Anda di halaman 1dari 59

PENUNTUN PRAKTIKUM HISTOLOGI

BIOMEDIK 1

DEPARTEMEN HISTOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERISTAS HASANUDDIN
SITOLOGI:

Struktur sel secara umum terdiri dari :


- membran sel
- sitoplasma
- inti sel
struktur ini dengan mikroskop cahaya dapat dilihat dengan jelas, akan tetapi pada sitoplasma terdapat
banyak struktur yang tidak dapat dilihat dengan jelas dengan mikroskop cahaya, hanya jelas terlihat
dengan TEM.
Struktur ini antara lain :
- organel bermembran tiga lapis antara lain :
* mitokondria
* aparatus Golgi
* retikulum endoplasma
* lisosom, dll
- organel bermembran sederhana (satu lapisan) antara lain :
* mikrotubulus
* mikrofilamen
* sentriol
* silia, dll
- inklusion : pigmen, lemak, protein dll
Organel merupakan komponen sel yang selalu ada dalam sel (permanen) sedang inklusion
bersifat temporer, sebagian struktur-struktur yang terdapat pada sitoplasma ini dengan pewarnaan
khusus dapat diamati dengan mikroskop cahaya .
Disamping hal diatas perlu diamati modifikasi dari membrana sel baik berupa mikrovili
maupun silia (stereosilia : silia tidak dapat bergerak, kinosilia silia dapat bergerak) ataupun tautan sel
(desmosom, terminal bar) yang juga dengan pewarnaan khusus baru jelas terlihat.
Regenerasi dari sel sangat penting dalam siklus sel, regenerasi melalui satu proses yang disebut
mitosis, yang merupakan pembelahan dari satu sel induk menjadi dua sel anak yang identik dengan sel
induk, yang melalui beberapa tingkatan (stadium) yang dengan pewarnaan khusus tingkatan dapat
diamati dengan jelas.

MITOSIS : Akar bawang Feh H.1


Sediaan yang dipakai adalah ujung akar dari bawang dimana mitosis terdapat banyak pada
pucuk akar, tepi ujung akar dan bagian tengah. Dengan pewarnaan FeH maka semua unsur basofil pada
sel akan terlihat berwarna hitam / ungu.
Mulai lihatlah dengan obyektip (oby) 10 X lalu dengan oby 45 X.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 1


INTERFASE :
Adalah sel - sel yang tidak atau belum (stadium istirahat) mengadakan pembelahan
Nampak : - inti : membran inti jelas
nukleoli jelas
kromatin halus nampak seperti titik-titik
- sitoplasma jernih dibatasi oleh membran sel.

PROFASE :
- Membran inti masih utuh dan jelas permulaan sampai pertengahan stadium ini, dan pada akhir
stadium ini akan menghilang
- Nukleoplasma : mulai terlihat titik kasar yakni butir kromatin dan kemudian berubah jadi
benang - benang halus disebut "spireem" yang nantinya menebal dan tumbuh berpasangan
disebut kromosom.
- Spindel sudah mulai terbentuk diantara anak inti
- Perhatikan hal - hal dibawah ini :
- kapan nukleoli dan membran inti menghilang ?
- apakah sentrosom nampak ?
- dari mana asal spindel ?
- apa yang dimaksud dengan "aster" ?

METAFASE :
- Membran inti sudah menghilang
- Nuleoli menghilang
- Semua kromosom telah membelah menjadi dua kromatid tetapi masih bersatu pada sentromer,
kromatid ini menyusun diri dengan sentromer terletak pada bidang ekuator, sedang kromatid
terikat oleh benang spindle.
- Bentuk metafase ini sering disebut "monaster"

ANAFASE :
- Sentromer membelah dua, dan kromatid bergerak kekutub berlawanan seolah - olah ditarik
oleh benang spindle sehingga nampak bentuk "diaster".
- Jika diperhatikan dengan teliti terlihat adanya cekungan kecil pada kedua sisi membran sel
pada bidang ekuator, ini menandakan mulainya pembelahan sel.
- Perhatikan :
* bagaimana mekanisme sampai kromatid bergerak kekutub ?

TELOFASE :
- Nukleoli dan membran inti kembali telihat pada kedua anak sel, tiap anak sel disini besarnya
seperdua dari sel induk.
- Kromatid yang membentuk kromosom terlihat terurai kembali menjadi titik kromatin.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 2


APPARATUS GOLGI Pankreas OsO4
Perhatikan bentuk asini pankreas yang dibentuk oleh :
 Sel – sel menyerupai piramid
 Inti pucat terletak agak basal
 Sitoplasma : pada apikal inti terlihat lempeng – lempeng yang tersusun dan berwarna
“hitam”
- Lihatlah dulu dengan pembesaran oby 10x kemudian gambarlah dengan pembesaran oby 45x.

GLIKOGEN Hepar Best-carmijn H.4


- Perhatikan struktur hepar yang terdiri dari lobulus-lobulus dengan "vena sentralis" ditengah
lobulus, sel-sel hepar (hepatosit) tersusun radier dari tengah ketepi lobulus dan tiap susunan
terpisah oleh satu celah yang disebut "sinusoid".
- Sel-sel hepar :
- berbentuk poligonal, berwarna merah muda
- inti bulat ditengah, pucat
- Glikogen dalam sel hepar nampak sebagai butir – butir dapat atau, tidak sama
besarnya dan berwarna merah menyala.
- Lihat dahulu dengan pembesaran oby 10 X dan gambarlah dengan pembesaran oby 45 X .

TERMINAL BARS / SCHLUSLEISTEN Usus FeH H.6


- Paling jelas terlihat pada sel – sel epitel pilorus lambung, terminal bars ini adalah tautan sel
berupa taut kedap (tight junction) jenis zonula occluden yang berupa sabuk yang meluas
mengelilingi permukaan apikal sel.
- Perhatikan sel – sel epitel usus :
 Berbentuk torak prismatik
 Terminal bars terlihat :
o Sebagai titik – titik pada apikal lateral sel pada potongan memanjang.
o Sebagai sarang tawon pada potongan melintang
- Apakah fungsi dari terminal bars ini ?
- Dibentuk oleh apakah terminal bars ini ?
- Gambarlah dengan pembesaran oby 45x

STEREOSILIA Duktus Epididimis H.E 66.a


- Merupakan modifikasi permukaan apikal membran sel, berupa silia yang tidak dapat bergerak
- Carilah stereosilia ini pada permukaan lumen duktus epididymis dimana ia terlihat seperti
benang – benang halus
- Lihatlah dulu dengan oby 10x lalu gambarlah dengan oby 45 x
- Selain stereosilia dapatkan saudara menyebutkan jenis-jenis lain dari modifikasi membran sel
dan apa perbedaannya?

=============================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 3


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SITOLOGI
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 4


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SITOLOGI
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 5


JARINGAN EPITEL

Merupakan jaringan yang disusun oleh sel-sel yang sama bentuknya, letaknya berdekatan,
dengan zat interselluler sedikit dan mempunyai fungsi sama .
Jaringan Epitel ini dibagi atas :
- epitel penutup
- epitel kelenjar
Jaringan epitel penutup duduk pada lapisan yang memisahkan jaringan epitel dengan jaringan
ikat dibawahnya, lapisan ini disebut "membrana basalis" yang terdiri dari tiga lapisan.
Lapisan membrana basalis :
- Lamina Basalis
= Lamina Densa :
* merupakan lapisan yang kedap elektron, terdiri dari serat kolagen tipe IV dan glikoprotein.
- Lamina Lusida
= Lamina Rara Eksterna
* terdapat diatas dari lamina densa dekat dengan membrana sel terutama terdiri dari
glikoprotein dan serat kolagen tipe IV yang sangat tipis yang berasal dari lamina densa.
- Lamina Fibroretikuler
= Lamina Rara Interna
* terdapat disebelah dalam dari lamina densa, lapisan ini mengandung serat kolagen tipe III,
serat retikuler dan sedikit serat kolagen tipe IV.
Berdasarkan atas lapisan sel yang membentuk epitel penutup dibagi atas:
-. epitel selapis
-. epitel berlapis
-. epitel bertingkat
sedangkan "epitel peralihan" merupakan epitel yang tidak termasuk salah satu diatas.
Jaringan epitel kelenjar dibagi dalam dua golongan besar yaitu :
- kelenjar endokrin
- kelenjar eksokrin
Pada jaringan epitel kelenjar disini yang akan dibahas adalah jaringan kelenjar eksokrin dimana
jaringan kelenjar eksokrin ini dibagi atas beberapa jenis menurut sifat-sifat dari saluran keluar
bentuk pars terminalnya dan lain-lain.
Pembagian epitel kelenjar :
* menurut saluran keluarnya
- kelenjar simpleks
- kelenjar kompleks
* menurut bentuk pars terminalisnya :
- kelenjar tubuler
- kelenjar alveoler
- kelenjar tubuloalveoler

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 6


* menurut sifat sekretnya :
- kelenjar mukosa
- kelenjar serosa
- kelenjar campuran (mukosa dan serosa)

Perbedaan antara kelenjar mukosa dan serosa :


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
keterangan mukosa serosa
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. pars terminalis besar kecil
2. lumen kelenjar kecil ditengah sering tak nampak
3. sel kelenjar besar kecil
4. sitoplasma:
- warna pucat lembayung
- granual prosekret tidak ada apikal sel
5. inti : bentuk gepeng bulat
letak basal ditengah
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

* menurut cara sekresinya :


- kelenjar merokrim
- kelenjar holokrim
- kelenjar apokrim
* menurut letaknya :
- kelenjar intraepitelial
- kelenjer ekstreepitelial
* menurut banyaknya sel yang membentuk kelenjar :
- kelenjar uniselluler
- kelenjar multiselluler

