SKRIPSI
Disususn sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SHINTA LIESTIANAH
1401412261
i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
1. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum atau
Persembahan:
dan semangatnya.
2. Almamater UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG.
v
KATA PENGANTAR
berjudul “Analisis Nilai Karakter Cerpen Dalam Buku Bina Bahasa Dan Sastra
haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa
umatnya ke jaman ilmu penuh pengetahuan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk
dilakukan oleh satu pihak, banyak sekali hambatan dan tantangan yang ditemui
yang semua itu tidaklah mungkin peneliti selesaikan sendiri tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
ilmu.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu
vi
4. Drs. Sukarir Nuryanto, M.Pd.,sebagai Dosen pembimbing I yang telah
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
Negeri Semarang.
kerjasamanya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Shinta Liestianah
vii
ABSTRAK
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah apa sajakah nilai
karakter dan berapakah persentase nilai karakter yang terkandung dalam cerpen
anak pada buku “Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V”. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui nilai karakter dan prosentase nilai karakter yang terkandung
dalam cerpen anak pada buku “Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V”.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam cerpen ini
adalah semua cerpen yang ada dalam buku “Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia
Kelas V”. Sampel yang digunakan sebanyak 5 cerpen yang terdapat dalam buku
“Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V”.Metode pengumpulan data
menggunakan dengan teknik simak, catat, dan memakai kartu data. Teknik
pengumpulan data yang dilaksanakan adalah triangulasi yang terdiri atas
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian diketahui bahwa dalam cerpen yang terdapat dalam buku
“Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V” mengandung nilai-nilai karakter
religius dengan persentase 5,6%, rasa ingin tahu dengan persentase 11,1%, kreatif
dengan persentase 22,2%, demokratis dengan persentase 5,6%, kerja keras dengan
persentase 16,7%, komunikatif dengan persentase 5,6%, peduli sosial dengan
persentase 11,1%, tanggung jawab dengan persentase 5,6%, mandiri dengan
persentase 5,6%, menghargai prestasi dengan persentase 5,6%, dan gemar
membaca dengan persentase 5,6%. Simpulan penelitian ini adalah nilai karakter
yang ditemukan sebanyak 11 nilai karakter. Saran yang diberikan adalah 1) Bagi
guru atau orangtua dapat menjadikan cerpen sebagai alternatif pilihan dalam
mendidik anak tentang nilai karakter, 2) Bagi siswa hendaknya dapat memilih
karakter yang baik sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari, 3) Bagi pihak sekolah sangat dianjurkan menambah koleksi cerpen di
perpustakaan seperti majalah bobo dan buku kumpulan-kumpulan cerpen yang
mengandung banyak nilai karakter.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2. Fokus Penelitian ................................................................................ 8
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
1.6. Penegasan Istilah ............................................................................... 10
BAB II Kajian Teori ..................................................................................... 12
2.1. Acuan Teori Fokus Penelitian ........................................................... 12
2.2. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 25
BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................... 41
3.1. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 41
3.2. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 41
3.3. Data dan Sumber Data ...................................................................... 42
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 42
3.5. Analisis Data ..................................................................................... 45
3.6. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................ 47
ix
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................... 54
4.1. Deskripsi Data ................................................................................... 54
4.2. Temuan Hasil Penelitian ................................................................... 54
4.3. Pembahasan....................................................................................... 83
BAB V Simpulan dan Saran ........................................................................ 91
5.1. Simpulan ........................................................................................... 91
5.2. Saran ................................................................................................. 92
5.3. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94
LAMPIRAN ................................................................................................... 95
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
anak perlu dibimbing agar dapat tercipta karakter yang baik terutama di
mereka tidak dapat memilah sikap mana yang harus dimasukkan dalam diri
mereka.Anak-anak juga berada diluar jangkauan orang tua sehingga guru sebagai
pendidik harus benar-benar menanamkan nilai karakter pada anak, agar nantinya
anak dapat memiliki nilai karakter yang baik. (UU Sisdiknas 2013).
Suyanto (2010: 43) karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
itu sebagai watak atau budi pekerti. Guna mengatasi degradasi moral anak bangsa,
1
2
sempurna, maka akan menjadi pondasi dasar sekaligus menjadi warna kepribadian
bukan hanya untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat
pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
genarasi yang baik (insan kamil). Tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik
melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang
tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter
jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
yang ditandai dengan nilai-nilaiseperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis,
analitis, kreatif dan inovatif, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka,
tertib).
perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antarmanusia, yang when
character is lost then everything is lost. Penciptaan karakter yang baik pada anak,
terutama pada anak usia sekolah dasar yang masih mudah dibimbing oleh guru
dalam mata pelajaran yang dipelajari siswa. Salah satu mata pelajaran yang bisa
dijadikan guru untuk mendidik karakter anak yaitu pada mata pelajaran Bahasa
dengan pendidikan karakter, karena pengajaran sastra dan sastra pada umumnya,
secara hakiki membicarakan nilai hidup dan kehidupan yang mau tidak mau
(2006: 20) sastra bukan hanya berfungsi sebagai agen pendidikan, membentuk
pribadi keinsanan seseorang, tetapi juga memupuk kehalusan adab dan budi
nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan
nilai pendidikan karakter tersebut telah tersirat dalam setiap mata pelajaran. Dan
proses pembelajaran.
