Anda di halaman 1dari 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG


KERAGAMAN BUDAYA DI PULAU JAWA UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Bagas Sinungging Rahmat


141134065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menuntun dan menguatkan melalui
kasih karunia-Nya.
2. Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Prodi PGSD.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., sebagai Wakaprodi PGSD.
5. Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku dosen pembimbing I yang dengan
kesabaran telah membimbing peneliti hingga peneliti mampu
menyelesaikan skripsi ini.
6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II
yang berkenan pula dalam membimbing peneliti.
7. Kepala sekolah dan guru kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan
yang telah memberikan izin mengadakan penelitian di sekolah ini.
8. Siswa kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang telah berkenan
menjadi subyek dalam penelitian.
9. Sutariningsih (Ibu), Petrus Sugiyanto, S.Pd. (Bapak) dan Asri Senja Sih
Sujati, S.Pd. (Kakak) yang selalu memberikan dukungan dalam bentuk doa
dan apapun.
10. Angela Putri Meriyani yang selalu memberikan motivasi, semangat dan
tempat untuk bercerita.
11. Para sahabat Florendita, Niken, Monika, Ayu, Deo, Andre, Rani, dan
Santos yang selalu memberikan semangat.
12. Teman-teman payung kolaboratif Njela, Oda, Agnes, Erlita, Andi, Agus
dan Jeri yang menjadi tempat berdiskusi.
13. Aftersob Merch.Co yang telah membantu dalam usaha sampingan untuk
tambahan penghasilan.
14. Rumah Ibu kost Menur yang menyediakan tempat yang nyaman untuk
beristirahat dan dalam mengerjakan skripsi ini.
15. Fatjon Creative yang membantu dalam pengerjaan desain gambar buku
cerita.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16. Bapak penjual nasi goreng ngapak di Gedongkuning yang telah


menyediakan nasi gila yang sehat dan enak.
17. Warung makan Bu RT di Mrican yang sudah menyediakan makanan sehat
dan murah.
18. Warung Bakso Dap Supri di Kantin Kampus Sanata Dharma Mrican yang
telah menyediakan bakso dan mi ayam enak ditambah dengan
pembicaraan santai.
19. Toko isi ulang air mineral Jl. Argulo yang sudah menjadi penyedia dan
mencukupi asupan air minum di kost selama pengerjaan skripsi.
20. Fotokopi Mandiri yang telah memfasilitasi peneliti dalam proses fotokopi
selama kuliah dan pencetakan skripsi.
21. Angela Putri Meriyani yang selalu memberikan doa, bantuan, dan
perhatiannya kepada peneliti.
22. Semua saudara dan teman yang selalu mengingatkan serta memberi
semangat.
23. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto
Seluruh masyarakat adalah sekolah dan sekolah adalah

seluruh masyarakat.

(Y.B. Mangunwijaya)

Menjadi manusia yang humanis, no-anarkis, dan tetap eksis.

(Bagas Sinungging Rahmat)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
TENTANG KERAGAMAN BUDAYA DI PULAU JAWA
UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II SD

Bagas Sinungging Rahmat


Universitas Sanata Dharma
2018

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari


potensi dan masalah tentang keberagaman budaya dan pembelajaran membaca.
Potensi yang yang ditemukan adalah penggunaan buku cerita bergambar sebagai
sarana pembelajaran membaca di sekolah. Masalah yang muncul adalah fenomena
intoleransi terhadap kebudayaan di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti melalukan
pengembangan terhadap buku cerita bergambar tentang keragaman budaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku cerita bergambar berjudul
“Ranu dan Yani” dan mengetahui kualitas buku cerita bergambar yang dihasilkan.
Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Peneliti
mengadopsi penelitian pengembangan dari Borg & Gall. Prosedur pengembangan
dimodifikasi menjadi tujuh langkah, yaitu (1) riset dan pengumpulan data, (2)
perencanaan desain produk, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk
awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba terbatas, dan (7) revisi produk akhir.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru kelas II dan siswa kelas
II SD Kanisius Eksperimental Mangunan sebagai data analisis kebutuhan. Peneliti
juga menyiapkan tabel kuesioner berdasarkan beberapa prinsip pengembangan
materi menurut Tomlinson (1998) sebagai proses validasi kualitas buku cerita
bergambar.
Validasi dilakukan oleh dua validator, yaitu satu dosen ahli dan satu guru
kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Validasi menghasilkan skor
sebesar 4,035 dengan kategori “Baik”, sehingga layak digunakan pada tahap uji
coba terbatas. Dari uji coba terbatas diketahui bahwa buku cerita bergambar
tergolong dalam kategori “Sangat Baik” dengan rata-rata skor 4,80. Buku yang
dikembangkan sesuai dengan lima prinsip pengembangan materi menurut
Tomlinson (1998) dan dapat membantu siswa kelas II dalam mengembangkan
kemampuan membaca.

Kata kunci: penelitian pengembangan, buku cerita bergambar, keragaman budaya,


pembelajaran membaca.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STORY BOOKS
ABOUT CULTURAL DIVERSITY IN JAVA
FOR LEARNING READING STUDENT CLASS II SD

Bagas Sinungging Rahmat


University of Sanata Dharma
2018

This research is a development research that originated from the potential


and problems of cultural diversity and reading learning. The potential that is
found isthe use of picture books for learning reading in school. The problem that
intolerance to culture in Indonesia. Therefore, researchers do the development of
picture books about cultural diversity. The purpose of this research is to develop a
picture storybook titled "Ranu and Yani" and know the quality of the resulting
picture book.

This type of research is Research and Development (R & D). Researchers


adopted a development study from Borg & Gall. Development procedures
modified to seven steps, namely (1) research and data collection, (2) product
design planning, (3) initial product development, (4) initial product validation, (5)
revision of the initial product, (6) limited, and (7) revised final product.
Researschers do observation and interview were conducted with second-grade
teachers and second graders of SD Canisius Experimental Mangunan to take data
needs analysis. The researcher also prepared a questionnaire table containing the
statement by taking some principles of material development according to
Tomlinson (1998) as a validation process of picture book quality.

Validation is done by two validators, one is an expert lecturer and one


second-grade teacher of SD Canisius Experimental Mangunan. Validation yields a
score of 4.035 with the "Good" category, so it is worth using in the limited trial
phase. The storybook was tested to six students which are in second graders of SD
Kanisius Experimental Mangunan to know opinion about the quality of the
developed picture storybooks. From a limited trial, it is known that picture books
are classified as "Excellent" with an average score of 4.80. Books developed in
accordance with the assessment criteria of the principle of material development
used. Books developed in accordace with the five priciples of material
development according to Tomlinson (1998) and can help second graders to
develope reading skills.

Keywords: development research, picture storybook, cultural diversity, learning


through reading.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

ABSTRACT ...........................................................................................................x

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................5
1.5 Definisi Operasional .....................................................................................6
1.6 Spesifikasi Produk ........................................................................................7

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ..........................................................................................9


2.1.1 Perkembangan Anak ........................................................................9
2.1.2 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ....................................................16
2.1.3 Buku Cerita Bergambar ..................................................................19
2.1.4 Membaca ........................................................................................22
2.1.5 Kebudayaan dan Suku Bangsa .......................................................24
2.2 Penelitian yang Relevan ...........................................................................26
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................29
2.4 Pertanyaan Penelitian ...............................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................33


3.2 Setting Penelitian ....................................................................................36
3.3 Prosedur Pengembangan .........................................................................37
3.4 Teknik Pengumpulan Data . .....................................................................42
3.4.1 Wawancara . ...................................................................................42
3.4.2 Penyebaran Kuesioner . ..................................................................44
3.4.3 Observasi . ......................................................................................46
3.5 Instrumen Penelitian . ..............................................................................45
3.5.1 Pedoman Wawancara. ....................................................................45
3.5.2 Kuesioner/Angket . .........................................................................48
3.5.3 Lembar Observasi . .........................................................................55
3.6 Teknik Analisis Data ...............................................................................60
3.6.1 Data Kualitatif ...............................................................................60
3.6.2 Data Kuantitatif . ............................................................................61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ..............................................................65


4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar . ...........................65
1. Riset dan Pengumpulan Data .........................................................65
2. Perencanaan Desain Produk ...........................................................69
3. Pengembangan Produk Awal .........................................................70

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Validasi Produk Awal ....................................................................76


5. Revisi Produk Awal .......................................................................80
6. Uji Coba Terbatas . ........................................................................83
7. Revisi Produk Akhir ......................................................................86
4.2 Pembahasan..............................................................................................86
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk ........................................................95

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan . ............................................................................................98


5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................99
5.3 Saran . ....................................................................................................100

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................101

LAMPIRAN .......................................................................................................105

DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ........................................................................136

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg &


Gall .........................................................................................................................38

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian Hasil Modifikasi .....................................39

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks Pengembangan Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas .....45

Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen Wawancara dengan Siswa..............46

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan untuk Guru........................46

Tabel 3.4 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan untuk Siswa ......................47

Tabel 3.5 Matriks Pengembangan Instrumen Angket Uji Validasi oleh Guru dan
Ahli.........................................................................................................................49

Tabel 3.6 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk oleh Guru ...........................50

Tabel 3.7 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk oleh Ahli .............................51

Tabel 3.8 Matriks Pengembangan Angket Uji Coba Terbatasoleh Siswa .............53

Tabel 3.9 Instrumen Angket Uji Coba Terbatas Oleh Siswa ................................54

Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan .....56

Tabel 3.11 Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan ............................................56

Tabel 3.12 Matriks Pengembangan Instrumen Observasi Implementasi ...............58

Tabel 3.13 Instrumen Observasi Implementasi .....................................................59

Tabel 3.14 Pedoman Pemberian Skor ....................................................................61

Tabel 3.15 Konversi Skala Lima ............................................................................62

Tabel 4.1 Pengenalan Tokoh Cerita .......................................................................70

Tabel 4.2 Sampul Bagian Depan Buku ..................................................................73

Tabel 4.3 Sketsa Gambar .......................................................................................74

Tabel 4.4 Gambar Halaman Isi ..............................................................................75

Tabel 4.5 Komentar Dosen Ahli dan Revisi Produk ..............................................80

Tabel 4.6 Revisi Produk Validasi Dosen Ahli .......................................................81

Tabel 4.7 Komentar Guru Kelas IIA dan Revisi Produk .......................................82

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Komentar Guru Kelas IIA dan Revisi Produk .......................................82

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Validator ..................................................................83

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Coba Terbatas ................................84

Tabel 4.11 Revisi Produk Akhir.............................................................................86

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas II A ..............................105

Lampiran 2 Rangkuman Hasil Wawancara Siswa Kelas II A .............................107

Lampiran 3 Hasil Validasi Dosen ........................................................................108

Lampiran 4 Hasil Validasi Guru Kelas II A.........................................................111

Lampiran 5 Hasil Uji Coba Terbatas ...................................................................114

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Hasil Validasi ......................................................132

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Coba Siswa .................................132

Lampiran 8 Surat Permohonan Penelitian............................................................133

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian .............................................................134

Lampiran 10 Dokumentasi Foto ..........................................................................135

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki keragaman suku dan budaya yang perlu dijaga

keutuhannya. Hal itu dapat dilihat dari wilayah-wilayahnya yang memiliki

kekhasan masing-masing, seperti bahasa yang digunakan, model pakaian, bentuk

rumah, senjata, makanan khas, dan masih banyak lagi. Menurut Zuly Qodir dalam

situsnya

https://nasional.kompas.com/read/2009/11/12/02532362/mengelola.keberagaman.

indonesia, “Keberagaman etnis atau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)

merupakan potensi luar biasa yang menunjukkan kekayaan bangsa Indonesia.”

Indonesia disebut sebagai negara kepulauan atau wilayahnya terdiri atas banyak

pulau. Menurut Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa Bumi (Timnas PNRB)

dalam situsnya

https://edukasi.kompas.com/read/2016/05/13/17374591/berapa.banyak.pulau.di.in

donesia./ menyatakan bahawa 13.466 pulau berhasil dibakukan namanya, bahkan

telah di daftarkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sidang United Nation

Conference on Standardization of Geographical Names (UNCSGN) ke-10, 2012

di New York, AS. Di setiap pulau memiliki kebudayaan suku yang beragam. Pada

setiap suku memiliki budaya yang berbeda-beda walaupun berada di pulau yang

sama. Perbedaan itu terlihat karena pada setiap suku memiliki keunikannya

masing-masing. Menurut Ketua harian Komisi Nasional untuk United Nations

Education, Scientific and Cutural Organization (UNESCO) Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Arief Rahman di Paris dalam situsnya

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

http://www.kemendagri.go.id/news/2011/11/02/indonesia-laboratorium-bagi-

keragaman-budaya/ menyatakan bahwa kekayaan 500 suku dengan 700 bahasa

daerah dan pulau yang lebih dari 1.000 membuat Indonesia memiliki khasanah

budaya yang beragam. Keragaman itu menjadi kekayaan negara yang patut

dipertahankan, seperti semboyan bhineka tunggal ika yang dipahami walaupun

berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Begitu seharusnya keragaman budaya wilayah

Indonesia dapat terjaga keutuhannya.

Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah intoleransi terhadap

keberagaman. Menurut laporan Deutsche Welle dalam situs

https://internasional.kompas.com/read/2017/06/09/16140021/intoleransi.perburuk.

prespektif.damai.di.indonesia/ menyatakan bahwa maraknya intolerasi membuat

posisi Indonesia melorot sangat tajam dalam daftar Indeks Perdamaian Global

2017. Laporan tahunan yang dikeluarkan “Institute for Economics and Peace” itu

menempatkan Indonesia turun 10 posisi, yakni menempati pada posisi 52 dari 163

negara. Konflik antar suku karena perbedaan pendapat maupun tindakan rasis

menjadi pemecah belah kesatuan bangsa. Sarana untuk menghilangkan intoleransi

terhadap budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Totok

Ispurwanto koordinator Aliansi Bela Garuda dalam Tribun Jogja, Senin, 4 Juni

2018 mengatakan bahwa kelompoknya melawan intoleransi budaya dengan cara

yang berbeda, yaitu dengan aksi teatrikal berbasis budaya Yogya. Melalui aksi

budaya tersebut, diharapkan masyarakat tetap setia untuk menjaga Pancasila dan

menolak intoleransi di Yogyakarta. Pada media yang lain, masalah intoleransi

budaya dapat dihindari dengan kegiatan membaca. Menurut Ketua DPRD Bateng

Algafry Rahman dalam situs


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

http://www.rmolbabel.com/read/2017/12/27/5235/1/Rajin-Membaca,-Hindari-

Radikalisme-Dan-Intoleransi/ mengatakan bahwa paham radikalisme dan

intoleransi ini dapat mempengaruhi pemuda. Maka dari itu untuk menghindari

radikalisme dan intoleransi perdalamlah ilmu, rajin membaca, banyak-banyak

belajar. Menurut Rahim (2007: 11) mengatakan bahwa kegiatan membaca adalah

mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya,

memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau

menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan

informasi yang diperoleh suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari

tentang struktur teks, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Dari

kegiatan membaca, seseorang mendapat informasi-informasi sebagai dasar

memahami suatu hal.

Peneliti telah melakukan observasi terhadap kegiatan literasi dan media

bacaan di salah satu sekolah dasar, yaitu di SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Di sana memiliki kebiasaan terkait dengan Gerakan Literasi Sekolah,

seperti kegiatan membaca 15 menit sebelum KBM dan adanya perpustakaan

sekolah maupun di kelas. Menurut Kemendikbud (2016), upaya yang ditempuh

untuk mewujudkan Gerakan Literasi Sekolah berupa pembiasaan membaca pada

peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca.

Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap

pengembangan dan pembelajaran (dalam Abidin, dkk, 2017: 279). Dari observasi

serta wawancara yang dilakukan, sekolah menyediakan buku bacaan sesuai

dengan kemampuan baca pada setiap tingkatan kelas. Kelas 1-3 disediakan buku-

buku bacaan, seperti buku cerita bergambar imajinatif dan buku-buku ilmiah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memuat banyak gambar di dalamnya. Kelas 4-6 disediakan buku-buku bacaan,

seperti buku cerita bergambar, novel, dan ensiklopedia dengan kalimat panjang.

Usia Sekolah Dasar, anak sudah mengenal dan menguasai perbendaharaan kata

sangat pesat. Anak dapat menguasai 25.000 kata, dan pada usia 12 tahun anak

mampu menguasai 50.000 kata (Yusuf, 2009: 178).

Berdasarkan latar belakang masalah tentang fenomena intoleransi

kebudayaan di Indonesia di atas, peneliti ingin mengembangkan buku cerita

bergambar tentang keragaman budaya Indonesia khususnya suku dan budaya di

Pulau Jawa bagi siswa kelas II SD. Menurut Mitchell (2003: 87-92) mengatakatan

bahwa buku cerita bergambar berfungsi untuk yang menampilkan kehidupan

keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang

mengisahkan relasi kehidupan antarmanusia dapat membelajarkan anak untuk

bersikap dan bertingkah laku, verbal dan non-verbal, yang benar sesuai tuntutan

kehidupan sosial-budaya masyarakat (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159). Buku ini

menyajikan cerita tentang relasi anak sekolah dasar yang berasal dari Pulau Jawa

dengan suku dan budaya yang berbeda. Pesan moral cerita akan disampaikan

ketika kedua tokoh cerita disadarkan akan keindahan yang ada dalam keragaman

suku dan budaya di Pulau Jawa. Dari pengembangan buku cerita ini, peneliti

berharap siswa SD dapat mengembangkan kemampuan membaca, menambah

pengetahuan, dan meningkatkan jiwa nasionalisme dari isi cerita yang disajikan.

Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu media pembelajaran membaca

untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah di sekolah-sekolah dasar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar tentang keberagaman

budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang keberagaman budaya di

Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengembangkan buku cerita bergambar tentang keberagaman budaya di

Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD.

1.3.2 Mendeskripsikan kualitas pengembangan buku cerita bergambar tentang

keberagaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa

kelas II SD.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi siswa

Melalui buku cerita bergambar tentang keberagaman suku dan budaya di

Pulau Jawa, penelitian ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa akan

pentingnya kegiatan membaca dan meningkatkan rasa menghargai terhadap

perbedaan yang ada di lingkungannya. Buku cerita bergambar ini juga diharapkan

mampu menarik minat siswa untuk membaca dengan keinginan diri sendiri.

1.4.2 Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi alternatif guru untuk

menggunakan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran untuk

mengajarkan kegiatan membaca dan pendidikan sosial-budaya khususnya tentang

keberagaman suku dan budaya di Pulau Jawa kepada siswa. Buku ini juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi tambahan referensi materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh

guru kepada siswanya.

1.4.3 Bagi Sekolah

Melalui pengembangan buku cerita bergambar ini dapat menambah

koleksi buku bacaan di sekolah dan menambah media pembelajaran tentang

keberagaman suku dan budaya Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

1.4.4 Bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita

bergambar khususnya buku cerita bergambar tentang sosial-budaya di Pulau Jawa.

Sebagai calon tenaga pendidik, peneliti berharap dengan pengembangan buku

cerita ini anak dapat terbantu dalam meningkatkan kemampuan membaca dan

dapat menambah pengetahuan tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia.

1.5 Definisi Operasional

1. Buku cerita bergambar adalah buku cerita yang di dalamnya menyajikan

teks cerita yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar. Gambar yang

disajikan sesuai dengan teks cerita yang berfungsi untuk membantu

pembaca dalam memahami isi cerita.

