A. Pengkajian keperawatan
1. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan
Eliminasi -
Neurosensori -
Reproduksi dan -
Seksualitas
Psikologis Nyeri dan -
Kenyamanan
Integritas ego -
Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri DS:
Istri klien mengatakan bahwa klien tidak
mampu merawat dirinya sendiri
DO:
Kulit klien terlihat berminyak
Penyuluhan dan -
Pembelajaran
Relasional Interaksi social DS: -
DO:
Klien nampak kesulitan berbicara, suara yang
monoton dan wajah kosong tanpa ekspresi
2. Identitas klien
Nama : Tn. K.G
Umur : 77 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Suku Bangsa : Tidak Terkaji
Tanggal masuk : Tidak Terkaji
Tanggal Keluar : Tidak Terkaji
No. Registrasi : Tidak Terkaji
Diagnosa Medis : Stroke
3. Identitas Penganggung Jawab
Nama :(tidak ditemukan)
Umur : (tidak ditemukan)
Hubungan dengan Pasien : (tidak ditemukan)
Pekerjaan : (tidak ditemukan)
Alamat : (tidak ditemukan)
4. Keluhan utama
Klien mengeluhkan semakin lemah dan tidak mampu merawat diri sendiri,
dengan gejala tremor yang meluas dikedua lengan serta semakin sulit untuk
dapat bergerak dengan bebas.
5. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengeluhkan semakin lemah dan tidak mampu merawat diri sendiri,
dengan gejala tremor yang meluas dikedua lengan serta semakin sulit untuk
dapat bergerak dengan bebas. Pada pemeriksaan klien menunjukkan wajah
kosong tanpa ekspresi dan kulit terlihat berminyak. Klien mengalami
kesulitan bicara, dan memiliki suara yang monoton. Pada kedua tangan klien
terlihat gerakan tremor berirama saat istirahat, dengan tremor pada tangan
kanan lebih berat dibanding tangan kiri. Ketika dilakukan pengkajian,
mobilitas klien berdiri dengan sikap membungkuk sementara kedua lengan
berada diposisi semifleksi, dan menyeret kaki ketika berjalan. Klien terlihat
goyah ketika diminta berputar serta berjalan kearah balik, dan tidak mampu
menjaga keseimbangan tubuh.
4. Pola Kebutuhan Dasar
1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan : tidak terkaji
2. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit : Tidak Terkaji
Sesudah sakit : Tidak Terkaji
3. Pola Eliminasi
BAB
Sebelum sakit : Tidak Terkaji
Sesudah sakit : Tidak Terkaji
BAK
Sebelum sakit : Tidak Terkaji
Sesudah sakit : Tidak Terkaji
4. Pola Eliminasi dan Latihan
Aktivitas : Tidak Terkaji
Latihan : Tidak Terkaji
Sebelum sakit : Tidak Terkaji
Sesudah sakit : Tidak Terkaji
5. Pemeriksaan TTV
Keadaan Umum : Tidak Terkaji
Tekanan Darah : Tidak Terkaji
Respirasi : Tidak Terkaji
Nadi : Tidak Terkaji
Suhu Tubuh : Tidak Terkaji
6. Pemeriksaan Fisik
1. B3 (Brain)
1) Pemeiksaan saraf kranial
i. Saraf V
Ditemukan adanya perubahan pada otot wajah, yaitu
klien menunjukkan wajah kosong tanpa ekspresi.
2) Sistem motorik
ii. Inspeksi umun, ditemukan perubahan gaya berjalan,
mengalami tremor pada kedua lengan
iii. Keseimbangan dan koordinasi ditemukan mengalami
gangguan, klien terlihat goyah ketika diminta berputar
serta berjalan kearah balik, dan tidak mampu menjaga
keseimbangan tubuh.
3) Pemeriksaan refleks
Ditemukan kehilangan refleks postural, ketika dilakukan
pengkajian mobilitas klien berdiri dengan sikap membungkuk
sementara kedua lengan berada diposisi semifleksi, dan
menyeret kaki ketika berjalan.
2. B6 (Bone)
Ditemukan kesulitan beraktifitas, klien mengeluhkan semakin
lemah dan tidak mampu merawat diri sendiri, dengan gejala tremor
yang meluas dikedua lengan serta semakin sulit untuk dapat
bergerak dengan bebas.
