OLEH :
FEBRIYATUL HUSNA, S. Kep
KELOMPOK H
PEMBIMBING AKADEMIK :
NELWATI, S.Kp., MN., Ph.D
Ns. SIDARIA, M.Kep
Seorang mahasiswa perawat, Ners A, bertugas merawat pasien laki-laki, Tn. A, usia 62
tahun. Pasien datang ke IGD RS 1 hari yang lalu dengan kondisi kesadaran yang menurun,
pasien sebelumnya berkeringat dingin dan mengeluh nyeri perut yang menjalar ke pinggang.
Pasien juga merasakan pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien didiagnosis
dengan Nefrolitiasis bilateral Pro PCNL + Anemia + CKD Stage V.
Ners A kemudian melakukan pengkajian lebih dalam pada pasien ini, kemudian
mendapatkan data sebagai berikut:
Saat dikaji pasien dalam kesadaran penuh.
Pasien mengeluhkan masih merasakan nyeri pinggang yang ia rasakan menjalar ke area
perut, nyeri skala 5, nyeri dirasa hilang timbul, pasien tampak meringis, pasien
mengatakan kurang nafsu makan.
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan asam urat, pernah
didiagnosis menderita batu ginjal sejak 1 tahun yang lalu. Dan sejak 1 bulan yang lalu
nyeri dirasakan semakin mengganggu, badan pasien terasa letih dan lemah.
Pasien mengatakan ada anggota kelurga yang juga menderita penyakit hipertensi dan batu
ginjal
TTV Tekanan Darah 111/74 mmHg; HR 93 x/I; RR 20x/I; Suhu 36,5◦C
Dari pemeriksaan kimia urine diketahui berat jenis urine 1,005, urine tidak keruh, warna
kuning muda
Dari pemeriksaan darah didapatkan data kadar asam urat dalam darah 8,3 mg/dl ; Hb=7,8
mg/dl
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN RASA
AMAN DAN NYAMAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Pada tanggal 11 Februari 2021, Tn. A masuk melalui IGD RSP Universitas Andalas
Padang jam 22.00 WIB dengan kondisi kesadaran yang menurun, pasien sebelumnya
berkeringat dingin dan mengeluh nyeri perut yang menjalar ke pinggang. Tn. A juga
merasakan pusing.
b) Pola nutrisi
Ketika Sehat : Tn.A mengatakan makan 3 kali sehari dengan lauk pauk + sayur.
Tn.A mengatakan minum lebih kurang 7-8 gelas perhari.
Ketika Sakit : TnA. mendapatkan diit rendah protein, pasien mengatakan nafsu
makan berkurang dan disaat makan makanannya hanya habis ¼ porsi dari jumlah
yang disediakan, perut Tn.A terasa kembung dan mual. Tn.A minum 5- 6 gelas
sehari.
c) Pola istirahat/tidur
Ketika Sehat : Tn.A mengatakan tidurnya 6-8 jam sehari, dan bisa tidur tanpa
terganggu.
Ketika Sakit : Tn.A mengatakan hanya tidur 4-5 jam/hari. Tn.A mengatakan
sering terbangun di saat tidur karena merasakan sakit di daerah perut dan menjalar
ke pinggang sehingga tidur terganggu.
3. Pemeriksaan fisik
a) Tingkat kesadaran : Compos mentis
b) Keadaan umum : Lemah
c) BB sebelum sakit : 55 kg
BB sesudah sakit : 63kg
Kenaikan BB : 8 kg
TB : 165 cm
d) TTV
TD : 111/74 mmHg
Nadi : 93 x/i
RR : 20 x/i
Suhu : 36,5 C
e) Kepala
Bentuk kepala bulat simetris. Rambut berwarna hitam dan beruban. Tidak ada
pembengkakan pada kepala, kulit kepala bersih tidak ada ketombe dan lesi.
f) Mata
Mata simetris kiri-kanan, sclera tidak ikterik dan konjungtiva anemis. Pasien
menggunakan kacamata.
g) Hidung
Hidung simetris, tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat lesi, tidak terdapat
sekret pada hidung dan penciuman baik.
h) Mulut
Mulut terlihat kering dan gigi terlihat bersih, tidak terdapat lesi, dan bibir tampak
pucat.
