Anda di halaman 1dari 107

TUGAS KELOMPOK

PROPOSAL KEGIATAN
UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners


Departemen keperawatan Komunitas

Oleh:
Kelompok 2B

Zia Suflan Hakim 190070300011023


Rizki Taufikur Rahman 190070300011028
Ainur Rohmah 190070300011038
Christine Ivana Delphian 190070300011039
Rosyta 190070300011040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksa

naan program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (±24%) dari j

umlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangka

u karena terorganisir dengan baik di sekolah. Sekolah merupakan

lembaga yang terorganisir dengan baik untuk membina dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual

sehingga mudah dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan

masyarakat. Bahkan tak jarang, sekolah melalui anak didiknya mampu

memengaruhi perilaku hidup sehat orang tua anak didik tersebut (Notoatmodjo,

2005).

Program yang dikembangkan dalam penanganan masalah kesehatan pada

anak sekolah dasar di antaranya adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),

pelaksanaan program UKS ini dilakukan secara lintas sektoral maupun lintas

program karena UKS merupakan salah satu upaya kesehatan pengembangan di

Puskesmas (Depkes, 2004). UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan

yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan

bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan,

dan membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan

prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahu

n 2014 kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan


kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang se

hat, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang seca

ra harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang ber

kualitas.Hal ini sesuai dengan program kesehatan di sekolah sebagai

kesehatan masyarakat yang telah berkembang, dimana sekolah telah memperluas

perspektif kesehatannya secara keseluruhan yang telah menjadi perhatian utama

(Turner et al., 1961).UKS memiliki manfaat langsung terhadap peningkata

n kesehatan anak sekolah, dan memiliki potensi besar dalam penyuk

sesan program peningkatan derajat kesehatan secara lebih luas.

Kegiatan program UKS yang dilaksanakan antara pihak puskesmas

dengan pengelola sekolah melalui kegiatan : (a) Memberikan penyuluhan di

sekolah, (b) Pemeriksaan kesehatan (skrining kesehatan), (c) Pemberian

Imunisasi (Program BIAS). Sesuai rekomendasi ITAGI (Komite Penasihat Ahli

Imunisasi Nasional), imunisasi lanjutan harus tetap diupayakan lengkap sesuai

jadwal. Namun karena bulan imunisasi terdampak pandemi, maka jadwalnya

diundur menjadi November hingga Desember 2020. Puskesmas Dau Kabupaten

Malang saat in tengah menjalankan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak

Sekolah) yang diintegrasikan dengan program UKS.

Menilik uraian diatas, maka kami merasa perlu ambil bagian dalam upaya

peningkatan kesehatan anak usia sekolah dengan kegiatan program UKS yang

dilaksanakan antara pihak puskesmas dengan pengelola sekolah melalui

penerapan standar asuhan keperawatan yang komprehensif yaitu secara holistik,

kontinyu dan konsisten sembari mengembangkan potensi diri untuk

meningkatkan kemampuan profesional selama menjalani proses pendidikan

profesi ners di wilayah kerja Puskesmas Dau Kabupaten Malang Propinsi Jawa

Timur.
1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Terlaksananya upaya pencegahan primer berupa promotif d

an preventif dalam bentuk penyuluhan kesehatan dan Imunisasi

serta terlaksananya upaya pencegahan sekunder melalui kegiatan skrining

kesehatan

2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai PHBS dimasa

pandemi covid-19 (protokol kesehatan Covid-19, pemakaian masker

yang benar, Cuci tangan 6 langkah, Etika batuk)

b. Terlaksananya Program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

c. Terlaksananya skrining kesehatan anak usia sekolah


BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

2.2 Sasaran

Siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 5 SDN 2 Mulyoagung kecamatan Dau,

Kabupaten Malang

2.3 Bentuk Kegiatan

1. Penyuluhan kesehatan adalah memberikan pengetahuan dan kemampuan

seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan

mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok

maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup

sehat. Penyuluhan kesehatan menggunaan metode ceramah, diskusi dan

demonstrasi. media yang dignakan yaitu Leaflet dan Poster. Materi

penyuluhan kesehatan mengenai PHBS dimasa pandemi Covid-19 (protokol

kesehatan Covid-19, pemakaian masker yang benar, Cuci tangan 6 langkah,

Etika batuk)

2. Imunisasi rutin kegiatan BIAS pada anak usia kelas 1 akan diberi vaksin atau

imunisasi campak, rubella, dan DT atau Difteri Tetanus, sedangkan kelas 2

dan 5 diberi imunisasi TD atau Tetanus Difteri.

3. Skrining kesehatan Siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 5 SDN 2 Mulyoagung

kecamatan Dau, Kabupaten Malang


2.4 Struktur Kepanitiaan

1. Susunan Panitia Inti

a. Ketua :Zia Suflan Hakim

b. Sekertaris :Ainur Rohmah

c. Bendahara :Christine Ivana Delphian

d. Sie Acara : Rosyta

e. Sie Perlengkapan :Rizki Taufikur Rahman

2. Susunan petugas kegiatan UKS:

a. Penyuluhan :

1) Zia Suflan Hakim

2) Rizki Taufikur Rahman

3) Ainur Rohmah

4) Christine Ivana Delphian

5) Rosyta

b. Imunisasi : Petugas Puskesmas

c. Skrining :

1) Pemeriksaan visus : Zia Suflan Hakim

2) Tes buta warna : Rosyta

3) Antropometri : Ainur Rohmah

4) Pemeriksaan fisik : Christine Ivana Delphian

5) Anamnesa : Rizki Taufikur Rahman


2.5 Susunan Kegiatan

Hari, Tanggal : Selasa, 24 November 2020

Waktu : 08.00 WIB s/d selesai

Tempat : SDN 2 Mulyoagung, Kecamatan Dau

No. Kegiatan Waktu Petugas


1. Penyuluhan kelas 1 08.00 Semua anggota kelo

mpok
2. Skrining kesehatan dan 08.20 Semua anggota kelo

Imunisasi Kelas 1 mpok, Petugas

Puskesmas
3. Penyuluhan kelas 2 09.00 Semua anggota kelo

mpok
4. Skrining kesehatan dan 09.20 Semua anggota kelo

Imunisasi Kelas 2 mpok, Petugas

Puskesmas
5. Penyuluhan kelas 5 10.00 Semua anggota kelo

mpok
6. Skrining kesehatan dan 10.20 Semua anggota kelo

Imunisasi Kelas 5 mpok, Petugas

Puskesmas

2.6 Media dan Peralatan Kegiatan


1. Kegiatan Penyuluhan
Metode kegiatan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi,
sedangka media yang digunakan adalah poster dan leaflet tentang
masing-masing sub topik penyuluhan yang dilakukan.
2. Kegiatan Bias/Imunisasi
Kegiatan BIAS mengikuti kegiatan dari Puskesmas sehingga peralatan
berupa vaksin, spuit 5cc, APD, alkohol swab, dan sebagainya sudah
disediakan atau persiapkan oleh Puskesmas
3. Kegiatan Skrining Kesehatan
Skrining kesehatan anak usia sekolah dilakukan pada anak kelas 1,2, dan 5
yang juga mengikuti kegiatan BIAS. Peralatan yang dibutuhkan yaitu Visus
mata, buku buta warna, penlight, peralatan tulis menulis, dan form skrining
kesehatan. Peralatan dan formulit skrining kesehatan telah disiapkan oleh
Puskesmas Dau, Formulir skrining kesehatan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

1. Evaluasi Kegiatan

1 Evaluasi Struktur

 Seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan

kegiatan berjalan sesuai rencana


 Sarana dan prasarana kegiatan tersedia dengan baik dan digunakan

semaksimal mungkin.

