Anda di halaman 1dari 370

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA


PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI
GEOMETRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
DI KELAS X SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2016/2017

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
Francisca Niken Titisari
131414051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Don’t stop when you’re tired, stop when you’re done.”

“Doakan apa yang kita kerjakan, dan kerjakan apa yang kita
doakan.”

“Serahkan segalanya pada Tuhan dan Dia akan memberikan


jalan padamu. Yakinlah bahwa semua akan indah pada
waktu-Nya. Dia akan menunjukkan jalan selangkah demi
selangkah menuju kebaikanmu”

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, saya persembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan kekuatan yang tiada henti saya
terima.

Kedua orangtua saya Bapak Yohanes Suyono dan Ibu Lusia Mulatsih yang telah
mengupayakan dengan sekuat tenaga demi pendidikan saya serta selalu
mendoakan saya.

Kakak saya Mas Tegar dan adik saya Bagas yang telah menghibur saya ditengah
kebosanan selama mengerjakan skripsi ini.

Robertus David Mahendra Saputra yang selalu mendampingi dengan segala


upayanya agar saya selalu semangat menyelesaikan tanggung jawab saya.

Girlsquad: Brigitta Anggit, Arisca Yuli, Olivia Dyta, dan Antonia Evastela, you
make my world so colorful! :*

Pak Dewa yang selalu sabar membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu ada dalam
kondisi apapun.

dan almamaterku Universitas Sanata Dharma

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Francisca Niken Titisari. 2017. Efektivitas Penggunaan Program Geogebra


pada Pembelajaran Matematika Materi Geometri Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan program
GeoGebra pada pembelajaran matematika materi geometri terhadap motivasi dan
hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Sampel dalam
penelitian ini adalah 20 siswa kelas XA dan 20 siswa kelas XE. Pembelajaran
matematika dengan menggunakan program GeoGebra dilaksanakan di kelas XE
sedangkan pembelajaran matematika tanpa menggunakan program GeoGebra
dilakukan di kelas XA. Data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah (1) data
keterlaksanaan proses pembelajaran berupa lembar observasi yang akan dianalisis
dengan menghitung persentase keterlaksanaan proses pembelajaran. (2) data
motivasi belajar berupa kuesioner yang akan dianalisis dengan membandingkan
rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan dan tanpa
menggunakan program GeoGebra. (3) data hasil belajar berupa tes yang akan
dianalisis dengan menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dan
membandingkan rata-rata hasil tes siswa setelah mengikuti pembelajaran
matematika dengan dan tanpa menggunakan program GeoGebra.
Berdasarkan analisis data tes hasil belajar siswa dengan menggunakan uji
t, diperoleh nilai Sig (2-tailed) = 0,259. Sedangkan berdasarkan analisis data
kuesioner motivasi belajar siswa dengan menggunakan uji selisih dua proporsi,
diperoleh nilai z = 1,907. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) motivasi
belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika
materi geometri lebih tinggi dibandingkan motivasi dalam pembelajaran
matematika materi geometri yang tidak menggunakan program GeoGebra. (2)
hasil belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam pembelajaran
matematika materi geometri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dalam
pembelajaran matematika materi geometri yang tidak menggunakan program
GeoGebra. (3) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika
materi geometri efektif terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Kata-kata kunci: Efektivitas, GeoGebra, Motivasi Belajar, Hasil Belajar,
Geometri.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Francisca Niken Titisari. 2017. The Effectiveness of Using GeoGebra


Programme in Learning Mathematics in Geometry Material toward the
Motivation and Learning Achievements among the Students of Class X at SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta in the Academic Year of 2016/2017. Yogyakarta:
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
The study aims at knowing the effectiveness of using GeoGebra programme
in learning mathematics in geometry material toward the motivation and learning
achievements among the students of Class X at SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
The study is the look-alike experimental study. The sampel in the study are
20 students of Class XA as the control group and 20 students of Class XE as the
experimental group. The students of Class XE learn Mathematics using the
GeoGebra programme, and the students of Class XA learn mathematics without
using the GeoGebra programme. The data are (1) the act of learning process in
the form of the observation sheets is analyzed by counting the percentage of the
act of learning process, (2) the learning motivation in the form of questionnaire is
analyzed by comparing the rate of the learning motivation of the students in
learning mathematics using the GeoGebra programme to the rate of the learning
motivation of the students in learning mathematics without using the GeoGebra
programme, and, (3) the learning achievements in the form of test is analyzed by
counting the percentage of the students who reach the score of KKM and
comparing the rate of the result of the test among the students after learning
mathematics using the GeoGebra programme to the rate of the result of the test
among the students after learning mathematics without using the GeoGebra
programme.
Based on the data analysis of the test of the students learning result using t-
test the value of Sig (2-tailed) is 0.259, while based on the data analysis of the
questionnaire of the students learning motivation using double proportional
difference test the value of z is 1.907. The research result shows that (1) the
learning motivation using GeoGebra programme in learning mathematics using
geometry material is higher than the learning motivation without using GeoGebra
in learning mathematics using the geometry material, (2) the learning result using
GeoGebra programme in learning mathematics using geometry material is higher
than the learning result without using GeoGebra programme in learning
mathematics using geometry material, and (3) the use of GeoGebra programme
inlearning mathematics using geometry material is more effective than the
motivation and learning result of the X class students at SMA BOPKRI 2
yogyakarta in the academic year of 2016/2017.
Key words: Effect, GeoGebra, Learning Motivation, Learning Achievements,
Geometry.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak kendala


akan tetapi berkat bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu, diantaranya:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu


Pendidikan;
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika;
4. Bapak Dewa Putu Wiadnyana, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi
ini;
5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik;
6. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing, membantu, serta memberikan ilmunya selama belajar di
Universitas Sanata Dharma;
7. Ibu Dra. Rr. Sri Esti Budi S. selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah membimbing dan
membantu penulis selama penelitian.
8. Siswa kelas XA, XE, dan XI IPA 1 yang telah membantu penulis dalam
pengambilan data penelitian.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Bapak, Ibu, Mas Tegar, Bagas, Mas David, Anggit, Icak, Oliv, Anton,
teman-teman yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan untuk generasi selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih dan mengharapkan agar skripsi ini berguna bagi banyak pihak.

Penulis

Francisca Niken Titisari

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGUJI ............................................................................... iii

MOTTO ....................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................ vii

ABSTAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
F. Penjelasan Istilah ............................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 12


A. Hal-Hal Teoritik dan Informasi-Informasi Mendasar Terkait Dengan
Masalah yang Diteliti ........................................................................ 12
1. Pembelajaran Matematika ........................................................... 12
2. Media Pembelajaran .................................................................... 14
3. Program GeoGebra ..................................................................... 15
4. Motivasi Belajar .......................................................................... 18
5. Hasil Belajar ................................................................................ 23
6. Efektivitas Pembelajaran ............................................................. 24
7. Pembelajaran Matematika Materi Geometri ............................... 26
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 37
C. Hipotesis ............................................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 40


A. Jenis Penelitian .................................................................................. 40
B. Subjek Penelitian ............................................................................... 40
C. Perumusan Variabel-Variabel ........................................................... 42
D. Bentuk Data ....................................................................................... 43
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 44
F. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 51
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 53
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ...................... 63
I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ..................................... 66

BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS


DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 68
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .............................. 68
B. Hasil Penelitian ................................................................................. 94
C. Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 95
D. Pembahasan ....................................................................................... 106
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 120

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 122


A. Kesimpulan ....................................................................................... 122
B. Saran .................................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 124

LAMPIRAN ................................................................................................. 125

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Toolbar dalam GeoGebra ..................................................................18

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................ 41

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ..................................... 49

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ........................................................ 50

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas ........................................... 53

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner .......................................................... 54

Tabel 3.6 Kategori tingkat motivasi belajar siswa .............................................. 55

Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar .............................................. 58

Tabel 3.8Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 66

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil
Belajar ................................................................................................................. 71

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Kuesioner
Motivasi Belajar .................................................................................................. 73

Tabel 4.3 Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran ......................................... 96

Tabel 4.4 Analisis Rata-Rata Tes Hasil Belajar Siswa Secara Deskriptif .......... 99

Tabel 4.5 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa .................................................. 99

Tabel 4.6 Analisis Rata-Rata Skor Motivasi Belajar Siswa Secara Deskriptif ... 102

Tabel 4.7 Perbandingan Banyak Siswa Berdasarkan Tingkat Motivasi Belajar..103

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Awal Program GeoGebra ........................................... 17

Gambar 2.2 Tampilan tiga dimensi pada GeoGebra ...................................... 17

Gambar 2.3 Kubus dalam Berbagai Kedudukan ............................................ 19

Gambar 2.4 Jarak antara titik dan garis .......................................................... 24

Gambar 2.5 Pembuktian Jarak ........................................................................ 25

Gambar 2.6 Jarak antara titik dan bidang ........................................................ 26

Gambar 2.7 Sudut antara dua garis berpotongan ............................................ 27

Gambar 2.8 Sudut antara dua garis bersilangan .............................................. 28

Gambar 2.9 Sudut antara garis dan bidang...................................................... 28

Gambar 2.10 Sudut antara dua bidang .............................................................. 29

Gambar 4.1 Tampilan Kubus pada GeoGebra ................................................ 110

Gambar 4.2 Tampilan Limas pada GeoGebra ................................................ 110

Gambar 4.3 Tampilan Balok pada GeoGebra ................................................. 110

Gambar 4.4 Tampilan Dua Buah Garis Bersilangan pada GeoGebra ........... 113

Gambar 4.5 Tampilan Jarak Antara Titik Dan Bidang pada GeoGebra ......... 117

Gambar 4.6 Tampilan Sudut Antara Dua Bidang pada GeoGebra ................ 117

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ............................................................................................... 127

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .......... 128

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................ 167

Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 206

Lampiran A.4 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran .. .. 216

Lampiran A.5 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ........................................... 222

Lampiran A.6 Soal Tes Hasil Belajar Siswa ................................................... 224

LAMPIRAN B ............................................................................................... 230

Lampiran B.1 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ............................................. 231

Lampiran B.2 Hasil Uji Coba Kuesioner ........................................................ 234

Lampiran B.3 Hasil Validasi Isi Oleh Pakar ................................................... 236

Lampiran B.4 Hasil Validasi Isi Oleh Guru Matematika ................................ 264

Lampiran B.5 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran ......... 283

Lampiran B.6 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ................... 307

Lampiran B.7 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................... 312

Lampiran B.8 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen .. 319

Lampiran B.9 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol .......... 327

LAMPIRAN C ............................................................................................... 335

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran C.1 Analisis Uji Validitas Tes Hasil Belajar .................................. 336

Lampiran C.2 Analisis Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar .............................. 337

Lampiran C.3 Analisis Uji Validitas Kuesioner ............................................. 338

Lampiran C.4 Analisis Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar .............................. 340

Lampiran C.5 Analisis Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran ................ 341

Lampiran C.6 Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa ..................................... 343

Lampiran C.7 Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar ............................... 344

LAMPIRAN D ............................................................................................... 345

Lampiran D.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................... 346

Lampiran D.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ............................ 347

Lampiran D.3 Dokumentasi Kegiatan ............................................................. 348

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu tentang logika mengenal bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang

lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis,

dan geometri (Erman Suherman, 2001:16). Matematika memiliki objek

kajian yang bersifat abstrak, karena dalam matematika dikenal banyak

simbol maupun notasi yang hanya bisa dibayangkan dalam pikiran saja. Hal

inilah yang menjadi salah satu alasan matematika tidak diminati oleh

banyak siswa, padahal pelajaran ini diberikan pada semua jenjang dalam

satuan pendidikan.

Salah satu materi matematika yang diajarkan di sekolah adalah

geometri. Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika

karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Geometri

menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah melalui

gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi.

Pembelajaran geometri, khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas

saat ini menitik beratkan pada materi ruang dimensi tiga yang meliputi

hubungan antara titik, garis, dan bidang dalam ruang, dan berbagai hal yang

muncul akibat adanya hubungan tersebut.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penguasaan objek geometri yang bersifat abstrak pada siswa sekolah

menengah di lapangan ternyata tidak seperti yang diharapkan. Sudarman

(dalam Abdussakir , 2009:343) berpendapat, bukti-bukti empiris di lapangan

menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

geometri, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu,

Ozerem (2012) juga menyimpulkan bahwa penguasaan siswa terhadap

geometri masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil penelitiannya yang

menunjukkan adanya kesalahan (miskonsepsi) yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal geometri. Siswa berpendapat bahwa dalam memahami,

menggambar lukisan, serta menyelesaikan permasalahan geometri sangat

memakan waktu sehingga geometri tidak menarik bagi siswa. Masalah

utama dalam matematika adalah kemampuan berpikir dan penalaran yang

tidak memadai. Siswa memiliki sejumlah kesalahpahaman dan kurangnya

pengetahuan terkait dengan geometri. Materi visual dan metode yang

mengarahkan pada lima panca indera siswa harus digunakan untuk

meningkatkan pemahaman.

Salah satu materi geometri yang dipelajari di tingkat SMA adalah

ruang dimensi tiga. Dalam materi tersebut dipelajari tentang kedudukan,

jarak, dan sudut dalam ruang. Khotimah (2013) menyatakan bahwa

persentase penguasaan materi soal matematika ujian nasional SMA/MA

pada kemampuan menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik garis

dan bidang) di ruang di kota Yogyakarta yaitu 57,52%. Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih jauh dari 100% dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

persentase yang diperoleh rendah dibandingkan dengan kemampuan yang

lain. Rendahnya hasil ujian nasional pada materi ruang dimensi tiga

merupakan salah satu bukti bahwa siswa mengalami permasalahan dalam

menyelesaikan soal geometri khusunya ruang dimensi tiga.

Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan salah satu guru

matematika yang mengajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta,

dperoleh informasi bahwa siswa kelas X mengalami kesulitan pada materi

ruang dimensi tiga. Siswa sulit dalam membayangkan objek dimensi tiga

yang disajikan dalam gambar dua dimensi. Hal tersebut terlihat dari proses

pembelajaran dan hasil ulangan harian siswa yang sering mengalami

ketidaktuntasan. Guru tersebut juga mengatakan bahwa selama ini beliau

menggunakan alat peraga dalam pembelajaran ruang dimensi tiga, namun

hanya terdapat alat peraga berbentuk kubus saja sehingga guru lebih sering

menggunakan papan tulis untuk menggambar bangun yang diinginkan.

Selain itu, diperoleh juga informasi lain bahwa siswa kelas X memiliki

motivasi yang rendah terhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu,

peneliti melakukan observasi dalam pembelajaran matematika di kelas X.

Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa banyak siswa yang tidak

memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa sibuk

dengan telepon genggam masing-masing dan beberapa siswa yang lain

sibuk bercerita dengan teman sebangkunya. Bahkan terdapat dua siswa yang

tidur di kelas. Guru tersebut mengatakan bahwa kondisi siswa pada kelas X

yang lain sama seperti kelas yang diobservasi. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

motivasi belajar siswa kelas X terhadap pembelajaran matematika masih

rendah.

Dalam pencapaian pendidikan yang lebih baik, Indonesia

membutuhkan pendidik yang kreatif, inovatif, serta mampu menjadi

fasilitator yang baik. Hingga kini masih banyak pendidik yang hanya

mengandalkan papan tulis sebagai media penyampaian materi tanpa

menyadari bahwa hal tersebut dapat mematikan kreatifitas siswa. Padahal,

jika seorang siswa mendapat kesulitan dalam pemahaman objek matematika

yang bersifat abstrak, ketertarikan ataupun motivasi belajar akan sulit

tumbuh dalam diri siswa. Motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri

seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk dapat belajar dengan

baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula (Sardiman, 2011 :77).

Adanya usaha yang tekun dan rajin didasari motivasi yang kuat akan

membangun siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki

motivasi yang tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang

memiliki motivasi rendah (Angkowo dan Kosasih, 2007:36). Dengan tidak

adanya motivasi belajar dalam diri siswa, maka hasil belajar tidak akan

optimal. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010:22). Dari

sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2002:3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam usaha menumbuhkan motivasi belajar siswa, diperlukan

adanya alat bantu atau media dalam pembelajaran matematika. Tujuan

pemanfaatan media adalah pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menimbulkan motivasi, bahan pelajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami, metode mengajar akan lebih

bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar

(Sudjana, 2002:2). Media dalam pembelajaran matematika sangat beragam,

misalnya alat ukur, alat peraga, OHP, internet, dan komputer.

Komputer merupakan salah satu teknologi yang telah berkembang

dengan sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah

dikendalikan oleh komputer. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulu

membutuhkan banyak tenaga manusia, sekarang telah tergantikan oleh

mesin yang dikendalikan komputer.

Di sisi lain, komputer juga sangat erat kaitannya dengan dunia

pendidikan. Banyak pekerjaan di dunia pendidikan yang dapat dibantu

pekerjaannya oleh komputer. Mulai dari mengetik, menghitung, sampai

mencari materi pelajaran dari internet. Dalam pembelajaran matematika,

komputer dapat digunakan sebagai alat hitung untuk mencari logaritma,

perbandingan, trigonometri, dan sebagainya. Komputer juga dapat

digunakan sebagai alat penyampaian materi pelajaran yang memerlukan

gerak (animasi), gambar, teks, dan warna. Semua fasilitas tersebut dapat

dimanfaatkan untuk memvisualisasikan konsep abstrak dalam matematika

menjadi kontekstual. Software-software pembelajaran yang dapat digunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam pembelajaran matermatika, antara lain : Microsoft Mathematics,

Cabri 3D, Maple, GeoGebra, dan lain-lain.

GeoGebra merupakan salah satu media pembelajaran modern berbasis

komputer yang berkembang dengan pesat. Program GeoGebra adalah

program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri

dan aljabar (Hohenwarter, 2008:1). Program tersebut dapat menggambarkan

bangun ruang sisi datar, seperti kubus, balok, prisma, maupun limas dengan

grafik tiga dimensi. Program tersebut mampu memvisualisasikan bentuk-

bentuk geometri sehingga akan membantu meningkatkan pemahaman

konsep geometri. Selain itu, GeoGebra juga menyuguhkan fasilitas yang

dapat digunakan untuk menghitung jarak ataupun besar sudut yang belum

diketahui nilainya. Berdasarkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh

program tersebut, GeoGebra merupakan program yang tepat untuk

dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika khususnya materi geometri,

dimana pada kelas X akan dipelajari konsep jarak titik, garis, dan bidang

serta konsep sudut pada bangun ruang.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti memilih program

GeoGebra untuk digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi

geometri kelas X. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Efektivitas Penggunaan Program GeoGebra Pada Pembelajaran

Matematika Materi Geometri Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas

X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta”


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini:

1. Siswa mengalami kesulitan pada materi geometri sehingga hasil belajar

siswa rendah;

2. Motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika masih

rendah;

3. Pelaksanaan pembelajaran matematika kurang memanfaatkan teknologi

komputer yang dimiliki hampir seluruh siswa;

4. Kurang lengkapnya fasilitas alat peraga bangun ruang yang dimiliki

sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu meluas maka dalam penelitian ini

dilakukan pembatasan antara lain:

1. Peneliti hanya akan meneliti di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2016/2017.

2. Masalah hanya dibatasi pada materi geometri kelas X yaitu

menemukan konsep jarak antar titik, garis, dan bidang, serta

menemukan konsep sudut pada bangun ruang sisi datar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Bagaimana penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi geometri terhadap motivasi belajar di kelas X

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta?

2. Bagaimana penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi geometri terhadap hasil belajar di kelas X SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta?

3. Bagaimana efektivitas penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika materi geometri terhadap hasil belajar di

kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi materi geometri terhadap motivasi belajar di kelas

X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi materi geometri terhadap hasil belajar di kelas X

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

3. Mendeskripsikan efektivitas penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika materi materi geometri terhadap motivasi

dan hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

F. Penjelasan Istilah

Berikut ini disajikan penjelasan istilah yang merupakan definisi dari

beberapa pengertian pada penelitian ini :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Efektivitas pembelajaran adalah keberhasilan atau ketepatgunaan dari

suatu pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran, ditinjau

dengan adanya perilaku siswa yang termotivasi dan keberhasilan

siswa dalam belajar.

5. Program GeoGebra adalah program komputer yang memiliki fasilitas

untuk memvisualisasikan atau mendemonstrasikan konsep-konsep

matematika serta sebagai alat bantu untuk mengkontruksi konsep-

konsep matematika khususnya geometri dan aljabar.

6. Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk

melakukan kegiatan belajar dalam mencapai suatu tujuan.

7. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah mengikuti kegiatan belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar

yang dimaksud hanya mencakup domain kognitif.

Berdasarkan pemaparan istilah-istilah di atas, maksud dari judul

penelitian ini adalah ketepatgunaan penggunaan perangkat lunak

bernama GeoGebra terhadap dorongan yang timbul dalam diri

seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dan peningkatan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah setelah mengikuti kegiatan

belajar pada materi geometri di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini :

8. Bagi Guru Bidang Studi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Sebagai motivasi, masukan, atau bahan pertimbangan bagi guru

agar pembelajaran matematika menjadi lebih efektif.

9. Bagi Siswa

a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis

komputer sehingga penguasaan materi lebih maksimal.

10. Bagi Peneliti

a. Mendapat pengalaman menerapkan pembelajaran matematika

dengan menggunakan media pembelajaran berbantuan komputer

yang kelak dapat diterapkan saat terjun langsung di lapangan.

b. Memberikan informasi bagi peneliti sebagai calon guru agar

dapat menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam

mengajar matematika.

c. Mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan

program GeoGebra terhadap motivasi dan hasil belajar.

H. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab

adalah sebagai berikut :

11. Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan latar belakang maslah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan

istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

12. Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan pengertian pembelajaran matematika, media

pembelajaran, GeoGebra, geometri, motivasi belajar, dan hasil

belajar, efektivitas pembelajaran, serta kerangka berpikir.

13. Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,

subjek penelitian, perumusan variabel-variabel, bentuk data, metode

dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, teknik

analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, dan

penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian.

14. Bab IV Deskripsi Pembelajaran, Hasil Penelitian, Analisis dan

Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi persiapan dan

pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, analisis hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

15. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian

dan saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis

dan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hall-Hal Teoritik dan Informasi-Informasi Mendasar Terkait Dengan

Masalah yang Diteliti

16. Pembelajaran Matematika

a. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,

mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan

belajar dilakukan oleh siswa (Sagala, 2014:61). Definisi tersebut

hanya menitik beratkan pada subjek yang terlibat dalam

pembelajaran. Sedangkan dilihat dari tujuannya, Mohammad

Surya (2004:7) mengatakan bahwa pembelajaran ialah suatu

proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

lingkungannya. Tentu saja perubahan perilaku yang diinginkan

dari suatu pembelajaran adalah perubahan ke arah yang lebih

baik. Proses pembelajaran yang dapat berlangsung dengan

efektif merupakan salah satu faktor keberhasilan pencapaian

tujuan pendidikan.

Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi yang dilakukan

antara peserta didik dengan pendidik untuk menghasilkan

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

perubahan perilaku secara keseluruhan ke arah yang lebih baik

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Matematika

Matematika berasal dari kata mathema artinya

pengetahuan, mathein artinya berpikir atau belajar. Matematika

merupakan ilmu yang dipelajari di seluruh jenjang pendidikan

dan tidak mudah untuk dikuasai oleh siswa. Penting bagi setiap

manusia untuk mengenal dan mempelajari matematika, serta

memahami peran dan manfaat matematika bagi manusia.

Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2003:252)

mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang

fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah

untuk memudahkan berpikir. Seperti yang telah dipelajari mulai

dari jenjang pendidikan dasar, dalam matematika dikenal

banyak simbol maupun notasi yang hanya bisa dibayangkan

dalam pikiran saja namun memiliki makna. Matematika adalah

sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan

praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan

kontruksi, generalitas dan individualitas, serta mempunyai

cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri dan

analisis (Uno, 2008:129). Selain objek kajian yang bersifat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

abstrak, matematika juga memiliki objek kajian yang sangat

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan mudah untuk

dipahami.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa matematika merupakan bahasa simbol

yang disebut dengan pengetahuan, ilmu, atau pola berpikir

terkait logika, bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk

menarik kesimpulan, serta mempunyai cabang-cabang antara

lain aritmatika, aljabar, geometri dan analisis.

c. Pembelajaran Matematika

Berdasarkan pengertian pembelajaran dan matematika

yang telah dijabarkan di atas, peneliti membuat kesimpulan

bahwa pembelajaran matematika proses komunikasi yang

dilakukan antara peserta didik dengan pendidik dengan

memanfaatkan segala potensi yang ada untuk mempelajari

bahasa simbol yang disebut dengan pengetahuan, ilmu, atau pola

berpikir terkait logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan

konsep-konsep yang saling berkaitan dalam bidang aljabar,

aritmatika, dan geometri untuk menghasilkan perubahan

perilaku secara keseluruhan ke arah yang lebih baik.

17. Media Pembelajaran

Menurut Cecep dan Bambang (2011:8) media pembelajaran

adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

berfungsi untuk memperjelas makna yang disampaikan, sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik. Media

pembelajaran dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran karena

banyaknya materi dalam matematika yang sifatnya abstrak sehingga

sulit untuk dipahami maknanya. Menurut Gerlach dan Ely (dalam

Azhar Arsyad , 2010:3) media pembelajaran itu meliputi orang, bahan,

peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap. Maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran meliputi

banyak unsur, salah satunya adalah orang yang juga berperan penting

dalam penggunaan media pembelajaran, baik guru maupun siswa.

Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi serta

sikap yang mendukung keberhasilan media yang digunakan agar siswa

dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat

yang digunakan oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran yang

berfungsi untuk memperjelas makna sehingga siswa dapat mencapai

tujuan yang diinginkan.

18. Program GeoGebra

Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan

untuk materi yang memerlukan gambar, visualisasi dan warna.

Banyak program komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran

matermatika, antara lain: Microsoft Mathematics, Cabri 3D, Maple,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

GeoGebra, dan lain-lain. Program GeoGebra adalah program

komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan

aljabar (Hohenwarter, 2008). Sedangkan Syahbana (2016:2)

mengatakan bahwa program GeoGebra adalah program dinamis yang

memiliki fasilitas untuk memvisualisasikan atau mendemonstrasikan

konsep-konsep matematika serta sebagai alat bantu untuk

mengkontruksi konsep-konsep matematika. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa program GeoGebra adalah program komputer

yang memiliki fasilitas untuk memvisualisasikan atau

mendemonstrasikan konsep-konsep matematika serta sebagai alat

bantu untuk mengkontruksi konsep-konsep matematika khususnya

geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas

dengan mengunduh dari www.GeoGebra.org.

Tampilan menu utama pada GeoGebra dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 2.1 Tampilan Awal Program GeoGebra


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

GeoGebra juga dapat menampilkan tampilan tiga dimensi (view 3D).

Dengan menekan menu view, lalu pilih 3D graphics, maka akan

ditampilkan tampilan tiga dimensi seperti ini.

Gambar 2.2 Tampilan tiga dimensi pada GeoGebra

Pada jendela utama GeoGebra terpampang menubar dan toolbar. Pada

menubar terdapat beberapa pilihan menu yaitu File, Edit, View,

Options, Tools, Window, dan Help. Dimana pada masing-masing

menu pada menubar menyuguhkan beberapa pilihan sesuai kebutuhan.