EPITEL SELAPIS GEPENG Peritoneum H.E 63/59


Epitel ini ada 3 jenis :
1. epitel selapis gepeng asal ektodermal
2. mesotel : epitel selapis gepeng asal mesodermal, dijumpai melapisi rongga dalam tubuh,
contohnya peritoneum, pleura dll.
3. endotel : epitel selapis gepeng asal endodermal, dijumpai melapisi pembuluh darah dan
pembuluh limfe.
Sediaan yang dipakai adalah peritoneum dari vesika urinaria, olehnya carilah peritoneum ini
pada bagian luar dari vesika urinaria.
Sifat- sifat epitel selapis gepeng :
- sel-sel gepeng dengan bagian cembung ditengah tempat inti sel
- batas sel tidak jelas

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 7


- inti gepeng pada bagian cembung sel
- zat interselluler sangat sedikit dan jelas terlihat dengan pewarnaan AgNO3
- dijumpai pada : peritoneum, lamina parietalis kapsula Bowmann, ansa Henle, duktus interkalaris
dll

EPITEL SELAPIS KUBIS Kelenjar Sublingualis H.E 37.b


Sediaan disini adalah kelenjar sehingga sebagian besar yang terlihat adalah pars terminalis
kelenjar dan sebagian kecil adalah potongan saluran keluar (duktus). Yang merupakan epitel selapis
kubis disini adalah duktus sekretorius.
Sifat-sifatnya :
- sel berbentuk kubus, dengan batas sel tidak jelas
- inti bulat ditengah
- sitoplasma asidofil
- semua sel duduk pada membran basalis, membran basalis disini sulit terlihat.
Amatilah dahulu dengan oby 10 X dan gambarlah dengan pembesaran oby 45 X .

EPITEL SELAPIS TORAK. Vesika Fellea H.E 53


Epitel selapis torak ini ada beberapa jenis antara lain adalah epitel selapis torak yang terdiri
dari :
- sel-sel torak
- sel-sel torak bersilia beserta sel sekretori
- sel-sel torak bersifat sekresi dan absorbsi
Pada sediaan vesika fellea ini yang terlihat pada mukosa adalah epitel selapis torak yang terdiri dari
sel-sel torak saja.
Untuk memudahkan pengamatan pasanglah sediaan sedemikian rupa sehingga permukaan
organ (mukosa) menghadap keatas.
Sifat - sifat epitel selapis torak :
- sel torak selapis membatasi lumen
- batas sel tidak jelas
- sitoplasma asidofil
- inti : * bentuk lonjong
* letak 1/3 basal sel
- semua sel duduk pada membran basalis
Amatilah dengan pembesaran oby 10 X dan gambarlah dengan pembesaran oby 45 X.

EPITEL BERTINGKAT Trakea H.E H32/56


Epitel ini dapat sebenarnya dianggap sebagai epitel selapis oleh karena semua sel-selnya
duduk pada membran basalis tetapi tidak semuanya mencapai permukaan. Oleh karena tidak semua
mencapai permukaan dan adanya desakan antara sel-sel maka terlihatlah inti sel-sel yang membentuk
epitel ini ada yang letaknya dibawah, ada ditengah dan ada yang agak keatas, dengan kata lain inti
terlihat bertingkat (bersusun).

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 8


Sifat -sifat epitel bertingkat :
- terdiri dari sel-sel :
* sel basal : - umumnya sel ini tidak mencapai permukaan
- bagian basal sel lebar sedangkan bagian atas sempit
- inti : - terletak dekat membran basalis pada bagian sel yang lebar
- inti bulat
* sel-sel torak : bersilia, silia disini adalah "kinosilia"
inti : lonjong , letak tidak tentu bias dibasal, ditengah kadang-kadang
pada apikal sel.
* sel Goblet : - sel kelenjar yang sifatnya uniseluler dan intraepitelial (terdiri dari satu sel
dan terletak pada jaringan epitel)
- terletak diantara sel-sel torak
- produksi sekret mucin (glikoprotein) yang larut pada pembuatan sediaan
sehingga terlihat ruang yang besar kosong pada sitoplasma.
- inti sel : pada basal sel agak gepeng
Epitel bertingkat selain ditemukan pada trakea, terdapat juga pada duktus deferens, duktus
epididimis dan bagian tertentu urethra, tetapi disini ada perbedaan yakni tidak terdapatnya sel Goblet
dan kinosilia pada sel torak.
-. Apa sebabnya kinosilia dapat bergerak ?

EPITEL PERALIHAN = EPITEL TRANSISIONAL vesika urinaria H.E 63


Epitel ini terdapat pada suatu lumen yang dapat mengembang dan mengempis dan terdiri dari
beberapa lapis sel ( lebih dari 4 lapis sel).
Sifat-sifat epitel ini :
- lapisan atas : - "sel payung" merupakan sel berbentuk segitiga terbalik dengan inti besar, bentuk
sel ini dapat berubah tergantung apakah vesika urinaria terisi --> bentuk
segitiga atau kosong --> bentuk agak gepeng.
- diatas sel payung terdapat "krusta"
- lapisan tengah : terdiri dari beberapa lapis sel polihedral dan lebih kecil dari sel diatasnya (sel
payung).
- lapisan basal : - lapisan ini duduk pada membran basalis
- terdiri dari sel-sel kubis tinggi

EPITEL BERLAPIS GEPENG TIDAK BERTANDUK Esofagus H.E 39


Pemberian nama pada epitel berlapis ini berdasarkan sel-sel yang terdapat pada permukaan
epitel ini, walaupun epitel berlapis terdiri dari beberapa jenis sel.
Epitel berlapis gepeng tidak bertanduk terdapat pada ; esofagus, vagina, bibir dan rongga
mulut.
Sifat - sifatnya :
- lapisan atas : terdiri dari beberapa lapis sel-sel gepeng
- lapisan tengah : terdiri dari sel-sel kubis polihedral dengan inti bulat.
- lapisan basal : terdiri dari sel-sel torak yang duduk pada membran basalis.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 9


Membran basalis / jaringan ikat dibawah epitel ini tidak merupakan satu garis lurus tetapi
terlihat berombak sehingga terlihat adanya penonjolan-penonjolan yang disebut "papilla".
Perhatikan pada lapisan mana sel - sel sering terjadi pembelahan mitosis ?

EPITEL BERLAPIS GEPENG BERTANDUK Kulit Mallory Azam H8


Pada sediaan kulit jari terdapat dua bagian yakni :
- epidermis
- corium
epitel berlapis gepeng bertanduk terdapat pada lapisan epidermis.
Sifat - sifat epitel berlapis gepeng bertanduk mulai dari lapisan atas kebawah :
- Stratum disjunctivum : lapisan dari sel-sel yang telah mati dan membentuk lapisan tanduk,
lapisan ini senantiasa mengalami gesekan sehingga nampak terlepas
atau hampir terlepas.
- Stratum Korneum : terdiri dari beberapa lapis sel yang sudah mengalami keratinisasi dengan
tanda-tanda inti telah hilang, dengan kata lain sel telah mati, pada
lapisan ini sering ditemui lubang yang merupakan potongan
melintang duktus kelenjar merokrim
- Stratum Lucidium : merupakan lapisan yang paling tipis dibentuk oleh sel-sel gepeng, lapisan
ini tidak selalu ada, kalau ada dengan pewarnaan H.E terlihat lebih
merah dari yang lain.
- Stratum Granulosum : lapisan yang dibentuk oleh sel-sel kubis rendah sampai gepeng dan
mengandung banyak granula-granula eleidin yang nampak
berwarna violet pada sitoplasmanya.
- Stratum Spinosum : merupakan lapisan yang paling tebal yang dibentuk oleh sel-sel kubis
polihedral yang mempunyai tonjolan disebut spina, sel-sel kubis disini
mempunyai tautan sel berupa "desmosom"
- Stratum Basalis : disebut juga Stratum Germinativum merupakan lapisan paling dalam
dibentuk oleh selapis sel torak yang duduk pada membran basalis yang
berpapilla, sel torak disini aktif bermitosis, olehnya sering lapisan ini
terlihat terbentuk oleh 2 lapis sel.
Amati dibawah lapisan epitel ini membran basalis yang jelas nampak yang berjalan bergelombang
membentuk papilla.

TONOFIBRIL Kulit Hidung Sapi Mallory Azam H8


Tonofibril merupakan filamen sedang yang mengandung protein keratin dan dijumpai pada
stratum spinosum epitel berlapis gepeng bertanduk.
Sifat - sifatnya :
- stratum spinosum terdiri sel kubis polihedral dengan spina dimana dengan pewarnaan
Mallory Azam terlihat ;
- sitoplasma merah
- inti jernih, nukleoli merah
- zat interselluler berwarna kebiru-biruan

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 10


- tonofibril nampak seperti benang-benang halus pada daerah interselluler berwarna
biru kehitam-hitaman, yang berjalan seolah-olah dari luar sel yang masuk kedalam
sel, agar jelas terlihat mainkan mikrometer.

KELENJAR MEROKRIM Kulit Kepala H.E 76.a


Dikenal sebagai kelenjar keringat yang merupakan kelenjar tubuler berbentuk kumparan
sehingga pada potongan pars terminalisnya nampak berkelompok, letak kelenjar pada lapisan corium
dari kulit kepala. Agar mudah dikenal letakkanlah sediaan sedemikian rupa sehingga epidermis kulit
kepala ini menghadap keatas.
Sifat-sifat kelenjar merokrim :
- pars terminalis : sel torak rendah : * sitoplasma asidofil
* inti bulat /lonjong
- saluran keluar : duktus eksretorius
* dua lapis sel berbentuk kubis sampai gepeng
Pars terminalis kelenjar ini terletak diantara folikel rambut yang pada sediaan ini terlihat sebagai
potong bulat-bulat yang besar.
Perhatikan perbedaan histologik antara pars terminalis kelenjar dengan duktus eksretorius ?

