Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

SPESIFIKASI KABEL SERAT OPTIK

Mengenal spesifikasi kabel serat optik sangat perlu dilakukan mengingat kebutuhan
akan pemakaian kabel harus disesuaikan dengan jenis, keadaan lingkungan, jumlah
kanal dan jenis jaringan serta lokasi dimana kabel akan ditempatkan.
Modul ini akan membahas spesifikasi bahan kabel optik, spesifikasi serat optik dan
spesifikasi kabel optik yang akan digunakan di Indonesia baik yang menyangkut
kabel udara, kabel tanah, kabel duct maupun kabel dalam gedung. Sehingga setelah
mengikuti training modul ini peserta akan mampu mengenali berbagai jenis kabel
sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada pembungkus kabel dan mampu
memilih sesuai dengan fungsi dan pemakaian dilingkungan yang akan dipasang.
Karena itu perlu memahami beberapa istilah yang biasa dipakai antara lain:
• Selongsong (Tube) adalah bahan pembungkus optik yang dibuat sehingga
serat optik dapat bergerak bebas dalam selongsong tersebut.
• Selubung adalah bahan pembungkus luar dari kabel serat optik.
• Kompon jeli adalah pengisi kabel dari bahan sintetis.
• Concentrisity error adalah jarak antara titik pusat inti (core) dan titik pusat
pembungkus (cladding) dibagi dengan diameter inti.
• Panjang gelombang cut off adalah panjang gelombang pada saat mulai terjadi
propagasi mode dasar saja.
• Koefisien dispersi adalah laju perubahan waktu tunda kecepatan grup
terhadap perubahan panjang gelombang per satuan panjang kabel.

4.1. Persyaratan Baku


• Serat Optik
Serat optik harus terbuat dari silika berkualitas tinggi sebagai bahan bakunya
sehingga kabel serat optik yang dihasilkan memenuhi syarat-syarat seperti tabel
berikut.

50
No. Karakteristik Nilai
1. Tipe serat optik Single mode
2. ∅ mode field (1310 nm) 9 -10 µm ± 10%
3. ∅ mode field (1550 nm) 10,5 µm ± 10%
4. Mode field concentricity error ≤ 1 µm
5. Diameter cladding 125 µm ± 2 µm
6. Faktor ketidakbulatan cladding < 2%

• Zat Pewarna
Zat pewarna yang digunakan untuk memberi warna serat optik harus merupakan
oligomer tak jenuh, photoinisiator dan crosslinkers yang apabila dilewatkan pada
sumber lampu ultra violet maka tinta akan segera mengering secara sempurna, tahan
terhadap pelarut methyl ethyl keton.

• Selongsong (Tube)
Serat optik harus ditempatkan dalam selongsong yang terbuat dari bahan Poly
Buthylen Ether Ptahalate (PBTP tube) yang memenuhi ketentuan seperti tabel
berikut.
No. Sifat Bahan Nilai Satuan
1. Masa jenis > 0,927 gr/cm3
2. Kuat tarik > 1450 N/cm2
3. Batas pemuluran > 300 %
4. Kuat dielektrikum > 2,2 x 107 v/m
5. Konstanta dielektrikum < 2,82 -
6. Kadar jelaga 2,5 ± 0,5 %

• Kompon Jeli
Untuk bahan pengisi selongsong (Tube Filling Gel/Filling Jelly) harus menggunakan
jeli jenis thixotropic jeli. Bahan yang diisikan dalam kabel diluar selongsong
(Flooding Compound/ Flooding Jelly) adalah tropical, non-dripping jelly.
• Filler Rod
Filler rod harus terbuat dari bahan plastik yang memiliki sifat kelistrikan dan sifat
termal yang sesuai dengan bahan selongsong.
• Pita Pengikat pilinan
Pita pengikat pilinan terbuat dari bahan polypropylen atau bahan plastik yang sejenis.

