Anda di halaman 1dari 9

A.

Definisi Gaya Kepemimpinan


Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (lead)
berarti bimbing atau tuntun.Kepemimpinan sendiri adalah ilmu dan seni
mempengaruhi orang atau kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan
dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. (Hasibuan,2014)
Gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang
menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap keterampilan dan
sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang
untuk melakukan sesuatu. Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi,
kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. (Hasibuan,2014)
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu.(Hasibuan,2014)
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-
orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun
diarahkan oleh orang lain yang memimpinnya. (Sutikno, 2014).
Menurut Thoha(2013) bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan
untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.Gaya kepemimpinan yang
menunjukkan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang
pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.Artinya gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat,
sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi
kinerja bawahannya Rivai (2014).
B. Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan
banyak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Beberapa ahli mengemukakan
pendapat tentang macam-macam gaya kepemimpinan, adalah sebagai berikut :
a. Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013) mengatakan bahwa gaya
kepemimpinan terbagi menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu :
1. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya yang di
dasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
2. Gaya kepemimpinan demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal
dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
b. Gaya kepemimpinan menurut pendapat Hasibuan (2014) gaya kepemimpinan
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian
besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem
sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya
ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk
memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk peningkatan produktivitas
kerja karyawan dengan kurang memperhatikan perasaan dan kesejahteraan
bawahan.
1) Indikator gaya kepemimpinan otoriter/otokratis
a) Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
b) Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
c) Berambisi untuk merajai situasi,
d) Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
e) Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan

tindakan yang akan dilakukan,


f) Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi,
g) Adanya sikap eksklusivisme,
h) Selalu ingin berkuasa secara absolut,
i) Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, Pemimpin ini
akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
2) Kelebihan
a) Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin.
b) Mudah dilakukan pengawasan.
c) Tujuan lebih mudah dicapai, karena hanya mengadopsi kepentingan satu
orang.
d) Dengan alasan yang sama, tidak pernah terjadi konflik kepentingan dalam
organisasi.
3) Kekurangan
a) Anggota organisasi tidak bisa berinovasi, minim kreasi.
b) Anggota organisasi tidak bisa menyampaikan pendapatnya dan tidak
memiliki posisi tawar dalam pengambilan keputusan.
c) Pemimpin terlalu berkuasa, sehingga biasanya sering terjadi abuse of power.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya
dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang
serasi,menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin
memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Bawahan harus
berpartisipasi memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan. Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong
kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan
selalu membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.
Terdapat tiga istilah yang terkait dengan kepemimpinan partisipatif, yaitu:
1. Konsultasi, yaitu pimpinan menanyakan opini dan gagasan bawahan,
kemudian pemimpin mengambil keputusan,
2. Keputusan bersama, yaitu pimpinan bersama-sama bawahan mengambil
sebuah keputusan dan keputusan tersebut menjadi keputusan final,
3. Pendelegsian, dimana seorang pemimpin memberikan kewenangan dan
tanggung jawab kepada individu atau kelompok untuk mengambil sebuah
keputusan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan
wewenangnya kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan
dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam
melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil
keputusan dan mengerjakan pekerjaannya,sepenuhnya diserahkan kepada
bawahan. Pada prinsipnya pemimpin bersikap menyerahkan dan mengatakan
kepada bawahan inilah pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya tidak peduli,
terserah saudara bagaimana mengerjakannya asal pekerjaan tersebut bisa
diselesaikan.
1) Indikator gaya kepemimpinan partisipatif
a) Wewenang pimpinan tidak mutlak
b) Terdapat pelimpahan sebagian wewenang kepada bawahan
c) Keputusan atau Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
d) Komunikasi berlangsung timbal balik
e) Pengawasan dilakukan secara wajar
f) Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
g) Penyaluran aspirasi bawahan secara luas
h) Tugas diberikan bersifat permintaan
i) Pujian dan kritik seimbang
j) Pimpinan mendorong prestasi bawahan
k) Kesetiaan bawahan secara wajar
l) Memperhatikan perasaan bawahan
m) Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
2) Kelebihan
a) Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
b) Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan
akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
c) Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan
pendapat dan saran
d) Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan

kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya


e) Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan.
3) Kelemahan
a) Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara
musyawarah
b) Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas
berbeda
c) Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi
Menurut Sutikno (2014), gaya kepemimpinan terbagi menjadi beberapa
tipe, yaitu:
a. Tipe Otokratik
Tipe kepemimpinan menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak
pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain
dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin otokratik
akan menunjukkan sikap yang menonjolkan keakuannya, dan selalu mengabaikan
peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan, tidak mau menerima
saran dan pandangan bawahannya
b. Tipe Kendali Bebas atau Masa Bodo (Laisez Faire)
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan
otokratik. Dalam kepemimpinan tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan
perilaku yang pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang
pemimpin yang kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan
membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri. Disini seorang
pemimpin mempunyai keyakinan bebas dengan memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya terhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.
c. Tipe Paternalistik
Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam
kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya.
Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai
bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan
untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan
kesejahteraan bawahannya.
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa
bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan
sesuatu.Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya.Pemimpin paternalistik
memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan
pada bawahan untuk mengambil keputusan.
1) Indikator gaya kepemimpinan paternalistik
a) Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa,
atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
b) Mereka bersikap terlalu melindungi,
c) Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri,
d) Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
berinisiatif,
e) Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada
pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas
mereka sendiri,
f) Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
2) Kelebihan
a) Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusan
b) Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan
3) Kelemahan
a) Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi
kesempatan
b) Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena
menganggap dirinya sudah melakukan yang benar.
c) Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada
kesempatan untuk mengembangkannya.
d. Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik khusus yaitu
daya tariknya yang sangat memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang
sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkrit
mengapa orang tersebut itu dikagumi.
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar
biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila
memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang
dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara
mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.
1) Kelebihan
a) Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas
b) Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat.
c) Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang
berkharisma sehingga bisa dipercaya.
d) Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya
semaksimal mungkin
2) Kelemahan
a) Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko.
b) Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang
dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya
c) Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang
berkompeten sulit,
e. Tipe Militeristik
Pemimpin yang bertipe militeristik ialah pemimpin dalam menggerakkan
bawahannya lebih sering mempergunakan sistem perintah, senang bergantung
kepada pangkat dan jabatannya, dan senang kepada formalitas yang berlebih-
lebihan. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya, dan sukar
menerima kritikan dari bawahannya.
f. Tipe Pseudo-demokratik
Tipe ini disebut juga kepemimpinan manipulatif atau semi demokratik.
Pemimpin seperti ini menjadikan demokrasi sebagai selubung untuk memperoleh
kemenangan tertentu. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratik hanya
tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis.
Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah kepada kegiatan
pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus dan samar-samar.
g. Tipe Demokratik
Tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang demokratis, dan bukan karena
dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe kepemimpinan dimana pemimpin
selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasihat dari
staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan
terarah. Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secara tertib dan
bertanggung jawab
Daftar Pustaka
Hasibuan, Malayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara
Sutikno, sobry M. 2014. Pemimpin Dan Gaya Kepemimpinan, Edisi
Pertama. Lombok: Holistica
Miftah, Thiha.2013.Kepemimpinan dalam Manajemen.Jakarta: Raja
Grafindo

Anda mungkin juga menyukai