2. Keberagaman suku dan budaya adalah fenomena yang menunjukan adanya

banyak macam suku dan budaya di wilayah tertentu.

3. Pulau Jawa adalah wilayah yang termasuk dalam kepulauan yang ada di

Indonesia bagian barat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media

tulisan. Terutama dalam menemukan informasi yang diperlukan.

5. Siswa kelas II SD adalah anak usia 7-8 tahun yang menempuh pendidikan

di Sekolah Dasar.

1.6 Spesifikasi Produk

Peneliti mengembangkan buku cerita dengan konten yang bersifat

kontekstual berkaitan dengan lingkungan sekitar anak. Buku ini dilengkapi

ilustrasi gambar yang memiliki warna beragam bertujuan untuk meningkatkan

minat baca anak. Cerita menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak

dengan kalimat-kalimat tidak terlalu panjang. Penataan teks cerita dibuat tidak

menutupi ilustrasi gambar tokoh cerita agar tampilan di setiap halaman cerita

terlihat rapi. Ukuran cetak buku kertas A5 dengan layout landscape agar buku

tidak terlalu kecil atau terlalu besar ketika dibawa oleh anak. Buku ini

memiliki 18 halaman yang terdiri dari sampul buku, kata pengantar, isi cerita,

lembar kerja anak, dan halaman tentang penulis. Tulisan menggunakan jenis

font Comic Sans MS dengan ukuran huruf 16 untuk bagian sampul belakang

dan judul pada bagian halaman ensiklopedia, ukuran 14 untuk bagian kalimat

dalam isi cerita, dan ukuran 13 untuk bagian kata pengantar dan tentang

penulis. Peneliti menggunakan kertas jenis Ivory 260 untuk bagian sampul dan

kertas jenis Art Paper 120 untuk bagian isi buku. Jenis kertas bagian sampul

dibuat lebih tebal agar lebih melindungi isi buku. Jenis kertas bagian isi buku

dibuat lebih tipis agar pembaca lebih mudah dan ringan ketika membuka

halaman isi. Buku ini menggunakan finishing stepler tengah dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan laminasi glossy. Buku berjudul Ranu dan Yani, yaitu

merupakan dua tokoh utama dalam cerita. Total halaman ada 12 halaman yang

meliputi sampul depan, kata pengantar, isi cerita, ensiklopedia mini, biodata

penulis, dan sampul belakang. Pengembangan buku cerita mengambil SK dan

KD dari mata pelajaran PKn kelas II semeter 1. Isi cerita mengandung nilai-

nilai tentang sikap menghargai akan keragaman budaya dan rasa persahabatan

di lingkungan sekolah. Buku dibuat untuk mendukung Gerakan Literasi

Sekolah di sekolah-sekolah dasar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Perkembangan Anak

2.1.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang

mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya

menyangkut ukuran dan struktur biologis. Perkembangan adalah proses perubahan

kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan

pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada

arti penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ

fisiologis (Hartinah, 2011: 24)

Psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang

mempelajari kapan dan bagaimana perubahan yang terjadi pada manusia dari

waktu ke waktu (Pratisti, 2008: 2). Seorang psikolog Swiss yang bernama Jean

Piaget (1896-1980) menyatakann bahwa anak akan membangun dunia kognitif

merekam sendiri karena anak mampu mengolah informasi yang diterima untuk

mengembangkan gagasan baru, tidak hanya sekedar menerima informasi dari

lingkungan. Terdapat dua hal penting dalam proses penyesuaian diri dengan

lingkungan, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu

menghubungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka sebelumnya.

Sedangkan akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

baru (Pratisti, 2008: 40). Psikologi anak mengkaji perkembangan mental anak

sebagai bidang perhatiannya (Piaget, 2010: 2).

Dari beberapa istilah di atas, dapat diterangkan bahwa perubahan diri anak

dalam kehidupannya dibedakan menjadi dua istilah yang saling berhubungan,

yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Psikologi perkembangan anak berfokus

pada anak itu sendiri. Perkembangan anak memerlukan proses penting dalam

perkembangannya, yaitu proses asimilasi dan akomodasi. Pada kedua proses

tersebut, anak berkembang dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak mendapatkan

informasi baru dari lingkungan tempat dia berinteraksi. Kemudian informasi baru

diolah di dalam dirinya untuk dihubungkan dengan pengetahuannya sebelumnya.

Setelah itu anak akan menyesuaikan diri dengan informasi yang dia dapatkan.

2.1.1.2 Tahap Perkembangan Anak

Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

(Yusuf, 2009: 16).

a) Terjadinya perubahan dalam aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan

serta organ-organ tubuh lainnya; aspek psikis: semakin bertambahnya

perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat,

serta menggunakan imajinasi kreatifnya.

b) Terjadinya perubahan dalam proporsi, aspek fisik: proporsi tubuh anak

berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja

proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja; aspek psikis:

perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas; dan perubahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

perhatiannya dari yang tertuju pada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih

kepada orang lain (kelompok teman sebaya).

c) Lenyapnya tanda-tanda yang lama, tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar

Thympus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar

Pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu; tanda-

tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik

kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (dorongan untuk

bertindak sebelum berpikir).

d) Diperolehnya tanda-tanda yang baru, tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan

karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak

wanita dan mimpi “basah” pada anak pria), maupun skunder (perubahan

pada anggota tubuh: pinggul dan buah dada pada wanita, kumis, jakun,

suara pada anak pria); tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa

ingin tahu terutama yang berhubungan dengann seks, ilmu pengetahuan,

nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.

Menurut Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip

perkembangan meliputi (dalam Hartinah, 2011: 27) :

a) Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan

Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yag bersifat

progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan

tuntutan lingkungan dengan cara realisasi diri dan pencapaian

kemampuan genetik karena pertumbuhan dan perkembangan

merupakan istilah yang tidak terpisahkan.

b) Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Perkembangan merupakan proses kontinum, di mana

perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan

selanjutnya. Oleh karena itu, kesaahan ataupun gangguan pada

perkembangan awal akan terus mempengaruhi perkembangan-

perkembangan berikutnya.

c) Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar

Dalam kehidupan sering sulit dibedakan perubahan yang

merupakan hasil belajar dengan perubahan karena kematangan. Hasil

antara keduanya sering terintegrasi, hanya dapat ditandai bahwa

perubahan karena belajar diperoleh dengan usaha sadar atau latihan.

Menurut Piaget, kemampuan kognitif yang memungkinkan pembentukan

pengertian, berkembang dalam dua periode utama yang mencakup empat tahapan,

yaitu tahap sensorimotor, tahap prapoperasional, tahap operasi konkret dan tahap

operasional formal. Tahap sensorimotor (0-2 tahun), dalam tahap ini bayi

mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi antara

pengalaman sensori dengan gerakan motorik-fisik. Tahap praoperasional (2-7

tahun), pada tahap ini anak mulai mampu menerangkan dunia melalui kata-kata

dan gambar. Tahap operasional konkret (7-11 tahun), dalam tahap ini anak-anak

mulai mampu berpikir logis untuk menggantikan cara berpikir sebelumnya,

namun masih membutuhkan conroh-contoh yang konkret. Tahap operasional

formal (11 tahun ke atas), pada tahap ini individu melewati dunia nyata dan

pengalaman konkret menuju cara berpikir yang lebih abstrak dan logis, sistematis,

serta mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab terjadinya suastu

peristiwa (dalam Pratisti, 2008: 41).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Dari beberapa teori di atas, dapat diterangkan bahwa setiap manusia

mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikologisnya.

Pada umunya perkembangan tersebut memiliki ciri-ciri menunjukkan perubahan

fisik maupun psikis pada diri manusia. Terjadinya perkembangan terdapat prinsip-

prinsip yang dapat menunjukkan bahwa proses perkembangan awal anak sangat

mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Seorang anak bertumbuh secara

maksimal ketika masuk pada masa dewasanya, entah itu dari kematangan atau

melalui kegiatan belajar. Seorang anak dalam tahap perkembangannya melalui

beberapa tahapan yang menjadi tingkatan dalam proses perkembangan

kemampuan kognitifnya. Tahapan tersebut dari kemampuan memahami suatu hal

yang konkret menuju kemampuan memahami hal yang abstrak (dari tahap

sensorial sampai tahap operasional formal).

2.1.1.3 Perkembangan Anak Sekolah Dasar

Pengembangan fase anak sekolah (usia sekolah dasar) ini dibagi menjadi 7

fase (Yusuf, 2009: 178) yang diuraikan sebagai berikut.

a. Perkembangan Intelektual

Pada usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi

rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut

kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis

dan menghitung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

b. Perkembangan Bahasa

Usia Sekolah Dasar, anak sudah mengenal dan menguasai

perbendaharaan kata sangat pesat. Anak dapat menguasai 25.000 kata, dan

pada usia 12 tahun anak mampu menguasai 50.000 kata. Anak sudah terampil

membaca dan berkomunikasi dengan oranglain yang ada di sekitarnya, pada

usia ini anak sudah lebih maju dengan banyak mengajukan pertanyaan soal

waktu dan sebab-akibat.

c. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial pada anak Sekolah Dasar ditandai dengan

adanya perluasan hubungan dengan keluarga, teman sebaya atau teman

sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosial telah bertambah luas. Anak

mulai memiliki keasanggupan menyesuaikan diri-sendiri kepada sikap kerja

sama atau kepeduliannya terhadap kepentingan orang lain. Pada usia ini, anak

berminat untuk bermain dengan teman sebayanya, dengan begitu dia merasa

senang apabila bisa bermain dengan teman sebayanya.

d. Perkembangan Emosi

Anak Sekolah Dasar mulai menyadari bahwa dengan menggunakan

emosi secara kasar tidak dapat diterima di masyarakat. Pengontrolan emosi

anak diperoleh melalui peniruan dan pembiasaan. Emosi yang biasanya

dirasakan oleh anak seusia Sekolah Dasar yaitu, marah, takut, cemburu, isi

hati, rasa ingin tahu, kasih sayang, dan senang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

e. Perkembangan Moral

Anak mulai mengenal konsep moral (baik-buruk, benar-salah)

pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada anak usia SD, anak dapat

mengikuti peraturan dari orang tua atau lingungan sekitar.

f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Pada anak usia SD adalah masa pembentukan nilai-nilai agama

sebagai kelanjutan periode berikutnya. Anak dibiasakan untuk beribadah,

karena menyangkut dengan akhlak terhadap sesama manusia, seperti hormat

pada orang tua, guru, dan orang lain. Dengan hal ini anak dapat bertanggung

jawab terhadap sikap kepada dirinya sendiri maupun orang lain.

g. Perkembangan Motorik

Pada usia anak Sekolah Dasar, anak memiliki kelebihan gerak atau

aktivitas motorik yang lincah. Hal ini merupakan masa yang ideal untuk

belajar kererampilan yang berkaitan dengan menggambar, menulis, melukis,

atletik, mengetik, dan bermain bola. Perkembangan motorik anak melewati

tahp-tahap yang sama tetapi cepat lambatnya perkembangan anak satu dengan

yang lain berbeda-beda.

Berdasarkan teori perkembangan anak Sekolah Dasar di atas, dapat

diterangkan bahwa perkembangan tersebut melalui beberapa tahapan yang saling

berkaitan. Setiap anak memiliki perkembangan motorik yang sama tetapi

kecepatan perkembangannya belum tentu sama dengan anak yang lain. Masing-

masing perkembangan meliliki kekhasannya sendiri. SD Kanisius Eksperimental


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Mangunan melakukan pemekaran pada siswanya dengan mempertimbangkan

proses perkembangan anak. Dilihat dari perkembangan bahasa, matematika, iman,

dan interaksi antar siswa dengan siswa lain maupun siswa dengan guru, sekolah

berusaha menciptakan siswa yang berjiwa ekploratif, kreatif, dan integral.

2.1.2 Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

2.1.2.1 Hakikat Gerakan Literasi Sekolah

Menurut Kalantzis (2015), literasi dimaknai sebagai melek membaca,

menulis, dan numerik (dalam Priyatni & Nurhadi, 2017: 157). Gerakan literasi

sekolah diartikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk

menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat

sepanjang hayat melalui pelibatan publik (dikdas.kemendikbud.go.id). Gerakan

literasi juga diartikan sebagai gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif

berbagai elemen (Teguh, 2017: 21). Menurut Kemendikbud (2016), upaya yang

ditempuh untuk mewujudkan Gerakan Literasi Sekolah berupa pembiasaan

membaca pada peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit

membaca. Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke

tahap pengembangan dan pembelajaran (dalam Abidin, dkk, 2017: 279).

Dari penjelasan di atas, dapat diterangkan bahwa literasi dan Gerakan

Literasi Sekolah sangatlah erat hubugannya. Literasi sebagaimana maknanya

adalah melek membaca, menulis, dan numerik, oleh sebab itu sekolah sebagai

organisasi pendidikan formal haruslah memiliki program gerakan literasi.

Kebiasaan literasi pada warga sekolah, khususnya siswa, dapat dilakukan

pembiasaan 15 menit membaca. Pembiasaan itu dapat dibantu oleh guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

atau pun fasilitas baca di sekolah. Setelah pembiasaan literasi terbentuk,

selanjutnya dapat diarahkan ke tahap pengembangan dan pembelajaran.

2.1.2.2 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

GLS memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah

menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar

mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tujuan khususnya, yaitu

menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah,

meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, menjadikan

sekoah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak, dan menjaga

keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan serta

mewadahi berbagai strategi membaca (dikdas.kemendikbud.go.id). Secara

sederhana, untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen

dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang

komprehensif (Teguh, 2017: 20).

Dari penjelasan di atas, dapat diterangkan bahwa Gerakan Literasi Sekolah

memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan kebiasaan atau budaya membaca pada

warga sekolah. Sekolah sebagai organisasi pendidikan diharapkan memiliki

komitmen mengenai budaya membaca.

2.1.2.3 Prinsip-Prinsip GLS

Gerakan Literasi Sekolah yang digagas Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan didasarkan atas pandangan Beers (Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan 2016) yang menjelaskan bahwa praktik-praktik yang baik dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

GSL menekankan beberapa prinsip. Pertama, perkembangan literasi sesuai tahap

perkembangan yang diprediksikan dapat membantu sekolah untuk memilih

strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan

perkembangan mereka. Kedua, program literasi yang baik bersifat berimbang atau

dapat dikatakan bahwa sekolah yang menerapkan program literasi berimbang

menyadari bahwa tiap peserta memiliki kebutuhan yang berbeda. Program literasi

yang bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan yang kaya

ragam teks, seperti karya satra untuk anak dan remaja. Ketiga, program literasi

terintegrasi dengan kurikulum sebagai pembiasaan dan pembelajaran literasi di

sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran. Hal itu

karena pembelajaran di mata pelajaran apa pun membutuhkan bahasa, terutama

membaca dan menulis. Keempat, kegiatan membaca dan menulis dapat dilakukan

kapan pun. Sebagai contoh, “menulis surat kepada presiden” atau “membaca

untuk ibu” merupakan contoh-contoh literasi yang bermakna. Kelima, kegiatan

literasi mengembangkan budaya lisan. Kelas berbasis literasi yang kuat

diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku

selama pembelajaran di kelas. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan

perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghomati perbedaan

pandangan. Keenam, kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap

keberagaman. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu merefleksikan kekayaan

budaya Indonesia, agar mereka dapat terpajan pada pengalaman multikultural

(dalam Abidin, dkk, 2017: 280-281).

Dari penjelasan di atas tentang prinsip-prinsip GLS, dapat diterangkan

bahwa kegiatan GLS dilaksanakan sesuai tahap perkembangan siswa. Sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

tidak berhak memaksakan siswanya jika tidak sesuai dengan kemampuannya.

Kegiatan literasi sekolah dapat dilakukan kapan saja, baik secara lisan maupun

tertulis. Kegiatan literasi sebaiknya juga dapat mengembangkan keterampilan

berbicara, seperti kegiatan berdiskusi dengan teman kelas mengenai buku bacaan

di kelas. Budaya literasi sebaiknya dapat mengajarkan siswa tentang kesadaran

akan keberagaman di lingkungan mereka. Kesadaran itu akan menjadi refleksi

bagi siswa itu sendiri.

2.1.3 Buku Cerita Bergambar

2.1.4.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar

Cerita merupakan sesuatu yang direka melalui imajinasi dan dapat terlepas

dari realita (Hasanuddin, 2015: 9). Cerita merupakan salah satu alat kognisi paling

ampuh yang dimiliki oleh siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif

dengan ilmu pengetahuan (Egan, 2009: 3). Buku cerita bergambar adalah buku

bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-

gambar ilustrasi (Nurgiyantoro, 2005: 152). Buku cerita bergambar adalah buku

yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. Dalam buku ini, baik

cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga

kedua aspek itu hadir sama kuat saling mengisi dan saling menjelaskan (Toha,

2010: 18).

Jadi dari beberapa pengertian di atas, dapat diterangkankan bahwa cerita

adalah karya tulisan yang dibuat secara imajinatif tetapi menjadi alat

pengembangan kognisi yang ampuh bagi anak. Buku cerita bergambar adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

sebuah karya imajinatif yang memuat cerita-cerita dengan dilengkapi gambar

sesuai cerita yang dituliskan.

2.1.4.2 Fungsi Buku Cerita Bergambar

Mitchell (2003: 87-92) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan

pentingnya buku cerita-bergambar bagi anak sebagai berikut (dalam

Nurgiyantoro, 2005: 159).

1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan

dan perkembangan emosi. Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu

mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan emosi

berjalan secara wajar dan terkontrol.

2) Buku cerita bergambar membantu anak untuk belajar tentang dunia,

menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat

dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang

kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu

maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan

alam, flora, dan fauna.

3) Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga,

para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang

mengisahkan relasi kehidupan antarmanusia dapat membelajarkan

anak untuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan non-verbal, yang

benar sesuai tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat.

4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh

kesenangan. Hal itu dapat diperoleh dari cerita dan gambar-gambar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang

merangsang anak untuk tertawa senang.

5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi

keindahan. Keindahan cerita verba dapat diperoleh antara lain lewat

kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedang gambar-gambar ilustrasi

lewat ketepatan pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi

yang menarik.

6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi

imajinasi. Lewat cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi

dengan ditambah gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita

akan semakin dikonkretkan dan diperkuat.

Dalam buku ini, baik cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk

menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu sama kuat saling mengisi dan

saling menjelaskan (Toha, 2009: 18).

Dari uraian di atas, dapat diterangkan bahwa fungsi buku cerita bergambar

tidak hanya sebagai media hiburan untuk pembacanya. Buku cerita bergambar

dapat mengembangkan emosional anak dan mendorong anak untuk tahu tentang

dunia sekitarnya. Buku cerita bergambar yang baik juga akan membuat

kesenangan yang diperoleh anak memuat pengetahuan yang berguna juga untuk

anak.

