ABSTRAK
Pendahuluan: Petani merupaan kelompok pekerja yang sering menggunakan pestisida. Paparan pestisida yang
mengandung kadmium (Cd) dalam jangka waktu yang lama berpengaruh terhadap fungsi kognitif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan kadmium dalam pestisida terhadap fungsi kognitif pada petani
Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik observasional dengan desain penelitian cross
sectional. Penelitian ini menggunakan 47 responden manusia dengan pemilihan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Responden adalah seorang petani yang berjenis kelamin laki - laki dan masih aktif
menyemprot dengan pestisida. Pengumpulan data menggunakan kuesioner The Prospective Investigation of
Pesticide Applicator’ Healt (PIPAH), Minimental State Examination (M MSE) dan Montreal Cognitive
Assessment versi Indonesia (MoCa-Ina).
Hasil: Variabel paparan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel M MSE dengan nilai signifikansi
uji regresi linier sederhana lebih kecil dari α (0.000 < 0.050). Angka koefisien determinasi sebesar 0.551
menunjukkan variabel paparan memberikan pengaruh sebesar 55.1% terhadap variabel MM SE. Variabel paparan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Moca -Ina dengan nilai signifikansi uji regresi linier
sederhana lebih kecil dari α (0.001 < 0.050). Angka koefisien determinasi sebesar 0.212 menunjukkan variabel
paparan memberikan pengaruh sebesar 21.2% terhadap variabel Moca-Ina.
Kesimpulan: Paparan kadmium dalam pestisida berpengaruh terhadap fungsi kognitif.
ABSTRACT
Introduction: Farmers are a group of workers that uses pesticide evenly. The exposure of pesticide that contains
cadmium (Cd) inside it in a long period of time will affect cognitive function. This research is aimed for knowing
the effect of cadmium exposure on pesticide for cognitive function to the farmers at Cangar Village, Bulukerto,
Bumiaji, Batu City.
Method: This research uses observational analytical descriptive method with cross sectional design. it uses 47
human respondents with purposive sampling technique for sample choosing. The respondent is a male farmer that
actively uses pesticide for spraying the plant. The data collection uses The Prospective Investigation of Pesticide
Applicator’ Healt (PIPAH), Minimental State Examination (MM SE), and Montreal Cognitive Assessment
Indonesian Version (MoCa INA) questionnaire.
Result : The exposure variable gives negative effect and significant for MM SE variable with liniar regressive test
significance is less than α (0.000<0.050). The determinant coefisien number is 0.0551 which shows that the
exposure variable gives the negative effect and significant for MoCa-Ina variable with liniar regressive test
significance is α (0.001<0.050). The determinant coefisien number is 0.212 which shows that the exposure
variable gives effect for 21.2 % to MoCa-Ina variable
Conclusion: The cadmium exposure in pesticide gives impact for kognitive function .
Keywords: Cadmium, Pesticides, Cognitive fungtion, MMSE, MoCa -Ina, Far mers
2
yang diukur dengan M MSE yang diukur dapat Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4
dilihat pada tabel 2 tabel 3. tentang penilaian fungsi kognitif mengguanakan
MoCA-Ina, rata- rata responden mempunyai skor
Tabel 2. Nila rata-rata skor M MSE d an Paparan Pestisida 24,6. Skor MoCA-Ina sebesar 28 menunjukan
Mean Std. Deviation N
bahwa sebagian besar responden termasuk kedalam
M MSE 28,6809 1,35304 47 kategori terganggu. Sedangkan skor penggunaan
pestisida sebesar 4.45 menunjukan bahwa seluruh
Paparan 4,45 0,503 47
responden termasuk kedalam kategori responden
Keterangan: Tabel 2 menunjukan rata-rata nilai MMSE d an rata- terpapar tinggi pestisida .
rata nilai paparan pestsid a pad a petani d usun Cangar.