51
• Strength member
Strength member terbuat dari bahan carbon berkualitas tinggi dipilin, kawat baja atau
dari baja padat yang digalvanisir dilapisi dengan medium density poly ethelene.
• Pita penahan air
Pita penahan air harus terbuat dari campuran bahan serat polyester bertipe non
konduktif.
• Elemen pelindung mekanik non metal
Elemen pelindung mekanik nonmetal dapat ditambahkan pada ruang kosong diantara
selongsong dan harus terbuat dari benang polyaramid seperti Kevlar 49 atau Twaron
1055.
• Pelindung kelembaban
Pelindung kelembaban harus terbuat dari pita aluminium berlapis polyethylene pada
kedua sisinya.
• Selubung luar
Selubung luar terbuat dari bahan High Density Polyethylene

Jumlah Jumlah Diameter Diameter kabel Jumlah serat


selongsong serat optik luar/dalam maksimum optik
tiap maks. (mm) (mm)
selongsong
6 2 2,2/1,4 13 4 – 12
6 4 2,2/1,4 13 4 – 12
6 6 2,5/1,5 13,5 6 – 36
6 12 3,5/2,5 16 12 – 72
8 4 2,2/1,4 15 24
8 6 2,5/1,5 16 24 – 48
8 12 3,5/2,5 17,5 24 - 96

4.2. Spesifikasi Serat Optik


Desain serat optik harus berdasarkan matched clad design. Serat optik harus bebas
dari prosphorous baik pada core maupun cladding.
Dalam kabel tidak diperbolehkan adanya sambungan pada serat optik.
ITU-T membagi spesifikasi serat optik menjadi 4 spesifikasi yaitu:
G.651: characteristic of a 50/125 µm multimode graded index optical fiber cable
G.652: characteristic of single mode optical fiber cable

52
G.653: characteristic of a dispersion shifted single mode optical fiber cable
G.654: characteristic of a 1550 nm wavelength loss-minimized optical fiber cable

4.2.1. Serat Optik Multimode Graded Index


Serat optik jenis ini dapat digunakan untuk transmisi analog maupun digital pada
daerah panjang gelombang 850 nm atau 1310 nm atau keduanya.
Konstruksi dari kabel jenis ini adalah tercantum pada tabel berikut.

No. Karakteristik Nilai


1. Core diameter 50 ± 3 µm
2. Clad diameter 125 ± 3 µm
3. Concentricity error <6%
4. Core non-circularity <6%
5. Core non-circularity <2%
6. Numeric Aperture (NA) 0,18 – 0,24 ± 0,02

Serat Optik Single Mode


o 1310 nm Optimized Single Mode Fiber;
Serat optik ini merupakan serak optik yang paling banyak digunakan.
Serat optik jenis ini memiliki karakteristik dispersi yang minimum (zero
dispersion) pada panjang gelombang 1310 nm, sehingga optimum pada
panjang gelombang 1310 nm. Tetapi serat optik ini dapat juga digunakan
pada panjang gelombang 1550 nm. Serat optik ini dapat digunakan untuk
transmisi analog maupun digital.
o Dispersion Shifted;
Serat optik jenis ini memiliki karakteristik dispersi yang minimum (zero
dispersion) pada panjang gelombang 1550 nm, sehingga optimal pada
panjang gelombang 1550 nm. Namun demikian serat ini dapat juga
digunakan pada panjang gelombang 1310 nm.
o 1550 nm Optimized Single Mode Fiber.
Serat optik ini memiliki karakteristik dispersi yang minimum (zero
dispersion) pada panjang gelombang 1310 nm, tapi juga memiliki rugi-rugi
yang minimal pada panjang gelombang 1550 nm.
Konstruksi serat optik tersebut adalah sbb:

53
No. Karakteristik Nilai
1. Mode Field Diameter 9 – 10 µm ± 10 %
 Serat optik single mode Optimized 1310 nm 7 – 8,3 ± 10 %
 Dispersion Shifted pada 1550 nm 10,5 µm ± 10 %
 Serat Optik Single Mode Optimized 1550 nm
2. Mode Field Concentricity Error < 1 µm
3. Cladding diameter 125 ± 1 µm
4. Cladding non-circularity <2%

4.3. Komponen Dasar Kabel Optik


4.3.1. Elemen Penguat/ Strength Member
o Strength member dapat terbuat dari bahan metalik yang berupa kawat baja
yang dipilin, baja padat atau dari bahan non metalik dilapisi dengan
polyethylene;
o Strength member ditempatkan ditengah-tengah dan tahan terhadap beban
yang menekannya baik pada saat pemasangan maupun pada saat perbaikan
sehingga tidak menyebabkan perubahan karakteristik serat optik;
o Penentuan dimensi dan karakteristik strength member harus
memperhitungkan daya yang bekerja terhadap kabel pada saat instalasi.

