TESIS
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Baik, atas
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan sangat baik. Tidak
lupa pula penulis sampaikan banyak terima kasih kepada bapak, ibu, dan kakak-
kakak atas cinta dan dukungan yang begitu besar serta penantian yang begitu
Tesis ini, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan dari Univeritas Sanata Dharma. Maka dari itu, penulis
1. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi
S2 Pendidikan Matematika;
2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing tesis. Terima
kasih atas segala arahan, bimbingan, dan waktu yang telah diberikan;
Universitas Sanata Dharma, atas segala bantuan selama di program studi ini;
peneliti.
tesis ini;
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Mas Aan Dwi Saputra, yang selalu mengingatkan penulis untuk tidak lelah
mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini, serta atas segala perhatian dan
kasih sayangnya;
8. Teman-teman kost putri Wisma Surya, atas segala bantuan dan diskusi
Penulis berharap, tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Tinjauan Pustaka ...............................................................................................5
C. Rumusan Masalah .............................................................................................7
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................................7
E. Pembatasan Masalah dan Tujuan Penelitian .....................................................8
F. Penjelasan Istilah ..............................................................................................8
G. Kebaruan Penelitian ........................................................................................10
H. Manfaat Penelitian ..........................................................................................11
BAB II ....................................................................................................................12
LANDASAN TEORI .............................................................................................12
A. Landasan Teori ................................................................................................12
1. Etnomatematika .......................................................................................12
2. Kebudayaan Jawa.....................................................................................14
3. Permasalahan Kontekstual .......................................................................16
4. Karakter-karakter yang dikembangkan dalam Pembelajaran Matematika17
5. Aspek-aspek Matematis ...........................................................................18
B. Kerangka Berpikir ...........................................................................................26
BAB III ..................................................................................................................28
METODE PENELITIAN .......................................................................................28
A. Jenis Penelitian................................................................................................28
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan ilmu pengetahuan tentang jarak dan bilangan serta ilmu yang
kehidupan sehari-hari sering kali tidak disadari dan berjalan secara alami. Hal
ini adalah salah satu wujud jati diri matematika, yakni muncul dari kehidupan
bagian dari tradisi Mesir Kuno. Pada sejarah matematika diceritakan bahwa di
akan diukur (Berlinghoff, 2004). Selain teori tentang geometri masih banyak
Indonesia sering kali tidak dipahami dengan baik oleh siswa dan menjadi
suatu ilmu yang seolah-olah terpisah dari kehidupan manusia. Hal ini
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumit, sulit dipahami, dan tidak berguna. Sementara itu, kompetensi di dalam
juga merupakan sesuatu yang sangat penting karena matematika adalah segala
hal tentang menemukan solusi dari suatu masalah, dan tantangan fisik
Disamping itu budaya, tradisi, atau permasalahan yang dihadapi oleh siswa
pengalamannya atau pengalaman orang lain. Oleh karena itu, Orey (2006)
antara budaya yang dimiliki oleh siswa dan matematika dalam pembelajaran
suku dan budaya. Banyak suku di Indonesia kurang lebih mencapai 1.300
suku, dan setiap suku memiliki budaya masing-masing. Salah satu budaya
atau tradisi yang dilaksanakan disetiap suku adalah tradisi pernikahan. Tradisi
dan adat tersendiri. Begitu pula dengan masyarakat suku Jawa khususnya di
bagi orang dewasa namun, seluruh usia terlibat dalam pelaksanaan tradisi itu
Daerah ini adalah salah satu daerah yang terletak di Yogyakarta dengan
bukanlah suatu daerah sentra budaya di Yogyakarta. Akan tetapi, daerah ini
bentuk motif pada batik Yogyakarta (Sari, 2015), dan masih banyak lagi.
perlu dikaji terlebih dahulu. Kajian atau penelitian yang membahas tentang
aspek-aspek matematis yang terdapat pada budaya tersebut. Setelah itu, dapat
pembelajaran matematika.
merupakan salah satu jenjang pendidikan yang harus dilalui oleh siswa dan
pada tahap ini siswa mengalami perubahan fisik maupun psikis untuk menuju
remaja. Siswa usia SMP memiliki kedewasaan yang belum baik, namun cara
berpikirnya tidak lagi seperti anak-anak. Siswa pada tingkat ini sudah dapat
diberi beban pembelajaran yang cukup menantang dan mereka juga memiliki
jiwa petualang yang besar. Meskipun demikian, cara berpikir mereka masih
polos dan lugu. Oleh karena itu, tahap ini merupakan tahap yang tepat untuk
budaya.
yang terkadung di dalam tradisi itu. Hasil kajian yang diperoleh diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran.
B. Tinjauan Pustaka
Relevant Word Problems in Second Grade: What are the effects? Penelitian
ini dilaksanakan untuk siswa kelas 2 dan menggunakan tiga sekolah dasar.
soal cerita, dan kelompok soal cerita dengan permasalahan yang sesuai
dengan budaya disekitarnya. Pada kelompok kontrol dan kelompok soal cerita
Jawa secara umum, penelitian tentang tradisi pernikahan Jawa juga telah
Juga dilakukan oleh Fahmi Kamal (2014) untuk mengetahui pengaruh nilai-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai sosial pada pelaksanaan tradisi pernikahan adat Jawa terhadap kehidupan
aspek matematis yang terdapat pada tradisi pernikahan adat Jawa juga pernah
dilakukan oleh Dispini (2015), hanya saja pada penelitian tersebut aspek
budaya yang dianalisis adalah tentang perhitungan jodoh dan penentuan hari
pernikahan.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
adalah:
Tradisi Pernikahan Yogyakarta, yaitu juru rias pengantin. Selain itu, subjek
2 pasang orang tua pengantin putra dan 2 pasang orang tua pengantin putri
F. Penjelasan Istilah
1. Etnomatematika
hubungan antara budaya dan matematika. Salah satiu tujuan dari kajian
2. Permasalahan Kontekstual
3. Pembelajaran Karakter
lain sebagainya.
4. Tradisi PernikahanYogyakarta
5. Besan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Besan adalah orang tua dari pasangan anak kandung yang menikah.
6. Petuen
7. Biston
8. Misa
G. Kebaruan Penelitian
subjek ahli atau tokoh tradisi dan subjek pelaksana yaitu masyarakat di
sebagai subjek penelitian. Selain itu, kebaruan dari penelitian ini juga terletak
11
H. Manfaat Penelitian
penelitian ini. Manfaat penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
pembelajaran matematika.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Etnomatematika
matematika merupakan hasil dari sejarah sosial dan proses budaya yang
terhadap ide tentang matematika yang tepat. Sementara itu, Orey (2006)
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pembelajaran;
diri siswa;
14
etnosentris dan juga untuk mengetahui cara berpikir dan perilaku dari
2. Kebudayaan Jawa
yang bersifat kerohanian, seperti agama atau bersifat gaib. Selain itu,
15
memiliki nilai dan sudah tidak mutakhir, dan memiliki beberapa makna
secara berulang.
melibatkan rangkaian upacara adat, rias, dan busana yang pada mulanya
16
3. Permasalahan Kontekstual
matematis.
pengetahuan lama yang telah dimiliki, atau dapat pula dikatakan bahwa
konteks dapat berupa sesuatu yang nyata dan dapat dibayangkan oleh
17
ini:
yang dapat dibayangkan siswa dan berasal dari kehidupan siswa, serta
telah dimiliki.
Matematika
18
matematika adalah berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, kerja keras,
5. Aspek-aspek Matematis
19
yang akan dikaitkan dengan hasil penelitian ini. oleh karena itu, berikut
20
21
Penyederhanaan
bentuk aljabar
22
23
24
25
Bentuk akar
Merasionalkan bentuk
akar
3.2 Menjelaskan persamaan 4.2 Menyelesaikan masalah Persamaan Kuadrat
kuadrat dan yang berkaitan dengan Persamaan kuadrat
karakteristiknya persamaan kuadrat Pemfaktoran
berdasarkan akar- persamaan kuadrat
akarnya serta cara Akar persamaan
penyelesaiannya kuadrat
Penyelesaian
persamaan kuadrat
Pemecahan masalah
yang melibatkan
persamaan kuadrat
3.3 Menjelaskan fungsi 4.3 Menyajikan fungsi Fungsi Kuadrat
kuadrat dengan kuadrat menggunakan Fungsi kuadrat dengan
menggunakan tabel, tabel, persamaan, dan tabel, grafik, dan
persamaan, dan grafik grafik persamaan
3.4 Menjelaskan hubungan 4.4 Menyajikan dan Sifat-sifat fungsi
antara koefisien dan menyelesaikan masalah kuadrat
diskriminan fungsi kontekstual dengan Nilai maksimum
kuadrat dengan menggunakan sifat-sifat Nilai minimum
grafiknya fungsi kuadrat Pemecahan masalah
melibatkan sifat-sifat
fungsi kuadrat
3.5 Menjelaskan 4.5 Menyelesaikan masalah Transformasi
transformasi geometri kontekstual yang Translasi
(refleksi, translasi, berkaitan dengan Refleksi
rotasi, dan dilatasi) transformasi geometri Rotasi (Perputaran)
yang dihubungkan (refleksi, translasi, rotasi, Dilatasi
dengan masalah dan dilatasi)
kontekstual
3.6 Menjelaskan dan 4.6 Menyelesaikan masalah Kesebangunan dan
menentukan yang berkaitan dengan Kekongruenan
kesebangunan dan kesebangunan dan Kesebangunan dua
kekongruenan antar kekongruenan antar bangun datar
bangun datar bangun datar Segitiga-segitiga
sebangun
Segitiga-segitiga
kongruen
Pemecahan masalah
yang melibatkan
kesebangunan dan
kekongruenan
3.7 Membuat generalisasi 4.7 Menyelesaikan masalah Bangun Ruang Sisi
luas permukaan dan kontekstual yang Lengkung
volume berbagai berkaitan dengan luas Tabung
bangun ruang sisi permukaan dan volume Kerucut
lengkung (tabung, bangun ruang sisi Bola
kerucut, dan bola) lengkung (tabung, Luas Permukaan:
kerucut, dan bola), serta tabung, kerucut, dan
gabungan beberapa bola
bangun ruang sisi Volume: tabung,
lengkung kerucut dan bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pemecahan masalah
yang melibatkan
bangun ruang sisi
lengkung
B. Kerangka Berpikir
yang ada memiliki banyak bentuk, dapat berupa kebiasaan, tarian, pakain, dan
lain sebagainya. Selian itu, pernikahan juga menjadi salah satu aspek yang
tidak dapat lepas dari budaya. Setiap suku di Indonesia memiliki tata cara
hidup di masyarakat dan dikenal pula oleh siswa sekolah. Oleh karena itu,
Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Selain itu juga untuk mengetahui aspek-
aspek matematis yang terdapat di dalamnya sehingga hasil kajian ini dapat
27
dari subjek ahli tradisi tersebut dan juga dari subjek pelaksana yaitu
kajian ini bermanfaat bagi siswa atau pembelajaran matematika, oleh karena
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
matematis yang terdapat di dalam tradisi tersebut yang dapat digunakan untuk
pembelajaran matematika di SMP. Oleh karena itu, jenis penelitian ini adalah
B. Subjek Penelitian
dan subjek pelaksana. Subjek ahli adalah 2 orang perias pengantin, sedangkan
subjek pelaksana adalah 2 pasang orang tua pihak pengantin putra dan 2
pasang orang tua pihak pengantin putri yang memiliki hajatan pernikahan
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dengan demikian subjek penelitian ini adalah 2 subjek ahli yaitu Tokoh 1 dan
Tokoh 2, orang tua pengantin putra yaitu S1 dan S2, serta orang tua pengantin
putri yaitu S3 dan S4. Salah satu subjek ahli yang ditunjuk adalah seseorang
yang telah cukup lama berprofesi sebagai perias pengantin. Sedangkan subjek
ahli lainnya adalah perias pengantin yang cukup terkenal dan bertempat
C. Objek Penelitian
Tempat penelitian ini adalah daerah tempat tinggal dari pihak keluarga
pengantin putra dan pihak keluarga pengantin putri yang lokasinya berada di
E. Bentuk Data
30
Yogyakatra
narasumber.
