SKRIPSI
Disusun oleh :
NIM: 151414105
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Kasih, karya ini
kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa memberkati dan menyartai setiap
langkahku,
kedua orangtuaku terkasih Bapak Mateus Slamet dan Ibu Theresia Astuti,
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan
berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua
akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu
sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”
-Filipi 4:6
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek historis, aspek filosofis pada
kegiatan pahat batu di Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, untuk mengetahui aspek
fundamental matematis menurut Bishop pada kegiatan pahat batu dan implementasinya
dalam pembelajaran matematika sebagai permasalahan kontekstual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal mulanya kegiatan pahat batu berawal
dari keluarga Salim Joyo Pawiro bersaudara yang berprofesi sebagai jlagra. Kemudian
bakat dan ketrampilannya diwariskan terus menerus kepada generasinya sehingga
menghasilkan barang-barang kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi sampai saat ini.
Makna lain dibalik kegiatan pahat batu (aspek filosofis) diantaranya kegiatan pahat batu
dijadikan sarana untuk melestarikan kebudayaan leluhur dengan berpegang teguh kepada
nilai-nilai kepercayaan setempat dan juga sebagai wujud ungkapan syukur, masyarakat
menggelar Saparan Merti Dusun. Aspek matematis pada kegiatan pahat batu menurut
Bishop diantaranya; a) Counting meliputi perkiraan (approximation) harga bahan baku,
harga jual patung, penentuan upah pegawai, ketepatan (accuracy), perhitungan
menggunakan jari tangan (finger and body counting) dan menentukan banyaknya pegawai,
b) Locating meliputi jarak (distances), lokasi lingkungan (enviromental location),
penggunaan garis lurus dan garis lengkung (straight and curved lines), bentuk melingkar
(circle) ataupun elips (ellips),pembagian lahan untuk proses produksi, c) Measuring
meliputi kualitas (qualities), perkiraan (estimation) waktu (time), memaksimalkan
luasan(area) atau volume (volume), d) Designing meliputi desain (design), bentuk
(shapes), ukuran besar (large), kecilnya (small), proporsi (proportion), perbandingan
(ratio), pembesaran skala (scale-model enlargements), simetri (simetris), dan nilai
seni/keindahan pada patung (aesthetics), e) Playing meliputi prediksi/berspekulasi
(prediction), melakukan rencana (plans strategies), model (modelling) dan f) Explaining
meliputi penjelasan (explanation) dan simbol (symbol) makna tertentu. Adapun
implementasinya dalam pembelajaran matematika digunakan sebagai pembuatan
permasalahan kontekstual pada tingkat SMP meliputi materi; Operasi Hitung Bilangan
Bulat dan Pecahan, Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Perbandingan,
Aritmetika Sosial, Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar
dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung.
Kata Kunci : Aspek Matematis, Aspek Filosofis, Etnomatematika, Seni, Kegiatan Pahat
Batu
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The purpose of this study was to find out the historical aspects, philosophical
aspects of stone carving activities in Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, to find out the
fundamental mathematical aspects according to Bishop in stone carving activities and their
implementation in mathematics learning as a contextual problem.
The type of this research was a qualitative descriptive study by taking research
resources persons consisting of pioneers of stone carving activities, stone carvers,
managers of studios, stone entrepreneurs and traders of stone carving crafts. The data
collection methods were observations, interviews and documentation in which the
researcher acted as the main instrument.
The results of the study showed that the beginning of the stone carving activities
originated from the family of Salim Joyo Pawiro brothers who worked as jlagra. Then his
talents and skills were inherited continuously to his generations to produce handicrafts
which have high artistic value up till now. Other meanings behind the stone carving
activities (philosophical aspects) including stone carving activities that were used as a
mean to preserve ancestral culture by adhering to local belief values and a form of
gratitude expression by holding Saparan Merti Dusun. The mathematical aspects of the
stone carving activities according to Bishop were (a) Counting: Estimating
(approximation) of raw material prices, selling prices of statues, determining employee
wages, accuracy, calculations using fingers and body counting and determining the
number of employees,(b) Locating: Distance (distances), environmental location
(enviromental location), the use of straight lines and curved lines (straight and curved
lines), circular shapes (circle) or ellipses (ellipses), division of land for production
processes, (c) Measuring: quality (qualities), estimate (estimation) time (time), maximize
area (area) or volume (volume), :d) Designing: design (design), shapes (shapes), large
(large), small (small), proportion, comparison (scale), scale-model enlargements,
symmetry (symmetry), and artistic value / aesthetics, (e) Playing: Prediction, making plans
(plans strategies), models ( modeling), and (f) Explaining: Explanation (explanation) and
symbols (symbols) of certain meanings. In conclusion, the implementation in mathematics
learning process is used to create contextual problems in junior high school level materials
including algebra, social arithmetic, area and circumference of squares, number sequence
patterns, and geometry.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul: “KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN
KERAJINAN PAHAT BATU DI DUSUN SIDOHARJO, DESA
TAMANAGUNG, KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG, JAWA
TENGAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sangat membangun agar dapat bermanfaat bagi pihak lainnya.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan peradaban manusia hingga saat ini, tidak terlepas dari peran
penting matematika. Peranan penting matematika dapat kita lihat mulai dari
zaman Mesir Kuno dimana masyarakat dapat menentukan kembali batas tanah
yang mereka miliki setelah terkena banjir bandang dari sungai Nil, bangsa
ternak yang mereka miliki dan juga perhitungan yang dilakukan berkaitan
berkembang sangat pesat dan canggih tak lepas dari peranan matematika.
kehidupan sehari-hari.
berbagai aspek kehidupan. Disisi lain masih adanya beberapa peserta didik yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan peserta didik, pada saat peneliti sedang menjalani masa Program
lebih dalam terlebih lagi apa yang dipelajari di sekolah tidak ditemukan oleh
semua hal yang membentuk identitas budaya suatu kelompok, yaitu bahasa,
kode, nilai-nilai, jargon, keyakinan, makanan dan pakaian, kebiasaan dan sifat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
budaya.
bentuk yang beranekaragam seperti rumah adat, pakat adat, bahasa daerah, alat
musik daerah, upacara adat, seni tari tradisional, seni rupa tradisional dan
ciri khas sebagai desa wisata kerajinan pahat batunya yang bersentral di Dusun
berlangsung sejak tahun 1930. Pada awalnya hanya beberapa warga saja yang
adalah membuat nisan dari batuan alam) dengan menghasilkan barang seperti
kijing, cowek, umpak, lesung dan sejenisnya. Kemudian usaha ini mulai
banyak tenaga kerja yang diserap melalui kegiatan industri seni tersebut.
ketrampilan pengrajin pahat batu di daerah tersebut diperoleh dari warisan para
Lokasi industri seni kerajinan pahat batu yang terletak tidak jauh dengan
tempat wisata seperti Candi Borobudur, dan jalan yang menghubungkan lintas
Magelang dan Semarang tersebut kita bisa menjumpai aneka ragam hasil karya
seni pahat batu yang dipajang. Lokasinya yang strategis menjadi persinggahan
Sidoharjo ini menjadi salah satu mata pencaharian hidup masyarakat setempat
Melalui etnomatematika hal ini dapat dikaji lebih dalam lagi mengenai
unsur budaya yang terdapat pada masyarakat Dusun Sidoharjo yaitu kegiatan
pahat batu dengan ilmu matematika yang telah dipelajari. Selanjutnya dari hasil
B. Rumusan Masalah
Magelang?
kontekstual ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah (aspek historis) dari kegiatan pahat batu di Dusun
Kabupaten Magelang
D. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan mencegah terjadinya penafsiran yang
kurang tepat, dan supaya tujuan penelitian dapat tercapai, masalah penelitian
dibatasi hanya pada aspek historis, aspek kultural (filosofis), aspek fundamental
narasumber yang berprofesi sebagai perintis kegiatan pahat batu, pemahat batu,
pengelola sanggar pahat batu, pengusaha batu alam dan pedagang kerajinan
pahat batu. Adapun aspek matematis dilihat melalui enam aktivitas fundamental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematis menurut Bishop pada setiap aktivitas kegiatan pahat batu yang
E. Penjelasan Istilah
1. Etnomatematika
Kerajinan pahat batu merupakan jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan
diinginkan
5. Sidoharjo
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti
metamatika
2. Manfaat Praktis
matematika
setempat.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kebudayaan
berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan, bahwa “budaya” adalah
daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara budaya dengan
kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan
rasa, dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut. Dalam
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kehidupan.
merupakan semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Heron dan Barta
a person’s ethnicity”.