2 Evaluasi Proses

 Peserta hadir tepat waktu

 Peserta antusias mengikuti penyuluhan

 Skrining berjalan lancar tanpa hambatan

 Diharapkan seluruh peserta mendapatkan imunisasi

3 Evaluasi Hasil

 Bertambahnya pengetahuan peserta mengenai PHBS dimasa pandemi

covid-19 (protokol kesehatan Covid-19, pemakaian masker yang

benar, Cuci tangan 6 langkah, Etika batuk)

 Seluruh peserta telah diskrining

 Seluruh peserta telah diberikan imunisasi

BAB III

LAPORAN HASIL KEGIATAN

A. Penyuluhan
Waktu : Selasa, 24November 2020
Tempat : SDN 2 Mulyoagung
Materi Penyuluhan : PHBS dimasa pandemi covid-19 (protocol
kesehatanCovid-19, pemakaian masker yang
benar, Cuci tangan 6 langkah, Etika batuk)
Sasaran : Siswa Kelas 1, 2, dan 5SDN 2 Mulyoagung
Metode : Ceramah, Diskusi, dan Demonstrasi
Media : Leaflet, Poster

1. Tahap Persiapan
Sebelum kegiatan dimulai maka semua tempat dan peralatan s
udah disiapkan terlebih dahulu.Kemudian mengadakan kontrak kegiata
n. Sedangkan materi sudah dipersiapkan sebelum kegiatan dengan m
enggunakan posterdan leaflet

2. Tahap Pelaksanaan
a. Acara pelaksanaan penyuluhan dilakukan bergantian antara kelas
1, kelas 2, dan kelas 5.
b. Setiap kelas memperoleh materi yang sama yaitu PHBS dimasa
pandemi covid-19 (protokol kesehatan Covid-19, pemakaian
masker yang benar, Cuci tangan 6 langkah, Etika batuk)
c. Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa
d. Masing-masing mahasiswa secara bergantian memberikan materi
yang sudah dipersiapkan.
B. Skrining Kesehatan
1. Karakteristik Kelas 1
Skrining kesehatan anak sekolah di SDN Mulyo Agung 2
Kecamatan Dau yang dilakukan pada hari selasa 24 November 2020,
menemukan bahwa jumlah siswa SD kelas 1 yaitu 24 siswa.
a. Karakteristik Jenis Kelamin

Karakteristik Jenis Kelamin

38%

62%

Perempuan Laki-laki

Diagram 3.1. Karakteristik Jenis Kelamin Kelas 1 SDNMolyua


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 berjenis kelamin peremp
uan yaitu sebanyak 15 orang (62 %) dan laki-laki sebanyak 9 ora
ng (38%).
b. Alergi makanan tertentu

Alergi Makanan
4%

96%

Tidak allergi Alergi

Diagram 3.2. Karakteristik Riwayat Alergi Kelas 1 SDNMolyuagu


ng 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian besar
siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 tidak memliki alergi makanan y
aitu sebanyak 23 orang (96 %) dan hanya terdapat 1 siswa yang
memiliki alergi makanan (4%).
c. Alergi obat-obatan tertentu

Alergi Obat

100%

Alergi Obat Tidak Alrgi Obat

Diagram 3.3. Karakteristik Riwayat Alergi Obat Kelas 1 SDN Mol


yuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai alergi obat (100%).
d. Pernah mengalami Cidera serius akibat kecelakaan (gagar otak,
patah tulang, dsb)

Riwayat Cidera

100%

Ada Riwayat Tidak Ada Riwayat Cidera

Diagram 3.4. Karakteristik Riwayat Cidera Kelas 1 SDN Molyuag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat cidera (100%).

e. Riwayat kejang

Riwayat Kejang

100%

Ada Riwayat Kejang Tidak Ada Riwayat Kejang

Diagram 3.5. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 1 SDN Molyuag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat kejang (100%).
f. Riwayat pingsan

Riwayat Pingsan

100%

Ada Riwayat Tidak ada

Diagram 3.6. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 1 SDN Molyuag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat pingsan (100
%).
g. Riwayat masuk rumah sakit/dirawat
Riwayat Masuk RS

100%

Ada Riwayat MRS Tidak Ada Riwayat MRS

Diagram 3.7. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 1 SDN Molyuag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat MRS (100%).
h. Riwayat imunisasi

Riwayat Imunisasi

100%

Lengkap Tidak Lengkap

Diagram 3.8. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 1 SDN Molyuag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai riwayat Imunisasi lengkap
sebelumnya (100%).
i. Riwayat kesehatan keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga orang tua jarang yang mengisi
formulir dan siswa sebagian besar tidak mengetahui riwayat
penyakit keluarganya.
j. IMT

Indeks Massa Tubuh


25
22

20

15

10

1 1
0
0
Sangat Kurs Kurus Normal Gemuk Obesitas

Indeks Massa Tubuh

Diagram 3.9. Karakteristik IMT Kelas 1 SDN Molyuagung 2


Berdasarkan grafik diatas, didapatkan bahwa sebagian besar sis
wa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai IMT normal yaitu
sebanyak 22 siswa dan sisanya mempunyai imt kurus 1 siswa
dan gemmuk 1 siswa.
k. Gatal-gatal

Riwayat Gatal-gatal

8%

92%

Tidak ada Riwayat gatal-gatal 2 Minggu terakhir

Diagram 3.10. Karakteristik riwayat Gatal-gatal Kelas 1 SDN Mol


yuagung 2
Berdasarkan grafik diatas, didapatkan bahwa sebagian besar sis
wa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat gatal-
gatal 1 minggu terakhir yaitu sebanyak 22 siswa (92%) hanya
terdapat 2 siswa yang mempunyai riwayat gatal-gatal (8%).
l. Kondisi rambut

Kondisi Rambut

100%

Baik Tidak Baik

Diagram 3.11. Karakteristik Kondisi rambut Kelas 1 SDN Molyua


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua siswa Kel
as 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai rambut yang sehat/baik (10
0%).
m. Kondisi kulit

Kondisi Rambut
21%

79%

Bersisik/Terdapat Luka dsb Sehat

Diagram 3.12. Karakteristik kondisi kulit Kelas 1 SDN Molyuagun


g2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian besar
siswa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kulit yang sehat/b
aik yaitu sebanyak 19 siswa (79%) dan yang mempunyai masala
h pada kulit sebanyak 5 siswa (21%)
n. Kondisi kuku
Kondisi Kuku

50% 50%

Kurang Sehat/Kuku Kotor/Panjang Kuku Sehat

Diagram 3.13. Karakteristik kondisi kuku Kelas 1 SDN Molyuagu


ng 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa siswa Kelas 1 S
DN Mulyoagung 2 mempunyai kondisi kuku yang kurang baik
50% dan sehat 50%
o. Gaya Hidup Sarapan

Gaya Hidup (Sarapan)

17%

83%

Sarapan Tidak Sarapan

Diagram 3.14. Gaya Hidup (Sarapan) Siswa Kelas 1 SDN Mulyo


agung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 rutin sarapan yaitu seba
nyak 20 orang (83%) dan sisanya jarang atau tidak pernah sarap
an yaitu sebanyak 4 orang (17%).

p. Penglihatan
Tajam Penglihatan

17%

83%

Normal Low Vision

Diagram 3.15. Tajam Penglihatan Siswa Kelas 1 SDN Mulyoagu


ng 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar tajam penglihatan siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 norma
l yaitu sebanyak 20 siswa (83%) dan sedangkan juga terdapat 4
siswa (17%) yang mempunyai gangguan atau penurunan tajam.

q. Buta Warna

Buta Warna Tidak Buta Warna

Diagram 3.16. Buta Warna Siswa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2


Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 tidak buta warna (100%).

r. Kondisi Telinga Luar


Chart Title
20 19
18

16

14

12

10

6 5
4

2
0
0

Sehat Infeksi Serumen

Diagram 3.17. Kondisi Telinga Luar Siswa Kelas 1 SDN Mulyoa


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kondisi telin
ga luar yang sehat dan bersih yaitu sebanyak 19 siswa (80%), ter
dapat 5 siswa (20%) yang kondisi telinga luarnya banyak kotoran
/serumen, sedangkan tidak ditemukan siswa yang mengalami inf
eksi di telinga.

s. Tajam Pendengaran

Tajam Pendengaran

100%

Baik Kurang Baik

Diagram 3.18. Tajam Pendengaran Siswa Kelas 1 SDN Mulyoa


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai penengaran yang b
aik (100%).

