Etno Ensaid
Etno Ensaid
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Albertus Yogo Prayitno
NIM: 161414062
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rendah hati dan penuh rasa syukur, kupersembahkan karya ini
kepada:
langkahku,
Kedua orangtuaku terkasih Bapak Yohanes Sarwata dan Ibu Elisabeth Elot,
dukungan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui aspek historis dari Rumah
Betang Ensaid Panjang, 2) mengetahui aspek kultural (budaya) dari kehidupan
masyarakat suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang, dan
3) mengetahui aktivitas matematis menurut Bishop pada Kebudayaan masyarakat
suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang.
Kata Kunci: Aspek Historis, Rumah Betang Ensaid Panjang, Aspek Matematis,
Etnomatematika, Kebudayaan
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat ramat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan beberapa pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Bapak Hermanus Bintang, selaku Ketua Adat Dayak Desa Desa Ensaid
Panjang
11. Bapak Mamud, Selaku Ketua Dewan Adat Dayak Desa Desa Ensaid
Panjang
12. Ibu Katarina Andriani, Ibu Elisabet, Bapak Stepanus, dan Bapak Bundan
yang telah berkenan menjadi narasumber
13. Masyarakat Suku Dayak Desa yang Bermukim di Rumah Betang Ensaid
Panjang
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan, dukungan, dan perhatian kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada penulisan skripsi
ini dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, peneliti menerima dengan
senang hati segala kritik dan saran yang membangun mengenai skripsi ini. Selain
itu, Peneliti juga berharap penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...........................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ......................................vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT...................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................x iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Batasan Istilah ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA........................ 9
A. Landasan Teori ..................................................................................... 9
B. Kajian Pustaka .................................................................................... 22
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 27
C. Subjek dan Ojek Penelitian................................................................ 27
D. Sumber Data ........................................................................................ 27
E. Jenis Data............................................................................................. 28
G. Teknik Analisis Data........................................................................... 31
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ................... 34
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3. 1. Nilai Konversi 1 (Satu) Real dalam Satuan Rupiah ............... 58
Tabel 4.3. 2. Pelanggaran Sosial dan Sanksi Hukum (dalam Satuan Real)
Menurut Hukum Adat Dayak Desa ...................................................... 61
Tabel 4.3. 3. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Perhitungan
Banyaknya Bilik pada Rumah Betang Ensaid Panjang......................... 93
Tabel 4.3. 4. Pertanyaan dan Jawaban N1 Mengenai
Pengukuran Tradisional yang Dilakukan pada Proses
Pembangunan Rumah Betang Ensaid Panjang ..................................... 95
Tabel 4.3. 5. Pertanyaan dan Jawaban N2 Mengenai Satuan Tradisional
yang Digunakan untuk Menyatakan Besarnya
Hewan Buruan pada masa lalu ............................................................ 101
Tabel 4.3. 6. Pertanyaan dan Jawaban N2 Mengenai Satuan Real............ 109
Tabel 4.3. 1. Nilai Konversi 1 (Satu) Real dalam Satuan Rupiah ............. 110
Tabel 4.3. 7. Sanksi Hukum (dalam Satuan Real) Menurut
Hukum Adat Dayak Desa ................................................................... 111
Tabel 4.3. 8. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai
Perhitungan Benang ............................................................................ 112
Tabel 4.3. 9. Pertanyaan dan Jawaban N3
mengenai Penentuan Lokasi Penyedia Bahan Baku Terbaik .............. 114
Tabel 4.3. 10. Pertanyaan dan Jawaban N3
mengenai Lokasi Penjualan Kain Tenun Ikat ..................................... 115
Tabel 4.3. 11. Pertanyaan dan Jawaban N6
mengenai Perbandingan Bahan Pewarna Sintetis ............................... 118
Tabel 4.3. 12. Pertanyaan dan Jawaban N8
mengenai Perbandingan Bahan Pewarna Sintetis ............................... 119
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesir kuno. Salah satu peninggalan bangsa Babilonia yang berkaitan dengan
1800 sampai tahun 1600 sebelum masehi. Pada lempengan tersebut tertulis
(Indamayana, 2019).
Babilonia dan Mesir kuno dalam kehidupan sehari-hari sejak tahun 3000
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia sejak dahulu kala. Hingga saat ini
matematika juga diterapkan hampir di seluruh disiplin ilmu, mulai dari ilmu
fisika dan kimia hingga ilmu lainnya yang bahkan tidak disadari menerapkan
pelajaran yang sulit dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Persepsi
berbasis budaya.
ada dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, harus ada yang menjembatani
hari yang berbasis pada budaya lokal dan matematika sekolah. Suatu kajian
spiritual atau praktik keagamaan, dan lain sebagainya yang sering selaras
tersebut dimiliki oleh masyarakat secara turun-temurun (Putri & Rani, 2009).
Salah satu bentuk budaya adalah kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan tata
nilai atau perilaku yang diterapkan masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan
agama Islam. Di Indonesia, terdapat lebih dari 250 suku bangsa, dengan
Desa) 2014, sebanyak 71, 8 persen desa di Indonesia memiliki penduduk yang
memiliki desa dengan keberagaman etnis/suku yang cukup tinggi. Selain itu,
berdasarkan data SUSENAS MSBP 2015, bahasa yang sering digunakan dalam
Kalimantan Barat. Desa Ensaid Panjang terdiri dari empat dusun yaitu Dusun
Ensaid Baru, Dusun Empenyauk, Dusun Rentap Selatan, dan Dusun Ensaid
Pendek. Desa Ensaid Panjang merupakan desa wisata alam yang terdiri dari
Ensaid Panjang juga dikenal sebagai desa yang memiliki kebudayaan yang
masih kental, yaitu kebudayaan masyarakat suku Dayak Desa. Salah satu bukti
desa tersebut. Tenun yang dibuat adalah tenun ikat yang merupakan ciri khas
suku Dayak Desa. Kegiatan menenun tersebut masih dilakukan oleh sebagian
besar kaum wanita yang berada di Desa Ensaid Panjang. Selain itu, di Desa
Ensaid Panjang juga masih terdapat Rumah Betang yang merupakan rumah adat
Suku Dayak yang saat ini keberadaanya hampir punah. Rumah Betang tersebut
suku Dayak Desa yang tinggal di Rumah Betang tersebut masih memegang
erat kebudayaan yang mereka miliki secara turun-temurun, seperti halnya masih
keluarga. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Betang tersebut juga menjadi
tempat untuk bekerja khususnya bagi kaum wanita yang menenun (tenun ikat).
Rumah Betang tersebut merupakan tempat pusat dari kegiatan menenun di Desa
Ensaid Panjang.
contoh, terdapat motif-motif kain tenun ikat yang menyerupai bentuk geometris
istiadat masyarakat Suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid
B. Rumusan Masalah
Panjang?
C. Tujuan Penelitian
Panjang
Ensaid Panjang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Batasan Istilah
Rumah Betang Ensaid Panjang yang ditinjau dari sejarah, dan aspek
E. Penjelasan Istilah
2. Suku Dayak merupakan sebutan bagi penduduk asli yang mendiami pulau
Kalimantan.
3. Suku Dayak Desa merupakan subsuku Dayak yang sebagian besar tinggal
di Kabupaten Sintang.
pulau Kalimantan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
nilai yang terkandung dalam tenun ikat bisa tetap terjaga dan tidak
hilang.
BAB II
A. Landasan Teori
a. Pengertian
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Wujud kebudayaan
nenek moyang.
11
c. Unsur-unsur kebudayaan
12
serta kesenian.
1) Bahasa
2) Sistem pengetahuan
pada negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mempertahankan hidup.
6) Sistem religi
14
7) Kesenian
2. Etnomatematika
a. Hakekat matematika
mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Dalam bahasa
15
dimulai dari istilah yang tidak ditentukan (undefined term) atau istilah
kehidupan sehari-hari.
16
sebagai ilmu yang memiliki unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain.
artinya terdapat suatu unsur matematika yang menjadi syarat dari yang
konsep lainnya.
b. Etnomatematika
keagamaan, dan lain sebagainya yang sering selaras dengan pola yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Counting (Membilang)
18
dengan batu, yang artinya setiap satu ekor hewan diwakili oleh
frekuensi.