Analisa Data
PROBLEM ETIOLOGI SYMPTOM
DS: Hipertensi, obesitas, Gangguan Mobilitas
penyakitjantung,
Istri klien mengatakan diabetes, kolesterol,
bahwa klien sulit kebiasaanmerokok,
genetik, usia
bergerak dengan bebas
DO: Kadar kolesterol dalam
Klien nampak Tremor darah dan menyebabkan
pada kedua lengan, Aterosklerosis
mobilitas berdiri
dengan sikap Suplai darah ke otak
bungkuk, berjalan menurun
menyeret kaki dan
tidak mampu
mempertahankan Sel-sel otak kekurangan
keseimbangan tubuh oksigen
STROKE
Stroke non-Hemoragik
Thrombus emboli di
cerebral
Vasospasmearteri
cerebral/ saraf cerebral
Deficit neurologis
Disfungsi N.XI
(asesorius)
Penurunan fungsi
motorik dan
musculoskeletal
Kelemahan pada
satu/empat anggota gerak
Tremor pada kedua
lengan, mobilitas berdiri
dengan sikap bungkuk,
berjalan menyeret kaki
dan tidak mampu
mempertahankan
keseimbangan tubuh
Gangguan Mobilitas
STROKE
Stroke non-Hemoragik
Thrombus emboli di
cerebral
Vasospasmearteri
cerebral/ saraf cerebral
Deficit neurologis
Disfungsi N.XI
(asesorius)
Penurunan fungsi
motorik dan
musculoskeletal
Kelumpuhan pada
anggota gerak
STROKE
Stroke non-Hemoragik
Thrombus emboli di
cerebral
Vasospasmearteri
cerebral/ saraf cerebral
Deficit neurologis
Area broca
Disfungsi N.VII, N.
IXdan XII
Gangguan Komunikasi
Verbal
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas ( D.0054)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas dan Istrahat
2. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Kategori : Perilaku
Subkategori : Kebersihan diri
3. Gangguan Komunikasi Verbal (D.0119)
Kategori : Relasional
Subkategori :Interaksi Sosial
C. Intervensi Keperawatan
NO SDKI SLKI SIKI Rasional
1. Gangguan Mobilitas Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi (I.05173) Dukungan Mobilisasi (I.05173)
( D.0054) (L.05042) Observasi Observasi
Kategori: Fisiologis Setelah dilakukan 1. Identifikasi toleransi fisik 1. Untuk menilai bagaimana
Subkategori: Aktivitas intervensi keperawatan melakukan pergerakan. toleransi fisik pasien dalam
dan Istrahat selama 3x24 maka 2. Monitor frekuensi jantung dan melakukan pergerakan
Definisi : mobilitas fisik tekanan darah sebelum 2. Untuk megetahui bagaimana
Keterbatasan dalam meningkat dengan memulai mobilisasi pengaruh mobiilisasi terhadap
gerakan fisik dari satu kriteria hasil: 3. Monitor kondisi umum selama frekuensi jantung dan tekanan
atau lebih ekstremitas 1. Pergerakan melakukan mobilisasi darh.
secara mandiri ekstremitas (meningkat) Terapeutik 3. Untuk memantau bagaimana
Penyebab : 2. Rentang gerak (ROM) 4. Fasilitasi melakukan perubahan kondisi pasien
1. Gangguan (meningkat) pergerakan terhadap mobilisasi
musculoskeletal 3. Kelemahan fisik 5. Libatkan keluarga untuk Terapeutik
2. Gangguan (menurun) membantu pasien dalam 4. Untuk melatih pergerakan pasien
neuromuskular meningkatkan pergerakan 5. Melatih keluarga pasien agar
Gejala dan Tanda Edukasi mampu membantu pasien dalam
mayor 6. Jelaskan tujuan dan prosedur melakukan pergerakan
Subjektif : mobilisasi Edukasi
1. Mengeluh sulit 7. Anjurkan melakukan 6. Agar pasien mengetahui dan
menggerakkan mobilisasi dini memahami tujuandari prosedur
ekstremitas 8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang diberikan
Objektif: yang harus dilakukan 7. Untuk mencegah terjadinya
1. Rentang gerak (mis,duduk ditempat kekakuan yang akan berlangsung
(ROM) menurun tidur,duduk di sisi tempat lama
Gejala dan Tanda tidur, dan pindah dari tempat 8. Agar pasien mudah melakukan
minor tidur ke kursi) pergerakan dengan mudah dan
Subjektif :- untuk mencegah kekakuan
Objektif: Dukungan Ambulasi (I.06171) Dukungan Ambulasi (I.06171)
1.Fisik lemah Observasi Observasi
9. Identifikasi toleransi fisik 9. Untuk mengetahui bagaimana
melakukan ambulasi toleransi fisik dalam melakukan
10. Monitor kondisi umum aktivitas berpindah
selama melakukan ambulasi 10. Untuk menilai perubahan
Terapeutik kondisi yang terjadi selama
11. Fasilitasi aktivitas ambulasi ambulasi
dengan alat bantu (mis Terapeutik
tongkat,kruk) 11. Untuk memudahkan pasien
12. Libatkan keluarga untuk dalam melakukan aktivitas
membantu pasien dalam berpindah
meningkatkan ambulasi 12. Untuk melatih keluarga pasien
Edukasi agar mampu membantu pasien
13. Jelaskan tujuan dan prosedur dalam melakukan aktivitas
ambulasi berpindah
14. Anjurkan melakukan Edukasi
ambulasi dini. 13. Agar pasien dan keluarga pasien
15. Ajarkan ambulasi sederhana mengetahui dan memahami