Endah (2012: 43) cerita pendek cenderung padat dan langsung pada
tujuannya, cerita pendek berasal dari anekdot sebuah situasi yang digambarkan
singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi
peneceritaan lisan.Cerita pendek termasuk bentuk prosa naratif fiktif, pada cerita
pendek yang dikemas dengan menarik tentu akan memiliki daya tarik tersendiri
bagi siswa. Ketertarikan siswa dalam cerita pendek tentunya akan membuat siswa
pada siswa. Dalam sebuah cerita pendek, sebenarnya ada beberapa hal yang
karakter atau pesan merupakan salah satu hal yang ditonjolkan penulis dalam
ditonjolkan.Jika mengingat sifat sastra yang kalau tidak salah mengutamakan dua
5
hal yaitu keindahan dan manfaat, maka sebagai bagian dari karya sastra, cerpen
akan lebih bermakna jika mempunyai pesan yang kuat. Cerpen dengan pesan yang
judul Cerita Pendek dalam Majalah Bobo Tahun 1980-an sebagai Bacaan
majalah Bobo. Sebagai majalah anak-anak, Bobo dalam setiap terbitannya selalu
memuat cerita pendek anak-anak yang mengandung unsur dulce et utile. Data
penelitian ini adalah 24 cerita pendek anak-anak dalam majalah Bobo terbitan
yang berkaitan dengan pendidikan moral dan budi pekerti.Cerita yang ditulis
karakter jujur, tanggung jawab, religius, mandiri, disiplin, kerja keras, dan cinta
lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Marta, (2014: 103-113) dengan judul Peran
memiliki penilaian moral yang berbeda-beda.Itu pun tergantung watak dari tiap-
danspiritual siswa dapat dilatih dan dikembangkan.Siswa tak hanya terlatih untuk
canggih anak tidak lagi mengenal budaya membaca karena semua serba instan
bahkan informasi bisa didapatkan melalui internet dan tanpa disadari minat anak
Dasar (SD) sebagai tahap awal anak-anak dalam memperoleh ilmu pengetahuan
telah ada dari nenek moyang kita. Guru dalam hal ini ikut mendominasi dalam
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan adanya nilai karakter dalam buku
pelajaran anak diharapkan, bisa mengambil atau meniru contoh karakter yang
baik dari sebuah cerita yang digambarkan pengarang dengan sangat baik dalam
sebuah bacaan.
Artikel berita yang dimuat pada koran online Republika.co.id, Bekasi pada
merupakan generasi penerus bangsa.Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
pegangan siswa.ajar pegangan siswa SD berisi tentang materi dan panduan belajar
menyampaikan materi.Isi dari buku ajar salah satunya adalah cerpen (cerita
karakter.
Cerpen yang terdapat pada buku ajar siswa masih perlu dikaji dan dianalisis
apa saja nilai karakter yang terkandung dalam cerpen tersebut. Maka dari itu
disusunlah penelitian berjudul “Analisis Nilai Karakter Cerpen Dalam Buku Bina
dalam cerpen dalam buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia siswa kelas V SDN
Tegalsari 01 Semarang.
1. Bagaimanakah nilai karakter yang ada pada cerpen dalam buku Bina
2. Berapakah presentase nilai karakter yang terdapat pada cerpen dalam buku
Semarang?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis apa saja nilai karakter yang terdapat pada cerpen dalam buku
Semarang.
buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia siswa kelas V SDN Tegalsari 01
Semarang.
sebagai berikut:
9
1. Manfaat teoretis
tentang nilai-nilai karakter yang terkandung dalam sebuah bacaan anak yang
kepribadian atau psikologi anak dan sebagai dasar penelitian berikutnya yang
sejenis.