19
c. Measuring (Mengukur)
d. Designing (Merancang)
20
e. Playing (Bermain)
21
f. Explaining (Menjelaskan)
22
B. Kajian Pustaka
buku bacaan, dan jurnal-jurnal untuk menemukan teori-teori yang sesuai pada
baku, harga jual patung, banyaknya pegawai, besarnya upah pegawai, biaya
23
baku, lokasi tempat pengambilan bahan baku, serta pembagian lahan untuk
penentuan kualitas bahan baku, perkiraan waktu dan luas lahan yang
24
locok, babetes, suksuk, bandarkaret, gambaran dan batu acak, yang sering
objek penelitian pada penelitian ini adalah Rumah Betang Ensaid Panjang
Ensaid Panjang. Objek penelitian tersebut jelas berbeda dan tidak dibahas
pada kedua kajian pustaka di atas. Selain itu, penggalian aspek matematis
pada penelitian ini tidak lakukan secara spesifik pada salah satu
teori yang sama yaitu teori enam aktivitas fundamental matematis menurut
Bishop. Sedangkan pada kajian pustaka kedua tidak dijelaskan teori yang
C. Kerangka Berpikir
terdapat Rumah Betang yang merupakan rumah adat suku Dayak. Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
matematika. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dengan alasan untuk
penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu hal yang membuat hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian kualitatif adalah data yang berupa berupa tulisan, ucapan, dan
fenomena yang terjadi secara alami di masyarakat atau dunia sosial tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut, maka peneliti memilih jenis penelitian ini yang
Ensaid Panjang.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2020.
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah Kepala Dusun Rentap Selatan, Dewan Adat
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah Rumah Betang Ensaid Panjang dan Segala
tersebut.
D. Sumber Data
tindakan subjek penelitian yang diamati atau diwawancarai. Sumber data utama
28
penelitian. Data-data lain tersebut meliputi dokumen atau sumber data tertulis
lainnya.
E. Jenis Data
berupa video maupun foto. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini yaitu data hasil wawancara tentang sejarah berdirinya Rumah Betang Ensaid
Betang Ensaid Panjang, dan kegiatan menenun. selain itu, penulis juga
29
berikut:
1. Wawancara
2. Observasi
tanpa adanya persiapan sistematis dari peneliti, karena peneliti belum tahu
secara pasti apa yang hendak diamati. Sebelum memulai penelitian, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Dokumentasi
penelitian. Foto yang dimaksud adalah foto – foto tempat penelitian, foto
4. Studi kepustakaan
dengan
kesimpulan.
31
teori dan bidang yang diteliti, dan kesiapan mental peneliti itu sendiri. Oleh
tempat penelitian tersebut, yaitu Rumah Betang Ensaid Panjang. selain itu,
peneliti juga juga kerap kali membaca referensi tentang teori-teori yang
Analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis data yang
hasil wawanara dan observasi yang dilakukan pada saat penelitian. Proses
32
1. Pengumpulan data
penggalian data atau informasi, serta berkaitan pula dengan sumber dan
jenis data. Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa catatan
dari penelitian ini adalah data dari hasil wawancara dengan subjek
2. Reduksi data
sebab itu, peneliti perlu melakukan reduksi data atau pengerecutan data
dengan memilih data yang relevan, atau membuang data-data yang tidak
penting. pada penelitian ini, data yang dipilih adalah data yang berkaitan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Penyajian data
dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Pada penelitian ini, data
kebudayaan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat suku Dayak Desa
34
1. Penyusunan proposal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang
berisikan BAB I, BAB II, dan BAB III.
2. Persiapan penelitian
a. Izin
Permintaan izin penelitian diawali dengan pembuatan surat penelitian
di sekretatiat JPMIPA Universitas Sanata Dharma. Surat tersebut
ditujukan kepada Kepala Desa Ensaid Panjang.
b. Pembuatan instrumen
Instrumen yang dibuat pada penelitian ini adalah pedoman wawancara.
3. Pelaksanaan pengambilan data
Pengambilan data dilakukan untuk mendapatkan data keterkaitan antara
kebudayaan masyarakat suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah
Betang Ensaid Panjang dengan matematika.
4. Analisis data
Setelah mendapatkan data wawancara, peneliti menganalisis dan
mengevaluasi data tersebut.
5. Penarikan kesimpulan
Setelah melakukan analisis data, peneliti mencoba menarik kesimpulan.
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kebudayaan masyarakat suku Dayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
tediri dari beberapa pertanyaan untuk mengetahui aspek historis dari Rumah
suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang. Data hasil
penelitian, dan memulai penelitian pada bulan Maret 2020 sampai dengan Mei
2020.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Panjang memiliki luas wilayah 22 km2. Jarak Desa Ensaid Panjang dengan
adalah 58 km, dan jarak desa ini ke ibukota provinsi mencapai 478 km. Desa
kendaraan motor atau mobil. Perjalanan dari Kota Sintang menuju Desa Ensaid
sepayan, tawang sebesai, tawang sampur, dan hutan lindung bukit rentap.
Kawasan berhutan tersebut terdiri dari dua tipe ekosistem hutan, yakni
ekosistem hutan rawa yang dalam istilah masyarakat lokal disebut sebagai
tawang, dan ekosistem hutan perbukitan. Desa Ensaid Panjang terdiri dari
empat dusun yaitu Dusun Ensaid Baru, Dusun Empenyauk, Dusun Rentap
Selatan, Dan Dusun Ensaid Pendek. Rumah Betang Ensaid Panjang yang
menjadi tempat penelitian terletak di Dusun Rentap Selatan. Adapun letak Desa
38
penduduk yang berasal dari Jawa, Ambon, dan Nusa Tenggara. Sebagian besar
Aktivitas berladang telah dilakukan oleh masyarakat suku Dayak secara turun
memiliki pekerjaan lainnya yaitu menyadap getah pohon karet dan menenun.
Kegiatan menenun dilakukan oleh sebagian besar kaum perempuan suku Dayak
39
Rumah Betang juga dibuat memanjang agar dapat dihuni oleh banyak
orang, sehingga mereka dapat hidup saling melindungi satu sama lain.
bahkan dapat dikatakan hampir punah. Salah satu penyebab hal tersebut
40
sama lain, dimana masing-masing bilik ditempati oleh satu keluarga. Selain
itu, Rumah Betang tersebut memiliki teras yang memanjang yang berada
Masyarakat percaya dengan tinggal di bilik yang saling berdekatan dan satu
kekeluargaan satu sama lain. Selain itu, ketika ada diantara anggota
keluarga yang sakit, maka anggota keluarga yang lain bisa segera
dapat dengan mudah meminta bantuan satu sama lain. Pada musim
41
Dengan tinggal di bilik yang saling berdekatan dan satu teras juga
Pada zaman dahulu, setiap ada anggota salah satu keluarga yang mendapat
hewan buruan, maka hasil tersebut akan dibagikan kepada setiap keluarga
secara adil. Banyaknya bagian yang diperoleh oleh salah satu keluarga
keluarga yang terdiri delapan orang, maka akan mendapat dapat jatah dua
bagian potongan daging. Sedangkan untuk keluarga yang terdiri dari empat
orang diberi jatah satu bagian potongan daging. Pembagian dengan cara
tidak terlepas dari perang antar suku Dayak pada masa lalu. Dengan bersatu
mudah diserang oleh musuh, karena bisa saling melindungi satu sama lain.
tempat yang aman dari musuh atau hewan buas, lalu membersihkan lokasi
42
atau Tuhan. Biasanya pegelak tersebut terdiri dari makanan dan minuman
seperti daging ayam, daging babi, beras pulut, tepung tumpik, tuak, dan
supaya masyarakat selalu dilindungi dan diberi rezeki yang berlimpah saat
tiang mun. Tiang-tiang mun tersebut terbuat dari pohon ubah. Pohon ubah
dipilih untuk membuat tiang mun karena pohon tersebut memiliki buah
tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika selama beberapa hari, tidak
ada satupun dari tiang-tiang mun tersebut yang tumbang, maka artinya di
beberapa hari terdapat satu atau lebih dari tiang-tiang mun tersebut yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Menurut masyarakat suku Dayak Desa setempat, jika ada diantara tiang-
tiang mun tersebut yang tumbang setelah beberapa hari didirikan, maka itu
tinggal di Rumah Betang tersebut. Namun bila tak ada satupun dari tiang-
tiang mun yang tumbang, maka di tanah tersebut tidak ada “penunggu”,
yang artinya di tanah tersebut bisa didirikan Rumah Betang . Selain itu,
44
Bagian-bagian rumah tersebut adalah ruai, telok, bilik, tingkak, sadau, dan
45
ikat.