Tabel 5. Nila rata-rata skor MoCA -I na d an Paparan Pestisid a
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.1 MoCA-Ina Pearson Correlation 0,138
Sig. (2 -tailed) 0,356
tentang penilaian fungsi kognitif mengguanakan N 47
M MSE , rata- rata responden mempunyai skor 28. Tabel 3 menunjukan hasil uji korelasi Spearman pengaruh
Skor MM SE sebesar 28 menunjukan bahwa kad mium dalam pestisid a terhad ap f ungsi kogniti yang d iukur
responden termasuk kedalam kategori normal. dengan MoCA-I na.
berjumlah 47 (100%) orang . Dosis pestisida pestisida lebih dari dua jenis pestisida saat
umumnya terdapat pada setiap kemasan pestisida. penyemprotan berjumlah 47 orang (100%). Menurut
Responden tidak menggunakan acuan dosis pada penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah
kemasan pestisida yang dipakai. Responden menyebutkan bahwa distribusi jenis pestisida dan
menggunakan pengalamanya selama bertani sebagai merk dagang yang digunakan responden lebih dari
acuan dalam menentukan dosis pestisida. Hal ini satu merk pestisida dalam setiap penyemprotan.
menggambarkan bahwa seluruh responden memiliki Penggunaan pestisida jenis i nsektisida lebih
risiko tinggi terpapar pestisida karena penggunaan dominan dibandingkan dengan golongan fungsida.
pestisida tidak sesuai dengan dosis yang Pestisida golongan insesktisida dan fungsida
dianjurkan13 . memiliki kandungan kadmium. Penggunaan
Hasil survei lamanya bekerja saat responden pestisida dalam jumlah besar mempunyai risiko
terpajan pestisida dalam satu hari menunjukan keracunan kadmium lebih besar dibandingkan
bahwa 47 (100%) responden terpajan pestisida dengan pestisida dalam jumlah kecil.
kurang dari 8 jam perhari. Semakin lama responden Berdasarkan data diatas, maka seluruh
terpajan pestisida akan meningkatkan risiko responden (47 orang) termasuk kedalam kategori
keracunan pestisida semakin tinggi 3. responden dengan paparan pestisida yang tinggi.
Hasil survei kepada responden yang Hasil survei tentang fungsi kognitif yang
menggunakan alat pelindung diri didapatkan hasil diukur dengan meggunakan MM SE pada 47
berjumlah 4 orang (8,5%), sedangkan responden rsponden termasuk kategori normal. Sedangkan
yang tidak menggunakan alat pelindung diri penilaian fungsi kognitif yang diukur dengan MoCa -
berjumlah 43 orang (91,5%). Alat pelindung diri Ina menunjukan hasil responden yang masuk
(APD) berfungsi untuk mencegah atau mengurangi kedalam kategori terganggu berjumlah 17 responden
kontak langsung antara petani dengan pestisida. (36,2%) dan yang masuk kedalam kategori
Survei menunjukan bahwa petani di Dusun Cangar terganggy berjumlah 30 responden (63,8%).
dalam menggunakan APD cenderung belum
lengkap. Responden cenderung menggunakan satu Pengaruh Paparan Kadmium dalam Pestisida
atau dua jenis APD seperti masker da n sarung Terhadap Fungsi Kognitif yang Diukur dengan
tangan saat melukkan interaksi dengan pestisida. Minimental State Examination (M MSE)
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kandungan pestisida yang dapat
Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa standar mempengaruhi fungsi kognitif diantaranya adalah
petani menggunakan APD ketika menyemprot kadmium 14 . Kadmium menjadi salah satu faktor
pestisida terdiri dari topi, kacamata, masker, sarung etiologi kemungkinan penyakit neurodegeneratif 1 6.
tangan karet, celana panjang tahan air dan sepatu Kadmium menjadi radikal bebas di dalam otak 1 7.
karet. Ketidakpatuhan masyarakat dalam Neuron korteks menjadi target toksisitas cadmium-
menggunakan APD dikarenakan masyarakat kurang mediated dan Induksi kadmium apoptosis 1 8.
mengetahui bahaya pestisida terhadap kesehatan. Kerusakan pada sel neuron dapat mengakibatkan
Petani menganggap bahwa menggunakan alat defisit neurotransmiter sehingga terjadi
perlindungan diri pada saat menyemprot pestisida abnormalitas kognitif dan perilaku 19 .
tidak praktis dan merepotkan. Petani yang tidak Uji statistik pada penelitian ini menunjukan
menggunakan alat pelindung diri saat melakukan hasil bahwa variabel paparan pestisida berpengaruh
kontak langsung dengan pestisida cenderung negatif dan signifikan terhadap variabel M MSE.
mempunyai risiko keracunan pestisida lebih besar 2. Paparan pestisida memberikan pengaruh sebesar
Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui 31% terhadap variabel M MSE. Faktor-faktor lain
beberapa cara diantaranya absorbsi melalui kulit, diduga berpengaruh terhadap penuruan fungsi
melalui oral baik disengaja maupun tidak disengaja, kognitif diantaranya adalah usia dan tingkat
dan melalui pernafasan. pendidikan.