1) sistem kepercayaan
3) komunikasi keagamaan
4) upacara keagamaan
1) kekerabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) sistem kenegaraan
5) perkumpulan
1) lisan
2) tulisan
1) seni patung/pahat
2) relief
4) rias
5) vokal
6) musik
7) bangunan
8) kesusastraan
9) drama
12
2) bercocok tanam
3) peternakan
4) perikanan
5) perdagangan
2) peralatan komunikasi
6) senjata
sebelumnya bahwa salah satu unsur dari kebudayaan adalah kesenian yang
terdiri dari seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vokal, musik,
bangunan, kesustraan dan drama. Dalam hal ini kegiatan pahat batu di
Pada tahun 1935 warga Dusun Prumpung mulai banyak yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sebagai jlagra. Pada waktu itu kondisi dusun masih sepi, para jlagra
kebutuhan rumah tangga seperti lumpang, cowek, pipisan jamu, serta kijing.
bentuk utuhnya, relief, arca dan stupanya. Bagi mereka keindahan pahatan-
heran sampai saat ini masih banyak warga yang berprofesi sebagai pemahat
Dusun pada setiap bulan Sapar. Menurut sesepuh setempat, acara ritual ini
untuk bersih dusun baik secara fisik maupun non fisik, menghormati para
dusun tersebut mau pun yang ada dalam diri warga. Sesaji larungan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
jenang merah berpalang jenang putih, jenang putih berpalang jenang merah,
kembang setaman, kinang, rokok dan senthir atau api. Juga ada unsur-unsur
tanah, air, api dan udara yang diambil dari dusun ini.
dan sesaji larungan di Sungai Pabelan yang berhulu di kaki Gunung Merapi.
3. Etnomatematika
15
sebagai sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosial budaya,
termasuk bahasa, jargon, kode, perilaku, mitos dan symbol. Kata dasar
dan pemodelan. Akhiran tics berasal dari techne dan bermakna sama seperti
teknik.
hubungan antara matematika dan budaya. Barton dalam Rosa dan Orey
16
Dari pendapat yang telah diungkapkan tersebut dapat kita maknai bahwa
etnomatematika meliputi :
tersebut.
c. Hal-hal yang menarik atau spesifik yang ada pada suatu kelompok atau
matematika.
17
(economic awareness)
konteks budaya siswa dan masyarakat, dan matematika bisa lebih mudah
18
Bishop :
a. Counting (Membilang)
Finger and body counting; Tallying; Numbers; Place value; Zero; Base
tubuh untuk menghitung; turus; bilangan; nilai tempat; nol; basis 10;
19
Spiral.
c. Measuring (Mengukur)
20
d. Designing (Merancang)
skala ; kelakuan dari suatu benda. Aktivitas ini dapat kita amati dalam
e. Playing (Bermain)
21
prediction.
dan sebagainya.
f. Explaining (Menjelaskan)
hirarki; penjelasan cerita; logika koneksi (misalnya dan, atau, serta yang
22
Wisnu dan Siwa, cobek, ulekan, meja kursi batu, lampion, air mancur,
lain-lain.
mulai bertambah setiap tahunnya. Dari tahun 1960-1970 telah berdiri sekitar
23
dan pula ada yang kurang. Harga ditentukan tergantung pada jenis, ukuran,
dan kualitas sebuah produk dengan harga mulai dari kisaran puluhan ribu
hingga ratusan juta rupiah. Lampion misalnya, harga berkisar antara 100 -
500 ribu rupiah, relief Borobudur per meter persegi dihargai 1 - 1,5 juta
24
plan strategy. Materi matematika SMP yang diperoleh : Bilangan bulat dan
penentuan upah pegawai; Measuring meliputi ukuran luas kain, luas cap,
strategi tempat usaha batik dalam menentukan motif yang akan diproduksi;
25
pahat batu dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
batu yang berada di dusun Tejorwano berasal dari dusun Prumpung yang
kini bernama Sidoharjo. Kegiatan pahat batu tersebut diawali dari keluarga
C. Kerangka Berpikir
secara terus menurus. Budaya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari
26
Etnomatematika
Budaya Matematika
(kerajinan pahat batu merupakan (Materi matematika yang relevan
salah satu wujud budaya) dengan kegiatan pahat batu)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk meneliti budaya yang ada
pada suatu masyarakat tertentu atau suatu kelompok tertentu. Dalam penelitian
B. Narasumber Penelitian
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Objek Penelitian
1. Tempat penelitian
E. Bentuk data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, yang
serta dari hasil dokumentasi mengenai proses pembuatan kerajinan pahat batu.
yang digunakan bukan berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
matematika atau statistik. Namun seperti yang dinyatakan Bogdan dan Taylor
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku
yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik
(utuh).
1. Observasi langsung
pasif. Observasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Wawancara
Wawancara ini bersifat fleksibel dan terbuka, yakni dengan pertanyaan yang
tersebut.
3. Dokumentasi
metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non manusia. Sumber
penelitian.
31
tujuan utama penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus
digunakan dan wawasan terhadap bidang yang diteliti (kegiatan pahat batu di
sedikit perbaikan.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif antara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan
32
berikut.
Data reduction
Conclusions:
Drawing/verifying
Gambar 3.8. 1 Komponen dalam analisis data model Miles dan Huberman
1. Reduksi Data
melakukan reduksi yaitu dengan cara memilih data atas dasar tingkat
2. Sajian Data
3. Verifikasi data
33
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan
yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
disetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
lapangan
35
pengusaha batu andesit dan pengelola sanggar pahat batu. Pada kegiatan
ini peneliti juga menulis pokok-pokok informasi yang penting dari hasil
Berdasarkan data yang telah terkumpul mulai dari hasil observasi, hasil
Hal ini dimaksudkan agar peneliti semakin memiliki data yang kuat.
Dalam penulisan laporan ini, peneliti mengaitkan data yang telah diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
di lapangan dengan teori yang terkait dengan topik pembahasan, yaitu aspek
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
Penyusunan proposal rencana
1
penelitian √
2 Diskusi proposal √ √
Pemilihan lokasi dan perijinan
3
penelitian √
Mempersiapkan instrumen bantu
4
penelitian √ √
5 Penentuan narasumber √
6 Observasi awal √ √
Wawancara dengan narasumber
meliputi, perintis usaha kerajinan
7 pahat batu, pengrajin pahat batu, √ √
pedagang bahat batu, pengusaha
batu dan pengelola sanggar
Pencarian terhadap dokumen-
dokumen penting perkembangan
Dusun Sidoharjo, Desa
8
Tamanagung, Kecamatan √
Muntilan, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah.
9 Analisis data √
Melakukan penelitian kembali
apabila data yang dibutuhkan
10 masih kurang. Kegiatan ini bisa √
dilakukan dengan uji keabsahan
data
11 Membuat draft laporan penelitian √
12 Diskusi draf laporan √
13 Penyempurnaan laporan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
penelitian. Pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti berkaitan dengan aspek
historis, aspek filosofis dan aspek fundamental matematis Bishop yang terdapat
untuk ditinjau kembali pedoman wawancara yang akan digunakan oleh peneliti
sudah dapat menggali aspek historis, aspek filosofis dan aspek fundamental
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Desa ini terdiri dari 16 Dusun dan
nama salah satu Dusun di Desa Tamanagung. Letak Desa Tamanagung dapat
39
desa Tamanagung terletak pada ketinggian 358 𝑚 diatas permukaan air laut.
Curah hujan rata-rata per tahun adalah 2.601 𝑚𝑚 dengan suhu rata-rata 25°∁.
Tingkat kesuburan tanah cukup baik, dimana tanah yang subur seluas
198,903 𝐻𝑎.
sebelah utara, desa Sedayu di sebelah timur, desa Keji di sebelah selatan, dan
Tamanagung memiliki banyak sanggar seni pahat batu yang terletak dalam
beberapa Dusun. Desa Tamanagung memiliki salah satu bangunan yang cukup
melawan penjajah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sejak ribuan tahun yang lalu dan kini menjadi bukti bahwa Indonesia
Candi Borobudur yang berdiri tegak dan penuh pesona ini memiliki jumlah
bilangan misteri yang menyelimuti candi ini. Sejarah hanya mencatat Candi
Masehi. Candi Borobudur ini memiliki tinggi lebih dari 30 meter dan panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
alas 120 meter. Bagian tubuh Candi dihiasi lebih dari 500 buah patung serta
sekitar 1.500 panel relief seluas sekitar 2.500 𝑚2 (sumber : dokumentasi video
narasumber).