Pada zaman dahulu ruai terbagi menjadi dua bagian yaitu ruai
atauh dan ada ruai baruah. Ruai atauh itu juga disebut padoang. Diantara
ruai atauh dan ruai baruah terdapat sekat yang terbuat dari dengan kayu
46
Gambar 4.3. 3. Bagian Rumah Betang : Ruai Atauh dan Ruai Baruah
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
Telok merupakan bagian dari Rumah Betang yang lebih rendah dari
ruai maupun bilik. Telok terletak diantara ruai dan bilik dan digunakan
47
memasak, makan, dan lain sebagainya. Bilik juga terbagi menjadi dua
bagian yaitu bilik atauh dan bilik baruah. Bilik aatauh merupakan bilik
yang pertama kali dipijak ketika memasuki bilik pada Rumah Betang .
48
49
plafon. Sadau juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu sadau dan sadau
penguak. Sadau berada tepat di atas ruai, sedangkan sadau penguak berada
50
51
Sedangkan tingkak adalah bagian yang agak rendah dari bilik dan berada
52
53
a) Bahasa
daerah. Tidak ada nama khusus untuk bahasa daerah tersebut, namun
berbicara dengan teman sebaya dan orang yang lebih tua juga berbeda.
dalam bahasa Dayak Desa adalah “mieh/meh” untuk lawan bicara laik-
berbicara dengan orang yang lebih tua, subjek “kamu” yang digunakan
54
b) Sistem pengetahuan
salah satu bukti bahwa masyarakat suku Dayak Desa mengenali alam
utama suku Dayak pada umumnya dan telah dilakukan secara turun
55
kuat serta tahan lama. Misalnya untuk membuat tiang ruai atau tiang
Betang selama ratusan tahun. Selain itu, untuk bagian Rumah Betang
betahan dalam berbagai kondisi cuaca. Untuk membuat takin atau tas
mudah rusak. Sedangkan tali takin terbuat dari kulit kayu kapuak,
yang kuat agar bisa digunakan untuk waktu yang lama. Selain
dapat digunakan sebagai pewarna kain tenun. Adapun salah satu bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
merah pekat juga bisa dihasilkan dari daun tarum atau indigo.
diatur oleh hukum adat, yaitu berdasarkan hukum adat suku Dayak
adat, yang disebut ketua adat. Ketua adat Dayak Desa di Desa Ensaid
segala urusan yang berkaitan dengan hukum adat suku Dayak desa
seperti ritual adat dan hukum adat yang berkaitan pelanggaran sosial,
57
tunai yang ditentukan oleh ketua adat atau pengurus adat sesuai dengan
dinyatakan oleh ketua adat atau pengurus adat dalam satuan real. Real
sosial atau berkonflik, maka pelaku, korban, dan pengurus adat akan
58
dalam satuan rupiah, dengan nilai konversi (real ke rupiah) yang sudah
nilai konversi yang sudah di tentukan pada tingkat RT, begitu juga
59
sosial yang menyangkut sopan santun dan tata krama antara lain
yang tidak baik, dan lain sebagainya. Sedangkan salah satu contoh
terhadap istri, suami, anak, mertua, orang tua, tetangga, teman, dan lain
Desa, atau Tumenggung lebih berat lagi. Besarnya sanksi hukum yang
yaitu 40 real, 80 real, dan 120 real. Hukum kecuri merupakan hukum
60
panen padi masyarakat suku Dayak, ada seseorang pria yang sudah
menikah kerap kali memberikan tuak kepada isteri orang, namun ia tak
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
karena kesalahan yang mereka lakukan terhadap satu sama lain dinilai
kurang lebih sama. Sanksi hukum berupa uang yang dibayarkan oleh
62
kesalahan yang sama, maka mereka akan dikenakan sanksi hukum dua
kali lipat dari yang dibayarkan oleh pengurus adat. Ada pribahasa yang
mengatakan “menang jadi arang, kalah jadi abu”. Arti dari pribahasa
yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
getah pohon karet, alat untuk memanen padi, alat untuk menumbuk
meliputi parang dan kapak. Alat yang digunakan untuk memanen padi
pohon karet biasa isau toreh. Alat untuk menumbuk padi terdiri lesung
yang digunakan untuk menadah padi yang hendak ditumbuk, dan alu
64
atas dan bawah kain tenun. Gelungan merupakan alat yang digunakan
ungkapan rasa syukur masyarakat suku Dayak atas hasil panen yang
65
akar tuba yang digunakan untuk membuat ikan mabuk. Adapun cara
namun penggunaan akar tuba untuk saat ini dilarang oleh pemerintah
66
2) Sistem bakar
pepohonan yang masih memiliki daun. Jika ada api yang mulai
67
68
Kekuatan fisik yang lemah tentu membuat pria tidak dapat berperang
atau melakukan tradisi ngayau, atau bahkan akan menjadi korban dari
tradisi ngayau tersebut. Pada zaman itu, larangan tersebut sangat ketat,
Meskipun saat ini sudah tidak ada tradisi ngayau, kaum pria di Desa
Desa di Ensaid Panjang percaya bahwa ketika ada pria yang nekat
f) Sistem religi
69
saat tradisi gawai yaitu lemang dan tuak. Lemang merupakan makanan
khas yang berbahan dasar beras ketan yang dicampur santan. Lemang
70
g) Kesenian
seni tari.
1) Seni rupa
seni rupa adalah tenun ikat. Tenun ikat suku Dayak desa dapat
2) Seni sastra
71
72
sikapnya.
3) Seni tari
sebagainya.
73
74
bawah bantal atau dijadikan bantal saat tidur oleh penenun yang
Selain itu, kain tenun ikat dengan motif yang tergolong keras
75
ada orang meinggal dan pada saat upacara tolak bala. Pada saat
Panjang. Masa pantang bisa lebih lama lagi jika yang meninggal
76
bilik yang ada pada Rumah Betang Ensaid Panjang. Sejak awal
waktu kain tenun ikat mulai sulit dijumpai, bahkan sebelum era
seperti benang kapas dan bahan pewarna alami yang di dapat dari
77
tenun. Pada saat itu, tercatat sekitar 40-an penenun yang yang
78
79
baik.
Panjang
80
I. Ngeluwayan
2 4
Benang kapas
Luwayan
3 1
81
82
83
kusut).
II. Negi
84
85
86
III. Ngebat
87
kain tenun).
IV. Pewarnaan
88
tersebut pada larutan zat warna yang telah diampur soda api
dalam larutan zat warna naptol dan soda api selama 30 menit
89
gambar berikut.
90
V. Menenun
91
92
Panjang
sukui Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang juga
menggunakan alat luwayan untuk menentukan panjang kain tenun. Dua hal
93
1) Counting (membilang)
94
begelak.
nantinya akan diletakan pada rumah atau tiang pertama jika rumah
95
3) Measuring (mengukur)
royong. Pada saat itu alat ukur modern seperti meteran belum ada,
96
penyiku.
a) Satuan depa
berikut.
97
b) Satuan penggenggam
98
c) Satuan penyiku
99
3) Designing
100
masing keluarga berada di dalam bilik. Selain itu, ruai yang dibuat
4) Playing
101
cuaca.
dilakukaan oleh masyarakat suku Dayak Desa di masa lalu. Pada saat
itu, masih terdapat banyak hewan buruan, sedangkan untuk saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kelingiek.
1) Satuan penumpu
dewasa. Jadi, dua penumpu setara dengan panjang dua kali telapak
103
2) Satuan perayun
hewan buruan yang berukuran besar seperti babi hutan dan buaya.