4.3.2. Selongsong
Diameter selongsong;
o Penentuan diameter selongsong harus diperhitungkan sedemikian rupa
sehingga penempatan serat optik dalam selongsong tidak saling menekan
yang dapat menimbulkan kerusakan. Ukuran diameter selongsong dan
diameter luar kabel ditentukan dalam tabel.
o Jumlah serat per selongsong
Jumlah serat dalam satu selongsong minimum 2 serat dan maksimum 12 serat
yang disusun sedemikian sehingga serat optik bebas bergerak;
o Thixotropic Jeli;
Bagian dalam selongsong harus diisi kompon jeli dari jenis thixotropic jeli
secara sempurna dan merata sebagai penyangga dari serat optik;
o Kode Warna;
Selongsong harus diberi kode warna yang urutan pewarnaannya sesuai tabel.

54
4.3.3. Filler
Filler adalah bagian pengisi terbuat dari plastik yang memiliki sifat termal dan sifat
kelistrikan sesuai dengan bahan selongsong dan berfungsi untuk bahan pengisi
rongga antara selongsong/antar serat.
4.3.4. Kabel Tembaga
Kabel tembaga sebagai konduktor yang ditempatkan dalam kabel serat optik
dirancang secara khusus dan harus memenuhi persyaratan kabel tembaga untuk
telekomunikasi:
 Berisolasi skin foam dengan ketebalan 0,16 mm;
 Disusun dalam satuan dasar empatan (quad) dan dipilin sehingga simetris dan
kompak;
 Diameter nominal kabel 0,6 mm;
 Satuan dasar empatan yang sudah dipilin diberi jeli sebagai bahan pengisi
antar kawat tembaga;
 Tahanan isolasi antara masing-masing penghantar minimal 10.000 MΩ;
 Tahanan jerat penghantar maksimum 65 Ω/km;
 Menggunakan pita pengikat pilihan untuk mempermudah pemakaian saat
pemasangan.

4.3.5. Posisi penempatan


Posisi penempatan kabel tembaga harus sesuai dengan tabel berikut
Kabel Serat Optik 6 Posisi
selongsong
satu quad kabel tembaga Pada selongsong ke 6
dua quad kabel tembaga Pada selongsong ke 3 & 6

Kabel Serat Optik 6 Posisi


selongsong
satu quad kabel tembaga Pada selongsong ke 8
dua quad kabel tembaga Pada selongsong ke 4 & 8

55
• Kompon Jeli
Flooding jeli adalah jenis jeli yang diisikan dalam kabel diluar selongsong.
Filling jeli adalah jeli yang diisikan dalam selongsong sebagai penyangga serat optik.
• Pita Penahan Air
Untuk melindungi kabel terhadap perembesan air, maka kabel diberi pita penahan air
yang dipasang secara helical dengan tumpang tindih 10 s.d. 30%.
• Pita Alumunium
Untuk memberikan perlindungan terhadap pengaruh kelembaban, maka digunakan
lapisan aluminium setebal 0,2 – 0,3 mm yang dipasang secara longitudinal di atas
pita pengikat inti dengan tumpang tindih 5 mm.
• Pelindung Luar
Pelindung luar berupa selubung kabel yang terbuat dari polyethylene berwarna hitam
yang berfungsi sebagai pelindung kabel terluar terhadap pengaruh luar seperti air,
lembab dan benturan ringan.
 Kabel Atas Tanah

Steel messenger

MDPE Sheath

Pita aluminium
Penahan air
Flooding gel
Central strength member
PE sheath
Peripheral strain element
(optional)

