1. PENDAHULUAN
Sebagai satu satunya rumah sakit umum daerah di lampung selatan yang memiliki
jangkauan pelayanan pada sebagian besar masyarakat Lampung Selatan, bahkan
mencakup sebagian masyarakat Lampung Timur membawa dampak pada semakin
meningkatnya kunjungan pasien ke RSUD Kalianda dari tahun ke tahun. Posisi geografis
yang berada di jalur lintas sumatera dan menjadi pintu gerbang lalu lintas yang
menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau Jawa menjadikan RSUD Kalianda
merupakan tujuan pertama bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan dan fasilitas
kesehatan terutama untuk kasus trauma kecelakaan lalu lintas baik transportasi darat, laut
dan udara di mana angka kejadian terus meningkat seiring dengan meningkatnya
mobilitas penduduk antar wilayah.
Kabupaten Lampung Selatan yang sebagian wilayahnya berada di pesisir barat
Sumatera merupakan salah atu wilayah rawan bencana alam gempa bumi dan tsunami
serta resiko bencana gunung berapi (gunung Anak Krakatau). Ancaman lain yang
berpotensi menyebabkan insiden dengan korban massal antara lain : kerusuhan sosial
kemasyarakatan, Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit endemik (Malaria, Demam
Berdarah Dengue dll), kecelekaan industri dan kecelakaan rumah tangga.
Kondisi tersebut di atas merupakan satu tantangan bagi RSUD Kalianda untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan pasien, terutama pelayanan gawat darurat dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya
prasarana (medis dan non medis), obat dan alat kesehatan serta sarana penunjang lain.
2. LATAR BELAKANG
Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencangkup
suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi. Kunci pelayanan gawat darurat
adalah kecepatan dalam menentukan diagnosa dan tindakan dan ketepatan dalam
memberikan suatu tindakan dan pengobatan. Kunci pelayanan gawat darurat adalah
kecepatan dan ketepatan, yang niscaya hanya dapat dilakukan oleh dokter dan perawat
yang memiliki pengetahuan, sikap, ketrampilan dan pengalaman yang baik. Karenanya
peningkatan kualitas dokter dan perawat IGD secara berkelanjutan merupakan kebutuhan
penting yang harus dipenuhi oleh manajeman RS selain peningkatan dan ketersediaan
jumlah dan jenis sumber daya lainnya.
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kalianda memiliki dokter umum sebanyak sepuluh
(10) orang dan perawat sebanyak tujuh belas (17) orang untuk melayani kunjungan
pasien di IGD rerata sebanyak delapan ratus (800) pasien per bulan. Dari jumlah 20
dokter IGD ..... orang telah memiliki sertifikat pelatihan Basic Life Support (BLS), ....
orang telah memiliki sertifikat pelatihan Advanced Trauma Life Support (ATLS).
Sedangkan dari 17 orang perawat IGD jumlah yang telah memiliki sertifikat pelatihan
BLS sebanyak 9 orang, pelatihan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) sebanyak 1
orang dan pelatihan PAL sebanyak 2 orang. Belum ada dokter dan perawat IGD yang
memiliki sertifikat pelatihan penting lain seperti Patient Safety, pelatihan penaggulangan
bencana/disaster, kegawat daruratan neonatus dan pediatric.
Melihat pola ketenagaan tersebut di atas maka sangat penting untuk dilakukanya
program peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi petugas IRD dengan mengikuti
pelatihan dan ketrampilan dalam bidang kegawatdaruratan seperti tersebut di atas baik
melalui pendidikan formal di universitas dan polteknik kesehatan maupun pendidikan
non formal yang diselenggerakan oleh institusi kesehatan lain seperti rumah sakit
pendidikan, pemerintah (kemenkes), organisasi profesi dan penyelenggara swasta yang
berkompeten. In house training juga meruapakan salah satu solusi yang dapat
dilaksanakan oleh intern rumah sakit, tentu dengan mempertimbangkan ketersediaan
dana dan tenaga pengajar/trainer.
3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan instalasi gawat darurat melalui pemingkatan kualitas
pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman tenaga dokter dan perawat IGD.
3.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuan dan perkembangan terbaru bagi
dokter dan perawat IGD dalam pelayanan tindakan kegawatdaruratan, termasuk
kegawatdaruratan bencana.
2. Meningkatkan keterampilan dan sikap dokter dan perawat IGD dalam melakukan
tindakan kegawatdaruratan, termasuk kegawatdaruratan bencana
3. Meningkatkan pengalaman dokter dan perawat dalam pelayanan tindakan
kegawatdaruratan, termasuk kegawatdaruratan bencana.
4. SASARAN
Sasaran dari program pendidikan dan pelatihan adalah seluruh dokter dan perawat di
IGD RSUD Kalianda, terutama dokter dan perawat baru yang belum pernah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kegawatdaruratan.
Tempat /
No Jenis Pendidikan Jumlah Institusi Waktu Biaya
Penyelenggara
Pendidikan Formal
D-IV Keperawatan
1
Gawat Darurat
D-IV Keperawatan
2
Kardiovaskuler
Sub Total -
Pendidikan Non Formal
BLS (BTLS-BCLS)
1
untuk dokter
BLS (BTLS-BCLS)
2 untuk perawat
3 ATLS untuk dokter
4 ATCLS untuk dokter
5 Patient Safety
6 Diaster plan
7 Resusitasi bayi-anak
Sub Total
7. BIAYA KEGIATAN
Sumber dana berasal dari keuangan RS dalam anggaran tahunan maupun sumber dana
lain seperti, pemda, kemenkes, sponsor pihak ke tiga atau swadana. Besar biaya
menyesuaikan dengan jenis kegiatan, jumlah peserta, tempat dan lama kegiatan dll
seperti terlihat pada tabel di atas.