batuan andesit dari kaki lereng gunung Merapi. Letak pengambilan batu
Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan dan diketahui oleh N1 yang
saya temukan benda-benda lama yaitu benda besi baja beratnya hanya
setengah kg, bata merah dan juga lempengan piring porselen. Berarti
42
waktu pemugaran Candi Borobudur proyek yang besar itu , ini otomatis
mungkin ini satu satunya tempat untuk transit para nenek moyang yang
Prumpung ? Bagi kita yang merintis ini kita merasakan mungkin Borobudur
yang dekat timbul satu alamnya generasinya muda dan kebanyakan 70%
tidak melalui akdemis misalkan belajar patung di lain kota, otomatis dari
moyang”
Prumpung Sidoharjo terletak tidak jauh dari Gunung Merapi dan Candi
Sidoharjo berasal dari lereng Gunung Merapi dan kualitas karya seni
mereka tak terpaut jauh dari keelokan seni pahat batu yang menghiasi Candi
Borobudur. Apabila secara imajiner ditarik lintasan lurus dari kaki Gunung
Merapi ke arah Candi Borobudur maka Dusun Prumpung akan tepat berada
pada titik tengahnya. Lintasan ini disebut sebagai lintasan sakral yang
43
Dusun Prumpung.
suasana semarak di dusunnya lebih dari 1000 tahun yang lalu. Perilaku
sangat dinamis. Sejak saat itulah masyarakat pribumi mulai mengenal seni
memahat batu.
batu di Prumpung Sidoharjo berawal dari orang tua beliau yang ikut
memugar candi Borobudur pada tahun 1920. Sejarah kegiatan pahat batu di
jlagra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada tahun 1930, Salim Joyo Pawiro mendapat pekerjaan ikut memugar
Candi Borobudur dibawah mandor Van Erp, waktu itu memugar di bagian
batu trap candi. Dengan bekal itulah Salim Joyo Pawiro sedikit banyak
para teman dan kerabatnya. Selain sebagai pemahat, Salim Joyo Pawiro juga
Trubus Niti Rejo, Parjo Noto Diharjo, Rebyuk Pawiro Utomo, Rahmad Ali
Rejo, Dullah Marto Utomo dan Dulkamid Jayaprana. Kelima anak laki-laki
sebagai pemahat batu tradisional belum bisa disebut sebagai seniman pahat
batu profesional dengan karya berkelas artistik tinggi seperti saat ini. Hasil
jamu tradisional).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Salim Joyo Pawiro meninggal dunia pada tahun 1979 bulan Desember.
tahun 1957, karena tahun 1957 ini merupakan mulainya ada bentuk-bentuk
Dulkamid Jayaprana)
Pada tahun 1955 Dulkamid Jayaprana diminta oleh ayahnya yaitu Salim
Joyo Pawiro untuk pergi ke Candi Borobudur. Salim Joyo Pawiro meminta
relief dulu siapa tahu diperbolehkan. Tetapi jangan membuat dulu, cukup
Candi Borobudur.
di rumah. Awalnya mereka masih ragu apakah pada nantinya akan berhasil
atau tidak. Bahkan menurut wawancara dengan N2, kira-kira hampir 5 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dalam ingatan bentuk kepala Buddha. Mengingat pada waktu itu belum ada
kedua saudaranya untuk membuat kerajinan pahat batu yang terus menerus
kepala Buddha dan setelah jadi, ada seorang Datuk hitam yang berasal dari
Melihat patung tersebut, sang Datuk senang dan berniat untuk membeli.
Namun karena Dulkamid belum pernah menjual barang, beliau tidak bisa
menentukan harga jual patung tersebut. Sang Datuk hitam membeli patung
kepala Buddha tersebut seharga Rp150,00. Pada waktu itu uang Rp150,00
terbilang sudah banyak sekali. Hal ini membuat Dulkamid senang kemudian
47
Pada tahun 1958, Dulkamid mendirikan Sanggar Seni Pahat Batu yang
batu besar diukir, laku spiritual dijalani demi mendapatkan karya besar yang
Patung Ganesya Bathara Guru, Syiwa, Durga, Arca Gupolo, Ken Dedes dan
berbagai patung manusia dan hewan. Melalui tekad yang bulat, tekun dan
Dulkamid Jayaprana,1992) :
48
menjadi lebih mantap dan percaya diri terhadap hasil karya seni yang
49
50
berikut
51
dibentuk, tapi juga mengalirkan rasa, seni dan unsur kreativitas yang tinggi
yang bisa bersaing dengan karya karya seni dari luar negri. Tengok saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
lampion batu khas Jepang, patung raja-raja Mesir Kuno, hingga kini karya-
Pawiro dan saudaranya dianggap sebagai kegiatan yang sia-sia dan tidak
jika dari keuletan yang mereka lakukan itu menjadi denyut paling awal dari
lahirnya kembali seni memahat batu yang telah lama dianggap sirna dan
secara naluriah telah dibangkitkan lagi oleh Salim Joyo Pawiro bersaudara.
menyerap ilmu dari sang maestro Dulkamid. Perlahan dan perlahan hingga
memahat batu . Keramaian pun hampir tampak sepanjang hari. Setiap sudut
dan kampung hingga akhirnya nama Dusun ini disebut dengan nama
wisata Candi Borobudur, yaitu dengan jarak 13 km dari lokasi obyek wisata
yang dilalui oleh wisatawan baik dosmetik maupun mancanegara yang akan
53
setelah sampai di dusun Prumpung ini akan singgah beberapa saat untuk
Kabupaten Magelang.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis terhadap aspek
mempunyai nilai seni tinggi seperti adanya kerajinan pahat batu kepala
54
c. Pada tahun 1958 mulai berdiri adanya Sanggar Sanjaya yang didirikan
Prumpung Sidoharjo yang belajar olah pahat dan pesanan pun mulai
sanggar lainnya.
55
lainnya juga mulai menekuni usaha pahat batu ini seperti Desa Sedayu,
Desa Keji, Desa Pasehan dan sebagainya. Desa Tamanagung saat ini
Kegiatan pahat batu muncul tidak langsung begitu saja, namun mengalami
proses yang panjang. Bagi masyarakat Dusun Sidoharjo, kegiatan pahat batu
dipanggil Kasrin mulai di didik oleh orang tuanya yaitu Wirodikromo yang
pada waktu itu berprofesi sebagai jlagra untuk mengikuti kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
untuk ikut belajar olah pahat bersama orang tuanya supaya dapat
menemukan mustika batu. Kasrin yang masih kecil masih bingung akan
makna pesan dari bapaknya, kurang lebih makna pesan tersebut seperti ini
“Golekono mustika neng watu, yen wes ketemu kowe bakal biso mabur lan
Endraprayana kepadanya, yang artinya “ Cari dan temukan nilai lebih batu
berada di Sungai Pabelan. Pada waktu itu Sungai Pabelan masih terdapat
banyak batu andesit yang besar dan memenuhi sungai. Begitu banyak batu
Pada suatu malam Kasrin tidak bisa tidur dikarenakan ia merasa lapar,
mengingat pada hari itu hasil jualan orang tuanya belum mendapatkan upah
karena harus ditunda selama dua hari sehingga mereka tidak dapat memasak
yang mana dikatakan oleh orang tuanya mengenai mustika batu. Kemudian
meminta daya kasiat dari batu tersebut. Apabila benar batu tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
namun batu tersebut tidak memberikan daya kasiatnya. Melihat hal tersebut,
untuk mendapatkan mustika batu tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Ada
3 syarat yang harus dilakukan, syarat pertama harus yakin, dua kalinya harus
berani dan tiga kalinya harus tekun. Dengan bekal nasehat dari orang
tuanya, Kasrin mulai menekuni kegiatan pahat batu dan masih belum
dalam kesenian tersebut ada pentul dan tembem yang menarik perhatian
tembem tersebut dan ternyata berhasil. Setelah topeng dari batu tersebut
kemudian ada Datuk hitam lewat di depan rumah dan tertarik dengan patung
buatan Kasrin. Datuk tersebut hendak membeli patung pentul dan tembem,
tetapi Kasrin merasa bingung dengan harga jual patung tersebut dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Setelah itu Kasrin mendapat pesanan kembali dari Datuk hitam tersebut
untuk membuat patung kepala Buddha dalam waktu satu bulan dan dibeli
kepala Buddha adalah Candi Borobudur, maka tak heran apabila sampai 5
pesanan lokal, namun pesanan di luar Jawa pun berdatangan, alhasil Kasrin
mengenai mustika batu bahwa ketiga syarat yang harus dilakukan untuk
menggapai mustika batu yaitu yakin, berani dan tekun ternyata semua itu
ilmiah setelah ia sadar dan mengerti kata-kata tersebut. Dalam arti yakin
optimis yang bagus dalam arti yakin itu optimis. Syarat kedua kalinya
adalah berani dalam arti berani kita harus berani melawan dirinya sendiri.
Maksudnya adalah ada kalanya ketika orang baru belajar itu godaannya
59
menjadi malas, masih ada beberapa bagian yang kurang kita menjadi malas
dan masih banyak hal-hal lainnya yang membuat kita batal untuk belajar.
