Indah Setiyawati
Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi
Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Sanitasi dan Higiene Pangan ..................................................................... 1
A. Mengenal Higiene dan Sanitasi Makanan ................................................................. 2
B. Pentingnya Higiene dan Sanitasi Makanan .............................................................. 3
C. Pelaksanaan Higiene dan Sanitasi Makanan ............................................................ 5
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 12
iii
Bab 8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................................ 123
A. Mengenal Keselamatan dan Kecelakaan Kerja ........................................................ 124
B. Kecelakaan Kerja ................................................................................................................. 128
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 140
iv
Prakata
Sungguh sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam bagi penulis karena dapat
menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK
Kelas X Program Keahlian Kuliner untuk mempelajari dan memperdalam materi Keamanan
Pangan.
Buku Keamanan Pangan (Sanitasi, Higienis dan Keselamatan Kerja) Kelas X ini disajikan
dalam sembilan bab berikut.
Bab 1 Sanitasi dan Higiene Pangan
Bab 2 Mikroorganisme pada Makanan
Bab 3 Risiko Higiene
Bab 4 Personal Hygiene
Bab 5 Kesadahan Air
Bab 6 Sanitasi Peralatan dan Ruang
Bab 7 Penanganan Sampah
Bab 8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bab 9 Kesehatan Kerja
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang telah disesuaikan dengan revisi K-13. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa
yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus.
Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) serta soal-soal evaluasi berbasis HOTS (Higher
Oder Thinking Skill).
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak penerbit PT Kuantum Buku Sejahtera
atas usahanya dalam menerbitkan buku ini. Semoga buku Keamanan Pangan (Sanitasi,
Higienis dan Keselamatan Kerja) Kelas X ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam
memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari siapa
pun untuk perbaikan buku ini. Selamat belajar, semoga sukses!
Penulis
v
Do not Pray
for an Easy life,
pray for the strength to
endure a difficult one
Jangan kamu berdoa untuk hidup yang mudah,
Berdoalah agar diberi kekuatan supaya dapat
menghadapi hidup yang sulit.
"Bruce Lee"
vi
B AB
1
Sanitasi dan
Higiene Pangan
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sanitasi dan higiene di bidang makanan
4.1 Melakukan pengelompokan higiene dan sanitasi di bidang makanan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu
1. menjabarkan pengertian higiene dan sanitasi makanan;
2. menguraikan latar belakang pentingnya higiene dan sanitasi makanan; serta
3. menjelaskan pelaksanaan higiene dan sanitasi makanan.
Menurut WHO (World Health Organization) makanan adalah semua substansi yang
diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan serta substansi-substansi yang digunakan
untuk pengobatan. Makanan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh.
Makanan dapat membahayakan tubuh jika terkontaminasi oleh benda-benda asing.
Kontaminasi makanan dapat berasal dari bahan tambahan makanan, air, hama, hewan
peliharaan, penjamah makanan (food handler), serangga, sampah, tanah, dan udara.
1. Memahami Higiene
Higiene dalam bahasa Inggris dituliskan sebagai Hygiene. Istilah higiene berasal dari
bahasa Yunani yang diambil dari nama Dewi Hygea sebagai seorang dewi pencegah
penyakit. Higiene dapat diartikan sebagai berikut.
a. Ilmu yang digunakan untuk membentuk dan menjaga kesehatan.
b. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani,
rohani, dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
c. Cara seseorang dalam memelihara dan melindungi diri agar tetap sehat.
Higiene dapat diartikan sebagai upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan subjeknya. Contoh higiene dapat dilakukan dengan
cara berikut:
Higiene lebih difokuskan pada ilmu, sedangkan penerapannya lebih difokuskan pada
sanitasi. Sanitasi merupakan suatu usaha atau upaya yang berarti tindakan atau langkah-
langkah preventif untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat.
Higiene dan sanitasi memiliki kaitan yang sangat erat sehingga tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Penerapan higiene misalnya kemauan mencuci tangan.
Faktor sanitasi tidak mendukung ketika tidak tersedianya air bersih sehingga mencuci
tangan menjadi tidak sempurna.
1. Kriteria Makanan
Kriteria yang harus dipenuhi untuk makanan yang layak konsumsi dan tidak
menimbulkan penyakit antara lain
a. terletak pada derajat kematangan yang diinginkan;
b. tidak tercemar pada setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya;
c. terbebas dari perubahan fisika dan kimia yang tidak diinginkan sebagai akibat
dari pengaruh enzim, aktivitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit, dan
kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan, dan pengeringan; serta
d. terbebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit melalui
makanan (food borne illness).
Gambar 1.4 Makanan yang akan disimpan di dalam kulkas dibungkus dengan rapat
Sumber: Dara M, 2016
3) Sisa makanan kaleng yang sudah digunakan disimpan dengan cara isi
makanan dikeluarkan dari wadah kaleng, kemudian ditempatkan pada
wadah lain, misalnya dari plastik.
