Anda di halaman 1dari 4

ISU KEFARMASIAN #1

PENGGOLONGAN OBAT

Obat merupakan hal penting dalam pelayanan kesehatan. Seringkali obat dibeli di apotek tanpa
menggunakan resp dokter, baik untuk pengobatan maupun pencegahan. Obat terbagi dalam
beberapa golongan, yaitu :

1. Obat Bebas
Merupakan obat yang dapat dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Obat yang termasuk golongan ini dapat dijual di warung atau apotek dan merupakan obat
yang paling aman untuk digunakan.
Obat bebas memiliki logo berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna
hitam.

2. Obat Bebas Terbatas


Merupakan obat yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter, namun disertai
tanda peringatan. Obat bebas terbatas memiliki logo berupa lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam. Obat pada golongan ini aman bila digunakan dalam jumlah tertentu
namun berbahaya bila digunakan berlebihan. Peringatan yang tercantum dalam obat
golongan ini ada 6 macam, yang berisi tentang aturan pakai. Tanda peringatan berupa
persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam.

3. Obat Keras
Merupakan obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Obat yang termasuk ke
dalam golongan ini hanya boleh dijual di apotek dan harus menggunakan resep dokter
saat membelinya. Hal ini karena obat termasuk dalam obat yang jika digunakan
sembarangan dapat mennimbulkan efek samping hingga mengancam jiwa. Logo obat
keras adalah lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam serta huruf K ditengah.

4. Obat Psikotropika dan Narkotika


Obat psikotropika merupakan obat yang dapat berpengaruh ke sistem saraf pusat dan
mengakibatkan perubahan pada aktivitas perilaku dan mental. Obat narkotika merupakan
obat yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, hingga
menghilangkan nyeri. Kedua jenis obat ini hanya boleh dijual di apotek dan hanya boleh
dibeli dengan resep dokter.

DAFTAR PUSTAKA : pionas.pom.go.id (diakses pada 23 Juli 2020)


ISU KEFARMASIAN #2

PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR

Obat merupakan suatu hal yang dibutuhkan ketika mengalami gejala atau penyakit tertentu.
Terapi suatu penyakit akan dikatakan efektif jika penggunaan obat sudah tepat. Untuk
memastikan ketepatan penggunaan obat, perlu menerapkan kebiasaan DaGuSiBu. DaGusiBu
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari :

1. Da → Dapatkan. Untuk memperoleh suatu obat, pasien dapat memeriksakan diri ke


dokter untuk mendapatkan resep yang dapat ditebus di apotek atau pasien dapat
berkonsultasi mengenai gejala yang telah dialami kepada apoteker untuk mendapatkan
obat. Namun ketika kondisi tidak membaik, pasien disarankan untuk ke dokter.
2. Gu → Gunakan. Setelah mendapatkan obat yang sesuai dengan gejala atau penyakit,
pasien diharapkan menggunakan atau mengonsumsi obat dengan benar. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah dosis obat, waktu konsumsi obat, jangka waktu terapi yang
efektif.
3. Si → Simpan. Ketika gejala sudah mereda atau pasien sudah sembuh dan masih
memiliki sisa obat, pasien diperbolehkan menyimpan obat untuk digunakan di kemudian
hari. Selama penyimpanan, obat harus disimpan pada tempat dan suhu yang tepat, serta
memperhatikan expired date obat tersebut. Namun, ada beberapa obat yang tidak dapat
disimpan dan digunakan kembali seperti obat antibiotik.
4. Bu → Buang. Ketika obat yang disimpan telah mencapai expire date, maka obat harus
dibuang. Pembuangan obat tidak dilakukan secara langsung, namun ada beberapa tahap
yang perlu dilakukan, seperti memisahkan obat dengan kemasan dan membuang obat
sesuai bentuk sediaan obat.

Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik juga dapat dibuat secara sintesis.

Dalam penggunaan antibiotik, harus :

- Merupakan obat yang diresepkan oleh dokter


- Tidak menggunakan antibiotik berdasarkan resep obat yang lalu
- Hanya digunakan untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, bukan virus
- Terapi antibiotik harus tuntas. Obat antibiotik harus dihabiskan dalam suatu terapi
meskipun gejala atau penyakit sudah sembuh

Ketika penggunaan antibiotik tidak tepat terapi akan menyebabkan resistensi. Resistensi
merupakan suatu kondisi ketika bakteri dalam tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA : pionas.pom.go.id (diakses pada 29 Agustus 2020)

Anda mungkin juga menyukai