2.1.4.3 Kriteria Buku Cerita Bergambar yang Baik

Buku cerita yang dirancang untuk anak memliliki kriteria sebagai berikut:

menggunakan tampilan full color, lebih dominan gambar dibandingkan teks, huruf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

yang memiliki tingkat keterbacaan yang lebih baik bagi anak-anak, dan disertai

halaman interaktif yang memungkinkan interaksi anak dengan buku sehingga

anak tidak cepat jenuh membaca (Effendy, 2013)

Buku cerita bergambar dikatakan baik adalah sebagai berikut: a) harus dan

mesti ada kesesuaian antara gambar-gambar cerita dengan alur teks dan tokoh

yang dikisahkan, b) gambar ilustrasi dalam buku cerita-bergambar tidak

menyajikan gambar dengan mengusung maknanya sendiri, melainkan makna yang

sejalan dengan alur dan karakter, c) bahasa untuk bacaan anak harus sederhana,

tetapi tidak perlu penyederhanaan yang berlebihan, d) berbagai persoalan

kehidupan yang diangkat menjadi cerita anak harus berangkat dari kacamata anak

sehingga isi cerita tersebut komunikatif bagi pembaca atau pendengar anak-anak,

e) buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan emosi

melalui persoalan dunia yang ada dalam cerita (Nurgiyantoro, 2005: 153-159)

2.1.5 Membaca

2.1.5.1 Pengertian Membaca

Membaca adalah kegiatan berpikir dan bernalar, maka pembelajaran

membaca harus diarahkan pada pengembangan daya pikir dan daya nalar secara

kreatif. Pembelajaran membaca harus difokuskan pada kemampuan berpikir dan

menalar secara mandiri untuk meneukan berbagai pendekatan, strategi dalam

mengingat, mengolah, dan menemukan pesan-pesan/informasi dalam teks yang

dibaca (Priyatni & Nurhadi, 2017: 10). Membaca adalah salah satu dari keempat

kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari

komunikasi tulisan. Komunikasi tulisan merupakan lambang-lambang tulisan atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

huruf menurut alfabet latin (Tampubolon, 2008: 5). Menurut Sattler (1988),

membaca adalah suatu proses yang kompleks, yang melibatkan berbagai macam

fungsi kognitif, yaitu: perhatian, konsentrasi, kemampuan membuat asosiasi

terhadap informasi yang diperoleh melalui berbagai modalitas, kemampuan

melakukan decoding secara cepat, pemahaman verbal, dan intelegensi umum

(dalam Kumara, 2014: 4).

Jadi membaca adalah proses di mana kita melihat lambang-lambang

berupa kata-kata yang menjadi satu kesatuan dalam tulisan sebagai media

memahami suatu pesan yang terkandungan dalam tulisan tersebut. Membaca juga

merupakan media kita dalam melakukan aktivitas berpikir. Kegiatan membaca

melibatkan setiap fungsi kognitif dalam diri manusia, dari sikap perhatian sampai

proses pemahaman mendalam terhadap bacaan yang dibaca.

2.1.5.2 Tujuan Membaca

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti memiliki tujuan, begitu pula

dalam kegiatan membaca. Tujuan pokok membaca untuk mencari dan

memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan,

2008: 9). Tujuan proses membaca adalah menerima atau memahami pesan yang

terkandung dalam teks/tulisan (Kumara, 2014: 1). Tujuan membaca mencakup

kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring, menggunakan strategi tertentu,

memperbaruhi pengetahuannya tentang suatu topik, mengaitkan informasi baru

dengan informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan

lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu

eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh suatu teks dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

beberpa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, serta menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Rahim, 2007: 11).

Jadi tujuan membaca dapat diterangkan sebagai proses untuk mendapatkan

suatu informasi. Seseorang membaca bisa karena ingin mengisi waktu luang

ataupun hanya ingin bersantai, tetapi ada pula orang membaca untuk mengetahui

hal-hal yang penting bagi kehidupannya.

2.1.6 Kebudayaan dan Suku Bangsa

2.1.6.1 Kebudayaan

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta,

rasa, dan karsa (Setiadi, 2007: 27). Selain itu kebudayaan juga dapat diartikan

sebagi penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani sehingga menjadi

makin sempurna, di mana di dalamnya tercakup usaha memanusiakan diri di

dalam alam lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial (Ujan, 2011: 22).

Definisi genetis cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antarmanusia dan

tetap bisa bertahan karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi

berikutnya (Sutrisno, 2005: 9).

Dari beberapa definisi di atas, dapat diterangkan bahwa kebudayaan atau

budaya adalah bentuk ciptaan manusia yang memadukan cinta, rasa, dan karsa.

Kebudayaan tidak dapat tercipta dengan sendirinya, hal itu karena kebudayaan

tercipta oleh keseluruhan aspek kehidupan manusia yang mengandung sikap

mencipta, menertibkan, dan mengelola nilai-nilai kemanusiaan dalam lingkungan

hidup, baik fisik maupun sosial. Kebuadayaan akan lestari dan tetap bertahan

apabila diteruskan oleh generasi ke generasi selanjutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2.1.6.2 Suku Bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang askriptif berdasarkan keturunan

dan tempat asalnya. Dengan demikian, jati diri suku bangsa atau kesukubangsaan

adalah jati diri yang askriptif yang didapat bersamaan dengan kelahiran seseorang

atau tempat asalnya. Kesukubangsaan berbeda dengan dari berbagai jati diri

lainnya yang dipunyai oleh seseorang, karena kesukubangsaan bersifat primordial

atau dapat diartikan sebagai yang pertama didapat dan menempel pada diri

seseorang sejak masa kanak-kanaknya dan utama dalam kehidupannya karena

merupakan acuan bagi jati diri dan kehormatannya (Suparlan, 2003).

Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang anggota-

anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya. Biasanya, mereka

melihatnya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun

ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh

kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, atau ciri-ciri biologis (Pram, 2013: 3).

Suku bangsa (etnic group) merupakan suatu kelompok masyarakat yang

hidup pada wilayah tertentu dan memiliki kebudayaan sebagi unsur pemersatu.

Kotjaraningrat (1979) menyatakan suku bangsa adalah suatu golongan manusia

yang terikat oleh kesadaran dan identitas “kesatuan kebudayaan” dan sering

ditandai oleh kesatuan bahasa (Rohana, 2009: 1).

Berdasarkan beberapa istilah di atas, dapat diterangkan bahwa suku bangsa

adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan fisik maupun budaya yang

dilihat dari garis keturunannya. Biasanya suatu suku bangsa memiliki ikatan atas

dasar kesadaran dan identitas kesatuan budaya. Tidak heran jika di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

terdapat keragaman budaya di setiap daerahnya, hal itu karena beragam juga suku

bangsanya.

2.2 Penelitian yang Relevan

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu

peneliti mengambil beberapa penelitian yang terdahulu mengenai penelitian

pengembangan. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Wigianto (2015) bertujuan untuk mengembangkan media buku cerita

bergambar pedidikan karakter tanggungjawab untuk peserta didik SD sebagai

sarana memperoleh data primer berupa deskripsi hasil angket, data sekunder

berupa kajian pustaka, proses pembuatan media buku cerita bergambar, dan

menghasilkan buku cerita bergambar pendidikan karakter tanggungjawab untuk

peserta didik SD yang layak. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research &

Development. Hasil dari penelitian ini berupa buku cerita bergambar yang berisi

materi pendidikan karakter yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa dengan

baik.

Widiastuti (2013) penelitian ini bertujuan untuk menelaah keragaman

budaya Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang digunakan

adalah kajian pustaka dengan pendekatan deskriptif,eksploratif. Dapat

disimpulkan bahwa: (1) Perbedaan yang timbul dari keragaman budaya memliki

potensi sebagai kekuatan membangun bangsa, (2) Kelemahan timbul akibat

kekurang pahaman terhadap nilai-nilai budaya menjadi pemicu konflik, (3)

Merupakan peluang jika semua pihak saling bekerja sama walaupun berbeda

budaya dalam menghadapi globalisasi, (4) Merupakan suatu tantangan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

merespon dan mengelola persaingan nilai lokal dan global sehingga mampu

mempertahankan budaya yang ada.

Ermadwicitawati (2013) penelitian dan Pengembangan (R&D) ini

bertujuan untuk mengembangkan materi ajar cerita anak yang mengandung

pendidikan karakter pada pembelajaran membaca cerita anak SMP Kelas VII di

Singaraja. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan

model pengembangan desain instruksional Dick and Carey. Data dikumpulkan

dengan menggunakan teknik angket, tes, dan wawancara dan data tersebut

kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil

penelitian ini adalah tersusunnya materi ajar cerita anak yang mengandung

pendidikan karakter pada pembelajaran membaca cerita anak kelas VII SMP.

Hasil uji coba produk menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan yang baik

dalam memahami cerita anak yang mengandung pendidikan karakter. Hal ini

dibuktikan dengan hasil tes yang menunjukkan bahwa sebanyak 75% lebih siswa

mencapai KKM. Respons siswa juga sangat setuju terhadap materi cerita anak

yang mengandung pendidikan karakter sebagai materi ajar dalam pembelajaran

membaca cerita anak untuk kelas VII SMP. Dengan kata lain, produk penelitian

ini layak atau efektif digunakan sebagai materi ajar. Kelayakan dan keefektifan

produk penelitian ini didukung oleh penggunaan bahasa yang relevan dengan

tingkat kemampuan siswa, isi materi ajar mengandung pendidikan karakter, sesuai

dengan kurikulum, dan kontekstual terhadap kehidupan sehari-hari siswa.

Berdasarkan hasil uji coba, produk penelitian ini dapat digunakan sebagai materi

ajar dalam pembelajaran cerita anak untuk siswa kelas VII SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, peneliti mengembangkan buku

cerita yang berbeda dengan beberapa penelitian di atas. Pengembangan buku

cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran

membaca siswa kelas II SD adalah penelitian yang masih relevan untuk diteliti.

Peneliti berharap dari buku cerita bergambar ini siswa dapat termotivasi untuk

selalu meningkatkan minat membaca buku serta menumbuhkan sikap menghargai

terhadap keragaman budaya di dalam kehidupan siswa. Kelebihan dari penelitian

ini yaitu kebijakan dari pemerintah yang menerapakan budaya literasi sekolah.

Dari hal tersebut buku cerita bergambar ini akan sangat membantu dalam proses

gerakan literasi atau pembelajaran membaca sekolah dan menjadi media

pembelajaran membaca yang menarik bagi siswa sekolah dasar. Ketiga penelitian

yang relevan tersebut digambarkan ke dalam bagan agar jelas untuk dipahami.

Berikut ini digambarkan bagan dari ketiga penelitian tersebut:

Wigianto (2015) Buku Widiastuti (2013) Ermadwicitawati (2013)


Cerita Bergambar Analisis SWOT Pengembangan Materi Ajar Cerita
Pendidikan Karakter Keragaman Anak yang Mengandung pendidikan
Tanggung Jawab Budaya Indonesia Karakter pada Pembelajaran
Untuk Perserta Didik Membaca Cerita Anak SMPKelas
Sekolah Dasar VII di Singaraja

Buku Cerita Bergambar Keragaman Budaya Pembelajaran Membaca

Yang diteliti

Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Keragman Budaya


Di Pulau Jawa Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD

(Gambar bagan penelitian yang relevan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2.2 Kerangka Berpikir

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi manusia yang utuh

secara jasmani dan rohani membutuhkan tahap-tahap yang panjang. Setiap

manusia mempunyai tahap perkembangan yang sama tetapi intensitas kemampuan

yang dimiliki pada masing-masing manusia itu berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi

oleh beberapa faktor, seperti lingkungan, asupan nutrisi, pola asuh, dan masih

banyak lagi. Sehingga tidak salah jika setiap manusia memiliki keistimewaan

sendiri-sendiri.

Seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai tahap sensorimotor sampai

menuju ke hal-hal yang bersifat abstrak. Hal itu dapat dilihat pada perkembangan

kognisi anak maupun psikomotornya. Ketika umur 0-2 tahun, seorang anak sangat

mengandalkan kemampuan inderanya untuk mengetahui apa yang ada di

sekitarnya. Kemudian ketika anak mulai beranjak dewasa, dia akan semakin mahir

menggunakan kemampuan berpikirnya dalam mencari dan mengetahui apa yang

ada di sekitarya. Dari kedua peristiwa itu dapat dipahami bahwa anak berkembang

dari sesuatu yang bersifat konkret menuju sesuatu yang bersifat abstrak.

Perkembangan kognisi, psikomor, dan sikap anak akan mungkin berkembang

lebih baik jika adanya pola asuh yang baik juga. Hal itu juga mengacu dengan

pendidikan yang dijalani oleh anak.

Pendidikan di Indonesia saat ini mulai melakukan gerakan literasi sekolah,

di mana setiap siswa didorong untuk selalu membaca agar pengetahuan dan

keterampilan membaca siswa semakin meningkat. Media pembelajaran membaca

sangat beragam jenisnya, ada yang bersifat hiburan atau ilmiah. Minat anak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

membaca masih cukup baik, proses pembelajaran membaca pada anak-anak lebih

cenderung ke bacaan-bacaan yang berisi hal-hal imajinatif. Anak-anak suka

dengan buku-buku cerita yang mengisahkan sesuatu yang akan melatih imajinasi

siswa, buku cerita ada yang bersifat fiktif dan non-fiktif. Semua itu akan menjadi

media belajar anak dalam proses meningkatkan keterampilan membaca.

Pembelajaran membaca pada siswa sekolah dasar menjadi proses yang

sangat penting. Hal itu karena dalam proses membaca, siswa akan mengasah

ketelitian, pemahaman akan suatu bacaan, berpikir kritis untuk mengetahui hal-hal

yang penting bagi kehidupannya, dan melatih imajinasi anak akan pengetahuan

yang ia dapatkan. Pembelajaran membaca menggunakan media bacaan yang

inovatif dan menarik akan mengundang anak untuk membaca isi bacaan tersebut.

Bacaan anak seperti teks cerita menjadi media bacaan yang cukup populer dan

menarik untuk anak. Melalui bacaan cerita, pembelajaran membaca menjadi tidak

membosankan dan anak juga dapat berimajiasi tentang apa yang ia baca.

Pengembangan buku cerita bergambar menjadi salah satu media

pembelajaran membaca yang menarik dan mendidik bagi anak-anak, karena di

dalamnya memuat bacaan cerita dengan dilengkapi gambar-gambar pendukung

cerita. Melalui gambar-gambar tersebut, anak akan terdukung dalam berimajinasi

dan anak ketika membaca tidak sekedar membaca tulisan saja tetapi juga dapat

melihat gambar yang terkait dengan isi cerita. Buku cerita bergambar berbasis

lingkungan hidup keberagaman budaya di wilayah Indonesia akan memuat cerita

yang mengisahkan tentang pertemanan dua anak sekolah dasar yang berselisih

akibat perbedaan suku dan budaya daerah asal mereka. Cerita ini berlingkup pada

suku dan budaya di Pulau Jawa. Isi cerita akan beralur maju, yaitu perkenalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

tokoh, munculnya konflik, penyelesaian konflik, dan diakhiri dengan kesimpulan

cerita. Buku ini akan didasari dengan SK dan KD yang ada pada pembelajaran

Pkn. Dari pengembangan buku cerita tersebut, peneliti berharap pembaca atau

anak-anak sekolah dapat menambah pengetahuan mereka tentang keragaman

budaya Indonesia dari lingkup yang sederhana. Kemudian mereka dapat

menerapkan pelajaran yang ada untuk menghargai keragaman di lingkungan

hidupnya. Begitu pula para guru sekolah dasar dapat menggunakan media buku

cerita bergambar ini untuk pembelajaran yang kreatif di kelas.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa untuk

pembelajaran membaca siswa kelas II SD. Dari membaca buku ini, anak dapat

meningkatkan keterampilan membaca sekaligus dapat menambah pengetahuan

mengenai pentingnya menjaga keragaman budaya di Indonesia.

2.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana mengembangkan buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa

kelas II SD?

2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang keragaman budaya

di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD

menurut ahli?

3. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang keragaman budaya

di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD

menurut guru dan pakar?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

4. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang keragaman budaya

di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD

menurut hasil uji coba terbatas?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pegembangan atau Research & Development (R&D). Model penelitian yang

digunakan adalah Research and Development (R&D) dari Borg dan Gall. Metode

penelitian pengembangan adalah penelitian untuk menghasilkan produk tertentu,

dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010: 407). Penelitian

pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggung jawabkan (Sukmadinata 2008: 164). Produk yang dihasilkan dari

penelitian ini tidak hanya berbentuk benda atau perangkat keras seperti buku, alat

tulis, atau pembelajaran yang lainnya melainkan ada pula yang terdapat dalam

bentuk lunak yang datanya disimpan secara digital dalam bentuk CD. Tujuan

akhir penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk yang dianggap

handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang

dihaslkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan;

proses pengembangan produk dihasilkan secara ilmiah dengan menganalisis data

secara empiris (Sanjaya, 2013: 130).

Pengembangan materi buku cerita bergambar berbasis pendidikan

lingkungan hidup keindonesiaan yang dilakukan peneliti menggunakan prinsip-

prinsip pemngembangan materi oleh Tomlinson (1998). Ada lima belas prinsip

pengembangan materi sebagai berikut.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

1. Materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada

peserta didik;

2. Materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar,

3. Materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang

dengan penuh percaya diri;

4. Materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik

menjadi pembelajar yang mandiri,

5. Materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran

yang diajarkan,

6. Materi pembelajaran harus memberi kesempatan pada peserta didik untuk

menggunakan bahasa yang otentik;

7. Perhatian peserta didik harus diberikan melalui penggunaan gaya bahasa

sebagai input,

8. Materi pembelajaran harus memberi kesempatan peserta didik untuk

mempelajari bahasa target untuk tujuan komunikasi,

9. Materi pembelajaran harus mempertimbangkan efek positif dalam

pembelajaran,

10. Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan gaya belajar

peserta didik

11. Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan sikap peserta

didik,

12. Materi pembelajaran harus memungkinkan adanya periode hening pada

awal kegiatan pembelajaran,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

13. Materi pembelajaran hendaknya dapat memaksimalkan potensi belajar

peserta didik,

14. Materi pembelajaran seharusnya tidak terlalu mengontrol latihan peserta

didik, dan

15. Materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian

umpan balik.

Peneliti mengambil lima prinsip dari lima belas prinsip di atas sebagai

pengembangan instrumen validasi isi cerita dan topik penilaian dalam instrumen

observasi implementasi produk. Kelima prinsip itu adalah (1) materi pembelajaran

harus mempertimbangkan efek positif dalam pembelajaran, (2) Materi

pembelajaran hendaknya dapat memaksimalkan potensi belajar peserta didik, (3)

Materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan

penuh percaya diri, (4) Perhatian peserta didik harus diberikan melalui

penggunaan gaya bahasa sebagai input, (5) Materi pembelajaran harus

menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri.

Peneliti menyesuaikan kata-kata sesuai kebutuhan dengan cara memodifikasi

kelima prinsip yang diambil.

Dari beberapa keterangan di atas, yang dimaksud dari penelitian

pengembangan atau R&D adalah jenis penelitian yang di dalamnya memuat

proses atau langkah-langkah untuk menghasilkan produk tertentu maupun

menyempurnakan produk yang telah ada serta menguji keefektifannya sebagai

keputusan apakah produk tersebut layak digunakan atau tidak. Penelitian ini

digunakan untuk mengembangkan suatu produk berupa buku cerita bergambar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

bertema harmoni dan religi. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba produk

terbatas yang bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang

dikembangkan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan produk yang

sebelumnya sudah ada. Hasil dari penelitian ini berupa buku cerita bergambar

tentang keragaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa

kelas II SD.