4) Bahan makanan yang telah dimasak disimpan secara terpisah dengan
makanan mentah di dalam kulkas. Jika tidak memungkinkan maka makanan
yang sudah masak diletakkan pada rak bagian atas.
5) Tanggal masuk makanan diberi label untuk merotasi makanan.
6) Temperatur kulkas diperiksa secara kontinu setiap hari.
7) Makanan disimpan pada rak dan dihindarkan dari bagian lantai dan dinding
kulkas.
8) Makanan, dinding, dan lantai kulkas diperiksa dari keberadaan kapang.
9) Kulkas dibersihkan secara teratur.
b. Peraturan higiene untuk penyimpanan beku
Peraturan higiene untuk penyimpanan beku yang perlu diterapkan dalam
rangka mencegah terjadinya keracunan makanan oleh bakteri mencakup hal
berikut.
Tugas Individu 1
Carilah informasi dari berbagi sumber tentang higiene dan sanitasi. Setelah itu, buatlah
kesimpulan tentang perbedaan antara higiene dan sanitasi. Kumpulkan kesimpulan yang
Anda buat pada guru Anda untuk dinilai.
Tugas Individu 2
Seorang pedagang memperoleh pesanan nasi uduk, ayam bakar, dan bihun goreng untuk
makan siang sebanyak 300 boks. Pedagang mulai menyiapkan untuk membuat nasi uduk
dan mengeluarkan ayam beku dari lemari pendingin pada sore hari. Ayam dibiarkan
mencair (thawing) di ruang dapur selama kira-kira 2–3 jam, sambil menyiapkan bumbu dan
mulai masak nasi uduk. Selanjutnya ayam yang esnya sudah mencair, dipotong-potong,
diberi bumbu dan dibiarkan selama 1 jam, kemudian dipanggang/dibakar. Ayam yang
sudah dibakar ditempatkan di wadah plastik dan ditutup rapat, kemudian dibiarkan di ruang
dapur. Keesokan harinya, nasi uduk dan ayam dihangatkan ulang. Makanan dimasukkan
ke dalam boks dan diantarkan ke pemesan. Beberapa saat setelah mengonsumsi nasi
boks, sebanyak 20 orang menderita sakit perut, mual-mual, dan muntah.
Berdasarkan kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
1. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa tersebut?
2. Apa yang seharusnya dilakukan agar kasus tersebut tidak terjadi?
3. Identifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab permasalahan yang
terjadi.
4. Adakah hubungan kasus tersebut dengan higiene pada penyediaan makanan?
Rangkuman
Higiene merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya. Sanitasi merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Kriteria yang harus dipenuhi
untuk makanan adalah layak untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan penyakit.
Keamanan makanan yang berkaitan dengan kemungkinan timbulnya gangguan
kesehatan atau keracunan makanan dipengaruhi oleh aspek kontaminasi, keracunan,
pembusukan, dan pemalsuan.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Pengertian makanan menurut WHO (World Health Organization) adalah ....
a. bahan yang dapat dijadikan makanan, misalnya beras, terigu, jagung, ubi, dan
daging
b. bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan oleh makhluk
hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi
c. benda yang mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh agar
selalu sehat
d. setiap benda padat atau cair yang apabila ditelan akan memberi suplai energi
kepada tubuh untuk pertumbuhan atau berfungsinya tubuh
e. semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan
substansi-substansi yang digunakan untuk pengobatan
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
(1) Ilmu yang digunakan untuk membentuk dan menjaga kesehatan.
(2) Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani,
rohani, dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
(3) Cara seseorang dalam memelihara dan melindungi diri agar tetap sehat.
(4) Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
subjeknya.
Pernyataan tersebut menunjukkan ....
a. higiene
b. sanitasi
c. budi daya
d. produksi
e. pengolahan
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Permenkes Nomor 329/Menkes/Per/VI/1976 berisi tentang ....
2. Faktor sanitasi tidak mendukung ketika tidak tersedia ....
3. Mencuci tangan untuk melindungi ... tangan.
4. Timbulnya penyakit melalui makanan karena adanya mikroorganisme dan parasit
disebut ....
5. Setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan wajib mengendalikan risiko bahaya
pada pangan, baik yang berasal dari bahan, peralatan, sarana produksi, maupun dari
perseorangan sehingga ....
6. Persyaratan bangunan dapur meliputi lantai, dinding dan atap, serta persyaratan
bangunan untuk mencegah masuknya binatang pengerat, serangga, dan kecoa di
area dapur dibahas dalam ....
7. Rambut, debu, lidi, dan batu dalam makanan termasuk pencemaran ....
8. Jenis pencemaran yang terjadi dengan adanya bahan pencemar yang masuk ke
dalam makanan secara langsung karena ketidaktahuan atau kelalaian, baik disengaja
maupun tidak disengaja disebut ....
9. Zat pewarna kain jika ditambahkan ke dalam makanan dapat ... tubuh.
10. Contoh enzim yang dapat menyebabkan makanan busuk adalah ....