a. Overload Sampah
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan terletak di Kabupaten Bantul
dan mulai beroperasi sejak tahun 1996 yang dikelola oleh Pemerintah Daerah DIY.
Kemudian pada tahun 2000 pengelolaan dialihkan kepada Sekretariat Bersama
Kartamantul sesuai Keputusan Gubernur No. 18. Tahun 2000 dan pada tahun 2015
pengelolaan TPST Piyungan diambil alih oleh Balai Pengelolaan Infrastruktur
Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (Balai PISAMP) yang merupakan sub Dinas
Pekerjaan Umum DIY. Kemudian dari tahun 2019 sampai sekarang TPST Piyungan
dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY. Jadi DLHK
bertanggung jawab atas pengelolaan dan penggunaan fasilitas di TPST Piyungan
berdasar UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan beberapa peraturan
daerah lainnya.
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebenarnya sudah overload
dari tahun 2014 dikarenakan pengelolaan yang kurang optimal dan sampah yang
masuk dari beberapa kabupaten di DIY yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul
dan Kota Jogja. Pengelolaan sampah yang tidak ditindaklanjuti dan hanya ditumpuk
saja membuat sampah sulit terurai, Pemerintah DIY mencari cara untuk
menanggulangi masalah tersebut dengan proses KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan
Badan Usaha) yang akan mengolah sampah. Dengan rencana tersebut area TPST akan
diperluas 6 hektare untuk memperlancar penanganan overload sampah. Namun KPBU
baru akan terlaksana pada tahun 2022 karena sulitnya birokrasi dan proses
administrasi padahal pada bulan desember 2020 lalu TPST Piyungan sempat ditutup
oleh masyarakat setempat karena antrian truk pengangkut sampah yang mencapai 1
kilometer dan menimbulkan bau tak sedap yang sangat mengganggu.