Peneliti melakukan pengembangan materi dalam buku cerita bergambar

menggunakan prinsip-prinsip pegembangan pembelajaran bahasa milik

Tomlinson. Prinsip-prinsip tersebut digunakan ketika dilakukan validasi produk

bagian isi cerita yang ada dalam buku. Prinsip-prinsip yang digunakan

disesuaikan dengan kebutuhan peneliti untuk mendapatkan data kelayakan

produk.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas IIA di SD Kanisius

Eksperimental Mangunan.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II,

terkhusus penelitian terhadap siswa kelas IIA SD Kanisius Eksperimental

Mangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

3.2.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang

beralamatkan di Jalan Jogja-Solo Km.12, Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman,

Yogyakarta.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2017-Januari 2018

3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan

Peneliti memilih model Borg & Gall. Langkah-langkah penelitian

pengembangan meliputi, 1) riset dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3)

pengembangan produk awal, 4) uji lapangan produk awal untuk menemukan

kelemahan produk, 5) revisi produk awal, 6) uji lapangan produk yang diperbaiki

untuk data kualitatif dan kuantitatif, 7) revisi produk , 8) uji lapangan pada skala

lebih luas, 9) revisi akhir, 10) desiminasi dan melaporkan produk akhir penelitian

dan pengembangan (dalam Sanjaya, 2013: 133-134). Langkah pengembangan

buku cerita bergambar ini mengikuti langkah penelitian yang dikembangkan oleh

Borg & Gall. Peneliti membatasi penelitian pengembangan ini sampai pada uji

coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui apakah buku cerita

bergambar yang dihasilkan dapat membantu siswa dalam memahami suatu

bahasan tentang keragaman budaya di Pulau Jawa serta mengetahui kualitas dari

buku cerita bergambar. Berikut adalah langkah penelitian dan pengembangan

menurut model Borg & Gall yang disajikan dalam bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Riset dan Perencanaan Pengembangan Uji lapangan


pengumpulan produk awal produk awal

Uji lapangan Revisi produk Uji lapangan Revisi


operasional yang siap produk awal
dioperasikan

Revisi Desiminasi dan


produk akhir implementasi produk

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg &


Gall (2003) (dalam Sugiyono, 2015: 37)

Prosedur penelitian yang dikembangkan, mengadopsi model yang


dipaparkan oleh Borg & Gall. Peneliti memodifikasi tahap penelitian menjadi
delapan langkah, yaitu 1) riset dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan desain
produk 3) mengembangkan produk awal, 4) validasi produk awal, 5) revisi produk
awal 6) uji coba terbatas, 7) revisi produk uji coba terbatas, 8) implementasi
produk akhir. Prosedur penelitian dan pengembangan terkait delapan langkah
tersebut tersaji dalam bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian Hasil Modifikasi


Langkah 1 Langkah 2
Riset dan Pengumpulan Data Perencanaan Desain Produk

- Pembuatan instrumen analisis - Pengolahan data analisis


kebutuhan (lembar observasi, kebutuhan
wawancara) - Pembuatan timeline tahapan
- Pembuatan instrumen validasi membuat buku cergam
berdasar prinsip pengembangan materi - Pembuatan draft cerita (penentuan
menurut Tomlinson (kuesioner SK dan KD, kerangka cerita,
validasi guru dan ahli, kuesioner uji membuat sketsa gambar)
coba terbatas) untuk mengetahui - Konsultasi draft cerita dan sketsa
kualitas produk gambar kepada dosen
- Pengumpulan data analisis kebutuhan pembimbing
dengan metode observasi dan
wawancara

Langkah 4
Validasi Produk Awal Langkah 3
Produk awal divalidasi oleh dosen Pengembangan Produk Awal
dan guru menggunakan kuesioner - Pembuatan buku cergam (editing
validasi untuk mendapatkan data
gambar dan layout buku)
kualitas buku cergam sebelum
- Konsultasi produk awal kepada
diuji coba terbatas
dosen pembimbing

Langkah 5 Langkah 6
Revisi Produk Awal Uji Coba Terbatas

- Pengolahan data validasi dosen - Dilakukan implementasi produk


dan guru terhadap enam siswa kelas IIA
- Dilakukan perbaikan sesuai saran - Siswa diberikan lembar penilaian
dari data validasi produk awal terhadap produk untuk
mendapatkan data kualitas isi
buku cergam
Langkah 7 - Dilakukan observasi implementasi
Revisi Produk Awal produk (prinsip pengembangan
materi menurut Tomlinson) untuk
- Pengolahan data hasil uji coba memperoleh data minat siswa
terbatas membaca buku cergam
- Dilakukan perbaikan sesuai saran
dari data penilaian siswa terhadap
buku cergam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Dari bagan prosedur pengembangan di atas dapat diterangkan sebagai berikut.

1) Riset dan Pengumpulan Data

Pada langkah ini peneliti melakukan analisis masalah yang akan diangkat

dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar. Peneliti

mengumpulkan data menggunakan metode observasi dan wawancara.

Peneliti menyiapkan lembar observasi berupa tabel kuesioner yang diisi

oleh peneliti dan lembar wawancara untuk guru kelas IIA dan 6 siswa

kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Observasi dilakukan

untuk menganalisis kondisi sekolah mengenai pengadaan buku cerita

bergambar sebagai media pembelajaran, implementasi kegiatan literasi

yang dilakukan siswa, dan kurikulum yang dipakai oleh sekolah.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kebiasaan guru maupun siswa

dalam memanfaatkan buku cerita bergambar dalam kegiatan literasi.

2) Perencanaan Desain Produk

Setelah peneliti mendapatkan data dari analisis kebutuhan, peneliti

kemudian menentukan SK dan KD yang berkaitan dengan keragaman

budaya di Pulau jawa sebagai bahan rencana pembuatan buku cerita

bergambar. Peneliti membuat perencanaan seperti, timeline pembuatan

buku cerita bergambar, membuat draft cerita yang akan disajikan dalam isi

buku cerita bergambar, dan membuat sketsa gambar desain karakter cerita.

3) Pengembangan Produk Awal

Pada langkah ini, peneliti mulai mengimplementasikan perencanaan yang

telah dibuat. Peneliti membuat produk awal sebagai sampel untuk

dilakukan validasi. Peneliti mencetak buku cerita bergambar sebanyak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

dua buku untuk kemudian dilakukan validasi produk awal. Validasi

dilakukan oleh guru kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan dan

ahli, yaitu dosen dengan latar belakang Sastra Indonesia.

4) Validasi Produk Awal

Setelah produk awal jadi, peneliti mengirimkan buku cerita bergambar ke

validator. Validator yang dipilih, yaitu satu dosen/pakar Sastra Indonesia

dan guru kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Validasi guru

dan dosen dilakukan untuk mengetahui kualitas buku cerita bergambar

sebagai bacaan anak. Peneliti memberikan lembar kuesioner sebagai

pedoman penilaian produk. Hasil validasi akan menjadi acuan untuk

langkah selanjutnya.

5) Revisi Produk Awal

Setelah dilakukan validasi, hasil penelilaian akan direkap. Peneliti akan

melakukan perbaikan pada produk awal. Perbaikan bertujuan untuk

penyempurnaan produk yang akan di uji coba terbatas kepada enam siswa

SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

6) Uji Coba Terbatas

Setelah selesai revisi, buku cerita bergambar diberikan kepada enam siswa

kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan untuk dilakukan uji coba

produk apakah mendapat respon positif atau ada koreksi dari anak setelah

membaca buku cerita bergambar yang sudah dikembangkan. melalui

lembar penilaian berupa kuesioner yang diisi siswa dan lembar observasi

implementasi produk, peneliti mendokumentasikan implementasi buku

cerita bergambar dan mencatat komentar-komentar dari siswa sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

bahan perbaikan selanjutnya. Data yang diperoleh dari uji coba terbatas ini

berupa hasil penilaian siswa, wawancara singkat, dan catatan komentar

siswa yang nantinya dijadikan sebagai triangulasi data dari kuesioner yang

dibagikan ke siswa.

7) Revisi Produk Akhir

Setelah peneliti mendapatkan data dari proses uji coba terbatas, maka

peneliti akan melakukan perbaikan kembali pada produknya. Langkah ini

menjadi proses terakhir pada kegiatan perbaikan dan pengembangan buru

cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa untuk

pembelajaran membaca siswa kelas II SD.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik non-tes, berupa wawancara, kuesioner, dan observasi.

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah, 2009: 77).

Wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik

secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara

pewancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data (Sanjaya, 2013: 263).

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur (Widoyoko, 2015: 42).

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan bentuk wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur adalah bentuk wawancara apabila sebelumnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

pewawancara sudah menyiapkan bahan wawancara terlebih dahulu. Bentuk

wawancara ini dipakai ketika melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas

dan 6 siswa kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

3.4.2 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner berasal dari bahasa Latin: Questionnaire, yang berarti suatu

rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada

sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data (Yusuf, 2014: 199).

Kuesioner merupakan pemgumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2011: 192). Kuesioner sebagai suatu teknik atau cara

pengumpulan data secara tidak langsung ( peneliti tidak langsung bertanya-jawab

dengan responden), berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab oleh responden (Sukmadinata, 2008: 219).

Dipandang dari cara menjawab, angket (kuesioner) dapat dibedakan

menjadi angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka, merupakan angket

yang bisa dijawab/direspon secara bebas oleh responden. Angket tertutup,

merupakan angket yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya

sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya (Widoyoko, 2015: 36). Pertanyaan pada kuesioner di bagi dalam dua

jenis, yaitu pertanyaan berstruktur dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan berstruktur

adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi

dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada satu

jawaban saja. Pertanyaan terbuka atau pertanyaan tidak berstruktur adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa dan jawabannya serta cara

pengungkapannya dapat bermacam-macam (Nazir, 2013: 182-184)

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner dengan pertanyaan atau

pernyataan berstruktur dan tertutup sebagai lembar penilaian validasi produk oleh

guru dan ahli serta penilaian produk ketika proses uji coba terbatas oleh enam

siswa. Peneliti sebelumnya sudah menyiapkan pertanyaan atau pernyataan yang

menjadi alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden tanpa kemungkinan

memberi jawaban yang lain.

3.4.3 Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara

langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat

observasi (Sanjaya, 2013: 270). Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu

gejala pada objek penelitian (Widoyoko, 2015: 46). Berdasarkan proses

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu participant

observation dan non-participant observation. Dikatakan observasi partisipasi jika

melakukan observasi, observer ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

observer sebagai sumber data. Dikatakan observasi non-partisipasi jika orang

yang melakukan observasi tidak turut ambil bagian dalam kegiatan orang-orang

yang diamati (Sugiyono, 2011: 196-197).

Peneliti menggunakan observasi jenis non-partisipasi untuk mendapatkan

data analisis kebutuhan terhadap implementasi buku cerita bergambar sebagai

media pembelajaran membaca, kondisi kegiatan literasi siswa, dan ketersediaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

buku cerita bergambar di perpustakaan sebagai media baca. Peneliti hanya

mengamati dan mencatat apa yang terjadi kepada objek penelitian. Peneliti

melakukan observasi dengan berpedoman lembar observasi berbentuk tabel

kuesioner. Tabel itu akan diisi/dijawab oleh peneliti secara independen sesuai

dengan fakta di lapangan.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa

lembar kuisioner dan lembar pedoman wawancara. Lembar kuesinoner untuk

memperoleh data analisis kebutuhan dan validasi produk. Wawancara untuk

memperoleh data analisis kebutuhan dari guru kelas dan siswa.

3.5.1 Pedoman wawancara

Peneliti melakukan wawancra dengan guru dan siswa kelas IIA SD

Kanisius Eksperimental Mangunan untuk memperoleh data analisis kebutuhan.

Lembar wawancara berupa daftar pertanyaan yang mengacu pada analisis

kebutuhan buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa.

Berikut kisi-kisi pedoman wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa

kelas IIA.

Tabel 3.1 Matriks Pengembangan Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas


No Topik pertanyaan No. Item
1 Ketersediaan buku cerita bergambar di sekolah 1, 2
2 Penggunaan buku cerita bergambar untuk pembelajaran 3
membaca siswa
3 Ketersediaan buku cerita bergambar tentang keberagaman 4
budaya di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

No Topik pertanyaan No. Item


4 Sikap siswa tentang fenomena keberagaman budaya di 5, 6, 7
Indonesia
5 Partisipasi siswa kelas II dalam mengikuti proses 8, 9
pembelajaran membaca
6 Usaha mengembangkan kemampuan membaca siswa kelas II 10

Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen Wawancara dengan Siswa


No Topik pertanyaan No. Item
1 Ketersediaan buku cerita bergambar di sekolah 1
2 Penggunaan buku cerita bergambar untuk pembelajaran 2
membaca siswa
3 Ketersediaan buku cerita bergambar tentang keberagaman 3
budaya di Indonesia
4 Sikap siswa tentang fenomena keberagaman budaya di 4, 5
Indonesia
5 Partisipasi siswa kelas II dalam mengikuti proses 6
pembelajaran membaca
6 Usaha mengembangkan kemampuan membaca siswa kelas II 7
7 Kriteria buku bacaan yang menarik bagi siswa 8, 9

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan untuk Guru

Topik Pertanyaan No. Pertanyaan Wawancara

Ketersediaan buku cerita 1 Bagaimana kelengkapan sekolah dalam


bergambar di sekolah menyediakan koleksi buku cerita bergambar
sebagai fasilitas membaca siswa?
2 Bagaimana kondisi koleksi buku cerita
bergambar yang baik sebagai fasilitas membaca
siswa?
Penggunaan buku cerita 3 Apakah guru menggunakan buku cerita
bergambar untuk bergambar sebagai media pembelajaran
pembelajaran membaca membaca siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Topik Pertanyaan No. Pertanyaan Wawancara

siswa
Ketersediaan buku cerita 4 Apakah sekolah mempunyai koleksi buku cerita
bergambar tentang bergambar tentang keberagaman budaya di
keberagaman budaya di Pulau Jawa?
Pulau Jawa
Sikap siswa tentang 5 Apakah ada keberagaman suku budaya pada
fenomena keberagaman siswa di kelas II A di SD Kanisius
budaya di Pulau Jawa Eksperimental Mangunan?
6 Bagaimana para siswa menanggapi
keberagaman tersebut?
7 Apakah siswa peduli dengan keberagaman
budaya di lingkungan sekitarnya?
Partisipasi siswa kelas II 8 Bagaimana keaktifan siswa kelas II dalam
dalam mengikuti proses kegiatan membaca di sekolah?
pembelajaran membaca 9 Apakah masih terdapat siswa kelas II yang
kesulitan dalam kegiatan membaca?
Usaha mengembangkan 10 Bagaimana cara guru mengatasi kesulitan
kemampuan membaca membaca pada siswa kelas II SD Kanisius
siswa kelas II Eksperimental Mangunan?

Tabel 3.4 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan untuk Siswa

Topik Pertanyaan No. Pertanyaan Wawancara

Ketersediaan buku cerita 1 Apakah sekolah menyediakan koleksi buku


bergambar di sekolah cerita bergambar sebagai fasilitas
membacamu?
Penggunaan buku cerita 2 Apakah guru menggunakan buku cerita
bergambar untuk bergambar untuk melatih kemampuan
pembelajaran membaca membacamu?
siswa
Ketersediaan buku cerita 3 Apakah sekolah mempunyai koleksi buku
bergambar tentang cerita bergambar tentang keberagaman suku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Topik Pertanyaan No. Pertanyaan Wawancara

keberagaman budaya di dan budaya di Pulau Jawa?


Pulau Jawa
Sikap/ketertarikan siswa 4 Apakah ada keberagaman suku dan budaya
tentang fenomena pada teman sekelasmu?
keberagaman budaya di 5 Bagaimana kamu menanggapi keberagaman
Indonesia tersebut?
Partisipasi siswa kelas II 6 Apakah masih ada kesulitan dalam kegiatan
dalam mengikuti proses membaca?
pembelajaran membaca
Usaha mengembangkan 7 Bagaimana caramu mengatasi kesulitan
kemampuan membaca dalam kegiatan membaca?
siswa kelas II
Kriteria buku bacaan yang 8 Apa warna kesukaanmu?
menarik bagi siswa.
Kriteria buku bacaan yang 9 Buku bacaan seperti apa yang menurutmu
menarik bagi siswa menarik untuk dibaca?

3.5.2 Kuesioner/Angket

Pengumpulan data melalui angket dilakukan peneliti untuk memperoleh

data hasil validasi produk buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di

Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD yang telah

dikembangkan oleh peneliti melalui uji validasi dan uji coba terbatas yang

dilakukan oleh satu dosen ahli, guru kelas IIA, dan enam siswa kelas IIA. Angket

tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas buku cerita yang telah dihasilkan.

Melalui angket peneliti juga terbantu dalam melakukan revisi produk berdasarkan

hasil penilaian dan saran validator maupun siswa. Sebelum menyusun angket,

peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut merupakan matriks


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pengembangan instrumen angket uji validasi dan uji coba terbatas yang digunakan

untuk menilai produk buku cerita bergambar.

Pengembangan instrumen validasi produk dikembangkan sesuai dengan

lima belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (1998). Dari kelima

belas prinsip itu, peneliti mengambil lima prinsip sebagai topik observasi sebagai

topik penilaian terhadap isi cerita dalam buku.

Tabel 3.5 Matriks Pengembangan Instrumen Angket Uji Validasi


oleh Guru dan Ahli

No Topik Aitem Pernyataan


1 A. Cover buku 1, 2
• Judul buku
• Warna cover
2 B. Isi buku 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
• Isi cerita
• Bahasa yang digunakan
• Ketertarikan isi buku
3 C. Anatomi buku 10, 11, 12
• Rancangan halaman
• Tata letak
• Tampilan gambar dan tulisan
• Jenis huruf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 3.6 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk oleh Guru

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
Judul buku mewakili isi
1. cerita.

Judul buku menarik untuk

2. membaca cerita lebih


lanjut.

Warna cover menarik bagi

3 siswa untuk membaca


cerita lebih lanjut.

B. Isi buku cerita


Isi cerita memberikan

4 pengaruh positif kepada


siswa.

Isi cerita dapat


memaksimalkan potensi
5 siswa mengembangkan
rasa ingin tahunya.

Cerita menggunakan tata


bahasa baku yang

6 sederhana untuk
memudahkan dalam
memahami cerita.

Cerita memberikan pesan


7 moral religius untuk siswa.

Alur cerita jelas sehingga


8
menarik untuk dibaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
lebih lanjut.

Isi cerita membantu siswa


9 untuk belajar kreatif.

Isi cerita menjadi fokus

10 pembelajaran tentang
sikap toleransi.

C. Anatomi Buku
Setiap halaman buku

11 mudah dibuka ataupun


ditutup.

Posisi gambar dan tulisan


12 mudah dipahami.

Jenis huruf menarik untuk


13 membaca buku.

14 Jenis huruf mudah dibaca.

Total Skor
Rata-rata skor

Tabel 3.7 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk oleh Ahli

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
Judul buku mewakili isi
1. cerita.

Judul buku menarik untuk


2.
membaca cerita lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
lanjut.

Warna cover menarik bagi

3 siswa untuk membaca


cerita lebih lanjut.

B. Isi buku cerita


Isi cerita memberikan

4 pengaruh positif kepada


siswa.

Isi cerita dapat


memaksimalkan potensi
5 siswa mengembangkan
rasa ingin tahunya.

Cerita menggunakan tata


bahasa baku yang

6 sederhana untuk
memudahkan dalam
memahami cerita.

