Anda di halaman 1dari 8

1

PENGARUH PAPARAN KADMIUM DALAM PESTISIDA TERHADAP FUNGSI


KOGNITIF YANG DIUKUR DENGAN MINIMENTAL STATE EXAMINATION
(MMSE) DAN MONTRAL COGNITIVE ASSESSMENT VERSI INDONESIA (MOCA-
INA) PADA PETANI DUSUN CANGAR
Syukron Fadillah, Fathia Annis Pramesti, Aris Widodo
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Email : syukronfadillah07@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Petani merupaan kelompok pekerja yang sering menggunakan pestisida. Paparan pestisida yang
mengandung kadmium (Cd) dalam jangka waktu yang lama berpengaruh terhadap fungsi kognitif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan kadmium dalam pestisida terhadap fungsi kognitif pada petani
Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik observasional dengan desain penelitian cross
sectional. Penelitian ini menggunakan 47 responden manusia dengan pemilihan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Responden adalah seorang petani yang berjenis kelamin laki - laki dan masih aktif
menyemprot dengan pestisida. Pengumpulan data menggunakan kuesioner The Prospective Investigation of
Pesticide Applicator’ Healt (PIPAH), Minimental State Examination (M MSE) dan Montreal Cognitive
Assessment versi Indonesia (MoCa-Ina).
Hasil: Variabel paparan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel M MSE dengan nilai signifikansi
uji regresi linier sederhana lebih kecil dari α (0.000 < 0.050). Angka koefisien determinasi sebesar 0.551
menunjukkan variabel paparan memberikan pengaruh sebesar 55.1% terhadap variabel MM SE. Variabel paparan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Moca -Ina dengan nilai signifikansi uji regresi linier
sederhana lebih kecil dari α (0.001 < 0.050). Angka koefisien determinasi sebesar 0.212 menunjukkan variabel
paparan memberikan pengaruh sebesar 21.2% terhadap variabel Moca-Ina.
Kesimpulan: Paparan kadmium dalam pestisida berpengaruh terhadap fungsi kognitif.

Kata Kunci : Kadmium, Pestisida, Fungsi kognitif, MM SE, MoCa-Ina, Petani

EFFECT OF CADMIUM EXPOSURE ON PESTICIDES FOR COGNITIVE


FUNCTION MEASURED BY MINIMENTAL STATE EX AMINATION (MMSE)
AND MONTREAL COGNITIVE ASSESSMENT VERSI INDONESIA TO THE
FARMERS AT CANGAR VILLAGE
Syukron Fadillah, Fathia Annis Pramesti, Aris Widodo
Medical Faculty Student of Malang Islamic University
Medical Faculty Leture of Malang Islamic University
Email : syukronfadillah07@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: Farmers are a group of workers that uses pesticide evenly. The exposure of pesticide that contains
cadmium (Cd) inside it in a long period of time will affect cognitive function. This research is aimed for knowing
the effect of cadmium exposure on pesticide for cognitive function to the farmers at Cangar Village, Bulukerto,
Bumiaji, Batu City.
Method: This research uses observational analytical descriptive method with cross sectional design. it uses 47
human respondents with purposive sampling technique for sample choosing. The respondent is a male farmer that
actively uses pesticide for spraying the plant. The data collection uses The Prospective Investigation of Pesticide
Applicator’ Healt (PIPAH), Minimental State Examination (MM SE), and Montreal Cognitive Assessment
Indonesian Version (MoCa INA) questionnaire.
Result : The exposure variable gives negative effect and significant for MM SE variable with liniar regressive test
significance is less than α (0.000<0.050). The determinant coefisien number is 0.0551 which shows that the
exposure variable gives the negative effect and significant for MoCa-Ina variable with liniar regressive test
significance is α (0.001<0.050). The determinant coefisien number is 0.212 which shows that the exposure
variable gives effect for 21.2 % to MoCa-Ina variable
Conclusion: The cadmium exposure in pesticide gives impact for kognitive function .

