SKRIPSI
Oleh :
ROBERTUS MARCO NIO ANDRIYANTO
NIM : 161414039
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karya ini
kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang memberkati selalu langkahku dan
membimbingku.
Kedua orangtuaku
Almamaterku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Sebagus apapun teorimu, sepintar apapun kamu, tapi kalau gak ada eksekusi,
~Richard P.Feynman
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
Matius 7:7-8
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Robertus Marco Nio Andriyanto. Kajian Etnomatematika Pada Kegiatan
Saparan Bekakak Ambarketawang di Gamping, Sleman, Yogyakarta. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika. Universitas Sanata Dharma.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit
dipahami. Oleh karena itu, metode yang efektif dibutuhkan untuk membantu peserta
didik dalam memahami materi. Etnomatematika dapat menjadi salah satu cara
efektif untuk membantu siswa karena kebudayaan merupakan hal yang tidak asing
lagi bagi peserta didik. Contoh nyatanya adalah tradisi Saparan Bekakak
Ambarketawang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui aspek sejarah dan
perkembangan saparan bekakak, (2) mengetahui aspek filosofi saparan bekakak dan
(3) mengetahui aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yang terdapat pada
kegiatan saparan Bekakak Ambarketawang di Gamping.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode yang
digunakan adalah wawancara dengan narasumber. Subjek penelitian ini terdiri dari 2
narasumber utama dan 2 narasumber pendukung. Objek pada penelitian ini adalah
tradisi Saparan Bekakak oleh masyarakat Ambarketawang di Gamping.
Hasil penelitian ini bahwa (1) pada aspek historis pada kegiatan saparan
bekakak ini sudah berlangsung sejak 1756 Masehi dan sudah mengalami berbagai
perkembangan dari segi pelaksanaan sederhana sampai modern, (2) pada aspek
filosofis menunjukkan bahwa tradisi Saparan Bekakak ini sebagai bentuk
permohonan keselamatan bagi masyarakat di Ambarketawang, (3) pada aspek
matematis terdapat aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yaitu a) aspek
menghitung meliputi jumlah pengantin Bekakak , jumlah tandu Bekakak dan jumlah
tempat penyembelihan pengantin Bekakak, b) aspek mengukur meliputi mengukur
jarak kirab, mengukur ukuran Bekakak, mengukur genderuwo, c) aspek penentuan
lokasi meliputi rute kirab dan urutan unsur-unsur kirab, d) aspek mendesain meliputi
bentuk Bekakak, bentuk penunggu gunung dan bentuk tempat pengantin, e) aspek
bermain meliputi bentuk kirab dan waktu pelaksanaan Saparan Bekakak, f) aspek
menjelaskan meliputi makna pengantin Bekakak, makna Saparan Bekakak, dan
makna pembagian sajen.
Kata Kunci : Etnomatematika , Tradisi Saparan Bekakak , Aktivitas Fundamental
Matematis.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Robertus Marco Nio Andriyanto. Ethnomatematics Study on Saparan Bekakak
Ambarketawang Activities in Gamping, Sleman, Special Region of Yogyakarta.
Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Sanata Dharma
University Yogyakarta.
Mathematic is one discipline area that are still considered difficult to
understand. Therefore, an effective approach is needed in order to enhance the
students‟ understanding. Ethnomathematics can be used to facilitate the students„
needs due to the importance of culture and its existence in their lives. The real
example is tradition of saparan bekakak. The purposes of this research are (1) to
explore the historical aspect and development of saparan bekakak, (2) to explore
philosophy aspect of saparan bekakak, (3) to explore the fundamental mathematic
activity according to Bishop in saparan bekakak Ambarketawang.
The type of this research was a descriptive qualitative study. The researcher
used interview as its method. The subject consists of two main interviewees and two
additional interviewees. The researcher used the Ambarketawang community event
which takes place in Gamping, namely saparan bekakak.