Kasrin pun menceritakan bahwa ia perlu belajar banyak lagi dan diperlukan
Syarat ketiga adalah tekun. Makna dari arti tekun yaitu biarpun itu salah,
kita harus coba kembali biar bagaimanapun yang penting kita belajar
dengan tekun sehingga kita bisa sampai di tempat. Sehingga sekarang ini
Kasrin dapat menemukan mustika batu melalui 3 syarat yang diberikan oleh
orang tuanya yaitu yakin, berani dan tekun. Hal ini senantiasa ia wariskan
kepada anak dan generasi muda dalam memulai usahanya di dunia pahat
batu supaya tetap yakin, berani dan tekun dalam menjalani suatu pekerjaan.
Terlepas segala bentuk rasionalitas, terkait atau tidak antara fakta dengan
pahat batu merupakan seni “sentuhan rohani”, oleh sebab itu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dan juga olah rasa untuk membuat patung yang memiliki nilai seni tinggi.
Hal ini selaras dengan apa yang pernah dialami oleh N2 ketika mendapat
berperan besar dalam sejarah Mataram ini, Kasrin merasa kesulitan, betapa
tidak, melihat wajah dan rupanya saja belum pernah sama sekali apalagi
Mataram.
61
patung pesanan itu selesai tepat waktu, dan hingga kini ditempatkan di
Kraton Yogyakarta, pesanan terus mengalir. Tak hanya pesanan dari yang
acara Merti Dusun setiap bulan Sapar, mengikuti anjuran dari orang sepuh
tradisional ini meliputi bersih dusun dengan cara fisik maupun non fisik
ini dan lebih merekatkan tali silahturahmi warga dusun sehingga lebih
dusun dan diri pribadi warga dari sikap-sikap negatif dengan lambang yang
nenek moyang para pendahulu kita. Tujuan diadakan merti Dusun untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tolak bala selama dalam waktu 2 tahun tidak terjadi suatu apapun, semua
itu sebagai wujud ungkapan syukur di Bulan Sapar ini diadakan bersih
anak-anak muda sampai orang tua semua terlibat dalam kegiatan tersebut.
Sidoharjo dimana Merti Dusun ini sudah dirintis sejak leluhur terdahulu
Dimana wayang tersebut merupakan suatu budaya seni asli dari Indonesia
filosofi dan tuntunan terutama tuntunan agama yang dipercayai dan juga
seni karawitan, dan juga seni perdalangan. Jadi untuk itu sebagai generasi
harapan membangun jati diri Dusun Sidoharjo supaya ada regenerasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
para pinesepuh kepada anak cucu agar kelak mereka bisa melaksanakan
kebudayaan ini. Karena sangat disayangkan apabila tidak ada generasi yang
dimensi tanah dengan memiliki dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif.
Nantinya yang dilarung dari sisi negatif. Dimensi kedua adalah air, sama
dengan tanah air juga memiliki sisi negatif dan sisi poritif. Dimensi ketiga
adalah api, nanti dari sisi negatif yang simbolkan dengan obor dan akan
64
sebagai berikut :
membuat patung dari batu andesit yang memiliki nilai seni tinggi.
budaya pahat batu sampai sekarang. Hal ini dilandasi beberapa nilai
65
agar karakter yang akan dituang dalam bentuk kerajinan pahat batu
nampak hidup. Tidak semua jenis barang kerajinan pahat batu harus
karakter tersebut.
merah, kembang setaman, kinang, rokok dan senthir atau api. Unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lain yang ikut dilarung adalah tanah, air, api yang diambil dari
Sidoharjo
67
ukuran batu dan juga jenis batu sangat mempengaruhi harga bahan
pokok tersebut. Semakin kecil ukuran batu maka harga jualnya akan
maka harga jual batu tersebut akan mahal. Sebagai contoh untuk
68
juga nilai seni dari patung tersebut. Dalam hal ini harga jual patung
Rp25.000.000,00
produksi patung
pembuatan patung.
69
70
gaji karyawan.
Sidoharjo
Tabel 4.3. 11. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Lokasi Pengambilan Batu
Tabel 4.3. 12. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Lokasi Pengambilan Batu
andesit yang berasal dari Gunung Merapi sangat bagus dan cocok
71
minat konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sidoharjo
Tabel 4.3. 14. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Perkiraan Luas Lahan
73
Tabel 4.3. 16. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Penentuan Kualitas Batu
batu andesit yang bagus digunakan untuk dipahat. Batu andesit yang
terlihat brontok (tidak halus) tidak bisa dijadikan sebagai bahan baku
Tabel 4.3. 17. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Batu
74
luasan atau volume batu yang maksimal. Selain itu pemahat juga
Tabel 4.3. 18. Pertanyaan dan jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Paket
75
pada ukuran patung yang dibuat. Apabila ukuran patung tidak terlalu
76
Sidoharjo
Tabel 4.3. 21. Pertanyaan dan Jawaban N3 terkait mengenai Penentuan Proporsi
77
ukuran bagian patung seperti ukuran kepala, tangan, badan dan kaki
harus serasi.
P3041 Kalau langkah pertama memahat itu apakah perlu di sket dulu
pak setelah batunya sampai ?
N3041 Ya perlu di sket dulu. Misal bentuk batu sampai sini kotak,
kebutuhan seperti apa biasanya dengan menggunakan kapur,
kepala segini, tangan segini nanti di prapasi nanti spesifikasi
lagi, nanti temprali lagi, nanti detailnya. Setelah itu detail
lagi.
78
3) Penggunaan mal/cetakan
Sidoharjo
1) Strategi pemasaran
79
tersebut.
80
81
Sidoharjo
ini menjadi daya tarik bagi konsumen yang hendak membeli patung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
tersebut.
Tabel 4.3. 30. Rangkuman Aspek Fundamental Matematis menurut Bishop pada
Kegiatan Pahat Batu
Aktivitas yang dilakukan Aspek Fundamental Matematis
a. Counting (Membilang)
Di dalam proses pemesanan batu yang
dilakukan, pemahat melakukan
- perhitungan untuk mencari batu
andesit yang sesuai dengan ukuran
dan disesuaikan dengan biaya yang
cocok
- memperkirakan biaya pengantaran
bahan baku dari lokasi
penambangan menuju tempat
produksi
c. Measuring (Mengukur)
- Pada tahap awal sebelum memahat
patung, pemahat akan memesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
d. Playing (Bermain)
- Dalam proses penambangan batu,
penambang berspekulasi dalam hal
mendapatkan batu. Tanah yang
telah dikontrak belum tentu
terdapat batu andesit, bisa juga
tidak ada
a. Counting (Membilang)
Sebelum menentukan bentuk secara
global pemahat akan :
- memperkirakan jumlah tenaga
yang diperlukan
2. Penentuan bentuk secara
- menentukan upah pegawai
global
- menentukan bahan yang
diperlukan agar dapat
mengestimasi total biaya yang
dikeluarkan untuk pembuatan
patung tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Measuring (Mengukur)
- Dalam proses pembentukan secara
global, pengukuran dilakukan
untuk mendapatkan bentuk dengan
ukuran yang proporsional
- Pemahat dapat memperkirakan
ukuran yang tepat dalam
memotong batu agar diperoleh
bagian secara maksimal
d. Designing (Merancang)
- Pada tahap ini pemahat akan
menggunakan rancangan berupa
model atau foto dari bentuk patung
yang akan dibuat
- Kemudian pemahat mulai
mendesain bentuk yang akan
dipahat
- Jika telah mendapatkan bentuk
yang sesuai maka akan dibentuk
patung dengan ukuran yang
sebenarnya
e. Playing (Bermain)
- Pembagian tugas karyawan untuk
spesialis pekerjaan tertentu
- Bentuk yang dipilih pemahat jika
tidak mendapatkan pemesanan
maka akan disesuaikan terhadap
kemungkian bentuk yang sedang
diminati dipasaran
- Bentuk-bentuk yang dipilih
pemahat tidak jauh dari lingkungan
sekitar seperti patung hewan,
lampion-lampion, air mancur,
patung yang menghiasi Candi
Borobudur dan sebagainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Counting (Membilang)
- Dalam proses pemahatan apabila
masih ada bentuk yang kurang
sesuai satu dengan yang lain
beberapa pemahat menggunakan
jari tangan agar tercapai
kesesuaian masing-masing bentuk
dengan tepat
86
b. Designing (Merancang)
5. Pembuatan Detail Patung
- Dalam membuat detail patung
pemahat membandingkan ukuran
yang ada pada gambar dengan
ukuran yang akan dibuat dalam
batu tersebut
c. Playing (Bermain)
Pada proses pembuatan detail patung,
harus dilakukan dengan hati-hati
Gambar 4.3. 4 Proses karena kalau tidak, detail patung bisa
Pembuatan Detail Patung patah atau bentuk keluar dari yang
dikehendaki. Ada cara tersendiri untuk
(Sumber : Dokumen Pribadi)
menyambung bagian patung yang
patah
d. Explaining (Menjelaskan)
- Ornamen atau atribut yang diukir
oleh pemahat menyimbolkan atau
ada cerita dibalik setiap ornamen,
atribut yang dibuat. Sebagai
contoh banyaknya rambut depan
kepala Buddha berjumlah 15 hal
ini menyimbolkan wafat dan
lahirnya sang Buddha. Pemahat
harus mengerti dan memahami
makna filosofis dari bentuk-bentuk
patung tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Playing (Bermain)
- Agar hasil kerajinan pahat batu
terlihat alami, pemahat
Gambar 4.3. 5 Proses mempunyai cara sendiri untuk
Pemolesan melakukan pemolesan. Hal ini
dapat menambah tingkat kepuasan
(Sumber : Dokumen pribadi) konsumen
a. Counting (Membilang)
- Setelah patung jadi, maka pemahat
akan memperkirakan banyaknya
kayu yang diperlukan untuk
membuat paket tersebut.