3. Dokumentasi
31
yang diperlukan:
Yogyakarta
hampir sama dengan wawancara dengan subjek ahli. Dalam hal ini,
32
c. Dokumentasi
berikut:
subjek ahli:
Pernikahan Yogyakarta?
ada di dalamnya?
33
Pelaksanaannya?
Pernikahan Yogyakarta?
Yogyakarta?
acara?
acara?
Pernikahan Yogyakarta?
34
Pernikahan Yogyakarta?
penelitian ini
untuk menjawab rumusan masalah yang ada dengan berdasarkan pada teknik
analisis data kualitatif menurut Miles & Huberman. Analisis data tersebut
pengelompokan keterangan sesuai dengan unit data yang dicari. Unit data
Yogyakarta secara baku. Sedangkan unit data yang dicari dari subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang telah disusun diterjemahkan sesuai dengan unit data tersebut. hal ini
data dari Tokoh 2. Jika masih terdapat perbedaan dari kedua data ini
36
setiap subjek pelaksana, yaitu S1, S2, S3, dan S4. Apabila informasi pada
menanyakan data manakah yang benar. Data yang dinyatakan benar oleh
penentuan aspek matematis ini kemudian divalidasi oleh tiga Pakar, yaitu
yaitu sangat rendah, rendah, cukup, kuat, dan sangat kuat. Aspek
dua pakar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
apa yang perlu dilakukan, apakah perlu dilakukan analisis lain atau
(Miles, 2014). Tahap penyajian data pada penelitian ini, pertama untuk
unit-unit data dari setiap subjek ditampikan dalam bentuk tabel. Tahap
yang disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian data dalam bentuk tabel
38
Conclusions)
sudah dimulai sejak data pengumpulan data yakni melihat data yang
dari data yang diperloleh, sehingga rumusan masalah yang disusun dapat
menurut Alan J. Bishop (1988) dan materi pada Kurikulum 2013 terevisi
sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pernikahan Yogyakarta.
5. Validasi Data
Unit-unit data yang diperoleh perlu divalidasi agar data sah dan
valid untuk dianalisis lebih lanjut. Validasi data dari subjek ahli dan
subjek pelaksana dilakukan dengan cara yang berbeda. Validasi data dari
40
Penelitian
BAB IV
narasumber orang tua pengantin putra, dan dua narasumber orang tua
Tokoh 2.
pengantin sejak tahun 1993. Saat ini beliau menjabat sebagai ketua salah satu
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pernikahan pada Bulan Desember 2016, Januari 2017, atau Februari 2017.
dari tiga desa yang berbeda. Subjek pelaksana merupakan orang tua
pengantin, yaitu ayah atau ibu, dari pengantin putra dan pengantin putri
DIY.
satu lumbung dan penyuplai padi bagi Kabupaten Sleman. Daerah ini
termasuk daerah pedesaan yang masih sejuk, asri, dan hijau, serta jauh dari
hiruk pikuk kendaraan. Akses jalan menuju kecamatan ini tergolong sangat
mudah dengan jalan aspal yang halus dan cukup lebar untuk dilalui
kendaran besar atau kecil. Dengan demikian, meskipun daerah ini termasuk
pedesaan yang jauh dari keramaian kendaraan, namun akses menuju pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
perjalanan.
2016. Latar belakang profesi ayah adalah mantan kepala dusun, sedangkan
ibu adalah seorang guru di salah satu SMP Negeri yang lokasinya tidak
terlalu jauh dari kediaman S1. Seperti warga Kecamatan Minggir pada
berdekatan dengan lahan pertanian padi atau sawah, sehingga kesan asri dan
atau ibu dari pengantin putra. S2 menikahkan anak kedua mereka pada
sedangkan ibu adalah guru di suatu sekolah luar biasa. Sama dengan lokasi
tempat tinggal S1, S2 juga tinggal di suatu padukuhan dengan banyak warga
44
masih terdapat lahan tanpa bangunan yang cukup luas di salah satu sisi jalan
terletak tidak jauh dari batas padukuhan yang berupa lahan persawahan dan
dan kiri jalan hingga memasuki padukuhan tempat tinggal S3. Tetangga-
pula dengan S3, beliau juga merupakan petani padi dan mengelola
sebagai guru sejarah di salah satu SMP, sementara ibu mengurus rumah
tangga. Sama dengan subjek lainnya S3 adalah orang tua pengantin, yaitu
ayah atau ibu pengantin yang bertempat tinggal di salah satu desa di
Subjek terkakhir dalam penelitian ini adalah S4, yaitu ayah atau ibu
45
pasar tradisional, sedangkan kediaman S2 berada lebih jauh dari tempat itu
memiliki profesi lainnya, ayah merupakan pensiunan guru SMP begitu pula
dengan ibu yaitu pensiunan guru, hanya saja guru SD. S4 menikahkan anak
kedua ini pada tanggal 4 Februari 2017 di salah satu gereja yang lokasinya
B. Pelaksanaan Penelitian
46
Validasi dilakukan pada tanggal 4 Mei 2017 sekitar pukul 13.00 WIB
dan berlangsung pada pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB. Sama
2017 sekitar pukul 10.00 WIB, dan berlangsung kurang lebih 30 menit.
3. Wawancara dengan S1
pada pukul 12.30 sampai 13.30 WIB. Informasi yang digali dari
47
4. Wawancara dengan S2
satu setengah jam yaitu pukul 15.00-16.30 WIB. Sama halnya dengan
2017, sekitar pukul 16.00 WIB, dan berlangsung kurang lebih 30 menit.
5. Wawancara dengan S3
48
6. Wawancara dengan S4
tanggal 2 Apri 2017 sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung kurang
lebih 30 menit.
sebagai berikut:
49
50
51
adalah Jual Dawet. Upacara Jual Dawet ini dijelaskan oleh Tokoh 1
sebagai berikut:
pengantin putri apakah ibu yang sudah berumah tangga atau sudah
“Yang sudah eyang karena yang diharapkan itu doanya Mbak... kan kita tidak
sekedar nyirami tetapi memberi doa kepada pengantin supaya pengantin itu, ya
bersama-sama kedua hidup rukun, rejeki bagus. Kalau yang pengantin kakung
yang nyirami juga kakungg semua. Jadi yang nyirami itu yang sudah punya
cucu”.
diperlukan dalam upacara Siraman dan juga tata cara pada prosesi
“Satu rakit kelapa hijau. Satu rakit itu, dua kelapa yang diikat jadi
satu, dan dimasukkan ke dalam pengaron. Siapkan konyoh lulur, sampo,
handuk, kain jumputan. Kain jumputan itu nanti setelan sama baju.
Sekarang prosesi Siraman. Prosesi diawali dari orang tuanya,
dari ibunya. Setelah ibunya, ayahnya tiga gayung, tiga guyuran. Setiap
personil tiga guyuran, dari arah atas ke bawah. Terakhir, setelah selesai
semuanya ibu juru perias. Ibu perias menyiapkan kendi yang telah diisi
air tujuh sumber. Supaya menyucikan calon pengantin putri. Terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
buku ini diperoleh dari hasil kursus menjadi juru paes. Dari buku
1) Siraman
siraman ini terdiri dari tujuh sumber mata air dan dicampur
53
sembahyang.
2) Ngerik
upacara siraman.
3) Midodareni
Wulan (tokoh pada cerita Joko Tarub) yang akan merestui dan
54
yang hadir.
4) Ijab
5) Upacara Panggih
Tampa Kaya.
55
Klimah.
56
57
manten kan kadang tidak mau repot karena syarat-syaratnya, nah, yang umum
sekarang itu Lamaran pasti, pasang Tarub itu kaitannya dengan pasang
Tuwuhan, Bucalan itu tidak pasti, malah sudah tidak ada itu yang
58
1) Lamaran
3) Pasang Tuwuhan
59
pernikahan.
5) Siraman
60
hal yang tidak baik, dengan harapan rumah tangga kedua calon
kebahagiaan.
61
8) Dulangan Pungkasan
dari upacara ini bahwa setelah sang putri menikah maka dia
9) Midodareni
62
10) Srah-srahan
barang dari orang tua calon pengantin putra kepada orang tua
11) Tantingan
yang hadir.
12) Nyantri
63
13) Angsul-angsul
Srah-srahan.
64
1) Akad Nikah
2) Upacara Panggih
berikut:
a) Penyerahan Sanggan
65
Balangan Gantal.
b) Balangan Gantal
c) Wijikan
Pada. Ranu berarti air dan Pada berarti kaki, jadi Ranu
66
sesama.
d) Kanten Asto
keluarga.
e) Tanem Jero
bahagia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
f) Tampa Kaya
g) Dhahar Klimah
minum bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
oleh Tokoh 2.
69
5. Ijab Sepasaran
6. Ngunduh Mantu Boyong Manten atau Ngunduh Mantu
70
d. Validasi Data
dengan orang tua itu, sebelum Siraman. Jadi sebelum Siraman itu, ada Sungkem
dengan orang tua, waktu Panggih juga ada”. Penjelasan tentang prosei ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
tepat utuk prosesi ini adalah Tigas Rikmo dan Tanam atau Petak
perhiasan. Terus ini, pokonya berdoa bersama, supaya pada waktu Ijab kobul
Karena apa, supaya besok saat Ijabnya itu tidak repot. Itu untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Istilahnya untuk Nyantri itu, ya calon pengantin
putra itu, sewaktu-waktu ada rembug, ada apa itu sudah siap. Itu harus ditemani
dengan dua remaja putra juga, kenapa? Supaya pengantin putra itu ada yang
“Angsul-asngsul itu, kalau dari pihak pengantin kakung membawa sesuatu, itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dari pengantin putri juga memberikan sesuatu. Itu sama dengan tuker makanan,
itu sebagai tanda mata supaya utusan itu nyampai ke yang punya hajat. Karena
waktu Srah-srahan itu hanya utusan. Jadi untuk bukti bahwa utusannya
Wilujengan itu memberi makanan kepada tetangga yang intinya minta doa restu
panti busana, itu menuju ke pelaminan. Itu mantenya dipandu, manten putri
dipandu dua orang putri, manten kakung dipandu dua orang remaja, setelah di
depan Tarub, itu pengantin melakukan upacara adat, yaitu pertama Lemparan
kaki pengantin kakung sebagai tanda bakti seorang istri kepada suaminya,
menyebutnya sebagai berikut “Kanti Asto, Kanten Asto itu, itu jari
kelingking”.