KELENJAR HOLOKRIM Kulit Kepala H.E 76.a


Sama seperti diatas sediaan yang dipakai adalah sediaan kulit kepala, letakkanlah sediaan
sedemikian rupa sehingga epidermis menghadap keatas.
Carilah kelenjar holokrim pada lapisan corium diantara folikel rambut dan kadang-kadang
melekat pada folikel rambut.
Sifat-sifat kelenjar holokrim :
- polyptich : merupakan kelenjar yang terdiri dari beberapa lapis sel bulat, dengan batas sel tidak jelas.
- sel-sel kelenjar dibungkus oleh membran basalis dan sel-sel dekat membran basalis ini dibentuk
oleh sel agak gepeng dengan inti gepeng, sel - sel ini aktif mengadakan mitosis, makin ketengah
sel - sel ini menjadi sel bulat dengan inti bulat, yang kemudian sel-sel ini akan mengalami proses
nekrobiosis yang dimulai dengan inti piknotis dan dikeluarkan sebagai sekret.
- sitoplasma sel : pucat , banyak vakuol
- saluran keluar bermuara pada sepertiga bagian proksimal folikel rambut.

KELENJAR MIXED ( CAMPURAN ) Kelenjar Sublingualis H.E 37.b


Kelenjar campuran ini biasanya kelenjar bersifat tubuloalveoler, pada kelenjar ini pars
terminalis (asinus) ada dua jenis yaitu sereus dan mukous, pada kelenjar sublingualis pars terminalis
mukous lebih banyak sehingga kelenjar nampak pucat.
Sifat -sifat kelenjar campuran :
- sereus, mukous --> lihat keterangan didepan.
- kelenjar terbagi atas lobus-lobus dimana lobus-lobus ini terbagi lagi atas lobulus-lobulus,
sebagai pemisah antara lobulus-lobulus adalah anyaman penyambung, dan didalam lobulus ini
terdapat saluran keluar berupa duktus sekretorius yang mempunyai warna lebih merah, sedang
saluran keluar yang terletak diluar lobulus disebut duktus eksretorius.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 11


- Kadang -kadang ditemui potongan dari gabungan dua jenis asinus dimana asinus sereus
menempel pada asinus mukous, bentuk ini disebut "demilune Gianuzzi".

=============================================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 12


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN EPITEL
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 13


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN EPITEL
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 14


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN EPITEL
Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 15


JARINGAN IKAT

Jaringan ikat terdiri dari 3 komponen :


a. sel
b. serat ekstreseluler
c. substansia dasar amorf
dari ketiga komponen inilah akan menentukan jenis jaringan ikat tersebut.
Komponen jaringan ikat :
A. Sel-sel jaringan ikat terdiri dari :
- sel fibroblas
- sel makrofag
- sel mast
- sel plasma
- leukosit
- adiposit
B. Serat-serat
- Serat kolagen : disintesa oleh sel fibroblas, kondroblas, osteoblas, sel otot polos, dan sel
epitel, serat kolagen ini sampai saat ini sudah diidentifikasi sebanyak 11 jenis dan jenis I - V
yang paling banyak ( komponen mayor ) sedang jenis VI - XI jarang ditemukan ( komponen
minor ).
- Serat elastis : disintesa oleh fibroblas, kondroblas dan sel otot polos, serat elastis ini kurang
dominan dalam jaringan ikat.
- Serat retikuler : mirip dengan serat kolagen tetapi ia lebih tipis, dan pada umumnya banyak
dijumpai pada embrio dimana pada masa pasca embrio serat ini diganti dengan serat kolagen
kecuali pada beberapa tempat. Distribusinya pasca embrio pada limpa, limfonodus, hati dan
matriks tulang.
C. Subtansia dasar amorf
- Proteoglikans dan glikosaminoglikans
Disintesa dan disekresi oleh sel - sel jaringan setempat, antara lain terdiri dari :
* asam hialuronat
* kondroitin sulfat
* dermatan sulfat
* heparan sulfat
* keratan sulfat
- Glikoprotein :
* Fibronectin dapat dilihat dengan E.M dan dijumpai sebagai fibril halus.

Pembagian Jaringan Ikat :


1. Jaringan ikar biasa :
- longgar
- padat : teratur dan tidak teratur

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 16


Perbedaan antara jaringan ikat longgar dengan padat hanya terletak pada ratio antara sel-sel
dan serat-seratnya. Dimana jaringan ikat longgar yang dominan adalah unsur sel, sedang
jaringan ikat pada unsur serat yang dominan.
2. Jaringan ikat khusus :
contoh : jaringan lemak
3. Jaringan ikat penyokong :
contoh : tulang rawan

JARINGAN IKAT EMBRIONAL (MESENKIMAL) Embrio H.E H11


Jaringan ini terlatak diantara beberapa organ pada embrio, carilah dahulu dengan pembesaran
oby 10X lalu gambar dengan pembesaran 45 X. Agar mudah mendapat jaringan ini carilah dibagian
tepi sediaan diantara folikel rambut.
Sifat - sifat jaringan embrional :
- sel mesenkim : * bentuk bintang atau fusiform
- sitoplasma :
* banyak tonjolan-tonjolan yang saling berhubungan satu sel dengan lain sel.
* sedikit, berkumpul disekitar inti
- inti sel :
* oval sampai bulat
- zat interselluler :
* setengah cair, homogen dan amorf
* serat jarang kalaupun ada sangat halus

JARINGAN IKAT GELATINOSA Funikulus Umbilikalis H.E H12


Jaringan ikat gelatinosa ini terdapat didalam funikulus umbilikalis (tali pusat) yang jika dilihat
secara makroskopis terlihat didalam tali pusat ini ada tiga saluran (dua arteri dan satu vena).
Untuk mendapat jaringan ikat gelatinosa ini fokuskan pandangan pada daerah diantara
pembuluh darah tersebut.
Sifat - sifat jaringan ikat gelatinosa :
- sel bentuk bintang atau fusiform
- inti sel : bulat atau oval
- tonjolan protoplasma banyak dan saling berhubungan
- zat interseluler :
* serat kolagen halus dan berombak
* amorf: - seperti agar - agar (yelly)
- reaksi mucin
- metakromatis dengan toluidin biru

JARINGAN IKAT RETIKULER Limfonodus AgNO3 H13


Sediaan ini diwarnai dengan perak (AgNo3) menurut metode Bielschouwsky, dimana serat
retikuler akan nampak sebagai benang-benang berwarna hitam.
Sifat - sifat sediaan ini :
- serat retikuler :
* benang halus warna hitam (argyrofil)
* sebagai stroma limfonodus
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 17
- sel - sel :
* sel retikulum :
- sel agak pucat, menyerupai sel mesenkim
- Inti : - kromatin sedikit
- bentuk lonjong
* sel limfosit :
- paling banyak
- inti nampak bulat warna hitam
- sitoplasmanya sedikit hingga tak jelas terlihat.

JARINGAN IKAT PADAT ELASTIS Ligamentum Nuchea H.E H21


Sediaan ligamentum nuchea ini mengandung sangat banyak serat elastis yang diantaranya
terdapat sedikit serat kolagen.
Sifat - sifat sediaan :
A. potongan memanjang :
- serat elastis :
* jalan bergelombang, sejajar satu dengan lain
* bercabang - cabang saling berhubungan
* homogen, berwarna merah
- serat kolagen :
* hanya sedikit
* inti fibrosit terdapat diantara serat-serat
B. potongan melintang :
- nampak serat elastis terpotong bulat dengan batas jelas dan diameter potongan hampir sama
besar .
- sel fibrosit nampak diantara potongan serat elastis.

JARINGAN IKAT PADAT KOLAGEN Tendo H.E H24/H25


Tendo terdiri dari jaringan ikat padat kolagen dimana terlihat serat kolagen berjalan sejajar dan
tidak homogen, dan diproduksi oleh sel fibrosit. Tendo ini dibungkus pada bagian luar oleh selubung
luar untuk mencegah gesekan dengan jaringan sekitarnya, selubung dalam langsung membungkus
tendo diantara kedua selubung ini terdapat cairan disebut cairan sinovia yang berfungsi sebagai
peredam gesekan.
Sifat -sifat sediaan :
- potongan memanjang :
* serat bergelombang, tidak homogen
* inti fibrosit nampak terjepit diantara serat, gepeng berwarna biru
- potongan melintang :
* potongan serat-serat bulat tidak sama besar
* inti sel fibrosit nampak diantara potongan serat-serat dan nampak seperti mempunyai sayap
disebut sel sayap.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 18


JARINGAN LEMAK ( UNILOKULER ) H.E H.18
Dapat dijumpai pada hampir semua bagian tubuh.
Perhatikan :
- sel lemak unilokuler berbentuk bulat dengan lubang besar ditengah, lubang ini merupakan
vakuol intraseluler berisi lemak yang larut pada pembuatan sediaan.
- inti sel terdorong ketepi, bentuk gepeng
- bentuk sel ini disebut "cincin stempel"
- sering diantara sel lemak unilokuler ini ditemukan sel bulat, inti ditengah dengan sitoplasma
penuh vakuol kecil (isi lemak) ini adalah sel lemak multilokuler.
Jaringan lemak yang terdiri dari sel lemak multilokuler ini disebut "Brown Fat" disebabkan ia
mengandung pigmen coklat dalam sitoplasmanya. Brown fat ini ditemukan pada binatang rhodentia
( sejenis binatang yang tidur waktu dingin ). Untuk melihat dengan jelas jaringan lemak dipakai
pewarnaan OsO4.

