Essay Reflektif
Essay Reflektif
NIM : 19/442855/PS/07909
Dari pemaparan materi yang disampaikan ada beberapa hal yang saya pahami. Di
desa masyarakat masih asing dan menganggap tabu seorang psikolog, malahan seorang
psikolog disebut dengan dukun. Masyarakat desa juga meminta mantera atau jimat saat
berkonsultasi karena anggapan yang salah tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada tempat
saya tinggal, masyarakat desa tempat saya tinggal lebih menyebut seorang psikolog adalah
orang pintar dan memiliki anggapan bahwa jika orang tersebut pergi ke psikolog maka
dianggap gila. Stigma seperti inilah yang harus segera dirubah pada masyarakat Indonesia
Hal lain yang juga sangat penting adalah ilmu yang kita dapatkan saat menjalani
pendidikan sangat penting bahkan jika nantinya kita tidak bekerja pada bidang keilmuan
tersebut. Seperti pengalaman yang disampaikan saat menjadi HR suatu perusahaan Pak Asep
menemui beberapa kasus yang masuknya pada psikologi klinis namun karena Pak Asep juga
paham mengenai psikologi klinis maka itu sangat membantu dalam mengintervensi atau
menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi selama kita bersungguh-sungguh dalam mencari
Ini merupakan wawasan baru bagi saya dan juga menjadi insight bahwa seorang
lulusan psikologi pasti akan memiliki stigma “orang pintar” dalam kehidupan bermasyarakat.
Dan tidak peduli nanti saya akan bekerja pada bidang psikologi manapun, semua ilmu
mengenai berbagai bidang psikologi yang saya dapatkan semasa berkuliah sangat penting dan