Adapun beberapa toolbar yang berkaitan dengan penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Toolbar dalam GeoGebra


Toolbar Kegunaan
Axes Menampilkan koordinat Cartesius
Grid Menampilkan kotak-kotak
Move Menggeser atau memilih objek
Rotate 3D Memutar objek ke arah yang diinginkan
Polygon Menggambar segiempat, segitiga, dan segi-n
Angle Mengukur sudut
Distance or Length Mengukur panjang suatu segmen garis
Segment between Two Menggambar segmen garis antara dua titik
Points
Intersect Two Objects Menggambar perpotongan dua objek
Perpendicular Line Membuat garis yang melalui suatu titik dan
tegak lurus terhadap suatu garis atau bidang
Parallel Line Membuat garis yang melalui suatu titik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

sejajar terhadap suatu garis


Line through Two Points Memperpanjang segmen garis
Plane through 3 Points Membuat sebuah bidang dari tiga titik
Perpendicular Plane Membuat sebuah bidang yang melalui sebuah
titik dan tegak lurus terhadap suatu garis
Parallel Plane Membuat sebuah bidang yang melalui sebuah
titik dan sejajar terhadap suatu bidang
Pyramid Membuat sebuah limas segi-n
Prism Membuat sebuah prisma segi-n
Cube Membuat sebuah kubus

Menurut Hohenwarter dan Fuchs (2004:3), GeoGebra sangat

bermanfaat sabagai media pembelajaran matematika dengan beragam

aktivitas, yakni:

a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi

Guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan

menvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.

b. Sebagai alat bantu konstruksi

Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk menvisualisasikan

konsep matematika tertentu contohnya sisi-sisi yang sejajar pada

segiempat.

c. Sebagai alat bantu proses penemuan

Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi

siswa untuk menemukan suatu konsep matematika, contohnya

menemukan sifat jajargenjang bahwa sudut-sudut yang

berhadapan besarnya sama.

19. Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

untuk melakukan aktifitas tertentu dan berusaha mengadakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya (Uno, 2013:3). Sedangkan menurut Prawira (2014:320)

motivasi pada dasarnya adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya

kegiatan belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar

adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan

belajar dalam mencapai suatu tujuan. Sardiman (2011 :77)

mengatakan bahwa untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses

dan motivasi yang baik pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih

(2007:36) juga mengatakan bahwa adanya usaha yang tekun dan rajin

didasari motivasi yang kuat akan membangun siswa mencapai prestasi

yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat

dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki motivasi rendah.

Menurut Made Wena (2009:33), motivasi dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu:

d. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang

disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam

proses belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrinsik

dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-

tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan

belajar yang sebenarnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

e. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya

karena pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan

keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk

belajar. Tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai

tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau

tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.

Menurut Made Wena (2009:33), motivasi pada diri siswa dilihat

dari karakter tingkah laku siswa, yaitu keantusiasan dalam belajar,

minat atau perhatian dalam pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan

belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam

belajar, selalu berusaha mencoba serta aktif mengatasi tantangan yang

ada di dalam pembelajaran.

Pada penelitian ini, motivasi siswa dilihat dari aktivitas siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran matematika di kelas. Aspek-

aspek yang menunjukkan karakteristik tingkah laku siswa yang

termotivasi antara lain:

a. Minat

Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu,

kecenderungan ini berasal dari rasa tertarik dan perasaan senang

yang menetap, sehingga mendorong seseorang untuk berperilaku

tertentu terhadap suatu obyek (Muhibbin Syah, 2008:151).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju

kepada suatu obyek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai

banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar

(Sardiman, 2011:45).

c. Konsentrasi

Konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan

perbuatan pada suatu obyek yang dipelajari dengan menghalau

atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya

dengan obyek yang dipelajari. Pemusatan dalam hal inilah

merupakan aktivitas berfikir dan tindakan untuk memberi

tanggapan yang lebih intensif terhadap fokus atau obyek tertentu

(Hendra, 2011:111).

d. Ketekunan

Ketekunan dalam belajar berarti kesungguhan siswa dalam

belajar, ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar yaitu tekun dan

ulet dalam menghadapi tugas, dalam hal ini bekerja terus

menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai

(Sardiman, 2011:83).

e. Keantusiasan

Dalam KBBI (1988:44), antusias berarti adanya gairah dan

semangat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu.

Keantusiasan siswa dalam belajar dapat dilihat dari semangat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan tanggapan

pada setiap pertanyaan maupun penjelasan dari guru dan teman

dengan semangat yang tinggi.

f. Keterlibatan

Dalam KBBI (1998:668), keterlibatan berarti dalam

keadaan terlibat, adanya keikutsertaan individu atau berperannya

sikap ataupun emosi individu dalam situasi tertentu.

Keterlibatan siswa dalam belajar antara lain berdiskusi, bekerja

sama dalam memecahkan masalah, mempresentasikan jawaban,

mengungkapkan ide, serta menggunakan media pembelajaran

dalam pemecahan masalah.

g. Rasa ingin tahu

Dalam motivasi terdapat hal yang mendorong siswa untuk

belajar yaitu rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang

lebih luas (Arden dalam Sardiman, 2011:46).

h. Berusaha mencoba dan aktif mengatasi tantangan

Pada karakteristik motivasi ini berusaha mencoba terlihat

dari rasa senang siswa dalam mencari dan memecahkan masalah

soal-soal. Sedangkan aktif mengatasi tantangan ditunjukkan

dengan keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dan tidak

lekas putus asa (Sardiman, 2011:83).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

20. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana,

2010 : 22). Menurut Ahmad Susanto (2013 : 5) hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari

kegiatan belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti

kegiatan belajar.

Hasil belajar dapat diketahui dengan adanya suatu alat evaluasi

pembelajaran yang tepat. Melalui alat evaluasi yang tepat bukan saja

kita dapat menentukan keberhasilan siswa mencapai tujuan

pembelajaran, akan tetapi juga melihat efektifitas program desain

yang kita rencanakan. (Wina Sanjaya, 2010 : 25)

Dalam pembelajaran matematika, hasil belajar siswa tidak hanya

tergantung dari bagaimana siswa mengerjakan soal saja, namun ada

berbagai faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar. Menurut

Ahmad Susanto (2013 : 12) faktor-faktor yang bisa mempengaruhi

hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

i. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta

kondisi fisik dan kesehatan.

j. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri siswa yang memengaruhi hasil belajar. Misalnya keluarga,

sekolah, dan masyarakat.

21. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan

gambaran seberapa jauh tujuan tercapai, baik secara kualitas maupun

waktu, orientasinya pada keluaran yang dihasilkan (Yamit, 2003:14).

Sedangkan pembelajaran yang efektif merupakan kesatuan dari

keterampilan, perasaan, penguasaan materi, pemahaman arti belajar

yang bermuara pada satu perilaku, yaitu kemampuan membangun dan

mengembangkan proses belajar siswa secara optimal (Kauchak, dalam

Kartika Budi, 2001:48). Menurut Kartika Budi (2001:48), suatu

strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.

Elis (dalam Kartika Budi, 2001:48) mengatakan bahwa efektifitas

selain mengacu pada proses, juga mengacu pada hasil yaitu peringkat

prestasi akademik yang dicapai siswa melalui tes (ujian) baku. Dengan

demikian suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila

pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diinginkan

yaitu keberhasilan pada prestasi akademik siswa. Tingkat keberhasilan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

siswa tersebut harus sesuai dengan acuan yang berlaku atau

Kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Pembelajaran

dikatakan berhasil jika siswa telah tuntas KKM setidak-tidaknya 75%

dari seluruh siswa dalam kelas (Mulyasa, 2014:131). Nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika di SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta adalah 75.

Soemosasmito (dalam Trianto, 2009:20) menyatakan bahwa

suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi

beberapa persyaratan utama keefektifan pembelajaran, yaitu:

a. Persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap

KBM

b. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara

siswa.

c. Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan

siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan, dan

d. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,

mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (b), tanpa

mengabaikan butir (d).

Sedangkan tujuan pembelajaran yang efektif adalah agar murid

mampu mewujudkan perilaku belajar yang baik pada proses

pembelajaran, diantaranya seperti yang dinyatakan oleh Ian James

Mitchell (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:209) yaitu:

a. Perhatian siswa yang aktif terfokus kepada pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

b. Berupaya dan menyelesaikan tugas dengan benar.

c. Siswa mampu menyelesaikan hasil belajarnya.

d. Siswa berani menyatakan kepada guru apa yang belum

dipahami.

e. Siswa terbiasa bertanya dengan pertanyaan yang mencerminkan

keingintahuan.

f. Siswa terbiasa membentuk atau mengembangkan kaitan topik

dan subyek, atau antara kehidupan nyata dengan tugas sekolah.

Maka dapat dikatakan bahwa efektivitas dalam pembelajaran

selain mengacu pada hasil belajar berupa prestasi akademik, juga

mengacu pada motivasi belajar yang ditunjukkan dari perilaku-

perilaku siswa pada proses pembelajaran.

Dari beberapa pendapat dan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang efektif adalah keberhasilan atau ketepatgunaan

dari suatu pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran,

ditinjau dengan adanya perilaku siswa yang termotivasi dan

keberhasilan siswa dalam belajar.

22. Pembelajaran Matematika Materi Geometri

Suatu bangun ruang dapat digambarkan pada berbagai

kedudukan. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat digambarkan pada

berbagai kedudukan, misalnya sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Gambar 2.3 Kubus dalam Berbagai Kedudukan

Untuk menggambar suatu bangun ruang tertentu pada suatu

kedudukan tertentu, dengan cermat, diperlukan pemahaman tentang

beberapa pengertian, sebagai berikut (Suwarsono, 2013):

a. Bidang tempat gambar, yaitu permukaan papan tulis atau

permukaan kertas tempat kita menggambar.

b. Bidang frontal, yaitu bidang tempat gambar atau bidang yang

sejajar dengan bidang tempat gambar. Untuk bangun-bangun

yang terletak pada bidang frontal, bentuk dari ukuran bangun-

bangun tersebut pada gambar sama dengan bentuk dan ukuran

bangun-bangun tersebut yang sebenarnya.

c. Garis frontal, yaitu garis yang terletak pada bidang frontal. Di

antara garis-garis frontal, yang terpenting adalah garis-garis

vertikal dan garis-garis frontal yang horisontal.

Arah vertikal = arah pada gambar dari bawah ke atas.

Arah horisontal = arah yang tegak lurus pada arah vertikal.

d. Garis orthogonal, yaitu garis yang tegak lurus pada bidang

frontal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

e. Sudut surut (sudut menyisi), yaitu sudut pada gambar antara

garis frontal horisontal arah ke kanan dan garis orthogonal arah

ke belakang. Pada bangun yang sebenarnya, besar sudut tersebut

sesungguhn a adalah 9

f. Perbandingan orthogonal (perbandingan proyeksi), yaitu

perbandingan antara panjang suatu ruas garis orthogonal dalam

gambar dan panjang ruas garis itu sebenarnya.

Ruang memiliki banyak unsur diantaranya adalah titik, garis

lurus, dan bidang datar. Relasi antara unsur-unsur tersebut adalah

sebagai berikut (Suwarsono, 2013):

a. Relasi antara titik dan garis

Jika ada sebuah titik dan sebuah garis maka ada dua

kemungkinan relasi yang bisa terjadi yaitu:

1) Titik itu terletak pada garis tersebut

2) Titik itu tidak terletak pada garis tersebut

b. Relasi antara titik dan bidang

Jika ada sebuah titik dan sebuah bidang maka ada dua

kemungkinan relasi yang bisa terjadi yaitu:

3) Titik itu terletak pada bidang tersebut

4) Titik itu tidak terletak pada bidang tersebut

c. Relasi antara garis dan bidang

Jika ada sebuah garis dan sebuah bidang maka ada tiga

kemungkinan relasi yang bisa terjadi yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

5) Garis itu terletak pada bidang tersebut

Sebuah garis dikatakan terletak pada suatu bidang

tertentu bila dan hanya bila setiap titik pada garis tersebut

terletak pada bidang yang dimaksud.

6) Garis itu memotong (menembus) bidang tersebut

Sebuah garis dikatakan memotong (menembus)

suatu bidang tertentu bila dan hanya bila garis dan bidang

tersebut hanya memiliki tepat satu titik persekutuan.

7) Garis itu sejajar bidang tersebut

Sebuah garis dikatakan sejajar suatu bidang tertentu

bila dan hanya bila garis dan bidang tersebut hanya tidak

memiliki titik persekutuan.

d. Relasi antara dua garis

Jika terdapat dua buah garis maka ada tiga kemungkinan relasi

yang bisa terjadi yaitu:

1) Kedua garis saling berpotongan

Dua buah garis disebut berpotongan bila dan hanya

bila kedua garis itu terletak pada satu bidang yang sama

dan keduanya mempunyai tepat satu titik persekutuan.

2) Kedua garis saling sejajar

Dua buah garis disebut sejajar bila dan hanya bila

kedua garis itu terletak pada satu bidang yang sama dan

keduanya tidak mempunyai titik persekutuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

3) Kedua garis saling bersilangan

Dua buah garis disebut bersilangan bila dan hanya

bila tidak dapat dibuat satu bidang tertentu yang memuat

kedua garis tersebut.

e. Relasi antara dua bidang

Jika terdapat dua buah garis maka ada dua kemungkinan

relasi yang bisa terjadi yaitu:

1) Kedua bidang saling berpotongan

Dua buah bidang disebut berpotongan bila dan

hanya bila kedua bidang itu bersekutu tepat pada satu

garis. Garis persekutuan ini disebut garis potong antara

kedua bidang tersebut.

2) Kedua bidang saling sejajar

Dua buah bidang disebut sejajar bila dan hanya bila

kedua bidang itu tidak memiliki titik sekutu.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

materi geometri pada jenjang Sekolah Menengah Atas dipelajari di

kelas X Semester 2 yaitu ruang dimensi tiga. Adapun Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dalam

penelitian ini yaitu:

Standar Kompetensi:

6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan

titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Kompetensi Dasar

6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang

dalam ruang dimensi tiga.

6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua

bidang dalam ruang dimensi tiga.

Dalam penelitian ini, materi geometri yang dipelajari adalah

konsep jarak serta sudut antar titik, garis dan bidang dalam ruang

dimensi tiga.

a. Jarak dalam ruang

Jarak adalah panjang lintasan terpendek (suatu garis lurus)

yang menghubungkan dua buah titik.

Cara menggambar jarak dalam geometri ruang pada

prinsipnya sama dengan cara menggambar garis hubung

terpendek.

1) Menghitung jarak antara dua titik

Jarak antara dua titik adalah panjang garis yang

menghubungkan kedua titik itu. Jarak titik A ke titik B

dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara

menghubungkan titik Adan titik B dengan ruas garis AB.

2) Menghitung jarak antara titik dan garis

Jarak antara titik dan garis

merupakan panjang ruas garis yang

ditarik dari suatu titik di luar garis

Gambar 2.4 Jarak antara


titik dan garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

sampai memotong garis tersebut secara tegak lurus.

Diketahui titik A berada diluar garis g, maka dapat

dibuat tepat satu garis yang tegak lurus garis g melalui

titik A. Titik B merupakan titik potong antara garis g dan

garis yang tegak lurus garis g melalui titik A.

Akan dibuktikan bahwa ruas garis AB merupakan

garis terpendek yang menghubungkan titik A dan garis g.

Pembuktian:

Diambil dua titik sembarang pada garis g, misalnya titik C

dan titik D. Dari kedua titik tersebut dibuat ruas garis yang

menghubungkan titik-titik tersebut dengan titik A, maka

diperoleh gambar sebagai berikut:

a) ̅̅̅̅

b) ̅̅̅̅

̅̅̅̅ ̅̅̅̅
Gambar 2.5 Pembuktian Jarak

merupakan segitiga siku-siku yang

keduanya siku-siku di titik B. Dapat diamati bahwa:

a) ̅̅̅̅ merupakan sisi miring dari , akibatnya

panjang ̅̅̅̅ panjang ̅̅̅̅.

b) ̅̅̅̅ merupakan sisi miring dari , akibatnya

panjang ̅̅̅̅ panjang ̅̅̅̅ .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Dari dua pernyataan diatas, terbukti bahwa ruas garis AB

merupakan garis terpendek yang menghubungkan titik A

dan garis g. Dengan kata lain, garis terpendek yang

menghubungkan titik A dan garis g adalah ruas garis yang

tegak lurus garis g melalui titik A.

Jadi, jarak antara titik A dengan garis g adalah ̅̅̅̅ ,

karena ̅̅̅̅ tegak lurus dengan garis g.

3) Menghitung jarak antara titik dan bidang

Jarak antara titik dan bidang adalah panjang ruas

garis yang ditarik dari suatu titik diluar bidang sampai

memotong tegak lurus bidang.

Diketahui titik A

berada diluar bidang H,

maka dapat dibuat tepat satu

Gambar 2.6 Jarak antara garis yang tegak lurus


titik dan bidang
bidang H melalui titik A.

Titik B merupakan titik persekutuan antara bidang H dan

garis yang tegak lurus bidang H melalui titik A, misalnya

garis g.

Akan dibuktikan bahwa ruas garis AB merupakan

garis terpendek yang menghubungkan titik A dan bidang

H.

Pembuktian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Diambil dua garis sembarang pada bidang H yang melalui

titik B, misalnya garis k dan garis l. Berdasarkan definisi,

suatu garis dikatakan tegak lurus pada suatu bidang bila

dan hanya bila garis tersebut tegak lurus pada semua garis

yang terletak pada bidang tersebut. Jika garis g tegak lurus

terhadap bidang H, maka garis g juga tegak lurus terhadap

garis k dan garis l.

Berdasarkan pembuktian yang sudah dilakukan

pada bagian 2) tentang jarak antara titik dan garis, telah

terbukti bahwa garis terpendek yang menghubungkan

sebuah titik dan garis adalah ruas garis yang tegak lurus

garis tersebut melalui titik yang dimaksud. Maka, dapat

disimpulkan bahwa ruas garis AB adalah garis terpendek

yang menghubungkan titik A dan garis k maupun garis l.

Garis k dan garis l merupakan anggota dari bidang H ,

sehingga dapat dikatakan bahwa ruas garis AB adalah garis

terpendek yang menghubungkan titik A dan bidang H.

Jadi, jarak titik A ke bidang H adalah ̅̅̅̅ , karena ̅̅̅̅

tegak lurus dengan bidang H.

b. Sudut dalam ruang

4) Sudut antara dua garis

a) Sudut antara dua garis berpotongan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Sudut antara dua garis berpotongan diambil

sudut yang lancip.

Garis g berpotongan

dengan garis h di titik

A, sudut yang
Gambar 2.7 Sudut antara
dua garis berpotongan dibentuk adalah α

b) Sudut antara dua garis bersilangan

Sudut antara dua garis bersilangan ditentukan

dengan membuat garis sejajar dari salah satu garis

bersilangan tersebut dan memotong garis yang lain.

Sudut yang dimaksud adalah sudut antara dua garis

berpotongan tersebut.

Garis g bersilangan

dengan garis h.

Garis h’ merupakan

Gambar 2.8 Sudut antara garis yang sejajar


dua garis bersilangan
dengan garis h dan

memotong garis g. Sudut antara garis g dan h sama dengan

sudut antara garis g dan h’ aitu α

5) Sudut antara garis dan bidang

Kedudukan antara garis dan bidang dalam ruang

kemungkinannya adalah:

c. garis terletak pada bidang,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

d. garis sejajar bidang, dan

e. garis memotong atau menembus bidang.

Jika sebuah garis

memotong atau menembus

bidang, maka terdapat

ukuran sudut yang dibentuk Gambar 2.9 Sudut


antara garis dan bidang
oleh garis dan bidang itu.

Misalkan bahwa garis g memotong bidang α di titik

tembus P. Maka, sudut antara garis g dengan bidang α

didefinisikan sama dengan sudut terkecil antara garis g

dengan proyeksi garis g pada bidang α, aitu garis g’.

Proyeksi garis g pada bidang α dapat ditentukan

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a) Ambil sembarang titik Q pada garis g

b) Melalui titik Q, buatlah garis h yang tegak lurus

terhadap bidang α. Garis h ini menembus bidang α

di titik Q'

c) Garis (garis g’) adalah proyeksi garis g pada

bidang α Besar sudut QPQ' ditetapkan sebagai

ukuran besar sudut antara garis g dan bidang α yang

berpotongan.

Berdasarkan paparan di atas, definisi dari sudut

antara garis g dan bidang α adalah sudut terkecil dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

sudut-sudut yang dibentuk oleh garis g dengan garis-garis

lain pada bidang α

6) Sudut antara bidang dengan bidang

Sudut antara dua bidang

terjadi jika kedua bidang saling

berpotongan. Sudut antara bidang

α dan bidang β adalah sudut

terkecil yang terbentuk oleh Gambar 2.10 Sudut


antara dua bidang
garis PQ dan PR dimana titik P

terletak pada garis potong (α, β), titik Q terletak pada salah

satu bidang, titik R terletak pada bidang yang lain, dan

garis PQ garis (α, β), garis PR garis (α, β)

Untuk menentukannya dapat dilakukan langkah berikut:

a) Tentukan garis potong kedua bidang (garis (α, β))

b) Ambil sembarang titik P pada garis potong (α, β).

c) Melaui titik P, buatlah garis PQ pada bidang α dan

garis PR pada bidang β yang masing-masing tegak

lurus terhadap garis potong (α, β).

d) Besar sudut QPR ditetapkan sebagai ukuran sudut

antara bidang α dan bidang β yang berpotongan.

B. Kerangka berpikir

Dalam pembelajaran matematika banyak dijumpai materi yang

abstrak, sehingga dibutuhkan ilustrasi untuk membantu meningkatkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

pemahaman konsep geometri dimensi tiga. Pada penelitian ini digunakan

program GeoGebra dalam pembelajaran matematika materi ruang dimensi

tiga. Program ini digunakan untuk memvisualisasikan bentuk-bentuk

geometri dimensi tiga. Program ini juga digunakan agar menarik perhatian

siswa, metode mengajar lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan

kegiatan belajar sehingga motivasi belajar timbul dalam diri peserta didik

dan hasil belajar pada pembelajaran matematika akan optimal.

1. Siswa sulit dalam membayangkan 1. Program GeoGebra dalam


objek dimensi tiga yang disajikan dalam pembelajaran dapat
gambar dua dimensi dan berakibat hasil memvisualisasikan bentuk-
belajar siswa rendah. bentuk geometri dimensi tiga.

2. Motivasi belajar siswa terhadap 2. Program GeoGebra dalam


pembelajaran matematika masih rendah. pembelajaran dapat menarik
perhatian siswa, metode
3. Guru kurang menggunakan media mengajar lebih bervariasi, dan
pembelajaran yang menarik dan mampu siswa lebih banyak melakukan
membantu pemahaman siswa. kegiatan belajar.

Hasil Motivasi
belajar belajar

C. Hipotes

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, dan kerangka berpikir

yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis untuk

penelitian ini sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

23. Motivasi belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada

materi geometri dengan menggunakan program GeoGebra lebih tinggi

daripada motivasi belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

yang tidak menggunakan program GeoGebra.

24. Hasil belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi

geometri dengan menggunakan program GeoGebra lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

yang tidak menggunakan program GeoGebra.

25. Penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika materi

geometri efektif terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental design.

Disebut penelitian quasi eksperimental design karena desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen (Sugiyono, 2013:77). Kelompok eksperimen diberi perlakuan

berupa pembelajaran matematika dengan menggunakan program GeoGebra

sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Peneliti akan melihat

efektivitas penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika

dalam upaya membantu pemahaman materi geometri kelas X di SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta dilihat dari motivasi dan hasil belajar siswa.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi

Menurut Sukardi (2008:53), populasi pada prinsipnya adalah

semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda

yang tinggal bersama-sama dan secara terencana menjadi target

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta merupakan

sekolah yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta. Jumlah

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

populasi pada penelitian ini adalah 135 siswa yang terbagi dalam 5

kelas dengan jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Kelas Jumlah Siswa

XA 26

XB 28

XC 27

XD 26

XE 28

Jumlah siswa seluruhnya = 135

2. Sampel

Menurut Sukardi (2008:54), sampel adalah sebagian dari jumlah

populasi yang dipilih untuk sumber data. Syarat yang paling penting

untuk diperhatikan dalam mengambil sampel ada dua macam, yaitu

jumlah sampel yang mencukupi dan profil sampel yang dipilih harus

mewakili.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XA dan siswa

kelas XE. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Probability

Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2013:122).

Dalam teknik penentuan sampel ini peneliti menggunakan Cluster

Sampling. Cluster Sampling (Area Sampling) merupakan bagian dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Probability Sampling dimana penentuan sampel dilakukan dengan

membagi populasi menjadi kelompok atau kluster. Beberapa cluster

kemudian dipilih secara acak sebagai wakil dari populasi, kemudian

elemen dalam kluster dipilih secara acak untuk dijadikan sebagai

sampel penelitian. Berdasarkan wawancara tidak terstruktur dengan

guru matematika yang mengampu di kelas X, diperoleh informasi

bahwa tidak ada kelas unggulan dari seluruh kelas X. Dalam satu

kelas memuat siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, sedang, dan

rendah. Selain itu, seluruh siswa pada masing-masing kelas juga

memiliki motivasi yang relatif sama. Untuk itu, peneliti melakukan

observasi dalam pembelajaran matematika di kelas X untuk

memastikan kebenaran informasi tersebut.

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XA dan XE SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Kelas XA dijadikan

sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas XE dijadikan sebagai kelas

eksperimen yang menerima pembelajaran geometri dengan

menggunakan program GeoGebra.

C. Perumusan Variabel-Variabel

Menurut Suryabrata (2006:25) variabel dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2013:39). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penggunaan program GeoGebra dalam pembelajaran geometri

di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel kontrol atau

terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada

pokok bahasan geometri kelas X.

D. Bentuk Data

1. Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Matematika

Data keterlaksanaan pembelajaran matematika berupa data

kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari kelas eksperimen maupun

kelas kontrol untuk mengamati dan mengukur keterlaksanaan proses

pembelajaran matematika sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disusun.

2. Data Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar siswa berupa data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada siswa dari kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Data ini akan digunakan untuk

melihat apakah program GeoGebra efektif digunakan pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

pembelajaran geometri kelas X di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

terhadap motivasi belajar siswa.

3. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa berupa data kuantitatif. Hasil belajar

pada penelitian ini diukur pada ranah kognitif, sehingga hasil belajar

siswa yang dilihat pada penelitian ini berupa nilai tes dari masing-

masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes tersebut berupa

soal-soal yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam

materi geometri. Data hasil belajar siswa ini akan digunakan untuk

melihat apakah program GeoGebra efektif digunakan pada

pembelajaran geometri kelas X di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

terhadap hasil belajar siswa.

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data motivasi belajar siswa yang

digunakan pada penelitian ini terdiri dari kuesioner motivasi belajar

matematika. Sedangkan untuk hasil belajar siswa menggunakan tes

hasil belajar yang berupa tes tertulis.

a. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk melihat apakah program

GoeGebra efektif digunakan pada pembelajaran geometri kelas

X terhadap motivasi belajar siswa. Kuesioner motivasi terdiri

dari fakta dan opini. Kuesioner motivasi berupa pernyataan-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

pernyataan yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa.