2. Manfaat praktisi
Secara praktisi hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a. Bagi guru
b. Bagi siswa
c. Bagi sekolah
1.6.1 Analisis
dalam penelitian apapun merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan
adalah menelaah nilai-nilai karakter yang ada pada suatu bacaan cerpen
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
1.6.3 Cerpen
teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas
11
buku ajar adalah buku yang diperuntukan bagi siswa yang dipergunakan
Buku Ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata pelajaraan yang ditulis
dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks
buku pelajaran yang disusun oleh para pakar untuk menunjang suatu
tidak dipungkiri bahwa segala yang terjadi dalam dunia nyata dapat
12
13
terjadi maupun yang hanya rekaan belaka, dan pendek yang berarti
sesuatu yang tidak panjang atau singkat/ ringkas. Secara umum, cerpen
harus berupa cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif
(tidak benar-benar terjadi), tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja)
hari, tidak bahasa baku agar tidak kaku. Bahasa daerah, bahasa asing
suasana. Penulis cerpen harus pandai memilih kata-kata agar cerita yang
kegembiraan.
2.1.2. Karakter
melekat pada diri seseorang yang berkaitan dengan dimensi psikis dan
merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi
antarmanusia.
merupakan kepribadian yang mencakup beberapa aspek yang luas, baik itu
atau juga budi pekerti dan inilah merupakan kepribadian khusus yang
dimiliki oleh individu. Dan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik
semakin tinggi pula nilai dari benda itu.Sebaliknya, rendah kegunaan suatu
benda, maka semakin rendah pula nilai benda itu.Bernilai tidaknya suatu
berdampingan.
dipercaya.
ras, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya
perbedaan tersebut.
dari sebelumnya.
Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerja sama secara
persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya
9. Rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang
11. Cinta tanah air, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa
sendiri.
baik.
14. Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana
16. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya
membutuhkan.
pendidikan karakter.
negara.
diri anak didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai
usaha yang dilakukan dalam proses bimbingan untuk menjadi orang yang
umat manusia.
pendidikan karakter didapat dari usia dini yang diberikan oleh lingkungan
membangun karakter.
didik.
Penguatan itu akan melekat pada diri siswa karena siswa merasa dihargai.
mendorong siswa untuk lebih senang dan sadar diri melakukan perilaku
bahwa Buku Ajar adalah buku yang diperuntukan bagi siswa yang
mengatakan bahwa buku ajar adalah buku yang berisi uraian bahan tentang
mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis
(2009: 13) menjelaskan bahwa buku ajar sama dengan buku pelajaran.
Buku pelajaran dalam bidang studi tertentu merupakan buku standart yang
disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan
24
pengajaran.
siswa. Buku ajar memiliki peran dan fungsi dalam proses pembelajaran
yang bermakna. Isi sajian buku diarahkan agar siswa lebih aktif dalam
2.2.1. Cerpen
teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara
lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Cerita tidak
cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung
klimaks, atau titik balik.Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek
biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula
suatu teks hadir sebagai teks sastra.Unsur instrinsik tersebut adalah tokoh,
adalah unsur yang berada diluar teks fiksi yang bersangkutan, tetapi
a. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan
sumber cerita.
terus.
mundur (flashback).
27
mundur.
diselesaikan.
1) Dialog tokoh
2) Penjelasan tokoh
merupakan cerita fiksi yang relatif singkat dan pendek, mengisahkan salah
samping itu cerita harus memiliki kepaduan atau kebulatan yang tinggi.
teknik menulis cerpen. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
a. Menentukan topik
agar karangan tersusun dengan baik dan tidak acak-acakan (alur teratur).
2.2.3. Genre
media membentuk karakter anak didik. Genre sastra tersebut paling tidak
yaitu: (1) literer-estetis, (2) humanistis, (3) etis dan moral,(4) religius-
c) Genre sastra yang mengandung nilai etis dan moral dalam sastra,
3. Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang relatif
terbatas.
perhatian
2.1.1. Karakter
Rizal (2010: 44) karakter seseorang itu pada dasarnya sulit diubah.
karakter tersebut. Senada dengan Rizal, Taryana dan Rinaldi (2010: 44)
rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat,
pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu
berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet atau
memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu
pekerti. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang
istiadat.
perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
ajaran agamanya.
meliputi:
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
Tuhan YME.
34
4) Disiplin
5) Kerja keras
6) Percaya diri
7) Berjiwa wirausaha
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termuat akhir dari apa
9) Mandiri
lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
pengetahuan.
miliki atau hak diri sendiri dan orang lain serta tugas atau kewajiban
4) Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa
5) Demokratis
dan selalu memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
2) Nilai kebangsaan
kelompoknya.
