Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Artikel ini diunduh oleh: [Perpustakaan Universitas Manchester] Pada: 22

Desember 2014, Pada: 06:07
Penerbit: Routledge
Informa Ltd Terdaftar di Inggris dan Wales Nomor Terdaftar: 1072954 Kantor terdaftar: Mortimer House, 37-41
Mortimer Street, London W1T 3JH, UK

Penelitian Konseling dan Psikoterapi: Menghubungkan

penelitian dengan praktik
Detail publikasi, termasuk instruksi untuk penulis dan informasi langganan: http://
www.tandfonline.com/loi/rcpr20

Psikoterapi pribumi Cina di Singapura

Boon-Ooi LeeA
AKelompok Akademik Studi Psikologi , Institut Pendidikan Nasional, Universitas
Teknologi Nanyang , No. 1 Nanyang Walk, 637616, Singapura E-mail: Diterbitkan online:
18 Agustus 2006.

Mengutip artikel ini:Boon-Ooi Lee (2002) Psikoterapi pribumi Tionghoa di Singapura, Penelitian Konseling dan Psikoterapi:
Menghubungkan penelitian dengan praktik, 2:1, 2-10, DOI:10.1080/14733140212331384938

Untuk link ke artikel ini:http://dx.doi.org/10.1080/14733140212331384938

HARAP SCROLL KE BAWAH UNTUK ARTIKEL

Taylor & Francis melakukan segala upaya untuk memastikan keakuratan semua informasi ("Konten") yang terkandung
dalam publikasi di platform kami. Namun, Taylor & Francis, agen kami, dan pemberi lisensi kami tidak membuat
pernyataan atau jaminan apa pun mengenai keakuratan, kelengkapan, atau kesesuaian untuk tujuan Konten apa pun.
Setiap pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam publikasi ini adalah pendapat dan pandangan penulis, dan
bukan merupakan pandangan atau didukung oleh Taylor & Francis. Keakuratan Konten tidak boleh diandalkan dan harus
diverifikasi secara independen dengan sumber informasi utama. Taylor dan Francis tidak akan bertanggung jawab atas
kerugian, tindakan, klaim, proses hukum, tuntutan, biaya, pengeluaran, kerusakan, dan kewajiban lain apa pun atau apa
pun penyebabnya yang timbul secara langsung atau tidak langsung sehubungan dengan,

Artikel ini dapat digunakan untuk tujuan penelitian, pengajaran, dan studi pribadi. Setiap reproduksi substansial atau
sistematis, redistribusi, penjualan kembali, pinjaman, sublisensi, pasokan sistematis, atau distribusi dalam bentuk apa pun
kepada siapa pun secara tegas dilarang. Syarat & Ketentuan akses dan penggunaan dapat dilihat dihttp://
www.tandfonline.com/page/terms-and-conditions
 Penelitian Konseling dan Psikoterapi 2(1) (2002) 2-10
ISSN: 1473 3145
Diterbitkan oleh British Association for Counseling and Psychotherapy, 1 Regent Place, Rugby, CV21 2PJ, UK

Psikoterapi pribumi Cina di Singapura

Boon-Ooi Lee
Kelompok Akademik Studi Psikologi, Institut Pendidikan Nasional, Universitas Teknologi Nanyang, No.
1 Nanyang Walk, Singapura 637616
Email: bolee@nie.edu.sg

Tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas relevansi terapi tradisional atau pengobatan
tradisional dengan konseling di Singapura. Ini membahas makna psikoterapi pribumi dan
kemudian alasan untuk memahaminya. Tiga psikoterapi pribumi Cina populer telah dipilih untuk
diskusi dalam hal etiologi dan keyakinan pengobatan mereka tentang masalah emosional:
pengobatan tradisional Cina, dang-ki (perdukunan Cina), dan feng-shui (geomansi Cina). Temuan
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014

dari studi empiris disajikan secara singkat untuk menunjukkan bahwa klien Tionghoa Singapura
memiliki sistem kepercayaan eklektik yang mencakup keyakinan yang berasal dari psikoterapi
pribumi dan dari psikoterapi Barat (misalnya terapi psikodinamik dan perilaku).

Kata kunci: keyakinan klien, budaya, indigenous therapy

Saya menjadi tertarik pada terapi rakyat dan
pengobatan tradisional serta penerapannya untuk
kesehatan mental dan fisik, serta masalah kehidupan
dan emosional, setelah mendengarkan salah satu
kisah pribadi kerabat saya. Dia menderita insomnia
pada usia sepuluh tahun dan dibawa oleh ibunya
untuk berkonsultasi dengan peramal Cina. Peramal
menghubungkan insomnianya dengan gangguan
yang disebabkan oleh hantu anak yang ingin bermain
dengannya. Untuk mencegah roh ini memasuki kamar
tidurnya, dia menulis beberapa kata ajaib pada jimat
persegi panjang untuk ditempelkan di dinding kamar
tidur. Menariknya, setelah memasang jimat,
insomnianya menghilang.
Alih-alih melihat cerita ini dari perspektif metafisik, saya
bertanya-tanya apakah ada efek psikoterapi dalam proses
penyembuhan ini atau apakah perhatian keluarga yang
diberikan kepadanya selama perawatan yang sebelumpsikoterapi
menghilangkan insomnianya. Pertanyaan-pertanyaan ini
mengarah pada penelitian saya selanjutnya tentang konsep
psikoterapi dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan
terapi rakyat (misalnya Lee, 1993, 1998, 2002; Lee dan atau kegiatan yang melibatkan berikut (Frank
Uskup, 2001). Meskipun dilatih dalam mode
psikoterapi dan konseling Barat, saya bertanya pada
diri sendiri apakah, alih-alih mencari jawaban ke Barat,
ada metode penyembuhan yang sudah ada dalam
budaya saya sendiri yang secara budaya lebih relevan
dengan pekerjaan konseling saya dengan orang Cina.
klien di Singapura. Bagaimana kita dapat
mengekstraksi konsep psikoterapi dari terapi
rakyat dan pengobatan tradisional untuk
menyadarkan budaya mode psikoterapi Barat?
Dalam makalah ini, pertama-tama saya akan
mendefinisikan istilah 'psikoterapi pribumi' dan kemudian
membahas alasan untuk memahaminya dan relevansinya
dalam proses bantuan. Selanjutnya, karena minat saya dalam
mengembangkan psikoterapi pribumi di Singapura, saya akan
membahas secara singkat psikoterapi pribumi Cina terpilih
yang relevan dengan masyarakat Asia ini dari perspektif
penelitian. Akhirnya, saya menyajikan dua kasus untuk
mengilustrasikan bagaimana penelitian saya tentang
psikoterapi pribumi telah menginformasikan praktik klinis
saya sebagai seorang psikolog.
Mendefinisikan pribumi
mendefinisikan itu ketentuan 'asli
psikoterapi', perlu untuk mendefinisikan arti dari
'psikoterapi'. Dalam arti luas, itu adalah proses
dan Frank, 1991):
“(1) Agen penyembuhan, biasanya orang yang terlatih
dalam metode penyembuhan yang disetujui secara
sosial, diyakini efektif oleh penderita dan oleh
setidaknya beberapa anggota kelompok sosialnya.
Agen penyembuhan tidak harus a

2PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 1

 PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA

profesional. Jenis lain termasuk sesama penderita, psikoterapi yang diimpor dari Amerika “...Barat tertentu
sekelompok sesama penderita dengan atau tanpa budaya. Ini, pada prinsipnya, adalah penduduk asliasli
pemimpin terlatih, atau bahkan buku atau Psikoterapi berasal dan berkembang dipsikoterapi mungkin
audio-tape yang diinvestasikan oleh penderita dengan penyembuhan budaya Amerika. Apakah berupatidak secara budaya
kekuatan. Kecuali bila secara khusus ditunjukkan, agen psikoterapi dianggap sebagai 'pribumi',berlaku untuk non-
penyembuh yang akan kita pertimbangkan adalah manusia. (2) oleh karena itu, tergantung pada perspektif seseorang. klien Barat”
Seorang penderita yang mencari bantuan dari penyembuh. Karena makalah ini ditulis dari sudut pandang orang
(3) Hubungan penyembuhan – yaitu, rangkaian Singapura, sistem penyembuhan tradisional Asia, seperti
kontak yang terbatas, kurang lebih terstruktur, pengobatan tradisional Tiongkok dan pengobatan
antara penyembuh dan penderita dalam Ayurveda, adalah psiko-psikologis asli.
di mana penyembuh, seringkali dengan bantuan sedangkan kognitif-perilaku,
kelompok, terapi mencoba meredakan gejala. Inipsikodinamik, dan terapi yang berpusat pada
lega biasanya disertai dengan perubahan keadaan orang adalah psikoterapi non-pribumi yang
emosi, sikap, dan perilaku. Kecuali dalam kasus diimpor dari Barat.
pengobatan yang tidak disengaja, semua yang Psikoterapi yang berbeda memiliki kerangka
berkepentingan percaya bahwa perubahan itu acuan budaya yang berbeda tentang sifat manusia,
bermanfaat. Meskipun tambahan fisik dan kimia dapat sistem patofisiologis, atau keyakinan etiologi dan
digunakan, pengaruh penyembuhan dilakukan pengobatan tentang masalah dan perhatian
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014

terutama dengan kata-kata, tindakan, dan ritual di manusia. Misalnya, dalam psikoanalisis, masalah
mana penderita, penyembuh, dan kadang-kadang emosional saat ini dikaitkan dengan konflik
kelompok berpartisipasi bersama.” (hal.2) intrapsikis yang tidak disadari yang berasal dari
masa kanak-kanak, dan tujuan terapeutik adalah
Berdasarkan definisi tersebut, proses membuat klien sadar akan konflik yang tidak
penyembuhan dilakukan oleh terapis rakyat seperti disadari ini. Dalam terapi perilaku, masalah
'Babaylans', sejenis medium di Filipina (Guthrie dan emosional dipelajari dan tujuan terapi dibuat
Szanton, 1976), dianggap psikoterapi dalam kondisi baru untuk meringankan yang tidak diinginkan yang
mediumnya adalah agen penyembuhan, perilaku. Mendasari sebagian besar psikoterapi
pemuja adalah penderita, dan ritual adalah Barat adalah seperangkat keyakinan kesehatan
hubungan penyembuhan yang dilakukan Barat yang menghargai dualisme pikiran-tubuh,
medium untuk meringankan gejala penderita. dikotomi manusia-sifat, dan individualisme (lihat
Ini pada prinsipnya mirip dengan pendekatan Lee, 1993; Sue dan Sue, 1999). Sebaliknya,
konseling Barat di mana terapis adalah agen meskipun pengobatan tradisional Cina mengakui
penyembuhan, klien atau pasien adalah aspek psikologis dan emosional kesehatan, itu
penderita, dan proses konseling adalah tidak memisahkan pikiran dari tubuh dalam cara
hubungan penyembuhan yang dilakukan terapis pandang kesehatan dan penyakit (Lee, 2002).
untuk meringankan gejala klien. Pengobatan Tiongkok kurang memperhatikan
Istilah 'psikoterapi pribumi' digunakan sebagai perubahan patologis tertentu dan lebih
pengakuan atas sistem penyembuhan pluralistik di memperhatikan pemulihan keseimbangan sesuai
sebagian besar masyarakat (lihat Kleinman, 1975). dengan prinsip Yin dan Yang, Hukum Lima Unsur
Misalnya di Singapura, pengobatan allopathic (Barat) (Logam, Kayu, Air, Api dan Bumi), qi (energi vital),
hadir berdampingan dengan sistem pengobatan dan korespondensi mikrokosmos-makrokosmos.
tradisional (misalnya pengobatan Cina dan pengobatan Mengingat kerangka acuan budaya yang berbeda,
Melayu) serta terapi tradisional (misalnya perdukunan, seseorang harus berhati-hati ketika menerapkan
meramal; SR Quah, 1989a, 1989b). Meskipun bertahun- satu bentuk psikoterapi di berbagai budaya.
tahun interaksi antara sistem penyembuhan ini mungkin
telah menyebabkan tingkat asimilasi, integrasi, dan Alasan untuk memahami
adaptasi tertentu, khususnya dalam kasus pengobatan psikoterapi pribumi
allopathic dan pengobatan tradisional. Mengapa profesional kesehatan mental harus waspada
Pengobatan Cina, sistem penyembuhan ini memiliki arti penting yang dikembangkan secara asli
dalam sejarah dan budaya yang berbeda psikoterapi? Alasan yang paling jelas adalah bahwa
konteks. Oleh karena itu, istilah 'psikoterapi pribumi' psikoterapi pribumi Barat tertentu mungkin tidak dapat
digunakan untuk merujuk pada psikoterapi yang diterapkan secara budaya untuk klien non-Barat.
termasuk dalam kelompok etnokultural tertentu di Misalnya, klien Cina umumnya tidak mau menerima
mana mereka ditemukan, bukan berasal dari pendekatan Barat yang berfokus pada wawasan dan
kelompok etnokultural lain. Misalnya, pengobatan berbagi emosi (Leong, 1986; Sue dan Sue, 1999).
Tiongkok tradisional adalah psikoterapi asli yang Keyakinan kesehatan Barat yang mendikotomi pikiran
ditemukan dalam budaya Tiongkok. Terapi perilaku dari tubuh bertentangan dengan kepercayaan kesehatan
rasional-emotif (REBT), bagi kelompok budaya Cina yang mengintegrasikan pikiran dan tubuh dalam
Tionghoa, adalah salah satu bentuk dari memahami kesehatan dan penyakit. Itu

PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 13

 PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA

"Alih-alih psikoterapi pribumi mungkin lebih relevan secara budaya
menolak dengan orang-orang yang berasal dari latar belakang budaya
tradisional yang sama.
kedokteran dan rakyat Alasan kedua didasarkan pada fakta bahwa orang
terapi sebagai dukun sering mencari bantuan dari dukun (misalnya dukun
dan takhayul, atau peramal) serta profesional kesehatan mental Barat
kita harus belajar (misalnya psikolog atau psikiater; Ahern, 1975;
mendasari mereka Kleinman, 1975; SR Quah, 1989a). Di Singapura, pasien
nilai budaya psikiatri Tionghoa dan keluarganya mengunjungi tabib
sistem untuk menginformasikan tradisional di komunitas Tionghoa, Melayu dan India
konseling kami serta psikiater (Bentelspacher et al, 1993; Heinze, 1988;
praktik" CC Leong, 1996; 'Many Mentally Ill', 1994; SR Quah,
1977, 1989a, 1989b; Tan et al, 1980). Alih-alih menolak
metode penyembuhan asli sebagai dukun, tidak ilmiah
atau takhayul, penting untuk mengetahui mengapa
orang mencari bantuan dari mereka, apakah mereka
efektif, dan bagaimana mereka melakukannya.
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
perdukunan) dan feng-shui (geomansi Cina)
memberitahu kita tentang nilai-nilai Cina dan
pandangan dunia. Proses penyembuhan dalam dang-
ki, yang melibatkan tidak hanya pemujanya tetapi juga
keluarganya dan terkadang seluruh komunitas (Gallin,
1975), mencerminkan nilai kolektif dan konsep diri yang
saling bergantung (lihat Markus dan Kitayama, 1991)
dalam budaya Tionghoa. Keyakinan bahwa nasib dan
kekayaan manusia dipengaruhi oleh kekuatan
kosmologis, dan praktik geomantik dalam mencari
tempat tinggal yang sesuai di feng-shui, mencerminkan
pandangan dunia Tiongkok tentang hubungan dan
harmoni manusia-alam. Konsep psikoterapi dangki dan
feng-shui dibahas lebih rinci nanti.
Akhirnya, studi tentang psikoterapi pribumi dapat
membantu mengekstraksi elemen psikoterapi yang
relevan untuk menyadarkan psikoterapi Barat
secara budaya ketika bekerja dengan non-Barat.

dapat dimasukkan ke dalam total klien konseling (Kreisman, 1975; Leininger, 1973; proses. Bahkan,
seperti yang diamati oleh Rivers (2001), rakyat Lubchansky dkk, 1970; Pearson, 1985; Rogler et al,
kedokteran, berbeda dengan kedokteran modern 1987; Spector, 1986).
yang dianggap lebih rasional, justru rasional jika Di Singapura, ketika menasihati klien Tionghoa,
dilihat dari kerangka acuan budayanya. ada empat cara untuk menerapkan psikoterapi
pribumi Tionghoa. Pertama, teknik dalam
Selanjutnya, pemahaman tentang psikoterapi pribumi psikoterapi pribumi Cina dapat diterapkan untuk
dalam kelompok budaya tertentu dapat membantu melengkapi pendekatan Barat, dalam arti sesuai
menjelaskan sistem kepercayaan kesehatan klien karena dengan eklektisisme teknis yang diusulkan oleh
penyembuh pribumi dan klien dengan latar belakang Lazarus (1989). Dalam eklektisisme teknis,
budaya yang sama dapat berbagi pengetahuan dan spektrum teknik terapeutik yang luas digunakan
keyakinan kesehatan yang sama tentang etiologi dan tanpa menganut alasan teoretisnya. Kasus kedua
pengobatan masalah psikologis. Pemahaman tentang yang disajikan menjelang akhir makalah ini
keyakinan kesehatan klien akan membantu dalam menggambarkan bagaimana metode
merancang program kesehatan mental dan memilih penyembuhan asli diterapkan untuk melengkapi
pendekatan konseling yang relevan bagi mereka. Sebagai mode psikoterapi Barat.
contoh, membantu pasien untuk berpikir secara rasional Kedua, psikoterapi pribumi China dapat
adalah pendekatan kognitif penting yang ditekankan membentuk model teoretis yang terintegrasi
dalam Nei-Jing, sebuah teks kedokteran Cina kuno yang dengan pendekatan Barat. Ketiga, psikoterapi
ditulis antara 770 SM dan 221 SM (Departemen pribumi Cina dapat diterapkan dengan hak mereka
Pengobatan Cina, Nanjing Chinese Medical College, 1986). sendiri sebagai sistem teoretis independen. Hal ini
Demikian pula, klien Cina ditemukan lebih memilih tentu saja tergantung pada apakah konselor telah
pendekatan kognitif (FTL Leong, 1986), menunjukkan menerima pelatihan yang tepat dalam psikoterapi
bahwa klien China yang memegang sistem nilai China pribumi yang diberikan, misalnya meresepkan jamu
berbagi dengan pengobatan China etiologi yang sama dan Cina atau akupunktur. Akhirnya, konselor terlatih
kepercayaan pengobatan tentang masalah emosional. Lee Barat dapat berjejaring dengan psikoterapis pribumi
dan Bishop (2001) juga menemukan bahwa klien Cina sebagai koterapis atau untuk rujukan
percaya pada agama Buddha dan Taoisme adalah tujuan yang lebih mungkin dalam pengakuan yang asli
daripada rekan Kristen atau non-agama mereka psikoterapis dapat memenuhi kebutuhan klien karena
menerima konsep psikoterapi dalam pengobatan keduanya memiliki kesamaan etiologi dan keyakinan
Tiongkok karena Buddhisme, Taoisme, dan pengobatan pengobatan. Ini mirip dengan pendekatan multidisiplin
Tiongkok memiliki kerangka budaya yang sama dalam praktik kesehatan mental, yang membawa
referensi. Demikian pula, SH Quah dan Bishop (1996) bersama para profesional yang berbeda seperti
menemukan indeks orientasi terhadap bahasa Cina psikolog, pekerja sosial, psikiater, dan perawat. Sebuah
keyakinan budaya berhubungan positif dengan mencari kasus yang disajikan kemudian menggambarkan
bantuan dari dokter tradisional Tiongkok. jaringan seperti itu dengan psikoterapis pribumi.
Alih-alih menolak pengobatan tradisional dan terapi Sekarang saya akan membahas tiga psikoterapi
rakyat sebagai dukun dan takhayul, kita harus mempelajari pribumi Tiongkok: pengobatan tradisional
sistem nilai budaya yang mendasarinya untuk Tiongkok, dang-ki (perdukunan), dan feng-shui
menginformasikan praktik konseling kita. Misalnya, ritual, (geomansi). Mereka dipilih karena popularitas
kepercayaan, dan praktik dalam dang-ki (Cina mereka di komunitas Tionghoa di

4PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 1


Singapura (lih. Bentelspacher et al, 1993; Elliott,
1955; SR Quah, 1989a, 1989b; Tan et al, 1980),
Hong Kong (lih. Cheung et al, 1984), Taiwan dan
Cina daratan (lih. Holbrook, 1974 ; Rin dan Huang,
1989; You, 1994; Yu, 1985). Karena diskusi singkat
ini tidak dapat berlaku adil untuk sistem
penyembuhan yang kompleks ini, pembaca yang
tertarik dirujuk ke Lee (1993, 1998, 2002), dan
Leung dan PWH Lee (1996).
pengobatan tradisional Cina
Pengobatan Tradisional Cina adalah pendekatan
holistik yang mengintegrasikan pikiran dan tubuh
dalam mengobati penyakit. Ini lebih
mementingkan pencegahan daripada pengobatan, Feng-shui, secara harfiah diterjemahkan sebagai
misalnya dengan menjaga keharmonisan dengan
alam, mengelola hubungan interpersonal yang
sesuai, memiliki diet seimbang, mengatur emosi
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
dan keinginan, dan menghargai pengendalian diri
(Wu, 1982). Praktisi pengobatan Cina di Cina
daratan telah mempelajari teori-teori psikologis
pengobatan Cina tradisional sejak awal 1980-an
untuk mengembangkan cabang psikoterapi
pengobatan Cina (Wang, 1988). Mereka
menerapkan teori-teori seperti yin dan yang, lima adalah untuk memanipulasi kekuatan-kekuatan
elemen (Logam, Kayu, Air, Api dan Bumi), qi
(energi), lima jeroan (hati, jantung, paru-paru,
ginjal dan limpa), dan ketidakseimbangan tujuh
emosi (kegembiraan, kemarahan, keterkejutan,
kecemasan, pemikiran, ketakutan,
Yin dan yang, lima elemen, dan qi adalah
metafora untuk menggambarkan karakteristik
semua objek dan fenomena, serta hubungannya, di ketidakseimbangan antara manusia dan
alam semesta (Wang, 1988). Semua objek,
termasuk manusia, saling terkait satu sama lain
dalam keadaan harmonis. Orang mungkin memiliki
masalah emosional jika mereka tidak masuk
keharmonisan dengan orang lain atau ketika masalah yang berbeda dari ketidakseimbangan terlatih
Barat terjadi di antara lima jeroan mereka. Setiap konselor. Tidak seperti konselor terlatih Barat, mereka
dari lima jeroan terhubung ke emosi (misalnya
hati terkait dengan kemarahan) dan akan
terpengaruh jika emosi yang sesuai berlebihan
atau kurang (Wang, 1985). Keberlebihan di sini
bukan berarti mendukung larangan atau
menekan emosi. Dalam psikoterapi pengobatan
Cina, kelebihan atau penghambatan, daripada
ekspresi emosional semata, dianggap patologis
(Leung dan Lee, 1996). Moderasi ekspresi
emosional lebih disukai.
Dalam psikoterapi pengobatan Tiongkok,
perawatan untuk masalah psikologis meliputi jamu,
akupunktur, meditasi, qigong (suatu bentuk latihan
fisik untuk mengatur energi tubuh), dan berbagai
bentuk terapi bicara. Terapi bicara berfokus pada
pengendalian emosi, berpikir positif, kemauan
keras, dan aspirasi. Melalui terapi bicara, klien
diberikan nasihat, informasi yang relevan, dan
dorongan.
PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
Dang-ki "Cina tradisional
Dang-ki, atau perdukunan Cina, didasarkan pada obat adalah
beberapa kepercayaan agama Cina seperti pendekatan holistik itu
Buddhisme, Taoisme, dan kepercayaan rakyat. mengintegrasikan pikiran dan
Dang-ki mengaitkan masalah emosional dengan tubuh"
penyebab eksternal seperti takdir, kekuatan
astrologi, dan entitas supernatural (misalnya dewa,
setan, dan roh leluhur). Eksorsisme dan berbagai
ritual keagamaan dilakukan untuk mengatasi
masalah emosional. Dalam kasus yang disajikan
kemudian, kematian klien dibantu melalui ritual
Tao dimana kertas dupa dibakar untuk almarhum.
Feng Shui
angin dan air dalam bahasa Cina, adalah jenis
peramalan dan ramalan berdasarkan keyakinan
bahwa nasib dan keberuntungan manusia
sebagian besar dikendalikan atau diarahkan
oleh kekuatan kosmologis (Noble, 1994).
Dipercayai bahwa ada titik dan garis yang
ditempatkan secara acak di permukaan bumi di
mana kekuatan kosmologis positif atau negatif
terkonsentrasi dan mengalir. Peran feng-shui
kosmologis ini untuk menemukan posisi yang
cocok baik untuk tempat tinggal maupun
tempat penguburan kuburan leluhur dengan
memeriksa lanskap dan struktur interior
(misalnya penataan furnitur) bangunan.
Masalah emosional diyakini disebabkan oleh
tinggal di lingkungan feng-shui yang buruk, atau
lingkungan fisik.
Ahli Feng-shui mendekati emosional dan kehidupan
tidak melihat ke dalam dunia psikologis klien mereka atau
meminta mereka menghadapi masalah mereka.
Pertimbangkan kasus ini yang disampaikan kepada
seorang ahli fengshui (Low, 1995):
“Sejak saya pindah ke apartemen ini setahun
yang lalu, pernikahan dan keluarga saya
berantakan. Usaha bisnis saya juga gagal. Saya
sekarang menganggur dan sendirian. Apakah
posisi tidur saya ada hubungannya dengan
situasi saya saat ini?” (hal.250).
Setelah mempelajari denah apartemen klien,
saran master feng-shui adalah untuk
merestrukturisasi lingkungan fisik:
“Karena ada balkon yang menghadap ke pintu utama
Anda, banyak keberuntungan Anda yang 'kabur' secara
tidak perlu. Anda dapat mengontrol aliran qi keluar ini
dengan menempatkan partisi kayu sehingga qi
PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 15
 PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
“Ke Cina akan dialihkan ke area lain di apartemen [bukan
orang, kedokteran mengalir keluar melalui balkon setelah masuk
yang mendalam dari pintu utama]... pintu kamar satu harus
kesatuan dari semua ditutup karena menghadap toilet. Karena
hal-hal dan semua kompor Anda (elemen Api) berada di dekat posisi
orang dengan utara (area elemen Air), akan terjadi konflik,