======================================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 19


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN IKAT
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 20


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN IKAT
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 21


JARINGAN OTOT

Merupakan jaringan yang bertanggung jawab untuk gerakan tubuh, hal ini dimungkinkan oleh
adanya filamen dalam sitoplasma yang bersifat kontraktil, filamen kontraktil pada sel otot ini disebut
miofilamen (miofibril) . Sel otot berasal dari mesoderm dan berdiferensiasi terutama pada proses
pemanjangan sel.
Berdasarkan morfologik dan fungsional maka jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan atas
tiga jenis otot yakni :
* otot polos
* otot skelet
* otot jantung
Sel - sel otot dari ketiga jenis otot diatas biasanya disebut serat otot dan tiap serat ini dibungkus
oleh lapisan yang tipis yang mengandung serat retikuler halus dan lapisan ini mengikatkan serat -
serat otot berdekatan satu dengan lainnya, lapisan ini disebut "endomisium", serat otot biasanya
terdapat berkelompok membentuk fasikulus dan dibungkus oleh "perimisium", sedangkan pembungkus
seluruh serat otot disebut "epimisium". Epimisium, perimisium dan endomisium semuanya merupakan
jaringan ikat sejati yang lengket dengan serat kolagen, serat elastis, serat retikuler, sel fibroblas dan
pembuluh darah.

OTOT POLOS : Usus H.E H46


Otot Polos pada sediaan usus didapati pada tunika muskularis, dan disini dapat dipelajari baik
potongan memanjang maupun potongan melintang dari otot polos.
Perhatikan :
1. potongan memanjang :
- sel otot polos berbentuk fusiform dengan kedua ujung runcing
- inti sel lonjong terdapat ditengah sel
2. potongan melintang :
- sel otot polos terlihat bulat dan tidak sama besar
- inti sel : * tidak semua potongan terlihat inti sel
* inti sel terlihat pada penampang potongan yang besar dan terlihat bulat ditengah
* penampang potongan yang kecil terlihat tidak mengandung inti sel.
3. sitoplasma nampak merah (asidofil), miofilamen tidak nampak.
4. batas sel tidak jelas
5. zat interselluler tidak nampak
Ingat ; serat otot polos letaknya teratur sehingga pada sediaan dilihat inti sel juga teratur jaraknya,
demikian pula bentuk inti dan besarnya teratur.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 22


OTOT SKELET = OTOT LURIK Lidah H.E H48
Pada sediaan ini juga dapat dipelajari potongan memanjang dan potongan melintang dari otot
skelet.
Perhatikanlah:
1. potongan memanjang :
- sel otot skelet berbentuk jalur silindris dimana lebarnya sama sepanjang sel.
- sel - sel otot berjalan sejajar satu dengan lain
- sitoplasma ;
* miofibril jelas terlihat dan nampak sebagai garis terang dan gelap melintang serat otot
( mainkan mikrometer).
- inti sel jelas terlihat : bentuk pipih / lonjong ditepi sel
- sarkolemma jelas terlihat dan dibwahnya terlihat inti sel
2. potongan melintang :
- diameter potongan sama besar
- sitoplasma : titik yang merupakan potongan miofibril
- sarkolemma jelas
- inti : tidak pada semua potongan terlihat.
- endomisium, epimisium dan perimisium dapat dilihat

OTOT JANTUNG Ventrikel H.E H50


Pada sediaan ini juga sekaligus dipelajari potongan memanjang dan melintang dari otot
jantung.
Perhatikan :
1. potongan memanjang :
- sel (serat) otot nampak silindris dan bercabang
- inti sel lonjong ditengah
- pada batas antara dua sel terdapat diskus interkalaris ini merupakan proses interdigitasi yang
kompleks dan mengandung tiga jenis tautan sel.
- sitoplasma miofibril seperti pada otot skelet
2. potongan melintang :
- diameter tidak sama besar sebab ada percabangan.
- inti ditengah, tidak semua potongan mempunyai inti
- titik potongan miofibril disekitar inti
* Sebutkanlah ketiga tautan yang terdapat pada sel otot jantung ?
* Apa fungsi tautan tersebut ?

=============================================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 23


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN OTOT
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 24


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN OTOT
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 25


JARINGAN PENYOKONG
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang membentuk kerangka tubuh terdiri dari :
* tulang rawan
* tulang
yang morfologis kedua-duanya terdiri dari sel, serat dan substansia intersel.
Tulang rawan disebut juga "kartilago" sifat umumnya :
- avaskuler
- tidak mempunyai saraf
- tidak mempunyai pembuluh limfe
- matriksnya ; * amorf : glikosaminoglikans
* serat : kolagen dan elastis
- sel - sel : kondroblas dan kondrosit
Ada tiga jenis kartilago :
- kartilago hialin
- kartilago elastis
- fibrokartilago
Tulang merupakan jaringan terkeras dalam tubuh, dimana sifat umumnya :
- mempunyai pembuluh darah dan limfe
- mempunyai saraf
- matriksnya :
* amorf : - glikosaminoglikans
- protein nonkolaken
* bahan anorganik : mineral
* serat kolagen
- sel - sel osteoklas dan osteosit
Ada beberapa pembagian jenis tulang, antara lain :
- tulang spongiosa --> tulang berongga
- tulang kompakta --> tulang padat

Khusus pada tulang kompakta dijumpai struktur :


- sistem Havers terdiri :
* kanalis Havers yang berisi pembuluh darah
* lamel - lamel mengelilingi kanalis Havers
- mengandung serat kolagen yang berjalan sejajar
- osteosit pada lamel - lamel
- kanalis Volkmann saluran yang menghubungkan dua kanalis Havers.
Mekanisme pembentukan tulang ( osifikasi ) :
1. Osifikasi Intramembranosa = pertulangan Desmal
2. Osifikasi Enkondral

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 26


TULANG RAWAN EMBRIONAL Embrio / Articulatio Genu H.E
Tergantung dari jenis sediaan yang diberikan, jika diberikan sediaan articulatio genu embrio
maka daerah epifisinya yang harus diamati sebab didaerah inilah masih merupakan tulang rawan
embrional, dan mengandung sel mesenkim, dan sel kondroblas.

Perhatikanlah:
- sel mesenkim :
* berbentuk fusiform / bintang
* inti bulat ditengah
* sel ini paling banyak didapati
- sel kondroblas :
* bentuk bulat oval
- sel kondrosit :
* sel terdapat dalam lakuna
* kadang-kadang ditemui 2 sel kondrosit atau lebih dalam
lakuna disebut : "sel isogen"
- kapiler darah :
* berisi butir darah merah.

TULANG RAWAN HIALIN : Trakea H.E H32/56


Pada trakea tulang rawan hialin terdapat ditengah dan berbentuk cincin-cincin terbuka yang
tersusun sejajar menurut sumbu memanjang trakea (dari atas ke bawah).
Perhatikanlah :
- mengelilingi tulang rawan hialin ini dilapisi oleh perikondrium yang terdiri dari 2 lapisan :
a. lapisan = lapisan fibrosa :
* sel fibroblas : sel gepeng
* serat kolagen dominan, dihasilkan oleh sel fibroblas
b. lapisan dalam = lapisan kondrogenik :
* pada lapisan ini sel fibroblas yang dominan dan sebagian sudah berdiferensiasi menjadi
sel kondroblas, yang berbentuk bulat / oval
- dibawah perikondrium dijumpai : "kondrium"
- ditepi didapati sel kondroblas
- makin ke tengah didapati kondrosit yang terdapat dalam rongga - rongga kecil disebut "lakuna
primer".
- bila kondrosit bermitosis satu kali atau beberapa kali maka dalam lakuna terdapat - 4 sel dan
disebut "sel isogen"
- didalam sel isogen sel kondrosit memproduksi substansia antar sel, sehingga sel -sel disini
dikelilingi oleh substansia ini dan disebut "lakuna sekunder".
- matriks interseluler
* "matriks teritorial" : merupakan daerah sekitar sel kondrosit yang mengandung

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 27


glikosaminoglikans sulfat, sifatnya : - basofil kuat
- metakromatik
- P.A.S positif
* "matriks interteritorial" : merupakan bagian luar dari matriks teritorial dimana banyak serat
kolagen dan ada sedikit serat elastis .

TULANG RAWAN ELASTIS : Daun Telinga H.E H33


Susunan tulang rawan elastis secara garis besarnya seperti pada tulang rawan hialin, hanya
terdapat sedikit perbedaan saja.
Perhatikan :
- matriks disini mengandung lebih banyak serat elastis yang kasar sedangkan serat kolagennya
sedikit, namun tidak jelas terlihat dengan pewarnaan H.E dan untuk jelas terlihat dipakai
pewarnaan : orcein.

FIBROKARTILAGO Discus Intervertebralis H.E H35


Fibrokartilago ini terdapat pada anulus fibrosa discus intervertebralis, simpisis osis pubis,
epiglotis dan tuba Eustachii.
Perhatikan :
- tidak mempunyai perikondrium
- serat kolagen disini kasar dan tersusun teratur
- sel kondrosit terdapat diantara serat - serat kolagen, sering
terlihat sel kondrosit terjepit diantara serat kolagen.

