Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

Nama Perusahaan : CV.BINA KONTRUKSI


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Samudera
Tahun anggaran : 2013

LINGKUP PEKERJAAN :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN :
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. PEKERJAAN TANAH(DEVISI 3) :
a. Galian Biasa
b. Galian Struktur kedalam 0-2 meter
3. PEKERASAN BERBUTIR (DEVISI 5)
1. Lapis pondasi aggregat Kelas A
2. Lapis pondasi aggregat Kelas B
4. PEKERJAAN ASPAL (DEVISI 6)
1. Lapis resap pengikat-Aspal Cair
2. Laston-lapisan Antara (AC-BC)
3. Aspal Minyak
4. Aditif Anti Pelupasan
5. Bahan Pengisi (Filler)Tambahan
5. STRUKTUR (DEVISI 7)
1. Beton K-250
2. Beton K-175
3. Baja Tulangan U-24 Polos

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi


teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan
harga.

I PEKERJAAN FISIK

1. PEKERJAAN MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan
pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

1.1. Pembuatan Job Mix Design


Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan
pengambilan sampel bahan dari quary di Sungai yang berada di lokasi
setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu,
pasir dan aspal selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix
Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam
pelaksanaan proyek.

1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya


Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantor
Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan
dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan
pelaksaan pekerjaan.

1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus


Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas
transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang
memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapat
ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu
lintas pada saat pelaksanaan.

1.4. Rekayasa Lapangan


Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari
pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekrjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.

15. Material dan Penyimpanan


Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui
spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type maupun
ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material
yang akan digunakan untuk proses pembuatan Asphalt Concrete
diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat, diolah dan
dipoolkan di stone crusher/AMP pihak Direksi Teknis sewaktu-waktu
dapat mengadakan pemeriksaan terhadap lokasi stone crusher dan
AMP dimaksud guna mengetahui kondisi yang ada.

16. Jadwal Konstruksi


Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).

1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan


Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Dump Truck 8 ton
2. Dump truck 3-4m3,6 ton
3. Asphalt finisher
4. Tandem Roller
5. Vibrator Roller
6. Wheel Loader
7. Excavator
8. Motor Grader
9. Aspal Spayer
10.Water Tanker
11.Concrete Mixer
12.Generator Set
13.Compressor
14.Survey Equipment
15.Pneumatic Type Roller (PTR)
16.Flat Bed Truck
17.Water Pump
18.Slum Test

1.8. Papan Nama Proyek


1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi
mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi
pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku,
split, cat minyak, semen, dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi
pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain:


Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum
lainnya melalui beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi
yang sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen
terkait

2. DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH


a. Galian Biasa
Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian sumber bahan
(borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, galian perkerasan
berbutir, dan galian perkerasan beton

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebbagi berikut :


1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman
galian. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan
oleh konsultan dan pihak proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui
oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.

2. Penggalian secara Manual


Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam
hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual
dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck,
kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

3. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat


Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam
hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator
langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :


 Asumsi :
- Menggunakan tenaga manusia
- kapasitas kerja berkelompok
- kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
 Urutan kerja/Metode kerja :
- Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan
(kiri/Kanan jalan)
- Penggalian menggunakan tenaga manusia
- Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump
Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan
sejauh 1 (satu)Km.
 Asumsi :
- menggunakan alat berat(cara mekanik)
- Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan
- Urutan keraj/Metode Kerja :
- Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan
jalan)
- Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam
- Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi
proyek.

b. Galian Struktur 0-2 Meter


Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
dilakukan dengan menggunakan Excavator Selanjutnya Excavator
menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck dan membuang
material hasil galian keluar lokasi jalan.

c. Timbunan Pilihan
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri
dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level
timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu
yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau
distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan
harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari
perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.

Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :


1. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan
dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.
Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan
kekurangan material ditempat lain.

2. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,
semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan
petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi
yang ditetapkan.

3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari
bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika
dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat
water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi
dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan
dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat
konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh
usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

Dasar perhitungan analisis adalah :


- Asumsi :
- Pekerjaan dilakukan secara mekanis
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan
- Urutan Kerja/Metode kerja :
i. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan
menggunakan whell Loader
ii. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump
Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan
pekerjaan 6 km
iii. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor
Grader
iv. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum
pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan
Vibro Roller.
v. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

3. DEVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan
pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal
dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis
pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika
perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang
diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi
ini.

* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B


Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan
sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh
Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi
Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai
60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90*

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump
truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.
Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan
material ditempat yang lain.

b. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai
dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi
yang telah ditetapkan

c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai
dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan
dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan
seterusnya hingga mencapai areal pemadatan.pemadatan dilakukan dengan
jumlah passing sesuia dengan hasil trial compaction.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan


- Asumsi :
- pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan
- Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor
- Prosedur pelaksanan :
- Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan
menggunakan alat Wheel loader
- Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan alat
Motor Grader
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum
dipadatkan dengan Tandem Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu
* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi aggregal kelas A ini dilaksanakan


sesudah pelaksanaan lapis pondasi aggregat kelas B.
Lapis pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan di
bawcrh lapisan beraspar. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat
agregat kasar dengan angularitas 95/90*.

Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras A dengan prosedur sebagai berikut:

a. Pengangkutan Material

Pengangkutan Material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump truck


dan loadingnya dilakukan dengan menggunakqn wheel loader. Pengecekan dan
pencatatan volume material dilakukan pada saat tiaa dilokasi pekerjaan sebelum
mqierial di stack.
Material diiurunkan dengan jarak dan volume terlentu untuk memudahkan pada
saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan
kekurangan material ditempat lain.

b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakqn Matar Grader dalam
tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikui :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjanghamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan
kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi
c. Material iang tidak dipakai dipisahkan dqn dilempatkan pada lokasi yang
telah ditetapkan'

c. Pemadatan Material
Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra Roller, dimulai dari bagian
tepi ke bagian tengah.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan


 Asumsi :
o Pelaksanaan ini menggunakan alat berat {secara mekanik)
o Lakqsi pekerjaan sepanjang jalan
o Material aggregat kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor

o Prasedur Pelaksanaan :
o Pencampuran aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan
menggunakan alat Wheel Loader
o pengisian aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan
memakai alat Wheel Laader
o Pengangkutan material aggregat kelas A dilaksanakan dengan Dump
Truck
o Penghamparan material aggregat kelas A dengan menggunakan alat
Motor Grader
o Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum
dipadatkan dengan Tandem Roller
o Operasi penggilasan harus aimJtai dari sepanjang tepi dan bergerak
sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan.
dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, penggilas
harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit
demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus
dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis
tersebut terpadatkan secara merata.
o Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan
dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
4. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

 LAPIS RESAP PENGIKAT

Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan


aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus
dihampar di atas permukaan pondasi tanpa bahan pengikat aspal atau
semen (misalnya Lapis Pondasi Agregat).
Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah
(kerosen). Proporsi minyak minyak tanah yang digunakan sebagaimana
diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Pengambilan Lapis Resap
Pengikat pada Distributor Aspal pada saat akan dilaksanakan pekerjaan.
Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pada suatu permukaan jalan
yang kering atau sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan
dari segala kotoran yang tidak berguna. Penyemprotan dilakukan
dengan mempertimbangkan kelancaran arus lalu lintas.
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah compressor dan
alat bantu lainnya.
Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus
lalu lintas dibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar
permukaan yang baru disemprotkan tidak dilalui kenderaan.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan


* Asumsi :
=> Menggunakan alat berat (secara mekanik)
=> Lokasi pekerjaan : Sepanjang Jalan
* Prosedur Pelaksanaan :
=> Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga
menjadi campuran aspal cair.
=> Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan
kotoran dengan Air Compressor.
=> Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke
atas permukaan yang akan dilapis.

 LATION – LAPIS ANTARA (AC – BC)


Tahapan pekerjaan ini harus sudah seslesainya pekerjaan lapir aus aspal
beton (AC – BC) dilaksanakan dan sudah mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, penghamparan,
pemadatan di atas permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan
persyaratan. Aspal dihampar pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis
Resap Pengikat atau biasa disebut Prime Cot. Material yang digunakan
mempunyai spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck.
Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran.
dan pada bagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat
dari kain dan lahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bak
Dump Truck dan tidak cepat turun suhunya. Dari Dump Truck material
Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapi dengan carang curah
dan ulir-ulir pendisiribusian, menempalkqn material secara merala didepan
batang perata yang dapat distel. Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga
surveyar dan Direksi Pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan dan
kemiringan penghamparan. Penggilasan Aspal yang telah dihamparkan aleh
Aspal Finisher dipadatkan dengan alat Tandem Roller dan PTR. Untuk
penghubung antar lokasi penghamparqn dengan AMP digunakan radio
komunikasi (HT). pekerjaan ini dilaksanakan dengan langkah langkah yang
sama dengan asphali concrete.