56
 Kabel Tanah/Duct

 Kabel Rumah

SHEATH
MECHANICAL REINFORCEMENT
OPTICAL FIBER
SECONDARY COATING

SINGLE FIBRE DESIGN

2 FIBRES 4 FIBRES 6 FIBRES

57
8 FIBRES 10 FIBRES

OUTER SHEATH
CABLE CORE COVERING

OPTICAL ELEMENT

FILLER

CENTRAL STRENGTH MEMBER


12 FIBRES
(sheathed with thermoplastic material)

4.3.6. Distribusi Serat Optik Pada Kabel Optik


Susunan jumlah serat tiap selongsong untuk kabel 6 selongsong
Fibre Loose Tubes Number
count 1 2 3 4 5 6
4 2 Filler Quad/Filler 2 Filler Quad/Filler
4 4 Filler Filler Filler Filler Quad/Filler
6 2 2 Quad/Filler 2 Filler Quad/Filler
6 6 Filler Quad/Filler Filler Filler Quad/Filler
8 2 2 Quad/Filler 2 2 Quad/Filler
8 4 Filler Quad/Filler 4 Filler Quad/Filler
10 2 2 2 2 2 Quad/Filler
12 2 2 2 2 2 2
12 4 4 Quad/Filler Filler 4 Quad/Filler
12 6 Filler Quad/Filler 6 Filler Quad/Filler
16 4 4 Quad/Filler 4 4 Quad/Filler
18 6 6 Quad/Filler Filler 6 Quad/Filler
24 4 4 4 4 4 4
24 6 6 Quad/Filler 6 6 Quad/Filler
24 12 Filler Quad/Filler 12 Filler Quad/Filler
36 6 6 6 6 6 6
36 12 12 Quad/Filler Filler 12 Quad/Filler
48 12 12 Quad/Filler 12 12 Quad/Filler
60 12 12 12 12 12 Quad/Filler
72 12 12 12 12 12 12

58
Susunan jumlah serat tiap selongsong untuk kabel 8 selongsong
Fibre Loose Tube Number
count 1 2 3 4 5 6 7 8
24 4 4 4 Quad/filler 4 4 4 Quad/filler
24 6 Filler 6 Quad/filler 6 Filler 6 Quad/filler
24 12 Filler Filler Quad/filler 12 Filler Filler Quad/filler
36 6 6 6 Quad/filler 6 6 6 Quad/filler
36 12 12 Filler Quad/filler Filler Filler 12 6
48 6 6 6 6 6 6 6 Quad/filler
48 12 Filler 12 Quad/filler 12 Filler 12 Quad/filler
60 12 12 Filler Quad/filler 12 12 12 Quad/filler
72 12 12 12 Quad/filler 12 12 12 Quad/filler
84 12 12 12 12 12 12 12 Quad/filler
96 12 12 12 12 12 12 12 12

4.3.7. Karakteristik Optik


Karakteristik Kabel Optik Multi Mode
No. Karakteristik Nilai
1. Redaman maksimum pada 850 nm 4 dB/km
2. Redaman maksimum pada 1310 nm 2 dB/km
3. Modal distortion banwidth (pada kemiringan -3 > 200 MHz.km
dB optik) pada 850 nm
4. Modal distortion banwidth (pada kemiringan -3 > 200 MHz.km
dB optik) pada 1310 nm
5. Dispersi chromatic pada 850 nm ≤ 120 ps/(nm.km)
6. Dispersi chromatic pada 1310 nm ≤ 6 ps/(nm.km)

Karakteristik Kabel Optik Single Mode


No. Karakteristik Nilai
1. Redaman maksimum pada 1310 nm 0,4 dB/km
2. Redaman maksimum pada 1550 nm 0,3 dB/km
3. Dispersi chromatic maksimum pada 1310 nm 3,5 ps/(nm.km)
4. Dispersi chromatic maksimum pada 1550 nm 20 ps/(nm.km)
5. Jari-jari kelengkungan > 20 x ∅ kabel
6. Panjang gel. Cut off maks. untuk 1310 nm < 1270 nm
7. Panjang gelombang zero dispersion 1300 – 1324 nm
8. Slop pada panjang gelombang zero dispersion ≤ 0,095 ps/nm2.km
*) 1310 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics.
Untuk Dispersion Shifted Fibre and Cable Characteristics dan 1550 nm
Wavelength Loss-Minimized Fibre and Cable Characteristic terdapat perbedaan
sedikit.