The results of this study indicate that the historical aspect shows that
saparan bekakak activity has been going on since 1756 AD and has experienced
various developments from a simple to modern costume. On the philosophical
aspect, it shows that the saparan bekakak tradition is a form of asking for safety for
the people in Ambarketawang. In the mathematical aspect, there are fundamental
mathematical activities according to Bishop, namely a) the counting aspect includes
the number of bekakak brides, the number of bekakak litters and the number of
places for slaughtering the bekakak brides, b) the measuring aspects include
measuring the distance of the carnivals, measuring the size of the bekakak,
measuring genderuwo (mountain gatekeeper), c) aspects of locating covers the route
of the carnival and the order of the elements of the carnival, d) the design aspect
includes the shape of the bekakak, the form of the mountain gatekeeper and the
shape of the place of the bride, e) the playing aspect includes the form of the
carnival and the timing of the bekakak presentation, f) the explaining aspect
includes the meaning of the bekakak bride, the meaning of the presentation saparan
bekakak, and the meaning of the distribution of offerings.
Keywords : Ethnomathematics, Saparan Bekakak Tradition, Fundamental
Mathematical Activities
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : Kajian Etnomatematika Pada
Kegiatan Saparan Bekakak Ambarketawang di Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika .
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam , Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu penulis dalam penulisan skripsi ini kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing dan memberkati dalam
penyusunan skripsi.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam.
4. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika
5. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan pengetahuan-pengetahuan dalam
bidang ilmu matematika dan pendidikan matematika yang menjadi bekal
untuk penulis di kemudian hari.
8. Orang tua penulis, Antonius Nanang Edy Subagya dan Christina Endang
Purwandari serta Florensia Rosa Nia Septianingsih dan Gregorius Yanuar
Nilo Paulana yang telah mendukung dan memberi semangat dalam
penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D) Mendesain .......................................................................................................... 27
E) Bermain .............................................................................................................. 27
F) Menjelaskan ....................................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 31
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 31
B. Narasumber Penelitian ............................................................................................... 32
C. Objek Penelitian......................................................................................................... 32
D. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................... 32
E. Bentuk Data ............................................................................................................... 32
F. Metode dan Instrumen Penelitian .............................................................................. 33
G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 35
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 38
I. Penjadwalan Waktu Penelitian .................................................................................. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 41
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................ 41
B. Analisis dan Pembahasan........................................................................................... 43
1. Sejarah Saparan Bekakak ................................................................................... 43
2. Tradisi Kebudayaan Saparan Bekakak .............................................................. 47
3. Aktivitas Fundamental Matematis ..................................................................... 50
C. Rangkuman Hasil Analisis......................................................................................... 68
1. Sejarah Saparan Bekakak ................................................................................... 68
2. Tradisi Kebudayaan Saparan Bekakak .............................................................. 69
3. Aktivitas Fundamental Matematis ..................................................................... 71
D. Keterbatasan Penelitian.............................................................................................. 79
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 81
B. Saran .......................................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 86
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 89
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada pada mata pelajaran matematika itu sendiri dengan penghitungan
adalah salah satu cabang ilmu yang mendasar dan penting yang bisa
itu diproses dengan penalaran, diolah secara analisis dan sintesis dengan
ide tunggal karena kita bisa menggunakan ide yang kita miliki untuk
sudah ditemukan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh semua budaya. Tujuan dari etnomatematika itu sendiri adalah untuk
dari suku, ras, agama dan budaya. Dalam hal ini, rasa saling menghargai
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2019) dan tradisi saparan Yaa Qowiyyu di Klaten (Mona Erythrea dan M.
saparan Yaa Qowiyyu atau tradisi meyebar apem pada puncak acara
makna tertentu dari aktivitas te/rsebut. Oleh karena itu, tradisi ini tentunya
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Ambarketawang di Gamping?
C. Tujuan Penelitian
Ambarketawang di Gamping.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pembatasan Masalah
di Gamping.
menjelaskan.
