Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
DISUSUN OLEH:
Nama : Vahlufi Eka Putri
NPM : 183112540120561
KELAS : B5 KEBIDANAN
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Makalah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Konsep sistem manajemen
pelayanan kebidanan di Puskesmas” dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penyusun buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan
ilmu pengetahuan, baik di Universitas Nasional maupun lingkungan masyarakat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................2
C. Sasaran.............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kebidanan....................................................................3
1.Pengertian Kebidanan...................................................................3
2.Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan di Puskesmas...................3
B. Struktur Organisasi Puskesmas....................................................4
1.Struktur Organisasi........................................................................4
2.Jaringan Pelayanan Puskesmas.....................................................5
3.Tugas dan Struktur Organisasi Puskesmas...................................5
4.Tata Kerja Puskesmas...................................................................6
C. Fasilitas dan Layanan Puskesmas................................................6
1.Rawat Jalan Tingkat Pertama........................................................6
2.Rawat Inap Tingkat Pertama.........................................................7
3.Pelayanan Skrining Kesehatan......................................................7
4.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak..............................................7
5.Layanan Kesehatan Pengguna BPJS di Puskesmas......................7
............................................................................................................
D. Tata Laksana Pelayanan Kebidanan...........................................7
1.Sasaran..........................................................................................7
2.Ruang Lingkup..............................................................................7
3.Batasan Operasional......................................................................8
E. Standar Ketenagaan.......................................................................8
1.Kualifikasi Sumber Daya Manusia...............................................8
iii
2.Distribusi Ketenagaan...................................................................8
3.Jadwal Kegiatan............................................................................9
F. Standar Fasilitas...........................................................................11
1.Denah Ruang...............................................................................11
2.Standar Fasilitas..........................................................................11
G. Tata Laksana Pelaksanaan Kesehatan Ibu dan Anak..............13
1.Lingkup Kegiatan........................................................................13
2.Metode.........................................................................................14
3.Langkah Kegiatan.......................................................................14
H. LOGISTIK....................................................................................15
I. Keselamatan Sasaran...................................................................16
1.Identifikasi Resiko......................................................................16
2.Analisis Resiko............................................................................16
3.Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisir Resiko...........17
4.Rencana Upaya Pencegahan........................................................17
5.Monitoring dan Evaluasi.............................................................17
J. Keselamatan Kerja.........................................................................17
K. Pengendalian Mutu.........................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................19
B. Saran...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang
semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang
kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitative.Pusat Kesehatan Masyarakat adalah
satu kesatuan organisasi fungsionil yanglangsung memberikan pelayanan secara
menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk
usaha-usaha kesehatan pokok.
Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau
pada suatu daerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa.Puskesmas
adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi
sampai saat ini pemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah.
Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggarasecara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan.Jumlah sarana dan prasaranakesehatan masih
rendah tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit,
Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling)
6.392unit.Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata.Rasio sarana
dan prasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa lebih baik
dibandingkan dengan pulau jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau
jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa.
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti
Puskesmas telah terdapat di semua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh
tiga puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh
masyarakat.Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan hanya 30% penduduk yang
memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat
melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik
1
di Puskesmas. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu
mengelola segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang di
harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman
mengenai dasar-dasar manajemen dan perencanaan pengorganisasian dalam
pelayanan kebidanan sehingga pelayanan yang diberikan berkualitas.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan di Puskesmas dalam
menentukan sikap menghadapi perkembangan pelayanan kesehatan
global, nasional maupun regional.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara
professional.
b. Sebagai bahan dasar pengembangan pelayanan asuhan kebidanan dan
organisasi profesi bidan.
c. Sebagai pedoman menilai mutu pelayanan asuhan kebidanan
C. Sasaran
1. Bagi fungsional medis sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan
kebidanan di Puskesmas.
2. Bagi manajemen medis sebagai pengelola pelayanan kebidanan di
Puskesmas.
3. Bagi tenaga kesehatan sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja
pelayanan medis dan kebidanan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kebidanan
1. Pengertian Kebidanan
Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan
seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
monopause, bayi baru lahir, balita, fungsi fungsi reproduksi manusia
serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan
komunitasnya.
a. Pelayanan Kebidanan adalah bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah
teregistrasi yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan.
b. Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan
yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan
komunitasnya didasari etika dan kode etik.
c. Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan
kerangka fikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
d. Asuhan Kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan
3
b. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post
Natal Care)
c. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan
neanatal)
d. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di
wilayah kerja puskesmas.
e. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan.
f. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita
usia subur (WUS).
g. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil
risiko tinggi (bumil risti)
h. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada
kasus kematian ibu dan bayi.
i. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
pelayanan puskesmas.