Kuesioner motivasi belajar yang digunakan jika dilihat dari cara

menjawabnya termasuk angket tertutup yaitu angket yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

(Suharsimi Arikunto, 2010:53). Siswa mengisi lembar kuesioner

setelah menyelesaikan tes hasil belajar. Peneliti memberikan

empat pilihan jawaban pada angket motivasi belajar matematika,

yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS).

b. Tes Hasil Belajar

Instrumen hasil belajar yang berupa tes/ soal dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian

atau prestasi (Suharsimi Arikunto, 2010:266).

Instrumen hasil belajar ini berupa tes tertulis bagi siswa

yang akan diberikan pada akhir pembelajaran materi geometri.

Tes akhir digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran matematika. Instrumen hasil belajar ini dalam

bentuk soal uraian dengan 4 nomor soal yang disusun peneliti

berdasarkan pertimbangan dari guru, dosen pembimbing, serta

dosen pakar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji

validitas dan reliabilitas ini dilaksanakan di kelas uji coba.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan

yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

a. Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

merupakan suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap

muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP ini dirancang

sebanyak 4 pertemuan dengan jumlah waktu setiap

pertemuannya adalah 2×45 menit. Untuk lebih jelasnya,

RPP dengan program GeoGebra dapat dilihat pada

Lampiran A1, sedangkan RPP tanpa program GeoGebra

dapat dilihat pada Lampiran A.2. Beberapa komponen

dalam RPP:

Materi Pembelajaran: Ruang Dimensi Tiga

Standar Kompetensi:

6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang

melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang

Dimensi tiga.

Kompetensi Dasar:

6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke

bidang dalam ruang dimensi tiga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan

antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.

Indikator:

6.3.1 Menentukan jarak dua titik dalam ruang dimensi

tiga.

6.3.2 Menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dimensi

tiga.

6.3.3 Menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang

dimensi tiga.

6.3.4 Menentukan sudut antara dua garis dalam ruang

dimensi tiga.

6.3.5 Menentukan sudut antara garis dan bidang dalam

ruang dimensi tiga.

6.3.6 Menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang

dimensi tiga.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan alat bantu

untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran. LKS ini akan

memudahkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan

menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa dalam

proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Penyusunan materi LKS ini berdasarkan Kompetensi

Dasar (KD) yang akan dicapai dalam materi pokok ruang

dimensi tiga kelas X yaitu:

6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke

bidang dalam ruang dimensi tiga,

6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan

antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.

LKS dalam penelitian ini berisikan prosedur kerja,

hasil pengamatan, serta soal-soal terkait materi

pembelajaran yang membantu siswa dalam menemukan

konsep.

b. Instrumen Penelitian

3) Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Instrumen keterlaksanaan proses pembelajaran

berupa lembar observasi aktivitas guru di kelas dalam

pembelajaran matematika yang akan diisi oleh observer

selama proses pembelajaran berlangsung di kelas kontrol

maupun kelas eksperimen.

4) Kuesioner

Kuesioner ini diberikan kepada siswa setelah materi

ruang dimensi tiga selesai diajarkan dan setelah siswa

selesai mengikuti tes hasil belajar. Kuesioner ini berisi

pernyataan-pernyataan yang mengharapkan jawaban siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

mengenai tanggapan atau respon siswa terhadap

pembelajaran matematika yang telah berlangsung.

Dalam kuesioner ini terdapat 20 butir pertanyaan

yang terdiri dari 9 item pernyataan positif (favorable) dan

11 item pernyataan negatif (unfavorable) yang mempunyai

4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan

nilai 1 sampai dengan 4. Berikut adalah kisi-kisi lembar

observasi motivasi belajar siswa.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

No. Item
No Aspek Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
1 Minat 15, 16 12
2 Perhatian 1, 20 11
3 Konsentrasi 3 2
4 Ketekunan 4 14, 18
5 Keterlibatan 5 9, 6, 17
6 Rasa ingin tahu 7 13
Berusaha mencoba dan
7 10 8, 19
aktif mengatasi tantangan

5) Tes Hasil Belajar

Instrumen penilaian pada penelitian ini berupa tes

hasil belajar yang dilakukan setelah materi geometri

selesai diajarkan pada kelas kontrol maupun kelas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

eksperimen. Tes hasil belajar ini berupa soal uraian.

Penilaian lebih ditekankan untuk melihat pemahaman

siswa berdasarkan aspek kognitif terhadap materi geometri

kelas X dan untuk mengetahui sejauh mana program

GeoGebra dapat membantu pemahaman siswa pada materi

tersebut. Hasil dari tes ini digunakan untuk mengetahui

efektivitas penggunaan program GeoGebra dalam

membantu siswa memahami materi geometri kelas X.

Berikut kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar

Indikator No.
Soal
Menentukan jarak titik ke titik dalam ruang
1a
dimensi tiga.
Menentukan jarak titik ke garis dalam ruang
1b
dimensi tiga.
Menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang
1c
dimensi tiga.
Menentukan sudut antara garis dan garis dalam
2a
ruang dimensi tiga.
Menentukan sudut antara garis dan bidang dalam
2b
ruang dimensi tiga.
Menentukan sudut antara dua bidang dalam
2c, 3
ruang dimensi tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

F. Validitas dan Reliabilitas

3. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesasihan suatu instrumen. Menurut Asep Jihad dan

Abdul Haris (2013:179), validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan

yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan validitas pakar dan validitas

butir.

Dalam menentukan tingkat validasi butir soal digunakan

korelasi product moment Pearson dengan mengkorelasikan antara

skor yang didapat siswa pada salah satu butir soal dengan skor total

yang didapat.

Rumusnya sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

= Besarnya sampel

= Skor item nomor

= Skor total

Penafsiran terhadap koefisien validitas dipakai tabel harga kritik

dalam statistika dan diambil taraf signifikasi 0,05. Jika lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

besar atau sama dengan tabel maka korelasi antara item soal dengan

skor total tersebut valid, sebaliknya jika lebih kecil dari tabel

maka korelasi antara item soal dengan skor total tersebut tidak valid.

4. Reliabilitas

Relialibitas digunakan untuk melihat tingkat atau derajat

konsistensi atau keajegan dari suatu instrumen/ tes. Untuk mengukur

konsistensi soal uraian, digunakan tes Cronbach’s Alpha atau

Koefisien Alpha Cronbach. Adapun rumus yang digunakan untuk

menghitung Koefisien Alpha Cronbach (Asep Jihad, 2013:180-181):


( )( )



Dengan: , untuk varians butir soal ke-i



, untuk varians total

Keterangan :

= koefisien reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir soal

= jumlah varians skor item ke-i

= variansi skor total


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi mengacu pada

pendapat Guilford:

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas

Koefisien Korelasi Reliabilitas


Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
(Asep Jihad, 2013:181)

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Analisis data keterlaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:

Keterlaksanaan =

Keterlaksanaan secara keseluruhan

Dengan ketentuan skor tertinggi 1 dan terendah 0. Skor 1 apabila

tanda (√) diberikan pada kolom “YA”, sedangkan skor diberikan

apabila tanda (√) diberikan pada kolom “TIDAK” Apabila dalam

melaksanakan proses pembelajaran yang direncanakan dalam RPP

dapat terlaksana lebih dari atau sama dengan (≥) 8 %, maka dapat

dikatakan bahwa proses pembelajaran tersebut terlaksana dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

2. Analisis Data Kuesioner

Untuk menganalisis data mengenai efektivitas penggunaan

program GeoGebra pembelajaran geometri kelas X terhadap motivasi

belajar siswa, peneliti menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut

terdiri dari 20 penyataan. Kemungkinan data yang diperoleh akan

dicari rentang skornya untuk menentukan kategori tingkat motivasi

belajar siswa. Pemberian skor untuk setiap item pernyataan positif

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skor Kuesioner

Jawaban Skor
Siswa Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4

Untuk menentukan kategori tingkat motivasi belajar siswa,

kemungkinan data yang diperoleh akan dicari rentang skornya dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jangkauan (range) dari data.

Skor maksimal yang mungkin diperoleh = nilai data terbesar

Skor minimum yang mungkin diperoleh = nilai data terkecil

Jangkauan = nilai data terbesar – nilai data terkecil

b. Menentukan banyaknya kelas (k)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

c. Menentukan panjang kelas (p)

d. Menentukan batas bawah, batas atas, dan kelas interval.

Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh kategori

tingkat motivasi belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori tingkat motivasi belajar siswa


Skor yang diperoleh Tingkat motivasi belajar
20-32 Sangat rendah
33-45 Rendah
46-58 Sedang
59-71 Tinggi
72-84 Sangat tinggi

Siswa dikatakan termotivasi apabila memiliki tingkat

motivasi yang tinggi atau sangat tinggi, sehingga:

a. Persentase siswa termotivasi pada kelas kontrol

b. Persentase siswa termotivasi pada kelas eksperimen

Untuk menganalisis perbedaan motivasi belajar siswa dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen digunakan uji statistik melalui tahap-

tahap berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

c. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

dianalisis berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS

16.0 untuk membantu dalam perhitungan uji hipotesis. Langkah-

langkah uji normalitas menurut Husaini dan Purnomo

(2008:315) yaitu:

1) Merumuskan H0 dan H1

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

2) Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah

3) Menentukan daerah kritis

Sig <

4) Membuat kesimpulan

Jika Sig ≥ maka H0 gagal ditolak. Artinya data tersebut

berdistribusi normal.

d. Uji Selisih Dua Proporsi Data Motivasi Belajar

Uji selisih dua proporsi digunakan untuk melihat apakah

proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen lebih tinggi

dari proporsi siswa termotivasi pada kelas kontrol. Langkah-

langkah uji selisih dua proporsi yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

1) Merumuskan H0 dan H1

H0 : Proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen

tidak lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi

pada kelas kontrol

H1 : Proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen

lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi pada

kelas kontrol

2) Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah

3) Menentukan statistik uji

̂ ̂
z=
√ ̂ ̂( )

̂ ̂

̂ ̂ ̂

4) Menentukan daerah kritis

5) Membuat kesimpulan

Jika maka H0 ditolak. Artinya proporsi siswa

termotivasi pada kelas eksperimen lebih tinggi dari

proporsi siswa termotivasi pada kelas kontrol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

3. Analisis Data Tes Hasil Belajar

a. Rata-rata hasil belajar siswa

Pada penelitian ini, data tes hasil belajar akan dianalisis

secara statistik. Nilai yang diperoleh pada masing-masing soal

diberi skor dengan pedoman penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.7 Skor Tes Hasil Belajar

Nomor soal 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3 Skor total

Skor maksimum 20 20 20 20 20 20 20 140

Nilai tes dihitung dengan menggunakan rumus:

Untuk melihat nilai rata-rata digunakan rumus:


̅

Dengan: ̅ = rata-rata data

n = banyaknya data

= data, untuk i = 1, 2, 3, ..., n.

b. Persentase Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam mata

pelajaran matematika adalah 75. Jadi, siswa dapat dikatakan

tuntas jika memperoleh nilai ≥75 Untuk melihat persentase

ketuntasan belajar, digunakan rumus:

Persentase tuntas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Persentase tidak tuntas =

c. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji statistik

melalui tahap-tahap berikut:

1) Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang dianalisis berdistribusi normal. Peneliti

menggunakan SPSS 16.0 untuk membantu dalam

perhitungan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas

menurut Husaini dan Purnomo (2008:315) yaitu:

a) Merumuskan H0 dan H1

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

b) Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah

c) Menentukan daerah kritis

Sig <

d) Membuat kesimpulan

Jika Sig ≥ maka H0 gagal ditolak. Artinya data

tersebut berdistribusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

2) Uji Homogenitas Variansi

Langkah-langkah uji homogenitas variansi menurut

Husaini dan Purnomo (2008:133) yaitu:

a) Merumuskan H0 dan H1

H0 : Tidak ada perbedaan variansi

H1 : Ada perbedaan variansi

b) Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah

c) Menentukan daerah kritis

Sig <

d) Membuat kesimpulan

Jika Sig ≥ maka H0 gagal ditolak. Artinya tidak

ada perbedaan variansi dari data tersebut.

3) Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji t) Data Tes Hasil

Belajar

Uji t digunakan untuk melihat apakah nilai rata-rata

kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Perhitungannya menggunakan SPSS 16.0. Langkah-

langkah uji t yaitu:

a) Merumuskan H0 dan H1

H0 : Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas

eksperimen tidak lebih tinggi dari kelas kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

H1 : Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol

b) Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah

c) Menentukan daerah kritis

Sig <

d) Membuat kesimpulan

Jika Sig < maka H0 ditolak. Artinya rata-rata nilai

tes hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dari kelas kontrol.

4. Kriteria Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang

berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses

pembelajaran. Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada:

d. Hasil belajar

Pembelajaran dikatakan efektif terhadap hasil belajar

apabila sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah

memperoleh nilai ≥ 75 dalam tes hasil belajar Selain ketuntasan

belajar, secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dan

kelas eksperimen, dimana hasil belajar pada tes hasil belajar

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada

tes hasil belajar kelas kontrol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

e. Motivasi Belajar

Pembelajaran dikatakan efektif terhadap motivasi belajar

apabila secara statistik motivasi belajar siswa menunjukkan

perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelas kontrol

dan kelas eksperimen, dimana motivasi belajar pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar pada

kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

Berdiskusi dengan guru matematika

Menyerahkan surat pengantar dari universitas dan surat


ijin dari Bappeda kepada Kepala Sekolah

Menyiapkan instrumen penelitian

Observasi pembelajaran yang berlangsung di kelas


kontrol dan kelas eksperimen

Mengujikan instrumen tes

kelas kontrol kelas eksperimen

Pembelajaran matematika tanpa Pembelajaran matematika dengan


menggunakan program GeoGebra menggunakan program GeoGebra

observasi keterlaksanaan pembelajaran Observasi keterlaksanaan pembelajaran


matematika dengan menggunakan matematika tanpa menggunakan
program GeoGebra program GeoGebra

Tes Hasil Belajar

Pengisian Kuesioner Motivasi Belajar

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mempunyai langkah-langkah

dalam melaksanakan penelitian tersebut, yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai

persiapan, antara lain:

a. Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mengenai permasalahan-

permasalahan yang ada serta menyampaikan ide penelitian.

b. Meminta surat pengantar dari Universitas Sanata Dharma dan

surat ijin dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) DIY agar dapat melaksanakan penelitian di SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta kemudian menyerahkan ke Kepala

Sekolah yang bersangkutan.

c. Menyiapkan seluruh instrumen penelitian kemudian dilakukan

validasi awal dengan uji pakar yaitu dosen pembimbing, dosen

pakar, dan guru matematika di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

Setelah itu, peneliti menguji cobakan kuesioner motivasi belajar

dan soal tes hasil belajar untuk melihat validitasnya

2. Tahap Tanya Jawab

Wawancara bersama guru pengampu mata pelajaran matematika

dilakukan untuk menentukan kelompok siswa yang akan dijadikan

sebagai sampel dalam penelitian dan mengetahui keadaan awal dari

kelompok sampel penelitian tersebut. Peneliti juga meminta saran

guru tersebut sebelum melakukan pengajaran di kelas. Pada saat

wawancara bersama guru pengampu mata pelajaran matematika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

dilakukan juga penyesuaian jadwal pengambilan data. Setelah

berdiskusi, peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran

matematika yang berlangsung di kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3. Tahap Pengambilan Data

Pada pengambilan data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

a. Tahap pertama adalah bertanya dengan guru mata pelajaran

untuk menentukan kelompok lain yang dijadikan sebagai

kelompok uji coba. Setelah itu, peneliti mengujikan instrumen

tes kepada siswa dari kelas tersebut untuk melihat validitas dan

reliabilitasnya.

b. Tahap kedua adalah pembelajaran mengenai jarak dan sudut

dalam bangun ruang sisi datar dengan menggunakan program

GeoGebra sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang sudah disiapkan sebelumnya pada kelas eksperimen,

sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan program

GeoGebra dalam pembelajaran.

c. Selama pembelajaran berlangsung, dilakukan juga pengamatan

oleh observer terkait pelaksanaan proses pembelajaran.

d. Tahap ketiga adalah melakukan tes hasil belajar dilanjutkan

dengan pengisian lembar kuesioner motivasi belajar.

4. Tahap Analisis Data

Peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh setelah

penelitian di kelas XA dan XE SMA Bobkri 2 Yogyakarta. Data yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

dianalisis adalah tes hasil belajar, kuesioner, dan lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran. Analisis tersebut digunakan untuk

melihat efektivitas penggunaan program GeoGebra dalam

pembelajaran matematika pada materi geometri terhadap motivasi dan

hasil belajar siswa kelas X.

I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.8 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Februari Maret April Mei


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Diskusi dengan

guru matematika

2 Penyerahan surat

dari universitas

dan Bappeda

3 Validasi pakar

4 Uji coba

instrumen

5 Analisis data

validitas dan

reliabilitas

6 Observasi kelas

7 Pembelajaran

materi ruang

dimensi tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

8 Observasi

keterlaksanaan

proses

pembelajaran oleh

observer

9 Pelaksanaan tes

hasil belajar dan

pengisian

kuesioner

10 Analisis data tes

hasil belajar,

kuesioner, dan

lembar observasi

keterlaksanaan

pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan diskusi dengan

guru mata pelajaran matematika di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

mengenai permasalahan-permasalahan yang ada serta menyampaikan

ide penelitian. Guru tersebut menyampaikan bahwa terdapat

permasalahan hasil belajar siswa pada materi geometri kelas X yaitu

kesulitan dalam membayangkan bangun ruang dimensi tiga dan juga

menentukan jarak atau sudut yang dimaksud. Bahkan guru tersebut

mengatakan bahwa beliau juga mengalami kesulitan dalam

membayangkan bangun ruang dimensi tiga. Setelah menentukan

subjek penelitian yaitu kelas XA sebagai kelas kontrol dan XE sebagai

kelas eksperimen, peneliti melakukan observasi keterlaksanaan

pembelajaran matematika di kedua kelas tersebut. Dalam kegiatan

observasi ini, guru mempersilahkan peneliti untuk memperkenalkan

diri dan menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan validasi awal terhadap

seluruh instrumen penelitian dengan uji pakar (expert judgment) oleh

dosen pembimbing, dosen pakar, dan guru matematika di SMA

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

BOPKRI 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak

satu pertemuan di kelas uji coba yaitu kelas XI IPA 2 untuk

mengingatkan kembali materi yang akan diujiknan. Instrumen

penelitian diujikan di kelas uji coba agar instrumen yang digunakan

valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan untuk melihat motivasi

belajar siswa adalah kuesioner, sedangkan untuk melihat hasil belajar

siswa digunakan tes hasil belajar. Selain itu, digunakan juga lembar

observasi yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata pelajaran

matematika untuk melihat keterlaksanaan proses pembelajaran yang

telah direncanakan dalam RPP.

Hasil dari uji coba kuesioner dan tes hasil belajar tersebut

dianalisis sehingga menghasilkan skor pada masing-masing siswa

sesuai dengan pedoman penskoran yang telah ditentukan. Skor-Skor

tersebut dihitung validitas butir soalnya dengan menggunakan korelasi

Product Moment dari Pearson, perhitungan validitas tersebut

menggunakan bantuan SPSS 16.0. Selain validitas, peneliti juga

menghitung reliabilitas soal dengan menggunakan rumus Alpha,

perhitungan reliabilitas tersebut juga menggunakan bantuan SPSS

16.0. Adapun hasil uji coba kuesioner dan tes hasil belajar adalah

sebagai berikut:

a. Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar

Pada validitas tes hasil belajar, peneliti melakukan

validitas isi oleh pakar dan validitas butir soal. Hasil validitas isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

oleh dosen pakar terlampir pada Lampiran B.1, sedangkan

validitas isi oleh guru matematika terlampir pada Lampiran B.2.

1) Uji Coba Instrumen

Uji coba tes hasil belajar dilaksanakan pada tanggal

25 Maret 2017 selama 70 menit dimulai pukul 07.05 WIB

sampai pukul 08.15 WIB. Kelas yang dipakai untuk uji

coba tes hasil belajar adalah kelas XI yang terdiri dari 27

siswa. Namun, 4 siswa tidak hadir sehingga jumlah siswa

yang mengikuti uji coba tes hasil belajar siswa adalah 23

siswa. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 4 soal dan

merupakan soal-soal mengenai jarak dan sudut dalam

ruang dimensi tiga.

2) Hasil Uji Coba Instrumen

Setelah dilakukan uji coba tes hasil belajar, peneliti

mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberi skor sesuai

dengan pedoman penskoran tes hasil belajar yang telah

ditentukan. Dari skor yang diperoleh, dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba tes hasil belajar

dapat dilihat pada bagian Lampiran B.3.

a) Uji Validitas

Nilaii yang diperoleh dari perhitungan uji

validitas dibandingkan dengan harga tabel product

moment dengan taraf signifikan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

tabel = 0,413). Jika lebih dari atau sama

dengan 0,413 maka korelasi antara item soal dengan

skor total tersebut valid, sebaliknya jika kurang

dari 0,413 maka korelasi antara item soal dengan

skor total tersebut tidak valid. Perhitungan validitas

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, terlampir

pada Lampiran C.1. Hasil perhitungannya disajikan

dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi


Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar
Butir Soal Keterangan
1a 0,572 Valid
1b 0,623 Valid
1c 0,576 Valid
2a 0,269 Tidak valid
2b 0,738 Valid
2c 0,405 Tidak valid
3a 0,185 Tidak valid
3b 0,813 Valid
3c 0,800 Valid
4 0,545 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas,

terdapat beberapa butir soal yang tidak valid. Oleh

sebab itu, peneliti merevisi soal tes hasil belajar agar

dapat diberikan pada siswa kelas kontrol maupun

kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

b) Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 16, terlampir pada Lampiran

C.2. Dari perhitungan Koefisien Alpha Cronbach

diperoleh nilai adalah 0,790. Berdasarkan

Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas pada Tabel

3.3, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi,

karena berada diantara 0,70 dan 0,90 (

).

b. Validitas Instrumen Kuesioner

Pada validitas kuesioner, peneliti melakukan validitas isi

oleh pakar dan validitas butir soal.

1) Uji Coba Instrumen

Uji coba tes hasil belajar dilaksanakan pada tanggal

25 Maret 2017 selama 10 menit dimulai pukul 08.20 WIB

sampai pukul 08.30 WIB. Kelas yang dipakai untuk uji

coba kuesioner adalah kelas XI yang terdiri dari 27 siswa.

Namun, 4 siswa tidak hadir sehingga jumlah siswa yang

mengikuti uji coba kuesioner adalah 23 siswa. Kuesioner

yang diujikan berisi 25 pernyataan yang berkaitan dengan

karakteristik motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran

matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

2) Hasil Uji Coba Instrumen

Setelah dilakukan uji coba kuesioner, peneliti

mengoreksi lembar kuesioner dan memberi skor sesuai

dengan pedoman penskoran kuesioner yang telah

ditentukan. Dari skor yang diperoleh, dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba kuesioner dapat

dilihat pada bagian Lampiran B.4.

a) Uji Validitas

Nilai yang diperoleh dari perhitungan uji

validitas dibandingkan dengan harga tabel product

moment dengan taraf signifikan dan

tabel = 0,413). Jika lebih dari atau sama

dengan 0,413 maka korelasi antara item soal dengan

skor total tersebut valid, sebaliknya jika kurang

dari 0,413 maka korelasi antara item soal dengan

skor total tersebut tidak valid. Hasil perhitungannya

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi


Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Motivasi Belajar
Nomor Pernyataan Keterangan
1 0,177 Tidak valid
2 0,557 Valid
3 0,466 Valid
4 0,508 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

5 0,442 Valid
6 0,446 Valid
7 0,598 Valid
8 0,500 Valid
9 -0,217 Tidak valid
10 0,468 Valid
11 0,233 Tidak valid
12 0,602 Valid
13 0,721 Valid
14 0,874 Valid
15 0,722 Valid
16 0,303 Tidak valid
17 0,731 Valid
18 0,506 Valid
19 0,728 Valid
20 0,679 Valid
21 0,247 Tidak valid
22 0,498 Valid
23 0,460 Valid
24 0,554 Valid
25 0,504 Valid
Hasil perhitungan uji validitas kuesioner dapat

dilihat pada bagian Lampiran C.3. Berdasarkan

hasil perhitungan validitas, terdapat beberapa butir

soal yang tidak valid. Oleh sebab itu, peneliti

merevisi kuesioner sehingga dapat diujikan ke siswa

pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

b) Uji Reliabilitas

Dari perhitungan Koefisien Alpha Cronbach

diperoleh nilai adalah 0,892. Berdasarkan

Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas pada Tabel

3.3, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi,

karena berada diantara 0,70 dan 0,90 (

). Hasil perhitungan uji reliabilitas

kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada

Lampiran C.4.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan

program GeoGebra

Pembelajaran matematika materi geometri kelas X dengan

menggunakan program GeoGebra ini dilakukan di kelas

eksperimen (kelas XE). Pada pelaksanaan pembelajaran

tersebut, peneliti mempersiapkan kelengkapan instrumen

pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dan Lembar Kerja Siswa (LKS). RPP tersebut dirancang untuk

dua KD dalam pokok bahasan ruang dimensi tiga sebanyak 4

pertemuan (8×45 menit). Selain itu, peneliti juga memberikan

program GeoGebra pada salah satu siswa dari kelas eksperimen

untuk dibagikan kepada siswa yang lain di kelas tersebut

kemudian diinstal pada laptopnya. Dalam pembelajaran ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

peneliti berperan sebagai pengajar yang memberikan materi

pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung,

observer mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan

mengisi lembar pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran

yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah perincian

kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen:

1) Pertemuan Pertama (2×45 menit)

Pembelajaran dalam pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 12.00-

13.30. Pada kegiatan awal, peneliti memeriksa kesiapan

siswa serta kesiapan program GeoGebra pada laptop

masing-masing siswa yang akan digunakan dalam

pembelajaran. Tidak seluruh siswa membawa laptop

sehingga siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap

kelompok terdapat satu laptop dan terdiri dari 2 sampai 3

siswa . Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaan terkait

cara menentukan jarak dalam bidang dengan

menggunakan rumus Phytagoras. Hampir seluruh siswa

tidak bisa menyebutkan rumus Phytagoras secara umum

dengan benar. Peneliti juga mengajukan pertanyaan terkait

kedudukan titik terhadap garis dan kedudukan titik

terhadap bidang yang telah dipelajari sebelumnya bersama

dengan guru mata pelajaran matematika. Hampir seluruh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

siswa mampu menjawab dengan benar. Setelah itu,

peneliti menyampaikan materi baru yang akan dipelajari

yaitu menentukan jarak dalam ruang.