2. Karakteristik Kelas 2
Skrining kesehatan anak sekolah di SDN Mulyo Agung 2 Keca
matan Dau yang dilakukan pada hari selasa 24 November 2020, men
emukan bahwa jumlah siswa SD kelas 2 yaitu 19 siswa.
a. Karakteristik Jenis Kelamin
Karakteristik Jenis Kelamin

47%
53%

Perempuan Laki-laki
Diagram 3.19. Karakteristik Jenis Kelamin Kelas 2 SDN Molyuag
ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian besar
siswa kelas 2 SDN Mulyoagung 2 berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 10 orang (53 %) dan perempuan sebanyak 9 orang (47
%).
b. Alergi makanan tertentu

Alergi Makanan

100%

Tidak allergi Alergi

Diagram 3.20. Karakteristik Riwayat Alergi Kelas 2 SDN Mo


lyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai alergi
makanan (100%).

c. Alergi obat-obatan tertentu


Alergi Obat

100%

Alergi Obat Tidak Alrgi Obat

Diagram 3.21. Karakteristik Riwayat Alergi Obat Kelas 2 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai alergi oba
t (100%).
d. Pernah mengalami Cidera serius akibat kecelakaan (gagar
otak, patah tulang, dsb)

Riwayat Cidera

100%

Ada Riwayat Tidak Ada Riwayat Cidera

Diagram 3.22. Karakteristik Riwayat Cidera Kelas 2 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat ci
dera (100%).
e. Riwayat kejang
Riwayat Kejang

100%

Ada Riwayat Kejang Tidak Ada Riwayat Kejang

Diagram 3.23. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 2 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat ke
jang (100%).
f. Riwayat pingsan

Riwayat Pingsan

100%

Ada Riwayat Tidak ada

Diagram 3.24. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 2 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat pi
ngsan (100%).

g. Riwayat masuk rumah sakit/dirawat


Riwayat Masuk RS

100%

Ada Riwayat MRS Tidak Ada Riwayat MRS

Diagram 3.25. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 2 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat M
RS (100%).
h. Riwayat imunisasi

Riwayat Imunisasi

100%

Lengkap Tidak Lengkap

Diagram 3.26. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 2 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai riwayat Imunisa
si lengkap sebelumnya (100%).

i. Riwayat kesehatan keluarga


Pada riwayat kesehatan keluarga orang tua jarang yang me
ngisi formulir dan siswa sebagian besar tidak mengetahui ri
wayat penyakit keluarganya.
j. IMT

Indeks Massa Tubuh


18
16
16

14

12

10

4
2
2 1
0
0
Sangat Kurs Kurus Normal Gemuk Obesitas

Indeks Massa Tubuh

Diagram 3.27. Karakteristik IMT Kelas 2 SDN Molyuagung


2
Berdasarkan grafik diatas, didapatkan bahwa sebagian bes
ar siswa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai IMT norm
al yaitu sebanyak 16 siswa dan sisanya mempunyai imt kur
us 1 siswa dan gemmuk 2 siswa.
t. Gatal-gatal
Riwayat Gatal-gatal

100%

Tidak ada Riwayat gatal-gatal 2 Minggu terakhir

Diagram 3.28. Karakteristik riwayat Gatal-gatal Kelas 2 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua
siswa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat
gatal-gatal 2 mgg terakhir (100%).
u. Kondisi rambut

Kondisi Rambut

100%

Baik Tidak Baik

Diagram 3.29. Karakteristik Kondisi rambut siswa Kelas 2 S


DN Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 1 SDN Mulyoagung 2 mempunyai rambut yang se
hat/baik (100%).
v. Kondisi kulit
Kondisi Rambut
11%

89%

Bersisik/Terdapat Luka dsb Sehat

Diagram 3.30. Karakteristik Kondisi kulit siswa Kelas 2 SDN


Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian b
esar siswa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kulit ya
ng sehat/baik yaitu sebanyak 17 siswa (89%) dan yang me
mpunyai masalah pada kulit sebanyak 2 siswa (11%)
k. Kondisi kuku

Kondisi Kuku

21%

79%

Kurang Sehat/Kuku Kotor/Panjang Kuku Sehat

Diagram 3.31. Karakteristik Kondisi kuku siswa Kelas 2 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kondis
i kuku yang sehat yaitu 17 siswa (79%) sedangkan yang
kurang sehat 3 siswa (21%)
l. Gaya Hidup Sarapan
Gaya Hidup (Sarapan)

100%

Sarapan Tidak Sarapan

Diagram 3.32. Gaya Hidup (Sarapan) Siswa Kelas 2 SDN Mulyo


agung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 rutin melakukan sarapan setiap
harinya (100%).

m. Penglihatan
Tajam Penglihatan

11%

89%

Normal Low Vision

Diagram 3.33. Tajam Penglihatan Siswa Kelas 2 SDN Mulyoag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar tajam penglihatan siswa kelas 2 SDN Mulyoagung 2 norma
l yaitu sebanyak 17 siswa (89%) dan sedangkan juga terdapat 2
siswa (11%) yang mempunyai gangguan atau penurunan tajam.
n. Buta Warna
Buta Warna

100%

Buta Warna Tidak Buta Warna

Diagram 3.34. Buta Warna Siswa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2


Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 tidak buta warna (100%).

o. Kondisi Telinga Luar

Chart Title
20
18
18

16

14

12

10

2 1
0
0

Sehat Infeksi Serumen

Diagram 3.35. Kondisi Telinga Luar Siswa Kelas 2 SDN Mulyoa


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kondisi telin
ga luar yang sehat dan bersih yaitu sebanyak 18 siswa (95%), da
n sedikit yaitu hanya terdapat 1 siswa (5%) yang kondisi telinga l
uarnya banyak kotoran/serumen, sedangkan tidak ditemukan sis
wa yang mengalami infeksi telinga.
p. Tajam Pendengaran

Tajam Pendengaran

100%

Baik Kurang Baik

Diagram 3.36. Tajam Pendengaran Siswa Kelas 2 SDN Mulyoag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 2 SDN Mulyoagung 2 mempunyai penengaran yang b
aik (100%).

3. Karakteristik Kelas 5
Skrining kesehatan anak sekolah di SDN Mulyo Agung 2 Keca
matan Dau yang dilakukan pada hari selasa 24 November 2020, men
emukan bahwa jumlah siswa SD kelas 5 yaitu 29 siswa.
a. Karakteristik Jenis Kelamin
Karakteristik Jenis Kelamin

45%

55%

Perempuan Laki-laki

Diagram 3.37. Karakteristik Jenis Kelamin Kelas 5 SDN Molyua


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 5 SDN Mulyoagung 2 berjenis kelamin peremp
uan yaitu sebanyak 16 siswa (55%) dan laki-laki sebanyak 13 ora
ng (45%).
b. Alergi makanan tertentu

Alergi Makanan

23%

77%

Tidak allergi Alergi

Diagram 3.38. Karakteristik Riwayat Alergi Kelas 5 SDN Mo


lyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian b
esar siswa kelas 1 SDN Mulyoagung 2 tidak memliki alergi
makanan yaitu sebanyak 23 orang (77%) dan hanya terdap
at 7 siswa yang memiliki alergi makanan (23%).
c. Alergi obat-obatan tertentu

Alergi Obat

100%

Alergi Obat Tidak Alrgi Obat

Diagram 3.39. Karakteristik Riwayat Alergi Obat Kelas 5 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai alergi oba
t (100%).
d. Pernah mengalami Cidera serius akibat kecelakaan (gagar
otak, patah tulang, dsb)

Riwayat Cidera

100%

Ada Riwayat Tidak Ada Riwayat Cidera

Diagram 3.40. Karakteristik Riwayat Cidera Kelas 5 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat ci
dera (100%).
e. Riwayat kejang

Riwayat Kejang

100%

Ada Riwayat Kejang Tidak Ada Riwayat Kejang

Diagram 3.41. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 5 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat ke
jang (100%).
f. Riwayat pingsan

Riwayat Pingsan

100%

Ada Riwayat Tidak ada

Diagram 3.42. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 5 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat pi
ngsan (100%).
g. Riwayat masuk rumah sakit/dirawat

Riwayat Masuk RS

100%

Ada Riwayat MRS Tidak Ada Riwayat MRS


Diagram 3.43. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 5 SDN M
olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat M
RS (100%).
h. Riwayat imunisasi

Riwayat Imunisasi

100%

Lengkap Tidak Lengkap

Diagram 3.44. Karakteristik Riwayat kejang Kelas 5 SDN M


olyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 mempunyai riwayat Imunisa
si lengkap sebelumnya (100%).
i. Riwayat kesehatan keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga orang tua jarang yang me
ngisi formulir dan siswa sebagian besar tidak mengetahui ri
wayat penyakit keluarganya.
j. IMT

Indeks Massa Tubuh


30

25 24

20

15

10

5 3
2
0
0
Sangat Kurs Kurus Normal Gemuk Obesitas

Indeks Massa Tubuh

Diagram 3.45. Karakteristik IMT Kelas 5 SDN Molyuagung


2
Berdasarkan grafik diatas, didapatkan bahwa sebagian bes
ar siswa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 mempunyai IMT norm
al yaitu sebanyak 24 siswa dan sisanya mempunyai imt kur
us 2 siswa dan gemmuk 3 siswa.
k. Gatal-gatal

Riwayat Gatal-gatal

100%

Tidak ada Riwayat gatal-gatal 2 Minggu terakhir

Diagram 3.46. Karakteristik riwayat Gatal-gatal Kelas 5 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan grafik diatas, didapatkan bahwa semua siswa
Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak mempunyai riwayat gatal-
gatal 2 minggu terakhir (100%)
l. Kondisi rambut

