOR PENUMPANG @ JUMLAH TERMASUK BARANGNYA BERLEBIHAN e PENUMPANG MENGGANGGU PENGEMUDI c, FAKTOR PEMAKAI JALAN SELAIN PENGENDARA, ADA PEJALAN KAKI, PEDAGANG KAKI LIMA, PENGEMIS DAN TEMPAT PARKIR s+ FAKTOR KENDARAAN 5% @ ADA KENDARAAN BERMOTOR (MOBIL, MOTOR) @ KENDARAAN TIDAK BERMOTOR (SEPEDA, GEROBAK, DOKAR, DLL) JENIS KENDARAAN BERMOTOR (SEPEDA MOTOR) MERUPAKAN PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN LALU LINTAS FAKTOR RESIKO KECELAKAAN LALU LINTAS ADA 4 FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERISTIWA KLL : 1. FAKTOR MANUSIA (PENGEMUDI, PENUMPANG, PEMAKAI JALAN) 2, FAKTOR KENDARAAN 3. FAKTOR JALANAN 4. FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR MANUSIA TERDIRI DARI : a. FAKTOR PENGEMUDI MEMBERIKAN KONSTRIBUSI 75-80% TERHADAP KLL: KARAKTERISTIK PENGEMUDI BERKAITAN : e KETERAMPILAN PENGEMUDI © GANGGUAN KESEHATAN (MABUK, NGANTUK, LETIH) © SIM (TIDAK SEMUA PENGEMUDI ADA SIM, PELAKSANAN TILANG KURANG EFEKTIF)FAKTOR-FAKTOR PENGEMUDI JUGA PERLU DITELITI : 1. PRILAKU PENGEMUDI, NGEBUT, TDAK DISIPLIN/ MELANGGAR RAMBU-RAMBU . KECAKAPAN PENGEMUDI, PENGEMUDI BARU BELUM BERPENGALAMAN . MENGANTUK WAKTU MENGEMUDI . UMUR PENGEMUDI 20 TAHUN/KURANG . UMUR PENGEMUDI 55 TAHUN/LEBIH . MENGANTUK WAKTU MENGEMUDI AKIBAT KLL DAPAT BERAKIBAT CEDERA SAMPAI KEMATIAN ANTARA LAIN : | @ CEDERA KEPALA (TRAUMA CAPITIS) | © PATAH TULANG @ RUPTURA LIEN (PECAH LIMPHA) — CEDARA KEPALA MERUPAKAN CEDERA YANG PALING SERING & BERBAHAYA, MENJADI PENYEBAB KEMATIAN UMUNYA PADA PENGEMUDI MOTOR, Dutbw nv + FAKTOR JALANAN 5% @ KETERSEDIAAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS © TIDAK SEBANDING ANTARA PANJANG JALAN YANG TERSEDIA DENGAN JUMLAH KENDARAAN (KEMACETAN DAPAT TERJADI KECELAKAAN LALU LINTAS). @ JALAN RAYA YANG MULUS BALAP @ JALAN YANG FISIK KURANG MEMADAI, BERLUBANG, MENDAKI, MENURUN DAN BERLIKU-LIKU, LORONG, TOL, JALAN DESA, PROPINSI /NEGARA * FAKTOR LINGKUNGAN ———> 1% CUACA, KABUT, HUJAN DAN JALAN LICINHELM DAN KECELAKAAN LALU LINTAS : e@ HELM SALAH SATU PROTEKSI UNTUK PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA @ PENGENDARA SEPEDA MOTOR MERUPAKAN KORBAN KLL DI JALAN YANG PALING BANYAK, DIMANA 75 % MOTOR MENDOMINASI JALAN RAYA PENELITIAN DI INDONESIA (BALI) 59% KECELAKAN MELIBATKAN PENGENDARA MOTOR. DARI YANG CEDERA 80% TRAUMA KEPALA . DARI YANG TRAUMA KEPALA 90% MENINGGAL PERATURAN WAJIB HELM : SK MENTERI PERHUBUNGAN NO. 188/ AJ.403/PH B/86 PIHAK-PIHAK TERKAIT DENGAN KECELAKAAN : Mies : PENGEMUDI, PENUMPANG, PAMAKAI JALAI KENDARAAN : SEPEDA, TRUK, MOTOR DLL HEWAN TUMBUHAN BANGUNAN DLL UPAYA PENCEGAHAN KLL : | 4. SAFETY FASILITAS : SABUK PENGAMAN, KORIDOR, | JEMBATAN PENYEBRANGAN, RAMBU-RAMBU JALAN | 2. PENGGUNAAN HELM 3. PENEGAKAN ATURAN CATATAN : WAJIB HELM & PEMAKAIAN SABUK PENGAMAN MASIH DIACUHKAN MASYARAKAT3. MASALAH PEMAKATAN HELM : 1. 2. . KUALITAS HELM RENDAH TIDAK STANDAR TIDAK SEMUA PENGENDARA PAKAI HELM ADANYA KETAATAN SEMU PAKAI JIKA ADA POLISI, TIDAK DIIKAT, HELM TIDAK BERKUALITAS. ALASAN TIDAK PAKAI : MALAS, TIDAK ENAK, BERAT, MENGGANGGU RAMBUT, SAKIT KEPALA, GATAL, DLL —— HELM STANDAR RELATIF MAHAL, BERAT DAN LEBIH BESAR HELM DAPAT MEMBERIKAN PROTEKSI 29% TERHADAP CEDERA KEPALA, PEMAKAIAN HELM MENURUNKAN CEDERA DAN KEMATIAN.