Keywords: Cadmium, Pesticides, Cognitive fungtion, MMSE, MoCa -Ina, Far mers
2

PENDAH ULUAN Salah satu daerah pertanian di Indonesia adalah


Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan
Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian Bumiaji, Kota Batu. Pertaian holtikultura
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai merupakan sumber penghasilan utama sebagian
petani. Pertanian adalah salah satu sektor yang besar masyarakat didaerah tersebut 9. Para petani
memberikan sumbangan besar bagi perokonomian umumnya membudidayakan tanaman buah- buahan
Indonesia. Sektor pertanian telah terbukti (jambu, jeruk dan apel), sayur-sayuran, dan tanaman
mempunyai peran penting dalam mendukung hias. Kegiatan pertanian tersebut berlangsung
perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia sepanjang tahun dan didalam praktiknya
bahan pangan, papan, dan sandang bagi segenap menggunakan bahan pestisida sebagai upaya
penduduk. Sebagai upaya peningkatan produksi meningkatkan hasil produksi pertanian. Kebanyakan
didalam dunia pertanian, petani m enggunakan petani menggunakan pestisida tidak sesuai dengan
berbagai jenis pestisida pada tanaman. Penggunaan anjuran yaitu mencampur berbagai jenis pestisida,
pestisida dinilai efektif dan efisien untuk dosis yang tidak tepat, penggunaan pestisda secara
menghindari kegagalan panen akibat hama karena intensif dan tidak prosedural 3. Selain itu kesadaran
dengan penggunaan pestisida segala jenis hama petani dalam menggunakan alat pelindung diri juga
dapat dikendalikan 1. sangat rendah2 .
Pestisida adalah substansi kimia yang Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
digunakan untuk membunuh dan mengendalikan dilakukan penelitian untuk mengetahui efek paparan
hama atau binatang yang dapat menurunkan pestisida terhadap fungsi kognitif pada petani Dusun
produksi pertanian2. Pada umumnya pestisida yang Cangar. Paparan pestisida dalam jangka waktu yang
digunakan sebagai pengendali hama tersebut adalah lama kemungkinan berpengaruh pada fungsi
racun yang berbahaya. Petani sebagai kelompok kognitif petani Dusun Cangar, Desa Bulukerto,
pekerja yang sering menggunakan pestisida Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
terkadang mempunyai kebiasaan menyalahi aturan
dalam hal pemakaian, dosis yang melebihi takaran, M ETO DE
ataupun mencampurkan beberapa jenis pestisida 3.
Penggunaan pestisida dengan intensitas tinggi dan Rancangan Penelitian
dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
berbagai macam kerugian, antara lain analitik observasional dengan desain penelitian
terakumulasinya residu pestisida pada hasil cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RT/RW
pertanian, pencemaran lingkungan dan dampak 03/01 dan RT/RW 04/01 Dusun Cangar, Desa
buruk pada manusia 4. Berdasarkan data dari Buluerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Waktu
Organisasi Kesehatan Dunia (W HO) tahun 2010, pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan
setiap tahunnya 346.000 orang di dunia meninggal September sampai Desember 2018.
karena keracunan pestisida 5. Penelitian ini telah mendapatkan surat laik etik
Dampak keracunan pestisida secara akut (etical clearance) dari Komisi Etik Penelitian
bermanifestasi diantaranya adalah sakit kepala, Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
salivasi, diare, mual, muntah, takikardi/ bradikardi, Brawijaya dengan Nom or 231/EC/KEPK-
depresi nafas, hilangnya kesadaran, dan S1/09/2018 dan disetujui pada tanggal 27 September
bronkospasme 3. Paparan kronis pestisida pada 2018.
petani berpotensi mengakibatkan gangguan
disfungsi sensorik, motori k dan kognitif6 . Subjek Penelitian
Fungsi kognitif yang terganggu akibat paparan Penelitian ini menggunakan 47 responden
kronis adalah komponen atensi, pengolahan manusia dengan pemilihan sampel menggunakan
informasi dan memori 6 . Atensi merupakan sebuah teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini
proses kognitif yang melibatkan aspek psikologis adalah seorang petani yang berjenis kelamin laki-
dan neurologis dalam membangun kemampuan laki berusia 20-50 tahun, bekerja sebagai petani dan
individu untuk dapat bereaksi atau berfokus hanya bertempat tinggal di RT 03 dan 04 RW 01 Dusun
pada satu stimulus dan mengabaikan stimulus lain Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota
yang tidak dibutuhkan7 . Gangguan fungsi atensi Batu. Subjek sebelumnya telah menandatangani
dapat mempengaruhi proses penyerapan info rmasi. informed consent sebagai bukti persetujuan menjadi
Fungsi kognitif lain yang terganggu adalah fungsi responden penelitian.
memori 8 . Gangguan penurunan fungsi memori
disebabkan karena proses neurodegeratif akibat Pengumpulan Data
paparan pestisida dalam jangka waktu yang lama. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Penyebab neurodegeneratif tersebut adalah logam berupa pertanyaan tertutup dengan alternatif
berat yang terdapat didalam pestisida yaitu jawaban. Penelitian ini menggunakan tiga
Kadmium (Cd) 6 . kuesioner, yaitu The Prospective Investigation of
Pesticide Applicator’ Healt (The PIPAH Study):
3

