Anda di halaman 1dari 3

👍NOTULENSI KUNJUNGAN PERTAMA TPST PIYUNGAN👍

1. SEJARAH TPST PIYUNGAN


a. Pertama Berdiri Tahun 1995 dibawah Kewenangan Pemda Tingkat 2
(Kab/Kot)
i. Tim Taktis Tri Wulan Koordinasi >>> 2 Tahun Bergilir 3 Kabupaten
ii. 3 Kabupaten >>> Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta
iii. TPST Piyungan Mempunyai 3 Dermaga Sampah untuk Pemrosesan
Sampah Residu.
b. Pada Tahun 2012 Diperpanjang Masa Penampunganya
i. AMDAL TPST Piyungan Habis Pada Tahun 2012
ii. 3 Dermaga sudah tertumpuk sampah.
iii. Namun, Diperpanjang Lagi dengan Kajian Lingkungan Pemkot
c. Pada Tahun 2015 Tanggung Jawab TPST Piyungan Dialihkan Kepada
Pemda Tingkat 1 (Provinsi) Dibawah Naungan Koordinasi DINAS PU SDM
i. Pengalihan Tanggung Jawab Didasari dengan Keputusan Pemkab
dan Pemprov dengan dalih UU TPA harus menerapkan Sanitary
Renville
ii. Dibentuk Dermaga Darurat
iii. Drainase Orisinil TPST Piyungan Rusak 50%
d. Pada Tahun 2019 TPST Piyungan Kembali di Perpanjang di bawah
Tanggung Jawab DLHK Provinsi
i. Pengalihan Tanggung Jawab didasari dengan Undang Undang
(Seluruh aktifitas yang berkaitan dengan Lingkungan dialihkan
Kepada DLKH
ii. Drainase Dikoordinasi dengan Dinas PU, Namun tidak sesuai
kebutuhan Pengelola TPST Piyungan
e. Hingga saat ini TPST Piyungan menjadi tanggung jawab Provinsi dibawah
DLKH
i. Alur Pembuangan Sampah → Dikoordinasi Kewenangan
masing-masing DLHK Kabupaten 》》 DPO/TPS Kot/Kab 》》 TPST
PIYUNGAN

2. PERMASALAHAN TPST PIYUNGAN


a. Aspek Pengelola TPST Piyungan
i. Birokrasi TPST Piyungan Tidak Jelas dan Kurang Taktis
1. Alur Koordinasi Pembuangan Sampah di TPST tidak jelas
(Sumber auto ke TPST, Hulu Hilir Bermasalah)
2. Dibawah Kewenangan DLHK Prov, TPST Piyungan tidak
leluasa dalam mengajukan pembangunan atau bantuan
infrastruktur penunjang optimalisasi pekerjaan.
ii. Overloaded Sampah, TPST tidak optimal (Open Dumping)
1. Alur Pembuangan Sampah dari 3 Lokasi tidak ideal
a. Syarat dan Kententuan TPST tidak terpenuhi oleh TPS
di Kab >>> Sampah Masuk bukan Residu.
b. TPS masing-masing Kabupaten Lebih Mahal (2x Lipat),
Swasta maupun Dinas secara cost lebih memilih
membuang di TPST Piyungan.
2. Pemrosesan Sampah Terhambat
a. Sampah yang masuk bukan sampah residu, sehingga
tidak dapat diproses dengan Optimal
b. Dermaga Tertimbun Sampah
3. Alat Berat Minim dan Tidak Optimal
a. Alat berat tidak optimal beroperasi (Ideal 6 alat berat
>>> Hanya jalan 3)
iii. Pemrosesan Sampah Bermasalah
1. Edukasi Publik Termasuk Swasta dalam pengelolaan sampah
masih minim
a. Masih banyak yang belum paham 3R, sehingga dalam
pembuangan sampah ngawur
2. Komitmen Hulu Hilir
a. Swalayan dan Sampah Masyarakat Tinggi tidak
diimbangi dengan Komitmen Pengelolaan Sampah
b. Sumber Sampah >>> Jasa Pembuangan Sampah >>>
Depo Sampah Kapupaten >>> Tidak Mengedepankan
Pemilahan dan Pemrosesan Sampah
c. Diversifikasi sampah percuma karena tetap digabung
saat pengangkutan sampah
iv. Anggaran TPST Piyungan Serat
1. Dibawah DLHK tidak se longgar di DINAS PU SDM Provinsi
2. Beban Operasional dan Kompensasi Masyarakat di tanggung
Pengelola >>> Sampek Nombok :)

b. Aspek Masyarakat dan Pemulung


i. Masalah Lingkungan (Banjir, Longsor, Air Resapan)
ii. Permasalahan Sosial (Kesehatan dan Bantuan Sosial)
iii. Fasilitas Penunjang Versi Warga
iv. Kompensasi Warga

3. MASALAH-MASALAH PARSIAL
a. Irisan Lokasi TPST Piyungan (Pleret dan Piyungan) Mengakibatkan bentuk
maintenance TPST konflik antar DLHK Kab/Kot
b. 3 zona Dermaga untuk Loading Bermasalah
c. Loading Dermaga Darurat >>> Hujan Pasti Ambles dan Crowded
d. Proyek Bronjong PU SDM 》》》 Aliaran air licid ke kolam (mangkrak)
e. Pembahasan Rekonsiliasi & Distribusi bermasalah dari aspek pengelola
hingga masyarakat akibat anggaran
f. Tarif Pembuangan di TPST cenderung murah, dibandingkan dengan 3
Kab/Kot
i. Swasta >> Bayar Biasa
ii. Dinas >>Tagihan
g. Debit Sampah >>> 50% Kota, 30% Sleman, 20% Bantul
h. SAPI PIYUNGAN KONTRAVENSI (DIBENCI WARGA, BUKAN MILIK
WARGA, AJANG INVESTASI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
i. SAPI MENGHALANGI ALUR PEMROSESAN SAMPAH
j. BANYAK SWASTA YANG BERMAIN DALAM LOKASI PEMBUANGAN
SAMPAHH

4. TUNTUTAN MASYARAKAT


a. Pembuatan Dermaga✔


b. Perbaikan Drainase
c. Fogging
d. Pembenahan Lampu Penerangan Jalann ​X

Masalah :
1. Kompensasi KK (5 rt yang terkena dampak)
Dana infrastruktur sudah ada, hanya masyarakat diberi limbahnya saja
2. Fogging 23 maret 2019 sudah menyampaikan agenda pemfoggingan, lebih dari satu
tahun tidak difogging. Banyak alasan dari pemerintah untuk tidak memfogging
3. Penerangan jalan Kabel kabel putus dan tidak ada penerangan jalan
4. Limbah rembes ke air tanah. Ada talud untuk menghalau air hujan dgn air limbah (Dinas
PU) Landfill dibuat 30meter dan udah males lg bikin landfill
5. Antrean panjang macet truk pas mau membuang sampah (selama sebulan) lalu ada
penutupan (darurat sampah)
6. Dari warga masyarakat silakan untuk membuang. Pemeriksaan sudah lama tidak
dilaksanakan
7. 2022 ada penghijauan di tpst, sapi tidak boleh ditaruh situ. Lalu gimana nasib pemulung?

CP:
Pak Ibnu 08992010500 >>> Pengelola TPST Piyungan

Anda mungkin juga menyukai