Anda di halaman 1dari 2

Quadratur Lingkaran adalah suatu problem untuk melukiskan suatu bujur sangkar yang luasnya sama

dengan lingkaran yang di ketahui. Di sekitar tahun 1800 SM bangsa Mesir kuno sudah memecahkan
problem ini, yakni dengan mengambil sisi bujur sangkar yang sama dengan 8/9 diameterr lingkaran.
Formula ini di gunakan oleh ribuan para pekerja waktu itu. Sejak saat itu, ribuan orang menangani
masalah ini, dan meskipun ada bukti bahwa konstruksi tidak dapat dibuat dengan alat-alat Euclidean.

Orang Yunani pertama memecahkan problem ini adalah Anaxagoras (499-427 SM), tetapi cara ini tidak
di ketahui. Beberapa tahun kemudian Hippias dari Elis (425 SM) menemukan kurva yang kemudian
dikenal sebagai kuadratriks. Kurva ini memecahkan masalah triseksi dan kuadratur, tetapi pernyataan
berbeda-beda mengenai siapa yang pertama kali menggunakannya dalam peran kuadratur. Mungkin
Hippias menggunakannya untuk membuat triseksi sudut, dan Dinostratus (350 SM), atau ahli geometri
yang lebih baru, menyadari aplikasinya pada masalah kuadratur. Penyelesaian problema Quadratur
Lingkaran ini di kemukakan oleh Archimedes (225 SM) yang di kenal dengan spiral Archimedes.

Suatu titik P pada sinar/garis yang berputar mengelilingi titik pangkal pada bidang datar. Dengan
menggunakan system koordiant polar (kutub) dengan posisi garis horizontal OA dengan titik pangkal O
sebagai kutub (pusat) di mana tiitk P berhimpit dengan titik O yang akan menghasilkan sinar OP apabila
garis OA berputar, schingga di dapatkan perbandingan OP dengan sudut AOP yang mendapatkan
perbandingan jari-jari spiral r=a dengan a sebagai jari-jari lingkaran seperti gambar berikut.

Gambarlah suatu lingkaran dengan titik pusat O


dan jari-jari a, maka OP dan busur lingkaran antara OA dan OP adalah sama yaitu AO. Jika OP tegak lurus
OA, maka panjang OP sama dengan seperempat keliling lingkaran.

Jika K luas lingkaran adalah perkalian setengah jari-jari dan keliling lingkaran, schingga di dapat :

K =1/2 a (40P)

= (2a) (OP)

Sisi bujur sangkar adalah perbandingan rata-rata antara 2a dan OP atau antara diameter lingkaran dan
panjang jari-jari seetor spiral yang tegak lurus OA.
Kronologi Nilai π

Penyelesaian masalah qadratur lingkaran menghasilkan perhitungan r, yakni sebagai perbandingan


antara keliling dan diameternya. Orang-orang kuno menggunakan nilai a = 3. Bangsa Mesir kuno dalam
pembahasan quadratur lingkaran mendapatkan nilai n = (4/3)* = 3, 1604.

Orang pertama yang menghitung nilai a secara scientific adalah Archimedes.

Kronologi perhitungan nilai z adalah sebagai berikut :

240 SM Pada awalnya di buat lingkaran dengan diameter satu-sa tuan. Keliling lingkaran terletak
antara keliling segibanyak beraturan yang di lukiskan di dalam dan di luar lingkaran tersebut.
Selanjutnya pada lingkaran segibanyak beraturan sisi 6, 12, 24, 48 dan 96. Akhirnya Archimedes
mendapatkan nilai a antara 223/71 dan 22/7 atau nilai n = 3, 14 untuk dua decimal. Perhitungan nilai z
menggunakan segibanyak beraturan di kenal dengan metode klasik.

190 AD Setelah perhitungan a olch Archimedes, selanjutnya olch Claudius Ptolemy dari Alexandria
scorang ahli astronomi bangsa Mesir memberikan nilai n dengan basis 60 yakni 8' 30"; yakni 377/120
atau 3, 1416 . ..

480 AD Pekerja mekanika Cina menggunakan ni lai z mendekati bilangan rasional 355/120 = 3,
1415929. ..

530 AD Matematika Hindu Aryabrata pende katan nilai n = 62832/20000= 3, 14 16 ... cara
mendapatkannya tidak di ketahui. Mungkin bersumber dari Yunani atau dari perhitungan keliling
segibanyak beraturan sisi 384,

1150 AD Matematika Hindu Bhaskara beberapa pendekatan nilai a yang di gunakan, yakni
3927/1250 yang akurat, 22/7 yang kurang akurat dan 1 0 untuk pekerjaan. 240 SM 190 AD 480 AD 530
AD 1150 AD

Nilai π yang lain adalah 754/240 = 3, 1416. Perhitungan nilai ini di lakukan terus menerus oleh ahli-ahli
matematika hingga tahun 1961 olch Wrech dan Daniel Shanks dari Whasington DC menghitung nilai a
menggunakan mesin IBM 7090 sampai 100265 desimal.

Anda mungkin juga menyukai