Kondisi Rambut

100%

Baik Tidak Baik

Diagram 3.47. Karakteristik riwayat Gatal-gatal Kelas 5 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 mempunyai rambut yang se
hat/baik (100%).
m. Kondisi kulit

Kondisi Rambut

100%

Bersisik/Terdapat Luka dsb Sehat

Diagram 3.48. Karakteristik riwayat Gatal-gatal Kelas 5 SD


N Molyuagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua sis
wa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kulit yang sehat
/baik (100%)

n. Kondisi kuku

Kondisi Kuku

45%

55%

Kurang Sehat/Kuku Kotor/Panjang Kuku Sehat

Diagram 3.49. Karakteristik kondisi kuku Kelas 5 SDN Moly


uagung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa siswa Kela
s 5 SDN Mulyoagung 2 sebagian besar mempunyai kondisi
kuku yang sehat 19 siswa (55%) sedangkan siswa yang
mempunyai kuku kurang sehat sejumlah 10 siswa (45%)
o. Gaya Hidup Sarapan

Gaya Hidup (Sarapan)

24%

76%

Sarapan Tidak Sarapan

Diagram 3.50. Gaya Hidup (Sarapan) Siswa Kelas 5 SDN Mulyo


agung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar siswa kelas 5 SDN Mulyoagung 2 rutin sarapan yaitu seba
nyak 22 orang (76%) dan sisanya jarang atau tidak pernah sarap
an yaitu sebanyak 5 orang (24%).
p. Penglihatan
Tajam Penglihatan

21%

79%

Normal Low Vision

Diagram 3.51. Tajam Penglihatan Siswa Kelas 5 SDN Mulyoag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa sebagian
besar tajam penglihatan siswa kelas 5 SDN Mulyoagung 2 norma
l yaitu sebanyak 23 siswa (79%) dan sedangkan juga terdapat 6
siswa (21%) yang mempunyai gangguan atau penurunan tajam.
q. Buta Warna

100%

Buta Warna Tidak Buta Warna

Diagram 3.52. Buta Warna Siswa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2


Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa Kelas 5 SDN Mulyoagung 2 tidak buta warna (100%).
r. Kondisi Telinga Luar
Chart Title
35

30 29

25

20

15

10

0 0
0

Sehat Infeksi Serumen

Diagram 3.53. Kondisi Telinga Luar Siswa Kelas 5 SDN Mulyoa


gung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan bahwa semua si
swa kelas 5 SDN Mulyoagung 2 mempunyai kondisi telinga luar y
ang sehat dan bersih (100%),

s. Tajam Pendengaran

100%

Baik Kurang Baik

Diagram 3.54. Tajam Pendengaran Siswa Kelas 5 SDN Mulyoag


ung 2
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan semua siswa Kelas 5 S
DN Mulyoagung 2 mempunyai penengaran yang baik (100%).

C. IMUNISASI/BIAS
Imunisasi yang dilakukan di SDN 02 Mulyoagung pada hari Selasa, 24
November 2008. Didapatkan hasil sebagai berikut :
Jumlah Sasaran Cakupan
Nama Sekolah Realisasi
DT Td (%)
SDN 02 Mulyoagung 28 68 57 59%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum
melakukan imunisasi baik pada kelas 1, 2 maupun 5. Dari hasil
wawancara pada guru wali kelas didapatkan bahwa sebagian besar siswa
yang tidak diimunisasi dikarenakan sedang dalam keadaan yang kurang
fit sehingga orang tua menolak untuk imunisasi pada saat/hari itu.
BAB IV
PENUTUP

Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu upaya membina dan


mngembangkan kebiasaan hidup yang sehat yang di lakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. UKS secara
umum mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga didapatkan anak-
anak yang sehat jasmani, rohani, dan sosialnya. Dimasa pandemi ini melalui
program UKS dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan
mengenai PHBS dimasa pandemi covid ini mengenai PHBS dimasa pandemi
covid-19 (protokol kesehatan Covid-19, pemakaian masker yang benar, Cuci
tangan 6 langkah, Etika batuk) sangat berguna untuk mencapai Kesehatan
Sekolah bagi anak. Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang
berkualitas.

Demikian proposal kegiatan penyuluhan kesehatan Profesi Ners


Universitas Brawijaya disusun dengan harapan mendapat dukungan dan
partisipasi serta kerjasama dari semua pihak yang merealisasikannya. Semoga
kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Atas
perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih
Lampiran

Kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


DAFTAR PUSTAKA

Balitbangkes. Depkes RI. Operational study an integrated community-based intervention

program on common risk factors of major non-communicable diseases in Depok-

Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2006.

Bonita R. Surveillance of risk factors for non-communicable diseases: the WHO stepwise

approach. Summary. Geneva: World Health Organization; 2001.

CDC. State-specific trend in self report 3rd blood pressure screening and high blood

pressure-United States 1991-1999.MMWR. 2002;51(21):456.

Muhammadun, 2010. Hidup Bersama Hipertensi. In Books : Yogjakarta

Syah B. Non-communicable disease surveillance and prevention in South-East Asia

region.Report of an inter-country consultation. New Delhi: WHO-SEARO; 2002.

Wendimagegn, N. F., & Bezuidenhout, M. C. (2019).Integrating promotive, preventive,

and curative health care services at hospitals and health centers in Addis Ababa,

Ethiopia. Journal of Multidisciplinary Healthcare, Volume 12, 243–255.

https://doi.org/10.2147/JMDH.S193370

WHO/SEARO.Surveillance of major non-communicable diseases in South–East Asia

region.Report of an inter-country consultation. Geneva: WHO; 2005.

Wijoyo, IP. 2011. Rahasia Penyembuhan HIpertensi Secara Alami. bogor: Be

e Media AGRO.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH”

PUSKESMAS DAU KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh :

ROSSYTA

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
2020

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sub Pokok Bahasan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Sasaran : Siswa dan siswi SD kelas 5
Waktu : 25 menit
Tempat : SDN Mulyoagung 1
Tanggal : 23 November 2020
Penyuluh :Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Kedokteran Univer
sitas Brawijaya
1. Rossyta
1. Tujuan
1.1 Tujuan Utama
Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan seh
at pada siswa-siswi di sekolah SDN Mulyoagung 1
1.2 Tujuan Khusus
Serelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan siswa-
siswi dapat:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah secara sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilak
u hidup bersih dan sehat di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus me
njalankan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang b
aik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku h
idup bersih dan sehat
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari
aplikasi perilaku bersih dan sehat
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat t
imbul jika perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dij
alankan dengan baik.

2. Materi (Terlampir)
1. Definisi PHBS di sekolah
2. Indikator PHBS di sekolah
3. Peran dan tanggungjawab PHBS di sekolah
4. 10 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
5. Tujuan dan Manfaat PHBS di sekolah
6. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik
3. Metode
1. Menyampaikan materi tentang PHBS di sekolah secara visual
2. Tanya jawab
4. Media
Poster
5. Kegiatan

N Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan audi Waktu


o. ens
1. Pembukaan
*Salam Memberikan salam Menjawab sala
m
*Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak
*Tujuan Penyulu Menjelaskan tujuan penyuluh Menyimak
han an
*Kontrak/strategi Menjelaskan kontrak/strategi Menyimak 5 Menit
penyuluhan penyuluhan yaitu menggunak
an bahasa yang mudah dime
ngerti oleh audience, dan ad
a tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
*Definisi PHBS Menjelaskan Pengertian PHB Menyimak
di sekolah S di sekolah
* Indikator PHB Menjelaskan poin-poin PHBS Menyimak
S di sekolah di sekolah
*Peran dan tang Menjelaskan siapa saja yang Menyimak 25 Meni
gungjawab PHB wajib mengaplikasikan PHBS t
S di sekolah di sekolah
*10 langkah car Memperagakan 6 langkah m Menyimak dan
a mencuci tanga encuci tangan menggunakan mempraktikkan
n dengan baik d handsanitizer
an benar
*Tujuan dan ma Menjelaskan tujuan dan manf Menyimak
nfaat PHBS di s aat yang dapat diperoleh dari
ekolah menjalankan PHBS dengan
baik di sekolah
* Akibat dan ko Menjelaskan akibat yang dap Menyimak
at terjadi karena PHBS di sek
mplikasi dari PH
olah yang tidak baik seperti ti
BS di sekolah y mbulnya berbagai macam pe
nyakit serta menjelaskan ko
ang tidak berjala
mplikasi penyakit tersebut
n dengan baik

6. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan selama
acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik,
misalnya dalam penyiapan kursi, absensi.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaika
n dengan benar melalui pertanyaan lisan

7. MATERI PENYULUHAN

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Sekolah

A. Definisi

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang da

pat diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati ol

eh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhada

p stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan ke

sehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. 16 PHBS di institusi pendidi

kan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk ber

perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.

Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi:

a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabu

b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d. Olahraga yang teratur dan terukur

e. Memberantas jentik nyamuk

f. Tidak merokok

g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

h. Membuang sampah pada tempatnya

B. Tujuan PHBS

PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi peroran

gan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunik

asi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan,


sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social sup

port), dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapk

an cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan menin

gkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dili

hat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.Kebijakan pembangun

an kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang ya

ng sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan p

erwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, k

eluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat mening

katkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,

spiritual maupun sosial.

C. Manfaat PHBS

Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekola

h yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan seman

gat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa,

citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga ma

mpu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pe

merintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat b

agi daerah lain.

D. Indikator PHBS di Sekolah

Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:


a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabu

Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersi

h yang mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Peri

laku cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun me

ncegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cac

ingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagai

nya. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabu

n karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang menga

ndung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum

makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan ora

ng lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan s

ehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini diso

sialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak

usia dini. Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karen

a diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan pada kelua

rga dan masyarakat.

b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan

/jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makana

n yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan

vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi se

hat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bers
ih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air mat

ang untuk kebutuhan minum.

c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban

yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank,

cemplung tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat

adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotor

an, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya,

mudah dibersihkan dan aman digunakan.

d. Olah raga yang teratur dan terukur

Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup se

hat terkait dengan pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiat

an olah raga disekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik

dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatk

an kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan

teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahr

aga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: me

ningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi dan o

tot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan, me

mperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung

koroner, serta memperlancar peredaran darah.

e. Memberantas jentik nyamuk

Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyak

it yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam


berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilaku

kan dengan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tem

pat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bek

as, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil

yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di so

sialisasikan kepada seluruh warga sekolah.

f. Tidak merokok di sekolah

Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekol

ah. Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekita

rnya merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini menconto

h dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak an

ak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih

dewasa. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan kar

ena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membah

ayakan kesehatan anak sekolah.

g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan s

etiap bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk m

engetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi a

nak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun

gizi lebih pada anak usia sekolah.

h. Membuang sampah pada tempatnya

 Pengertian
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibu

ang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam. Samp

ah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan

yang memenuhi syarat karena membuang sampah tidak pad

a tempatnya akan dapat mengakibatkan penyakit dan akan

mencemari udara disekitarnya. Mendidik anak untuk selalu

membuang sampah pada tempatnya akan dapat menekan a

ngka penyakit yang dapat muncul di lingkungan sekolah.

 Jenis Sampah

Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

a) Sampah anorganik/kering yaitu tidak dapat mengalami

pembususkan secara alami seperti logam, besi, kaleng

plastik, karet, atau botol.

b) Sampah organik/basah dapat memngalami pembususk

an secara alami seperti sisa makanan, sayuran, sampa

h dapur, dan lain sebagainya.

c) Sampah berbahaya yaitu sampah yang dapat menimbul

kan gangguan pada kesehatan seperti botol racun nya

muk, jarum suntik, batere, dan lain sebagainya.

 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan,

dan pemusnahan sampah sehingga sampah tidak menggan

ggu lingkungan11:

a) Penyimpanan sampah
Yaitu penyimpanan sampah sementara sebelum sampah di

musnahkan. Oleh karena itu dibutuhkan tempat sampah den

gan syarat yang memadai antara lain:

1) Konstruksinya kuat untuk mencegah kebocoran dan b

erseraknya sampah.

2) Tempat sampah memiliki tutup dan mudah dibuka seh

ingga tidak mengotori tangan.

3) Ukuran sampah disesuaikan sehingga mudah untuk di

angkut.

b) Pengumpulan sampah

Sampah ditampung di tempat yang memadai kemudian dian

gkut serta dibuang ke tempat pembuangan akhir.

c) Pemusnahan sampah

1) Dibakar (incenarator)

Yaitu memusnahkan sampah dengan cara membakar

sampah, kerugian dari cara ini adalah dapat menyeba

bkan polusi udara serta jika dilakukan di dekat pemuki

man dapat terjadi kebakaran.

2) Pengomposan (composting)

Yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), k

hususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa m

akanan, dan sampah lain yang dapat membususk.

3) Ditanam (landfill)
Sampah dimusnahkan dengan cara membuat lubang

ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun d

angan tanah.

 Dampak Pengelolaan Sampah yang Negatif

a) Terhadap Kesehatan

1) Pengelolaan sampah yang tidak baik merupakan medi

a yang subur untuk berkembangnya vektor-vektor pen

yakit seperti serangga, tikus, dan binatang lainnya unt

uk berkembang biak sehingga dapat menyababkan ti

mbulnya penyakit.

2) Sampah menjadi sumber polusi seperti pencemaran t

anah, air, serta udara.

3) Sampah menjadi tempat hidup mikroorganisme berba

haya yang dapat membahayakan kesehatan.

4) Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakar

an.

b) Terhadap Lingkungan

1) Dapat mengganggu estetika dan polusi udara akibat p

embusukan sampah oleh mikroorganisme.

2) Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu ma

ta dan pernafasan.

3) Jika terjadi proses pembakaran yang dekat dengan se

kolah maupun pemukiman asapnya akan menggangg

u penglihatan, pernafasan, serta mencemari udara.


4) Pembuangan sampah ke saluran air menyebabkan pe

ndangkalan saluran dan mengurangi daya aliran salur

an.

5) Dapat menyebakan banjir jika sampah dibuang di sem

barang tempat. Terutama ke saluran yang daya serap

nya sudah menurun.

6) Membuang sampah ke selokan dapat mengotori bada

n air.

 Perilaku Membuang Sampah yang Benar

 Sarana membuang sampah

Membuang sampah yang benar adalah dengan memisahkan sa

mpah menjadi 3 bagian yaitu:

1) Sampah organik seperti buah atau makanan yang cep

at busuk.

2) Sampah non organik seperti botol plastik, kaleng minu

man, pecahan kaca, dan sebagainya.

3) Sampah yang mudah terbakar seperti kertas atau plas

tik.

 Media Promosi

Media promosi membuang sampah di sekolah dapat berupa:

1) Poster.

2) Slogan tentang kebersihan lingkungan dan anjuran m

embuang sampah pada tempatnya yang dipasang dis

etiap kelas.
3) Video tentang pengelolaan sampah yang baik dan ben

ar di sekolah.

 Aturan atau Tata Tertib

Untuk menjaga agar lingkungan agar selalu terjaga dari sampah

maka tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru memberi contoh pada siswa-siswi membuang sa

mpah selalu pada tempatnya.

2) Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang meb

uang sampah di sembarang tempat.

3) Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah di sem

barang tempat pada buku/kartu pelanggaran.

4) Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberi

an denda terhadap siswa-siswi yang membuang samp

ah di sembarang tempat.
LAMPIRAN poster
LAMPIRAN dokumentasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Disusun untuk Memenuhi Syarat Penugasan Individu


Departemen Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:
ZIA SUFLAN HAKIM
190070300011023

PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan         : Pengendalian Infeksi


Sub Pokok Bahasan   : 6 Langkah cuci tangan yang benar
Sasaran                 : Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar
Waktu                        : 15 menit
Tanggal                   : 24 November 2020
Tempat           : Ruang Kelas SDN 2 Mulyoagung

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, Peserta mampu memahami dan mempr
aktekkan 6 Langkah cuci tangan yang benar

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan peser
ta dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari cuci tangan
b. Menyebutkan alasan dari pentingnya mencuci tangan
c. Meyebutkan manfaat melakukan 6 Langkah cuci tangan yang ben
ar
d. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan de
ngan benar

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian mencuci tangan
b. Pentingnya mencuci tangan
c. Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar

IV. Metode Pembelajaran


a. Metode: Ceramah dan Demonstrasi
b. Langkah-langkah kegiatan      :
Tahap
KegiatanPenyaji KegiatanPeserta Metode Media
Kegiatan
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawabsalam Ceramah --
(3menit) 2. Perkenalan 2. Mendengarkandanme

3. Menyampaikan pok mperhatikan

ok bahasan
4. Menjelaskan tuju
an

Pelaksanaan 1. Memberikan materi 1. Mendengarkandanme Ceramah Poster


(10menit) penyuluhan cuci mperhatikanpenyaji Peragaan,
tangan 6 langkah praktikdandi
2. Memperagakan 6 2. Mengulangiapa skusi
langkah cuci tangan yangtelahdiajarkan