Frekuensi penyemprotan merupakan jumlah Skor M MSE cenderung rendah pada pasien
penyemprotan pestsida oleh responden dalam waktu lansia dengan tingkat pendidikan yang rendah 2 0.
satu minggu. Jumlah responden yang mempunyai Kontributor utama perubahan fungsi kognitif pada
frekuensi penyemprotan lebih dari 1 kali perminggu lansia adalah penurunan secara menyeluruh pada
berjumlah 47 orang (100%). Hal ini fungsi sistem saraf pusat. Lansia mengalami
menggambarkan bahwa seluruh petani mempunyai perubahan fungsi kognitif meliputi berkurangnya
risiko tinggi terjadinya keracunan pestisida. efisiensi transmisi saraf di otak, menurunya
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Supriyana kemampuan untuk meningkatkan fungsi intelektual
menyebutkan bahwa petani yang sering melakukan dan berkurangnya kemampuan untuk
kontak dengan pestisida akan mempunyai risiko mengakumulasi informasi baru. Perubahan ini
keracunan lebih besar 12 . dihubungkan dengan perubahan pada struktur dan
Jumlah pestisida merupakan banyaknya fungsi otak. Penelitian yang dilakukan oleh Myers
pestsisida yang digunakan dalam sekali menyebutkan bahwa terjadi perubahan pada otak
penyemprotan. Responden yang menggunakan lansia meliputi volume dan berat otak yang
6
berkurang, hilangnya sel-sel saraf korteks, GSH yang nantinya akan meningatkan stress
hipokampus dan cerebellum, pengurangan densitas oksidatif. Kadmium akan berikatan dengan logam
sinaps, kerusakan mitokondria dan penurunan Cu, Zn, Fe pada sitoplasma dalam reaksi fenton 2 5.
kemampuan perbaikan DNA. Hasil dari reaksi tersebut adalah terbentuknya ROS.
Tingkat Pendidikan yang rendah berhubungan Peningkatan ROS mengakibatkan terjadinya
dengan penurunan fungsi kognitif yang dapat terjadi stres oksidatif 2 5. Stres oksidatif pada neuron
lebih cepat dibandingkan dengan tingkat pendidi kan mengakibatkan terjadinya hiperfoforilasi protein
yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Bosma tau2 9. Protein tau abnormal tersebut akan
menunjukan bahwa Pendidikan pada awal membentuk Neurofibrillary tangles. Adanya
kehidupan mempunyai pengaruh pada kehidupan Neurofibrillary tangles mengakibatkan hilangnya
selanjutnya. Jika orang tersebut terus melakukan sinaps pada saraf sehingga dapat menyebabkan
pendidikan untuk menstimulasi mental didiuga gangguan fungsi kognitif 30.
bermanfaat untuk neurokimi a dan struktur otak. Salah satu penyebab peningkatan kadar
Penelitian yang dilakukan oleh Villemarette kadmium dalam darah adalah life style yaitu dengan
menyebutkan bahwa orang yang berpendidikan mengkonsumsi rokok. Menurut penelitian yang
tinggi mempunyai lebih banyak sinaps di otak dilakukan oleh Arroyo menyebutkan bahwa a sap
dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rokok merupakan sumber terbesar paparan kadmium
rendah. pada populasi umum. Diperkirakan perokok
terpapar kadmium sebesar 1,7 μg setiap batang
Pengaruh Paparan Pestisida Terhadap Fungsi rokok. Akan tetapi, mengkonsumsi rokok tidak
Kognitif yang Diukur dengan MoCa-Ina menyebabkan peningkatan kadmium dalam darah
MoCa-Ina merupakan sebuah instrument untuk secara signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
mengetahui adanya gangguan kognitif ringan 2 1. yang telah dilakukan oleh Antari yang menyatakan
Gangguan kognitif ringan/ mild cognitive bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
imparment merupakan sindroma penurunan kognitif tingkat kebiasaan merokok (tidak pernah, ringan dan
yang lebih besar dari yang diharapkan untuk usia berat) terhadap peningkatan kadar kadmium pada
dan tingkat pendidikan individu namun tidak sampel darah petani. Pada orang yang merokok dan
berdampak besar pada aktivitas harian, berbeda dari tidak merokok diketahui mengalami peningkatan
demensia dimana defisit kognitif lebih parah dan nilai kadar kadmium khususnya pekerja petani yang
luas serta berdampak besar pada aktivitas harian 2 2. aktif menggunakan pestisida.