100) centimeter
104
105
106
107
kanan dan kiri orang dewasa, maka keliling tubuh ular tersebut
lebih kurang setara dengan (0,25 − 0,5) perayun, yang berarti juga
108
Pada masa lalu, setiap ada yang mendapatkan hewan buruan, terlebih
jika ukurannya cukup besar, maka hewan buruan itu akan dibagikan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1) Locating
dapat terselesaikan.
2) Measuring
110
111
tertentu.
pesta panen padi masyarakat suku Dayak, ada seseorang pria yang
112
1) Counting (membilang)
113
berikut.
114
dasar”motif tertentu.
2) Locating
115
116
3) Measuring
begitu seterusnya.
117
4) Designing
118
proses ngebat.
5) Playing
119
120
5) Explaining (menjelaskan)
121
122
D. Keterbatasan Penelitian
tersebut dikarenakan adanya keterbatasan waktu, tenaga, ide, dan biaya pada
1. Aspek matematis yang dikaji tidak spesifik pada salah satu kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
itu, ruai didesain memanjang dan tanpa sekat digunakan sebagai beranda
saling bertegur sapa setiap saat. Selain itu, kehidupan bersama di Rumah
Betang menciptakan suasana yang aman dari musuh atau binatang buas,
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
sudah didirikan dibiarkan selama beberapa hari. Jika selama beberapa hari
selesai.
Selain itu, penggunaan bahasa daerah pun masih tetap dipertahankan oleh
suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang adalah
untuk praktik bercocok tanam dengan sistem tebas, tebang, dan bakar.
125
dan lain sebagainya. Selain berladang dan menyadap getah pohon karet,
khususnya bagi kaum wanita yaitu menenun (tenun ikat). Pada awalnya
kain tenun ikat yang dibuat oleh masyarakat suku Dayak Desa tidak untuk
menganggap tenun ikat merupakan sesuatu yang unik dan bernilai seni
luwayan, beliak, saok, dan lain sebagainya. Masyarakat suku Dayak Desa
hidup berdasarkan hukum adat, yaitu hukum adat Dayak Desa. Adapun
hal-hal yang diatur oleh hukum adat Dayak Desa, yaitu hal-hal yang
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Panjang.
127
Desa.
menentukan lokasi peyedia bahan baku kain tenun terbaik dan lokasi
128
B. Saran
spesifik.
2. Bagi pemerintah
melestarikan Rumah Betang Ensaid Panjang dan tenun ikat Dayak Desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PUSTAKA
Dokhi, M., dkk. 2016. Analisis Kearifan Lokal Ditinjau Dari Keberagaman
Budaya. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan,
Kemendikbud.
130
131
132
LAMPIRAN
Daftar Lampiran:
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
Lampiran 2:Surat Keterangan Dari Desa
Lampiran 3: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Lampiran 4: Pedoman Wawancara
Lampiran 5: Profil Narasumber
Lampiran 6: Transkrip Wawancara Terhadap N1
Lampiran 7: Transkrip Wawancara Terhadap N2
Lampiran 9: Transkrip Wawancara Terhadap N4
Lampiran 10: Transrkip Wawancara Terhadap N5
Lampiran 13: Transkrip Wawancara Terhadap N8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
134
135
136
pencaharian
f. Terkait sistem religi 16,17
g. Terkait kesenian. 18
h. Terkait proses 19
pembuatan kain tenun
ikat
i. Terkait ritual yang 20
harus dilakukan
sebelum membuat
tenun ikat
j. Terkait sejarah 21
perkembangan tenun
ikat.
Aktivitas fundamental a. Aspek counting pada 22
matematis menurut proses pembuatan
bishop yang terdapat Rumah Betang
pada kebudayaan Ensaid Panjang
masyarakat suku b. Aspek locating pada 23
Dayak Desa di Rumah proses pembuatan
Betang Ensaid Rumah Betang
Panjang? Ensaid Panjang
c. Aspek measuring 24, 25
pada proses
pembuatan Rumah
Betang Ensaid
Panjang
d. Aspek designing pada 26
proses pembuatan
Rumah Betang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Ensaid Panjang
e. Aspek playing pada 27
proses pembuatan
Rumah Betang
Ensaid Panjang aspek
counting pada proses
pembuatan Rumah
Betang Ensaid
Panjang
f. Aspek explaining 28
pada proses
pembuatan Rumah
Betang Ensaid
Panjang
g. Aspek counting pada 28,29
proses pembuatan
kain tenun ikat
h. Aspek locating pada 30,31
proses pembuatan
kain tenun ikat
i. Aspek measuring 32,33,34,35
pada proses
pembuatan kain tenun
ikat
j. Aspek designing pada 36
proses pembuatan
kain tenun ikat
k. Aspek playing pada 37
proses pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
139
140
masyarakat suku Dayak Desa yang bermukim di Rumah Betang Ensaid Panjang?
19. Bagaimana proses pembuatan tenun ikat ?
20. Apakah terdapat ritual tertentu yang harus dijalani, sebelum memulai kegiatan
menenun?
21. Bagaimana sejarah perkembangan tenun ikat di desa Ensaid Panjang?
22. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun Rumah Betang Ensaid
Panjang?
23. Bagaimana cara masyarakat menentukan lokasi terbaik untuk membangun
Rumah Betang ?
24. Bagaimana cara masyarakat suku Dayak Desa melakukan pengkuruan saat
membangun Rumah Betang Ensaid Panjang?
25. Apakah terdapat satuan tradisional yang digunakan masyarakat suku Dayak Desa
dalam membangun Rumah Betang Ensaid Panjang?
26. Bagaimana masyarakat mendesain bentuk Rumah Betang Ensaid Panjang?
27. Apa saja bagian-bagian dari Rumah Betang Ensaid Panjang?, dan apakah ada
makna tersendiri dari masing-masing bagian tersebut?
28. Bagaimana cara penenun menentukan banyaknya benang yang digunakan untuk
membuat kain tenun?
29. Bagaimana cara penenun menentukan harga kain tenun?
30. Bahan baku kain tenun diperoleh dari mana?
31. Dimana penenun menjual kain tenun ikat?
32. Bagaimana cara penenun menentukan ukuran panjang kain tenun?
33. Bagaimana cara penenun menentukan ukuran lebar kain tenun?
34. Bagaimana cara penenun menentukan perbandingan bahan pewarna yang
digunakan untuk membuat masing-masing jenis kain tenun ikat?
35. Bagaimana perbandingan produksi untuk masing-masing jenis kain dalam sekali
produksi?
36. Bagaimana cara penenun mendesain motif kain tenun?
37. Bagaimana cara penenun memodifikasi motif kain tenun agar bisa bersaing di
pasaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
38. Apakah terdapat makna tertentu dari motif kain yang dibuat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
4. Nama : Stepanus
Umur : 42 Tahun
Peran : Ketua RT 01 Dusun Rentap Selatan
Kode subjek : N4
5. Nama : Bundan
Umur : 64 Tahun
Peran : Masyarakat suku Dayak Desa setempat
Kode subjek : N5
6. Nama : Elisabet
Umur : 38 Tahun
Peran : Penenun
Kode subjek :N6
143
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N1. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui sejarah dari Rumah Betang Ensaid Panjang.
Pelaksanaan penelitian
Hasil wawancara :
P1001 Pada tahun berapa Rumah Betang Ensaid Panjang ini didirikan?.
N1001 Rumah Betang ini mulai didirikan pada tahun 1985 dan pengerjaannya
selesai pada tahun 1986.
P1008 Apa yang melatarbelakangi didirikannya Rumah Betang ini, Pak?
N1008 Latar belakang didirikannya Rumah Betang ini yang pertama adalah
supaya
ada sinkronisasi dalam keluarga. Dengan adanya Rumah Betang ini, kita
jadi enak untuk betamu karena saling berdekatan. Ketika ada yang sakit kita
bisa segera mengetahui. Ketika musim berladang ada istilah bedurok atau
istilahnya bergilir kan jadi enak karena bersatu gitu bah. Selain itu, pada
jaman duluk kan untuk mengantisipasi musuh tapi sekarang kan ndak.