“Tanem Jero itu, waktu mau duduk. Jadi waktu mau duduk, ada juga istilahnya
Pangkon, itu kedua pengantin dipangku sama bapaknya pengantin putri, terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
ibunya nanya, Pak berat mana? Terus bapaknya bilang sama beratnya.
membantu pengantin kakung melepas duwung. Duwung itu keris. Itu diawali
dari bapak dari pengantin putri dulu, terus dari ibu penganti putri, itu kan yang
punya hajat dari pihak pengantin putri to itu, itu didahulukan, terus baru bapak
pengantin kakung, ibu pengantin kakung. Itu pengantin putra harus selalu
dijelaskan sebagai berikut “Setelah itu sudah, baru acara yang lain-lain.
Setelah itu (prosesi adat), ucapan selamat datang untuk para tamu, setelah itu
prakata dari perwakilan orang tua pengantin putra bahwa mengucapkan terima
kasih karena (putranya) sudah dinikahkan, lalu ditanggapi oleh perwakilan dari
pengantin putri, setelah itu doa. Setelah doa baru Ondro Wino atau makan
bersama. Itu bahasa Jawa, Ondro Wino atau Kembul Bujana, bahasa
Yogyakarta yang telah valid. Data ini akan ditampilkan pada tabel
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
75
hajatan, serta sebagai Tolak Balak yaitu melindungi acara dari hal-hal
negatif. Langkah-langkah pemasangan Tarub:
a. Ayah memanjat tangga.
b. Ibu menyerakan Bleketepe (anyaman daun kelapa muda) kepada
ayah untuk dipasang pada gerbang Tarub.
c. Ayah memasang Bleketepe di tengah-tengah gerbang Tarub.
4. Pasang Tuwuhan
Ibu memasang padi pada tiang Tarub sebagai simbol memasang
Tuwuhan. Makna kegiatan ini adalah simbol pengharapan rejeki supaya
diberi ketenangan hati.
5. Sungkem Orang Tua
Sungkem Orang Tua dilakukan sebelum pelaksanaan Siraman sebagai
wujud permohonan restu atas pernikahan yang hendak dilaksanakan.
6. Siraman
Langkah-langkah Siraman:
a. Upacara Siraman diawali oleh ayah.
b. Kemudian dilanjutkan oleh ibu, dan setelah itu dilanjutkan oleh
sesepuh yang telah ditunjuk.
c. Upacara ini ditutup oleh juru rias dengan upacara Muloni, yaitu
mencuci muka, tangan, dan kaki seperti hendak sembahyang.
Setiap orang menyirami pengantin sebanyak 3 guyuran, begitu juga pada
saat mencuci muka, tangan, dan kaki oleh juru rias. Siraman merupakan
simbol persiapan lahir dan batin bagi kedua calon pengantin sebelum
mereka menjalni puncak upacara pernikahan.
7. Tigas Rikmo dan Petak Rikmo
a. Dilaksanakan sebagai penutup upacara Siraman.
b. Ibu dan ayah memotong sedikit ujung rambut pengantin, dan
meletakkannya pada tempat yang telah disediakan
c. Orang tua pengantin putri menanamnya di halaman rumah
Upacara ini mengandung makna menanam semua hal yang tidak baik,
yang pernah dialami oleh kedua pengantin dengan harapan keduanya
akan mendapatkan hal-hal yang baik di masa-masa berikutnya.
8. Meratus Rambut dan Ngerik
Ngerik merupakan pemotongan sebagian rambut halus yang tumbuh di
bagian dahi dan bertujuan agar calon pengantin bersih lahir dan batin
serta nantinya pengantin tampak cemerlang. Selain itu, pada upacara ini,
pengantin putri digambar cengkorongan sesuai dengan riasan pengantin
Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan oleh juru rias.
9. Jual Dawet
a. Ibu menggendong bakul, di hadapan sudah tersedia sepikul dawet.
b. Bapak memberikan keteduhan atau mayungi ibu.
c. Dibagikan uang dari genteng kepada sanak-saudara yang membantu
perhelatan, uang tersebut digunakan untuk membeli dawet.
Upacara Jual Dawet merupakan simbol pengharapan agar tamu yang
hadir banyak seperti cendol, tak terhitung jumlahnya.
10. Dulangan Pungkasan
a. Dulangan Pungkasan dilaksanakan setelah pengantin selesai berganti
busana, dan prosesi jual dawet juga telah selesai. Upacara Dulangan
Pungkasan menggambarkan bahwa setelah pernikahan, kedua orang
tua sudah tidak lagi berkewajiban memberikan penghidupan atau
makan kepada anaknya.
11. Midodareni
Midodareni merupakan malam kedatangan Dewi Nawang Wulan (tokoh
pada cerita Joko Tarub) yang akan merestui dan mempercantik calon
pengantin putri. Calon pengantin putri tinggal di kamarnya dan diadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
d. Kanten Asto
- Setelah upacara Memecah Telur selesai, kedua pengantin
berdiri berdampingan dengan pengantin putra di sebelah kanan
dan pengantin putri di sebelah kiri. Lalu pengantin putra
mengaitkan kelingking tangan kirinya dengan kelingking tangan
kanan pengantin putri.
- Kedua pengantin dengan pendampingnya berjalan menuju
pelaminan.
e. Pangkon
- Sesampainya di pelaminan, kedua pengantin duduk di pangkuan
ayah, masing-masing duduk di satu kaki ayah
- Kemudian ibu bertanya kepada ayah, berat mana? dan ayah
menjawab sama beratnya.
Upacara ini sebagai simbol bahwa kedua mempelai kedudukannya
sama dimata orang tua.
f. Tanem Jero
- Setelah itu, ayah berdiri dan menghadap kepada kedua
mempelai.
- Ayah memegang pundak keduanya dan mendudukan mereka di
pelaminan.
- Setelah itu ayah dan ibu duduk di tempat yang disediakan
Makna dari upacara ini bahwa kedua pengantin telah ditanam agar
menjadi keluarga yang mandiri dan bahagia bersama dengan
keturunan mereka.
g. Tampa Kaya
Setelah upacara Tanem Jero, kedua mempelai melangsungkan
upacara Tampa Kaya, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Juru rias menyerahkan Kaya pada pengantin putra, dan
menyerahkan kain kepada pengantin putri.
- Pengantin putra berdiri, dan menuangkan Kaya tersebut pada
kain yang dipegang oleh pengantin putri.
Upacara ini mengandung makna bahwa pengantin putra bertanggung
jawab memberikan nafkah kepada istri dan keluarganya, sedangkan
pengantin putri bertanggung jawab mengelola rejeki yang diterima
dari suaminya agar dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga.
h. Dhahar Walimahan (Sego Klimah)
Langkah-langkah upacara ini adalah sebagai berikut:
- Juru rias menyerahkan nasi kuning kepada pengantin putra dan
menyerahkan piring kosong kepada pengantin putri.
- Sesudah cuci tangan, pengantin putra membuat kepalan nasi
kecil-kecil sebanyak tiga kepalan, dan diletakan pada piring
kosong yang dipegang pengantin putri.
- Pengantin putri memakan nasi tersebut.
- Kemudian keduanya minum bersama-sama.
Upacara ini menggambarkan kerukunan suami istri akan
mendatangkan kebahagiaan.
i. Mapag Besan
Orang tua pengantin putra sampai pada acara ini, belum terlihat di
pelaminan, kemudian, orang tua pengantin putri menjemput orang
tua pengantin putra dan menuju tempat duduk yang telah disediakan
di pelaminan.
j. Sungkem Orang Tua
Upacara Sungkem kepada orang tua ini, sebagai simbol bakti anak
kepada orang tuanya, permohonan maaf, dan mohon doa restu dalam
membina rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Putra)
rangkaian upacara pernikahan atau mantu yang dilaksanakan oleh Bapak dan
Ibu waktu menikahkan anak bagaimana Pak, Bu?” Setelah jelas dengan
pertama kali kan kedua anak itu saling kenal, kan itu pilihan dari yang
bersangkutan baik yang cowok maupun cewek. Lalu kedua kali, terutama dari
pihak orang tua lelaki itu kalau sudah mengerti kalau anaknya ke sana-ke sini
dan kenalan dengan saya, mestinya kan dari pihak orang tua lelaki kan ingin
kenalan juga dengan pihak orang tua yang cewek itu. Ya perkenalan dulu!
Perkenalan kalau saya ini orang tua ini, rumahnya sini, dan sebagainya.
orang tua sudah saling perkenalan, dari pihak lelaki terutama, mengadakan ada
utusan berapa orang untuk melamar, biasanya. Tapi kalau dari keluarga sini
kemarin enggak. Kemarin sini agak beda. Pertama perkenalan keluarga, calon
besan sudah menganggap itu Lamaran, ini disampaikan lewat anak. Kalau ada
acara tukar cincin, ada acara utusan dari saya semuanya dilakanakan waktu
Midodareni. Jadi misal besok nikah, sorenya itu tukar cincin dan Srah-srahan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
punya gawe misa syukur setelah sepasaran, ada penyerahan temanten dari pihak
putri juga. Jadi di acaranya itu ada atur pambagyo, kemudian dari sana
Katolik, kemudian yang parkir pemuda sekitar sini. Konsumsi di belakang, ibu-
ibu RT sini”.
26, terus tanggal 25-nya seserahan. Seserahan ini kita mengirim rombongan,
tapi di pihak sana (keluarga calon pengantin putri) diterima terus sama ibadat.
Setelah rombongan dari sana (rumah orang tua calon pengantin putri), pulang,
ruang yang saya siapkan, kemudian sebelumnya ada atur pambagyo, terus inti
acara. Inti acara ini pamitan kalau mau seserahan (Srah-srahan) ke sana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
perhiasan, terus busana manten, terus busana kerja, busana kerja itu ada tas,
sepatu gitu. Terus alat-alat tidur, ada sprei dan sebagainya, terus ayam jago,
alat make up, benda-benda rohani, terus makanan, aneka makanan! Terus
(lokasi Ijab) langsung ke Bener (lokasi gedung resepsi) ya kurang lebih satu jam
perjalanan. Kemudian sampai sana pengantinnya ganti pakaian, orag tua juga
gitu, yang sebelumnya saya pakai Jas, disana diganti pakai pakaian adat. Terus
sebelum acara itu, ada upacara adat, adat Panggih. Jadi pengantin itu di
ditemokke (dipertemukan)”.