4
1) Data dan informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Umum dan kepegawaian
5) Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:
a) Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan
terhadap UKBM
b) Upaya kesehatan perorangan
5
f. Unit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan
mata dan kesehatan khusus lainnya.
g. Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan
remaja dan dana sehat.
h. Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
i. Unit VII
Melaksanakan kegiatan kefarmasian.
6
2. Rawat inap tingkat pertama
Penanganan rawat jalan yang disertai tambahan fasilitas rawat inap
sesuai indikasi medis.
3. Pelayanan skrining kesehatan
Layanan yang diberikan untuk pasien dengan risiko penyakit kronis,
seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan kanker serviks.\
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
Pemeriksaan kondisi ibu hamil, membantu persalinan, perawatan pada
masa nifas, menyusui, program keluarga berencana, serta imunisasi
dasar bagi bayi dan anak. Khusus dalam membantu persalinan normal,
puskesmas juga dapat menyediakan layanan rawat inap.
5. Layanan Kesehatan Pengguna BPJS di Puskesmas
Sejak tahun 2014, pemerintah Indonesia telah menetapkan sistem
jaminan kesehatan berskala nasional yang dinamakan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dengan menjadi peserta BPJS
dan membayar iuran sesuai kewajiban, peserta berhak mendapat
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan haknya.Keuntungan sebagai
anggota BPJS adalah mendapatkan pelayanan kesehatan dengan
keringanan biaya atau bahkan tanpa dipungut biaya sama sekali.
2. Ruang Lingkup
a. Pelayanan KIA dalam gedung :
1) Pelayanan ibu (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui)
7
2) Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS ).
3) Pelayanan KB
4) Pelayanan kesehatan reproduksi.
b. Pelayanan KIA luar gedung :
1) Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja,
PUS, WUS, anak prasekolah)
2) Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas,
kunjungan neonatal, kunjungan kasus resti)
3) Penempelan stiker P4K
4) Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB)
5) Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita)
6) Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
2. Batasan Operasional
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang bisa dilakukan didalam
fasilitas kesehatan maupun diluar fasilitas kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Kegiatan KIA meliputi:
1) Kelas Ibu Hamil
2) Kemitraan dukun bayi
3) Pemantauan SDIDTK di TK/PAUD
4) Identifikasi anak berkebutuhan khusus
5) P4K
6) SDIDTK di Posyandu
7) Penjaringan Resti Bumil
8) Kunjungan Neontus
E. STANDAR KETENAGAAN
1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan
Ibu dan Anak yang ada di Puskesmas
8
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
2. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan
latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:
3. Jadwal Kegiatan
9
a. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan
bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan
lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/ lintas sektor
dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
b. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu
satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan
dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan
jadwal
c. Secara keseluruhan jadual dan rencana kegiatan upaya
kesehatan dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas ........
Adapun jadual kegiatan upaya kesehatan dibagi menjadi 2,
yaitu Jadual Rutin (POSYANDU) dan Jadwal Kondisional.
Pelayanan Kegiatan
1. Pendataan Bumil dan Bufas
2. Kelas Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu 3. Pemasangan Stiker P4K
4. Pelacakan Kematian Ibu
5. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti
1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko
tinggi
Pelayanan Kesehatan
2. Kunjungan rumah neonatal dan bayi
Anak
resiko tinggi
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak
balita dan anak pra sekolah / SDIDTK
(TK, PAUD)
1. KIE untuk remaja yang sekolah dan tidak
Pelayanan Kesehatan
sekolah
Reproduksi (Remaja
2. Konseling untuk remaja yang sekolah dan
danWUS)
yang tidak sekolah
10
1. Pendataan sasaran KB
2. Konseling dan penyuluhan
Pelayanan Keluarga
3. Pelayanan dengan momen khusus (contoh
Berencna
Safari TNI KB Kes)
4. Pelacakan kegagalan KB
F. STANDAR FASILITAS
1. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu
danAnak dilakukan oleh penanggungjawab UKM yang menempati
ruang KIA dari gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi
dilakukan di aula Puskesmas ....... . Untuk kegiatan luar gedung
petugas mendatangi sasaran di rumahnya atau di tempat yang
sudah disepakati untuk melakukan kegiatan.
2. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan
Ibu dan Anak Puskesmas .......memiliki fasilitas penunjang sebagai
berikut:
11
Penyuluhan LCD
Notulen
Laptop
Alat peraga penyuluhan
Pendataan Bumil , Bumil Register kohort hamil
Register kohort bayi
Buku Panduan Kelas ibu
ANC Kit
Kelas Ibu
Perlengkapan senam hamil
Form pre test & post test
Alat peraga penyuluhan sesuai materi
Pemasangan Stiker P4K Stiker P 4 K , buku pencatatan,
dokumentasi
Kunjungan Rumah Bumil,
ANC Kit, Nifas Kit
Bufas, Risti Buku pencatatan
Form Rujukan
Pendataan neonatal, bayi Buku pencatatan,register kohort
normal, dan resiko tinggi bayi,Form rujukan
Kunjungan rumah neonatal, Buku pencatatan, Form MTBM
bayi normal, dan resiko
Timbangan bayi,thermometer, timer
tinggi Form Rujukan bayi resti
Pemantauan tumbuh
Timbangan
kembang bayi, anak balita,
Microtoise
dan anak pra sekolah/ SDITK
Buku KIA / Buku panduan SDITK
(TK, PAUD) Register kohort
KIE untuk remaja yang
Buku pencatatan
sekolah dan yang tidak
Buku Panduan Kesehatan Reproduksi
sekolah Remaja
Leaflet
Konseling untuk remaja yang
Buku pencatatan
sekolah dan yang tidak
Buku Panduan Kesehatan Reproduksi
sekolah Remaja
Leaflet
Pendataan sasaran KB Register kohort KB
Konseling dan penyuluhan Leaflet
12
LCD
Laptop
Alat peraga penyuluhan
Pelayanan dengan momen
Buku Pencatatan
khusus (contoh Safari TNI
Tensimeter, Stetoskop,Timbangan
KB Kes) K1 KB,inform konsen,kartu akseptor
Obat KB, Alat KB
Pelacakan kegagalan KB Buku pencatatan
13
b. Wawancara/anamnesa
c. Pemeriksaan
d. Penatalaksanaan kasus
3. Pencatatan dan Pelaporan
4. Langkah Kegiatan
a. Kegiatan dalam gedung
1) Wawancara/anamnesa
2) Pemeriksaan
3) Penatalaksanaan kasus
4) Pencatatan dan pelaporan
b. Kegiatan luar gedung
1) Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak pada
RKA JKN (yang bersumber dari dana JKN) dan atau melalui
RKA BOK (yang bersumber dari dana Bantuan Operasional
Kesehatan)
2) Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
a) Membuat jadual kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara JKN dan
bendahara BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
e) Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
f) Petugas Mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
g) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
h) Petugas mengevaluasi kegiatan
H. LOGISTIK
14
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik
yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab
program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-
masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan
Program Kesehatan Ibu dan Anak direncanakan dalam pertemuan
lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan
kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
15
I. KESELAMATAN SASARAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko
atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran
kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana
kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat
tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran
banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko
atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil
dalam menangani resiko yang terjadi.
16
kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan.
J. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-
hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait.
Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas
terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana
dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan
semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang
terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan
harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi.
Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan
kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan
17
dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan
harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.
K. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang
untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan
mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan
yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
A. KESIMPULAN
Manajemen Pelayanan Kebidanan di Puskesmas dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas. Penyusunan disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai
dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan,
kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan
yang menuju pada hasil yang optimal sebagai acuan bagi bidan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di puskesmas agar tidak
18
terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah
ditentukan.
B. SARAN
1. Setiap pegawai harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
dan selalu saling menghargai satu sama lain agar dapat mencapai
kualitas kerja yang baik.
2. Membuat alur pelayanan yang jelas agar mudah dimengerti oleh
pasien.
3. Membuat jadwal penganti Poli Kebidanan penganti dokter ketika
dokter tidak sedang berada ditempat.
4. Setiap nama yang terdapat dijadwal poli harus bertanggung jawab
penuh pada hari poli yang sudah ditetapkan.
5. Membuat papan pemberitahuan/madding/informasi agar semua
pemberitahuan atau berita apapun tentang kesehatan/kebijakan apa pun
bisa sampai atau diketahui pegawai ataupun PASIEN.
6. Melaksanakan Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kebidanan yang
komprehensif di luar maupun di dalam Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-pengawasan.html
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/KEPMENKES_374-
2009_TTG_SKN-2009.pdf
http://manajemen-pelayanankesehatan.net
http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/index.php
http://www.slideshare.net/yabniellitjingga/konsep-puskesmas-ii-2
http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/09/manajemen-puskesmas/
19
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-
kesehatan.html
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-
manajemen.html
http://somelus.wordpress.com/2010/02/14/manajemen-puskesmas-dan-
posyandu/
http://www.slideshare.net/mepsaputra/manajemen-puskesmas-40425598
http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/10/pengorganisasian-
puskesmas/
http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/10/pengorganisasian-tingkat-
puskesmas/
20