Mengantisiasi artinya kan kalau musuh menyerang kita bisa bersatu di
Rumah Betang ini. Makanya dari dulu sampai sekarang kita ndak pecah-
pecah supaya mempekuat persatuan. Selain itu, kita juga mudah untuk
berbagi lauk pauk satu sama lain. Pada jaman duluk, setiap ada yang
mendapat binatang (hasil buruan) pasti dibagi-bagikan supaya adil. Untuk
membagikan hasil buruan pun ada caranya. Misalnya dalam satu rumah ada
delapan orang, maka dapat jatah dua. Tetapi untuk rumah yang terdapat
empat orang diberi jatah satu. Istilah seperti itu disebut pengurang. Itu salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
145
Rumah Betang . Nah, aPakah ada ritual tertentu yang dilakukan dalam
mencari/memilih tanah untuk mendirikan Rumah Betang tepatnya sebelum
mendirikan tiang mun?
N1tam02 Ya, ritualnya diadakan dengan menyediakan babi, ayam, beras pulut ,
tepung tumpik, tuak, kelapa, di tanah yang hendak didirikan Rumah Betang
.
P1tam03 Nama ritualnya apa ya, Pak?
N1tam03 Biasanya disini disebut begelak. Setelah ritual itu dilaksanakan dan tidak
terjadi masalah, maka barulah didirikan tiang mun. Tiang-tiang mun yang
sudah didirikan, kemudian dibiarkan selama beberapa hari. Jika selama
beberapa hari tiang-tiang mun tidak ada yang tumbang, maka barulah
didirikan tiang ruai.
P1tam04 Maaf Pak, tadi kan Bapak mengatakan bahwa ketika segala ritual dalam
mencari tanah tadi sudah dilakukan dan tidak terjadi masalah, maka tanah
tersebut baik untuk didirikan Rumah Betang mungkin bisa dijelaskan yang
dimaksud dengan ”masalah” dalam hal ini apa ya, Pak?.
N1tam04 Jadi begini, seandainya kita sudah mendirikan tiang mun lalu kita biarkan
selama beberapa hari. Jika ada tiang mun yang tumbang, maka aRTinya
penunggu di tanah tempat kita mendirikan tiang mun itu akan mengganggu
kita, kalau kita memaksakan mendirikan Rumah Betang di tanah tersebut.
Oleh sebab itu masyarakat tidak berani mendirikan Rumah Betang di tanah
tersebut. Kalau tidak ada tumbang satu pun aRTinya tanah ni kan bagus
untuk didirikan Rumah Betang . Maksudnya tidak ada setan dan orang-
orang yang tinggal tinggal disini akan selalu diberi keselamatan, umur
panjang, dan haRTa yang berlimpah.
P1002 Yang membangun Rumah Betang ini siapa ya, Pak?
N1002 Masyarakat, dengan cara gotong-royong.
P1003 Bahan-bahan bagunan yang digunakan untuk mendrikan Rumah Betang ini
dari kayu apa saja ya, Pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
N1003 Ndak nentu si. Dia ada jengger, entemau, berunggang, lamak kelansau.
Untuk atapnya dari kayu petir dan mabang. Selain ada juga kulit kayu yang
digunakan sebagai bahan bangunan Rumah Betang .
P1004 Kalau alat-alat yang digunakan untuk mendirikan Rumah Betang ini apa
saja ya, Pak?.
N1004 Untuk peralatannya mungkin hanya untuk mengikat saja. Jadi, dalam
membangun Rumah Betang tiang-tiang dilubangi dan dimasukan kayu
belian, kemudian diikatkan dengan rotan. Itu saja sih peralatanya.
P1tam05 Berarti belum menggunakan paku ya, Pak?
N1tam05 Iya, belum ada. Karena memang pada zaman dahulu belum ada Paku. Atap-
atap pun hanya diikat.
P1tam06 Kalau untuk peratan seperti parang apakah sudah ada ya, Pak?
N1tam06 Kalau parang sudah ada. Beliung juga sudah ada.
P1006 Bagaimana perkembangan arsitektur Rumah Betang dari zaman ke zaman?
N1006 Kalau dari segi arsitektur, Rumah Betang ini tidak mengalami banyak
perubahan. Sebisa mungkin bentuknya dipertahankan seperti ini. Kalau
pada zaman dahulu untuk membangun Rumah Betang ini tidak
menggunakan Paku, melainkan semuanya serba diikat. Akan tetapi,
sekarang Paku sudah digunakan, misalnya untuk merekatkan ruai.
Seandainya melakukan renovasi, penggunaan semen sebisa mungkin
dihindari supaya Rumah Betang tidak kehilangan ciri khasnya.
P1024 Kalau pada zaman dahulu, bagaimana cara orang melakukan pengukuran,
misalnya untuk mengukur bagian-bagian dari Rumah Betang ini?
N1024 Kalau pada zaman dulu kita menggunakan ukuran Sedepa,
sepenggenggam, dan sepenyiku. Sedepa itu seukuran rentangan kedua
tangan (kedua telapak tangan dibuka) orang dewasa. Sepenggenggam itu
mirip Sedepa, namun dalam merentangan tangan kedua telapak tangan
dalam posisi tertutup (digenggam). Sedangkan ukuran sepenyiku itu saat
salah satu tangan direntangkan (kedua telapak tangan dibuka), dan tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
lainnya ditekuk. Sepenyiku itu diukur dari ujung sikut sampai ujung tangan
yang direntangkan. Begitulah orang pada zaman dahulu dalam melakukan
pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N2. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui perkembangan Rumah Betang Ensaid Panjang.
Pelaksanaan penelitian
Hasil Wawanara :
P2tam01 Kesulitan apa yang dihadapi masyarakat dalam melestarikan Rumah
Betang Ensaid Panjang ini?
N2tam01 Kalo kesulitan dalam menjaga kelestarian ataupun eksistensi Rumah
Betang Ensaid Panjang adalah ketika para generasi muda dari
kampung ini pergi mencari keja di luar. Biasanya anak muda yang
sudah menempuh pendidikan tinggi cenderung memilih kerja di luar
kampung, karena tidak ada perkejaan di kampung yang sesuai
bidangnya. Kalau seperti itu kan, nanti lama kelamaan Rumah Betang
tidak ada yang menghuni karena banyak yang memilih tinggal di luar.
Kalau zaman dahulu kan semua kampung tinggal di Rumah Betang ,
tapi karena hal-hal yang seperti yang saya katakan tadi perlahan-lahan
orang mulai meninggalkan Rumah Betang .
P2tam02 Bagaimana cara untuk mengantisipasi masyarakat agar tidak
meninggalkan Rumah Betang ini dan agar Rumah Betang Ensaid
Panjang ini tetap lestari , Pak?
N2tam02 Kalau masalah itu si kita kembalikan kepada masyarakat, aPakah ada
kesadaran untuk menjaga Rumah Betang ini atau tidak. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
150
ditampilakan pada acara gawai pada zaman dahulu. Kalo sekarang kan
lagu-lagunya lagu hampir semua lagu modern.
151
Selain itu, ada hukum kesupan yaitu hukum yang dikenakan kepada
orang yang melakukan kesalahan dalam hal sopan-santun. Kalo ada
orang yang dikenakan hukum kesupan karena bersalah (melanggar
sopan-santun) kepada istri, anak, suami, metua, sahabat, dan lain
sebagainya, maka orang tersebut harus membayar 20 real. Akan tetapi,
untuk hukum kesupan yang dikenakan kepada seseorang yang
melakukan kesalahan (melanggar sopan-santun) kepada Kepala
Dusun, Kepala Desa, atau Tumenggung lebih berat lagi. Adapun
banyaknya real yang dikenakan berdasarkan hukum kesupan atas
kesalahan (melanggar sopan-santun) kepada kepala dusun, kepala
desa, dan tumenggung secara berturut-turut yaitu 40 real, 80 real, dan
120 real. Sebenarnya kalo berbicara hukum, terdapat perbedaan yang
mendasar antara hukum negara dengan hukum yang berlaku di tempat
kita ini (hukum adat). Kalo di tempat kita ini, sekecil-kecilnya
kesalahan yang kita buat, tapi kalau sudah kena hukum adat, maka
pengaruhnya besar bagi kehidupan sosial kita. Selain itu, kalo
berdasarkan hukum negara tidak ada istilah mendamaikan karena pasti
ujung-ujungnya akan ditentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Kalo hukum adat kita bahkan lebih bijak karena tidak menyudutkan
salah satu pihak atau menentukan siapa yang benar dan siapa yang
salah. Kalo di sini ada yang namanya hukum adat rentang. Hukum
adat rentang meruPakan hukum yang dikenakan kepada kedua belah
pihak yang bertikai supaya berdamai. Dalam hukum adat rentang yang
membayar adat adalah pengurus adat dan uang tersebut kemudian
diberikan kepada kedua belah pihak sebagai tanda kedamaian. Tidak
hanya sampai di situ, kedua belah pihak yang betikai tersebut
selanjutnya disaid atau diperingati. Ketika mereka masih mengulangi
kesalahan yang sama, maka akan dikenakan sanksi adat dua kali lipat.