Gangguan kognitif ringan merupakan gejala
prodromal demensia 1 9.
Variabel paparan pestisida berpengaruh negatif KESI M PULAN
dan signifikan terhadap variabel MoCa-Ina. Paparan
pestisida memberikan pengaruh sebesar 35% Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas maka
terhadap variabel Mo CA-Ina. dapat disimpulkan bahwa paparan kadmium dalam
Kadmium menjadi salah satu penyebab pestisida berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terjadinya gangguan fungsi kognitif ringan (mild terhadap fungsi kognitif yang diukur dengan MM SE
cognitive impar men). Penelitian yang dilakukan dan MoCa-Ina.
Qomariyah menunjukan bahwa petani dengan
paparan tinggi memiliki rata-rata kadar kadmium SARAN
dalam darah lebih tinggi yaitu sebesar 406,4 μg/L
dibandingkan dengan petani dengan paparan rendah Adapun saran untuk meningkatkan dan
yaitu sebesar 25,4 μg/L1 5. mengembangkan penelitian ini lebih lanjut adalah:
Kadmium yang terkandung dalam pesti sida 1. Diperlukan peneltian lanjutan dengan
akan terabsorbsi melalui saluran pernafasan saluran membandingkan responden yang terpapar
pencernaan dan kulit23 . Kadmium akan masuk rendah pestisida dengan responden yang
kedalam otak melalui Blood Brain Barier (BBB) terpapar tinggi pestisida untuk mengetahui
kemudian menjadi radikal bebas didalam otak 2 4. perbedaan pengaruh paparan pestisida
Pada mitokondria, kadmium akan menghambat terhadap fungsi kognitif.
kompleks II dan III yang mengakibatkan terjadinya 2. Diperlukan peneltian lanjutan dengan
kebocoran elektron sehingga menghasilkan Reactive membandingkan responden yang mempunyai
Oxygen Species (ROS)25 . Kadmium akan latar belakang pendidikan sederajat dan usia
mengaktifkan enzim Nicotinamide Adenine yang setara.
Denucleotid Phosphate (NADPH) oksidase di 3. Memberikan penyuluhan kepada petani dan
membran sel 26 . Enzim ini dapat menghasilkan ROS penjual pestisida tentang penggunaan
melalui mekanisme transfer electron dari NADPH pestisida, dosis pestisida, lama kerja dan
intraseluler 27 . Kadmium juga akan berikatan dengan pemakaian alat pelindung diri saat bertani
gugus thiol pada enzim Glutathionin (GSH)2 8. sebagai upaya preventif dan promotif.
Ikatan tersebut akan mengakibatkan penurunan
7
DAFTAR PUSTAK A 16. R.W. Atcher, R.W and Lester, M.L. Efects of
Low Levels of Cadmium and Lead on
1. Djojosumarto. Teknik Aplikasi Pestisida Cognitive Functioning in Children. 37(3) :159-
Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. H. 21-24. 166. 2013.
2014. 17. E. Lopez and C. Arce, M. J. Cadmium Induces
2. Wismaningsih, E.R dan Oktaviasari, D.I. Reactive Oxygen Species Genera- tion And
Identifikasi Jenis Pestisida dan Penggunaan Lipid Peroxidation in Cortical Neurons in
APD pada Petani Penyemprot di Kecamatan Culture. Free Radical Biology and Medicien. 4
Ngantru Kabupaten Tulungagung. Jurnal 18. Lopes, et al. Apoptosis And Necrosis Two
Wiyata. Vol. 3. No. 1. Hal 101. 2016. Distinct Events Induced by Cadmium in
3. Pamungkas, O.S. Bahaya Paparan Pestisida Cortical Neurons in Culture. British Journal of
Terhadap Kesehatan Manusia. Magister Pharmacology. 138(5): 901–911. 2013.
Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro 19. PERDOSSI. Panduan Praktik Klinik Diagnosis
Semarang. Bioedukasi Vol. XIV No. 1 April dan Penatalaksanaan Demensia. Perhimpunan
2016. 2016 Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta. H.