Evaluasi 1. Menanyakankembali menjawabpertanyaan Tanya --


(5menit) kepadakliententangm yang diajukan jawab
ateri yang
telahdisampaikan
2. Meminta peserta
memperagakan
kembali cuci tangan
6 langkah
Penutup 1. Mengucapkanteri Menjawabsalam -- --
(2menit) makasih
2. Menutup
dengansalam
V. Media Penyuluhan
Media : Poster

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Sasaran hadir dalam kegiatan penyuluhan
b. Kegiatan penyuluhan dilakukan di ruang kelas SDN 2 Muly
oagung

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai
c. Penyuluhan berjalan lancar tanpa hambatan

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian dari cuci tangan
b. Peserta mampu menyebutkan alasan dari pentingnya mencuc
i tangan
c. Peserta mampu meyebutkan manfaat melakukan 6 Langkah cu
ci tangan yang benar
d. Peserta mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cu
ci tangan dengan benar
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN MENCUCI TANGAN


Mencucitanganadalahmenggosokkeduapergelangantangandengankuatsec
arabersamaanmenggunakanzatpembersih yang sesuaidandibilasdengan air
mengalirdengantujuanmenghilangkanmikroorganismesebanyakmungkin.Ada
duaprosedurpencuciantangan yang dapatdilakukan.
Kegagalanuntukmelakukankebersihandankesehatantangan yang
tepatdianggapsebagaisebabutamainfeksinosokomial yang menular di
pelayanankesehatan,
penyebaranmikroorganismemultiresistendantelahdiakuisebagaikontributor
yang pentingterhadaptimbulnyawabah

B. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


Penularan lewat Tangan
- Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit)
kolera, disenteri, tifus, cacingan, hepatitis A, leptospir
osis, candidiasis, polio.
- Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung. Covid-19
- Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercema
r (basi)
C. MANFAAT MENCUCI TANGAN
Hal utamadalampencegahandanpengendalianinfeksi
- Sederhanadanefektifmencegahinfeksi
- Menciptakanlingkungan yang aman
- Pelayanankesehatanmenjadiaman
- Bilatangankotor,cucidengansabunatau antiseptic di air mengalir
- Bilatangantak  tampakkotr,bersikamn denga gosokcairanberbasis alcohol
atau hand sanitizer
D. WAKTU  PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN SEHARI-HARI
- sebelummemasukanmakanankedalammulut
- sebelummengolahmakanan
- sebelummemegangbayi
- setelahmencebokianak
- setelahbuang air kecil(BAK) dan buang air besar (BAB)
E. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan mem
akai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga b
ersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlah
an.Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian den
gan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh
bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringka
n memakai handuk atau tisu
Lampiran Poster
Lampiran Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. 


Mosby : Elsevier Science

Aanfien.wordpress.com. Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan. diakse


s April 2017

Semuana.blogspot.com. cara mencuci tangan yang benar. Diakses Apri


l 2017
LAPORAN INDIVIDU
DEPARTEMEN : KEPERAWATAN KELUARGA
SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI
PADA ORANG TUA DAN SISWA KELAS 2 SDN 2 MULYOAGUNG KEC
AMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Oleh:
Rizki Taufikur Rahman
NIM. 190070300011028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
 
Topik : Imunisasi
Sasaran : Orang tua dan siswa kelas 2 SDN 2 Mulyoagung
Hari/Tanggal : Selasa, 24 November 2020
Waktu / Jam : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang Kelas 2 SDN 2 Mulyoagung
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Brawijaya

I. Latar Belakang
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adala
h tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan t
ubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif. Keduanya dapat diperole
h secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh karena itu perlu dil
akukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit menular khu
susnya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang di
berikan kepada tidak hanya anak sejak masih bayi hingga remaja tetapi
juga kepada dewasa. Imunisasi merupakan salah satu investasi keseha
tan yang paling cost-effective (murah), karena terbukti dapat mencegah
dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat PD3I yang d
iperkirakan 2 hingga 3 juta kematian per tahunnya (Pusdatin Kemenkes
RI, 2016).
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untu
k melindungi terhadap penyakit PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah De
ngan Imunisasi) sampai usia anak sekolah (Sundoroh, 2017). Penyelen
ggaraan program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) ini berdasarkan
keputusan Mentri Kesehatan RI tahun 2017 pasal 7 memutuskan bahw
a imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar seba
gaimana ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekeb
alan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah m
endapatkan imunisasi dasar diberikan pada bulan imunisasi anak sekol
ah (BIAS) yang diintegrasikan dengan usaha kesehatan sekolah (Perm
enkes RI, 2017).

II. Tujuan Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama kurang lebih 30
menit, diharapkan sasaran mampu mengenal dan memahami Imunisasi
III. Tujuan Khusus
Setelah sasaran mengikuti penyuluhan kesehatan selama kurang l
ebih 30 menit, diharapkan klien mampu :
1. Mengetahu pengertian Imunisasi
2. Mengetahui Tujuan Imunisasi
3. Mengetahui Manfaat Imunisasi
4. Mengetahui Cara Kerja Imunisasi
5. Mengetahui Jenis dan Jadwal Imunisasi Usia Sekolah
6. Mengetahui Kontraindikasi Imunisasi
7. Mengetahui Efek Samping Imunisasi dan Penenganannya
IV. Materi (Terlampir)
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan Imunisasi
3. Manfaat Imunisasi
4. Cara Kerja Imunisasi
5. Jenis dan Jadwal Imunisasi Usia Sekolah
6. Kontraindikasi Imunisasi
7. Efek Samping Imunisasi dan Penenganannya

V. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan menggunakan metode Ceramah dan Diskusi

VI. Media
Media yang digunakan pada penyuluhan kesehatan ini adalah Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Susunan Kegiatan pengajar Waktu Media
Kegiatan
1 Pembuka a. Membuka acara dengan 5 menit
salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan maksud d
an tujuan pendidikan kes
ehatan
d. Kontrak waktu untuk kese
pakatan

2 Isi a. Menggali pengetahuan kli 20 menit


en tentang Imunisasi
b. Memberikan reinforceme
nt positif
c. Memberikan materi peny
uluhan
 Pengertian Imunisasi
 Tujuan Imunisasi
 Manfaat Imunisasi
 Cara Kerja Imunisasi
 Jenis dan Jadwal Imu
nisasi Usia Sekolah
 Kontraindikasi Imunisa
si
 Efek Samping Imunisa
si dan Penengananny
a

3 Penutup a. Memberikan kesempatan 5 menit


klien untuk bertanya
b. Memberikan kesempatan
klien lain untuk menjawab
pertanyaan
c. Memberikan reinforcemen
t positif
d. Menjawab pertanyaan
e. Pemateri memberikan per
tanyaan
f. Pemberian reinforcement
g. Menyimpulkan hasil mater
i/penyuluhan
h. Menyampaikan salam

VIII. Kriteria Evaluasi


a. Evaluasi Struktur
1. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
2. Kontrak dengan klien pada pagi hari sebelum kegiatan BIAS
3. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyu
luhan.
4. Penyuluhan dilakukan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Evaluasi Proses
Sasaran antusias dalam menyimak urian materi penyuluhan Imuni
sasi, sasaran aktif dalam berdiskusi/tanya jawab, sasaran dapat akt
if menjawab pertanyaan dan menjelaskan kembali tentang materi y
ang diberikan.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu
1. Sasaran mampu menjelaskan menjawab pertanyaan
2. Sasaran mampu menjelaskan kembali materi yang telah diiberi
kan.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul H., 2005. Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pert
ama. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. 2016. Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kes
ehatan RI. Situasi Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Maryunani Anik. 2010, Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : CV. Trans Info Me
dia.
Permenkes RI. 2017. Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta : Menteri Kese
hatan
Proverawati, Atikah dan Citra Setyo Dwi Andini. 2010. Imunisasi dan Vaksi
nasi. Yogyakarta: Nuha Medika
Ranuh, dkk. 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Satgas Imun
isasi Republik Indonesia.
Sundoro. 2017. Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Retrivied 1 December, 20
20. From http://citasehat.org/bias-bulan-imunisasi-anak-sekolah-ana
k-terlindung-dari-penyakit-campak-difteri-dan-tetanus/
Lampiran Materi

Imunisasi
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan se
seorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Kemenkes RI, 2013). Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan
balita dengan memasukkan vaksin melalui suntikan atau tetesan untuk menceg
ah agar anak tidak sakit atau walaupun sakit tindak menjadi parah (Depkes, 20
10).
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup t
api dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin m
ikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu (Kemenkes RI, 2013).
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan dalam pemberian imunisasi, antara lain (Maryuani, 2010):
1. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilang
kan penyakit tertentu di Dunia,
2. Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berba
haya bagi anak
3. Menurunkan kecacatan, morbiditas, dan mortalitas serta bila mungkin di
dapat eradikasi (pemusnahan) sesuatu penyakit dari suatu Daerah atau
Negeri
4. Mengurangi angka penderita terhadap suatu penyakit yang sangat mem
bahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada pender
itanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu s
eperti campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, gondongan,
cacar air, TBC, dan lain sebagainya
5. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilang
kan penyakit pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan men
ghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar
C. Manfaat Imunisasi
Menurut Proverawati dkk (2010) manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh
pemerintah dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi juga dirasakan oleh:
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkina
n cacat atau kematian.
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. M
endorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin akan menjalan
i masa kanak-kanak yang nyaman. Hal ini mendorong penyiapan keluar
ga yang terencana, agar sehat dan berkualitas.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan menciptakan bangsa yang kuat dan bera
kal untuk melanjutkan pembangunan negara.