Hanya pasang tenda sebelum misa syukur itu, karena kami, tak itung-itung
kurang lebih muat 400-an. Jadi pasang tenda hanya sebelum misa syukur.”
81
langsung.
konsumsi sebagai berikut “acara kemarin itu kan pas liburan, dan semua
keluarga pada kumpul, sudah cuma itu saja! Karena kan untuk makan dan
Kenduri saya pesan katering. Ya minggu siang itu katering sudah datang, kan
untuk persiapan nanti jam 3 itu (acara Srah-srahan) sama persiapan pas
Kenduri kan makan juga. Jadi katering itu kan untuk kira-kira 50-an orang yang
ngantar, terus beda katering, yang Kenduri beda katering, jam 4 datang. Terus
makanan itu nanti dilanjutkan yang keduri sama dengan untuk yang seserahan.
Orang disini itu dekornya itu malam kamis, malam 29 itu (malam sebelum Misa
Syukur). Itu malam kamis itu ada lek-lekan (tirakatan) sampai jam 4 pagi yang
dekor sampai jam setengah 7. Kamis itu toh misa syukur, Rabu sore itu gladi
resik koor. Rabu siang dilalahe (syukurnya) tendanya sudah datang. Eh Selasa
siang datangnya (tenda). jadi mintanya Rabu, tapi datangnya Selasa. Jadi kami
meninggalkan adat pakai janur, sama yang ada pisang atau apa itu (tuwuhan)!
kami meningalkan”.
berikut “Temu Panggih, terus ada sawur apa ya namanya?! Itu isinya beras
kuning, sama lintingan beras, itu dari pihak putri. Kan ada Balang-Balangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Daun Sirih, terus Mecah Telur, terus itu ada pakai bokor nasi kuning. Pengantin
kan sudah di panggung, jadi orang tua dari pengantin putri itu menyebar beras
kuning itu. Tapi itu dilaksanakan sebelum undangan. Undangan kan jam 1
siang. Jadi sebelum jam 1. Jam 1 itu bukan mulai acara, itu jam 12 sudah mulai
acara (adat). Jadi ini undangannya di gedung itu saya batasi. Undangan itu
hanya teman manten, dan teman-teman rekan kerja yang belum pensiun, supaya
saya undang kesini untuk misa syukur. Teman dekat saja, saya batasi hanya
400!”
menjelaskan “Di sana ada ibadat. Kemudian dari sini calon pengantin
kakung juga ada yang menemani. Pakai begondel, itu teman SMA dulu. Jadi itu
tidur di sana menemani calon pengantin kakung di sana (kediaman orang tua
kegiatan sebagai berikut “Jadi yang saya alami kemarin begitu, sini
memang termasuk sederhana. Semua makanan pesan, kecuali pada saat acara
Panitianya dibentuk ya sebelumnya, jadi sekitar awal November itu kan panitia
inti, cuma keluarga semua. Terus panitia besar itu tidak terlalu banyak. Pertama
kali cuma keluarga yang diundang sekitar 10-an orang terus panitia besar
sekitar 50-an orang. Tapi sebelum rapat panitia besar ini, kami rapat panitia
kecil dulu. Rapat panitia besar ini tanggal 15 November. Kemudian setelah draf
jadi, panitia kecil mencetak buku panduan ini, terus rapat besar sekitar 50-an
panitia. Yang masak-masak masyarakat sekitar sini. Sekitar sini kan ada yang
jual bakso, itu saya manfaatkan saat latihan koor. Eh bukan, itu saat rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
panitia besar. Untuk misa syukur disini, Romo dari Sedayu, tapi saya pesannya
sejak sekitar bulan Agustus tahun lalu. Karena itu kan masa-masa Gereja
sedang sibuk karena masa Natal, jadi memang harus jauh-jauh hari”. Tidak
(kediaman orang tua calon pengantin putri) jam setengah 5 pagi dari rumah.
semua dipersiapkan oleh anak saya. Kemudian amplop itu 35 (juta). Perhiasan
15 (juta), tapi tak anggar 20 (juta). Sana baru mau bawa 15 (juta) kurangnya 3
tentang biaya untuk acara misa syukur “Rias sini satu juta, saat misa
syukur. Tapi yang di sana (saat pernikahan) itu pihak sana”. Penjelasan oleh
84
Juta dari umat itu 800 (ribu). Dekorasi 300 (ribu), tapi kami ucapan trimakasih
tak kasih sekedar beli kaos. Tapi sebenarnya gak wajib. Tak kasih empat orang
400 (ribu)”.
“Tenda sewa sehari tapi karena bongkaran jadi sudah datang duluan. Dua hari
sebelumnya sudah datang. Dekor sama nambah kain 200 (ribu). Tenda sama
kursi 800 (ribu), terus sound sama genset 400 (ribu), loststrum (kelebihan daya)
“Organis sama koor, karena koor dari lingkungan sini jadi hanya mengisi kas
penting lainnya “Terus habis (acara Misa Syukur) itu kami ater-ater (Uleh-
uleh). Untuk Uleh-uleh itu 2 juta 6 ratus. Itu (untuk) panitia inti tak kasih (Uleh-
uleh) itu sama keluarga dekat sama yang membawa mobil, karena tidak mau
sepasaran tersebut “Waktu misa syukur kami ada dua macam konsumsi, ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
prasmanan sama dus. Jadi umat umum (undangan) itu pakai dus, yang
prasmanan untuk romo, besan, sama keluarga. Kalau prasmanan semua kurang
sumbangan untuk pembangunan gereja 1 juta. Tapi itu di luar anggaran ini, itu
dari manten”.
kasih berupa uang lelah, hal ini S1 sampaikan demikian “Terus untuk
ucapan (terima kasih) buat yang masak itu kami juga ngasih uang lelah sama
bensin itu habis 200 (ribu)”. Biaya yang diperlukan tidak hanya pada
“Rapat keluarga pertama sate, rapat panitia ada bakso (seharga) empat ratus
delapan puluh ribu. Sate itu waktu rapat keluarga habis 530 ribu”. Demikian
86
Menurut S1
87
88
dihaturkan kepada
tamu undangan
dikemas dalam kotak
makan sehingga dapat
dibawa pulang.
Sedangkan untuk
keluarga, besan dan
pastor pemimpin acara
dihaturkan dalam
bentuk makan bersama.
9 Januari 2017 - Pembubaran panitia. - Pembubaran panitia
dikemas dalam bentuk
makan bersama di
kediaman S1 dan yang
membantu menyiapkan
adalah beberapa ibu-
ibu yang tinggal di
sekitar kediaman S1.
- Pemberian ‘Uleh-uleh’ - Uleh-uleh diberikan
kepada keluarga, dan
panitia. Uleh-uleh yang
diberikan berupa nasi
dan lauk pauknya yang
disiapkan oleh
beberapa ibu-ibu yang
tinggal di sekitar
kediaman S1.
menurut S1:
89
permohonan kepada Romo, itu kompromi antar keluarga bahwa nanti bulan
Desember, penentuan hari itu lho! Tanggal 26 Desember itu, tidak diputuskan
minta persetujan sini (S1) lalu diputuskan 26 Desember (2016). Itu di bulan
Februari kalau gak Maret. Tapi sepertinya Maret. Sama rembugan (kompromi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
acaranya. Itu bentuk acara sini (S1) mau bagaimana sana (pihak besan) mau
untuk Misa Syukur tidak dilaksanakan pada pukul 15.00 akan tetapi
gladi bersih koor atau sekitar pukul 21.00 WIB. Jadi, berdasarkan
sebagai berikut:
91
92
pagi.
- Tirakatan sekitar pukul
21.00 sampai hari
berikutnya sekitar pukul
04.00 WIB.
29 Desember 2016 - Persiapan konsumsi siang
hari.
- Misa Syukur sekitar pukul - Tamu undangan yang hadir
19.00 WIB. kurang lebih 400 orang, di
mana sekitar 50 orang
diantaranya adalah
keluarga besan.
- Jamuan yang dihaturkan
kepada tamu undangan
dikemas dalam kotak
makan sehingga dapat
dibawa pulang. Sedangkan
untuk keluarga, besan dan
pastor pemimpin acara
dihaturkan dalam bentuk
makan bersama.
9 Januari 2017 - Pembubaran panitia . - Pembubaran panitia
dikemas dalam bentuk
makan bersama di
kediaman S1 dan yang
membantu menyiapkan
adalah beberapa ibu-ibu
yang tinggal di sekitar
kediaman S1.
- Pemberian ‘Uleh-uleh’ - Uleh-uleh diberikan
kepada keluarga, dan
panitia. Uleh-uleh yang
diberikan berupa nasi dan
lauk pauknya yang
disiapkan oleh beberapa
ibu-ibu yang tinggal di
sekitar kediaman S1.
mengetahui secara pasti sebab hal itu dipersiapkan oleh sang anak.
93
pelaksana.
Putra)
kehidupan pernikahan anak saya, saya sebagai orang tua ya melamar”. Ketika
94
atau kakak saya. Artinya kalau tradisi Jawa itu, biasanya kalau lamar-melamar
itu, ketika masih ada orang tua atau orang yang lebih tua itu kan biasanya sok
diajak sebagai wakil. Begitu pula dari pihak calon besan itu juga diterima
demikian “Berikutnya saya tidak mengajak kakak saya atau orang tua lagi,
artinya hanya antara kedua keluarga saja, keluarga saya dan besan saya,
saya ini orang Jawa tulen, sehingga dari kedua keluarga ini, saya bersama
besan saya, bermusyawarah akhirnya kita minta hari kelahiran dari kedua calon
mempelai. Setelah saya mendapatkan hari kelahiran calon menantu saya, saya
juga datang ke kakak saya, saya sampaikan karena kakak saya ini orang tua dan
dari pihak besan itu memberi ancer-ancer (rambu-rambu), kalau bisa hari H-
nya itu hari Sabtu. Kemudian dihitung sama kakak saya, ketemunya Sabtu
Kliwon”.
ada dua hal yang bisa ditempuh, yang pertama apakah dengan cara Nekseke.
Acara Nekseke itu kepada para tentangga. Kemudian setelah satu bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kemudian dari pembicaraan itu, dari keluarga calon besan itu, sebaiknya ini
biar nanti tetangga tidak ada kecurigaan, itu disekseke. Artinya diperkenalkan
kepada masyarakat sekitar bahwa anak perempuan itu sudah dilamar oleh
keluarga saya. Kalau Nekseke itu kan sebenarnya semi resmi, artinya hanya
untuk mendapat pengakuan dari masyarakat itu, bahwa ketika anak saya itu
sering datang ke situ (kediaman calon pengantin putri) biar tidak ada
diperlukan “Ya kalau orang Jawa itu ya menyiapkan uang pesen, itu saran
dari kakak saya, dan itu menjadi otoritas kepada calon besan apakah mau
digunakan atau tidak. Jadi syarat waktu Nekseke itu diberikan cincin dan uang
bahwa ini adalah calon menantunya. Saya dan keluarga saya ke sana
“Saya melalui pemuka agama, melalui pendeta saya, saya katakan anak saya
mau menikah tolong Pak Pendeta itu diberkati, diberikanlah firman untuk
memberikan bekal, baik untuk kedua calon mempelai maupun orang tuanya.