- Selain itu pemahat juga perlu
menghitung kembali total biaya
pengerjaan patung tersebut agar
pemahat tidak mengalami kerugian
7. Pengepakan
b. Measuring (Mengukur)
Harga setiap hasil kerajinan pahat
batu berbeda-beda, tergantung
dengan ukuran, anatomi dan juga
nilai estetika. Patung yang
mempunyai nilai seni tinggi akan
dibandrol dengan harga yang lebih
mahal
Gambar 4.3. 6 Proses c. Designing (Merancang)
Pengepakan - Ukuran patung menjadi patokan
pemahat dalam merancang ukuran
(Sumber : Dokumen pribadi)
paket. Hal ini mencegah agar
ukuran paket tidak terlalu kecil
maupun besar
d. Playing (Bermain)
- Untuk menarik minat konsumen
beberapa pemahat akan meniru/
mendokumentasikan pesanan yang
telah dibuat untuk menambah
koleksi karya pemahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kurikulum 2013.
tentang suatu budaya yang dapat dikaitkan dengan pembelajaran dalam dunia
Hal tersebut menjadi salah satu dari tujuan Kurikulum 2013 yakni
89
Tabel 4.3. 31. Contoh Masalah Kontekstual Matematika pada Kegiatan Pahat
Batu yang Disesuaikan KD pada Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP
90
91
4. VII
92
6. VIII
93
94
disebutkan dalam tabel diatas, maka hasil penelitian ini dapat digunakan
Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar dan
Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung. Melalui hasil penelitian ini guru
95
D. Keterbatasan Penelitian
Adanya keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan biaya bagi peneliti dalam
dalam melakukan penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh masih terdapat
berikut:
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
c. Tahun 1958 mulai berdiri beberapa sanggar seperti Sanggar Sanjaya dan
e. Sampai saat ini banyak warga yang masih berprofesi sebagai pemahat
dan Tamanagung memiliki sanggar pahat batu sekitar 45. Warga desa
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
lainnya seperti Desa Sedayu, Desa Keji dan Desa Pasehan mulai
b. Kegiatan pahat batu yang saat ini berlangsung masih memegang nilai-
Batu di Sidoharjo
98
patung.
99
Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar,
100
B. Saran
1. Bagi pengrajin
Etnomatematika
3. Bagi pemerintah
101
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan,I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
102
Magelang Online. 2013. Wisata Kerajinan Pahat Batu Tamanagung. Diakses pada
tanggal 2 Maret 2019 dari http://www.magelangonline.com/wisata-kerajinan-
pahat-batu-tamanagung/
Sukandar,A. 2018. Merti Dusun Sidoharjo, Pusat Seni Pahat Batu di Magelang.
Diakes pada tanggal 2 Maret 2019 dari
https://www.siagaindonesia.com/197962/merti-Dusun-sidoharjo-pusat-seni-
pahatbatu-di-magelang.html
103
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
106
107
108
109
110
111
35. Apa saja bahan-bahan dan alat yang Anda gunakan untuk membuat barang
kerajinan pahat batu ?
36. Rata-rata berapa banyak barang kerajinan yang Anda produksi setiap
bulannya ?
37. Faktor apa saja yang mempengaruhi Anda dalam memproduksi kerajinan
pahat batu ?
38. Berapa jenis kerajinan pahat batu yang Anda produksi ?
39. Bagaimana Anda merancang desain pahat batu agar menarik konsumen ?
40. Kendala apa yang anda alami ketika mengerjakan produksi pahat batu ?
41. Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu ?
42. Bagaimana anda menentukan bentuk proporsi kerajinan pahat batu agar
menghasilkan pahatan yang sesuai ?
43. Apakah setiap hasil pahat batu yang dihasilkan memiliki makna/filosofi
tertentu ?
44. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat barang kerajinan pahat
batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.
Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N1 dalam sejarah
perkembangan pahat batu di Sidoharjo,Tamanagung, Muntilan.
Nama : Dulkamid Jayaprana (80 th)
Alamat : Prumpung Sidoharjo Tamanagung Muntilan Magelang
Peran : Perintis Kegiatan Pahat Batu / Pemilik Sanggar Sanjaya
Kode Subyek : N1
Pelaksanaan Penelitian I
Hari,tanggal : Kamis, 25 April 2019
Tempat Penelitian : Sanggar Sanjaya
Hasil Wawancara :
P1003 : Kapan kegiatan pahat batu ini mulai dirintis pak ?
N1003 : Kegiatan ini sudah ada sejak saya kecil.
119
Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.
Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N2 dalam kegiatan
produksi pahat batu dan makna filosofis dibalik kegiatan pahat batu
Nama : Kasrin Endraprayana (78)
Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang
Peran : Perintis Kegiatan pahat batu sekaligus pemahat
Kode Subyek : N2
Pelaksanaan Penelitian I
Hari,tanggal : Jumat, 26 April 2019
Tempat Penelitian : Sanggar Sylendra
Hasil Wawancara :
P2041 : Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu pak?
N2041 : Tergantung konsumen, konsumen itu kan pesanannya macam-
macam. Kecuali kalau bentuk klasik yang pernah kita kerjakan,
langsung aja nggak pakai gambar nggak masalah. Tetapi kalau
pesanan yang belum pernah dikerjakan ya harus ada gambarnya
dahulu. Prosesnya dari batu utuh, kita pesan bahan baku dari
penambangan batu di daerah lereng Gunung Merapi terutama
daerah Dukun karena ada penambang-penambang yang mana
penambang disana membeli artinya itu mengontrak tanah.
Biasanya dulu jamannya bapak saya itu dulu mengambil yang
sudah kelihatan itu dan bahkan dikirim makanan (sesajen). Tapi
sekarang batu yang tidak kelihatan wujudnya dikontrak tanahnya
harga tanah dengan harga kontrakan lebih mahal harga kontrakan.
Karena dianggap batu itu laku. Itu orang sana pandai-pandai. Jadi
spekulasi orang-orang penambang. Kadang-kadang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
121
122
bentuk budaya seni. Nah yang paling saya kagumi itu pentul dan
tembemnya. Saya karena kesemsem (suka) saya besarkan saya
buat pentul dan tembem. Nah saya pajang di depan rumah, ada
Datuk hitam dari Sumatra. Lihat itu dan bertanya ini apa ? Ini
topeng pentul dan tembem. Wah bagus, berapa harganya ? Nggak
tahu. Lha saya belum pernah menjual patung. Jadi saya tidak
tahu. Saya beli boleh ? Boleh, lha dibeli olehnya Rp300,00. Wah
itu sudah banyak sekali. Itu kalau bapak membuat umpak 1
gerobak, itu cuma 2 kecil-kecil. Nah terus saya dipesen, kamu
pasti bisa wong sini tidak jauh dari candi Borobudur, saya
buatkan patung kepala Buddha. Awalnya itu, awalnya dulu belum
ada apa-apa. Nah itu sejarah awalnya, setelah itu saya
memberanikan diri karena ada pesanan dari orang tua yakin,
berani, tekun itu sampai sekarang masih saya pakai. Akhirnya
saya pergi ke Borobudur pakai pit onthel (sepeda onthel). Dulu
masih primitif, banyak empring-empring (bambu), rumahnya
gedheg-gedheg (rumah dari anyaman bambu) tidak ada yang
tembok. Orangnya masih kembenan (berpakaian menggunakan
jarik). Wong lanang bebetan (para laki-laki menggunakan
bebetan), sarungan, tidak seperti sekarang. Nah sampai
Borobudur saya naik, dulu tidak bayar seperti sekarang. Saya
kilani patungnya, lha belum ada HP. Nah sekarang tinggal potret
bawa pulang sudah beres, dulu nggak ada. Setelah itu saya rekam
saya ke kali (sungai) ambil batu yang sekiranya dibuat kepala
Buddha itu sesuai saya ambil saya buat. Eh ada yang lupa, saya
kembali kesana lagi. Itu awal, sampai 5 kali saya mondar-mandir
Prumpung-Borobudur, itu baru jadi. Terus dibeli Rp300,00.