alam, dengan sehingga menghancurkan kekayaan Anda. Untuk
alam semesta, dan dengan keharmonisan yang lebih baik, lepaskan kompor
Ilahi" Anda dan letakkan di posisi menghadap ke
selatan (area elemen Api)” (hlm. 251).
Jika kasus ini disajikan kepada seorang konselor yang
berorientasi pada pendekatan Barat, klien akan
diarahkan untuk fokus pada masalah perkawinan dan
pekerjaannya, dengan klarifikasi perasaan dan
pikirannya, mungkin diikuti dengan pengobatan untuk
kesepian, ketegasan atau kesedihannya akibat
perkawinannya. perincian. Bagi konselor terlatih Barat,
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
'resep' dari ahli feng-shui tidak masuk akal karena tidak
menjawab inti permasalahan klien. Klien
mengeksternalisasi masalah emosionalnya ke feng-shui
yang buruk alih-alih menghadapi dan
menyelesaikannya. Namun, solusi untuk masalah
emosional bukanlah rasional atau irasional, bukan logis
atau tidak logis; itu semua tergantung pada persepsi
klien. Klien yang percaya pada feng-shui mungkin
menganggap proses konfrontasi dan klarifikasi dalam
psikoterapi Barat tidak rasional dan tidak relevan
dengan masalah mereka. Karena, dalam kasus yang
dijelaskan di atas, klien mengaitkan masalah hidupnya
dengan feng-shui yang buruk, akan lebih tepat untuk
bekerja dengan keyakinan yang telah dia anut untuk
mengoptimalkan proses bantuan.
Kasus ini, bersama dengan kasus lain yang disajikan
oleh Low (1995), menunjukkan peran penting yang
dimainkan oleh psikoterapis pribumi di Singapura dan
masyarakat Asia lainnya. Orang yang percaya pada
feng-shui akan lebih cenderung mencari bantuan dari
master feng-shui daripada dari konselor terlatih Barat.
Ahli Feng-shui mampu memenuhi kebutuhan beberapa
sektor dalam masyarakat China karena berbagi
kerangka acuan budaya atau model penjelasan yang
serupa (lihat Kleinman dan Seeman, 2000) untuk
etiologi dan penanganan masalah emosional dan
kehidupan.
Secara umum, etiologi dan keyakinan pengobatan
pengobatan tradisional Tiongkok, feng-shui dan
dang-ki berbeda dari psikoterapi Barat dalam dua
hal: hubungan pikiran-tubuh, dan hubungan
manusia-alam. Ketika klien Cina mempresentasikan
masalah emosional mereka secara fisik, konselor
terlatih Barat akan melabeli masalah mereka
sebagai psikosomatis. Namun, istilah 'psikosomatik'
atau 'somatisasi', yang berasal dari dualisme
pikiran-tubuh dalam sistem kepercayaan kesehatan
Barat, memiliki konotasi negatif. Dalam DSM-IV
(Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental,
Edisi Keempat; American Psychiatric Association,
1994, hlm. 446-450), somatisasi
6PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 1
gangguan mengacu pada gejala fisik yang tidak
sepenuhnya dijelaskan oleh kondisi medis umum.
Dalam terapi psikodinamik, konsep 'konversi' mengacu
pada "proses mengubah gangguan psikologis menjadi
gangguan fisik" (Smith, 1992, hal. 25). Oleh karena itu,
masalah kesehatan mental atau emosional China
paling baik dipahami sesuai dengan sistem
kepercayaan kesehatan China di mana pikiran dan
tubuh terhubung. Pikiran dapat mempengaruhi tubuh
atau sebaliknya sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan.
Konsep budaya lain yang mendasari psikoterapi
pribumi Tionghoa adalah hubungan antara manusia
dan alam. Ide ini membentuk elemen sentral dari
pandangan dunia Tao. Bagi orang Tionghoa,
kedokteran adalah kesatuan mendalam dari segala
sesuatu dan semua orang dengan alam, dengan alam
semesta, dan dengan yang ilahi (Pachuta, 1989). Dalam
psikoterapi pribumi Tionghoa, seseorang diharapkan
hidup harmonis dengan alam semesta dan orang lain
untuk mencapai keseimbangan bio-psiko-emosional
juga sosio-spiritual. Berdasarkan prinsip moral dan
sosial Konfusianisme, orang diperlakukan dan dibantu
tanpa dipisahkan dari keluarga, komunitas, dan
kelompok budayanya. Oleh karena itu, orang Tionghoa
lebih mudah menerima pendekatan holistik untuk
menangani masalah emosional dan kehidupan mereka.
Hubungan manusia-alam juga memunculkan prinsip
non-aksi dalam pandangan dunia Tiongkok. Berdasarkan
prinsip ini, konfrontasi sebagai metode koping tidak
menyelesaikan masalah tetapi hanya akan semakin
memusuhi kekuatan lawan (misalnya dalam konflik
antarpribadi). Orang harus belajar untuk hidup selaras
dengan kekuatan negatif yang diperlukan untuk menjaga
keseimbangan, karena kekuatan positif yang berlebihan
akan mengancam keadaan homeostasis. Setiap upaya
untuk menghilangkan atau menghadapi kekuatan negatif
hanya akan mengarah pada antagonisme lebih lanjut
dengan kekuatan negatif. Hal ini sangat kontras dengan
pandangan dunia Barat tentang dikotomi manusia-alam
yang bertujuan untuk mengontrol dan memodifikasi alam
dan lingkungan fisik. Bagi orang Barat, manusia harus
memahami alam sehingga dapat mengendalikan alam
demi keuntungan mereka. Sebaliknya, bagi orang
Tionghoa, manusia harus memahami alam agar dapat
hidup selaras dengannya. Demikian pula, orang juga harus
belajar untuk hidup harmonis dengan orang lain, yang
sejalan dengan ajaran Konfusianisme yang menghargai
tatanan sosial dan hubungan interpersonal yang hierarkis.
Setiap konfrontasi dengan orang lain akan menyebabkan
lebih banyak konflik dan antagonisme dan dengan
demikian mengancam homeostasis sistem sosial. Kasus
berikut dari Lee (1993) mengilustrasikan prinsip non-
konfrontasi dan noaction:
“Seorang wanita China berusia enam puluhan telah
berkonsultasi dengan dokter China secara teratur. Pada
suatu kesempatan, dia mengeluh kepada dokter tentang