3) Nasionalis
4) Menghargai keberagaman
macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan
sesuatu yang berharga dalam cerpen juga berupa pesan atau amanat.
sebagai berikut:
pendidikan dan dalam penulisan ini dapat difokuskan pada peran dalam
dalam cerita pendek tersebut menjadi nilai positif. Dengan cara ini, anak
kisah nyata yang dialami orang-orang besar dan terkenal bisa menjadikan
39
anak didik akan terpikat dan mengidolakan, serta pastinya anak didik ingin
pembelajaran.
dengan adanya pendidikan karakter yang dikaitkan dalam mata pelajaran yang
dipelajari siswa. Salah satu mata pelajaran yang bisa dijadikan guru untuk
mendidik karakter anak yaitu pada mata pelajaran bahasa indonesia degan
terlihat tidak serius untuk membuat anak mengerti suatumateri, padahal jika
tahu, manfaatnya sangat tinggi. Dengan membaca cerpen anak akan lebih
terangsang untuk melakukan aktivitas belajar, dan ia akan tahu bahwa belajar
Setelah anak mulai tertarik dengan belajar gaya santai, bisa dicoba
digunakan guru harus perlu dikaji kembali apakah dalam materi cerpen sudah
40
Pendidikan Karakter
Buku Ajar
Cerpen
pada buku.
41
42
kelas V.
Populasi dalam penelitian ini adalah buku Bina Bahasa dan Sastra
cerpen yang terdapat pada buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas
V.
maka peneliti tidak mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
1) Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
43
pengamatan ini dilakukan oleh peneliti pada saat membaca cerpen pada buku
ajar siswa yaitu buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V apakah
2) Wawancara
3) Dokumentasi
dengan narasumber.
Penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Metode simak dan
catat digunakan untuk menganalisis nilai karakter dalam bacaan buku ajar
buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V. Instrumen yang digunakan
kolom pertama nomor, kolom kedua judul cerpen, kolom ketiga nilai karakter
dengan sub-pilihan ada dan tidak ada. Jika dalam judul tersebut ditemukan
nilai karakter maka beri tanda centang (√) pada kolom ada, sedangkan jika
tidak ditemukan nilai karakter maka bertanda centang (√) pada kolom tidak
ada.
kualitatif. Uraian ini membahas: (1) pengertian dan kegunaan, (2) bentuk dan
model, (3) isi, dan (4) proses penulisan dan pemaketan catatan lapangan.
berbeda dengan catatan lapangan. Catatan ini berupa coretan seperlunya yang
Sugiyono (2009: 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam
analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data dengan tabel dan teks,
1. Membaca
2. Memahami
a. Pengumpulan data
berupa fakta-fakta tentang hal-hal yang diteliti, dalam hal ini nilai-nilai
karakter dalam buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V. Data
b. Reduksi data
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang data
karakter.
c. Penyajian data
penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi data yang dihasilkan
diperoleh nilai karakter apa saja yang terdapat dalam buku Bina Bahasa
berikut: kolom pertama nomor, kolom kedua judul cerpen, kolom ketiga
nilai karakter dengan sub-pilihan ada dan tidak ada. Jika, dalam judul
47
tersebut ditemukan nilai karakter maka beri tanda centang (√) pada
kolom ada, sedangkan jika tidak ditemukan nilai karakter maka bertanda
yang diperoleh. Melihat hal tersebut maka kepercayaan data hasil penelitian
1) Uji Kredibilitas
dilakukan dengan:
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Peningkatan Ketekunan
membaca dan menyimak buku ajar siswa secara cermat dan teliti
c. Triangulasi
catat di pagi hari pada saat peneliti masih segar akan memberikan
data yang lebih valid. Dari data yang diperoleh, kemudian peneliti
2) Uji Dependapilitas
kesimpulan.
yang valid dan reliabel berkaitan dengan nilai karakter, cerpen, dan buku
a. Instrumen Wawancara
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
Informasi atau data yang diperoleh dari wawancara sering bias. Bias
tersebut subjektif dan tidak akurat. Kebiasaan data ini tergantung pada
saat wawancara. Pewawancara yang tidak dalam posisi netral, misalnya ada
memberi data yang bias, bila responden tidak menangkap dengan jelas apa
yang ditanyakan peneliti atau pewawancara. Oleh karena itu peneliti jangan
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada
Jenis pertanyaan dalam penelitian ini yaitu pertanyaan yang terkait dengan
terkait dengan pendapat yaitu ada kalanya peneliti ingin minta pendapat
52
berikut:
3. Menurut ibu, apa upaya yang paling tepat untuk menanamkan nilai
b. Daftar Checklist
Nilai Karakter
No. Judul Cerpen
Ada Tidak Ada
1. Radio Kaset √
2. Untung Masih Bisa Jualan √
3. Lukisan Potret Diri √
4. Pak Lebai yang Malang √
5. Terungkapnya Sebuah Rahasia √
c. Kartu Data
KARTU DATA
Judul Cerpen :
Halaman :
Karya :
No. Nilai-nilai Karakter Paragraf Baris Bukti
Kalimat
BAB IV
Data yang berupa cerpen yang terdapat di dalam buku Bina Bahasa Dan
Sastra Indonesia Kelas V terdiri dari lima cerpen. Cerpen tersebut berjudul
“Radio Kaset”, “Untung Masih Bisa Jualan”, “Lukisan Potret Diri”, “Pak
Cerpen dalam buku siswa kelas V setelah dibaca secara cermat, kemudian
Semua cerpen tersebut dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan tabel nilai
unsur intrinsik cerpen yang diteliti, dan bukti kalimat yang mengandung nilai
karakter. Selain itu dipaparkan juga prosentase nilai karakter pada cerpen.