59
4.3.8. Karakteristik Mekanik
No. SIFAT BAHAN NILAI SATUAN
Susunan Dasar 6 selongsong
1 Daya regang
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2300 N
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2700
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2700
2 Daya tahan terhadap crush ≥2 KN/100 nm
3 Pemuluran 0,21 %
4 Berat maksimum 350 Kg/km
Susunan Dasar 6 selongsong
1 Daya regang
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2700 N
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2900
∅ selongsong 2,2 mm Min. 2900
2 Daya tahan terhadap crush ≥2 KN/100 nm
3 Pemuluran 0,06 %
4 Berat maksimum 400 Kg/km
5 Jarak pilinan ≥1 pilinan/m

4.4. Penandaan
4.4.1. Penandaan pada pelindung luar
Kabel serat optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang
diterakan pada selubung luar di sepanjang kabel. Adapun tanda tersebut mengenai:
• Nama dan logo pabrik pembuat;
• Tahun pembuatan;
• Tipe dan jenis kabel;
 Tipe serat optik : SM, DS, LM, GI, SI
 Jenis pemakaian : D, B, A, I, S
 Struktur dasar : LT, SC, TB, UT
 Strength member : SS, WS, GRP
• Tanda satuan panjang
 Setiap satu meter panjang kabel;
 Selanjutnya merk pabrik diantara tanda satuan panjang.
Contoh: SM D-LT 36/6T 2Q

60
• Jenis Kabel Optik :
- LT = Loose tube
- SC = Slotted core
- TB = Tight Buffered
• Struktur Penguat :
- SS = Solid Steel Core
- WS = Standred Wire Steel
- GRP = Glass Reinforced Plastik
• Tipe serat optik :
- SM = Single Mode
- GI = Graded Indeks
- SI = Step Index
• Pemakaian kabel optik :
- D = Duct - S = Submarine
- A = Aerial - I = Indoor
- B = Buried

N Kabel Optik/SM D-LT 36/6T N+1

100 cm

Contoh lain : SM D-LT 12/3T


SM A-LT 36/6T 2Q
SM B-LT SS 12/3T
SM I-TB-6
SM D-LT SS6-3x2 2Q

4.4.2. Pewarnaan
Urutan warna serat optik/selongsong
No. urut 1 2 3 4 5 6
Warna biru oranye hijau coklat Abu-abu putih

No. urut 1 2 3 4 5 6
Warna merah hitam kuning ungu pink toska

61
Kode warna tabung (loose tube)

No. Tabung Warna


1 Biru
2 Oranye
3 Hijau
4 Coklat
5 Abu-abu
6 Putih
7 Merah
8 Hitam

4.4.3. Pengemasan
o Kabel serat optik yang akan dikirim harus dalam panjang standar yang
digulung erat dalam haspel. Diameter haspel harus cukup besar untuk
mencegah kerusakan selama proses pengangkutan dan penyimpanan.
o Ujung-ujung kabel harus ditutup dengan penutup ujung (end cap) yang
terbuat dari bahan plastik panas kerut yang cocok.
o Ujung kabel dalam gulungan haspel dapat dikeluarkan dari haspel, diikat erat
dan dilindungi dengan sempurna untuk mencegah kerusakan selama
pengangkutan. Ujung luar kabel tetap tersimpan kokoh pada dinding dalam
haspel. Kedua ujung ini digunakan untuk tujuan pengukuran.
o Panjang kabel yang dikemas dalam haspel mempunyai standar panjang 1000
m atau 2000 m atau disesuaikan dengan pesanan.
o Pada kedua sisi haspel harus tertera dengan jelas:
 Berat kotor dan berat bersih kabel;
 Tipe dan kapasitas kabel;
 Panjang kabel dalam meter;
 Nomor haspel;
 Arah panah penunjuk arah putaran kabel;
 Tanda pengenal pabrik;
 Tahun produksi;
 Tanda akhir gulungan kabel.

62

Anda mungkin juga menyukai