Terus kon gawe terus (kemudian disuruh membuat lagi). Jadi
secara continue saya disuruh membuat, nanti kalau jumlahnya
sudah banyak nanti tolong patung-patung ini, patung kepala
Buddha kalau sudah jadi dibakar. Nah supaya terlihat antik. Nah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
124
125
126
Pelaksanaan Penelitian II
Hari,tanggal : Rabu,1 Mei 2019
Tempat Penelitian : Sanggar Sylendra
Hasil Wawancara :
P2tam10 : Kalau di Prumpung sini anak mudanya yang pahat batu banyak
tidak pak?
N2tam10 : Wo ya banyak, generasinya sudah luar biasa. Dulu cuma saya dan
adek saya. Sekarang sudah berkembang
P2tam11 : Ini tema-temanya apakah budiest semua pak ?
N2tam11 : Ya tidak, sembarang. Ada aliran-aliran abstrak sampai modern,
bentuk naturalis, bentuk dekorasi. Untuk menghiasi taman-taman
hotel itu kan nggak harus Buddha. Terutama kita membuat
interior, eksterior, kita membutuhkan batu putih atau batu andesit
ini kan bisa saja.
P2042 : Bagaimana bapak menentukan proporsi kerajinan pahat batu agar
menghasilkan pahatan yang sesuai ?
N2042 : Ya cuma perasaan saja. Nah mungkin ada simbol-simbol mudra-
mudra itu kan ada maksudnya, termasuk melihat kedalam itu juga
ada artinya.
N2tam12 : Apakah pembuatan patung-patung ini menggunakan gambar
terlebih dahulu pak ?
P2tam12 : Ya dulunya kan pakai copyan dari percandian dan itu karena
berulang ulang jadinya hapal. Kalau saya itu otodidak. Dari awal
saya dipesani Datuk hitam, saya ke Borobudur ngilani, nggak
pakai HP karena dulu belum ada itu, terus langsung dirumah
sampai, ada 5 kali saya membuat kepala Buddha. Sampai 5 kali
wira-wiri (bolak-balik). Buat ini lupa, yang ini bagaimana. Lha
dulu masih SD
P2tam13 : Waktu pertama kali apakah bapak menggunakan sket terlebih
dahulu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
128
P2tam15 : Misalnya membuat patung Buddha, terdiri dari berapa bagian pak?
N2tam15 : Ya itu kita ambil sket kepala kadang kepala global terbentuk terus
tangan terus kaki lalu ada yang kurang kita lihat jadi tidak
sekaligus, kita kurangi sampai serasi antara kepala, badan, kaki.
Karena bentuk klasik itu kan bulat nah yang penting itu ada
ornamen-ornamen itu sangat mendukung sekali. Bentuk-bentuk
naturalis itu kan ada anatominya yang jelas.
P2tam16 : Kalau patung seperti ini bagaimana bapak membuat
melengkungnya ini (bagian sayap) seperti bisa simetris ?
N2tam16 : Ya itu dibuat mal disebelah supaya simetris, dah jadi sebelah saya
templeki (ditempeli) pakai kertas. Itu kan tidak susah. Di mal
(cetakan) supaya mendapatkan kanan kirinya sama.
P2tam17 : Kalau patung kecil berapa lama pak pengerjaannya ?
N2tam17 : Patung kecil ya 10 hari selesai dari awal.
P2tam18 : Dalam membuat rambut kepala Buddha apakah diukir atau
menggunakan mal pak ?
N2tam18 : Rambut kepala Buddha saya ukir, itu kan ada 4, sini ada 10 ada
yang 9. Artinya 4 ini melambangkan 4 kasunyatan. Kehidupan itu
kan dari kamadatu sampai arcupadatu itu kan 9. Trus disini 5, 5 itu
pancasila Buddha itu ya jangan bohong, jangan mencuri dsb.
P2043 : Setiap patung Buddha ini memiliki penuh filosofi ya pak ?
N2043 : Ya soalnya itu kan simbol semua. Bentuk-bentuk klasik itu
mewakili simbol. Itu merupakan suatu bentuk candrasengkala, jadi
tahun, bulan penuh simbol. Tapi dulu kan tidak di tulis. Orang
yang tidak tahu candrasengkala tidak tahu maknanya.
P2tam19 : Jenis kerajinan pahat batu apa yang baling banyak diminati
konsumen pak?
N2tam19 : Ya itu tertentu tidak hanya orang Buddha. Kalau bukan orang
Buddha ya bentuk-bentuk hiasan taman itu ada air mancur, bentuk
air mancur cewek bawa air, ada wanita-wanita yang bagaimanalah
pokoknya ekspresinya indah. Yang namanya taman ada unsur lucu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
130
131
N2027 : Ya batu putih super itu ada yang diambil dari Wonogiri, Wonosari.
Kalau itu masih melimpah. Kalau batu andesit wah itu masih agak
lama. Tur ya harganya mahal.
P2tam26 : Bagaimana bapak menentukan harga jual patung ?
N2tam27 : Ya dihitung dari bahan berapa, transportasi berapa, pengerjaan
berapa hari, lalu nilai seninya kan gitu. Setiap pahatan kan tidak
sama, jadi ada nilai seninya. Orang yang profesional membuat
kualitasnya batu itu nilai seninya akan tinggi tidak asal saja. Sama-
sama ukuran 1 meter ada yang dijual 10 juta ada yang dijual 15
juta itu kan tergantung seninya.
P2tam27 : Kalau di Prumpung banyak anak muda yang menekuni pahat batu
Pak ?
N2tam27 : Ya sebagian ada sebagian nggak ada. Ya saya ini punya cucu tidak
mau mahat dan kerjanya malah di Restauran.
P2001 : Bagaimana perbatasan Dusun Prumpung ini pak ?
N2001 : Perbatasannya ada kali (sungai) kecil, sebelah kanan Tejowarno
sampai jembatan, sebelah kiri Prumpung itu Dusun Dukuh. Ya
berkembang dulu hanya berapa rumah, dulu masih primitif,
rungkut (rimbun). Dulu yang namanya orang itu jarang yang cuci
kaki ada kelapa itu diambil kelapanya ada sabutnya untuk keset.
Saya masih ingat itu dulu bapak saya, mau naik ke amben (tempat
tidur) harus keset dulu. Dulu cewek-cewek kembenan tidak seperti
sekarang sudah makmur maju. Dulu ada yang bebetan bagor, goni,
jaman Jepang.
P2012 : Dahulu ayahnya bapak seorang pemahat batu ya pak ?
Bapak iya, ya itu awalnya bapak saya itu yang memberikan saya
ilmu kon nggolek’i mustikane watu ben iso mabur, ben iso
nyebrang laut (cari dan temukan nilai lebih batu supaya bisa
terbang dan menyebrangi laut) itu dari bapak saya. Akhirnya saya
mengikuti orang tua saya ya akhirnya tahun 1974 saya bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
N2tam28 : Ya tadi sudah saya katakan, saya kilani aja pakai tangan lalu saya
rekam, saya tuangkan, saya ambil batu dari kali (sungai). Tapi ada
yang lupa saya kembali kesana lagi sampai 5 kali. Ya sekarang
pakai HP saja sudah cukup.
P2004 : Dulu selain ayah Pak Kasrin ada berapa yang merintis kegiatan
pahat batu pak ?
N2004 : Ya ada Pa Lik, Bapaknya Pak Joyo, sama Mbah Mur ya lainnya ya
ada orang di kampung Tejowarno Mbah Mangun ya buatnya ya
kaya itu-itu aja. Wah jaman dulu orang bekerja ya hanya sebatas
untuk mengisi perut saja. Karena kan mahal, pakaiannya ya
sederhana sekali, rumah juga tidak seperti sekarang ini. Sekarang
sudah makmur kita syukuri. Lapangan kerja mudah-mudahan bisa
diciptakan. Dulu nithiki watu nggo ngopo (mahat batu untuk apa),
orang dulu menyepelekan nah akhirnya sekarang bisa berkembang
dan ada nilai harganya. Dulu orang menithiki watu diplengosi. Ya
dulu masih susah, kok mau menikmati seni. Seni itu ya kalau sudah
makmur, baru bisa dinikmati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
134
135
N2tam35 : Minat konsumen untuk lampion ya ada untuk stok kerajinan ada
orang yang ingin lampion ya belinya lampion. Kalau jaman dulu
belum mengenal mesin ya di pahat secara tradisonal dan hasilnya
lebih bagus pahat.