Analisis nilai karakter cerpen anak yang terkandung dalam buku Bina
Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V pada penelitian ini akan disajikan sebagai
berikut:
1. Radio Kaset
a. Sinopsis
Charli dan Charla adalah saudara kandung kakak beradik. Pada malam
asyik bermain dengan radio kaset. Mama dan papa mereka sudah tidur.
Radio kaset dibeli papa untuk mereka berdua. Jadi, pemakaiannya harus
54
55
mematikan radio kasetnya. Malam itu sangat hening. Hanya suara jangkrik
dua sosok tubuh manusia melesat masuk ke ruang tengah. TV dan tape
Keesokan harinya mama dan papa sangat terkejut! Wajah mama dan
papa berubah pucat. Papa menyesal karena jeruji jendela belum dipasang.
Sementara itu Charla dan Charli bersyukur sebab radio kaset mereka tidak
ikut digasak. Malamnya, giliran Charla yang memakai radio kaset kecil. Ia
yang terdengar. Akan tetapi, setelah itu terdengar suara orang lain. “Eh,
Asep! Kamu yang bawa TV deh!”. “Ogah! TV kan berat Hir! Kamu saja
yang bawa! Badan kamu kan gede.” Sahut sebuah suara lain.
Lalu Charla teriak memberitahu papa dan mama. Dan mereka pun
itu si Asep dan si Tohir dua pemuda yang suka mabuk-mabukan di ujung
Akibatnya, suara mereka terekam radio kaset. Lalu papa pergi ke Pak RT
Esoknya, Asep dan Tohir digiring polisi. Akan tetapi, barang yang
dicurinya sudah dijual untuk membeli minuman keras. Meskipun hati papa
dan mama sedih. Namun, Charla dan Charli merasa senang. Karena, gara-
b. Nilai Karakter
berikut ini:
kedua-Baris ke3).
berarti bentuk rasa syukur atau rasa terima kasih kepada Tuhan
berbagai aspek terkait. Dan nilai rasa ingin tahu ini merupakan
ini:
3) Kreatif
4) Demokratis
dan merata antara dirinya dengan orang lain. Nilai demokratis ini
membawa tape kecil Charla dan Charli. Esoknya Asep dan Tohir
a. Sinopsis
Wiwi adalah seorang gadis belia yang setiap harinya harus bekerja
berkeliling berjalan dari suatu tempat ke tempat yang lain di jalan raya.
Suatu hari, datanglah mobil sedan hitam metalik yang dikendarai oleh
lelaki setengah baya berkacamata hitam. Mobil itu menyenggol Wiwi saat
ia menyebrang jalan. Wiwi pun jatuh pingsan dan setengah jam kemudian
itu menderu kian kencang. Masuk gigi satu, lalu ban belakangnya berputar
“Biar saja, saya ingat nomornya. Saya juga ingat wajah orangnya..”
terlupakan begitu saja, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Tinggal Wiwi
“Kamu masih untung, Wi, hanya lecet-lecet sedikit. Besok juga kering.
Maafkan emak, ya. Seharusnya kamu tidak berjualan di jalan. Kamu masih
Wiwi enggak tahu kalau lampu merah itu tiba-tiba jadi hijau. Wiwi mau
menjadi koreng. Wiwi sudah berjualan lagi ditempat yang sama. Tidak ada
“Untung masih bisa jualan lagi,” kata Wiwi dalam hati. Kali ini, ia
c. Nilai Karakter
Jualan” adalah:
1) Kerja Keras
tepat waktu dan berorientasi lebih pada proses dan perkembangan dari
pada berorientasi pada hasil. Dan nilai kerja keras ini mengandung arti
niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik. Seperti kalimat yang
kalimat “sudah berjualan lagi” arti kalimat tersebut kerja keras Wiwi
dengan ibunya.
2) Komunikatif
bagi orang lain. Selain itu juga dapat berkomunikasi secara lisan dan
tidak lisan dengan efektif juga merupakan arti dari nilai komunikatif
64
“Sudahlah, Mak. Wiwi juga yang salah. Wiwi enggak tahu kalo
pertama-Baris ke1-3).
kalimat “Wiwi juga yang salah” yang artinya Wiwi berusaha terbuka
tersebut.