D. Cara Kerja Imunisasi


Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap mi
kroorganisme tertentu tanpa menyebabkan seseorang sakit terlebih dahulu. Va
ksinasi, zat yang digunakan untuk membentuk imunitas tubuh, terbuat dari mikr
oorganisme ataupun bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah
dimatikan atau dilemahkan, sehingga tidak akan membuat penderita jatuh sakit
Vaksin kemudian dimasukan ke dalam tubuh yang biasanya melalui suntikan.
Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi terhadap vaksin yang dimas
ukkan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila mikroorganisme menyera
ng tubuh dengan cara membentuk antibodi. Antibodi kemudian akan membunu
h vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang tubuh.
Kemudian antibodi akan terus berada di peredaran darah membentuk imunitas
Ketika suatu saat tubuh diserang oleh mikororganisme yang sama dengan yan
g terdapat di dalam vaksin, maka antibodi akan melindungi tubuh dan mencega
h terjadinya infeksi (Proverawati, 2010).
E. Jenis dan Jadwal Imunisasi Usia Sekolah
Pada anak sekolah imunisasi yang dilakukan merupakan imunisasi lanjutan dar
i imunisasi yang dilakukan sebelumnya pada usia balita. Imunisasi Lanjutan ya
ng diberikan pada anak usia sekolah dasar sebagaimana ulangan imunisasi da
sar untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa
perlindungan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar diberikan pada b
ulan imunisasi anak sekolah (BIAS) yang diintegrasikan dengan usaha kesehat
an sekolah (Permenkes RI, 2017).
Jadwal dan jenis imunisasi lanjutan pada usia sekolah dapat dilihat pada bagia
n diatas atau sebagai berikut :
1. Imunisasi Campak
Campak disebabkan oleh Paramyxovirus, virus ini menginfeksi selaput l
endir, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan biasanya ditularkan me
lalui kontak langsung melalui tetesan dari hidung, mulut atau tenggoroka
n dari orang yang terinfeksi dan melalui udara. Campak merupakan sala
h satu penyakit yang paling menular dikenal manusia dan merupakan pe
nyebab kematian dan kecacatan di antara anak-anak di seluruh Dunia.
Kebanyakan penyakit campak terkait dengan kematian yang disebabkan
oleh komplikasi yang terkait dengan penyakit. Komplikasi lebih sering ter
jadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, atau orang dewasa di atas u
sia 20 tahun. Komplikasi paling serius termasuk kebutaan, ensefalitis (inf
eksi yang menyebabkan pembengkakan otak), diare berat dan dehidrasi
berat, infeksi telinga, atau infeksi pernafasan parah seperti Pneumonia.
2. Imunisasi DT (Difteri Tetanus) / Td
Difteri: penyakit yang disebabkan kuman Corynebacterium diphtheriae in
i, gejala mirip radang tenggorokan, yaitu batuk, suara serak, dan tenggor
okan sakit. Namun, Diphteri tak disertai panas sebagaimana yang terjadi
pada radang tenggorokan. Gejala lain Diphteri adalah kesulitan bernafas
(leher seperti tercekik dan napas berbunyi), sehingga wajah dan tubuh
menjadi membiru, serta adanya lapisan putih pada lidah dan bibir.
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh racun yang diprodu
ksi bakteri Clostridium tetani, yang mengakibatkan kekakuan otot leher,
bahu, lengan, punggung, tungkai, dada, perut, sehingga bayi dan anak s
ulit bergerak dan bernafas hingga berakibat kematian

F. Kontraindikasi Imunisasi
1. Kontraindikasi imunisasi DT/Td
 Kelainan neurologis dan terlambat tumbuh kembang
 Sedang demam (>38o C), imunisasi dilakukan setelah anak sehat.
 Ada riwayat kejang
 Penyakit degeneratif
 Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensef
alopati, kejang, renjatan, hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat
2. Kontra indikasi pemberian vaksin campak
 Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
 Gangguan sistem kekebalan
 Pemakaian obat imunosupresan
 Alergi terhadap protein telur
 Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
G. Efek Samping Imunisasi dan Penenganannya
1. Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat:
 Efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan
yang dapat sembuh sendiri. Selain itu demam atau rewel yang diberika
n obat penurun panas  dan berikan kompres hangat. Demam biasanya
akan hilang setelah 2 hari. Namun bila demam berkepanjangan segera
bawa anak ke Puskesmas terdekat.
 Efek berat dapat berupa menangis hebat kesakitan kurang lebih 4 jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, enselopati, dan shock. Bila muncul
kejadian tersebut segera bawa anak ke Puskesmas terdekat untuk men
dapatkan penanganan yang sesuai (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar
Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama, 2005).
2. Efek Samping Campak :
Efek samping imunisasi campak adalah dapat terjadi ruam/kemerahan pad
a tempat suntikan 4-10 hari setelah penyuntikan yang dapat hilang dengan
sendirinya dan panas yang dapat diberikan obat penurun panas atau komp
res hangat (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 E
disi Pertama, 2005).
Dokumentasi :

80
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ETIKA BATUK

Untuk Memenuhi Tugas Individu Pendidikan Profesi Ners


Departemen Keperawatan Komunitas
Puskesmas Dau

81
Disusun oleh:
Ainur Rohmah
NIM: 190070300011038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

82
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ETIKA BATUK

Topik : Etika Batuk


Sub Topik                   : Pentingnya Etika Batuk
Hari/tanggal : Senin 1 Desember 2020
Tempat                        : SDN 02 Petungsewu
Jam                              : 08.00 WIB
Waktu : 15 menit
Penyaji : Ainur Rohmah
Sasaran : Siswa sekolah dasar

I. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti
tentang ‘’Etika Batuk’’.

II. TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Etika Batuk sasaran dihar
apkan dapat :
1.       Menjelaskan pengertian dari batuk dan etika batuk
2.       Menjelaskan tujuan etika Batuk
3.       Menjelaskan dampak dari batuk
4.       Menjelaskan penyebab dari batuk
5.       Menjelaskan kebiasaan batuk yang salah
6.       Menjelaskan cara batuk yang baik dan benar

III. MATERI
1.        Pengertian batuk dan etika batuk
2.        Tujuan etika batuk
3.        Dampak batuk
4.        Penyebab batuk
5.        Kebiasaan batuk yang salah
6.        Cara Batuk yang baik dan benar

83
IV. MEDIA
1. Leaflet

V. METODE
1.        Penyuluhan peragaan
2.        Tanya jawab
3. Diskusi

VI.        RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


o Peserta
1 3 menit Pembukaan :
1. Memberi salam Menjawab
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan salam
Mendengarkan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
dan
yang akan disampaikan
memperhatikan
2 5 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara beru
rutan dan teratur.
Materi : Menyimak dan
1. Pengertian, tujuan, penyebab, kebiasa memperhatikan
an batuk yang salah dari etika batuk. Tanya Jawab
2. Dampak dari batuk.
3. Cara batuk yang baik dan benar
3 5 menit Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat materi pe
nyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada klien untu Feedback
k bertanya.
4. Memberi kesempatan kepada klien untu

84
k menjawab pertanyaan yang dilontarka
n.
4 2 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi penyuluhan yang t
elah disampaikan.
2. Menyampaikan terima kasih atas perhati Menjawab
an dan waktu yang telah di berikan kepa salam
da peserta.
3. Mengucapkan salam.