Pada kegiatan inti, peneliti membagikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan selama 4 kali

pertemuan. Peneliti memanggil siswa secara acak untuk

menyebutkan contoh jarak antara dua titik dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak

antara orang A di lapangan sekolah dan orang B di kantin

sekolah. Hampir seluruh siswa tidak ingat bahwa definisi

dari jarak adalah panjang lintasan terpendek (suatu garis

lurus) yang menghubungkan dua buah titik. Kemudian

peneliti menjelaskan perintah-perintah yang terdapat

dalam GeoGebra. Peneliti memberikan arahan dalam

membuat sebuah kubus, balok, dan limas, lalu siswa

diminta untuk menyimpan file bangun-bangun yang telah

dibuat agar dapat digunakan dalam pertemuan-pertemuan

berikutnya. Dari definisi jarak antara dua titik, peneliti

melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan

jarak antara dua titik dalam suatu ruang dengan program

GeoGebra. Peneliti kembali memanggil seorang siswa

secara acak untuk menyebutkan contoh jarak titik ke garis

dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

jarak antara sebuah penghapus dan penggaris yang terletak

pada mejanya. Peneliti meminta siswa tersebut

menunjukkan jarak yang dimaksud dalam contoh yang ia

buat, kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari

jarak titik ke garis. Dari definisi tersebut, peneliti

melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke garis

dalam suatu ruang dengan program GeoGebra dan

menemukan cara menentukan jarak yang dimaksud.

Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak

untuk menyebutkan contoh jarak titik ke bidang dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak

antara sebuah kursi dan sebuah tembok. Peneliti meminta

siswa tersebut menunjukkan jarak yang dimaksud dalam

contoh yang ia buat, kemudian siswa diminta

menyebutkan definisi dari jarak titik ke bidang. Dari

definisi tersebut, peneliti melibatkan siswa dalam

menggambar jarak titik ke bidang dalam suatu ruang

dengan program GeoGebra dan menemukan cara

menentukan jarak yang dimaksud. Siswa dapat mengikuti

arahan dari peneliti dengan baik. Kemudian, siswa diminta

untuk mengerjakan soal latihan terkait jarak dalam ruang

pada LKS dengan menggunakan program GeoGebra. Pada

kegiatan ini, banyak siswa yang justru sibuk mencoba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

perintah-perintah yang ada pada program GeoGebra.

Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan program

GeoGebra namun tidak ada kelompok yang mau maju

dengan sukarela sehingga peneliti menunjuk kelompok

yang akan presentasi. Salah satu siswa menggambar jarak

yang dimaksud dalam laptop di meja guru yang

ditayangkan pada layar, sedangkan siswa lain menuliskan

jawaban pada papan tulis dan menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya. Peneliti memberikan kesempatan bagi

siswa lain yang belum paham untuk bertanya kepada

kelompok yang sedang melakukan presentasi.

Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.

Siswa diberikan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menentukan

jarak dalam ruang yang terdapat pada LKS. Kemudian

peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut dalam

ruang.

2) Pertemuan kedua

Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Kamis, 30 Maret 2017 pukul 08.30-09.15,

setelah itu jam istirahat, kemudian pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

dilanjutkan kembali pukul 09.30-10.15. Pada kegiatan

awal, memeriksa kesiapan siswa serta kesiapan program

GeoGebra pada laptop masing-masing siswa yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Bersama dengan siswa,

peneliti membahas PR yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR

dengan alasan tidak memiliki laptop. Setelah pembahasan

PR selesai, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait

hubungan antara dua buah garis. Dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan, hampir seluruh siswa tidak

dapat membedakan dua garis berpotongan dan dua garis

bersilangan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

program GeoGebra untuk menunjukkan contoh dua garis

berpotongan dan dua garis bersilangan. Dari tampilan

bangun ruang dalam program GeoGebra, seluruh siswa

mampu membedakan dua garis berpotongan dan dua garis

bersilangan. Peneliti menyampaikan materi yang akan

dipelajari yaitu sudut antara dua garis.

Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara

acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua garis

berpotongan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut

menjawab sudut antara dua buah kaki meja kemudian

siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

garis berpotongan. Peneliti melibatkan siswa dalam

menggambar serta menemukan cara menentukan besar

sudut antara dua garis berpotongan dalam suatu ruang

dengan program GeoGebra pada bangun ruang yang telah

dibuat pada pertemuan sebelumnya. Peneliti kembali

memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh

sudut antara dua garis bersilangan dalam kehidupan

sehari-hari. Setelah itu, siswa diminta menyebutkan

definisi dari sudut antara dua garis bersilangan. Peneliti

melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan

cara menentukan besar sudut antara dua garis bersilangan

dalam suatu ruang dengan program GeoGebra pada

bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan

soal latihan terkait sudut antara dua buah garis pada LKS

dengan menggunakan program GeoGebra. Pada

pertemuan kedua ini, beberapa siswa masih penasaran

dengan program yang mereka gunakan. Akibatnya

kelompok siswa tersebut justru sibuk untuk membuat

berbagai macam bangun ruang. Peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya dengan program GeoGebra dengan

pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang

belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang

sedang melakukan presentasi.

Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.

Siswa diberikan tugas kelompok yaitu menentukan sudut

antara dua buah garis dengan program GeoGebra. Tugas

dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Lalu, peneliti

menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara

garis dan bidang dalam ruang.

3) Pertemuan ketiga

Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Rabu, 5 April 2017 pukul 12.00-13.30. Pada

kegiatan awal, peneliti memeriksa kesiapan siswa serta

kesiapan program GeoGebra pada laptop masing-masing

siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Bersama

dengan siswa, peneliti membahas beberapa soal dalam

tugas kelompok yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaaan

terkait kedudukan antara garis dan bidang. Seluruh siswa

mampu menjawab dengan benar. Peneliti menyampaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara garis dan

bidang.

Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara

acak untuk menyebutkan contoh sudut antara garis dan

bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut

menjawab sudut antara bambu yang menancap pada tanah,

kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut

antara garis dan bidang dalam suatu ruang. Peneliti

melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan

cara menentukan besar sudut antara garis dan bidang

dalam suatu ruang dengan program GeoGebra pada

bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan

soal latihan terkait sudut antara garis dan bidang pada

LKS dengan menggunakan program GeoGebra. Pada

pertemuan ketiga, siswa sudah cukup fokus untuk

mengerjakan soal latihan dalam LKS, mereka hanya

bermain warna dan ukuran saja supaya gambar yang

mereka buat terlihat menarik. Peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya dengan program GeoGebra dengan

pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.

Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang

sedang melakukan presentasi.

Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.

Siswa diberikan PR yaitu menentukan sudut antara garis

dan bidang dengan program GeoGebra. Kemudian peneliti

menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara dua

bidang dalam ruang.

4) Pertemuan keempat

Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Kamis, 6 April 2017 pukul 08.30-09.15, setelah

itu jam istirahat, kemudian pembelajaran dilanjutkan

kembali pukul 09.30-10.15. Pada kegiatan awal, peneliti

memeriksa kesiapan siswa serta kesiapan program

GeoGebra pada laptop masing-masing siswa yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Bersama dengan siswa,

peneliti membahas beberapa soal dalam PR yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,

peneliti mengajukan pertanyaaan terkait kedudukan antara

dua buah bidang. Seluruh siswa mampu menjawab dengan

benar. Peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari

yaitu sudut antara dua buah bidang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara

acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua buah

bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut

menjawab sudut antara layar laptop dengan keyboard

laptop tersebut, kemudian siswa diminta menyebutkan

definisi dari sudut antara dua buah bidang dalam suatu

ruang. Peneliti melibatkan siswa dalam menggambar serta

menemukan cara menentukan besar sudut antara dua buah

bidang dalam suatu ruang dengan program GeoGebra

pada bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan

soal latihan terkait sudut dalam ruang pada LKS dengan

menggunakan program GeoGebra. Peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya dengan program GeoGebra dengan

pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.

Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang

belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang

sedang melakukan presentasi.

Pada kegiatan akhir, peneliti menyampaikan bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes hasil

belajar dengan materi menentukan jarak dan sudut dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

ruang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner motivasi

belajar.

5) Pelaksanaan tes hasil belajar dan pengisian kuesioner

motivasi belajar

Setelah melaksanakan pembelajaran matematika

dengan menggunakan program GeoGebra selama 4 kali

pertemuan (8×45 menit), peneliti mengadakan tes untuk

melihat hasil belajar siswa pada materi geometri kelas X

yang telah dipelajari. Tes hasil belajar siswa dilaksanakan

pada hari Rabu, 19 April 2017 dengan alokasi waktu 70

menit untuk 3 soal. Setelah selesai mengerjakan soal tes

hasil belajar, peneliti memberikan kuesioner untuk melihat

motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika

dengan alokasi waktu 10 menit.

b. Pelaksanaan pembelajaran matematika tanpa menggunakan

program GeoGebra

Pembelajaran matematika materi geometri kelas X tanpa

menggunakan program GeoGebra ini dilakukan di kelas kontrol

(kelas XA). Pada pelaksanaan pembelajaran tersebut, peneliti

mempersiapkan kelengkapan instrumen pembelajaran seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS). RPP tersebut dirancang untuk dua KD dalam pokok

bahasan ruang dimensi tiga sebanyak 4 pertemuan (8×45 menit).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Dalam pembelajaran ini peneliti berperan sebagai pengajar yang

memberikan materi pembelajaran. Selama proses pembelajaran

berlangsung, observer mengamati keterlaksanaan proses

pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan

keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah disiapkan oleh

peneliti. Berikut adalah perincian kegiatan pembelajaran di kelas

eksperimen:

1) Pertemuan Pertama (2×45 menit)

Pembelajaran dalam pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 07.00-

08.30. Pada kegiatan awal, peneliti mengajukan

pertanyaan terkait cara menentukan jarak dalam bidang

dengan menggunakan rumus Phytagoras. Beberapa siswa

tidak bisa menyebutkan rumus Phytagoras secara umum

dengan benar. Peneliti juga mengajukan pertanyaan terkait

kedudukan titik terhadap garis dan kedudukan titik

terhadap bidang yang telah dipelajari sebelumnya bersama

dengan guru mata pelajaran matematika. Hampir seluruh

siswa mampu menjawab dengan benar.

Pada kegiatan inti, peneliti membagikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan selama 4 kali

pertemuan. Peneliti memanggil siswa secara acak untuk

menyebutkan contoh jarak antara dua titik dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak

antara rumah si A dan rumah si B. Hampir seluruh siswa

juga tidak ingat bahwa definisi dari jarak adalah panjang

lintasan terpendek (suatu garis lurus) yang

menghubungkan dua buah titik. Dari definisi jarak antara

dua titik, peneliti melibatkan siswa dalam menemukan

cara menentukan jarak antara dua titik dalam suatu ruang

dengan menggambar bangun ruang pada papan tulis.

Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak

untuk menyebutkan contoh jarak titik ke garis dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak

antara matanya dan orang yang berdiri di depannya.

Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak

untuk menyebutkan contoh jarak titik ke bidang dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak

antara buah diatas pohon dan tanah. Peneliti meminta

siswa tersebut menunjukkan jarak yang dimaksud dalam

contoh yang ia buat kemudian menyebutkan definisi dari

jarak titik garis dan titik ke bidang. Dari definisi tersebut,

peneliti melibatkan siswa dalam menggambar jarak dalam

suatu ruang dan menemukan cara menentukan jarak yang

dimaksud. Kemudian, siswa diminta untuk berdiskusi

mengerjakan soal latihan terkait jarak dalam ruang pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

LKS. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya namun sama

seperti siswa pada kelas eksperimen, tidak ada siswa yang

mau maju dengan sukarela sehingga peneliti menunjuk

salah seorang siswa yang akan presentasi. Setelah

presentasi, siswa tersebut menunjuk siswa lain untuk

mempresentasikan hasil pekerjaannya pada soal yang lain.

Pada kegiatan akhir, siswa diberikan Pekerjaan

Rumah (PR) yaitu menentukan jarak dalam ruang yang

terdapat pada LKS.Kemudian peneliti menyampaikan

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya,

yaitu menentukan sudut dalam ruang. Setelah itu, peneliti

mengucapkan salam penutup.

2) Pertemuan kedua

Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Jumat, 31 Maret 2017 pukul 10.15-11.45. Pada

pertemuan kedua banyak siswa yang terlambat masuk

kelas setelah jam istirahat. Pada kegiatan awal, peneliti

membahas PR yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR

dengan macam-macam alasan. Setelah pembahasan PR

selesai, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait hubungan

antara dua buah garis. Dari pertanyaan-pertanyaan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

diajukan, sama seperti siswa pada kelas eksperimen bahwa

hampir seluruh siswa tidak dapat membedakan dua garis

berpotongan dan dua garis bersilangan. Oleh karena itu,

peneliti menunjukkan contoh dua garis berpotongan dan

dua garis bersilangan dalam ruang kelas tersebut.

Berdasarkan contoh serta definisi dari dua garis

berpotongan dan dua garis bersilangan yang diberikan,

semua siswa mampu memahami apa yang disampaikan

oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua garis.

Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara

acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua garis

berpotongan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut

menjawab sudut antara dua buah pulpen miliknya,

kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut

antara dua garis berpotongan. Setelah siswa diminta untuk

mengerjakan soal latihan terkait sudut antara dua buah

garis pada LKS, peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pada

pertemuan kedua ini, terdapat siswa yang berani maju

tanpa ditunjuk.

Pada kegiatan akhir, siswa diberikan tugas kelompok

yaitu menentukan sudut antara dua buah garis. Tugas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Lalu, peneliti

menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara

garis dan bidang dalam ruang.

3) Pertemuan ketiga

Pembelajaran dalam pertemuan ketiga dilaksanakan

pada hari Rabu, 5 April 2017 pukul 07.00-08.30. Pada

kegiatan awal, bersama dengan siswa, peneliti membahas

beberapa soal dalam tugas kelompok yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan

pertanyaaan terkait kedudukan antara garis dan bidang.

Hampir seluruh siswa mampu menjawab dengan benar

karena terdapat beberapa siswa yang hanya terdiam.

Peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu

sudut antara garis dan bidang.

Pada kegiatan inti, siswa diminta untuk mengerjakan

soal latihan terkait sudut antara garis dan bidang pada

LKS. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, namun tidak

ada siswa yang mau maju tanpa ditunjuk. Oleh karena itu,

peneliti memanggil beberapa siswa yang terlihat kurang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

berminat mengikuti pembelajaran untuk

mempresentasikan hasil pekerjaannya. Selama

pembelajaran berlangsung, peneliti sering melihat mereka

sibuk dengan telepon genggam masing-masing. Dan

ketika mereka maju ke depan dengan terpaksa, banyak

kesalahan yang dilakukan dalam penyelesaian soal.

Kesalahan paling banyak adalah membedakan apakah

sudut yang dimaksud adalah sudut surut atau sudut yang

sesungguhnya.

Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.

Siswa diberikan PR yaitu menentukan sudut antara garis

dan bidang. Kemudian peneliti menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu

menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang.

4) Pertemuan keempat

Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Jumat, 7 April 2017 pukul 10.15-11.45. Pada

kegiatan awal, bersama dengan siswa, peneliti membahas

beberapa soal dalam PR yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaaan

terkait kedudukan antara dua buah bidang. Seluruh siswa

mampu menjawab dengan benar. Peneliti menyampaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua buah

bidang.

Pada kegiatan inti, peneliti memanggil salah satu

siswa yang selalu pasif dalam pembelajaran untuk

menyebutkan contoh sudut antara dua buah bidang dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut

antara dua buku. Namun siswa tersebut tidak dapat

menjawab pertanyaan dari peneliti terkait definisi dari

sudut antara dua buah bidang. Setelah siswa mengerjakan

soal latihan terkait sudut dalam ruang pada LKS, peneliti

memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil pekerjaannya. Beberapa siswa

mau maju mempresentasikan hasil pekerjaannya tanpa

ditunjuk namun mereka berebut untuk mempresentasikan

soal yang mudah.

Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.

Kemudian peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar dengan materi

menentukan jarak dan sudut dalam ruang dilanjutkan

dengan pengisian kuesioner motivasi belajar. Setelah itu,

peneliti mengucapkan salam penutup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

5) Pelaksanaan tes hasil belajar dan pengisian kuesioner

motivasi belajar

Setelah melaksanakan pembelajaran matematika

selama 4 kali pertemuan (8×45 menit), peneliti

mengadakan tes untuk melihat hasil belajar siswa pada

materi geometri kelas X yang telah dipelajari. Tes hasil

belajar siswa dilaksanakan pada hari Rabu, 19 April 2017

dengan alokasi waktu 70 menit untuk 3 soal. Setelah

selesai mengerjakan soal tes hasil belajar, peneliti

memberikan kuesioner untuk melihat motivasi belajar

siswa terhadap pembelajaran matematika dengan alokasi

waktu 10 menit.

B. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian, maka data-data yang telah diperoleh

adalah sebagai berikut:

1. Data keterlaksanaan proses pembelajaran

Untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan

menggunakan program GeoGebra pada kelas eksperimen, maka

peneliti meminta bantuan kepada guru matematika untuk mengamati

keterlaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

disusun. Pengamatan ini dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada

setiap pertemuan pembelajaran terlampir pada Lampiran B.5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

2. Data tes hasil belajar siswa

Tes hasil belajar diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen terlampir

pada Lampiran B.6 sedangkan untuk kelas kontrol terlampir pada

Lampiran B.7.

3. Data kuesioner motivasi belajar siswa

Kuesioner motivasi belajar diberikan di kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Data kuesioner motivasi belajar siswa kelas eksperimen

terlampir pada Lampiran B.8 sedangkan untuk kelas kontrol terlampir

pada Lampiran B.9.

C. Analisis Hasil Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa kelas

kontrol maupun kelas eksperimen, maka peneliti melakukan analisis

instrumen pengumpulan data sebagai berikut:

1. Analisis Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Pada bagian ini peneliti akan menganalisis keterlaksanaan

proses pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada

kelas eksperimen.

a. Keterlaksanaan proses pembelajaran setiap pertemuan

Peneliti menggunakan Microsoft Office Excel 2010 untuk

menghitung persentase keterlaksanaan proses pembelajaran

setiap pertemuan. Data keterlaksanaan proses pembelajaran

diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

selama proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen.

Lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran setiap

pertemuan diberi skor dengan ketentuan skor tertinggi 1 dan

terendah Skor 1 apabila tanda (√) diberikan pada kolom

“YA”, sedangkan skor diberikan apabila tanda (√) diberikan

pada kolom “TIDAK” Setelah itu, dihitung skor

keseluruhannya sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Pertemuan Ke- Skor Total Keterlaksanaan Keterangan


1 29 100% Baik
2 28 97% Baik
3 27 93% Baik
4 26 90% Baik

Hasil perhitungan data keterlaksanaan proses pembelajaran

dapat dilihat pada bagian Lampiran C.5. Berdasarkan tabel

diatas, dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama observer

menilai bahwa 29 aspek terlaksana dari 29 aspek keterlaksanaan

proses pembelajaran. Dengan demikian dapat dilihat persentase

keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

program GeoGebra pada pertemuan pertama yaitu 100%.

Pelaksanaaan proses pembelajaran yang direncanakan dalam

RPP dapat terlaksana lebih dari 80%, maka dapat dikatakan

bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan program

GeoGebra pada pertemuan pertama terlaksana dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Pada pertemuan kedua, observer menilai bahwa 28 aspek

terlaksana dari 29 aspek keterlaksanaan proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat dilihat persentase keterlaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada

pertemuan kedua yaitu 97%. Pelaksanaaan proses pembelajaran

yang direncanakan dalam RPP dapat terlaksana lebih dari 80%,

maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan

menggunakan program GeoGebra pada pertemuan kedua

terlaksana dengan baik.

Pada pertemuan ketiga, observer menilai bahwa 27 aspek

terlaksana dari 29 aspek keterlaksanaan proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat dilihat persentase keterlaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada

pertemuan ketiga yaitu 93%. Pelaksanaaan proses pembelajaran

yang direncanakan dalam RPP dapat terlaksana lebih dari 80%,

maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan

menggunakan program GeoGebra pada pertemuan ketiga

terlaksana dengan baik.

Pada pertemuan keempat, observer menilai bahwa 27

aspek terlaksana dari 29 aspek keterlaksanaan proses

pembelajaran. Dengan demikian dapat dilihat persentase

keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

program GeoGebra pada pertemuan keempat yaitu 93%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Pelaksanaaan proses pembelajaran yang direncanakan dalam

RPP dapat terlaksana lebih dari 80%, maka dapat dikatakan

bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan program

GeoGebra pada pertemuan keempat terlaksana dengan baik.

b. Keterlaksanaan proses pembelajaran secara keseluruhan

Setelah melihat keterlaksanaan proses pembelajaran pada

setiap pertemuan, maka dapat dihitung keterlaksanaan proses

pembelajaran pada kelas eksperimen secara keseluruhan yaitu:

Keterlaksanaan secara keseluruhan

= 95%

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar diberikan di kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Analisis data tes hasil belajar yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Rata-rata tes hasil belajar siswa secara keseluruhan

Berdasarkan analisis descriptive statistics yang dilakukan

dengan menggunakan bantuan SPSS 16 pada data tes hasil

belajar, diperoleh output sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Tabel 4.4 Analisis Rata-Rata Tes Hasil Belajar Siswa


Secara Deskriptif

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes hasil

belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,0357. Nilai KKM pada

mata pelajaran matematika adalah 75. Jadi, dapat dikatakan

bahwa rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas eksperimen

sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Pada kelas

kontrol, rata-rata nilai tes hasil belajar siswa adalah 71,6. Nilai

KKM pada mata pelajaran matematika adalah 75. Jadi, dapat

dikatakan bahwa rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas

kontrol belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

c. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Data tes hasil belajar digolongkan berdasarkan ketuntasan

belajarnya sebagai berikut:

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Kelas Banyak Kelas Banyak


Persentase Persentase
Eksperimen Siswa Kontrol Siswa

Tuntas 15 75% Tuntas 8 40%

Tidak Tidak
5 25% 12 60%
Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

c. Uji Perbedaan Hasil Belajar

Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen digunakan uji statistik melalui

tahap-tahap berikut:

1) Uji normalitas

Selain menganalisis data tes hasil belajar siswa secara

deskriptif, dilakukan juga analisis secara inferensial. Oleh

karena itu data tes hasil belajar siswa diuji normalitas

terlebih dahulu dengan menggunakan SPSS Statistics 16.0.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

tes hasil belajar siswa berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal.

Hipotesis dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Taraf signifikan yang digunakan adalah

Berikut output SPSS dari data tes hasil belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol:

a) Kelas eksperimen

Sig kelas eksperimen = 0,028 > 0,05 maka H0 gagal

ditolak. Jadi, data tes hasil belajar siswa kelas

eksperimen berdistribusi normal. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada Lampiran C.6.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

b) Kelas kontrol

Sig kelas kontrol = 0,200 > 0,05 maka H0 gagal

ditolak. Jadi, data tes hasil belajar siswa kelas

kontrol berdistribusi normal. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada Lampiran C.6.

2) Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan terhadap data tes hasil

belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan variansi

H1 : Ada perbedaan variansi

Taraf signifikan yang digunakan adalah

Output SPSS dari data tes hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol : Sig = 0,705 > 0,05 maka

H0 gagal ditolak. Jadi, tidak ada perbedaan variansi dari

data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran

C.6.

3) Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji t)

Karena data tes hasil belajar siswa berdistribusi normal

dan tidak ada perbedaan variansi, maka uji t (independent

samples t test) dapat digunakan dengan hipotesis sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

H0: Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas eksperimen

tidak lebih tinggi dari kelas kontrol

H1 : Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kelas eksperimen

lebih tinggi dari kelas kontrol

Taraf signifikan yang digunakan adalah

Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,259> 0,05 maka H0

ditolak. Jadi, rata-rata tes hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran C.6.

3. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi belajar diberikan di kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Analisis data kuesioner yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Analisis motivasi belajar siswa secara keseluruhan

Berdasarkan analisis descriptive statistics yang dilakukan

dengan menggunakan bantuan SPSS 16 pada data kuesioner

motivasi belajar, diperoleh output sebagai berikut:

Tabel 4.6 Analisis Skor Motivasi Belajar Siswa

Secara Deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa yang

terlampir pada Lampiran B.8 dan Lampiran B.9, diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Perbandingan Banyak Siswa Berdasarkan Tingkat


Motivasi Belajar
Jumlah Siswa
Tingkat Motivasi
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Sangat Tinggi 1 3
Tinggi 7 11
Sedang 10 5
Rendah 2 1
Sangat Rendah 0 0

Siswa dikatakan termotivasi apabila memiliki tingkat

motivasi yang tinggi atau sangat tinggi, sehingga:

1) Persentase siswa termotivasi pada kelas kontrol

2) Persentase siswa termotivasi pada kelas eksperimen

b. Uji Selisih Dua Proporsi

Untuk menganalisis selisih dua proporsi siswa yang termotivasi

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan uji statistik

melalui tahap-tahap berikut:

1) Uji normalitas

Selain menganalisis data kuesioner motivasi belajar siswa

secara deskriptif, dilakukan juga analisis secara

inferensial. Oleh karena itu data kuesioner motivasi belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

siswa diuji normalitas terlebih dahulu dengan

menggunakan SPSS Statistics 16.0. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah data kuesioner

motivasi belajar siswa berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal.

Hipotesis dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Taraf signifikan yang digunakan adalah

Berikut output SPSS dari data kuesioner motivasi

belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol:

a) Kelas eksperimen

Sig kelas eksperimen = 0,061 > 0,05 maka H0 gagal

ditolak. Jadi, data kuesioner motivasi belajar siswa

kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran

C.7.

b) Kelas kontrol

Sig kelas kontrol = 0,200 > 0,05 maka H0 gagal

ditolak. Jadi, data kuesioner motivasi belajar siswa

kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran

C.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

2) Uji Selisih Dua Proporsi

Karena data kuesioner motivasi belajar siswa berdistribusi

normal dan tidak ada perbedaan variansi, maka uji selisih

dua proporsi dapat digunakan dengan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen

tidak lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi

pada kelas kontrol

H1 : Proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen

lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi pada

kelas kontrol

Taraf signifikan yang digunakan adalah

Perhitungan statistik uji yang telah dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Excel 2010 menghasilkan nilai

Berdasarkan tabel , diperoleh nilai

. Hasil ini menunjukkan bahwa maka H0

ditolak. Jadi, proporsi siswa termotivasi pada kelas

eksperimen lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi

pada kelas kontrol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

D. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Program

GeoGebra

Berdasarkan analisis data keterlaksanaan proses pembelajaran

yang telah dilakukan pada setiap pertemuan, terdapat pertemuan yang

aspek-aspek pembelajarannya terlaksana kurang dari 100%.

Pada pertemuan pertama, persentase keterlaksanaan proses

pembelajaran adalah 100% sehingga pembelajaran pada pertemuan

pertama dapat dikatakan baik. Pada pertemuan kedua, persentase

keterlaksanaan proses pembelajaran adalah 97% sehingga

pembelajaran pada pertemuan kedua masih dapat dikatakan baik.

Namun, menurut observer terdapat aspek yang tidak terlaksana yaitu

mengecek kehadiran siswa pada kegiatan prapembelajaran. Pada

pertemuan ketiga, persentase keterlaksanaan proses pembelajaran

adalah 93% sehingga pembelajaran pada pertemuan ketiga masih

dapat dikatakan baik. Namun, menurut observer terdapat aspek yang

tidak terlaksana yaitu mengecek kehadiran siswa pada kegiatan

prapembelajaran dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

dan rencana kegiatannya pada kegiatan membuka pelajaran. Pada

pertemuan keempat, persentase keterlaksanaan proses pembelajaran

adalah 90% sehingga pembelajaran pada pertemuan keempat masih

dapat dikatakan baik. Namun, menurut observer terdapat aspek yang

tidak terlaksana yaitu melakukan penilaian akhir sesuai dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

kompetensi pada kegiatan penilaian proses dan hasil belajar, serta

melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan

melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah

berlangsung pada kegiatan penutup.