Cerita memberikan pesan


7 moral religius untuk siswa.

Alur cerita jelas sehingga

8 menarik untuk dibaca


lebih lanjut.

Isi cerita membantu siswa


9 untuk belajar kreatif.

Isi cerita menjadi fokus

10 pembelajaran tentang
sikap toleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
C. Anatomi Buku
Setiap halaman buku

11 mudah dibuka ataupun


ditutup.

Posisi gambar dan tulisan


12 mudah dipahami.

Jenis huruf menarik untuk


13 membaca buku.

14 Jenis huruf mudah dibaca.

Total Skor
Rata-rata skor

Tabel 3.8 Matriks Pengembangan Instrumen Angket Uji Coba Terbatas

oleh Siswa

No Topik Aitem Pernyataan


1 D. Cover buku 1, 2
• Judul buku
• Warna cover
2 E. Isi buku 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
• Isi cerita
• Bahasa yang digunakan
• Ketertarikan isi buku
3 F. Anatomi buku 10, 11, 12
• Rancangan halaman
• Tata letak
• Tampilan gambar dan tulisan
• Jenis huruf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 3.9 Instrumen Angket Uji Coba Terbatas Oleh Siswa

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
Judul buku menarik untuk

1. membaca cerita lebih


lanjut.

Warna cover menarik

2. bagimu untuk membaca


cerita lebih lanjut.

B. Isi buku cerita


Isi cerita memberikan

3. pengaruh positif
kepadamu.

Isi cerita dapat


memaksimalkan potensi
4. siswa mengembangkan
rasa ingin tahumu.

Cerita menggunakan

5. bahasa yang memudahkan


dipahami.

Cerita memberikan pesan


6. pesan baik untukmu.

Jalan cerita menarik untuk


7. dibaca lebih lanjut.

Isi cerita membantumu


8 untuk belajar kreatif.

9 Isi cerita mengajarkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Skor
No. Aspek yang Dinilai Komentar
1 2 3 4 5
tentang sikap toleransi.

C. Anatomi buku
Setiap halaman buku

10 mudah dibuka ataupun


ditutup.

Jenis huruf menarik untuk


11 membaca buku.

12 Jenis huruf mudah dibaca.

Total Skor
Rata-rata skor

3.5.3 Lembar Observasi

Peneliti menggunakan lembar kuesioner sebagai instrumen observasi

untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan terhadap implementasi buku cerita

bergambar sebagai media pembelajaran membaca di SD Kanisius Eksperimental

Mangunan, terkhusus pada kelas IIA. Observasi dilakukan di perpustakaan dan di

kelas IIA ketika kegiatan literasi siswa. Peneliti melakukan observasi di

perpustakaan untuk mengetahui koleksi buku cerita bergambar tentang keragaman

budaya di Pulau Jawa yang disediakan oleh sekolah. Peneliti melakukan observasi

di kelas IIA untuk mengumpulkan informasi buku cerita bergambar yang dipakai

dalam kegiatan literasi siswa.

Kegiatan observasi menggunakan lembar kuesioner berupa tabel dafgtar

pernyataan. Tabel itu akan diisi oleh peneliti dengan memberi tanda centang pada

kolom pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan kondisi data. Kemudaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

peneliti akan memberikan deskripsi singkat di kolom “Deskripsi” untuk memberi

penjelasan atas pilihan jawaban yang dicentang. Berikut merupakan matriks

pengembangan instrumen observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data

analisis kebutuhan dan data implementasi produk terhadap siswa kelas IIA dalam

uji coba terbatas di SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan

No. Topik Observasi Aitem Pernyataan


1 Ketersediaan buku cerita bergambar di SD 1, 2
Eksperimental Mangunan
2 Penggunaan buku cerita bergambar untuk 3, 4
pembelajaran membaca siswa di SD Eksperimental
Mangunan
3 Penerapan budaya membaca siswa di SD 5, 6, 7
Eksperimental Mangunan
4 Ketersediaan buku cerita bergambar bertemakan 8, 9
keragaman budaya Indonesia
5 Ketertarikan siswa dalam mempelajari fenomena 10, 11, 12
keberagaman budaya di Indonesia

Tabel 3.11 Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan

Topik No. Pernyataan Ya Tidak Deskripsi


Observasi
Ketersediaan 1 Sekolah memiliki
buku cerita fasilitas perpustakaan.
bergambar di
SD 2 Sekolah memiliki
Eksperimental koleksi buku cerita
Mangunan bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Topik No. Pernyataan Ya Tidak Deskripsi


Observasi
Penggunaan 3 Buku cerita bergambar
buku cerita digunakan untuk
bergambar pembelajaran membaca
untuk siswa.
pembelajaran 4 Buku cerita bergambar
siswa di SD berisikan pendidikan
Eksperimental karakter untuk siswa.
Mangunan
Penerapan 5 Sekolah menanamkan
budaya kebiasaan membaca
membaca siswa untuk siswa.
di SD Kanisius
Eksperimental 6 Sekolah mendukung
Mangunan program Gerakan
Literasi Sekolah (GLS).

7 Sekolah mempunyai
program 15 menit
membaca untuk siswa
sebelum KBM.
Ketersediaan 8 Sekolah memiliki
buku cerita koleksi buku cerita
bergambar bergambar bertemakan
tentang keanekaragaman suku
keragaman dan budaya di
budaya Indonesia.
Indonesia 9 Buku cerita bergambar
memuat materi tentang
fenomena
keanekaragaman suku
dan budaya di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Topik No. Pernyataan Ya Tidak Deskripsi


Observasi
Ketertarikan 10 Siswa aktif
siswa dalam menggunakan koleksi
mempelajari buku cerita bergambar
fenomena di sekolah.
keberagaman 11 Siswa tertarik membaca
budaya di buku cerita bergambar
Indonesia yang disediakan oleh
sekolah.
12 Siswa berminat untuk
membaca buku cerita
bergambar tentang
keanekaragaman suku
dan budaya di
Indonesia.

Pengembangan instrumen observasi implementasi produk dikembangkan

sesuai dengan lima belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson

(1998). Dari kelima belas prinsip itu, peneliti mengambil lima prinsip sebagai

topik observasi mengenai implementasi produk.

Tabel 3.12 Matriks Pengembangan Instrumen Observasi Implementasi Produk

No. Topik Observasi Aitem Pernyataan


1 Materi buku cerita bergambar memberi pengaruh positif 1, 2
untuk kemampuan membaca siswa.
2 Materi buku cerita membantu siswa mengembangkan 3, 4
kemampuan membaca.
3 Materi buku cerita bergambar memfasilitasi siswa untuk 5, 6
belajar mandiri.
4 Buku cerita bergambar menggunakan gaya bahasa sederhana 7, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

No. Topik Observasi Aitem Pernyataan


anak-anak untuk menarik perhatian siswa.
5 Mendukung potensi siswa untuk eksplorasi materi buku 9, 10
cerita bergambar.

Tabel 3.13 Instrumen Observasi Implementasi Produk

Topik Observasi No. Pernyataan Ya Tidak Deskripsi

Buku cerita 1 Siswa aktif dalam


bergambar kegiatan membaca.
memberi 2 Siswa tertarik
pengaruh positif menggunakan buku
untuk cerita bergambar
kemampuan sebagai media baca.
membaca siswa.
Buku cerita 3 Siswa dapat
membantu siswa menambah kosa kata
mengembangkan baru dari buku cerita
kemampuan bergambar yang
membaca. dibaca.
4 Siswa meningkatkan
kemampuan membaca.
Buku cerita 5 Buku cerita bergambar
bergambar melatih imajinasi
memfasilitasi siswa secara mandiri.
siswa untuk 6 Siswa dapat belajar
belajar mandiri. membaca secara
mandiri dengan
menggunakan buku
cerita bergambar.
Buku cerita 7 Gaya bahasa yang
bergambar digunakan
menggunakan memudahkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Topik Observasi No. Pernyataan Ya Tidak Deskripsi

gaya bahasa memahami isi cerita.


sederhana anak- 8 Siswa tertarik
anak untuk membaca buku cerita
menarik perhatian bergambar lebih
siswa. mendalam.
Buku cerita 9 Siswa mampu
mendukung menggali lebih dalam
potensi siswa mengenai materi buku
untuk eksplorasi cerita bergambar.
materi buku cerita 10 Siswa dapat
bergambar. menambah
pengetahuan melalui
materi dalam buku
cerita bergambar.

3.6 Teknik Analisa Data

3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif

Teknik analisa data kualitatif didapatkan dari komentar atau jawaban yang

diberikan oleh pakar, guru kelas IIA pada saat uji validasi dan dari siswa kelas IIA

pada uji coba terbatas terhadap produk yang telah dikembangkan. Komentar atau

jawaban yang diberikan tersebut dapat digunakan sebagai proses perbaikan

produk yang telah dikembangkan. Maka dari itu peneliti perlu melakukan revisi

jika data yang diperoleh menunjukkan kesimpulan bahwa produk masih perlu

diperbaiki atau direvisi. Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan

menyajikan tahapan-tahapan perbaikan berdasarkan uji coba yang telah dilakukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif yang pertama dilakukan dengan menggunakan

skala lajuan (rating scale). Rating scale bisa digunakan dalam pengumpulan data

dengan metode angket, observasi, dan wawancara terstruktur, yaitu sebagai

panduan dalam melaksanakan observasi maupun wawancara terstruktur. Peneliti

menggunakan rating scale jenis numerical rating scale (Widoyoko, 2015: 119).

Skala yang digunakan adalah skala lima. Setiap skala dilengkapi dengan skor dan

kriteria untuk memudahkan penilai dalam memberikan penilaian, yaitu skor 5

(sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang baik).

Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan dari penilaian. Berikut adalah

pedoman pemberian skor.

Tabel 3.14 Pedoman Pemberian Skor (Widoyoko, 2015: 120)

Skor Keterangan
5 Sangat baik
4 Baik
3 Cukup Baik
2 Kurang Baik
1 Sangat Kurang Baik

Peneliti melakukan analisi data dengan langkah-langkah berikut:

1. Menghitung rerata skor setiap komponen menggunakan rumus:

∑𝑥
𝑋𝑖 =
𝑛

Keterangan : Xi = skor rata-rata

∑x = jumlah skor

n = jumlah penilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2. Menghitung rata-rata dari tiap komponen.

3. Mengkonversikan data kuantitatif menjadai data kualitatif sesuai dengan

panduan konversi data skala lima (Widoyoko, 2014: 262).

Tabel 3.15 Konversi Skala Lima


Rumus Rata-Rata Klasifikasi
Interval Skor
x > Xi + 1,80 SB i > 4,2 Sangat Baik
Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi > 3,4 – 4,2 Baik
Xi - 0,60 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi > 2,6 – 3,4 Cukup Baik
Xi - 1,80 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi > 1,8 – 2,6 Kurang Baik
≤ Xi – 1,80 SBi ≥ 1,8 Sangat Kurang
Baik

Keterangan:

Xi = rerata ideal
1
= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
2

SBi = Simpangan baku ideal

1
= 6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

x = Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas, maka berikut penjelasan mengenai

perhitungan tersebut:
1
Xi = rerata ideal = (skor maksimal ideal+skor minimal ideal)
2

1
= (5+1)
2

=3
1
(SBi) Simpangan baku ideal = 6 (skor maksimal ideal-skor minimal ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

1
= 6 (5-1)

= 0,67

Kategori:

Sangat baik = x > Xi + 1,80 SB i

= x > 3 + (1,80 x 0,67)

= x > 3 + 1,21

= x > 4,21

Baik = Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (1,80 x 0,67)

= 3 + 0,40<x ≤ 3 + 1,21

= 3,40<x ≤ 4,21

Cukup baik = Xi –0,60 SBi < ≤ Xi + 0,60 SBi

= 3 – (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (0,60 x 0,67)

= 3 – 0,40<x ≤ 3 + 0,40

= 2,60<x ≤ 3,40

Kurang baik = Xi – 1,80 SBi < ≤ Xi – 0,60 SBi

= 3 – (1,80 x 0,67) <x ≤ 3 – (0,60 x 0,67)

= 3 – 1,21<x ≤ 3 – 0,40

= 1,79<x ≤ 2,60

Sangat kurang baik = ≤ Xi – 1,80 SBi

= x ≤ 3 – (1,80 x 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

= x ≤ 3 – 1,21

= x ≤ 1,79

Dalam penelitian ini, buku cerita bergambar yang dikembangkan dianggap

layak apabila hasil analisis data memperoleh rerata skor lebih dari 3,40 sampai

dengan 4,21 yang berarti “baik” pada semua aspek.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang hendak

dipaparkan. Masalah tersebut mengenai bagaimana pengembangan buku cerita

bergambar dan bagaimana kualitas buku cerita bergambar. Masalah tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan dalam

bab sebelumnya, maka proses pengembangan buku cerita bergambar ini

mengikuti enam tahap berikut:

1. Riset dan Pengumpulan Data

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam pengembangan buku

cerita bergambar ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Objek observasi

adalah proses pembelajaran membaca di kelas dan kondisi koleksi buku cerita

bergambar di sekolah. Dari proses wawancara dan observasi, peneliti

menemukan dua potensi dalam diri siswa. Potensi tersebut, yaitu minat baca

siswa dan sikap menghargai perbedaan dalam pertemanan.

Potensi siswa kelas IIA di SD Kanisius Eksperimental Mangunan

dalam minat baca terlihat sangat aktif. Banyak siswa suka membaca buku-

buku yang disediakan oleh sekolah, terlebih buku-buku yang memuat cerita

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

anak dengan dilengkapi ilustrasi gambar. Setiap pagi sebelum dimulainya

kegiatan belajar dan mengajar, guru mengajak siswanya untuk menggunakan

waktu selama 15 menit untuk membaca. Setiap hari Senin pukul 08.25 WIB

kelas IIA terdapat jadwal pembelajaran khas dari SD Eksperimental

Mangunan, yaitu pembelajaran MBB (Membaca Buku Bagus). Dalam MBB,

guru menyediakan satu buku cerita sesuai dengan tema besar sekolah. Guru

dalam satu jam pelajaran akan membacakan buku tersebut di depan kelas dan

siswa menyimak. Setelah selesai dibacakan, guru menanyakan isi cerita,

tokoh-tokoh, dan pesan moral dari cerita yang disampaikan. Siswa diajak

untuk berpendapat sesuai pemikiran masing-masing. Kegiatan 15 menit

membaca dan pembelajaran MBB menjadi potensi minat baca siswa yang

sangat baik untuk dikembangkan.

Potensi sikap menghargai perbedaan di antara teman-teman bermain

terlihat cukup baik. Peneliti menemukan hubungan antar siswa cukup erat

jika sedang dalam aktivitas bermain. Di kelas IIA SD Kanisius Eksperimental

Mangunan terdapat beberapa anak yang memiliki latar belakang suku yang

berbeda. Mayoritas siswa berasal dari suku Jawa, kemudian beberapa ada

yang berasal dari Betawi, Sunda, dan Batak. Terkadang perselisihan karena

saling mengejek itu terjadi, tetapi hal itu tidak membuat para siswa menjadi

saling bermusuhan. Guru kelas selalu memberi penguatan kepada siswanya

agar tetap saling menghargai setiap perbedaan yang ada.

Masalah yang ditemukan peneliti adalah koleksi buku yang memuat

tentang sikap menghargai terhadap keragaman suku dan budaya di Indonesia

belum tersedia lengkap. Guru memberikan informasi bahwa perpustakaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

sekolah belum lengkap dalam menyediakan koleksi buku bacaan anak

mengenai keragaman suku dan budaya di Indonesia. Siswa masih kurang

menyadari bahwa sikap menghargai terhadap keragaman suku dan budaya itu

sangat penting. Hal itu dapat diajarkan jika terdapat media yang mendukung

pengetahuan siswa. Dari hasil observasi tentang koleksi buku-buku cerita

anak di perpustakaan, peneliti menemukan ketersediaan buku cerita anak

tentang suku dan budaya di Indonesia masih belum banyak dan beberapa

buku desain maupun kontennya kurang menarik bagi siswa. Terdapat konten

bacaan tentang kebudayaan Indonesia tetapi hanya dalam buku paket

pelajaran. Anak cenderung tertarik dengan buku yang menyajikan cerita dan

gambar. Melalui wawancara dan observasi, peneliti mendapat data-data

informasi sebagai dasar pengembangan buku cerita bergambar.

Setelah menemukan potensi dan masalah, selanjutnya peneliti

melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II A dan

enam siswa kelas II A secara random untuk mengetahui kondisi koleksi buku

cerita bergambar yang disediakan oleh sekolah, sikap siswa terhadap

keberagaman suku dan budaya di lingkungannya, dan minat siswa dalam

kegiatan membaca. Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan

observasi terhadap kegiatan membaca siswa di sekolah dan koleksi buku

cerita bergambar yang ada di kelas maupun perpustakaan sekolah. Observasi

dilakukan ketika guru melakukan pembelajaran menggunakan buku cerita

bergambar dalam pembelajaran khas sekolah yang disebut pembelajaran

Membaca Buku Bagus (MBB). Selain itu peneliti juga melakukan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

ketika siswa melakukan kegiatan membaca di kelas, di perpustakaan sekolah,

dan ketika siswa bermain dengan teman-temannya. Peneliti juga melihat

bagaimana ketertarikan siswa terhadap buku cerita bergambar. Semua ini

dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi yang lengkap dan detail

sebagai bahan penelitian dan pembuatan buku cerita bergambar.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas II A dan siswa

kelas II A SD Kanisius Eksperimental Mangunan pada hari Kamis, 16

November 2017 dapat diketahui bahwa sekolah memiliki koleksi buku

bacaan untuk siswa sebagai bentuk penyelenggaraan Gerakan Literasi

Sekolah. Buku-buku yang disediakan di perpustakaan digunakan oleh guru

kelas sebagai media pembelajaran membaca siswa. Para siswa tertarik dengan

buku bacaan yang memuat ilustrasi gambar di dalamnya. kemampuan

membaca pada siswa cukup beragam, ada yang sudah lancar , lambat, dan

masih perlu bimbingan pada saat kegiatan membaca.

Setiap siswa memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda, ada

yang dari Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Rasa menghargai keberagaman

budaya di SD Kanisius Eksperimental sudah cukup bagus, tetapi di beberapa

kelas masih ada masalah tentang menghargai budaya antar siswa. Peneliti

menemukan di kelas IIA, terkadang siswa di kelas itu saling mengejek

dengan membahas budaya antar teman. Guru kelas IIA berpendapat bahwa

perlu media untuk menanamkan sikap solidaritas dan rasa menghargai kepada

siswanya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, narasumber memerlukan

media untuk menanamkan rasa solidaritas dan rasa menghargai budaya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

diri siswa. Narasumber tertarik dengan buku bacaan tentang keragaman

budaya. Buku tersebut dapat mengembangkan sikap toleransi dan menghargai

antar siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Peneliti

membuat buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa.

Buku cerita bergambar tersebut juga diharapkan dapat memberikan

pengetahuan sekaligus hiburan bagi siswa melalui alur cerita yang dilengkapi

dengan ilustrasi-ilustrasi gambar yang disajikan.

2. Perencanaan Desain Produk

Selanjutnya, peneliti melakukan perancangan produk awal.