yang harus dilakukan tujuan dan prosedur tindakan
(mis.berjalan dari tempat yang diberikan
tidur ke kursi roda, berjalan 14. Untuk melatih pasien agar
dari tempat tidur ke kamar mudah melakukan aktivitas
mandi, berjalan sesuai berpindah
toleransi) 15. Untuk memudahkan pasien
Pencegahan Jatuh (I.14540) dalam melakukan aktivitas
Observasi berpindah dan mencegah
16. Identifikasi faktor risiko kekakuan
jatuh (mis. Gangguan Pencegahan Jatuh (I.14540)
keseimbangan) Observasi
17. Identifikasi faktor lingkungan 16. Untuk megetahui serta untuk
yang meningkatkan risiko meminimalisir faktor penyebab
jatuh (mis. Lantai risiko jatuh
licin,penerangan kurang) 17. Untuk mengetahui penyebab
18. Hitung risiko jatuh dengan lingkungan yang meningkatkan
menggunakan skala (mis. risiko jatuh
Fall morse scale,dll) 18. Untuk memudahkan perawat
Terapeutik dalam memberikan tindakan
19. Pastikan roda tempat tidur pencegahan jatuh
dan kursi roda selalu dalam 19. Untuk mencegah pasien terjatuh
kondisi terkunci dari tempat tidur maupun kursi
20. Pasang handrail tempat tidur roda
21. Dekatkan bel pemanggil 20. Untuk mencegah pasien terjatuh
dalam jangkauan pasien saat melakukan pergerakan
Edukasi ditempat tidur
22. Anjurkan memanggil perawat 21. Memudahkan pasien dan
jika membutuhkan bantuan keluarga pada saat
untuk berpindah membutuhkan bantuan perawat
23. Anjurkan melebarkan jarak 22. Agar mendapatkan pertolongan
kedua kaki untuk segera dari perawat serta
meningkatkan keseimbangan mencegah pasien terjatuh saat
saat berdiri. melakukan pergerakan
23. Untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
i.
D. Implementasi keperawatan
NO Implementasi Keperawatan
1. Tindakan
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Observasi
1. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan.
2. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
3. Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
4. Memfasilitasi melakukan pergerakan
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis,duduk ditempat tidur,duduk di sisi tempat tidur, dan
pindah dari tempat tidur ke kursi)
Dukungan Ambulasi (I.06171)
Observasi
9. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
10. Memonitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
11. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis tongkat,kruk)
12. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
13. Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
14. Menganjurkan melakukan ambulasi dini.
15. Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis.berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Pencegahan Jatuh (I.14540)
Observasi
16. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (mis. Gangguan keseimbangan)
17. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis. Lantai licin,penerangan kurang)
18. Menghitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. Fall morse scale,dll)
Terapeutik
19. Memastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
20. Memasang handrail tempat tidur
21. Mendekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
22. Menganjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
23. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
2 Tindakan
Promosi Komunikasi: Defisit Bicara (I.13491)
Observasi
1. Memonitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis., memori, pendengaran, dan
bahasa)
2. Mengidentifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
Terapeutik
3. Mengulangi apa yang disampaikan pasien
4. Memberikan dukungan psikologis
5. Mengguunakan juru bicara jika perlu
Edukasi
6. Menganjurkan berbicara perlahan
7. Mengajarkan pasien dan keluarga proses kognitif anatomis, fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara
Kolaborasi
8. Merujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
3 Tindakan
Dukungan Perawatan Diri (I.09268)
Observasi
1. Mengidentifikasi kebiasaan aktiifitas perawatan diri
2. Memonitor tingkat kemandirian
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
4. Menyediakan lingkungan yang terapeutik
5. Menyiapkan keperluan mandi (mis. Parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
6. Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
7. Memfasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
8. Memfasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
9. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
10.Mengedukasi melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan