Anda di halaman 1dari 7

HANDOUT

Nama Mata Kuliah : Statistik (2 SKS)


Nomor Kode : .
Program Studi : PBA
Jurusan : PBA
Fakultas : PBA
Dosen Mata Kuliah : Handri Wijaya, S.Si.M.Pd
Pertemuan : 3

I. Learning Outcome (Capaian Pembelajaran)

Mahasiswa mampu memahami konsep distribusi frekuensi

II. Materi Pokok:

1. Distribusi Frekuensi Tunggal dan Bergolong


2. Distribusi Absolut dan Relatif
3. Distribusi Frekuensi Satuan dan Kumulatif

III. Uraian Materi :

Seperti telah disinggung pada uraian terdahulu, data merupakan senjumlah


fakta dan informasi tentang sesuatu keadaan, fenomena atau suatu masalah yang
diterima, baik berupa angka, kata-kata, atau bentuk lain; baik lisan maupun
tulisan. Data tersebut akan bermakna kalau diorganisasikan dengan baik, diolah,
dianalisis dan ditarik kesimpulan dari data itu. Data dapat disusun dengan baik
dari yang rendah sampai yang tinggi, namun data yang dikumpulkan melalui
penelitian dan menggunakan sampel yang besarannya cukup banyak, maka data
tersebut dapat ditata dalam berbagai bentuk, sehingga menjadi lebih sederhana
dan mudah dipahami serta dion al dengan teknik analisis yang tepat pula.
Dengan berpijak pada digolongkan tidaknya data itu, maka penataan itu
dapat dilakukan dalam bentuk distribusi frekuensi tunggal dan ditribusi frekuensi
bergolong dalam bentuk kelas interval.
A. Distribusi Frekuensi Tunggal dan Bergolong

1. Distribusi Frekuensi Tunggal

Andaikata jumlah responden sedikit, penataan data dapat dilakukan dengan


menyusun data tersebut dari yang rendah kepada yang tinggi sebaliknya, tetapi
kalau N responden cukup banyak atau dan range data yang tinggi kepada rendah
cukup luas, sebaiknya dalam bentuk distribusi bergolong. Berikut ini adalah Nilai
tes hasil belajar 30 orang mahasiswa:
Nilai Mahasiswa
3.5 3.25 3.0 3.5 3.0 3.25 3.5
3.0 3.0 3.75 3.5 3,25 3.5 3.5
3.0 3.25 3.5 3.0 3.0 3.5 3.5
3.6 3.8 3.0 3.25 3.5 3.75 3.0
3.5 3.5 2.5 2.5 2.4 2.6 2.5
Data tersebut dapat disusun dalam bentuk distribusi frekuensi tunggal
sehingga mudah dipahami.
Tabel 4. Nilai 30 orang Mahasiswa dalam
Mata Kuliah Statistik
Nilai Tally Frekuensi
3.8 1
3.75 2
3.6 1
3.5 12
3.25 5
3.0 9
2.6 1
2.5 3
2.4 1
N 35

Tabel distribusi tunggal kemudian disempurnakan dengan menghilangkan


kolom “tally” sehingga menjadi lebih baik.
Tabel 5. Nilai 30 orang Mahasiswa dalam
Mata Kuliah Statistik

Nilai Frekuensi
3.8 1
3.75 2
3.6 1
3.5 12
3.25 5
3.0 9
2.6 1
2.5 3
2.4 1
N 35
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa 5 orang (14,28 %) dinyatakan
tidak lulus dalam mata kuliah Statistik, sedangkan ujian sebanyak 30 orang
(85,72%).

2. Distribusi Frekuensi Bergolong

Apabila jarak nilai atau skor terendah dengan tertinggi cukup lebar, dan N
sampel cukup besar maka sebaiknya peneliti menggunakan distribusi bergolong.
Langkah yang ditempuh adalah:
a. Langkah pertama : Cari dan tentukan skor tertinggi dan terendah pada data
yang akan disajikan.
b. Langkah kedua : Cari selisih antara skor tertinggi dan terendah
c. Langkah ketiga : Tentukan banyak kelas interval yang akan digunakan
dengan menggunakan rumus Sturges.
K = 1 + 3.3 log n
d. Jumlah kelas interval sebaiknya antara 5 sampai 15
e. Langkah keempat : Nilai/skor terendah sebagai awal kelas interval
pertama, dan seterusnya.
f. Langkah kelima : Susun format sesuai dengan yang dibutuhkan, tally data
dan kemudian sempurnakan tabel sehingga menjadi lebih baik.
Selanjutnya perhatikan contoh berikut:

143 115 111 119 75


149 117 114 88 130
125 118 115 94
128 112 116 93
130 115 119 90
135 117 97 88
134 118 92 95
Skot tertinggi 149
Skor terendah 75
N = 30
Banyak kelas interval K = 1 + 3.3 log n
1 + 3.3 x 1,477121255
1 + 4.8744500141 = 5.8744500141
dibulatkan jadi 6
Interval = (149 – 75) : 6
= 12.33333, dibulatkan jadi 13
Selanjutnya dapat disusun tabel distribusi bergolong sebagai berikut:
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Bergolong IQ Mahasiswa
(Tabel kerja)

No. Kelas Interval Tally Frekuensi


1 140 – 153 2
2 127 - 139 5
3 114 - 126 12
4 101 - 113 2
5 88 - 100 8
6 75 - 87 1
N 30

Selanjutnya kolom tally dihilangkan sehingga didapat tabel seperti di bawah


ini:
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Bergolong
IQ mahasiswa

No. Kelas Interval Frekuensi


1 140 – 153 2
2 127 – 139 5
3 114 – 126 12
4 101 – 113 2
5 88 – 100 8
6 75 – 87 1
N 30

B. Distribusi Frekuensi Absolut dan Relatif

Distribusi frekuensi absolute adalah suatu distribusi bilangan yang


menyatakan bahwa banyak data pada suatu kelompok teetentu. Distribusi ini
disusun besarnya apa adanya.

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Absolut dan Relatif


Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
No.
1 140 - 153 2 0.067
2 127 - 139 5 0.167
3 114 - 126 12 0.40
4 101 - 113 2 0.067
5 88 - 100 8 0.267
6 75 - 87 1 0.033
Jumlah 30 1.00

C. Distribusi Frekuensi Satuan dan Komulatif

Distribusi frekuensi satuan merujuk kepada banyaknya data/frekuensi pada


kelas interval tertentu, sedangkan distribusi frekuensi komulatif adalah distribusi
frekuensi yang menunjukkan jumlah frekuensi pada kelompok kelas interval
tersebut.
Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Komulatif IQ mahasiswa
No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Komulatif
1 140 - 153 2 30
2 127 - 139 5 28
3 114 - 126 12 23
4 101 - 113 2 11
5 88 - 100 8 9
6 75 - 87 1 1
N 30

Frekuensi total (absolut atau numerik) selalu sama dengan frekuensi


komulatif yang terakhir. Frekuensi komulatif ini sering digunakan dalam mencari
median. Frekuensi komulatif sering juga didusun dalam bentuk distribusi
komulatif kurang dari atau lebih dari atau sama dengan, seperti contoh berikut:
Contoh Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Komulatif Kurang Dari
Kelas Interval Frekuensi Komulatif
< 153 30
< 140 28
< 127 23
< 114 11
< 101 9
< 88 1
< 75 0

Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Komulatif Lebih Dari


atau Sama Dengan
Kelas Interval Frekuensi Komulatif
≥ 153 0
≥ 140 2
≥ 127 7
≥ 114 19
≥ 101 21
≥ 88 29
≥ 75 30
Tabel distribusi frekuensi komulatif dapat juga dikembangkan menjadi
distribusi komukatif relatif dengan menghitung:

Fk = x 100 %
Keterangan:

fkrel = frekuensi komulatif relatif


fk = frekuensi komulatif pada masing-masing kelas
∑f = frekuensi total

Anda mungkin juga menyukai