Isitlahnya Kristen Jawa itu diadakan Biston, kumpulan doa untuk disahkan
96
putra ini, tidak diserahkan oleh orang tua secara langsung akan
punya juru bicara atau kalau dalam Jawa istilahnya warang. Warang itu wakil
dari keluarga untuk menyerakan calon mempelai putra dan uba rampe atau
dihitung-hitung anak saya sudah cukup satu tahun dan sudah diperbolehkan
97
“Lalu yang saya siapkan itu uba rampe Lamaran, ada pisang sanggan, bersama
uang, pakaian calon mempelai putri. Pakaian itu komplit. Lalu yang paling
penting itu ada kain sidomukti dan sidorahayu. Lalu ada bombongan.
Bombongan itu ayam jago. Lalu beras, beras itu komplit, ada beras biasa sama
beras ketan. Lalu ada gula teh, itu komplit ada gula Jawa, gula pasir, gula batu.
Sama makanan oleh-oleh, ada jadah, lemper, ada kue. Kalau perhiasan sudah
kita serahkan ketika Nekseke. Semua itu kita serahkan pada saat malam
resepsi”.
“Namun sebelumnya kan secara iman, secara religi juga ada persiapan. Dalam
persiapan iman, anak saya melalui istilahnya katekisasi atau belajar. Belajar
calon mempelai yang dilayani oleh majelis gereja. Majelis gereja yang melayani
itu ya Pak Pendeta, selama tiga bulan. Katekisasi pra nikah itu setelah acara
“Pada prosesi katekisasi pra nikah ini, oleh majelis juga diteliti. Dari kedua
keluarga ini dikunjungi oleh majelis ditanya apakah betul ini anak bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
sebelum kami Srah-srahan itu, kedua keluarga dipertemukan juga. Pak majelis
ya nanting apakah bener ini akan jadi besanan? Karena mereka mengharapkan
mengundang, sama sekali. Saya hanya keluarga saya sendiri. Di kantor saya
pun tidak mengundang. Saya juga ngomong dengan calon besan saya, Pak Bu,
nanti yang mantu itu Bapak dan Ibu, keluarga saya tidak”. S2 tidak
“Alasannya begini Mbak! Besan saya itu kan dekat dengan rumah saya,
pertimbangan saya itu kalau besan saya mantu saya mantu, itu kasian tetangga
dan kasihan warga jemaat gereja saya. Kalau besan saya jauh ya mungkin saya
akan mantu. Saudara pun (yang diundang) hanya saudara kandung saya saja.
Begitu pula dengan keluarga istri hanya saudara kandung saja. Dari keluarga
99
waktu Biston. Jadi Biston ini, seminggu sebelum pernikahan Biston di tempat
saya”.
sebagai berikut “Lalu istilahnya kita kan sok (melangsungkan) Kenduri gitu
ya, Kenduri itu saya pesan dari katering sekitar 100 gitu, lalu saya minta tolong
majelis untuk mendoakan. Sudah! Tetangga tidak saya aturi (diundang) tapi
dianter. Dari katering itu kan sudah ada tulisan intinya mohon doa restu atas
pernikahan ini. Kendurinya bersaman Biston, jadi jam 3 itu sudah kita bagi-
setiap paket 35 ribu, lalu untuk persiapan Biston saya pesan untuk sekitar 150
orang, setiap orang saya anggarkan 30 ribu. Pesan ketering itu seminggu
100
kami akan menyerahkan anak saya kesana (kediaman besan) itu ya sekitar 30
lah Mbak. Kalau saya persiapan itu, karena saya ketika mau berangkat
mengantarkan anak saya itu kan saya ngaturi tokoh-tokoh, orang tua sekitar
sini, Pak RT, Pak RW. Sebelum berangkat ada dhahar (makan) juga, itu saya
pertemuan keluarga saja, keluarga kan memberi tahu kepada tentangga yang
mengantar kesana. Setelah acara selesai keluarga pada berkumpul lagi kesini,
yang S2 sampaikan “Waktu itu saya menyiapkan antara 20-25 Juta. secara
Di samping itu memang ada ya yang dari teman-teman istri saya, karena istri
saya itu ngajarnya di sini akhinrya kan dengar juga, ada yang datang pada
101
menjelaskan hal ini sebagai berikut “Lalu istri saya tak suru nyatet nama-
nama yang datang. Kemudian setelah itu, ngasih Uleh-uleh, terutama keluarga.
(Kerabat) yang diberikan Uleh-uleh ini 60 Mbak. Saya pesan juga, setiap dus 50
ribu. Uleh-uleh ini paling lama satu minggu setelah acara pernikahan”. S2
selesai resepsi, kemudian baru pesan Uleh-uleh, meskipun yang saudara lebih
disampaikan “Tenda, kursi 100, sama sound system itu habis 800 ribu. Itu
bisa segitu karena kursinya saya minta ada yang ditinggal sekitar 30 kursi. Jadi
30 kursi ini, saya sewa selama satu minggu”. Kursi yang ditinggal ini,
sanggan, ada uang itu, kalau basa Jawa istilahnya sebagai pitumbasan. Kalau
102
berikutnya.
Menurut S2
berikut:
103
teh, gula Jawa, gula pasir, gula batu, jadah, lemper, kue, oleh-oleh.
104
Tabel 13. Unit Data Pembiayaan Pelaksanaan Tradisi Pernikahan Yogyakarta Menurut S2
No Keterangan Biaya
1 Dana yang dipersiapkan Rp ± 25.000.000
2 Kenduri 100 paket @Rp 35.000 Rp 3.500.000
3 Katering saat Biston 150 paket Rp 4.500.000
4 Katering sebelum Srah-srahan 50 Paket Rp 1.500.000
5 Susukan Tukon (Srah-srahan)dan uang Paseksen Rp 5.000.000-10.000.000
6 Tenda, Sound system, Kursi 100 Rp 800.000
7 Uleh-uleh 50 dus Rp 2.500.000
105
Putri)
Peningset, Peningset itu dikasih tali namanya, Peningset ini kira-kira setengah
tahun sebelum pelaksanaan, bulan Mei kok itu, kalau tidak salah”. S3
sebagai berikut “Proses perkenalan anak itu sendiri, anaknya sudah kenal
sekitar lima empat tahun, kemudian mereka sepakat untuk mau melanjutkan ke
106
proses selanjutnya yang terjadi “Kemudian kurang lebih selang satu bulan
ke sini lagi untuk melamar. Itu pembicaraan orang tua sudah clear. Kemudian
Oktober-an. Setelah kursusnya itu, anak-anak sudah siap, sampai pada mereka
Yang menentukan hari itu, calon mantennya sendiri setelah ada kesepakatan
dengan orang tua. Kesepakatan bulan Desember ini, pada saat Lamaran itu.
Jadi pada saat Lamaran itu disepakati setelah Natal sebelum Tahun Baru”.
intinya masang janur kuning, yang memasang masyarakat. Jadi sebelumnya ktia
keliling, kami datang (ke kediaman para tentangga) pada intinya, yang pertama
mohon doa restu kepada mereka, yang kedua memohon pada saat Tarub untuk
107
2016 itu dibentuknya. Itu karena kita acaranya sederhana, kepanitiannya juga
karena itu, peneliti menanyakan hal tersebut kepada S3, dan berikut
karena orang tuanya perias. Waktu Peningsetan itu, (pada) pembicaraan itu
sana (pihak besan) menyampaikan kalau nanti untuk peralatan pakain rias dan
Selain rias wajah tentu jamuan untuk para tamu yang hadir
108
belas (19.00 WIB). Kita praktis juga tidak terlalu banyak wira-wiri. Komunikasi
tanggal 28, Ijabnya tanggal 29 (Desember 2016) jam 8 di gereja pojok. Setelah
sebagai berikut “Jadi di situ (di pintu gerbang Tarub) diacarani sama MC,
langsung pakai dua Kembar Mayang. Sudah itu saja! Jadi dari gereja pulang
dia ganti pakaian terus dijemput orang tua pakai Kembar Mayang itu, di depan
109
Mayang tadi, masuk, kemudian saya ada satu sambutan, semacam laporan
telah sah secara hukum gereja, agama, dan pemerintah”. Peneliti kemudian
Kembar Mayang mbah-mbah sini, yang bawa Kembar Mayang itu, harus sudah
jam 1 (siang) kemudian setelah itu, tetangga berdatangan. Tamunya saya tidak
kita kemasyarakatan, ya itu tadi, kita tidak mengundang tetapi mereka sukarela.
sebagai berikut “Yang laki datang kemudian kita terima di depan itu (lokasi
yang digunakan pada saat sra-srahan) pakai tenda, mereka membawa berbagai
macam barang, cincin, uang, gelang, kalung, pakaian pengantin, alat make up,
logistik, jago sama ayam betina. Logistik itu, kelapa, beras, gula, buat selamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
semua, gula Jawa, gula pasir, perlengkapan dapur itu semua, brambang,
lombok, dan sebagainya, garam pun bawa! Setelah itu, baru diacarani. Kita
selamat datang. Itu dari kami! Sana menyampaikan maksud dan tujuan, baru
kita terima! Tanggapan dari kami. Setelah itu baru diakhiri makan bersama”.
Berikut penjelasan tambahan dari S3 “Tenda dan geber kan itu sudah
profesional”.
resepsi itu, saya lihat, itu ada yang memetik janurnya di Tarub itu, sedikit gitu
111
uleh itu kalau untuk yang dekat sini dianter gitu, tapi kalau yang jauh seperti
bawa bahan mentah, khususnya keluarga dekat, ada juga yang amplop gitu”.
pembicaraan. Prinsipnya kita semuanya baik. Jadi kita persiapan dua puluh
lima juta, perkara kemudian ada orang Kondangan itu, sudah itungan berbeda.
Jadi begini Mbak yang namanya orang Kondangan itu sebagai tanda tresna
(sayang) masyarakat, kemudian kita kan juga berbalas ya Mbak, berupa Uleh-
uleh. Jadi sebenarnya apa yang masyarakat berikan kepada kami, kami
adalah penjelasan S3 tentang hal ini “Untuk tenda 3 juta, sewa selama
satu minggu, ini termasuk sound kursi, untuk dekorasi pelaminan 3 juta, foto 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
juta. Kemudian untuk gereja itu, 3 juta. Kami juga pesan katering saat resepsi,
itu 10 juta. Nah, kalau untuk Kondangan itu memasak sendiri, dan awalnya
yang kami terima, itu ada yang membawa bahan mentah juga, sekitar 15% dari
tamu yang hadir. Di sini, rata-rata sumbangan itu 50 ribu sampai 100 ribu. Oh
iya kalau keluarga beda lagi, keluarga itu ya 500 (ribu). Total ini kemarin 28
juta. Yang hadir kemarin ada 600 nama, dan rata-rata pasang-pasangan”.
uleh, kurang lebih 50% dari tamu”. Uleh-uleh yang diberikan kepada
tamu yang hadir dibagi menjadi dua macam, yaitu Uleh-uleh yang
dan bantuan uang belanja dari pihak besan. Hal ini disampaikan
113
Menurut S2
114
115
pengantin masuk,
kemudian ada sambutan,
sebagai wujud laporan
bahwa yang bersangkutan
sudah menerima sakramen
pernikahan di gereja, jadi
telah sah secara hukum
gereja, agama, dan
pemerintah. Lalu
dilanjutkan dengan
pemberian selamat dari
tamu dan makan.