Berdasarkan analisis keterlaksanaan proses pembelajaran

dengan menggunakan program GeoGebra secara keseluruhan, maka

diperoleh persentase yaitu 95%. Persentase keterlaksanaan proses

pembelajaran tidak kurang dari 80%. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa keterlaksanaan proses pembelajaran matematika

dengan menggunakan program GeoGebra di kelas X SMA BOPKRI 2

Yogyakarta pada materi geometri kelas X dapat dikatakan terlaksana

dengan baik.

2. Penggunaan Program GeoGebra Dalam Pembelajaran Matematika

a. Penggunaan program GeoGebra terhadap motivasi belajar siswa

Berdasarkan analisis data kuesioner motivasi belajar siswa

dengan menggunakan uji selisih dua proporsi, diperoleh nilai z =

1,907 dan telah disimpulkan bahwa proporsi siswa termotivasi

pada kelas eksperimen lebih tinggi dari proporsi siswa

termotivasi pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa

motivasi belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam

pembelajaran matematika materi geometri lebih tinggi

dibandingkan motivasi dalam pembelajaran matematika materi

geometri yang tidak menggunakan program GeoGebra.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Pada pembelajaran matematika di kelas yang

menggunakan program GeoGebra maupun di kelas yang

menggunakan metode pembelajaran konvensional, kehadiran

siswa tidak selalu nihil. Namun siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional lebih sering keluar kelas dengan

alasan ingin ke toilet. Siswa yang mengikuti pembelajaran

matematika dengan menggunakan program GeoGebra lebih

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru khususnya

ketika guru menyampaikan langkah-langkah dalam menggambar

bangun ruang menggunakan program tersebut. Namun pada

kenyataannya, terdapat juga beberapa siswa yang tertinggal

dalam mengikuti arahan yang telah disampaikan, sehingga

memicu keributan siswa untuk menanyakan langkah-langkah

sebelumnya. Oleh karena itu, guru perlu memberikan arahan

tanpa tergesa-tega dan memastikan apakah seluruh siswa telah

melakukan arahan yang diberikan. Jika memang terdapat siswa

yang tertinggal, guru perlu mengulangi langkah-langkah yang

telah disampaikan. Berbeda dengan situasi pada pembelajaran

konvensional, beberapa siswa tidak mendengarkan arahan dari

guru dalam menggambar bangun ruang. Siswa mau mengikuti

arahan dari guru hanya dengan mengikuti apa yang dilihat pada

papan tulis karena mereka sibuk berbicara dengan teman

sebangkunya. Beberapa siswa tidak mengikuti arahan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

disampaikan karena sibuk dengan telepon genggam miliknya,

sesekali terdapat juga beberapa siswa lain yang tidur.

Program GeoGebra memberikan kemudahan dalam

memperolehnya sehingga banyak siswa yang dapat

menggunakannya kapanpun dan di manapun. Siswa sangat

terbantu dengan adanya program GeoGebra yang dapat

digunakan di rumah, sehingga siswa dapat memanfaatkannya

dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR). Banyak siswa yang

tidak dapat menggunakan program GeoGebra secara maksimal

di sekolah karena tidak memiliki laptop. Namun di rumah, siswa

dapat meng-instal program GeoGebra di komputer atau laptop

milik orang tuanya ataupun saudaranya. Karena kebebasan

tersebut, siswa sudah terlihat lebih mahir ketika menggunakan

program GeoGebra di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat

Royati (2010:692) yang mengatakan bahwa program GeoGebra

memberikan para guru dan siswa alat baru yang gratis, cara baru

menggunakan teknologi dengan alat bantu visual untuk

membantu siswa berinteraksi dengan konsep matematika secara

individu atau kelompok, di kelas, di rumah, maupun di tempat

yang paling nyaman untuk menggunakan komputer. Alat ini bisa

digunakan sebagai pelengkap kegiatan di ruang kelas reguler,

dimana siswa bisa mendapatkan umpan balik secara langsung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

dari penemuan mereka, dalam kegiatan kelas serta pekerjaan

rumah.

Program GeoGebra yang digunakan sebagai media dalam

pembelajaran matematika dapat menarik minat siswa. Dengan

menggunakan program GeoGebra, guru juga tidak membuang

banyak waktu untuk menggambar objek geometri karena guru

tinggal menekan toolbar-toolbar yang tersedia. Di tengah

perkembangan teknologi yang semakin pesat, siswa menjadi

generasi yang lebih memilih untuk menggunakan alat-alat

teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, banyak

siswa yang tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan positif

sehingga tidak dapat lepas darinya, termasuk ketika

pembelajaran masih berlangsung. Banyak siswa yang selalu

sibuk dengan telepon genggam miliknya saat pembelajaran

masih berlangsung dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh

guru untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Oleh sebab itu,

penting bagi seorang guru untuk mampu mengikuti

perkembangan dunia yang begitu pesat, salah satunya adalah

memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika.

Banyak fasilitas yang ditawarkan oleh media berbasis teknologi

untuk melakukan hal-hal yang sulit dilakukan dengan manual.

Salah satu contohnya adalah program GeoGebra yang mampu

memutar gambar bangun ruang dimensi tiga sehingga dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

dipandang dari sisi manapun. Selain itu, dengan menggunakan

program GeoGebra, guru dapat menunjukkan objek dari jarak

dan sudut yang dimaksud dengan mengubah warna serta

ketebalan dari objek tersebut. Keunggulan ini dapat menarik

minat siswa untuk menggunakan program GeoGebra sehingga

sesekali waktu siswa saling memamerkan bangun ruang yang

mereka buat. Program GeoGebra ini dapat memberikan

pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam

memahami konsep geometri.

Gambar 4.4 Tampilan Jarak Antara Titik Dan Bidang pada


GeoGebra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Gambar 4.5 Tampilan Sudut Antara Dua Bidang pada


GeoGebra
Pembelajaran matematika dengan menggunakan program

GeoGebra lebih dapat membangun keaktifan siswa di kelas

dibandingkan dengan pembelajaran matematika secara

konvensional. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran

matematika yang telah berlangsung, siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra lebih

aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan di

kelas yang menggunakan metode konvensional, banyak siswa

yang hanya mendengarkan penjelasan saja dan kurang aktif

bertanya ketika mengalami kesulitan. Program GeoGebra dapat

melatih konsentrasi siswa karena dalam membuat bangun ruang

dimensi tiga dengan program tersebut banyak langkah yang

harus dilakukan. Program GeoGebra juga mendorong siswa

untuk mencoba hal-hal baru dan mencari solusi atas

permasalahan yang dijumpai.

b. Penggunaan program GeoGebra terhadap hasil belajar siswa

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data

tes hasil belajar siswa kelas eksperimen, terdapat 15 siswa

(75%) ang mencapai nilai KKM aitu ≥ 75. Selain itu,

berdasarkan analisis data tes hasil belajar siswa dengan

menggunakan uji t, diperoleh nilai Sig (2-tailed) = 0,259 dan

telah disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes hasil belajar siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hasil belajar dari penggunaan program

GeoGebra dalam pembelajaran matematika materi geometri

lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dalam pembelajaran

matematika materi geometri yang tidak menggunakan program

GeoGebra.

Program GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran matematika untuk memvisualisasikan konsep-

konsep dalam matematika dengan fasilitas-fasilitas yang

ditawarkan pada program tersebut. Hal ini sesuai dengan

pendapat Suweken, Gede (2013:12) yang mengatakan bahwa

GeoGebra sangat membantu sebagai media pembelajaran

matematika dengan berbagai kemampuannya untuk

memvisualisasikan konsep-konsep matematika secara dinamik.

Program GeoGebra dapat diunduh dari

www.GeoGebra.org. Oleh karena itu, siswa dapat dengan

mudah memperoleh program GeoGebra secara gratis pada

komputer atau laptop masing-masing sehingga dapat digunakan

kapanpun dan di manapun, tidak hanya di sekolah saja. Siswa

dapat memanfaatkan program GeoGebra untuk mempelajari

kembali di rumah terkait materi yang telah dipelajari ataupun

materi yang akan dipelajari di sekolah. Siswa juga dapat

memanfaatkan program tersebut dalam mengerjakan Pekerjaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Rumah (PR). Program ini dapat mendorong siswa

bereksperimen secara bebas untuk mencoba hal-hal baru dan

membantu siswa dalam menemukan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan atau dugaan-dugaan yang timbul dari penggunaan

program GeoGebra.

Program GeoGebra dapat menghasilkan lukisan-lukisan

geometri yang lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan

pensil, penggaris, atau jangka. Namun pada kenyataannya,

menghasilkan lukisan geometri dengan menggunakan program

GeoGebra tidak selalu lebih cepat dibandingkan dengan

menggunakan pensil, penggaris, atau jangka. Hal ini disebabkan

banyaknya langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan

lukisan-lukisan geometri. Sebagai solusinya, dalam

pembelajaran matematika guru dapat meminta siswa untuk

menyimpan file beberapa macam bangun ruang yang sering

digunakan antara lain kubus, balok, dan limas seperti berikut ini:

Gambar 4.1 Tampilan Kubus pada GeoGebra


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Gambar 4.2 Tampilan Limas pada GeoGebra

Gambar 4.3 Tampilan Balok pada GeoGebra

Namun akibatnya siswa tidak bisa menggunakan program

GeoGebra sebagai alat hitung jarak dan besar sudut yang

sesungguhnya. Jadi, dalam pembelajaran tersebut siswa dituntut

untuk dapat menghitung jarak ataupun besar sudut dengan teliti.

Dengan menggunakan program GeoGebra, siswa dapat melihat

berbagai macam bangun ruang secara umum dari sudut pandang

yang berbeda-beda. Langkah ini dilakukan agar siswa mampu

menentukan objek dari jarak dan sudut yang diinginkan, serta

dengan mudah dapat menemukan cara untuk menghitung jarak

atau besar sudut tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Hasil tes siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional kurang memuaskan karena siswa mengalami

kesulitan dalam memahami konsep-konsep bangun ruang. Siswa

juga kesulitan dalam melihat bangun ruang yang disajikan pada

bidang dimensi dua. Hal ini dikarenakan guru mengajar hanya

menggunakan papan tulis sehingga siswa sulit membedakan

mana yang merupakan bidang frontal, sudut surut, dan adanya

perbandingan orthogonal. Kesalahan yang sering dilakukan

siswa adalah menentukan jenis dari suatu sudut, misalnya sudut

siku-siku dalam suatu kubus sering dianggap sebagai sudut

lancip karena dalam gambar yang disajikan terlihat bahwa sudut

tersebut adalah sudut lancip. Siswa lupa bahwa sudut tersebut

adalah sudut surut, bukan sudut yang sesungguhnya. Hal ini

sejalan dengan pendapat Madja (Abdussakir, 2009:36-38) yang

mengemukakan bahwa hasil tes geometri siswa kurang

memuaskan jika dibandingkan dengan materi matematika

lainnya. Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep

geometri terutama pada konsep bangun ruang. Penyebab

rendahnya hasil tes geometri siswa adalah penggunaan alat

peraga yang kurang menarik. Kebanyakan sekolah tidak

menyediakan alat peraga yang baik untuk mengajar materi

geometri, sehingga guru mengajar hanya menggunakan papan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

tulis saja. Akibatnya, siswa menganggap bangun ruang sebagai

bangun datar.

Agar siswa tidak bergantung pada program GeoGebra

dalam melukis bangun yang diinginkan, siswa harus dibiasakan

untuk menggambar bangun yang telah dibuat dalam program

GeoGebra pada buku tulis masing-masing siswa. Pada awalnya,

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

program GeoGebra lebih malas dibandingkan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional ketika diminta untuk

menggambar pada buku tulis. Siswa lebih senang menggambar

pada program GeoGebra karena siswa tinggal menekan toolbar-

toolbar yang tersedia. Namun setelah terbiasa, siswa tersebut

sudah tidak mengeluh ketika diminta untuk menggambar pada

buku tulis. Siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan

program GeoGebra dapat menggambar bangun ruang yang

bervariasi. Salah satunya adalah siswa yang mampu

menggambar limas dari sisi kiri supaya objek yang diinginkan

dapat dilihat dengan jelas. Pada kegiatan diskusi kelompok,

peneliti tidak mewajibkan siswa menggunakan program

GeoGebra dalam menyelesaikan soal pada LKS yang diberikan.

Siswa dapat memanfaatkan program GeoGebra untuk

memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar seperti

pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Program GeoGebra sangat membantu guru dan siswa

untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku

pada suatu objek geometri. Salah satu contohnya adalah ketika

hampir seluruh siswa tidak dapat menunjukkan contoh dua garis

yang bersilangan, guru dapat menggunakan program GeoGebra

untuk menunjukkan contoh dua garis yang bersilangan disertai

dengan definisinya. Guru juga sangat terbantu dengan adanya

toolbar Rotate 3D Graphics View yang dapat memutar bangun

ruang sehingga bangun yang ingin ditunjukkan dapat dipandang

dari sisi manapun.

Gambar 4.6 Tampilan Dua Buah Garis Bersilangan pada

GeoGebra

Beberapa pemanfaatan program GeoGebra sangat mendukung

efektivitasnya program tersebut dalam pembelajaran matematika

materi geometri terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Royati (2010:691) yang menemukan

dampak positif dari pemanfaatan pembelajaran matematis

dengan menggunakan perangkat lunak sehingga meningkatkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

pembelajaran dan pemahaman siswa. Hal ini jelas menunjukkan

keefektifan instruksional GeoGebra dibandingkan dengan alat

konstruksi tradisional. Penelitian ini memberikan alternatif bagi

para guru untuk memanfaatkan perangkat lunak matematika

sebagai alat dalam kegiatan instruksional.

3. Efektivitas Penggunaan Program GeoGebra Dalam Pembelajaran

Matematiika

Pembelajaran dikatakan efektif apabila sekurang-kurangnya

75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai ≥ 75 dalam tes hasil

belajar. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tes

hasil belajar siswa kelas eksperimen, persentase banyaknya siswa

ang memperoleh nilai ≥ 75 adalah 75% Selain itu, pembelajaran

dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar siswa

menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana hasil belajar pada tes hasil

belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada

tes hasil belajar kelas kontrol. Telah disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi geometri

dengan menggunakan program GeoGebra lebih tinggi daripada hasil

belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang tidak

menggunakan program GeoGebra.

Pembelajaran juga dikatakan efektif apabila dapat

mengungkapkan proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi pada kelas kontrol. Telah

disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2

Yogyakarta pada materi geometri dengan menggunakan program

GeoGebra lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa kelas X SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta yang tidak menggunakan program GeoGebra.

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi geometri efektif terhadap motivasi dan hasil belajar

di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak lepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan penelitian

ini diantaranya adalah:

1. Sebelum peneliti memberikan pembelajaran, observasi kegiatan

pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya dilakukan

satu kali. Hal ini menjadikan peneliti belum terlalu memahami

karakter siswa dan X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Akibatnya,

interaksi peneliti sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran kurang

maksimal.

2. Tidak semua siswa di kelas eksperimen memiliki laptop sehingga

dalam pembelajaran peneliti membentuk siswa dalam kelompok.

Akibatnya, masing-masing siswa tidak maksimal dalam menggunakan

program GeoGebra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

3. Setelah materi jarak dan sudut dalam ruang selesai diberikan, siswa

kelas X diliburkan selama 9 hari. Libur tersebut dikarenakan kelas XII

Ujian Nasional dilanjutkan dengan libur Paskah 2017. Akibatnya,

hampir 2 minggu siswa tidak menerima pelajaran matematika. Setelah

libur selesai, peneliti baru bisa memberikan tes hasil belajar serta

kuesioner motivasi belajar terhadap siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Bagi siswa yang tidak belajar, mereka mengaku sudah

lupa dengan materi pembelajaran yang diberikan sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam

pembelajaran matematika materi geometri lebih tinggi dibandingkan

motivasi dalam pembelajaran matematika materi geometri yang tidak

menggunakan program GeoGebra. Hal ini terbukti dari hasil

perhitungan dengan uji selisih dua proporsi yang dilakukan pada data

kuesioner motivasi belajar siswa dengan kesimpulan H0 ditolak. Jadi,

dapat dikatakan bahwa proporsi siswa termotivasi pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi siswa

termotivasi pada kelas kontrol.

2. Hasil belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam

pembelajaran matematika materi geometri lebih tinggi dibandingkan

hasil belajar dalam pembelajaran matematika materi geometri yang

tidak menggunakan program GeoGebra. Hal ini terbukti dari hasil

perhitungan dengan uji Independent Samples T Test (uji t) yang

dilakukan pada data tes hasil belajar siswa dengan kesimpulan H0

ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas

kontrol.

3. Penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika

materi geometri efektif terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X

SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Hal ini dikarenakan motivasi dan hasil

belajar dari penggunaan program GeoGebra dalam pembelajaran

matematika materi geometri lebih tinggi dibandingkan motivasi dan

hasil belajar dalam pembelajaran matematika materi geometri yang

tidak menggunakan program GeoGebra.

A. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberi saran:

1. Bagi guru matematika

Menggunakan program GeoGebra pada pembelajaran

matematika materi geometri harus memperhatikan alokasi waktu

pembelajaran agar semua aspek pembelajaran dapat terlaksana dengan

baik. Selain itu, jika membutuhkan media pembelajaran berupa laptop

sedangkan hanya beberapa siswa yang memilikinya, guru bisa

meminta izin untuk menggunakan laboratorium komputer jika

memungkinkan supaya seluruh siswa dapat menggunakan media

tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Mengalokasikan waktu pembelajaran secara matang agar

seluruh aspek pembelajaran dapat terlaksana.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Abdussakir. 2009. Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele
Berbantuan Komputer. Jurnal : MATEMATIKA Tahun VIII Edisi Khusus
Yogyakarta.
Angkowo, Robertus dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran
Mempengaruhi Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Budi, Kartika. 2001. Penelitian tentang Efektivitas dan Efisiensi Program
Pembelajaran dengan Metode Demonstri dan Metode Eksperimen. USD:
Widya Dharma edisi April 2001.
Departemen Pendidikan Nasional. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hohenwarter, M., et al. 2008. Teaching and Calculus with Free Dynamic
Mathematics Software GeoGebra. http://tsg.icme11.org/document/get/666.
Diakses pada hari Rabu, 23 November 2016.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Khotimah, Husnul. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Geometri dengan Teori
Van Hiele. Pendidikan Matematika FMIPA UNY: Yogyakarta
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Bogor : Ghalia Indonesia
Mulyasa, H. E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ozerem, Aysen. 2012. Misconception in Geometry and Suggested Solutions for
Seventh Grade Students. International Journal of New Trends in Arts, Sports
& Science Education. 1(4):23-35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Prawira, Purwa Atmaja. 2014. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Royati Abdul Saha, et al. 2010. The Effects of GeoGebra on Mathematics
Achievement:Enlightening Coordinate Geometry Learning. Procedia Social
and Behavional Sciences 8:686-693.
Sagala, Syaiful. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabetha.
Sardiman , A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Surya, Hendra. 2011. Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suwarsono, St. 2013. Geometri Tiga Dimensi (Geometri Ruang). Tidak Terbit:
USD.
Suweken, Gede. 2013. Pelatihan Program Aplikasi Geogebra Sebagai Upaya
Untuk Meningkatkan Keprofesionalan Guru SMP Di Kecamatan Buleleng.
(Online), http://lemlit.undiksha.ac.id/media/1365.pdf), diakses 2 Agustus
2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Suyono dan Harianto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syahbana, Ali. 2016. Belajar Menguasai GeoGebra. Palembang: NoerFikri
Offset.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, edisi 4.
Jakarta:Kencana Prenada Media Grup.
Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Usman, Husaini dan Purnomo. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Zulian Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : Ekonisia FE
UII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiran A.2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Lampiran A.3 : Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lampiran A.4 : Daftar Nama Siswa Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar dan

Tes Hasil Belajar

Lampiran A.5 : Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran A.6 : Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol

Lampiran A.7 : Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Lampiran A.8 : Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Lampiran A.9 : Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Lampiran A.10 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa

Lampiran A.11 : Soal Tes Hasil Belajar Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

LAMPIRAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMA Bopkri 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : XE/ 2
Materi Pokok : Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

B. Kompetensi Dasar
6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.

C. Indikator
1. Kognitif
6.2.1 Menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dimensi tiga.
6.2.2 Menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga.
6.2.3 Menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga.
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
6.2.4 Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Keterampilan Sosial
6.2.5 Menghargai pendapat orang lain.
3. Psikomotorik
6.2.6 Menggambar jarak antara dua titik dalam ruang dimensi tiga.
6.2.7 Menggambar jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga.
6.2.8 Menggambar jarak antara titik dan titik dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga.
c. Siswa dapat menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
Siswa memiliki rasa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang
dberikan guru di kelas ataupun di rumah.
b. Keterampilan Sosial
Siswa dapat menghargai pendapat orang lain dalam diskusi kelas
maupun dalam diskusi kelompok.
3. Psikomotorik
a. Siswa dapat menggambar jarak antara dua titik dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menggambar jarak antara titik dan garis dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menggambar jarak antara titik dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.

E. Materi Pembelajaran
Menentukan Jarak dalam Ruang
Jarak adalah panjang lintasan terpendek (suatu garis lurus) yang
menghubungkan dua buah titik. Cara menggambar jarak dalam geometri
ruang pada prinsipnya sama dengan cara menggambar garis hubung
terpendek. Tetapi, teknis perhitungan jarak dalam geometri ruang lebih
banyak menggunakan hubungan Teorema Phytagoras dan sifat-sifat bangun
ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

1. Jarak Antara Dua Buah Titik


Jarak antara dua buah titik adalah panjang garis
yang menghubungkan kedua titik itu. titik A ke titik
B dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara
d
menghubungkan titik Adan titik B dengan ruas garis
AB. Jika d adalah jarak titik A ke titik α
B , maka jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan
hubungan:

2. Jarak Titik ke Garis
Jarak antara sebuah titik A dengan sebuah garis g adalah panjang
garis tegak lurus dari titik A ke titik proyeksinya pada garis g. Jika
sebuah titik berada di luar garis, maka ada jarak antara titik ke garis itu
yaitu d. Jarak titik A ke garis g (titik A berada di luar garis g) dapat
digambarkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah • Pada bidang α • Panjang ruas garis
bidang α yang tersebut buatlah AB merupakan
melalui titik A garis AB tegak jarak titik A ke
dan garis g. lurus terhadap garis g yang
garis g. diminta.

Proses di atas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagaimana


diperlihatkan pada gambar berikut.

d
α

3. Jarak Titik ke Bidang


Jarak antara titik A ke bidang α adalah panjang garis tegak lurus dari
titik A ke bidang α Jika sebuah titik berada di luar bidang, maka ada
jarak antara titik ke bidang tersebut yaitu d Jarak titik A ke bidang α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

(titik A berada di luar bidang α) dapat digambarkan dengan


menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah garis g • Garis g • Panjang ruas garis
melalui titik A menembus AQ merupakan jarak
dan tegak lurus bidang α di titik A ke bidang α
bidang α. titik Q. yang diminta.

Proses di atas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagaimana


diperlihatkan pada gambar berikut.
A
d
Q

α
F. Alokasi Waktu g
2 x 45 menit

G. Metode Pembelajaran
1. Pemberian tugas
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama ( 2 x 45 menit )
No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses
5 menit
pembelajaran.
d. Siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

pertemuan sebelumnya yaitu kedudukan titik, garis, dan bidang


dalam ruang.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan jarak dalam ruang.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak titik ke titik
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke
titik.
3) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke titik 55
dalam suatu ruang dengan program GeoGebra. menit
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
jarak titik ke titik dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra.
5) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak titik ke garis
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke
garis.
7) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke garis
dalam suatu ruang dengan program GeoGebra.
8) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
jarak titik ke garis dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra.
9) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak titik ke bidang
dalam kehidupan sehari-hari.
10) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke
bidang.
11) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke bidang
dalam suatu ruang dengan program GeoGebra.
12) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

jarak titik ke bidang dalam suatu ruang dengan program


GeoGebra.
13) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait jarak
titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dalam ruang
dengan program GeoGebra.
b. Elaborasi
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya dengan program GeoGebra.
15
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham
menit
untuk bertanya kepada siswa yang sedang melakukan
presentasi.
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
penguatan dalam bentuk lisan. 10
2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa. menit

3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang
telah dilakukan secara tertulis.
c. Siswa diberikan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menentukan jarak
dalam ruang. 5 menit
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya, yaitu menentukan sudut dalam ruang.
e. Mengucapkan salam penutup.

I. Sumber dan Media Belajar


Sumber : Buku Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 Penerbit
Erlangga.
Media : LCD dan papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

J. Evaluasi Pembelajaran
1. Kognitif
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.2.1 Latihan a. Jika suatu kubus a. Jarak titik A ke titik
Menentukan soal ABCD.EFGH G adalah AG
jarak titik mempunyai AG =√
ke titik panjang rusuk 5 =√ √
dalam ruang cm, maka jarak =√ 3
dimensi titik A ke titik G =√
=√
tiga. adalah ... = √ cm.
Jadi, jarak titik A ke
titik G adalah √ cm.
Latihan b. Jika suatu kubus b. Jarak titik A ke
soal ABCD.EFGH titik P adalah AP
mempunyai CP =
panjang rusuk 5
AP =√
cm dan di
=√ √ ( )
pertengahan 5
=√
rusuk CG
terdapat titik P, =√

maka jarak titik =


A ke titik P = 7,5 cm.
Jadi, jarak titik A ke
adalah ...
titik P adalah 7,5 cm.
Pekerjaan c. Jika suatu kubus c. Jarak titik B ke
Rumah ABCD.EFGH titik P adalah BP
mempunyai AP =√
5
panjang rusuk 5 =√ ( )
cm dan di
=√
pertengahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

rusuk CG
=√
terdapat titik P,
= √ cm.
maka jarak titik
Jadi, jarak titik B ke
B ke titik P
titik P adalah √ cm.
adalah ...
6.2.2 Latihan a. Jika suatu kubus a. Jarak titik C ke
Menentukan soal ABCD.EFGH garis FH adalah
CO.
jarak titik mempunyai
CF = AF = √ ;
ke garis panjang rusuk 5 FO = ;
dalam ruang cm , maka jarak CO =√
dimensi titik C ke garis
=√ √
tiga. FH adalah ...
=√ 5

=√

=√

= √ cm.
Jadi, jarak titik C ke
garis FH adalah √
cm.
Latihan b. Jika suatu kubus b. Jarak titik P ke
soal ABCD.EFGH garis CD adalah
mempunyai CP.
panjang rusuk 5 CP =
cm dan di
Jadi, jarak titik P
pertengahan 4
ke garis CD adalah
rusuk CG
2,5 cm.
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis CD
adalah ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Pekerjaan c. Jika suatu kubus c. Jarak titik P ke


Rumah ABCD.EFGH garis BD adalah
mempunyai PQ .
panjang rusuk 5 AC= √ cm;
cm dan di CQ= √ ;

pertengahan CP = cm;

rusuk CG PQ =√
5
terdapat titik P, =√( ) ( √ )
maka jarak titik
=√
P ke garis BD
adalah ... =√

= √ cm.
Jadi, jarak titik P ke
garis BD adalah PQ
adalah √ cm.
6.2.3 Latihan a. Jika suatu kubus a. Jarak titik A ke
Menentukan soal ABCD.EFGH bidang EFGH
jarak titik mempunyai adalah AE = 4 cm.
ke bidang panjang rusuk 4 3 m
.
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi titik A ke bidang
tiga. EFGH adalah ...
Latihan b. Jika suatu kubus b. Jarak titik O ke
bidang ABFE
soal ABCD.EFGH
adalah OQ.
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O 5
merupakan titik 2)
potong
diagonal-
diagonal bidang 3) OQ =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

EFGH, maka =
jarak titik O ke
= 2 cm.
bidang ABFE
jarak titik O ke
adalah ...
bidang ABFE adalah 2
cm.
Pekerjaan c. Jika suatu kubus c. Jarak titik B ke
Rumah ABCD.EFGH bidang ACGE
mempunyai adalah BP.
panjang rusuk 4 BP =
cm dan titik O =

merupakan titik
= √
potong 5
= √
diagonal-
= √
diagonal bidang = √
EFGH, maka = √ cm.
jarak titik B ke Jadi, jarak titik B ke
bidang ACGE bidang ACGE adalah
adalah ... √ cm.