Hukum adat rentang bertujuan agar tidak merugikan pihak manapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
yang bertikai. Kan ada pepatah yang mengatakan ‘menang jadi arang,
kalah jadi abu’. Hal tersebutlah yang ingin dihindari sehingga
diberlakukan hukum adat rentang ini. Ada tiga tahap dalam hukum
adat yang diberlakukan disini, yaitu pertama dinasehati atau diajar,
kedua disaid atau diperingati, dan yang ketiga barulah dikenakan
hukum adat. Oleh sebab itu ketika ada yang melakukan kesalahan tidak
serta-merta langsung dihukum, melainkan dinasehati atau dibimbing
terlebih dahulu.
P2tam07 Baik Pak, kembali ke masalah nilai hukum (real), selain nilai-nilai real
yang sudah disebutkan tadi, apakah ada nilai-nilai real lainnya?
N2tam07 Ada hukum neraka. Hukum neraka itu seperti ini bah, misalnya saya
mencuri kemudian saya merusak segala barang2 yang ada di rumah itu
seperti membongkar pintu dan lain sebagainya.
P2tam08 Kalao untuk nilai hukum neraka itu berapa real ya Pak?
N2tam08 30 real biasanya.
P2tam09 Kalau kilap basa berapa ya, Pak?
N2tam09 Kalau hukum kilap basa tu yang paling kecil. Kilap basa itu contohnya
seperti ini, saya kan sudah punya isteri, tapi saya sering memberikan
tuak kepada isteri orang tertentu sementara saya tidak pernah
memberikan tuak kepada orang lain. Berarti kan saya ada maunya dan
seandainya suaminya tidak suka saya bisa dituntut hukum kilap basa.
P2tam10 Kalau nilai hukum untuk kilap basa itu berapa ya, Pak?
N2tam10 10 real. Akan tetapi biasanya tidak di real kan, melainkan hanya
dinasehati.
P2tam11 Kembali lagi ke satuan tradisional ya, Pak. Selain satuan real, sedepak,
sepenggenggam, masih ada satuan tradisional lainnya ndak, Pak?
N2tam11 Ya, ada sepenumpu, seperayun, serentik, sepengetuk, sebidas dan
kelingiek. Satuan sepenumpu itu biasanya untuk mengukur potongan
daging, misalnya ikan toman, atau ular. Cara mengukurnya Pakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
154
Pelaksanaan penelitian I
Hasil Wawancara :
155
mereka untuk hidup terbelakang. Hingga pada akhirnya, pada tahun 1999
upaya tersebut menemui titik terang. Pada saat itu, beberapa lembaga
swadaya masyarakat, yaitu yayasan Kobus, yayasan dian swadaya
khatulistiwa, PRFC (People, research, and conservation foundation)
Indonesia menggalakkan program bersama yang dinamai Restorasi Tenun
Ikat Dayak. Upaya pertama yang dilakukan dalam program tersebut
adalah mendata jumlah penenun, sebaran penenun, tingkat keahlian
penenun, produktivitas penenun, dan pemasaran kain tenun. Pada saat itu,
tercatat sekitar 40-an penenun yang yang tersebar di lima desa, yaitu
Ensaid panjang, baning panjang, ransi panjang, umin, dan menaung. Dari
jumlah tersebut, terhitung hanya belasan penenun yang dianggap ahli dan
umumnya mereka telah berumur di atas 45 tahun. Produktivitas penenun
pada saat itu terbilang relatif rendah, karena kegiatan menenun pekerjaan
sampingan yang hanya dilakukan pada waktu senggang. Selain itu,
pemasaran kain tenun hampir tidak dilakukan karena memang secara
khusus tenun ikat tidak unt diperjual belikan, melainkan digunakan pada
saat upacara adat. melalui program tersebut, penenun dapat berkumpul
dan saling membagi keluh kesah yang mereka alami dalam membuat atau
melestarikan kain tenun ikat. Seiring berjalannya waktu, pertemuan-
pertemuan dilakukan secara intens, sehingga muncul ide-ide praktis yang
dapat diterapkan untuk melestarikan tenun ikat. Pada tahun 2002, para
penenun sepakat untuk berhimpun dalam Kelompok Usaha Bersama Jasa
Menenun Mandiri. Kelompok tersebut secara intensif mengadakan
pelatihan menenun kepada yang baru belajar menenun dan kepada
penenun yang ingin mengembangkan keterampilannya. Selain itu,
anggota-anggota kelompok dibekali dengan pengetahuan manjemen,
pembukuan, dan fasilitas untuk menjalankan kegiatan simpan-pinjam,
jual-beli, serta pemasaran kain tenun ikat. Dengan demikian, setiap
anggota kelompok dapat mengelola segala aktivitas yang berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Pelaksanaan penelitian II
Hasil Wawancara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
158
N3032 Sama, pada proses ngeluwayan juga. Jadi, kalaau waktu ngeluwayan itu
kan kita melilit benang-benang dengan lilitan tertentu. Nah, satu lilitan
benang pada luwayan tersebut, kalau dibentangkan, maka panjangnya
sama dengan dua kali lipat ukuran kain tenun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N4. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui bagian-bagian dari Rumah Betang Ensaid Panjang.
Pelaksanaan penelitian
Hasil Wawanara :
N4026 Kalau jaman duluk sih tidak ada istilah mendesain seperti itu. Rumah
Betang ini kan dibuat secara gotong royong, sehingga masyarakat bisa
saling berdiskusi tentang bentuk dari bagian-bagian Rumah Betang ini.
Jadi, masyarakat sudah tahu bentuk telok, bentuk tingkak, banyaknya
bilik, dan lain sebagainya.
P4tam01 Kalau Banyaknya Kamar Ditentukan Berdasarkan Apa Ya, Pak
N4tam01 Kalau Itu Jumlah Keluarga Sih.
P4027 Bagian-bagian Rumah Betang Ensaid ini apa saja ya pak?
N4027 Ada ruai, teluk, bilik, tingkak, sadau, dan sadau penguak.
P4tam02 Kalau sadau itu kegunaanya untuk apa ya pak?
N4tam02 Biasanya sih untuk menyimpan alat-alat pertanian setelah selesai panen,
dan biasanya untuk menyimpan segala tikar. Itulah kegunaannya.
P4tam03 Kalau sadau penguak pak?
N4tam03 Kalau sadau penguak itu biasanya untuk menyimpan perlengkapan
untuk ritual adat .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N5. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui lebih dalam tentang bagian-bagian dari Rumah Betang Ensaid Panjang, serta
kegunaan dari masing-masing bagian tersebut .
Pelaksanaan penelitian I
Hasil Wawanara :
P5tam01 Salah satu dari bagian dari Rumah Betang kan adalah ruai ya Pak. Nah,
bisa jelaskan sedikit ndak Pak makna dari ruai ini ?
N5tam01 Sebenarnya untuk makna khususnya si ndak ada, tapi kalo dari segi
kegunaannya si ya untuk mempermudah bertamu atau untuk kumpul-
kumpul aja. Kalo telok kan untuk orang numbuk padi.
P5tam02 Kalo pagar air itu kegunaanya untuk apa ya, Pak?
N5tam02 Kalo pagar air kegunaanya untuk keamanan si
P5tam03 Kalo tingkak itu apa ya pa?