E. Batasan Istilah
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian
G. Sistematika Penulisan
aspek historis, aspek filosofi dan aspek matematis. Aspek matematis yang
3 aspek yaitu aspek historis, filosofis dan matematis. Pada bab V ditarik
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat
Jawa merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan berkembang mulai
bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian besar
perubahan.
berfikir dan cara merasa (kebudayaan bathiniah) yang menyatakan diri dalam
sosial dalam suatu ruang dan satu waktu”. Menurut Tyler (dalam
includes knowledge, belief, art, moral, costum and any other capabilities and
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok lainnya dan suatu konsep yang diperoleh atau perilaku yang
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia dan
turun temurun dari jaman dahulu dan masih dilaksanakan sampai sekarang.
dan adat istiadat”. Contoh dari adat ini adalah kegiatan Saparan Bekakak
B. Saparan Bekakak
1. Sejarah Saparan Bekakak
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
upacara tadi harus jatuh atau berkaitan dengan bulan Sapar. Upacara
saparan berasal dari kata Sapar dan berakhiran an. Kata Sapar identik
dengan ucapan Arab Syafar yang berarti bulan Arab yang kedua. Jadi
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagi masyarakat Jawa, bulan Syafar atau Sapar yakni bulan kedua
pelaksanaan berbagai tradisi ritual atau upacara adat. Salah satu yang
tradisi ritual kuno yang sangat meriah yang tetap dipertahankan hingga
tahun 1756 Masehi. Dari sini bisa diperkirakan usia dari Saparan
Hadiningrat.
didominasi oleh tepung ketan yang berisi cairan gula merah. Tradisi
yang biasanya digelar pada hari Jum’at kisaran tanggal 10-20 di bulan
Sapar. Pada Tahun 2019, Saparan Bekakak jatuh pada hari Jumat 18
Oktober 2019.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wirasuta.
para abdinya pun kembali ke keraton yang baru terkecuali Kyai dan
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekakak serta sugengan ageng. Biasanya dalam tradisi ini dibuat dua
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan lain-lain.
(sluier) biru dan kalung sungsun, sabuk biru dengan slepe, kain lereng,
(bangu tulak). Kekhususan yang tidak dapat dilanggar sampai saat ini,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara lain nasi gurih (wuduk) ditempatkan dalam pengaron kecil: nasi
dhadhap, daun turi, daun kara yang direbus, telur mentah dan sambal
atas jodhang antara lain sekul wajar (nasi ambeng) dengan lauk pauk:
rasulan (nasi gurih), ingkung ayam, kolak, apem, randha kemul, roti
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam sangkar.
kemudian dibawa serta mengitari pelosok desa menuju balai desa dan
para bidadari turun dari surga untuk memberi restu pada pengantin
malam) dimulai pada jam 20.00. Dua buah jali berisi pengantin
berikut :
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tirakatan.
B) Kirab Bekakak
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
joli berisi sesajen. Bersama dengan ini diarak pula rangkaian sesaji
mung.
serempang putih.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(panah).
12) Joli sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam
ardawalika
20) Prajurit Gamping Lor, diikuti prajurit, putri yang membawa panah,
21) Jali sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23) Prajurit Gamping Kidul, ada yang memakai topeng buron wana
tombak biasa.
Gunung Kliling.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D) Sugengan Ageng
tempat masing-masing.
Ambarketawang.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Etnomatematika
449).
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ethnomathematics”.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjelaskan.
dipisahkan karena dua hal itu saling berkaitan satu sama lain yang
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A) Menghitung
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B) Mengukur
C) Penentuan Lokasi
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D) Mendesain
Skala-model Pembesaran.
E) Bermain
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F) Menjelaskan
5. Kerangka Berpikir
Jawa. Suku ini banyak menempati pulau Jawa dan tentunya juga
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Klaten yaitu tradisi sebar apem atau lebih dikenal sebagai Yaa
Ambarketawang ini.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Budaya dalam
berbagai wujud
Tradisi Saparan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(pengukuran).
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekakak Ambarketawang.
B. Narasumber Penelitian
C. Objek Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
E. Bentuk Data
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah:
3. Dokumentasi
bekakak.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendukung.