Nilai kognitif siswa:


Nilai latihan soal
Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

2. Afektif
Aspek yang dinilai
Bertanggung jawab Jumlah
Menghargai pendapat
No Nama Siswa dalam mengerjakan tugas
orang lain. Skor
yang diberikan.
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali

Rata-rata

Kriteria penilaian afektif siswa:


Nilai Rata-rata
A
B
C

4. Psikomotorik
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.2.6 Latihan a. Jika suatu kubus
Menggambar soal ABCD.EFGH
jarak antara mempunyai
titik dan titik panjang rusuk 5 3
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi tiga. titik A ke titik G
adalah ...

Latihan b. Jika suatu kubus


soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5 P
3
cm dan di
pertengahan
rusuk CG
terdapat titik P,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

maka jarak titik


A ke titik P
adalah ...
Pekerjaan c. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
P
panjang rusuk 5
cm dan di
pertengahan 3
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
B ke titik P
adalah ...
6.2.7 Latihan a. Jika suatu kubus
Menentukan soal ABCD.EFGH
jarak titik ke mempunyai
garis dalam panjang rusuk 5 5
ruang cm , maka jarak
dimensi tiga. titik C ke garis
FH adalah ...
Latihan b. Jika suatu kubus
soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5
cm dan di
3
pertengahan
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis CD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

adalah ...
Pekerjaan c. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5
cm dan di
pertengahan 5
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis BD
adalah ...
6.2.4 Latihan a. Jika suatu kubus
Menentukan soal ABCD.EFGH
jarak titik ke mempunyai
bidang panjang rusuk 4
3
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi tiga. titik A ke bidang
EFGH adalah ...

Latihan b. Jika suatu kubus


soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O
merupakan titik 5
potong
diagonal-
diagonal bidang
EFGH, maka
jarak titik O ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

bidang ABFE
adalah ...
Pekerjaan c. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O
merupakan titik
potong 5
diagonal-
diagonal bidang
EFGH, maka
jarak titik B ke
bidang ACGE
adalah ...

Nilai psikomotorik siswa:

Nilai latihan soal

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

K. Penilaian
Standar Kompetensi Kelulusan ( KKM ) Matematika : 75.
No Aspek yang Teknik Bentuk penilaian Waktu penilaian
dinilai penilaian

1. Kognitif Test 1. Latihan soal di kelas Pertemuan ke-1

2. Pekerjaan Rumah (PR) Pertemuan


berikutnya

2. Afektif Non test Berupa observasi atau catatan guru Pertemuan ke-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Bopkri 2 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : XE/ 2
Materi Pokok : Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

B. Kompetensi Dasar
6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang
dalam ruang dimensi tiga.
C. Indikator
1. Kognitif
6.3.1 Menentukan sudut antara garis dan garis dalam ruang dimensi tiga.
6.3.2 Menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi
tiga.
6.3.3 Menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
6.3.4 Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Keterampilan Sosial
6.3.14 Menghargai pendapat orang lain.
3. Psikomotorik
6.3.15 Menggambar sudut antara garis dan garis dalam ruang dimensi tiga.
6.3.16 Menggambar sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi
tiga.
6.3.17 Menggambar sudut antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menentukan sudut antara garis dan garis dalam ruang
dimensi tiga.
b. Siswa dapat menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang
dimensi tiga
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
Siswa memiliki rasa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
yang dberikan guru di kelas ataupun di rumah.
b. Keterampilan Sosial
Siswa dapat menghargai pendapat orang lain dalam diskusi kelas
maupun dalam diskusi kelompok.
3. Psikomotorik
a. Siswa dapat menggambar sudut antara garis dan garis dalam ruang
dimensi tiga.
b. Siswa dapat menggambar sudut antara garis dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menggambar sudut antara dua bidang dalam ruang
dimensi tiga.

E. Materi Pembelajaran
Menentukan Sudut dalam Ruang
Kedudukan garis g dan garis h dalam ruang dapat berpotongan, berimpit,
sejajar, atau bersilangan. Berdasarkan kedudukan garis g dan garis h dalam
ruang itu, dapat diamati fakta-fakta sebagai berikut.
 Dalam hal garis g berimpit dengan garis h atau garis g sejajar garis h,
maka sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu sama dengan nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

 Dalam hal garis g berpotongan dengan garis h atau garis g bersilangan


dengan garis h, maka terdapat sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu.

1. Sudut antara Dua Garis


a. Sudut antara Dua Garis Berpotongan
Misalkan garis g dan garis h berpotongan di titik P sehingga
kedua garis itu terletak pada sebuah bidang α Sudut antara garis g dan
garis h yang berpotongan dapat digambarkan melalui langkah-langkah
sebagai berikut.

Step 1 Step 2
• Ambil sembarang titik A pada • Besar sudut APB ditetapkan
garis g dan sembarang titik B sebagai ukuran sudut
pada garis h, dengan garis g antara garis g dan garis h
dan h berpotongan di P. yang berpotongan.

Sudut antara dua garis berpotongan diambil sudut yang


terkecil . Proses menentukan sudut antara garis g
dan garis h yang berpotongan itu dapat divisualisasikan dengan
gambar ruang seperti berikut.

b. Sudut antara Dua Garis Bersilangan


Besar sudut antara dua garis yang bersilangan dapat ditentukan
dengan menggunakan pertolongan sifat sudut dalam geometri bidang
datar. Sifat yang dimaksud adalah dua buah sudut dikatakan sama
besar, jika kai-kaki kedua sudut itu sejajar dan searah.
Misalkan diketahui garis g dan garis h bersilangan. Garis g
menembus bidang α di P dan garis h terletak pada bidang α Sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

antara garis g dan garis h yang bersilangan itu dapat ditentukan


melalui langkah-langkah berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik O, • Besar sudut yang
semba- buatlah garis g' dibentuk oleh garis g'
rang sejajar dengan dan garis h' ditetapkan
titik O garis g dan garis h' sebagai ukuran besar
pada sejajar dengan sudut antara garis g
bidang garis h. dan garis h yang
α. bersilangan.
Proses menentukan sudut antara garis g dan garis h yang
bersilangan itu dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagai
berikut.

Dalam menggambar sudut antara garis g dan garis h yang


bersilangan, lebih praktis apabila titik O diambil pada salah satu garis
(garis g atau garis h).
1) Misalkan titik O diambil pada garis g (titik O diambil tepat
berimpit dengan titik P).
a. Melalui titik O, buatlah garis h’ yang sejajar dengan garis h.
b. Sudut yang dibentuk oleh garis g dan garis h’ merupakan ukuran
besar sudut atara garis g dan garis h yang bersilangan.

P, O

2) Misalkan titik O diambil pada garis h.


a) Melalui titik O, buatlah garis g’ yang sejajar dengan garis g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

b) Sudut yang dibentuk oleh garis g’ dan garis h merupakan


ukuran besar sudut atara garis g dan garis h yang bersilangan.

2. Sudut antara Garis dan Bidang


Kedudukan antara garis dan bidang dalam ruang kemungkinannya adalah:
a. garis terletak pada bidang,
b. garis sejajar bidang, dan
c. garis memotong atau menembus bidang.
Jika sebuah garis memotong atau menembus bidang, maka terdapat
ukuran sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang itu. Misalkan bahwa
garis g memotong bidang α di titik tembus P. Sudut antara garis g dan
bidang α ang berpotongan dapat ditentukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik Q, • Besar sudut QPQ'
semba- buatlah garis h yang ditetapkan sebagai
rang tegak lurus terhadap ukuran besar sudut
titik Q bidang α. Garis h ini antara garis g dan
pada menembus bidang α bidang α yang
garis g di titik Q' berpotongan.

Proses diatas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagai berikut.


h
g

α g’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Berdasarkan paparan di atas, definisi dari sudut antara garis g dan


bidang α adalah sudut lancip ang dibentuk oleh garis g dengan
pro eksin a pada bidang α
3 Sudut antara Dua Bidang
Kedudukan dua bidang dalam ruang kemungkinannya adalah:
a. dua bidang berimpit,
b. dua bidang sejajar, dan
c. dua bidang berpotongan.
Jika dua bidang berimpit atau dua bidang sejajar, maka sudut yang
dibentuk oleh dua bidang yang berimpit atau dua bidang yang sejajar itu
sama dengan nol. Tetapi jika dua bidang berpotogan, maka terdapat ukuran
sudut yang dibentuk oleh dua bidang yang berpotongan itu.
Misalkan bahwa bidang α dan bidang β berpotongan pada garis
potong (α, β) Sudut antara bidang α dan bidang β ang berpotongan dapat
ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melaui titik P, • Besar sudut QPR
sembara buatlah garis PQ ditetapkan
ng titik P pada bidang α dan sebagai ukuran
pada garis PR pada sudut antara
garis bidang β yang bidang α dan
potong masing-masing tegak bidang β yang
(α, β). lurus terhadap garis berpotongan.
potong (α, β).

Perhatikan bahwa sudut QPR merupakan sudut yang dibentuk oleh


perpotongan garis PQ dengan garis PR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Berdasarkan paparan di atas, dapat didefinisikan bahwa sudut antara


dua bidang yang berpotongan adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis
yang berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama dan sebuah garis lagi
pada bidang yang kedua), garis-garis itu tegak lurus terhadap garis potong
antara kedua bidang tersebut.

F. Alokasi Waktu
6 x 45 menit

G. Metode Pembelajaran
1. Pemberian tugas
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama ( 2 x 45 menit )
No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal

a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran


siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. 20
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses menit
pembelajaran.
d. Membahas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan sudut antara dua buah garis.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua


garis berpotongan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara
dua garis berpotongan.
3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua
40
garis berpotongan dalam suatu ruang dengan program
menit
GeoGebra.
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara dua garis berpotongan dalam suatu
ruang dengan program GeoGebra.
5) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua
garis bersilangan dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara
dua garis bersilangan.
7) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua
garis bersilangan dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra.
8) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara dua garis bersilangan dalam suatu
ruang dengan program GeoGebra.
9) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait
sudut antara garis dan garis dalam ruang dengan program
GeoGebra. 15

b. Elaborasi menit

1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan


hasil pekerjaannya dengan program GeoGebra.
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum
paham untuk bertanya kepada siswa yang sedang 10
melakukan presentasi. menit
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

penguatan dalam bentuk lisan.


2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.
3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang 5 menit
telah dilakukan secara tertulis.
c. Siswa diberikan tugas kelompok yaitu menentukan sudut
antara garis dan garis dengan program GeoGebra. Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara garis dan bidang
dalam ruang.
e. Mengucapkan salam penutup.

2. Pertemuan kedua ( 2 x 45 menit )


No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
20 menit
d. Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu menentukan
sudut antara garis dan bidang.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara garis dan bidang
dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari garis dan bidang dalam


suatu ruang.
40 menit
3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara garis dan
bidang dalam suatu ruang dengan program GeoGebra.
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan besar sudut
antara garis dan bidang dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra.
5) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait sudut antara
garis dan bidang dalam ruang dengan program GeoGebra.
b. Elaborasi 15 menit
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya dengan program GeoGebra.
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham untuk
bertanya kepada siswa yang sedang melakukan presentasi.
10 menit
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi penguatan
dalam bentuk lisan.
2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.

3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang telah 5 menit
dilakukan secara tertulis.
c. Siswa diberikan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menentukan sudut antara
garis dan bidang.
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang.
e. Mengucapkan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

3. Pertemuan ketiga ( 2 x 45 menit )


No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
20
d. Membahas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan pada pertemuan
menit
sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu menentukan
sudut antara dua bidang.

2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua bidang
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua bidang
dalam suatu ruang.
3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua bidang 40
dalam suatu ruang dengan program GeoGebra. menit
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan besar
sudut antara dua bidang dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra.
5) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait menentukan
sudut dalam ruang.
b. Elaborasi
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil
15
pekerjaannya dengan program GeoGebra.
menit
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham untuk
bertanya kepada siswa yang sedang melakukan presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi penguatan
10
dalam bentuk lisan.
menit
2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.

3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang telah 5 menit
dilakukan secara tertulis.
c. Menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
ulangan harian dengan materi menentukan jarak dan sudut dalam
ruang.
d. Mengucapkan salam penutup.

I. Sumber dan Media Belajar


Sumber : Buku Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 Penerbit
Erlangga.
Media : LCD dan papan tulis.

J. Evaluasi Pembelajaran
a. Kognitif
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.3.1 Latihan a. Jika diketahui balok a. Sudut antara garis EF
Menentukan soal ABCD.EFGH dengan dan garis EH adalah
sudut antara AB = 10 cm, AD = AE dengan besar
3
garis dan = 5 cm. Maka sudut sudutn a aitu 9
garis dalam antara garis EF dan
ruang garis EH adalah ...
dimensi tiga. Latihan b. Jika diketahui balok b. Sudut antara garis 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

soal ABCD.EFGH dengan dan garis BF


AB = 10 cm, AD = AE adalah .
= 5 cm. Maka sudut BE =√
antara garis dan cos =
garis BF adalah ...
=√
=√
=√
=√
= √ cm
Jadi, nilai dari cos
adalah √ .

Latihan c. Jika kubus ABCD.EFGH c. Besar sudut antara


soal mempunyai panjang garis AH dan garis BF
rusuk 4 cm. Maka besar ( ):
sudut antara garis AH AH merupakan
dan garis BF adalah ... diagonal sisi kubus
5
ABCD·EFGH pada
bidang ADHE sehingga
besar sudut antara garis
AH dan garis BF adalah
5.
Latihan d. Jika kubus ABCD.EFGH d. Sudut antara garis DE
soal mempunyai panjang dan garis BG(
rusuk 4 cm. Maka besar ):
sudut antara garis DE CF dan BG merupakan
dan garis BG adalah ... diagonal sisi kubus
5
ABCD·EFGH pada
bidang BCGF, sehingga
besar sudut antara garis
DE dan garis BG adalah
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Tugas e. Jika α men atakan e. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
hitunglah sin α Sin α = sin 6 = √ .
15
Jadi, sinus sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah √ .

Tugas f. Jika α men atakan f. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
hitunglah cos α Cos α = sin 6 = . 15
Jadi, cosinus sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah

Tugas g. Jika α men atakan g. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
15
hitunglah tan α Tan α = sin 6 = √ .
Jadi, tangen sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah √ .
6.3.2 Latihan a. Bidang alas dari limas a. AC = √
Menentukan soal T.ABCD berbentuk
=√
sudut antara persegi panjang dengan =√
garis dan AB = 12 cm, AD = 5 =√
= 13 cm;
bidang dalam cm, dan TA = TB = TC
TO = √ 5
ruang = TD = 7 cm.
dimensi tiga. Hitunglah panjang AC =√ ( )
. dan tinggi limas TO =√

=√
= √ cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Jadi, panjang AC adalah


13 cm dan tinggi limas
TO adalah √ cm.

Latihan b. Bidang alas dari limas b. Sin


soal T·ABCD berbentuk
persegi panjang dengan = sin
AB = 12 cm, AD = 5 =
cm, dan TA = TB = TC √
= 3
= TD = 7 cm.
= √ .
Hitunglah sin Jadi, sin
.

adalah √ .

Pekerjaan c. Limas segi empat c. AC = √


Rumah beraturan T·ABCD =√
dengan panjang rusuk =√
AB = TA = 6 cm. =√ 3
Hitunglah panjang AC, = √ cm
Jadi, panjang AC adalah
√ cm.
Pekerjaan d. Limas segi empat d. Jarak titik T ke bidang
alas ABCD = TO
Rumah beraturan T·ABCD
TO= √
dengan panjang rusuk
=√ ( )
AB = TA = 6 cm.
Hitunglah jarak titik T =√ ( √ )
3
ke bidang alas ABCD, =√ ( √ )
=√
= √
= √ cm.
Jadi, jarak titik T ke
bidang alas ABCD
adalah = √ cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Pekerjaan e. Limas segi empat e. Volume =


Rumah beraturan T·ABCD
dengan panjang rusuk =

AB = TA = 6 cm. = √
5
Hitunglah volume = √
= √
limas T.ABCD
Jadi, volume limas
T.ABCD adalah √
cm3 .
Pekerjaan f. Limas segi empat f. Besar
Rumah beraturan T·ABCD = besar
dengan panjang rusuk
AB = TA = 6 cm. Sin =
Hitunglah besar

=
5
= √

= 45
Jadi, besar
adalah
45
6.3.3 Latihan a. Kubus ABCD·EFGH a. Sudut antara bidang
Menentukan soal dengan panjang rusuk EPQH dengan bidang
sudut antara 10 cm. Titik-titik P dan EFGH adalah
dua bidang Q berturut-turut adalah atau
dalam ruang titik tengah rusuk tegak siku-siku di F. EF = 10
dimensi tiga. BF dan CG. Maka sin cm, PF = , 5
sudut antara bidang
sehingga:
EPQH dengan bidang
EP =√
EFGH adalah
=√
=√
=√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

=√
= √

Nilai sinus

=

= √ ,

Jadi, nilai sinus sudut


antara bidang EPQH dan
bidang EFGH adalah
√ .

Latihan b. Kubus ABCD·EFGH b.


soal dengan panjang rusuk adalah

10 cm. Titik-titik P dan CG = 10 cm,

Q berturut-turut adalah OC =

titik tengah rusuk tegak = √

BF dan CG. Maka tan = √


sudut a
= √

= √
adalah ...
5
= √

= √ cm
Tan

=

=√
Jadi, nilai
tan
adalah √ .
Nilai kognitif siswa:

Nilai latihan soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

Nilai Tugas Kelompok

b. Afektif
Aspek yang dinilai
Bertanggung jawab
Menghargai pendapat Jumlah
No Nama Siswa dalam mengerjakan tugas
orang lain. Skor
yang diberikan.
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
...
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali

Rata-rata

Kriteria penilaian afektif siswa:


Nilai Rata-rata
A
B
C

c. Psikomotorik
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.3.6 Latihan a. Jika diketahui balok = EF,EH)
3
Menggambar soal ABCD.EFGH dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

sudut antara AB = 10 cm, AD = AE


dua garis = 5 cm. Maka besar
dalam ruang sudut antara garis EF
dimensi tiga. dan garis EH adalah ...
Latihan b. Jika diketahui balok = BE,BF)
soal ABCD.EFGH dengan
AB = 10 cm, AD = AE
3
= 5 cm. Maka cos sudut
antara garis dan α

garis BF adalah ...


Latihan c. Jika kubus ABCD.EFGH = AH,BF)
soal mempunyai panjang
rusuk 4 cm. Maka besar
sudut antara garis AH
5
dan garis BF adalah ...
α

Latihan d. Jika kubus ABCD.EFGH = DE,BG)


soal mempunyai panjang
rusuk 4 cm. Maka besar
sudut antara garis DE
5
dan garis BG adalah ...
α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Tugas e. Buatlah lukisan wakil = TA,AB)


kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
10
sudut antara garis TA
dan AB!

Tugas f. Buatlah lukisan wakil = TA,BC)


kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
sudut antara garis TA
dan BC!

15

(salah satu)
Tugas g. Buatlah lukisan wakil = )
kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar 15
sudut antara garis TC
dan AB!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

(salah satu)
Tugas h. Buatlah lukisan wakil =
Kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
sudut antara garis CD 15

dan TD!

6.3.7 Latihan a. Balok ABCD·EFGH = BE,bidang ABCD)


Menggambar soal dengan panjang rusuk
sudut antara AB = 5 cm, BC = 4 cm,
garis dan dan AE = 3 cm. 3
bidang dalam Gambarlah sudut antara
ruang rusuk BE dan bidang
dimensi tiga. ABCD!
. Latihan b. Balok ABCD·EFGH = CE,bidang EFGH)
soal dengan panjang rusuk
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. 5
Gambarlah sudut antara
rusuk CE dan bidang
EFGH!
Pekerjaan c. Balok ABCD·EFGH = BD,bidang ACGE)
Rumah dengan panjang rusuk
5
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Gambarlah sudut antara


rusuk BD dan bidang
ACGE!

Pekerjaan d. Balok ABCD·EFGH = ,bidang ACH)


Rumah dengan panjang rusuk
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. 5
Gambarlah sudut antara
rusuk DF dan bidang
ACH!
Latihan e. Bidang alas dari limas .

soal T·ABCD berbentuk


persegi panjang dengan
AB = 12 cm, AD = 5
5
cm, dan TA = TB = TC
= TD = 7 cm.
Hitunglah sin
.
Latihan f. Limas segi empat
soal beraturan T·ABCD
dengan panjang rusuk
6 cm 5
AB = TA = 6 cm.
Hitunglah besar

6.3.8 Latihan a. Kubus ABCD·EFGH bidang


Menggambar soal dengan panjang rusuk
sudut antara 10 cm. Titik-titik P dan 3
dua bidang Q berturut-turut adalah
dalam ruang titik tengah rusuk tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

dimensi tiga. BF dan CG. Maka


sinus sudut antara α
bidang EPQH dengan
bidang EFGH adalah

Latihan b. Kubus ABCD·EFGH bidang


soal dengan panjang rusuk
10 cm. Titik-titik P dan
Q berturut-turut adalah
titik tengah rusuk tegak
BF dan CG. Maka tan 5
sudut a

α
adalah ...

Nilai aspek psikomotorik siswa:

Nilai latihan soal

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

Nilai Tugas Kelompok


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

LAMPIRAN A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMA Bopkri 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : XE/ 2
Materi Pokok : Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

B. Kompetensi Dasar
6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.

C. Indikator
2. Kognitif
6.2.1 Menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dimensi tiga.
6.2.2 Menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga.
6.2.3 Menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Afektif
c. Karakter/Sikap
6.2.4 Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
d. Keterampilan Sosial
6.2.5 Menghargai pendapat orang lain.
5. Psikomotorik
6.2.6 Menggambar jarak antara dua titik dalam ruang dimensi tiga.
6.2.7 Menggambar jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga.
6.2.8 Menggambar jarak antara titik dan titik dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga.
c. Siswa dapat menentukan jarak titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
Siswa memiliki rasa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang
dberikan guru di kelas ataupun di rumah.
b. Keterampilan Sosial
Siswa dapat menghargai pendapat orang lain dalam diskusi kelas
maupun dalam diskusi kelompok.
3. Psikomotorik
a. Siswa dapat menggambar jarak antara dua titik dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menggambar jarak antara titik dan garis dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menggambar jarak antara titik dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.

E. Materi Pembelajaran
Menentukan Jarak dalam Ruang
Jarak adalah panjang lintasan terpendek (suatu garis lurus) yang
menghubungkan dua buah titik. Cara menggambar jarak dalam geometri
ruang pada prinsipnya sama dengan cara menggambar garis hubung
terpendek. Tetapi, teknis perhitungan jarak dalam geometri ruang lebih
banyak menggunakan hubungan Teorema Phytagoras dan sifat-sifat bangun
ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

a. Jarak Antara Dua Buah Titik


Jarak antara dua buah titik adalah panjang garis
yang menghubungkan kedua titik itu. titik A ke titik
B dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara
d
menghubungkan titik Adan titik B dengan ruas garis
AB. Jika d adalah jarak titik A ke titik α
B , maka jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan
hubungan:

b. Jarak Titik ke Garis
Jarak antara sebuah titik A dengan sebuah garis g adalah panjang
garis tegak lurus dari titik A ke titik proyeksinya pada garis g. Jika
sebuah titik berada di luar garis, maka ada jarak antara titik ke garis itu
yaitu d. Jarak titik A ke garis g (titik A berada di luar garis g) dapat
digambarkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah • Pada bidang α • Panjang ruas
bidang α tersebut buatlah garis AB
yang melalui garis AB tegak merupakan jarak
titik A dan lurus terhadap titik A ke garis g
garis g. garis g. yang diminta.

Proses di atas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagaimana


diperlihatkan pada gambar berikut.

d
α

c. Jarak Titik ke Bidang


Jarak antara titik A ke bidang α adalah panjang garis tegak lurus dari
titik A ke bidang α Jika sebuah titik berada di luar bidang, maka ada
jarak antara titik ke bidang tersebut yaitu d Jarak titik A ke bidang α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

(titik A berada di luar bidang α) dapat digambarkan dengan


menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah garis g • Garis g • Panjang ruas garis
melalui titik A menembus AQ merupakan jarak
dan tegak lurus bidang α di titik A ke bidang α
bidang α. titik Q. yang diminta.

Proses di atas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagaimana


diperlihatkan pada gambar berikut.
A
d
Q

α
F. Alokasi Waktu g
2 x 45 menit

G. Metode Pembelajaran
a. Pemberian tugas
b. Tanya jawab
c. Diskusi

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama ( 2 x 45 menit )
No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal

f. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.


g. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
h. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses 5 menit
pembelajaran.
i. Siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

pertemuan sebelumnya yaitu kedudukan titik, garis, dan bidang


dalam ruang.
j. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan jarak dalam ruang.
2 Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
14) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak dua titik dalam
kehidupan sehari-hari.
15) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak dua titik.
16) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak dua titik dalam
suatu ruang. 55
17) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan menit
jarak dua titik dalam suatu ruang.
18) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak titik ke garis
dalam kehidupan sehari-hari.
19) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke
garis.
20) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke garis
dalam suatu ruang.
21) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
jarak titik ke garis dalam suatu ruang.
22) Siswa diminta menyebutkan contoh jarak titik ke bidang
dalam kehidupan sehari-hari.
23) Siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke
bidang.
24) Melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke bidang
dalam suatu ruang.
25) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
jarak titik ke bidang dalam suatu ruang.
26) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait jarak
dua titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dalam ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

e. Elaborasi
3) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
4) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham 15
untuk bertanya kepada siswa yang sedang melakukan menit
presentasi.
f. Konfirmasi
3) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi 10
penguatan dalam bentuk lisan. menit
4) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.
3 Kegiatan Akhir
f. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
g. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang
telah dilakukan secara tertulis.
h. Siswa diberikan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menentukan jarak
dalam ruang. 5 menit
i. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya, yaitu menentukan sudut dalam ruang.
j. Mengucapkan salam penutup.