VII.     EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan ( leaflet)
b. Persiapan  tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan Satuan Acara Penyuluhan

2.  Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaika
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan
yang  disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan

3.  Evaluasi Hasil Akhir


Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian Batuk dan Etika Batuk
b. Mengetahui tujuan Etika batuk
c. Mengetahui dampak dari Batuk
d. Mengetahui kebiasaan Batuk yang salah

85
e. Mengetahui cara Batuk yang Baik dan Benar

4.  Pertanyaan
a. Apa yang dimaksud dengan batuk dan etika batuk?
b. Apa tujuan dari menerapkan etika batuk?
c. Apa saja dampak dari batuk ?
d. Apa saja penyebab dari batuk?
e. Apa saja kebiasaan batuk yang salah?
f. Bagaimana cara batuk yang benar ?

5. Jawaban
a. Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit
atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya. Etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika Batuk
adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.
b. Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara
bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di
sekitarnya.
c. Lelah, suara serak, gangguan pola tidur, nyeri muskuloskeletal.
d. Infeksi : Flu, TBC, bronchitis, dan kanker paru-paru. Alergi : Debu,
makanan.
e. Kebiasaan batuk yang salah
-          Tidak menutup mulu saat batuk
Menutup mulut dengan tangan atau kepalan tangan.
Membuang dahak/ludah batuk sembarangan di tempat.
Tidak cuci tangan setelah batuk
Membuang tissue atau masker bekas di sembarang tempat
Cara Batuk yang Benar
Tutup mulut dengan tissue saat batuk.
86
Tutup mulut dengan lengan dalam baju
Tutup mulut dengan masker.

LAMPIRAN
MATERI

1.    Pengertian
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau
reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.Etika
Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup

87
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.

2.    Tujuan Etika Batuk


Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas
(Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets
tersebut dapat mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke
orang lain disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan penyakit
melalui media udara pernafasan disebut “air bone disease”.

3.    Penyebab terjadinya Batuk


a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misal : flu, bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak
jarang pneumoni, TBC, Kanker paru-paru.
b. Alergi
·Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan.Misal : debu,asap,makanan dan cairan.
·Mengalirnya cairan hidung kea rah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rhinitis alergika, batuk pilek.
·Penyempitan pada saluran pernapasan. Misal : Asma

4.    Kebiasaan batuk yang salah


1.Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
2.Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau
hidung saat batuk dan bersin.
3.Membuang ludah batuk disembarang tempat.
4.Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang
tempat.
5.Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.

5.    Dampak dari Batuk


Batuk dapat menyebabkan :
88
1.Rasa lelah
2.Gangguan tidur
3.Perubahan pola hidup
4.Nyeri musculoskeletal
5.Suara serak
6.Mengganggu nafas,dll.

6.  Cara Batuk yang Baik dan Benar


Hal-hal perlu anda perlukan:
 Lengan baju
 Tissue
 Sabun dan air
 Gel pembersih tangan

Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan  tutup hidung dan
mulut anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan
dalam baju anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau
bersin.

Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil
kesempatan untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau
menggunakan gel pembersih tangan.
Langkah 4
Gunakan masker.

89
Lampiran leaflet etika batuk

90
       

91
Dokumentasi

92
93
94
95
96
DAFTAR PUSTAKA

Anggarini, Resti W. 2015. Pelaksanaan Etika Batuk Untuk Pencegahan Pad


a Penderita TB Paru BTA+ Yang Sedang Dalam Pengobatan Stratehi
DOTS Di Puskesmas Lebdosari Semarang Tahun 2015. Skripsi. Sema
rang : Universitas Nuswantoro.
Andareto, Obi. 2015. Penyakit Menular di Sekitar Anda (Begitu Mudah Menul
ar dan Berbahaya, Kenali, Hindari, dan Jauhi Jangan sampai Tertular).
Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta Agustina, A. W., Nurjazuli, M., & Saku
ndarno, A., 2015. Faktor Risiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis P
aru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Indonesia,
April, Volume 14 No.1
Agustina. Saflin, Wahjuni. Chatarina Umbul. 2017. Pengetahuan dan Tindak
an Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru pada Keluarga
Kontak Satu Rumah. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 1,
hlm. 85-94 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Sur
abaya.
Sikap dan Perilaku Dalam: Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogya
karta: Pustaka Pelajar.

97
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun untuk Memenuhi Syarat Penugasan Individu


Departemen Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:
Christine Ivana Delpian
190070300011039

PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

98
SAP PENGGUNAAN MASKER

Topik : Penggunaan masker


Sub Topik : Penggunaan Masker Baik Dan Benar
Sasaran : Siswa dan Siswi SDN 1 Perungsewu
Tempat : SDN 1 Petungsewu
Hari/Tanggal : Senin, 30 November
Waktu : 1 X 30 Menit (Penyuluhan)

A. Latar Belakang
Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif l
angkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyaki
t-penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat
digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi di
ri sendiri saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk mengendalika
n sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih la
njut). Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindu
ngan atau pengendalian sumber yang memadai. Karena itu, langkah-langkah lain
di tingkat perorangan dan komunitas perlu juga diadopsi untuk menekan penyeba
ran virus-virus saluran pernapasan. Terlepas dari apakah masker digunakan atau t
idak, kepatuhan kebersihan tangan, penjagaan jarak fisik, dan langkah-langkah p
encegahan dan pengendalian infeksi (PPI) lainnya sangat penting untuk mencega
h penularan COVID-19 dari orang ke orang.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penggunaan masker selama      1
x 30 menit diharapkan Siswa dan Siswi mengerti tentang Penggunaan masker
yang benar.
C. Tujuan Instruksional Khusus
a. Peserta mampu menggunakan masker dengan benar
D. Pokok Bahasan
Penggunaan masker yang baik dan benar

E. Sub Pokok Bahasan


99
Mencuci tangan sebelum menggunakan masker
1.
Cara menggunakan masker
2.
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Tanya Jawab
G. Media
1. Leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan sebelum
1. Memperhatikan
menggunakan masker
2. Cara menggunakan masker 2. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab
tentang materi yang telah diberikan, pertanyaan
dan reinforcement kepada pasien
dan keluarga yang dapat menjawab
pertanyaan
4. 5 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan
peran serta peserta 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup

I. Evaluasi

100
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
c. Pada penyuluhan sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
3. Evaluasi Hasil
a. 100% sarana dan prasarana sudah lengkap
b. 90% kegiatan edukasi sudah dilakukan
c. 100% kehadiran tepat waktu
d. 95% komunikasi antar peserta dan fasilitator berjalan dengan baik
e. 95% peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh pe
nyuluh

101
Lampiran 1
1. Mencuci tangan sebelum menggunakan masker
Tangan merupakan media transmisi bakteri. Menjaga kebersihan ta
ngan dengan cuci tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penulara
n mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi. Teknik yang diguna
kan adalah teknik cuci tangan 6 langkah. Dapat memakai sabun dan air m
engalir atau handrub berbasis alkohol.

Enam langkah kebersihan tangan


Langkah 1    : Gosokkan kedua telapak tangan
Langkah 2    : Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan, dan
lakukan sebaliknya
Langkah 3    : Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling
menyilang
Langkah 4    : Gosok ruas-ruas jari tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan d
an lakukan sebaliknya
Langkah 5    : Gosok Ibu jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan secara
memutar, dan lakukan sebaliknya
Langkah 6    : Gosokkan semua ujung-ujung jari tangan kanan di atas telapak
tangan kiri, dan lakukan sebaliknya

2. Cara menggunakan masker


Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian b
awah dagu, dan rambut pada wajah (jenggot). Masker yang dipakai denga
n tepat terpasang pas nyaman di atas mulut dan hidung sehingga kuman pa
togen dan cairan tubuh tidak dapat memasuki atau keluar dari sela-selanya.
1. Langkah-langkah penggunaan masker:
a. Bersihkan tangan sebelum menyentuh masker
b. Ambil masker dengan cara memegang kaitnya
c. Cek kondisi masker, apakah ada kotoran atau kerusakan
d. Sesuaikan masker agar pas dengan wajah
e. Usahakan masker agar menutupi mulut, hidung dan dagu
f. Hindari menyentuh masker bagian depan
g. Setelah menggunakan masker kain selama 4 jam, masker harus di
ganti
h. Cucilah tangan kembali sebelum melepaskan masker

102
i. Lepaskan masker dengan menyentuh bagian kaitnya
j. Tarik masker menjauhi muka
k. Simpan masker ke dalam plastik bersih tertutup
l. Cucilah masker kain dengan sabun/detergen dan sebaiknya dengan air
panas setidaknya sehari sekali
m. Cuci tangan setelah melepaskan masker

DAFTAR PUSTAKA

103
Depkes RI. 2010. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengembangan Jakarta: Keme
nkes RI
Depkes RI. 2009. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit d
an Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakart
a: Kemenkes RI
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &. Pr
aktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

104
105
106
107

Anda mungkin juga menyukai