Anda di halaman 1dari 3

Grap Hamilton

Nama graph Hamilton berasal dari sebuah permainan yang ditemukan oleh Sir William
Rowan Hamilton (1805-1865), salah satu matematikawan penting di zamannya. Pada permainan
tersebut, kita harus mencari sebuah cycle Hamilton pada graph dodecahedron yang dimulai dengan
lima buah huruf. Misalnya diberikan huruf-huruf pertama yaitu BCPNM, maka pemain dapat
melengkapi cycle Hamilton dengan du acara, yaitu :
BCPNMDFKLTSRQZXWVJHGB
BCPNMDFGHXWVJKLTSRQZB

Gambar 3.7 Graph Dodecahedron

Latihan 3.6
1. Berapa banyak cycle Hamilton pada graph dodecahedron yang diawali dengan JVTSR?
2. Temukan sebuah path pada graph dodecahedron yang dimulai dengan BCD dan berakhir
di T yang memuat setiap vertex satu kali!

Sifat-sifat Graph Hamilton


Pada graph Hamilton, belum ditemukan suatu syarat cukup dan syarat perlu untuk
menentukan suatu graph merupakan graph Hamilton atau bukan. Karena situasi ini, maka hal yang
dapat kita lakukan adalah mencari berbagai sifat dari graph yang merupakan graph Hamilton.
Sebagai contoh pada Gambar 3.8, sebuah graph Cn adalah graph Hamilton untuk semua nilai n,
demikian pula graph komplit Kn adalah graph Hamilton untuk n≥3.

Gambar 3.8 Graph Hamilton C5 dan K5

1
Latihan 3.7
Yang mana dari graph berikut yang merupakan graph Hamilton?
Graph bipartit komplit K4,4
Sebuah tree
Buktikan bahwa graph bipartit dengan jumlah vertex yang genap bukanlah sebuah graph Hamilton
Gunakan hasil pada bagian 2 untuk membuktikan bahwa graph berikut bukanlah graph Hamilton.

Jika kita memiliki graph Hamilton dan menambahkan sebuah edge pada graph tersebut,
maka kita akan memperoleh graph Hamilton lain, karena kita dapat mengambil cycle Hamilton yang
sama seperti sebelumnya. Suatu graph yang memiliki derajat vertex yang besar (insiden dengan
banyak edge), lebih berpeluang menjadi graph Hamilton dari pada graph yang memiliki derajat
vertex yang kecil. Oystein Ore, membuktikan suatu teori pada tahun 1960 yang mengaitkan derajat
vertex dengan graph Hamilton.

Teorema 3.5 : Teorema Ore


Misalnya G adalah graph sederhana yang terhubung dengan n vertex, di mana n≥3 dan
derajat v + derajat w ≥ n ,
Untuk setiap pasangan vertex v dan w yang tidak bertetangga, maka G adalah graph Hamilton.

Sebagai contoh, pada Gambar 3.9, ditunjukan bahwa derajat v + derajat w ≥ 5, untuk setiap
pasangan vertex yang tidak bertetangga, sehingga graph tersebut adalah graph Hamilton menurut
teorema Ore.

Gambar 3.9 Contoh graph Hamilton yang memenuhi teorema Ore

Latihan 3.8
1. Misalkan G adalah graph sederhana yang terhubung dan memilki n vertex, dimana n≥3 dan
derajat v ≥ n/2 untuk setiap vertex v. Gunakan teorema Ore untuk menunjukan bahwa G
graph Hamilton.
2. Berikan contoh sebuah graph Hamilton yang tidak memenuhi kondisi dari teorema Ore.
Seperti pada graph Euler, pada graph Hamilton, terdapat juga variasi ide tentang graph semi-
Hamilton sebagai berikut.

Definisi 3.3
Sebuah graph adalah graph semi-Hamilton jika terdapat sebuah path (bukan cycle) yang memuat
setiap vertex. Path seperti ini disebut path semi-Hamilton.

Latihan 3.9
Tentukan graph mana yang merupakan graph semi-Hamilton. Jika terdapat path semi-Hamilton, tuliskanlah.

Studi Kasus
Domiino
Graph Euler dapat diterapkan dalam permainan domino. Jika kita kita memiliki graph komplit
K7, seperti ditunjukan pada Gambar 3.10, maka kita memiliki graph Euler di mana setiap vertex
memiliki derajat 6. Misalkan kita memberi label vertex dengan 0,1,2,3,4,5,6 secara berurutan, maka
kita dapat memperoleh sebuah contoh trail Euler dengan urutan sebagai berikut.
01, 12, 23, 34, 45, 56, 60, 02, 24, 46, 61, 13, 35, 50, 03, 36, 62, 25, 51, 14, 40.

Gambar 3.10 Graph K7 sebagai representasi domino

Kita dapat menganggap setiap edge sebagai sebuah domino. Trail Euler yang dihasilkan
berkoresponden dengan susunan domino (set 0-0 sampai 6-6), dalam barisan yang kontinu. Saat kita
menemukan barisan tersebut, kita dapat menyisipkan kartu double pada tempat yang mungkin,
sehingga didapatkan permainan domino yang komplit seperti ditunjukan pada Gambar 3.11.

Anda mungkin juga menyukai