Pesticide Use Questionnaire, Minimental State Tidak 39


Examination (MM SE) dan Montreal Cognitive Total 47
9 Frekuensi
Assessment versi Indonesia (MoCa-Ina). Penyem protan
Responden masing-masing diberikan tiga < 1 kali/ minggu 0
kuesinoner yang terdiri dari The PIPAH Study, > 1 kali/ minggu 47
M MSE dan MoCa-Ina. Tahap pertama dilakukan Total
pengisian kuesioner The PIPAH Study untuk 10 Jumlah Pestisida
< 2 jenis pestisida 0
mengetahui paparan pestisida. Tahap kedua
> 2 jenis pestisdia 47
dilakukan pengisian Kuesioner MM SE dan MoCa - Total 47
Ina untuk menilai fungsi kognitif. Keterangan: Karakteristik sampel kuesioner penggunaan
pestisida, MM SE, MoCA-Ina dan Kadar Kadmium dalam
Teknik Analisis Data darah
Analisis data menggunakan software SPSS Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa 47
versi 24. Selanjutnya data yang diolah disajikan responden termasuk kedalam kategori responden
dalam bentuk tabel dan tekstual kemudian yang mempunyai paparan tinggi terhadap pestisida.
diintepretasikan dalam bentuk penjelasan. Hal tersebut didasarkan pada hasil kuesioner pada
Analisis data menggunakan software SPSS petani di RT 03 dan 04 RW 01 Dusun Cangar, Desa
versi 22. Selanjutnya data diuji korelasi Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
mengguanakan Spearman Correlation Test dengan Hasil pengukuran MM SE diketahui bahwa 47
tingkat signifikansi (p<0,05) untuk mengetahui responden masuk kedalam kategori normal.
hubungan kadar Kadmium dalam pestsida terhadap Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan
fungsi kognitif yang diukur dengan M MSE dan MoCa-Ina pada 47 responden didapatkan hasil 30
MoCA-Ina pada petani Dusun Cangar Desa responden masuk kategori terganggu dan 17
Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu. responden masuk kategori tidak terganggu.
Jumlah responden yang berusia 29 – 35 tahun
HASIL DAN ANALISIS DATA berjumlah 5 orang, responden yang berusia 36 – 45
tahun berjumlah 20 orang, responden yang berusia
Karateristik Sampel 46 – 55 tahun berjumlah 16 orang dan responden
yang berjumlah 56 – 65 tahun berjumlah 6 orang.
Tabel 1. Karakkteristik sampel Berdasarkan penggunaan dosis pesti sida, 47
No Variabel Frekeunsi % responden menggunakan dosis pestisida lebih dari 2
1 Paparan pestisida cc/L. Data ini menggambarkan bahwa responden
Rendah 0 0.0%
menggunakan pestisida melebihi dosis yang
Tinggi 47 100.0%
Total 47 100.0% dianjurkan. Lama kerja petani berdasarkan hasil
2 M MSE pengisian kuesioner adalah 36 responden melakukan
Normal 47 100.0% aktivitas bertani kurang dari 8 jam/ hari dan 11
Demensia ringan 0 0.0% responden lebih dari 8 jam/ hari.
Demensia sedang 0 0.0%
Responden yang menggunakan alat pelindung
Demensia berat 0 0.0%
diri yang sesuai dengan anjuran berjumlah
Total 47 100.0%
3 MoCa-Ina berjumlah 8 responden sedangkan responden yang
Tidak terganggu 16 34.2% tidak menggunakan alat pelindung diri sesuai
Terganggu 31 66.8% dengan anjuran berjumlah 39 orang.
Total 47 100.0% Berdasarkan kuesioner jumlah responden yang
4 Kadmium Dalam
mempunyai frekuensi penyemprotan pestisida lebih
Darah
Normal 0 dari 1 kali/ minggu berjumlah 47 responden. Selain
Tidak Normal 47 itu, 47 responden menggunakan lebih dari 2 jenis
Total 47 pestisida dalam satu kali pemakaian.
5 Usia Penelitian yang dilakukan oleh Syarifatul
29 - 35 5 Qomariah tahun 2018 tentang pengaruh paparan
36 - 45 20
pestisida terhadap kadar kadmium pada sampel
46 - 55 16
56 - 65 6 darah petani di Dusun Cangar Desa Bulukerto
Total 47 Kecamatan Bumiaji Kota Batu menunjukan bahwa
6 Dosis Pestisida terjadi peningkatan kadar kadmium dalam darah
< 2 cc/L 0 petani rata- rata sebesar 99,4 μg/L.
> 2 cc/L 47
Total 47
7 Lama Kerja
Pengaruh Paparan Kadmium dalam Pestisida
< 8 jam/hari 36 Terhadap Fungsi Kognitif yang Diukur dengan
> 8 jam/hari 11 Minimental State Examination (M MSE)
Total 47 Hasil dan analisis data pengaruh paparan
8 Pemakaian APD kadmium dalam pestisida terhadap fungsi kognitif
Ya 8
4