i) Telinga
Telinga simetris kiri dan kanan, tidak terdapat pembengkakan, telinga terlihat
bersih, tidak terdapat serumen dan pendengaran baik.
j) Leher
Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening dan tidak
terdapat bendungan pada vena jugolaris.
k) Thorax
- Paru
I : Simetris kiri-kanan, tidak ada retraksi dinding dada
P : Fremitus kiri-kanan
P : Sonor
A : Tidak ada suara tambahan dan suara nafas normal
- Jantung
I : Bentuk dada simetris, iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba
P : Terdengar redup pada batas jantung
A : Tidak ada suara tambahan
l) Abdomen
I : Terdapat asites
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
A : Bising usus hyperaktif
m) Ekstremitas
Atas : Tidak ada edema, tidak ada lesi, terpasang infus NaCL ditangan kiri,
CRT>3 detik, kulit tampak kering dan warna kulit kecoklatan.
Bawah : Terdapat edema pada kedua kaki (derajat II), tidak ada lesi, CRT >3
detik
n) Genitalia
Genitalia bersih dan terpasang kateter urine.
4. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap
No Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
1 Hemoglobin 7,8 g/dl 14-16 g/dl
2 Leukosit 9.000/mm3 5000-10000/mm3
3 Trombosit 120.000 unit/mm3 150000-400000 mm3
4 Hematokrit 30% 40-48%
Kimia darah
No Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
1 Ureum 130 mg/dl 10,0-50,0 mg/dl
2 Kreatinin 9,2/mm3 0,6-1,3 mg/dl/mm3
3 Natrium 114,7 mEq/L 135-145 mEq/L
4 Kalium 5,68 3,5-5,55 mmol/L
5 Asam urat 8,8 mg/dl 4,0-8,5 mg/dl
6 Albumin 2,3 gr/dl 3,5-5,9 gr/dl
B. Analisis Data
C. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d agen cidera biologi
2) Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi peningkatan asupan dan
retensi cairan
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nutrisi
yang tidak adekuat
D. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Perencanaan
o Keperawatan
NOC NIC
Eduakasi :
- Berikan informasi mengenai
nyeri,seperti penyebab nyeri,berapa
lama nyeri akan dirasakan,antisipasi
dari ketidaknyamanan
- Ajarkan prinsip2 manajemen nyeri
Kaloborasi :
- Berikan obat analgesic
- Konsultasi pada dokter bila nyeri
bertambah,menetap atau memburuk
Monitor Cairan
Aktivitas-aktivitas :
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor resiko
dari ketidakseimbangan cairan
- Monitor berat badan
- Monitor TD, HR dan RR
- Monitor tekanan darah orthostastik
dan perubahan irama jantung
- Monitor parameter hemodinamik
infasif
- Catat secara akurat intake dan output
- Monitor tanda dan gejala oedema
- Beri cairan sesuai keprluan
- Kolaborasi dalam pemberian obat
yang dapat meningkatkan output urin
Monitoring Nutrisi
Aktivitas-aktivitas :
a) Monitor adanya penurunan berat
badan
b) Monitor lingkungan selama makan
c) Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
d) Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah
e) Monitor mual muntah
f) Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, Ht
g) Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik, papilla lidah dan cavitas
oral
P:
Intervensi dilanjutkan dengan
intervensi analgesic
administration dan teknik
relaksasi 5 jari.
2. Kelebihan volume Fluid Management S:
cairan b/d 1. Pertahankan catatan intake Klien mengatakan letih dan
gangguan dan output yang akurat lemah, Klien mengatakan
mekanisme regulasi 2. Pasang urin kateter jika masih bengkak pada kaki dan
diperlukan tangan.
3. Monitor hasil Hb yang
sesuai dengan retensi O :
cairan Tampak masih bengkak pada
4. Monitor vital sign kedua kaki, tangan dan asites
5. Monitor indikasi retensi / pada perut, balance cairan
kelebihan cairan +200 ml
6. Kaji luas dan lokasi edema
7. Monitor masukan makanan A :
/ cairan dan hitung intake Masalah belum teratasi
kalori P:
8. Monitor status nutrisi Intervensi dilanjutkan dengan
9. Kolaborasi pemberian manajemen cairan
diuretic sesuai interuksi