4. Oktavia, N.D., dkk. Penggunaan Pestisida dan 13-20. 2015.
Kandungan Residu pada Tanah dan Buah 20. Galea, et al. Mini-metal State Examination
Semangka. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian (MMSE). Physiother.51:198. 2011.
Mahasiswa. Jember: Fakultas Kesehatan 21. Panentu, D. Uji Validitas dan Reliabilitas Butir
Masyarakat Universitas Jember. 2015. Pemeriksaan dengan M ontreal Cognitive
5. W HO. Organophosphorus Insectisides: A Assessment versi Indonesia (MoCA - Ina)
general Introduction Enviromental Health pada Insan Pasca Stroke Fase Recovery. Jurnal
Criteria. 2010. Fisioterapi.13:55-67. 2012.
6. Hart, R.P. Neuropsychological Effects of 22. Hoops, et al. Validity of the MoCA and M MSE
Occupational Exposure to Cadmium. 11 (6): in the Detection of M CI and Dementia in
933-943. 2015. Parkinson disease. Neurology.73:1738-
7. De-Jong, P.F. Attention and Intelligence: The 45.2017.
Validity of the Star Counting Test. Journal of 23. Foulkes, E. Absorption of Cadmium. In
Educational Psychology 87 (1), 80-92. 2012. Cadmium. Springer-Verlag. Ne w York.80:75-
8. Schweizer, K. Attention and Working Memory 100. 2013.
as Predictors of Intelligence. Intelligence 32, 24. Elinder, et al. Cadmium in Kidney Cortex,
329-347. 2013. Liver, and Pancreas from Swedish Autopsies.
9. Badan Statistik Kota Batu. Statistik Daerah Estimation of Biological Half Time in Kidney
Kota Batu. Batu. H. 17-18. 2013. Cortex, Considering Calorie Intake and
10. Siswanto, A. 2014. Pestisida . Balai Hiperkes Smoking Habits. Arch Environ Health.31:292 –
dan Keselamatan Kerja Jawa Timur. 302. 2009.
Departemen Tenaga Kerja. Surabaya. 1:9-20. 25. Moreira, P. Alzheimer Disease Oxidative
11. Prayitno, W. Hubungan Pengetahuan, Persepsi Stress and Compensatory Responses. Humana
dan Perilaku Petani dalam Penggunaan Press. Ne w York:110-112. 2012.
Pestisida pada Lingkungan di Desa Bulukerto 26. Sultana, R. Protein Oxidation and Lipid
Kota Batu. Batu. Pusat Penelitian Lingkungan Peroxidation in Brain of Subjects with
Hidup Universitas Brawijaya. 2014. Alzheimer’s Disease: Insights into Mechanism
12. Supriyana, E. Hubungan Kadar Kholinesterase of Neurodegeneration from Redox
Darah dan Faktor-faktor Lain dengan Proteomics.8(11) :2021–2031. 2015.
Gangguan Memori Jangka Pendek pada Petani 27. Souza, V. NADPH Oxidase and ERK1/2 are
Padi di Satu Kecamatan Kabupaten Bekasi. Involved in Cadmium Induced-STAT3
Universitas Indonesia. Jakarta. 2011. Activation in HepG2 Cells. Toxicology Letters.
13. Fadillah, Z. Efek Nurobehavioral dan Faktor 187, 180-186. 2009.
Determinannya Pada Petani Penyemprot 28. Almeida, et al. Oxidative Stress Biomarkers
Tanaman Sayuran dengan Pestisida di Desa and Aggressive Behavior in Fish Exposed to
Perbawati Kabupaten Sukabumi. Universitas Aquatic Cadmium Contamination. Neotropical
Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013. Ichtyology.7: 103-108. 2009.
14. Darmanto. Lingkungan Hidup dan 29. Henry, W. Mechanisms of Disease.
Pencemaran. Hubungan dengan Toksikologi Alzheimer’s Disease. NEJ M. 362:1-16. 2011.
Senyawa Logam. UI Press. Jakarta. 2010. 30. Perry, R.H. Body Prevalence in The Aging
15. Qomariyah, S., dkk. Pengaruh Paparan Brain Relationship to Neuropsychiatric
Pestisida Terhadap Kadar Kadmium pada Disorders. Alzheimertype Pathology and
Sampel Darah Petani Dusun Cangar Desa Catecholaminergic Nuclei. J Neurol Sci.100(1-
Buluerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2) :22333. 2010.
Universita Islam Malang: Malang. 2018.
8