yang diukur dengan M MSE yang diukur dapat Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4
dilihat pada tabel 2 tabel 3. tentang penilaian fungsi kognitif mengguanakan
MoCA-Ina, rata- rata responden mempunyai skor
Tabel 2. Nila rata-rata skor M MSE d an Paparan Pestisida 24,6. Skor MoCA-Ina sebesar 28 menunjukan
Mean Std. Deviation N
bahwa sebagian besar responden termasuk kedalam
M MSE 28,6809 1,35304 47 kategori terganggu. Sedangkan skor penggunaan
pestisida sebesar 4.45 menunjukan bahwa seluruh
Paparan 4,45 0,503 47
responden termasuk kedalam kategori responden
Keterangan: Tabel 2 menunjukan rata-rata nilai MMSE d an rata- terpapar tinggi pestisida .
rata nilai paparan pestsid a pad a petani d usun Cangar.
Tabel 5. Nila rata-rata skor MoCA -I na d an Paparan Pestisid a
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.1 MoCA-Ina Pearson Correlation 0,138
Sig. (2 -tailed) 0,356
tentang penilaian fungsi kognitif mengguanakan N 47
M MSE , rata- rata responden mempunyai skor 28. Tabel 3 menunjukan hasil uji korelasi Spearman pengaruh
Skor MM SE sebesar 28 menunjukan bahwa kad mium dalam pestisid a terhad ap f ungsi kogniti yang d iukur
responden termasuk kedalam kategori normal. dengan MoCA-I na.

Sedangkan skor penggunaan pestisida sebesar 4.45


menunjukan bahwa seluruh responden termasuk Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5
kedalam kategori responden terpapar tinggi besarnya kontribusi dari variabel independen
pestisida. (paparan pestisida ) terhadap variabel dependen
(fungsi kognitif), dengan nilai koefisien korelasi
Tabel 3. Hasil uji korelasi Spearman kadar Kad miu m terhadap sebesar 0,356. Hasil tersebut menjelaskan kontribusi
M MSE pengaruh variabel paparan pestisida terhadap
M MSE Pearson Correlation 0,150
Sig. (2 -tailed) 0,313 variabel Moca-Ina sebesar 35%, sedangkan 65%
N 47 lainnya disumbangkan oleh variabel bebas lainnya
Keteranan: Tabel 3 menunjukan hasil uji korelasi Spearman yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan ini.
pengaruh kad mium d alam pestisida terhad ap f ungsi kognitif yang
Dari hasil pengujian korelasi spearman pada
diukur d engan MMSE.
penelitian ini, menunjujukan bahwa terdapat
hubungan tidak signifikan (p> 0,05) antara
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 3 responden dengan nilai fungsi kognitif yang diukur
besarnya kontribusi dari variabel independen dengan MoCA-Ina dan memiliki hubungan yang
(paparan pestisida ) terhadap variabel dependen sangat lemah (r= 0,138).
(fungsi kognitif), dengan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,313. Hasil tersebut menjelaskan kontribusi PEM BAH ASAN
pengaruh variabel paparan pestisida terhadap
variabel MoCA-Ina sebesar 31%, sedangkan 69% Karateristik Sampel
lainnya disumbangkan oleh variabel bebas lainnya Responden penelitian ini adalah seorang petani
yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan ini. yang berjenis kelamin laki - laki berusia 20–65
Dari hasil pengujian korelasi spearman pada tahun, bekerja sebagai petani dan bertempat tinggal
penelitian ini, menunjujukan bahwa terdapat di RT 03 dan 04 RW 01 Dusun Cangar, Desa
hubungan tidak signifikan (p> 0,05) antara Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pertaian
responden dengan nilai fungsi kognitif yang diukur holtikultura merupakan sumber penghasilan utama
dengan MMSE dan memiliki hubungan yang sangat sebagian besar masyarakat didaerah tersebut 9. Petani
lemah (r= 0,150). menggunakan pestisida sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil pertaniannya 10 . Penggunaan
Pengaruh Paparan Pestisida Terhadap Fungsi pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran masih
Kognitif yang Diukur dengan MoC A-Ina sangat sering ditemukan didaerah tersebut 1 1.
Hasil dan analisis data pengaruh paparan Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
kadmium dalam pestisida terhadap fungsi kognitif didapatkan responden berjumlah 47 orang.
yang diukur dengan M MSE yang diukur dapat
Karakteristik responden yang terpapar
dilihat pada tabel 4 dan gambar 5. pestisida ditentukan berdasarkan dosis pestisida
yang digunakan untuk penyemprotan, lama bekerja
Tabel 4. Nila rata-rata skor MoCA -I na d an Paparan Pestisid a
Mean Std. Deviation N saat petani bekerja ketika melakukan penyemprotan,
pemakaian alat pelindung diri , frekuensi
MoCA-Ina 24,60 2,668 47 penyemprotan, jumlah pestisida yang digunakan dan
Paparan 4.45 .503 47
hasil pengujian fungsi kognitif dengan M MSE dan
MoCa-Ina.
Keterangan: Tabel 4 menunjukan rata-rata nilai MoCA-I na dan Berdasarkan survei dosis pestisida
rata-rata nilai paparan pestsid a pad a petani d usun Cangar. menunjukan responden yang menggunakan
.
pestisida tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan
5