ASBEST FASERUM Tulang Iga H.E


Adalah bagian kartilago dari tulang iga yang telah mengalami proses kemunduran yang disebut
degenerasi.
Perhatikan :
- matriks tidak homogen
- terlihat ada serat - serat yang berjalan sejajar tersebar dalam matriks dan sel sel kondrosit
disekitarnya juga mengalami degenerasi.
- tanda degenerasi sel kondrosit :
* inti piknotis
* karyorrhexis --> sel pecah
- proses degenerasi ini disebut juga :
"asbestos transformation".

TULANG POTONGAN MELINTANG Von Gieson H43


Sediaan tulang potongan melintang ada 2 jenis yakni sediaan tulang gosok dan sedian tulang
yang diwarnai dengan pewarnaan Von Gieson, kedua sediaan ini berasal dari tulang pipa yang dipotong
melintang.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 28


Lihatlah dahulu dengan pembesaran Oby 10 X dan perhatikan :
- periosteum dan endosteum dimana disini dapat dijumpai :
"serabut Sharpey"
- lamel - lamel yang terdapat pada tulang :
* lamel general luar
* lamel general dalam
* lamel intertisiel
* lamel konsentris
- sistim Havers : apa yang membentuknya dan apa pusatnya ?
- kanalis Volkmann
- sel osteosit dimana sel ini berada dan apa yang dibentuknya?
Lihatlah pula dengan pembesaran oby 45 X :
- lihatlah kanalikuli dari sel osteosit, apa yang dihubungkannya ?

PERTULANGAN INTRA MEMBRANOSA Tulang tengkorak H.E


Disebut juga pertulangan desmal, terjadi pada tulang pipih dan permulaan osifikasi adalah
pusat osifikasi primer.
Perhatikan :
- pusat osifikasi primer (spicules) ; berwarna merah, bentuk tidak teratur, ada yang masih kecil
dan ada beberapa spicules yang sudah bersatu jadi besar.
- osteoblas menyusun diri pada permukaan spicules
- osteosit berada dalam lakuna
- Lakuna Howship merupakan cekungan yang terdapat pada bagian bawah spicules dan pada
cekungan ini terdapat osteoklas yang merupakan sel besar dengan inti banyak
- disekitar spicules ini terdapat kapiler darah

PERTULANGAN ENKONDRAL Articulatio Genu H.E H44


Merupakan proses pembentukan tulang yang dimulai dengan terbentuknya model dari tulang
rawan hialin, pembentukan tulang cara ini biasanya terjadi pada pembentukan tulang pipa yang
panjang dan pendek.
Pada proses penulangan ini pada saat yang bersamaan terjadi proses pembentukan tulang dan proses
penghancuran tulang, yang pada perkembangan akhirnya didapatilah bentuk dari tulang. Proses
perkembangan akhir ini disebut "remodelling" dimana disini yang memegang peran adalah osteosit dan
osteoklas.

Perhatikanlah :
* Bagian ujung epifisis tulang dimana disini terlihat tulang rawan embrional dari sini geserlah sediaan
kearah discus epifisisnya dan pelajarilah :
- Zone I : Zone istirahat : merupakan bagian tulang rawan dengan sel - sel gepeng, letak
tidak teratur dengan zat interseluler banyak .

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 29


- zone II : Zone proliferasi :
Kondrosit terus membelah dan mulai mengatur diri sesuai sumbu memanjang tulang,
dan sel kondrosit disini mulai menjadi bulat dan besar (hipertrofi)
- zone III : zone pematangan = zone maturasi ;
Kondrosit menjadi amat besar karena proses hipertrofi dan pada sitoplasma terdapat
butir glikogen dan lemak, sel kondrosit juga nampak pucat. Matriks tulang rawan disini
mulai terlihat adanya proses pengapuran (warna lebih biru).
-zone IV ; zone kalsifikasi
Bagian ini sangat tipis dimana matriks tulang rawan sudah mengalami pengapuran,
kondrosit sisa sedikit, biasanya sisa lakunanya yang nampak.

TULANG RAWAN CHONDROID Tendo H.E


Disebut juga pseudokartilago
Perhatikanlah :
- adanya sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang tersusun berderet - deret, berbentuk bulat dengan
sitoplasma vesikuleus
- serat kolagen terdapat disekitar sel kondrosit ini.

===============================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 30


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN PENYOKONG
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 31


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN PENYOKONG
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 32


ORGAN LIMFOID

Jaringan/organ limfatis merupakan suatu jaringan ikat yang telah mengalami modifikasi (karena
disesuaikan dengan fungsinya) dan ditandai dengan adanya sejumlah besar sel-sel limfosit yang
umumnya tersusun dalam suatu nodulus.
Nodulus ini dapat dikenal melalui ciri-cirinya yang khas :
- Bentuk nodulus bulat atau oval
- Sel-sel limfosit tersusun padat di bagian perifer, olehnya bagian ini terlihat gelap sebab terdiri
dari sel limfosit yang telah matang (tua).
- Bagian tengah kurang padat, daerah ini diisi oleh sel-sel muda sehingga terlihat pucat. Bagian
tengah ini dikenal sebagai : sentrum germinativum.
Organ yang membentuk jaringan limfoid ini adalah :
- Limfonodus
- Lien
- Tonsila
- Timus

LIMFONODUS
Merupakan organ limfatis terkecil yang ditemukan sepanjang perjalanan pembuluh limfe.
Potongan melintang terlihat bagian korteks dan medulla, gunakanlah pembesaran obj 10 x dan
perhatikan struktur-struktur dibawah ini :
- Kapsula fibrosa : bagian yang membungkus limfonodus, terbentuk dari jaringan ikat fibreus
(mengandung serat kolagen dan elastis), di dalam kapsula ini ditemukan pembuluh darah kecil
(vas afferens)
- Korteks limfonodus :
~ trabekula : terdapat juga pada bagian korteks, ia merupakan cabang-cabang kapsula
fibrosa yang masuk ke dalam korteks dan berjalan sampai ke medulla.
~ sinus-sinus :
▪ sinus marginalis : terdapat di bawah kapsula disebut juga sinus subkapsularis
▪ sinus trabekularis : terdapat disekitar trabekula
▪ sinus medullaris : terdapat dalam medulla
~ nodulus limfatikus : bagian tengahnya disebut sentrum germinativum.
(Ingat pada nodulus dari limfonodus tidak ditemukan pembuluh darah, ini untuk
membedakan dengan lien)
- Medulla limfonodus
~ medullary cords : merupakan jaringan limfatis padat dan nampak menyerupai
bagian-bagian berwarna gelap.
~ sinus medullaris : ruangan-ruangan kosong yang terdapat disekitar medullary cords
~ trabekula : merupakan lanjutan dari trabekel korteks yang berjalan terus masuk
medulla, juga mempunyai sinus trabekularis.

L I E N
Lien dapat disamakan sebagai suatu kelenjar limfatis yang besar, struktur histologiknya juga
mirip, pada potongan melintang terlihat 2 bagian yaitu :
- pulpa alba
- pulpa rubra

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 33


Mikroskopik lien :
- kapsula fibrosa : merupakan jaringan ikat fibreus yang membungkus lien dan pada
permukaannya dilapisi oleh mesotel. Pada golongan hewan pada
kapsula ini ditemukan otot polos yang juga berjalan sampai ke dalam
trabekel, pada manusia otot polos ini tidak ditemukan.
- trabekel : terlihat lebih besar dari trabekel limfonodus ditemukan baik dalam
korteks maupun medulla. Perhatikanlah : arteri trabekularis (arteri
kecil), vena trabekularis (tanpa lapisan dinding) dan stigma Malpighi
yang merupakan titik pertemuan/penghubung antara v. trabekularis dan
pulpa rubra sinusoid, perhatikan juga sinus-sinus bila mungkin karena
pada umumnya sukar ditemukan oleh karena sinus disini berisi darah
dan merupakan bagian pulpa alba.
- pulpa rubra : carilah :
* arteri penicilia :ditemukan beberapa buah disekitar korpus Malpighi, korpus Malpighi
sendiri ditemukan pada pulpa alba dan pada bagian tengahnya
dijumpai a. centralis (a. follikularis), semua arteri ini adalah arteri
kecil.
* arteri Hulsen : arteri kecil yang mempunyai selubung agak tebal, yang pada golongan
binatang selubung ini lebih tebal dari manusia.
Simaklah dengan pembesaran oby. 40 x :
- sel retikuler, sel limfosit, sel plasma, sel mast, sel makrofag dan sel-sel darah seperti eritrosit,
leukosit dan lain-lain.
Pernyataan : Mengapa salah satu bagian lien disebut pulpa rubra ?

TONSILA PALATINA
Jaringan tonsil dibentuk oleh sel-sel limfatis yang tersusun padat, disini tidak ditemukan sinus
dan tidak ada pembuluh darah. Pembungkus tonsil bukan dibentuk oleh jaringan ikat fibreus tetapi
terdiri dari epitel berlapis gepeng tidak bertanduk, epitel ini mengadakan invaginasi ke dalam jaringan
(tonsil) dan membentuk struktur yang disebut krypte.
Mikroskopik Tonsil :
- pembungkus : epitel berlapis gepeng tidak bertanduk
- Krypte : invaginasi dari epitel berlapis gepeng tidak bertanduk yang mirip dengan trabekel pada
limfonodus tetapi disini tidak dijumpai sinus, pada cela krypte ini sering nampak sel-sel limfosit
dan sel-sel epitel yang terlepas, dan disebut : benda liur atau “speichel koperchen”.
- kadang-kadang epitel pembungkus ini terutama pada krypte tidak jelas lagi strukturnya sebab
telah diinfiltrasi oleh sel-sel limfosit.
- Nodulus limfatisi yang mengandung sentrum germinativum banyak dalam jaringan terutama
disekitar krypte.