3 Pasca Pernikahan
- Uleh-uleh - Uleh-uleh merupakan
wujud terima kasih S3
kepada kerabat yang telah
hadir dan turut
memberikan restu serta
doa kepada anaknya yang
melangsungkan
pernikahan. Uleh-uleh ini
berupa pemberian nasi
beserta dengan lauk-
pauknya.
31 Desember 2016 - Berkunjung ke kediaman
orang tua pengantin putra
untuk melangsungkan
upacara Ngunduh Mantu
116
seperti data dari S1 dan S2, data dari S3 ini juga divalidasi dengan
diri dan dimulai pukul 04.00 WIB. Selanjutnya pukul 07.30 WIB
dimulai pukul 08.00 WIB. Selain pada saat sebelum Ijab, S3 juga
117
118
119
pada tabel 16 telah valid dan tidak ditampilkan ulang pada poin ini.
Putri)
kan sudah tujuh tahun. Kemudian sebelumnya itu kan melalui masa tunangan,
Lamaran Mbak, setelah Lamaran itu tunangan dulu, tunangan itu selama 6
rangkaian sebagai berikut “Lamaran itu, pertama dari pihak besan itu
orang tua pengantin dengan pakdenya kemudian itu yang melamar diwakilkan
dari pakdenya. Sini juga sama yang menerima itu dari pakde juga. Dari sana 4
(orang), dari sini juga 4 (orang)”. Pada acara ini calon pengantin turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
“Jadi yang namanya pernikahan itu dimulai dari tunangan. Kemudian yang
kedua Ijab. Ijab, yang diundang itu keluarga, tetangga. Kalau tunangan itu,
kebetulan keluarga dari besan tu banyak. Jadi ya minimal kemarin itu 100-an
“Tunangannya bulan Juli setelah bodo (lebaran). Itu kan keluarga besan itu
jauh-jauh rumahya, jadi pas bodo itu kan pada pulang, jadi itu pas momennya”.
rangkaian upacara pada saat tukar cincin atau tunangan “Untuk tukar
cincin rangkaiannya itu acaranya dari Pak Pendeta. Jadi dari pihak besan
yang terlibat dalam acara tunangan itu, pertama pendeta, kemudian dukuh dari
sini dan dari sana, kemudian pihak sini menerima, pakde (yang menerima).
Kemudian dari pihak keluarga sana ada perwakilan. Jadi (dari) orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pemerintah dukuh itu, yang pertama sebagai saksi bahwa warga ini sudah
pernikahan “Jadi enam bulan kemudian.... Itu selama enam bulan itu kan
yang menentukan tanggal bukan anak, bukan kami, yang menentukan waktu itu
adalah orang tua. Kami hanya mentukan harinya, bulan Februari hari Sabtu,
kemudian orang yang lebih tua dari kami itu yang menentukan (tanggal
diperjelas oleh S4 sebagai berikut “Jadi begini, gak boleh Sabtu Kliwon,
gak boleh Sabtu Pon, itu harus dihormati! Jadi orang seperti saya menghormati
orang-orang tua seperti itu. Keluarga tapi itu (yang menentukan tanggal
pernikahan), keluarga yang lebih tua dari kami, yang menentukan tanggalnya”.
harus hari Sabtu, karena hari Minggu itu hari untuk ibadah bukan hari untuk
perkawinan”.
kita sudah dapat harinya. Bulan September apa Oktober tanggal dan harinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sudah di tetapkan, itu tanggal 4 Februari 2017. Kemudian setelah itu kan kita
sudah pesan semuanya. Pertama kali gedung, baru buat undangan, setelah
enggak? Jadi nomer satu gedungnya dulu”. Akan tetapi, untuk rias
sebelumnya, itu sekitar enam bulan sebelumnya, jadi setelah melamar. Soalnya
berikut “Yang pertama doa keluarga dulu, jadi antara keluarga sini dan besan
itu doa bersama, setelah itu baru dilanjutkan satu bulan kemudian doa dengan
jemaat. Doa keluarga ini, hari Jumat, tanggal tiga apa tanggal berapa lupa
saya. Itu karena bulan Desember jadwalnya pendeta penuh, jadi kami ambil
awal bulan Desember. Yang mimpin pendeta. Yang ikut acara ini hanya
keluarga, sana (dari keluarga besan) bapak ibu, sini (keluarga S4) anak-anak.
Biston bulan Januari tanggal 27 dengan jemaat, yang mimpin pendeta. Tujuanya
123
kediaman orang tua calon pengantin putra denga banyak tamu yang
“Setelah Biston selesai itu ada Petuen. Petuen itu kunjungan dari pihak gereja
Setelah itu kan kami sudah lepas dari semua aktivitas kegiatan. Kendurinya
hanya lingkungan sekitar sini. Itu sudah ada seksinya, seksi pemasak itu”.
berikutnya saudara-saudara sudah pada datang jadi kami tidak mau repot
dengan macem-macem. Kalau pada umumnya dua hari tiga hari itu lagi pada
124
S4 sebagai berikut “Rangkaian pada resepsi itu umum Mbak. Dalam arti
begini, kalau biasanya itu di gedung kemudian pakai adat. Kalau saya tidak
sama sekali, jadi begitu sampai di gedung, dimulai dengan doa bersama setelah
doa bersama, (langsung) dimulai. Kemudian ada sambutan dari wakil keluarga.
Hanya itu! Istilahnya kami nasional. Mengapa begitu? Kami ini bukannya tidak
suka adat. Kami adat menghargai, tapi kebetulan kami tidak mau melakukan itu.
Istilahnya itu, karena pemahaman kami yang tidak mau neko-neko. Tapi kalau
melakukannya juga bagus tidak apa-apa. Itu menghargai adat. Ini berkaitan
dengan iman kami. Tapi tidak semua orang begitu Mbak. Karena orang gereja
pun, ada yang menggunakan. Jadi naluri Jawa itu masih digunakan”. Akan
S4 tentang hal ini adalah sebagai berikut “24 itu temen kerja bapaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
di SMP Minggir, kalau masyarakat sekitar itu 25-26 Januari. Kalau Uleh-
ulehnya ini masak sendiri. kalau untuk tanggal 24 itu katering. Yang 24 itu 100
Januari, itu pembentukan panitia awal bulan. Kalau seragam panitiannya kan
“Undangannya 600. Yang hadir sekitar 600 kali dua. Jadi dua kali lipat. Tapi
kemarin ada yang tidak diundang tapi datang ada sekitar 50an jadi kan sekitar
menyiapkan dana sebesar 100 juta untuk memenuhi segala hal yang
oleh S4 sebagai berikut “Biaya yang disiapkan untuk menggelar hajatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
sekitar 100 juta. Dana yang disiapkan ini untuk ater-ater, sound system, rias,
katering, pesan tenda juga, gedung, sama beli seragam panitia, sama beli
pihak gereja. “Biaya administrasi gereja gak ada, karena pencatatan sipilnya
Tapi orangnya (yang mendekorasi) beda. Kalau gereja cuma anak muda, kalau
kemarin itu 500, ini yang tertulis, untuk tambahan kebersihan 150. Tapi ini
(dana kebersihan) hanya bagi orang-orang yang tahu lho Mbak! Soalnya kan
Pak Lurah berbicara, beberapa kali terjadi, setelah digunakan itu gedung jadi
127
sebagai berikut “Untuk konsumsi itu katering, sama yang buat Uleh-uleh
tanggal 24 itu. Kateringnya itu tergantung dengan yang dipilih. Sate ada,
kemudian daging sapi yang digelindingi (dibentuk bulat) itu, terus gurameh yang
digoreng, sama soup. Yang gubug itu, selat solo sama bakso yang terakhir
dawet. Jadi ada prasmanan sama gubugnya. Kalau makan itu, pelengkapnya
ada buah sama ice cream. Pesannya (makanan gubug) separo itu Mbak.
Pesannya misalnya yang prasmanan itu sejumlah undangan, untuk yang lainnya
itu separonya. Jadi kan tamu itu tidak makan semuanya, kalau pesannya sama
semua nanti banyak banget sisanya. Kami perhitungkan semuanya Mbak, untuk
katering ini. Tamu dari besan sebagian ada yang sudah datang di rumahnya. Itu
sudah saya perhitungkan. Biasanya kalau rekan kerja tidak sama pasanganya
karena setelah pulang kerja langsung. Undanganya itu kan yang saya sebar 600.
Tamu untuk keluarga besan itu datangnya ke rumah besan. Jadi untuk katering
ini saya pesan 1200 untuk makan besar dan 600 untuk setiap gubug. Biayanya
sekitar berapa ya Mbak saya lupa. 40-an (Juta) kalau tidak salah itu. Untuk
Uleh-uleh tanggal 24 ini saya pesan 100 paket, setiap paketnya 39 (ribu)”.
menjelaskan sebagai berikut “Untuk tenda dan kursi habis 3 (juta), pesan
panitianya itu dibagikan dalam bentuk kain sebanyak 17 potong, itu perpotong
128
“Souvenirnya itu kebetulan pesannya 600, per souvenir 5 rb”. Biaya lainnya
itu kan banyak hampir 20-an. Itu dihitung satu orang 200 an. Jadi sekitar 6
atau selamatan, Kenduri ini berupa doa yang dipimpin oleh pendeta
129
disiapkan sudah mencukupi. Soalnya sudah saya siapkan sejak lama itu, Mbak.
dapat berkat (sumbangan) itu, kami kembalikan (ke dalam tabungan)”. Pada
Menurut S4
berikut ini:
130
besan.
- Pada acara ini calon
pengantin turut hadir akan
tetapi tidak mengikuti
acara secara langsung,
kedua calon pengantin
duduk di ruangan yang
berbeda.
Juli 2016 - Tunangan - Tunangan merupakan
prosesi awal dari rangkaian
pernikahan yang dipimpin
oleh pendeta. Pada upacara
ini, dilaksanakan tukar
cincin oleh kedua calon
- pengantin.
Tamu yang hadir terdiri
dari keluarga S4, keluarga
calon besan sebanyak 30-
40 orang, Pak Dukuh dari
daerah S4, juga dari besan
S4, serta jemaat gereja.
- Oleh karena itu, tamu hadir
kurang lebih 100 orang
Tujuan pelaksanaan
tunangan adalah
menyampaikan kepada
masyarakat bahwa kedua
anak telah saling diikat dan
hendak melangsungkan
pernikahan, sehingga tidak
ada kecurigaan.
