Anda di halaman 1dari 3

Nama : Latifa Aprilia Shevirani

No : 01
Kelas : 10 SIJA B

 Aku Tidak Apa-Apa


Abstraksi
Pada suatu malam yang mencekam, ada seorang kakek tunawisma yang berjalan di jalan yang sepi dan
hendak menyebrang jalan. Ia terlihat miskin, bisa dinilai dari banyu yang ia kenakan compang camping.

Orientasi
Namun baru satu langkah ia berjalan untuk menyebrang, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dengan cepat
melintas di hadapannya. Sontak berteriak dengan keras dan mulai menangis sesenggukan.

Krisis
Mobil itupun berhenti, dan pengemudinya bergegas keluar menghampiri sang kakek yang mungkin ia
tabrak tadi. Penampilan pengemudi tersebut seperti orang kaya! Berjas hitam dan tampak modis. Ia pun
bertanya kepada si kakek, “Apakah saya baru saja menabrak Anda?”

Reaksi
Dengan ramahnya sang Kakek menjawab, “Tidak nak tampan”. Kemudian si pengendara mobil bertanya
sekali lagi. “Atau kakek sedang kelaparan dan mencoba memanggil bantuan dengan car amenjerit dan
menangis?”. Si kakek menjawab kembali pertanyaan tersebut dengan jawaban Tidak. Si pengemudi
tentu kebingungan mendengar jawaban si kakek. “Lalu apa yang membuat kakek menjerit dan
menangis?”

Koda
Sembari berbalik badan hendak pergi meninggalkan si pengemudi, sang kakek menjawab “Saat kamu
melintas tadi, ban mobilmu sempat melindas kaki makanya aku menjerit!”

Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan


Abstraksi
Ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

Orientasi
Pada hari pertama ia mendekam di penjara, napi sebelahnya menanyakan perihal kenapa ia sampai
dipenjara :

Napi : “Kamu masih muda kok sudah masuk penjara, kejahatan apa yang telah kamu lakukan?”

Nelayan : “Saya hanya mencuri ikan”


Napi : “Terus kamu divonis berapa tahun?”

Nelayan : “Hanya divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun.”

Krisis
Dengan rasa heran, si napi itu menanyakan lebih jauh lagi karena ini terbilang aneh

Napi : “Cuman mencuri ikan kamu bisa dihukum seberat ini? Memang ikan apa yang telah kamu curi?
Paus langka?”

Nelayan : “Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom
kecil. Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan
meledak”

Napi : “Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!”

Nelayan : “Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian
ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!”

Reaksi
Napi : “Wahahaha pantas saja kamu masuk penjara, ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom.
Bahkan penyelam yang tak bedosa saja ikut terkena bom”

Koda
Gelak tawa mereka mulai mereda. Setelah perbincangan singkat mengenai perihal si nelayan muda
masuk penjara dan divonis seumur hidup mereka melanjutkan perbincangan dengan pembahasan lain.

pelajarilah analisis unsur kebahasaan teks anekdot berikut ini.

Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat


Kalimat yang menyatakan Begini, aku mencoba membom ikan di dalam
peristiwa masa lalu waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil.
Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang
di permukaan air setelah alat yang saya gunakan
meledak
Kalimat retoris
Penggunaan konjungsi yang
menyatakan hubungan waktu
Penggunaan kata kerja aksi
Penggunaan kalimat seru Belum selesai, permasalahannya adalah setelah
ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2
mayat penyelam yang ikut mengapung!”

Anda mungkin juga menyukai