berjumlah 47 (100%) orang . Dosis pestisida pestisida lebih dari dua jenis pestisida saat
umumnya terdapat pada setiap kemasan pestisida. penyemprotan berjumlah 47 orang (100%). Menurut
Responden tidak menggunakan acuan dosis pada penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah
kemasan pestisida yang dipakai. Responden menyebutkan bahwa distribusi jenis pestisida dan
menggunakan pengalamanya selama bertani sebagai merk dagang yang digunakan responden lebih dari
acuan dalam menentukan dosis pestisida. Hal ini satu merk pestisida dalam setiap penyemprotan.
menggambarkan bahwa seluruh responden memiliki Penggunaan pestisida jenis i nsektisida lebih
risiko tinggi terpapar pestisida karena penggunaan dominan dibandingkan dengan golongan fungsida.
pestisida tidak sesuai dengan dosis yang Pestisida golongan insesktisida dan fungsida
dianjurkan13 . memiliki kandungan kadmium. Penggunaan
Hasil survei lamanya bekerja saat responden pestisida dalam jumlah besar mempunyai risiko
terpajan pestisida dalam satu hari menunjukan keracunan kadmium lebih besar dibandingkan
bahwa 47 (100%) responden terpajan pestisida dengan pestisida dalam jumlah kecil.
kurang dari 8 jam perhari. Semakin lama responden Berdasarkan data diatas, maka seluruh
terpajan pestisida akan meningkatkan risiko responden (47 orang) termasuk kedalam kategori
keracunan pestisida semakin tinggi 3. responden dengan paparan pestisida yang tinggi.
Hasil survei kepada responden yang Hasil survei tentang fungsi kognitif yang
menggunakan alat pelindung diri didapatkan hasil diukur dengan meggunakan MM SE pada 47
berjumlah 4 orang (8,5%), sedangkan responden rsponden termasuk kategori normal. Sedangkan
yang tidak menggunakan alat pelindung diri penilaian fungsi kognitif yang diukur dengan MoCa -
berjumlah 43 orang (91,5%). Alat pelindung diri Ina menunjukan hasil responden yang masuk
(APD) berfungsi untuk mencegah atau mengurangi kedalam kategori terganggu berjumlah 17 responden
kontak langsung antara petani dengan pestisida. (36,2%) dan yang masuk kedalam kategori
Survei menunjukan bahwa petani di Dusun Cangar terganggy berjumlah 30 responden (63,8%).
dalam menggunakan APD cenderung belum
lengkap. Responden cenderung menggunakan satu Pengaruh Paparan Kadmium dalam Pestisida
atau dua jenis APD seperti masker da n sarung Terhadap Fungsi Kognitif yang Diukur dengan
tangan saat melukkan interaksi dengan pestisida. Minimental State Examination (M MSE)
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kandungan pestisida yang dapat
Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa standar mempengaruhi fungsi kognitif diantaranya adalah
petani menggunakan APD ketika menyemprot kadmium 14 . Kadmium menjadi salah satu faktor
pestisida terdiri dari topi, kacamata, masker, sarung etiologi kemungkinan penyakit neurodegeneratif 1 6.
tangan karet, celana panjang tahan air dan sepatu Kadmium menjadi radikal bebas di dalam otak 1 7.
karet. Ketidakpatuhan masyarakat dalam Neuron korteks menjadi target toksisitas cadmium-
menggunakan APD dikarenakan masyarakat kurang mediated dan Induksi kadmium apoptosis 1 8.
mengetahui bahaya pestisida terhadap kesehatan. Kerusakan pada sel neuron dapat mengakibatkan
Petani menganggap bahwa menggunakan alat defisit neurotransmiter sehingga terjadi
perlindungan diri pada saat menyemprot pestisida abnormalitas kognitif dan perilaku 19 .
tidak praktis dan merepotkan. Petani yang tidak Uji statistik pada penelitian ini menunjukan
menggunakan alat pelindung diri saat melakukan hasil bahwa variabel paparan pestisida berpengaruh
kontak langsung dengan pestisida cenderung negatif dan signifikan terhadap variabel M MSE.
mempunyai risiko keracunan pestisida lebih besar 2. Paparan pestisida memberikan pengaruh sebesar
Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui 31% terhadap variabel M MSE. Faktor-faktor lain
beberapa cara diantaranya absorbsi melalui kulit, diduga berpengaruh terhadap penuruan fungsi
melalui oral baik disengaja maupun tidak disengaja, kognitif diantaranya adalah usia dan tingkat
dan melalui pernafasan. pendidikan.
Frekuensi penyemprotan merupakan jumlah Skor M MSE cenderung rendah pada pasien
penyemprotan pestsida oleh responden dalam waktu lansia dengan tingkat pendidikan yang rendah 2 0.
satu minggu. Jumlah responden yang mempunyai Kontributor utama perubahan fungsi kognitif pada
frekuensi penyemprotan lebih dari 1 kali perminggu lansia adalah penurunan secara menyeluruh pada
berjumlah 47 orang (100%). Hal ini fungsi sistem saraf pusat. Lansia mengalami
menggambarkan bahwa seluruh petani mempunyai perubahan fungsi kognitif meliputi berkurangnya
risiko tinggi terjadinya keracunan pestisida. efisiensi transmisi saraf di otak, menurunya
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Supriyana kemampuan untuk meningkatkan fungsi intelektual
menyebutkan bahwa petani yang sering melakukan dan berkurangnya kemampuan untuk
kontak dengan pestisida akan mempunyai risiko mengakumulasi informasi baru. Perubahan ini
keracunan lebih besar 12 . dihubungkan dengan perubahan pada struktur dan
Jumlah pestisida merupakan banyaknya fungsi otak. Penelitian yang dilakukan oleh Myers
pestsisida yang digunakan dalam sekali menyebutkan bahwa terjadi perubahan pada otak
penyemprotan. Responden yang menggunakan lansia meliputi volume dan berat otak yang
6