Peralatan yqng dipakai :


 Aspal Mixing Plant {AMP)
 Genset; yang dipakai pada AMP
 Aspal Finisher
 Dump Truck
 Tandem Roller
 PTR
 Wheel Laader
Aggregat yang digunakan adalah sesuai dengan hasil pengujian Lab. (sesuai
dengan Jab Mix Design) yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi
leknis.setiap hasil campuran yang telah dimual kedalam dump truck untuk
dibawq ke lapangan pekerjqan terlebih dahulu ditimbang untuk mengelahui
tonase cqmpuran tersebut. Sebelum penghamparan dilaksanakan
permukaan jalan harus dibersihkan dari material lepas yang tidak dihendaki
dengan menggunakan comperessar atau alat manual.untuk memastikan
lebar dan tebal hamparan Aspal, makq pada tepi-tepi jalan dipasang balok
pembatas atau benang garis atau garis pembatas.
Aspal dihampar dengan aspal finisher, serta unit-unit mesin pemadat antara
lain : Tandem Roller, PTR, penggilasan harus terdiri dari tiga aperasi yaitu :
penggilasan qwal 0-10 menit, penggilasan sekunder 10-20 menil dan
penggilasan akhir 20-45 menit.

Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Tandem Roller dan PTR :


 Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem
Roller.
Pemadatan qwal dilaksanakan sedekal mungkin dengan mesin penghampar.
Pemadatan awal dilakukan pada saal temperatur 125 0C - l45 0C atau sekiiar
0-I0 menii setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan
menggunakan Tandem Roller dengan jumlah linlasan sesuai dengan hqsil
lrial campectian uniuk masing-masing jenis lapiran perkerasan.
 Pemadatan Sekunder (lntermediale Ralling) menggunakan PTR
Pemadatan skunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin
penghampar. Pemadatan skunder dilakukan pada saat temperatur 100 0C –
125 0C atau sekitar 0 – 10 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini
dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan
sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan
perkerasan.
* Pemadatan Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem
Roller
Pemadatan akhir dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.
Pemadatan akhir dilakukan pada saat suhu > 95 0C atau sekitar > 45 menit
setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan
Tandem Roller dengan Jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection
untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan


* Asumsi :
* Menggunakan alat berat (secara mekanik)
* Lokasi Pekerjaan : Sepanjang Jalan
* Kondisi Existing Jalan : Rusak dan Peningkatan
* Jarak Rata-rata Base Camp ke Lokasi Pekerjaan
* Prosedur Pelaksanaan
* Wheel Loader memuat aggregat dan Asphalt ke dalam Cold
Bin AMP.
 BAHAN PENGISI (FILLER) TAMBAHAN
Bahan pengisi {Filler} yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur
(limestone dust), kapur padam (hydrated limeJ, semen atau abu terbang
yqng sumbernya disetujui areh Direksi Pekerjaaan. Filler sebagai bahan
tqmbahan campuran Lastan AC-BC selain Aspal Minyak yang telah
dicampur pada Lapisan AC-BC itu sendiri. Filler digunakan sebagai
bahan tambahan pengikat antara Lapis Resap Pengikat-Aspal cair dan
Laston AC-BC, bahan ini memberikan makna dan fungsi khusus untuk
menambah kekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil
maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut lebih terpenuhi dan tercapai.

5. DIVISI 7. STRUKTUR
 BETON K-250
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan
seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-250, sesuai dengan
spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh
Direksi pekerjaan.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan


 Asumsi :
 Menggunakan alat berat {secara mekanik)
 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi
pekerjaan
 Prasedur Pelaksanaan :
 Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer
 Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

 BEToN K-175
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahan
yang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan dan diaduk dengan Concrete Mixer dan beton di car
kedalam bekisting yang telah disediakan, peralatan yang digunakan
adalah molen/concrete mixer, gerobak dorong, alat tukang batu serta alat
bantu.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
* Asumsi :
* Menggunakan alat berat ( secara mekanik )
* Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di
lokasi pekerjaan
* Prosedur Pelaksanaan
* Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk
menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
* Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan
* Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

 BAJA TULANGAN U – 24
Pelaksanaan ini untuk pemotongan besi sesuai dengan ukuran gambar
dilaksanakan di Base Camp Kontraktor, sesudah itu diangkut ke lokasi
pekerjaan (site)

Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan


* Asumsi :
* Pekerjaan dilakukan secara manual
* Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di lokasi
pekerjaan
* Prosedur Pelaksanaan :
* Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan
yang diperlukan.
* Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.

6. PEKERJAAN LAIN – LAIN


- Administrasi / Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan
dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi
Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambil
dari empat arah.
* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan
Demobilisasi

Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan


pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi
Dukungan Alat.

Pembersihan Akhir

Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan


melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-
lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi.
Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari
pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan
pengawas/Direksi, PPTK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan.
Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu 180 hari segala
sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
pelaksana dan harus dilakukan perawan.

Bireuen, 19 Juli 2009


CV. BINA KONTRUKSI

MUSLINA
Direksi

Anda mungkin juga menyukai