Perancangan produk menggunakan dasar sesuai dengan hasil analisis

kebutuhan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan,

penulis membuat konsep buku cerita bergambar yang mengisahkan 3 tokoh

manusia dengan 2 tokoh utama dan 1 tokoh tambahan dengan latar belakang

cerita di sekolah dasar. Isi buku menceritakan konflik sosial budaya antara 2

tokoh utama yang berasal dari suku berbeda di Pulau Jawa. Penyelesaian

konflik cerita dilakukan oleh tokoh tambahan dengan beberapa peristiwa yang

menyadarkan 2 tokoh utama. Di akhir cerita, kedua tokoh utama saling

berdamai dan sadar bahwa sikap toleransi dan menghargai terhadap

perbedaan itu sangat diperlukan. Melalui cerita bergambar tentang keragaman

suku dan budaya di Pulau Jawa ini diharapkan dapat mengembangkan minat

baca siswa terhadap buku cerita bergambar. Bagi guru maupun orang tua

diharapkan dapat memanfaatkan buku ini sebagi media mendidik anak

mengenai nilai toleransi dan menghargai keragaman yang ada di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

lingkungannya. Lebih penting lagi, peneliti berharap kepada guru dan orang

tua untuk membantu anak dalam memahami cerita yang mereka baca.

3. Pengembangan Produk Awal

Pada tahap ini, peneliti mulai melakukan proses pembuatan sketsa

manual, editing gambar secara digital, dan desain buku secara keseluruhan.

Dimulai dari pembuatan tokoh cerita samapai spesifikasi buku cerit

bergambar. Berikut disajikan beberapa bagian-bagaian yang dibuat oleh

peneliti dalam pengembangan buku cerita bergambar tentang keragaman

budaya di Pulau Jawa.

a. Tokoh

Tokoh dalam cerita ini bernama Ranu, Yani, dan Bu Meri. Ranu

adalah anak laki-laki yang berasal dari suku Sunda. Yani adalah anak

perempuan yang berasal dari suku Jawa. Mereka berdua memiliki guru

bernama Bu Meri. Latar belakang cerita berada di sekolah dasar bernama

SD Suka Baca. Melalui beberapa tokoh cerita tersebut, siswa diharapkan

dapat menghayati isi cerita dan belajar mengenai sikap-sikap yang

diceritakan dalam buku. Berikut disajikan keterangan ketiga tokoh

tersebut.

Tabel 4.1 Pengenalan Tokoh Cerita

No Gambar Tokoh Nama Keterangan

1 Ranu - Seorang murid laki-

laki SD Suka Baca

- Berasal dari suku

Sunda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

No Gambar Tokoh Nama Keterangan

- Memiliki watak tidak

ingin kalah.

2 Yani - Seorang murid

perempuan SD Suka

Baca

- Berasal dari suku

Jawa

- Memiliki watak tidak

ingin kalah.

3 Bu Meri - Seorang guru

perempuan di SD

Suka Baca

- Memiliki watak

bijaksana dan ramah

dengan murid-

muridnya.

b. Format dan Ukuran Buku

Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm atau seukuran kertas A5

dengan orientasi halaman landscape dan memiliki 12 halaman sudah

termasuk sampul depan dan belakang. Isi buku ini dilengkapi dengan

ensiklopedia mini di halaman 7 sampai dengan halaman 10, disajikan

dengan ilustrasi gambar kekhasan empat suku terbesar di Pulau Jawa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

beserta keterangannya. Peneliti berharap dari isi buku ini yang memuat

cerita dan ensiklopedia dapat memberikan hiburan sekaligus memberi

pengetahuan siswa terhadap keragaman suku di Pulau Jawa.

c. Isi dan Tema

Tema yang diangkat peneliti adalah religi dan harmoni. Dari tema

tersebut peneliti membuat subtema yang disusun dalam buku cerita tentang

keragaman suku dan budaya di Pulau Jawa. Isi buku ini dibuat oleh

peneliti dengan imajinatif dan berpatok pada usia pembaca, yaitu anak-

anak. Sebagaimana buku untuk kalangan anak-anak, maka isi buku ini

disajikan dengan gambar, cerita, bahasa, struktur kalimat, jenis huruf, dan

ukuran huruf yang sekiranya mudah dipahami oleh anak. Peneliti

menentukan konten cerita berupa hidup rukun dalam keberagaman.

Konten tersebut didasari dari SK dan KD mata pelajaran Pkn semester 1

kelas II sekolah dasar, yaitu SK 1. Membiasakan hidup bergotong royong

dan KD 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong

menolong. Dari SK dan KD yang dipilih, peneliti mengembangkan cerita

mengenai sikap menghargai dan toleransi terhadap keragaman budaya di

Pulau Jawa.

d. Judul Buku

Buku cerita bergambar tentang keragaman suku dan budaya di

Pulau Jawa ini diberi judul “Ranu dan Yani”. Judul tersebut dipilih karena

konflik yang menjadi sorotan cerita terletak pada kedua tokoh utama, yaitu

Ranu dan Yani. Melalui judul tersebut, peneliti ingin mengajak pembaca

memahami watak-watak kedua tokoh utama sebagai pembelajaran sikap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

toleransi dan menghragai terhadap perbedaan suku dan budaya di Pulau

Jawa. Berikut disajikan halaman sampul bagian depan buku.

Tabel 4.2 Sampul Bagian Depan Buku

Gambar Sampul Keterangan

- Sampul depan

ditampilkan sketsa

Pulau Jawa dengan

pembagian setiap

provinsinya. Pada

sketsa tersebut

ditampilkan

gambar kekhasan

pada masing-

masing suku yang

mendiami provinsi

di Pulau Jawa.

- Ditampilkan juga

dua tokoh utama

yang mewakili

judul buku, yaitu

Ranu dan Yani.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

e. Desain Gambar

Peneliti membuat desain awal buku cerita bergambar berupa

sketsa gambar dengan gambaran tangan (manual). Selanjutnya sketsa

tersebut discan dan diolah dalam komputer. Dari halaman sampul hingga

isi buku, peneliti menambahkan pelengkap berupa gambar benda-benda

yang mendukung background. Berikut ditampilkan contoh sketsa gambar

pada buku yang dikembangkan.

Tabel 4.3 Sketsa Gambar

f. Teknik Pengerjaan

Pengerjaan desain gambar menggunakan dua cara yang

dipadukan, yaitu sketsa manual dan digital. Peneliti membuat sketsa

sendiri pada lembaran kertas HVS ukuran A4 menggunakan pensil. Sketsa

gambar discan kemudian peneliti melakukan editing gambar dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

software Adobe Ilustrator CS6 dan Corel Draw X7. Berikut ditampilkan

gambar sebelum diberi warna dan sesudah diberi warna.

Tabel 4.4 Gambar Halaman Isi

Gambar sebelum diberi warna Gambar sesudah diberi warna

g. Pewarnaan

Peneliti mengaplikasikan warna dengan teknik gradasi, dari warna

cerah ke gelap. Hal tersebut untuk mendapatkan kesan gambar lebih hidup

dan tidak tampak hanya gambar 2 dimensi. Peneliti juga memadukan

warna-warna pastel sebagai background gambar. Warna pastel membuat

kesan warna tidak terlalu tajam. Buku cerita bergambar ini dibuat dengan

beragam warna dengan maksud untuk meningkatkan ketertarikan

pembaca.

h. Tipografi

Dalam pengembangan buku cerita bergambar ini peneliti

menggunakan gaya tipografi yang mudah dibaca dan dipahami oleh

pembaca, terkhusus anak-anak. Jenis huruf menggunakan Comic Sans MS

dengan ukuran 16 untuk bagian sampul belakang dan judul pada bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

halaman ensiklopedia, ukuran 14 untuk bagian kalimat dalam isi cerita,

dan ukuran 13 untuk bagian kata pengantar dan tentang penulis.

i. Teknik Cetak

Peneliti menggunakan kertas jenis Ivory 260 untuk bagian sampul

dan kertas jenis Art Paper 120 untuk bagian isi buku. Jenis kertas bagian

sampul dibuat lebih tebal agar lebih melindungi isi buku. Jenis kertas

bagian isi buku dibuat lebih tipis agar pembaca lebih mudah dan ringan

ketika membuka halaman isi. Buku ini menggunakan finishing stepler

tengah dan menggunakan laminasi glossy.

4. Validasi Desain Produk

Setelah proses pembuatan buku cerita bergambar selesai, produk

awal di cetak sebanyak 2 buku untuk dilakukan proses validasi. Validasi

desain dilakukan oleh satu dosen ahli dan satu guru kelas IIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan untuk mengetahui kualitas produk buku cerita

bergambar secara keseluruhan sebelum diujicobaan kepada siswa. Berikut

disajikan hasil validasi yang telah dilakukan.

a. Data Validasi Ahli/Dosen

Peneliti memilih validator dari dosen yang berlatar belakang

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk mengukur buku dari sudut

pandang Sastra Indonesia. Validasi dosen dilakukan pada hari Senin, 19

Februari 2018. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli atau

dosen, terlihat bahwa judul buku cerita sudah mewakili keseluruahan isi

cerita dengan baik. Judul buku dinilai menarik bagi pembaca karena

memberikan kesan penasaran untuk membaca isi buku lebih lanjut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Validator memberikan komentar pada desain cover buku. Tampilan cover

sudah kreatif tetapi agar lebih menggambarkan isi cerita tentang

kebudayaan di Pulau Jawa, sebaiknya ditampilkan gambar-gambar yang

menunjukkan kekhasan disetiap daerah di Pulau Jawa. Tulisan judul “Ranu

dan Yani” sudah menarik, tetapi akan lebih menarik lagi jika diberikan

subjudul bertuliskan “Budaya di Pulau Jawa” agar konten cerita lebih

terlihat.

Dilihat dari isi buku cerita, menurut dosen sudah baik bagi kelas

rendah terkhusus kelas II SD. Isi cerita sudah menunjukkan pengaruh

positif dan mengembangkan rasa ingin tahu bagi pembaca terkhususnya

siswa. Bahasa yang digunakan dipahami bagi pembaca, tetapi validator

memberikan komentar bahwa masih ada kesalahan pada beberapa

penulisan kata dan perlu diperbaiki sesuai catatan validator yang ada di

buku. Cerita sudah memberikan pesan moral religius yang dapat dipahami

oleh pembaca. Isi cerita sangat kreatif dan memberi fokus pada

penumbuhan sikap toleransi.

Mengenai anatomi buku, hasil validasi ahli menunjukkan

penilaian yang baik. Penilaian tentang halaman buku sangat baik karena

jenis dan ketebalan kertas mudah dibuka maupun ditutup. Posisi gambar

dan tulisan masih perlu diperbaiki sesuai komentar validator. Terlihat

posisi tulisan pada buku masih menutupi ilustrasi gambar sehingga

beberapa halaman cerita kurang nyaman untuk dibaca. Mengenai jenis

huruf sudah dinilai sangat menarik, tidak kaku, dan mudah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Secara keseluruhan hasil validasi buku cerita bergambar oleh

dosen ahli memperoleh skor total sebesar 62 dengan rata-rata skor 4,5.

Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita bergambar yang

dikembangkan oleh peneliti tergolong “baik” sehingga layak diujicobakan

setelah ada perbaikan berdasarkan saran yang telah diberikan.

b. Data Validasi oleh Guru Kelas IIA

Validasi buku cerita bergambar oleh guru kelas IIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan dilakukan pada hari Jumat, 16 Februari 2018.

Berikut merupakan hasil validasi buku cerita. Berdasarkan hasil validasi

yang dilakukan oleh guru kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan

dapat diketahui pada bagian cover buku, yaitu judul buku cudah sangat

mewakili isi buku. Kemudian judul buku dinilai menarik bagi siswa untuk

membaca isi buku lebih lanjut. Warna cover dinilai cukup menarik untuk

siswa, di sana ditampilkan warna yang cerah dan tidak terbatas pada satu

atau dua warna saja. Berdasarkan hasil penilaian terhadap desain cover

buku, validator beranggapan bahwa cover buku menarik bagi pembaca

terkhusus siswa kelas II SD.

Pada bagian isi buku cerita, terlihat bahwa penilaian untuk isi

cerita sudah baik. Isi cerita dapat memberikan pengaruh positif kepada

siswa dan memaksimalkan potensi siswa untuk mengembangkan rasa ingin

tahunya. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami pembaca dan

menggunakan bahasa baku. Alur cerita cukup jelas dan pesan moral cerita

tentang religiusitas cukup jelas dipahami oleh pembaca. Isi cerita dapat

membantu siswa untuk belajar kreatif melalui ilustrasi-ilustrasi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

pengetahuan tentang sikap toleransi yang dimuat dalam cerita.

Berdasarkan data yang diperoleh, validator menganggap bahwa isi buku

cerita memuat konten-konten yang penting dan menarik bagi siswa untuk

membaca lebih lanjut.

Penilaian mengenai anatomi buku, terlihat bahwa pada setiap

halaman buku mudah untuk dibuka dan ditutup sehingga pembaca tidak

kesulitan dalam membalik setiap halamannya. Posisi gambar dengan

tulisan cukup mudah untuk dipahami oleh pembaca. Jenis huruf dan

ukuran cukup mudah serta menarik untuk dibaca. Berdasarkan penilaian

tersebut, anatomi buku pada bagian layout tulisan dan gambar cukup baik,

tetapi masih perlu adanya perbaikan karena masih terdapat tulisan yang

sulit dibaca disebabkan warna tulisan hampir sama dengan

backgroundnya. Validator memberikan komentar untuk melakukan

pengaturan ulang mengenai posisi tulisan dan gambar.

Dari validasi oleh guru kelas IIA SD Kanisius Eksperimental

Mangunan, dapat diterangkan bahwa produk buku cerita bergambar sudah

layak untuk diujicobakan kepada siswa dengan revisi sesuai saran yang

diberikan. Menurut guru, buku cerita bergambar bagus untuk mengenalkan

sikap toleransi bagi siswa. Perbaikan yang perlu dilakukan, yaitu warna

tulisan yang hampir sama dengan background sehingga ketika dibaca

cukup tidak jelas. Secara keseluruhan hasil validasi buku cerita bergambar

oleh dosen ahli memperoleh skor total sebesar 50 dengan rata-rata skor

3,57. Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita bergambar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

dikembangkan oleh peneliti tergolong “baik” sehingga layak diujicobakan

setelah ada perbaikan berdasarkan saran yang telah diberikan.

5. Revisi Produk Awal

Revisi produk awal dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil

validasi yang sudah didapatkan oleh peneliti, yaitu data validasi desain oleh

dosen ahli dan dari guru kelas IIA SDK Eksperimental Mangunan. Peneliti

melakukan perbaikan sesuai saran dan komentar yang diberikan oleh

validator. Berikut ini perbaikan desain produk yang telah dilakukan oleh

peneliti.

Tabel 4.5 Komentar Dosen Ahli dan Revisi Produk

No Komentar Dosen Ahli Revisi

1 (Bagian judul) Baik kalau diberi Pada gambar Pulau dicantumkan contoh
simbol kebudayaan di masing- gambar kekhasan budaya di setiap
masing peta provinsi. provinsi.

2 (Bagian isi) Beberapa masih Memperbaiki kesalahan ketikan, ukuran


terdapat kesalahan kebahasan, huruf, dan penggunaan huruf kapital
harap diperbaiki sesuai petunjuk pada kata.
yang diberikan di buku.
3 (Bagian anatomi buku) Beberapa Posisi teks dibuat lebih menjorok ke
kurang karena terlalu tepi dan dalam dengan tambahan shadow agar
variasi warna kurang jelas membuat teks lebih terbaca.
tulisan tidak terbaca.

Berdasarkan komentar tersebut, peneliti melakukan perbaikan desain

produk yang dapat dilihat sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Tabel 4.6 Revisi Produk Validasi Dosen Ahli

Bagian Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Judul

Buku

Isi Buku

Anatomi

Buku

Gambar pada tabel 4.6 terlihat desain yang belum direvisi dan desain yang

sudah direvisi sesuai saran dan komentar dari validator. Pada bagian sampul,

awalnya di bagian gambar Pulau Jawa terlihat kosong kemudian peneliti

memperbaikinya dengan menambahkan gambar-gambar kecil tentang kekhasan

budaya di Pulau Jawa. Pada bagian isi buku, awalnya nama kesenian ditulis

dengan “Karapan Sapi” kemudian diubah menjadi karapan sapi. Validator

melihat bahwa penulisan nama kesenian seharusnya tidak ditulis dengan awalan

huruf kapital karena itu buka nama orang atau nama suatu tempat. Ukuran teks

pada bagian isi juga diubah dari ukuran 12 ke ukuran 14. Teks diberi shadow agar

teks dapat terbaca dengan jelas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tabel 4.7 Komentar Guru Kelas IIA dan Revisi Produk

No Komentar Guru Kelas Revisi

1 (Bagian isi) Warna tulisan Teks diberi shadow putih agar mudah
menimpa gambar sehingga terbaca walaupun menimpa gambar.
teks kurang jelas untuk dibaca.

Berdasarkan komentar tersebut, peneliti melakukan perbaikan desain

produk yang dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.8 Komentar Guru Kelas IIA dan Revisi Produk

Bagian Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Isi Buku

Gambar pada tabel 4.8 bagian isi buku, pada bagian yang belum diperbaiki

terlihat teks menimpa gambar di belakangnya sehingga kurang jelas untuk dibaca.

Peneliti memperbaiki posisi dan kejelasan teks dengan memberikan shadow agar

teks dapat jelas terbaca dan mengatur letak teks sedikit menjorok ke dalam.

Produk berupa buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau

Jawa yang telah divalidasi oleh dosen ahli dan guru kelas IIA mengalami

perbaikan atau revisi terlebih dahulu untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Berikut hasil rekapitulasi dari validator yang telah menguji pengembangan produk

buku cerita bergambar:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Validator

Validator Rerata Kategori

Dosen Ahli 4,5 Sangat Baik

Guru Kelas IIA 3,57 Baik

Rata-rata 4,035 Baik

Berdasarkan rekapitulasi validator di atas, dapat simpulkan bahwa rata-

rata skor yang diperoleh sebesar 4,035 yang berarti produk tergolong dalam

kategori “Baik”. Perolehan rata-rata skor tersebut dipengaruhi oleh desain judul

yang menggambarkan isi buku, isi cerita yang mudah dipahami oleh siswa kelas II

karena teks cerita tidak terlalu panjang, penggunaan jenis huruf dan ukuran yang

mudah terbaca, dan gambar ilustrasi dengan warna bervariatif.

6. Uji Coba Terbatas

Setelah produk divalidasi oleh dosen ahli dan guru kelas IIA,

selanjutnya produk diujicobakan secara terbatas kepada siswa kelas IIA.

Peneliti melakukan proses uji coba terbatas pada Senin, 26 Februari 2018 pukul

07.30-09.00 WIB ketika jadwal pembelajaran MBB (Membaca Buku Bagus) di

kelas IIA. Uji coba dilakukan kepada 6 siswa kelas IIA dengan cara peneliti

membacakan di depan kelas ketika pembelajaran khas SD Kanisius

Eksperimental Mangunan, yaitu pembelajaran MBB (Membaca Buku Bagus).