berkurang, hilangnya sel-sel saraf korteks, GSH yang nantinya akan meningatkan stress
hipokampus dan cerebellum, pengurangan densitas oksidatif. Kadmium akan berikatan dengan logam
sinaps, kerusakan mitokondria dan penurunan Cu, Zn, Fe pada sitoplasma dalam reaksi fenton 2 5.
kemampuan perbaikan DNA. Hasil dari reaksi tersebut adalah terbentuknya ROS.
Tingkat Pendidikan yang rendah berhubungan Peningkatan ROS mengakibatkan terjadinya
dengan penurunan fungsi kognitif yang dapat terjadi stres oksidatif 2 5. Stres oksidatif pada neuron
lebih cepat dibandingkan dengan tingkat pendidi kan mengakibatkan terjadinya hiperfoforilasi protein
yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Bosma tau2 9. Protein tau abnormal tersebut akan
menunjukan bahwa Pendidikan pada awal membentuk Neurofibrillary tangles. Adanya
kehidupan mempunyai pengaruh pada kehidupan Neurofibrillary tangles mengakibatkan hilangnya
selanjutnya. Jika orang tersebut terus melakukan sinaps pada saraf sehingga dapat menyebabkan
pendidikan untuk menstimulasi mental didiuga gangguan fungsi kognitif 30.
bermanfaat untuk neurokimi a dan struktur otak. Salah satu penyebab peningkatan kadar
Penelitian yang dilakukan oleh Villemarette kadmium dalam darah adalah life style yaitu dengan
menyebutkan bahwa orang yang berpendidikan mengkonsumsi rokok. Menurut penelitian yang
tinggi mempunyai lebih banyak sinaps di otak dilakukan oleh Arroyo menyebutkan bahwa a sap
dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rokok merupakan sumber terbesar paparan kadmium
rendah. pada populasi umum. Diperkirakan perokok
terpapar kadmium sebesar 1,7 μg setiap batang
Pengaruh Paparan Pestisida Terhadap Fungsi rokok. Akan tetapi, mengkonsumsi rokok tidak
Kognitif yang Diukur dengan MoCa-Ina menyebabkan peningkatan kadmium dalam darah
MoCa-Ina merupakan sebuah instrument untuk secara signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
mengetahui adanya gangguan kognitif ringan 2 1. yang telah dilakukan oleh Antari yang menyatakan
Gangguan kognitif ringan/ mild cognitive bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
imparment merupakan sindroma penurunan kognitif tingkat kebiasaan merokok (tidak pernah, ringan dan
yang lebih besar dari yang diharapkan untuk usia berat) terhadap peningkatan kadar kadmium pada
dan tingkat pendidikan individu namun tidak sampel darah petani. Pada orang yang merokok dan
berdampak besar pada aktivitas harian, berbeda dari tidak merokok diketahui mengalami peningkatan
demensia dimana defisit kognitif lebih parah dan nilai kadar kadmium khususnya pekerja petani yang
luas serta berdampak besar pada aktivitas harian 2 2. aktif menggunakan pestisida.
Gangguan kognitif ringan merupakan gejala
prodromal demensia 1 9.
Variabel paparan pestisida berpengaruh negatif KESI M PULAN
dan signifikan terhadap variabel MoCa-Ina. Paparan
pestisida memberikan pengaruh sebesar 35% Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas maka
terhadap variabel Mo CA-Ina. dapat disimpulkan bahwa paparan kadmium dalam
Kadmium menjadi salah satu penyebab pestisida berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terjadinya gangguan fungsi kognitif ringan (mild terhadap fungsi kognitif yang diukur dengan MM SE
cognitive impar men). Penelitian yang dilakukan dan MoCa-Ina.
Qomariyah menunjukan bahwa petani dengan
paparan tinggi memiliki rata-rata kadar kadmium SARAN
dalam darah lebih tinggi yaitu sebesar 406,4 μg/L
dibandingkan dengan petani dengan paparan rendah Adapun saran untuk meningkatkan dan
yaitu sebesar 25,4 μg/L1 5. mengembangkan penelitian ini lebih lanjut adalah:
Kadmium yang terkandung dalam pesti sida 1. Diperlukan peneltian lanjutan dengan
akan terabsorbsi melalui saluran pernafasan saluran membandingkan responden yang terpapar
pencernaan dan kulit23 . Kadmium akan masuk rendah pestisida dengan responden yang
kedalam otak melalui Blood Brain Barier (BBB) terpapar tinggi pestisida untuk mengetahui
kemudian menjadi radikal bebas didalam otak 2 4. perbedaan pengaruh paparan pestisida
Pada mitokondria, kadmium akan menghambat terhadap fungsi kognitif.
kompleks II dan III yang mengakibatkan terjadinya 2. Diperlukan peneltian lanjutan dengan
kebocoran elektron sehingga menghasilkan Reactive membandingkan responden yang mempunyai
Oxygen Species (ROS)25 . Kadmium akan latar belakang pendidikan sederajat dan usia
mengaktifkan enzim Nicotinamide Adenine yang setara.
Denucleotid Phosphate (NADPH) oksidase di 3. Memberikan penyuluhan kepada petani dan
membran sel 26 . Enzim ini dapat menghasilkan ROS penjual pestisida tentang penggunaan
melalui mekanisme transfer electron dari NADPH pestisida, dosis pestisida, lama kerja dan
intraseluler 27 . Kadmium juga akan berikatan dengan pemakaian alat pelindung diri saat bertani
gugus thiol pada enzim Glutathionin (GSH)2 8. sebagai upaya preventif dan promotif.
Ikatan tersebut akan mengakibatkan penurunan
7