TIMUS
Merupakan organ limfatis yang terbagi atas lobulus-lobulus oleh anyaman penyambung yang
berasal dari kapsulanya.
Mikroskopis timus :
- Kapsula dibentuk oleh jaringan ikat padat fibreus yang masuk ke organ membentuk septa
interlobuler yang membagi timus lobulus yang berbentuk poligonal.
- Daerah tepi (kortikal) dari lobulus terlihat daerah gelap karena mengandung banyak noduli
limfatisi sedangkan daerah tengah yang lebih terang karena mengandung sedikit sel-sel jaringan
limfatisi daerah ini merupakan medulla.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 34


- Kadang-kadang septa interlobuler melanjutkan diri membentuk septa interlobuler yang hanya
membagi daerah korteks dari lobulus tidak sampai pada daerah medulla.
- Hassal’s bodies (benda Hassal) terdapat pada daerah medulla, merupakan tanda khas timus,
terlihat berwarna merah, berbentuk bulat oval dan berlamel-lamel.
- Pembuluh darah terlihat pada jaringan interlobuler.
- Pada timus dewasa terlihat jaringan lemak bertambah banyak dan jaringan limfatis berkurang,
ini merupakan tanda khas timus dewasa.

======================================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 35


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN LIMFOID
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 36


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN LIMFOID
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 37


JARINGAN SARAF

Jaringan saraf dibedakan atas dua sistim berdasarkan fungsi dan strukturnya yakni :
1. susunan saraf perifer
2. susunan saraf pusat
kedua susunan saraf ini dalam fungsinya berhubungan sangat erat.
Komponen jaringan saraf :
1. sel ;
- Sel nueron pada saraf perifer.
mikroskopik : badan sel
dendrit
akson
pembagian sel neuron antara lain :
- neuron multipoler
- neuron bipoler
- neuron pseudounipoler
- Sel glia pada susunan saraf pusat.
Terdiri dari :
* makroglia : astrosit, oligodendroglia
* mikroglia : mikroglia
2. selubung saraf ;
- pada saraf perifer : serabut saraf yang dibentuk oleh akson dibungkus oleh sel Schwann dan
batas satu sel Schwann dengan sel Schwann lainnya adalah nodus Ranvier. Sel Schwann ini
akan membentuk mielin dan pembentukannya diduga pada saat sel Schwann atau mesakson
berputar. Tidak semua serabut saraf perifer dibungkus oleh mielin ini.
- pada susunan saraf pusat selubung serabut saraf dibentuk oleh oligodendroglia.
Badan sel saraf pada susunan saraf perifer disebut ganglia, dan dikenal ada dua jenis ganglia
yakni ; ganglion sympatis dan ganglion spinalis.
Seperti pada serat otot yang dibungkus oleh jaringan ikat, serabut saraf juga demikian dimana
serabut saraf dibungkus oleh "endoneurium", bundel saraf dibungkus oleh "perineurium" dan satu
traktus saraf dibungkus oleh "epineurium".

SARAF CAMPUR N. Ischiadicus H.E


pot. memanjang H52
pot. melintang H51
Satu traktus saraf pada potongan melintang dapat dilihat tiga selubungnya yakni :
endoneurium, perineurium dan epineurium, sedangkan satu akson terlihat dibungkus sel Schwann lalu
mielin dan akhirnya neurilemma.

Saraf campur potongan melintang :


Perhatikan :
- endoneurium
- perineurium
- epineurium
Bedakanlah serabut saraf yang bermielin dengan serabut saraf yang tidak bermielin. Didalam
perineurium dan epineurium sering didapati potongan kapiler darah, dan sel lemak hanya ditemui pada
epineurium.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 38


Saraf campur potongan memanjang :
Saraf pada potongan memanjang terlihat jalan bergelombang.
Perhatikan :
- akson berada ditengah berbentuk bulat dan berwarna merah
- mielin berada ditepi akson terlihat pucat sebab larut saat pembuatan sediaan.
- Sel Schwann terlihat sebagai garis tipis diatas mielin
- Selubung sel Schwann akan mengelilingi semua bangunan diatas dan disebut sebagai
neurilemma.

SARAF CAMPUR POTONGAN MEMANJANG N. Ischiadicus OsO4 51


Sediaan ini memakai pewarnaan khusus untuk melihat perbedaan serabut saraf bermielin
dengan serabut saraf tidak bermielin, disini terjadi sebaliknya dengan yang terjadi dengan pewarnaan
H.E, disini terlihat selubung mielin yang berwarna hitam.
Perhatikanlah :
- akson berwarna pucat
- serabut saraf tidak bermielin terlihat hanya dibungkus oleh selubung hitam yang tipis.
- serabut saraf bermielin terbungkus oleh selubung hitam yang tebal dan dapat terlihat struktur
lainnya :
* nodus Ranvier ; merupakan penyempitan selubung mielin dan ini merupakan batas sel
Schwann.
* cela Schmidt Lantermann ; merupakan cela tipis yang berjalan miring.

GANGLION SYMPATIS H.E H.55


Dikenal juga sebagai ganglion otonom dan terdapat pada organ tertentu seperti pada dinding
traktus digestivus, otot jantung dan beberapa kelenjar.
Sifat - sifat ganglion sympatis;
- neuron multipoler :
* sel neuron dengan banyak dendrit dan hanya satu akson yang panjang, sehingga terlihat
sebagai sel bentuk bulat dengan tonjolan - tonjolan yang merupakan tempat keluarnya
dendrit dan akson.
* inti sel bulat kecil, letak eksentris dengan nukleoli yang jelas terlihat.
* sitoplasma mengandung substansia Nissl dan pigmen
* Sel kapsel tidak membentuk lingkaran tertutup, dan jumlahnya lebih sedikit dari sel kapsel
pada ganglion spinalis.
* Serabut saraf disini sebagian besar tidak bermielin.
* Bagian luar dibungkus oleh kapsula jaringan ikat.

GANGLION SPINALIS H.E H.56


Dikenal juga sebagai ganglion kraniospinalis yang terletak pada radiks dorsalis nerves spinalis
dan beberapa saraf kranialis, ganglion ini berfungsi untuk menyalurkan rangsangan kesusunan saraf
pusat yang berasal dari impuls yang dibangkitkan oleh berbagai reseptos sensoris.

Sifat - sifatnya :
- neuron pseudounipoler (sel T ):
* sel ganglion nampak lonjong, cukup besar
* inti sel : letak sentral dengan nukleoli
* sitoplasma asidofil

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 39


- sel glia sebagai sel kapsel :
* bentuk agak gepeng mengelilingi sel ganglion
* membentuk rangkaian tertutup
- serat saraf bermielin
- bagian luar dibungkus oleh jaringan ikat.

SEL PURKINYE SEREBELLUM Korteks Serebellum H.E H.68


Serebellum terdiri dari : korteks ( substsnsia grisea)
medulla (substansia alba)
Korteks serebellum terlipat menjadi potongan yang disebut folia bagian tengahnya
mengandung substansia alba, korteks serebellum terbagi atas tiga lapisan :
- lapisan granular disebelah dalam dekat medulla, lapisan ini kaya akan sel neuron dan sel glia
dengan inti bulat gelap dan mengisi hampis seluruh badan sel.
- lapisan ganglioner ditengah ,disinilah terdapat sel purkinye yang mana badan sel purkinye dan
sel basket yang membentuk lapisan ini. Sel basket terlihat sebagai sel yang mengelilingi
badan sel purkinye.
- lapisan molekuler : lapisan paling luar, disini didapati percabangan dendrit sel purkinye dan sel
- sel glia dan serat saraf.
Sifat - sifat sel purkinye :
* terdapat pada lapisan ganglioner korteks serebellum
* badan sel ; besar dengan bentuk melebar di bagian bawah dan sempit pada bagian atas.
* inti sel bulat besar, nukleoli jelas
* akson masuk kedalam lapisan granuler
* dendrit berjalan keatas kelapisan molekuler
* sel basket terdapat pada lapisan ganglioner dengan akson berjalan horisontal dengan cabang -
cabangnya meliputi badan sel purkinye seperti keranjang.

SEL SARAF MOTORIS Kornu Anterior medulla spinalis H.E H.67 AgNO3 H.66
Medulla spinalis dibagi dalam 2 bagian :
- substsnsia alba ; dibagian luar yang mengandung serabut - serabut saraf
- substansia grisea : terdapat dibagian dalam mengandung badan sel neuron, bagian ini terlihat
seperti huruf H .
Sel neuroglia terdapat pada kedua bagian tersebut.
Perhatikanlah :
* Substansia grisea :
- bagian tengah terdapat kanalis sentralis yang dikelilingi oleh sel ependym yang berbentuk
torak dengan inti lonjong.
- bagian anterior : kornu anterior :
- terdapat disini sel saraf motoris dengan sifat :
- neuron multipoler
- sel sangat besar
- inti besar, pucat dengan nukleulus jelas
- sitoplasma ; banyak substansia Nissl
- Carilah juga :
- kornu posterior, kornu lateralis
- fissura mediana anterior
- septum mediana posterior

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 40


- Perhatikan :
* substansia alba, lihatlah perbedaan strukturnya dengan substansia grisea
* Sel saraf motorik apakah hanya dijumpai pada kornu anterior?