N2tam36 : Apakah dulu ketika mengerjakan lampion dijiplak dulu pak
gambarnya ?
N2tam36 : Oh gambarnya dari Jepang langsung saya gambar dengan sket
dengan menggunakan ukuran. Jadi untuk memudahkan bentuk
mencari ukuran, kalau bagian bawah berapa atas berapa supaya
memudahkan untuk mengerjakan. Kalau nggak dikasih ukuran
ya hasilnya nggak sesuai.
P2002 : Bagaimana kondisi masyarakat sebelum adanya kegiatan pahat
batu pak?
N2002 : Ya dulu hanya berapa rumah sekarang sudah berkembang, situ
masih persawahan, belum ada jalanan. Dulu yang punya sawah
ya bertani yang nggak punya ya buruh tani. Tapi dulu ayah saya
tetap pemahat cobek, umpak, kurang lebih ya dulu baru ada 10an
rumah, dan masih primitif masih banyak bambu-bambu. Terus
pohonnya besar-besar. Kebanyakan pohon serut-serutan. Ya
mungkin masih ada pohon kenari dulu. Mulai ramai jaman Pak
Soeharto sudah mulai ramai jalanan ini.
P2tam37 : Saya kalau melihat bapak apapun yang dikerjakan bapak penuh
makna simbolis. Apa pak makna dari patung ini ?
N2tam37 : Ya itu namanya seniman di situ, carnaval ada temanya ada
simbolisnya. Membuat patung Buddha ya harus ada maknanya
tidak sembarangan. Tingkatan 5 itu pancasila Buddha, 4
kasunyatan Buddha. Seorang pemahat ya harus memahami
anatomi. Rambut kepala Buddha ada yang 13 ada yang 15.
Jumlah ini melambangkan bulan Purnama, wafatnya dan lahirnya
sang Buddha. Lahir dan wafatnya sang Buddha sama. Cuma
depan saja 15. Yang bentuk melingkar ke kanan maksudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
berarti dunia terus berputar arah jarum jam. Bagian mata tidak
mendelik tapi melihat ke dalam. Mata di bagian atas
melambangkan indra ke-enam. Yang namanya manusia itu jadi
kalau kita mau meninggal kalau roh kita keluar lewat mulut itu
jadi ikan, kalau hidung itu menjadi serangga karena ada gula ada
semut, kalau lewat mata menjadi unggas pitik, bebek, menthok,
banyak (angsa), burung kalalu lewat mata, kalau telinga bisa
menjadi singa, macan, anjing. Maka kita itu harus ngudi supaya
lewat jalan tengah. Kita hidup dimensi tiga ini menjalani
kehidupan masa lampau. Kalau nanti mau kembali kemana lagi
ini untuk ajaran jangan sampai terinkarnasi, makanya jadilah
manungsa yang mulya. Sebab kehidupan di dimensi tiga itu,
orang-orang yang tidak pergi beribadah itu serba kecukupan,
sedangkan yang rajin beribadah malah berkekurangan, kemudian
timbul Tuhan itu tidak adil. Nah itulah yang disebut menjalani
kehidupan karma masa lampau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.
Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N3 dalam kegiatan
produksi pahat batu
Nama : Budi Felix (52 th)
Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang
Peran : Perwakilan Sanggar Linang Sayang
Kode Subyek : N3
Pelaksanaan Penelitian I
Hari,tanggal : Jumat, 26 April 2019
Tempat Penelitian : Sanggar Linang Sayang
Hasil wawancara :
P3tam01 : Mohon maaf sebelumnya pak, mohon disebutkan mengenai
identitas bapak.
N3tam01 : Ya nama saya Budi Santoso, alamat disini Prumpung Sidoharjo,
Tamanagung, Muntilan saya berkarya waktu masih SMP, saya
dulu otodidak walaupun saya sempat berhenti karena saya
bekerja di Semarang, di pelabuhan. Kemudian tahun 2004
kembali lagi menekuni lagi.
P3tam02 : Berarti usaha ini sudah cukup lama sekali ya pak ?
N3tam02 : Kalau dari bapak sudah dari tahun 1970-an, bapak dulu buka toko
jamu air mancur, seiring berjalannya waktu karena disini banyak
pemahat dan walaupun terbentuknya masih bentuk candi atau
bentuk apa ya gapura-gapura jadi untuk istilah seninya itu
memang masih tempo dulu-tempo dulu, gapura seperti di daerah
Jawa Timuran seperti pura-pura. Jadi waktu itu maksimal ya
gupala sekitar 1975 itu paling bagus, kepala Buddha juga itu pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
139
140
141
untuk seninya nanti dalam bentuk ukiran juga akan terlihat itu
asal-asalan atau tidak kan nanti kelihatan dari bentuk cara ngukir.
P3015 : Apakah ada ritual tertentu sebelum melaksanakan kegiatan pahat
batu pak ?
N3015 : Sebenarnya kalau kita ya ada lah, memang ada yang ada, ada
yang tidak. Pernah orang bilang, orang Jawa bilang kadang ada
misal kita butuh bahan baku pesan dari lereng Gunung Merapi
ukuran 4 𝑚 lebar 1 𝑚 panjang 2 𝑚, sudah sip tinggal angkut saja,
ternyata dari sana sudah naik truk mobil nyala tapi tidak bisa
dijalankan, harus perlu ritual juga. Kemudian setelah sampai di
sini, ternyata juga tidak bisa diturunkan juga. Harus pakai ritual
ternyata dengan doa dan digunakan dongkrak cuma sebentar
tidak sampai 1,5 jam akhirnya bisa turun. Padahal juga tadinya
nggak bisa. Kadang diluar nalar seperti itu ya memang ada kita
percaya tidak percaya harus percaya. Pada kita dasarnya toh
ketika kalau mengalami kesulitan dan harus menggunakan ritual
ya harus dilakukan. Mau tidak mau harus dilakukan.
P3tam08 : Biaya bahan baku, harganya berapa pak ?
N3tam08 : Itu bahan baku tergantung dan kesepakatan saja, misal saya butuh
batu nisan kijing saya beli 1,30 𝑚 kali ketinggan 50 𝑐𝑚, lebar
50 𝑐𝑚, kesepakatan dengan saya dan saya tahunya harus sampai
sini dan jika di sana minta tambah untuk mengantar nanti bisa
nego dan harganya juga tidak sama kadang bahan juga tidak
sama, juga kualitas mempengaruhi harga, ada misal harga 1,5
juta, 2 juta tidak mesti. Jadi kembali pada kualitas batu.
N3tam09 : Paling banyak diminati jenis kerajinan apa pak ?
N3tam09 : Kalau ditempat saya ya Prasasti, kijing, kalau ditempat adik saya
rata-rata sekarang relief paling bagus relief batu di dinding
kemaren ada pesanan dari Hawai dan sesuai permintaan mau
dibentuk relief bunga tulip, atau wayang atau candi Borobudur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
143
144
N3tam13 : Kualitas batu yang penting rapat dulu dan tidak banyak pori-
porinya, yang jelas, rapet, antep tapi tidak harus padet banget
seperti batu kali (sungai). Karena batu kali (sungai) berat sekali.
Yang jelas pori-pori tidak kelihatan istilahnya begitu, semakin
bagus semakin mahal. Dan setiap orang pun penjual bahan baku
berbeda-beda. Penjual batu balok-balokan dari Lereng Merapi,
sama-sama penjual namun harganya berbeda. Jenis batu kan ada
yang bermacem-macem. Ada jenis batu putih, abu-abu, hitam,
merah kan macam-macam.
P3040 : Kendala apa yang pernah dialami dalam kegiatan pahat batu ini
pak ?
N3040 : Ya banyak seperti itu, sering. Seperti membuat kepala Buddha,
tangannya gini dan sampai finishing tangannya patah bisa, atau
kadang ya kuping sapi yang noleh patah, ya nanti mempengaruhi
harga. Kadang orang mau beli, tahu cacat begitu ya tidak mau.
Misal dari harga 100 juta jadi 50 juta. Tingkat kerumitan-
kerumitan. Tapi sekarang bisa dibuat sama bahwa ini bukan
bekas patah.
P3033 : Bagaimana tips menarik daya beli konsumen pak ?
N3033 : Kalau sapu itu hanya untuk menambah daya tarik saja,
sebenarnya dulu cobek dan dulu tahun 1970-an itu bentuk candi-
candi itu ada keramiknya, biasanya di pinggir jalan banyak
bentuk candi, dulu ada umpak sekarang nggak ada, untuk menarik
perhatian juga menambah gerabah ada itu bentuk kayak
celengan-celengan, terus ada sapu, ada kuntul bangau-bangau itu
, biar menarik perhatian.
P3041 : Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu ini
pak ?