N5tam03 Tingkak itu maksudnya itu bagian dari Rumah Betang yang agak rendah
dari yang lainnya. Biasanya orang bilangnya betingkak yang kalo bahasa
indonesianya itu bertingkat (timpang).
P5tam04 Kalo bedanya bilik baruah sama bilik atauh tu apa ya, Pak ?
N5tam04 Kalo jaman dahulu ruai itu juga dibagi dua. Ada ruai atauh dan ada ruai
baruah. Ruai atauh itu juga disebut padoang . Biasanya diantara ruai atauh
dan ruai baruah disekat dengan kayu bulat yang biasanya disebut batun.
Sama halnya dengan bilik yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu bilik
baruah dan bilik atauh. Bilik baruah itu adalah bilik yang pertama kali kita
pijakan waktu masuk. Sedangkan bilik atauh itu bilik setelah bilik baruah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Setelah bilik baruah dan bilik atauh, masuk kedalam lagi barulah ketemu
yang disebut tingkak. Tingkak tadi yang agak rendah dari bilik.
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N5. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk alasan
mengapa kegiatan menenun hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan.
Pelaksanaan penelitian II
Hasil Wawancara :
P5tam05 Selamat siang Pak, maaf mengganggu waktunya. Saya ingin bertanya
terkait kegiatan menenun . Mengapa kegiatan menenun hanya boleh
ditekuni oleh kaum wanita?
N5tam05 Alasan kegiatan menenun hanya hanya boleh dilakukan oleh kaum
perempuan erat kaitannya dengan tradisi ngayau pada zaman dahulu.
Menurut kepercayaan masyarakat, ketika kaum pria melakukan kegiatan
menenun, maka kekuatan fisik pria tersebut menjadi seperti perempuan
sehingga tidak mampu bertarung dan akan menjadi korban dari tradisi
ngayau. Pada zaman dahulu, menyentuh atau memegang peralatan
menenun pun dilarang bagi para pria. Jika ada yang nekat memegang,
maka pria tersebut akan mengalami kesialan, seperti menjadi korban dari
tradisi ngayau tadi. Oleh sebab itu, hingga sekarang kaum lelaki di desa
ini tidak ada yang berani menenun, meskipun kegiatan ngayau sudah
tidak ada lagi.
P5tam06 Maaf Pak, mungkin bisa dijelaskan sedikit tentang tradisi ngayau itu
seperti apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
163
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N5. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk alasan
mengapa kegiatan menenun hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan.
Pelaksanaan penelitian II
Hasil Wawancara :
P5tam05 Selamat siang Pak, maaf mengganggu waktunya. Saya ingin bertanya
terkait kegiatan menenun . Mengapa kegiatan menenun hanya boleh
ditekuni oleh kaum wanita?
N5tam05 Alasan kegiatan menenun hanya hanya boleh dilakukan oleh kaum
perempuan erat kaitannya dengan tradisi ngayau pada zaman dahulu.
Menurut kepercayaan masyarakat, ketika kaum pria melakukan kegiatan
menenun, maka kekuatan fisik pria tersebut menjadi seperti perempuan
sehingga tidak mampu bertarung dan akan menjadi korban dari tradisi
ngayau. Pada zaman dahulu, menyentuh atau memegang peralatan
menenun pun dilarang bagi para pria. Jika ada yang nekat memegang,
maka pria tersebut akan mengalami kesialan, seperti menjadi korban dari
tradisi ngayau tadi. Oleh sebab itu, hingga sekarang kaum lelaki di desa
ini tidak ada yang berani menenun, meskipun kegiatan ngayau sudah
tidak ada lagi.
P5tam06 Maaf Pak, mungkin bisa dijelaskan sedikit tentang tradisi ngayau itu
seperti apa ?
N5tam06 Pada intinya ngayau merupakan tradisi bunuh-membunuh atau berburu
kepala antar suku Dayak. Pada zaman dahulu ada istilah anak umbung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Pelaksanaan penelitian II
Hasil Wawancara :
P6034 Kalau bahan-bahan yang digunakan pada proses pencelupan itu,
perbandingannya bagaimana ya, Bu?
N6034 Kalau untuk penggunaan bahan-bahan pada proses pencelupan si
tergantung dari kain jenis kain yang dibuat. Kalau seperti kain kebat
atau syal perbandingan bahannya 5 sampai 6 sendok Naptol (komponen
dasar warna), 3 sendok naptol (garam naptol), 1/3 sendok TRO, dan 1,
5 sendok soda api. Kalau untuk kain kumbuk penggunaan bahan-bahan
pewarna tersebut bisa dua kali lipat, kira-kira 1,5 Naptol (komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
dasar warna), 5 sendok naptol (garam naptol), 1,5 sendok TRO, dan 2
sendok soda api.
P6tam09 Kalau perbandingan bahan pewarna untuk membuat selendang
bagaimana Bu?
N6tam09 Kalau selendang bisa pakai perbandingan seperti pada pewarnaan kain
kebat atau syal. Sebenarnya pakai perbandingan seperti pada pewarnaan
kain kumbuk juga bisa, namun tentu saja kita akan rugi karena
menggunakan bahan-bahan pewarna yang banyak. Intinya, pada proses
pewarnaan kita harus bisa menggunakan bahan-bahan pewarna secara
efektif. Misalnya kalau saya mewarnai kain dengan perbandingan
bahan pewarna tadi, sekalian saja mewarnai selendang yang kebetulan
warnanya sama. Dengan demikian, penggunaan bahan-bahan pewarna
menjadi efektif karena tidak ada yang bersisa, sehingga tidak
mengalami kerugian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N7. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan budaya masyarakat suku Dayak Desa di Desa
Ensaid Panjang.
Pelaksanaan penelitian I
Hasil Wawancara :
P7tam01 Apa yang dimaksud dengan bekana?
N7tam01 Kana merupakan salah satu kesenian masyarakat Dayak Desa yang
bersifat semireligius. Di dalamnya terkandung unsur kesakralan, pujian
dan hiburan. Syair-syair dalam Kana ini tergantung pada kisah saat
dilantunkan. Ada kisah tentang kehidupan muda mudi, kehidupan sehari-
hari dan sebagainya. Syair ini berisi pujian, kritik, sanjungan dan cercaan
pada sesuatu, namun tidak kentara karena diungkapkan dalam bentuk
sindiran-sindiran halus dengan tujuan agar orang yang dituju tidak malu
dan dapat merobah sikapnya. Kana menjadi religius ketika ditampilkan
dalam upacara-upacara adat dan berfungsi sebagai sarana untuk
berhubungan dengan arwah para leluhur, para dewata dan manusia-
manusia buah Kana yang menurut kepercayaan masyarakat sangat arif
dan bijaksana.
P7tam02 Kalo boleh tau kana ini ditampilkan saat kapan aja ya, Bang?
N7tam02 Itu biasa pada saat gawai paling sering ditampilkan.
P7tam03 Berarti kalau misalkan kita melakukan kesalahan, bisa jadi kita di sindir
dengan bekana waktu gawai ya, Bang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
N7tam03 Iya karena kan kita mengerti arti dari syair itu. Itu biar kita bisa
memperbaiki kesalahan kita yang disindir tadi.
P7tam04 Bahasa Dayak Desa' itu ada tingkatan bahasanya ndak si?. Maksudnya
cara kita ngomong sama teman beda dengan waktu kita ngomong sama
orang tua?
N7tam04 Kalau tingkat sih ndak ada, tapi setiap bahasa pastinya beda cara kita
ngomong sama teman dengan ngomong sama orang tua
P7tam05 Contohnya gmana Bang?. Kalo kami kan sebutan 'kamu' untuk teman
sama ortu beda. Kalo utuk teman mieh/meh, kalau untuk orang tua nuan
N7tam05 Sama kok. Trus kalau untuk teman cwe diek/dik kalau orang tua yang
cewe nuan juga
P7tam06 Berrti nuan itu cewek/cowok sama juga ya, Bang?
N7tam06 Iya.
P7tam07 Oh iya, Bang. Abang tau ritual begelak ndak, Bang?
N7tam07 Tau kok, dia kaya sesajen gitu buat persembahan ke Petara
P7tam08 Nah bisa jelasin sedikit ndak, Bang prosesinya gmana?