I. Sumber dan Media Belajar


Sumber : Buku Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 Penerbit
Erlangga.
Media : LCD dan papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

J. Evaluasi Pembelajaran
a. Kognitif
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.2.3 Latihan b. Jika suatu kubus d. Jarak titik A ke titik
Menentukan soal ABCD.EFGH G adalah AG
jarak dua mempunyai AG =√
titik dalam panjang rusuk 5 =√ √
ruang cm, maka jarak =√ 3
dimensi titik A ke titik G =√
=√
tiga. adalah ... = √ cm.
Jadi, jarak titik A ke
titik G adalah √ cm.
Latihan e. Jika suatu kubus c. Jarak titik A ke
soal ABCD.EFGH titik P adalah AP
mempunyai CP =
panjang rusuk 5
AP =√
cm dan di
=√ √ ( )
pertengahan 5
=√
rusuk CG
terdapat titik P, =√

maka jarak titik =


A ke titik P = 7,5 cm.
Jadi, jarak titik A ke
adalah ...
titik P adalah 7,5 cm.
Pekerjaan f. Jika suatu kubus d. Jarak titik B ke
Rumah ABCD.EFGH titik P adalah BP
mempunyai AP =√
5
panjang rusuk 5 =√ ( )
cm dan di
=√
pertengahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

rusuk CG
=√
terdapat titik P,
= √ cm.
maka jarak titik
Jadi, jarak titik B ke
B ke titik P
titik P adalah √ cm.
adalah ...
6.2.4 Latihan b. Jika suatu kubus c. Jarak titik C ke
Menentukan soal ABCD.EFGH garis FH adalah
CO.
jarak titik mempunyai
CF = AF = √ ;
ke garis panjang rusuk 5 FO = ;
dalam ruang cm , maka jarak CO =√
dimensi titik C ke garis
=√ √
tiga. FH adalah ...
=√ 5

=√

=√

= √ cm.
Jadi, jarak titik C ke
garis FH adalah √
cm.
Latihan c. Jika suatu kubus d. Jarak titik P ke
soal ABCD.EFGH garis CD adalah
mempunyai CP.
panjang rusuk 5 CP =
cm dan di
Jadi, jarak titik P
pertengahan 4
ke garis CD adalah
rusuk CG
2,5 cm.
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis CD
adalah ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

Pekerjaan d. Jika suatu kubus e. Jarak titik P ke


Rumah ABCD.EFGH garis BD adalah
mempunyai PQ .
panjang rusuk 5 AC= √ cm;
cm dan di CQ= √ ;

pertengahan CP = cm;

rusuk CG PQ =√
5
terdapat titik P, =√( ) ( √ )
maka jarak titik
=√
P ke garis BD
adalah ... =√

= √ cm.
Jadi, jarak titik P ke
garis BD adalah PQ
adalah √ cm.
6.3.3 Latihan b. Jika suatu kubus b. Jarak titik A ke
Menentukan soal ABCD.EFGH bidang EFGH
jarak titik mempunyai adalah AE = 4 cm.
ke bidang panjang rusuk 4 3 m
.
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi titik A ke bidang
tiga. EFGH adalah ...
Latihan d. Jika suatu kubus d. Jarak titik O ke
bidang ABFE
soal ABCD.EFGH
adalah OQ.
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O 5
merupakan titik 2)
potong
diagonal-
diagonal bidang 3) OQ =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

EFGH, maka =
jarak titik O ke
= 2 cm.
bidang ABFE
jarak titik O ke
adalah ...
bidang ABFE adalah 2
cm.
Pekerjaan e. Jika suatu kubus d. Jarak titik B ke
Rumah ABCD.EFGH bidang ACGE
mempunyai adalah BP.
panjang rusuk 4 BP =
cm dan titik O =

merupakan titik
= √
potong 5
= √
diagonal-
= √
diagonal bidang = √
EFGH, maka = √ cm.
jarak titik B ke Jadi, jarak titik B ke
bidang ACGE bidang ACGE adalah
adalah ... √ cm.

Nilai kognitif siswa:


Nilai latihan soal
Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

b. Afektif
Aspek yang dinilai
Bertanggung jawab Jumlah
Menghargai pendapat
No Nama Siswa dalam mengerjakan tugas
orang lain. Skor
yang diberikan.
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali

Rata-rata

Kriteria penilaian afektif siswa:


Nilai Rata-rata
A
B
C

6. Psikomotorik
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.2.8 Latihan d. Jika suatu kubus
Menggambar soal ABCD.EFGH
jarak antara mempunyai
dua titik panjang rusuk 5 3
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi tiga. titik A ke titik G
adalah ...

Latihan e. Jika suatu kubus


soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5 P

cm dan di 3
pertengahan
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

A ke titik P
adalah ...
Pekerjaan f. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
P
panjang rusuk 5
cm dan di
pertengahan 3
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
B ke titik P
adalah ...
6.2.9 Latihan d. Jika suatu kubus
Menentukan soal ABCD.EFGH
jarak titik ke mempunyai
garis dalam panjang rusuk 5 5
ruang cm , maka jarak
dimensi tiga. titik C ke garis
FH adalah ...
Latihan e. Jika suatu kubus
soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5
cm dan di
3
pertengahan
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis CD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

adalah ...
Pekerjaan f. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 5
cm dan di
pertengahan 5
rusuk CG
terdapat titik P,
maka jarak titik
P ke garis BD
adalah ...
6.3.4 Latihan d. Jika suatu kubus
Menentukan soal ABCD.EFGH
jarak titik ke mempunyai
bidang panjang rusuk 4
3
dalam ruang cm, maka jarak
dimensi tiga. titik A ke bidang
EFGH adalah ...

Latihan e. Jika suatu kubus


soal ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O
merupakan titik 5
potong
diagonal-
diagonal bidang
EFGH, maka
jarak titik O ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

bidang ABFE
adalah ...
Pekerjaan f. Jika suatu kubus
Rumah ABCD.EFGH
mempunyai
panjang rusuk 4
cm dan titik O
merupakan titik
potong 5
diagonal-
diagonal bidang
EFGH, maka
jarak titik B ke
bidang ACGE
adalah ...

Nilai psikomotorik siswa:

Nilai latihan soal

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

K. Penilaian
Standar Kompetensi Kelulusan ( KKM ) Matematika : 75.
No Aspek yang Teknik Bentuk penilaian Waktu penilaian
dinilai penilaian

1. Kognitif Test 3. Latihan soal di kelas Pertemuan ke-1

4. Pekerjaan Rumah (PR) Pertemuan


berikutnya

2. Afektif Non test Berupa observasi atau catatan guru Pertemuan ke-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Bopkri 2 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : XE/ 2
Materi Pokok : Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

B. Kompetensi Dasar
6.4 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang
dalam ruang dimensi tiga.
C. Indikator
1. Kognitif
6.3.5 Menentukan sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga.
6.3.6 Menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi
tiga.
6.3.7 Menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
2. Afektif
b. Karakter/Sikap
6.3.8 Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Keterampilan Sosial
6.3.14 Menghargai pendapat orang lain.
7. Psikomotorik
6.3.18 Menggambar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga.
6.3.19 Menggambar sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi
tiga.
6.3.20 Menggambar sudut antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menentukan sudut antara dua garis dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang
dimensi tiga
2. Afektif
a. Karakter/Sikap
Siswa memiliki rasa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
yang dberikan guru di kelas ataupun di rumah.
b. Keterampilan Sosial
Siswa dapat menghargai pendapat orang lain dalam diskusi kelas
maupun dalam diskusi kelompok.
3. Psikomotorik
a. Siswa dapat menggambar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi
tiga.
b. Siswa dapat menggambar sudut antara garis dan bidang dalam ruang
dimensi tiga.
c. Siswa dapat menggambar sudut antara dua bidang dalam ruang
dimensi tiga.

E. Materi Pembelajaran
Menentukan Sudut dalam Ruang
Kedudukan garis g dan garis h dalam ruang dapat berpotongan, berimpit,
sejajar, atau bersilangan. Berdasarkan kedudukan garis g dan garis h dalam
ruang itu, dapat diamati fakta-fakta sebagai berikut.
1. Dalam hal garis g berimpit dengan garis h atau garis g sejajar garis h,
maka sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu sama dengan nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

2. Dalam hal garis g berpotongan dengan garis h atau garis g bersilangan


dengan garis h, maka terdapat sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu.

3. Sudut antara Dua Garis


a. Sudut antara Dua Garis Berpotongan
Misalkan garis g dan garis h berpotongan di titik P sehingga
kedua garis itu terletak pada sebuah bidang α Sudut antara garis g dan
garis h yang berpotongan dapat digambarkan melalui langkah-langkah
sebagai berikut.

Step 1 Step 2
• Ambil sembarang titik A pada • Besar sudut APB ditetapkan
garis g dan sembarang titik B sebagai ukuran sudut
pada garis h, dengan garis g antara garis g dan garis h
dan h berpotongan di P. yang berpotongan.

Sudut antara dua garis berpotongan diambil sudut yang


terkecil . Proses menentukan sudut antara garis g
dan garis h yang berpotongan itu dapat divisualisasikan dengan
gambar ruang seperti berikut.

b. Sudut antara Dua Garis Bersilangan


Besar sudut antara dua garis yang bersilangan dapat ditentukan
dengan menggunakan pertolongan sifat sudut dalam geometri bidang
datar. Sifat yang dimaksud adalah dua buah sudut dikatakan sama
besar, jika kai-kaki kedua sudut itu sejajar dan searah.
Misalkan diketahui garis g dan garis h bersilangan. Garis g
menembus bidang α di P dan garis h terletak pada bidang α Sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

antara garis g dan garis h yang bersilangan itu dapat ditentukan


melalui langkah-langkah berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik O, • Besar sudut yang
semba- buatlah garis g' dibentuk oleh garis g'
rang sejajar dengan dan garis h' ditetapkan
titik O garis g dan garis h' sebagai ukuran besar
pada sejajar dengan sudut antara garis g
bidang garis h. dan garis h yang
α. bersilangan.
Proses menentukan sudut antara garis g dan garis h yang
bersilangan itu dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagai
berikut.

Dalam menggambar sudut antara garis g dan garis h yang


bersilangan, lebih praktis apabila titik O diambil pada salah satu garis
(garis g atau garis h).
1) Misalkan titik O diambil pada garis g (titik O diambil tepat
berimpit dengan titik P).
a) Melalui titik O, buatlah garis h’ yang sejajar dengan garis h.
b) Sudut yang dibentuk oleh garis g dan garis h’ merupakan
ukuran besar sudut atara garis g dan garis h yang bersilangan.

P, O

2) Misalkan titik O diambil pada garis h.


a) Melalui titik O, buatlah garis g’ yang sejajar dengan garis g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

b) Sudut yang dibentuk oleh garis g’ dan garis h merupakan ukuran


besar sudut atara garis g dan garis h yang bersilangan.

4. Sudut antara Garis dan Bidang


Kedudukan antara garis dan bidang dalam ruang kemungkinannya adalah:
a. garis terletak pada bidang,
b. garis sejajar bidang, dan
c. garis memotong atau menembus bidang.
Jika sebuah garis memotong atau menembus bidang, maka terdapat
ukuran sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang itu. Misalkan bahwa
garis g memotong bidang α di titik tembus P. Sudut antara garis g dan
bidang α ang berpotongan dapat ditentukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik Q, • Besar sudut QPQ'
semba- buatlah garis h yang ditetapkan sebagai
rang tegak lurus terhadap ukuran besar sudut
titik Q bidang α. Garis h ini antara garis g dan
pada menembus bidang α bidang α yang
garis g di titik Q' berpotongan.

Proses diatas dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Berdasarkan paparan di atas, definisi dari sudut antara garis g dan


bidang α adalah sudut lancip ang dibentuk oleh garis g dengan
pro eksin a pada bidang α
5 Sudut antara Dua Bidang
Kedudukan dua bidang dalam ruang kemungkinannya adalah:
a. dua bidang berimpit,
b. dua bidang sejajar, dan
c. dua bidang berpotongan.
Jika dua bidang berimpit atau dua bidang sejajar, maka sudut yang
dibentuk oleh dua bidang yang berimpit atau dua bidang yang sejajar itu
sama dengan nol. Tetapi jika dua bidang berpotogan, maka terdapat ukuran
sudut yang dibentuk oleh dua bidang yang berpotongan itu.
Misalkan bahwa bidang α dan bidang β berpotongan pada garis
potong (α, β) Sudut antara bidang α dan bidang β ang berpotongan dapat
ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melaui titik P, • Besar sudut QPR
sembara buatlah garis PQ ditetapkan
ng titik P pada bidang α dan sebagai ukuran
pada garis PR pada sudut antara
garis bidang β yang bidang α dan
potong masing-masing tegak bidang β yang
(α, β). lurus terhadap garis berpotongan.
potong (α, β).

Perhatikan bahwa sudut QPR merupakan sudut yang dibentuk oleh


perpotongan garis PQ dengan garis PR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

Berdasarkan paparan di atas, dapat didefinisikan bahwa sudut antara


dua bidang yang berpotongan adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis
yang berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama dan sebuah garis lagi
pada bidang yang kedua), garis-garis itu tegak lurus terhadap garis potong
antara kedua bidang tersebut.

F. Alokasi Waktu
6 x 45 menit

G. Metode Pembelajaran
1. Pemberian tugas
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama ( 2 x 45 menit )
No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal

a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran


siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. 20
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses menit
pembelajaran.
d. Membahas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan sudut antara dua buah garis.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua


garis berpotongan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara
dua garis berpotongan.
3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua
40
garis berpotongan dalam suatu ruang.
menit
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara dua garis berpotongan dalam suatu
ruang.
5) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua
garis bersilangan dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara
dua garis bersilangan.
7) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua
garis bersilangan dalam suatu ruang.
8) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara dua garis bersilangan dalam suatu
ruang.
9) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait
sudut antara dua garis dalam ruang.
b. Elaborasi
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya. 15

2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum menit


paham untuk bertanya kepada siswa yang sedang
melakukan presentasi.
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi 10
penguatan dalam bentuk lisan. menit
2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang 5 menit
telah dilakukan secara tertulis.
c. Siswa diberikan tugas kelompok yaitu menentukan sudut
antara dua garis. Tugas dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara garis dan bidang
dalam ruang.
e. Mengucapkan salam penutup.

2. Pertemuan kedua ( 2 x 45 menit )


No Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran
siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
20
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses
menit
pembelajaran.
d. Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan sudut antara garis dan bidang.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara garis
dan bidang dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari garis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

bidang dalam suatu ruang.


3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara garis
40
dan bidang dalam suatu ruang.
menit
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara garis dan bidang dalam suatu ruang.
5) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait
sudut antara garis dan bidang dalam ruang.
b. Elaborasi
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan
15
hasil pekerjaannya.
menit
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum
paham untuk bertanya kepada siswa yang sedang
melakukan presentasi.
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi 10
penguatan dalam bentuk lisan. menit
2) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.

3 Kegiatan Akhir
a. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
b. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang 5
telah dilakukan secara tertulis. menit
c. Siswa diberikan Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menentukan
sudut antara garis dan bidang.
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan 2. enit
selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara dua bidang dalam
ruang.
e. Mengucapkan salam penutup.

3. Pertemuan ketiga ( 2 x 45 menit )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

No Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka dan mengecek kehadiran
siswa.
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
20
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses
menit
pembelajaran.
d. Membahas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
e. Menyampaikan materi baru yang akan dipelajari yaitu
menentukan sudut antara dua bidang.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa diminta menyebutkan contoh sudut antara dua
bidang dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara
dua bidang dalam suatu ruang.
3) Melibatkan siswa dalam menggambar sudut antara dua 40
bidang dalam suatu ruang. menit
4) Melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
besar sudut antara dua bidang dalam suatu ruang.
5) Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait
menentukan sudut dalam ruang.
b. Elaborasi
1) Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
15
2) Memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum
menit
paham untuk bertanya kepada siswa yang sedang
melakukan presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

c. Konfirmasi 10
3) Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi menit
penguatan dalam bentuk lisan.
4) Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan siswa.

3 Kegiatan Akhir
e. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadi.
f. Bersama siswa melakukan refleksi pada pembelajaran yang 5 menit
telah dilakukan secara tertulis.
g. Menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan harian dengan materi menentukan jarak dan
sudut dalam ruang.
h. Mengucapkan salam penutup.

I. Sumber dan Media Belajar


Sumber : Buku Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 Penerbit
Erlangga.
Media : LCD dan papan tulis.

J. Evaluasi Pembelajaran
a. Kognitif
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.3.4 Latihan a. Jika diketahui balok e. Sudut antara garis EF
Menentukan soal ABCD.EFGH dengan dan garis EH adalah
sudut antara AB = 10 cm, AD = AE dengan besar
3
dua garis = 5 cm. Maka sudut sudutn a aitu 9
dalam ruang antara garis EF dan
dimensi tiga. garis EH adalah ...
Latihan f. Jika diketahui balok b. Sudut antara garis 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

soal ABCD.EFGH dengan dan garis BF


AB = 10 cm, AD = AE adalah .
= 5 cm. Maka sudut BE =√
antara garis dan cos =
garis BF adalah ...
=√
=√
=√
=√
= √ cm
Jadi, nilai dari cos
adalah √ .

Latihan g. Jika kubus ABCD.EFGH c. Besar sudut antara


soal mempunyai panjang garis AH dan garis BF
rusuk 4 cm. Maka besar ( ):
sudut antara garis AH AH merupakan
dan garis BF adalah ... diagonal sisi kubus
5
ABCD·EFGH pada
bidang ADHE sehingga
besar sudut antara garis
AH dan garis BF adalah
5.
Latihan h. Jika kubus ABCD.EFGH e. Sudut antara garis DE
soal mempunyai panjang dan garis BG(
rusuk 4 cm. Maka besar ):
sudut antara garis DE CF dan BG merupakan
dan garis BG adalah ... diagonal sisi kubus
5
ABCD·EFGH pada
bidang BCGF, sehingga
besar sudut antara garis
DE dan garis BG adalah
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

Tugas f. Jika α men atakan g. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
hitunglah sin α Sin α = sin 6 = √ .
15
Jadi, sinus sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah √ .

Tugas h. Jika α men atakan h. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
hitunglah cos α Cos α = sin 6 = . 15
Jadi, cosinus sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah

Tugas i. Jika α men atakan h. merupakan


segitiga sama sisi,
kelom- besar sudut antara
sehingga besar
pok rusuk TA dan rusuk AB, adalah 60 .
15
hitunglah tan α Tan α = sin 6 = √ .
Jadi, tangen sudut antara
rusuk TA dan rusuk AB
adalah √ .
6.3.5 Latihan a. Bidang alas dari limas g. AC = √
Menentukan soal T.ABCD berbentuk
=√
sudut antara persegi panjang dengan =√
garis dan AB = 12 cm, AD = 5 =√
= 13 cm;
bidang dalam cm, dan TA = TB = TC
TO = √ 5
ruang = TD = 7 cm.
dimensi tiga. Hitunglah panjang AC =√ ( )
. dan tinggi limas TO =√

=√
= √ cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

Jadi, panjang AC adalah


13 cm dan tinggi limas
TO adalah √ cm.

Latihan h. Bidang alas dari limas b. Sin


soal T·ABCD berbentuk
persegi panjang dengan = sin
AB = 12 cm, AD = 5 =
cm, dan TA = TB = TC √
= 3
= TD = 7 cm.
= √ .
Hitunglah sin Jadi, sin
.

adalah √ .

Pekerjaan c. Limas segi empat i. AC = √


Rumah beraturan T·ABCD =√
dengan panjang rusuk =√
AB = TA = 6 cm. =√ 3
Hitunglah panjang AC, = √ cm
Jadi, panjang AC adalah
√ cm.
Pekerjaan j. Limas segi empat d. Jarak titik T ke bidang
alas ABCD = TO
Rumah beraturan T·ABCD
TO= √
dengan panjang rusuk
=√ ( )
AB = TA = 6 cm.
Hitunglah jarak titik T =√ ( √ )
3
ke bidang alas ABCD, =√ ( √ )
=√
= √
= √ cm.
Jadi, jarak titik T ke
bidang alas ABCD
adalah = √ cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

Pekerjaan e. Limas segi empat k. Volume =


Rumah beraturan T·ABCD
dengan panjang rusuk =

AB = TA = 6 cm. = √
5
Hitunglah volume = √
= √
limas T.ABCD
Jadi, volume limas
T.ABCD adalah √
cm3 .
Pekerjaan l. Limas segi empat g. Besar
Rumah beraturan T·ABCD = besar
dengan panjang rusuk
AB = TA = 6 cm. Sin =
Hitunglah besar

=
5
= √

= 45
Jadi, besar
adalah
45
6.3.6 Latihan c. Kubus ABCD·EFGH a. Sudut antara bidang
Menentukan soal dengan panjang rusuk EPQH dengan bidang
sudut antara 10 cm. Titik-titik P dan EFGH adalah
dua bidang Q berturut-turut adalah atau
dalam ruang titik tengah rusuk tegak siku-siku di F. EF = 10
dimensi tiga. BF dan CG. Maka sin cm, PF = , 5
sudut antara bidang
sehingga:
EPQH dengan bidang
EP =√
EFGH adalah
=√
=√
=√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

=√
= √

Nilai sinus

=

= √ ,

Jadi, nilai sinus sudut


antara bidang EPQH dan
bidang EFGH adalah
√ .

Latihan b. Kubus ABCD·EFGH d.


soal dengan panjang rusuk adalah

10 cm. Titik-titik P dan CG = 10 cm,

Q berturut-turut adalah OC =

titik tengah rusuk tegak = √

BF dan CG. Maka tan = √


sudut a
= √

= √
adalah ...
5
= √

= √ cm
Tan

=

=√
Jadi, nilai
tan
adalah √ .
Nilai kognitif siswa:

Nilai latihan soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

Nilai Tugas Kelompok

b. Afektif
Aspek yang dinilai
Bertanggung jawab
Menghargai pendapat Jumlah
No Nama Siswa dalam mengerjakan tugas
orang lain. Skor
yang diberikan.
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
...
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali

Rata-rata

Kriteria penilaian afektif siswa:


Nilai Rata-rata
A
B
C

c. Psikomotorik
Bentuk Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
penilaian maksimum
6.3.6 Latihan a. Jika diketahui balok = EF,EH)
3
Menggambar soal ABCD.EFGH dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

sudut antara AB = 10 cm, AD = AE


dua garis = 5 cm. Maka besar
dalam ruang sudut antara garis EF
dimensi tiga. dan garis EH adalah ...
Latihan e. Jika diketahui balok = BE,BF)
soal ABCD.EFGH dengan
AB = 10 cm, AD = AE
3
= 5 cm. Maka cos sudut
antara garis dan α

garis BF adalah ...


Latihan f. Jika kubus ABCD.EFGH = AH,BF)
soal mempunyai panjang
rusuk 4 cm. Maka besar
sudut antara garis AH
5
dan garis BF adalah ...
α

Latihan g. Jika kubus ABCD.EFGH = DE,BG)


soal mempunyai panjang
rusuk 4 cm. Maka besar
sudut antara garis DE
5
dan garis BG adalah ...
α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Tugas g. Buatlah lukisan wakil = TA,AB)


kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
10
sudut antara garis TA
dan AB!

Tugas h. Buatlah lukisan wakil = TA,BC)


kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
sudut antara garis TA
dan BC!

15

(salah satu)
Tugas h. Buatlah lukisan wakil = )
kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar 15
sudut antara garis TC
dan AB!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

(salah satu)
Tugas i. Buatlah lukisan wakil =
Kelom- sudut yang
pok menunjukkan besar
sudut antara garis CD 15

dan TD!

6.3.7 Latihan b. Balok ABCD·EFGH = BE,bidang ABCD)


Menggambar soal dengan panjang rusuk
sudut antara AB = 5 cm, BC = 4 cm,
garis dan dan AE = 3 cm. 3
bidang dalam Gambarlah sudut antara
ruang rusuk BE dan bidang
dimensi tiga. ABCD!
. Latihan g. Balok ABCD·EFGH = CE,bidang EFGH)
soal dengan panjang rusuk
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. 5
Gambarlah sudut antara
rusuk CE dan bidang
EFGH!
Pekerjaan h. Balok ABCD·EFGH = BD,bidang ACGE)
Rumah dengan panjang rusuk
5
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Gambarlah sudut antara


rusuk BD dan bidang
ACGE!

Pekerjaan i. Balok ABCD·EFGH = ,bidang ACH)


Rumah dengan panjang rusuk
AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. 5
Gambarlah sudut antara
rusuk DF dan bidang
ACH!
Latihan j. Bidang alas dari limas .

soal T·ABCD berbentuk


persegi panjang dengan
AB = 12 cm, AD = 5
5
cm, dan TA = TB = TC
= TD = 7 cm.
Hitunglah sin
.
Latihan k. Limas segi empat
soal beraturan T·ABCD
dengan panjang rusuk
6 cm 5
AB = TA = 6 cm.
Hitunglah besar

6.3.8 Latihan c. Kubus ABCD·EFGH bidang


Menggambar soal dengan panjang rusuk
sudut antara 10 cm. Titik-titik P dan 3
dua bidang Q berturut-turut adalah
dalam ruang titik tengah rusuk tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

dimensi tiga. BF dan CG. Maka


sinus sudut antara α
bidang EPQH dengan
bidang EFGH adalah

Latihan d. Kubus ABCD·EFGH bidang


soal dengan panjang rusuk
10 cm. Titik-titik P dan
Q berturut-turut adalah
titik tengah rusuk tegak
BF dan CG. Maka tan 5
sudut a

α
adalah ...

Nilai aspek psikomotorik siswa:

Nilai latihan soal

Nilai Pekerjaan Rumah (PR)

Nilai Tugas Kelompok

K. Penilaian
Standar Kompetensi Kelulusan ( KKM ) Matematika : 75.

No Aspek yang Teknik Bentuk penilaian Waktu penilaian


dinilai penilaian
1. Kognitif Test 1. Latihan soal di sekolah Seluruh pertemuan
2. Pekerjaan Rumah (PR) Pertemuan ke- 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

LAMPIRAN A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)


Nama :
Kelas :
No. Absen :

Aksioma-aksioma Euclides:
Aksioma 1 : Melalui dua buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis
lurus.
Aksioma 2 : Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik
persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.
Aksioma 3 : Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.

Berdasarkan tiga buah aksioma tersebut, selanjutnya dapat diturunkan empat


buah dalil untuk menentukan sebuah bidang.
Dalil 1 : Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sembarang.
Dalil 2 : Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik yang berada
di luar garis tersebut.
Dalil 3 : Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis yang berpotongan.
Dalil 4 : Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis yang sejajar.

A. MENENTUKAN JARAK DALAM RUANG


1. Jarak Titik ke Titik
Jarak titik A ke titik C dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara
menghubungkan titik A dan titik C dengan ruas garis AC.

Jika titik A, B, dan C membentuk segitiga siku-siku serta d adalah jarak titik

ke titik , maka: d = AC = √ ,
AB = ... ,
BC = ... .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

Contoh:
Jika suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 5 cm dan di
pertengahan rusuk CG terdapat titik P, maka:
c. Jarak titik A ke titik B adalah ... = ... cm.
d. Jarak titik A ke titik C adalah ... = ... cm.
e. Jarak titik A ke titik G adalah ... = ... cm.
f. Jarak titik A ke titik P adalah ... = ... cm.
g. Jarak titik B ke titik P adalah ... = ... cm.