Antara bulan - Penetapan tanggal - Tanggal pernikahan
September-Oktober pernikahan ditetapkan oleh orang yang
2016 dituakan, sementara S4
hanya memberikan rambu-
rambu, bahwa pelaksanaan
pernikahan adalah hari
Sabtu, dan ditetapkan
tanggal 4 Februari 2017.
Oktober - - Memesan gedung, - Setelah tanggal ditetapkan,
Novermber 2016 menyiapkan undangan, S4 menyewa gedung untuk
memesan katering melangsungkan resepsi
pernikahan, setelah gedung
dipastikan, S4 menyiapkan
undangan pernikahan,
selanjutnya memesan
katering sebagai jamuan
bagi tamu undangan.
Desember 2016 - Memesan seragam panitia
9 Januari 2017 - Membentuk panitia
Hari Jumat awal - Doa Keluarga - Doa keluarga ini
Desember 2016 merupakan salah satu
persiapan secara iman
kepercayaan Kristen Jawa.
Pada doa keluarga ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
132
satu unit data yang diperlukan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
berikut:
133
c. Validasi data
digunakan untuk validasi data dari S1, S2, dan S3, yaitu
disampaikan oleh S4 sebagai berikut “Kemudian itu yang belum kan hari
Jumat sore itu ada Srah-srahan tanggal 3 Februari (2017). Srah-srahan itu, jadi
dari pihak laki itu menyerahkan calon mempelai laki-laki untuk dinikahkan.
Yang datang dari pihak sana hanya keluarga. Itu sekitar 50-an orang itu, sini
juga keluarga sama tetangga dekat. Sini sekitar 20 orang sana 30-an orang.
Uba rampe (perlengkapan) srah-sraan itu ada sembako, dalam arti beras gula
teh, kemudian perangkat untuk istrinya itu, ada make up,sandal, sepatu, tas,
pakaian ada baju sama jarik, ayam jago 2, oleh-oleh. Oeh-oleh itu makanan
mateng, pisang sanggan ada 2, gula batu, gula pasir, khas wonosari itu, uang.
134
ini adalah sebagai berikut “Seragam panitanya untuk 20-an orang, tapi
belum sama orang tua. Kalau total ya 25-an orang itu. Itu beda-beda itu, saya
dan besan, saya carikan yang bagus itu 300-an (ribu), kalau yang lain 75 an”.
berikut:
135
136
137
satu unit data yang diperlukan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
berikut:
138
kepada S4.
Subjek Penelitian
139
Selain rangkaian upacara yang dilihat dari sudut pandang oang tua
140
141
pelaksana.
142
143
144
Selain untuk melestarikan budaya yang ada, kegiatan tesebut juga memiliki
tujuan dan makna yang baik bagi pengantin sebagai keluarga baru.
upacara atau kegiatan yang dilaksanakan oleh satu atau lebih subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dasar matematisn menurut Alan J. Bishop (1988), lalu akan ditentukan pula
Tabel 25. Analisis Aspek Matematis pada Tradisi Pernikahan Yogyakarta yang
dilaksanakan oleh Subjek Pelaksana
Materi Matematika SMP
No Nama Upacara Aktivitas Matematis
yang Sesuai
Rangkaian Upacara Adat Sesuai dengan Pendapat Tokoh Ahli
1. Nontoni - -
2. Lamaran - -
3. Pemasangan Tarub Explaining (Story
Explanation):
-
Berdasarkan sejarah
Joko Tarub.
Designing (similarity): Transformasi:
Menyusun gerbang Refleksi: gerbang Tarub
Tarub kanan dan kiri kanan direfleksikan maka
semirip mungkin. terbentuk gerbang Tarub
kiri.
Explaining (Symbolic
Explanations):
Terkandung simbol-
simbol dan makna dari
-
setiap daun-dauann
atau perlengkapan yang
digunakan pada
gerbang Tarub.
4. Meratus Rambut dan Designing (Design):
Ngerik Juru rias membuat
cengkorongan di dahi
calon pengantin putri -
sesuai dengan bentuk
riasan pengantin
Yogyakarta.
5. Midodareni Explaining (Story
Explanation):
Turunnya bidadari
yaitu Dewi Nawang -
Wulan untuk
mempercantik calon
pengantin putri.
6. Srah-srahan Measuring (Estimation) : Bilangan Bulat dan Pecahan:
Memperkirakan banyak Operasi Bilangan Bulat:
jamuan yang harus pembiayaan.
disediakan. Bilangan Pecah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
147
Measuring (Estimation):
Memperkirakan arah
-
lemparan agar tepat
mengenai pasangan.
Counting (Number
Relationship):
Banyak Gantal (sirih) -
yang digunakan adalah
7 ikat.
Explaining (Simbolic
Explanations):
Upacara saling
melempar gantal
mengandung lambang
bahwa kedua mempelai
saling melempar kasih. -
Gantal sebagai simbol
pertemuan jodoh antara
pengantin putri dan
putra yang telah diikat
dengan benang yang
suci.
10. Wijikan Explaining (Simbolic
Explanations):
Pengantin putri
membasuh kaki
pengantin putra sebagai
simbol bakti seorang
istri kepada suaminya,
dan sebagai simbol
menghilangkan
halangan agar terhindar
dari kesulitan untuk
menuju keluarga
bahagia. -
Pengantin putra
membantu pengantin
putri untuk berdiri
setelah membasuh
kaki, sebagai lambang
perlindungan seorang
suami kepada istrinya.
Pemecahan telur oleh
juru rias sebagai
lambang harapan
segera mendapat
keturunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
149
150
151
152
153
154
155
156
Hasil analisis aspek matematis ini selanjutnya divalidasi oleh 3 orang pakar,
yaitu satu dosen dan 2 orang guru matematika SMP. Setiap validator akan
(SR), Rendah (R), Cukup (C), Kuat (K), dan Sangat Kuat (SK). Aspek
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 26. Rekapitulasi Validitas Pakar terhadap Aspek-Aspek Matematis yang Terdapat pada Tradisi Pernikahan Yogyakarta
Materi Matematika SMP
Validator Kesimpulan Validator Kesimpulan
No Nama Upacara Aktivitas Matematis yang Sesuai
V1 V2 V3 V1 V2 V3
Rangkaian Upacara Adat Sesuai dengan Pendapat Tokoh Ahli
1. Nontoni - C -
2. Lamaran - R -
3. Pemasangan Tarub Explaining (Story
Explanation):
K K R Valid
Berdasarkan sejarah
Joko Tarub
Designing (similarity): Transformasi:
menyusun gerbang Tarub Refleksi: gerbang
kanan dan kiri semirip Tarub kanan
SK K K Valid SK C K Valid
mungkin. direfleksikan maka
terbentuk gerbang
Tarub kiri.
Explaining (Symbolic
Explanations):
Terkandung simbol-
simbol dan makna dari
C K C Valid -
setiap daun-dauann atau
perlengkapan yang
digunakan pada
gerbang Tarub.
4. Meratus Rambut dan Designing (Design) :
Ngerik Juru rias membuat
cengkorongan di dahi
calon pengantin putri K K K Valid -
sesuai dengan bentuk
riasan pengantin
Yogyakarta.
5. Midodareni Explaining (Story K K R Valid -
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk Aljabar
Operasi Bentuk C C K Valid
Aljabar: pembiayaan.
Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear
Penyelesaian
Persamaan dan K C K Valid
Pertidaksamaan
Linear: pembiayaan,
belanja.
Perbandingan
Perbandingan Senilai
SK K K Valid
dan Berbalik Nilai:
belanja.
Penyajian Data SK SK K Valid
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear
Persamaan liner satu
variabel: perhitungan
kapasitas kendaraan.
K K K Valid
Petidaksamaan Linear
Satu Variabel:
perhitungan kapasitas
kendaraan, estimasi
waktu keberangkatan.
Penyajian Data:
Tabel
Diagram SK K K Valid
Mendata pengombyong
yang turut pergi.
Statistika
Modus: menentukan
modus dari
pengklasifikasian
SK K K Valid
terhadap
pengombyong
berdasarkan kategori
tertentu.
Peluang:
K K K Valid
Peluang penggunaan
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk Aljabar
Operasi bentuk aljabar:
C K SK Valid
belanja.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Statistika
Modus: menentukan
modus dari hasil
SK K K Valid
pengklasifikasian tamu
berdasarkan kategori
tertentu
Peluang:
Peluang formasi SK K K Valid
tempat duduk.
26. Tirakatan - -
27. Pemberian Uleh- Explaining (Simbolic
uleh Explanation):
Pemberian Uleh-uleh
sebagai simbol ucapan
SK K C Valid -
terima kasih atas doa
dan restu yang
diberikan oleh kerabat
dan saudara.
Measuring (Money): Bilangan Bulat dan
Menyiapkan anggaran Pecahan
yang cukup untuk SK K K Valid Operasi hitung SK K K Valid
membuat paket bilangan bulat dan
Kenduri. pecah: pembiayaan.
Measuring (Estimation): Bilangan Bulat dan
Memperkirakan Pecahan
SK K K Valid SK K K Valid
banyaknya paket Uleh- Operasi hitung
uleh yang harus dibuat. bilangan bulat dan
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Demikianlah validasi yang dilakukan terhadap aspek-aspek matematis yang terdapat pada Tradisi Pernikahan Yogyakarta. Berdasarkan
hasil validasi tersebut, nampak bahwa semua aspek matematis yang ditentukan telah valid,baik aspek matematis yang berkaitan dengan 6
aktivitas dasar matematika menurut Alan J. Bishop (1988) maupun berkaitan dengan materi pembelajaran matematika SMP sesuai dengan
Kurikulum 2013.
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa manfaat yang berguna dalam
pada BAB I, poin manfaat penelitian. Pada BAB V ini akan dibahas lebih lanjut
tentang beberapa manfaat dari hasil penelitian ini yang berhubungan dan berguna
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Tabel 27. Penggalan Analisis aspek matematis terhadap Tradisi Pernikahan Yogyakarta
Materi Matematika SMP
Nama Upacara Aktivitas Matematis
yang Sesuai
Srah-srahan Measuring (Estimation) : Bilangan Bulat dan Pecahan:
Memperkirakan banyak Operasi Bilangan Bulat:
jamuan yang harus pembiayaan.
disediakan. Bilangan Pecah:
Memperkirakan pembiayaan, estimasi
kecukupan tempat undangan, estimasi belanja,
untuk melangsungkan estimasi kecukupan ruang
upacara Srah-srahan. Bentuk Aljabar
Operasi Bentuk Aljabar:
Pembiayaan.
Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear
Penyelesaian persamaan
dan pertidaksamaan linear:
pembiayaan, belanja.
Perbandingan
Perbandingan senilai dan
berbalik nilai: belanja.
Penyajian Data
Tabel
Diagram
Menampilkan data tamu
undangan berdasarkan
kategori tertentu
Statistika:
Rata-rata: rata-rata biaya
yang dihabiskan untuk
menggelar upacara Srah-
srahan.