N7tam08 Jadi itu buat tempat buat nyimpan persembahan dulu pake bambu gitu trus
persembahannya itu dimasak tapi ngga boleh dirasain nah sisa makanan
yang dimasak tadi itu boleh dimakan kalau Pegelak itu udah dikasiin gitu
lah. Nah ritual itu supaya Petara/Tuhan bisa melindungi apa yang kita
minta. Contohnya sebelum Bangun rumah
P7tam09 Nah itu persembahanya ditaro dimana ya, Bang?. Selain itu, maksudnya
sisa makanan itu gimana?
N7tam09 Biasanya sih ditaro di kerangka rumah, tapi kalau belum jadi biasanya di
tiang pertama. Nah sisa masakan itu boleh dimakan kalau acara
Pegelaknya itu udah selesai.
P7tam09 Pada saat ritual begelak itu ada “baca-bacanya” ndak, Bang?. Selain itu,
ritual begelak biasanya dipimpin oleh siapa ya, Bang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
N7tam09 Iya dong pastinya di “baca-baca”. Kalau untuk yang mimpin biasanya sih
tetua yang mengerti dan yang udah dipercaya di situlah, ketua adat pun
bisa.
P7tam10 Oh iya, Bang. Itu persembahannya dibiarkan berapa lama di kerangka
rumah/tiang pertama?.
N7tam10 Ya selamanya. Di tiang pertama kalau kerangka belum jadi, tapi kalau
kerangka udah jadi pasti ditaro di kerangka atas pastinya
P7tam11 Kerangka atas maksudnya di atas plafon kah Bang?
N7tam11 Iya.
P7tam12 Berarti persembahan itu terdiri dari benda2 yang bisa dmakan atau ndak
bisa ya, Bang. Abis Pegelak selesai, makanan yang sebelumnya djadikan
persembahan bisa dimakan sedangkan selain makanan dibiarkan aja
sampai selamanya. Gitu ndak, Bang?.
N7tam12 Yang bisa dimakan semua kecuali wadahnya. Dan yang udah ditaro
diwadahnya itu tidak boleh dimakan, yang dimakan hanya yang lebih.
P7tam13 Ini wadah yang terbuat dari bambu ini umtuk menyimpan persembaham
selamanya atau cuma umtuk membawa persembahan ke rumah atau tiang
pertama tadi.
N7tam13 Ya. Buat nyimpan selamanya
P7tam14 Pegelak sama begelak bedanya apa Bang?
N7tam14 Pegelak tu sesajinya, begelak itu prosesinya.
P7tam15 Kembali lagi ke topik tentang bekana, kalo pas bekana itu pake bahasa
halus kah?
N7tam15 Iya pastinya.
P7tam16 Biasanya tempat pusat acara gawai di kampung abang memang Rumah
Betang , Bang?
N7tam16 Ya, kalau gawai sama-sama dan ada pesta besar-besaran pasti pentas
acaranya di Rumah Betang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N7. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan masyarakat Dayak Desa di Desa Ensaid
Panjang dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan penelitian II
Hasil Wawancara :
P7013 Bang, peralatam tradisional (alat berburu, penebang senjata, dll) di
Betang atau di Ensaid Panjang apa2 jak bang?
N7013 Ndak tau aku kalau itu karena sekarang udah banyak yg disita kepolisian.
Kalau penanak arak malah ndak pernah liat kalau di Ensaid
170
RT, RW, dusum, atau desa, dan masing2 wilayah tersebut dikepalai oleh
seseorang. Namum kalo kita orang Dayak kan ada selain Kepala RT,RW,
Kepala Dusun, ditambah ketua adat, dewan adat , dan lain sebagainya.
Nah kalo di Betang atau Desa Ensaid sendiri gimana bang?
N7012 Pemerintah desa ada lebih ke arah desa, dewan adat juga ada dikepalai
ketua adat yg ngatur adat istiadat disitu. Sama-sama ada lah intinya
P7tam24 Kalo ketua adat itu per dusun atau per desa ya, Bang?
N7tam24 Desa. kalau dusun itu ngga tau gimana. Tapi yg aku tau per desa
P7tam25 Yang diurus oleh dewan adat atau ketua adat trsebut menyangkut apa aja
bang
N7tam25 Ya kalau ada pelanggaran sosial yg dilakukan masyarakat desa sih sama
kalau ada konflik sesama masyarakat desa atau sama masyarakat desa
lain
P7tam26 Bedurok itu apa ya, Bang?
N7tam26 Gotong royong, saling membantu
P7tam27 Biasanya dalam hal apa ya, Bang?. Berladang gitu atau bagaimana?
N7tam27 Iya beladang
P7tam28 Kan salah satu kesenian di Betang atau d Ensaid tu kan bekana ya, Bang..
Selain bekana ada kesenian lain ndak bang?, Misalnya tarian, seni patung,
seni musik kek sape misalnya, dan lain-lain.
N7tam28 Ndak tau pasti karena sekarang benar-benar sudah ndak ada selain bekana
dan tari sambut tamu.
P7tam29 Kalo tari nyambut tamu itu bisa dijelaskan sedikit ndak Bang, seperti
apa?
N7tam29 Ya tari nyambut tamu memang sesuai namanya. Hanya untuk menyambut
tamu dalam kelompok besar
P7tam30 Tamu yang terdiri dalam kelompok besar itu, maksudnya bagaimana ya,
Bang?
N7tam30 Bupati atau tamu luar negeri atau pemerintah daerah lah
P7tam31 Kalo proses panen padi di kampung abang pake alat apa namanya, Bang?.
Terima kasih
N7tam31 Penganyi
P7tam32 Penganyi itu bentuknya seperti pisau gitu ya, Bang?. Kalo alat untuk
numbuk padi itu namanya apa ya, Bang
N7tam32 Bukan pisau, ya alat panen kecil ditaro di sela-sela jari
Kalau alat untuk menumbuk padi, wadahnya lesung, kalau untuk
numbuknya alu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Pada transkrip wawancara ini, terdapat percakapan-percakapan yang dilakukan pada saat
mewawancarai N8. Adapun tujuan utama dari wawancara tersebut, yaitu untuk
mengetahui proses pewarnaan (menggunakan pewarna sintetis) pada pembuatan kain
tenun ikat.
Pelaksanaan penelitian
Hasil Wawancara :
P8034 Bagaimana cara penenun menentukan perbandingan bahan pewarna
yang digunakan untuk membuat masing-masing jenis kain tenun ikat?
N8034 Kalau saya biasanya untuk masing-masing bahan pewarna jumlah
takarannya sama. Sebenarnya tidak ada takaran khusus untuk masing-
masing bahan pewarna. Setiap penenun memiliki takaran bahan pewarna
masing-masing.
P8tam01 Kalau untuk proses pewarnaannya bagaimana ya, kak?
N8tam01 Langkah pertama zat warna naptol dan soda api dilarutkan menggunakan
air panas. Sebelum mencelupkan benang pada larutan tersebut, benang
dicelupkan larutan TRO (Turkish Red Oil) terlebih dahulu, kemudian
ditiriskan. Setelah itu, celupkan benang tersebut pada larutan zat warna
yang telah diampur soda api selama 30 menit. Sembari menunggu,
larutkan garam naptol menggunakan air dingin. Benang yang sudah
dicelupkan ke dalam larutan zat warna naptol dan soda api selama 30
menit ke dalam larutan garam naptol, kemudian dicuci hingga bersih.
Proses tersebut bisa diulangi beberapa kali sampai dihasilkan tingkat
kecerahan warna yang diinginkan.
P8tam02 Kalau garam naptol itu apa ya, Kak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
N8tam02 jadi, zat warna naptol itu terdiri dari dua komponen , yaitu komponen
dasar dan garam naptol. Kalau garam naptol itu fungsinya untuk
pembangkit warna
P8tam03 Apa fungsi TRO (Turkish Red Oil) dan soda api pada proses pewarnaan
benang?
N8tam03 kalo TRO (Turkish Red Oil) itu untuk pembasah kain agar serat kain
terbuka, sehingga zat warna bisa diserap dengan baik. sedangkan soda
api digunakan unuk penahan warna, sehingga warna tidak mudah luntur.