3) Peduli Sosial
nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita
“Dia mau kabur!” teriak salah seorang pengerumun. Biar saja, saya
ingat nomornya. Saya juga ingat wajah orangnya. Kata salah seorang”.
penolong mengingat nomor polisi mobil tersebut dan wajah orang yang
a. Sinopsis
Ia tak mau kalah dengan istri pejabat lainnya. Padahal, ia tidak mengerti
Suatu hari, Nyonya Minel datang kerumah Made, seorang pelukis asal
Nyonya Minel memesan sebuah lukisan potret diri pada Made. Nyonya
sketsa di atas kanvas, lalu memberi warna. Setengah jam kemudian sketsa
berwarna lukisan itu pun selesai. Itu merupakan tahap pertama. Dua
lihat! Apakah itu lukisan majikanmu?” tetapi kucingnya hanya diam tidak
tidak mirip dengan dirinya. Sebenarnya itu hanya akal bulus Nyonya
Minel saja agar Made mau menurunkan harga. Akan tetapi, Made juga
Kembalilah besok dan anda akan melihat sebuah lukisan yang benar-benar
mirip anda.”
Esok harinya Nyonya Minel kembali ke studio itu. Begitu masuk, Boni
perjanjian semula. Bahkan memberi Made bonus cukup besar. Made pun
lukisan tersebut dengan kuah sarden ikan untuk membuat Boni berselera
sehingga menjilatinya.
c. Nilai Karakter
adalah:
1) Kerja Keras
tepat waktu dan berorientasi lebih pada proses dan perkembangan dari
pada berorientasi pada hasil. Dan nilai kerja keras ini mengandung arti
niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik. Seperti kalimat yang
2) Tanggung Jawab
69
jawabnya. Selain itu orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
Minel merasa lukisan tersebut tidak mirip dengan dirinya meskipun itu
hanya akal bulus Nyonya Minel agar Made mau menurunkan harga.
karyanya. Rasa tanggung jawab itu timbul dari kesadaran diri Made
70
3) Kreatif
hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya. Kreatif yaitu dimana
cara atau pemahaman terhadap suatu masalah yang sudah ada terlebih
dahulu melalui pendekatan sudut pandang yang baru. Nilai kreatif ini
tersebut yang artinya Made telah mempunyai cara yang kreatif untuk
4) Menghargai Prestasi
menghormati hasil karya orang lain, karena dengan sikap seperti itu
menghargai hasil prestasi orang lain adalah dengan tidak mencela hasil
karya orang tersebut meskipun hasil karya itu menurut kita jelek. Bisa
menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang luhur dan
72
“bagus sekali lukisan ini” yang artinya Nyonya Minel sangat menyukai
Made karena lukisan tersebut sangat mirip dengan dirinya. Dalam hal
ini Nyonya Minel berkata dengan baik, tidak meremehkan hasil karya
a. Sinopsis
kenduri.
kampung hulu, ia akan mendapatkan kepala kerbau yang besar dan aneka
73
Karena terlalu lama berpikir, Pak Lebai kehabisan waktu. Ketiba tiba
pulang dengan membawa berkat. Secepat kilat, Pak Lebai segera menuju
kampung hilir. Ketika sampai di sana para undangan pun telah bubar. Pak
“Ah tidak apa-apa! Aku akan memancing saja. Aku akan mendapat
sungai. Ah, sungguh malang nasib Pak Lebai! Apa yang dikejar tiada
b. Nilai Karakter
1) Kerja Keras
tepat waktu dan berorientasi lebih pada proses dan perkembangan dari
pada berorientasi pada hasil. Dan nilai kerja keras ini mengandung arti
niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik. Seperti kalimat yang
memancing tidak seekor pun ikan yang diperoleh namun Pak Lebai
2) Mandiri
maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerja
menyiapkan kail. Pak Lebai tidak bergantung kepada orang lain untuk
3) Kreatif
hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya. Kreatif yaitu dimana
cara atau pemahaman terhadap suatu masalah yang sudah ada terlebih
dahulu melalui pendekatan sudut pandang yang baru. Nilai kreatif ini
mendapatkan kepala kerbau yang besar dan aneka makanan lezat. Jika
kampung hulu akan mendapatkan kepala kerbau yang besar dan aneka
yang banyak.
a. Sinopsis
Andi dan Surya adalah dua anak yang bersahabatan. Mereka duduk di
bangku kelas lima sekolah dasar. Pada saat istirahat, suasana ruang kelas
“Di, aku punya nomor telepon hantu. Kalau kau mau dengarkan
kembali.
keluar dari kamar. Dia berjalan mendekati meja telepon. Ayah ibunya
Tidak lama kemudian ...”Astaga! suara siapa ini?” tanya Andi kaget. Di
78
seorang nenek.
Suara tawa nenek itu semakin keras. Ya ampun, benarkah ini suara
nenek gombel?” tanya Andi dalam hati. Andi menutup telepon lalu cepat-
ujar Andi.