Bekakak.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Pengumpulan Data
2) Reduksi Data
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Penyajian Data
4) Penarikan Kesimpulan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mendetail.
Gamping Sleman.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Melakukan wawancara
kesimpulan.
5) Validasi Data
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersesuaian.
7) Penarikan kesimpulan
telah disusun.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
matematis. Pedoman dan instrumen ini juga telah divalidasi oleh dosen
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Desa Ambarketawang.
Juli 2020 pada pukul 13.00 sampai pukul 14.30 WIB. Wawancara
pukul 12.00 sampai pukul 13.00 WIB. Wawancara dengan kepala seksi
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuat meriah.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penunggu gunung.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berapa ya Pak?
adalah tradisi pada era ini begitu meriah karena dibantu oleh
itu , Sri Sultan memohon petunjuk kepada yang Maha Kuasa untuk
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setelah sholat yang diikuti oleh banyak orang baik dari luar daerah
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gamping.
hari yang diikuti oleh banyak masyarakat yang datang dari segala
a. Menghitung (Counting)
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjumlah 4 buah.
sesajen.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gunung Gamping.
b. Mengukur (Measuring)
1) Jarak Kirab
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejauh itu.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Ukuran Genderuwo
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mendesain (Designing)
1) Bentuk Bekakak
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesungguhnya.
3) Tempat Pengantin
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gamping.
e. Bermain (Playing)
1) Bentuk Kirab
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masyarakat.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Menjelaskan (Explain)
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penambang-penambang gamping.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekitar Gamping.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pasang.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biasa.
bekakak.
Bekakak
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gamping.
b. AspekMengukur (Measuring)
1) Jarak Kirab
gunung Gamping.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Ukuran Genderuwo
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. AspekMendesain (Designing)
1) Bentuk Bekakak
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disembelih.
3) TempatPengantin
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. AspekBermain (Playing)
1) Bentuk Kirab
menyaksikan.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. AspekMenjelaskan (Explaining)
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gamping.
D. Keterbatasan Penelitian
dikaji pada penelitian ini adalah aspek sejarah , aspek historis dan
informasi yang tersedia dan hanya sebagian saja yang dapat penulis
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikaji lebih dalam lagi supaya bisa optimal dalam penerapan untuk
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian dan hasil analisis terhadap
gunung Gamping.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saparan BekakakAmbarketawang
bekakak.
genderuwo.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada kirab.
tempat pengantin.
pembagian sajen
B. Saran
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Sebagai pendidik
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ambarketawang ini.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Holland. https://www.csus.edu/indiv/o/oreyd/acp.htm_files/abishop.htm
https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/295-ambarketawang-
pesanggrahan
upacara-bekakak
gamping/
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2006).
Pendidikan Menengah.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-aman-mpd/c-
1pelatihan.pdf
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2017).
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ambarketawang?
6. Apakah ada perbedaan saparan bekakak jaman dulu dengan saparan bekakak
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Budaya asli 1
4. Perkembangan budaya 8
2. Budaya apa saja yang masih dilakukan hingga saat ini di Desa
Ambarketawang?
Ambarketawang?
tersebut?
Ambarketawang?
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menjelaskan
makna dari kirab
Merancang unsur-
unsur yang ada
pada kirab
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Sarjono S A
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Tokoh Masyarakat
Nama : Martono
Umur : 41 Tahun
Pekerjaan : Kepala Seksi Pelayanan
Nama : Sugiantoro
Umur : 63 tahun
Pekerjaan : Therapis Saraf dan Seniman Pembuat Bekakak
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gamping.
Kode Narasumber : A1
P201 Budaya yang ada di Desa Ambarketawang ini apa saja , Pak?
A101 Budaya yang masih dilaksanakan di sini itu saparan bekakak Mas
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A104 Pelaksanaan saparan bekakak ini dibentuk panitia dari desa untuk
merancang acara sedemikian rupa supaya dapat dilaksanakan
bersama masyarakat sekitar. Seperti temanten pada umumnya,
sebelum hari pernikahan dilakukan midodareni atau kenduren.