Playing (Plans Strategies):
Menyediakan berbagai
keperluan yang
dibutuhkan dalam
menggelar acara.
dan beberapa materi pemeblajaran matematika SMP. dari tabel tersebut dan
pengantin putra datang ke kediaman orang tua pengantin putri, satu hari
181
perhiasan, busana pengantin putri, busana kerja berupa tas dan sepatu,
alat make up, alat-alat tidur, benda-benda rohani, ayam jago, makanan,
Salah satu syarat yang akan disiapkan oleh Toni adalah perhiasan.
Dana yang ia siapkan untuk membeli perhiasan yang terdiri dari cincin
cincin yang hendak dipilih yaitu seberat 4.8 gr, 5.05 gr, 5.1 gr. Begitu
pula dengan kalung yang hendak dipilih yaitu terdapat kalung dengan
berat 4.28 gr, 4.4 gr, 4.53 gr. Jika harga setiap gr perhiasan di toko
malam hari, yaitu hari sebelum Ijab. Pada upacara ini, Pak Ahmad harus
utama, rendang daging sapi. Sajian makanan ini akan dimasak oleh ibu-
ibu tetangga Pak Ahmad. Ibu-ibu dan seluruh orang yang membantu
182
yang harus Pak Ahmad beli, supaya dapat menjamu tamu yang hadir dan
Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan pada saat akan
B. Pengembangan Karakter
adalah beberapa contoh karakter yang dapat dipelajari oleh siswa dari
menyuguhkan minuman atau makanan kepada para tamu yang hadir, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
sebagainya. Bantuan yang diberikan oleh tetangga bersifat tulus dan tidak
2. Perhatian dan peduli terhadap sesama. Sikap perhatian dan peduli kepada
perhatian dan peduli kepada sesama merupakan hal yang penting dan
perlu dimiliki.
tetangga, kerabat atau saudara yang telah datang untuk memberikan restu
dan doa, terlebih kepada tetangga yang telah dengan suka rela dan pernuh
184
tamu yang akan datang, maka jamuan tersebut dapat kurang atau sisa
terlalu banyak. Tentu karakter ini juga masih terdapat pada kejadian
dan keluarga siap di lokasi Ijab dengan tepat waktu. Contoh lainnya
untuk mulai mengolah bahan makanan agar menu siap secara tepat
waktu, yakni tidak terlalu dini tidak juga terlambat supaya makanan tetap
185
undangan, dan masih banyak lagi. Salah satu contoh penerapan konsep
kontekstual.
mencari rata-rata bantuan berupa uang yang diberikan oleh kerabat yang
Yogyakarta yang dapat dilakukan, dan tentu masih ada lagi penerapan
186
Tradisi Pernikahan Yogyakarta. Oleh karena itu, kajian lebih lanjut tentang
D. Keterbatasan Penelitian
penentuan hari pernikahan, dan ruang lingkup lainnya tidak dianalisis. Aspek
matematis yang ditentukan juga hanya dibatasi pada aktivitas dasar matematis
SMP yang dapat dikembangkan. Kedua, Hasil penelitan ini belum dapat
kelas. Subjek dalam penelitian ini hanya 2 subjek ahli dan 4 subjek pelaksana.
187
E. Refleksi
unik akan tetapi tidak mengerti makna dan tujuannya. Peneliti juga
penjelasan dari subjek ahli, peneliti menjadi lebih mengetahui tujuan dan
praktis, akan tetapi setiap upacara mengandung doa dan harapan agar
manusia saat ini. Hal inilah yang membuat peneliti semakin berkeinginan
kepada setiap orang yang telah mendukung dalam proses mencapai tujuan.
188
berharga.
pencinta dunia matematika hal ini sangat menarik dan semakin menguatkan
dengan sikap matematis, namun pada mulanya peneliti ragu, apakah benar
Tidak jarang peneliti disadarkan dan akhinya mengucapkan “Oh! Iya ya!”
189
tradisi ini. Sekarang, peneliti tidak lagi menganggap bahwa rangkaian upacara
pada Tradisi Pernikahan Yogyakarta tidak ada artinya. Peneliti juga dapat
memahami makna serta harapan dan doa dari setiap rangkaian upacara pada
penelitian ini. Banyak orang terdekat bahkan teman beda jurusan bertanya,
itu apa?” Setelah penelitian ini, peneliti bisa menjawab pertanyaan itu. Tidak
perlu melalui tahap yang cukup panjang. Contohnya, apabila hasil penelitian
tersebut perlu disusun terlebih dahulu oleh guru, kemudian perlu diuji coba
190
masih perlu dilakukan ini, memposisikan hasil penelitian sebagai benih bukan
Masih banyak aspek yang belum peneliti gali lebih dalam dari
matematis yang belum digali ini, semoga dapat diteliti lebih jauh lagi.
Alangkah bahagianya jika ada penelitian lanjutan dari tesis yang peneliti
susun ini. Penelitian lanjutan tersebut merupakan bukti nyata bahwa tesis ini
peneliti. Dalam menyusun tesis ini, peneliti mengalami berbagai macam fase
pas untuk menyusun tesis ini. Pada mulanya tesis ini bertujuan untuk
realistik, akan tetapi hingga bulan April 2017 pengambilan data masih belum
selesai. Setelah pengambilan data selesai, analisis yang peneliti lakukan juga
memerlukan waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya judul pada tesis ini
191
Setelah selesai menyusun tesis ini, peneliti hanya mampu diam dan
menunggu jadwal ujian ditetapkan. Dalam hal ini peneliti tidak memilki
memiliki batas waktu yang hanya tinggal sebentar lagi. Peneliti takut tesis ini
tidak dapat selesai sebelum batas yang ditentukan. Sungguh sangat bingung
dan khawatir ketika peneliti ingin bergerak cepat tetapi tidak mampu
melangkah. Peneliti hanya mampu berserah diri pada Tuhan tetap percaya
bahkan sangat maksimal. Tiada usaha yang sia-sia, doa tanpa usaha sama saja
penguji dengan hasil yang sangat memuaskan dan dalam batas waktu yang
hingga tangis haru tak terbendung. Sungguh penyusunan tesis ini adalah
BAB VI
A. Kesimpulan
dari penelitian ini. Kesimpulan tersebut terdiri dari kesimpulan utama dan
diambil:
1. Kesimpulan Utama
Tabel 26. Upacara pada Tradisi PernikahanYogyakarta yang dilaksanakan oleh Masyarakat di
Kecamatan Mingir, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY
No Nama Upacara
Rangkaian Upacara Adat Sesuai dengan Pendapat Tokoh Ahli
1. Nontoni
2. Lamaran
3. Pemasangan Tarub
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Upacara
4. Meratus Rambut dan Ngerik
5. Midodareni
6. Srah-srahan
7. Nyantri
8. Angsul-angsul
9. Balangan Gantal
10. Wijikan
11. Kanten Asto
12. Tampa Kaya
13. Dhahar Walimahan (Sego Klimah)
14. Sungkem Orang Tua
15. Lain-lain
16. Sepasaran
17. Mengantar Pengantin untuk Ngunduh Mantu
Kegiatan Tambahan
18. Musyawarah menentukan tanggal pernikahan
19. Kursus Pernikahan
20. Tunangan
21. Pembentukan panitia
22. Mengunjungi tokoh masyarakat atau tetua di sekitar kediaman subjek
23. Kondangan
24. Kenduri sebelum pelaksanaan Ijab
25. Doa memohon kelancaran pelaksanaan Ijab
26. Tirakatan
27. Pemberian Uleh-uleh
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
d. Perbandingan j. Peluang
e. Transformasi
2. Kesimpulan Tambahan
upacara yang masih relevan dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
oleh masyarakat. Akan tetapi terdapat pula upacara yang cukup relevan
maupun doa bagi pengantin atau keluarga baru. Dari setiap rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
upacara yang ada, terdapat satu upacara yang sama sekali tidak
Siraman yang dimulai dari Sungkem Orang Tua sebelum Siraman sampai
dan pikiran yang bersih. Akan tetapi, upacara ini tidak dilakukan dengan
B. Saran
196
dimungkinkan pula.
begitu penting sebagai wujud doa bagi keluarga baru yang akan dijalani oleh
pengantin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Berlinghoff, William P & Gouvea, Fernando. 2004. Math Through the Ages: A
Gentle History for Teachers and Others. A Joint Publication of Oxton
House Publisher ang The Mathematical Association of America.
Burns, Nancy, Susan K. Grove & Jennifer Gray. 2011. Understanding nursing
research : building an evidence-based practice fifth edition. Texas:
Elsevier Saunders.
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Herron, Julie. 2009. Culturally Relevant Word Problems in Second Grade: What
are the effects?. The Journal of Mathematics and Culture October 2009,
V4(1).
199
Murtiaji, Sri Supadmi, Raden & Raden Suwardanidjaja. 1993. Tata Rias
Pengantin Gaya Yogyakarta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Permendikbud, No. 24 tahun 2016 Lampiran 15, tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Prayitno, Edi & Th. Widyantini. 2011. Modul Matematika SMP Program
BERMUTU: Pendidikan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa dalam
Pembelajaran Matematika di SMP. Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Matematika.
Puspita Martha International Beauty School. 2012. Pengantin Yogya Putri &
Paes Ageng: Prosesi, Tata Rias, & Busana. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sari, Maria Rettian A & Paskalia Pradanti. 2015. Aspek Geometri dalam Motif
Batik Yogyakarta. Prosiding SemNas Mat-Pmat FKIP UMP Purwokerto.
Shadiq, fadjar &Mustajab, Nur Amini. 2010. Modul Matematika SMP Program
Bermutu: Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik di
SMP. Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorak Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Zulfa & Kaksim. 2014. Sistem Pola Pewarisan Tradisi Malamang di Kota
Padang. Jurnal Kajian Budaya Juli 2014, V10(20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A
A.1. Lembar Validasi oleh Validator Pertama (V1)
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mohon beri tanda (√) pada tingkat validitas yang sesuai untuk setiap penentuan aspek matematis berikut!
1. Nontoni - -
2. Lamaran - -
3. Pemasangan Tarub Explaining (Story V
explanation): berdasarkan
sejarah Joko Tarub
Designing (similarity): V Transformasi: V
menyusun gerbang Tarub Refleksi: gerbang
kanan dan kiri semirip Tarub kanan
mungkin. direfleksikan maka
terbentuk gerbang
Tarub kiri.
Explaining (symbolic V
explanations): terkandung
-
simbol-simbol dan makna
dari setiap daun-dauann
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk Aljabar V
Operasi Bentuk
Aljabar: pembiayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk Aljabar V
Operasi bentuk aljabar:
belanja.
Persamaan dan V
Pertidaksamaan Linear
Persamaan linear satu
variabel: menentukan
kapasitas ruang.
Pertidaksamaan linear
satu variabel: belanja,
estimasi kapasitas
ruangan.
Bangun Datar V
Menaksir luas bangun
datar: menentukan
kapasitas lokasi.
Penyajian Data V
Tabel
Diagram
Menampilkan data tamu
undangan berdasarkan
kategori tertentu
Statistika V
Modus: menentukan
modus dari hasil
pengklasifikasian tamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B
(Dokumentasi Subjek Penelitian)
Lampiran 68