“Aku juga menelepon, tetapi tak ada yang mengangkat,” kata Surya.
“ Di atas pukul sembilan. Memang dari mana kamu dapat nomor itu,
“Dari Diki. Katanya, orang itu tidak mau disebut namanya”, Kata
Surya.
“mana? Coba ayah lihat! Hm, kelihatannya disekitar sini. Coba tanya
sekali kamu! Untuk apa sih membohongi aku dan Surya?” tanya Andi.
“Lalu, siapa yang tertawa seperti nenek gombel itu?” tanya Andi.
Ternyata itu suara nenek gombel yang Diki rekam dari televisi.
b. Nilai Karakter
Rahasia” adalah
1) Gemar membaca
yang tinggi maka akan memiliki prestasi belajar yang baik. Sedangkan
memiliki porsi kegiatan membaca yang kurang dari 1 jam dalam sehari.
Nilai karakter rasa ingin tahu merupakan sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa
secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait. Dan
nilai rasa ingin tahu ini merupakan cerminan keaktifan seseorang dalam
yang disampaikan penulis melalui gaya bahasa Surya pada kalimat “aku
3) Kreatif
baru yang lebih baik dari sebelumnya. Kreatif yaitu dimana seseorang
suatu pekerjaan yang menghasilkan inovasi baru dari sesuatu yang telah
pertama).
Andi untuk bertanya ke pusat informasi 147 karena Andi ingin mencari
4) Peduli sosial
nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk
4.3. Pembahasan
Masih Bisa Jualan”, “Lukisan Potret Diri”, “Pak Lebai yang Malang”,
dalam buku “Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V” ternyata banyak
Cerpen “Radio Kaset” memiliki empat nilai karakter yaitu religius, rasa
ingin tahu, demokratis, kreatif. Cerpen “Untung Masih Bisa Jualan” memiliki
tiga nilai karakter yaitu kerja keras, komunikatif, peduli sosial. Cerpen
“Lukisan Potret Diri” memiliki empat nilai karakter yaitu kerja keras,
Malang” memiliki tiga nilai karakter yaitu kerja keras, mandiri, kreatif. Dan
pada cerpen anak dalam buku siswa kelas V dipaparkan dalam bentuk tabel
analisis pada setiap cerpen. Berikut ini hasil temuan dalam menganalisis nilai-
nilai karakter pada cerpen anak dalam buku “Bina Bahasa Dan Sastra
karakter yang muncul pada cerpen dalam buku “Bina Bahasa Dan Sastra
Berikut persentase nilai karakter yang muncul pada cerpen anak dalam
Nilai karakter religius yang terdapat pada cerpen dalam buku “Bina
Nilai karakter rasa ingin tahu yang terdapat pada cerpen dalam
Berikut ini persentase nilai karakter rasa ingin tahu yang muncul dalam
cerpen.
Nilai karakter kreatif yang terdapat pada cerpen dalam buku “Bina
Berikut ini persentase nilai karakter kreatif yang muncul dalam cerpen.
Nilai karakter peduli sosial yang terdapat pada cerpen dalam buku
Nilai karakter kerja keras yang terdapat pada cerpen dalam buku
dalam cerpen.
dalam cerpen.
dalam cerpen.
dapat diketahui bahwa nilai karakter cerpen dalam buku “Bina Bahasa Dan
Sastra Indonesia Kelas V” adalah religius, rasa ingin tahu, kreatif, demokratis,
mandiri, gemar membaca. Jika diurutkan dari persentase nilai karakter terbesar
25%
22.200%
Religius
Nilai karakter yang sering muncul adalah nilai karakter kreatif dengan
dibandingkan dengan nilai karakter yang muncul hanya satu kali yaitu nilai
sebesar 5,6%.
Berdasarkan hasil temuan analisis nilai karakter yang terdapat dalam buku
“Bina Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas V”, menunjukkan nilai karakter
yang tidak muncul dalam cerpen adalah nilai karakter jujur, toleransi, disiplin,
89
semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, cinta damai, peduli
lingkungan.