Acara ini maksudnya untuk meminta berkat dan dipercaya
sebagai turunnya bidadari dari langit sebagai perwujudan dari
pengantin. Setelah itu dilaksanakan wayang kulit semalam suntuk
sebagai hiburan. Keesokan harinya , panitia dan masyarakat
menyiapkan bahan dan peralatan yang digunakan untuk membuat
bekakak dan diiringi sajen-sajennya. Pengantin bekakak yang
dibuat yaitu 2 pasang pengantin yang akan disembelih di gunung
bekas Ambarketawang dan di gunung Gamping. Acara pertama
yaitu dari balai desa Ambarketawang , pengantin bekakak diarak
mengelilingi gunung gamping yang disebut kirab. Kirab diikuti
oleh kurang lebih 20.000 orang baik masyarakat sekitar maupun
masyarakat luar daerah yang ingin menyaksikan budaya tersebut.
Pemberhentian pertama yaitu di gunung bekas Ambarketawang
di dekat UMY untuk dilakukan penyembelihan pengantin
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A107 Saparan bekakak ini dilakukan saat bulan Sapar dan dilaksanakan
pada Jumat Legi pada bulan itu. Biasanya dilaksanakan setiap
tanggal 10 dan dilakukan pada jam 3 sore sampai jam 6. Dulu
tradisi ini dilaksanakan dengan sederhana dimana dilakukan
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, Gamping.
Kode Narasumber : A2
Bekakak Ambarketawang
A201 Dulu ada penambang batu gamping yang sering keruntuhan batu
gamping termasuk Abdi Kinasih Ki Wirosuto dan keluarga.
Kemudian Sri Sultan Hamengkubuwono I memohon petunjuk
kepada Yang Maha Kuasa dan diberi petunjuk untuk membuat
manten-mantenan yang terbuat dari tepung beras. Lalu Sri Sultan
Hamengkubuwono I memerintahkan untuk membuat bekakak
tersebut yang bertujuan untuk mengelabuhi genderuwo penunggu
gunung Gamping sesuai wangsit yang beliau dapatkan. Diharapkan
oleh masyarakat sekitar dengan membuat bekakak yang menyerupai
pengantin itu bisa menjadipenggantinya. Selain itu , masyarakat juga
membuat patung sepasang genderuwo yang diibaratkan penunggu
gunung dan mengikuti kirab bersama dengan pengantin bekakak.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P302 Bentuk dan makna dari bekakak itu sendiri apa , Pak?
P303 Bahan yang digunakan untuk membuat bekakak itu apa saja ?
A203 Bahannya itu tepung beras ketan untuk tubuhnya dan sirup gula jawa
merah sebagai pengganti darahnya. Kepalanya terbuat dari buah
papaya yang masih muda , lehernya terbuat dari batang papaya muda
yang diisi dengan cairan gula jawa merah (juruh) tadi dan sisanya
terbuat dari tangkai pepaya sebagai tangan dan kakinya. Kemudian
dudukannya menggunakan bambo / pring dibuat seperti tandu untuk
pengantin.
P304 Selain pengantin bekakak apa masih ada lagi ?berapa lama
pembuatannya ?
A204 Masih ada Mas , bentuknya seperti ogoh-ogoh atau genderuwo yang
disimbolkan sebagai penunggu gunung Gamping dan segala sajen-
sajen terdiri dari buah-buahan , sayur-sayuran , menyan serta sajen
pada umumnya. Pembuatannya biasanya dari jam 9 pagi sampai jam
6 malam.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A206 Seperti ewuh mantu ada malam midodareni sebelum ijab. Kalau kata
orang jaman dulu seperti menunggu turunnya bidadari. Biasanya
diadakan semalam suntuk dengan pagelaran wayang kulit.
A207 Awalnya dari balai desa lalu ke arah selatan kemudian perempatan
menuju ke timur kemudian ringroad ke selatan lalu sebelah utara
UMY itu ke barat menuju gunung Gamping.