N3041 : Misal saya mendapat pesanan bentuk gupala satu pasang, misal
saya pesanan pribadi atau saya bangkel. Misal saya tidak punya
spesialis yang diinginkan pembeli, saya bangkelke dalam arti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
146
Penelitian ke II
Hasil wawancara :
147
148
149
150
seperti ini dan masih dalam bentuk bulat tetapi kalau dibentuk
kodok bisa jadi dengan tinggi 1, 5 𝑚 × 1,5 𝑚. Ada juga
misalnya penambang mempunyai batu ukuran 1,5 𝑚 × 1,5 𝑚
kemudian pemahat meminta untuk dikirim padahal batu tersebut
masih berbentuk bundar. Misal ada juga yang menginginkan
ukuran 1,70 𝑚 nah nanti kan batu tersebut dimaksimalkan bisa.
Ya bentuknya beda-beda ada yang lonjong dsb tidak sama. Para
penambang juga main spekulasi tidak bisa menentukan apakah
tanah yang dikontrak ada batu atau tidak, terkadang ada tetapi
terkadang juga tidak ada. Ada ya syukur tidak ada ya resiko.
P3tam28 : Dalam hal, untuk packing bagaimana proses packingnya pak ?
N3tam28 : Oya, untuk prosesnya pertama seperti ini misalnya patung ukuran
1,5 𝑚 lebar segini dan panjang depan berapa dan sudah diukur,
tetapi nanti tetap dikasih space berapa cm untuk menaruh. Setiap
sudut yang bersinggungan nanti diberikan spon atau karet. Spon
yang digunakan seperti karet. Setiap sudut digunakan karet
supaya tidak goyang dan patah.
P3tam29 : Pengirimannya menggunakan apa pak ?
N3tam29 : Bisa juga armada untuk lokal, namun kalau luar menggunakan
kontainer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.
Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N4 dalam kegiatan
produksi pahat batu
Nama : Iwan
Alamat : Ketingar
Peran : Pegawai di Pabrik Batu
Kode Subyek : N4
Pelaksanaan Penelitian I
Hari,tanggal : Rabu, 1 Mei 2019
Tempat Penelitian : Ketingar
Hasil wawancara :
P4tam01 : Biasanya batu-batu ini dibawa kemana pak ?
N4tam01 : Kalau batu dari sini, pasir dari sini biasanya di bawa ke Demak,
Semarang, Ambarawa.
P4tam02 : Kalau yang batu ukuran besar-besar namanya apa pak ?
N4tam02 : Nah ini namanya batu belah, nanti ndamel (buat) patung, cobek.
Ukuran segitu jadi patung, jadi cobek.
P4tam03 : Hitungan ukurannya batu itu per apa pak ?
N4tam03 : Per batang.
P4tam04 : Misal satu truk ini muat berapa batu ya pak ?
N4tam04 : Misal 1 truk ini muat paling 10 kibik atau 9 tergantung mobil juga
kalau mobil muda ya muat banyak. Kalau mobil diatas 8 tahun ya
nggak kuat.
P4tam05 : Pengambilan batu ini darimana pak ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
153
Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.
Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N5 dalam kegiatan
produksi pahat batu
Nama : Rita
Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang
Peran : Penjaga toko kerajinan batu
Kode Subyek : N5
Pelaksanaan Penelitian I
Hari,tanggal : Kamis, 9 Mei 2019
Tempat Penelitian : Prumpung Sidoharjo Tamanagung Muntilan Magelang
Hasil wawancara :
154
P5tam06 : Biasanya konsumen lebih tertarik beli kerajinan batu andesit atau
lainnya Bu?
N5tam06 : Fifty-fifty mbak, kalau mau lebaran yang laku banter burung-
burung
P5tam07 : Harga cobek berapa Bu?
N5tam07 : Rp100.000,00 untuk diameter 36 cm, kalau diameter 40 cm ke
atas ya hampir Rp200.000,00
P5tam08 : Rata-rata berapa banyak yang terjual tiap bulannya Bu?
N5tam08 : Ya, nggak pernah ngitung mbak
P5tam09 : Tapi tiap hari pasti ada Bu?
N5tam09 : Ya pasti ada, kalau nggak cobek yang laku ya burung yang laku.
Ya namanya juga jualan di jalan menunggu konsumen yang
membutuhkan
P5tam10 : Apakah sapu ini juga produksi sendiri Bu?
N5tam10 : Nggak itu Keprekan, Bojong sistemnya kulakan. Sepunyanya
uang kita beli berapa
P5tam11 : Satu sapu berapa ini Bu?
N5tam11 : Macam-macam, tergantung tebal tipis. Yang tipis Rp15.000,00
ada yang Rp20.000,00 ada juga Rp25.000,00
P5tam12 : Masyarakat membuat gerabah tanah liat juga Bu?
N5tam12 : Nggak, kalau sini mayoritas bikin burung, tapi ya nggak semua,
yang rumah di dalem-dalem situ.
P5tam13 : Rata-rata warga berprofesi pemahat batu ya Bu?
N5tam13 : Kalau yang laki pemahat batu kalau yang perempuan ada yang
berjualan kelontong sembako, toko seperti ini.
P5tam14 : Apakah menerima pesenan kijing juga Bu?
N5tam14 : Iya, itu suami saya yang mahat.
P5027 : Darimana pemesanan batu andesitnya Bu?
N5027 : Dari lereng Gunung Merapi nanti sudah diantar berupa balok-
balokan
P5tam15 : Jadi sistem pemesananya bagaimana Bu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
156
157
158
159
No Penyelesian Skor
Diketahui :
Batu berbentuk balok dengan ukuran 60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
akan dibuat lumpang, alu, cobek dan munthu
1
diameter lumpang = 2 panjang batu andesit
1
diameter cobek = 4 panjang batu andesit
1
diameter alu = 10 panjang batu andesit 3
sisa dari batu andesit digunakan untuk membuat munthu
ukuran lebar dan tinggi barang-barang yang akan dibuat = ukuran lebar
dan tinggi batu andesit
Ditanya :
Volume masing-masing bagian untuk membuat barang-barang
kerajinan tersebut ?
Jawab :
Untuk membuat lumpang
1
diameter lumpang = 2 panjang batu andesit
1
diameter lumpang = 2 × 60 𝑐𝑚
diameter lumpang = 30 cm
diperoleh ukuran bagian lumpang : 30𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
1. maka Volume bagian lumpang = 30𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
= 27.000 𝑐𝑚3
160
(2𝑝 − 26 ) cm
𝑝 𝑐𝑚
𝐾 < 74
2(𝑝 + 𝑙) < 74
2(𝑝 + 2𝑝 − 26) < 74
2(3𝑝 − 26) < 74
6𝑝 − 52 < 74
6𝑝 − 52 + 52 < 74 + 52
6𝑝 < 126
1 1 10
× 6𝑝 < × 126
6 6
𝑝 < 21
Diperoleh 𝑝 < 21 maka bilangan bulat yang memenuhi nilai p adalah
20 𝑐𝑚
Untuk 𝑝 = 20 maka
𝑙 = 2𝑝 − 26
𝑙 = 2.20 − 26
𝑙 = 40 − 26
𝑙 = 14
161
162
𝑉𝑡 = 𝑉𝑘 + 𝑉𝑏
𝑉𝑡 = 1.000 𝑐𝑚3 + 6.000 𝑐𝑚3
𝑉𝑡 = 7.000 𝑐𝑚3
𝑉𝑡 = 7 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
163
Diketahui :
Kerangka pengemasan patung berbentuk balok dengan ukuran
55 𝑐𝑚 × 55 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚
ukuran kayu yang digunakan untuk posisi vertical adalah 10 𝑐𝑚 ×
1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚
3
ukuran kayu yang digunakan untuk posisi horizontal adalah 55 𝑐𝑚 ×
1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚
jarak masing-masing kayu adalah 5 cm
Ditanya :
Banyaknya kayu yang diperlukan pada masing-masing ukuran!
Jawab :
Menentukan banyaknya kayu untuk posisi vertical
Dalam kerangka pengemasan balok terdapat 6 sisi permukaan
secara vertical.
Untuk 1 satu sisi permukaan dapat dicari sebagai berikut :
10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚
5 cm
55 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚
5 cm
164
Ditanya :
Berapa volume total pada air mancur ?
Jawab :
Menentukan volume air pada bak
𝑉𝑏 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉𝑏 = 80𝑐𝑚 × 40𝑐𝑚 × 20𝑐𝑚
𝑉𝑏 = 64.000 𝑐𝑚3
165
88.000 𝑐𝑚3
𝑉2 =
42
𝑉2 = 2.095,24 𝑐𝑚3
𝑉3 = 883,93 𝑐𝑚3
Jadi banyaknya volume air pada air mancur adalah 71,07 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 2
Total 15