DAFTAR PUSTAK A 16. R.W. Atcher, R.W and Lester, M.L. Efects of
Low Levels of Cadmium and Lead on
1. Djojosumarto. Teknik Aplikasi Pestisida Cognitive Functioning in Children. 37(3) :159-
Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. H. 21-24. 166. 2013.
2014. 17. E. Lopez and C. Arce, M. J. Cadmium Induces
2. Wismaningsih, E.R dan Oktaviasari, D.I. Reactive Oxygen Species Genera- tion And
Identifikasi Jenis Pestisida dan Penggunaan Lipid Peroxidation in Cortical Neurons in
APD pada Petani Penyemprot di Kecamatan Culture. Free Radical Biology and Medicien. 4
Ngantru Kabupaten Tulungagung. Jurnal 18. Lopes, et al. Apoptosis And Necrosis Two
Wiyata. Vol. 3. No. 1. Hal 101. 2016. Distinct Events Induced by Cadmium in
3. Pamungkas, O.S. Bahaya Paparan Pestisida Cortical Neurons in Culture. British Journal of
Terhadap Kesehatan Manusia. Magister Pharmacology. 138(5): 901–911. 2013.
Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro 19. PERDOSSI. Panduan Praktik Klinik Diagnosis
Semarang. Bioedukasi Vol. XIV No. 1 April dan Penatalaksanaan Demensia. Perhimpunan
2016. 2016 Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta. H.
4. Oktavia, N.D., dkk. Penggunaan Pestisida dan 13-20. 2015.
Kandungan Residu pada Tanah dan Buah 20. Galea, et al. Mini-metal State Examination
Semangka. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian (MMSE). Physiother.51:198. 2011.
Mahasiswa. Jember: Fakultas Kesehatan 21. Panentu, D. Uji Validitas dan Reliabilitas Butir
Masyarakat Universitas Jember. 2015. Pemeriksaan dengan M ontreal Cognitive
5. W HO. Organophosphorus Insectisides: A Assessment versi Indonesia (MoCA - Ina)
general Introduction Enviromental Health pada Insan Pasca Stroke Fase Recovery. Jurnal
Criteria. 2010. Fisioterapi.13:55-67. 2012.
6. Hart, R.P. Neuropsychological Effects of 22. Hoops, et al. Validity of the MoCA and M MSE
Occupational Exposure to Cadmium. 11 (6): in the Detection of M CI and Dementia in
933-943. 2015. Parkinson disease. Neurology.73:1738-
7. De-Jong, P.F. Attention and Intelligence: The 45.2017.
Validity of the Star Counting Test. Journal of 23. Foulkes, E. Absorption of Cadmium. In
Educational Psychology 87 (1), 80-92. 2012. Cadmium. Springer-Verlag. Ne w York.80:75-
8. Schweizer, K. Attention and Working Memory 100. 2013.
as Predictors of Intelligence. Intelligence 32, 24. Elinder, et al. Cadmium in Kidney Cortex,
329-347. 2013. Liver, and Pancreas from Swedish Autopsies.