Kemudian 6 siswa secara bergantian membaca buku yang diberikan. Setelah

membaca, siswa diberikan kuesioner sebagai penilaian terhadap buku yang

sudah dibaca. Peneliti membantu siswa dalam mengisi kuesioner yang

diberikan. Ada 12 aitem pernyataan yang digunakan untuk menunjukkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

kualitas buku cerita bergambar hasil pengembagan oleh peneliti. Peneliti telah

melakukan rekapitulasi hasil pengisian kuesioner oleh siswa. Berikut disajikan

data hasil uji coba terbatas.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Coba Terbatas

No. Nomor Kuesioner Total Rata-


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 rata
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
2 4 5 3 5 2 4 3 5 4 5 3 5 48 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 59 4,91
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
6 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 59 4,91
Rata-rata Total 346 4,80

Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan kepada 6 siswa

kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan, menunjukkan bahwa setiap

siswa memberikan skor yang bervariasi. Dari rekapitulasi skor, dapat diketahui

bahwa total skor sebesar 346 dengan rata-rata skor 4,80 yang berarti produk

yang dikembangkan tergolong “Sangat Baik”. Peneliti meyakini bahwa

beberapa prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson memberikan

pengaruh baik bagi siswa dalam pembelajaran membaca. Sesuai kelima

prinsip, yaitu (1) materi pembelajaran harus mempertimbangkan efek positif

dalam pembelajaran, hal itu terlihat ketika siswa dapat belajar tentang sikap

menghargai terhadap keragaman budaya; (2) materi pembelajaran hendaknya

dapat memaksimalkan potensi belajar peserta didik, terlihat siswa terlibat aktif

dalam mengembangkan dirinya dalam kegiatan berpendapa pada saat peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

melakukan tanya jawab dengan siswa; (3) materi pembelajaran harus

membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri, terlihat

ketika siswa bersemangat untuk memberi pendapat mengenai contoh-contoh

sikap menghargai terhadap keragaman budaya dalam kegiatan tanya jawab; (4)

perhatian peserta didik harus diberikan melalui penggunaan gaya bahasa

sebagai input, hal itu terbukti pada penggunaan bahasa dalam buku cerita

bergambar yang menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami siswa

dan menyajikan kalimat yang tidak terlalu panjang; (5) materi pembelajaran

harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang

mandiri, terlihat ketika siswa secara bergantian membaca buku cerita

bergambar yang dikembangkan peneliti kemudian masing-masing siswa tanpa

ditanya sudah dapat menceritakan kembali isi cerita bergambar.

Buku cerita bergambar berjudul “Ranu dan Yani” menjadi salah satu

buku yang dapat membantu pengembangan potensi siswa sebagai manusia

yang memiliki guna dan citra. Guna menunjuk ke manfaat, hal-hal sebagai alat

yang dipakai manusia yang praktis, menguntungkan, menyenangkan, dan

menikmatkan. Citra menunjuk pada yang lebih luhur, seni budaya, pendek kata

yang indah, yang ningrat-hati, manusiawi, dan religius (Mangunwijaya, 2004:

89). Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat menjadi media belajar

sekaligus hiburan bagi siswa dan isi cerita mengajarkan siswa pentingnya sikap

menghargai keragaman budaya di sekitar mereka. Melalui sikap menghargai,

siswa akan mengembangkan rasa kepeduli kepada teman, manusiawi ketika

berinteraksi dengan sesama, dan membangun religiusitas tentang penghayatan

terhadap keragaman budaya dalam kehidupan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

7. Revisi Produk Akhir

Produk yang telah diujicobakan dilakukan revisi terakhir untuk

menindaklanjuti komentar dan saran dari dosen ahli. Revisi terkahir dilakukan

untuk penyempurnaan kembali sekalgus finalisasi proses pengembangan buku

cerita bergambar yang dilakukan oleh peneliti. Revisi produk dapat dilihat pada

bagian buku yang ditampilkan melalui gambar di bawah ini.

Tabel 4.11 Revisi Produk Akhir

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa teks yang menumpuk dengan

background gambar terlihat kurang jelas untuk dibaca. Kemudian dilakukan

perubahan pada teks dengan memberikan shadow putih transparan agar teks

mudah dibaca oleh siswa.

4.2 Pembahasan

Pengembangan buku cerita bergambar yang dilakukan oleh peneliti

berawal dari hasil observasi penggunaan buku cerita bergambar untuk media

pembelajaran dan wawancara terhadap guru kelas IIA beserta beberapa siswa

kelas IIA secara acak. Dari observasi, persediaan buku cerita bergambar yang

disedian oleh sekolah sudah cukup lengkap dan variatif. Akan tetapi, untuk buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

cerita bergambar dengan konten keragaman budaya di Indonesia belum tersedia.

Ketika peneliti melakukan observasi di kelas IIA, peneliti mengamati

pembelajaran khas SD Kanisius Eksperimental Mangunan berupa pembelajaran

MBB (Membaca Buku Bagus). Dalam pembelajaran tersebut, guru kelas

membacakan salah satu buku cerita di depan kelas kemudian para siswa diajak

untuk mendengarkan dan memberi tanggapan terhadap isi cerita. Hasil wawancara

kepada guru kelas IIA, guru belum memiliki media buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Indonesia. Guru mengharapkan adanya buku cerita dengan

ilustrasi berwarna variatif dan di dalamnya tersirat materi pelajaran bagi siswa.

Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas IIA secara acak

untuk mendapatkan data ketertarikan siswa terhadap buku cerita bergambar

tentang keragama budaya di Indonesia. Hasil wawancara kepada siswa

menunjukkan bahwa para siswa kelas IIA tertarik untuk membaca buku cerita

bergambar yang memuat ilustrasi dengan warna variatif, teks bacaan yang pendek,

halaman yang tidak terlalu tebal, dan memiliki konten tentang keragaman budaya

di Indonesia. Dari hasil analisis kebutuhan dengan observasi dan wawancara,

peneliti tertarik untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang keragaman

budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD.

Buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau Jawa yang

dikembangkan untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Menurut

Kemendikbud (2016), upaya yang ditempuh untuk mewujudkan Gerakan Literasi

Sekolah berupa pembiasaan membaca pada peserta didik. Pembiasaan ini

dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca. Ketika pembiasaan membaca

terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan dan pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

(dalam Abidin, dkk, 2017: 279). Buku ini juga mendukung fenomena

kebhinekaan budaya di Indonesia. Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan

daya yang berarti cinta, rasa, dan karsa (Setiadi, 2007: 27). Buku cerita

bergambar yang dikembangkan memuat keragaman budaya di Pulau Jawa, mulai

dari suku-suku yang ada, pakaian adat, kesenian, senjata khas, rumah adatnya, dan

makanan khas diharapkan dapat menjadi sarana bacaan siswa untuk menambah

pengetahuan tentang keragaman di daerahnya sekaligus menjadi pembelajaran

tentang sikap menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Buku cerita

bergambar ini diperuntukan kepada siswa SD kelas rendah, terkhusus siswa SD

kelas II untuk mengembangkan keterampilan membaca dan memaknai isi bacaan.

Tujuan pokok membaca untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi,

dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008: 9). Peneliti mengembangkan buku

cerita bergambar untuk siswa SD kelas rendah menggunakan teks cerita yang

tidak terlalu panjang agar siswa mudah untuk menangkap informasi dan makna

dari cerita yang dibaca. Dalam buku ini juga memuat ilustrasi yang memiliki

warna beragam dan cerah guna mendukung alur cerita sekaligus menarik

perhatian pembaca.

Sebelum peneliti melakukan pengembangan buku cerita bergambar,

terlebih dahulu peneliti melakukan proses analisi kebutuhan dengan cara

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

mengenai penggunaan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran di

kelas dan persediaan buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di

Indonesia yang disediakan oleh sekolah. Wawancara dilakukan kepada guru kelas

IIA dan beberapa siswa kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

melaksanakan proses analisis kebutuhan dalam waktu yang sama, yaitu pada hari

Kamis, 16 November 2017 dari pukul 07.00-11.00 WIB. Peneliti menemukan

informasi tentang koleksi cerita bergambar tentang keragaman budaya di

Indonesia yang ada di sekolah. Koleksi buku cerita tersebut masih sedikit dan

belum banyak memuat warna yang variatif. Guru kelas IIA membutuhkan media

baca anak untuk mengajarkan nilai menghargai dan toleransi dalam keragaman

budaya di Indonesia. Melalui hasil wawancara ke beberapa siswa kelas IIA,

peneliti mendapat informasi bahwa siswa lebih cenderung tertarik pada buku

cerita yang memuat gambar dengan warna vairatif, tetapi paling tertarik pada

warna merah dan biru. Para siswa juga memberikan keterangan mengenai rasa

senang jika membaca buku dengan halaman yang tidak terlalu tebal dan memuat

teks cerita tidak terlalu panjang. Siswa kelas IIA tertarik untuk membaca cerita

bergambar yang memuat pengetahuan tentang keragaman budaya di daerah

mereka. Dari hasil wawancara dengan guru kelas, mayoritas siswa kelas IIA

berasal dari suku-suku di Pulau Jawa dan beberapa dari luar jawa, seperti

Kalimantan dan Sumatera. Buku cerita yang dikembangkan menjadi sarana

pendukung dalam mengembangkan rasa toleransi dan menghargai terhadap

perbedaan yang ada di sekolah. Peneliti semakin terdorong untuk melakukan

penelitian pengembangan buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di

Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD.

Buku cerita bergambar yang dikembangkan menyajikan teks cerita yang

tidak terlalu panjang dan didukung dengan ilustrasi gambar yang full color.

Menurut Toha (2010: 18), baik cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk

menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu hadir sama kuat saling mengisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

dan saling menjelaskan. Alur cerita digambarkan melalui ilustrasi-ilustrasi gambar

pada setiap halamannya. Buku cerita bergambar ini juga menyajikan beberapa

halaman yang menampilkan ensiklopedia sederhana tentang keberagaman budaya

di Pulau Jawa. Fungsi buku cerita bergambar adalah media hiburan bagi anak,

selain itu buku cerita bergambar juga menjadi salah satu sarana anak menghayati

fenomena yang ada di kehidupan sehari-hari. Menurut Mitchell (dalam

Nurgiyantoro, 2005: 159), buku cerita bergambar membantu anak untuk belajar

tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah

masyarakat dan alam. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan buku cerita

bergambar dengan konten yang relevan dalam kehidupan anak. Hal itu dapat

dilihat dari isi cerita dan ilustrasi gambar yang ada, seperti cerita dalam lingkup

sekolah dasar, interaksi dengan teman sebaya, background gambar gedung

sekolah, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Posisi teks dan

ilustrasi gambar dibuat tidak bertumpukan agar memudahkan anak untuk

membaca teks cerita. Menurut Nurgiyantoto (2005: 155), penataan gambar-

gambar itu memperhitungkan aspek keindahan tampilan, menarik perhatian, enak

dipandang, dan secara mudah mata anak beralih dari teks ke gambar dan dari

gambar ke teks. Peneliti juga melengkapi shadow transparan pada teks cerita agar

teks lebih jelas untuk dibaca oleh anak.

Pada bagian sampul buku, peneliti membuat judul yang ringkas dan

mewakili keseluruhan isi cerita. Buku cerita bergambar yang dikembangkan

memliliki judul “Ranu dan Yani”. Judul tersebut mewakili cerita yang

mengisahkan konflik dua orang anak bernama Ranu dan Yani yang berasal dari

Pulau Jawa tetapi memiliki perbedaan latar belakang suku dan budayanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Peneliti membuat cerita tentang keragaman budaya di Indonesia pada salah satu

pulau saja, yaitu Pulau Jawa. Dari hasil penelitian pengembangan buku cerita

bergambar, diharapkan buku ini dapat menjadi media guru dan orang tua untuk

menyampaikan pembelajaran tentang pentingnya sikap menghargai dan

bertoleransi terhadap perbedaan yang ada dalam kehidupan anak. Menurut Yusuf

(2009: 178), anak mulai memiliki keasanggupan menyesuaikan diri-sendiri

kepada sikap kerja sama atau kepeduliannya terhadap kepentingan orang lain.

Konten dalam cerita “Ranu dan Yani” menyajikan pesan moral tentang

pentingnya sikap menghargai mengenai perbedaan suku dan budaya di antara

teman sebaya. Guru dan orang tua dapat menggunakan buku ini untuk

menanamkan sikap menghargai dalam diri anak.

Pembuatan desain buku dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh ilustrator

yang memiliki keterampilan dalam pewarnaan gambar secara digital. Pembuatan

desain diawali dengan membuat sketsa gambar dengan cara menggambar manual

dengan pensil. Kemudian peneliti men-scan sketsa gambar ke komputer untuk

ditindaklanjuti dalam proses pewarnaan gambar. Buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Pulau Jawa yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan

2 jenis kertas, kertas jenis Ivory 260 untuk bagian sampul dan kertas jenis Art

Paper 120 untuk bagian isi buku. Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm atau

seukuran kertas A5 dengan orientasi halaman landscape dan memiliki 12 halaman

sudah termasuk sampul depan dan belakang. Isi buku ini dilengkapi dengan

ensiklopedia mini di halaman 7 sampai dengan halaman 10, disajikan dengan

ilustrasi gambar kekhasan empat suku terbesar di Pulau Jawa beserta

keterangannya. Jenis huruf menggunakan Comic Sans MS dengan ukuran 16


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

untuk bagian sampul belakang dan judul pada bagian halaman ensiklopedia,

ukuran 14 untuk bagian kalimat dalam isi cerita, dan ukuran 13 untuk bagian kata

pengantar dan tentang penulis. Proses pengerjaan sketsa gambar berjalan selama 2

minggu, kemudian proses pewarnaan selama 2 minggu, setelah itu proses layout

buku kurang lebih 2 minggu. Peneliti melakukan pembuatan buku cerita

bergambar dari bulan Desember sampai dengan Januari, kemudian buku dicetak 2

kali pada bulan Februari sebagai bahan validasi produk dosen ahli dan guru kelas

IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Melalui proses validasi, produk

mengalami revisi sebelum dilakukan uji coba terbatas kepada 6 siswa kelas IIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

Setelah produk dicetak, peneliti memberikan 2 buku kepada validator

untuk dilakukan validasi produk awal. Peneliti menyiapkan lembar penilaian

berupa kuesioner untuk proses validasi dan uji coba terbatas. Kuesioner

merupakan pemgumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2011: 192). Kuesioner yang diberikan menggunakan beberapa prinsip

pengembangan materi pembelajaran menurut Tomlinson (1998). Peneliti hanya

mengambil 5 dari 15 prinsip yang ada, yaitu (1) materi pembelajaran harus

mempertimbangkan efek positif dalam pembelajaran, (2) Materi pembelajaran

hendaknya dapat memaksimalkan potensi belajar peserta didik, (3) Materi

pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh

percaya diri, (4) Perhatian peserta didik harus diberikan melalui penggunaan gaya

bahasa sebagai input, (5) Materi pembelajaran harus menyediakan dan

memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

menyesuaikan kata-kata sesuai kebutuhan dengan cara memodifikasi kelima

prinsip yang diambil sebagai kriteria penilaian buku cerita.

Hasil validasi buku cerita bergambar, peneliti mendapatkan data rata-rata

nilai sebesar 4,035 yang menunjukkan bahwa produk tergolong dalam kategori

“Baik” dan layak untuk dilakukan uji coba kepada siswa dengan melalui revisi

sesuai saran. Validator memberikan komentar dan saran sebagai acuan peneliti

melakukan revisi produk, seperti desain sampul masih kurang menggambarkan isi

cerita sehingga perlu dilengkapi, tata letak teks cerita yang masih terlalu pinggir,

dan kejelasan teks cerita ketika bertumpuk dengan background gambar. Peneliti

melakukan revisi kurang lebih seminggu setelah mengumpulkan data hasil

validasi. Setelah revisi selesai, peneliti mencetak 1 buku untuk dilakukan uji coba

terbatas kepada 6 siswa kelas IIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan pada

Senin, 26 Februari 2018 pukul 07.30-09.00 WIB. Proses uji coba terbatas

dilakukan ketika pembelajaran khas, yaitu pembelajaran MBB (Membaca Buku

Bagus). Peneliti membacakan buku hasil pengembangan di depan kelas dan siswa

mendengarkan. Setelah siswa mendengarkan pembacaan buku, peneliti memilih 6

siswa untuk memberikan pendapat dan mengisi lembar kuesioner sebagai

penilaian terhadap buku cerita bergambar. Peneliti membimbing siswa ketika

proses berpendapat dan mengisi kuesioner penilaian buku. Peneliti membacakan

beberapa pernyataan untuk membantu siswa memahami kriteria penilaian. Peneliti

membimbing satu per satu siswa dalam memberikan penilaian. Skor dan komentar

siswa terhadap buku cerita yang diujikan cukup variasi. Dari 12 aspek penilaian,

ada yang memberikan skor 5 semua yang berarti siswa merasa bahwa buku cerita

bergambar yang diujikan sangat bagus untuk dibaca. Ada juga yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

skor pada beberapa aspek penilaian dengan skor 2 dan 3, menurut siswa buku

cerita belum terlalu menunjukkan pada beberapa aspek penilaian yang disajikan.

Terlihat salah satu siswa memberikan skor kurang dari 4 pada aspek penilaian isi

cerita memberikan pengaruh positif kepada siswa, cerita menggunakan bahasa

yang mudah dipahami, jalan cerita menarik untuk dibaca lebih lanjut, dan janis

huruf menarik untuk membaca buku. Siswa pertama, ketiga, dan kelima

memberikan total skor 60 dengan rata-rata 5. Siswa kedua memberikan total skor

48 dengan rata-rata 4. Siswa keempat dan keenam memberikan total skor 59

dengan rata-rata 4,91. Dari hasil rekapitulasi data penilaian uji coba terbatas,

dapat diketahui bahwa buku cerita bergambar tentang keragaman budaya di Pulau

jawa yang dikembangkan tergolong “Sangat Baik” karena mendapat rata-rata skor

sebesar 4,80. Buku cerita bergambar dikatakan “Sangat Baik” karena dari hasil uji

coba terbatas kepada siswa, buku menarik untuk dibaca, isi cerita sesuai dengan

prinsip pengembangan materi yang digunakan, dan desain buku mudah untuk

dibuka maupun dibolak-balik oleh siswa ketika dibaca.

Dari proses validasi dan uji coba terbatas, didapat rata-rata pada masing-

masing proses. Pada proses validasi diperoleh rata-rata skor sebesar 4,035 dan

pada proses uji coba terbatas diperoleh rata-rata skor sebesar 4,8 sehingga jika

kedua skor tersebut dirata-rata kembali, memperoleh skor akhir sebesar 4,47. Skor

akhir menunjukkan bahwa produk buku cerita bergambar yang dikembangkan

masuk dalam kategori “Sangat Baik” karena buku cerita bergambar layak untuk

digunakan sebagai media pembelajaran membaca untuk siswa kelas II SD. Hal itu

dilihat dari isi cerita yang sudah mencakup lima prinsip pengembangan materi

menurut Tomlinson (1998). Pertimbangan lain karena buku cerita bergambar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

dikembangkan membantu siswa dalam memahami suatu hal yang konkret menuju

ke arah yang lebih abstrak. Dari proses uji coba yang dilakukan, terlihat bahwa

siswa disajikan beberapa contoh kenampakan kebudayaan yang berada di Pulau

Jawa. Ketika membaca buku tersebut, siswa mengembangkan kemampuan

berimajinasi sehingga mereka dapat memberikan pendapat dan menceritakan

kembali isi cerita yang telah dibaca. Buku cerita menyajikan kalimat-kalimat

pendek agar siswa kelas II lebih mudah dalam memahami isi cerita. Dari isi cerita

dan proses tanya jawab, siswa memberi komentar bahwa isi cerita mengajarkan

untuk membiasakan diri mengenai rasa peduli terhadap kepentingan orang lain.