menantu perempuan tertuanya yang berusaha
memaksa putra keduanya untuk keluar dari keluarga
mereka. Memahami bahwa masalah keluarganya telah
mempengaruhi kesehatannya sampai batas tertentu,
dokter meresepkan beberapa ramuan untuk
memperkuat jantung dan hatinya untuk membantunya
merasa lebih baik karena kedua organ ini
berhubungan dengan emosi depresi. Selanjutnya,
tabib menasihatinya untuk tidak terlalu banyak
berpikir tetapi mengalihkan perhatian dari masalah
keluarganya, misalnya bermain ma-jiang (sejenis
perjudian Cina). Tabib Cina tidak mendorong diskusi
terbuka di antara anggota keluarga seperti yang
mungkin dilakukan oleh konselor terlatih Barat.
Dokter merasa bahwa pendidikan seperti itu mempengaruhi dukungan. Konfrontasi hanya akan
mengarah lebih jauh
antagonisme dalam keluarga.” (hlm. 68-69)
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
Sebuah studi empiris tentang etiologi
dan kepercayaan pengobatan klien
Cina
Setelah mengulas teori dari tiga psikoterapi pribumi
China, sekarang saya akan membahas secara singkat
sebuah penelitian yang saya lakukan di Singapura (Lee
dan Bishop, 2001). Penelitian ini merupakan tindak lanjut belakang agama mereka, terapis harus
dari penelitian saya sebelumnya (Lee, 1993), yang
berusaha untuk memahami etiologi klien Cina dan
keyakinan pengobatan tentang masalah psikologis di
Singapura. Saya percaya bahwa pemahaman yang lebih
baik tentang keyakinan kesehatan klien akan membantu
dalam merancang program kesehatan mental dan dalam
memilih pendekatan konseling yang relevan bagi mereka. kepercayaan pengobatan tentang masalah
Sampai saat ini, sebagian besar penelitian
tentang sistem kepercayaan klien telah dilakukan
dengan klien Kaukasia (misalnya Atkinson et al,
1991; Foulks et al, 1986; Pistrang dan Barker, 1992),
dan lebih sedikit yang diketahui tentang sistem
kepercayaan klien di kelompok budaya lain. Selain
itu, studi-studi ini terbatas cakupannya karena
berkaitan dengan persepsi klien tentang model
konseling Barat. Seperti disebutkan sebelumnya,
klien cenderung mencari bantuan dari psikoterapis
pribumi (misalnya dukun) serta profesional
kesehatan mental Barat yang terlatih. Oleh karena
itu, penting untuk memahami sejauh mana klien
menerima etiologi dan keyakinan pengobatan
psikoterapi pribumi.
Lee dan Bishop (2001) membandingkan sistem
kepercayaan klien dengan non-klien (orang yang
tidak menerima terapi) dan terapis terlatih Barat
(pekerja sosial, konselor, psikolog, dan
psikiater). Mereka ditanyai melalui kuesioner
survei tentang sejauh mana mereka setuju
dengan etiologi dan kepercayaan pengobatan
dalam psikoterapi pribumi (terdiri dari
pengobatan Tiongkok, dang-ki atau perdukunan
Tiongkok, dan feng-shui atau geomansi),
psikoterapi Barat (terdiri dari terapi
psikodinamik, humanistik, perilaku dan kognitif),
PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
dan model kepercayaan lainnya (terdiri dari kepercayaan “Klien Cina
organik, sosial-ekonomi, dan naif). Mereka memperluas etiologi dan
studi Pistrang dan Barker (1992) dengan memasukkan keyakinan pengobatan
model kepercayaan adat serta sampel non-klien dan tentang psikologis
terapis untuk tujuan perbandingan. masalah adalah
Ditemukan bahwa klien dan non-klien lebih eklektik, turunan
mungkin daripada terapis untuk mendukung dari kedua Barat
keyakinan yang terkait dengan psikoterapi pribumi. dan pribumi
Di antara psikoterapi pribumi yang berbeda, psikoterapi”
pengobatan Tiongkok adalah yang paling didukung
di antara ketiga sampel, dan klien dan non-klien
mendukung pengobatan Tiongkok lebih dari yang
dilakukan terapis.
Temuan juga menunjukkan bahwa agama dan
psikoterapi pribumi, khususnya pengobatan
Tiongkok, lebih didukung oleh klien yang
memegang tingkat GCE 'O' dan kualifikasi lebih
rendah daripada klien yang memegang
kualifikasi pasca-sekolah menengah; dan lebih
didukung oleh klien Buddhis atau Tao daripada
oleh klien Kristen atau non-religius. Meskipun
klien ditemukan untuk mendukung model
psikologis dan lainnya terlepas dari latar
menyadari bahwa klien yang percaya pada
Buddhisme atau Taoisme mungkin juga
memiliki seperangkat sistem kepercayaan asli,
khususnya pengobatan Cina. Secara
keseluruhan, penelitian Lee dan Bishop (2001)
menemukan bahwa etiologi klien Cina dan
psikologis bersifat eklektik, berasal dari
psikoterapi Barat dan pribumi. Karena itu,
Aplikasi dalam praktek terapi
Dipengaruhi oleh temuan ini, saya telah
memasukkan konsep dan teknik psikoterapi
pribumi ke dalam praktik konseling saya,
terutama dengan klien Cina yang percaya pada
Buddhisme/Taoisme, mereka yang memiliki
kualifikasi pendidikan rendah, atau mereka yang
menerima psikoterapi pribumi. Dua kasus
berikut mengilustrasikan usaha ini.
Kasus Satu
Baik Hong Chai dan Mai Ling (nama samaran) berusia akhir
dua puluhan dan berencana untuk menikah. Namun, orang
tua Hong Chai keberatan dengan pernikahan mereka karena
pasangan tersebut berasal dari kelompok dialek yang
berbeda. Hong Chai adalah seorang Hokklein sedangkan Mai
Ling adalah seorang Harkka. Ketika Hong Chai masih kecil, dia
dibawa menemui seorang peramal untuk mengetahui
takdirnya. Peramal memberi tahu orang tuanya bahwa dia
akan menghadapi bencana jika dia menikahi seorang wanita
Harkka. Inilah mengapa orang tuanya keberatan dia menikah
dengan Mai Ling, seorang wanita Harkka.
Pasangan itu menjadi sangat tertekan dan sadar
PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 17
 PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