Walaupun nilai karakter itu tidak muncul pada cerpen, tugas seorang guru
pembelajaran diharapkan anak didik bisa mengerti tentang nilai karakter yang
buku “Bina Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V” ini, begitu mendidik
membentuk kepribadian pada anak. Salah satunya bentuk jenis karya sastra
melihat bahwa salah satu isi yang ada di dalam buku “Bina Bahasa dan Sastra
“Bina Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V” juga ada fungsi karya satra
membentuk kepribadian pada anak. Salah satu jenis karya sastra yang cukup
90
A. Kesimpulan
diatas dapat disimpulkan bahwa banyak terdapat nilai karakter dalam cerpen
anak. Nilai karakter tersebut melalui bahasa yang digunakan pada cerpen anak
pada buku “Bina Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V”. Bahasa yang
digunakan pada cerpen anak sangat baik dan mudah dipahami.Sehingga anak
membaca cerpen sangat tinggi. Dengan membaca cerpen anak akan lebih
terangsang untuk melakukan aktivitas belajar, dan ia akan tahu bahwa belajar
religius, rasa ingin tahu, kreatif, demokratis, kerja keras, mokunikatif, peduli
karakter yang muncul antara lain: religius dengan persentase 5,6%, rasa ingin
91
92
5,6%. Dengan hal ini cerpen anak dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi guru atau orangtua dapat menjadikan cerpen sebagai alternatif pilihan
dalam mendidik anak tentang nilai karakter. Mampu memilih cerpen yang
sesuai untuk anak terutama anak SD. Cerpen dapat diterapkan saat
cerpen kepada siswa tidak hanya menceritakan saja tetapi harus mengerti
2. Bagi siswa hendaknya dapat memilih karakter yang baik sehingga dapat
C. Keterbatasan Penelitian
Nilai karakter tidak hanya 18 nilai karakter seperti yang telah dituangkan
ke dalam kajian teori. Masih ada nilai-nilai karakter yang lain. Tetapi nilai
karakter yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah 18 nilai
dari interpretasi narasumber dalam memahami kata dan kalimat dalam cerpen.
diperoleh sering bias dan tidak akurat. Untuk mengatasi hal tersebut maka
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aqib, Zainal dan Sujak. 2012. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Bandung: Yrama Widya.
Budi, Sanusi; Effendi, Asep; Aswan; Yusuf, Syamsuddin; Purwati; Malik HA,
Abd. 2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia: Untuk Sekolah Dasar
Kelas 5. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Kette, Elfira Sonia Soli, dkk. 2016. Pengembangan Bahan Pelatihan Menulis Cerita
Pendek Bermuatan Nilai Karakter Untuk Guru Smp Negeri Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Se-Kota Kupang.Volume 1 nomor 4.
Marta, Andi Redo. 2014. Peran Sastra Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter
Anak Bangsa. Volume 12 nomor 3.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 CERPEN 1
97
LAMPIRAN 1
CERPEN 1
98
99
CERPEN 2
100
101
CERPEN 3
102
103
104
CERPEN 4
105
106
CERPEN 5
107
108
109
LAMPIRAN 2
Kartu Data
KARTU DATA
KARTU DATA
2
110
KARTU DATA
1.
2.
KARTU DATA
1.
2.
KARTU DATA
1.
2.
112
LAMPIRAN 3
Nilai Karakter
No. Judul Cerpen
Ada Tidak Ada
6. Radio Kaset √
7. Untung Masih Bisa Jualan √
8. Lukisan Potret Diri √
9. Pak Lebai yang Malang √
10. Terungkapnya Sebuah Rahasia √
113
LAMPIRAN 4
Instrumen Wawancara
Narasumber : Wali kelas V SDN Tegalsari 01
Pertanyaan:
6. Menurut ibu, bagaimanakah karakter yang harus atau wajib dimiliki oleh
8. Menurut ibu, apa upaya yang paling tepat untuk menanamkan nilai karakter
9. Menurut ibu, apakah bisa sastra terutama cerpen dijadikan sebagai media
10. Menurut ibu, bagaimanakah cerpen yang saya ambil? Apakah terdapat nilai
karakter di dalamnya?
Jawaban
1. Nilai karakter yang harus dimiliki anak adalah rajin dan kreatif.
3. Banyak sekali upaya yang dapat kita lakukan, misalnya dengan pembiasaan,
4. Bisa sekali
LAMPIRAN 5
InstrumenWawancara
Pertanyaan:
11. Menurut ibu, bagaimanakah karakter yang harus atau wajib dimiliki
13. Menurut ibu, apa upaya yang paling tepat untuk menanamkan nilai
14. Menurut ibu, apakah bisa sastra terutama cerpen dijadikan sebagai
Jawaban
1. Nilai karakter yang harus dimiliki anak adalah jujur, mandiri, gigih,
LAMPIRAN 6
lain.
Indonesia.
santun
belajar/membaca
lain
kegiatan sosial.
perbuatannya.
119
LAMPIRAN 7
Lembar Rekapitulasi Nilai Karakter Cerpen Dalam Buku Bina Bahasa Dan
Terkandung Karakter
Kreatif, Demokratis
Komunikatif, 3 (tiga)
Pedulisosial
Tanggung jawab,
Kreatif, 4 (empat)
Menghargai Prestasi
keras,Mandiri,Kreatif 3 (tiga)
LAMPIRAN 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Radio Kaset √ √ √ √
1 3 4 1 1 2 1 1 1 2 1
Jumlah
120
121
122
123
124
125
LAMPIRAN 9