Penelitian melakukan penelitian pengembangan produk buku cerita

bergambar ini dilakukan sampai pada tahap revisi akhir produk setelah proses uji

coba terbatas. Penelitian belum sampai pada uji coba di lapangan dengan seting

penelitian yang lebih luas dikarenakan keterbatasan waktu dan saran dari dosen

pembimbing. Diharapkan dengan adanya buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Pulau Jawa, guru dan orang tua dapat memanfaatkannya

untuk menanamkan sikap menghargai kepada siswa atau anak terhadap perbedaan

suku dan budaya di lingkungan sekitar.

4.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Produk

4.1.1.1 Kelebihan Produk

Melalui proses validasi yang telah dilakukan oleh satu dosen ahli dan guru

kelas IIA, kemudian dilakukan proses uji coba terbatas kepada 6 siswa kelas IIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan produk buku cerita begambar tentang

keragaman budaya di Pulau jawa memiliki beberapa kelebihan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

1) Buku cerita bergambar memuat materi tentang salah satu fenomena

keragaman budaya di Indonesia.

2) Buku cerita bergambar menyajikan cerita dengan dilengkapi ensklopedia

sederhana dan ilustrasi gambar dengan warna beragam di dalamnya.

3) Ukuran dan ketebalan buku memudahkan siswa untuk membawa, membuka,

dan membaca.

4) Penyajian teks cerita disesuaikan dengan usia kelas rendah, yaitu teks tidak

terlalu panjang, menggunakan bahasa yang sederhana, dan pemilihan jenis

huruf serta ukuran mudah untuk dibaca oleh anak.

5) Buku cerita bergambar selain sebagai media membaca untuk anak, buku ini

juga dapat digunakan guru dan orang tua untuk mengajarkan sikap

menghargai terhadap perbedaan suku dan budaya di daerah tempat

tinggalnya.

4.1.1.2 Kekurangan Produk

Buku ini tidak hanya memiliki kelebihan tetapi setelah dilakukan validasi,

ternyata buku cerita tentang keragaman budaya di Pulau Jawa masih memiliki

kekurangan.

1) Buku belum dilengkapi dengan halaman cerita yang interaktif, seperti

ilustrasi masih gambar datar dan belum ada pertanyaan refleksi bagi siswa di

akhir cerita sebagai peneguhan siswa terhadap sikap menghargai dan toleransi

terhadap keragaman budaya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

2) Cerita dan ilustrasi gambar dibuat sendiri oleh peneliti yang memiliki

keterbatasan kemampuan pada bahasa dan desain grafis, sehingga masih

terdapat kesalahan pemilihan kata dan keluesan ilutrasi gambar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

proses penelitian pengembangan ini melalui 7 langkah yang dimodifikasi dari

langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Langkah pertama, peneliti

melakukan riset dan pengumpulan data. Langkah kedua, peneliti melakukan

perencanaan desain produk. Langkah ketiga, peneliti mulai melakukan

pengembangan produk awal. Langkah keempat , dilakukan validasi produk awal

oleh dosen ahli dan guru kelas. langkah kelima, peneliti melakukan revisi produk

awal hasil validasi. Langkah keenam, produk yang telah direvisi kemudian masuk

ke uji coba terbatas terhadap 6 siswa. Langkah ketujuh, peneliti melakukan revisi

terakhir sesuai hasil penilaian siswa. Melalui langkah-langkah tersebut, penelitian

pengembangan menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar tentang

keragaman budaya di Pulau Jawa untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas II.

Dari proses validasi dan uji coba terbatas, didapat rata-rata pada masing-

masing proses. Pada proses validasi diperoleh rata-rata skor sebesar 4,035 dan

pada proses uji coba terbatas diperoleh rata-rata skor sebesar 4,8 sehingga jika

kedua skor tersebut dirata-rata kembali, memperoleh skor akhir sebesar 4,47. Skor

akhir menunjukkan bahwa kualitas produk buku cerita bergambar yang

dikembangkan masuk dalam kategori “Sangat Baik” karena buku cerita

bergambar layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran membaca untuk

siswa kelas II SD. Hal itu dilihat dari isi cerita yang sudah mencakup lima prinsip

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

pengembangan materi menurut Tomlinson (1998). Pertimbangan lain karena buku

cerita bergambar yang dikembangkan membantu siswa dalam memahami suatu

hal yang konkret menuju ke arah yang lebih abstrak. Dari proses uji coba yang

dilakukan, terlihat bahwa siswa disajikan beberapa contoh kenampakan

kebudayaan yang berada di Pulau Jawa. Ketika membaca buku tersebut, siswa

mengembangkan kemampuan berimajinasi sehingga mereka dapat memberikan

pendapat dan menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca. Buku cerita

menyajikan kalimat-kalimat pendek agar siswa kelas II lebih mudah dalam

memahami isi cerita. Dari isi cerita dan proses tanya jawab, siswa memberi

komentar bahwa isi cerita mengajarkan untuk membiasakan diri mengenai rasa

peduli terhadap kepentingan orang lain.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Proses riset dan pengumpulan data terbatas pada satu sekolah, satu guru

kelas, beberapa siswa secara acak sehingga potensi masalah belum tergali

secara mendalam dan cukup sempit pada satu tempat penelitian saja.

2. Proses uji coba terbatas hanya dilakukan di salah satu kelas paralel, yaitu

kelas IIA sehingga belum ada pembanding penilaian siswa terhadap buku

cerita yang diujicobakan.

3. Pengembangan buku cerita hanya membahas keragaman budaya di Pulau

Jawa, belum mencakup keragaman budaya di seluruh Indonesia karena

proses pembuatan desain buku mengalami kendala dalam pengerjaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

5.3 Saran

Dalam proses penelitian pengembangan buku cerita bergambar yang telah

dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya.

Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut.

1. Ada baiknya jika riset dan pengumpulan data dilakukan kepada lebih dari

satu subyek penelitian agar data yang diperoleh lebih luas dan mendalam.

2. Konten buku cerita bergambar lebih diperluas kembali sehingga tidak

hanya terbatas pada keragaman budaya di Pulau Jawa tetapi dapat

mencakup seluruh daerah di Indonesia dan dilengkapi dengan nilai-nilai

karakter kebangsaan, seperti mandiri, nasionalis, berani, bertanggung

jawab, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., dkk. 2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Adler, MJ., & Charles Van Doren. 2007. How to Read A Book: Cara Jitu
Mencapai Puncak Tujuan Membaca. Jakarta: Ipublishing.
Egan, K. (2009). Pengajaran yang inovatif. Jakarta: PT Indeks.

Hamzah, S. 2013. Pendidikan lingkungan sekelumit wawasan pengantar.


Bandung: PT Refika Aditama.
Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Hartinah, S. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.
Hasanuddin. 2015. Sastra anak: kajian tema, amanat, dan teknik penyampaian
cerita anak terbitan surat kabar. Bandung: Angkasa.
Kumara, A. 2014. Kesulitan Berbahasa pada Anak. Yogyakarta: PT Kanisius.
Nurgiyantoro, B. 2005. Sastra Anak Pengantar: Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nazir, M. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Piaget, J. & Barbel Inhelder. 2010. Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pratisti, W. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Bogor: Indeks.
Priyatni, T. & Nurhadi. 2017. Membaca Kristis dan Literasi Kritis. Tangerang:
Tira Smart.
Rahim, F. 2007. Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Setiadi, E. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, H. 2013. Penelitian pendidikan jenis, metode, dan prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sukmadinata, N. 2008. Metode peneitian pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sutrisno, M. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Tampubolon, DR. (1987) Teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: Angkasa

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

_________ . (2008). Kemampuan membaca efektif dan efisien. Bandung:


Angkasa.

Tarigan. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Toha-Sarumpet, R.K. (2010). Pedoman penelitian satra anak: edisi revisi. Jakarta:
Yayasan Pustakan Obor Indonesia.

Tomlinson, B. (1998) . Material Development in Language Teaching. Cambridge:


Cambridge University Press.
Ujan, Andre, dkk. 2011. Multikulturalisme: Belajar HidupBersama dalam
Perbedaan. Jakarta Barat: PT Indeks.
Yusuf, S. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, M. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.
Widoyoko, E. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Sumber Online:
Ermadwicitawati. (2013). Pengembangan Materi Ajar Cerita Anak yang
Mengandung pendidikan Karakter pada Pembelajaran Membaca
Cerita Anak SMPKelas VII di Singaraja. E-JournalProgram
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Diunduh pada tanggal
22 April 2018, pukul 21.00 WIB.
https://media.neliti.com/media/publications/206901-none.pdf

Effendy, Y., Bangsa, G., & Yunadi, H.D. (2013). Perancangan Buku Bergambar
Dang Gedunai untuk Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal DKV Adiwarna,
Universitas Kristen Petra. Diunduh pada tanggal 17 Januari 2018 dari
https://www.neliti.com/publications/87190/perancangan-buku-cerita-
bergambar-dang-gedunai-untuk-anak-usia-4-6-tahun
Pram. (2013). Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaan. Jakarta Timur: Cerdas
Interaktif. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018 dari
https://books.google.co.id/books?id=f3YGCgAAQBAJ&printsec=front
cover&dq=suku+bangsa&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjI6Y67_-
DYAhUEpZQKHetwDroQ6AEIJjAA#v=onepage&q=suku%20bangsa
&f=false
Rohana, S. (2009). Hubungan Antar Suku Bangsa di Kota Pangkalpinang.
Tanjungpinang: Milas Grafika. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018
dari
https://books.google.co.id/books?id=EOgvCwAAQBAJ&pg=PA28&dq
=suku+bangsa&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjI6Y67_-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

DYAhUEpZQKHetwDroQ6AEITjAJ#v=onepage&q=suku%20bangsa
&f=false
Suparlan, P. (2003). Bhineka Tunggal Ika: Keanekaragaman Sukubangsa atau
Kebudayaan?1. Jurnal Antropologi Indonesia, Universitas Indonesia.
Diunduh pada tanggal 18 Januari 2018 dari
http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3472/2752
Widiastuti. (2013). Analisis SWOT Keragaman Budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah,
Universitas Darma Persada. Diunduh pada tanggal 22 April 2018,
pukul 20.15 WIB.
https://e-journal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnal-
ilmiah/article/view/21
Wigianto. (2015). Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
Untuk Perserta Didik Sekolah Dasar. E-JOURNAL. Universitas Negeri
Yogyakarta. Diunduh pada tanggal 22 April 2018, pukul 20.00 WIB.
http://eprints.uny.ac.id/30761/
http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/buku-saku-gerakan-literasi-sekolah/
(diunduh pada tanggal 11 Desember 2017, pukul 15.54 WIB)
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id (diunduh pada tanggal 16 Januari 2018, pukul
12.30 WIB)
http://www.google.co.id/url?q=http://pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/3%2520
Mulyo%2520Teguh.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjJ9eGJzPXXAhWCkZQKHV8lA
ToQFjAJegQIChAA&usg=AOvVaw3ZDUwHfI6sjzEavNDy9GdE (diunduh pada
tanggal 6 Desember 2017, pukul 21.25 WIB)
http://www.kemendagri.go.id/news/2011/11/02/indonesia-laboratorium-bagi-
keragaman-budaya (diakses pada tanggal 7 Juni 2018, pukul 19.00 WIB)
https://nasional.kompas.com/read/2009/11/12/02532362/mengelola.keberagaman.
indonesia (diakses pada tanggal 10 Juni 2018, pukul 12.15 WIB)
https://edukasi.kompas.com/read/2016/05/13/17374591/berapa.banyak.pulau.di.in
donesia. (diakses pada tanggal 10 Juni 2018, pukul 12.45 WIB)
https://internasional.kompas.com/read/2017/06/09/16140021/intoleransi.perburuk.
prespektif.damai.di.indonesia (diakses pada tanggal 10 Juni 2018, pukul 20.10
WIB)
http://www.rmolbabel.com/read/2017/12/27/5235/1/Rajin-Membaca,-Hindari-
Radikalisme-Dan-Intoleransi (diakses pada tanggal 11 Juni 2018, pukul 08.00
WIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 1

Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas II A


No. Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

1 Bagaimana kelengkapan sekolah Persediaan buku di sekolah selalu ditambah di


dalam menyediakan koleksi buku setiap semesternya. Setiap kelas disediakan buku-
cerita bergambar sebagai fasilitas buku untuk sarana membaca sebagai bentuk
membaca siswa? penyelenggaraan Gerakan Literasi Sekolah. Buku
yang disediakan sekolah itu cukup beragam
jenisnya, ada buku paket mata pelajaran,
ensiklopedia, buku cerita anak, komik, majalah
dan masih banyak lagi.
2 Bagaimana kondisi koleksi buku Buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah
cerita bergambar yang baik selalu dirawat oleh penjaga perpustakaan tetapi
sebagai fasilitas membaca siswa? terkadang karena selau dipinjam oleh siswa,
terdapat beberapa buku yang rusak. Pengurus
perpustakaan selalu mencoba memperbaiki
sehingga buku yang rusak tidak dibiarkan begitu
saja.
3 Apakah guru menggunakan buku Sekolah memiliki pembelajaran khas yang disebut
cerita bergambar sebagai media Membaca Buku Bagus atau disingkat MBB. Pada
pembelajaran membaca siswa? saat MBB, guru menggunakan buku cerita
bergambar yang relevan bagi siswanya dan
mengandung pedidikan karakter di dalamnya.
4 Apakah sekolah mempunyai Koleksi buku cerita bergambar tentang
koleksi buku cerita bergambar keberagaman budaya Indonesia di SDK
tentang keberagaman budaya di Eksperimental Mangunan masih sedikit. Terdapat
Indonesia? beberapa buku cerita bergambar tentang
keberagaman budaya Indonesia tetapi tidak full
colour dan kurang interaktif bagi pembaca.
5 Apakah ada keberagaman suku Di kelas II A ada keberagaman suku dan budaya,
budaya pada siswa di kelas II A di hal itu ditemukan pada para siswa yang orang
SD Kanisius Eksperimental tuanya berasal dari suku Batak dan Jawa. Suku
Mangunan? Jawa menjadi mayoritas di kelas IIA. Belum ada
buku yang dapat menjadi media guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

No. Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

menanamkan sikap toleransi terhadap perbedaan


suku.
6 Bagaimana para siswa Para siswa memiliki toleransi dan sikap
menanggapi keberagaman menghargai yangcukup bagus. Terlihat ketika
tersebut? semua siswa sedang bermain, mereka tidak terlalu
7 Apakah siswa peduli dengan mempermasalahkan perbedaan suku mereka.
keberagaman budaya di Walaupun sesekali terjadi ejek-ejekan mengenai
lingkungan sekitarnya? latar belakang siswa, sehingga guru selalu
memberikan pedampingan mengenai relasi siswa.
8 Bagaimana keaktifan siswa kelas Siswa sangat senang ketika disediakan buku-buku
II dalam kegiatan membaca di bacaan yang variatif dan interaktif. Siswa senang
sekolah? sekali membaca buku yang memuat gambar-
gambar pendukung, hal itu dapat membuat siswa
berimajinasi dan lebih mudah menangkap isi
bacaan yang mereka baca.
9 Apakah masih terdapat siswa Di kelas II A terdapat dua siswa yang masih
kelas II yang kesulitan dalam kesulitan dalam kemampuan membaca. Guru
kegiatan membaca? selau memberikan pendampingan secara
bergantian walaupun masih sulit untuk
mendampingi secara intensif.
10 Bagaimana cara guru mengatasi Guru selalu mendampingi siswa yang kesulitan
kesulitan membaca pada siswa dalam membaca. Dengan sabar, guru
kelas II SD Kanisius membimbing siswanya untuk membunyikan kata
Eksperimental Mangunan? dari bacaan yang siswa baca. Buku yang dipakai
dipilih sesuai kemauan siswa supaya siswa juga
tertarik untuk membacanya. Guru tidak terlalu
menuntut siswanya untuk cepat bisa membaca,
tetapi guru selalu menghargai perkembangan
siswa yang mau belajar membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 2

Rangkuman Hasil Wawancara Siswa Kelas II A


No. Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

1 Apakah sekolah menyediakan Sekolah menyediakan banyak buku cerita


koleksi buku cerita bergambar bergambar untuk dibaca.
sebagai fasilitas membacamu?
2 Apakah guru menggunakan buku Guru kelas menggunakan buku cerita bergambar
cerita bergambar untuk melatih ketika ada pembelajaran MBB (Membaca Buku
kemampuan membacamu? Bagus).
3 Apakah sekolah mempunyai Buku cerita bergambar tentang keberagaman
koleksi buku cerita bergambar budaya di Indonesia belum tersedia banyak.
tentang keberagaman suku dan Paling banyak buku cerita bergambar tentang
budaya di Indonesia? hewan.
4 Apakah ada keberagaman suku Di kelas terdapat teman yang berasal dari daerah
dan budaya pada teman berbeda-beda. Tentu saja ada perbedaan budaya di
sekelasmu? setiap teman, tetapi ketika belajar dan bermain
5 Bagaimana kamu menanggapi semuanya berusaha saling menghargai. Teman
keberagaman tersebut? dari suku Jawa lebih banyak daripada suku yang
lain. Terkadang masih ada perselisihan, seperti
saling mengejek tentang warna kulit dan logat
berbicara.
6 Apakah masih ada kesulitan Ada beberapa teman yang masih belum lancar
dalam kegiatan membaca? membaca kalimat yang panjang. Biasanya guru
7 Bagaimana caramu mengatasi kelas melakukan bimbingan kepada teman-teman
kesulitan dalam kegiatan yang kesulitan dalam membaca.
membaca?
8 Apa warna kesukaanmu? Warna yang paling disukai dan menarik adalah
warna biru dan merah.
9 Buku bacaan seperti apa yang Buku bacaan yang disukai itu tidak terlalu tebal,
menurutmu menarik untuk banyak berisi gambar, warna beragam, dan tulisan
dibaca? tidak terlalu panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Lampiran 3

Hasil Validasi Dosen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 4

Hasil Validasi Guru Kelas II A


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 5

Hasil Uji Coba Terbatas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 6

Rekapitulasi Data Hasil Validasi

Validator Rerata Kategori


Dosen Ahli 4,5 Sangat Baik
Guru Kelas II A 3,57 Baik
Siswa Kelas II A 4,80 Sangat Baik
Rata-rata 4,29 Sangat baik

Lampiran 7

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Coba Siswa

No. Nomor Kuesioner Total Rata-


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 rata
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
2 4 5 3 5 2 4 3 5 4 5 3 5 48 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 59 4,91
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
6 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 59 4,91
Rata-rata Total 346 4,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Lampiran 8

Surat Permohonan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Lampiran 9

Surat Keterangan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lampiran 10

Dokumentasi Foto Ketika Pembelajaran Membaca Buku Bagus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

RIWAYAT HIDUP PENELITI


Bagas Sinungging Rahmat lahir di Gunungkidul, 10 Maret

1995 dari pasangan orang tua Petrus Sugiyanto, S.Pd. dan

Sutariningsih. Memiliki kakak kandung bernama Asri Senja

Sih Sujati, S.Pd. Pernah menempuh pendidikan di TK

Putrawacana, SD Negeri Logandeng, SMA Negeri 2 Playen,

dan melanjutkan di perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma.

Pada tahun 2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis

skripsi tentang penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Buku

Cerita Bergambar tentang Keragaman Budaya di Pulau Jawa untuk

Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD”.

Anda mungkin juga menyukai