2. Jarak Titik ke Garis


Jika sebuah titik berada di luar garis, maka ada jarak antara titik ke garis
itu. Jarak titik A ke garis g (titik A berada di luar garis g) dapat digambarkan
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah bidang • Pada bidang α • Panjang ruas garis
α yang melalui tersebut buatlah AP merupakan jarak
titik A dan garis garis AP tegak titik A ke garis g
g. lurus terhadap yang diminta.
garis g.

Contoh:
Jika suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 5 cm dan di
pertengahan rusuk CG terdapat titik P, maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

c. Jarak titik A ke garis BC adalah ... = ... cm.

d. Jarak titik A ke garis FG adalah ... = ... cm.

e. Jarak titik C ke garis FH adalah ... = ... cm.

f. Jarak titik P ke garis CD adalah ... = ... cm.

g. Jarak titik P ke garis BD adalah ... = ... cm.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

3. Jarak Titik ke Bidang


Jika sebuah titk berada di luar bidang, maka ada jarak antara titik
ke bidang itu. Jarak titik A ke bidang α (titik A berada di luar bidang α)
dapat digambarkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut.

Step 1 Step 2 Step 3


• Buatlah garis g • Garis g • Panjang ruas garis AQ
melalui titik A menembus merupakan jarak titik
dan tegak lurus bidang α di A ke bidang α yang
bidang α. titik Q. diminta.

αα

Contoh:
Jika suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 4 cm dan titik O
merupakan titik potong diagonal-diagonal bidang EFGH, maka:
a. Jarak titik A ke bidang BCGF adalah ... = ... cm.
c. Jarak titik A ke bidang EFGH adalah ... = ... cm.
d. Jarak titik O ke bidang ABCD adalah ... = ... cm.
e. Jarak titik O ke bidang ABFE adalah ... = ... cm.
f. Jarak titik B ke bidang ACGE adalah ... = ... cm.

B. MENENTUKAN SUDUT DALAM RUANG

1. Sudut antara Garis dan Garis


Berdasarkan kedudukan garis g dan garis h dalam ruang, dapat diamati
bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

a. Jika garis g berimpit dengan garis h, maka sudut yang dibentuk oleh
kedua garis itu sama dengan ...
b. Jika garis g sejajar dengan garis h, maka sudut yang dibentuk oleh kedua
garis itu sama dengan ...
c. Jika garis g berpotongan dengan garis h di titik P sehingga kedua garis itu
terletak pada sebuah bidang α, sudut antara garis g dan garis h yang
berpotongan dapat digambarkan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.

Step 1 Step 2
• Ambil sembarang titik A pada garis • Besar sudut APB ditetapkan
g dan sembarang titik B pada garis sebagai ukuran sudut antara
h, dengan garis g dan h berpotongan garis g dan garis h yang
di P. berpotongan.

Sudut antara dua garis


berpotongan diambil sudut
ang lebih dari dan kurang
dari atau sama dengan 9
α

Contoh:
Jika diketahui balok ABCD.EFGH
dengan AB = 10 cm, AD = AE = 5 cm.
Maka:
1) Sudut antara garis BG dan garis CF
adalah dengan besar sudutn a
aitu ,
2) Sudut antara garis EF dan garis EH adalah dengan besar
sudutn a aitu ,
3) Sudut antara garis dan garis BF adalah , sehingga nilai dari
cos adalah ... .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

d. Jika garis g dan garis h bersilangan, dimana garis g menembus bidang α


di P dan garis h terletak pada bidang α, sudut antara garis g dan garis h
yang bersilangan itu dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut.
1) Cara 1
Step 1 Step 2 Step 3
• Ambil • Melalui titik O, • Besar sudut yang dibentuk
sembara buatlah garis g' oleh garis g' dan garis h'
ng titik sejajar dengan garis ditetapkan sebagai ukuran
O pada g dan garis h' besar sudut antara garis g
bidang sejajar dengan garis dan garis h yang
α. h. bersilangan.

2) Cara 2
Step 1 Step 2
• Melalui titik P, buatlah • Besar sudut yang dibentuk oleh garis g dan
garis h' yang sejajar garis h' ditetapkan sebagai ukuran besar sudut
dengan garis h. antara garis g dan garis h yang bersilangan.

3) Cara 3

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik • Besar sudut yang dibentuk oleh
sembarang O, buatlah garis g dan garis h' ditetapkan
titik O garis g' yang sebagai ukuran besar sudut antara
pada garis sejajar dengan garis g dan garis h yang
h garis g bersilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

Contoh:
Jika kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 4 cm. Maka:
a. Besar sudut antara garis DE dan garis HF,

b. Besar sudut antara garis AH dan garis BF,

c. Besar sudut antara garis DE dan garis BG.

Tugas Kelompok
Kerjakan soal berikut dalam kelompok! Jumlah anggota kelompok maksimal 3
siswa. Dikumpulkan pada pertemuan minggu depan dalam kertas HVS.
Soal:
Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC dengan panjang rusuk 6 cm. Titik D
merupakan pertengahan rusuk AB.
a. Buatlah lukisan wakil sudut yang menunjukkan besar sudut antara garis-
garis berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

1) TA dan AB,
2) TA dan BC,
3) TC dan AB,
4) TA dan TD.
b. Jika α men atakan besar sudut antara rusuk TA dan rusuk AB, hitunglah:
1) sin α,
2) cos α,
3) tan α
2. Sudut antara Garis dan Bidang
Jika sebuah garis memotong atau menembus bidang, maka terdapat ukuran
sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang itu. Misalkan bahwa garis g
memotong bidang α di titik tembus P. Sudut antara garis g dan bidang α ang
berpotongan dapat ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melalui titik Q, buatlah • Besar sudut QPQ'
sembara garis h yang tegak lurus ditetapkan sebagai ukuran
ng titik terhadap bidang α. besar sudut antara garis g
Q pada Garis h ini menembus dan bidang α yang
garis g bidang α di titik Q' berpotongan.

Contoh:
Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm.
a. Hitunglah besar .
b. Jika sudut antara diagonal ruang AG dengan bidang alas ABCD adalah
α, hitunglah nilai dari sin α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

Latihan Soal
1) Balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk AB = 5 cm, BC = 4 cm, dan
AE = 3 cm. Gambarlah sudut-sudut antara:
c. rusuk BE dan bidang ABCD,
d. rusuk CH dan bidang EFGH,
e. rusuk BD dan bidang ACGE,
f. rusuk DF dan bidang ACH.
2) Bidang alas dari limas T.ABCD berbentuk persegi panjang dengan AB
= 12 cm, AD = 5 cm, dan TA = TB = TC = TD = 7 cm.
a. Hitunglah panjang AC dan tinggi limas TO.
b. Hitunglah sin .
3) Limas segi empat beraturan T.ABCD dengan panjang rusuk AB = TA =
6 cm. Hitunglah:
a. panjang AC,
b. jarak titik T ke bidang alas ABCD,
c. volume limas T.ABCD,
d. besar .

3. Sudut antara Dua Bidang


a. Jika bidang α berimpit dengan bidang β, maka sudut yang dibentuk oleh
dua bidang yang berimpit itu sama dengan ... .
b. Jika bidang α sejajar dengan bidang β, maka sudut yang dibentuk oleh dua
bidang yang sejajar itu sama dengan ... .
c. Jika bidang α berpotongan dengan bidang β pada garis potong (α, β), sudut
antara bidang α dan bidang β ang berpotongan dapat ditentukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

Step 1 Step 2 Step 3


• Ambil • Melaui titik P, buatlah garis • Besar sudut QPR
sembarang PQ pada bidang α dan garis ditetapkan sebagai
titik P pada PR pada bidang β yang ukuran sudut
garis potong masing-masing tegak lurus antara bidang α
(α, β). terhadap garis potong (α, dan bidang β yang
β). berpotongan.

Contoh:
Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Titik-titik P dan Q berturut-
turut adalah titik tengah rusuk tegak BF dan CG. Maka:
e. besar sudut antara bidang ADGF dengan bidang ABCD adalah ,
f. nilai sinus sudut antara bidang EPQH dan bidang EFGH adalah ... ,
g. nilai tan adalah ... .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

LAMPIRAN A.4 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sekolah : ______________________________________________
Kelas : ______________________________________________
Jam ke : ______________________________________________
Mata pelajaran : ______________________________________________
Pengajar : ______________________________________________
Observer : ______________________________________________
Hari, tanggal : ______________________________________________

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!


2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!

No. ASPEK YANG DIAMAT YA TIDAK


I PRAPEMBELAJARAN
1 Memberikan salam
2 Mengecek kehadiran siswa
3 Memeriksa kesiapan ruang dan media pembelajaran
4 Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran

II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN


A Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2 Memberi arahan yang jelas terkait langkah dalam
menetukan jarak dalam ruang dimensi tiga.
3 Meminta siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
pada papan tulis untuk menumbuhkan motivasi siswa.
4 Lebih dari 10% siswa yang bertanya kepada guru ketika
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
terkait materi pembelajaran.
5 Menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif.
B Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
2 Menghasilkan pesan yang menarik (penggunaan media
pembelajaran untuk memahami konsep dari materi
pembelajaran)
3 Menggunakan media pembelajaran secara efektif dan
efisien
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan penggunaan
media pembelajaran.
C Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
2 Merespons positif partisipasi siswa
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa


5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar
D Penilaian proses dan hasil belajar
1 Memantau kemajuan belajar (dapat dilihat melalui
proses penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan)
2 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
3 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
E Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

IV PENUTUP
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
2 Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung

Yogyakarta, ......................... 2017

Observer,

(......................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS


DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GEOGEBRA

Sekolah : ______________________________________________
Kelas : ______________________________________________
Jam ke : ______________________________________________
Mata pelajaran : ______________________________________________
Pengajar : ______________________________________________
Observer : ______________________________________________
Hari, tanggal : ______________________________________________

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!


2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!

No. ASPEK YANG DIAMAT YA TIDAK


I PRAPEMBELAJARAN
1 Memberikan salam
2 Mengecek kehadiran siswa
3 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
4 Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
5 Memeriksa kesiapan siswa untuk menggunakan laptop
dalam pembelajaran

II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatannya

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

A Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
3 Memberi arahan yang jelas terkait penggunaan program
geogebra dalam pembelajaran.
4 Meminta siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
menggunakan program geogebra yang ditayangkan pada
layar untuk menumbuhkan motivasi siswa.
5 Lebih dari 10% siswa yang bertanya kepada guru ketika
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
terkait materi pembelajaran.
Menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif.
B Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan program
geogebra
2 Menghasilkan pesan yang menarik (penggunaan
geogebra untuk memahami konsep dari materi
pembelajaran)
3 Menggunakan program geogebra secara efektif dan
efisien
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan penggunaan
program geogebra
C Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
2 Merespons positif partisipasi siswa
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa


5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar
D Penilaian proses dan hasil belajar
1 Memantau kemajuan belajar (dapat dilihat melalui
proses penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan)
2 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
3 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
E Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

IV PENUTUP
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
2 Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung

Yogyakarta, ......................... 2017

Observer,

(......................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

LAMPIRAN A.5 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

KUESIONER PENGUKUR MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama :
Kelas :
No. Absen :

Petunjuk:

1. Pilihlah salah satu jawaban dari empat alternatif jawaban pada setiap
pernyataan yang sesuai dengan yang anda alami.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom pern ataan-pernyataan yang telah
tersedia.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mendengarkan semua yang disampaikan oleh
guru ketika pembelajaran matematika berlangsung.
2 Saya memikirkan hal lain di luar topik pembelajaran
matematika ketika mengikuti pembelajaran
matematika.
3 Saya mengikuti setiap proses dalam pembelajaran
sesuai dengan arahan dari guru.
4 Saya mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan
topik pembelajaran.
5 Saya mau maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan saya.
6 Saya lebih memilih diam pada saat berdiskusi dalam
kelompok.
7 Saya mengajukan pertanyaan kepada guru ketika ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

materi yang belum saya pahami.


8 Saya cepat menyerah ketika mengerjakan soal yang
sulit diselesaikan.
9 Saya mengemukakan pendapat saya di depan guru
dan teman-teman saya pada saat pembelajaran
matematika berlangsung.
10 Saya merasa tertantang dan tidak putus asa dalam
mengerjakan soal-soal matematika.
11 Saya merasa bosan pada pembelajaran matematika
yang sedang berlangsung.
12 Saya keluar kelas saat pembelajaran matematika
masih berlangsung tanpa kepentingan yang jelas.
13 Saya lebih memilih untuk diam ketika ada materi
yang belum saya pahami.
14 Saya merasa terbebani ketika guru memberi Pekerjaan
Rumah (PR).
15 Saya mempelajari kembali di rumah materi yang telah
diberikan oleh guru di kelas.
16 Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang
diberikan oleh guru.
17 Saya tidak mau membantu teman karena saya tidak
yakin cara saya benar dan sesuai dengan langkah-
langkah yang diberikan guru.
18 Saya mempelajari materi pembelajaran matematika
hanya saat di sekolah saja.
19 Saya tidak mau mencoba lagi jika hasil pekerjaan
saya salah.
20 Saya fokus terhadap pembelajaran yang berlangsung
hingga saya tidak sadar bahwa jam pelajaran sudah
habis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

LAMPIRAN A.6 Soal Tes Hasil Belajar Siswa

TES HASIL BELAJAR


SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Jawablah soal-soal berikut dengan menyertakan sketsa dan langkah
pengerjaannya!

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Titik O merupakan


titik potong diagonal-diagonal bidang alas AC dan BD. Hitunglah jarak:
a. titik F ke titik O,
b. titik A ke garis BC,
c. titik C ke bidang BDHF.

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitunglah:


a. nilai cosinus sudut antara garis DF dan garis CG,
b. besar sudut antara garis GH dan bidang ACGE,
c. besar sudut antara bidang ABCD dan bidang ABGH.

3. Pada limas segi empat T.ABCD, bidang alas ABCD berbentuk persegi panjang
dengan AB= 8 cm, BC = 6 cm, dan TA = TB = TC = TD = 13 cm Sudut α
adalah sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD. Hitunglah nilai tan
α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Titik O merupakan


titik potong diagonal-diagonal bidang alas AC dan BD. Hitunglah jarak:
a. titik F ke titik O,
b. titik A ke garis BC,
c. titik C ke bidang BDHF,
Kunci Jawaban:
No Penyelesaian Skor Maksimal
1a

6 cm
5

6 cm
6 cm
Jarak titik F ke titik O adalah FO.
OB





√ 15

FO √
√( √ )



Jadi, jarak titik F ke titik O adalah √ cm.
1b

6 cm 5

6 cm
6 cm
Jarak titik A ke garis BC adalah AB. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

AB = 6 cm.
Jadi, jarak titik A ke garis BC adalah 6 cm.
1c

6 cm 5

6 cm

Jarak titik C ke bidang BDHF adalah OC.


OC

√ 15



Jadi, jarak titik C ke bidang BDHF adalah √ cm.

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitunglah:


a. nilai cosinus sudut antara garis DF dan garis CG,
b. besar sudut antara garis GH dan bidang ACGE,
c. besar sudut antara bidang ABCD dan bidang ABGH.
Kunci jawaban:
No. Penyelesaian Skor Maksimal
2a

4 cm 5

Sudut antara garis DF dan garis CG adalah α atau .


BD = √
√ 15


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227


DF = √
√( √ )



Cos


√ 5
Jadi, nilai cosinus sudut antara garis DF dan garis CG adalah
√ .
2b

4 cm 5

4 cm

Sudut antara garis GH dan bidang ACGE adalah α atau


.
IG EG





15


Cos α

α
Jadi, besar sudut antara garis GH dan bidang ACGE
adalah .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

2c

4 cm 5

4 cm
Sudut antara bidang ABCD dan bidang ABGH adalah α
atau
Tan α

15

Jadi, besar sudut antara bidang ABCD dan bidang


ABGH adalah .

3. Pada limas segi empat T.ABCD, bidang alas ABCD berbentuk persegi panjang
dengan AB= 8 cm, BC = 6 cm, dan TA = TB = TC = TD = 13 cm Sudut α
adalah sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD. Hitunglah nilai tan
α
Kunci jawaban:
No. Penyelesaian Skor maksimal
3

13 cm 5

6 cm

AC = √


√ 15

OT = √
√ ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

√ ( )



Tan

Jadi, nilai tan α adalah 3.

Total Skor Maksimal = 60


Total Skor Maksimal = 60
Total Skor Maksimal = 60
Total Skor Maksimal = 20
+
Total Skor Maksimal = 200

Nilai ×100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

LAMPIRAN B

Lampiran B.1 : Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar

Lampiran B.2 : Hasil Uji Coba Kuesioner

Lampiran B.3 : Hasil Validitas Isi Oleh Dosen Pakar

Lampiran B.4 : Hasil Validitas Isi Oleh Guru Matematika

Lampiran B.5 : Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Lampiran B.6 : Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran B.7 : Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Lampiran B.8 : Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran B.9 : Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

LAMPIRAN B.1 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar

Nama Butir Soal Skor


Nilai
Siswa 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3a 3b 3c 4 Total
S1 18 20 15 15 15 18 8 15 15 0 139 69,5
S2 5 10 15 20 15 20 8 0 5 3 101 50,5
S3 15 20 3 15 15 20 8 15 15 0 126 63
S4 18 0 3 15 3 0 18 0 15 18 90 45
S5 15 5 15 20 20 20 20 15 15 3 148 74
S6 15 15 20 18 15 15 8 15 15 0 136 68
S7 10 10 20 20 10 15 13 5 5 3 111 55,5
S8 20 10 10 20 5 0 18 0 15 18 116 58
S9 15 20 20 20 20 20 18 5 15 20 173 86,5
S10 15 13 13 15 15 18 13 11 20 20 153 76,5
S11 20 20 20 20 20 20 10 15 15 18 178 89
S12 20 5 5 15 20 15 20 0 15 18 133 66,5
S13 20 20 20 20 20 20 10 20 20 20 190 95
S14 20 20 20 20 20 20 13 20 20 20 193 96,5
S15 5 5 15 15 15 18 8 0 0 0 81 40,5
S16 18 15 15 18 15 15 0 0 0 0 96 48
S17 15 8 3 20 0 20 3 0 0 3 72 36
S18 20 20 15 20 20 20 8 15 15 3 156 78
S19 20 20 20 20 20 15 5 15 15 15 165 82,5
S20 20 5 10 20 20 20 8 15 15 18 151 75,5
S21 20 5 10 20 15 20 8 15 15 18 146 73
S22 20 20 15 20 20 20 8 15 15 3 156 78
S23 20 20 20 15 15 20 10 15 15 20 170 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

LAMPIRAN B.2 Hasil Uji Coba Kuesioner

Nama Nomor Pernyataan Skor


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
S1 2 4 4 3 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 81
S2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 2 2 3 2 61
S3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 3 3 1 2 3 4 1 2 2 3 59
S4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 70
S5 3 3 4 3 3 2 3 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 79
S6 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 85
S7 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 2 72
S8 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 82
S9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 81
S10 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 81
S11 4 3 0 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 1 4 3 2 3 4 3 2 3 2 70
S12 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 86
S13 3 4 2 3 4 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

S14 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 1 79
S15 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 82
S16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 90
S17 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 1 4 1 70
S18 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 85
S19 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 66
S20 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 56
S21 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 73
S22 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 84
S23 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

307

LAMPIRAN B.6 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Nama Butir Soal Skor


Nilai Keterangan
Siswa 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3 Total
S1 20 20 11 20 15 15 17 118 84,29 tuntas
S2 13 20 8 20 15 15 17 108 77,14 tuntas
S3 13 20 8 17 15 8 0 81 57,86 tidak tuntas
S4 20 20 20 20 20 18 0 118 84,29 tuntas
S5 20 20 5 2 0 0 0 47 33,57 tidak tuntas
S6 20 20 13 20 15 15 20 123 87,86 tuntas
S7 20 20 13 20 15 15 17 120 85,71 tuntas
S8 13 20 11 20 20 20 2 106 75,71 tuntas
S9 20 20 8 17 15 8 20 108 77,14 tuntas
S10 20 20 20 5 20 20 0 105 75,00 tuntas
S11 20 20 20 20 20 20 20 140 100,00 tuntas
S12 20 20 20 20 20 20 20 140 100,00 tuntas
S13 15 20 11 20 15 13 2 96 68,57 tidak tuntas
S14 20 20 11 20 20 20 20 131 93,57 tuntas
S15 20 20 20 17 15 15 2 109 77,86 tuntas
S16 20 20 20 20 20 20 20 140 100,00 tuntas
S17 20 20 8 20 15 15 20 118 84,29 tuntas
S18 20 20 8 17 15 8 20 108 77,14 tuntas
S19 20 20 11 5 5 0 2 63 45,00 tidak tuntas
S20 20 20 8 18 5 5 2 78 55,71 tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

308

S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

309

S12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

311

S15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

312

LAMPIRAN B.7 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Nama Butir Soal Skor


Nilai Keterangan
Siswa 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3 Total
S1 10 15 15 10 15 15 10 90 64,29 tidak tuntas
S2 20 20 20 13 20 15 10 118 84,29 tuntas
S3 20 20 20 20 20 20 20 140 100,00 tuntas
S4 10 15 15 8 15 15 8 86 61,43 tidak tuntas
S5 17 17 15 8 15 15 8 95 67,86 tidak tuntas
S6 20 20 20 15 20 20 11 126 90,00 tuntas
S7 20 20 3 11 20 20 11 105 75,00 tuntas
S8 20 20 20 20 13 20 20 133 95,00 tuntas
S9 15 20 15 20 11 11 11 103 73,57 tidak tuntas
S10 20 20 20 13 20 20 11 124 88,57 tuntas
S11 5 20 3 5 5 5 2 45 32,14 tidak tuntas
S12 10 15 15 8 15 15 8 86 61,43 tidak tuntas
S13 13 20 10 20 20 20 8 111 79,29 tuntas
S14 10 15 15 8 15 15 8 86 61,43 tidak tuntas
S15 13 13 20 15 13 13 10 97 69,29 tidak tuntas
S16 11 20 18 2 8 8 10 77 55,00 tidak tuntas
S17 20 11 20 11 15 8 11 96 68,57 tidak tuntas
S18 11 20 18 8 8 8 10 83 59,29 tidak tuntas
S19 10 20 17 8 15 15 8 93 66,43 tidak tuntas
S20 15 20 20 13 20 20 11 119 85,00 tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

313

S3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

315

S7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

317

S13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

319

LAMPIRAN B.8 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Nama Nomor Pernyataan Skor


Kategori
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
S1 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 68 tinggi
S2 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 70 tinggi
S3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 71 tinggi
S4 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 58 sedang
S5 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 60 tinggi
S6 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 61 tinggi
S7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 59 tinggi
S8 4 2 2 4 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 45 rendah
S9 3 2 3 3 4 1 4 2 3 3 1 1 2 3 1 3 1 1 1 4 46 sedang
S10 2 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 59 tinggi
S11 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 tinggi
S12 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 74 sangat tinggi
S13 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 61 tinggi
S14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 73 sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

320

S15 4 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 3 60 tinggi
S16 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 72 sangat tinggi
S17 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 63 tinggi
S18 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 58 sedang
S19 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 58 sedang
S20 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 49 sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

327

LAMPIRAN B.9 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol

Nama Nomor Pernyataan Skor


Kategori
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
S1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 61 tinggi
S2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 51 sedang
S3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 78 sangat tinggi
S4 3 3 2 2 1 2 3 1 4 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 47 sedang
S5 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 1 3 2 2 2 3 4 52 sedang
S6 3 3 4 4 4 4 4 2 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 58 sedang
S7 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 4 2 4 1 3 2 4 4 2 59 tinggi
S8 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 64 tinggi
S9 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 51 sedang
S10 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 70 tinggi
S11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 58 sedang
S12 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 56 sedang
S13 2 1 3 1 2 1 3 1 1 2 3 3 3 1 1 3 1 1 2 2 37 rendah
S14 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 52 sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

328

S15 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 64 tinggi
S16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 56 sedang
S17 4 2 4 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 59 tinggi
S18 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 sedang
S19 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 4 1 2 3 3 59 tinggi
S20 3 3 3 3 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 45 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

331
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

335

LAMPIRAN C

Lampiran C.1 : Analisis Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Lampiran C.2 : Analisis Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar

Lampiran C.3 : Analisis Uji Validitas Kuesioner

Lampiran C.4 : Analisis Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar

Lampiran C.5 : Analisis Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Lampiran C.6 : Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa

Lampiran C.7 : Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

336

LAMPIRAN C.1 Analisis Uji Validitas Tes Hasil Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

337

LAMPIRAN C.2 Analisis Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

338

LAMPIRAN C.3 Analisis Validitas Kuesioner Motivasi Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

340

LAMPIRAN C.4 Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

341

LAMPIRAN C.5 Analisis Data Keterlaksanaan Proses Pembelajaran pada Setiap Pertemuan

Aspek Pertemuan Pertemuan Pertemuan


Aspek Keterlaksanaan Kegiatan Pertama Kedua Ketiga Pertemuan Keempat
Guru YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
PRAPEMBELAJARAN 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
MEMBUKA 1 1 1 1 1
PEMBELAJARAN 2 1 1 0 1
KEGIATAN INTI
PEMBELAJARAN
Pendekatan/ strategi 1 1 1 1 1
pembelajaran 2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
Pemanfaatan media 1 1 1 1 1
pembelajaran/ sumber 2 1 1 1 1
belajar 3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

342

Aspek Pertemuan Pertemuan Pertemuan


Aspek Keterlaksanaan Kegiatan Pertama Kedua Ketiga Pertemuan Keempat
Guru YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Pembelajaran yang 1 1 1 1 1
memicu dan 2 1 1 1 1
memelihara 3 1 1 1 1
keterlibatan siswa
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
Penilaian proses dan 1 1 1 1 1
hasil belajar 2 1 1 1 1
3 1 1 1 0
Penggunaan bahasa 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
PENUTUP 1 1 1 1 0
2 1 1 1 0
Skor Total 29 28 27 26
Persentase 100% 97% 93% 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

343

LAMPIRAN C.6 Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

2. Uji Homogenitas

3. Uji Perbedaan Rata-rata


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

344

LAMPIRAN C.7 Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

2. Uji Homogenitas

3. Uji Selisih Antara Dua Proporsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

345

LAMPIRAN D

Lampiran D.1 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran D.2 : Surat Keterangan Melaksanakan Penelitisn

Lampiran D.3 : Dokumentasi Kegiatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

346

LAMPIRAN D.1 Surat Permohonan Izin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

347

LAMPIRAN D.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitisn


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

348

LAMPIRAN D.3 Dokumentasi Kegiatan

DOKUMENTASI KEGIATAN

Uji coba kuesioner motivasi belajar dan soal tes hasil belajar di kelas XI IPA 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

349

Pembelajaran matematika di kelas XA (kelas kontrol)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

350

Pembelajaran matematika di kelas XE (kelas eksperimen) menggunakan program


GeoGebra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

351

Tes hasil belajar dilanjutkan pengisian kuesioner motivasi belajar di kelas XA


(kelas kontrol)

Tes hasil belajar dilanjutkan pengisian kuesioner motivasi belajar di kelas XE


(kelas eksperimen)

Anda mungkin juga menyukai