ASTROSIT Serebrum Ramon Cayal


Merupakan makroglia yang terdapat disekitar pembuluh darah dan terdapat pada substabsia
grisea dan alba.
Ada dua jenis astrosit :
1. astrosit fibreus :
astrosit yang terdapat dalam substansia alba dengan cabang panjang, licin dan rata,
dimana cabang yang panjang memberi cabang kecil dan pendek
2. astrosit protoplasmatis:
astrosit yang terdapat dalam substansia grisea dengan cabang yang banyak, pendek dan
tebal, dengan anak cabang kecil dan banyak.

OLIGODENDROGLIA Serebrum
Merupakan selubung serabut saraf pada susunan saraf pusat terdapat disekitar serabut saraf dan
dekat pembuluh darah.
Sifat - sifatnya :
- badan sel lebih besar dari sel-sel limfosit
- badan sel bulat sampai lonjong inti bulat
- cabang sedikit dan memberi anak cabang.

MIKROGLIA Serebrum
Merupakan sel glia yang berfungsi sebagai fagosit mononuklear, sel ini berasal dari monosit
sumsum tulang.
Sifat-sifatnya :
- badan sel lebih kecil dari sel limfosit
- cabangnya pendek dan memberi anak cabang.

SEL PIRAMIDAL Serebrum


Merupakan sel yang paling banyak terdapat pada korteks serebrum, sel ini ada yang besar,
sedang sampai yang kecil. Bahkan ada yang disebut " Giant Piramidal Cell" sel ini adalah sel
piramidal raksasa yang didapati pada korteks serebrum regio motorik.
Sifat - sifat sel piramidal :
- bentuk piramid
- cabang keatas (ascendens) adalah dendrit
- cabang kesamping dan kebawah adalah akson

BENDA MEISNER Kulit Jari H.E


Pada sediaan kulit jari terlihat batas antara epidermis dengan corium bergelombang, dimana
terlihat bagian corium masuk ke dalam bagian epidermis inilah yang disebut "papilla".

Benda Meisner terdapat pada puncak papilla.


Perhatikanlah :
- Struktur seperti spiral ini disebabkan oleh sel Schwann yang membentuk lamel - lamel sehingga
akson yang masuk dari satu kutub berjalan berkelok - kelok.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 41


- Dendrit akan masuk ke epidermis sebagai ujung saraf telanjang (tidak dibungkus oleh sel
Schwann) dapat sampai ke stratum korneum.

VATER PACINI Pankreas H.E


Merupakan ujung saraf tidak bermielin dan berfungsi sebagai reseptor tekanan.
Strukturnya :
- Pentolan saraf ditengah
- lamel - lamel konsentris mengelilingi pentolan saraf, sehingga terlihat seperti irisan bawang
pada potongan melintang

MOTORIC END PLATE Otot Skelet Bielschowski


Akhiran saraf berada pada serabut otot skelet dimana akhiran saraf ini menembus sarkolemma
Perhatikanlah :
- Ujung saraf terlihat sebagai garis - garis hitam yang tebal yang masuk menembus sarkolemma,
dari sini akan bercabang halus dan ujung cabang halus ini berfungsi sebagai pentolan saraf.
- Serabut otot agak pucat dan terlihat disekitar pentolan saraf miofibril seakan - akan menghilang
dan diganti oleh inti sel.

=============================================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 42


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN SARAF
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 43


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN SARAF
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 44


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN SARAF
Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 45


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM JARINGAN SARAF
Gambar 13 Gambar 14

Gambar 15 Gambar 16

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 46


SISTEM RESPIRASI

Sistema respiratoris dapat dibagi dalam 2 bagian :


1. paru
2. saluran pernapasan : hidung, pharynx, larynx, trachea dan bronchus
Sepanjang saluran ini dilapisi oleh suatu dinding mukus yang dihasilkan sel-sel goblet yang
banyak ditemukan dalam epitel. Mukus ini perlu selalu dibersihkan, oleh karena itu maka sel epitel
pernafasan mempunyai cilia. Saluran pun mempunyai kartilago. Hidung yang berkaitan dengan bau,
mempunyai epitel olfaktoria dengan receptor-receptor untuk bau.

EPIGLOTTIS H.E No. 55


Epilogttis merupakan bagian terakhir dari larynx. Secara makroskopik merupakan suatu
jaringan yang berwarna merah, di tengah-tengah mempunyai tulang rawan elastis sebagai kerangka
epiglottis. Bercak-bercak biru yang terdapat di bawah epitel adalah : kelenjar campur yang banyak
ditemukan dalam bagian laryngeal. Perlu diketahui, bahwa epiglottis dapat dibagi dalam 2 bagian : 1.
bagian lingual dan 2. bagian laryngeal
Bagian lingual : - epitel berlapis gepeng tak bertanduk, dan kelihatan tebal. Ke arah laringeal, epitel
menjadi makin tipis. Ada tempat peralihan.
- lamina propria banyak mengandung pembuluh darah dan lymfe.
Bagian laryngeal: - bagian ini ditemukan bila kita menggeser sediaan menuju ke epitel yang makin
menipis.
Pada tempat peralihan epitel berubah dari berlapis gepeng tak bertanduk menjadi
torak selapis.
- mempunyai sel-sel goblet
- lamina propria mengandung kelenjar campur (namun lebih banyak dari bagian
lingual) bahkan sering saluran keluarnya menembus epitel.
Mungkin dapat disimak : demilune qianuzzi dan taste-buds di epitelnya.

TRACHEA H.E No. 56b


Trachea berpangkal pada larynx sampai  setengah panjang kerongkongan, merupakan suatu
saluran kosong bersifat kenyal karena mengandung cartilago yang berbentuk tapal kuda. (16-20 buah).
Bentuk kartilago di bagian belakang terbuka diisi jaringan ikat fibreus dan otot polos.

Perhatikan :
Mukosa:
- epitel torak bertingkat + goblet + cilia. Didalam epitel ada 3 macam sel :
 Sel basal pada basis epitel. Inti lonjong, gelap dan berada dekat membrana basalis.
 Sel torak bercilia, mempunyai inti lonjong, pucat dan permukaan mempunyai cilia. Di
bagian basal cilia ada basal bodies, yang akan membentuk satu garis pada bagian
bawah cilia.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 47


 Sel goblet, ditemukan di antara sel-sel torak. Dengan H.E. kelihatan sel ini kosong,
namun sebenarnya terisi mukus yang larut dalam pembuatan preparat. Inti sel gepeng,
terdorong ke bagian basal sel.
Lamina propria:
- Suatu lapisan jaringan fibreus yang tipis, dimana serat elastisnya lebih menonjol, khususnya
dekat perbatasan dengan submukosa, dan membentuk : membrana elastika yang hanya
nampak dengan pewarnaan khusus (pewarnaan apakah ?).
Lapisan ini melekat langsung pada perichondrium kartilago ; dalam lapisan ini nampak
kelenjar campur (kelenjar trachealis).
Cartilago:
-Tulang rawan hyaline.
- Dibagian posterior terbuka, diisi dengan jaringan ikat fibreus dan otot polos.
- Suatu lapisan muskuler terdapat mengelilingi kartilago
- Lapisan terluar adalah anyaman penyambung jarang
Ingat : pada potongan memanjang, maka tulang rawan kelihatan terputus-putus. Mengapa ?

PULMO H.E No. 57a


Trachea akan bercabang menjadi 2 bronkhi. Struktur bronchus, mirip tracea, namun terdapat
beberapa perbedaan :
- Kartilago dalam bronchus terputus-putus, merupakan bagian yang tak teratur
- Otot polos lebih menonjol dan melingkari bronkhus.

Bronchus: - mempunyai tulang rawan. Makin kecil bronchus, makin sedikit tulang rawannya.
- Epitel torak tinggi bertingkat atau torak tinggi selapis, menurut diameter bronchus,
dengan atau tanpa sel goblet dan cilia.
- Lamina propria mempunyai banyak infiltrasi limfosit.
- Muskularis melindungi dan membatasi lamina propria.
Penting! Bronchus sering didampingi oleh arteri bronkhialis. Makin kecil bronchus, maka jumlah
tulang rawan berkurang, kelenjar berangsur hilang, otot polos bertambah dan epitel berubah
menjadi lebih rendah.

Bronkhiolus:
- Tulang rawan sudah menghilang. Juga kelenjar-kelenjar.
- Epitel selapis torak bercilia dan ada yang tak bercilia (sel Clara). Sel goblet
menghilang.
- Nampak otot polos makin banyak mengelilinginya.
Juga serat elastis bertambah (dapat dilihat dengan pewarnaan khusus)
Bronkhiolus akan berakhir sebagai bronkhiolus terminalis, kemudian masuk menjadi bronkhiolus
respiratoris.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 48


Bronkhiolus respiratoris :
- Epitel gepeng
- Dinding seluruhnya mengandung alveolus (i)
- Otot polos bercak-bercak

Saccus alveolaris : merupakan bagian terakhir saluran


- Sering disusun oleh 3 bagian saccus alveolaris
- Struktur mirip saluran sebelumnya

Alveolus:
- Strukturnya mirip kantong
- Dinding dibentuk oleh sel-sel gepeng yang saling berhubungan dengan erat dengan
kapiler darah
- Suatu serabut tipis elastis melingkari alveolus. (hanya dapat dilihat dengan pewarnaan
khusus)
- Bila disimak dindingnya,maka terlihat 3 jenis sel (pergunakan pembesaran 45 x)
1. sel epithelial (berbentuk gepeng). Sel ini juga dikenal sebagai Penumocyt I.
(berbentuk kecil)
2. sel septal atau Penumocyt III (lebih besar) bentuknya bulat, agak menonjol ke
lumen mempunyai sitoplasma yang jelas.
3. sel debu( dust cells) bersifat makrofag. Sel ini juga disebut : alveolar phagocyte
atau heart failure cells.