A208 Kirab itu bentuknya seperti karnaval budaya yang bertujuan untuk
memperlihatkan kesenian-kesenian baik dari dalam daerah
Ambarketawang maupun luar Ambarketawang. Selain itu , kirab ini
diharapkan sebagai ucapan permohonan keselamatan bagi
penambang gamping dan masyarakat Ambarketawang. Masyarakat
yang ingin menampilkan pertunjukan kesenian biasanya mendaftar
kepada panitia saparan bekakak dan tidak ada biaya sama sekali.
Kesenian budaya yang disajikan beraneka ragam seperti jathilan ,
reog , tarian serta masih banyak lagi.
A209 Unsurnya ada 2 yaitu kirab inti dan kirab penggembira. Kirab inti
berisikan pengantin bekakak itu sendiri lalu diikuti sholawatan
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A211 Jadi sesajen itu diibaratkan sebagai berkat dan rejeki dimana jika ada
yang menerimanya maka akan mendapat rejeki dan berkat yang
melimpah.
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gamping.
Kode Narasumber : L1
L101 Kalau bekakak sendiri setahu saya adalah sesaji yang diberikan oleh
pengusaha batu gamping yang diberikan kepada ceritanya kepada
penunggu gunung Gamping. Lalu ada cerita lain bahwa tradisi ini
untuk memperingati meninggalnya Ki Wirosuto dan Nyi Wirosuto
tetapi belum ada bukti otentik tentang sejarah itu kalau menurut saya.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L103 Kalau dari aspek sosial , hal ini merupakan cerminan dari
kegotongroyongan dan rukunnya masyarakat Ambarketawang.
Sedangkan dalam aspek budaya , masyarakat Ambarketawang
hampir semua terlibat dalam tradisi ini contohnya penggiat-penggiat
seni budaya yang berkontribusi untuk melestarikan kebudayaan-
kebudayaan yang berkembang
L104 Perbedaannya tidak signifikan Mas. Secara perform juga hanya itu-
itu saja tetapi tidak tau kenapa orang-orang tertarik melihatnya
sampai puluhan ribu jumlahnya.
L105 Ratusan juta Mas , minimal 100 juta untuk budaya ini.
L106 Dari APBDes ada , dari kecamatan ada , dari kabupaten ada , dari
provinsi ada serta dari sponsor juga banyak.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, Gamping.
Kode Narasumber : L2
L201 Bahannya itu tepung beras ketan, tepung beras jawa dan sirup gula
jawa merah. Untuk kerangka dudukannya untuk pengantin saya
menggunakan bambu dan untuk kepala menggunakan buah pepaya
yang muda kemudian anggota tubuh yang lain menggunakan batang
dan tangkai pohonnya karena pepaya mudah didapatkan. Pakaian
pernak-perniknya yang dipakai pengantin sudah disiapkan jauh-jauh
hari.
L202 Kalau tepung beras ketan dan tepung beras jawa itu perbandingannya
2 : 3 Mas. Jadi tepung beras ketannya 12 kg dan tepung beras jawanya
18 kg dan semua bahan itu untuk membuat 2 pasang pengantin
bekakak.
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P303 Selain tepung beras ketan dan tepung beras jawa ada lagi Pak?
L203 Cairan gula jawa Mas itu untuk darahnya. Sirup gula jawanya itu
kurang lebih 1 liter.
P306 Pembuatannya berapa lama dan berapa orang yang dibutuhkan , Pak?
L206 Seharian Mas dari jam 8 sampai jam 5 sore tetapi sebelum jam 8 juga
sudah persiapan bahan dan alatnya. Biasanya saya sendiri yang
membuat pengantin bekakaknya Mas , kadang 2 orang yang
membuat.
P308 Lalu saya pernah melihat ada seperti tandu itu untuk apa ya ?
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L208 Itu untuk dudukan pengantinnya Mas terbuat dari bambu jadi nanti
pengantin bekakaknya diletakkan di atas tandu. Tandunya jumlahnya
3 yang 2 untuk pengantin dan 1 untuk sajennya.
112