9. Badan Statistik Kota Batu. Statistik Daerah Estimation of Biological Half Time in Kidney
Kota Batu. Batu. H. 17-18. 2013. Cortex, Considering Calorie Intake and
10. Siswanto, A. 2014. Pestisida . Balai Hiperkes Smoking Habits. Arch Environ Health.31:292 –
dan Keselamatan Kerja Jawa Timur. 302. 2009.
Departemen Tenaga Kerja. Surabaya. 1:9-20. 25. Moreira, P. Alzheimer Disease Oxidative
11. Prayitno, W. Hubungan Pengetahuan, Persepsi Stress and Compensatory Responses. Humana
dan Perilaku Petani dalam Penggunaan Press. Ne w York:110-112. 2012.
Pestisida pada Lingkungan di Desa Bulukerto 26. Sultana, R. Protein Oxidation and Lipid
Kota Batu. Batu. Pusat Penelitian Lingkungan Peroxidation in Brain of Subjects with
Hidup Universitas Brawijaya. 2014. Alzheimer’s Disease: Insights into Mechanism
12. Supriyana, E. Hubungan Kadar Kholinesterase of Neurodegeneration from Redox
Darah dan Faktor-faktor Lain dengan Proteomics.8(11) :2021–2031. 2015.
Gangguan Memori Jangka Pendek pada Petani 27. Souza, V. NADPH Oxidase and ERK1/2 are
Padi di Satu Kecamatan Kabupaten Bekasi. Involved in Cadmium Induced-STAT3
Universitas Indonesia. Jakarta. 2011. Activation in HepG2 Cells. Toxicology Letters.
13. Fadillah, Z. Efek Nurobehavioral dan Faktor 187, 180-186. 2009.
Determinannya Pada Petani Penyemprot 28. Almeida, et al. Oxidative Stress Biomarkers
Tanaman Sayuran dengan Pestisida di Desa and Aggressive Behavior in Fish Exposed to
Perbawati Kabupaten Sukabumi. Universitas Aquatic Cadmium Contamination. Neotropical
Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013. Ichtyology.7: 103-108. 2009.
14. Darmanto. Lingkungan Hidup dan 29. Henry, W. Mechanisms of Disease.
Pencemaran. Hubungan dengan Toksikologi Alzheimer’s Disease. NEJ M. 362:1-16. 2011.
Senyawa Logam. UI Press. Jakarta. 2010. 30. Perry, R.H. Body Prevalence in The Aging
15. Qomariyah, S., dkk. Pengaruh Paparan Brain Relationship to Neuropsychiatric
Pestisida Terhadap Kadar Kadmium pada Disorders. Alzheimertype Pathology and
Sampel Darah Petani Dusun Cangar Desa Catecholaminergic Nuclei. J Neurol Sci.100(1-
Buluerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2) :22333. 2010.
Universita Islam Malang: Malang. 2018.
8

31. Antari, Z., dkk. Pengaruh Life Style, Nadi dan


Tekanan Darah terhadap Kadar Kadmium
dalam Darah Peatni Dusun Cangar Desa
Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Universitas Islam Malang:Malang.2018.

Anda mungkin juga menyukai