PULMO FOETUS H.E No. 57b


Perhatikan di sini : - dinding alveoli tebal dan berlipat karena belum berkembang biak. Masih
mengandung cairan di dalamnya.
Cobalah simak : bronchus dan bronkhiolus

===============================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 49


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 50


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 51


SISTEM KARDIOVASKULER
Terdiri dari :
1. Jantung yang tugasnya memompa darah keseluruh tubuh;
2. Pembuluh-pembuluh darah yang tugasnya mengalirkan darah keluar dan kembali ke jantung
Pembuluh darah dibagi atas :- arteri
- vena
Pembagian pembuluh darah arteri dan vena didasarkan atas ukuran relatif maupun hubungan
morfologik jaringan di dinding pembuluh tersebut. Namun sukar membuat suatu penggarisan tegas,
karena satu lapisan dapat menyatu dengan yang lain tanpa batas-batas yang jelas.
Sebagai contoh : arteri kecil dapat mempunyai dinding yang menyerupai dinding arteri sedang atau
sebaliknya.
Sebagai patokan untuk membedakan pembuluh vena dari arteri dengan ukuran yang sama, adalah :
Vena :- dinding lebih tipis
- lumennya tampak dalam keadaan kolaps, sehingga berbentuk tak teratur.
Arteri maupun vena pada prakrikun ini dibagi atas :
- arteri :- arteri kecil - vena : - vena kecil
- arteri sedang - vena sedang
- arteri besar - vena besar

ARTERI KECIL dan VENA KECIL H.E. No.2


Carilah potongan-potongan pembuluh darah yang kecil yang saling berdampingan. Pelajarilah
kemudian dengan memakai pembesaran besar masing-masing lapisan dindingnya.

Arteri Kecil :
mempunyai 3 lapisan dinding (dari dalam ke luar) sebagai berikut :
- tunika intima: - endotel meliputi lumen (sel gepeng).
- di bawahnya terdapat tunika elastika interna (biasa kurang jelas) yang dibentuk oleh
serat-serat elastis dan terlihat jalan berkelok-kelok.
- tunika media: - disusun oleh 1-3 lapis serabut otot polos yang berjalan sirkuler dan kontinyu
- tunika adventisia: tebal kurang lebih sama dengan lapisan tunika media, disusun oleh anyaman
penyambung jarang dengan serat kolagen dan elastis.
Perhatikan : tidak ada tunika elastika eksterna !

Vena Kecil
-tunika intima : hanya terdiri dari endotel
tidak mempunyai tunika elastika interna
- tunika media : disusun oleh serabut otot polos, diantaranya ditentukan serat - serat elastis.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 52


- tunika adventisia : lapisan ini relatif lebih tebal dari lapisan-lapisan lainnya.
bagian paling atas dari dinding ini yang berbatasan dengan tunika media
merupakan tunika elastika eksterna.

ARTERI SEDANG (Type Muskuler) dan VENA SEDANG H.E. No.3a


Pelajarilah ketiga lapisan dinding dengan pembesaran besar, namun gambarkanlah dengan
pembesaran 10 x.

Arteri Sedang
- tunika intima : Terdiri dari : 1.endotelium dan 2. tunika elastika interna yang nampak bergelombang.
Perhatikan bahwa lapisan ini lebih tebal daripada tunika intima arteri kecil.
- tunika media : Lapisan ini lebih tebal karena mengandung susunan sel-sel otot yang tebal, juga di
antara sel-sel otot polos terdapat serabut-serabut elastis.
- tunika adventisia : Lapisan ini relatif lebih tebal dari lapisan lainnya. Tunika elastika eksterna
nampak sangat jelas. Juga ditemukan di sini pembuluh-pembuluh darah kecil (vasa
vasorum).

Vena Sedang
- tunika intima : Lapisan ini sama seperti pada arteri, namun tak begitu berkembang.
Di sini tidak ada tunika elastika interna, sehingga batas antara lapisan ini dengan
lapisan berikutnya tidak begitu jelas.
- tunika media : Dinding ini lebih tipis dari arteri Serabut otot polos tersusun Sirkuler, diantaranya
terdapat serat elastis dan kolagen.
- tunika adventisia: Lapisan ini relatif lebih tebal dari lapisan sebelumnya. Jaringan ikat agak kurang
teratur mengandung serta elastis maupun kolagen. Dekat tunika media nampak
sel-sel otot polos.
(Ingat : batas ketiga dinding vena umumnya tidak begitu jelas).

ARTERI BESAR (Type Elastika) dan VENA BESAR H.E. No.5a


Arteri (Aorta)
- tunika intima : Lapisan ini relatif tebal, karena terdiri dari :
1. endothelium
2. subendotelium, lebih tebal dari arteri sedang, karena disusun oleh serat elastis,
kolagen dan otot polos
- tunika media : Lapisan ini umumnya terdiri dari serat-serat elastis (dominan) di antaranya ada
sedikit sel otot polos.
- tunika adventisia : Dinding ini relatif tipis. Tidak ada tunika elastika eksterna !
Vasa vasorum banyak ditemukan dalam lapisan ini, bahkan kadang - kadang mencapai lapisan tunika
media.

Tunika elastika interna pada aorta tidak ada ! Diduga lapisan ini bersatu dengan tunika media yang
memang mengandung banyak serat elastis.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 53


Vena (vena cava inferior)
- tunika intima: Strukturnya mirip vena sedang
- tunika media: Lapisan ini relatif tipis, menyerupai vena sedang
- tunika adventisia: Lapisan ini relatif tebal. Jaringan ikat di sini tak teratur, mengandung serat elastis
maupun kolagen yang agak tebal. Juga ditemukan sel otot polos, khususnya di dekat tunika media.
Tunika elastika eksterna tidak ada.

JANTUNG
Jantung mempunyai 3 lapisan :
1. lapisan endokardium (lapisan paling dalam)
2. lapisan myocardium (lapisan tengah)
3. lapisan epikardium (yang paling luar)

Endokardium : mengandung beberapa lapisan, yaitu :


- endothelium : selapis sel-sel gepeng
- subendotelium : langsung di bawah endothelium (anyaman penyambung)
- elastiko muskularis : suatu lapisan yang tebal terdiri dari serabut elastis, kolagen. dan otot
polos
- subendokardinal : merupakan bagian yang paling luar, terdiri dari anyaman penyambung
jarang yang mengandung pembuluh darah dan serabut elastis dan kolagen.
Ingat! Di sini tidak ada otot polos.
Bagian ini berhubungan langsung dengan anyaman penyambung dari
myocardium.
Myokardium :
- Merupakan bagian yang paling tebal, terdiri dari sel-sel otot jantung.
- Perhatikan: sel-sel otot jantung tidak berjalan dalam satu jurusan, sehingga nampak seakan-akan
terdiri dari berbagai jenis potongan dalam sediaan.
Epikardium :
- Bagian ini tersusun dari anyaman penyambungan jarang, disana–sini ditemukan potongan-
potongan saraf. Juga jaringan lemak.
Perikardium :
- Merupakan lapisan yang paling luar, terdiri dari selapis sel-sel gepeng.

ATRIUM -VENTRIKEL dan VALVULA H.E. No.7


Atrium : Bagian ini merupakan bagian yang tipis
- Endokardium dengan lapisan-lapisannya yang khusus.
- Myocardium. disini myocardium atrium tidak melanjutkan diri menjadi myocardium ventrikel karena
dipisahkan oleh : annulus fibrosis.
- Epikardium mengandung banyak jaringan lemak.
Mungkin dapat disimak : potongan arteri koronaria.

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 54


Ventrikel: Nampak lebih tebal dari atrium
- Endokardium: nampak lebih tipis dari atrium.
Sukar untuk membeda-bedakan lapisan-lapisan khusus.
- Myocardium : Lapisan ini lebih tebal dari atrium.
Nampak jelas berbagai potongan arah otot jantung (m. papillaris).
- Epikardium : berkesimbangungan dengan atrium

Perhatian !
- Tidak nampak chorda tendinae.
- Annulus fibrosis adalah anyaman penyambung padat fibreus. Dari tempat ini muncullah
valvula : yang merupakan suatu lipatan dari endokardium dengan kerangka dasar suatu
anyaman penyambung padat fibreus, diantaranya terdapat otot polos, khususnya di daerah
atrium.
Permukaan valvula dilapisi dengan endokardium atrium di satu pihak dan endokardium
ventrikel di lain pihak

SERAT PURKINYE H.E. No.9


Serat Purkinye adalah sel otot jantung yang telah mengalami modifikasi yang disesuaikan
dengan fungsinya, yaitu untuk membawa rangsang (Reizleistung system). Pada manusia hampir sukar
dibedakan dari sel otot jantung biasa, tapi pada binatang (kambing) sangat jelas.
Gunakanlah pembesaran 45 x. Perhatikanlah bahwa :
- Sel-sel Purkinye tersusun dalam kelompok 4-5 sel, saling berhubungan dalam lapisan
subendorkardial ventrikel.
- Kelompok sel-sel tersebut dipisah-pisahkan oleh jaringan ikat yang tipis. Kadang-kadang sukar
melihat jaringan ikat tersebut.
- Sel-sel bentuknya besar (lebih besar dari sel otot jantung biasa), vesikuleus, karena mengandung
glycogen, sitoplasma pucat. Glicogen terpusat di tengah sekitar inti.
- Inti sel sering tidak nampak.
- Bagian perifer sel mengandung myofibril, yang dalam sediaan nampak sebagai titik-titik.

===============================

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 55


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULER
Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 56


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULER
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 57


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULER
Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12

Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Univ. Hasanuddin 58

Anda mungkin juga menyukai