Lihat aku. Saya tahu sulit untuk mengubah pikiran orang
tuanya dan tidak mungkin orang tuanya datang untuk sesi
konseling karena orang Tionghoa tradisional tidak
mungkin percaya pada konseling dan biasanya tidak akan
berbicara dengan saya - orang asing - tentang urusan
keluarga mereka. . Bagi orang Cina, merupakan aib dan
kehilangan 'muka' untuk membahas masalah keluarga
dengan orang asing.
Saya memberi tahu pasangan itu bahwa untuk
menyelesaikan masalah mereka, kami harus bekerja dengan,
bukannya menantang, kepercayaan orang tua mereka.
Konfrontasi hanya akan menimbulkan antagonisme lebih
lanjut. Saya menyarankan untuk mendapatkan bantuan dari
peramal yang telah membuat prediksi, karena dia mungkin
menawarkan beberapa solusi yang akan diterima oleh orang
tua Hong Chai. Hong Chai berhasil menemukan peramal itu
dan meminta solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Peramal
meresepkan beberapa metode geomantik dan sihir (termasuk
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
jimat) untuk mengubah nasib pasangan itu untuk membalikkan
bencana. Selanjutnya, Hong Chai juga membawa orang tuanya
untuk menemui peramal tersebut. Setelah mendengar dari
peramal, mereka merasa dibebaskan dan menyetujui
pernikahan Hong Chai dan Mai Ling.
Dalam hal ini, saya menggunakan model
penjelas adat peramal untuk memecahkan
masalah karena sejalan dengan model penjelas
orang tua. Sangat tidak mungkin sesi terapi
keluarga Barat akan mampu menyelesaikan
konflik antara Hong Chai dan orang tuanya. Oleh
karena itu, lebih baik merujuk klien ke
psikoterapis pribumi yang memiliki kerangka
acuan budaya yang sama.
Kasus Dua
Tuan Tan datang menemui saya. Selama konseling, masalah
yang belum terselesaikan yang telah terkubur dalam-dalam di
benaknya selama bertahun-tahun tiba-tiba muncul. Dia telah
menekan kesedihannya terhadap ibunya yang telah
meninggal bertahun-tahun sebelumnya. Dia belum menyelesaikan psikoterapi pribumi dan Barat ini
karena dia kesulitan mengekspresikan emosi dan psikoterapi (mis. psikodinamik dan tidak memiliki
seseorang untuk berbagi. Dia adalah terapi perilaku). Akhirnya, dua kasus disajikan
tidak menerima terapi berkabung Barat yang untuk mengilustrasikan bagaimana temuan ini
mengharuskannya untuk fokus pada perasaan dan telah memengaruhi praktik klinis saya,
pikirannya. Mengetahui bahwa dia adalah seorang Taois, menggabungkan pendekatan Cina asli dan Barat.
saya memutuskan untuk membantunya melalui praktik Tao
membakar kertas dupa.
Membakar kertas dupa adalah praktik umum di
masyarakat Tionghoa yang percaya pada Taoisme atau
agama tradisional Tionghoa. Kertas kemenyan, yang
dirancang dalam bentuk catatan kertas atau pakaian
kertas, dibakar untuk dewa, hantu atau orang mati
(termasuk leluhur). Diyakini bahwa almarhum akan
menerima uang kertas atau pakaian di neraka. Tuan Tan
diminta untuk menulis surat kepada ibunya yang sudah
meninggal tentang perasaan yang belum terselesaikan
terhadapnya, termasuk rasa bersalahnya karena tidak
merawatnya dengan baik sebelum kematiannya. Dia
kemudian membakar surat ini bersama dengan kertas
dupa selama bulan ketujuh, festival hantu di Cina
8PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 1
kalender. Dia melaporkan merasa lebih baik setelah membakar
surat itu.
Dalam hal ini, metode tradisional - membakar kertas
dupa - lebih efektif daripada terapi perilaku kognitif.
Membakar kertas dupa adalah penyembuhan simbolis,
yang mengacu pada “penggunaan simbol transformasional
dalam ritual penyembuhan untuk tujuan terapi mengubah
makna peristiwa kehidupan...” (Castillo, 1997, hal. 82).
Pembakaran kertas dupa mengubah konstruksi kognitif
makna pada klien, sehingga secara terapeutik mengubah
pengalaman emosionalnya (yaitu kesedihan). Dia percaya
bahwa suratnya akan dibacakan oleh ibunya di neraka dan
karenanya merasa lebih baik. Tidaklah penting untuk
mengetahui apakah mendiang ibunya menerima surat itu;
yang penting adalah bahwa klien percaya akan hal itu.
Seperti yang dinyatakan Seedhouse (1995):
“Perlu ditanyakan apakah teori tertentu [misalnya,
membakar kertas dupa] bertindak untuk
menghilangkan hambatan dengan cara yang lebih
baik daripada teori alternatif lainnya [misalnya,
terapi perilaku-kognitif], daripada bertanya apakah
teori ini ' benar secara objektif'.” (hal.95)
Penelitian terkini tentang
psikoterapi pribumi
Dalam makalah ini, saya telah menguraikan pentingnya
memahami psikoterapi pribumi dalam praktik
konseling dengan kelompok budaya tertentu, Tionghoa
Singapura. Tiga psikoterapi pribumi Cina dibahas
dalam hal etiologi dan kepercayaan pengobatan:
pengobatan Cina, dang-ki (perdukunan Cina), dan feng-
shui (geomansi Cina). Sebuah studi empiris (Lee dan
Bishop, 2001) disajikan secara singkat untuk
menunjukkan bahwa klien Tionghoa Singapura
memiliki sistem kepercayaan eklektik yang terdiri dari
kepercayaan yang berasal dari sistem kepercayaan ini.
Sejauh ini studi saya tentang psikoterapi pribumi
belum melangkah lebih jauh dan menunjukkan
keefektifan psikoterapi pribumi melalui penelitian.
Secara khusus, alih-alih melihat psikoterapi pribumi
pada tingkat konseptual, saya harus memahaminya
dalam kaitannya dengan proses dan hasil terapeutik
mereka melalui penelitian yang lebih sistematis.
Untuk alasan ini, saya sedang melakukan beberapa
proyek penelitian untuk mengeksplorasi:
1. Keefektifan psikoterapi pribumi Tionghoa
dibandingkan dengan psikoterapi Barat saat
konseling dengan klien Tionghoa Singapura.

2. Cara di mana persamaan dan perbedaan
antara etiologi klien dan terapis dan
keyakinan pengobatan mempengaruhi
proses dan hasil konseling.
3. Efektivitas psikoterapi adat dengan
masalah khusus seperti depresi atau
kecemasan.
Semoga melalui studi ini, saya dapat memberikan
lebih banyak bukti empiris tentang psikoterapi
pribumi untuk mengoptimalkan praktik konseling
dengan klien Tionghoa di Singapura.
© Boon-Ooi Lee
Referensi
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
Ahern EM (1975) Pengobatan suci dan sekuler di desa
Taiwan: studi gangguan kosmologis. Dalam Kleinman
A, Kunstadter P, Alexander ER dan Gale JR (eds),
Kedokteran dalam Budaya Cina: Studi Perbandingan
Perawatan Kesehatan di Masyarakat Cina dan Lainnya.
Washington, DC: Institut Kesehatan Nasional.
American Psychiatric Association (1994) Manual
Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (edisi ke-4).
Washington DC: Asosiasi Psikiatri Amerika.
Atkinson DR, Worthington RL, Dana DM dan Good GE
(1991) Keyakinan etiologi, preferensi orientasi
konseling, dan efektivitas konseling. Jurnal Psikologi
Konseling, 38(3): 258-64.
Bentelspacher CE, Chitran S dan Rahman M (1993) Variasi
budaya dalam pola koping dan adaptasi di antara
keluarga yang merawat kerabat yang sakit mental (Kertas
Kerja 19). Singapura: Universitas Nasional Singapura,
Departemen Pekerjaan Sosial dan Psikologi.
Castillo RJ (1997) Budaya dan Penyakit Mental: Pendekatan yang
Berpusat pada Klien. Pacific Grove: Brooks/Cole.
Cheung FM, Lau BW dan Wong SW (1984) Jalan menuju
perawatan psikiatri di Hong Kong. Budaya, Kedokteran
dan Psikiatri, 8(3): 207-88.
Departemen Pengobatan Cina, Nanjing Chinese Medical
College (1986) Huang-Di-Nei-Jing. Tiongkok: Penerbit Sains
dan Teknologi Shang-Hai.
Elliott AFA (1955) Kultus Media Roh Cina di Singapura.
London: Athlone Press.
Foulks EF, Orang JB dan Merkel LR (1986) Pengaruh
keyakinan pasien tentang penyakit mereka kepatuhan
dalam psikoterapi. Jurnal Psikiatri Amerika, 143(3):
340-4.
Frank JD dan Frank JB (1991) Persuasi dan
Penyembuhan: Studi Perbandingan Psikoterapi (edisi
ke-3). Baltimore: Pers Universitas Johns Hopkins.
Gallin B (1975) Komentar tentang studi sosiokultural
kedokteran kontemporer di masyarakat Cina. Dalam
Kleinman A, Kunstadter P, Alexander ER dan Gale JL (eds),
Kedokteran dalam Budaya Cina: Studi Perbandingan
Perawatan Kesehatan di Masyarakat Cina dan Lainnya.
Washington, DC: Institut Kesehatan Nasional.
PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
Guthrie GM dan Szanton DL (1976) Diagnosis rakyat
dan pengobatan skizofrenia: tawar-menawar dengan
roh di Filipina. Dalam Lebra WP (ed.), Sindrom yang
Terikat Budaya, Etnopsikiatri, dan Terapi Alternatif. Vol
IV Riset Kesehatan Mental di Asia dan Pasifik.
Honolulu: Pers Universitas Hawaii.
Heinze R (1988) Kesurupan dan Penyembuhan di Asia Tenggara
Saat Ini. Thailand, Bangkok: Teratai Putih.
Holbrook B (1974) pengobatan psiko-sosial Cina.
Dokter dan dang-ki: analisis antar budaya. Buletin
Institut Etnologi, Akademisi, Sinica, 37: 85-111.
Kleinman A (1975) Antropologi medis dan psikiatri dan
studi tentang bentuk pengobatan tradisional dalam
budaya Cina modern. Buletin Institute of Ethnology
Academia, Sinica, 39: 107-23.
Kleinman A dan Seeman D (2000) Pengalaman pribadi
tentang penyakit. Dalam Albrecht GL, Fitzpatrick R dan
Scrimshaw SC (eds), Handbook of Social Studies in Health
and Medicine. London: Bijak.
Kreisman JJ (1975) Magang Curandero: integrasi terapi
penyembuhan rakyat dan medis. Jurnal Psikiatri
Amerika, 132(1): 81-3.
Lazarus AA (1989) Praktek Terapi Multimodal.
Baltimore: Pers Universitas Johns Hopkins.
Lee BO (1993) Terapi Adat dalam Budaya Cina. Disertasi
Master yang tidak dipublikasikan. Universitas Keele,
Inggris.
Lee BO (1998) Lay Beliefs about Etiology and Treatment of
Psychological Problems: Counseling with Chinese Clients
in Singapore. Disertasi Doktor yang tidak dipublikasikan,
National University of Singapore.
Lee BO (2002) Psikoterapi dalam Pengobatan Cina:
tinjauan teoretis. Dalam Tan AG dan Goh M (eds)
Psychology in Singapore: Issues of an Emerging
Discipline. Singapura: McGraw Hill.
Lee BO dan Bishop GD (2001) sistem kepercayaan
klien Cina tentang masalah psikologis di Singapura.
Konseling Psikologi Triwulanan, 14 (3): 219-40.
Leininger M (1973) Praktek sihir dan terapi
psikokultural dengan keluarga perkotaan AS.
Organisasi Manusia, 32(1): 73-83.
Leong CC (1996) Satu dari sepuluh menderita gangguan
mental. The Straits Times, 5 Mei, hal.24.
Leong FTL (1986) Konseling dan psikoterapi dengan
Asia-Amerika: Tinjauan literatur. Jurnal Psikologi
Konseling, 33(2): 196-206.
Leung PWL dan Lee PWH (1996) Psikoterapi dengan orang
Cina. Dalam Bond MH (ed.), The Handbook of Chinese
Psychology. New York: Oxford University Press.
Rendah A (1995) Feng-shui Praktis untuk Rumah: Menerapkan
feng-shui untuk Kemakmuran, Kesehatan dan Kebahagiaan.
Malaysia: Publikasi Pelanduk.
Lubchansky I, Egri G dan Stokes J (1970) spiritualis Puerto Rico
memandang penyakit mental: penyembuh iman sebagai
paraprofessional. Jurnal Psikiatri Amerika, 127(3): 312-21.
Banyak Penyakit Mental Mencari 'Obat' Ilmu Hitam (1994) The
Straits Times, 2 Mei, hal. 2.
PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 19
 PSIKOTERAPI PRIBADI CINA DI SINGAPURA
Markus H dan Kitayama S (1991) Budaya dan diri:
implikasi untuk kognisi, emosi, dan motivasi. Buletin
Psikologis, 98: 221-53.
Mulia S (1994) Feng-shui di Singapura. Singapura:
Graham Brash.
Pachuta DM (1989) Pengobatan Cina: hukum lima unsur.
Dalam Sheikh AA dan Sheikh KS (eds) Pendekatan Timur
dan Barat untuk Penyembuhan: Kebijaksanaan Kuno dan
Pengetahuan Modern. New York: Wiley.
Pearson RE (1985) Pengakuan dan penggunaan sistem
pendukung alami dalam konseling lintas budaya. Dalam
Pedersen P (ed) Handbook of Cross-cultural Counseling and
Therapy. New York: Prager.
Pistrang N dan Barker C (1992) Keyakinan klien tentang
masalah psikologis. Triwulanan Psikologi Konseling,
5(4): 325-35.
Quah SR (1977) Dimensi perawatan kesehatan yang tidak
direncanakan di Singapura: penyembuh tradisional dan
Diunduh oleh [The University of Manchester Library] pada 06:07 22 Desember 2014
pengobatan sendiri. Kertas kerja sosiologi nomor 62.
Singapura: Universitas Singapura, Departemen Sosiologi.
Quah SR (1989a) Kemenangan kepraktisan. Dalam Quah SR
(ed.), The Triumph of Practicality: Tradition and Modernity
in Health Care Utilization in Selected Asian Countries.
Singapura: Institut Studi Asia Tenggara.
Quah SR (1989b) Penawaran terbaik: pilihan medis di
Singapura. Dalam Quah SR (ed.), The Triumph of
Practicality: Tradition and Modernity in Health Care
Utilization in Selected Asian Countries. Singapura:
Institut Studi Asia Tenggara.
Quah SH dan Bishop GD (1996) Mencari pertolongan untuk
penyakit: Peran orientasi budaya dan representasi
penyakit. Jurnal Psikologi Kesehatan, 1: 209-22.
Rin H dan Huang MG (1989) Neurasthenia sebagai dilema
nosologis. Budaya, Kedokteran dan Psikiatri, 13(2): 215-26.
10PENELITIAN KONSEL DAN PSIKOTERAPI, 2002, VOL 2, NO 1
Rivers WHR (2001) Kedokteran, Sihir, dan Agama.
London: Rute.
Rogler LH, Malgady RG, Constantino G dan Blumenthal R
(1987) Apa arti layanan kesehatan mental yang sensitif
secara budaya? Perawatan Hispanik. Psikolog Amerika,
42(6): 565-70.
Seedhouse D (1995) Kesehatan: Dasar Pencapaian.
Chichester: Wiley.
Smith DL (1992) Terapi psikodinamik: Pendekatan Freudian.
Dalam Dryden W (ed.), Individual Therapy: A Handbook.
Philadelphia: Pers Universitas Terbuka.
Spector R (1986) Studi kasus 3: tarot strategis. Jejaring
Terapi Keluarga, 10(5): 36-7, 68-9.
Sue DW dan Sue D (1999) Konseling Perbedaan Budaya:
Teori dan Praktek (edisi ke-3). New York: Wiley.
Tan CT, Chee KT and Long FY (1980) Pasien psikiatri yang
mencari pengobatan tradisional di Singapura. Jurnal Medis
Singapura, 21: 643-7.
Wang MQ (1985) psikoterapi pengobatan Cina.
Tiongkok: Publikasi Sains dan Teknologi Tian-Ching.
Wang MQ (1988) Garis Besar Psikologi Pengobatan
Cina. Tiongkok: Publikasi Sains dan Teknologi Sichuan.
Wu DYH (1982) Psikoterapi dan emosi dalam pengobatan
tradisional Cina. Dalam Marsella AJ dan White GM (eds),
Cultural Conceptions of Mental Health and Therapy. New
York: Reidel.
Anda QG (1994) The Doctor of Mind: Efek Terapi Budaya
Cina. Taiwan: Yuan-Liu.
Yu DH (1985) Konseling Pribumi di Taiwan. Taiwan:
Chang Lao Si.